Hubungan Industrial & Advokasi

65
Hubungan Industrial & Advokasi CRITICAL POINT DALAM PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN ATAU PERJANJIAN KERJA BERSAMA YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL B.M. Suryanto Sinurat Kepala Urusan Informasi Dan Pelayanan Anggota DPN APINDO Disampaikan Dalam Seminar Ketenagakerjaan Lembaga Info Naker 21 September 2006 Hotel Ciputra, Jakarta RUANG LINGKUP I. PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DPN APINDO II. ASAS DAN PRINSIP HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA III. CRITICAL POINT DALAM PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA KAITANNYA DENGAN PERSELISIHAN KEPENTINGAN, HAK DAN PHK Hubungan Industrial & IV. LAIN-LAIN DPN APINDO Advokasi 2 1

Transcript of Hubungan Industrial & Advokasi

Page 1: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CRITICAL POINT DALAM PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN ATAU

PERJANJIAN KERJA BERSAMA YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIALB.M. Suryanto Sinurat

Kepala Urusan Informasi Dan Pelayanan AnggotaDPN APINDO

Disampaikan Dalam Seminar Ketenagakerjaan Lembaga Info Naker21 September 2006

Hotel Ciputra, Jakarta

RUANG LINGKUPI. PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

DPN APINDO

II. ASAS DAN PRINSIP HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA

III. CRITICAL POINT DALAM PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA KAITANNYA DENGAN PERSELISIHAN KEPENTINGAN, HAK DAN PHK

Hubungan Industrial & IV. LAIN-LAIN DPN APINDOAdvokasi

2

1

Page 2: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

I. PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 3

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Perbedaan pendapat yang mengakibatkanpertentangan antara pengusaha ataugabungan pengusaha dengan pekerja/buruhatau serikat pekerja/serikat buruh karenaadanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihanpemutusan hubungan kerja dan perselisihanantar serikat pekerja/serikat buruh dalam satuperusahaan.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 4

2

Page 3: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 4: Hubungan Industrial & Advokasi

JENIS

PERSELISIHAN

Hubungan Industrial & Advokasi

HUBUNGAN INDUSTRIAL

• Perselisihan Hak ;• Perselisihan Kepentingan ;• Perselisihan PHK ;• Perselisihan antar serikat pekerja / serikat

buruh;

Hubungan Industrial & DPN APINDOAdvokasi

PERSELISIHAN KEPENTINGAN

Perselisihan yang timbul dalam hubungankerja karena tidak adanya kesesuaianpendapat mengenai pembuatan, dan atauperubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja atauperaturan perusahaan, atau perjanjian kerjabersama.

5

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 6

Page 5: Hubungan Industrial & Advokasi

3

Page 6: Hubungan Industrial & Advokasi

PERSELISIHAN HAK

Perselisihan yang timbul karena tidak

Hubungan Industrial & Advokasi

dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaanpelaksanaan atau penafsiran terhadapketentuan peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan atauperjanjian kerja bersama.

Hubungan Industrial & DPN APINDOAdvokasi

PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Perselisihan yang timbul karena tidakadanya kesesuaian pendapat mengenai

7

pengakhiran hubungan kerja yang dilakukanoleh salah satu pihak.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 8

4

Page 7: Hubungan Industrial & Advokasi

DL

Hubungan Industrial & Advokasi

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN

HUBUNGAN INDUSTRIAL

MAHKAMAH AGUNG 30 HARIMPEN

PK P. HAK(KASASI)

P. PHKPs 115

GADIL

PUTUSAN FINAL

PBPENGADILAN PHI PB

50 HARIPs. 103

140

AN

ARBITER KONSILIASI MEDIASI 30 HARIPs 15,

HARI

LUARPE

SEPAKAT 2 PIHAK

DINAS YG BERTANGGUNG JAWAB DI BIDANG KETENAGAKERJAAN

Ps 25, Ps 40 (1)

NGADILAN

PB

Hubungan Industrial & Advokasi

BIPARTIT

SP/SBDPN APINDO

PERSELISIHAN

PHK

30 HARI

Ps. 3 (2)

9

II. ASAS DAN PRINSIP HUKUM DALAM PERJANJIAN KERJA, PERATURAN PERUSAHAAN

DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 10

5

Page 8: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 9: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

DASAR HUKUM PERJANJIAN KERJA

1. Pasal 50-Pasal 63 UU No. 13 Tahun 20032. Kepmenakertrans No. 100/MEN/VI/2004 tentang

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

Note:Pada prinsipnya sama dengan PP/PKB, yakni mengatursyarat-syarat kerja, hak dan kewajiban pengusaha danpekerja. Untuk Perusahaan yang belum ada PP/PKB biasanya menggunakan Perjanjian Kerja. Perjanjian Kerjadapat berupa Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu(PKWTT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 11

DASAR HUKUM PP/PKB1. Pasal 108-135 UU NO. 13 Tahun 20032. Kepmenakertrans No. 48/MEN/IV/2004

tentang Tata Cara Pembuatan Dan Pengesahan Peraturan Perusahaan danPendaftaran Perjanjian Kerja Bersama

3. Permenakertrans No. PER.08/MEN/III/2006 tentangPerubahan Kepmenakertrans No. 48/MEN/IV/2004

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 12

6

Page 10: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 11: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

ASAS HUKUM DALAM PK/PP/PKB

• MERUPAKAN SUATU BENTUK PERIKATAN YANG LAHIR DARI PERJANJIAN

• SYARAT SAHNYA PERJANJIAN (PASAL 1320 KUHPERDATA jo PASAL 52 UU No.13/2003):1. KESEPAKATAN2. KECAKAPAN3. SUATU HAL TERTENTU4. SUATU SEBAB YANG HALAL

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 13

DEFINISI PK/PP/PKB

• Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruhdengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuatsyarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak;

• Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan;

• Perjanjian Kerja Bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara SP/SB atau beberapa SP/SB yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak;

DPN APINDO Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 14

Page 12: Hubungan Industrial & Advokasi

7

Page 13: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

KESEPAKATAN DALAM PP• Pernyataan kehendak yang tertuang dalam

penawaran materi merupakan inisiatif dantanggung jawab Pengusaha (klausula baku/take it or leave it agreement).

• Masukan yang disampaikan oleh SP/SB dan atauwakil pekerja/buruh bersifat saran danpertimbangan, tidak dapat diperselisihkan.

• Dalam hal pembaharuan terdapat perubahanmateri, maka harus didasarkan atas kesepakatanantara pengusaha dengan SP/SB dan/atau wakilpekerja/buruh apabila tidak ada SP/SB.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 15

KESEPAKATAN DALAM PKB• Pernyataan kehendak yang tertuang

dalam penawaran materi merupakaninisiatif SP/SB yang mempunyai hak.

• Pembuatannya melalui perundingandengan Pengusaha yang dilakukan secaramusyawarah untuk mufakat.

• Lamanya perundingan ditetapkanberdasarkan kesepakatan para pihak dandituangkan dalam tata tertib perundingan.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 16

8

Page 14: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 15: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

KECAKAPAN DALAM PPPIHAK YANG CAKAP:I. Pengusaha: Pengusaha atau BOD atau Personil yang

mendapat Kuasa Khusus.

II. Pekerja : 1. Wakil P/B yang dipilih secara demokratis mewakilidari setiap unit kerja yang ada di perusahaan. 2. Jika telah terbentuk SP/SB, maka yang mewakiliadalah pengurus SP/SB tersebut.3. Jika SP/SB keanggotaannya belum mencukupi, makaharus juga mempertimbangkan saran danpertimbangan dari wakil P/B yang tidak menjadianggota SP/SB.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 17

KECAKAPAN DALAM PKB

PIHAK YANG CAKAP:I. Pengusaha: Pengusaha atau BOD atau

Personil yang mendapat Kuasa Khusus.II. Pekerja:

1. SP/SB yang telah tercatat2. Memiliki anggota atau dukungan lebih 50% dari jumlah seluruh P/B yang ada3. Dalam Perusahaan yang terdapat 1 SP, padasaat pembaharuan atau perpanjangan tidakmensyaratkan point 2 diatas.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 18

9

Page 16: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 17: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

SUATU HAL TERTENTU DALAM PP

• Hak dan kewajiban pengusaha;• Hak dan kewajiban P/B;• Syarat kerja;

Merupakan hak dan kewajiban Pengusahadan P/B yang belum diatur dalamperaturan perundang-undangan

• Tata tertib Perusahaan;• Jangka waktu berlakunya PP;Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 19

SUATU HAL TERTENTU DALAM PKB

• Hak dan kewajiban Pengusaha;• Hak dan kewajiban SP/SB serta P/B;• Jangka Waktu dan tanggal mulai

berlakunya PKB;dan• Tandatangan para pihak pembuat PKB.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 20

10

Page 18: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

SUATU SEBAB YANG HALALDALAM PP/PKB

• Tidak bertentangan dengan ketertibanumum, kesusilaan dan ketentuanperundangan yang berlaku (tidak bolehlebih rendah kualitas atau kuantitasnyadari peraturan perundang-undangan yang berlaku).

• Jika bertentangan, maka yang berlakuadalah ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 21

III. CRITICAL POINT DALAM PERJANJIAN KERJA,

PERATURAN PERUSAHAAN DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA

KAITANNYA DENGAN PERSELISIHAN KEPENTINGAN,

HAK DAN PHK

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 22

11

Page 19: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 20: Hubungan Industrial & Advokasi

CRITICAL POINTMateri yang perlu diperhatikan adalah:

Hubungan Industrial & Advokasi

Materi yang belum atau tidak diatur dalam peraturanperundangan atau yang menurut peraturanperundangan perlu diatur sendiri melalui PP/PKB/PK. Jika terjadi perselisihan dalam prosesnya pembuatanatau perubahannya, maka merupakan lingkupperselisihan kepentingan. Jika terjadi perselisihankarena tidak dipenuhinya hak akibat adanyaperbedaan pelaksanaan atau penafsiran, makamerupakan lingkup perselisihan hak.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 23

PENGATURAN PKB KAITANNYADENGAN SP/SB

1. Pengaturan jabatan tertentu yang tidak boleh menjadipengurus SP/SB karena berpotensi menimbulkankonflik kepentingan. Misal: Manajer SDM, ManajerKeuangan Kepala Divisi atau Unit yang bersifatotonom.

2. Pengaturan kesempatan kepada Pengurus SP/SB untuk menjalankan kegiatan serikat mengenai: jeniskegiatan yang diberikan kesempatan, misalnya sesipelatihan atau menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh organisasi induk; tata carapemberian kesempatan untuk menjamin kelangsunganproses produksi, misalnya berapa hari sebelum izinharus diberikan dan terakhir pemberian kesempatanyang mendapat upah dan tidak mendapat upah

DPN APINDO Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 24

Page 21: Hubungan Industrial & Advokasi

12

Page 22: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CONTOH PENGATURAN JABATAN TERTENTU PADA PKB

PT. XYZ“Untuk Karyawan yang ditempatkan padabagian Personalia dan Sekretariat tidakdapat menjadi Pengurus Serikat Pekerja”

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 25

CONTOH PENGATURAN KESEMPATAN PADA PKB PT.

XYZ“Perusahaan akan memberi ijin untuk tidak bekerja bagiPengurus SP dan anggotanya dalam hal menghadiripertemuan-pertemuan, seminar, konperensi, kongres ataulatihan dalam organisasi yang berhubungan dengan SP baik di dalam maupun di luar negeri dengan ketentuan:a. Tidak lebih dari 2 orang dari departemen yang berlainan.b. Maksimum 5 orang dengan persetujuan terlebih dahuludari perusahaan.c. Tidak lebih dari 30 hari kerja secara akumulatip dalamperiode PKB ini.”

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 26

13

Page 23: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 24: Hubungan Industrial & Advokasi

CONTOH PENGATURAN

Hubungan Industrial & Advokasi

KESEMPATAN PADA PKB PT. ABC1)Untuk SP Perusahaan dapat memberi izin

meninggalkan pekerjaan tanpa mempengaruhikonduite dan mengurangi hak-haknya sebagaiPegawai kepada pengurus/wakil SP untukmaksimal 2 orang, yang diusahakan secarabergantian, dengan batas waktu maksimal 6 harimenghadiri kongres atau seminar, kursus maupunpanggilan instansi pemerintah yang mempunyaikaitan dengan SP dan bersifat resmi.

2)Untuk kepentingan seperti tersebut SP harusmengajukan permohonan tertulis disertai bukti yang sah selambat-lambatnya 2 minggu sebelumpelaksanaan, kecuali dalam hal mendesak yang alasannya dapat diterima Perusahaan.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 27

CONTOH PENGATURANKESEMPATAN PADA PKB PT.

ABC3) Perusahaan berhak untuk tidak memberi

izin seperti yang disebut di atas dandalam hal demikian Perusahaanberkewajiban untuk memberi alasan ataskeputusan tersebut.

4) Para anggota pengurus SP disetujuiuntuk diberi izin meninggalkanpekerjannya dengan upah untukmenghadiri rapat-rapat yang diperlukan

DPN APINDOHubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO

Page 25: Hubungan Industrial & Advokasi

2814

Page 26: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CRITICAL POINT PP/PKB KAITANNYA DENGAN

PENGATURAN SYARAT KERJA

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 29

CRITICAL POINT PP/PKB KAITANNYA DENGAN SYARAT

KERJA 1. Pengaturan karyawan yang berhak atas Upah

Lembur;2. General Increase/Kenaikan Upah Berkala;3. Pengaturan pelaksanaan ketentuan upah tetap

dibayar walaupun Pekerja tidak melaksanakanpekerjaan (Pasal 93 ayat 2 UU No. 13 Tahun2003);Misal: kewajiban terhadap negara, kriteriamenjalankan ibadah yang diperintahkanagamanya.

DPN APINDOHubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 30

Page 27: Hubungan Industrial & Advokasi

15

Page 28: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CRITICAL POINT PP/PKB KAITANNYA DENGAN SYARAT

KERJA4. Pengaturan Struktur dan Skala Upah;5. Ketegasan pengaturan antara Tunjangan

Tetap dengan Tunjangan Tidak Tetap;6. Pengaturan denda atas pelanggaran; Note:

hanya bisa dilakukan jika hal itu diatur secarategas dalam suatu perjanjian tertulis atauPeraturan Perusahaan;

7. Pengobatan Dan Perawatan Kesehatan;8. Pengaturan Cuti Di Luar Tanggungan;

Hubungan Industrial & DPN APINDOAdvokasi

31

CONTOH PENGATURAN UPAH LEMBUR PADA PP PT CDE

“Upah lembur hanya diberikan bagi karyawandengan jabatan pelayan kantor (Office Boy/Girl), Sopir, Satpam dan Kurir. Upah lembur tidakdiberikan kepada jabatan-jabatan lain selain yang telah disebut diatas dengan anggapan bahwakerja lembur tersebut sudah merupakan tuntutanjabatan dengan mengindahkan No. Kep102/MEN/2004. Namun demikian Perusahaanakan melakukan evaluasi apabila terdapat jenisjabatan yang tidak mendapatkan upah lemburpada kenyataannya melakukan kerja lemburdengan frekwensi diluar kewajaran.”

DPN APINDOHubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 32

Page 29: Hubungan Industrial & Advokasi

16

Page 30: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CONTOH PENGATURAN UPAH LEMBUR PADA PKB PT ABC

“Kecuali ditentukan lain dalam PKB ini, pegawai level 1-13 yang bekerja lemburakan diberi upah lembur. Pegawai Staff tidak berhak atas upah lembur. Jumlahlembur yang dilaksanakan dapat bervariasisesuai dengan kebutuhan Departemen atauSite. Perusahaan tidak menjamin suatukerja lembur yang rutin dan terus-menerus.”

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 33

CONTOH PENGATURAN GENERAL INCREASE PADA PKB

PT DEF1)Pengusaha dan Serikat sepakat bahwa

penetapan kenaikan upah dilakukan setahunsekali pada bulan Januari melalui perundinganBipartite dengan mempertimbangkan angka-angka kemampuan, kesanggupan dan kondisiPerusahaan serta inflasi.

2)Dalam keadaan memaksa/force majeur, dapatdiadakan peninjauan kemabli atas upah Pekerjayang dilakukan melalui perundingan antaraPengsuaha dan Serikat Pekerja.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 34

17

Page 31: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 32: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CONTOH PENGATURAN GENERAL INCREASE PADA PP PT CDE

1) Besarnya upah/gaji ditetapkan sesuai golongandan jabatan dengan mengindahkan ketentuanUMP yang berlaku

2) Peninjauan upah/gaji secara umum akandilakukan sesuai dengan kebutuhan dankepentingan.

3) Kenaikan upah/gaji perorangan tidakdilaksanakan secara otomatis tetapiberdasarkan pertimbangan-pertimbangan atasdasar jabatan, keahlian, kecakapan,prestasidan konduite kerja masing-masing karyawan. Jumlah dan besarnya upah/gaji disesuaikandengan kemampuan Perusahaan.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 35

CONTOH PENGATURAN HAK MENUNAIKAN IBADAH KEAGAMAAN

PADA PP PT. GARA-GARA

1) Atas permohonan karyawan, pimpinan perusahaan dapat memberikan ijin bagi karyawan untuk melaksanakan ibadah keagamaan masing-masing selama waktu yang diperlukan dengan tetap mendapat upah dengan ketentuan sebagai berikut:

2) Ibadah keagamaan itu memang diwajibkan oleh agama yang dianut karyawan

3) Seorang karyawan yang telah bekerja paling sedikit 1 (satu) tahun dan akan menunaikan ibadah haji dapat mengambil cuti untuk memenuhi kewajiban ibadah atas biaya dan tanggung jawab sendiri sesuai dengan peraturan yang berlaku.

DPN APINDO Hubungan Industrial & Advokasi

DPN

APINDO

Page 33: Hubungan Industrial & Advokasi

36 18

Page 34: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CONTOH PENGATURAN HAK MENUNAIKAN IBADAH KEAGAMAAN

PADA PP PT. GARA-GARA4) Pengajuan permohonan cuti menunaikan

ibadah haji paling sedikit 1 (satu) bulan sebelum cuti dimulai dengan disertai bukti-bukti keberangkatan/surat-surat yang lengkap.

5) Cuti khusus ini hanya diberikan 1 (satu) kali selama bekerja di perusahaan dan hanya bagi karyawan yang belum pernah melaksanakannya. Lama cuti yang diijinkan sesuai dengan waktu yang sebenarnya dibutuhkan, atau yang ditetapkan oleh pemerintah, yang mana yang lebih pendek.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 37

DPN APINDO

CONTOH PENGATURAN

POTONGAN DENDA PADA PP

PT.

HIJ“Bila Karyawan tidak masuk kerja tanpaalasan yang dapat diterima

Page 35: Hubungan Industrial & Advokasi

oleh atasanlangsung (mangkir), maka akan dikenakanpemotongan gaji sebesar 1/30 dari gajiperbulan untuk tiap hari tidak masuk kerja.”

Hubungan Industrial & DPN APINDOAdvokasi

38

19

Page 36: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CRITICAL POINT PP/PKB KAITANNYA DENGAN TATA

TERTIB

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 39

CRITICAL POINT PP/PKB KAITANNYA DENGAN TATA TERTIB

1. Pengaturan kualifikasi pelanggaran yang dapat dikenai SP I/SP II/SP III-Pertama danTerakhir.Note: Disesuaikan dengan kondisi, situasidan nilai-nilai yang ada di perusahaan.

2. Pengaturan Sanksi Administratif: pemotongan upah, demosi, penurunanjabatan, skorsing.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 40

20

Page 37: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CRITICAL POINT PP/PKB KAITANNYA DENGAN TATA

TERTIB3. Pengaturan persoalan Mutasi secara

tegas dan reasonable.4. Kewajiban P/B memberikan informasi

yang benar dan up date.5. Pengaturan Tata Cara Keluh Kesah

Karyawan/grievance procedure/complaint settlement procedure

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 41

CONTOH PENGATURAN PELANGGARAN PADA PP PT. BEDU

TingkatPelanggaran

I

II

III

IV

V

Jml Hari Tidak MasukBerturut-turut

(dalam sebulan)1 hari

2 hari

3 hari

4 hari

5 hari

Jumlah Hari Tidak Berturut-turut (dalam

sebulan)

4 hari5-7 hari

8-9 hari

10 hari

Sanksi

Peringatan Lisan

SP I

SP II -Penundaan kenaikan gaji/pangkat/jabatan

SP III -Penundaan kenaikan gaji/pangkat/jabatan/Pembebasan Tugas sementaraPemutusan Hubungan Kerja

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 42

21

Page 38: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 39: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CONTOH PENGATURAN MUTASI PADA PKB PT. HIDUP MATI

1) Berdasarkan kepentingan dan perkembanganPerusahaan atas pertimbangan operasi, Perusahaanberhak untuk mengatur pemindahan kerja Pegawaiantar lokasi kerja, antar departemen, antar jabatan, dengan tidak mengurangi Gaji/Upah Pokok yang bersangkutan.

2) Dalam mengatur pemindahan kerja, Perusahaan akanmemperhatikan kemampuan Pegawai dan keinginanPerusahaan, dengan ketentuan bahwa apabilakeinginan Pegawai tidak dapat dipenuhi olehPerusahaan, maka hal ini tidak dapat dijadikan alasanoleh Pegawai untuk menolak pindah ke tempat yang ditentukan Perusahaan.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 43

CONTOH PENGATURAN MUTASI PADA PKB PT. HIDUP MATI

3) Pemindahan kerja dapat dilakukan antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:a. Karena kemampuan dan pengalaman Pegawaib. Karena bertambahnya volume suatu pekerjaan atauberkurangnya volume suatu pekerjaan, berubahnyaformasi/susunan struktur kekaryawanan pada suatudepartemen di lokasi cabang perusahaan, maupun diKantor pusat Jakartac. Karena menurut nasehat dokter Perusahaan ataudokter yang ditunjuk Perusahaan, kesehatan Pegawaitersebut tidak memungkinkan untuk tetap bekerja padatempat atau jabatan yang didudukinyad. Keputusan-keputusan lain menyangkut perubahanoperasional bisnis.

DPN APINDOHubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 44

Page 40: Hubungan Industrial & Advokasi

22

Page 41: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CRITICAL POINT DALAM PERJANJIAN KERJA WAKTU

TERTENTU

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 45

CRITICAL POINT PKWT 1. PKWT harus tertulis dengan menggunakan bahasa

Indonesia;2. Untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat

atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktutertentu

3. Pahami dan bedakan PKWT: a) untuk pekerjaan yang sekali selesai atau sementara sifatnya yang sifatpenyelesaiannya paling lama 3 tahun; b) untukpekerjaan yang bersifat musiman; c) untuk pekerjaanyang berhubungan dengan produk baru; d) perjanjiankerja harian lepas.

4. PKWT tidak boleh mensyaratkan masa percobaan.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 46

23

Page 42: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 43: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CRITICAL POINT PKWT 5. PKWT untuk jangka waktu tertentu dapat

diadakan paling lama 2 tahun dan dapatdiperpanjang 1 kali dengan jangka waktupaling lama 1 tahun (note:jika inginperpanjangan, paling lama 7 hari sebelumberakhirnya harus diberitahukan).

6. Pembaruan paling lama 2 tahun dapatdilakukan setelah melewati masa tenggang 30 hari.

7. PKWT harus mengatur keadaan atau kejadiantertentu yang dapat menyebabkan berakhirnyahubungan kerja.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 47

CRITICAL POINT PP/PKB KAITANNYA DENGAN

PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 48

24

Page 44: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 45: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

RUANG LINGKUP PERSELISIHAN PHK

1. Sah tidaknya Pemutusan HubunganKerja yang dilakukan

2. Besaran kompensasi atas terjadinyaPemutusan Hubungan Kerja tersebut

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 49

PHK SEBELUM USIA PENSIUN1. Tidak lulus masa percobaan (harus dipersyaratkan

secara tertulis)2. Selesainya PKWT3. Melakukan kesalahan berat/alasan mendesak (paska

putusan Mahkamah Konstitusi)4. Melakukan kesalahan selain kesalahan

berat/pelanggaran PK/PP/PKB.5. Ditahan dan tidak dapat melakukan pekerjaan atau

dinyatakan salah oleh pengadilan.6. Pekerja mengundurkan diri secara baik atas kemauan

sendiri7. Kesalahan pengusaha8. Bukan karena kesalahan tapi pekerja dapat menerima9. Pernikahan antar karyawan (jika diatur)

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 50

25

Page 46: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 47: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

PHK SEBELUM USIA PENSIUN

10. Massal-perusahaan tutup karena rugi atau force majeur11. Massal-perusahaan tutup bukan karena rugi, melakukan

efisiensi12. Perubahan status pengabungan/peleburan/perubahan

kepemilikan-pekerja tidak bersedia bekerja13. Perubahan status/pengabungan/peleburan-pengusaha

tidak bersedia menerima pekerja14. Perusahaan Pailit15. Pekerja Meninggal dunia16. Mangkir selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut17. Sakit berkepanjangan, cacat karena kecelakaan kerja

dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelahmelampui batas 12 bulan

Hubungan Industrial & DPN APINDO 51Advokasi

PHK PADA USIA PENSIUN

1. Ada program pensiun dan tidak ada iuranpekerja

2. Ada program pensiun dan ada iuranpekerja

3. Tidak ada program pensiun

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 52

26

Page 48: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CRITICAL POINT PP/PKB KAITANNYA DENGAN PHK

1. Kualifikasi pelanggaran yang langsungdapat dikenai PHK (Alasan Mendesak) kaitannya dengan Putusan MahkamahKonstitusi. Perlu perumusan kembalipelanggaran berat yang ada, denganmenghindari isitilah-istilah pidana danmenyesuaikan dengan kondisi dan nilaiyang ada di Perusahaan;

2. Pengaturan PHK Kaitannya denganPerkawinan Antar Karyawan;

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 53

CRITICAL POINT PP/PKB KAITANNYA DENGAN PHK

3. Usia Pensiun dan Kompensasi Pensiun. Perludiperhatikan jika Perusahaan mengikutsertakankaryawannya dalam program pensiun kaitannyadengan pasal 167 UU No. 13 tahun 2003;

4. Pengaturan Uang Pisah untuk kondisi PHK karena: pengunduran diri;mangkir; dankesalahan yang langsung dapat dikenai PHK;

5. Hutang Karyawan Kaitannya Dengan TerjadinyaPHK;

DPN APINDOHubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 54

Page 49: Hubungan Industrial & Advokasi

27

Page 50: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CONTOH PENGATURAN PELANGGARAN YANG

LANGSUNG DAPAT DIKENAI PHK• Meminta uang/menerima uang dari

pelanggan/calon pelanggan dengan tujuan agar permohonan kredit dapat disetujui (PP PT. RENE RONO-beregrak di bidang jasa keuangan)

• Melaksanakan pekerjaan tidak hati-hati dengantidak mengikuti SOP yang ada sehinggamenyebabkan bahaya atau potensi bahaya bagidiri sendiri maupun orang lain atau milikPerusahaan (PKB PT. ANGKUT BERAT-bergerakdi bidang pertambangan)

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 55

CONTOH PENGATURAN PELANGGARAN YANG

LANGSUNG DAPAT DIKENAI PHK• Pelanggaran terhadap SOP sistem data

(PP PT. INET-bergerak di bidang IT)• Penggunaan tanpa ijin atau pemindahan

fasilitas Perusahaan atau barang milikPerusahaan termasuk PeralatanPerlindungan Diri (PPD) yang akanmembahayakan operasi Perusahaan (PKB PT. ASYIK-bergerak di bidang chemical)

DPN APINDOHubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 56

Page 51: Hubungan Industrial & Advokasi

28

Page 52: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CONTOH PENGATURAN HUTANG KARYAWAN KAITANNYA DENGAN PHK

DALAM PP PT. HIJ1) Sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja

antara Perusahan dan karyawan, maka hutang-hutang karyawan kepada Perusahaan denganbukti yang sah diperhitungkan sekaligus daripembayaran terakhir sisa gaji, pesangon dan atauuang jasa atau lain sebagainya atas namaKaryawan.

2) Apabila setelah diperhitungkan, ternyatakaryawan masih punya hutang, maka Karywanyang bersangkutan berkewajiban untuk melunasihutang-hutangnya kepada Perusahaan.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 57

CONTOH PENGATURAN PHK KAITANNYA DENGAN PERKAWINAN

ANTAR KARYAWAN DALAM PP PT. SONO-SINI

“Apabila terjadi pernikahan antara karyawandalam 1 bidang kerja, maka salah satu darikaryawan tersebut wajib mengundurkan diriselambat-lambatnya 6 bulan sejak akadpernikahan dilangsungkan.”DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 58

Page 53: Hubungan Industrial & Advokasi

29

Page 54: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

CONTOH PENGATURAN USIA PENSIUN DAN KOMPENSASI PENSIUN PADA PP PT. XYS

1) Karyawan/ti di bawah tingkat Senior executive yang telah berumur 55 tahun harus meletakkanjabatannya karena telah mencapai usia lanjut. Namun demikian, apabila Perusahaanmenghendaki dan karyawan/ti menyetujui untuktetap bekerja di Perusahaan, maka akandibuatkan perjanjian kerja tersendiri.

2) Kompensasi bagi karyawan/ti yang pensiun akandiberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO

CONTOH KASUS

59

PENGATURAN UANG PISAHPutusan No.02/PL/G/2006/PHI/PN.JKT/PST mengenai gugatan SP atas perubahan naskahPKB yang semula,”PHK atas permintaansendiri, perusahaan wajib memberikan sesuaiUU No. 13 Tahun 2003 Pasal 162 ayat (2) menjadi “PHK atas permintaan sendiri, perusahaan wajib memberikan sesuaiPeraturan Perundang-undangan yang berlaku.”

DPN APINDOHubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 60

Page 55: Hubungan Industrial & Advokasi

30

Page 56: Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

LANJUTAN CONTOH KASUSIsi Putusan:• Memerintahkan Tergugat untuk memberikan kepada

pekerjanya yang mengundurkan diri atau permintaansendiri hak-hak pekerja yang terdiri dari uang penggantianhak sesuai ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 156 (4) dan uang pisah yang besarnya dan pelaksanaannya diaturdalam PKB.

• Memerintahkan Penggugat dan Tergugat untuk segeramerundingkan kembali materi PKB mengenai besarnyauang pisah yang akan diterima pekerja atau yang wajibdiberikan Penggugat kepada pekerjanya apabila pekerjatersebut mengundurkan diri atas kemauan atau permintaansendiri.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO

IV. LAIN-LAIN

DPN APINDO

61

62

31

Page 57: Hubungan Industrial & Advokasi
Page 58: Hubungan Industrial & Advokasi

LAIN-LAIN

Hubungan Industrial & Advokasi

• Jika di Perusahaan ada Kode Etik/Code Of Conduct, maka kaitkan pelanggaran Kode EtikTersebut dengan pelanggaran PP/PKB;

• Hindari pengaturan yang berbau diskriminasi, misal: tunjangan keluarga hanya untukkaryawan pria; perbedaan usia pensiun antarakaryawan pria dengan karyawan perempuan;

• Jangan lupa buat Surat Pernyataan atau TandaTerima yang intinya berisi pernyataan bahwakaryawan tersebut telah menerima, membacadan memahami isi dari PP/PKB yang ada;

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO

LAIN-LAIN

63

Bahwa hukum acara yang berlaku adalah hukum acaraperdata biasa (HIR /Rbg) dan hukum acara perdata khususyang diatur dalam UU 2/2004, maka sebelum beracaraselalu perlu di ngat setiap tindakan / kejadian / peristiwaharus selalu disertai bukti-bukti secara tertulis :

– Surat pemanggilan / pemberitahuan, jangan secara lisan / telepon– Bila ada kejadian harap disertai BAP dan saksi-saksi– Perundingan/musyawarah ada notulensinya dan daftar hadir, tidak

dilakukan secara lisan– Kelengkapan data-data, perjanjian kerja dsb– Barang-barang bukti pendukung (berbentuk benda/barang)– PK/PP/PKB diusahakan tidak mengandung kalimat yang

menimbulkan tafsir ganda.

DPN APINDO

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO 64

32

Page 59: Hubungan Industrial & Advokasi

TERIMAKASIH

Urusan Informasi Dan Pelayanan AnggotaDewan Pengurus Nasional APINDO

PLAZA GREAT RIVER LT. 15

Hubungan Industrial & Advokasi

DPN APINDO

JL. HR RASUNA SAID X-2 Kav.1 Jakarta 12950, Indonesia Telp: 57938823 (hunting)

www.apindo.or.id

Hubungan Industrial & DPN APINDOAdvokasi

65

33