Uts Metolid

16
Rasionalisme Rasionalisme adalah mashab filsafat ilmu yang berpandangan bahwa rasio adalah sumber dari segala pengetahuan. Dengan demikian, kriteria kebenaran berbasis pada intelektualitas. Strategi pengembangan ilmu model rasionalisme, dengan demikian, adalah mengeksplorasi gagasan dengan kemampuan intelektual manusia. Sumbangan rasionalisme tampak nyata dalam membangun ilmu pengetahuan modern yang didasarkan pada kekuatan pikiran atau rasio manusia. Hasil-hasil teknologi era industri dan era informasi tidak dapat dilepaskan dari andil rasionalisme untuk mendorong manusia menggunakan akal pikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan manusia. Empirisme Empirisme adalah sebuah orientasi filsafat yang berhubungan dengan kemunculan ilmu pengetahuan modern dan metode ilmiah. Empirisme menekankan bahwa ilmu pengetahuan manusia bersifat terbatas pada apa yang dapat diamati dan diuji. Oleh karena itu, aliran empirisme memiliki sifat kritis terhadap abstraksi dan spekulasi dalam membangun dan memperoleh ilmu. Sumbangan utama dari aliran empirisme adalah lahirnya ilmu pengetahuan modern dan penerapan metode ilmiah untuk membangun pengetahuan. Selain itu, tradisi empirisme adalah fundamen yang mengawali mata rantai evolusi ilmu pengetahuan sosial, terutama dalam konteks perdebatan apakah ilmu pengtahuan sosial itu berbeda dengan ilmu alam. Sejak saat itu, empirisme menempati tempat yang terhormat dalam metodologi ilmu pengetahuan sosial. Acapkali empirisme diparalelkan dengan tradisi

description

aa

Transcript of Uts Metolid

Page 1: Uts Metolid

Rasionalisme

Rasionalisme adalah mashab filsafat ilmu yang berpandangan bahwa rasio adalah sumber dari

segala  pengetahuan. Dengan demikian, kriteria kebenaran  berbasis pada  intelektualitas.

Strategi pengembangan ilmu model rasionalisme, dengan demikian, adalah mengeksplorasi

gagasan dengan kemampuan intelektual manusia.

Sumbangan rasionalisme tampak nyata dalam membangun ilmu pengetahuan modern yang

didasarkan pada kekuatan pikiran atau rasio manusia. Hasil-hasil teknologi era industri dan era

informasi tidak dapat dilepaskan dari andil rasionalisme untuk mendorong manusia

menggunakan akal pikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan

manusia.

Empirisme

Empirisme adalah sebuah orientasi filsafat yang berhubungan dengan kemunculan ilmu

pengetahuan modern dan metode ilmiah. Empirisme menekankan bahwa ilmu pengetahuan

manusia bersifat terbatas pada apa yang dapat diamati dan diuji. Oleh karena itu, aliran

empirisme memiliki sifat kritis terhadap abstraksi dan spekulasi dalam membangun dan

memperoleh ilmu.

Sumbangan utama dari aliran empirisme adalah lahirnya ilmu pengetahuan modern dan

penerapan metode ilmiah untuk membangun pengetahuan. Selain itu, tradisi empirisme adalah

fundamen yang mengawali mata rantai evolusi ilmu pengetahuan sosial, terutama dalam

konteks perdebatan apakah ilmu pengtahuan sosial itu berbeda dengan ilmu alam. Sejak saat

itu, empirisme menempati tempat yang terhormat dalam metodologi ilmu pengetahuan sosial.

Acapkali empirisme diparalelkan dengan tradisi positivism. Namun demikian keduanya mewakili

pemikiran filsafat ilmu yang berbeda.

Positivisme

Positivisme adalah doktrin filosofi dan ilmu pengetahuan sosial yang menempatkan peran

sentral pengalaman dan bukti empiris sebagai basis dari ilmu pengetahuan dan penelitian.

Salah satu bagian dari tradisin positivism adalah sebuah konsep yang disebut dengan

positivisme logis. Sebagai salah satu bagian dari positivisme, positivisme logis ingin

membangun kepastian ilmu pengetahuan yang disandarkan lebih pada deduksi logis daripada

induksi empiris. Kerangka pengembangan ilmu menurut tradisi positivisme telah memunculkan

perdebatan tentang apakah ilmu pengetahuan sosial memang harus “diilmiahkan”. Kritik atas

Page 2: Uts Metolid

positivism berkaitan dengan penggunaan fakta-fakta yang kaku dalam penelitian sosial.

Menurut para oponen positivism, penelitian dan pengembangan ilmu atas realitas sosial dan

kebudayaan manusia tidak dapat begitu saja direduksi kedalam kuantifikasi angka yang bisa

diverikasi karena realitas sosial sejatinya menyodorkan nilai-nilai yang bersifat kualitatif

(Calhoun, 2002). Menjawab kritik ini, kaum positivis mengatakan bahwa metode kualitatif yang

digunakan dalam penelitian sosial tidak menemukan ketepatan karena sulitnya untuk di

verifikasi secara empiris.

Page 3: Uts Metolid

Secara umum, teori didefinisikan sebagai seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi,

digunakan untuk menjelaskan suatu gejala atau fenomena tertentu. Dengan demikian, teori

memiliki tiga fungsi dalam penelitian ilmiah, yaitu explanation, prediction, dan control atau

pengendalian terhadap suatu gejala.

Berdasar proses penelitian, dalam penelitian kuantitatif, teori memiliki fungsi untuk

memperjelas persoalan, menyusun hipotesis, menyusun instrumen dan pembahasan hasil

analisis data. Penelitian dengan paradigmakuantitatif sebetulnya ialah mencari data untuk

dibandingkan dengan teori.

Sementara itu, fungsi teori dalam penelitian kualitatif ialah untuk memperkuat peneliti

sebagai human instrument, sehingga peneliti memiliki skill untuk menggali data penelitian

secara lengkap, mendalam serta mampu melakukan konstruksi temuannya ke dalam tema dan

hipotesis. Karena itu, dalam penelitian kualitatif, peneliti mencari teori untuk menjelaskan data

penelitian yang diperoleh.

Page 4: Uts Metolid

A. Konsep

ide / gagasan = Hasil abstraksi dari realitas empirik, yang ada di alam mental/pikiran

Gagasan menyebabkan timbulnya konsep Konsep menggambarkan suatu himpunan gejala

tertentu yang dikelompokkan/dikategorikan ke dalam suatu kesatuan karena kesamaan ciri

tertentu. mudahnya konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda atau pun

gejala-gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata.

contoh :

Konsep “Rumah”: adalah sebuah tempat bagi manusia yang digunakan untuk berteduh,

istirahat dan melakuan berbagai aktivitas sosial bersama anggota keluarga.

konsep ada 2

Konsep konkret : Suatu konsep yang berhubungan dengan benda-benda kongkrit yang dapat

diindera oleh pancaindera (peluang kesalahan memahami konsep sangat kecil).Contoh : meja,

kursi, komputer, motor, sendok.

Konsep abstrak : tidak dapat diindera oleh panca indera,tapi hal itu ada.Contoh : masyarakat,

organisasi, asimilasi, kebahagiaan, pendidikan, sikap, IQ, EQ

B. Proposisi / preposisi dalam penelitian

Proposisi adalah suatu pernyataan yang menjelaskan kebenaran atau menyatakan perbedaan

atau

hubungan antara beberapa konsep gampangnya adalah hubungan yang logis antara dua

variabel (konsep yang telah mempunyai variasi nilai atau sifat atau atribut).

C. Teori

Teori adalah serangkaian konsep dalam bentuk propisisi-proposisi yang saling berkaitan,

bertujuan memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu gejala. Gambaran yang

sistematis itu dijabarkan dengan menghubungkan suatu konsep dengan konsep yang lain

dalam satu proposisi dan menghubungkan suatu proposisi dengan proposisi yang lain

D. Variabel

Adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, Nilai suatu variabel dapat dinyatakan

dengan angka atau kata-kata.

mengapa memerlukan variabel ?

Page 5: Uts Metolid

Kebanyakan konsep ilmu sosial berada pada tingkatan yang abstrak. Untuk itu, konsep yang

abstrak harus diubah menjadi konsep yang lebih konkret sehingga konsep itu dapat

diteliti / diamati / diukur. Nah, konsep inilah yang dikenal sebagai variabel.

Variabel dapat berupa peristiwa, tingkah laku, atau karakteristik dari individu, kelompok, dan

masyarakat lainnya yang dapat diukur dan dapat dibentuk dengan melakukan pengelompokan

beberapa atribut yang logis dari dua/lebih atribut.

E. Hipotesis dalam penelitian

HIPOTHESIS

HIPO = separuh, setengah, Sementara

THESIS = Kebenaran

Jawaban sementara atas permasalahan/ pertanyaan penelitian (sehingga) masih perlu diuji

kebenarannya melalui suatu penelitian.

F. Definisi Operasional dalam unsur penelitian

Bagaimana suatu konsep   atau variabel   diukur.

Misalnya: kinerja pelayanan public

KINERJA: merupakan capaian tujuan organisasi berdasarkan atas segala kemampuan individu,

kelompok maupun organisasi

PELAYANAN PUBLIK: proses pemberian pelayanan oleh institusi penyedia layanan publik kpd

masy sbg pengguna layanan sesuai dengan aturan pokok dan aturan-aturan yang telah

ditetapkan

Kinerja layanan publik akan dikur dengan sejumlah indikator:

Realisasi pendapatan

Akuntabilitas

Acuan layanan yang dipergunakan Tindakan yg diambil aparat birokrasi jika user tidak

memenuhi persyaratan yg ada Responsibilitas Ada-tdk keluhan user dlm setahun terakhir

Respon terhadap keluhan user Feedback atas keluhan user Efisiensi dan efektifitas

Page 6: Uts Metolid

Jaminan layanan berdasar tingkat kesesuaian antara beaya, waktu dan hasil produk yang

berkualitas

Page 7: Uts Metolid

Identifikasi Masalah Penelitian

Apa yang dimaksud dengan Masalah dalam sebuah penelitian?

Masalah penelitian adalah sebuah pertanyaan yang memerlukan jawaban berupa penjelasan

yang dapat dirumuskan melalui proses penelitian, baik penjelasan deskriptif tentang satu

variabel.

Sumber masalah

Masalah itu akan diidentifikasi jika :

1. Ada kesenjangan antara cita dengan realita.

2. Ada kesenjangan antara teori dengan praktek dalam kehidupan.

3. Ada kesenjangan antara perencanaan dengan realisasi lapangan, atau fenomena tertentu

maupun penjelasan tentang hubungan antar variabel.

4. Ada tantangan, keingintahuan tentang sesuatu yang belum ada penjelasannya.

5. Adanya pengaduan.

6. Adanya kompetisi.

Sumber masalah penelitian, antara lain:

a.    Buku bacaan atau laporan hasil penelitian.

b.    Pengamatan sepintas.

c.    Pernyataan pemegang otoritas.

d.    Perasaan intuisi.

e.    Diskusi, seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya.

Cara memperoleh masalah

Dalam buku ”methods of psychological research”, Craig menjelaskan bahwa masalah penelitian

dapat diperoleh dengan cara-cara :

1.      Observation (melakukan observasi)

2.      Brainstorming

Page 8: Uts Metolid

3.      Theorical prediction (membaca hasil penelitian)

4.      Technological development (perkembangan teknologi)

5.      Knowledge of the research literature (pengetahuan tentang research literature)

Kriteria Masalah Penelitian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian, yaitu :

a. Memiliki nilai penelitian Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau

bermanfaat yang positif.

b. Memiliki fisibilitas. Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.

Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:

1.    Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut,

2.    batas-batas masalah yang jelas,

3.    adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya,

4.    adanya biaya yang diperlukan, dan

5.    tidak bertentangan dengan hukum.

c.   Sesuai dengan kualitas peneliti Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitan

masalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti.

Bentuk rumusan masalah dalam pendidikan ada 3, yaitu :

Deskriptif, adalah masalah untuk penelitian dengan variabel tunggal, baik hanya satu variabel

atau lebih yang tidak saling berhubungan.

Komparatif, adalah rumusan masalah yang memfokuskan kajian terhadap analisis

perbandingan tentang satu variabel atau lebih pada dua atau lebih kelompok sampel.

Assosiatif, adalah masalah penelitian yang memfokuskan pada kajian hubungan antar

variabel, baik hubungan simetris, kausalitas maupun resiprokal atau suatu pertanyaan

penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih. 

Page 9: Uts Metolid

Masalah rumusan yang baik

Ada tiga kriteria untuk menentukan permasalahan yang baik, yaitu :

a. Masalah itu harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih.

b. Masalah harus jelas dan spesifik, sehingga semua orang akan mempunyai pemahaman

yang sama tentang masalah tersebut.

c. Masalah dan pertanyaan masalah harus dirumuskan dengan cara tertentu yang

mengisyaratkan adanya pengujian empiris.

d. Masalah harus signifikan, yakni memberi kontribusi yang nyata terhadap pengembangan

ilmu, atau penguatan bangunan ilmu dan atau memiliki kontribusi dalam pengembangan

kebijakan.

e. Masalah harus fleksibel, yakni layak dan bisa untuk diteliti.

f. Masalah harus sesuai dengan bidang keahlian peneliti.

Page 10: Uts Metolid

1. DATA NOMINAL

Data Nominal biasa disebut data skala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara

kategorisasi atau klasifikasi.

Contoh: Jenis pekerjaan, diklasifikasi sebagai: 

1. Pegawai negeri, diberi tanda 1,

2. Pegawai swasta, diberi tanda 2, 

3. Wiraswasta, diberi angka 3

Ciri Data Nominal: 

Posisi data setara. Dalam contoh tersebut, pegawai negeri tidak lebih tinggi/lebih

rendah dari pegawai swasta. 

Tidak bisa dilakukan operasi matematika (X, +, - atau : ). Contoh, tidak mungkin 3-

2=1 (Wiraswasta dikurangi pegawai swasta=pegawai negeri

2. DATA ORDINAL

Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi,

tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan.

Contoh:

Kepuasan pelanggan, diklasifikasikan sebagai:

Sangat puas, diberi tanda 1, 

Puas, diberi tanda 2, 

Cukup puas, diberi tanda 3, 

Tidak puas diberi tanda 4, 

 Sangat tidak puas diberi tanda 5

Ciri Data Ordinal:

Posisi data tidak setara. Dalam kasus di atas, sikap pelanggan yang sangat puas,

lebih tinggi dari yang puas. Sikap pelanggan yang puas, lebih tinggi dari yang cukup

puas, dst. Angka/tanda bisa dibalik dari 5 hingga 1, tergantung kesepakatan. 

Page 11: Uts Metolid

Tidak bisa dilakukan operasi matematika. Tidak mungkin 1+2=3 (yang berarti sangat

puas ditambah puas = cukup puas)

3. DATA INTERVAL

Data interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak antar dua

titik pada skala, sudah diketahui. Berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak dua titik tidak

diperhatikan (seperti berapa jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya

menyangkut perasaan orang saja)

Contoh:

Temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau Fahrenheit, dengan masing-masing

punya skala sendiri. Untuk air membeku dan mendidih:

Celcius pada 0° C sampai 100° C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-0=100 

 Fahreinheit pada 32° F sampai 212°F. Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180

Ciri Data Interval:

Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode seperti terjadi pada data nominal dan

ordinal. 

Bisa dilakukan operasi matematika. (panas 40 derajad adalah dua kali panas

disbanding 20 derajad)

4. DATA RASIO:

Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak

dua titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai titik nol yang absolut. Ini berbeda

dengan skala interval, dimana taka da titik nol mutlak/absolut. Seperti titik 0°C tentu beda

dengan titik 0°F. atau pergantian tahun pada system kalender Masehi (setiap 1 Januari)

berbeda dengan pergantian tahun Jawa, China dan lainnya. Sehingga tak ada tahun baru

dalam artian diakui oleh semua kalender sebagai tahun baru.

Contoh:

Jumlah buku di kelas: Jika 5, berarti ada 5 buku. Jika 0, berarti taka da buku (absolut 0)

Page 12: Uts Metolid

Ciri Data Rasio:

Tak ada kategorisasi atau pemberian kode.

 Bisa dilakukan operasi matematika. Missal: 100 cm + 35 cm = 135 cm; 5 mangga +

2 mangga = 7 mangga.

Page 13: Uts Metolid

Pengertian Populasi dan Sampel

1.populasi

Kata populasi (population/universe) dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu dengan

karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Banyaknya

pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi.

2. Kerangka sampling

Kerangka sampling adalah daftar yang berisi satuan-satuan sampling yang ada dalam sebuah populasi,

yang berfungsi sebagai dasar untuk penarikan sampel. Setiap satuan sampling mempunyai nomor urut

tertentu. Contoh: Kota Bandung terdiri dari kecamatankecamatan. Kalau peneliti menjadikan kecamatan

dimana sampel akan dipilih sebagai objek, maka kecamatan adalah satuan sampling. Nama-nama

kecamatan yang ada di Kota Bandung kemudian didaftar, maka daftar nama-nama kecamatan di Kota

Bandung ini yang dinamakan kerangka sampling.

yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:

a. Harus meliputi seluruh unsur sampel

b. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali

c. Harus up to date

d. Batas-batasnya harus jelas

e. Harus dapat dilacak dilapangan

Page 14: Uts Metolid

Stratifield random sampling

Adalah cara mengambil sampel dengan memperhatikan strata(kelas) di dalam populasi.dalam

data sebelumnya dikelompokkan pada tingkat tertentu. > tinggi/rendah,sedang/baik,jenajng

pendidikan kemudian diamibl dri tiap tingkat tersebut.

Penentuan jumlah sampel setiap strata disesuaikan dengan jumlah populasi, yang disebut dengan proportional sampling.Sebagai contoh hasil dari proportional sampling dari populasi yang berjumlah 40.000KK, diambil sampel sebanyak 800KK (2%) untuk meneliti tentang penghasilan masyarakat, adalah seperti pada tabel berikut:

Tabel Penentuan Jumlah Sampel pada Proportional Sampling

Mata PencaharianJumlah Populasi

Jumlah Sampel

- Petani 15.000 300- Pedagang 10.000 200- Pengusaha 4.000 80- PNS 8.000 160- TNI/Polri 2.000 40- Lain-lain 1.000 20Jumlah 40.000 800