JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa...

33
JOURNAL KINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi Evaluatif di Kelompok Kerja Pengawas pada Kementerian Agama) Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Studi Islam (M.S.I.) Program Studi : Studi Islam Konsentrasi : Supervisi Pendidikan Agama Islam Dwiastuti Ari Siswandari NPM . 20121010098 0

Transcript of JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa...

Page 1: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

JOURNALKINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP DI

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

(Studi Evaluatif di Kelompok Kerja Pengawas

pada Kementerian Agama)

Tesis

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Gelar Magister Studi Islam (M.S.I.)

Program Studi : Studi Islam

Konsentrasi : Supervisi Pendidikan Agama Islam

Dwiastuti Ari Siswandari

NPM . 20121010098

KONSENTRASI SUPERVISI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER STUDI ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2014

0

Page 2: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

KINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP DI

KABUPATEN GUNUNGKIDUL

(Studi Evaluatif di Kelompok Kerja Pengawas

pada Kementerian Agama)

Oleh : Dwiastuti Ari Siswandari, S.Pd.I, MSI

ABSTRACTThis research depart from the overload work volume of supervisor. Apart from that the geographical factor also contributes to the intensity of supervisors' visit to school under their responsibility. Therefore, it is vitally important to evaluate the job performance of supervisors to maintain the spirit of professionalism in doing the supervisors' assignment has a positive impact on career advancement, competence development and ssupervisor's job performance improvement. The research entitled “The Job Performance of Islamic Religion Education Supervisor at Junior High School in Gunungkidul Regency” basically aims at : 1) describing the creation of the programs of islamic education supervisor at junior high school level in Gunungkidul Regency in the year 2013/2014, 2) describing the program undertaking of Islamic religion supervisor at junior high school level in Gunungkidul Regency in the year 2013/2014, 3) describing the report of program undertaking of Islamic education supervisor at junior high school level in Gunungkidul Regency in 2013/2014, 4) analyzing the job performance rate of Islamic education supervisor at junior high school level in Gunungkidul Regency.

The approach used in this research is mixed method that is 'sequential exploratory'. The focus of this research is program evaluation to find out the implementation of supervision program including the context, input, process and output. To collect the data, the researcher used triangulation technique. The job performance of Islamic education supervisor at junior high school level in terms of program creation can be categorized as very good. It is the direct result of transformational leadership in the planning of program creation. The job performance of Islamic education supervisor at junior high school level can be categorized as good enough. Although the human resource of supervisors can be rated as good, the heavy workload and geographical factor contributes to the intensity of visit to schools under their responsibility. The job performance of Islamic education at junior high school level in terms of report making can be categorized as good enough which can be seen from the below-target achievement. However, in general, the job performance of Islamic education supervisor at junior high school level in Gunungkidul Regency in 2013/2014 can be categorized as good.

Key words : Evaluation, Job Performance, Supervisor.

1

Page 3: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Problematika klasik hubungan antara organisasi pengawas,

pengawas sendiri dan guru ini akan selalu ada, bila tidak dibenahi serta

diantisipasi sebelumnya. Pandangan guru yang menyatakan bahwa pola

pengawasan yang dianut saat ini masih kurang memuaskan, karena masih

ada pengawas yang kurang memahami tugas dan materi. Permasalahan

tersebut dianggap sebagai “pengelolaan kinerja” bagi suatu yang mau tidak

mau dilakukan. Dalam hal ini perlu disadari bahwa jika pengelolaan

kinerja dilakukan dengan benar, maka akan memiliki potensi memecahkan

sebagian besar masalah kinerja pengawas PAI yang dihadapi.

Persoalan yang terjadi di lapangan bahwa kompetensi pengawas

PAI tidak berbanding dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.

Di sinilah kajian kinerja pengawas dituntut untuk selalu diperbaiki dari

tahun ke tahun. Melalui mengkaji kinerja pengawas PAI pada kurun waktu

tertentu akan mengetahui tingkat keberhasilan seorang pengawas secara

keseluruhan selama periode itu. Dengan demikian, persoalan tidak

berhasilnya harapan dari tercapainya tujuan pengawasan PAI ini sebagai

feedback terhadap solusi ke depan. Signifikansi kinerja pengawas PAI

dalam melakukan kegiatannya dibutuhkan oleh guru PAI di sekolah.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis yaitu

wawancara terhadap ketua Pokjawas yakni Drs. Rubino, MA, “Idealnya

ada delapan pengawas PAI SMP, sementara baru ada empat. Artinya

memang tidak terjangkau”, kata ketua Pokjawas.1 Ditemukan data, bahwa

kinerja pengawas PAI SMP kabupaten Gunungkidul dinilai belum

optimal. Hal ini terlihat dalam segi pelaksanaan program pengawasan yang

tidak sesuai dengan rencana, dikarenakan terbatasnya jumlah pengawas.

1Wawancara terhadap Ketua Pokjawas, Drs. Rubino, MA, dikutip pada tanggal 14 Maret 2014.

2

Page 4: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan penulis

terhadap permasalahan dalam Pokjawas kabupaten Gunungkidul tahun

2013/ 2014, terdapat beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:

a. Kurangnya kreatifitas Pengawas PAI dalam pembuatan RKA.

b. Kurangnya pemahaman Pengawas PAI terhadap tugas dan

tanggungjawabnya

c. Kurangnya intensif pemberian bimbingan Pengawas PAI kepada guru

PAI dalam hal penyusunan silabus dan RPP

d. Kurangnya kemampuan Pengawas PAI dalam pemanfaatan teknologi

informasi

e. Kurangnya kedisiplinan dalam menyusun laporan hasil pengawasan.

Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi permasalahan

yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian tesis

ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana kinerja pengawas PAI SMP dalam penyusunan program

pengawasan di kabupaten Gunungkidul tahun 2013/ 2014?

b. Bagaimana kinerja pengawas PAI SMP dalam pelaksanaan program

pengawasan di kabupaten Gunungkidul tahun 2013/ 2014?

c. Bagaimana kinerja pengawas PAI SMP dalam pelaporan program

pengawasan di kabupaten Gunungkidul tahun 2013/ 2014?

d. Seberapa besar tingkat kinerja pengawas PAI SMP di kabupaten

Gunungkidul tahun 2013/ 2014?

3. Metodologi Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah mixed methods

(kualitatif-kuantitatif). Mixed methods yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sequential exploratory yakni metode penelitian kombinasi yang

menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara

berurutan, di mana pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif

3

Page 5: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

dan pada tahap kedua kuantitatif.2 Model evaluasi program pada penelitian

ini adalah menggunakan model CIPP yang merupakan kependekan dari

Context, Input, Process dan Product.3

Fokus penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Komponen Konteks : Kinerja pengawas PAI SMP dalam penyusunan

program pengawasan di kabupaten Gunungkidul tahun 2013/2014,

terdiri dari program tahunan, program semester, dan Rencana

Kepengawasan Akademik (RKA).

b. Komponen Input dan Proses :

a. Kinerja pengawas PAI SMP dalam pelaksanaan pengawasan di

kabupaten Gunungkidul tahun 2013/2014, terdiri dari:

a) Pembimbingan, pelatihan, dan pengembangan

profesionalitas guru PAI SMP

b) Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan empat Standar

Nasional Pendidikan (standar isi, standar proses, standar

penilaian, dan standar kelulusan)

c) Penilaian kinerja guru PAI SMP.

b. Kinerja pengawas PAI SMP dalam pelaporan program

pengawasan di kabupaten Gunungkidul tahun 2013/2014,

terdiri dari:

a) Laporan bulanan

b) Laporan semester

c) Laporan tahunan.

c. Komponen Produk :

1) Tingkat kinerja Pengawas PAI SMP kabupaten Gunungkidul

tahun 2013/2014:

a) Kinerja dalam hal Penyusunan Program Pengawasan

b) Kinerja dalam hal Pelaksanaan Program Pengawasan2 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2012,

hlm.473.3Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara, 2009, hlm. 45.

4

Page 6: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

c) Kinerja dalam hal Pelaporan Pelaksanaan Program

Pengawasan.

2) Hasil kinerja Pengawas PAI.

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi

sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer, Data

tersebut bersumber dari para pengawas PAI SMP Pokjawas kabupaten

Gunungkidul. Sumber data sekunder, yaitu dari beberapa dokumen tentang

profil pengawas PAI SMP Pokjawas kabupaten Gunungkidul, dokumen

pengawas dan sebagainya serta wawancara dengan Kepala kantor

Kementerian Agama, Kasi PAIS, MGMP, GPAI, yang dipergunakan

untuk melengkapi serta mendukung data primer sehingga kedua sumber

data tersebut saling melengkapi dan memperkuat analisis permasalahan.

Kriteria evaluasi diperlukan sebagai penentuan keberhasilan

program. Setiap variabel program dianggap baik, jika memenuhi syarat-

syarat yang mencakup kawasan indikator-indikator. Dalam evaluasi

kinerja pengawas memerlukan kriteria sebagai berikut :

a. Kriteria Konteks

Dalam hal perencanaan menyusun program tahunan, semester dan

RKA, mencakup mulai dari timbulnya konsep, pembahasan, sampai

sosialisasi. Memiliki program tahunan yang memenuhi enam aspek.

Memiliki program semester yang memenuhi empat aspek. Memiliki

RKA yang memenuhi sepuluh aspek.

b. Kriteia Input

Kriteria input mencakup sumber daya manusia dalam hal ini

pengawas, pemetaan kebutuhan guru, sosialisasi program, serta sarana

prasarana yang mendukung indikator guru menjadi baik.

c. Kriteria Proses

Kriteria proses meliputi indicator pelaksanaan pengawasan , metode

supervisi, frekwensi atau kwantitas kehadiran pengawas dan tindak

lanjut. Proses dikatakan baik, jika pengawas telah : melaksanakan

5

Page 7: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

pembimbingan, pelatihan dan pengembangan profesionalitas guru PAI

SMP, pembinaan dan pemantauan pelaksanaan empat standar nasional

pendidikan (standar isi, proses, penilaian, dan standar kelulusan), serta

melakukan penilaian kinerja guru PAI SMP. Selain hal tersebut,

pengawas juga menyusun laporan berupa laporan bulanan, semester

dan tahunan.

d. Kriteria Produk

Komponen produk dikatakan baik jika kinerja pengawas dalam hal

penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan program minimal memperoleh

skor akhir 76 dengan klasifikasi prestasi kinerja baik. Hal ini menjadi

harapan bersama, agar mampu meningkatkan profesionalisme guru.

Dalam rangka pengumpulan data yang dibutuhkan, penulis

menggunakan empat metode, yaitu:observasi, wawancara, angket dan

dokumentasi. Dalam pengujian keabsahan/ kredibilitas data pada

kualitatif, antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan

teman sejawat, analisis kasus negative, dan member check. 4 Dalam

penelitian ini lebih menggunakan triangulasi. Triangulasi dalam

pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.5 Dengan

demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan

data, dan waktu.

Dalam penelitian kuantitatif, salah satu alat untuk mengambil

data adalah dengan instrumen. Instrumen yang baik harus bersifat

valid dan reliable. Dengan menggunakan instrument yang valid dan

reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian

akan menjadi valid dan reliabel. Dalam hal ini, peneliti mengadaptasi

instrument dari instrument penilaian kinerja baku yang digunakan

4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2009..., hlm. 365.5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2009..., hlm. 369.

6

Page 8: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

oleh pemerintah6. Oleh karena instrument ini telah menjadi acuan tim

penilai dalam menilai kinerja pengawas, dianggap sudah teruji

validitas dan reliabilitasnya .

B. LANDASAN TEORI

1 Konsep Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual

performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai

oleh seseorang). Menurut Mangkunegara, kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang

diberikan kepadanya.7 Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa

Inggris, work performance atau job performance.8 Kinerja dalam

bahasa Indonesia disebut juga prestasi kerja.

Kinerja atau prestasi kerja diartikan sebagai ungkapan

kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, ketrampilan, dan

motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Masalah kinerja selalu

mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan

produktivitas lembaga atau organisasi. Hal ini sebagaimana pendapat

Davis bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja

adalah faktor kemampuan (abality) dan faktor motivasi (motivation)

atau dengan kata lain,”performance = abality + motivation”.9

Menurut Prawirosentono kinerja atau performance

merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

6 Instrumen Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Madya, Kemdikbud Badan Pengembangan SDM P&K dan PMP.

7 A.Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

8 Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru dalam Kinerja Peningkatan Kerja Pengawas Sekolah dan Guru, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, cet.I, 2013, hal. 155.

9 Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru dalam Kinerja Peningkatan Kerja Pengawas Sekolah dan Guru.............,hal. 155.

7

Page 9: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang

dan tanggungjawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai

tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum

dan sesuai dengan moral maupun etika.10 Kinerja individu adalah

dasar kinerja organisasi, dan untuk memaksimalkan kinerja masing-

masing individu, berhubungan dengan perilaku individu.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat

diambil pengertian bahwa kinerja pengawas PAI adalah hasil kerja

yang dapat dicapai oleh seorang pengawas PAI di lembaga pendidikan

atau Pokjawas sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dalam

mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, hasil kerja yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan

kesungguhannya. Prestasi kerja pengawas dalam menunaikan tugas

pokoknya perlu mendapat penilaian. Hasil penilaian kinerja pengawas

ini sangat berguna sebagai bahan refleksi, peningkatan kinerja serta

peningkatan profesionalisme pengawas.

2 Konsep Pengawas PAI SMP

Pengawas pendidikan agama yang berada dalam lingkungan

Kementerian Agama adalah pegawai negeri sipil di lingkungan

Kementerian Agamayang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang

secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan pendidikan agama di sekolah umum dan

penyelenggaraan pendidikan di madrasah dengan melaksanakan penilaian

dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan

pendidikan prasekolah, sekolah dasar dan menengah.11

Pengawas Pendidikan Agama Islam yang selanjutnya disebut

Pengawas PAI pada sekolah adalah Guru Pegawai Negeri Sipil yang

diangkat dalam jabatan fungsional pengawas pendidikan agama Islam

10 Prawirosentono S., Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta: BPFE, 1999.

11 Binti Maunah, “Supervisi Pendidikan Islam Teori dan Praktik”, .......hal.282.

8

Page 10: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

yang tugas, tanggungjawab, dan wewenangnya melakukan pengawasan

penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.12 Pengawas PAI

pada Sekolah meliputi Pengawas PAI pada TK, SD/SDLB,SMP/SMPLB,

SMA/SMALB, dan/atau SMK.

Dari definisi tersebut, dapat ditarik pengertian bahwa Pengawas

PAI SMP adalah PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional pengawas

yang tugas pokok dan fungsinya serta tanggungjawab dan wewenangnya

melakukan pengawasan PAI pada jenjang sekolah SMP. Pembahasan

dalam penelitian ini dengan melihat pengawas dari sisi bagian

pengawasan PAI-nya saja.

3 Penilaian Kinerja Pengawas PAI SMP

a. Pengertian

Penilaian kinerja pengawas PAI adalah proses menentukan kinerja

pengawas PAI dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang telah

didefinisikan, baik proses maupun hasil kerja yang dicapainya sebagai

pengawas PAI. Suharsimi Arikunto menjelaskan penilaian adalah

mengambil keputusan baik dan buruk terhadap sesuatu dengan ukuran

baik-buruk dan penilaian bersifat kualitatif.13

Penentuan kinerja pengawas PAI dapat dilihat dari sejauh mana

pengawas tersebut berperan dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsi dengan batas tanggungjawab dan wewenangnya dalam

berkontribusi pemberdayaan pada guru PAI di sekolah serta tentunya

sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

a. Indikator penilaian kinerja

a) Penyusunan program pengawasan PAI SMP

Penyusunan program pengawasan adalah rencana

kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh pengawas

sekolah dalam kurun waktu (satu periode) tertentu. Dirjen

12 PMA No. 2 Tahun 2012 Tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas PAI pada Sekolah, Bab I pasal 1.

13 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hal. 6.

9

Page 11: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

PMPTK14 membagi menjadi tiga program pengawasan,

berkaitan di sini program pengawasan mata pelajaran PAI

yang terdiri dari: Program tahunan, Program semester dan

Rencana kepengawasan akademik (RKA).

b) Pelaksanaan program pengawasan PAI

Terdapat tiga kriteria yang akan dibahas penulis dalam

menganalisis pelaksanaan program pengawasan yaitu:

i. Pembimbingan, pelatihan dan pengembangan

profesionalitas guru PAI.

ii. Pemantauan dan pembinaan standar nasional PAI,

iii. Penilaian kinerja guru PAI.

c) Pelaporan program pengawasan PAI

Pengertian pelaporan program pengawasan adalah

penyampaian informasi yang dilakukan secara teratur tentang

proses dan hasil suatu kegiatan pada pihak yang berwenang

dan bertanggungjawab terhadap kelancaran kegiatan

pengawasan.15 Dalam laporan tersebut berisi tentang

sistematika pelaksanaan program pembinaan, pemantauan

dan penilaian serta pembimbingan dan pelatihan profesional

guru. Binti Maunah menjelaskan laporan pengawas sebagai

bukti pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas

kepengawasannya.16 Dalam hal ini pengawas membuat

laporan secara berkala seperti laporan bulanan, semesteran

dan tahunan dibuat secara obyektif dilengkapi dengan data

pendukung.

b. Penentuan Tingkat Kinerja Pengawas PAI SMP14 Dirjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru

dan Pengawas, 2009, hal. 37.15 Depdiknas, Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial (Bahan Belajar Mandiri

Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah), Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2009.

16 Binti Maunah, Supervisi Pendidikan Islam: Teori dan Praktik, Yogyakarta: Teras cet. I, 2009.

10

Page 12: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

Penilaian kinerja pengawas dilaksanakan dalam beberapa

tahap, di antaranya persiapan, pelaksanaan penilaian, verifikasi,

analisis hasil, penarikan kesimpulan dan rekomendasi serta

pelaporan. Penilaian kinerja pengawas merupakan penilaian

berbasis bukti dan kuesioner. Bukti dapat berupa data, dokumen,

perilaku dan lainnya yang dapat diidentifikasi oleh penilaian

melalui pengkajian, pengamatan dan penggalian informasi dari

pihak yang terkait.

Penentuan hasil penilaian atau pernyataan “YA” untuk

setiap indikator diberikan, jika secara kuantitas dan kualitas

indikator tersebut memenuhi ≥70 % aspek dan bukti yang terdapat

dalam rubrik yang telah ditetapkan, sedangkan pernyataan

“TIDAK” diberikan, jika kriteria secara kuantitas dan kualitas <

70 %. Berdasarkan jumlah pernyataan “YA” atau “TIDAK”,

penilai menentukan masing-masing nilai komponen penyusunan

program (K1), pelaksanaan (K2), dan pelaporan (K3) dengan

rumus sebagai berikut 17:

Konversikan nilai komponen tersebut dari prosentase ke angka

dengan mengacu kepada rentang prosentase sebagai berikut 18:

1) 75 % < X < 100 % = 4

2) 50 % < X ≤ 75 % = 3

3) 25 % < X < 50 % = 2

4) 0 % < X < 25 % = 1

17 Kemdikbud, Badan PSDMPK dan PMP, Pedoman Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Muda/ Madya/ Utama, 2012, hal. 16.

18 Kemdikbud, Badan PSDMPK dan PMP, Pedoman Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Muda/ Madya/ Utama, 2012, hal. 16.

11

Nilai Komponen = Total pernyataan “YA” x 100 % Total Indikator Komponen

Page 13: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

Nilai akhir penilaian kinerja pengawas ditentukan oleh nilai tiga

komponen dengan perhitungan menggunakan bobot seperti

berikut:

Tabel 4

Pengolahan Hasil Penilaian Kinerja Pengawas

No Komponen BobotSkor

KomponenNK NAK Predikat

1 Penyusunan Program (K1) 20

2 Pelaksanaan Program (K2) 50

3 Pelaporan Program (K3) 30

Jumlah Skor

Nilai Akhir

Predikat Nilai

Keterangan :

K = Komponen

NK = Nilai Komponen

NAK = Nilai Akhir Komponen

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan

mengenai prestasi kinerja seorang pengawas sebagai hasil penilaian

kinerja menggunakan transformasi dari skala 100 ke kualifikasi

kinerja berikut 19:

19 Kemdikbud, Badan PSDMPK dan PMP, Pedoman Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Muda/ Madya/ Utama, 2012, hal. 18.

12

Rumus

NK = Bobot Komponen x Skor Komponen

NAK = ( NK : (Bobot x 4)) x 100

Page 14: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

Tabel 5

Transformasi dari Rentang Skor ke Nilai

Rentang Skor Akhir Nilai (Huruf) Klasifikasi Prestasi

Kinerja

91-100 A Amat Baik

76-90 B Baik

61-75 C Cukup

51-60 D Sedang

0-50 E Kurang

4. Model evaluasi program

Terdapat beberapa model evaluasi program yakni model

evaluasi CIPP oleh Stufflebeam, model UCLA Alkin yang hampir

sama dengan model CIPP, model Brinkerhoff dan model Stake atau

model Countenance. Sedangkan, model evaluasi program pada

penelitian ini adalah menggunakan model CIPP yang merupakan

kependekan dari Context, Input, Process dan Product. Karena model

ini melihat program sebagai suatu sistem sehingga jika tujuan program

tidak tercapai, bisa dilihat di proses bagian mana yang perlu

ditingkatkan.20

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Komponen Konteks

Dalam penyusunan program pengawasan 2013/ 2014 di bawah

kepemimpinan Drs. Rubino, MA, bersifat transformasional. Ide atau

konsep diperoleh dari berbagai sumber, seperti hasil analisis dan evaluasi

periode yang lalu serta tindak lanjut hasil pengawasan sebagai acuan

dalam penyusunan program pengawasan, media dan hasil mengikuti diklat

20http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19622/4/Chapter%20II.pdf,diunduhpada tanggal 20 Januari 2013: 13.10 WIB.

13

Page 15: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

kepengawasan. Konsep yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut,

kemudian dibahas dan dikaji oleh semua pengawas di lingkungan

Kemenag. Pengkajian dilakukan berdasarkan panduan yang ada, sehingga

menghasilkan suatu kesepakatan bersama untuk disosialisasikan terlebih

dahulu sebelum menerapkannya.21

Setiap pengawas PAI SMP telah memiliki program tahunan yang

memenuhi enam aspek, yaitu aspek identitas, pendahuluan, identifikasi

dan analisis hasil pengawasan, program pengawasan, penutup dan

lampiran.22 Program semester yang merupakan teknis operasional kegiatan

pengawas pada setiap guru binaannya, tersusun secara rapi oleh setiap

pengawas yang mengacu pada program tahunan dan kebutuhan serta

keadaan pada setiap karakteristik guru. Berdasarkan hasil observasi23,

dapat disimpulkan bahwa masing-masing pengawas telah menyusun

Program Semester, yang terbagi menjadi Promes semester ganjil dan

genap. Memiliki program semester yang memenuhi empat aspek, yaitu

identitas sekolah, visi dan misi, identifikasi masalah dan deskripsi

kegiatan.

Setiap pengawas telah menyusun RKA sesuai dengan

permasalahan prioritas pada setiap guru binaannya dalam hal

meningkatkan mutu pembelajaran PAI. Meskipun berbeda daerah

binaannya, terdapat banyak kesamaan yang menjadi masalah prioritas

dalam hal pelaksanaan pembelajaran seperti kurangnya pengembangan

metode pembelajaran PAI yang dirasa masih cenderung konvensional

dengan ceramah. Memiliki RKA yang memenuhi sepuluh aspek yakni,

aspek pembinaan, tujuan, indicator keberhasilan, waktu, tempat, strategi,

scenario kegiatan, sumber daya yang digunakan, penilaian dan instrument,

serta rencana tindak lanjut.

21 Wawancara terhadap Ketua Pokjawas, Drs. Rubino, MA, dikutip pada tanggal 17 Juni 2014.

22 Observasi dokumentasi Program Tahunan Pengawas PAI SMP tahun 2013/2014, dikutip pada tanggal 10 Juli 2014.

23 Observasi dokumentasi Program Semester Pengawas PAI SMP tahun 2013/2014, dikutip pada tanggal 10 Juli 2014.

14

Page 16: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

2. Komponen Input dan Proses

Sumber daya manusia dalam hal ini pengawas PAI SMP tegolong

baik, secara kualifikasi telah terpenuhi. Hal ini nampak dalam pendidikan

terakhir adalah S2 dengan pangkat Pembina/ IV-a , terkecuali Ketua

Pokjawas berpangkat Pembina Tingkat I / IV-b. Kompetensi kepribadian,

supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan,

dan kompetensi sosial telah dimiliki secara baik. Pengembangan

kompetensi pengawas melalui berbagai training, diklat, bimtek dan

workshop kepengawasan telah sering diikuti.24

Mengingat beban kerja pengawas yang overload, kunjungan ke

sekolah tidak berjalan sebagaimana rencana dalam program. Hal ini juga

disebabkan oleh factor alam, lokasi yang terlalu sulit dijangkau sehingga

kedatangan pengawas sangatlah jarang.25 Demikian halnya dengan

kunjungan kelas, dirasa masih jarang dilakukan pengawas. Kedatangan

pengawas hanya sekedar menyodorkan instrument untuk diisi oleh guru

PAI di daerah binaannya.26

Pengawas PAI telah melakukan pembimbingan, pelatihan dan

pengembangan profesionalitas guru melalui berbagai agenda kegiatan,

seperti dalam hal Pembinaan guru PAI yang menjadi agenda rutin Kasi

PAIS Kemenag kabupaten Gunungkidul bekerjasama dengan Kanwil,

agenda workshop dan diklat MGMP PAI, agenda bimtek Kurikulum 2013,

maupun melalui Kunjungan Kelas.

Pelaporan sebagai implikasi dari pelaksanaan program telah dibuat

oleh setiap pengawas dengan baik. Namun, ditemukan data bahwa khusus

laporan bulanan belum tersusun sebagaimana mestinya, dikarenakan

padatnya jadwal kunjungan serta banyaknya tugas tambahan (dinas luar).27

24 Wawancara dengan Ketua Pokjawas, Drs. Rubino, MA, dikutip pada tanggal 16 Juni 2014.

25 Wawancara dengan Guru PAI SMPN 1 Rongkop,dikutip pada tanggal 20 Juni 2014.

26 Wawancara dengan guru PAI SMP di Purwosari, dikutip pada tanggal 25 Juni 2014.

27 Wawancara dengan Ketua Pokjawas, dikutip pada tanggal 16 Juni 2014.

15

Page 17: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

Meskipun demikian, laporan semester yang terbagi atas semester ganjil

dan genap serta laporan tahunan telah tersusun dengan tetib.

3. Komponen Produk

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dipaparkan di depan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

a. Kinerja Pengawas PAI SMP kabupaten Gunungkidul tahun 2013/

2014 dalam penyusunan program pengawasan mencapai nilai akhir

komponen 100, predikat kinerja sangat baik.

Terdapat hubungan yang sinergis serta komunikasi yang baik untuk

saling member dan menerima di antara pengawas PAI SMP di dalam

memutuskan suatu program kepengawasan. Penyusunan program

kepengawasan tahun 2013/2014 di bawah kepemimpinan Drs.

Rubino, MA bersifat transformasional. Prota, Promes dan RKA telah

tersusun dengan tertib dan lengkap sesuai dengan panduan. Program

semester yang merupakan teknis operasional kegiatan pengawas pada

setiap guru binaannya, mengacu pada program tahunan dan kebutuhan

serta keadaan pada setiap karakteistik guru. Penyusunan RKA

disesuaikan dengan permasalahan prioritas pada setiap guru

binaannya dalam hal meningkatkan mutu pembelajaran PAI.

b. Kinerja Pengawas PAI SMP kabupaten Gunungkidul dalam hal

pelaksanaan program pengawasan mencapai nilai akhir komponen 75,

predikat kinerja cukup.

Sumber daya manusia dalam hal ini Pengawas PAI SMP secara

kualifikasi pendidikan, pangkat dan kemampuan mengembangkan

profesionalisme melalui diklat, workshop dan sejenisnya tegolong

baik. Pelaksanaan tugas pengawas dalam hal pembinaan guru PAI

berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran juga tergolong

baik. Namun, komponen kinerja yang kurang mendapat perhatian dari

Pengawas PAI SMP nampak dalam hal melaksanakan serta

mengevaluasi pembimbingan dan pelatihan profesional guru melalui

16

Page 18: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

forum MGMP dan sejenisnya. Belum melaksanakan pembimbingan

dan pelatihan profesional guru dalam penelitian tindakan. Demikian

halnya juga tidak membuat laporan hasil pembimbingan dan pelatihan

profesional guru tersebut.

Beberapa hal tersebut disebabkan beban kerja yang overload antara

waktu yang tersedia dengan beban wilayah sekolah dan jumlah guru,

Pengawas lebih memprioritaskan pada aspek pemantauan dan

pembinaan standar PAI termasuk dalam hal supervisi akademik, mulai

dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran sampai

kunjungan kelas. Kekompakan pengawas dalam hal pembagian kerja

yang telah ditentukan oleh Ketua Pokjawas, nampak ketika pengawas

tidak merasa dirugikan dengan wilayah binaannya yang mudah

ataupun sulit terjangkau. Pembagian wilayah kerja berdasarkan

kedekatan dengan wilayah tempat kediaman masing-masing.

Pengawas memposisikan diri sebagai partner kerja sekaligus

konsultan bagi guru-guru PAI SMP. Pengawas dalam memberikan

solusi dalam upaya memperbaiki kekurangan guru, dapat melalui

sharing, kolaborasi dan demokratis. Kreatifitas dan proaktif pengawas

dalam konteks ini menjadi sangat urgen dan tentu saja kreatifitas yang

diperlukan adalah kreatifitas yang konstruktif dan mampu untuk

dilaksanakan di lapangan dengan efektif dan efisien. Pendekatan tidak

langsung dan kolaboratif mewarnai pelaksanaan pengawasan,

sehingga guru tidak merasa canggung dalam berkonsultasi.

c. Kinerja Pengawas PAI SMP kabupaten Gunungkidul dalam hal

pelaporan pelaksanaan program pengawasan mencapai nilai akhir

komponen 75, predikat kinerja cukup.

Pengawas PAI SMP dalam melaksanakan laporan bulanan belum

maksimal. Data yang muncul hanya sebatas laporan kunjungan ke

sekolah/madrasah binaan masing-masing. Belum menyentuh pada

ranah analisis tentang laporan bulanan pada aspek persoalan dan

adanya perbaikan tentang perencanaan program pada bulan berikutnya.

17

Page 19: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

Berbeda halnya dengan laporan semester dan tahunan yang telah

tersusun dengan tertib dan rapi, berupa data dokumen, program

pengawas, lampiran bukti fisik kunjungan dan instrument supervisi,

monitoring maupun evaluasi.

d. Tingkat Kinerja Pengawas PAI SMP kabupaten Gunungkidul tahun

2013/ 2014 dalam kategori baik

Berdasarkan hasil pengolahan penilaian kinerja pengawas melalui

angket dan observasi, nampak bahwa kinerja Pengawas PAI SMP pada

komponen penyusunan program (K1) memperoleh nilai akhir 100,

predikat kinerja amat baik. Namun, kinerja Pengawas PAI SMP pada

komponen pelaksanaan program (K2) dan pelaporan program (K3)

hanya memperoleh nilai akhir 75, predikat cukup. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara keseluruhan Pengawas PAI SMP

memperoleh nilai kinerja Baik dengan nilai 80.

D. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan

Kinerja Pengawas PAI SMP pada komponen penyusunan program (K1)

memperoleh nilai akhir 100, predikat kinerja amat baik. Namun, kinerja

Pengawas PAI SMP pada komponen pelaksanaan program (K2) dan

pelaporan program (K3) hanya memperoleh nilai akhir 75, predikat cukup.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan Pengawas PAI

SMP memperoleh nilai kinerja Baik dengan nilai 80.

2. Rekomendasi

Pengawas PAI SMP Kabupaten Gunungkidul tahun 2013/2014, dimohon

untuk dapat meningkatkan kinerjanya pada komponen Pelaksanaan

program (K2) dan komponen Pelaporan pelaksanaan program (K3), karena

nilainya baru mencapai Cukup (75). Sedangkan komponen yang perlu

mendapat prioritas pembinaan adalah pembimbingan dan pelatihan

profesionalisme guru.

18

Page 20: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

E. DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Nur dkk, Pedoman Supervisi Pengawas Madrasah dan Pengawas PAI

pada Sekolah, 2012

Amin Ahmad, Al-Akhlaq, Etika, (Ilmu Akhlak), (terjemahan Farid Ma’ruf dari

al-Akhlaq, Jakarta: Bulan Bintang,cet. Ke-1, 1975.

Arikunto, S.,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, cet.

Ke-10, 1993.

Arikunto, S., Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Arikunto, S., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi

Aksara, 1996.

Arikunto, S., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

Darma, Agus, Manajemen Supervisi (Petunjuk Praktis bagi para Supervisor),

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, cet. VI, 2004.

Departemen Agama RI, Pedoman Supervisi Pondok Pesantren Salafiyah

dalam rangka Wajib Belajar Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam, 2002.

Departemen Pendidikan Nasional Dirjen PMPTK Direktorat Tenaga

Kependidikan, Buku 2 Pedoman Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah/

Madrasah, Cet. VI, 2009.

Depdiknas, Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial (Bahan Belajar

Mandiri Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah), Jakarta: Direktorat

Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2009.

Dirjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional, Penyusunan Program

Pengawasan Sekolah, 2008.

Dirjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Pelaksanaan

Tugas Guru dan Pengawas, 2009.

Ivancevich, John M.dkk, Perilaku dan Manajemen Organisasi, Gina Gania

penj., Jakarta: Erlangga, 2006.

19

Page 21: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru dalam

Kinerja Peningkatan Kerja Pengawas Sekolah dan Guru, Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, cet.I, 2013.

Kemendiknas, Buku Kerja Pengawas Sekolah, Jakarta: Pusat Pengembangan

Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional,

2011.

Mangkunegara, A.Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi

Aksara, 2003.

Maunah, Binti, Supervisi Pendidikan Islam: Teori dan Praktek, Yogyakarta:

Teras, Cet. I, 2009.

M. Sulthon, Study Pengembangan Kinerja Dosen IAIN Walisongo 2010,

Semarang: tp, 2010.

Prawirosentono S., Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebijakan Kinerja

Karyawan, Yogyakarta: BPFE, 1999.

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. XVIII, 2008.

Sagala, Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan: Membantu

Mengatasi Kesulitan Guru Memberikan Layanan Belajar yang

Bermutu, Bandung: Alfabeta, cet. I, 2010.

Shawwi, t.t, Hasyiyah al-Shawi ‘ala Tafsir Jalalain, Haramain, jilid 2.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), Bandung: Alfabeta,

2009.

Sukamadinata, N.S., Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosdakarya,

2005.

Syukur N.C. Fatah, Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah,

Semarang: Pustaka Rizki Putra, cet.I, 2011.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat

Bahasa Depdiknas, 2008.

20

Page 22: JOURNALthesis.umy.ac.id/datapublik/t36853.docx · Web viewKinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau job performance. Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi

21