Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi...

34
VARIASI GENETIK PADA OKSITOSIN RS2740210 DAN KESULITAN AWAL TERKAIT DEPRESI POSTPARTUM DAN DURASI MENYUSUI W. Jonas, V. Mileva-Seitz, A.W. Girard, R. Bisceglia, J.L. Kennedy, M. Sokolowski, M.J. Meaney, A.S. Fleming, dan M. Steiner, atas nama Tim Penelitian MAVAN Ibu memiliki berbagai durasi menyusui. Perbedaan individual ini dihubungkan dengan berbagai faktor maternal demografik dan individual termasuk hormon maternal, suasana hati dan pengalaman sebelumnya. Namun, sedikit diketahui tentang peran faktor genetik. Kami mempelajari polimorfisme nukleotida tunggal (SNPs) pada gen peptide OXT (rs2740210; rs4813627) dan gen reseptor OXT (OXTR rs237885) pada dua sampel ibu dari studi kesulitan, kerentanan, dan perkembangan saraf ibu (MAVAN), studi multicenter (Hamilton dan Montreal, Kanada) mengikuti ibu dan anak-anak mereka dari kehamilan hingga usia 7 tahun. Data dari situs Hamilton yaitu sampel primer (n=201) dan data dari Montreal yaitu sampel replikasi (n=151). Durasi menyusui, suasana hati (dihitung dengan skala CES-D) dan kesulitan hidup awal (dihitung dengan skala CTQ) dilakukan selama 12 bulan postpartum. Pada sampel primer kami, polimorfisme pada OXT rs2740210, namun tidak SNPs yang lainnya, berinteraksi dengan kesulitan hidup awal untuk memprediksi variasi durasi menyusui (secara keseluruhan F 8,125 = 2.361, P = 0.021; efek interaksi b= -8.12, t= -2.3, P = 0.023) dan depresi (secara keseluruhan F 8,118 = 5.751, P 0.001; efek 1

description

hubungan oksitosin terhadap ibu menyusui

Transcript of Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi...

Page 1: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

VARIASI GENETIK PADA OKSITOSIN RS2740210 DAN KESULITAN AWAL

TERKAIT DEPRESI POSTPARTUM DAN DURASI MENYUSUI

W. Jonas, V. Mileva-Seitz, A.W. Girard, R. Bisceglia, J.L. Kennedy, M.

Sokolowski, M.J. Meaney, A.S. Fleming, dan M. Steiner, atas nama Tim Penelitian

MAVAN

Ibu memiliki berbagai durasi menyusui. Perbedaan individual ini dihubungkan

dengan berbagai faktor maternal demografik dan individual termasuk hormon

maternal, suasana hati dan pengalaman sebelumnya. Namun, sedikit diketahui

tentang peran faktor genetik. Kami mempelajari polimorfisme nukleotida tunggal

(SNPs) pada gen peptide OXT (rs2740210; rs4813627) dan gen reseptor OXT

(OXTR rs237885) pada dua sampel ibu dari studi kesulitan, kerentanan, dan

perkembangan saraf ibu (MAVAN), studi multicenter (Hamilton dan Montreal,

Kanada) mengikuti ibu dan anak-anak mereka dari kehamilan hingga usia 7

tahun. Data dari situs Hamilton yaitu sampel primer (n=201) dan data dari

Montreal yaitu sampel replikasi (n=151). Durasi menyusui, suasana hati (dihitung

dengan skala CES-D) dan kesulitan hidup awal (dihitung dengan skala CTQ)

dilakukan selama 12 bulan postpartum. Pada sampel primer kami, polimorfisme

pada OXT rs2740210, namun tidak SNPs yang lainnya, berinteraksi dengan

kesulitan hidup awal untuk memprediksi variasi durasi menyusui (secara

keseluruhan F8,125 = 2.361, P = 0.021; efek interaksi b= -8.12, t= -2.3, P = 0.023) dan

depresi (secara keseluruhan F8,118 = 5.751, P 0.001; efek interaksi b = 6.06, t =3.13,

P = 0.002). Model mediasi sedang menunjukkan tingkatan yang lebih inggi dari

depresi bermediasi dengan hubungan terbalik dari tingkatan tinggi pada

kesulitan hidup awal ke durasi menyusui, namun hanya pada wanita dengan

genotip CC [ efek a’ = -3.3401, 85% confidence interval (CI) = -7.9466 hingga -

0.0015] dari OXT SNP dan tidak pada wanita dengan genotip AA/AC (a’ = -

1.2942, ns). Penemuan terkini (model mediasi sedang) yang bereplikasi pada

sampel Montreal kami (a’ = -0.277, 95% CI = -0.7987 hingga -0.0348 untuk CC; a’

= -0.1820, ns untuk AA/AC).

1

Page 2: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

Kata Kunci:

Menyusui, depresi, kesulitan hidup awal, gen oleh interaksi lingkungan, laktasi, perilaku

maternal, suasana hati maternal, oksitosin

Menyusui dan laktasi merupakan komponen utama pengasuhan pada semua spesies

mamalia (Coates & Riordan, 2005). Menyusui memiliki efek menguntungkan baik

untuk ibu dan bayi engan implikasi kesehatan public terdokumentasi (American

Academy of Pediatrics 2012; WHO 2001) dan berkontribusi dalam pertumbuhan dan

maturasi bayi dan mempengaruhi perkembangan sosial, emosi dan kognitif bayi

(American Academy of Pediatrics, 2012; Kramer et al. 2008). Di samping kejadian

menyusui di dunia dan rekomendasi hubungan medis mayor dengan menyusui eksklusif

untuk paling tidak 6 bulan (American Academy of Pediatrics 2012, WHO 2001),

terdapat variasi individu yang bermacam-macam antar ibu dengan kejadian dan durasi

menyusui. Beberapa faktor berkontribusi dalam variasi ini termasuk usia ibu, status

sosial ekonomi, budaya, kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi dan pengalaman

hidup ibu (Kendall-Tackett 2007; Li et al. 2008; Scott & Binns 1999). Mudahnya, ibu

yang disusui saat bayi akan lebih besar kemungkinan untuk menyusui bayi-bayi mereka

(Conger et al. 2009; Neppl et al. 2009): pengalaman dari ibu yang hangan dan suportif

berhubungan dengan kasih sayang yang besar, hubungan sosial yang baik, fungsi

eksekutif yang baik saat ini maupun selanjutnya, untuk meningkatkan sensitifitas

maternal (Belsky et al. 2005; Krpan et al. 2005). Kebalikannya juga benar, anak-anak

dari ibu yang memiliki pengalaman dengan orang tua yang menelantarkannya atau

dengan kekerasan lebih cenderung menunjukkan perilaku eksternalisasi, masalah

kesehatan fisik, penyalahgunaan zat (De Wolff & Van Ijzendoorn 1997; Neppl et al.

2009; Repetti et al. 2002) dan depresi (Heim et al. 2004) dan lebih tidak sensitif dan

responsif terhadap bayi mereka ketika mereka menjadi ibu (Krpan et al. 2005; Moehler

et al. 2007). Kemudian, pengalaman penekantaran atau kekerasan dari orang tua

cenderung terulang pada generasi selanjutnya (Bayer et al. 2011; Neppl et al. 2009).

Ketika menjadi ibu di satu generasi berhubungan dengan model menjadi ibu

pada generasi selanjutnya, ibu dipengaruhi oleh pengalaman mereka dengan cara yang

berbeda-beda; pemanjangan kemiripan intergenerasi pada model orang tua tergantung

2

Page 3: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

pada faktor host dari lingkungan, termasuk memiliki dukungan sosial lainnya atau

memiliki rekan yang peduli pada saat masa dewasa (Egeland et al. 2002; Langeland &

Dijkstra 1995). Variasi kerentanan ibu ke efek lingkungan awal juga dapat berhubungan

dengan perbedaan individual dalam hal perbaikan genetik dan fungsi sistem

neurotransmisi yang berhubungan (Belsky et al. 2009; Ellis et al. 20122; Wismer Fries

et al. 2005). Sistem oksitosin merupakan salah satu dari sistem yang penting untuk ibu

(Galbally et al. 2011; Strathearn 2011) dan juga penyting pada hal menyusui (Jonas et

al. 2008; Uvnas-Moberg 1998; Uvnäs-Moberg et al. 1990).

Oksitosin merupakan peptida asam amino sembilan dengan struktur kimia yang

sangat awet pada spesies mamalia. Hal ini diketahui fungsi hormonalnya selama

persalinan, yang mana menyebabkan kontraksi uterus, dan selama masa laktasi, yang

mana menyebabkan kontraksi sel mioepitelial sekitar alveoli untuk memicu pengeluaran

air susu ibu untuk bayi yang disusui selama masa menyusui (Richard et al. 1991).

Oksitosin juga berperan sebagai neurotransmiter di otak (Richard et al. 1991) dan

dihasilkan di daerah otak yang aktif selama proses kelahiran (Keverne & Kendrick

1994) dan ketika ibu berinteraksi dengan keturunannya (Fleming et al. 1999; Kendrick

2000; Keverne & Kendrick 1992; Levy et al. 1992).

Studi terkait genetik menitikberatkan pada peran ligan dan gen reseptor oksitosin

pada regulasi ibu (Bakermans-Kranenburg & Van Ijzerdoorn 2008; Feldman et al. 2012;

Mileva-Seitz et al. 2013). Polimorfisme reseptor oksitosin [polimorfisme nukleotida

tunggal (SNPs)] juga telah dihubungkan dengan stres pada masa awal (Thompson et al.

2011), perilaku sosial (Higashida et al. 2012; Walum et al. 2012) dan depresi dan

kecemasan (Costa et al. 2009; Saphire-Bernstein et al. 2011). Faktanya, polimorfisme

gen dalam sistem oksitosin melunakkan hubungan antara stres saat ini dan/atau

pengalaman hidup awal dan perilaku kepedulian sosial/maternal (Costa et al. 2009;

Mileva-Seitz et al. 2013).

Akhirnya, suasana hati ibu dihubungkan dengan kepedulian (Mileva-Seitz et al.

20122), dengan pengalaman hidup awal (Heim & Binder 2012; Heim et al. 2004) dan

dengan polimorfisme gen (Heim & Binder 2012; Mileva-Seitz et al. 2011). Studi

epidemiologi menunjukkan bahwa sebanyak 10-2-% ibu mengalami depresi selama

beberapa minggu pertama setelah kelahiran (Miller 2002; Muzik et al. 2009) yang

sering tertangani hingga kurun waktu 6-12 bulan post partum (Cox et al. 1993). Depresi

3

Page 4: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

post partum dihubungkan dengan resiko masalah orang tua yang lebih besar (Field

2010; Lovejoy et al. 2000; Paulson et al. 2006), dengan konsekuensi negatif untuk

perkembangan kognitif, emosional, dan perilaku bayi (Grace et al. 2003; Murray &

Cooper 1997; Ward 1991) dan juga dengan penurunan durasi kemungkinan untuk

menyusui (Hatton et al. 2005; Pippins et al. 2006; Seymr et al. 2004; Taveras et al.

2003).

Pada studi ini, kami menanyakan apabila (1) gen polimorfisme gen dan reseptor

oksitosin (OXT rs2740210 dan rs4813627, dan OXTR rs237885) berhubungan dengan

kejadian menyusui dan durasi selama tahun pertama post partum; (2) kesulitan awal dan

depresi maternal berhubungan dengan durasi menyusui dan (3) depresti maternal

memediasi efek kesulitan awal pada menyusui dan apabila polimorfisme terkait OXT

yang sama memoderasi mediasi ini. Studi ini merupakan yang pertama yang meneliti

peran polimorfisme gen oksitosin dalam hubungannya dengan menyusui.

METODE

Peserta dan prosedur

Peserta studi ini berasal dari Studi Kesulitan, Kerentanan, dan Perkembangan Neuro

Maternal (MAVAN), sebuah studi longitudinal yang mengikuti ibu dan bayinya sejak

kehamilan hingga 7 tahun post partum. Ibu direkrut selama kehamilan trimester kedua

dari arahan ke the Women’s Health Concerns Clinic and the Ultrasound Department di

St. Joseph’s Healthcare Hamilton (ON, Canada) dan dari Hospital Obstetrics

Departments of the Douglas Hospital di Montreal (Quebec, Canada). Protokol diulas

oleh majelis etik local di Universitas Toronto dan Universital McGill, Montreal, St.

Joseph’s Hopital, Hamilton dan the Douglas Mental Health University Institute

(Universitas McGill, Montreal). Semua wanita peserta studi melakukan persetujuan

tertulis.

Sampel Hamilton termasuk di dalamnya 280 wanita dengan 225 wanita yang

menggambarkan dirinya sendiri keturunan Kaukasia (80.4%), 19 wanita (6.8%) dari

keturunan lainnya (contohnya keturunan Asia, Amerika asli atau Hispanik) dan 36

wanita (12.9%) dari keturunan yang tidak diketahui. Sampel Montreal yang kami

4

Page 5: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

gunakan sebagai sampel replikasi termasuk di dalamnya 151 wanita (dari total sampel

300) yang mana juga telah dilakukan genotipikasi untuk gen yang diinginkan. Darinya,

75.5% menggambarkan dirinya sendiri sebagai keturunan Kaukasia, 7.9% dari

keturunan campuran Kaukasia dan 13.9% dan 2.6% sebagai keturunan lainnya atau

tidak diketahui. Jumlah ini menggambarkan distribusi etnis di daerah Hamilton dan

Montreal. Distribusi frekuensi alel dapat menunjukkan perbedaan antara kelompok etnis

(Kidd et al. 1998) dan sampel keturunan heterogen dapat menurunkan kekuatan (tian et

al. 2008). Kemudian, etnisitas dimasukkan sebagai kovariat pada analisis regresi. Kami

menggunakan data dari sampel Montreal untuk mendukung replikasi untuk hasil primer

yang diperoleh dari sampel Hamilton.

Pengukuran

Hapusan dan genotip sel bukal

Kami mengambil DNA subjek melalui hapusan bukal. Ekstraksi dan genotip DNA

diambil pada Center for Addiction and Mental Health (CAMH), Toronto, ON, Canada.

Karena kurangnya hubungan yang diketahui tentang polimorfisme fungsional pada dua

gen kandidat, khususnya gen peptida OXT, kami memilih SNPs berdasarkan pada bukti

yang ada tentang hubungan dengan kelainan suasana hati (Strauss et al. 2010), respons

pengobatan anti psikotik (Souza et al. 2010) dan perilaku maternal, termasuk kepedulian

dan vokalisasi maternal untuk bayi (Mileva-Seitz et al. 2013). Selanjutnya, terdapat

bukti bahwa OXTR SNP pada studi ini (rs237885) adalah bagian dari penghalangan

haplotype untuk OXTR, yang mana secara signifikan berhubungan dengan perilaku

prososial (Israel et al. 2009; Saphire-Bernstein et al. 2011). Rs2740210 merupakan

region pengapit 3’ dari gen OXT , rs4813627 56kb downstream gen OXT dan rs237885

berada pada daerah intron dari gen OXTR. Genotip polimorfisme OXT ditentukan oleh

metode pengujian Taqman menggunakan ABI PRISM 7000 (Applied Biosystems,

Foster City, CA, Amerika Serikat). IDs untuk pengujian on demand yang tersedia dari

ABI yaitu sebagai berikut: C__16061225_10 (rs2740210), C__2712196_10

(rs4813627) dan C__3290319_1_ (rs237885).

5

Page 6: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

Kesulitan hidup awal

Laporan dari Kuisioner Trauma Anak (CTQ) digunakan untuk menghitung pengalaman

kekerasan anak (Bernstein et al. 1994, 2003). Hal ini termasuk 28 hal yang menilai

pengalaman buruk awal (kekerasan fisik, emosional dan seksual dan penelantaran

emosional dan fisik) selama masa kanak-kanak dan remaja. Hal ini mengukur frekuensi

pengalaman-pengalaman tersebut dengan skala 5 titik (dari 0 = tidak pernah hingga 5 =

sangat sering ). Nilai cut off menyatakan keparahan pengalaman buruk (tidak ada atau

minimal, sedikit, sedang dan parah) (Bernstein et al. 2003; Fink et al. 1995). Data

didapat pada usia kehamilan 12-24 minggu, di mana peserta secara retrospektif

melaporkan pengukuran dari kerugian awal, yang mana, namun, mungkin berhubungan

dengan recall bias (Benedict et al. 1999). Pada sampel Hamilton, nilai CTQ yang

didapatkan selama masa kehamilan verkorelasi dengan nilai CTQ yang didapatkan 24

bulan seterlah kelahiran (r = 0.915, P 0.001). Pada sampel Montreal, CTQ diisi hanya

pada 24 bulan post partum. CTQ merupakan alat psikometrik yang baik (Bernstein et al.

1994).

Suasana hati ibu

The Center of Epidemiological Studies Depression Scale (CES-D) (Radloff 1977)

digunakan untuk menilai suasana hati ibu pada 6 bulan post partum. Skala penilaian diri

memiliki 20 hal pada format respons 4 titik anntara 0 dan 3, untuk range nilai

keseluruhan dari 0 (tidak depresi) hingga 60 (tingkat tertinggi depresi). Nilai 27 atau

indikasi lebih depresi mayor (Zich et al. 1990). CES-D meruoakan skala depresi yang

sering digunakan dengan validitas dan stabilitas yang tinggi pada sampel klinis dan

komunitas (Knight et al. 2010; Morin et al. 2011). Nilai CES-D pada kedua sampel

secara signifikan berkorelasi dengan skala yang lain dalam menghitung tingkatan

suasana hati pada 6 bulan post partum, contohnya the Edinburgh Postnatal Depression

Scale (EPDS) (Cox et al. 1987) [ r = 0.743, P 0.001 (Hamilton) dan r = 0.379, P

0.001 (Montreal)] dan the State-Trait Anxiety Scale (STAI) (Spielberger et al. 1970) [ r

6

Page 7: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

= 0.793, P 0.001 (Hamilton) dan r = 0.379, P 0.001 (Montreal), 3 bulan post

partum.

Menyusui

Indikator menyusui berasal dari MAVAN ‘Kuisioner Kesehatan dan Kesejahteraan Ibu

dan Bayinya’, gabungan dari beberapa pengukuran yang memperhatikan kesehatan

bayi. Pertanyaan dipilih secara primer dari the National Longitudinal Study of Children

and Youths (NLSCY) (Statistics Canada Human Resources and Skills Development,

Canada 2008/2009). Ibu menamatkan modul menyusui pada 3, 6, dan 12 bulan post

partum. Pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut. (1) pada usia berapa Anda

menghentikan proses menyusui (atau memberikan susu ASI kepada) bayi Anda? (2)

Berapa usia bayi Anda ketika pertama kali diberi makanan selain ASI? Respon

pertanyaan ini digunakan untuk menciptakan indikator durasi menyusui dalam bulan

(variabel kontinu) dan eksklusivitas menyusui (variabel dikotomisasi untuk pemberian

ASI eksklusif pada 3 dan 6 bulan post partum dan menyusui parsial pada 3, 6 dan 12

bulan post partum). Ibu mampu untuk mengindikasi bila mereka tidak memulai

menyusui atau jika mereka memberikan air susuna dengan dikeluarkan dan diberikan

dengan botol. Semua wanita mengindikasikan bahwa mereka melakukan program

menyusui. Namun, kemungkinan wanita (atau yang lain) kadangkala memberi air

susunya dengan dipompa , yang mana dengan peningkatan durasi menyusui, tidak dapat

dieliminasi. ASI eksklusif pada 12 bulan post partum tidak dilaporkan sehingga variabel

ini tidak digunakan dalam analisis. Pada sampel Montreal, durasi menyusui (minggu)

dihitung negatif iring dan berubah dengan transformasi log natural (Ln).

Analisis dan prediksi

Uji ekuilibrium Hardy-Weinberg dilakukan dengan Kalkulator Ekuilibrium Hardy-

Weinberg (Rodriguez et al. 2009). Untuk menguji hubungan antara SNPs dan

menyusui, uji X2 dilakukan untuk pemberia ASI eksklusif ataupun menyusui yang lain

pada 3, 6 atau 12 bulan post partum dan varian alel dari kedua OXT SNPs (rs2740210

7

Page 8: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

dan rs4813627) dan OXTR (rs237885). Koefisien korelasi Pearson (Hamilton) dan

Spearman (Montreal) dihitung untuk mengetahui durasi hubungan menyusui dalam

minggu, CTQ dan skala depresi.

Analisis regresi, analisis mediasi dan moderasi

Untuk menentukan apabila terdapat hubungan antara pengalaman hidup awal (nilai

CTQ), depresi (nilai CES-D) dan menyusui dan bila hubungan ini dimoderasi dengan

polimorfisme oksitosin, kami melakukan satu seri analisis regresi multipel hierarki pada

sampel Hamilton. Durasi menyusui dan depresi merupakan hasil primer. Model

menyesualkan dengan variabel sosiodemografik yang dikenal berhubungan dengan hasil

menyusui yaitu berat badan lahir, jenis kelamin bayi, usia maternal dan pendapatan

rumah tangga.

Analisis regresi hierarki untuk durasi menyusui dalam minggu yang mana

hasilnya memperkenalkan blok variabel dalam urutan sebagai berikut: (1) variabel

sosiodemografik dan maternal, (2) dua prediktor primer (OXT rs2740210 dan nilai

CTQ) dan (3) interaksi antara OXT rs2740210 dan nilai CTQ (OXT rs2740210 x CTQ).

Analisis regresi kedua termasuk prediktor yang sama dengan pada analisis yang

pertama; namun, variabel hasil adalah depresi dihitung dengan nilai CES-D (dan bukan

dengan durasi menyusui). Semua prediktor ditrandarisasi dan berpusat.

Pada kedua sampel, kami kemudian menguji model mediasi sedang utuh sesuai

dengan Model 8 PROCESS Hayes (Hayes 2013) untuk menentukan apakah efek dari

pengalaman hidup awal (nilai CTQ) pada proses menyusui dimediasi lewat depresi ibu

dan bila OXT rs2740210 memoderasi hubungan mediasi ini. Pada analisis mediasi

sedang, kami memasukkan OXT rs2740210 sebagai moderator CTQ pertama pada

depresi (a’) dan kemudian pada menyusui (c’). Kami memasukkan durasi menyusui

model, menghitung kesulitas awal (nilai total CTQ) dan depresi (nilai total CES-D).

menggunakan program PROCESS (Hayes 2013) semua analisis termasuk bootstrap

koreksi bias 95% confidence interval (CI) berdasarkan 10 000 sampel bootstrap. Kami

memprediksikan bahwa depresi dapat memediasi hubungan antara pengalaman hidup

8

Page 9: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

awal dan durasi menyusui. Semua analisis dilakukan menggunakan SPSS versi 20.0

(2011; IBM SPSS, Chicago, IL, Amerika Serikat). Ukuran sampel bervariasi karena

data yang hilang pada pertanyaan-pertanyaan spesifik. Data tidak diperhitungkan.

Hasil

Hasil primer: data Hamilton

Semua distribusi genotip dalam ekuilibrium Hardy-Weinberg. Distribusi genotip berikut

yang terlihat: untuk OXT rs2740210, AA (20), CA (77) dan CC (104); untuk OXT

rs4813627, AA (44), AG (71) dan GG (44) dan untuk OXTR rs237885, GG (41), CG

(72) dan CC (49).

Hubungan antara gen oksitosin dan menyusui dan karakteristik sosiodemografik

Semua distribusi genotip dan hubungannya dengan kejadian menyusui pada sampel

Hamilton dan Montreal diperlihatkan pada Tabel 1. Tidak terdapat hubungan signifikan

antara menyusui eksklusif dan tipe lainnya dan depresi dan OXT rs4813627 dan OXTR

rs237885. Kemudian, semua analisis lebih lanjut dilakukan hanya pada data

menggunakan OXT rs2740210. Seratus dan lima puluh Sembilan wanita menyelesaikan

kedua data baik menyusui dan informasi pada polimorfisme gen OXT rs2740210. Tidak

terdapat perbedaan statistik pada variabel demografik mayor manapun (usia maternal

dan pendidikan, pendapatan keluarga dan berat badan bayi lahir) antara wanita termasuk

analisis dan hal itu tidak termasuk yang berdasaran pada data yang hilang pada gen atau

status menyusui.

Tidak terdapat perbedaan statistik pada karakteristik sosiodemografik klinis

antara wanita dengan OXT rs2740210 genotip AA, AC atau CC (Tabel 2a) dank arena

rendahnya jumlah ibu pada kelompok AA, kami mengelompokkan ulang tiga genotip ke

dalam dua kelompok ibu; yaitu yang membawa alel A (AA dan AC, kombinasi) yang

mereka yang homozigous untuk alel C (CC). Kami menemukan hubungan yang

signifikan antara dua varian OXT rs2740210 (karier CC vs. AA/AC) dan menyusui

9

Page 10: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

eksklusif pada 3 dan 6 bulan post partum (X2 = 4.68, df = 1, P = 0.022 dan X2 = 6.43, df

= 1, P = 0.010) juga pada menyusui parsial pada 12 bulan post partum (X2 = 0.45, df =

1, P = 0.033).

Hubungan antara variabel pada model regresi

Semua wanita memulai menyusui. Durasi menyusui berhubungan secara signifikan

dengan usia maternal (r = 0.257, P 0.001), nilai CTQ (r = -0.189, P 0.016) dan nilai

CES-D (r = -0.216, P = 0.008). untuk korelasi yang lain, lihat Tabel 3a. Paritas, ibu

perokok, medikasi maternal, kembalinya ke pekerjaan dan status pernikahan tidak

berhubungan dengan durasi menyusui dan tidak dimasukkan sebagai kovariat dalam

analisis berikutnya.

Analisis regresi

Efek CTQ pada menyusui dimoderasi oleh OXT rs2740210. Pada model yang sesuai,

terdapat efek keseluruhan yang signifikan untuk model 3 (F8,125 = 2.36, P = 0.021)

(Tabel 4a). terdapat interaksi signifikan antara OXT x CTQ pada durasi menyusui (b= -

8.12, t = -2.3, P = 0.023) (Tabel 4a). kemudian, OXT rs2740210 memoderasi durasi

menyusui dalam konteks kerugian awal (nilai CTQ yang tinggi) seperti ibu yang

memiliki nilai yang lebih tinggi pada CTQ mengusui lebih panjang [28.6 (SD 19.8)

minggu] jika mereka membawa alel A dan menyusui untuk durasi yang lebih pendek

[20.6 (SD 17.3) minggu] jika homozigous untuk alel C (Gambar 1). Model final ini

menjelaskan 7.6% varian pada durasi menyusui.

Efek CTQ pada depresi dimoderasi oleh OXT rs2740210. Terdapat efek keseluruhan

yang signifikan pada model 3 (F8, 118 = 5.75, P 0.001) (Tabel 4b). di sini, kami juga

menemukan interaksi signifikan antara OXT x CTQ pada depresi (b = 6.06, t = 3.13, P

= <0.002) (Tabel 4b). kemudian, pada konteks kesulitan awa; (nilai CTQ tinggi), ibu

menunjukkan tingkatan lebih tinggi dari depresi ketika mereka memiliki genotip CC

10

Page 11: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

[nilai CES-D = 31.1 (SD = 12.2) ketika dibandingkan dengan ibu yang memiliki paling

tidak satu alel A [nilai CES-D = 28.7 (SD 9.7)] (Gambar 2). Model ini menjelaskan

23.2% varian pada nilai depresi.

Efek CTQ pada menyusui dimediasi oleh depresi tetapi efek-efek ini dimoderasi oleh

OXT rs2740210. Analisis ini (n=148) menunjukkan bahwa OXT rs2740210

memoderasi efek pengalaman awal (CTQ) pada depresi, menghasilkan interaksi

signifikan CTQ x OXT rs2740210 (efek keseluruhan F3, 144 = 17.0035, P 0.001, efek

interaksi a = 7.13, t = 2.77, P < 0.006, dengan 95% CI = 2.04 – 12.23 berdasarkan pada

10 000 sampel bootstrap). Namun, dengan depresi pada model, OXT rs2740210 tidak

secara langsung memoderasi pengalaman hidup awal pada menyusui, seperti yang

dinyatakan di atas (c’ = -5.92, 95% CI = -14.28 hingga 2.44). mediasi pengalaman

hidup awal pada menyusui selama depresi terjadi pada wanita yang memiliki genotip

CC (efek -3.34, 95% CI = -7.1736 hingga – 0.0277) (Gambar 3). Untuk mengontrol

fakta bahwa penghentian proses menyusui terjadi pada 59 orang ibu sebelum 6 bulan

post partum (titik waktu ketika CES-D diadministrasikan), kami melakukan analisis

moderasi mediasi termasuk hanya ibu yang melakukan proses menyusui selama 6 bulan

atau lebih lama (n=89). Hubungan yang sama antara pengalaman hidup awal, OXT

rs2740210, depresi dan menyusui ditemukan.

Contoh replikasi sampel: data Montreal

Semua distribusi genotip – OXT SNPs (rs2740210 dan rs4813627) dan OXTR

(rs237885) berada di EkuilibriumHardy – Weinberg. Distribusi genotip selanjutnya

terlihat: untuk OXT rs2740210, AA (12), CA (63), dan CC (76); untuk OXT rs4813627,

AA (45), AG (74) dan GG (34) dan untuk OXTR rs237885, GG (37), CG (68) dan CC

(47).

11

Page 12: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

Karakteristik sosiodemografik

Tidak terdapat perbedaan statistik pada variabel demografik mayor manapun (usia

maternal dan pendidikan, penghasilan keluarga dan berat badan lahir bayi) antara wanita

yang termasuk dalam analisis dan yang tidak termasuk berdasarkan pada data yang

hilang pada gen atau status menyusui. Juga tidak ditemukan perbedaan statistik pada

variabel demografik mayor (usia maternal dan pendidikan, penghasilan keluarga dan

berat badan lahir bayi) sebagai fungsi untuk setiap genotip. Namun, sehubungan dengan

PXT rs2740210, terdapat perbedaan pada berat lahir (F2, 114 = 4.40, P = 0.014) (Tabel

2b). karena kami ingin untuk mereplikasi penemuan kami dari sampel Hamilton, pada

sampel ini kami juga menyatukan genotip AA dan AC, seperti yang kami lakukan pada

sampel Hamilton. Juga terdapat beberapa perbedaan dengan respek terhadap berat lahir,

usia maternal, nilai CES-D pada 6 bulan post partum dan jumlah primipara antara ibu

Hamilton dan Montreal (Tabel 5).

Hubungan antara gen oksitosin dan menyusui

Kami menemukan hubungan signifikan marginal antara tiga varian OXT rs2740210

(karier AA, AC, dan CC) dan menyusui parsial pada 12 bulan post partum (X2 = 5.248,

df = 2, P = 0.073) dan antara dua genotip (AA/AC vs CC) dan menyusui parsial pada 12

bulan (X2 = 3.581, df = 1, P = 0.074) (Tabel 1). Terdapat hubungan signifikan antara

tiga varian OXT rs4813627 (karier AA, GA dan GG) dan menyusui eksklusif dan

lainnya pada 3 bulan post partum (X2 = 7.265, df = 2, P = 0.026 dan X2 = 7.735, df = 2,

P = 0.021) (Tabel 1). Hubungan antara menyusui, variabel demografik maternal,

kerugian awal (CTQ) dan depresi (CES-D) diperlihatkan pada Tabel 3b.

Mediasi dan mediasi termoderasi

Efek CTQ pada menyusui dimediasi oleh depresi. Ibu yang mengalami kerugian awal

yang lebih besar mengalami depresi maternal yang lebih tinggi pada 6 bulan (efek

12

Page 13: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

keseluruhan F1, 136 = 11.2327, P = 0.0010; a = 5.5828, t = 3.3515, P = 0.0010), namun

depresi yang lebih tinggi tidak dihubungkan dengan durasi menyusui yang lebih pendek

(efek keseluruhan F2, 135 = 2.13, P = 0.1220; a= -0.0281, t = - 1.8812, P = 0.0621).

namun, walaupun pada sampel Montreal, terdapat hubungan tidak langsung dari CTQ

ke menyusui melalui depresi (ab = -0.1567, 95% CI = -0.5197 hingga – 0.0071,

berdasarkan pada 10 000 sampel bootstrap). Kerugian awal tidak mempengaruhi

menyusui secara langsung saat efek depresi post partum dikoreksi (c’ = 0.4051, t =

1.3431, ns) (n = 138).

Efek CTQ pada menyusui dimediasi oleh depresi namun efek-efek ini dimoderasi oleh

OXT rs2740210. Mirip dengan sampel Hamilton, mediasi dari pengalaman hidup awal

pada menyusui melalui depresi terjadi pada wanita yang memiliki genotip CC dari OXT

rs2740210 (efek -0.2770, 95% CI -0.7987 hingga -0.0348) namun tidak pada wanita

yang memiliki paling tidak satu alel A (efek -0.1820, 95% CI = -0.8020 hingga 0.0068)

(n = 111) (Gambar 4). Untuk mengontrol kenyataan bahwa penghentian menyusui

terjadi pada mayoritas ibu sebelum 6 bulan post partum, analisis mediasi moderasi yang

lain termasuk hanya ibu yang menyusui selama 6 bulan atau lebih (n = 71) dilakukan.

Tidak terdapat hubungan antara pengalaman hidup awal, OXT rs2740210, depresi dan

menyusui.

Diskusi

Penemuan utama studi ini menyarankan bahwa paparan kepada kerugian hidup awal

dasi asal keluarga berhubungan dengan meningkatnya tingkatan depresi pada ibu 6

bulan post partum; tingkatan depresi, gilirannya, berhubungan dengan menurunnya

durasi menyusui pada tahun pertama post partum. Selain itu, varian pada OXT

rs2740210 memoderasi efek dari kerugian awal pada depresi, seperti pada ibu yang

mengalami kerugian awal menunjukkan peningkatan depresi dan penurunan proses

menyusui jika mereka memiliki alel A (genotip AA/AC). Kemudian, depresi

memainkan peranan penting dalam menentukan hubungan antara kerugian awal dan

13

Page 14: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

hasil menyusui, namun hanya pada wanita yang homozigous untuk alel C. hubungan

yang sama ditemukan pada ibu pada sampel replikasi kami di Montreal. Sebagai

tambahan, pada sampel primer kami, kami menemukan bahwa OXT rs2740210

berhubungan dengan menyusui eksklusif pada 3 dan 6 bulan post partum. Proporsi yang

lebih besar pada ibu dengan genotip AA/AC, ketika dibandingkan dengan genotip CC,

dilakukan penyusuan eksklusif pada titik waktu ini. Pada sampel replikasi kami,

terdapat hubungan signifikan marginal yang ditemukan antara OXT rs2740210 dan

semua jenis menyusui pada 12 bulan post partum. Menggunakan sampel replikasi

merupakan kekuatan mayor dari artikel ini dan di samping beberapa perbedaan antara

ibu Hamilton dan Montreal pada data demografik dan latar belakang klinis, kami

menemukan hasil yang mirip pada kedua sampel.

Penemuan baru-baru ini berkontribusi kepada literature dengan menunjukkan

bahwa gen yang berhubungan dengan sistem oksitosin berelasi baik dnegan menyusui

dan juga dengan depresi post partum pada ibu-ibu baru, dan selanjutnya, genotip OXT

rs2740210 ibu dapat memoderasi efek merugikan dari kerugian awal pada beberapa

perhitungan proses menyusui.

Mekanisme di balik hubungan antara genotip OXT dan menyusui masih belum

jelas. OXT rs2740210 dapat berhubungan dengan kejadian menyusui lewat

hubungannya dengan reflex ejeksi susu (Lincoln & Paisley 1982) dan ke pola pelepasan

oksitosin (Johnson & Amico 1986), yang mana berhubungan dengan jumlah susu yang

dikeluarkan selama sesi menyusuo (Nissen et al. 1998). Ibu yang membawa paling tidak

satu alel A dapat memiliki pelepasan susu yang lebih efisien sebagai respons dari

stimulus menetek untuk memfasilitasi proses menyusui lebih lanjut. Selanjutnya,

diantara ibu-ibu yang sama pada sampel Hamilton (dengan genotip AA/AC), 38%

wanita menyusui pada 12 bulan post partum dibandingkan dengan 22% wanita yang

homozigous untuk CC, sebuah observasi yang juga mendukung hipotesis bahwa proses

fisiologis laktasi pada karier alel A dapat lebih efisien daripada mereka yang

homozigous untuk alel C.

OXT rs2740210 dapat juga berhubungan dengan menyusui di luar ‘laktasi’

melalu efek perilaku maternal, contohnya efek yang dimoderasi oleh oksitosin otak.

Sayangnya, penilaian fungsi signifikan pada lokasi rs2740210 downstream di

14

Page 15: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

www.RegulomeDB.org dan data dasar UCSC menunjukkan tidak ada bukti yang

signifikan dari alterasi kromatin atau faktor transkripsi yang diikat oleh varian SNP ini.

Data dasar ini didasarkan pada studi cell line in vitro, dan tidak memiliki informasi pada

regulasi genetik pada jaringan neuronal asli. Meskipun efek OXT rs2740210 belum

dihitung pada jaringan neuronal, Mileva-Seitz et al. (2013) juga menemukan hubungan

dan interaksi dengan SNP tertentu ini dan perilaku maternal berhubungan dengan

kepedulian instrumental, menyentuh dan vokalisasi bayi. Oleh karena itu, OXT

rs2740210 khususnya berhubungan dengan perilaku interaktif dengan keturunan.

Menyusui, menyentuh dan vokalisasi adalah bagian penting dari perilaku maternal yang

dapat berkontribusi dengan kualitas ibu (Mileva-Seitz et al. 2013) dan kemudian perlu

dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Ibu yang telah terpapar kepada tingkatan yang lebih tinggi dari menyusui

merugikan awal untuk periode yang secara signifikan lebih pendek dalam perbandingan

dengan ibu yang mengalami tingkatan yang lebih rendah dari kerugian awal. Hubungan

dini dimoderasi oleh OXT rs2740210. Dukungan kepada gagasan bahwa pengalaman

hidup awal dapat mempengaruhi perilaku maternal selanjutnya lewat fungsi oksitosin

didukung oleh penelitian hewan (Bales et al. 2011; Murgatroyd & Nephew 2013) dan

studi manusia yang lain menunjukkan pengalaman kekerasan awal oleh ibu yang

berhubungan dengan menurunnya sensitivitas maternal, yang mana ia sendiri

berhubungan dengan menurunnya proses menyusui dan menyusui yang bermasalah

(Brighton et al. 2006; Kendall-Tackett 2007; Moehler et al. 2007; Tharner et al. 2012).

Sebaliknya, durasi menyusui secara signifikan berhubungan dengan ingatan positif akan

pengalaman kepedulian maternal saat masa kecil (Ekstrom & Nissen 2006; Ferguson &

Woodward 1999). Pada studi ini, ibu yang mengalami kerugian hidup awal yang lebih

besar juga mengalami depresi maternal yang lebih tinggi, dan OXT rs2740210 juga

memoderasi hubungan ini. Paling tidak satu studi hubungan genetik yang lain

menemukan hubungan antara polimorfisme gen reseptor oksitosin dan depresi (Costa et

al. 2009) dan pada artikel terbaru, Kumsta dan Heinrichs (2013) mengulas beberapa

studi yang menghubungkan polimorfisme gen reseptor oksitosin, dan perilaku sosial dan

kognitif.

Namun, pada model mediasi kami, kami menunjukkan bahwa terdapat efek tidak

15

Page 16: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

langsung dari kerugian hidup awal ke menyusui lewat depresi; tidak ditemukan bukti

bahwa kerugian hidup awal mempengaruhi proses menyusui secara independen dari

efeknya pada depresi, begitu depresi dapat dikontrol. Terdapat beberapa studi yang

menghubungkan kerugian hidup awal dengan kejadian depresi lebih lanjut dalam hidup

(Heim & Nemeroff 2001) dan ke perilaku dan masalah orang tua (Bales et al. 2011;

Moehler et al. 2007; Repetti et al. 2002; Thulier 2009). Satu mekanisme yang mendasari

antara kerugian hidup awal dan depresi dapat berhubungan dengan sistem oksitosin

(Bales et al. 2011), juga pengalaman kekerasan saat masa kanak-kanak dihubungkan

dengan tingkatan yang lebih rendah dari oksitosin di cairan serebrospinal pada wanita

dewasa (Heim et al. 2009), menyarankan fungsi oksitosin yang terus menerus berubah

(Heim et al. 2009), yang mana kemudian dapat bermanifestasi pada perkembangan

depresi lebih lanjut dalam kehidupan (Heim & Nemeroff 2001; Heim et al. 2004).

Sebagai dukungan untuk hal ini, tingkatan oksitosin plasma selama kehamilan yang

terlambar secara negatif berhubungan dengan resiko yang lebih tinggi dari depresi post

partum (Skundz et al. 2011) dan sebaliknya, ingatan orang dewasa akan pengalaman

masa kecil yang penuh kepedulian yang positif berhubungan dengan oksitosin plasma

yang lebih tinggi (Feldman et al. 2011).

Masalah suasana hati dan menyusui sering terjadi bersamaan pada periode post

partum awal (Dennis & Mcqueen 2009; Watkins et al. 2011) di mana depresi diketahui

dapat menurunkan kemungkinan menyusui atau untuk mempercepat penghentian

menyusui (Hatton et al. 2005; Pippins et al. 2006; Seimyr et al. 2004; Taveras et al.

2003). Namun, kebalikannya juga benar; menyusui bersifat protektif terhadap depresi

post partum (Henderson et al. 2003) dan berkontribusi untuk peningkatan suasana hati

maternal [(Heinrich et al. 2001; Jonas et al. 2008; Lonstein 2007; Mezzacappa & Katlin

2002; Neppl et al. 2009; Uvnäs-Moberg et al. 1990; Virden 1988), namun lihat (Taveras

et all 2003)]. Di sini, juga, mekanisme yang mendasari dapat berhubungan dengan

sistem oksitosin (Cyranowski et al. 2008; Frasch et al. 1995; Scantamburlo et al. 2007;

Skrundz et al. 2011; Stuebe et al. 2012) dan untuk efeknya pada sistem endokrin yang

lain misalnya pada ‘stres’ sistem hipotalamus-pituitari-adrenal (Altemus et al. 1995;

Amico et al. 1994; Chiodera et al. 1991; Handlin et al. 2009; Heinrichs et al. 2001; Tu

et al. 2006; Walker et al. 2004). Juga, terdapat bukti yang masih dikembangkan yang

mengindikasikan bahwa ibu yang depresi memiliki tingkat oksitosin yang lebih rendah

16

Page 17: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

(Heim et al. 2004, 2009; Skrundz et al. 2011) dan bahwa mereka cenderung untuk

merespon kurang baik terhadap bayinya dan menghabiskan waktu yang lebih sedikit

dengan mereka (Field 2010; Fleming et al. 1988; Herrera et al. 2004). Hal ini

menunjukkan bahwa bayi-bayi tersebut tidak mendukung sinyal yang jelas untuk

mengindikasikan keinginan disusui atau bahwa ibu kurang mampu untuk menilai sinyal

dari bayi mereka untuk disusui.

Efek polimorfisme gen oksitosin dalam hubungannya antara kerugian, depresi

dan menyusui bersifat kompleks. Ketika kami memperluas model mediasi menjadi

model mediasi yang dimoderasi komplit, kami menemukan bahwa moderasi OXT pada

efek kerugian hidup awal pada menyusui faktanya terjadi lebih jelas pada mediator,

depresi dan deprsi yang kemudian memprediksi menyusui; karenanya, diantara wanita

yang memiliki genotip CC yang menentang genotip AA/AC, kesulitan awal

dihubungkan dengan depresi yang meningkat dan wanita-wanita ini juga yang

menunjukkan menurunnya proses menyusui.

Laporan ini adalah yang pertama, yang kami ketahui, menilai variasi genetic

pada gen peptida oksitosin OXT rs2740210 dalam hubungannya dengan menyusui.

Namun, mengingat ukuran sampel yang relatif kecil, bahkan ketika telah

dipertimbangkan fakta bahwa temuan kami telah direplikasi, hasil studi ini harus

diinterpretasikan dengan hati-hati.

Penelitian masa mendatang harus dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

OXT rs2740210 dan fungsinya pada ibu menyusui dan harus secara ideal menggunakan

pendekatan tag –SNP. Namun, SNP ini terdapat pada diekuilibrium jalur tinggi dengan

SNP yang lain yang sebelumnya dilaporkan telah memiliki hubungan dengan ibu

(rs53576) (Bakermans-Kranenburg & Van Ijzendoorn 2008; Saphire-Bernstein et al.

2011). Pada saat pemilihan SNP, kami tidak mengetahui SNPs pada daerah kode gen

OXTR dengan frekuensi alel minor >5%. Dengan fakta bahwa kami menemukan efek

gen ini pada menyusui dalam artikel ini dan juga pada perilaku maternal pada artikel

yang lain (Mileva-Seitz et al. 2013), gen ini memerlukan investigasi lebih lanjut.

Dengan perkembangan teknologi yang luas dan lebih murah dan baru tentang gen yang

tersedia, layak untuk diperluasnya pengetahuan tentang gen SNPs untuk mengeksplorasi

seluruh gen untuk menyediakan jalur yang bermakna dan haplotipe. Akhirnya,

17

Page 18: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

penelitian lebih lanjut dapat mendukung analisis yang lebih rinci tentang data menyusui

termasuk data yang diambil pada durasi menyusui dan perilaku dan pilihan maternal,

volume susu, frekuensi menyusui, dll, yang mana, untuk melakukan analisis yang lebih

rinci dari pengukuran dependen yang diketahui untuk bergantung pada pengeluaran

oksitosin dan susu.

Meskipun sering sulit untuk mengetahui implikasi klinis langsung dari studi

perilaku-genetik, pada konteks ini terdapat praktik yang sedang berkembang dari

penggunaan semprotan nasal oksitosin untuk mengatasi kesulitan menyusui, khususnya

selama post partum awal (Fewtrell et al. 2006). Namun, respon akan pengobatan ini

bermacam-macam dan memiliki efek yang terbatas pada ibu (Fewtrell et al. 2006). Studi

lebih lanjut harus menggunakan pendekatan farmakogenetik (Kumsta & Heinrichs

2013) untuk menilai apakah variasi pada perbaikan genetic ibu berhubungan dengan

variasi pada efikasi oksitosin dalam fasilitasi menyusui.

18

Page 19: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

Keterangan:

Durasi menyusui (minggu); kerugian awal (CTQ): kerugian awal rendah, kerugian awal

tinggi

Gambar 1: interaksi antara OXT rs2740210 dan kerugian awal pada durasi

menyusui selama tahun post partum pertama pada ibu (sampel primer, n = 127).

Pada ibu yang memiliki genotip CC, kerugian awal yang tinggi berhubungan dengan

durasi menyusui yang rendah. Durasi menyusui merupakan variabel hasil dan berat

lahir, jenis kelamin bayi, usia maternal, penghasilan keluarga, genotip OXT rs2740210

(dikelompokkan sebagai genotip CC vs. genotip AC/AA), nilai CTQ total dan interaksi

GxE sebagai prediktor. Terdapat efek keseluruhan yang signifikan untuk model 3 (F8, 125

= 2.361, P = 0.021) dengan interaksi signifikan antara OXT rs2740210 x CTQ pada

durasi menyusui (b = -8.12, t = -2.3, P<0.023) (Tabel 4a). Kemudian, OXT rs2740210

19

Page 20: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

memoderasi durasi menyusui dalam konteks kerugian awal (tingkatan tinggi skala

CTQ): ibu yang memiliki nilai lebih tinggi pada CTQ menyusui lebih lama [38.6 (SD

19.8) minggu] jika mereka memiliki genotip AA/AC dan menyusui dengan durasi yang

lebih pendek [20.6 (SD 17.3) minggu] jika mereka homozigous terhadap alel C. Model

ini menjelaskan 7.6% variasi pada durasi menyusui.

Keterangan:

Nilai depresi (CES-D); kerugian awal (CTQ): kerugian awal rendah, kerugian awal

tinggi

Gambar 2: interaksi antara genotip rs2740210 dan kerugian awal pada nilai

depresi CES-D pada 6 bulan post partum pada ibu (sampel primer, n = 134). Pada

ibu yang membawa genotip CC, kerugian yang tingi berhubungan dengan depresi post

partum yang lebih tinggi. Pada model regresi linear, nilai depresi (CES-D) pada 6 bulan

20

Page 21: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

post partum merupakan variabel hasil dan berat lahir, jenis kelamin bayi, usia maternal,

penghasilan keluarga, genotip OXT rs2740210 [dikelompokkan sebagai genotip CC vs.

genotip AA/CA), nilai CTQ total dan interaksi GxE merupakan prediktor. Terdapat efek

keseluruhan yang signifikan untuk model 3 (F8, 118 = 5.751, P 0.001) dengan interaksi

yang signifikan antara OXT rs2740210 x CTQ pada depresi (b = 6.06, t = 3.13, P <

0.002) (Tabel 4b). Model ini menjelaskan 23.2% variasi nilai depresi.

Keterangan:

Sampel Hamilton:

Depresi – durasi menyusui – kerugian awal

Gambar 3: Model Mediasi termoderasi (model 8 PROCESS) (Hayes 2013) dari

hubungan antara pengalaman awal, depresi dan durasi menyusui dan

moderasinya oleh genotip OXT rs2740210 (genotip CC) pada sampel Hamilton.

Model ini diuji apakah kerugian awal dan genotip OXT rs2740210 (genotip CC vs.

AA/AC) secara interaktif mempengaruri mediator depresi, yang mana kemudia

21

Page 22: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

mempengaruuhi variabel hasil durasi menyusui. Pada model ini (n = 148), tidak terdapat

hubungan langsung yang signifikan dari CTQ x OXT rs2740210 [tidak juga dengan CC

(c’ = -5.9236, ns) ataupun genotip AA/AC (c’ = -0.8929, ns)] pada durasi menyusui.

Namun, terdapat jalur tidak langsung yang signifikan: hubungan antara kerugian awal

pada durasi menyusi yang dimediasi melalui depresi ibu, namun juga lewat wanita yang

memiliki genotip CC, *P 0.05 [efek a’ (koefisien regresi tidak terstandar) = -3.3401,

95% CI = -7.9466 hingga -0.0015] dan tidak pada wanita dengan genotip AA/AC (a’ = -

1.2942).

Keterangan:

Sampel Montreal:

Depresi – durasi menyusui - kerugian awal

Gambar 4: Model mediasi termoderasi (model 8 PROCESS) (Hayes 2013) dari

hubungan antara oengalaman awal, depresi dan durasi menyusui dan

moderasinya oleh genotip OXT rs2740210 (genotip CC) pada sampel Montreal.

22

Page 23: Variasi Genetik Pada Oksitosin Rs2740210 Dan Kesulitan Awal Terkait Depresi Postpartum Dan Durasi Menyusui

Pada model ini (n = 111), tidak terdapat hubungan langsung yang signifikan dari CTQ x

OXT rs2740210, namun terdapat jalur tidak langsung yang signifikan: seperti terlihat

pada sampel Hamilton, hubungan antara kerugian awal pada durasi menyusui dimediasi

melalui depresi ibu, namun hanya pada wanita yang memiliki genotip CC, P 0.05

[efek a’ (koefisien regresi tidak terstandar)= -0.2770, 95% CI= -0.7987 hingga -

0.0348] dan tidak pada wanita dengan genotip AA/AC (a’= -0.1820, ns).

23