Uts
-
Upload
yunita-dyan -
Category
Documents
-
view
191 -
download
5
description
Transcript of Uts
UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYASIFAT : TAKE HOME EXAMDOSEN : Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak.
Amanita Novi Yushita, M.Si.
JAWABLAH SEMUA SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR!
1. Apa yang anda ketahui tentang penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode
RGEC dan apa perbedaan penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode
CAMELS! Berikan penjelasan dan analisa saudara!
2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang kerahasiaan bank dan mengapa bank harus selalu
menjaga kerahasiaannya! Berikan pula contoh kasus kebocoran suatu kerahasiaan bank!
3. a. Jelaskan fungsi, tugas dan wewenang dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)!
b. Jelaskan bagaimana proses penyelesaian bank gagal yang berdampak sistemik maupun
yang tidak berdampak sistemik! Berikan contoh kasusnya!
c. Jelaskan bagaimana peran OJK, LPS, dan Bank Indonesia dalam melakukan
pengawasan dibidang perbankan!
4. a. Jelaskan apa yang ada ketahui tentang Dewan Syariah Nasional dan apa saja peran
DSN dalam lembaga keuangan syariah!
b. Jelaskan perbedaan antara Unit Usaha Syariah (UUS) dengan Bank Umum Syariah
(BUS) dan berikan masing-masing contoh produk bank serta perhitungan bagi hasilnya!
(berikan contoh nama banknya)!
c. Bagaimana perkembangan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan
konvensional di Indonesia selama 5 tahun terakhir! Berikan analisa saudara!
5. a.Suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) menjadi acuan bagi perbankan dalam menentukan
besarnya suku bunga simpanan dan pinjaman kepada nasabah. Pada Oktober 2013 BI rate
dipatok 7,25%, meningkat dari 7% pada pertengahan September 2013. Apa dampak yang
akan terjadi pada perekonomian Indonesia dengan adanya peningkatan BI Rate tersebut.
Berikan analisa saudara!
b. Jelaskan peran dari Bank Indonesia dalam mengatasi penurunan kurs mata uang Rupiah
terhadap mata uang asing! Berikan analisa saudara!
6. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara bank umum dan BPR dilihat dari jenis, fungsi,
dan kegiatannya! Berikan contoh untuk produk yang ditawarkan! (berikan contoh nama bank
umum dan BPR beserta dengan produk yang dimiliki)
Jawaban :
1. Penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC,( Risk Profil, Good
Corporate Governance, earning, dan capital)Penilaian menggunakan metode ini di
tetapkan berdasarkan peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/I/PBI/2011 tentang
penilaian tingkat kesehatan bank umum, pedoman perhitungannya diatur dalam surat
edaran (SE) Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang penilaian
Tingkat kesehatan bank umum. Isi dari surat edaran tersebut adalah memwajibkan bank
umum untuk melakukan penilain sendiri (self assessment) Tingkat Kesehatan bank
dengan menggunakan pendekatan Risiko (Risk Based Bank rating/ Baik secara Individu
maupun secara Konsolidasi penilaian menggunakan metode RGEC mendasarkan bahwa
kualitas manajemen bank adalah yang paling penting.
Penilaian tingkat kesehatan bank.
Metode camels menilai tigkat kesehatan bank dari faktor permodalan, kualitas pasar
asset, amanajemen, pendataan, likuiditas, dan sensitivitas pasar. sedangkan metode
RGEC menilai dari faktor risiko profile, good corponate Governance, pendapatan dan
permodalan metode camels tidak memberikan suatu kesimpilan yang mengarah ke satu
penilaian. Sedangkan RGEC lebih menekankan akan pentingnya kualitas manajemen
Sumber : Blog.Pasca.Gunadarma.ac.id
2. Kerahasian Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanannya (pasal 1, ayat 28 UU no. 10/1998)
Yang termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan ket mengenai nasabah adalah :
1. Jumlah Kredit
2. Jumlah dan jenis rekening nasabah
3. Transfer
4. Pemberian garasi bank
5. Pendiskotoan surat-surat berharga
6. Pemberian kredit
Dan alasan kenapa bank harus menjaga kerahasiaan adalah karena merahasiakan
keterangan mengenai Nasabah merupakan kewajiban yang bersifat perdata serta
pengungkapan keterangan mengenai Nasabah debitur dapat dituntut secara perdata.
Contoh kasus kebocoran Bank :
3. a. Fungsi, Tugas, dan Wewenang LPS & OJK
Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) :
1. Menjamin simpanan nasabah penyimpan.
2. Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan
kewenangannnya.
Tugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan.
2. Melaksanakan penjaminan simpanan.
3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara
stabilitas sistem perbankan.
4. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank Gagal
yang tidak berdampak sistemik.
Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.
Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
1. Menetapkan dan memungut premi jaminan
2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta
3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.
4. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank,
dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank.
5. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada angka
6. Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.
7. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi
kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu.
8. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan simpanan.
9. Menjatuhkan sanksi administratif.
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
1. Berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
Tugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
1. Melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan di sektor Perbankan, pasar modal, Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
1. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi
perizinan pendirian bank dan kegiatan usaha bank
2. pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank
3. pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank.
4. pemeriksaan bank.
b. Proses penyelesaian bank gagal yang berdampak sistemik maupun yang tidak
berdampak sistemik
Keputusan penyelamatan bank gagal yang berdampak sistemik di ambil oleh komite
koordinasi yang beranggotakan menteri keuangan.LPS memiliki wewenang hak dan
pemegang saham, termasuk RUPS (Rapat umum pemegang Saham) selain itu LPS juga
bisa menguasai asset, meninjau ulang, membatalkan mengakhiri, mengubah setiap
kontrak yang mengikat bank gagal.LPS memilik pilihan untuk menyelamatkan atau tidak
menyelamatkan bank gagal tersebut. Pilihan tersebut didasarkan pada perkiraan biaya
penyelamatan dan perkiraan biaya tidak melakukan penyelamatan.
c. Peran LPS, OJK, dan Bank Indonesia adalah melakukan pengawasan di bidang
perbankan
Sebelum dibentuk OJK Bank Indonesia selaku bank sentral memiliki tiga
kewajiban dalam mejaga kestabilan rupiah yaitu yang pertama menetapkan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan
mengawasi perbankan.Namun setelah OJK dibentuk pengaturan dan pengawasan
perbankan diserahkan kepada OJK.
Sumber : www1.lps.go.id
4. a. Dewan Syariah Nasional
Dewan syariah Nasional Lembaga swadaya masyarakat yang berperan dalam
menjamin ke-islaman keuangan sariah di Indonesia peran DSN sendiri adalah menumbuh
kembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya
dan sektor keuangan pada khususnya termasuk usaha bank, asuransi, dan reksa dana dan
mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah.
Peran Dewan Syariah Nasional :
1. Memberikan atau mecabut rekomendasi nama-ama yang akan duduk sebagai anggota
Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada suatu lembaga keungan syariah, termasuk
bank,asuransi, dan reksa dana
2. mengelurkan fatwa yang mengikat DPS di masing-masing lembaga keuangan syariah
dan menjadi dasar tindakan hukum fihak terkait.
3. Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang, seperti Bank Indonesia dan BAPEPAM
4. Memberikan peringatan kepada lembaga keuangan syariah untuk menghentikan
penyimpanan dan fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN
5. Mengusulkan kepada pihak yang berwenang untuk mengambil ti dakan apabila
peringatan tidak diindahkan.
b. Perbedaan antara Bank Umum Syariah dengan Unit Usaha Syariah
Bank umum syariah (BUS) adalah bank yang secara penuh bertransaksi secara
syariah bukan merupakan unit usaha jadi bank umum syariah (BUS) tidak lagi bernaung
pada Bank Induknya atau konvesional Bus berdiri sendiri sedangkan unit usaha syariah
pada dasarnya sistem UUS sama dengan Bank umum Syariah (BUS) yang membedakan
adalah pada status pendirian sistem syariahnya UUS masih bernaung pada aturan
manajemen perbankan konvesional
Contoh Bank umum syariah (BUS) adalah Bank muamalat Indonesia Bank muamalat
Indonesia adalah Bank pertama di Indonesia yang menggunakan sistem akutansi Syariah
produk Bank muamalat Indonesia :
d. Perkembangan Bank Syariah 5 tahun terakhir
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dapat terbilang cukup pesat.
Menurut data Bank Indonesia, terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS) yang
beroperasi di Indonesia dengan nilai aset per Januari 2012 adalah sebesar Rp115,3
triliun tumbuh 46 persen dibandingkan pada Januari 2011 yang senilai Rp78,2
triliun. Sedangkan aset 24 Unit Usaha Syariah (UUS) per Januari 2012 adalah
Rp28,6 triliun tumbuh 63 persen dibandingkan Januari 2011 yang hanya
berjumlah Rp17,9 triliun dan aset 155 Bank Perkreditan Rakyat Syariah per
Januari 2012 ialah Rp3,61 triliun dibanding posisi Januari 2011 yaitu Rp2,77
triliun sehingga meningkat 30,1 persen. Perkembangan Bank syariah mungkin
lebih tinggi dari bank konvesional. Masyarakat sekarang ini sudah mulai tertarik
pada bank syariah, perekonomian Indonesia kearah yang lebih positif ditandai
dengan munculnya hal hal baru dengan system syariah.
5. (a) Kenaikan BI rate yang semula 7% menjadi 7,25% tentu saja akan berdampak
pada kenaikan suku bunga pinjaman dan sukun bunga deposito, sehingga
permintaan kredit dari perusahaan maupun pribadi akan turun. Kenaikan suku
bunga pinjaman juga akan membuat biaya modal perusahaan untuk investasi juga
akan naik dan ini semua akan menurunkan aktifitas komsumsi dan investasi. dengan
semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka kebutuhan untuk
mata uangnya akan semakin besar pula
b. Peran Bank Indonesia dalam mengatasi penurunan kurs mata uang Rupiah
terhadap mata uang asing. Bank Indonesia selaku bank sentral di indonesi memiliki
kebijakan moneter dalam dunia perbankan indonesia. Bank Indonesia bisa dengan
menaikkan suku bunga BI Rate.Namun untuk bisa menstabilkan kurs mata uang
tidak cukup hanya dengan kebijakan moneter yang dimiliki BI. Diperlukan adanya
kerjasama dan komitmen dari seluruh pelaku ekonomi, baik pemerintah maupun
swasta
1. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvesional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan BPR atau Bank
Perkreditan Rakyat melakukan kegiatan usaha secara konvensional maupun
prinsip syariah juga namun dalam kegiatanya tidak memberiakan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Bank umum dan BPR mempunyai Fungsi dan tujuan yang
sama, yaitu sebagai lembaga penghimpun dana dan menyalurkan dana dari
masyarakat. Kegiatan Bank umum dalam menghimpun dana dari masyarakat bisa
dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan Deposit, sedangkan BPR hanya dalam
bentuk Tabungan dan Deposit saja, BPR dilarang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk Simpanan Giro. Dalam menyalurkan dana ke
masyarakat Bank umum dan BPR sama yaitu Kredit Investasi, Kredirt Modal
kerja, dan Kredit Perdagangan. Namun dalam memberikan jasa-jasa perbankan
dalam lalu lintas pembayaran seperti Trasnfer, Kliring, Inkaso, dan Letter of credit
BPR dilarang melakukan itu semua. BPR juga tidak bisa melakukan kegiatan
dalam bentuk valuta asing dan melakukan kegiatan peransuransian.
Contoh Bank Umum dan BPR beserta Produknya :
a. Bank Mandiri
1) Tabungan :
a) Mandiri Tabungan
b) Mandiri Tabungan Bisnis
c) Mandiri Tabungan Rencana
d) Mandiri Tabungan Haji
e) Mandiri Tabungan Valas
f) Mandiri Tabungan TKI
g) Tabunganku
2) Mandiri Giro
3) Mandiri Deposito :
a) Mandiri Deposito
b) Mandiri Deposito Valas
4) Mandiri Debit
5) Mandiri E-Cash
6) Mandiri E-Money
7) Mandiri Kartu Kredit
a) Mandiri Visa
b) Mandiri Master Card
8) Mandiri Kredit Konsumen
a) Mandiri KPR
b) Mandiri KPR Multiguana
c) Mandiri Kredit Angunan
b. BPR Shinta Daya
Produk-Produk yang dimiliki :
1) Tabungan :
a) Tabungan Extra Prima
b) Tabungan Tamasya Plus
c) Taberna
d) Tabungan Umum
e) Tabungan Pelajar
f) Tabungan Pegawai
g) Tabungan Harian
h) Tabunganku
2) Kredit :
a) Kredit Umum
b) Kredit KSM
c) Kredit PKM
d) Kredit dengan Angunan Deposito/ Tabungan
3) Deposito
UTS BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Dosen Pengampu : Amanita Novi Yushita,SE
Disusun Oleh :
Yunita Dyan Pertiwi
12803244039
Pendidikan Akuntansi (B)
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013