Memasuki Era Globalisasi

23
Memasuki era globalisasi, perubahan diberbagai sektor sangat signifikan. Perubahan pada pola kehidupan juga masalah kehidupan. Sektor energi yang menjadi kebutuhan pokok utama juga mengalami krisis bahan bakar. Bahan bakar fosil yang menjadi bahan bakar utama selama bertahun-tahun belakangan, diprediksikan akan habis dalam beberapa tahun kedepan. Eksploitasi besar-besaran bahan bakar fosil dikarenakan kebutuhan yang meningkat adalah salah satu faktor utama kelangkaan bahan bakar fosil. Energi alternatif menjadi perbincangan di berbagai belahan dunia. Geothermal menjadi energi alternatif yang sedang dikembangkan disamping biofuel , sel surya dan nuklir. Bahan bakar fosil yang diproduksi bumi selama berjuta-juta tahun tidak dapat diperbarui lagi, oleh karena itu bahan bakar alternatif yang terbarukan adalah sebuah solusi yang tepat. Disamping dapat diperbarui energi alternatif juga lebih efisien dan efektif dari energi dari bahan bakar fosil. Energi altrernatif lebih ramah lingkungan dan membantu mengurangi efek pemanasan global. Geothermal(Panas bumi) adalah energi alternatif yang menguntungkan juga terbarukan. Panas bumi yang dihasilkan oleh bumi tidak dapat habis, karena panas yang dihasilkan bumi konsisten, pembentukannya terus menerus. Indonesia merupakan salah satu negara terkaya akan energi panas bumi. Hingga saat ini telah teridentifikasi 265 lokasi sumber panas bumi Indonesia dengan potensi mencapai sekitar 28.112MWe atau setara dengan 12 milyar barel minyak bumi. Dengan potensi panas bumi yang memadai Indonesia berupaya untuk memosisikan geothermal sebagai energi alternative pengganti fossil-fuel. Geothermal diprediksikan cocok untuk mengatasi masalah di Indonesia. Kebutuhan energi terbarukan dapat diatasi dengan potensi panas bumi yang memadai, sedangkan efek yang yang ditimbulkan dapat membantu Indonesia mengurangi masalah polusi udara yang menjadi general-problem Indonesia. Efek globalisasi juga dapat dikurangi dengan pemanfaatan panas bumi sebagai pengganti batu bara.

description

yeah

Transcript of Memasuki Era Globalisasi

Page 1: Memasuki Era Globalisasi

Memasuki era globalisasi, perubahan diberbagai sektor sangat signifikan. Perubahan

pada pola kehidupan juga masalah kehidupan. Sektor energi yang menjadi kebutuhan pokok

utama juga mengalami krisis bahan bakar. Bahan bakar fosil yang menjadi bahan bakar

utama selama bertahun-tahun belakangan, diprediksikan akan habis dalam beberapa tahun

kedepan. Eksploitasi besar-besaran bahan bakar fosil dikarenakan kebutuhan yang meningkat

adalah salah satu faktor utama kelangkaan bahan bakar fosil.

Energi alternatif menjadi perbincangan di berbagai belahan dunia. Geothermal

menjadi energi alternatif yang sedang dikembangkan disamping biofuel , sel surya dan

nuklir. Bahan bakar fosil yang diproduksi bumi selama berjuta-juta tahun tidak dapat

diperbarui lagi, oleh karena itu bahan bakar alternatif yang terbarukan adalah sebuah solusi

yang tepat. Disamping dapat diperbarui energi alternatif juga lebih efisien dan efektif dari

energi dari bahan bakar fosil. Energi altrernatif lebih ramah lingkungan dan membantu

mengurangi efek pemanasan global.

Geothermal(Panas bumi) adalah energi alternatif yang menguntungkan juga

terbarukan. Panas bumi yang dihasilkan oleh bumi tidak dapat habis, karena panas yang

dihasilkan bumi konsisten, pembentukannya terus menerus. Indonesia merupakan salah satu

negara terkaya akan energi panas bumi. Hingga saat ini telah teridentifikasi 265 lokasi

sumber panas bumi Indonesia dengan potensi mencapai sekitar 28.112MWe atau setara

dengan 12 milyar barel minyak bumi. Dengan potensi panas bumi yang memadai Indonesia

berupaya untuk memosisikan geothermal sebagai energi alternative pengganti fossil-fuel.

Geothermal diprediksikan cocok untuk mengatasi masalah di Indonesia. Kebutuhan

energi terbarukan dapat diatasi dengan potensi panas bumi yang memadai, sedangkan efek

yang yang ditimbulkan dapat membantu Indonesia mengurangi masalah polusi udara yang

menjadi general-problem Indonesia. Efek globalisasi juga dapat dikurangi dengan

pemanfaatan panas bumi sebagai pengganti batu bara.

Page 2: Memasuki Era Globalisasi

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul untuk karya tulis ini

dengan “Geothermal Sebagai Energy Alternatif Generator Listrik”.

B. Batasan dan Rumusan masalah

Karya tulis ini mengandung tiga poin yang terdapat pada judul, ialah geothermal,

energi alternative dan generator listrik. Definisi geothermal ialah panas yang dihasilkan oleh

perut bumi yang berupa magma. Panas ini bukan hasil dari pengendapan fosil hewan berjuta

tahun lalu seperti batu bara tetapi panas murni dari perut bumi.

Energi alternatife ialah energi terbarukan berteknologi tinggi sebagai pengganti

bahan bakar fosil yang akan habis dan tidak terbarukan. Energi ini lebih ramah lingkungan

dan memiliki kelebihan dari segi efisiensi dan efektifitas daripada bahan bakar fosil. Energi

alternative muncul akibat dari kebutuhan bahan bakar energi yang akan habis dan pencegahan

dari efek rumah kaca akibat pemanasan global.

Generator listrik ialah generator yang berfungsi untuk menghasilkan listrik.

Generator ini menghasilkan listrik dari turbin yang digerakkan oleh bahan bakar generator

tersebut. Listrik adalah penunjang kehidupan modern, apabila tidak ada listrik maka

kehidupan akan terganggu. Generator listrik saat ini masih menggunakan bahan bakar fosil,

tetapi bahan bakar tersebut akan digantikan dengan bahan bakar alternative yang terbarukan

dan lebih efisien.

Batasan masalah pada karya tulis ini ialah panas bumi sebagai energi alternative

generator listrik yang diproyeksikan di Negara Indonesia, dikarenakan Indonesia

membutuhkan energi pengganti bahan bakar fosil dan Indonesia memiliki potensi yang besar

terhadap penggunaan panas bumi sebagai energi alternative terbarukan.

Rumusan masalah pada karya tulis ini direalisasikan dalam bentuk 3 pertanyaan:

1. Apa itu Geothermal ?

Page 3: Memasuki Era Globalisasi

2. Bagiamana sistematika pelaksanaannya?

3. Bagaimana pemanfaatan potensi panas bumi di Indonesia?

C. Tujuan Study Pustaka

1. Mencari alteratif energi pengganti fossil-fuel.

2. Menganalisis potensi panas bumi sebagai energi alternative.

3. Mengetahui potensi Indonesia akan panas bumi.

D. Manfaat Studi Pustaka

1. Menemukan energi alternative yang relevan dan terbarukan.

2. Mencegah efek rumah kaca akibat pemanasan global dari segi energi.

3. Mengetahui penggunaan panas bumi sebagai bahan bakar generator listrik.

4. Mengetahui potensi energi panas bumi di Indonesia.

Page 4: Memasuki Era Globalisasi

BAB II

GEOTHERMAL

A. Geothermal

1. Pengertian

Geothermal berasal dari bahasa Yunani, geo dan termos. Geo berarti bumi dan

termos berarti panas. Secara bahasa geothermal berarti panas yang terdapat di bumi. Daya

panas bumi ialah kekuatan diekstrasi dari panas yang tersimpan di bumi. Energi panas bumi

berasal dari formasi asli planet ini, dari peluruhan radioaktif mineral, dan dari energi matahari

yang diserap oleh permukaan bumi1.

Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil reaksi

nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan alam semesta ini. Reaksi

nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam semesta pada saat ini adalah reaksi fusi

nuklir yang terjadi di matahari dan juga bintang-bintang yang tersebar di jagat raya. Reaksi

fusi nuklir alami tersebut menghasilkan panas berorde jutaan derajat Celcius.

Sumber energi panas bumi berbentuk magma yang tertimbun di perut bumi.Energi

panas bumi adalah termasuk energi primer yaitu energi yang diberikan oleh alam seperti

minyak bumi, gas bumi, batubara dan tenaga air. Energi ini terbarukan karena prosesnya

berkelanjuta selama lingkungan masih terjaga keseimbangannya.daya Panas Bumi

dianggap berkelanjutan karena diproyeksikan setiap ekstraksi panas lebih kecil

dibandingkan dengan konten panas bumi. Bumi memiliki kandungan panas internal

1031 joule (3,1015 TW · jam) [8] Sekitar 20% dari hal ini adalah sisa-sisa panas dari

Page 5: Memasuki Era Globalisasi

akresi planet., Dan sisanya diberikan untuk lebih tinggi tingkat peluruhan radioaktif

yang ada di masa lalu

. 1 http://en.wikipedia.org/wiki/Geothermal_power 2. Sejarah Geothermal

Panas bumi pertama kali digunakan sebagai pemandian air panas dan pemanas

ruangan sejak zaman Paleolithic. Berbentuk sebuah kolam batu di gunung Lisan Cina

dibangun pada Dinasti Qin pada abad ke-3 SM, di situs yang sama dimana istana Huaqing

Chi kemudian dibangun.

Pada abad pertama Masehi, Roma menaklukkan Aquae sulis, sekarang Bath,

Somerset, Inggris, dan menggunakan sumber air panas disana untuk pemandian umum dan

pemanasan ruangan. Biaya penerimaan untuk pemandian ini mungkin mewakili penggunaan

komersial pertama tenaga panas bumi. Distrik tertua yang menggunakan panas bumi sebagai

system pemanas adalah Chaudes-Aigues, Perancis, telah beroprasi sejak abad ke-14.

Pemanfaatan industri awal dimulai pada 1827 dengan menggunakan uap air panas untuk

mengekstrak asam borat dari lumpur gunung berapi di Larderello, Italia.

Pada tahun 1892 di Amerika system pemanas pertama di distrik Boise, Idaho yang

didukung langsung oleh energi panas bumi, dan kemudian diterapkan di Klamath Falls,

Oregon tahun 1900. Sumur panas bumi yang mendalam digunakan untuk memanaskan rumah

kaca di Boise pada tahun 1926, dan geyser digunakan untuk memanaskan rumah kaca di

Islandia dan Tuscany pada waktu yang sama. Charlie Lieb mengembangkan penukar panas

downhole pertama pada tahun 1930 untuk memanaskan rumahnya. Uap dan air panas dari

geysers mulai digunakan sebagai pemanas rumah di Islandia pada tahun 1943.

Pada abad ke-20 permintaan listrik yang mendesak menyebabkan

pertimbangan listrik tenaga panas bumi sebagai sumber pembangkit. Pangeran Conti Pierro

Ginori bekerja sama dengan Larderello menguji generator listrik pertama panas bumi pada

Page 6: Memasuki Era Globalisasi

tanggal 4 Juli 1904 dengan mengekstrasi asam panas bumi. Hal ini berhasil menyalakan

empat bola lampu. Kemudian, pada tahun 1911, pembangkit listrik komersial pertama di

dunia dibangun. Itu adalah satu-satunya produsen di dunia industri listrik panas bumi sampai

dibangun pabrik pada tahun 1958 di Selandia Baru. Pada saat itu, Lord Kelvin sudah

menemukan pompa panas tahun 1852, dan Heinrich Zoelly telah mematenkan ide

menggunakannya untuk menarik panas dari tanah pada tahun 1912. J. Donald Kroeker

merancang pompa panas bumi komersial pertama untuk memanaskan Gedung

Commonwealth (Portland, Oregon) pada tahun 1946.

Pada tahun 1960, Gas dan Listrik Pasifik mulai beroperasi dari pembangkit listrik

tenaga panas bumi pertama yang berhasil menghasilkan listrik dari geysers di California,

Amerika Serikat. Mesin itu berlangsung selama lebih dari 30 tahun dan menghasilkan listrik

bersih 11 MW.

Pembangkit siklus biner pertama kali ditunjukkan pada tahun 1967 di Uni Soviet dan

kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1981. Teknologi ini memungkinkan

generasi listrik dari sumber daya suhu yang lebih rendah daripada sebelumnya. Pada tahun

2006, pabrik siklus biner di Chena Hot Springs, Alaska dioperasikan dan menghasilkan listrik

dari temperature fluida rekor terendah 57 o C (135

o F)

2.

______________ 2

Dalam industri panas bumi suhu rendah berarti suhu 300 o

F (149 o C)

B. Mekanisme Pemanfaatan Geothermal

Daya panas bumi dianggap berkelanjutan karena memproyeksikan panas lebih kecil

dibandingkan dengan konten panas bumi. Bumi memiliki kandungan panas internal 1031

joule (3,1015 TW/jam). Sekitar 20 % dari hal ini adalah sisa-sisa panas dari akresi planet, dan

sisanya diberikan untuk tingkat peluruhan radioaktif lebih tinggi yang ada di masa lalu.

Page 7: Memasuki Era Globalisasi

Pembangkit listrik panas bumi secara tradisional dibangun secara eksklusif di tepi

lempeng tektonik dimana sumber daya panas bumi temperature tinggi yang tersedia di dekat

permukaan bumi. Pembangunan pembangkit listrik siklus biner dan perbaikan dalam

teknologi pengeboran dan ekstaksi memungkinkan ditingkatkannya system panas bumi pada

rentang geografis jauh lebih besar. Peragaan proyek operasional tersebut terdapat di Landau-

Pfalz, Jerman, dan Soultz-sous-Forets, Perancis, sementara upaya awal di Basel, Swiss

ditutup setelah dipicu gempa bumi. Proyek percontohan lainnya sedang dalam tahap

pembangunan di Australia, Britania Raya, dan Amerika Serikat.

Pemanfaatan energi panas bumi secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu

pemanfaatan langsung dan pemanfaatan tidak langsung. Pemanfaatan langsung yaitu

memanfaatkan secara langsung panas yang terkandung pada fluida panas bumi untuk

berbagai keperluan, sedangkan pemanfaatan tidak langsung yaitu memanfaatkan energi panas

bumi untuk pembangkit listrik.

Pemanfaatan energi panas bumi secara langsung dilakukan tanpa adanya konversi

energi ke dalam bentuk lain. Karena sifatnya yang mudah, maka pemanfaatannya bisa

dilakukan dalam berbagai cara. Untuk mengefektifkan penggunaannya, pemanfaatan secara

langsung dilakukan sesuai dengan kebutuhan temperaturnya.

Sementara pemanfaatan tidak langsung atau pemanfaatan sebagai pembangkit listrik

memerlukan konversi energi dan beberapa proses yang harus dilakukan. Untuk mendapatkan

listrik dari panas bumi memerlukan proses pengkonversian energi fluida panas bumi.

Fluida panas bumi yang telah dikeluarkan ke permukaan bumi mengandung energi

panas yang akan dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Hal ini dimungkinkan oleh suatu

sistem konversi energi fluida panas bumi (geothermal power cycle) yang mengubah energi

panas dari fluida menjadi listrik. Fluida panas bumi bertemperatur tinggi (>225 oC) telah

lama digunakan di beberapa negara untuk pembangkit listrik, namun beberapa tahun terakhir

Page 8: Memasuki Era Globalisasi

ini perkembangan teknologi telah memungkinkan digunakannya fluida panas bumi

bertemperatur sedang (150-225 oC) untuk pembangkit listrik

3.

Selain temperature, faktor-faktor lain yang dipertimbanglan dalam memutuskan

apakah suatu sumber daya panas bumi tepat untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik

adalah:

Sumber daya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar, sehingga mampu

memproduksi uap untuk jangka waktu yang cukup lama.

Sumber daya panas bumi menghasilkan fluida yang mempunyai pH

. 3 http://id_answer_yahoo.com/question/index?qid=20090324014818AAkOeKH

hampir netral5 agar laju korosinya relative rendah, sehingga fasilitas produksi tidak cepat

terkorosi, selain itu hendaknya kecenderungan fluida membentuk skala yang relative rendah.

Resevoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km.

Sumber daya panas bumi terdapat di daerah yang relative tidak sulit dicapai.

Sumber daya panas bumi terletak di daerah dengan kemungkinan terjadinya erupsi

hidrotermal yang relative rendah. Proses produksi fluida panas bumi dapat meningkatkan

kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU, uap dibuat di permukaan

menggunakan boiler (ketel uap), sedangkan pada PLTP, uap berasal dari reservoir panas

bumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan

langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi

gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik. Apabila fluida panas

bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair)

maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan

Page 9: Memasuki Era Globalisasi

melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya.

Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin.

. 5 pH netral = 7

Pada kandungan panas atau cadangan yang relative kecil, namun mempunyai suhu

yang cukup tinggi untuk dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik, potensi ini bisa digunakan

untuk pembangkit listrik berskala kecil dengan kapasitas kecil, seperti di Fang, Thailand yang

berkapasitas 300 kW.

Hotel Internasional Kirishima di Jepang termasuk unik dalam memanfaatkan tenaga

panas bumi, selain untuk pemandian uap, hotel ini juga memiliki pembangkit tenaga panas

bumi berskala rendah (100 kW) yang dibangun pada tahun 1983 dan masih digunakan sampai

sekarang. Hotel ini juga menggunakan uap dari sumur panas bumi untuk pemanas dan

penyejuk ruangan.

Secara singkat cara kerja pembangkit listrik panas bumi ialah pada daerah yang

berprospek menghasilkan panas bumi, dibuat sumur pemboran. Dari sumur-sumur produksi

ini akan menghasilkan uap. Uap selanjutnya akan dialirkan menuju separator untuk

memisahkan uap dengan air. Umumnya lapangan panas bumi ini menghasilkan fluida dua

fasa, yaitu uap dan air. Setelah bersih, uap ini akan dialirkan ke turbin, turbin selanjutnya

akan memutar generator. Dan generator inilah yang akan mengubah energi kinetik menjadi

energi listrik.

Uap yang keluar dari turbin selanjutnya akan masuk ke kondensator untuk

dikondensasikan. Uap akan berubah wujudnya menjadi cair yang disebut dengan kondensat.

Kondensat ini kemudian dialirkan ke menara pendingin untuk mendinginkan suhunya. Lalu

air yang sudah relatif dingin ini diinjeksikan kembali ke dalam bumi melalui sumur injeksi.

Inilah yang menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan.

Page 10: Memasuki Era Globalisasi

Dampak negatif pemanfaatan energi panas bumi terhadap lingkungan bisa dikatakan

nol. Tidak ada emisi karbon, tidak ada hujan asam. Sehingga menjadikan panas bumi sebagai

sumber energi yang ramah lingkungan.

sampai keseimbangan baru tercapai dengan arus alam. Tiga tertua situs, di Larderello,

Wairakei, dan geysers mengalami sampai keseimbangan baru tercapai dengan arus alam.

Tiga tertua situs, di Larderello, Wairakei, dan geysers mengalami sampai keseimbangan baru

tercapai dengan arus alam. Tiga tertua situs, di Larderello, Wairakei, dan geysers mengalami

C. Efisiensi dan Efektivitas Geothermal

1. Efisiensi Geothermal

Efisiensi termal energi panas bumi bisa dibilang rendah, karena hanya berkisar 10-

23%. Mengapa? Karena cairan panas bumi tidak mencapai suhu tinggi dari boiler. Hukum-

hukum termodinamika membatasi efisiensi mesin panas dalam mengeluarkan energi yang

bermanfaat. Sisa panas yang terbuang, kecuali dapat digunakan secara langsung ,tanpa perlu

mengonversikan energi panas ke bentuk lain, dan lokal, misalnya rumah kaca, kayu pabrik,

dan pemanasan distrik.

Sistem efisiensi material tidak mempengaruhi biaya operasional karena akan

dialokasikan untuk perencanaan penggunaan bahan bakar, tetapi juga tidak mempengaruhi

pengembalian modal yang digunakan untuk membangun pabrik. Untuk menghasilkan energi

yang lebih besar dari yang dikonsumsi oleh pompa, pembangkit listrik memerlukan bidang

yang relatif panas dan siklus panas khusus. Karena listrik tenaga panas bumi tidak bergantung

pada variabel sumber energi, tidak seperti, misalnya, angin, atau matahari, faktor kapasitas

bisa sangat besar, hingga menunjukkan 96%. International Geothermal Association (IGA)

telah melaporkan bahwa 10.715 megawatt (MW) dari tenaga panas bumi di 24 negara sedang

online, yang diharapkan dapat menghasilkan 67.246 GWh listrik pada tahun 2010. [1] ini

merupakan peningkatan 20% kapasitas online sejak 2005 . IGA proyek pertumbuhan 18.500

Page 11: Memasuki Era Globalisasi

MW pada tahun 2015, karena proyek-proyek saat ini sedang dipertimbangkan, sering di

daerah yang sebelumnya dianggap memiliki sumber daya exploitasi kecil. [1]

International Geothermal Association (IGA) melaporkan bahwa 10.715 megawatt

(MW) dari tenaga panas bumi dari 24 negara sedang online, yang diharapkan dapat

menghasilkan 67.246 GWh listrik pada tahun 2010. ini merupakan peningkatan 20%

kapasitas online sejak 2005. IGA proyek pertumbuhan 18.500 MW pada tahun 2015, karena

proyek-proyek saat ini sedang dipertimbangkan, sering di daerah yang sebelumnya dianggap

memiliki sumber daya exploitasi kecil.

Pemanasan langsung jauh lebih efisien daripada pembangkit listrik dan tempat-tempat

kurang menuntut persyaratan suhu pada sumber daya panas. Panas dapat berasal dari co-

generasi melalui pembangkit listrik tenaga panas bumi atau dari sumur yang lebih kecil atau

penukaran panas. Dikubur di tanah dangkal. Akibatnya, panas adalah pemanasan ekonomi di

situs lebih banyak dari pembangkit listrik panas bumi.

Jika tanah panas tetap kering bumi tabung atau downhole penukar panas dapat

mengumpulkan panas. Tetapi bahkan di daerah dimana tanah lebih dingin dari suhu ruangan,

panas masih dapat diekstraksi dengan pompa panas bumi lebih efektif dan rapi daripada

tungku konvensional. Perangkat ini menarik sumber daya yang sangat dangkal dan lebih

dingin dari panas bumi teknik tradisional, dan mereka sering menggabungkan berbagai

fungsi, termasuk AC, penyimpangan energi, koleksi energi matahari, dan pemanasan listrik.

Pompa panas Panas Bumi dapat digunakan untuk ruang pemanasan dasarnya.

Dari segi ekonomi, daya panas bumi tidak memerlukan bahan baker (kecuali untuk

pompa), oleh karena itu kebal terhadap bahan baker fluktuasi biaya, tetapi biaya modal

adalah signifikan. Bor Account menghabiskan lebih dari setengah biaya, dan eksplorasi

Page 12: Memasuki Era Globalisasi

sumber daya melibatkan risiko yang signifikan. Sebuah tipikal baik doublet (ekstraksi dan

sumur injeksi) di Nevada dapat mendukung 4,5 megawatt (MW) dan biaya sekitar $ 10 juta

untuk latihan dengan tingkat kegagalan sekitar 20%.

Secara total, pembangunan pabrik listrik dan pengeboran sumur menghabiskan biaya

sekitar 2-5.000.000 € per MW kapasitas listrik, sedangkan harga impas adalah 0,04-0,10 €

per kW. Dengan biaya modal di atas $ 4 juta per MW dan impas di atas $ 0,054 per jam kW.

2. Efektivitas Geothermal

Panas bumi mendukung banyak aplikasi, aplikasi pemanasan menggunakan jaringan

pipa air panas untuk memanaskan banyak bangunan di seluruh masyarakat. Di Reykjavik,

Islandia, menghabiskan air dari distrik system pemanas disalurkan di bawah perkerasan dan

trotoar untuk mencairkan salju.

Cairan yang diambil dari bumi membawa campuran gas, terutama karbon dioksida

(CO2), hydrogen sulfide (H2S), metana (CH4) dan ammonia (NH3). Polutan tersebut

berkontribusi terhadap pemanasan global, hujan asam, dan bau berbahaya jika dirilis.

Pembangkit listrik panas bumi yang ada memancarkan rata-rata 122 kg (269 lb) CO2 per

MW/jam listrik, sebagian kecil dari intensitas emisi dari bahan baker fosil konvensional.

Selain gas terlarut, air panas dari sumber panas bumi mengandung bahan kimia

beracun seperti merkuri, arsenic, boron, antimo, dan garam, ini sebagai bahan kimia endapan

air dingin. Bahan campuran tersebut dapat menyebabkan kerusakan lingkungan jika dirilis.

Praktek modern suntik cairan didinginkan panas bumi kembali ke bumi untuk merangsang

produksi kembali, juga untuk mengurangi risiko kerusakan lingkungan ini.

System Panas Bumi langsung berisi pompa dan kompresor, yang dapat mengkonsumsi

energi dari sumber polusi. Beban parasit ini biasanya sebagian kecil dari output panas,

sehingga selalu kurang polusi dari pemanasan listrik. Namun, jika listrik dihasilkan oleh

Page 13: Memasuki Era Globalisasi

pembakaran bahan bakar fosil, maka emisi bersih pemanasan panas bumi dapat langsung

dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar untuk panas. Sebagai contoh, sebuah pompa

panas bumi dengan menggunakan tenaga listrik dari pembangkit combined cycle gas alam

akan menghasilkan sekitar seperti polusi lebih sebagai gas alam kondensasi tungku dengan

ukuran yang sama. Oleh karena itu nilai lingkungan dari pemanasan langsung aplikasi panas

bumi sangat tergantung pada intensitas emisi dari grid listrik tetangga.

Tanaman konstruksi dapat mempengaruhi stabilitas tanah. Subsidence telah terjadi di

bidang Waireki di Selandika Baru dan dalam Staufen im Breisgau, Jerman. System panas

bumi dapatmemicu gempa yang diakibatkan sebagai bagian dari rekah hidrolik. Proyek di

Basel, Swiss dihentikan karena lebih dari 10.000 peristiwa gempa yang terukur hingga 3,4

Skala Richter terjadi salami 6 hari pertama injeksi air.

Panas Bumi memiliki tanah minimal dan persyaratan air tawar. Panas bumi tanaman

menggunakan 3,5 kilometer persegi (1,4 sq mi) per gigawatt produksi listrik (bukan

kapasitas) versus 32 dan 12 kilometer persegi (4,6 sq mi) untuk fasilitas batubara dan angin

masing-masing. Mereka menggunakan 20 liter (5.3 US gal) air tawar per h-MW versus lebih

dari 1.000 liter (260 US gal) per jam-MW untuk nuklir, batubara, atau minyak.

Perkiraan potensi pembangkit listrik energi panas bumi bervariasi enam kali lipat,

0,035-2 TW tergantung pada skala investasi. Upper estimasi sumber daya panas bumi

mengasumsi sumur panas bumi sedalam 10 km (6 mil), sedangkan sumur panas bumi yang

ada jarang lebih dari 3 km (2 mil). Penelitian yang paling baik di dunia adalah bor superdeep

Kola dengan kedalaman 12 km (7 mil). Catatan ini baru ditiru oleh sumur minyak komersial,

seperti Exxon Z-12 di lapangan the Chayvo, Sakhalin.

Meskipun listrik tenaga panas bumi secara global yang berkelanjutan, ekstraksi masih

harus dipantau untuk mnghindari penurunan local. Selama puluhan tahun, sumur-sumur

individu mengalami perubahan sampai keseimbangan baru tercapai dengan arus alam. Tiga

Page 14: Memasuki Era Globalisasi

situs tertua berada di Larderello, Wairakei, dan geysers mengalami penurunan output karena

deplesi local. Panas dan air, dalam proporsi yang tidak pasti, diekstraksi lebih cepat daripada

mereka diisi ulang. Jika produksi dikurangi dan air reinjected, sumur ini secara teoritis dapat

kembali ke potensi mereka sepenuhnya. Strategi mitigasi tersebut telah dilaksanakan di

beberapa situs. Keberlanjutan jangka panjang dari energi panas bumi telah ditunjukkan di

lapangan Lardarello di Italia sejak tahun 1913, di lapangan Waireki di Selandia Baru sejak

tahun 1958, dan pada bidang Geyser di California sejak tahun 1960.

D. Kekurangan Geothermal

Meskipun energi panas bumi mempunyai banyak kelebihan tetapi energi ini juga

mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan diantaranya:

Air/cairan yang bersumber dari energi geothermal bersifat korosif.

Pada suhu relative rendah, sesuai hokum termodinamika, efisiensi system menurun.

Pembangunan pembangkit listrik geothermal juga mempengaruhi kestabilan tanah di area

sekitarnya

Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi geothermal dengan tipe dry steam dan flash

steam melepaskan emisi karbon dioksida, nitrit oksida, dan sulfur meski dalam jumlah yang

sangat kecil.

Page 15: Memasuki Era Globalisasi

Air yang bersumber dari geothermal juga berbahaya bagi makhluk hidup jika dibuang ke

sungai karena mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, arsenic, antimony, dan

sebagainya.

BAB III

GEOTHERMAL di INDONESIA

A. Potensi Energi Geothermal di Indonesia

Dalam rangka memasuki era industrialisasi maka kebutuhan energi terus meningkat

dan untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan penambahan energi melalui pemilihan energi

alternative yangramah terhadap lingkungan. Salah satu energi alternative tersebut adalah

pemanfaatan energi panas bumi yang cukup tersedia di Indonesia.

Keberhasilan pembangunan pada PELITA V telah meletakkan dasar-dasar

pembangunan industri yang akan dilaksanakan pada PELITA VI dan tahun-tahun berikutnya,

ternyata mempunyai konsekuensi dalam hal penyediaan energi listrik untuk dapat

menggerakkan kegiatan industri yang dimaksud. Untuk mengatasi kebutuhan energi listrik

yang terus meningkat ini, usaha diversifikasi energi mutlak harus dilaksanakan. Salah satu

usaha diversifikasi energi ini adalah dengan memikirkan pemanfaatan energi panas bumi

sebagai penyedia kebutuhan energi listrik tersebut. Dasar pemikiran ini adalah mengingat

cukup tersedianya cadangan energi panas bumi di Indonesia, namun pemanfaatannya masih

sangat sedikit. Indonesia sebagai Negara vulkanik mempunyai sekitar 217 tempat yang

dianggap potensial untuk eksplorasi energy panas bumi.

Page 16: Memasuki Era Globalisasi

Bila energi panas bumi yang cukup tersedia dimanfaatkan seoptimal mungkin, maka

sekiranya kebutuhan energi listrik yang terus meningkat akan dapat dipenuhi bersama-sama

sumber energi lainnya. Pengalaman dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai penyedia

energi listrik seperti yang telah dilaksanakan di Jawa Tengah dan Jawa Barat akan sanagat

membantu dalam pengembangan energi panas bumi lebih lanjut.

Energi panas bumi adalah termasuk energi primer, yaitu energi yang diberikan oleh

alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara, dan tenaga air. Energi primer ini di Indonesia

tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan dengan cadangan energi primer dunia.

Sebagai gambaran sedikitnya atau terbatasnya energi tersebut adalah berdasarkan data pada

Tabel I.

Tabel I..

Cadangan Energi Primer Dunia

Cadangan Minyak Bumi Indonesia 1,1 % Timur Tengah 70 %

Cadnagan Gas Bumi Indonesia 1-2 % Rusia 25 %

Cadangan Batubara Indonesia 3,1 % Amerika Utara 25 %

Pemakaian energi panas bumi yang selama ini sering terabaikan, ternyata sudah mulai

diperhatikan sebagai usaha mencukupi kebutuhan energi di Indonesia. Hal ini tampak dari

kenyataan bahwa pada tahun 1994/95 ( akhir Pelita V ) pangsa energi panas bumi hampir tak

berarti hanya sekitar 0,6 % saja dari seluruh pemenuhan kebutuhan energi, akan tetapi pada

tahun 1998/99 pangsa energi panas bumi telah naik hampir 3 kali lipat menjadi 1,7 %.

Keadaan ini sudah barang tentu sangat memberikan harapan bagi pengembangan energi

panas bumi pada masa mendatang.

Berikut adalah data tabel pemanfaatan energi panas bumi di beberapa Negara sebagai

perbandingan dengan indonesia.

Tabel II.

Page 17: Memasuki Era Globalisasi

Pemanfaatan dan Perkembangan Panas Bumi di berbagai Negara

Negara 1976 (MW) 1980 (MW) 1985 (MW) 2000 (MW)

Amerika Serikat

Italia

Filipina

Jepang

Selandia Baru

Meksiko

Islandia

Rusia

Turki

China

Indonesia

Argentina

Kanada

Spanyol

522

421

-

68

192

78,5

2,5

3

0,5

1

-

-

-

-

908

455

443

218

203

218

64

5,7

0,5

3

2,3

-

-

-

3.500

800

1.726

6.900

282

1.000

150

-

400

50

32,3

20

10

25

30.000

-

4.000

48.000

352

10.000

500

-

1.000

200

3.500

-

-

200

Jumlah 1.288,5 2.520,5 14.895,3 97.752

Dilihat dari data tabel diatas tampak bahwa pemenuhan kebutuhan energi listrik pada

beberapa Negara melalui pemanfaatan energi panas bumiterus meningkat. Angka-angka

untuk berbagai Negara pada tahun 2000 masih merupakan perkiraan yang masih terus dikaji

ulang.

Indonesia sebagai negeri vulkanik memiliki 217 tempat yang diperkirakan potensial

sebagai sumber energi panas bumi. Berdasarkan perkiraan data tahun 1997 potensi energi

panas bumi di Indonesia adalah sebagai yang tertera dalam Tabel III .

Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia

Daerah Sumber Energi Panas Bumi Potensi Energi Panas Bumi (MW)

Sumatera

Jawa

9.562

5.331

Page 18: Memasuki Era Globalisasi

Sulawesi

Nusa Tenggara

Maluku

Irian Jaya

1.300

200

100

165

Jumlah Keseluruhan 16.658

Dilihat dari tabel II, tampak bahwa pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia pada

tahun 1985 baru 32,3 MW, sedangkan menurut data terakhir sampai dengan tahun 1997

energi panas bumi yang sudah dimanfaatkan mencapai 305 MW. Dalam kurun waktu sekitar

10 tahun telah terjadi kenaikan kurang lebih 10 kali, suatu kenaikan yang cukup signifikan

dalam hal pemanfaatan energi panas bumi. Padahal pemanfaatan yang mencapai 305 MW

pada tahun 1997 tersebut baru 1,83 % dari potensi energi panas bumi yang ada.

Pemanfaatan energi panas bumi 1,83 % dari total potensi yang tersedia sudah barang

tentu masih sangat kecil. Oleh karena itu, kemungkinan untuk menaikkan pangsa

pemanfaatan energi panas bumi masih sangat terbuka lebar, dengan kata lain bahwa prospek

pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia masih sangat menguntungkan bagi para

penanam modal yang akan bergerak dalam bidang energi panas bumi. Hal ini terbukti dengan

akan dibangunnya lagi 4 unit berkekuatan 55 MW di Gunung Salak Jawa Barat, suatu proyek

patungan antara pertamina dan PT. Unocoal Geothermal Indonesia. Proyek-proyek

berikutnya sudah barang tentu akan segera disusul oleh penanam modal lainnya, mengingat

bahwa kebutuhan energi di Indonesia yang terus meningkat.

B. Pemanfaatan Energi Geothermal di Indonesia

1. Energi Geothermal di Indonesia.

i. Energi panas bumi “uap basah”.

Page 19: Memasuki Era Globalisasi

Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalh bila panas bumi yang keluar dari

perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk menggerakkan

turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di

Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah

air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan turbin.

Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan

tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80

% air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan

separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan

ke turbin untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke

dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.

ii. Energi panas bumi “air panas”.

Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang

disebut “brine” dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini,

maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada

pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi

jenis ini, digunakan sistem biner ( dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai

sistem primernya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang

akan menghasilakn uap untuk menggerakan turbin.

iii. Energi panas bumi “batuan panas”.

Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat

berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri

dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas,

Page 20: Memasuki Era Globalisasi

kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan

turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga

untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup

tinggi.

2. Prospek panas bumi di Indonesia

Indonesia mempunyai potensi pembangkit energi tenaga panas bumi yang bisa

mencukupi kebutuhan energi di Indonesia yang semakin meningkat. Berikut ini beberapa

lapangan panas bumi yang memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi PLTP.

Lapangan Panas Bumi Margabayur di Lampung dengan potensi lapangannya sekitar 250

MW dan layak untuk dikembangkan pada tahap awal dengan kapasitas 2 x 55 MW. Pada

lapangan panas bumi ini perlu melaksanakan pemboran sumur-sumur untuk memperoleh uap.

Lapangan Panas Bumi Lahendong yang memiliki potensi lapangan uapnya sebesar 250 MW

dan layak untuk dikembangkan 2 x 20 MW.

Lapangan Panas Bumi Ulubelu-Lampung yang mempunyai potensi lapangannya sekitar 550

MW. Pada lapangan ini potensi panas bumi yang sudah dikembangkan swasta sekitar 110 –

300 MW dan sisanya masih ada sekitar 250 MW belum dikembangkan.

Lapangan Panas Bumi lainnya adalah kerinci. Lapangan-lapangan tersebut sekarang ini

sedang dieksplorasi oleh Pertamina.

Page 21: Memasuki Era Globalisasi

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah diadakan study pustaka maka penulis mengambil kesimpulan

1. Geothermal berprospek baik sebagai pengganti bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik di

dunia yang ramah lingkungan.

2. Geothermal adalah energi yang terbarukan sehingga tidak mungkin habis dan dapat

diperbaharui.

3. prospek penggunaan energi geothermal di Indonesia cukup bagus namun masih kurang

dimanfaatkan semaksimal mungkin.

B. Saran

Pemanfaatan energi geothermal sebagai pengganti bahan bakar fosil seharusnya

dilakukan semaksimal mungkin. Indonesia yang memiliki sumber energi geothermal yang

berpotensi diharapkan dapat memanfaatkannya guna mngatasi krisis energi yang semakin

mendesak.

Page 22: Memasuki Era Globalisasi

Diposkan oleh bagoes arifo di 10.06.00 AM

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke

Pinterest

Reaksi:

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim

logo pondok

Follow Now Brother and Sister

You will get new knowledge :D

Calendar

Followers

Page 23: Memasuki Era Globalisasi

Follow by Email

Cari Blog Ini