Validasi Metode Analisis

62
Validasi Metode Analisis Pratiwi Apridamyanti, M.Sc., Apt

description

validasi

Transcript of Validasi Metode Analisis

  • Validasi Metode Analisis

    Pratiwi Apridamyanti, M.Sc., Apt

  • Validasi Metode Analisis

    Kenapa perlu dilakukan

  • VALIDASI

    Tindakan dalam pembuatan dengan carayang sesuai (bahwa tiap bahan, prosedur, kegiatan, perlengkapan atau mekanismeyang digunakan dalam proses akansenantiasa mencapai hasil yang sesuaidengan yang diinginkan)

  • Maksud dan t7an validasi

    Mengidentifikasi parameter metode yang kritis

    Menetapkan batas toleransi yang dapatditerima pada masing2 parameter proseskritis

    Memberikan cara/metode pengawasanterhadap parameter proses kritis

  • VALIDASI METODE ANALISIS

    Menurut USP dilakukan untuk menjaminbahwa analisis bersifat akurat, spesifik, reprodusibel, dan tahan terhadap kisarananalisis

    Menurut ISO/IEC:17025(2005) dilakukanuntuk menjamin metode analisis memenuhispesifikasi yang dapat diterima sesuai dengantujuan yang dicapai.

  • 6 VMA-2013 [ A ]

    Kapan Suatu Metode Analisis Perlu

    divalidasi atau revalidasi ?

    Sebelum metode diterapkan atau diberlakukanuntuk penggunaan rutin

    Bila kondisi berubah dilihat dari tujuan metodetersebut divalidasi [misal: instrumen dengankarakteristik yang berbeda]

    Bila metode tersebut berubah dan perubahantersebut diluar lingkup awal metode tersebutsaat divalidasi

    [ Huber, in: Nash and Wachter, 2003 ]

  • 7lanjutan.

    Bila kontrol kualitas mengindikasikan bahwa metode baku tersebut berubah dengan

    berubahnya waktu

    Ada maksud untuk membuktikan kesetaraan antara dua metode (metode baru dan metode

    baku)

  • 8Metode Compendial/Farmakope

    Metode yang termuat di dalam farmakope

    sudah divalidasi

    Jadi tidak perlu dilakukan validasi lagi

    namun

    diperlukan verifikasi

    Kazakevich, Y. and LoBrutto, R., 2007, HPLC for Pharmaceutical Scientists, Chpt. 9

  • 9 VMA-2013 [ A ]

  • Bukti Bahwa Metode Analisis yang diFarmakope/Compendia

    Sudah di Validasi

  • 11 VMA-2013 [ A ]

  • 12 VMA-2013 [ A ]

  • 13

  • 1. Pendekatan validasi metode

    a. Metode Spiking

    i. Metode spiking buta nol

    ii. Metode spiking buta tunggal

    iii. Metode spiking buta ganda

    b. Metode dengan menggunakan CRM (certified reference material)

    Menggunakan bahan referens baku atau sampelautentik yang pendekatan validasinya sudahditerima secara global.

    Mis. USP, NIST etc yang telah menyiapkan, menjamin, dan memasarkan berbagai spesiesanalit.

  • c. Pendekatan kolaboratif antar laboratorium

    Uji banding antar laboratorium.

    d. Pendekatan dengan membandingkan metodebaru yang diterima.

    Membandingkan metode yang telah diterimadengan pendekatan untuk mengembangkanmetode analisis yang baru.

  • 2. Parameter validasi metode analisis

    a. Presisi

    Menurut ICH-Q2A [1995] (3) dan Eurachem [1993] (2):

    Ketelitian suatu metode analisis merupakan kesesuaian/kedekatan hasil tes individual beberapa

    penginjeksian/pengukuran suatu seri standar

    Ketelitian suatu metode analisis merupakanukuran kemampuan suatu metode untuk

    mendapatkan hasil yang mirip (memiliki kedekatan)

    satu dengan yang lain

    Sebagai ukuran kedekatan tersebut adalah nilai

    Per cent Relative Standard Deviation

    [ % RSD ]

  • Bagaimana Menentukan KriteriaKeberterimaan Presisi[ Acceptance Criteria ]

  • Presisi RSD [ Horwitz vs AOAC ]

  • 20 VMA-2013 [ A ]

    Presisi

    Standard Deviation (SD) yang terukur dapatdibagi menjadi tiga (3) kategori, yaitu:

    1. repeatability (keterulangan)

    2. intermediate precision (presisi antara)

    3. reproducibility (ketertiruan)

    Ruggedness = Intermediate Precision

  • 21 VMA-2013 [ A ]

    1.Ripitabilitas

    Ripitabilitas diperoleh apabila analisis dilaku-kan:

    - di satu laboratorium

    - oleh satu analis (operator)

    - dengan satu alat

    - pada rentang waktu singkat

    Analisis tersebut dilakukan paling tidak :

  • 22 VMA-2013 [ A ]

    lanjutan

    Analisis tersebut dilakukan paling tidak:

    - lima (5) atau enam (6) kali penetapan, dari

    - tiga matrik yang berbeda, pada

    - dua (2) atau tiga (3) macam konsentrasi

    yang berbeda

    Relative Standard Deviation-nya (RSD)

  • 23 VMA-2013 [ A ]

    Repeatability

    Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

  • 24 VMA-2013 [ A ]

    2. Presisi antara

    Menurut ICH-Q2A, 1995 (3):

    Presisi antara:

    - merupakan variabilitas jangka panjang

    suatu proses pengukuran dan ditentukan

    dengan membandingkan hasil-hasil suatu

    metode yang dikerjakan dalam satu labora-

    torium selama beberapa minggu

  • 25 VMA-2013 [ A ]

    lanjutan

    Metode presisi antara dapat menggambarkanketidaksesuaian hasil yang diperoleh akibat:

    - analis yang berbeda

    - alat yang berbeda

    - standar dan reagen dari supplier yang

    berbeda

    - penggunaan kolom dari batch yang

    berbeda

    [ atau kombinasi hal-hal yang tersebut di atas ]

  • 26 VMA-2013 [ A ]

    Tujuan

    Tujuan validasi presisi antara adalah:

    - untuk memverifikasi (to verify) dalam labo-

    ratorium yang sama, suatu metode analisis

    akan memberikan hasil yang sama setelah

    fase/tahap pengembangan (metode) selesai.

  • 27 VMA-2013 [ A ]

    Intermediate Precision

    Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

  • 28 VMA-2013 [ A ]

    3. Reprodusibilitas

    Menurut ICH (1993; 1995):

    Reprodusibilitas menggambarkan presisi yang diperoleh antar laboratorium (lihat Tabel 5).

    Tujuan dilakukannya validasi reprodusibilitas:

    - untuk memverifikasi bahwa metode akan

    memberikan hasil yang sama bila metode

    tersebut digunakan pada laboratorium yang

    berbeda

  • 29 VMA-2013 [ A ]

    lanjutan

    Reprodusibilitas ditentukan dengan cara:

    Menganalisis aliquot sampel yang homogen:

    - di laboratorium yang berbeda

    - oleh analis yang berbeda

    - pada kondisi operasional dan lingkungan

    yang mungkin berbeda (tetapi masih

    dalam kisaran parameter yang ditentukan

  • 30 VMA-2013 [ A ]

    Validasi Reprodusibilitas

    Validasi reprodusibilitas penting apabila metode tersebut akan digunakan di labora-

    torium yang berbeda

  • 31 VMA-2013 [ A ]

    Faktor-faktor yang mempengaruhi

    Reprodusibilitas

    Perbedaan temperatur dan kelembaban

    Operator dengan pengalaman yang berbeda

    Peralatan dengan karakteristik yang berbeda

    Variasi bahan dan kondisi instrumen

  • 32 VMA-2013 [ A ]

    Lanjutan (Faktor-faktor)

    Peralatan dan bahan habis pakai dengan usiayang berbeda

    Kolom dari suplier yang berbeda dan batchyang berbeda

    Pelarut dan pereaksi dengan kualitas yangberbeda

  • 33 VMA-2013 [ A ]

    Reproducibility

    Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

  • 34 VMA-2013 [ A ]

    Kriteria Penerimaan Presisi

    Sampel Presisi[ % RSD ]

    Sediaan obat 1

    Biologis 10 - 15 %

    Lingkungan dan Makanan 2 - 20 %

    Sangat tergantung pada:

    Matriks sampelKonsentrasi analit

    Teknik analisis

    Huber, in: Nash and Wachter, 2003

  • 35 VMA-2013 [ A ]

    Validasi Presisi Metode Kromatografi

    Buat larutan uji (obat) dengan konsentrasitertentu ( larutan A ).

    Lakukan penginjek-an berulang larutan A.

    Pada validasi metode analisis:

    - minimum 10 kali injek ke sistem HPLC

    - RSD < 1,0 % [direkomendasikan]

    - untuk keperluan SST (UKS):

    - RSD < 1,0 % untuk 3-5 kali injek

    diperlukan.

    Beberapa metode mempersyaratkan nilai RSD< 2,0 %.

    Ahuja dan Dong , 2005, p.278

  • 36 VMA-2013 [ A ]

    Peningkatan Presisi HPLC

    Ahuja dan Dong , 2005, p.265

  • 2. Akurasi

    Accuracy = Ketepatan

    Ketepatan suatu metode analisis

    adalah kesesuaian antara hasil uji yang

    diperoleh dan nilai sebenarnya yang

    diterima

  • Penentuan Akurasi Metode Analisisdengan cara:

    1. Dengan cara membandingkan hasil analisis metodeyang divalidasi dengan hasil analisis yang diperolehmenggunakan metode baku (established reference method)

    2. Dengan menganalisis sampel yang diketahuikonsentrasinya (certified reference material, CRM) danmembandingkan hasil analisis terhadap nilaisebenarnya yang dinyatakan dalam CRM

    3. Tambahkan (spiking) zat baku dengan konsen-trasiyang diketahui (by weight or by volume) ke dalam, matrik* kemudian:

    - lakukan ekstraksi analit injekkan kealat analisis dan hasil yang diperoleh

    ditentukan recoverinya (%)

  • 39 VMA-2013 [ B ]

    Persyaratan Akurasi

    Konsentrasi harus mencakup rentang zat yang dianalisis dan salah satunya adalah

    konsentrasi yang dekat dengan nilai limit of

    quantitaion (LoQ)

    Perkiraan rekoveri tergantung pada:

    - matrik sampel

    - prosedur penyiapan sampel, dan

    - konsentrasi sampel

    [ Lihat Tabel AOAC / HORWITZ ]

  • 40 VMA-2013 [ B ]

    Akurasi

    Misal:

    Tiga (3) macam konsentrasi yang mencakup

    80, 100, dan 120 %

    dari nilai kadar sampel

    dan masing-masing konsentrasi direplikasi 3 kali

    Accuracy should be reported as % recovery

  • 41 VMA-2013 [ B ]

    Rekoveri

    Rekoveri =Respon hasil ekstraksi

    Respon zat baku*X 100 %

    * : yang dilarutkan dalam pelarut murni

  • 42 VMA-2013 [ B ]

    Kriteria Penerimaan

  • 43 VMA-2013 [ B ]

    Accuracy and Precision

    Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

  • 44 VMA-2013 [ B ]

    Recovery Results for C.U.

    LoBrutto and Patel, 2007

  • 3. Linieritas

    Linearitas suatu metode analisis adalah:

    kemampuan metode untuk mendapatkan

    hasil uji (respon) yang (secara langsung

    atau dengan bantuan perubahan

    matematik) proporsional terhadap

    konsentrasi analit dalam sampel pada

    suatu rentang tertentu

    Dipersiapkan dengan:

    minimum lima (5) level konsentrasi dengan

    tiga ( 3 ) replikasi

  • VMA-2013 [ B ]

    Kurva Baku [ 3 replikasi ]

    46

    Lakukan replikasi !

  • 47 VMA-2013 [ B ]

    Linearitas ditentukan dengan menganalisis:

    tiga hingga enam kali penginjeksian dari

    lima atau lebih konsentrasi zat standar

    yang terletak antara

    80 - 120 %

    rentang

    konsentrasi yang diperkirakan

  • 48 VMA-2013 [ B ]

    Linearitas dapat disiapkan dengan cara:

    1. Minimum 5 konsentrasi zat standar (dari

    pengenceran larutan induk)

    atau

    2. Minimum 5 konsentrasi zat standar (dari

    masing-masing penimbangan zat standar)

    Mana yang direkomendasikan ?

    Mengapa ?

  • 49 VMA-2013 [ B ]

    Linearity = Linieritas

    - hasil pengukuran menggunakan suatumetode analisis yang berupa: abs, luas area,

    atau tinggi puncak menunjukkan proporsio-

    nalitas dengan kadar zat yang dianalisis

    Syarat:

    Y = bX + a

    Koefisien korelasi [ r ] 0,999

    Kazakevich and LoBrutto, 2007, p.471-481; Ahuja and Rasmussen, 2007, p.292;

    Snyder dkk., 1997, p. 691 dan Chan dkk., 2004, p.16.

  • 50 VMA-2013 [ B ]

  • 51 VMA-2013 [ B ]

    Linearity Assay & C.U.

  • 52 VMA-2013 [ B ]

    Low-Level Linearity

  • 4. Rentang

    Rentang suatu metode analisis adalahinterval antara tingkat paling atas danpaling bawah yang sudah terbukti dapatditentukan dengan akurasi, presisi, danlinearitas menggunakan metode sepertiyang ditulis

    Rentang biasanyadigambarkan/dinyatakan dalam unit (%, ppm) yang diperoleh dengan metodeanalitik tersebut.

  • 54 VMA-2013 [ B ]

    Rentang Minimum

    Jenis analisis Rentang [ % ]

    PK. Kadar Obat atau SediaanObat

    80 - 120

    Keragaman kandungan 70 - 130[ atau lebih lebar ]

    Uji disolusi +/- 20

    ICH, Q 2A and 2B, 2005 / ICH Q2 (R1)

  • 5. LoD (Limit of Detection) dan LOQ (Limit of Quantification)

    LoD adalah konsentrasi analitterrendah dalam sampel yang masih

    dapat dideteksi tetapi tidak diperlukan

    secara kuantitatif

    Pada HPLC, LoD adalah jumlah zatyang diinjeksikan untuk menghasilkan

    tinggi puncak paling tidak 2 atau 3 kali

    tinggi puncak baseline noise level

  • 56 VMA-2013 [ B ]

    Limit of Quantitation

    LoQ adalah jumlah zat minimum yang diinjeksikan untuk memberikan hasil pengukur-

    an secara teliti

    Pada HPLC, biasanya tinggi puncak 10 hingga20 kali lebih tinggi dibanding baseline noise

    Sejumlah sampel dengan konsentrasi analitmenurun (semakin kecil) diinjeksikan 6 kali,

    Hitunglah nilai RSD-nya

  • 57 VMA-2013 [ B ]

  • 6. Ketahanan (Robutness)

    Robustness adalah ukuran kinerja(performance) suatu metode analisis

    apabila perubahan kecil yang disengaja

    diterapkan pada kondisi metode tersebut

    Tujuan validasi parameter ini untukmengiden-tifikasi (bila ada) kondisi

    metode mana yang paling kritis untuk

    menampilkan kinerja metode dengan baik

    Mis. Parameter yang dievaluasi

    % pelarut organik, pH, kekuatan ionik,

    suhu

  • 7. Kekasaran (Ruggedness)

    merupakan tingkat reprodusibilitas hasilyang diperoleh dibawah kondisi yang bermacam-macam. Dinyatakan dalam %RSD

    kekasaran dalam metode dapat terlihatketika metode tersebut sering digunakan

    Mis. Pengecekan terhadap kolom kromatografiberbeda pabrik dgn jenis yang sama, dimanasemua faktor dijaga konstan seperti fase gerakdan reagen yang digunakan.

  • 8. Uji Kesesuaian sistem

    Serangkaian uji untuk menjamin bahwametode dapat menghasilkan akurasi danpresisi yang dapat diterima. Persyaratankesesuaian sistem biasana dilakukan setelahdilakukan pengembangan metoe dan validasimetode.

  • 61 VMA-2013 [ B ]

    System Suitability Test [ FDA ]

    Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

  • 62 VMA-2013 [ B ]

    System Suitability Test

    Ermer dan Miller, 2005, p.338.