Tantangan Pendidikan Anak Di Era Globalisasi

13
Laporan Hasil Seminar dan Interview Adha Sandy Pradana 1701359291 02PCE 0

description

sjbjd

Transcript of Tantangan Pendidikan Anak Di Era Globalisasi

Laporan Hasil Seminar dan Interview

Laporan Hasil Seminar dan Interview

Adha Sandy Pradana170135929102PCE

0

TANTANGAN PENDIDIKAN ANAK DI ERA GLOBALISASI Latar BelakangDewasa ini,penggunaan media sosial oleh anak semakin kompleks untuk mengeksplorasi hal-hal yang membuat anak semakin berkembang. Perlindungan terhadap anak sangat penting untuk diwujudkan karena banyak informasi yang masuk dan anak harus bisa memilih informasi yang cocok dan sesuai tahap perkembangannya. Dalam proses edukasi era global para pendidik harus mencermati cara-cara mengetahui kemampuan anak untuk menyikapi dan memandang dirinya secara positif agar memiliki konsep diri positif.IsiTips Mendidik Anak di Era Digital1. Belajar dan Mengenal TIK(Teknologi Informasi dan Komunikasi)Sebagai pendidik harus mutlak mengetahui dan tahu bagaimana menggunakan media sosial sebagai hal yang sering dieksplorasi oleh anak. Setidaknya pendidik bisa membatasi dan mengawasi gerak anak dalam menggunakan sosial media.

2. Menyaring dan Menyeleksi Kontennya Dan Melakukan PendampinganSangat diupayakan pendidik melakukan pendampingan selama anak mengeksplorasi media sosial,setidaknya bisa memilih konten atau aplikasi yang cocok untuk anak agar terhindar dari informasi yang negatif.

3. Kendalikan Waktu Akses, Ajak Anak Bermain dan Berinteraksi Tanpa MesinKelemahan pendidik dalam hal ini terlalu membebaskan anak dalam mengakses media sosial, pendidik harus bisa menyingkirkan gadget ketika berkumpul dengan keluarga agar komunikasi yang terjalin menjadi lebih optimal.

4. Pelajari Apa Yang Bermanfaat Dari Teknologi, Mulai dari Kita Sebagai Orang TuaPendidik harus bisa menjadi role model karena anak banyak mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tau maka itu pendidik harus bisa menjadi figur yang baik.

5. Daftar Aplikasi iPad dan Andrid untuk BelajarPendidik harus tahu bahwa gadget tidak hanya untuk bermain tapi memiliki manfaat yang bisa membantu anak dalam proses belajar. Banyak aplikasi bermanfaat yang telah diklasifikasikan sesuai dengan Taksonomi Bloom(Ranah Kognitif). Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan kemampuan mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Daftar aplikasi iPad dan Android yang dikelompokkan sesuai dengan Taksonomi Bloom:

Gambar 1.1 Aplikasi iPad 1Gambar 1.2 Aplikasi Android 1

Gambar 1.2 Aplikasi Android 2

Pendidikan Anak pada Masa Wire GenerationWire Generation adalah generasi baru yang lahir di era digital yang telah mampu merubah dunia ini. Mendidik anak di era Wire Generation erat hubungannya dengan internet. Anak membutuhkan perhatian ekstra agar tidak mudah mengakses hal-hal yang tidak diinginkan.1. Kontrol Terhadap Beberapa Media1. InternetSekarang ini internet sangat mudah diakses oleh siapapun apalagi dengan wifi yang tersedia hampir di setiap tempat memudahkan anak dalam mengakses internet. Hal ini bisa sangat berbahaya apabila tidak dilakukan pendampingan oleh orang tua.

2. GamesAnak-anak sangat suka bermain games tapi pada era ini, mulai banyak games yang berbau dengan tindak kekerasan dan pornografi. Orang tua harus bisa memberikan games sesuai dengan umur anak.

3. Film/Sinetron/DVDIni sifatnya sangat merusak terutama psikis anak karena ketiganya apalagi sinetron sifatnya terlalu berlebihan dan biasanya si anak meniru apa yang dia lihat. Sebaiknya orang tua memilihkan tontonan yang mendidik dan tidak terpaku dengan apa yang ada di televisi.

4. KomikBanyak komik yang beredar sekarang ini memiliki konten-konten pornografi,hal ini bisa menyebabkan anak ingin lebih tahu tentang isi ceritanya. Orang tua harus bisa melakukan pendampingan dalam pemilihan komik yang akan dibaca oleh anak.

5. IklanKonten-konten yang ada di dalam iklan sekarang ini banyak yang tidak memperhatikan norma-norma dan biasanya hanya menyampaikan kelebihan produk.2. Melakukan Kontrol dan Menguasai Teknologi Ada dua hal penting dalam menguasai pendidikan di era Wire Generation,hal pertama adalah orang tua mampu menguasai teknologi dan hal kedua orang tau harus bisa melakukan control terhadap si anak.2.1 Tips bagi orang tua jika anak sudah kecanduan perangkat digital atau pornografi1. Rumuskan ulang pola pengasuhan dengan pasangan dan harus konsisten dalam membuat peraturan di rumah sehingga anak menjadi lebih terkontrol.2. Bedakan pola pengasuhan antara anak perempuan dan laki-laki. Keduanya sama-sama harus memilik perhatian khusus dari orang tua dan anak laki-laki harus diberi perhatian ekstra karena anak laki-laki sifatnya lebih berani dalam mengeksplorasi banyak hal-hal.3. Jika anak sudah terlanjur terekspos pada konten pornografi, jangan panic atau marah. Tanyakan apa penyebabnya,lalu minta maaf pada anak. Satu hal yang perlu diketahui orang tua,jangan gengsi untuk minta maaf.2.2 Langkah-langkah untuk menjadi terapis bagi anak:1. TenangOrang tua harus tenang bijak dan tenang dalam pengambilan keputusan,hal ini terkadang sulit tapi justru akan menjadi kunci utamanya.

2. Hindari Marah dan PanikApabila orang tua mudah marah dan panik apabila anak melakukan kesalahan justru ini akan berbahaya dan membuat anak terkesan menjadi pribadi yang tertutup. Kita harus menghindari sifat seperti itu agar lebih terfokuskan pada pemecahan masalah.

3. Diterima,Maafkan,Minta Ampun pada Tuhan dan Mulailah BermusyawarahMelakukan musyawarah sebaiknya terlebih dulu dilakukan oleh orang tua agar mengetahui titik permasalahan pada anak setelah semuanya terjalin dengan baik lakukan komunikasi dengan anak.

4. Anak perlu validasi 3P: Penerimaan,Pujian,PenghargaanJika semua ini telah dilakukan dengan baik,maka anak lebih mudah dikontrol.

5. Perbaiki pola pengasuhan Lakukan perumusan ulang tujuan pengasuhan anak Orang tua mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya masing-masing Keduanya harus sepakat mengenai dual parenting,yaitu mempunyai porsi yang sama dalam pengasuhan

Cara menghadapi anak tersebut: Cari tahu penyebab anak mulai mengenalnya Selesaikan hal-hal yang menyangkut emosi dan harga dirinya, ini akan membuat kecanduan menurun Jelaskan target penyedia pornografi Tanyakan bagaimana pendapatnya Susun langkah yang akan dilakukan bersama Anak butuh pendampingan

Delapan hal yang bisa bermanfaat untuk membantu anak dalam proses terapi ini: Jangan focus pada prestasi akademik semata Aktif dalam menggunakan teknologi media Komunikasi dan disiplin berbeda Perkuat keimanan dalam diri anak Kemampuan berpikir kritis Konsep dan harga diri yang baik Mandiri dan tanggung jawab3. Sikap yang Perlu Diwaspadai1. Persoalan BaruJangan sampai anak hanya menghabiskan waktu di internet,gunakan waktu untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.2. Komunikasi Lewat TulisanBahasa tulisan akan berbeda dengan bahasa yang disampaikan lewat tatap muka langsung sehingga orang tua harus berhati-hati saat menterjemahkan emosi dalam tulisan.3. Keamanan AnakOrang tua harus berhati-hati dalam sosialisasi di dunia maya agar tidak terjadi hal-hal yang negative.4. Kedisiplinan AnakOrang tua harus lebih selektif dalam memberikan games kepada anak,jangan sampai membuat anak kecanduan games dan lupa pada tugasnya.5. Kurangnya KomunikasiHarus ada pola pengasuhan yang jelas dalam membatasi gerak anak dalam bermain gadget agar komunikasi mudah terjalin dengan baik antara orang tua dan anak4. Sikap Orang Tua Terhadap Anak1. Harus mengetahui perkembangan teknologi2. Lebih peka terhadap isu-isu yang berkembang3. Sering mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh anak4. Lebih waspada dan tidak panik5. Memahami teknologi sebelum anak mengaksesnya6. Berikanlah yang sesuaidengan perkembangan usianya5. Implikasi dalam Pendidikan dan Pendampingan Anak di Era Global1. Anak bukan hanya mempelajari materi pelajaran2. Anak dapat mempelajari kreatifitas,produktifitas,ketangguhan,dan profesionalitas3. Anak harus mampu mengembangkan potensi diri4. Anak hendaknya mempunyai pemahaman hidup yang seimbang6. Cara Merangsang Kemampuan Anak Usia Dini agar Berkembang Secara Optimal1. Gunakan kata-kata sederhana agar anak mudah mengerti2. Tanamkan pemahaman konsep dengan learning by doing3. Rangsang kreatifitas anak4. Rangsang anak melalui pengembangan body kinesthetic5. Bentuk kemampuan bergaul anak6. Latih anak untuk dapat mengekspresikan emosi diri7. Ajak anak mengenali dan memelihara alam lingkungan

7. Pola Pengasuhan Anak(Parenting Style)1. Autoritative: Demokrasi,bimbingan,mendengarkan. Dalam pola pengasuhan ini anak akan lebih bisa mengendalikan diri,percaya diri,dan hidupnya lebih bahagia.2. Autoritarian: Tidak toleransi,harus patuh,ada paksaan. Dalam pola pengasuhan ini anak akan mempunyai konsep diri yang negative,merasa terjebak,dan tidak bisa menginternalisasikan diri.3. Permissive: Membebaskan,tidak ada bimbingan,memanjakan. Dalam pola pengasuhan ini anak akan menjadi kurang dewasa,impulsive,membantah,dan terkesan boros.4. Neglect: Orang tua lalai,tidak peduli. Dalam pola pengasuhan ini anak akan agresif dan yang paling parah tidak mempunyai pendirian.KesimpulanEra global memiliki banyak dampak yang kompleks yang apabila tidak disaring dengan baik akan menimbulkan hal-ha yang tidak diinginkan,terutama oleh anak. Maka sebagai orang tua kewajiban yang mutlak diberikan adalah bimbingan terhadap anak,diperlukan batasan waktu dan penilaian yang tepat, kapan dan untuk apa digunakan. Orang tua harus tepat saat memberikan teknologi kepada anak yang diberikan sebagai alat bantu untuk membantu perkembangan anak.

Daftar Pustaka:Crain, W . (2011). Theories of development: Concept and applications (6ed). NJ: PearsonHurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi Kelima. Terj. Jakarta: Erlangga Hidayati, N. (2010, Agustus). Bermain khayal untuk mengembangkan dimensi sosioemosi anak-anak pra sekolah. Insan, 12, 106. Diambil pada tanggal 28 November 2013, dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/5-12-2pdfPapalia, D. E., Wendkos-Olds, & Duskin Feldman. (2001). Human development(8ed). New York: McGraw HillPendidikan anak di era digital. (2010, Mei). Diambil tanggal 28 November 2012, dari http://terangdunia.com/index.php?option=com_content&view=article%id=673:bahaya-sering-nonton-tv-pada-anak-anak&catid=58:media-internet&ltemid=88Santrock, J. W. (2001). Educational psychology 9 (5ed). New York: McGraw-HillSativa, R. I. (2012, Oktober). Nonton televisi itu tak selamanya buruk bagi kesehatan. Diambil tanggal 28 November 2012, dari http://health.detik.com/read/2012/10/11/095948/2059854763/nonton-televisi-itu-tak-selamanya-buruk-bagi-kesehatanShunk, D. H. (2012) Learning Theories, an educational perspective, Sixth Ed, Boston, MA: Person EducationTilaar., Dr., Prof. (2002) Multikulturalisme; Tantangan-tantangan global & masa depan dalam transformasi pendidikan nasional, Jakarta: PT Grasindo

Laporan Hasil Interview:

Nama: Aji KurniadiPekerjaan: Supir Bus

Nilai-nilai kehidupan:

1. Pengalaman yang membahagiakan:Bisa menolong orang banyak yang ingin berpergian keluar kota dan banyak hal positif yang membuat saya merasa kerasan menjadi supir bus,saya ingin sebisa mungkin membuat perjalanan yang menyenangkan2. Pengalaman yang buruk:Hampir mengalami kecelakaan di Nagrek karena lupa mengecek kondisi kendaraan,untungnya tidak terjadi masalah yang lebih berbahaya dan semuanya bisa teratasi dengan baik.3. Pengalaman religi:Karena hampir tiap minggu selalu keluar kota maka saya membentengi diri saya dengan selalu berdoa kepada Allah agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan berkat ini saya selalu sholat dan membaca Al-Quran.4. Apa yang sudah didapatkan selama bekerja;Yang pasti pengalaman dan teman yang selalu bisa diandalkan dan saling bekerja sama apabila terjadi masalah.

Nama: Harri Astyadi(kanan)Pekerjaan: Mekanik pesawat

Nilai-nilai kehidupan:

1. Pengalaman yang membahagiakan:Saya pernah dalam keadaan mendesak saat pesawat sangat dibutuhkan untuk keadaan evakuasi, pesawat saya rusak dan saya harus membenarkannya dengan cepat. Ketika pesawat telah berhasil dibenarkan saya merasa bahagia karena dapat mengevakuasi orang-orang.2. Pengalaman yang buruk:Pertama kali saya membenarkan pesawat saya melakukan kesalahan sehingga saya dimarahi oleh bos.3. Pengalaman religi:Melihat saya dulu pernah membantu membenarkan pesawat yang rusak untuk evakuasi, saya melihat orang-orang dengan penuh luka, saya bersyukur kepada Tuhan karena saya masih bisa selamat dari musibah itu.4. Apa yang sudah didapatkan selama bekerja:Saya mempunyai pengetahuan yang luas tentang dunia penerbangan,bisa mengetahui masalah apa aja yang ada di dalam pesawat dan yang pasti pengalaman.

Nama: Muhammad Sigit Subagio(kiri)Pekerjaan: Pilot

Nilai-nilai kehidupan:

1. Pengalaman yang membahagiakan:Yang pertama saya bisa menggapai cita-cita saya padahal dulu orang yang tidak mampu. Bisa menerbangkan pesawat walaupun masih skala kecil namun itu memberikan keterpuasan sendiri,dan satu hal jangan menyerah jika mengejar cita-cita.2. Pengalaman yang buruk:Ketika pertama kali menerbangkan pesawat saya lupa memencet satu tombol dan itu bisa berakibat fatal namun semuanya bisa saya atasi.3. Pengalaman religi:Yang pasti saya sekarang sangat bersyukur kepada Allah,dan ketika ingin flight ke suatu tempat saya selalu sholat karena itu bisa membuat nyaman selama penerbangan.4. Apa yang sudah didapatkan selama bekerja;Saya bisa menghidupi orang tua saya karena saya ingat perjuangan mereka dulu sangat berat apalagi untuk masuk ke sekolah penerbangan. Dan saya mendapatkan pengalaman yang sangat cukup dan bisa menjadi modal untuk lebih sukses.

2