Uts Metolid
-
Upload
andikaputra -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of Uts Metolid
Rasionalisme
Rasionalisme adalah mashab filsafat ilmu yang berpandangan bahwa rasio adalah sumber dari
segala pengetahuan. Dengan demikian, kriteria kebenaran berbasis pada intelektualitas.
Strategi pengembangan ilmu model rasionalisme, dengan demikian, adalah mengeksplorasi
gagasan dengan kemampuan intelektual manusia.
Sumbangan rasionalisme tampak nyata dalam membangun ilmu pengetahuan modern yang
didasarkan pada kekuatan pikiran atau rasio manusia. Hasil-hasil teknologi era industri dan era
informasi tidak dapat dilepaskan dari andil rasionalisme untuk mendorong manusia
menggunakan akal pikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan
manusia.
Empirisme
Empirisme adalah sebuah orientasi filsafat yang berhubungan dengan kemunculan ilmu
pengetahuan modern dan metode ilmiah. Empirisme menekankan bahwa ilmu pengetahuan
manusia bersifat terbatas pada apa yang dapat diamati dan diuji. Oleh karena itu, aliran
empirisme memiliki sifat kritis terhadap abstraksi dan spekulasi dalam membangun dan
memperoleh ilmu.
Sumbangan utama dari aliran empirisme adalah lahirnya ilmu pengetahuan modern dan
penerapan metode ilmiah untuk membangun pengetahuan. Selain itu, tradisi empirisme adalah
fundamen yang mengawali mata rantai evolusi ilmu pengetahuan sosial, terutama dalam
konteks perdebatan apakah ilmu pengtahuan sosial itu berbeda dengan ilmu alam. Sejak saat
itu, empirisme menempati tempat yang terhormat dalam metodologi ilmu pengetahuan sosial.
Acapkali empirisme diparalelkan dengan tradisi positivism. Namun demikian keduanya mewakili
pemikiran filsafat ilmu yang berbeda.
Positivisme
Positivisme adalah doktrin filosofi dan ilmu pengetahuan sosial yang menempatkan peran
sentral pengalaman dan bukti empiris sebagai basis dari ilmu pengetahuan dan penelitian.
Salah satu bagian dari tradisin positivism adalah sebuah konsep yang disebut dengan
positivisme logis. Sebagai salah satu bagian dari positivisme, positivisme logis ingin
membangun kepastian ilmu pengetahuan yang disandarkan lebih pada deduksi logis daripada
induksi empiris. Kerangka pengembangan ilmu menurut tradisi positivisme telah memunculkan
perdebatan tentang apakah ilmu pengetahuan sosial memang harus “diilmiahkan”. Kritik atas
positivism berkaitan dengan penggunaan fakta-fakta yang kaku dalam penelitian sosial.
Menurut para oponen positivism, penelitian dan pengembangan ilmu atas realitas sosial dan
kebudayaan manusia tidak dapat begitu saja direduksi kedalam kuantifikasi angka yang bisa
diverikasi karena realitas sosial sejatinya menyodorkan nilai-nilai yang bersifat kualitatif
(Calhoun, 2002). Menjawab kritik ini, kaum positivis mengatakan bahwa metode kualitatif yang
digunakan dalam penelitian sosial tidak menemukan ketepatan karena sulitnya untuk di
verifikasi secara empiris.
Secara umum, teori didefinisikan sebagai seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi,
digunakan untuk menjelaskan suatu gejala atau fenomena tertentu. Dengan demikian, teori
memiliki tiga fungsi dalam penelitian ilmiah, yaitu explanation, prediction, dan control atau
pengendalian terhadap suatu gejala.
Berdasar proses penelitian, dalam penelitian kuantitatif, teori memiliki fungsi untuk
memperjelas persoalan, menyusun hipotesis, menyusun instrumen dan pembahasan hasil
analisis data. Penelitian dengan paradigmakuantitatif sebetulnya ialah mencari data untuk
dibandingkan dengan teori.
Sementara itu, fungsi teori dalam penelitian kualitatif ialah untuk memperkuat peneliti
sebagai human instrument, sehingga peneliti memiliki skill untuk menggali data penelitian
secara lengkap, mendalam serta mampu melakukan konstruksi temuannya ke dalam tema dan
hipotesis. Karena itu, dalam penelitian kualitatif, peneliti mencari teori untuk menjelaskan data
penelitian yang diperoleh.
A. Konsep
ide / gagasan = Hasil abstraksi dari realitas empirik, yang ada di alam mental/pikiran
Gagasan menyebabkan timbulnya konsep Konsep menggambarkan suatu himpunan gejala
tertentu yang dikelompokkan/dikategorikan ke dalam suatu kesatuan karena kesamaan ciri
tertentu. mudahnya konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda atau pun
gejala-gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata.
contoh :
Konsep “Rumah”: adalah sebuah tempat bagi manusia yang digunakan untuk berteduh,
istirahat dan melakuan berbagai aktivitas sosial bersama anggota keluarga.
konsep ada 2
Konsep konkret : Suatu konsep yang berhubungan dengan benda-benda kongkrit yang dapat
diindera oleh pancaindera (peluang kesalahan memahami konsep sangat kecil).Contoh : meja,
kursi, komputer, motor, sendok.
Konsep abstrak : tidak dapat diindera oleh panca indera,tapi hal itu ada.Contoh : masyarakat,
organisasi, asimilasi, kebahagiaan, pendidikan, sikap, IQ, EQ
B. Proposisi / preposisi dalam penelitian
Proposisi adalah suatu pernyataan yang menjelaskan kebenaran atau menyatakan perbedaan
atau
hubungan antara beberapa konsep gampangnya adalah hubungan yang logis antara dua
variabel (konsep yang telah mempunyai variasi nilai atau sifat atau atribut).
C. Teori
Teori adalah serangkaian konsep dalam bentuk propisisi-proposisi yang saling berkaitan,
bertujuan memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu gejala. Gambaran yang
sistematis itu dijabarkan dengan menghubungkan suatu konsep dengan konsep yang lain
dalam satu proposisi dan menghubungkan suatu proposisi dengan proposisi yang lain
D. Variabel
Adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, Nilai suatu variabel dapat dinyatakan
dengan angka atau kata-kata.
mengapa memerlukan variabel ?
Kebanyakan konsep ilmu sosial berada pada tingkatan yang abstrak. Untuk itu, konsep yang
abstrak harus diubah menjadi konsep yang lebih konkret sehingga konsep itu dapat
diteliti / diamati / diukur. Nah, konsep inilah yang dikenal sebagai variabel.
Variabel dapat berupa peristiwa, tingkah laku, atau karakteristik dari individu, kelompok, dan
masyarakat lainnya yang dapat diukur dan dapat dibentuk dengan melakukan pengelompokan
beberapa atribut yang logis dari dua/lebih atribut.
E. Hipotesis dalam penelitian
HIPOTHESIS
HIPO = separuh, setengah, Sementara
THESIS = Kebenaran
Jawaban sementara atas permasalahan/ pertanyaan penelitian (sehingga) masih perlu diuji
kebenarannya melalui suatu penelitian.
F. Definisi Operasional dalam unsur penelitian
Bagaimana suatu konsep atau variabel diukur.
Misalnya: kinerja pelayanan public
KINERJA: merupakan capaian tujuan organisasi berdasarkan atas segala kemampuan individu,
kelompok maupun organisasi
PELAYANAN PUBLIK: proses pemberian pelayanan oleh institusi penyedia layanan publik kpd
masy sbg pengguna layanan sesuai dengan aturan pokok dan aturan-aturan yang telah
ditetapkan
Kinerja layanan publik akan dikur dengan sejumlah indikator:
Realisasi pendapatan
Akuntabilitas
Acuan layanan yang dipergunakan Tindakan yg diambil aparat birokrasi jika user tidak
memenuhi persyaratan yg ada Responsibilitas Ada-tdk keluhan user dlm setahun terakhir
Respon terhadap keluhan user Feedback atas keluhan user Efisiensi dan efektifitas
Jaminan layanan berdasar tingkat kesesuaian antara beaya, waktu dan hasil produk yang
berkualitas
Identifikasi Masalah Penelitian
Apa yang dimaksud dengan Masalah dalam sebuah penelitian?
Masalah penelitian adalah sebuah pertanyaan yang memerlukan jawaban berupa penjelasan
yang dapat dirumuskan melalui proses penelitian, baik penjelasan deskriptif tentang satu
variabel.
Sumber masalah
Masalah itu akan diidentifikasi jika :
1. Ada kesenjangan antara cita dengan realita.
2. Ada kesenjangan antara teori dengan praktek dalam kehidupan.
3. Ada kesenjangan antara perencanaan dengan realisasi lapangan, atau fenomena tertentu
maupun penjelasan tentang hubungan antar variabel.
4. Ada tantangan, keingintahuan tentang sesuatu yang belum ada penjelasannya.
5. Adanya pengaduan.
6. Adanya kompetisi.
Sumber masalah penelitian, antara lain:
a. Buku bacaan atau laporan hasil penelitian.
b. Pengamatan sepintas.
c. Pernyataan pemegang otoritas.
d. Perasaan intuisi.
e. Diskusi, seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya.
Cara memperoleh masalah
Dalam buku ”methods of psychological research”, Craig menjelaskan bahwa masalah penelitian
dapat diperoleh dengan cara-cara :
1. Observation (melakukan observasi)
2. Brainstorming
3. Theorical prediction (membaca hasil penelitian)
4. Technological development (perkembangan teknologi)
5. Knowledge of the research literature (pengetahuan tentang research literature)
Kriteria Masalah Penelitian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian, yaitu :
a. Memiliki nilai penelitian Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau
bermanfaat yang positif.
b. Memiliki fisibilitas. Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.
Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut,
2. batas-batas masalah yang jelas,
3. adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya,
4. adanya biaya yang diperlukan, dan
5. tidak bertentangan dengan hukum.
c. Sesuai dengan kualitas peneliti Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitan
masalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti.
Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3, yaitu :
Deskriptif, adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel
atau lebih yang tidak saling berhubungan.
Komparatif, adalah rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis
perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sampel.
Assosiatif, adalah masalah penelitian yang memfokuskan pada kajian hubungan antar
variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan
penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Masalah rumusan yang baik
Ada tiga kriteria untuk menentukan permasalahan yang baik, yaitu :
a. Masalah itu harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih.
b. Masalah harus jelas dan spesifik, sehingga semua orang akan mempunyai pemahaman
yang sama tentang masalah tersebut.
c. Masalah dan pertanyaan masalah harus dirumuskan dengan cara tertentu yang
mengisyaratkan adanya pengujian empiris.
d. Masalah harus signifikan, yakni memberi kontribusi yang nyata terhadap pengembangan
ilmu, atau penguatan bangunan ilmu dan atau memiliki kontribusi dalam pengembangan
kebijakan.
e. Masalah harus fleksibel, yakni layak dan bisa untuk diteliti.
f. Masalah harus sesuai dengan bidang keahlian peneliti.
1. DATA NOMINAL
Data Nominal biasa disebut data skala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi.
Contoh: Jenis pekerjaan, diklasifikasi sebagai:
1. Pegawai negeri, diberi tanda 1,
2. Pegawai swasta, diberi tanda 2,
3. Wiraswasta, diberi angka 3
Ciri Data Nominal:
Posisi data setara. Dalam contoh tersebut, pegawai negeri tidak lebih tinggi/lebih
rendah dari pegawai swasta.
Tidak bisa dilakukan operasi matematika (X, +, - atau : ). Contoh, tidak mungkin 3-
2=1 (Wiraswasta dikurangi pegawai swasta=pegawai negeri
2. DATA ORDINAL
Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi,
tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan.
Contoh:
Kepuasan pelanggan, diklasifikasikan sebagai:
Sangat puas, diberi tanda 1,
Puas, diberi tanda 2,
Cukup puas, diberi tanda 3,
Tidak puas diberi tanda 4,
Sangat tidak puas diberi tanda 5
Ciri Data Ordinal:
Posisi data tidak setara. Dalam kasus di atas, sikap pelanggan yang sangat puas,
lebih tinggi dari yang puas. Sikap pelanggan yang puas, lebih tinggi dari yang cukup
puas, dst. Angka/tanda bisa dibalik dari 5 hingga 1, tergantung kesepakatan.
Tidak bisa dilakukan operasi matematika. Tidak mungkin 1+2=3 (yang berarti sangat
puas ditambah puas = cukup puas)
3. DATA INTERVAL
Data interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak antar dua
titik pada skala, sudah diketahui. Berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak dua titik tidak
diperhatikan (seperti berapa jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya
menyangkut perasaan orang saja)
Contoh:
Temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau Fahrenheit, dengan masing-masing
punya skala sendiri. Untuk air membeku dan mendidih:
Celcius pada 0° C sampai 100° C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-0=100
Fahreinheit pada 32° F sampai 212°F. Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180
Ciri Data Interval:
Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode seperti terjadi pada data nominal dan
ordinal.
Bisa dilakukan operasi matematika. (panas 40 derajad adalah dua kali panas
disbanding 20 derajad)
4. DATA RASIO:
Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak
dua titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai titik nol yang absolut. Ini berbeda
dengan skala interval, dimana taka da titik nol mutlak/absolut. Seperti titik 0°C tentu beda
dengan titik 0°F. atau pergantian tahun pada system kalender Masehi (setiap 1 Januari)
berbeda dengan pergantian tahun Jawa, China dan lainnya. Sehingga tak ada tahun baru
dalam artian diakui oleh semua kalender sebagai tahun baru.
Contoh:
Jumlah buku di kelas: Jika 5, berarti ada 5 buku. Jika 0, berarti taka da buku (absolut 0)
Ciri Data Rasio:
Tak ada kategorisasi atau pemberian kode.
Bisa dilakukan operasi matematika. Missal: 100 cm + 35 cm = 135 cm; 5 mangga +
2 mangga = 7 mangga.
Pengertian Populasi dan Sampel
1.populasi
Kata populasi (population/universe) dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu dengan
karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Banyaknya
pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi.
2. Kerangka sampling
Kerangka sampling adalah daftar yang berisi satuan-satuan sampling yang ada dalam sebuah populasi,
yang berfungsi sebagai dasar untuk penarikan sampel. Setiap satuan sampling mempunyai nomor urut
tertentu. Contoh: Kota Bandung terdiri dari kecamatankecamatan. Kalau peneliti menjadikan kecamatan
dimana sampel akan dipilih sebagai objek, maka kecamatan adalah satuan sampling. Nama-nama
kecamatan yang ada di Kota Bandung kemudian didaftar, maka daftar nama-nama kecamatan di Kota
Bandung ini yang dinamakan kerangka sampling.
yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
a. Harus meliputi seluruh unsur sampel
b. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
c. Harus up to date
d. Batas-batasnya harus jelas
e. Harus dapat dilacak dilapangan
Stratifield random sampling
Adalah cara mengambil sampel dengan memperhatikan strata(kelas) di dalam populasi.dalam
data sebelumnya dikelompokkan pada tingkat tertentu. > tinggi/rendah,sedang/baik,jenajng
pendidikan kemudian diamibl dri tiap tingkat tersebut.
Penentuan jumlah sampel setiap strata disesuaikan dengan jumlah populasi, yang disebut dengan proportional sampling.Sebagai contoh hasil dari proportional sampling dari populasi yang berjumlah 40.000KK, diambil sampel sebanyak 800KK (2%) untuk meneliti tentang penghasilan masyarakat, adalah seperti pada tabel berikut:
Tabel Penentuan Jumlah Sampel pada Proportional Sampling
Mata PencaharianJumlah Populasi
Jumlah Sampel
- Petani 15.000 300- Pedagang 10.000 200- Pengusaha 4.000 80- PNS 8.000 160- TNI/Polri 2.000 40- Lain-lain 1.000 20Jumlah 40.000 800