Uts

14
UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA SIFAT : TAKE HOME EXAM DOSEN : Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak. Amanita Novi Yushita, M.Si. JAWABLAH SEMUA SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR! 1. Apa yang anda ketahui tentang penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC dan apa perbedaan penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMELS! Berikan penjelasan dan analisa saudara! 2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang kerahasiaan bank dan mengapa bank harus selalu menjaga kerahasiaannya! Berikan pula contoh kasus kebocoran suatu kerahasiaan bank! 3. a. Jelaskan fungsi, tugas dan wewenang dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)! b. Jelaskan bagaimana proses penyelesaian bank gagal yang berdampak sistemik maupun yang tidak berdampak sistemik! Berikan contoh kasusnya! c. Jelaskan bagaimana peran OJK, LPS, dan Bank Indonesia dalam melakukan pengawasan dibidang perbankan! 4. a. Jelaskan apa yang ada ketahui tentang Dewan Syariah Nasional dan apa saja peran DSN dalam lembaga keuangan syariah! b. Jelaskan perbedaan antara Unit Usaha Syariah (UUS) dengan Bank Umum Syariah (BUS) dan berikan masing-masing contoh produk bank serta perhitungan bagi hasilnya! (berikan contoh nama banknya)! c. Bagaimana perkembangan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional di Indonesia selama 5 tahun terakhir! Berikan analisa saudara!

description

hsdgysnjsdja

Transcript of Uts

Page 1: Uts

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYASIFAT : TAKE HOME EXAMDOSEN : Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak.

Amanita Novi Yushita, M.Si.

JAWABLAH SEMUA SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR!

1. Apa yang anda ketahui tentang penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode

RGEC dan apa perbedaan penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode

CAMELS! Berikan penjelasan dan analisa saudara!

2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang kerahasiaan bank dan mengapa bank harus selalu

menjaga kerahasiaannya! Berikan pula contoh kasus kebocoran suatu kerahasiaan bank!

3. a. Jelaskan fungsi, tugas dan wewenang dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)!

b. Jelaskan bagaimana proses penyelesaian bank gagal yang berdampak sistemik maupun

yang tidak berdampak sistemik! Berikan contoh kasusnya!

c. Jelaskan bagaimana peran OJK, LPS, dan Bank Indonesia dalam melakukan

pengawasan dibidang perbankan!

4. a. Jelaskan apa yang ada ketahui tentang Dewan Syariah Nasional dan apa saja peran

DSN dalam lembaga keuangan syariah!

b. Jelaskan perbedaan antara Unit Usaha Syariah (UUS) dengan Bank Umum Syariah

(BUS) dan berikan masing-masing contoh produk bank serta perhitungan bagi hasilnya!

(berikan contoh nama banknya)!

c. Bagaimana perkembangan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan

konvensional di Indonesia selama 5 tahun terakhir! Berikan analisa saudara!

5. a.Suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) menjadi acuan bagi perbankan dalam menentukan

besarnya suku bunga simpanan dan pinjaman kepada nasabah. Pada Oktober 2013 BI rate

dipatok 7,25%, meningkat dari 7% pada pertengahan September 2013. Apa dampak yang

akan terjadi pada perekonomian Indonesia dengan adanya peningkatan BI Rate tersebut.

Berikan analisa saudara!

b. Jelaskan peran dari Bank Indonesia dalam mengatasi penurunan kurs mata uang Rupiah

terhadap mata uang asing! Berikan analisa saudara!

6. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara bank umum dan BPR dilihat dari jenis, fungsi,

dan kegiatannya! Berikan contoh untuk produk yang ditawarkan! (berikan contoh nama bank

umum dan BPR beserta dengan produk yang dimiliki)

Page 2: Uts

Jawaban :

1. Penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC,( Risk Profil, Good

Corporate Governance, earning, dan capital)Penilaian menggunakan metode ini di

tetapkan berdasarkan peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/I/PBI/2011 tentang

penilaian tingkat kesehatan bank umum, pedoman perhitungannya diatur dalam surat

edaran (SE) Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang penilaian

Tingkat kesehatan bank umum. Isi dari surat edaran tersebut adalah memwajibkan bank

umum untuk melakukan penilain sendiri (self assessment) Tingkat Kesehatan bank

dengan menggunakan pendekatan Risiko (Risk Based Bank rating/ Baik secara Individu

maupun secara Konsolidasi penilaian menggunakan metode RGEC mendasarkan bahwa

kualitas manajemen bank adalah yang paling penting.

Penilaian tingkat kesehatan bank.

Metode camels menilai tigkat kesehatan bank dari faktor permodalan, kualitas pasar

asset, amanajemen, pendataan, likuiditas, dan sensitivitas pasar. sedangkan metode

RGEC menilai dari faktor risiko profile, good corponate Governance, pendapatan dan

permodalan metode camels tidak memberikan suatu kesimpilan yang mengarah ke satu

penilaian. Sedangkan RGEC lebih menekankan akan pentingnya kualitas manajemen

Sumber : Blog.Pasca.Gunadarma.ac.id

2. Kerahasian Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai

nasabah penyimpan dan simpanannya (pasal 1, ayat 28 UU no. 10/1998)

Yang termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan ket mengenai nasabah adalah :

1. Jumlah Kredit

2. Jumlah dan jenis rekening nasabah

3. Transfer

4. Pemberian garasi bank

5. Pendiskotoan surat-surat berharga

6. Pemberian kredit

Page 3: Uts

Dan alasan kenapa bank harus menjaga kerahasiaan adalah karena merahasiakan

keterangan mengenai Nasabah merupakan kewajiban yang bersifat perdata serta

pengungkapan keterangan mengenai Nasabah debitur dapat dituntut secara perdata.

Contoh kasus kebocoran Bank :

3. a. Fungsi, Tugas, dan Wewenang LPS & OJK

Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) :

1. Menjamin simpanan nasabah penyimpan.

2. Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan

kewenangannnya.

Tugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan.

2. Melaksanakan penjaminan simpanan.

3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara

stabilitas sistem perbankan.

4. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank Gagal

yang tidak berdampak sistemik.

Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.

Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

1. Menetapkan dan memungut premi jaminan

2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta

3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.

4. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank,

dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank.

5. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada angka

6. Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.

Page 4: Uts

7. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi

kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu.

8. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan simpanan.

9. Menjatuhkan sanksi administratif.

Fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

1. Berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi

terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

Tugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

1. Melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa

keuangan di sektor Perbankan, pasar modal, Perasuransian, Dana Pensiun,

Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

Wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

1. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi

perizinan pendirian bank dan kegiatan usaha bank

2. pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank

3. pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank.

4. pemeriksaan bank.

b. Proses penyelesaian bank gagal yang berdampak sistemik maupun yang tidak

berdampak sistemik

Keputusan penyelamatan bank gagal yang berdampak sistemik di ambil oleh komite

koordinasi yang beranggotakan menteri keuangan.LPS memiliki wewenang hak dan

pemegang saham, termasuk RUPS (Rapat umum pemegang Saham) selain itu LPS juga

bisa menguasai asset, meninjau ulang, membatalkan mengakhiri, mengubah setiap

kontrak yang mengikat bank gagal.LPS memilik pilihan untuk menyelamatkan atau tidak

Page 5: Uts

menyelamatkan bank gagal tersebut. Pilihan tersebut didasarkan pada perkiraan biaya

penyelamatan dan perkiraan biaya tidak melakukan penyelamatan.

c. Peran LPS, OJK, dan Bank Indonesia adalah melakukan pengawasan di bidang

perbankan

Sebelum dibentuk OJK Bank Indonesia selaku bank sentral memiliki tiga

kewajiban dalam mejaga kestabilan rupiah yaitu yang pertama menetapkan kebijakan

moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan

mengawasi perbankan.Namun setelah OJK dibentuk pengaturan dan pengawasan

perbankan diserahkan kepada OJK.

Sumber : www1.lps.go.id

4. a. Dewan Syariah Nasional

Dewan syariah Nasional Lembaga swadaya masyarakat yang berperan dalam

menjamin ke-islaman keuangan sariah di Indonesia peran DSN sendiri adalah menumbuh

kembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya

dan sektor keuangan pada khususnya termasuk usaha bank, asuransi, dan reksa dana dan

mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah.

Peran Dewan Syariah Nasional :

1. Memberikan atau mecabut rekomendasi nama-ama yang akan duduk sebagai anggota

Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada suatu lembaga keungan syariah, termasuk

bank,asuransi, dan reksa dana

2. mengelurkan fatwa yang mengikat DPS di masing-masing lembaga keuangan syariah

dan menjadi dasar tindakan hukum fihak terkait.

3. Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan yang dikeluarkan oleh

instansi yang berwenang, seperti Bank Indonesia dan BAPEPAM

4. Memberikan peringatan kepada lembaga keuangan syariah untuk menghentikan

penyimpanan dan fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN

5. Mengusulkan kepada pihak yang berwenang untuk mengambil ti dakan apabila

peringatan tidak diindahkan.

Page 6: Uts

b. Perbedaan antara Bank Umum Syariah dengan Unit Usaha Syariah

Bank umum syariah (BUS) adalah bank yang secara penuh bertransaksi secara

syariah bukan merupakan unit usaha jadi bank umum syariah (BUS) tidak lagi bernaung

pada Bank Induknya atau konvesional Bus berdiri sendiri sedangkan unit usaha syariah

pada dasarnya sistem UUS sama dengan Bank umum Syariah (BUS) yang membedakan

adalah pada status pendirian sistem syariahnya UUS masih bernaung pada aturan

manajemen perbankan konvesional

Contoh Bank umum syariah (BUS) adalah Bank muamalat Indonesia Bank muamalat

Indonesia adalah Bank pertama di Indonesia yang menggunakan sistem akutansi Syariah

produk Bank muamalat Indonesia :

d. Perkembangan Bank Syariah 5 tahun terakhir

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dapat  terbilang cukup pesat.

Menurut data Bank Indonesia, terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS) yang

beroperasi di Indonesia dengan nilai aset per Januari 2012 adalah sebesar Rp115,3

triliun tumbuh 46 persen dibandingkan pada Januari 2011 yang senilai Rp78,2

triliun. Sedangkan aset 24 Unit Usaha Syariah (UUS) per Januari 2012 adalah

Rp28,6 triliun tumbuh 63 persen dibandingkan Januari 2011 yang hanya

berjumlah Rp17,9 triliun dan aset 155 Bank Perkreditan Rakyat Syariah per

Januari 2012 ialah Rp3,61 triliun dibanding posisi Januari 2011 yaitu Rp2,77

triliun sehingga meningkat 30,1 persen. Perkembangan Bank syariah mungkin

lebih tinggi dari bank konvesional. Masyarakat sekarang ini sudah mulai tertarik

pada bank syariah, perekonomian Indonesia kearah yang lebih positif ditandai

dengan munculnya hal hal baru dengan system syariah.

5. (a) Kenaikan BI rate yang semula 7% menjadi 7,25% tentu saja akan berdampak

pada kenaikan suku bunga pinjaman dan sukun bunga deposito, sehingga

permintaan kredit dari perusahaan maupun pribadi akan turun. Kenaikan suku

bunga pinjaman juga akan membuat biaya modal perusahaan untuk investasi juga

akan naik dan ini semua akan menurunkan aktifitas komsumsi dan investasi. dengan

Page 7: Uts

semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka kebutuhan untuk

mata uangnya akan semakin besar pula

b. Peran Bank Indonesia dalam mengatasi penurunan kurs mata uang Rupiah

terhadap mata uang asing. Bank Indonesia selaku bank sentral di indonesi memiliki

kebijakan moneter dalam dunia perbankan indonesia. Bank Indonesia bisa dengan

menaikkan suku bunga BI Rate.Namun untuk bisa menstabilkan kurs mata uang

tidak cukup hanya dengan kebijakan moneter yang dimiliki BI. Diperlukan adanya

kerjasama dan komitmen dari seluruh pelaku ekonomi, baik pemerintah maupun

swasta

1. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat

banyak. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvesional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan BPR atau Bank

Perkreditan Rakyat melakukan kegiatan usaha secara konvensional maupun

prinsip syariah juga namun dalam kegiatanya tidak memberiakan jasa dalam lalu

lintas pembayaran. Bank umum dan BPR mempunyai Fungsi dan tujuan yang

sama, yaitu sebagai lembaga penghimpun dana dan menyalurkan dana dari

masyarakat. Kegiatan Bank umum dalam menghimpun dana dari masyarakat bisa

dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan Deposit, sedangkan BPR hanya dalam

bentuk Tabungan dan Deposit saja, BPR dilarang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk Simpanan Giro. Dalam menyalurkan dana ke

masyarakat Bank umum dan BPR sama yaitu Kredit Investasi, Kredirt Modal

kerja, dan Kredit Perdagangan. Namun dalam memberikan jasa-jasa perbankan

dalam lalu lintas pembayaran seperti Trasnfer, Kliring, Inkaso, dan Letter of credit

BPR dilarang melakukan itu semua. BPR juga tidak bisa melakukan kegiatan

dalam bentuk valuta asing dan melakukan kegiatan peransuransian.

Contoh Bank Umum dan BPR beserta Produknya :

Page 8: Uts

a. Bank Mandiri

1) Tabungan :

a) Mandiri Tabungan

b) Mandiri Tabungan Bisnis

c) Mandiri Tabungan Rencana

d) Mandiri Tabungan Haji

e) Mandiri Tabungan Valas

f) Mandiri Tabungan TKI

g) Tabunganku

2) Mandiri Giro

3) Mandiri Deposito :

a) Mandiri Deposito

b) Mandiri Deposito Valas

4) Mandiri Debit

5) Mandiri E-Cash

6) Mandiri E-Money

7) Mandiri Kartu Kredit

a) Mandiri Visa

b) Mandiri Master Card

8) Mandiri Kredit Konsumen

a) Mandiri KPR

b) Mandiri KPR Multiguana

c) Mandiri Kredit Angunan

b. BPR Shinta Daya

Produk-Produk yang dimiliki :

1) Tabungan :

a) Tabungan Extra Prima

b) Tabungan Tamasya Plus

c) Taberna

Page 9: Uts

d) Tabungan Umum

e) Tabungan Pelajar

f) Tabungan Pegawai

g) Tabungan Harian

h) Tabunganku

2) Kredit :

a) Kredit Umum

b) Kredit KSM

c) Kredit PKM

d) Kredit dengan Angunan Deposito/ Tabungan

3) Deposito

UTS BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Dosen Pengampu : Amanita Novi Yushita,SE

Page 10: Uts

Disusun Oleh :

Yunita Dyan Pertiwi

12803244039

Pendidikan Akuntansi (B)

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013