Ventilasi

6
VENTILASI PARU Ventilasi paru adalah proses keluar masuknya udara antara udara atmosfer dan udara alveoli. Ventilasi dapat dicetuskan oleh aktivitas organ-organ ventilasi itu sendiri, dan dapat pula terjadi oleh aktivitas perbedaan tekanan di dalam paru- paru hingga pada level alveolus. o Oleh organ-organ tubuh, paru-paru dapat dikembangkempiskan melalui dua cara: Diafragma bergerak naik turn untuk memperbesar atau memperkecil rongga dada Depresi dan elevasi costae untuk memperbesar atau memperkecil diameter antero-posterior rongga dada. a. Pergerakan Diafragma Selama Inspirasi. Kontraksi diafragma menarik permukaan bawah paru ke arah bawah. Selama Ekspirasi. Diafragma berelaksasi, dan akan terjadi penekanan paru-paru oleh: sifat elastic recoil paru, dinding dada dan struktur abdominal. Selama bernapas kuat, daya elastis tidak cukup kuat untuk menghasilkan ekspirasi cepat yang diperlukan, sehingga

Transcript of Ventilasi

Page 1: Ventilasi

VENTILASI PARU

Ventilasi paru adalah proses keluar masuknya udara antara udara atmosfer dan udara

alveoli. Ventilasi dapat dicetuskan oleh aktivitas organ-organ ventilasi itu sendiri, dan

dapat pula terjadi oleh aktivitas perbedaan tekanan di dalam paru-paru hingga pada level

alveolus.

o Oleh organ-organ tubuh, paru-paru dapat dikembangkempiskan melalui dua cara:

Diafragma bergerak naik turn untuk memperbesar atau memperkecil rongga

dada

Depresi dan elevasi costae untuk memperbesar atau memperkecil diameter

antero-posterior rongga dada.

a. Pergerakan Diafragma

Selama Inspirasi. Kontraksi diafragma menarik permukaan bawah paru ke arah

bawah.

Selama Ekspirasi. Diafragma berelaksasi, dan akan terjadi penekanan paru-paru oleh:

sifat elastic recoil paru, dinding dada dan struktur abdominal.

Selama bernapas kuat, daya elastis tidak cukup kuat untuk menghasilkan ekspirasi

cepat yang diperlukan, sehingga diperlukan tenaga ekstra yang terutama diperoleh

dari kontraksi otot-otot abdomen, yang mendorong isi abdomen ke atasmelawan dasar

diafragma, sehingga mengkompresi paru.

b. Depresi dan Elevasi tulang iga untuk memperkecil anterior posterior rongga dada.

Pengembangan paru ini dapat terjadi karena pada posisi istirahat, iga miring ke

bawah, dengan demikian sternum turun ke belakan ke arah kolumna vertebralis. Bila

Page 2: Ventilasi

ranka igadielevasikan, tulang iga langsung maju sehingga sternum bergerak ke depan

mennjauhi spinal, membentuk jarak anteroposterior dada kira-kira 20% lebih besar

selama inspirasi maksimum dibandingkan selama ekspirasi.

Otot otot inspirasi :

Interkostalis eksterna, otot paling penting mengangkat rangka iga.

Sternokleidomastoideus, mengangkat sternum keatas.

Serratus anterior, mengangkat sebagian besar iga.

Skalenus, mengangkat dua iga pertama.

Otot-otot ekspirasi:

Rektus abdominis, yang mempunyai efek tarikan ke arah bawah yang sangat

kuat terhadap iga-iga bagian bawah pada saat yang bersamaan ketika otot-otot

ini dan otot-otot abdomen lainnya menekan isi abdomen ke atas ke arah

diafragma.

Interkostalis internus

o Perbedaan tekanan di dalam paru-paru

a. Tekanan Pleura

Tekanan pleura adalah tekanan yang di miliki oleh cairan pleura yang

terdapat pada cavum pleura.

Saat Inspirasi, tekanannya berubah dari -5 cm/H2O menjadi -7 cm/H2O

Saat ekspirasi, tekanannya juga berubah dari -7 cm/H2O kembali menjadi -5

cm/H2O.

Tekanan pleura dipertahankan tetap negatif untuk mencegah terjadinya

kolaps alveolus.

b. Tekanan Alveolus

Merupakan tekanan yang terdapat di dalam alveolus yang pada saat: Inspirasi,

nilainya menjadi -1 cm/H2O, sehingga selama 2 detik udara sebesar + 5 cc

nasuk ke dalam alveoli. Ekspirasi, tekanan alveolus naik menjadi +1 cm/H2O

Page 3: Ventilasi

sehingga udara inspirasi tadi keluar ke atmosfer. (tekanan atmosfer : 0

cm/H2O)

o Compliance Paru

Adalah nilai di mana pengembangan paru dapat meningkatkan tekanan transpulmoner

(selisih antara tekanan alveolus dan tekanan pleura). Nilai compliance normal paru + 200

ml/cmH2O, yang artinya, akan terjadi pengembangan paru sebesar 200 ml setiap

peningkatan 1 cm/H2O. Compliance paru tersebut meliputi:

a. Daya elastisitas jaringan paru

Ditentukan oleh serat elastin dan serat kolagen yang terletak berselang-seling

jaringan paru

Saat mengempis – Serat-serat tersebut secara elastis berkontraksi menjadi

kaku

Saat mengembang – Serat-serat tersebut lalu berelaksasi menjadi bentuk

normal.

b. Tegangan permukaan (efek cairan permukaan dan surfaktan)

Efek cairan permukaan >> Akan terjadi daya tarik antar molekul cairan yang

menyebabkan kolaps alveolus

Efek surfaktan >> penurunan tekanan tersebut sehingga dapat dicegah

terjadinya kolaps alveolus itu sendiri

o “Kerja Pernapasan

Semua kontraksi otot pernapasan terjadi selama inspirasi, ekspirasi merupakan proses

yang hampir sepenuhnya pasif akibat sifat elastis daya lenting paru dan rangka dada.

Kerja inspirasi dapat dibagi menjadi tiga bagian:

1. Yang dibutuhkan untuk pengembangan paru dalam melawan daya elastisitas

paru dan dada, yang disebut kerja komplians atau kerja elastis

Page 4: Ventilasi

2. Yang dibutuhkan untuk mengatasi viskositas paru dan struktur dinding dada,

yang disebut kerja resistensi jaringan

3. Yan dibutuhkan untuk mengatasi resistensi jalan napas terhadap pergerakan

udara ke dalam paru,yang disebut kerja resistensi jalan napas.

Selama pernapasan normaldan tenang, hanya 3 sampai 5 persen dari energi total yang

dikeluarkan oleh tubuh yang diperlukan untuk ventilasi paru. Tapi sleam kerja yang

berat, jumlah energi yang dibutuhkan dapat meningkat sampai 50 kali lipat, terurtama

jika orang tersebut mengalami peningkatan resistensi jalan napas atau penurunan

komplians paru. Oleh karena itu, salah satu keterbatasan utama pada intensitas kerja

yang dapat dilakukan adalah kemampuan orang tersebut untuk menghasilkan cukup

energi otot untuk mproses pernapasan.

o Ventilasi Alveolus

Sebagian udara yang dihirup oleh seseorang tidak pernah sampai pada daerah

pertukaran gas, tetapi hanya mengisi saluran napasyang tidak mengalami pertukaran

gas,seperti hidung, faring, dan trakea. Udara ini disebut udara uang rugi. Pada waktu

ekspirasi yang pertama kali dikeluarkan adalah udara dalam ruang rugi, sebelum

udara alveoli sampai ke udara luar. Volume ruang rugi normal pada laki-laki dewasa

muda kira-kira 150 ililiter. Nilai ini meningkat dengan bertambahnya usia.

Ventilasi alveolus setiap menit adalah volume total udara baru yang masuk ke

dalam alveoli dan daerah pertukaran gas yang berdekatan lainnya setiap mneit. Ini

sama dengan frekuensi napas dikalikan dengan jumlah udara baru yang memasuki

alveoli daerah pertukaran gas yang berdekatan lainnya setiap kali bernapas:

VA = Frek . (VT –VD)

Dengan VA adalah volume ventilasi alveolus permenit, Frek merupakan frekuensi

pernapasan permenit, VT adalah volume tidal, dan VD adalah volume ruang rugi

fisiologis.

Jadi, dengan volume tidal normal sebesar 500 mililiter, ruang rugi normal

150mililiter, dan frekuensi pernapasan 12 kali permenit, ventilasi alveolus sama

dengan 12 x (500-150), atau 4200 ml/menit. Ventilasi alveolus merupakan salah satu

Page 5: Ventilasi

faktor penting yang menentukan konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dalam

alveoli.

.