Ventilasi Umum 123

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panas dirasakan bila suhu udara diatas suhu nyaman (26 o C – 28 o C) dengan kelembapan antara 60%-70%. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, suhu tinggi dan kelembapan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada pekerja bila tidak dilakukan langkah-langkah perlindungan ataupun pencegahan. Kewaspadaan dan kemampuan kerja bisa menurun karena panas. Para pekerja yang bekerja di tempat yang terlalu panas akan sering membuat kesalahan dan dapat menyebabkan kecelakaan karena konsentrasi mereka terganggu. Paparan secara terus-menerus pada suhu tinggi dan kelembapan pada panas sinar matahari dapat memberikan efek yang negatif terhadap kesehatan. Kesamaan tingkat paparan akan menghasilkan efek yang berbeda tergantung pada kerentanan orang yang terkena paparan. Bekerja di ruang bersuhu tinggi dapat mengakibatkan kelelahan, kram atau gatal karena panas yang menandakan timbulnya efek-efek negatif bagi kesehatan. Kondisi lingkungan panas tersebut dapat menjadi sangat tidak menyenangkan bagi orang-orang yang bekerja atau tinggal di dalamnya. Pemecahan masalah yang tepat (jika memungkinkan untuk

Transcript of Ventilasi Umum 123

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPanas dirasakan bila suhu udara diatas suhu nyaman (26 oC 28 oC) dengan kelembapan antara 60%-70%. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, suhu tinggi dan kelembapan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada pekerja bila tidak dilakukan langkah-langkah perlindungan ataupun pencegahan. Kewaspadaan dan kemampuan kerja bisa menurun karena panas. Para pekerja yang bekerja di tempat yang terlalu panas akan sering membuat kesalahan dan dapat menyebabkan kecelakaan karena konsentrasi mereka terganggu.Paparan secara terus-menerus pada suhu tinggi dan kelembapan pada panas sinar matahari dapat memberikan efek yang negatif terhadap kesehatan. Kesamaan tingkat paparan akan menghasilkan efek yang berbeda tergantung pada kerentanan orang yang terkena paparan. Bekerja di ruang bersuhu tinggi dapat mengakibatkan kelelahan, kram atau gatal karena panas yang menandakan timbulnya efek-efek negatif bagi kesehatan. Kondisi lingkungan panas tersebut dapat menjadi sangat tidak menyenangkan bagi orang-orang yang bekerja atau tinggal di dalamnya. Pemecahan masalah yang tepat (jika memungkinkan untuk dilakukan) adalah memodifikasi lingkungan agar cocok dengan orang-orang yang bekerja atau tinggal di dalamnya. Misalnya dengan pemasangan ventilasi yang ditempatkan di atas sumber panas yang bertujuan menarik udara panas keluar ruangan (dapat dipergunakan juga kipas angin dilangit-langit ruangan), pendingin, kipas atau blower dan isolator (mengisolasi peralatan yang dapat menimbulkan panas).

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana cara mengaplikasikan teori keselamatan dan kesehatan kerja?2. Bagaimana mengukur ventilasi umum?3. Bagaimana menganalisa kebutuhan ventilasi umum di tempat kerja?4. Bagaimana membuat rancangan ventilasi umum?

1.3 TujuanTIU:Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori keselamatan dan kesehatan kerja.TIK: 1.Mahasiswa mampu melakukan pengukuran ventilasi umum2.Mahasiswa mampu menganalisa kebutuhan ventilasi umum ditempat kerja3.Mahasiswa mampu membuat rancangan ventilasi umum

1.4 Manfaat1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dari mata kuliah pengukuran lingkungan kerja di tempat kerja mereka bekerja nantinya2. Mahasiswa lulus dengan ahli K3 yang baik

1.5 Ruang LingkupPada praktikum kali ini, pengukuran aliran udara pada ventilasi umum dilakukan dengan menggunakan Anemometer Digital.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Pemecahan masalah yang tepat (jika memungkinkan untuk dilakukan) adalah memodifikasi lingkungan agar cocok dengan orang-orang yang bekerja atau tinggal di dalamnya. Misalnya dengan pemasangan ventilasi yang ditempatkan di atas sumber panas yang bertujuan menarik udara panas keluar ruangan (dapat dipergunakan juga kipas angin dilangit-langit ruangan), pendingin, kipas atau blower dan isolator (mengisolasi peralatan yang dapat menimbulkan panas). Ventilasi adalah teknik engineering control yang penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara ditempat kerja. Alasan perlunya ventilasi antara lain adalah :0. Memanaskan atau mendinginkan udara dalam ruangan0. Mengeluarkan kontaminan0. Mengencerkan konsentrasi kontaminan dalam udara0. Pertukaran udara untuk penyegaran0. mencegah terjadinya kebakaran atau peledakanVentilasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :1. Ventilasi umum (General Ventilation )2. Ventilasi dilusi ( Dilution ventilation )3. Ventilasi lokal setempat ( local exhaust ventilation )

Jenis jenis ventilasi umum :1. Ventilasi alamiahPemasukan dan pengeluaran udara dalam ruangan terjadi disebabkan adanya perbedaan tekanan udara luar dan dalam.udara akan mengalir dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Perbedaan tekanan dapat terjadi karena adanya perbedaan suhu udara dan mengakibatkan terjadinya perbedaan kerapatan udara atau berat jenis udara. Udara panas dengan berat jenis rendah mengalir keatas, sedang udara dingin dengan berat jenis tinggi akan mengalir kebawah. 1. Ventilasi Buatan atau mekanisPrgantian udara terjadi dengan bantuan alat mekanik seperti kipas angin ( fan ), penyedot udara ( blower ), exhauster. Cara ini digunkan bila cara alamiah tidak mencukupi, misalnya dengan ukuran ruang yang luas. Ada 2 jenis kipas angin yaitu sistem baling baling dan sistem sedot pompa sentrifugal. Kipas angin yang digunakan garis tengah besar dengan putaran per menit sekecil mungkin untuk memberikan kenyamanan. Aliran udara dibuat merata dalam seluruh ruang, diletakkan dekat sumber kontaminan. Bila sumber kontaminan dekat dinding kipas angin berfungsi sebagai pengisap kontaminan keluar ( exhauster ). Bila berat jenis kontaminan lebih besar dari berat jenis udara, maka kipas dipasang dekat lantai. Bila dipasang pada langit langit, tinggi ruang harus lebih dari 3 meter. Kapasitas kipas ditentukan oleh volume ruang, jumlah pergantian udara dalam ruang yang diperlukan.Contoh : bila volume ruang 60 m3 dan dibutuhkan pergantian udara 20 kali perjam, maka kapasitasnya adalah : 60 x 20 = 1200 m3 / jam.1. Ventilasi lokalPembuangan udara dilakukan langsung dari sumber kontaminan melalui corong ( Hood ) pengisap yang dipasang dan ditempatkan dekat sumber kontaminan. Dari corong pengisap kontaminan disalurkan dalam pipa (duct) menggunakan penyedot udara ( blower ) kemudian kontaminan dipisahkan oleh sistem pembersih udara. Udara bersih selanjutnya dibuang ke atmosfir. Tipe corong pengisap dan sistem pemasangannya harus disesuaikan dengan jenis kontaminan dan cara kerja operator sehingga terhindar dari pengaruh kontaminasi dari hasil proses produksi. Kapasitas pengisap harus kecil, sehingga pemakaian energi kecil dan ekonomis.

Kontaminan harus dapat diisap seluruhnya, jangan sempat menyebar dalam ruang atau zona pernafasan operator. Kontaminan harus terkonsentrasi dalam sistem ventilasi untuk dapat dipisahkan menjadi udara bersih dan sisa buangan yang dapat dimanfaatkan selanjunya. Ventilasi lokal dengan sistem pembersih kontaminan. Tujuan ventilasi umum :1. Meningkatakan dan mempertahankan kondisi udara agar tetap segar dan nyaman1. Menurunkan kadar kontaminan diudara sampai ke batas yang tidak membahayakan pekerjaPersyaratan penggunaan ventilasi umum adalah :1. Jumlah kontaminan tidak besar dan terus menerus1. Konsentrasi rendah1. Toksisitas rendah1. Sumber merata

PENENTUAN VENTILASI UMUMBeberapa rumus dan perhitungan yang sering dipakai untuk pengukuran ventilasi umum adalah :Pergantian udara per jam :General ventilation rate = ...........kaliLuas ruangan x tinggi ruanganWaktu setiap pergantian udaraVolume ruangan = ...............menitVentilation rate Aliran udara per unit luas area General ventilation rate = ........................cmm/m2Luas daerah lantaiVolume udara setiap orang General ventilation rate = ...................cmm/orangJumlah pekerja

Dibawah ini hal-hal yang berhubungan dengan ventilasi :zona pernapasan area setengah lingkaran dari lubang hidung tenaga kerja dengan diameter 0,6 m di sekitar kepala dan bahu.hidrofobik sifat yang tidak menyerap uap air debu totaldebu di udara tempat kerja pada semua ukuran

Diharapkan bila sistem aliran udara di ruang kerja sudah terpenuhi maka para pekerja bisa lebih berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaanya. Keadaan di lingkungan kerja dapat lebih nyaman sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalkan.Menurut Sukoco (2007) ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas udara, yaitu:1. Temperatur UdaraTemperatur udara yang digunakan pada ruang kantor adalah 3-4o celcius, sehingga tubuh pegawai tidak terkejut ketika memasuki ruang kantor. Apabila di luar kantor sedang panas dengan temperature udara 30oC, sebaiknya temperature diatur pada 26oC, dan apabila temperatur di luar sebesar 14oc, sebaiknya temperatur di dalam kantor diatur pada tingkat 18oC. Di masa depan, energi matahari, tidak diragukan lagi akan menjadi sumber pemanas utama dalam bangunan perkantoran di beberapa bagian dunia. Tergantung pada lokasi geografi bangunan, energi matahari mungkin dapat memberikan semua pemanasan yang dibutuhkan. Dua tipe unit pendingin yang tersedia, adalah: Central unit yang biasa terdapat pada kebanyakan gedung perkantoran baru. Self-contained unit yang biasanya terdapat pada gedung yang tidak didesain untuk mengakomodasi system sentral, karena terlanjur menggunakan dinding permanen sebagai penyekat antar bagian.

2. Tingkat Kelembaban UdaraTingkat kelembaban udara mempengaruhi temperatur udara. Jika tingkat kelembaban udara sesuai dengan skala yang direkomendasikan, maka temperatur pada perkantoran dapat diturunkan pada musim dingin dan dinaikkan pada musim panas tanpa mengurangi kenyamanannya. System air-conditioning untuk segala musim akan melembabkan udara pada musim dingin, dan sebaliknya akan mengurangi kelembaban udara pada musim panas. 3. Sirkulasi UdaraUdara pada beberapa tempat kerja, terutama yang peralatannya menghasilkan panas, harus disirkulasikan untuk menghasilkan kenyamanan. Tanpa sirkulasi udara, temperatur udara sekitar akan meningkat dan keberadaan off-gas, seperti yang dibahas sebelumnya, akan semakin menetap di tempat yang sama dan mengakibatkan gangguan pernafasan serta gangguan fisik lainnya pada pegawai. Tingkat pergantian udara rata-rata yang cukurp 0,67m3 per menit per orang harus disirkulasikan setiap menitnya untuk tiap karyawan pada area tertentu. Sirkulasi volume udara yang lebih besar akan diperlukan apabila merokok diperbolehkan pada area kerja.4. Kebersihan UdaraAlat yang didesain untuk membersihkan udara dipasang pada beberapa bangunan perkantoran guna membersihkan udara dari kuman, debu, dan kotoran. Sebagian besar AC yang dipasarkan pada saat ini telah dilengkapi dengan alat tersebut. Cahaya ultraviolet digunakan untuk membunuh kuman, dan filter mekanik digunakan untuk membuang debu serta kotoran lain. Kebersihan udara menjadi pertimbangan yang besar, karena bangunan akan menjadi lebih kedap udara dan pemakaian energi listrik menjadi lebih efisien. Apabila udara yang sama menetap pada ruangan yang sama, hal itu akan menjadikannya tidak bersih dan tidak segar. Komputer juga relatif sensitif terhadap hal tersebut, sehingga udara yang bersih dari debu dan kotoran sangat diperlukan terutama pada ruang pusat pemrosesan data. Perhatian yang signifikan adalah polutan udara seperti rokok/tembakau dan zat beracun, termasuk asbestos, caron monoxide dan beberapa jenis produk pembersih serta perawatan furnitur. Namun permasalah tembakau tidak akan menjadi perhatian karena semakin banyak perusahaan yang mulai menjalankan area kerja bebas rokok.

Peraturan Perundangan Pemerintah mengenai Persyaratan VentilasiAdapun peraturan ini terkandung PP NO 36 tahun 2005 tentang peraturan pelaksanaan UU NO 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dalam pasal 39 ayat 2, yakni : Untuk memenuhi persyaratan sistem penghawaan,setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 PERALATANDigital Anemometer ini digunakan untuk mengukur air flow dan air velocity. Satuan pengukuran air flow dalam bentuk CMM atau CFM sedangkan satuan pengukuran air velocity dalam bentuk mph,ft/min,knot,km/H atau m/s.4. Bagian bagian0. Display.0. Tombol power OFF/ONUntuk mengaktifkan dan mematikan0. Tombol HOLD Untuk menahan angka yang terekam0. Tombol 0C/0FUntuk memilih satuan temperatur0. Tombol MAX/MINUntuk merekam data pengukuran, menunjukkan nilai maksimum dan minimum pengukuran dan untuk memasukkan luas area dalam bentuk angka decimal pada pengukuran air flow.0. Tombol UNIT / Untuk memilih satuan.0. Tombol VEL/FLOWUntuk memilih pengukuran air velocity atau air flow0. Tombol Untuk pindah ke digit beriktnya pada pengukuran air flow.0. Tombol Untuk menaikkan nilai pada digit yang aktif pada pengukuran air flow0. Tombol FLOW MODEUntuk memilih jenis pengukuran air flow ( 2/3 V MAX MODE, AVG MODE, INSTANT MODE ).0. Tombol AVG STARTUntuk mengukur air flow menggunakan AVG MODE.0. Tombol ENTER/RESETUntuk mengakhiri pengesetan area sample pada pengukuran air flow0. Tombol SAMPLE AREAUntuk memasukkan luas area pada pengukuran air flow0. Probe Input SocketUntuk memasukkan probe plug.0. RS232 Output TerminalTempat untuk memasukkan kabel PC.0. Batteryl Compartment / Cover0. Vane Probe Head0. Vane Probe Handle

3.2 PROSEDUR KERJA3.2.1 Pengukuran Air Velocity0. Pasang PROBE PLUG pada PROBE INPUT TERMINAL0. Tekan tombol POWER OFF/ON untuk mengaktifkan.0. Tekan VEL/FLOW Untuk memilih pengukuran air velocity0. Tekan 0C/ 0 F untuk memilih satuan air velocity0. Tekan UNIT/ Untuk memilih satuan air velocity.0. Untuk menahan nilai tekan HOLD0. Untuk merekam data tekan MAX/MIN. Untuk melihat nilai maksimum data terekam, tekan MAX/MIN. Untuk melihat nilai minimum data terekam tekan MAX/MIN.0. Setelah mendapatkan data yang diinginkan, tekan power OFF/ON untuk mematikan.0. Lepaskan PROBE PLUG dari PROBE INPUT TERMINAL kemudian tempatkan pada tempat penyimpanan.0. Sebelum disimpan, keluarkan baterai dari tempatnya.

3.3.2 Pengukuran Air Flow1. Pasang PROBE PLUG pada PROBE INPUT TERMINAL1. Tekan Tombol POWER OFF/ON untuk mengaktifkan.1. Tekan VEL/FLOW untuk memilih pengukuran AIR FLOW.1. Tekan UNIT/ untuk memilih satuan AIR FLOW.1. Tekan SAMPLE AREA untuk memasukkan luas area pengukuran.Setelah ditekan akan muncul symbol dan digit pertama akan aktif. Masukkan luas area menggunakan tombol :4. : untuk menaikkan nilai pada digit yang aktif 4. UNIT / : untuk menurunkan nilai pada digit yang aktif.4. : untuk pindah ke digit berikutnya4. MAX/MIN : untuk memasukkan luas area dalam bentuk angka desimal.1. Tekan FLOW MODE untuk memilih jenis pengukuran ( 2/3 V MAX MODE, AVG MODE, INSTANT MODE ).1. Untuk Menahan nilai tekan HOLD.1. Untuk merekam data tekan MAX/MIN.Untuk melihat nilai minimum data terekam tekan MAX/MIN.1. Setelah mendapatkan data yang diinginkan, tekan POWER OFF/ON untuk mematikan.1. Lepaskan PROBE PLUG dari PROBE INPUT TERMINAL kemudian tempatkan pada penyimpanan.1. Sebelum disimpan, keluarkan baterai dari tempatnya.

3.3 Diagram Alir

Gambar 3.1 Diagram Alir

TUGAS PENDAHULUAN1. Sebutkan peraturan perundangan yang mengatur tentang persyaratan ventilasi dan volume udara pekerja, serta luas ruangan untuk pekerja!Adapun peraturan perundangan yang nengatur persyaratan ventilasi 2. Diketahui :Luas ruangan:10mPanjang ruangan:15mTinggi ruangan:10mJumlah pekerja:20 orangGeneral ventilation rate:300 cfm = 8,49 cmmTentukan :1. Pergantian udara per jam2. Waktu setiap pergantian udara3. Aliran udara per unit luas area4. Volume udara setiap orang5. Apakah luas ruangan tiap pekerja sudah sesuai persyaratan6. Apakah volume udara tiap pekerja sudah sesuai persyaratan

Jawab :

1. Adapun peraturan ini terkandung PP NO 36 tahun 2005 tentang peraturan pelaksanaan UU NO 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dalam pasal 39 ayat 2, yakni : Untuk memenuhi persyaratan sistem penghawaan,setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya.

2. a. pergantian udara perjam = = = 5,66 x 10-3 kalib. waktu setiap pergantian udara=== 176,67 menitc.aliran udara per unit luas area= == 0,566 m/menitd. volume udara setiap orang=== 0,42 cmm/orang

f.0, 4245 cmm/orang = 25,47 m3/jam per orangJadi volume udara tiap pekerja menurut SNI 03-6572-2001 sesuai karena menurut peraturan tersebut pabrik/bengkel harus 18 m3/jam per orang