VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA filedipakai untuk kepentingan transportasi darat, laut dan udara. Saat...
Transcript of VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA filedipakai untuk kepentingan transportasi darat, laut dan udara. Saat...
VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA
MEWUJUDKAN ORGANISASI AKADEMIK
UNGGUL PENGHASIL INVENSI DAN INOVASI
Drs. Zulfikar, Ph.D
NIP. 196312101987021001
BAKAL CALON REKTOR
UNIVERSITAS JEMBER 2020-2024
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
SEPTEMBER 2019
Daftar Isi
1 Pendahuluan
Tantangan dan Peluang Perguruan Tinggi 1
Era Internet 1
Teknologi di era internet 1
Ekonomi 2
Ketenagakerjaan 3
Pendidikan Tinggi saat ini 4
Keintegrasian sistem tatakelola pendidikan tinggi 5
Arah Kebijakan Pemerintah 6
2 Kondisi Internal 9
Perubahan Kinerja 9
Bidang Akademik 9
Bidang Kemahasiswaan 11
Kerjasama dan Internasionalisasi 12
Bidang Tata Kelola 13
3 Isu Strategis 19
4 Program Pengembangan Unej 2020-2024 21
Visi dan Misi 21
Strategi dan Program Kerja 22
5 Target Capaian Kinerja tahun 2024 29
6 Daftar Bacaan 30
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
1
1. Pendahuluan
Tantangan dan Peluang Perguruan Tinggi
1. Era Internet
J.C.R. Licklider (1962) inspirator perkembangan internet, yang memperkenalkan
gagasan komputer-komputer yang saling berhubungan satu sama lain secara global yang
dapat berbagi akses terhadap program dan data. Gagasan ini terwujud ketika
Departemen Pertahanan AS mengembangkan Advanced Research Projects Agency
Networks (ARPANET) yang mempromosikan Cooperative Networking of Time-sharing
Computers, dengan empat host komputer yang ada diStanford Research Institute,
University of California di Los Angeles dandi Santa Barbara, serta University of Utah.
Tahun 1972, dipisahkan berdasarkan kepentingan militer (MILNET) dan non militer
ARPANET yang selanjutnya semakin berkembang dan mengkoneksikan jaringan
komputer riset milik pemerintah dan perguruan tinggi.Dengan diperkenalkannya
spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) oleh Vint Cerf dan Bob
Kahn (1974) dan dipecah menjadi dua bagian, Transmission Control Protocol dan
Internet Protocol (TCP/IP), serta diperkenalkannya alamat di jaringan komputer Domain
Name Sistem (DNS) oleh Paul Mockapetris (1983), maka konektivitas massif
masyarakat global melalui personal computer (PC) dimulai.
2. Teknologi di era internet
Kehadiran internet telah mengakselerasi perkembangan teknologi, pola kerja sharing
resources telah menjadi best practices ketika open sources memberikan ruang untuk
jutaan ide para pekerja IT untuk berkreasi bersama menghasilkan produk teknologi yang
bermanfaat bagi masyarakat global. Produk teknologi yang dihasilkan telah menembus
seluruh lini kehidupan, diawali dengan dunia entertainment, televisi dan film yang di
hantarkan melalui media internet, streaming oleh Netflix, iflix, HOOQ, dan Genflix
yang memanjakan masyarakat pecinta film layar lebar.
Industri sangat terbantu dengan kehadiran teknologi 3D printinguntuk mendisain model
produk secara cepat dengan tingkat presisi yang tinggi. Pada bidang kesehatan, IBM
dengan Watson Computer telah memperkenalkan teknologi diagnostik kanker yang
lebih cerpat dan akurat. Google bersama Cisco mengembangkan kaca-mata pintar
Google Glass yang dilengkapi dengan terjemahan dari tulisan yang terekam oleh lensa
kacamata. Pada bidang transportasi, mobil tanpa awak dan mobil udara berbasis drone
sudah mulai dikembangkan. Tingkat akurasi data dan map/peta yang tinggi,
mengantarkan para pekerja IT mengkomersialisasikan aplikasi-aplikasi yang khusus
dipakai untuk kepentingan transportasi darat, laut dan udara.
Saat ini masyarakat dunia sedang memasuki era keintegrasian teknologi, Internet
menjadi media penggerak proses produksi, dimana objek dilengkapi teknologi yang
mampu berkomunikasi sendiri dengan sistem teknologi informasi. Sebagai contoh, pada
pabrik pintar, penggunaan Artificial Intelligence (AI), dan robot telah mampu
MEWUJUDKAN ORGANISASI AKADEMIK
UNGGULPENGHASIL INVENSI DAN INOVASI
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
2
menjalankan tugas rumit, bertukar informasi, memberi dan menerima perintah secara
otomatis tanpa melibatkan manusia.Pabrik dan industri dapat dikendalikan dari jauh
dengan memanfaatkan Internet of Thing (IoT) berbasis big data. Pada kondisi ini,
teknologi bersifat disruptif, dengan cepat menciptakan pasar baru, mengganggu atau
merusak pasar yang sudah ada, dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan
yang sudah mapan. Sehingga adaptasi dalam penguasaan teknologi dan antisipasi
melalui inovasi dan kreatifitas dikembangkan sebagai kekuatanSDM yang handal.
Terkait dengan perkembangan teknologi, Indonesia cukup tertinggal dari beberapa
negara ASEAN lainnya. Berdasarkan laporan Global Innovation Index (GII) 2019,
Indonesia berada pada ranking 85 dari 129 negara dengan skor 29,7. Di kawasan
ASEAN, peringkat inovasi Indonesia berada di posisi kedua terendah. Singapura pada
peringkat 10, diikuti oleh Malaysia 35, selanjutnya Vietnam diperingkat 42. Thailand
berada diperingkat ke-43. SelanjutnyaFilipina peringkat ke-54, Brunei Darussalam
peringkat ke 71, selanjutnya Indonesia, serta Kamboja pada peringkat ke-96.
Berdasarkan indikatornya,dengan sub input komponennya institution (53,2), Human
capital and Research (21,3), Infrastructure (44,2), Market Sophistication (48,8), dan
Business Shopistication (25,7). Sedangkan untuk sub komponen output dengan skor
Knowledge and Technogical output sebesar 17,6) dan Creative Output sebesar 24,0.
3. Ekonomi
Gambaran ekonomi secara makro, Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2016-
2017 ke tahun 2017-2018, berdasarkan laporan world economic forum, global
competitive indexberada pada posisi 45dari 140 negara. Di kawasan Asia Tenggara,
posisi ini masih dibawah Thailand (32), Malaysia (23) dan Singapura di posisi ke
dua.Kontribusi posisi ini didorong oleh ukuran pasar yang besar (ke-9) dan lingkungan
ekonomi makro yang relatif kuat (ke-26). Kontribusi terendah dalam hal kesiapan
teknologi (ke-80), meskipun telah meningkat cukup signifikandalam beberapa tahun
ini.Demikian pula dengan pilar efisiensi pasar tenaga kerja (ke-96), yang disebabkan
oleh biaya redundansi yang tinggi, rendahnya fleksibilitas penentuan upah, dan
keterwakilan perempuan dalam angkatan kerja yang terbatas.
Parameter daya saing yang masih lemah adalah aspek/pilar labor market efficiency,
innovation, technological readiness, dan yang masih perlu ditingkatkan adalah pilar
Higher Education and Training, institution dan infrastructure. Sedangkan kendala
terhadap peningkatan daya saing teridetifikasi dari beberapa kondisi internal yaitu
corruption, inefficient government bureaucracy, access to financing, inadequate supply
infrastructure, policy instability, government instability dan tax rate.
Saat ini penopang utama pertumbuhan ekonomi adalah sektor jasa (non-tradable) yang
tumbuh di atas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Dari sisi pengeluaran,
pertumbuhan konsumsi domestik juga meningkat signifikan dan menjadi kunci
pertumbuhan PDB, mengingat sumbangan sektor ini lebih dari separuh PDB.
Kontribusi yang cukup besar juga disumbangkan oleh pertumbuhan investasi fisik yang
diperkirakan mampu memberikan kontribusi sekitar 30% terhadap PDB. Sektor industri
manufaktur memberikan kontribusi sekitar 20% terhadap PDB, namun sebenarnya
kinerja sektor ini terus menurun sejak tahun 2016. Akselerasi perlu dilakukan untuk meningkatkan ekspor, dimana saat ini pertumbuhan impor meningkat sangat signifikan.
Perkembangan digital ekonomi yang saat ini berkembang didorong oleh kehadiran
internet yang memperpendek mata rantai perdagangan. Kondisi ini menjamin akses dan
keterjangkauan daya beli masyarakat terhadap produk, serta membuka peluang bagi
usaha kecil dan menengah untuk bersaing melalui e-commerce. Internet menjadi
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
3
akselerator perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan sekaligus mengubah cara
masyarakat berkomunikasi dan berbisnis. Data menunjukkan sekitar 94% masyarakat
terkoneksi dan mengakses melalui perangkat smartphone, yang penggunaannya sekitar
4 jam perhari, dengan online shopper mencapai 68%. Transaksi pembelanjaan
masyarakat sangat variatif dari mulai memesan makanan, penginapan, transportasi, dan
paket wisata dilakukan dengan smartphone.
Pelaku e-commerce semakin gencar menghadirkan inovasi media dan produk untuk
meningkatkan jumlah konsumen baru dan sekaligus mempertahankan konsumen lama.
Saat ini sosial media masih menjadi pilihan para pelaku UMKM untuk mempromosikan
dan menjajakan produknya. Secara perlahan dan dengan semakin banyaknya plateform
e-commerce yang lebih aman selain sosial media. Berbagai kegiatan online shoping
diselenggarakan dengan berbagai promo besar-besaran, memperluas e-commerce ke
berbagai kota-kota di luar Pulau Jawa.
Perkembangan e-commerce yang cepat memerlukan dukungan teknologi keuangan yang
memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan;
pembayaran digital dan e-banking. Pangsa pasar yang besar, populasi penduduk,
pengguna ponsel/smartphone dan internet, membuat teknologi keuangan yang
dipelopori oleh lembaga bisnis besar, perbankan, dan juga para startup semakin
berkembang. Saat ini sarana dan kemudahan telah tersedia dan terus berkembang baik
berbasis web maupun smartphone. Penggunaan credit card masih cukup dominan,
diikuti dengan yang mulai tergeser dengan kehadiran e-Wallet, e-money, T-Cash,
Gopay, Ovo dan lainnya. Tumbuh dan berkembangnya e-commerce diikuti dengan
perkembangan transaksi digital dan saat ini telah mencapai 25% dari total transaksi
perdagangan yang ada.
Pemerintah juga mendukung berbagai sektor industri untuk meningkatkan daya saing
ekspor produknya saat ini. Fokus perhatian pada usaha mikro, kecil dan menengah
dengan membuat platform e-commerce dan industri kecil dan menengah agar dapat
menembus pasar ekspor melalui platform digital. Dari sisi regulasi Pemerintah telah
menetapkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik, disertai dengan rujukan implementasi melalui Peraturan Pemerintah No.82
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE).
Untuk menghindari konflik persaingan usaha, Direktorat Jenderal Pajak resmi
menerbitkan aturan pengenaan pajak bagi para pelaku e-commerce. Aturan tersebut
berupa Peraturan Menteri Keuangan 210/PMK.010/2018 tentang Perlakuan Perpajakan
atas Transaksi Perdagangan melalui Sistem Elektronik. Pemerintah juga tengah
menyusun regulasi mengenai Audit Teknologi Industri (ATI) untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan aset teknologi yang dimanfaatkan industri di Indonesia.
4. Ketenagakerjaan
Kehadiran internet yang awalnya digunakan untuk mencari informasi dan berkirim
pesan, sekarang telah bertransformasi menjadi IoT, self-driving car, robot, e-banking,
dan mendisrupsi peran manusia. Prokontra muncul di tengah masyarakat, masuknya
IoT, AI di sektorindustri, merupakan keniscayaan yang tidak dapat dibendung.
Kehadirannya meningkatkan secara signifikan terhadap efisiensi biaya, yang dapat beroperasi 24 jam tanpa henti, tidak memiliki resiko terhadap kenaikan biaya upah dan
demo pekerja.Disisi lain akan menjadi ancaman pengangguran, penggunaan e-money
sebagai alat pembayaran di jalan tol, telah me-non-jobkan para kasir. Tereduksinya
teller bank dan customer services, setelah kehadiran ATM, internet banking, demikian
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
4
pula hadirnya Skema Peer-to-Peer (P2P) Lending, masyarakat kini dapat memperoleh
pembiayaan tanpa harus berinteraksi langsung dengan petugas bank.
World Economic Forum mengindikasikan adanya pergeseran karakteristik pekerjaan di
era revolusi industri 4.0 dan memprediksi empat isu yang berpengaruh pada sektor
ketenagakerjaan. Pertama, kecerdasan buatan, robot dan otomasi menyebabkan beberapa
pekerjaan akan hilang, disisi lain juga menciptakan banyak pekerjaan dan yang menjadi
masalah adalah kurangnya kemampuan dan ketrampilan yang sesuai dengan jenis
pekerjaan pada masa depan. Kedua, kompetisi untuk mendapatkan sumber daya
manusia bertalenta tidak terjadi antarperusahaan, akan meningkat menjadi antarkota.
Hal ini disebabkan karena internet memungkinkan bekerja dari jarak jauh dan
masyarakat lebih memilih untuk tinggal di smart city. Ketiga, Karakteristik tenaga kerja
kedepan memiliki independensi yang tinggi dan cenderungsebagai pekerja bebas
(freelance).Hal ini juga sejalan dengan sikap perusahaan yangakan merekrut para
pekerja freelance untuk mengisi kekosongan talenta (talent gap) yang mereka
butuhkan.Keempat, sistem pendidikan akan berubah kurikulumnya dengan
meningkatkan kreatifitas, inovasi dan relevansi terhadap kompetensi pekerjaan pada
masa depan. Strategi pembelajaran juga lebih terfokus pada, problem based learning,
project based learning dan collaborative learning disertai dengan soft skill ber bahasa
IT.
Kecepatan alur produksi dan distribusi produk di era digital, telah meningkatkan
efisiensi dan produktifitas ditopang dengan kolaborasi massif para produsen dengan
bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan ini memaksa terjadinya
penataan ulang struktur ke tenaga kerjaan, dimulai dengan disain produk, fabrikasi dan
produksi yang banyak dibantu oleh keintegrasian mesin produksi, jalur distribusi
barang, pemasaran dan transaksi perdagangan. Begitupula dengan pertumbuhan UKM
melalui e-commerce dan menurunnya dominasi konglomerasi perdagangan. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja pada bidang-bidang tertentu dan bergeser
pada bidang-bidang baru yang memerlukan kompetensi dan ketrampilan yang sejalan
dengan perkembangan teknologi. Antisipasi perguruan tinggi dalam memprediksi profil
lulusan yang adaftif akan menjadi kunci keberhasilan perguruan tinggi dalam
menyiapkan sumber daya yang handal dan berdaya saing.
Antisipasi revolusi indusrtri 4.0 dari Kementerian Perindustrian dilakukan dengan
mendorong agar angkatan kerja meningkatkan keterampilannya dalam penggunaan
teknologi internet of things atau mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini
produksi di industri. Selain itu juga sangat terbuka peluang bagi dunia kerja, dimana
akselerasi di bidang industri terfokus pada industri makanan dan minuman, industri
tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta elektronika.Untuk
menggerakan sektor perdagangan tidak hanya kebutuhan tenaga kerja, namun sektor
entrepreneurship yang memiliki ruang dan peluang besar untuk menggerakkan sektor
ekonomi.
Saat ini kondisi entrepreneurship kita masih tertinggal dibandingkan negara-negara
tetangga di kawasan Asia tenggara. Berdasarkan data Global Entrpreneur Index (GEI)
2018, Indonesia berada pada peringkat 94 dengan skor 21, masih tertinggal dari Vietnam yang berada pada urutan 87 dengan skor 23,2, diikuti oleh Pilipina urutan 84
dengan 24,1 danThailand pada urutan 71 (27,4). Sedangkan Malaysia pada urutan ke 58
dengan 32,7, dan Singapura berada pada peringkat 27 dengan skor 52,7.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
5
5. Pendidikan Tinggi saat ini
Indikator utama kesesuaian antara kegiatan pendidikan dengan industri/stakeholder
adalah keterserapan lulusan institusi pendidikan. INDEF melaporkan adanya
kecenderungan peningkatan jumlah pengangguran dengan latar belakang pendidikan
SMK dan PT sejak tahun 2012. Bagi lulusan perguruan tinggi, teridentifikasi bahwa
ketidakterserapan lulusan disebabkan karena mismatch dan underqualified worker,
sehingga kualitas kompetensi di bawah standar dengan relevansi yang rendah.
Beberapa permasalahan yang menjadi titik lemah seperti lembaga-lembaga pendidikan
cenderung kurang adaptif terhadap perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi,
yang ditandai dengan penggunaan kurikulum yang tidak sejalan atau tidak antisipatif
dengan pekembangan dan kebutuhan stakeholder. Akurasi dalam penetapan profil
lulusan, capaian pembelajaran, dan substansi kajian beserta keluasan dan kedalamannya
kurang sesuai dan hal inilah yang menjadi permasalahan mendasar saat ini. Dari sisi
kegiatan pendidikan khususnya pembelajaran, pemanfaatan media, juga belum banyak
tersentuh oleh media internet dan teknologi komunikasi. Pembelajaran daring yang telah
dikembangkan oleh beberapa perguruan tinggi, tidak berjalan sebagaimana mestinya,
ciri interaksi intens yang di mediasi internet tidak terjadi. Pembelajaran daring lebih
terfokus pada bentuk kegiatan mandiri mahasiswa yang mendapat tugas dari fasilitator.
Kesiapan masyarakat dalam menerima dan menjalani proses pendidikan belum
berorientasi pada peningkatan pengetahuan dan ketrampilannya. Masyarakat umumnya
masih mementingkan pengakuan dalam bentuk administrasi kesarjanaan sebagai bekal
memasuki dunia kerja. Sehingga proses pendidikan tidak berjalan optimal, mahasiswa
tidak tertantang untuk belajar dan kembali belajar dalam meningkatkan kapasitas dan
kompetensinya. Ketiga faktor diatas yang menjadi penyebab utama dan menjadi kendala
pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas lulusan yang sejalan dengan
perkembangan teknologi saat ini.
Trend pembelajaran saat ini telah mengarah dan mengandalkan media internet sebagai
media komunikasi pembelajaran.Perkembangan ini diawali dengan diperkenalkannya
open course ware (OCW) oleh Massachusit Istitute of Technology dan dibuka secara
gratis pada tahun 2012. Ketersediaan pembelajaran via video, streaming, diskusi on line,
laboratorium virtual, materi, dan e-book telah mendorong perubahan perkuliahan secara
drastis. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi mengembangkan meluncurkan program Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka
dan Terpadu (PDITT), pada tahun 2014 berganti nama menjadi Sistem Pembelajaran
Daring (SPADA) tahun 2016. Pemerataan akses pembelajaran yang bermutu bagi
mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menjadi sasaran strategisnya, dengan
memberikan ruang bagi setiap mahasiswa dari satu perguruan tinggi untuk mengikuti
mata kuliah bermutu tertentu dari perguruan tinggi lain dan hasil belajarnya dapat diakui
oleh perguruan tinggi dimana mahasiswa tersebut terdaftar.
Saat ini layanan yang diberikan SPADA berupa Ketersediaan materi mata kuliah yang
disajikan secara online dalam berbagai bentuk media yang dapat diakses oleh
mahasiswa dan dosen. Mata Kuliah Terbuka, layanan akses pembelajaran daring satu
mata kuliah utuh yang dapat digunakan oleh dosen/perguruan tinggi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Layanan lainnya adalah Mata Kuliah Daring, layanan
pembelajaran daring utuh, yang siap ditawarkan oleh salah satu PT penyelenggara
kepada PT mitra untuk dapat diikuti oleh mahasiswa sebagai wahana alih kredit (credit
transfer).
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
6
6. Keintegrasian sistem tatakelola pendidikan tinggi
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi memiliki tugas besar menjaga,
memantau dan membina lembaga penyelenggara pendidikan tinggi sekitar 372 PTN dan
3940 PTS, dengan jumlah Program Studi tidak kurang dari 26.500 buah. Undang-
Undang Pendidikan No. 12 tahun 2012 mengamanahkan Pangkalan Data Pendidikan
Tinggi merupakan data storage sumber informasi aktifitas kegiatan tridarma yang dapat
digunakan sebagai pemangku kebijakan, BAN-PT, LAM dan masyarakat untuk melihat
kinerja perguruan tinggi. Implementasinya merupakan era baru tata kelola
penyelenggaraan pendidikan tinggi yang transparan dan akuntabel dan sekaligus
menjadi instrumen monitoring dan pengendalian mutu. Kesiapan Kementerian dalam
mengembangkan sistem informasi tata kelola yang terintegrasi sebagai single source of
truth, akan merapikan data, mencari data atau history dengan cepat dan mempermudah
pengambilan keputusan serta meng-generate laporan. Single platform sistem yang
terintegrasi, mempermudah seluruh perguruan tinggi dalam penggunaan maupun
mengembangkan sistemnya dengan interface yang jelas dan konsisten, serta dapat
melakukan proses validasi secara bertingkat.
Kementerian mengembangkan sistem secara vertikal dengan mengintegrasikan sub
sistem berdasarkan fungsionalitas dan menghubungkan sub-sub sistem perguruan tinggi
yang ada sehingga berinteraksi dengan yang dikembangkan di pusat. Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi menjadi storage utama yang didukung oleh SILEMKERMA untuk
pengembangan program studi baru, Pengelolaan Pembelajaran SPADA, Penomoran
Ijazah Nasional dan Sistem validasinya (PIN-SIVIL). Beberapa sistem informasi yang
menopang kegiatan pendidikan seperti sistem informasi penelitian dan pengabdian
(SIMLITABMAS), kegiatan dan prestasi kemahasiswaan (SIMKATMAWA),
pengembangan karir mahasiswa dan tracer study (PKTS) yang secara umum terkoneksi
dengan Akreditasi (BAN-PT).Sedangkan pengelolaan sumberdaya (SISTer) juga
disiapkan melalui pengembangan portofolio staff, dengan mengkompilasi seluruh
kegiatan tridarma dan kegiatan pendukung lainnya. Portofolio menjadi data utama untuk
pengembangan karir dosen, baik terkait dengan penilaian angka kredit, sertifikasi dosen
dan proses lainnya. Sistem ini juga didukung dengan eTubel untuk mengelola aktifitas
yang terkait dengan program tugas/izin belajar bagi staff dilingkungan Kemristekdikti
secara elektronik. Sistem Informasi perencanaan dan anggaran (SIrenang) yang
dikembangkan secara terintegrasi mengkover seluruh kegiatan perencanaan dan
anggaran perguruan tinggi, yang dilanjutkan dengan ketersediaan sistem monitoring dan
evaluasi SIMONEV untuk implementasinya. Sistem ini juga tuntas dengan dukungan
Sistem Informasi Akuntabilitas dan Pelaporan (SIAkunlap). Untuk kepentingan lintas
sektoral, sistem ini juga dapat terkoneksi dengan SPAN Sistem Perbandaharaan dan
Anggaran Negara Kementerian keuangan, khususnya terkait dengan penggunaan dan
monitoring anggaran bersumber APBN.
Pengembangan sistem manajemen mutu yang terintegrasi dan terkomputerisasi dalam
subuah sistem informasi lembaga menjadi keharusan. Keintegrasian sistem akan sangat
membantu kecepatan, konsistensi, efiensi, dan efektifias layanan dan produk.
Tereduksinya kesempatan transaksi secara langsung dari pihak-pihak terkait ditopang dengan sistem pembayaran cashless, e-payment berbasis fintech dapat mengurangi
resiko tumbuh dan berkembangya praktek kolusi, suap dan korupsi disetiap lembaga.
7. Arah Kebijakan Pemerintah
Kecepatan perubahan pengetahuan, teknologi, industri, ekonomi yang sangat cepat
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan struktur ketenagakerjaan,
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
7
pendidikan dan pelatihan, sehingga memerlukan antisipasi dan strategi yang tepat untuk
menyongsong era masyarakat 5.0. Saat ini jumlah smartphone masyarakat sudah
mencapai 1,33 kali dari jumlah penduduk dengan pengguna internet sekitar 175 juta.
The Global State of Digital Report (2019) juga menyebutkan jumlah pengguna aktif
media sosial di Indonesia ada sekitar 150 juta dan mengakses dan terkoneksi dengan
internet hampir 24 jam penuh. Data ini menunjukkaninternet telah menjadi media
komunikasi vital dan penopangkehidupan bermasyarakat dengan kondisi demografi
yang luas dan besar.
Perubahan disruptif atau ketidakterdugaan, yang cepat dan kondisi pola dan perilaku
komunikasi masyarakat ini, memerlukan antisipasi. Kementerian perindustrian
menetapkan 10 prioritas pengembangan terkait dengan; a) perbaikan alur aliran material
khususnya bahan baku utama industri petrokimia, sebagai bagian utama rantai produksi
lintas sektor industri lainnya; b) mendisain ulang zona industri, menata kembali peta
jalan zona industri nasional sebagai acuan memecahkan permasalahan dan
pengembangan industri nasional; c) akomodasi standar keberlanjutan, memberi ruang
dan kesempatan untuk tumbuh dan berkembangnya industri yang sustainable seperti
Electric Vehicle, biofuel dan bentuk energi terbarukan lainnya; d) pemberdayaan
UMKM, sebagai penopang ekonomi masa depan diperkuat melalui e-commerce dan
pendanaan teknologi; e) membangun infrastruktur digital nasional, dengan platform
digital seperti 4G menjadi 5G, Serat optik 1Gbps, Data center dan Cloud; f) menarik
investasi asing, meningkatkan partisipasi investor global terkemuka untuk
mengakselerasi transfer teknologi dengan insentif menarik; g) peningkatan kualitas
SDM, re-design kurikulum pendidikan yang sesuai dengan era industri 4.0, dan program
talent mobility untuk meningkatkan profesionalitas; h) pembentukan ekosistem inovasi;
menumbuhkan dengan mengembangkan sentra research, development and
demonstration (R&D&D) oleh pemerintah, swasta, masyarakat, maupun lembaga
pendidikan tinggi; i) menerapkan insentif investasi teknologi, memperkenalkan tax
exemption/subsidi untuk adopsi teknologi serta kepastian dukungan pendanaan; dan j)
harmonisasi aturan dan kebijakan lintas Kementerian debirokratisasi.
Akselerasi pertumbuhan digital ekonomi memerlukan tumbuh dan berkembangnya
entrepreneur sebagai penopang bergeraknyae-commerce. Paket Kebijakan Ekonomi XIV
diluncurkan, mengantisipasisistemperdagangan berbasis elektronik, membangun pranata
dan ekosistem perniagaan yang lebih efisien. Tujuh kebijakan yang diperkenalkan
adalah 1) memperluas akses pendanaan, 2) insentif perpajakan, 3) perlindungan
konsumen, 4) peningkatan kemampuan sumber daya manusia, 5) peningkatan sistim
logistik nasional, 6) percepatan pembangunan infrastruktur komunikasi, dan 7)
keamanan siber. Hal ini ditujukan untuk mendorong kreasi, inovasi dan invensi kegiatan
ekonomi baru di kalangan generasi muda dan memberikan kepastian dan kemudahan
berusaha dalam pemanfaatan e-commerce. Pemerintah menargetkan terwujudnya 1000
technopreneurs dengan valuasi bisnis sebesar USD 10 Milliar dan diprediksi pada tahun
2020 nilai e-commerce mencapai USD 130 Milliar.
Kementerian tenaga kerja dan transmigrasi juga melakukan antisipasi dengan
menyiapkan tiga langkah strategis, yaitu meningkatkan link and match, masifikasi pelatihan kerja dan sertifikasi, dan penanaman transversal skill (soft skill) dan
entrepreneurship. Strategi link and match ditujukan untuk memastikan kompetensi SDM
dengan kebutuhan pasar kerja dengan industri yang berbasis digital. Kegiatan ini
difokuskan pada pemetaan transformasi industri, penyiapan pekerjaan disertai
ketrampilan masa depan, dan dilanjutkan dengan perencanaan tenaga kerja bersama para
pelaku usaha dan industri pada masing-masing sektor prioritas. Strategi kedua yaitu
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
8
mengimplementasikan hasil strategi pertama melalui perancangan program pelatihan
meliputi pengembangan program, design kurikulum, penetapan standar pelatihan,
dilanjutkan dengan penyelenggaran pelatihan kerja dan pemagangan. Sehingga output
yang dihasilkan lembaga pelatihan relevan dan inline dengan kebutuhan sektorindustri.
Strategi ketiga yaitu penanaman transversal skill pada pelatihan kerja dan sertifikasi
yang terfokus pada membekali ketrampilan tenaga kerja (skilling), meningkatkan
ketrampilan (up-skilling) dan meningkatkan kembali ketrampilan tenaga kerja (re-
skilling). Sedangkan pengembangan entrepreneur difokuskan pada pembekalan
kewirausahaan dan peningkatan digital skill, yang terfokus pada ketrampilan dalam
memecahkan masalah yang kompleks, berpikir kritis dan pengembangan kreativitas.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi juga menetapkan lima kebijakan
untuk mengantisipasi era industri 4.0 meliputi; 1) persiapan sistem pembelajaran yang
lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT),
Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitics,
mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan
perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil dalam aspek data literacy, technological
literacy and human literacy; 2) rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi
yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan
transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya
program Cyber University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga
mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa; 3) persiapan sumber daya
manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsif, adaptif dan
handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana
dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan
untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi; 4) terobosan dalam riset dan
pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan
pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di
Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat; dan 5) terobosan
inovasi dan penguatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan
meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.
Badan Standar Nasional juga telah bersiap-siap untuk memberikan layanan dan
perlindungan konsumen terhadap tumbuh dan berkembangnya industri di era ini.
Standar Nasional Indonesia perlu dikembangkan untuk menjamin mutu dan keselarasan
pemanfaatan teknologi, inovasi, produk atau sistem. Kehadiran robotika dalam industri
dan IoT yang fimanfaatkan untuk sistem operasi dan pengendalian industri menjadi
tantangan bagi tenaga kerja. Demikian pula dengan perkembangan transportasi berbasis
drone, pertumbuhan perumahan dan tata kota menuju smart city memerlukan daya
dukung big data keamanan informasi. Kesiapan penyiapan standar dapat melindungi
masyarakat baik dalam pemanfaatan teknologi dan privacy kehidupannya.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
9
2. Kondisi Internal
Perubahan Kinerja Unej
Unej sebagai salah satu perguruan tinggi dengan status Satker telah bekerja sesuai dengan
posisi dan statusnya, perkembangan dan perubahan kinerja cukup mencolok sejak tahun
2012. Faktor pendukung kinerja yang sudah mulai tertata seperti ketersediaan dan komposisi
sumberdaya manusia serta daya dukung sarana prasarana yang cukup memadai, tata kelola
yang semakin efisien ditopang dengan sistem informasi terintegrasi dan audit kinerja
kelembagaan yang cukup mantap, sistem insentif bagi tenaga pendidik (Kemeng) dan
tunjangan kinerja bagi tenaga kependidikan. Kondisi telah berhasil mengangkat kinerja
lembaga, secara umum ditunjukkan oleh Akreditasi Institusi A. Hal ini ditopang dengan
meningkatnya kemampuan dalam sumber daya baik dari PNBP, Dana Rutin dan Dana
Pengembangan APBN maupun Loan. Proses pelaksanaan pendidikan yang mulai transparan
dan akuntabel, Kinerja penelitian dan publikasi dosen yang meningkat tajam serta kegiatan
pengabdian yang sudah tertata dan terintegrasi dengan potensi daerah.
1. Bidang Akademik
a. Pendidikan
Kontribusi Unej dalam memberi akses pendidikan tinggi masyarakat meningkat
signifikan yang ditandai dengan meningkatnya daya tampung bagi calon mahasiswa
baru. Dalam tiga tahun terakhir, meningkat dari (2016), 9.895(penambahan 10% dr
pusat) (2017), 9.127 (2018). Kontribusi terbesar adalah pertambahan jumlah mahasiswa
dari program studi baru, sejak tahun 2016 telah bertambah menjadi sebanyak 2 (dua)
program Diploma, 17 (tujuh belas) program sarjana dan 6 (enam) program pascasarjana,
dan peningkatan kapasitas program studi yang ada dengan dibukanya kampus 2
Bondowoso, kampus 3 Lumajang dan kampus 4 Pasuruan.
Peningkatan daya tampung Unej diimbangi dengan kualitas penyelenggaraan
pendidikan, yang ditunjukkan dengan tingkat kesiapan dosen yang telah melengkapi
perangkat pembelajaran meliputi; RPS, silabi, kontrak kuliah, materi kuliah. Dari sisi
pelaksanaan pembelajaran juga terjamin dimana seluruh tatap muka telah memenuhi
80% dengan median sebaran grade B. Pelaksanaan kegiatan perkuliahan juga
tercerminkan dalam hasil kuisioner yang menunjukkan dengan indeks dalam kisaran 6,1
dengan skala 1-7 untuk 11 kriteria kualitas pelaksanaan pembelajaran. Masa studi
mahasiswa dalam empat tahun terakhir semakin membaik dari 4 Tahun 6 Bulan 0 Hari,
(2016), 4 Tahun 4 Bulan 6 Hari, (2017), 4 Tahun 3 Bulan 21 Hari (2018) dan 4 Tahun 3
Bulan 6 Hari (2019), juga didukung dengan meningkatnya jumlah lulusanyang tepat
waktu sekitar 54,63%.
Peningkatan kualitas pembelajaran memberikan dampak yang sangat signifikan
terhadap kualitas output. Beberapa indikator menunjukkan bahwa IPK lulusan
meningkat dengan sebaran yang lulus dengan IPK diatas 3,5 mencapai 28,64%, antara
3,0 – 3,49 mencapai 60,68% dan IPK dibawah 2,99, menurun tajam dan saat ini
berkisar 10,68%. Jumlah lulusan dengan predikat cumlaude juga terus meningkat dari
646 (2016), 741 (2017), 964 (2018) dan 612 (sampai dengan pertengahan tahun 2019).
Hasil tracer study, juga memberikan gambaran kualitas lulusan di dunia kerja, Masa
tunggu untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya adalah 0,56 tahun, kesesuaian bidang dan pekerjaan yang digeluti mencapai 78,6% dan didukung dengan gaji pertama para
lulusan diatas nilai UMR berkisar Rp. 3.100.000,-. Institusi memiliki beberapa kendala,
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap beberapa program studi di FIB dan FKIP
masih rendah ditunjukkan dengan daya tampung yang belum terpenuhi.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
10
Sedangkan untuk program Diploma cukup tersebar di seluruh fakultas penyelenggara
program Diploma. Untuk kegiatan pembelajaran beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian transparansi akuntabilitas penyelenggaraan pembelajaran, belum seluruh staff
menggunakan Media Manajemen Pembelajaran, sehingga Capaian Pembelajaran, Materi
dan Assesment belum dapat di akses oleh stakeholders.
b. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kinerja penelitian secara umum meningkat cukup tajam dalam empat tahun terakhir
yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah penelitian dan dana penelitian dari
berbagai sumber. Data dalam empat tahun menunjukkan Dana sebesar 22,06 M untuk
275 Judul pada tahun 2015. Untuk 2016 sebesar 22,97 M untuk 302 judul, tahun 2017
sebesar 23,48 M untuk 340 judul dan pada tahun 2018 dana yang diperoleh sebesar
37,01 M untuk 774 judul. Besaran dana cukup meningkat diikuti dengan tingkat
partisipasi yang baik. Pelaksanaan kegiatan monitoring internal penelitian juga berjalan
baik dan sudah menjadi acuan para peneliti untuk meningkatkan kinerjanya.
Luaran penelitian sudah cukup baik, dalam tataran publikasi pada jurnal ber ISSN,
terkreditasi dan bereputasi. Data menunjukkan publikasi pada jurnal ber ISSN
meningkat tahun 2015, sejumlah 95 artikel, pada tahun 2016 sebanyak 304 artikel,
tahun 2017 sejumlah 679 artikel dan di tahun 2018 sebanyak 418 artikel. Untuk jurnal
terakreditasi tahun 2015 dengan 37 artikel, pada 2016 sebanyak 70, tahun 2017
sejumlah 137 artikel dan tahun 2018 sebanyak 152 artikel. Sedangkan jurnal
International terindex lainnya juga meningkat, dari tahun 2015 sebanyak 18 artikel
diikuti tahun 2016 sejumlah 45 artikel, dilanjutkan pada tahun 2017 sebanyak 238 dan
di tahun 2018 relatif turun menjadi 202 artikel. Untuk jurnal bereputasi juga meningkat
tajam pada dari tahun 2015 sampai 2018, secara berurutan adalah 52, 101, 239 dan 241
untuk 2018. Beberapa hasil penelitian juga lebih meningkat kinerjanya dengan indikator
dihasilkannya paten dan lainnya. Paten biasa dan sederhana sejumlah 11 buah ditahun
2015, pada tahun 2016 meningkat menjadi 15 buah, ditahun 2017 meningkat tajam
mencam 35 buah, dab menurun di tahun 2018 sebanyak 20 buah.
Pencapaian kinerja ini, tidak lepas dari strategi yang ditetapkan untuk mengembangkan
sistem insentif/bantuan dana untuk kegiatan publikasi, seminar dan hosting dan co-
hosting internasional seminar. Hal ini juga ditopang dengan tumbuh dan berkembangnya
research group atau KeRis di berbagai jurusan/prodi yang telah mengikat setiap anggota
kelompoknya untuk tertib mengembangkan roadmap penelitian yang ditetapkan.
Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat telah menunjukkan kinerja yang
baik. Hal ini tampak dengan adanya, peningkatan alokasi anggaran kegiatan pengabdian,
dan selama dua tahun belakangan ini, pada tahun 2017 dana yang dikelola 4,4 M, dan
meningkat menjadi 5,1 M di tahun 2018. Implementasi program didasari pada rencana
lima tahunan dan tahunan yang diikuti dengan kegiatan monitoring. Output yang
berkualitas sudah mulai tampak yang ditunjukan dengan karya yang yang dihasilkan
dalam dua tahun, pada tahun 2017 dihasil 17 judul, dan di tahun 2018 meningkat 32
judul. Kegiatan pendampingan dan pemberdayaan yang terpublikasi dalam media masa,
media online maupun media sosial. Beberapa outcome juga sudah mulai tampak dengan
terbentuknya desa IT, desa wisata seperti di Kabupaten Bondowoso. Beberapa hasil kegiatan juga sudah diterapkan ke desa lainnya di Besuki Raya, maupun kawasan
lainnya seperti di Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan.
Keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak lepas dari arah pimpinan
untuk mengembangkan kegiatan yang terintegrasi, diawali dengan pengembangan Desa
Binaan yang mencapai 337 desa, tersebar di tujuh Kabupatan. Kabupaten Jember
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
11
terdapat 80 desa, Bondowoso 166 desa, Situbondo 32 desa, Banyuwangi 3 desa,
Lumajang 5 desa Probolinggo 50 desa dan Sumenep satu desa, dan dilanjutkan dengan
identifikasi potensi desa sehingga ditetapkan profil desa. Kegiatan dilaksanakan dalam
bentuk KKN, pendampingan dan pemberdayaan yang difokuskan pada desa-desa yang
sesuai dengan profilnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan tematik yang dilaksanakan
oleh sivitas akademika bekerjasama dengan pemerintah daerah/desa dan pihak-pihak
lainnya seperti LSM/NGO baik dalam dan luar negeri. Keintegrasian ini cukup
menjamin terlaksananya dan keberlanjutan program.
2. Bidang Kemahasiswaan
Kinerja mahasiswa secara umum prestasi mahasiswa dalam bidang minat dan bakat
serta bidang penalaran meningkat secara signifikan. Hal ini tercerminkan pada skor
kumulatif kontribusi bidang kemahasiswaan terhadap kinerja perguruan tinggi tahun
2016 sebanyak 108 untuk bidang penalaran sejumlah 78 dan Minat bakat sebanyak 30
prestasi. Pada tahun 2017 terdapat 97 prestasi pada bidang penalaran sebanyak 56
prestasi dan Minat bakat sebanyak 41 prestasi. Pada tahun 2018 meningkat tajam
sebanyak 131 prestasi untuk bidang penalaran sejumlah 66 dan Bakat minat 65 prestasi.
Dari sisi ruang lingkup kegiatan, prestasi tersebar di tiga tingkat yaitu tingkat regional
sejumlah 56 prestasi (17%), ditingkat nasional sebanyak 245 prestasi (73%) dan
internasional sebesar 35 prestasi setara dengan 10%. Kontribusi terbesar dari kegiatan
yang diikuti mahasiswa masuk dalam kegiatan yang menjadi aganda ristek dikti, dimana
mahasiswa telah masuk sebagai finalis dan terpilih sebagai tim yang berprestasi.
Kegiatan mahasiswa dengan mobil hemat energi, listrik, diesel selalu memberikan
prestasi di tingkat nasional yang membanggakan, begitu pula dengan bidang robotika
secara perlahan sudah mulai masuk di kancah nasional. Kegiatan kesenian juga
memberikan kontribusi dalam mengembangkan dan mempertahankan budaya daerah,
dengan berbagai even di tingkat UKM Universitas seperti karawitan, musik patrol,
tarian, reog dan lainnya, bidang tersebut juga memberikan prestasi yang cukup baik.
Kegiatan olah raga juga cukup berprestasi baik di tingkat provinsi maupun di tingkat
nasional, seperti Taekwondo, Karate, Silat dari cabang Setia Hati, Tapak Suci dan juga
Pencak Organisasi. Kegiatan ini juga menyelenggarakan even terendah di level Jawa-
Bali. Prestasi yang sangat membanggakan adalah dari cabang Bridge, atlit Universitas
Jember cukup berjaya di level nasional dan di kawasan Asia pasifik di tingkat Junior,
walaupun belum berhasil di tingkat dunia. Untuk kegiatan debat, karya tulis ilmiah dan
inovasi, banyak torehan yang diberikan oleh mahasiswa, dalam tiga tahun berturut Tim
Debat dalam bahasa Inggris Unej selalu berhasil masuk dalam 7 besar nasional.
Sedangkan Debat di bidang Hukum selalu memberikan prestasi terbaiknya. Karya
ilmiah mahasiswa yang disajikan dalam international conference dan seminar tidak
hanya di publikasikan dalam jurnal, namun juga mendapat penghargaan sebagai best
paper maupun best presenter.
Pembinaan kemahasiswaan saat ini, telah memberikan beberapa hasil yang
mencerminkan kegairahan kegiatan kemahasiswaan. Pola pembinaan kemahasiswaan
yang lebih intens, dengan karakterisik pembinaan, penguatan, pengembangan dan
unggulan lebih memicu kegiatan dan memberikan arah pengembangan prestasi mahasiswa. Pengelolaan kegiatan kemahasiswaan dilakukan secara kolegial dengan
menempatkan para Wakil Dekan 3 sebagai PIC dari seluruh kegiatan kemahasiswaan
agenda Kementerian. Pola pendanaan juga ditingkatkan dan diefektifkan yang didukung
dengan sistem informasi kegiatan kemahasiswaan. Sistem ini juga menjadi input dalam
pengembangan Surat Keterangan Pendamping Ijazah yang diterbitkan oleh Dekan. Pola
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
12
pendanaan juga diarahkan dengan Merit system dan besaran yang semakin meningkat.
Hal inilah yang telah menumbuh kembangkan prestasi mahasiswa.
3. Kerjasama dan Internasionalisasi
Kegiatan kerjasama dalam negeri dan luar negeri terfokus pada pelaksanaan kegiatan
tridharma dan jasa konsultasi. Kegiatan pendidikan umumnya berupa kegiatan credit
transfer, join supervision, pengabdian kepada masyarakat, dan bantuan keahlian bagi
stakeholders umumnya sebagai tenaga ahli. Kegiatan transfer menjadi bagian kegiatan
yang dilaksanakan secara nasional dengan pola pertukaran mahasiswa dari Indonesia
bagian timur, tengah dan barat secara reciprocal, dengan tujuan untuk memberikan
wawasan ke Indonesiaan dan sharing akademik atmosfir. Selain kegiatan tersebut Unej
juga menyelenggarakan kegiatan credit transfer untuk empat perguruan tinggi yang
tergabung dalam project IsDB 4 in 1, yaitu UNEJ, UM (Malang), Untirta (Banten) dan
UnMul (Samarinda).
Sedangkan kerjasama penelitian umumnya dengan pemerintah provinsi, pemerintah
daerah, Kementerian berupa penelitian atau kajian kelayakan. Dalam berbagai kegiatan
extension para staff Unej juga diberdayakan sebagai tenaga ahli dalam berbagai bidang
seperti; Pertanian, Ekonomi, Budaya, Sosial Politik dan IT untuk memberikan masukan
bagi pengembangan institusi para stakeholder.
Kerjasama luar negeri dikembangkan dalam rangka memperkuat kegiatan tridharma dan
pendorong program unggulan institusi. Pelaksanaan kerjasama untuk kegiatan
pendidikan terfokus pada pelaksanaan student exchange, staff exchange, magang dan
PKL mahasiswa yang telah terselenggara hampir diseluruh fakultas dan melibatkan
mahasiswa program sarjana dan pascasarjana. Pelaksanaan kegiatan kerjasama
pendidikan didasari atas implementasi kerjasama university to university, misalnya di
FMIPA dan Teknik dengan San Carlos Pilipina, AIT Thailand, Flensburg University
Jerman dan Groningen Belanda. Bidang kesehatan juga terjalin kegiatan bersama
dengan Kohn Ken, Prince SongklaThailand, San Carlos, USIM Malaysia, Kohaku
Jepang, Grifitth Australia dan University of Glasgow Scotlandia. Bidang Sosial dan
Humaniora bekerjasama dengan Burapha, Tamasart Thailand, Gyeonsang Korea, San
Carlos, Universiade de Aveiro Portugal. Bidang Pendidikan bekerjasama dengan
Majelis Pendidikan Thailand selatan, UKM Malaysia, University of Minesota Amerika.
Bidang Pertanian, dengan UPM, UMT Malaysia, Kasersart, AIT Thailand, dan PUH,
OPU Jepang. Kegiatan student exchange dan peningkatan staff melalui program degree
dan non degree berlangsung cukup reguler dengan para partner. Dana pendukung
kegiatan kerjasama tidak hanya bersumber dari PNBP Universitas, namun juga berasal
dari dana-dana project yang ada, seperti dengan Flensburg melalui project DAAD,
dengan University of Glasgow dari Newton Fund, dan terbesar melalui dana IsDB.
Kegiatan kolaborasi penelitiandifokuskan hilirisasi, dengan produk antara jurnal
bereputasi. Bidang Bioteknologi untuk pertaniantelah mengirim staff ke berbagai
penjuru dunia, umumnya ke universitas partner di Amerika, Jepang, Korea dan sebagian
ke Eropa. Jurnal bereputasi juga telah dihasilkan,dan telah masuk dalam Publisher
Nature Group, dan satu buah paper juga sedang dipersiapkan. Beberapa produk juga
sudah dikomersialisasikan seperti tebu dan mocaf. Saat ini tebu tahan kering NXI-4T
sudah dimanfaatkan oleh PTPN XI yang juga sebagai partner kerjasama.
Sedangkan produk mocaf telah berkembang pesat, penyiapan dan produk mocaf sudah
dikembangkan oleh beberapa pemerintah daerah Kabupaten untuk meningkatkan nilai
tambah wilayah lahan marjinal, seperti di Kabupaten Jember, Tulung Agung dan
terakhir siap dikembangkan di Pacitan. Pengolahan dan pengembangan produk juga
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
13
telah dikerjasamakan dengan sektor swasta di kawasan Palur, Solo. Saat ini ekspansi
alih teknologi pengembangan industri sedang dipersiapkan ke negara Nigeria Afrika.
Kegiatan internasionalisasi ditujukan untuk memperkenalkan dan eksistensi institusi
dikembangkan dalam dua model, menyebarluaskan karya dan inovasi sivitas akademika
di luar negeri. Kedua, mengembangkan kegiatan untuk mahasiswa asing yang bersifat,
pendidikan dan kebudayaan yang dikemas dalam bentuk seminar/konferensi dan
community engagement. Beberapa hasil inovasi yang dapat mengharumkan institusi
bidang sains, pertanian, pengolahan pertanian, information technology sampai dengan
budaya telah berhasil meraih prestasi. Karya inovasi bidang pertanian dan teknologi
pertanian berhasil diraih Taiwan oleh Mahasiswa, dan dosen di Korea. Bidang Sains dan
IT juga di berprestasi di ajang invension dan inovasi di Malaysia oleh mahasiswa FKIP
dan Fasilkom. Kolaborasi student exchange dan industrial training dengan beberapa
negara sahabat juga menjadi bagian mempromosikan institusi.
Pemberian akses bagi mahasiswa asing untuk studi di Universitas Jember, telah
berkembang sebelumnya, dan diperkuat dengan berbagai scheme dan diperluas dengan
pemberian beasiswa yang lebih kompetitif. Kegiatan ini telah berhasil mengibarkan
bendera alumni di beberapa negara, seperti Iran, Madagaskar, Thailand, Laos, Kamboja,
Vietnam dan Timor Leste. Sedangkan tahun ini, mahasiswa asing bertambah dari negara
Malaysia dan Bhutan. Selain kegiatan pendidikan bergelar juga dikembangkan short
course training bersama AIT untuk berbagai bidang, yang di hosting di Jember dan
beberapa kota lainnya. Kegiatan Industrial training juga diselenggarakan bagi
mahasiswa Malaysia dan Jepang.
Institusi juga mengembangkan kegiatan University of Jember International Cultural
Camp (Ujicc) dan tahun ini sudah yang kelima. Fokus kegiatan adalah pengenalan
budaya masing-masing peserta yang diintegrasikan dengan pengenalan akademik
atmosfir melaui seminar/diskusi. Peserta kegiatan ini juga bertambah setiap tahunnya
baik dari sisi jumlah peserta maupun negaranya. Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand,
dan Myanmar adalah negara Asia yang selalu hadir. Sedangkan peserta dari Eropa yang
selalu hadir disetiap event sangat bervariasi, seperti Jerman, Scotland, Polandia. Serbia.
Kegiatan lain yang yang melibatkan pihak asing adalah Culture Imersion, yang
memiliki kekhususan kolaborasi dua institusi. Kegiatan ini untuk memperkokoh
akademik dua institusi yang di integrasikan dengan pengenalan budaya. Kegiatan ini
merupakan agenda International Office yang pengelolaannya/hostingnya di pegang oleh
fakultas. Beberapa fakultas yang sangat intens dengan kegiatan ini adalah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Teknik, Farmasi, dan Budaya. Dalam dua tahun terakhir juga
diperluas ke fakultas lainnya. Kegiatan internasionalisasi juga dilaksanakan oleh UKM
yang bekerjasama denga AISEC, dimana Stassflix menjadi host untuk kegiatan yang ada
di Jember. Kegiatan umumnya diikuti oleh pemuda/mahasiswa asing dalam bentuk
community engagement. Kegiatan ini sudah mulai tumbuh dan berkembang dalam lima
tahun terakhir.
4. Bidang Tata Kelola
a. Sumber Daya Manusia
Perkembangan tenaga pendidik/dosen dalam tiga tahun terakhir menunjukkan trend yang cukup baik, ditunjukkan dengan data meningkatnya kualifikasi pendidikannya
dari S2 ke S3, diikuti dengan menurunnya dosen yang berkualifikasi pendidikan S1.
Jumlah dosen dengan kualifikasi S2 relatif stabil karena dampak peningkatan level
kualifikasi pendidikan dosen S1 ke S2 dan S2 ke S3. Pada tahun 2019, jumlah dosen
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
14
tetap 1.264 orang, dimana Dosen tetap PNS sejumlah 1.070 orang, Dosen tetap Non
PNS sejumlah 194 orang. Sebaran dan komposisi dosen pendidikan Doktor dan Sp-2
sebanyak 317 orang (29.63%), magister dan Sp-1 750 orang (70.09%), dan sarjana
S1/Profesi/D4 sebanyak 3 orang (0.28%).
Kelayakan akademik dosen juga cukup baik dengan sebaran jabatan fungsionalnya,
lektor kepala sebesar (31.03%), lektor (33.92%), Asisten Ahli (17.1%) dan Guru
besar (4.58%). Trend perkembangan dosen dengan jabatan fungsional tenaga
pengajar dan asisten ahli cenderung naik karena adanya pertambahan dosen, diikuti
dengan meningkatnya jumlah dosen yang memiliki jabatan lektor. Sedangkan
jumlah dosen dengan jabatan lektor kepala dan profesor cenderung tetap. Jumlah
dosen dan kualifikasinya secara umum cukup baik, rasio saat ini mencapai 1:25,6,
dibandingkan dengan standarnya 1:30 untuk eksakta dan 1: 45 untuk sosial
humaniora. Namun dari sisi penyebarannya masih belum merata, seperti pada
Fakultas Teknik, FKIP, FEB dan teknik, ditunjukkan dengan masih tingginya beban
mengajar dosen.
Tenaga pendukung penyelenggaraan tridharma sangat memadai dengan komposisi
tenaga kependidikan PNS sebanyak 651 orang dan Non-PNS sebanyak 815 orang.
Dari sisi kualifikasi untuk PNS lulusan S1 ada 255 orang (38.7%) dan SMA/SMK
ada 242 orang (37.6%). Untuk tenaga kependidikan dengan kualifikasi Magister
sekitar 23 orang (2.8%), sedangkan tenaga kependidikan dengan kualifikasi terendah
SD berjumlah 18 orang (3.5%). Dalam tiga tahun terakhir jumlah staff relatif stabil,
Upaya meningkatkan kualifikasi pendidikan dan kualitas tenaga kependidikan
dilakukan secara reguler baik melalui kegiatan pendidikan bergelar dan Diklat
Teknis yang didanai oleh Kementerian dan institusi.
b. Sumberdaya; Infrastruktur dan sarana prasarana
Ketersediaan daya dukung menjadi penopang utama penyelenggaraan kegiatan
tridarma, saat ini cukup memadai dengan luas tanah sebesar 950.634 m2 di lokasi
Tegalboto sebagai kampus utama. Dalam lokasi ini terdapat bangunan untuk
perkantoran, pendidikan, dan untuk kegiatan penunjang lainnya seluas 193.477 m2,
untuk mess/wisma/asrama seluas 3.025 m2. Selain itu juga terdapat lahan dan
bangunan untuk kebun percobaan terletak di Jubung seluas 139.348 m2.
Pemanfaatan lahan dan bangunan untuk perkuliahan dan praktek laboratorium yang
tersebar di 15 fakultas dan Pascasarjana, serta dilengkapi dengan UPT laboratorium
terpadu CDAST dan 5 UPT lainnya perpustakaan, percetakan dan penerbitan, sistem
informasi, Bahasa, dan UPT Kearsipan.
Sedangkan kampus II di Bondowoso memiliki lahan dan bangunan pendidikan dan
laboratorium seluas 8.736 m2, yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan
pembelajaran beberapa program studi bidang pendidikan, ekonomi dan bisnis,
pertanian dan kesehatan. Kampus III dan IV, terletak di Lumajang dan Pasuruan
dengan luas lahan masing-masing 2698 m2 dan 8473 m
2 Pada kedua kampus ini
diselenggarakan pendidikan vokasi keperawatan. Kampus ini dimandatkan ke Unej
oleh Kementerian dalam negeri melalui pemerintah daerah.
Pertambahan sarana prasarana gedung perkuliahan, laboratorium, auditorium dan agrotechnopark didanai oleh Islamic Development Bank, dalam tahap penyelesaian,
menambah kekuatan institusi dalam mewujudkan keunggulannya di bidang
bioteknologi untuk pertanian dan kesehatan. Fasilitas gedung pendidikan dan
laboratorium beserta peralatannya sedang disiapkan. Fasilitas ini diberikan kepada
Fakultas MIPAdan Teknologi Pertanian, Pertanian, Kedokteran, Kedokteran Gigi,
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
15
Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Ilmu Keperawatan, serta Fakultas Teknik,
untuk meningkatkan intensitas penelitian dosen-mahasiswa yang dapat
menghasilkan produk-produk biotek dengan karakteristik kontribusi sesuai dengan
bidang keilmuan setiap fakultas. Dengan meningkatknya jumlah sarana dan
prasarana menunjukkan adanya kesiapan institusi untuk tumbuh dan berkembang.
Namun Pertambahan sarana prasarana, juga memerlukan dukungan pembiayaan
perawatan, operasional dan kegiatan riset yang memadai untuk menjaga
keberlanjutan seluruh kegiatan yang dikembangkan.
Pengembangan sarana prasarana tidak hanya memperhatikan aspek fungsionalnya,
namun juga harus bisa menghadirkan aspek keramahan lingkungan, khususnya
dalam penggunaan energi yang efisien. Dari sisi pengelolaan sarana prasarana dan
infrastruktur juga ditanamkan aspek reduce, reuse dan recycle.
c. Kelembagaan
Pengembangan kelembagaan yang diterapkan meliputi perluasan akses melalui
peningkatan daya tampung, meningkatkan jumlah program studi dan pengembangan
kampus. Perluasan akses melalui peningkatan daya tampung dilakukan dengan
membuka program-program studi yang memiliki animo yang tinggi. Upaya ini di
integrasikan dalam sistem penerimaan mahasiswa baru agar terjamin kualitas
inputnya. Sistem seleksi yang dipergunakan adalah seleksi nasional (SNMPTN dan
SBMPTN) dan Seleksi Mandiri (SBMPTBR). Animo masuk ke Unej dari tahun ke
tahun meningkat, dan tahun ini rasio antara animo dan yang diterima mencapai
10,89%.Dari sisi sebaran juga tampak calon mahasiswa mulai menyebar dari seluruh
provinsi, dengan urutan 6 besar adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI
Jakarta, dan Sumatra Utara. Hasil ini menunjukkan bahwa perluasan akses dan
keberagaman asal mahasiswa cukup baik.
Pada tahun ini mahasiswa baru sebanyak 7948 untuk program Sarjana dan Diploma,
yang berasal dari seluruh skema seleksi. SNMPTN, SBMPTN, SBMPTBR, PMDK
D3, Alih Jenis, Afirmasi program Adik Papua, Papua Barat dan 3 T, dan mahasiswa
asing, tidak termasuk mahasiswa Pascasarjana. Total mahasiswa Unej yang telah
melakukan registrasi di awal tahun ajaran baru 2019/2020 sebanyak 33.777
mahasiswa (awal September). Beberapa upaya yang mendorong meningkatnya
kinerja perluasan akses adanya open house, jejaring asal mahasiswa untuk sosialisasi
di daerah masing-masing, alumni dan media internet melalui sosial media dan web.
Perluasan akses, melalui pembukaan program studi baru yang lebih ke hilir juga
dilakukan dan dipacu sejak tahun 2012, dan pada saat itu, institusi memiliki 64
program studi diploma, sarjana, profesi dan pascasarjana. Fokus program studi yang
dikembangkan meliputi bidang sains, teknologi, engineering dan
Matematika/komputer, disetiap jenjang pendidikan. Pada tahun akademik
2019/2020, 104 program studi yang telah diselenggarakan, untuk jenjang Diploma
(D3) sebanyak 11 program studi, Sarjana (S1) sebanyak 59 program studi,
Pascasarjana Magister (S2) program studi sebanyak 22 program studi dan Doktoral
(S3) 6 program studi. Selain program tersebut juga terdapat 6 program profesi;
dokter, dokter gigi, ners, apoteker, insinyur dan Guru.
Pengembangan kampus dilakukan dengan membangun kerjasama dengan
pemerintah daerah Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabuten Jember
yaitu Kabupaten Bondowoso. Beberapa program studi dibuka, baik yang baru
maupun pengembangan dari kampus utama. Saat ini, 4 fakultas telah
menyelenggarakan kegiatan pendidikan, untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
16
menyeleggarakan program studi Akutansi dan Ekonomi Syariah, FKIP
menyelenggarakan program studi Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Sedangkan Fakultas Pertanian membuka program studi Agribisnis,
pertanian/perkebunan, dan program studi peternakan. Untuk fakultas Kesehatan
masyarakat menyelenggarakan satu program studi yaitu Ilmu Gizi.
Pengembangan kelembagaan selalu diikuti dengan pengembangan sarana dan
prasarana serta tenaga dosen melalui mekanisme kontrak dan P3K, selain
pengangkatan melalui alokasi PNS. Ketersediaan faktor penunjang dan tata kelola
yang dapat tersentralisir memudahkan pengendalian kualitas tridarma. Hal ini di
indikasikan bahwa akreditasi institusi dan akreditasi program studi meningkat
kinerjanya. Pada tahun 2012, grade akreditasi institusi B, dan terdapat 9 program
studi yang terakreditasi A. Saat ini akreditasi institusi telah telah terakreditas A dan
27 program studi sudah terakreditasi A. Sedangkan akreditasi program-program
studi baru juga sudah banyak yang meningkat dan terakreditasi B namun umumnya
terakreditasi C.
d. Dana
Sumber dana institusi untuk penyelenggaraan tridharma pengembangan infrastruktur
dan sarana prasarana berasal dari Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Komponen sumberdana
APBN meliputi anggaran mengikat (eks rutin), anggaran tidak mengikat (eks
pembangunan) dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
Sedangkan PNBP berasal dari Uang kuliah Tunggal (UKT), kerjasama, maupun
dana masyarakat lainnya.
Besaran dana yang dikelola Universitas Jember dari tahun ketahun meningkat, pada
tahun 2017 dana yang dikelola Rp. 185.195.012.000 APBN eks rutin, Rp.
36.970.619.000 eks pembangunan dan Rp. 322.903.048.000 PNBP. Sedangkan di
tahun 2018 meningkat menjadi Rp. 185.076.328.000 APBN eks rutin,
Rp.35.802.610.000 eks pembangunan dan Rp. 362.717.762.000 PNBP. Peningkatan
ini disebakan meningkatnya APBN khususnya adanya kegiatan IDB dan
meningkatnya student body kenaikan UKT dan kebijakan adanya uang SPI yang
juga ditopang dengan dana kerjasama. Besaran anggaran akan mengalami zona flat
ketika student bodi mulai konstan, sehingga kegiatan penggerak revenue menjadi
bagian penting bagi perkembangan lembaga.
Alokasi penggunaan anggaran secara umum untuk menunjang enam kegiatan utama,
dimana kegiatan layanan perkantoran memiliki porsi terbesar lebih dari 52%.
Sedangkan layanan pembelajaran dan Kemahasiswaan sekitar 22% dan sarana dan
prasarana pembelajaran sekitar 17%. Alokasi pendukung kegiatan penelitian sekitar
7%, pengabdian sekitar 1%, serta Pengembangan Sistem Tata Kelola, Kelembagaan,
dan SDM sekitar 1%.
Penggunaan anggaran diawali dengan perencanaan yang dilakukan secara bottom up
dan top down, dimana usulan kegiatan dilakukan oleh setiap unit kerja yang
diverifikasi dan dievaluasi kelayakan kegiatannya oleh tim BPM-SPI sehingga
menjadi usulan unit kerja. Seluruh rencana kegiatan yang terverifikasi dan layak menjadi rencana Kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan siap di
implementasi di Unej. Kesiapan unit kerja dalam merancang kegiatan dan TOR dari
setiap kegiatan menjadi kunci keberhasilan dalam melaksanakan sistem perencanaan
yang ada saat ini.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
17
Realisasi target kegiatan dan penyerapan anggaran dari tahun ketahun membaik dan
pada tahun 2018, dengan pagu anggaran sebesar Rp.583.596.700.000 dengan
komposisi dengan realisasi sebesar Rp. 520.644.795.89 atau sebesar (89,2%).
Dengan sisa anggaran yang diupayakan untuk dimanfaatkan pada tahun berikutnya.
Hal yang masih menjadi kendala adalah status institusi yang masih dalam bentuk
satuan kerja (Satker) di kemenristekdikti, sehingga beberapa mekanisme menjadi
kurang fleksibel khususnya dalam perencanaan dan implementasi kegiatan dan
pencairan anggaran.
e. Tatakelola dan sistem informasi
Tata kelola Univeritas Jember mengacu pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi nomor 88 tahun 2017, sebagai institusi akademik memiliki
empat organ; Senat; Rektor; Satuan Pengawas Internal; dan Dewan Penyantun.
Rektor merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan non-
akademik dan pengelolaan lembaga, dengan memperhatikan pertimbangan non-
akademik dan pengembangan dari Dewan Penyantun. Sedangkan senat akan
menetapkan dan memberi pertimbangan pelaksanaan kebijakan akademik. Dalam
melaksanakan pengelolaan lembaga, SPI melaksanakan kegiatan monitoring,
evaluasi dan audit untuk menjamin bahwa seluruh kegiatan berjalan secara efektif
efisien, transparan dan akuntabel.
Pengelolaan kegiatan tridharma dilaksanakan oleh Dekan/Direktur Pascasarjana
bersama Ketua Jurusan atau bagian dengan program yang telah disiapkan oleh
Koprodi baik bidang pendidikan diseluruh jenjang pendidikan (S0, S1, S2, S3 dan
profesi), penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pelayanan kegiatan
mengacu pada SNI ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu) dan SNI 37001 (Sistem
Manajemen Anti Penyuapan) dengan perangkat kegiatan tridharma memenuhi
SNPT. Dalam penyiapan dan implementasi kegiatan tridharma didukung oleh
LP3M, LP2M dan UPT,dan secara regulerdimonitor dan dievaluasi oleh Gugus
penjaminan mutu bersama pimpinan di level unit kerja.
Rektor dibantu Biro dan KTU di level fakultas/lembaga/ dan bagian mengendalikan
sistem administrasi umum, keuangan, dan layanan kegiatan tridharma, mengacu
pada sistem manajemen mutu yang digunakan dan dikembangkan kedalam Sistem
informasi terpadu. Beberapa aplikasi telah dikembangkan seperti SISTER,
SIMANGGA, SIMKEU dan MMP yang inline dengan fitur yang ada dalam sistem
informasi di Kementerian seperti SILEMKERMA, SPADA, PIN-SIVIL,
SIMKATMAWA, SIMLITABMAS, PKTS, SISTer, SIrenang dan SIAkunlap in
line dengan sistem informasi di tingkat Kementerian serta menjadi basis data BAN
PT. Kehadiran sistem informasi yang terintegrasi dalam bidang akademik dan
pembelajaran menjadi bagian utama dalam proses akreditasi program studi maupun
institusi.
Sistem informasi yang dikembangkan cukup baik untuk monitoring pengendalian
kualitas baik dari sisi pembelajaran, penelitian dan pengabdian. Beberapa proses
output masih sangat terbatas untuk kepentingan BKD. Sedangkan fitur SISTER
untuk kepentingan kinerja dosen yang dapat dipergunakan untuk kenaikan pangkat dan jabatan akademik masih belum optimal. Demikian pula dengan akumulasi
kinerja dosen yang dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja program studi dan
diteruskan ke level jurusan dan fakultas.
Penghargaan terhadap prestasi tidak hanya berbasis pada reward pemerintah berupa
penghargaan, namun juga reward yang terkait dengan karya akademik dosen dan
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
18
mahasiswa, dalam bentuk insentif atau bentuk lainnya. Demikin pula terkait dengan
pelanggaran disiplin dan etika telah mulai dilaksanakan, bentuk tindak lanjut berupa
sanksi sudah dilaksanakan, namun demikian proses nya melibatkan banyak pintu
administrasi baik di level, Unej maupun di Kementerian. Eksekusi masih dirasakan
memakan waktu yang cukup lama.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
19
3. Issue Strategis
Kehadiran internet telah menempatkan posisi institusi menjadi bagian dari komunitas akademik
global, sehingga tantangan dan peluang secara langsung di hadapi oleh perguruan tinggi,
berdasarkan kajian eksternal dan internal, dapat teridentifikasi beberapa isu strategis yang harus
di antipasti oleh Universitas Jember.
1. Global Competitive Index (GCI 2018), Indonesia berada pada urutan ke 45 dari 140
negara. Beberapa yang menjadi titik lemah adalah institution/kelembagaan, innovation,
technological readiness, Higher Education and Training, dan infrastructure.
Kelembagaan dengan transparansi disain kebijakan, regulasi serta implementasinya
yang belum antisipatif terhadap kebutuhan dan perlindungan pihak luar terkait investasi
dan lainnya. Kelembagaan birokrasi yang ada belum kelenturan dalam pelayanan,
responsif dan bekerja secara efektif dan efisien.
2. Lemahnya antisipasi perguruan tinggi dan lembaga sertifikasi training (Higher
Education and Training) ang berkontribusi rendahnya inovasi dan technological
readiness. Saat ini posisi Indonesia pada Global innovation Index (GII 2019) berada
pada ranking 85 dari 129 negara. Di kawasan ASEAN kita tertinggal dari yang lainnya
hanya satu tingkat diatas Kamboja.
3. Kecepatan pertumbuhan industri saat ini, yang berbasis robotic, AI dan IoT menambah
ketertinggalan tenaga kerja kita, yang saat ini gamang dengan potensi hilangnya
beberapa jenis pekerjaan dan sekaligus harus mengantisipasi jenis-jenis pekerjaan baru
dengan ketrampilan IT yang memadai.
4. Internet telah mengefisienkan mata rantai perdagangan dari produsen langsung ke end
user, dan telah mengubah pola perdagangan dan trasaksi keuangan. Digital ekonomi
telah tumbuh dengan pesat dan pelaku ekonomi juga akan bergeser ke UMKM yang
membutuhkan entrepreneur muda. Namun perlu diupayakan agar pertumbuhan
meningkat, mengingat Global Entrepreneur Index secara umum tertinggal dari
Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.
5. Pendidikan tinggi mengadopsi dan memenfaatkan teknologi untuk kepentingan
pembelajaran massif melalui kuliah daring, open course yang semakin menuntut
keterbukaan, kepedulian dan kebersamaan yang fair, dan dapat mengakselerasi akses
pendidikan tinggi bagi masyarakat secara masif.
6. Formulasi profil lulusan melalui perbaikan kurikulum dilakukan program studi untuk
mengantisipasi kebutuhan lapangan kerja dengan memberikan pengetahuan dan
ketrampilan yang sesuai di era disruptif. Kelenturan regulasi dalam membuka dan
menutup program studi diperlukan yang diperkaya dengan magang industri, serta short
course training berorientasi kerja dengan serifikat kompetensi.
7. Kecepatan pertumbuhan teknologi menuntut adanya reorientasi penelitian yang
mengarah pada produk hilirisasi sebagai outcome, dengan peta jalan "justified sebagai
pengetahuan” dalam bentuk sitasi jurnal. Kondisi ini dapat diwujudkan dengan
terbentuknya budaya meneliti, yang mana pada saat ini meningkatnya output penelitian
dan publikasi, paten masih didorong oleh kebijakan dan strategi lembaga.
8. Kemampuan bekerjasama institusi dengan partner local dan overseas berjalan cukup,
dan mengarah pada hilirisasi produk. Kerjasama domestik juga terjalin dengan baik
untuk kegiatan penelitian dan kajian kebijakan, serta kegiatan supervisi, tenaga ahli dan
pemberdayan masyarakatmelalui desa binaan.Intensifikasi dan fokus kegiatan perlu
dispesifikan sehingga kegiatan tridharma berbasis kerjasamadapat mengangkat potensi
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
20
dan eksistensi institusi dalam masyarakat akademik baik dalam level nasional dan
global.
9. Pengembangan infrastruktur dan sarana prasarana dan pertambahan lokasi kampus telah
mampu meningkatkan kapasitas institusi dalam memperluas akses pendidikan tinggi
bagi masyarakat, disisi lain juga meningkatkan biaya operasional dan perawatan,
sehingga pengelolaan sumberdaya memerlukan upaya efisiensi dan diimbangi dengan
meningkatkan kegiatan berorientasi revenue dengan core bisnis tridharma.
10. Keintegrasian sistem dan kemudahan akses bagi warga kampus menjadi keharusan yang
dapat menopang kegiatan tridharma, administrasi umum, keuangan dan kepegawaian.
Upaya untuk mengintegrasikan dengan sistem yang dikembangkan Kementerian dan
pihak lainnya sudah berjalan baik seperti host to host dengan pihak perbankan, MMP
dengan SPADA, dan juga sedang dikembangkan keintegrasian SIMPEG dengan SISTer.
Hal ini telah menjadi bagian penting bagi institusi untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas perguruan tinggi.
11. Sebagai institusi dengan status satuan kerja Kementerian dengan segala
keterbatasannya, mampu mengembangkandan melakasanakan sistem manajemen mutu
yang mengacu pada SNI ISO 9001:2015 dan SNI ISO 37001. Implementasi kedua
sistem mananjemen membantu institusi untuk meningkatkan kinerjanya secara holistik
dan menjadi dasar yang kuat untuk menjamin kinerja yang berkelanjutan, dan
terbudayakannya anti penyuapan. Sehingga institusi memberikan layanan yang
memuaskan pelanggan, meningkatkan kualitas, produktifitas serta meningkatkan efektifitas
dan efisiensi penggunaan dana dan mampu menaikkan etos kerja warga Unej.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
21
4. Program Pengembangan Unej 2020-2024
1. Visi dan Misi
Hasil elaborasi lingkungan eksternal dan internal di era disruptif telah mengantarkan kita pada
11 (sebelas) isu strategis yang harus diantisipasi institusi untuk menjaga keberlanjutan dan
mampu berkontribusi secara maksimal bagi masyarakat melalui kegiatan tridharma.
Permasalahan di Unej yang mendasar dari sebelas isu strategis tersarikan;
1) Belum lenturnya organisasi akademik untuk memfasilitasi dan mendorong tumbuh dan
berkembangnya etos kerja sivitas akademika dalam berkarya;
2) Belum antisipatif disain pengembangan pendidikan tinggi untuk meningkatkan
sumberdaya manusia yang berdampak pada rendahnya kreatifitas dan inovasi,
kemampuan beradaptasi dengan teknologi,dan belum dapat memediasiberkembangnya
entrepreneur muda;
3) Karya inovasi teknologi yang kurang, memerlukan adanya reorientasi penelitian menuju
outcome based research, dengan peta jalan sitasi dan produk hilir yang komersil,
Pengabdian masyarakat yang menyentuh pada kebutuhan dan pemberdayaan masyarakat
sesuai dengan potensinya;
4) Kerjasama yang ada masih sangat terbatas pada proses pembinaan dan peningkatan
kapasitas. Pemanfaatan sumberdaya (manusia dan resources) secara bersama dalam
mengakselerasi kualitas kegiatan tridharma menjadi fokus kerjasama kedepan.
Atas dasar problematik yang dihadapi institusi di era disruptif ini dan merujuk pada visi
institusi, maka dalam empat tahun dapat diformulasikan visi kami sebagai calon rektor Unej
2020-2024,
“mewujudkan organisasi akademik unggul penghasil invensi dan inovasi”.
Upaya mewujudkan visi tersebut dilakukan dengan menetapkan misi pengembangan yang
menjadi dasar dalam menetapkan strategi dan program kerja, meliputi;
1) Mengembangkan sistem pengelolaan universitas yang transparan, akuntabel, efektif,
efisien dalam rangka meningkatkan etos kerja dan produktifitas.
2) Menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan
cendekia yang berdaya saing;
3) Melaksanakan dan mengembangkan penelitian yang berorientasi pada produk komersial
dengan peta jalan karya bereputasi dan tersitasi;
4) Mengembangkan desiminasi karya dan produk melalui layanan, pendampingan dan
pemberdayaan masyrakatyang terfokus pada Desa Binaan dan potensi masyarakat;
5) Meningkatkan kerjasama dalam dan luar negeri untuk mendorong dan mengakselerasi
pelaksanaan kualitas kegiatan tridarma dan international recognition.
2. Strategi dan Program Kerja
Persiapan dan usulan BLU telah berjalan, dengan berbagai kelengkapan baik program
pengembangan, Standar Pelayan Minimal. Sehingga, program yang disajikan dalam
dalam diskusi Bakal Calon Rektor, merupakan komplementer dari Rencana Bisnis yang
dipersiapkan untuk perubahan status dari Satker menuju BLU. Proses implementasinya
dilaksanakan secara terintegrasi.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
22
2.1. Pengembangan pengelolaan yang fleksibel untuk meningkatkan layanan dan
produktifitas
a. Penyiapan pola keuangan badan layanan umum
Saat ini institusi sedang mengusulkan perubahan status dari Satuan Kerja
KementerianRistek dan Dikti menjadi Pola Keuangan Badan Layanan Umum,
seluruh usulan dan evaluasi dan bimbingan teknis telah disampaikan ke
Kementerian. Saat ini penyiapan terfokus evaluasi kelayakan dari Kementerian
keuangan
b. Pengembangan sistem pengembangan karir berbasis meritokrasi
Kepastian dalam berkarir bagi dosen merupakan pilihan berkarir sebagai dosen
dengan karir puncak Profesor atau sebagai dosen yang memfokuskan pada tugas
tambahan. Arah dan langkah dalam meniti karirnya diperjelas dengan
mengembangkan indeks kinerja dosen dan indeks kinerja dosen dengan tugas
tambahan. Sehingga track record dosen dari kedua pilihan yang ada memberikan
informasi akurat bagi pengembangan staff di Unej. Kegiatan ini secara terintegrasi
didukung oleh sistem informasi, yang akan memeberikan informasi kinerja dosen
per tahun sebagai basis penetapan beban kerja dan indeks kinerja dosen. Sedangkan
data tahunan bermanfaat dipergunakan sebagai basis data kenaikan pangkat dan
jabatan dosen.
c. Pengembangan reward berbasis kinerja
Untuk meningkatkan etos kerja dan berbudaya produktif, dosen diberikan
kesempatan untuk menetapkan besaran remunerasi, didasari pada kinerja dosen
bersangkutan, ukuran kinerja yang dapat dipergunakan tersedia atau disediakan di
dalam Sister yang besarannya tergantung dari capaian output atau outcome serta
tergantung indeks kinerja dari kelompok pendidikan, penelitian, pengabdian
masyarakat dan pembimbingan akademik maupun tugas akhir. Sedangkan untuk
dosen dengan tugas tambahan, remunerasi diberikan didasari atas kinerja unit kerja
yang dipimpin, yang mencerminkan ukuran keberhasilan dalam pengelolaan unit
kerja.
Peningkatan kinerja tenaga kependidikan juga akan ditinjau ulang, dengan
menginventarisir jenis pekerjaan/kegiatan yang dilakukan oleh staff, dengan
kualifikasi level pelaksana, Kepala Sub Bagian, Kepala Bagian dan level Kepala
Biro. Kuantitas pekerjaan yang dilakukan perhari merupakan indeks kinerja.
Pengembangan sistem informasi perlu di update dengan mengintegrasikan dan
mengolah data kegiatan tridarma dan kinerja staff yang menjadi basis penetapan
besaran reward dosen dan tenaga kependidikan.
d. Peningkatan sumber dana dan pengelolaan anggaran yang transparan,
akuntabel, efektif dan efisien
Penyelenggaraan kegiatan tridarma di setiap unit kerja mendapatkan dukungan
penuh oleh institusi yang bersumber dari dana PNBP. Dua jenis alokasi anggaran
diberikan oleh institusi yaitu kegiatan pengembangan unit kerja yang didasari oleh
capaian kinerja unit kerja. Sedangkan kebutuhan dasar pendukung kegiatan tridarma
dialokasikan berdasarkan pemenuhan standar minimal dalam bentuk dana pengembangan maupun dana fix cost yang bersumber dari PNBP.
Mekanisme alokasi anggaran didasari atas usulan fakultas yang telah
mengakomodasikan dan memprioritaskan usulan Jurusan/Program studi. Sehingga
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
23
usulan fakultas diformulasikan berdasarkan hasil rapat kerja fakultas yang diikuti
oleh unit kerja didalamnya, demikian pula untuk Pascasarjana, Lembaga dan UPT.
Proses review terhadap kelayakan usulan kegiatan fakultas dilakukan oleh Tim SPI
bersama Badan Penjaminan Mutu. Hasit rapat kerja fakultas dan program kerja di
tingkat institusi menjadi usulan kegiatan Unej baik dalam masa transisi maupun
masa BLU ke Kementerian Ristekdikti.
Pola pengelolaan sarana dan prasarana juga ditingkatkan dengan orientasi area
digital kampus hijau, yang mencirikan hemat energi dan ramah lingkungan yang
dapat memediasi terciptanya suasana akademik. Kemudahan akses bagi sivitas
akademika melalui layanan nirkabel (WiFi) yang aman dalam lingkup global
(eduroam). Layanan jaringan ini memungkinkan seluruh sivitas akademika dapat
menggunakan akses internet dimana saja ketika tersedia jaringan eduroam. Hemat
energi akan diterapkan pada penggunaan lampu dan listrik yang akan dikendalikan
dengan IoT, demikian pula dengan sistem keamanan kampus serta pengelolaan
perparkiran. Penggunaan kendaraan hemat listrik akan diperkenalkan yang
diintegrasikan dengan riset dosen-mahasiswa. Kebersihan kampus menjadi area
kegiatan yang akan dikembangkan bersama UKM melalui gerakan bersih bebas
polusi. Institusi secara kontinyu akan menyiapkan meeting point bagi sivitas
akademika untuk tempat diskusi dan melakukan kegiatan produkif lainnya.
Meningkatnya biaya operasional dan perawatan, pasca pengembangan gedung
kegiatan akademik di fakultas dan kegiatan pengembangan bioteknologi di berbagai
fakultas. Upaya peningkatan sumber dana PNBP dikembangkan melalui berbagai
kegiatan training baik training di bidang manajemen, soft skill, ketrampilan yang
didisain oleh seluruh unit kerja. Training untuk pihak asing juga dilakukan dengan
melibatkan pihak asing, khususnya terkait dengan professional skill, industrial
training serta internship di laboratorium yang sudah mapan. Kerjasama dengan
BUMN dan sektor swasta juga perlu dikembangkan khususnya dikaitkan dengan
dana CSR untuk mendukung kegiatan atau investasi.
Upaya lain untuk meningkatkan sumber pendanaan dilakukan dengan
Pengembangan unit usaha, yang mulai dipersiapkan pada masa transisi BLU.
Rancangan unit usaha merupakan sinergi dari potensi, sumber daya, output,
kegiatan dan capaian pembelajaran atau kompetensi program studi. Sehingga
pengembangannya akan tersebar di fakultas, UPT dan Lembaga. Unit usaha seperti
rusunawa/i, percetakan dan air mineral non kemasan, yang menjadi core bisnis
layanan dari UPT. Dalam bidang pertanian dikembangkan beberapa potensi seperti
Agrotechnopark Wisata, Agrotechnopark Trading, Usaha Perdagangan Kopi,
Pembenihan/Pembibitan, Peternakan, Pupuk dan Obat-obatan pertanian dan Jasa
Laboratorium Pertanian. Untuk bidang keteknikan terfokus pada bidang Jasa
Konstruksi dan depo Bangunan, Perbengkelan, Paving dan Pres beton, Pemasangan
atap baja ringan serta Ready Mix. Usaha di bidang kesahatan yang sangat ptensial
meliputi klinik pratama dengan layanan Poli Umum, Poli Gigi, KIA persalinan,
Poli spesialis, Rumah Sakit Gigi dan Mulut serta Apotek. Potensi berbasis pada
unggulan ipteks dan SDM dapat mengembangkan unit usaha inovasi produk GMO, Seed technology/pembenihan dalam bidang pertanian. Dalam bidang kesehatan
dapat berupa pengembangan vaksin dan dalam bidang sistem informasi, dapat
dikembangkan software/aplikasi, dan produk-produk berbasis IoT produk.
Sedangkan untuk ekonomi dan pariwisata dapat dikembangkan jasa keuangan,
retail, Perhotelan dan Apartement, Foodcourt, Cafetaria Fakultas, Persewaan Mobil
dan Biro Perjalanan.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
24
e. Pengembangan decision support sistem jenjang prodi, dan unit kerja lainnya
sebagai basis data pengembangan dan akreditasi.
Fitur Decision Support System yang telah dikembangkan masih terbatas pada
pengendalian kualitas dengan fungsi utama kegiatan setiap semester. Hal ini belum
mendukung jika menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja tahunan atau lima
tahunan, yang memerlukan data series terkait kinerja program studi dengan
parameter mengacu 9 (sembilan) standart BAN-PT. Demikian pula di level
Jurusan/Bagian memerlukan data kinerja tenaga dosen terkait dengan kegiatan
dalam team teaching, KeRis dan kelompok pengabdian. Secara akumulatif seluruh
kinerja program sudi dan jurusan/bagian menjadi kinerja fakultas.
f. Pengembangan sistem informasi Universitas yang in line dengan Kementerian
ristek dikti dan pihak terkait lainnya.
Kementerian Ristekdikti dalam beberapa tahun terakhir telah banyak
mengembangkan aplikasi yang bertujuan untuk menginventarisir, memonitor
sebagai evaluasi kinerja perguruan tinggi. Disisi lain hampir seluruh perguruan
tinggi telah mengembangkan sistemnya. Sehingga, Unej juga akan melakukan
sinkronisasi dan penyesuaian sistem yang dikembangkan. Kinerja program studi
yang ada dalam Sister in line dengan PDPT, PIN SIVIL, BAN PT serta
SIMLEMKERMA, SIMLITABMAS, Demikian pula halnya dengan SIMPEG Unej
dengan SISTer, dan e-Tubel, serta ke integrasian antara SIMANGGA, SIMKEU
Unej dengan SiRenang, Siakunlakip dan Simonev. Keintegrasian ini akan
mempermudah institusi dalam mengembangkan ritme kinerjanya agar dapat
melaksanakan seluruh bisnis prosesnya secara terkendali.
2.2. Strategi pengembangan outcome based research
a. Klusterisasi kelompok keris berbasiskan output dan outcome
Tumbuh dan berkembangnya penelitian disertai dengan luarannya meningkat secara
signifikan memerlukan data akurat tentang pencapaian setiap kelompok riset.
Klasterisasi KeRis berdasarkan output artikel terkreditasi nasional, artikel
international, internasional bereputasi, artikel dengan indeks sitasi, produk paten,
dan produk paten komersial. Hasil klasterisasi menjadi bagian penting dalam
mengambil keputusan untuk menetapkan prioritas KeRis yang memerlukan
akselerasi hasil dengan outcome sitasi dan produk paten komersial. Institusi akan
menetapkan kebijakan daya dukung penelitian melalui pengembangan hibah
kompetitif internal dan afirmasi.
b. Afirmasi Pengembangan integrated research antar KeRis dengan fokus IoT, AI,
Robotic dan Electrical Vehicle penunjang sarana prasarana kampus.
Pengembangan penelitian berbasis output dan outcome yang terintegrasi dalam
kegiatan pendidikan dikembangkan untuk menumbuhkan budaya kreatif dan
produktif di kalangan mahasiswa. Penelitian dan pembelajaran serta kegiatan
praktikum mahasiswa dikembangkan secara bersama oleh mahasiswa dan dosen
serta diarahkan untuk pemanfaatan sarana prasarana kampus. Beberapa penelitian
dikembangkan seperti pemanfaatan IoT untuk remote sisem pengendalian listrik
(lampu, air condition, dan sistem security khususnya pengendalian CCTV buka tutup pintu, dan alarm). Demikian pula dengan penelitian energi terbarukan, seperti
solar cell, wind energy, magnet permanen untuk sistem penerangan dalam kampus.
Demikian pula dengan robotic dan mobil listrik yang dapat dikembangkan menjadi
alat bantudan transportasi.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
25
Kegiatan penelitian ini akan menghasilkan produk yang selanjutnya dapat
diperbanyak atau dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran dan praktikum
mahasiswa.
c. Afirmasi penelitian berorientasi munculnya pusat unggulan ipteks
Arah perkembangan riset yang telah berjalan dengan track yang baik merupakan
peta jalan yang digunakan untuk mengembangkan pusat unggulan ipteks institusi
sebagai pendamping bioteknologi tanaman industri. Hasil evaluasi holistik dari
kinerja KeRis dua tahun terakhir menjadi basis data utama penetapan bidang riset
unggulan.
Akselerasi riset pada bidang unggulan dilakukan dengan menetapkan kebijakan
afirmatif disertai dengan dukungan dana instiusi, dilanjutkan dengan pengiriman
staff melaksanakan kegiatan kerjasama penelitian dengan overseas. Demikian pula
sebaliknya kelompok riset bidang dapat mengundang research fellow dari luar
untuk memperkuat riset yang dijalani. Support lainnya yang dapat diberikan adalah
memberikan beasiswa bagi mahasiswa cumlaude dan mahasiswa asing yang
dikandidatkan oleh kelompok riset unggulan.
2.3. Strategi pengembangan pendidikan berkualitas
a. Reformulasi kurikulum dengan pengayaan softskil bidang IT, ecotechnopreneur
dan e-commerce.
Tantangan dan pergeseran ketanagakerjaan saat ini perlu diantisipasi dengan
updating antara existing kurikulum dengan perkembangan saat ini. Kegiatan yang
dikembangkan meliputi pengintegrasian soft skil dalam pembelajaran dan
pengayaan soft skill melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler. Integrasi soft
skill dengan pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan disain pembelajaran
yang tepat, melalui pemilihan metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam
proses tatap muka maupun tugas terstruktur dan tugas mandiri, beberapa metode
yang dapat dikembangkan seperti Learning by doing, Incidental learning, Learning
by reflection, Learning by exploring, Case-based learningdan project based
learning.
Institusi juga menyiapkan dan merancang kegiatan ekstra kurikuler
ecotechnopreneur bagi mahasiswa dengan mengembangkan pusat kreasi inovasi
mahasiswa, inkubasi, pendampingan dan start up. Kegiatan ini akan melibatkan
banyak pihak dari penyiapan sarana prasarana berupa gedung menara
kewirausahaan bersama Bank BRI, kegiatan kreasi dan inovasi bersama dosen dan
praktisi industri. Sedangkan kegiatan inkubasi, pendampingan dan start up
bekerjasama dengan HIPMI, TOKOPEDIA dan pendanaan CSR BUMN.
Pelaksanaan kegiatan sepanjang tahun dibawah koordinasi Dosen bersama Koperasi
mahasiswa.
b. Pengembangan industrial training, short course training bidang keahlian
tersertifikasi.
Rendahnya kegiatan yang berorientasi pada pemenuhan soft skill yang
teradministrasikan dalam SKPI serta aseptibilitas dunia kerja bagi lulusan,
memerlukan bidang ketrampilan yang terstandarkan, baik oleh lembaga sertifikasi maupun yang dikenal/direkomendasi oleh asosiasi bidang keahlian/profesi.
Rancangan kegiatan training dengan melibatkan stakeholder terkait dengan bidang
keahlian disertai dengan penyiapan Tempat Uji Kompetensi. Kegiatan blended
training juga diperkenalkan untuk memadukan soft skill bidang keahlian dengan
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
26
penguasaan IT bagi lulusan, kegiatan ini diselenggarakan melalui tatap muka
klasikal dan ujian menggunakan media daring atau sebaliknya. Institusi juga akan
meningkatkan kemampuan communication skill baik di tingkat persiapan
ketrampilan membuat lamaran, CV, ditopang dengan potensi skolastik-akademik
serta kemampuan berbahasa Inggris yang terstandarkan. Untuk hal tersebut institusi
akan mempercepat proses terbentuknya lembaga sertifikasi, training center dan
CBT center beserta perangkat organisasinya dalam struktur BLU, sehingga dapat
memfasilitasi seluruh kebutuhan calon lulusan dan melaksanakan kegiatannya.
c. Pengembangan disain pembelajaran berbasis MMP dan blended learning dengan
komposisi proporsional daring 49% bermedia bigbluebotton.
Pengelolaan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi menuntut adanya kesiapan
seluruh sivitas akademika, diawali dengan penetapan kebijakan pembelajaran
menggunakan Media Manajemen Pembelajaran pada tahun 2017/2018, dan akan
dilanjutkan perluasan penggunaan kuliah daring maksimal 49%. Upaya sosialisasi
dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan
pembelajaran terus dilakukan kepada seluruh dosen. Kriteria transparansi dan
akuntabilitas dalam persiapan pembelajaran ditunjukkan dengan ketersediaan RPS,
Silabi, kontrak kuliah dan ketersediaan materi dan bahan ajar. Untuk pelaksanaan
pembelajaran ditunjukkan dengan terlaksananya pembelajaran dalam media MMP
dan tingkat kehadiran sivitas akademika. Sedangkan untuk evaluasi pembelajaran
tersedianya informasi soal Ujian Tengah Semester yang disertai sasaran Capaian
Pembelajaran yang terupload di dalam MMP dan jumlah komponen penilaian yang
digunakan untuk mengukur ketuntasan pembelajaran mahasiswa. Parameter ini
yang menjadi ukuran kinerja dosen dalam proses pembelajaran dan menjadi basis
remunerasi dosen.
Blended learning menjadi pilihan untuk mengantarkan mahasiswa sedini mungkin
mengenal media komunikasi saat ini dan masa depan. Pilihan kuliah tatap muka
klasikal dan kuliah daring di tingkatkan komposisinya maksimal 49%, disertai
dengan kebijakan penggunaan fitur bigbluebotton dalam melaksanakan kuliah
daring. Sosialisasi MMP dan kuliah daring secara regular dilaksanakan pada awal
semester untuk menjamin tingkat kesiapan dosen dalam memanfaatkan fitur-fitur
yang tersedia di dalam MMP.
Kedepan pelaksanaan pembelajaran memerlukan pengendalian kualitas, sehingga
perlu dilakukan sosialisasi intens bagi Jurusan/bagian, gugus penjaminan mutu dan
pimpinan untuk memantau seluruh kinerja pembelajaran di program studi.
Kesempatan untuk mengevaluasi kinerja pembelajaran oleh dosen jika diberi
kesempatan kepada mahasiswa melalui kuisioner pembelajaran. Evaluasi rentang
penilaian yang ada dalam kuisioner juga akan dilakukan, untuk meningkatkan
akurasi penilaian mahasiswa.
2.4. Desiminasi karya produk sivitas akademika
a. Pengembangan pengabdian kepada masyarakat melalui desiminasi teknologi
tepat guna
Hasil profiling desa yang dilakukan oleh LP2M dijadikan dasar pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat sivitas akademika. Hasil pengembangan teknologi
tepat guna juga diinventarisasi, kesesuaian profile desa serta kebutuhannya menjadi
dasar pelaksanaan kegiatan sivitas akademika, baik melalui KKN tematik dan
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
27
kegiatan lainnya. Kegiatan ini merupakan kebijakan yang ditopang dengan
penyiapan dana kompetitif.
b. Pengembangan Desa binaan berbasis kerjasama
Upaya berkelanjutan pembinaan desa, memerlukan pemetaan dan pengembangan
program pembinaan dan pemberdayaan secara bersama antara Universitas Jember
dengan Pemeritah Kabupaten. Kesiapan institusi untuk menyiapkan kegiatan dan
daya dukung kegiatan menjadi komitmen pemerintah daerah. Upaya untuk
mengakselerasi kegiatan dapat juga melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat
dalam dan luar negeri. Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pemberdayaan dan
pendampingan secara intensif dan berkelanjutan menjamin ketercapaian target
pengembangan desa.
c. Pengembangan Pilot Project Desa mandiri
Upaya afirmasi untuk memberikan kontribusi dan sumbangsih institusi bagi
masyarakat dilakukan dengan mengembangkan program afirmasi desa mandiri.
Kajian secara selektif terhadap wilayah dan potensi desa menjadi acuan utama
pengembangan. Beberapa karakteristik dan potensi desa yang diprioritaskan adalah
potensi ecotourism, kesenian, ekonomi industri kreatif, potensi desa siber dan
komunikasi global.
Program pengembangan rekayasa sosial yang didisain dalam bentuk multi years di
kembangkan oleh Kelompok KeRis atau Kelompok Pengabdian. Pelaksanakan
kegiatan melalui Kuliah Kerja Nyata tematik, pengabdian dan pemberdayaan yang
terintegrasi. Role model dan inisiasi kegiatan diintegrasikan dalam kehidupan
masyarakat desa bersama mahasiswa, yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Kegiatan dan keberlanjutan diserahkan kepada pemerintah daerah setelah tiga tahun
dan berjalan.
2.5. Peningkatan kualitas kegiatan kerjasama dan international recognition
a. Kolaborasi kegiatan pendidikan pascasarjana sandwich dengan Universitas
Pertner (Asean dan Eropa)
Kerjasama yang telah dilakukan oleh Universitas Jember, masih terbatas untuk
bidang pendidikan student exchange, cultural exchange, industrial training.
Kerjasama pelaksanaan kegiatan pendidikan bergelar dirancang dengan model
sandwich program. Program Doktor menjadi pilihan untuk menopang kegiatan ini
pada salah satu bidang ilmu Sosial Ekonomi seperti ilmu administrasi, manajemen
dan ekonomi. Untuk bidang eksakta Ilmu Pertanian, dengan fokus agribisnis dan
bioteknologi pertanian. Beberapa partner program sandwich bidang pertanian
adalah Universitas dalam kawasan ASEAN) sedangkan untuk Bidang Bioteknologi
difokuskan pada Perguruan tinggi di Korea, Jepang dan Jerman. Hal yang sama juga
untuk bidang Sosial dan Ekonomi akan difokuskan di kawasan Asia Tenggara.
b. Fasilitasi research KeRis berorientasi produk unggulan Bioteknologi
Pusat ungulan bioteknologi tanaman industri memiliki coverage yang luas, dua
komoditas tebu dan padi berkembang di hulu dan mocaf/casava berkembang di
hilir. Akselerasi kedua area tersebut perlu ditopang peneliti-peneliti muda dengan
berbagai penguasaan teknik yang up to date, editing genome menjadi pilihan, sehingga penguatan teknik ini memerlukan akselerasi kerjasama dengan partner
baik di kawasan Asia seperti Korea dan Jepang, diperluas ke Amerika khususnya
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
28
dengan Michigan State University. Kolaborasi penelitian dengan teknik tetap
terfokus pada dua komoditas tersebut.
Penyiapan benih, seed technology juga dipercepat ketersedian peneliti muda pada
bidang ini menjadi perhatian utama dan dilanjutkan dengan penyiapan teknologi
pendukung interdisiplin. Kolaborasi penelitian dengan partner mejadi pilihan
utama, disertai dengan keterampilan rancang bangun robotic, artificial neural
network. Pengiriman staf melalui magang dan penelitian maupun kegiatan
sandwich untuk mahasiswa program Doktor, untuk bioteknologi pertanian atau
program magister bioteknologi, menjadi pilihan afirmasi kebijakan. Dalam empat
tahun kedepan, Universitas telah dapat mengembangkan perbanyakan benih
dengan teknik yang cukup modern.
c. Pengembangan research fellow untuk memperkuat kapasitas Profesor
Peran Profesor dalam peningkatan dan pembinaan dosen muda dan sekaligus untuk
meningkatkan keterkinian kajian Profesor, perlu menjadi program terstruktur
institusi. Hal ini juga dengan mempertimbangkan regulasi Permenristekdikti No.20
tahun 2017 yang sudah ditetapkandan diberlakukan. Dua program penguatan
Profesor diberikan, pertama mengirimkan Profesor untuk meperkuat hasil kajian
penelitian kepada rekan kerja di luar negeri yang didahului dengan kesepakatan
kegiatan kerjasama dapat berupa MoU atau MoA. Kegiatan ini dapat mengkover
kegiatan selama tiga bulan, dengan rincian kegiatan yang sitematik dan terukur
sehingga dapat menjamin output kegiatan artikel Q2.
Program kedua, difokuskan pada keterkinian riset Profesor dan Assoc. Profesor,
dengan mengundang overseas partner, peneliti muda atau fresh Ph.D graduate,
untuk membantu dan mempermudah penulisan artikel dengan level Q2. Kegiatan
ini melibatkan KeRis yang dipimpin atau yang melibatkan Profesor. Kegiatan ini
didahului oleh proposal riset dan dilengkapi dengan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh research fellow. Luasnya ruang lingkup kegiatan yang akan
dilaksanakan, maka lama kegiatan, diusulkan terendah selama 3 bulan dan dapat di
extend sampai dengan satu tahun setelah melalui proses evaluasi berdasarkan
output publikasi yang dihasilkan.
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
29
5. Target Capaian Kinerja tahun 2024
Kegiatan dalam program kerja ini merupakan komplementer dari Rencana Bisnis Institusi yang
merupakan bagian dari usulan perubahan status dari Satker ke PK-BLU. Sehingga pada bagian
ini hanya ditampilkan capaian indikator kinerja yang secara langsung merupakan output atau
outcome dari program kerja yang diusulkan.
Strategi Indikator Kinerja Capaian
2019 2022 2024
Pengembangan
pengelolaan yang
fleksibel untuk
meningkatkan layanan
dan produktifitas
Pencapaian Status BLU - BLU BLU
Rerata jumlah Lektor Kepala ke
Profesor setiap tahunnya
3 4 5
Jumlah Profesor 49 52 56
Rerata Remunerasi Dosen - 1,6 jt/bln 2,4
jt/bln
Prosentase PNBP Non UKT 9,5% 12% 15%
Jumlah Fitur Sistem Informasi
Unej yang in line dengan
Kementerian
1 2 4
Pengembangan outcome
based research
Rerata jumlah Publikasi
Internasional bereputasi
241 290 350
Jumlah produk riset potensi
komersial bidang IoT dan
Electrical Vehicle
- 1 3
Jumlah KeRis berpotensi sebagai
PUI
1 1 2
Pengembangan
pendidikan berkualitas
Jumlah bisnis on line mahasiswa
(Tokopedia, Bukalapak dll)
- 12 25
Jumlah Produk Pusat Inovasi - 1 2
Masa Tunggu lulusan untuk
memasuki dunia kerja
0,56
th
0,5 th 0,42 th
Persentase perkuliahan daring 18% 35% 45%
Desiminasi karya produk
sivitas akademika
Jumlah pemanfaatan teknologi
tepat guna di masyarakat
56 70 88
Jumlah penerapan penguatan desa
binaan berbasis Kerjasama
28 40 58
Jumlah desa mandiri - 1 3
Peningkatan kualitas
kegiatan kerjasama dan
international recognition
Jumlah program sandwich 1 1 2
Jumlah KeRis yang siap menjadi
pusat unggulan
- - 1
Jumlah Profesor 48 51 55
Drs. Zulfikar, Ph.D; Visi, Misi dan Program Kerja, Bakal Calon Rektor 2020-2024
30
6. Daftar Bacaan
1. https://www.internetsociety.org/internet/history-internet/brief-history-internet/
2. https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6441/Indonesia+Akan+Jadi+Pemain+Ekono
mi+Digital+Terbesar+di+Asia+Tenggara/
3. Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian.
4. https://ekon.go.id/ekliping/view/paket-kebijakan-ekonomi-xiv
5. Koran Sindo, Hadapi Revolusi Industri 4.0, Siapkan Tenaga Kerja Terampil, Senin 29
Oktober 2018.
6. Klaus Schwab, World Economic Forum, The Global Competitiveness Report 2017-2018
7. Soumitra Dutta, Bruno Lanvin and Sacha Wunsch-Vincent, Global Innovation Index 2019,
World Intelectual Property Right.
8. The Global Entrepreneurship and Development Institute, Global Entrepreneurship Index
2019.
9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
10. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik.
11. Peraturan Menteri Keuangan 210/PMK.010/2018 tentang Perlakuan Perpajakan atas
Transaksi Perdagangan melalui Sistem Elektronik.
12. https://wearesocial.com/global-digital-report-2019
13. Renstra Bisnis Universitas Jember 2018-202
14. Permenrisekdikti No.88 tahun 2017, Organisasi dan Tata Kelola Universitas.