agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3...

29
Disusun Oleh : Ketut Sukadana ( 14310007) PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK GANESA GURU SINGARAJA

Transcript of agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3...

Page 1: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

Disusun Oleh :

Ketut Sukadana ( 14310007)

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

POLITEKNIK GANESA GURU SINGARAJA

2016

Page 2: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang begitu dalam penulis panjatkan

karena atas rakhmat dan bimbingan Tuhan Yang Maha

Esa, penulis diberikan kesehatan dan inspirasi dalam

menyelesaikan Makalah yang berjudul “JARINGAN

HIPERLAN“.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan wawasan serta menjadi referensi dalam merancang

sebuah jaringan Nirkabel bagi para pembaca. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak luput

dari berbagai kekurangan. Maka dari itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan

makalah ini.

Singaraja, 15 April 2016

Penulis

Page 3: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

DAFTAR ISI

Kata Pengantra ........................................................i

Daftar Isi............................................................... . .ii

Bab I Pendahuluan...................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................2

1.3 Tujuan ...............................................................2

Bab II ......................................................................3

2.1 Pengertian Hiperlan...........................................3

2.2 Sejarah Hiperlan ................................................4

2.3 Jaringan Hiperlan ..............................................5

2.4 Lapisan Fisik dan Topologi...............................7

Bab III Penutup......................................................16

Daftar Pustaka........................................................17

Page 4: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan teknologi wireless pada jaringan komputer

memungkinkan pengguna (user) untuk dapat mengakses

jaringan dimana saja selama berada dalam jangkauan

sinyal dari access point. Hal tersebut meningkatkan

mobilitas dari pengguna tersebut. Pada saat ini, standar

yang banyak digunakan untuk wireless local area

network (WLAN) adalah standar IEEE 802.11b yang

bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan memiliki kecepatan

transfer data hingga 11 Mbps. Seiring dengan semakin

banyaknya pemakai frekuensi 2,4 GHz dan makin

tingginya permintaan akan kebutuhan teknologi

komunikasi yang mampu memberikan kecepatan transfer

data yang lebih tinggi, maka dikembangkan sebuah

standar baru untuk wireless local area network. Standar

HIPERLAN/2 yang merupakan singkatan dari High-

Performance Radio Local Area Network type 2

dikembangkan oleh European Telecommunications

Page 5: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

Standards Institute (ETSI) merupakan standar yang

bekerja pada band 5 GHz dan mampu memberikan

kecepatan tranfer data hingga 54 Mbps sehingga

memungkinkan untuk memberikan layanan multimedia

yang memudahkan para penggunanya untuk pengiriman

informasi audio, visual dan berbasis-teks yang beragam.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Hiperlan?

1.2.1 Bagaimana Sejarah HiperLAN?

1.2.3 Bagaimana bentuk jaringan HiperLAN?

1.2.4Bagaimana bentuk lapisan fisik jaringan

HiperLAN?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mahasiswa mampu mengenal perkembangan

jaringan HiperLAN

1.3.2 Mahasiswa mampu mengetahui jaringan hiperlan

Page 6: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hiperlan

High Performance Radio Local Area Network

(HIPERLAN) merupakan suatu sistem radio yang dapat

melayani broadband pada Local Area Network (LAN).

HIPERLAN ini merupakan jaringan pribadi yang

dimiliki dan dioperasikan sesuai yang diinginkan oleh

pemakai. Performansi layanan yang dapat diberikan

sama dengan jaringan lokal pada umumnya seperti

Ethernet 10 Mbits/s. Sistem HIPERLAN dapat dibagi

menjadi tiga generasi, Tipe 1, Tipe 2 dan Tipe 3. Tipe 1

Page 7: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

dan 2 dibuat untuk menggantikan jaringan lokal yang fix

dan beroperasi pada band 5 GHz, tipe tiga dirancang

beroperasi pada band 17 GHz. HIPERLAN tipe 1

menyediakan dua layanan utama : layanan jaringan lokal

tanpa kabel dan layanan ad-hoc. Pada jaringan ad-hoc,

mobile terminal dapat berkomunikasi tanpa adanya base

station atau infrastrukur fix lainnya, hubungan pada

jaringan ini hanya bersifat sementara sehingga tidak

perlu adanya infrastruktur yang fix. Spesifikasi dari

HIPERLAN tipe 1 terdiri dari dua lapis terbawah layer

OSI, sistem dirancang untuk beroperasi pada band 5.15-

5.30 dan 17.1-17.3 GHz. Transfer data yang ditawarkan

20 Mbit/s untuk asinchronous dan 2 Mbit/s untuk

sinchronous. HIPERLAN tipe 2 diharapkan dapat

memberikan layanan seperti yang ditawarkan oleh ATM

LAN. Standarisasi untuk HIPERLAN tipe 2 ini belum

dibuat, sedangkan pita frekuensi yang digunakan pada 17

GHz.

Page 8: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

2.2 Sejarah HiperLANPada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan

mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR,

perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji

WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya

mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi

standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka

produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun

1985, Federal Communication Commission (FCC)

menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM

band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-

5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga

pengembangan WLAN secara komersial memasuki

tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat

dipasarkan dengan produk yang menggunakan

teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi

terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data

rate >1 Mbps.Pasar yang menjadi targetnya adalah

pabrik, kantor-kantor yang mengalami kesulitan dalam

pengkabelan (seperti kantor dengan interior marmer dll),

perkulakan, laboraturium, tempat-tempat yang bersifat

sementara (seperti ruang kuliah, rapat, konfrensi dll) dan

Page 9: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

kampus. Perkiraan sementara yang dihasilkan

menunjukkan bahwa kira-kira 5-15 % pasar LAN akan

dikuasi oleh WLAN .Dengan adanya berbagai merek

perangkat keras dan lunak, maka diperlukan suatu

standar, di mana perangkat-perangkat yang berbeda

merek dapat difungsikan pada perangkat merek lain.

Standar-standar WLAN adalah IEEE 802.11,

WINForum dan HIPERLAN.Wireless Information

Network Forum (WINForum) dilahirkan oleh Apple

Computer dan bertujuan untuk mencapai pita Personal

Communication Service (PCS) yang tidak terlisensi

untuk aplikasi data dan suara dan

mengembangkan spectrum etiquette (spektrum yang

menawarkan peraturan-peraturan yang sangat minim dan

akses yang adil). High Performance Radio Local Area

Network (HIPERLAN) dilahirkan oleh European

Telekommunications Standards Institute (ETSI) yang

memfokuskan diri pada pita 5.12-5.30 GHz dan 17.1-

17.3 GHz. IEEE 802.11 dilahirkan oleh Institute

Electrical and Electronics Engineer (IEEE) dan berfokus

pada pita ISM dan memanfaatkan teknik spread

spectrum (SS) yaitu Direct Sequence (DS)

Page 10: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

dan Frequency Hopping (FH), standar ini adalah yang

paling banyak dipakai .

2.3 Jaringan HiperLAN

Jaringan HIPERLAN secara umum mempunyai topologi

seperti yang tampak pada gambar Terminal bergerak

(MT) berkomunikasi dengan access point (AP) melalui

antarmuka udara. Pengguna terminal bergerak dapat

berpindah tempat secara bebas selama berada dalam

jaringan HIPERLAN. Sebuah MT hanya terhubung

dengan sebuah access point.

reonal13.blogspot.com/.../high-performance-local-area

High Performance Radio Local Area Network

(HIPERLAN) merupakan suatu sistem radio yang dapat

melayani broadband pada Local Area Network (LAN).

HIPERLAN ini merupakan jaringan pribadi yang

Page 11: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

dimiliki dan dioperasikan sesuai yang diinginkan oleh

pemakai. Performansi layanan yang dapat diberikan

sama dengan jaringan lokal pada umumnya seperti

Ethernet 10 Mbits/s. Sistem HIPERLAN dapat dibagi

menjadi tiga generasi, Tipe 1, Tipe 2 dan Tipe 3. Tipe 1

dan 2 dibuat untuk menggantikan jaringan lokal yang fix

dan beroperasi pada band 5 GHz, tipe tiga dirancang

beroperasi pada band 17 GHz. HIPERLAN tipe 1

menyediakan dua layanan utama : layanan jaringan lokal

tanpa kabel dan layanan ad-hoc. Pada jaringan ad-hoc,

mobile terminal dapat berkomunikasi tanpa adanya base

station atau infrastrukur fix lainnya, hubungan pada

jaringan ini hanya bersifat sementara sehingga tidak

perlu adanya infrastruktur yang fix. Spesifikasi dari

HIPERLAN tipe 1 terdiri dari dua lapis terbawah layer

OSI, sistem dirancang untuk beroperasi pada band 5.15-

5.30 dan 17.1-17.3 GHz. Transfer data yang ditawarkan

20 Mbit/s untuk asinchronous dan 2 Mbit/s untuk

sinchronous. HIPERLAN tipe 2 diharapkan dapat

memberikan layanan seperti yang ditawarkan oleh ATM

LAN. Standarisasi untuk HIPERLAN tipe 2 ini belum

Page 12: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

dibuat, sedangkan pita frekuensi yang digunakan pada 17

GHz.

2.4 Lapisan Fisik dan Topologi

WLAN atau HiperLAN menggunakan standar

protokol Open System Interconnection (OSI) . OSI

memiliki tujuh lapisan di mana lapisan pertama adalah

lapisan fisik. Lapisan pertama ini mengatur segala hal

yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di

dalamnya spesifikasi besarnya frekuensi, redaman,

besarnya tegangan dan daya, interface, media

penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data

yang digunakan oleh hiperLAN adalah IR atau RF.

• Infrared (IR)

Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat,

contoh paling umum pemakaian IR adalah remote

control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat,

harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat

menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi

daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya

matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light

Page 13: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD).

WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena

IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps),

konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN

dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed

Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi

Diffused IR (QDIR).

1. Diffused IR (DFIR)

Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan

Gambar 1

Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight

(LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan

portabelitas terminal. Kelemahannya adalah

Page 14: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh

multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko

interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.

2. Directed Beam IR (DBIR).

Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah

radiasinya harus diatur

Gambar 2

Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data

rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya

adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus

LOS.

Page 15: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

3. Quasi Diffused IR (QDIR).

Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul

Gambar 3

sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara

DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR

dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).

• Radio Frequency (RF)

Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh

penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV,

telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah

spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan

cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN

menggunakan RF sebagai media transmisi karena

jangkauannya jauh, dapat menembus tembok,

mendukung teknik handoff, mendukung mobilitas yang

Page 16: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR dan

dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini,

menggunakan pita ISM dan memanfaatkan teknik

spread spectrum (DS atau FH).

• DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi

secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan

kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).

• FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi

dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan).

Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode

tertentu (PN).

• Tersentralisasi

Nama lainnya adalah star network atau hub based.

Topologi ini terdiri dari server (c) dan beberapa terminal

pengguna , di mana komunikasi antara terminal harus

melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah

daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain

terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan

ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar

dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.

Page 17: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

• Terdistribusi

Dapat disebut peer to peer (di mana semua terminal

dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan

pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk

mengoneksi WLAN ke LAN lain. Topologi ini dapat

mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal

untuk jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu

terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya

kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim.

Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol

jaringan (kontrol daya, akses dan timing).

Page 18: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

• Jaringan selular

Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan

cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini

memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reuse

dan teknik handover. Keunggulannya adalah dapat

menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan

dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah

memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.

Page 19: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

High Performance Radio Local Area Network

(HIPERLAN) merupakan suatu sistem radio yang dapat

melayani broadband pada Local Area Network (LAN).

HIPERLAN ini merupakan jaringan pribadi yang

dimiliki dan dioperasikan sesuai yang diinginkan oleh

pemakai. Performansi layanan yang dapat diberikan

sama dengan jaringan lokal pada umumnya seperti

Ethernet 10 Mbits/s.

3.2 Saran

Karena keterbatasan pengetahuan dan waktu penulis

sangat menyadari bahwa karya tulis ini mempunyai

banyak kekurangan, maka penulis sangat mengharapkan

saran- saran dari pembaca yang sifatnya guna

pengembangan dari makalah ini. Dan untuk

meningkatkan kualitas karya tulis ini penulis

selanjutnya.

Page 20: agusaan.files.wordpress.com  · Web view2.1 Pengertian Hiperlan3. 2.2 Sejarah Hiperlan 4. 2.3 Jaringan Hiperlan 5. 2.4 Lapisan Fisik dan Topologi7. Bab III Penutup16. ... Industrial,

DAFTAR PUSTAKA

Https :// xa.yimg.com/kq/groups/23109569/.../name/Tugas+Jar+WIreless.doc ( diakses pada tanggal 15 April 2016)

https://enggar10ips2.wordpress.com/2009/11/19/lan/ ( diakses pada tanggal 15 April 2016)

http://sucinurlestari.blogspot.co.id/2012/11/pendukung-wireless-hardware-dan-software.html ( diakses pada tanggal 15 April 2016)