DESAIN VENTILASI

41
DESAIN VENTILASI SEBAGAI PENGENDALIAN PENCEMAR UDARA Secara prinsip, ruang menjadi nyaman jika terjadi aliran udara. Kondisi ruang dalam rumah akan terasa nyaman jika udara mengalir pada kecepatan 0,1-0,15 m/det (angin terasa sepoi- sepoi). Apabila lebih rendah dari nilai tersebut, maka akan menyebabkan ruangan terasa pengap, panas dan gerah. Sementara bila kecepatan angin lebih tinggi dari nilai yang dipersyaratkan dapat menyebabkan sakit (masuk angin). Untuk membuat aliran udara menjadi ideal, hal yang mesti diperhatikan adalah arah datangnya angin yang menerpa rumah karena erat kaitannya dengan penentuan posisi bukaan. Prinsip Dasar Ventilasi Ventilasi dikatakan baik, bila sistem itu berlangsung secara alamiah yang berarti berlangsung dengan sendirinya tanpa bantuan alat bantu seperti kipas angin maupun pengkondisi udara (AC). Jika ventilasi alamiah tidak dapat berjalan lancar, barulah membutuhkan alat bantu untuk memperlancar sirkulasi udaranya. Namun dengan pengaturan desain yang pas serta mengetahui seluk-beluk sistem ventilasi, usaha mendapatkan ventilasi alamiah bisa diperoleh. Oleh karena itu perlu diketahui bahwa ventilasi mendasarkan diri pada dua prinsip, yaitu : a. Ventilasi Horisontal Ventilasi horizontal timbul karena udara dari sumber yang datang secara horizontal. Kondisi ini bisa terjadi bila ada satu sisi (bagian rumah) yang sengaja dibuat panas sementara

description

tugas desain ventilasi

Transcript of DESAIN VENTILASI

DESAIN VENTILASI SEBAGAI PENGENDALIAN PENCEMAR UDARASecara prinsip, ruang menjadi nyaman jika terjadi aliran udara. Kondisi ruang dalam rumah akan terasa nyaman jika udara mengalir pada kecepatan 0,1-0,15 m/det (angin terasa sepoi-sepoi). Apabila lebih rendah dari nilai tersebut, maka akan menyebabkan ruangan terasa pengap, panas dan gerah. Sementara bila kecepatan angin lebih tinggi dari nilai yang dipersyaratkan dapat menyebabkan sakit (masuk angin). Untuk membuat aliran udara menjadi ideal, hal yang mesti diperhatikan adalah arah datangnya angin yang menerpa rumah karena erat kaitannya dengan penentuan posisi bukaan.Prinsip Dasar VentilasiVentilasi dikatakan baik, bila sistem itu berlangsung secara alamiah yang berarti berlangsung dengan sendirinya tanpa bantuan alat bantu seperti kipas angin maupun pengkondisi udara (AC). Jika ventilasi alamiah tidak dapat berjalan lancar, barulah membutuhkan alat bantu untuk memperlancar sirkulasi udaranya. Namun dengan pengaturan desain yang pas serta mengetahui seluk-beluk sistem ventilasi, usaha mendapatkan ventilasi alamiah bisa diperoleh. Oleh karena itu perlu diketahui bahwa ventilasi mendasarkan diri pada dua prinsip, yaitu :a. Ventilasi HorisontalVentilasi horizontal timbul karena udara dari sumber yang datang secara horizontal. Kondisi ini bisa terjadi bila ada satu sisi (bagian rumah) yang sengaja dibuat panas sementara di sisi lain kondisinya lebih sejuk. Kondisi sejuk ini dapat diperoleh bila bagian tersebut kita tanami pohon yang cukup rindang atau bagian tersebut sering terkena bayangan (ingat prinsip dasar udara yang mengalir dari daerah bertekanan tinggi /dingin ke daerah bertekanan rendah/panas).

b. Ventilasi VertikalPrinsip dasar ventilasi vertikal adalah memanfaatkan perbedaan lapisan-lapisan udara, baik di dalam maupun di luar yang memiliki perbedaan berat jenis. Ventilasi vertikal ini akan sangat bermanfaat untuk bangunan rumah 2 lantai atau lebih.

Merancang Sistem VentilasiSistem ventilasi rumah dapat dirancang untuk mendapatkan tingkat kenyamanan yang maksimal. Untuk membuat angin bisa masuk ke dalam bangunan, salah satu cara yang dilakukan adalah memodifikasi temperatur di lingkungan rumah. Modifikasi ini bertujuan untuk memancing angin agar bergerak ke arah rumah yang kita tinggali. Mengingat prinsip dasar bahwa udara mengalir dari tempat dingin (bertekanan tinggi) ke tempat panas (bertekanan rendah) maka pohon (tanaman) yang rindang bisa dijadikan salah satu alternatif untuk memancing angin agar bergerak mendekat ke rumah. Lokasi penempatannya diletakkan di area yang memotong arah pergerakan angin yang mengenai bangunan. Karakteristik angin ketika memasuki area rumah biasanya bergerak horizontal. Selanjutnya angin (udara yang mengalir) dimasukkan ke dalam rumah melalui bukaan-bukaan. Bukaan ini bisa berupa jendela,bouvenliecht, lubang angin(rooster), pintu,skylightmaupun lubang di atap dan plafond.Prinsip membuat ventilasi di dalam rumah adalah bagaimana membuat lebih mudah bergerak dari luar ke dalam maupun sebaliknya. Oleh karena itu, peletakan bukaan ventilasi menjadi faktor penting agar angin yang masuk bisa mengalir dengan lancar maka penempatan bukaan ventilasi dilakukan secara berhadapan(cross ventilation). Kondisi ini mempermudah aliran udara untuk saling bertukar, satu bagian menjadi tempat masuknya udara bagian yang berhadapan menjadi tempat pengeluarannya begitu pula sebaliknya. Namun yang perlu diingat agar aliran udara bisa mengalir melintang di seluruh ruang maka ketinggian lubang ventilasi yang saling berhadapan sebaiknya dibuat tidak sama.

Selain bergerak secara horizontal, aliran udara di dalam rumah juga bergerak secara vertikal. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar bahwa udara mengalir dari area bertekanan tinggi (dingin) ke area bertekanan rendah (panas). Bagian atas rumah cenderung lebih panas dari bagian bawah hal ini disebabkan karena adanya pemanasan bangunan oleh sinar matahari (pada bagian atap bangunan). Kondisi ini menyebabkan udara bergerak dari area bawah ke atas. Agar udara panas ini dapat keluar dan terjadi aliran, maka perlu ditempatkan lubang angin di bagian atas rumah. Dengan demikian, udara panas bisa terbuang digantikan udara yang lebih dingin dari bagian bawah rumah.Rumah yang ideal memiliki presentase bukaan total 15%-20% dari luas keseluruhan tapak/lahan. Proporsi volume udara yang dibutuhkan dari masing-masing ruang memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan fungsi ruang tersebut. Kamar mandi yang memiliki kelembaban tinggi, maka membutuhkan pergantian udara sebanyak enam kali volume ruangnya (volume dihitung dari luas ruangxtinggi ruang). Misal kamar mandi berukuran 33 m dengan tinggi 3 m, membutuhkan pergantian udara sebanyak (3x3x3)x6 = 162 m2/jam. Sedangkan kamar tidur membutuhkan pergantian udara sebesar 2/3 volume ruang tiap jamnya.Bagi ruangan yang didesain dan bisa dipadukan dengan ruang terbuka seperti taman, ventilasi tentu bukan menjadi parmasalahan berarti. Untuk ruangan yang berada di tengah-tengah dan tidak terdapat area bukaan untuk mengalirkan udara, perlu dilakukan pendekatan yang berbeda. Kita bisa menggunakan alat untuk membantu sirkulasi udara, misalexhaust fanatauventilating fan(penyedot udara). Di pasaran ada berbagai jenis exhaust fan, diantaranyawall mount(dipasang di dinding),ceiling mount(dipasang di plafond/langit-langit) sertawindow mount(dipasang di jendela). Prinsip peletakan exhaust fan adalah bersilangan dengan bukaan depan. Hal ini bertujuan agar perputaran udara dapat berjalan secara maksimal.Perencanaan sistem ventilasi yang baik banyak memberi keuntungan. Di tengah maraknya isu penghematan energi, sebuah rumah yang didesain dengan sistem ventilasi yang baik, turut pula mendukung program ini. Pengaturan sistem penghawaan yang baik akan menghemat penggunaan pengkondisi ruang (AC). Di sisi lain, bukaan ventilasi berfungsi pula memasukkan terang langit sekaligus mendukung sistem pencahayaan alami di dalam rumah. Sehingga pada waktu siang hari, penggunaan lampu bisa diminimalkan sekaligus menghemat penggunaan listrik. Jadi, tidak ada salahnya untuk mulai memikirkan sistem ventilasi rumah anda.

Metoda Pengendalian Pencemaran Udara Di IndustriJika pengendalian pencemaran ingin diterapkan, maka berbagai pendekatan dapat dipilih untuk menentukan metoda pengendalian pencemaran udara. Pengendalian pencemaran yang dapat dilakukan meliputi pengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran sehingga senyawa pencemar itu tidak berbahaya lagi baik untuk lingkungan fisik dan biotic maupun untuk kesehatan manusia.Pengendalian senyawa pencemar pada sumber merupakan upaya yang paling ekektif. Pengendalian ini dapat mengghilangkan atau paling sedikit mengurangi kadar senyawa pencemar dalam aliran udara atau fasa yang dibebaskan ke lingkungan. Pengendalian pencemaran dapat dicapai dengan pengubahan:1. Jenis senyawa pembantu yang digunakan dalam proses2. Jenis peralatan proses3. Kondisi operasi, dan4. Keseluruhan proses produksi itu sendiri.Pemilihan tingkat kerja (actions) selalu dikaitkan dengan penilaian ekonomis seluruh produksi. Hal-hal yang menyulitkan adalah proses produksi yang berada di bawah lisensi. Jika pembentukan senyawa pencemar ini tidak dapat dihindarkan lagi, maka pemasangan alat untuk menangkap senyawa ini harus dilakukan. Secara umum penghilangan senyawa pencemar yang akan memasuki atmosfer adalah metoda yang didasarkan atas pengurangan (reduction) senyawa pencemar.Berbagai jenis alat pengumpul (collectors) didasarkan atas pengurangan kadar debu saja atau kadar debu dan gas. Prinsip pengurangan kadar debu dalam aliran gas yang dibebaskan ke lingkungan diantaranya:a. Pemisah BrownPemisahan jenis ini menerapkan gerakan partikel menurut Brown. Alat ini dapat memisahkan debu dengan rentang ukuran 0.01-0.05 mikron. Alat yang dipatenkan dibentuk dengan susunan filament gelas dengan jarak antar filament yang lebih kecil dari lintasan bebas rata-rata partikel.b. PenapisanDeretan penapis atau penapis kantung (filter bag) akan dapat menghilangkan debu hingga ukuran diameter 0.1 mikron. Penapis ini dibatasi oleh pembebanan yang rendah, karena pembersihan membutuhkan waktu dan biaya yang tinggi. Susunan penapis yang bias digunakan untuk gas buang yang mengandung minyak atau debu higroskopik. Temperature gas buang dibatasi oleh komposisi bahan penapis.

ELECTROSTATIC PRECIPITATORc. Pengendap elektrostatikAlat ini memberikan tegangan tinggi pada aliran gas berkecepatan rendah. Debu yang telah menempel dapat dihilangkan secara beraturan dengan cara getaran. Keuntungan yang diperoleh adalah debu yang kering dengan ukuran rentang 0.3-0.5 mikron. Tetapi secara teoritik ukuran partikel yang dapat dikumpulkan tidak memiliki batas minimum.d. Pengumpul sentrifugalPemisah debu dari aliran gas didasarkan atas gaya sentrifugal yang dibangkitkan oleh bantik saluran masuk alat. Gaya ini melemparkan partikel ke dinding dan gas berputar (vortex) sehingga debu akan menempel di dinding serta terkumpul di dasar alat. Alat yang menggunakan prinsip ini dapat digunakan untuk pemisahan partikel besar dengan rentang ukuran diameter hingga 10 mikron.e. Pemisah inersiaPemisah ini bekerja atas gaya inersia yang dimiliki oleh partikel di dalam aliran gas. Pemisahan ini menggunakan susunan penyekat, sehingga partikel akan bertumbukan dengan penyekat ini dan akan dipisahkan dari aliran fasa gas. Kendala daya guna ditentukan oleh jarak antar penyekat. Alat yang didasarkan atas prinsip gaya inersia bekerja dengan baik untuk partikel yang memiliki ukuran diameter lebih besar daripada 20 mikron. Rancangan yang baru dapat memisahkan partikel yang berukuran hingga 5 mikron.f. Pengendapan akibat gaya gravitasiRancangan alat ini didasarkan perbedaan gaya gravitasi dan kecepatan yang dialami oleh partikel. Alat ini akan bekerja dengan baik untuk partikel dengan ukuran diameter yang lebih besar daripada 40 mikron dan tidak digunakan sebagai pemisah debu tingkat akhir. [Teller, 1972] dan prinsip pengurangan kadar debu dan gas secara simultan adalah:1) Menara percikPrinsip kerja pada menara percik ini adalah aliran gas yang berkecepatan rendah bersentuhan dengan aliran air yang bertekanan tinggi dalam bentuk butir. Alat ini merupakan alat yang relative sederhana dengan kemampuan penghilangan pada tingkat sedang (moderate). Alat dengan prinsip ini dapat mengurangi kandungan debu dengan rentang ukuran diameter 10-20 mikron dan gas yang larut dalam air.2) Siklon basahModifikasi siklon ini menangani gas yang berputar lewat percikan air. Butiran air yang mengandung dan gas yang terlarut akan dipisahkan dengan aliran gas utama atas dasar gaya sentrifugal. Slurry ini dikumpulkan di bagian bawah siklon. Siklon jenis ini lebih efektif daripada menara percik. Rentang ukuran diameter debu yang dapat dipisahkan adalah 3-5 mikron.

IRRIGATED CYCLONE SCRUBBER3) Pemisahan venturiRancangan pemisahan venturi ini didasarkan atas kecepatan gas yang tinggi dan berkisar antara 30-150 meter per detik pada bagian yang disempitkan dan gas bersentuhan dengan butir air yang dimasukan di daerah itu. Alat ini dapat memisahkan partikel hingga ukuran 0.1 mikron dan gas yang larut dalam air.4) Tumbukan pada piringan yang berlubangAlat ini disusun oleh piringan yang berlubang dan gas yang lewat orifis ini berkecepatan 10 hingga 30 meter per detik. Gas ini membentur lapisan air hingga membentuk percikan air. Percikan ini akan bertumbukan dengan penyekat dan air akan meyerap gas serta mengikat debu. Gas yang memiliki kelarutan sedang dapat diserap dengan air dalam alat ini. Ukuran partikel paling kecil yang diserap adalah 1 mikron.5) Menara dengan packingPrinsip penyerapan gas dilakukan dengan cara persentuhan cairan dan gas di daerah antarapacking. Aliran gas dan cairan dapat searah arus maupun berlawanan arah arus atau aliran melintang. Rancangan baru alat ini dapat menyerap debu yang lebih besar dari 10 mikron.6) Pencuci dengan pengintianPrinsip yang diterapkan adalah pertumbuhan inti dengan kondensasi dan partikel yang dapat ditangani berukuran hingga 0.01 mikron serta dikumpulkan pada permukaan filament.7) Pembentur turbulenPenyerapan partikel dilakukan dengan cara mengalirkan aliran gas lewat cairan yang berisi bola-bola berdiameter 1-5 cm. Partikel dapat dipisahkan dari aliran gas, karena debu bertumbukan dengan bola-bola itu. Efisiensi penyerapan gas bergantung pada jumlah tahap yang digunakan. [Teller, 1972]Upaya pembersihan aliran gas atau udara sebelum dibebaskan ke lingkungan dapat dihubungkan dengan kebutuhan proses produksi, perolehan produk samping atau perlindungan lingkungan. Seringkali alat ini merupakan bagian integral dari suatu proses, jika sasaran utama adalah penghilangan gas yang beracun atau mudah terbakar.Debu ditemui dalam berbagai ukuran, bentuk, komposisi kimia, densitas (trace, apparent, bulk density), daya kohesi, sifat higroskopik dan lain-lain. Variable yang aneka ragam ini mengakibatkan pemilihan alat dan system pengendalian pencemaran udara oleh debu dan gas harus berhubungan dengan sasaran masalah pembersihan gas dan watak kinerja alat disamping penilaian ekonomik.Penggunaan alat pengendalian pencemaran didalam suatu sistem produksi harus dikaji sesuai dengan watak proses, watak gas yang dibuang, kondisi operasi dan biaya. Masalah rancangan proses pengendalian merupakan kegiatan yang menentukan dalam pemilihan system dan teknologi pengendalian pencemaran udara dalam industry.

Teknologi Pengendalian Pencemaran UdaraTeknologi pengendalian pencemaran udara dalam suatu plant atau tahap proses dirancang untuk memenuhi kebutuhan proses itu atau perlindungan lingkungan. Teknologi ini dapat dipilih dengan penerapan susunan alat pengendali sehingga memenuhi persyaratan yang telah disusun dalam rancangan proses.Rancangan proses pengendalian pencemaran ini harus dapat memenuhi persyaratan yang dicantumkan dalam peraturan pengelolaan lingkungan. Rancangan ini harus mempertimbangkan factor ekonomi. Jadi penerapan peralatan pengendalian ini perlu dikaitkan dengan perkembangan proses produksi itu sendiri sehingga memberikan nilai ekonomik yang paling rendah baik untuk instalasi, operasi dan pemeliharaan. Nilai ekonomik yang dihubungkan dengan biaya produksi ini masih sering dianggap cukup besar. Penilaian ekonomik yang dihubungkan dengan kemaslahatan masyarakat kurang ditinjau, karena analisis ini kurang dapat dipahami oleh pihak industriawan. Dengan demikian penerapan peraturan harus dilaksanakan dan diawasi dengan baik, agar penerapan teknologi pengendalian ini bukan hanya sekedar memasang alat pengendalian pencemaran udaram tetapi kinerja alat ini tidak memenuhi persyaratan.Teknologi pengendalian ini perlu dikaji dengan seksama, agar penggunaan alat tidak berlebihan dan kinerja yang diajukan oleh pembuat alat dapat dicapai dan memenuhi persyaratan perlindungan lingkungan. System pengendalian ini harus diawali dengan memahami watak emisi senyawa pencemar dan lingkungan penerima. Teknologi pengendalian yang sempurna akan membutuhkan biaya yang besar sekali sehubungan dengan dimensi alat, kebutuhan energy, keselamatan kerja dan mekanisme reaksi.Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan teknologi pengendalian atau rancangan system pengendalian meliputi:a. Watak gas buang atau efluenb. Tingkat pengurangan yang dibutuhkanc. Teknologi komponen alat pengendalian pencemarand. Kemungkinan perolehan senyawapencemar yang bernilai ekonomik.Watak efluen merupakan factor penentu dan tidak dapat digunakan untuk penyelesaian semua jenis pengendalian pencemaran. Jadi watak fisik kimia dan eluen dan lingkungan penerima harus di fahami dengan baik. Kemungkinan fenomena sinergetik yang dapat berlangsunghars dapat di perkirakan, jika perubahan watak atau komposisi effluent atau proses produksi dapat berlangsung dalam waktu yang akan dating.Rancangan sistem penglolaan udara di daerah industry meliputi semua langkah perbaikan dan metode perlakuan yang menjamin hasil guna yang ekonomis untuk penyelesaian masalah. Pengkajian yang rinci harus dilakukan untuk system yang lengkap. Penilaian masalah pencemaran udara untuk system produksi meliputi tahap-tahap :a. Rancangan dan konstruksi1) Tahapan penialain masalah, meliputi :1. Penyigian plant2. Pengujian dan pengumpulan data3. Penentuan kriteria rancangan yang mencakup pengkajian watak efluaen dengan baku mutu lingkungan udara2) Tahap kajian teknis dan rekayasa, yaitu melaksanakan:Penilaian system dan teknologi pengendalian pencemaran, yang meliputi: 1. Sumber perbaikan2. Metode perlakuan yang memperhatikan cara pengumpulan, pendidikan, disperse dan pembuangan3. Perolehan kembali senyawa yang bernilai ekonomik.4. Kajian ekonomik yang meliputi investasi dan operasi

3) Tahap rancangan dan konstruksi, meliputi:1. Pemilihan system pengendalian2. Rancangan proses dan rekayasa serta konstruksiSistem pengendalian pencemaran ini akan selalu memasang cerobong sebagai upaya untuk mengurangi konsentrasi senyawa pencemar pada saat pembebasan ke udara. Rancangan cerobong ini harus memiliki persyaratan tingkat konsentrasi di permukaan dan watak lingkungan udara yang meliputi kemantapan dan derajat inversi.Industri telah menerapkan system pengendalian pencemaran udara dan sistem ini terutama dikaitkan dengan proses produksi serta penanggulangan pencemaran debu. Masalah ini belum dirancang secara seksama, meskipun baku mutu emisi udara untuk sumber yang tak bergerak yang akan digunakan sebagai acuan di Indonesia telah di terbitkan jika rancangan system menggunakan baku mutu dari emisi udara dari Negara yang sudah mantap dalam pengelolaan lingkungan udara, maka teknilogi yang di pilih akan lebih mahal. Hal ini diakibatkan oleh peralatan yang telah diproduksi itu berdasarkan acuan baku mutu emisi udara yang brlaku di Negara tersebut.

Jenis Polutan Yang Dapat Dihilangkan oleh Pembersih UdaraTerdapat beberapa jenis perangkat pembersih udara yang tersedia, masing masing dirancang untuk menghilangkan jenis polutan tertentu.1. Menghilangkan PartikelDua jenis alat pembersih udarayangdapat menghilangkan partikel dari udara - filter udara mekanik dan pembersih udara elektronik. Filter udara mekanik menghilangkan partikel dengan menangkap mereka pada bahan filter.Kategori inimemiliki tingkat efisiensi partikel udara yang tinggi. Pembersih udara elektronik sepertielectrostatic precipitatorsmenggunakan proses yang disebut tarik electrostatic attractionuntuk menangkapmuatan partikel. Mereka menarik udara melalui bagian ionisasi di mana partikel memperoleh muatan listrik.Muatanpartikel tersebutkemudian menumpuk pada serangkaianlempengandatar disebut kolektor. Generator ion, atau ionizers, membubarkan ion bermuatan ke udara, mirip dengan pembersih udara elektronik tapi tanpa kolektor. Ion ini melekat pada partikel udara, memberi mereka biaya sehingga mereka menempel pada permukaan terdekat seperti dinding atau furnitur, atau melekat satu sama lain dan menetap lebih cepat.2. Menghilangkan Polutan GasFilter udara gas menghilangkan gas dan bau dengan menggunakan bahan yang disebut sorbent, karbon seperti aktif, yang mengadsorbsi polutan. Filter ini biasanya dimaksudkan untuk menghapus satu atau lebih polutan gas dari aliran udara yang melewati mereka. Karena filter gas yang khusus untuk satu atau sejumlah polutan gas, mereka tidak akan mengurangi konsentrasi polutankarenamereka tidak dirancanguntuk mengurangi konsentrasi polutan. Beberapa pembersih udara perangkat dengan filter gas dapat menghapus sebagian dari polutan gas dan bahaya yang ditimbulkan, setidaknya untuk sementara. Namun,janganharapbahwa filter udara gas tersebut dapatmenghapus semua polutan gasyang adadalam udaradirumah. Sebagai contoh, karbon monoksida merupakan polutan gas berbahaya yang dihasilkanketika kegiatan seperti pembakaranapapun seperti gas, minyak, minyak tanah, kayu, atau arang yang dibakar, dan itu tidak mudah ditangkapolehproduk filtrasi gasyang digunakan diperumahan.3. Menghancurkan PolutanBeberapa pembersih udara menggunakan teknologi lampu ultraviolet (UV)yang dimaksudkan untuk menghancurkan polutan di udara dalam ruangan. Pembersih udara disebutpembersihultravioletgermicidal irradiation(UVGI) dan pembersihphotocatalytic oxidation(PCO). Generator ozon yang dijual sebagai pembersih udara sengaja memproduksi gas ozon,yangmenyebabkan iritasi paru-paru, untuk menghancurkan polutan.

Jenis-jenis Alat Pembersih Udara1. Air Purifier Selain membuat udara jadi segar juga mencegah penyakit yang disebabkan kualitas udara yang buruk, khususnya di kota besar. Air purifier merupakan suatu alat yang dapat membersihkan udara yang kita hirup. Tingkat kemampuan pembersihnya dapat mencapai 95 persen. Alat ini tidak dapat mendinginkan seperti halnya AC (air conditioner), melainkan hanya mengeluarkan udara yang segar yang sudah bebas polusi. Dengan alat ini, partikel alergen dapat dibersihkan, sehingga tak perlu cemas lagi terutama bagi yang mempunyai penyakit asma atau alergi jika kambuh.

Cara Kerja Air PurifierBerbicara air purifier, kita seolah diingatkan dengan fungsi tumbuh-tumbuhan dalam memproduksi udara segar bagi pernafasan kita. Sesuai dengan teori yang ada, tumbuh-tumbuhan rindang yang banyak tumbuh di daerah pedesaan ataupun pegunungan yang masih minim nilai polusinya ternyata menghasilkan ion-ion positif dan negatif yang bertujuan untuk menyeimbangkan komposisi udara yang kotor dengan memperbanyak unsur oksigen yang membuat udara yang dihirup terasa lebih segar.Cara ini yang menjadi basis dari penemuan air purifier dengan mekanisme penerapannya. Dalam beberapa bentuk, air purifier berbentuk tunggal atau tergabung bersama alat pendingin (AC), dengan kekuatan yang berbeda-beda bergantung dari produknya.Dikatakan air purifier, karena teknologi ini memperkenalkan suatu filter yang terpasang didalamnya sebagai filter pelengkap atau tambahan terhadap filter AC yang dianggap kurang efektif dalam mencegah pemasukan bakteri atau kuman patogen lainnya termasuk jamur pada udara yang dihasilkan. Filter yang bisa menyaring udara dari kotoran, debu, bau dan partikel-partikel kecil seperti bakteri dan kuman-kuman lain ini kebanyakan ditemukan dalam bentuk filter karbon, namun sekarang mulai banyak yang memodifikasi kembali filter ini termasuk dalam penambahan jumlah berlapis agar fungsinya semakin kuat dalam menyaring udara bersih.Teknologi air purifier yang ada di pasaran sekarang sebagian besar masih konvensional, namun sudah ada perkembangan yang berarti. Peranti kerasnya masih berupa kipas angin yang berfungsi menggerakkan udara dan filter karbon sebagai penyaring udara. Filter udara inilah yang sekarang dimainkan biar semakin canggih. Ambil contoh filter udara yang ada di alat pembersih udara merek Electrolux. Alat ini sudah menggunakan sistem filter EPS (Electrostatic Preapitator Red), yaitu filter penyaring partikel sekaligus tempat pemurnian udara dengan ion + dan ion dan filter karbon yang menyaring bau. Selain itu air purifier ini tetap akan melipatgandakan kekuatan penyaringan udara dan membasmi virus, bakteri, serta penyebab alergi 3,5 kali lebih kuat dalam menghilangkan listrik statis dan tiga kali lebih kuat dalam menghilangkan bau-bauan. Sebagai tambahan, produk baru ini memiliki sistem penyaringan berlipat ganda yang sangat kuat dengan adanya Pre-Filter, Washable Deodorizing Filter, Antimicrobial HEPA Filter dan MIST Filter yang tidak akan melewatkan debu sekecil apapun melewati hidung anda. Serta fitur-fitur lainnya yang akan membuat rumah Anda sehat. Kantong anda pun akan selamat karena air purifier dari Sharp ini sangat hemat dalam mengkonsumsi listrik meskipun beroperasi terus menerus selama 24 jam.

Filterless Nanotechnology Air PurifierTips Memilih Air Purifier1) Air purifier haruslah hemat energi, karena biasanya perangkat elektronik ini dioperasikan dalam jangka waktu yang cukup lama.2) Pilihlah air purifier yang tidak mengeluarkan bunyi keras sehingga segala kegiatan tidak terganggu.3) Sesuaikan jenis filter dengan tingkat polusi udara yang terjadi didalam rumah, agar tidak membuang-buang biaya lebih banyak untuk air purifier yang akan dipakai.

2. DM900 Alat Pembersih Udara Dalam Ruangan Ditempatkan Di CeilingDM900 bekerja membersihkan udara bersama-sama dengan system pendingin udara yang ada ( AC) . Type DM900 adalah Electronic Air Cleaner type commercial yang dilengkapi dengan lampu UVC pembunuh kuman/ bakteri/ virus dan ozonizer penghilang bau. Unit ini didesign untuk penempatan pada plafon ruangan. Type DM900 sangat efektif untuk menghilangkan debu, asap rokok, pollen, bakteri dan berbagai pollutan udara lainnya sekaligus menghilangkan bau. Lampu UVC membunuh kuman atau bakteri dan menghilangkan bau yang ada diudara, membuat udara menjadi bersih dan sehat. Udara dibersihkan dan disirkulasikan kembali. Ini berarti tidak ada udara dingin yang terbuang karena udara yang kotor tidak perlu dibuang keluar ruangan.DM900 sangat cocok digunakan untuk di kantor-kantor, bar, restaurant, cafe, karaoke, smoking room, klinik, rumah sakit, ruangan kelas dll.Luas ruangan yang dapat tercover = 80-100 m2

DESAIGN VENTILASI LABORATORIUMVentilasi Laboratorium

Sistem ventilasi laboratorium penting untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa di udara dalam laboratorium. Sistem ventilasi laboratorium yang dirancang dengan baik pasti disertai, minimal,a. pemanas dan pendingin yang memadai untuk kenyamanan pegawai dan pengoperasian peralatan, dan b. perbedaan antara jumlah udara yang dibuang dari laboratorium dan jumlah yang dipasok ke laboratorium untuk menjaga tekanan negatif antara ruang laboratorium dan ruang non-laboratorium di dekatnya. Perbedaan tekanan ini mencegah uap kimia meninggalkan laboratorium secara tidak terkendali1. Penilaian Risiko VentilasiAda banyak perangkat yang dapat digunakan untuk mengendalikan paparan atau kumpulan bahan laboratorium di atmosfer. Penilaian risiko membantu menentukan pilihan terbaik untuk operasi atau bahan tertentu. Untuk semua bahan, tujuannya adalah menjaga konsentrasi di udara berada di bawah batas paparan yang ditentukan. Jika tidak ada batas paparan yang ditentukan, bila ada campuran, atau jika reaksi dapat terjadi pada produk yang tidak diuraikan dengan lengkap, sebaiknya menjaga paparan serendah mungkin yang dapat dijangkau. Ini adalah prinsip ALARA (as low as reasonably achievable - serendah mungkin yang dapat dijangkau).a. Untuk bahan kimia, cari tahu apakah bahan tersebut mudah terbakar atau reaktif atau apakah menyebabkan bahaya kesehatan jika terhirup. Jika ada bahan kimia yang menyebabkan risiko, lihat sifat fisik bahan kimia itu, terutama tekanan uap dan rapat uapnya.i. Periksa tekanan uap bahan kimia. Tekanan uap rendah (kurang dari 10 mm Hg) menandakan bahwa bahan kimia tersebut tidak mudah membentuk uap pada suhu ruang dan ventiasi lab umum atau alternatif seperti belalai gajah atau snorkel mungkin sesuai. Tekanan uap yang tinggi menandakan bahwa bahan tersebut dengan mudah membentuk uap dan mungkin memerlukan kotak berventilasi, seperti tudung laboratorium.ii. Bandingkan kepadatan uap dengan udara, yang memiliki kepadatan 1. Bahan kimia yang memiliki kepadatan uap lebih besar dari 1 dapat dikendalikan dengan tudung laboratorium atau perangkat ventilasi yang menarik udara dari bawah, seperti meja downdraft, tudung lubang, atau belalai gajah dengan pipa buangan diarahkan ke bawah. Bahan kimia dengan kepadatan uap kurang dari 1 akan memerlukan perangkat ventilasi yang menarik udara dari atas, seperti belalai gajah atau snorkel dengan buangan diarahkan ke atas.b. Untuk bahan radioaktif atau biologi, pertimbangkan apakah pengoperasian dapat menyebabkan bahan berubah menjadi aerosol atautersebar di udara dan apakah hal ini menimbulkan risiko bagi kesehatan atau lingkungan. Tentukan apakah i ltrasi atau penjebakan diperlukan atau dianjurkan.c. Untuk partikulat, tudung laboratorium atau peralatan serupa dengan aliran udara tinggi mungkin terlalu turbulen. Kotak penimbang atau kotak timbangan berventilasi lebih sesuai.d. Untuk bahan nano, pertimbangkan apakah tudung laboratorium mungkin terlalu turbulen. Tentukan juga apakah perlu menyaring buangan yang mengandung partikel kecil ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa filter HEPA (high-eifficiency particulate air - udara partikulat eifisiensi tinggi) sangat efektif untuk partikel berukuran nano. Pertimbangkan juga bahwa tudung laboratorium memungkinkan kebocoran sangat kecil di di luar tudung, yang mungkin bervolume besar bila terkait partikel nano. Ventilasi lainnya, seperti lemari biokeselamatan, mungkin lebih sesuai.

Ventilasi buang yang fleksibel membawa asap keluar.

2. Ventilasi Laboratorium Umum dan Sistem Kendali LingkunganSistem ventilasi umum mengendalikan kuantitas dan kualitas jumlah udara yang dipasok ke dan dikeluarkan dari laboratorium. Sistem ventilasi umum harus mengganti udara secara terus menerus agar konsentrasi unsur yang berbau atau beracun tidak meningkat saat hari kerja dan tidak disirkulasi dari laboratorium ke laboratorium. Sistem pembuangan terdiri dari dua kategori utama: umum dan khusus. Sistem umum melayani laboratorium sebagai satu kesatuan dan mencakup perangkat seperti tudung laboratorium dan snorkel. Sistem khusus digunakan untuk tudung isotop, tudung asam perklorik, atau sumber bahaya tinggi lainnya yang memerlukan isolasi dari sistem pembuangan laboratorium umum.

3. Tudung LaboratoriumTudung laboratorium (dikenal juga sebagai tudung asap kimia) adalah komponen terpenting yang digunakan untuk melindungi pekerja laboratorium dari paparan bahan kimia dan bahan yang digunakan di dalam laboratorium. Tudung laboratorium standar adalah kotak tahan api dan bahan kimia yang memiliki satu bukaan (muka) di depan dengan daun pintu yang dapat digeser (pintu geser) untuk memungkinkan pengguna mengakses bagian dalam. Udara dalam volume besar ditarik melalui muka dan keluar dari atas untuk menampung dan menghilangkan kontaminan dari laboratorium.Tudung laboratorium harus dianggap sebagai perangkat keselamatan cadangan yang dapat menampung dan membuang bahan beracun, penyebab cedera, atau mudah terbakar saat perangkat eksperimen atau prosedur gagal dan uap atau debu keluar dari peranti yang sedang digunakan. Tudung laboratorium adalah piihan terbaik, terutama jika terdapat campuran atau produk yang tak dikenal dan ketika perlu mengelola bahan kimia menggunakan prinsip ALARA.a. Panduan untuk Memaksimalkan Efisiensi TudungBanyak faktor dapat mengganggu efisiensi pengoperasian tudung. Ikuti praktik berikut untuk memaksimalkan efisiensi tudung:i. Tetap hidupkan kipas buang tudung laboratorium sepanjang waktu.ii. Bila mungkin, posisikan pintu geser tudung laboratorium sehingga pekerjaan dilakukan dengan mengulurkan lengan di bawah atau di sekitar pintu geser, dengan kepala di bagian depan pintu geser, dan mempertahankan pintu geser antara pekerja dan sumber bahan kimia. Pintu geser akan bertindak sebagai pembatas primer jika terjadi tumpahan, percikan, atau ledakan.iii. Hindari membuka dan menutup pintu geser tudung laboratorium dengan cepat, dan hindari pergerakan lengan dan tubuh dengan cepat di depan atau di dalam tudung.iv. Letakkan sumber bahan kimia dan peranti paling tidak 6 inci (15cm) di belakang muka tudung. Pertimbangkan untuk mengecat garis berwarna atau menempelkan pita ke permukaan kerja tudung sejauh 6 inci (15 cm) ke arah belakang dari muka tudung untuk bertindak sebagai pengingat. Konsentrasi kontaminan di zona napas dari sumber yang terletak di depan muka tudung mungkin 300 kali lebih tinggi dari sumber yang terletak paling sedikit 6 inci ke belakang. v. Letakkan peralatan sejauh mungkin ke bagian belakang tudung sepanjang masih praktis tanpa menghalangi sekat bawah.vi. Pisahkan dan naikkan masing-masing instrumen dengan menggunakan balok atau rak sehingga udara dapat mengalir dengan mudah di sekeliling semua peranti.vii. Jangan menggunakan peralatan besar di dalam tudung, karena ini cenderung menghambat aliran udara dan mengurangi efisiensi tudung.viii. Jika peralatan besar mengeluarkan asap atau panas di luar tudung laboratorium, gunakan tudung khusus yang dirancang dan dipasang untuk memberi angin bagi perangkat tersebut.ix. Jangan mengubah tudung laboratorium dengan cara apa pun yang memperburuk kinerja tudung. Pengubahan meliputi penambahan, pelepasan, atau penggantian salah satu komponen tudung laboratorium, seperti sekat, pintu geser, airfoil, lapisan, dan koneksi buang.x. Pastikan semua uap yang sangat beracun atau menyebabkan cedera telah dibersihkan dan diserap sebelum gas keluar dilepaskan ke sistem pembuangan tudung.xi. Pertahankan pintu geser tetap tertutup ketika tudung tidak digunakan secara aktif atau sedang tidak dijaga.xii. Jaga agar tudung laboratorium dan daerah kerja di sekitarnya bersih dan bebas puing sepanjang waktu.xiii. Jaga agar benda dan bahan padat (seperti kertas) tidak masuk ke saluran buang tudung, karena dapat tertinggal di saluran atau kipas dan mengganggu pengoperasiannya.xiv. Simpan peralatan dan pecah-belah yang tidak diperlukan di luar tudung sepanjang waktu dan simpan semua bahan kimia di kaleng, wadah atau lemari yang disetujui (tidak di dalam tudung laboratorium).xv. Jaga kerapian dan kebersihan ruang kerja dalam pekerjaan yang melibatkan penggunaan tudung untuk menghindari gangguan, atau bahkan perusakan, pekerjaan yang sedang dilakukan.

Manajemen Sistem VentilasiSistem ventilasi laboratorium adalah salah satu aspek terpenting dari keselamatan laboratorium dan mungkin juga konsumen energi tertinggi dalam gedung laboratorium. Mengelola semua segi dari sistem ventilasi itu penting untuk memaksimalkan keselamatan dan penghematan energi. Secara keseluruhan, ada tiga aspek utama dari program manajemen sistem ventilasi: kriteria rancangan, pelatihan untuk pegawai laboratorium, dan perawatan sistem.1. Kriteria DesainLembaga harus menentukan kriteria yang akan digunakan untuk semua tudung laboratorium dan sistem ventilasi lainnya. Kriteria ini dapat meliputi:a. pemeriksaan desain tudung laboratorium (msl., kriteria kecepatan muka pada ketinggian pintu geser, desain pintu geser tertentu);b. jenis sistem pemantauan berkelanjutan yang disukai atau diperlukan (misalnya angka indikator kecepatan muka, indikator magnehelik);c. jumlah tudung asap yang tersedia per orang atau per total area gedung (misalnya faktor keberagaman);d. strategi konservasi energi;e. sistem alarm;f. jenis pekerjaan saluran;g. kriteria kebisingan;h. preferensi untuk sistem volume udara variabel (VAV) (misalnya merancang satu kipas ekstra ke masing-masing sistem); dani. sumber daya cadangan.2. Program PelatihanPelatihan pegawai laboratorium itu penting dalam manajemen ventilasi. Semua manajer, pekerja, dan siswa harus mendapat perlatihan yang mencakup:a. cara menggunakan peralatan ventilasi;b. konsekuensi penggunaan yang tidak benar;c. hal yang harus dilakukan jika terjadi kegagalan sistem;d. hal yang harus dilakukan jika terjadi pemadaman listrik;e. pertimbangan atau peraturan khusus untuk peralatan; danf. pentingnya label, tanda, dan lain-lain.Adakan pelatihan dalam suatu format yang sesuai dengan lembaga, termasuk pelatihan satu lawan satu, di kelas, atau jarak jauh.Label dan tanda yang baik akan menyempurnakan pelatihan dan akan senantiasa menjadi pengingat. Pertimbangkan jenis label dan tanda berikut:a. posisi pintu geser untuk tudung laboratorium;b. pita atau bahan serupa pada pintu geser tudung laboratorium sebagai indikator kecukupan aliran udara;c. arti semua alarm audio atau visual;d. fungsi sensor penggunaan (msl., mode setback dihubungkan dengan sakelar lampu);e. waktu henti jika sistem memiliki mode setback pada pengatur waktu; atauf. pengingat untuk menurunkan pintu geser jika tidak sedang digunakan secara aktif.3. Inspeksi dan PemeliharaanPemeliharaan adalah kunci program manajemen sistem ventilasi. Program harus menguraikan unsur-unsur program inspeksi dan pemeliharaan, antara laina. siapa yang melakukan inspeksi dan seberapa sering;b. bagaimana cara inspeksi dicatat;c. kriteria inspeksi untuk tudung laboratorium, sepertii. pengujian kecepatan muka, termasuk peralatan yang digunakan dan riwayatnya;ii. metode pencatatan kecepatan;iii. jenis informasi yang akan dipasang pada tudung; daniv. apakah ketinggian pintu geser maksimal akan ditandai dan alasannya;d. kriteria untuk bekerja di atap dan di sekeliling tumpukan;e. jadwal pemeliharaan kipas;f. jadwal pemeliharaan sistem VAV;g. jadwal pemeliharaan alarm dan kontrol; danh. jadwal pengawasan ulang untuk sistem ventilasi.

Pemeliharaan Sistem VentilasiBahkan sistem ventilasi terbaik yang dibuat dan dipasang dengan paling hati-hati pun memerlukan pemeliharaan rutin. Beberapa sistem ventilasi laboratorium menjadi sangat kompleks sehingga mungkin merupakan gagasan yang bagus jika memiliki tim khusus staf fasilitas yang berdedikasi pada pemeliharaan sistem.a. Inspeksi dan pelihara semua sistem kendali dan keselamatan lingkungan terkait fasilitas secara teratur, termasuk kendali tekanan tudung laboratorium dan tekanan ruang, alarm kebakaran dan asap, serta alarm dan monitor khusus untuk gas.b. Evaluasi setiap laboratorium secara berkala untuk mengetahui kualitas dan kuantitas ventilasi umumnya dan setiap kali dilakukan perubahan, baik pada sistem ventilasi umum untuk gedung atau pada beberapa aspek ventilasi lokal di dalam laboratorium. Jalur aliran udara ke dan di dalam ruangan dapat ditentukan dengan mengamati pola asap. Tidak boleh ada area yang memungkinkan udara tetap statis atau memiliki kecepatan aliran udara sangat tinggi. Jika ditemukan area stagnan, hubungi insinyur ventilasi, dan lakukan perubahan yang sesuai pada sumber pasokan atau buang untuk memperbaiki kekurangannya.c. Kecepatan udara yang dibuang dari fasilitas laboratorium harus sebanding dengan kecepatan saat udara pasokan masuk ke gedung. Jumlah pertukaran udara per jam di dalam laboratorium dapat diperkirakan dengan membagi total volume laboratorium (dalam meter kubik) dengan kecepatan keluarnya udara buang (dalam meter kubik per detik). Untuk setiap lubang pembuangan (missal tudung), hasil kali luas muka (dalam meter persegi) dengan rata-rata kecepatan muka (dalam meter per detik) akan menghasilkan kecepatan pembuangan untuk sumber tersebut (dalam meter kubik per detik). Jumlah kecepatan untuk semua sumber pembuangan di laboratorium menghasilkan kecepatan total keluarnya udara dari laboratorium. Berkurangnya kecepatan aliran udara pasokan (mungkin untuk menghemat energi) mengurangi jumlah pertukaran udara per jam di dalam laboratorium, kecepatan muka tudung, dan kecepatan penangkapan semua sistem ventilasi lokal lainnya.d. Aliran udara biasanya diukur dengan anemometer atau velometer suhu. Alat ini tersedia dari perusahaan pasokan keselamatan atau rumah pasokan laboratorium. Kalibrasi dan penggunaan alat ini dengan benar dan evaluasi data adalah disiplin yang berbeda. Konsultasikan dengan ahli kesehatan industri atau insinyur ventilasi jika diduga terjadi masalah ventilasi serius atau saat diperlukan keputusan tentang perubahan yang sesuai pada sistem ventilasi untuk meraih keseimbangan yang tepat antara udara pasokan dan udara buang.e. Semua sistem ventilasi harus memiliki perangkat yang memungkinkan pengguna memantau apakah seluruh sistem dan komponen pentingnya berfungsi dengan baik. Manometer, indikator tekanan, dan perangkat lainnya yang mengukur tekanan statis di dalam saluran udara terkadang digunakan untuk mengurangi perlunya mengukur aliran udara secara manual. Perangkat telltale dan perangkat sederhana lainnya yang serupa juga bisa berfungsi sebagai indikator aliran udara. Tentukan perlunya dan jenis perangkat pemantauan untuk masing-masing kasus. Jika zat kimia memiliki sifat peringatan sangat baik dan konsekuensi paparan berlebih minimal, sistem tidak akan memerlukan kendali yang begitu ketat dibandingkan jika zat tersebut sangat beracun atau memiliki properti peringatan yang buruk.

VENTILASI RUANGANVentilasi adalah proses penyediaan udara segar ke dalam dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara alamiah maupun mekanis. Tersedianya udara segar dalam rumah atau ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga apabila suatu ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang baik dan over crowded maka akan menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan

Fungsi utama ventilasi dan jendela antara lain : Sebagai lubang masuk dan keluar angin sekaligus sebagai lubang pertukaran udara atau lubang ventilasi yang tidak tetap (sering berupa jendela atau pintu); Sebagai lubang masuknya cahaya dari luar (sinar matahari).

Agar udara dalam ruangan segar persyaratan teknis ventilasi dan jendela sebagai berikut :

1. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan dan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5% luas lantai, dengan tinggi lubang ventilasi minimal 80 cm dari langit-langit.2. Tinggi jendela yang dapat dibuka dan ditutup minimal 80 cm dari lantai dan jarak dari langit-langit sampai jendela minimal 30 cm.3. Udara yang masuk harud udara yang bersih, tidak dicemari oleh asap pembakaran sampah, knaolpot kendaraan, debu dan lain-lain.4. Aliran udara diusahakan cross ventilation dengan menempatkan lubang hawa berhadapan antara dua dinding ruangan.Aliran udara ini diusahakan tidak terhalang oleh barang-barang seperti almari, dinding, sekat-sekat, dan lain-lain.5. Kelembaban udara dijaga antara 40% s/d 70%.Prinsip utama : Menggerakan udara kotor dalam rumah atau di tempat kerja, kemidian menggantikannya dengan udara bersih.Fungsi lain adalah untuk mengurangi konsentrasi debu dan gas-gas yang dapat menyebabkan keracunan, kebakaran dan peledakan.

Contoh ventilasi ruangan : Comfort VentilationContoh ventilasi ini dengan digunakanyya Air Conditioner (AC) pada suatu ruangan. Jenis ventilasi ini berfungsi menciptakan kondisi tempat kerja agar menjadii nyaman, hangat bagi tempat kerja yang dingin, atau menjadi sejuk pada tempat kerja yang panas.

Sementara pendapat serupa mengatakan, bahwa untuk memperoleh ventilasi yang baik dapat dilaksanakan dengan cara : Ventilasi alamiah, merupakan ventilasi yang terjadi secara alamiah, dimana udara masuk kedalam ruangan melalui jendela, pintu, atau lubang angin yang sengaja dibuat.

Ventilasi Mekanik, merupakan ventilasi buatan dengan menggunakan: a. AC (Air Conditioner), yang berfungsi untuk menyedot udara dalam ruang kenudian disaring dan dialirkan kembali dalam ruangan

b. Fan (Baling-baling) yang menghasilkan udara yang dialirkan ke depan

c. Exhauser, merupakan baling-baling penyedot udara dari dalam dan luar ruangan untuk proses pergantian udara yang sudah dipakai.

Faktor yang harus diperhatikan dalam membangun sistem ventilasi, selain bentuk juga harus sangat diperhatikan kekuatan aliran dan tata letak ventilasi. Letak ventilasi harus sesuai dengan priciples of dilution ventilation, terutama untuk tempat kerja dengan resiko paparan bahan kimia.Berdasarkan standar Industrial ventilation, a manual of recommended pratice (ACGIH, 1984) kecepatan aliran udara secara umum untuk tempat dimaksud lebih dari 75 fpm. Sedangkan detail tata letak tata letak ventilasi sebagimana gambar berikut :

REFERENSI:http://hibaru-online.indonetwork.co.id/4794792/dm900-alat-pembersih-udara-dalam-ruangan-ditempatkan-di.htm http://19design.wordpress.com/2011/04/23/mengenal-lebih-jauh-sistem-ventilasi/ Setiadi, Tjandra. Prof.Pengelolaan Limbah Industri, Bandung: ITB.Suryana, Apraya.Laporan Kerja Praktek PT. Indonesia Power Suralaya[tidak dipublikasikan]http://en.wikipedia.org/wiki/Sewage_treatment http://majarimagazine.com/2008/01/teknologi-pengolahan-limbah-gas/ http://rieko.wordpress.com/2009/03/17/pencemaran-udara-oleh-industri-dan-penanggulangannya/ http://cleanairindonesia.blogspot.com/2013/05/pembersih-udara-kotor-di-rumah.htmlhttps://www.facebook.com/UdaraSejukSehat/posts/233644266750793http://www.thegreenhead.com/2007/08/nanobreeze-filterless-nanotechnology-air-purifier.php http://santii.blog.uns.ac.id/2010/02/28/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-laboratorium/