usman alor

17
Setiap suku/etnis memiliki bahasa sendiri dengan lebih dari 100 dialek, memiliki adat, budaya dan kesenian sendiri-sendiri. Hal ini yang mempengaruhi sekaligus menerangkan dan menggambarkan mengapa ada begitu banyak corak hias/ motif tenunan pada kain tradisional di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Setiap suku mempunyai ragam hias tenunan yang khas yang menampilkan tokoh-tokoh mitos, binatang, tumbuh-tumbuhan dan juga pengungkapan abstraknya yang dijiwai oleh penghayatan yang mendalam akan kekuatan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. SEKILAS TENTANG KAIN TENUN Tenunan yang dikembangkan oleh setiap suku/ etnis di Nusa Tenggara Timur merupakan seni kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan kepada anak cucu demi kelestarian seni tenun tersebut. Motif tenunan yang dipakai seseorang akan dikenal atau sebagai ciri khas dari suku atau pulau mana orang itu berasal, setiap orang akan senang dan bangga mengenakan tenunan asal sukunya. Pada suku atau daerah tertentu, corak/motif binatang atau orang-orang lebih banyak ditonjolkan seperti Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-orangan, pohon tengkorak dan lain-lain, sedangkan Timor Tengah Selatan banyak menonjolkan corak motif burung, cecak, buaya dan motif kaif. Bagi daerah-daerah lain corak motif bunga- bunga atau daun-daun lebih ditonjolkan sedangkan corak motif binatang hanya sebagai pemanisnya saja. Kain tenun atau tekstil tradisional dari Nusa Tenggara Timur secara adat dan budaya memiliki banyak fungsi seperti : 1. Sebagai busana sehari-hari untuk melindungi dan menutupi tubuh. 2. Sebagai busana yang dipakai dalam tari-tarian pada pesta/upacara adat. 3. Sebagai alat penghargaan dan pemberian perkawinan (mas kawin) 4. Sebagai alat penghargaan dan pemberian dalam acara kematian. 5. Fungsi hukum adat sbg denda adat utk mengembalikan keseimbangan sosial yang terganggu. 6. Dari segi ekonomi sebagai alat tukar. 7. Sebagai prestise dalam strata sosial masyarakat.

Transcript of usman alor

Page 1: usman alor

Setiap suku/etnis memiliki bahasa sendiri dengan lebih dari 100 dialek, memiliki adat, budaya dan kesenian sendiri-sendiri. Hal ini yang mempengaruhi sekaligus menerangkan dan menggambarkan mengapa ada begitu banyak corak hias/ motif tenunan pada kain tradisional di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Setiap suku mempunyai ragam hias tenunan yang khas yang menampilkan tokoh-tokoh mitos, binatang, tumbuh-tumbuhan dan juga pengungkapan abstraknya yang dijiwai oleh penghayatan yang mendalam akan kekuatan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

 

SEKILAS TENTANG KAIN TENUN

Tenunan yang dikembangkan oleh setiap suku/ etnis di Nusa Tenggara Timur merupakan seni kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan kepada anak cucu demi kelestarian seni tenun tersebut. Motif tenunan yang dipakai seseorang akan dikenal atau sebagai ciri khas dari suku atau pulau mana orang itu berasal, setiap orang akan senang dan bangga mengenakan tenunan asal sukunya.

Pada suku atau daerah tertentu, corak/motif binatang atau orang-orang lebih banyak ditonjolkan seperti Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-orangan, pohon tengkorak dan lain-lain, sedangkan Timor Tengah Selatan banyak menonjolkan corak motif burung, cecak, buaya dan motif kaif. Bagi daerah-daerah lain corak motif bunga-bunga atau daun-daun lebih ditonjolkan sedangkan corak motif binatang hanya sebagai pemanisnya saja.

Kain tenun atau tekstil tradisional dari Nusa Tenggara Timur secara adat dan budaya memiliki banyak fungsi seperti :

1. Sebagai busana sehari-hari untuk melindungi dan menutupi tubuh.2. Sebagai busana yang dipakai dalam tari-tarian pada pesta/upacara adat.

3. Sebagai alat penghargaan dan pemberian perkawinan (mas kawin)

4. Sebagai alat penghargaan dan pemberian dalam acara kematian.

5. Fungsi hukum adat sbg denda adat utk mengembalikan keseimbangan sosial yang terganggu.

6. Dari segi ekonomi sebagai alat tukar.

7. Sebagai prestise dalam strata sosial masyarakat.

8. Sebagai mitos, lambang suku yang diagungkan karena menurut corak/ desain tertentu akan melindungi mereka dari gangguan alam, bencana, roh jahat dan lain-lain.

9. Sebagai alat penghargaan kepada tamu yang datang (natoni)

Dalam masyarakat tradisional Nusa Tenggara Timur tenunan sebagai harta milik keluarga yang bernilai tinggi karena kerajinan tangan ini sulit dibuat oleh karena dalam proses pembuatannya/ penuangan motif tenunan hanya berdasarkan imajinasi penenun sehingga dari segi ekonomi memiliki harga yang cukup mahal. Tenunan sangat bernilai dipandang dari nilai simbolis yang terkandung didalamnya, termasuk arti dari ragam hias yang ada karena ragam hias tertentu yang terdapat pada tenunan memiliki nilai spiritual dan mistik menurut adat.

Pada mulanya tenunan dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai busana penutup dan pelindung tubuh, kemudian berkembang untuk kebutuhan adat (pesta, upacara, tarian, perkawinan, kematian dll), hingga sekarang merupakan bahan busana resmi dan modern yang didesain sesuai perkembangan mode, juga untuk

Page 2: usman alor

memenuhi permintaan/ kebutuhan konsumen.

Dalam perkembangannya, kerajinan tenun merupakan salah satu sumber pendapatan (UP2K) masyarakat Nusa Tenggara Timur terutama masyarakat di pedesaan. Pada umumnya wanita di pedesaan menggunakan waktu luangnya untuk menenun dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarganya dan kebutuhan busananya.

Jika dilihat dari proses produksi atau cara mengerjakannya maka tenunan yang ada di Nusa Tenggara Timur dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni :

 

1. Tenun Ikat ; disebut tenun ikat karena pembentukan motifnya melalui proses pengikatan benang. Berbeda dengan daerah lain di Indonesia, untuk menghasilkan motif pada kain maka benang pakannya yang diikat, sedangkan tenun ikat di Nusa Tenggara Timur, untuk menghasilkan motif maka benang yang diikat adalah benang Lungsi.

2. Tenun Buna ; istilah daerah setempat (Timor Tengah Utara) "tenunan buna" yang maksudnya menenun untuk membuat corak atau ragam hias/motif pada kain mempergunakan benang yang terlebih dahulu telah diwarnai.

3. Tenun Lotis/ Sotis atau Songket ; Disebut juga tenun Sotis atau tenun Songket, dimana proses pembuatannya mirip dengan pembuatan tenun Buna yaitu mempergunakan benang-benang yang telah diwarnai.

 

Dilihat dari kegunaannya, produk tenunan di Nusa Tenggara Timur terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu : sarung, selimut dan selendang dengan warna dasar tenunan pada umumnya warna-warna dasar gelap, seperti warna hitam, coklat, merah hati dan biru tua. Hal ini disebabkan karena masyarakat/ pengrajin dahulu selalu memakai zat warna nabati seperti tauk, mengkudu, kunyit dan tanaman lainnya dalam proses pewarnaan benang, dan warna-warna motif dominan warna putih, kuning langsat, merah mereon.

Untuk pencelupan/ pewarnaan benang, pengrajin tenun di Nusa Tenggara Timur telah menggunakan zat warna kimia yang mempunyai keunggulan sepeti : proses pengerjaannya cepat, tahan luntur, tahan sinar, dan tahan gosok, serta mempunyai warna yang banyak variasinya. Zat warna yang dipakai tersebut antara lain : naphtol, direck, belerang dan zat warna reaktif.

Namun demikian sebagian kecil pengrajin masih tetap mempergunakan zat warna nabati dalam proses pewarnaan benang sebagai konsumsi adat dan untuk ketahanan kolektif, minyak dengan zat lilin dan lain-lain untuk mendapatkan kwalitas pewarnaan dan penghematan obat zat pewarna.

 

Dari ketiga jenis tenunan tersebut diatas maka penyebarannya dapat dilihat sebagai berikut :

1. Tenun Ikat ; penyebarannya hampir merata disemua Kabupaten di Nusa Tenggara Timur kecuali Kabupaten Manggarai dan sebagian Kabupaten Ngada.

2. Tenun Buna ; Penyebarannya di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Belu dan yang paling banyak adalah di Kabupaten Timor Tengah Utara.

Page 3: usman alor

3. Tenun Lotis/ Sotis atau Songket ; terdapat di Kabupaten/ Kota Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Flores Timur, Lembata, Sikka, Ngada, Manggarai, Sumba Timur dan Sumba Barat.

 

Contoh Tampilan Motif KainTenun Per Kabupaten Kota Se-NTT

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Sumba Barat

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Sumba Timur

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Kupang

 

:: Motif dan Ragam Tenunan TTS

Page 4: usman alor

 

:: Motif dan Ragam Tenunan TTU

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Belu

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Alor

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Lembata

Page 5: usman alor

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Flotim

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Sikka 

:: Motif dan Ragam Tenunan Ende

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Ngada

 

:: Motif dan Ragam Tenunan Manggarai

Page 6: usman alor

 

 

 

Tarian adat yang ada di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur sangat beragam, hal ini disebabkan karena jumlah suku yang mendiami wilayah ini sangat beragam serta ditambah dengan wilayah yang terdiri dari kepulauan.

 

 

TARI HOPONG

  Asal tarian : Helong

Hopong adalah sebuah upacara tradisional masyarakat Helong yang mengijinkan para petani untuk menuai atau panen di ladang pertanian. Upacara Hopong adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh para petani dalam bentuk doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan dan nenek moyang.Upacara Hopong dilakukan pada masa panen disuatu rumah yang ditentukan bersama dan dihadiri oleh tua-tua adat serta lapisan masyarakat. Tarian ini juga menggambarkan kehidupan bersama nilai religius, gotong royong.Musik pengiring gendang, tambur, gong

Page 7: usman alor

TARI MANEKAT (TEMPAT SIRI)

  Asal tarian : Kabupaten TTS

Menurut masyarakat Dawan dalam kehidupan adat istiadatnya sapaan selalu ditandai dengan siri pinang. Siri pinang merupakan lambang penghormatan untuk memberikan harkat dan martabat seseorang.

TARI PEMINANGAN

  Asal tarian : Kabupaten TTU

Tarian ini menggambarkan bentuk peminangan ala orang dawan di Kabupaten Timor Tengah Utara. Peminangan dapat juga diartikan sebagai suatu ungkapan perasaan cinta yang tulus.ungkapan kepolosan hati antara sepasang kekasih yang hendak mengikat kasih.Suatu ungkapan bahwa kehadiran dari seseorang diterima dengan sepenuh hati, dengan tangan terbuka.Tarian ini juga melambangkan penyambutan, penghormatan atas kehadiran seorang tamu istimewa yang mendatangi tempat mereka.

TARI LIKURAI

  Asal tarian : Kabupaten Belu

Dalam masyarakat Belu tari Likurai merupakan tari yang dibawakan oleh gadis-gadis / ibu-ibu untuk menyambut tamu-tamu terhormat atau pahlawan yang pulang dari medan perang.

TARI DODAKADO

  Asal tarian : Kabupaten Alor

Tarian yang berasal dari permainan rakyat ini Alor ini menggambarkan keceriaan muda-mudi pada saat acara-acara pesta adat. Yang menarik dari tarian ini adalah ketangkasan muda-mudi dalam berlompat-lompat diatas permainan bambu.

TARI TEOTONA

  Asal tarian : Kabupaten Rote Ndao

Tarian ini berasal dari kerajaan Oenale di Rote. Tarian ini termasuk tarian sacral dalam menyambut kaum pria yang kembali dari medan perang.Pria dan wanita bersama-sama menunjukan kegembiraannya dengan menari secara ekspresif.

Page 8: usman alor

TARI LEDO HAWU

  Asal tarian : Kabupaten Kupang/ Sabu

Tarian ini biasa dibawakan pada saat upacara kematian kepala adat, dengan maksud mengusir setan ditengah jalan, agar perjalanan arwah kehadapan pencipta tidak dihalangi.Istilah lain dari tari ini dapat dikatakn sebagai penyapu ranjau.

TARI LEKE

  Asal tarian : Kabupaten Sikka

Tari ini mengambarkan pesta para masyarakat etnis Sikka Krowe sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan.Biasanya ditarikan pada waktu malam hari yang diiringi musik gong waning dengan lantunan syair-syair adat.

TARI POTO WOLO

  Asal tarian : Kabupaten Ende

Fungsi tari ini biasa digunakan untuk menjemput para tamu agung, atau seorang kepala suku yang diangkat secara adat. Poto artinya mengangkat atau menjunjung kebesarannya; Wolo artinya gunung atau bukit. 

WASA WOJORANA

  Asal tarian : Kabupaten Manggarai

Tarian ini biasanya dilaksanakan pada upacara adat menjelang padi lading menguning.Wasa Wojarana menggambarkan luapan rasa gembira , dengan meilhat bulir-bulir padi lading yang menjanjikan dan sebagi ungkapan terimakasih kepada pencipta dan sekaligus memohon agar panen tidak gagal akibat bencana alam dan ancaman hama.Tarian ini ditampilkan ditampilkan dengan irama pelan dan cepat .

TARI TOGADU

  Asal tarian : Kabupaten Ngada

Todagu menggambarkan keperkasaan pemuda Nage Keo dalam berperang dan membangkitkan senmangat patriotisme.Tarian ini diiringi oleh bambu dan tambur.

Page 9: usman alor

TARI KANDINGANGU

  Asal tarian : Kabupaten Sumba Timur

Pada zaman dahulu Kandingangu ditarikan pada upacara adata tradisional untuk memohon kehadiran pencipta alam semesta (dewa-dewi). Namun masa kini tari ini biasa dipentaskan saat menyambut tamu agung atau dalam acara ramah tamah. 

TARI YAPPA IYA

  Asal tarian : Kabupaten Sumba Barat

Tari ini menggambarkan kegiatan masyarakat Mbarambanja dalam kegiaatanya menangkap ikan.

TARI HEDUNG BUHU LELU

  Asal tarian : Kabupaten LembataSuatu kegiatan kekerabatan penghalusan kapas yang telah dipisahkan dari bijinya. Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh perempuan, baik itu ibu-ibu maupun gadis-gadis dan aktivitas ini merupakan suatu kerajinan rumah tangga.

Page 10: usman alor

Alor merupakan kabupaten yang terletak paling timur dalam gugusan kepulauan di wilayah NTT wilayah utara. Berbatasan dengan Propinsi Maluku, laut Sawu, laut Flores dan selat Ombai sebelah baratnya, Kabupaten ini memiliki beberapa pulau kecil, pulau pantar, Baranusa, Kambing, Buaya, Tereweng.

Luas kabupaten Alor 2864,6 km2 Keadaan alam pulau Alor agak berbeda dengan gugusan pulau Flores di Adonara dan Lembata yang subur dengan gunung berapi. Kecuali sebagian kecil wilayah sebur Alor Timur.

Pulau Alor telah lama dikenal melalui tulisan Pigafetta dalam pelayaran Magelhaens mengelilingi dunia. Setelah mengumpul rempah-rempah di Maluku, kapal Victoria berlayar kembali ke Eropah dengan menyinggahi Alor pada 12 Januari 1522. Ketika itu sebagian besar penduduk pantai telah menganut agama Islam karena kontak dengan Sultan Ternate.  

Masyarakat Alor pada mulanya dibentuk berdasarkan pada himpunan keluarga inti/bathi yang terdiri dari bapak, ibu, anak, yang secara tradisional memilih tempat tinggal berpisah-pisah tetapi dalam satu klen besar di lembah yang dalam, atau di puncak gunung atau dilereng-lereng bukit.

Himpunan ini akhirnya membentuk Bala atau satu klen kecil yang merupakan perluasan dari keluarga inti. Beberapa Bala membentuk klen yang lebih besar berdasarkan keturunan ayah dalam satu rumah adat. 

Sulit memisahkan peran moko dan belis dalam kehidupan masyarakat Alor terutama dalam perkawinan. Fungsi social moko di Alor sama dengan gading di Flores, terutama Flores Timur. Moko Alor tergolong dalam Nekara type Pejeng (Gianyar/Bali). Bentuk dasarnya lonjong seperti gendang, ada yang berbentuk gendang besar. Pola hiasnya beragam tergantung tahun pembuatannya, yang kebanyakan sekarang di Alor adalah mirip dengan yang ada pada zaman Majapahit. Adapula jenis ragam hias moko yang merupakan hasil produksi pada zaman Hindia Belanda, Hindu, Indonesia sebelum merdeka. 

Page 11: usman alor

 .:. Pantai Mali (alor) 

 Pantai mali berada di desa kabola kecamatan teluk mutiara dengan jarak 10 KM dari kota kalabahi. Pantaiini menyajikan air yang tenang dengan pasir putih dan taman wisata alam laut yang indah serta rimbunan pohon kelapa yang syarat berbuah.

 Dari pantai ini dapat dilihat pulau Sika yang sangat indah dan terdapat sebuah kuburan tua dan keramat. Objek ini dapat dijangkau dengan angkutan umum dengan intensitas sedang, ojek mobil probadi atau sewaan.

 Dari pantai mali sekitar 3 km dapat dilihat suatu pemandangan alam hutan nostalgia dimana para pengunjungnya diberikan anakan tanaman untuk ditanam sekitar lokasi dengan mencantumkan namanya pada pohon tersebut. Pada hutan ini juga terdapat sebuah mata air yang sejuk dibawah rerimbunan pohon kenari dan cendana yang indah.

  .:. Taman Laut Pantar 

Page 12: usman alor

 Keindahan dan keunikan alam bawah laut Selat Pantar sangat menakjubkan. Bahkan jika dibandingkan dengan Taman Laut Komodo di NTT, Berau di Kalimantan Timur, Bunaken di Sulawesi Utara dan Raja Ampat di Papua, Selat Pantar masih tetap yang terbaik, meski selama ini untuk diving, taman laut Komodo, Bunaken, Berau, dan Raja Ampat lebih populer, tapi di mata para diver kelas dunia taman laut Selat Pantar yang terletak di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, lebih unggul karena keindahannya yang menakjubkan. Konon terindah setelah taman laut Kepulauan Karibia. Banyak wisatawan asing yang pernah ke Alor terkagum-kagum. Sebab, selain dimanjakan keindahan taman lautnya, mereka juga menemukan fenomena taman laut tersebut langka dan sangat menarik. Makanya, wajar jika wisata bahari Alor dengan panorama bawah laut yang spefisik di Selat Pantar menjadi primadona dan pemikat bagi para diver kelas dunia dari Amerika, Australia, Austria, Inggris, Belgia, Belanda, Jerman, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara di Asia.

Tercatat, ada 26 titik diving yang memesona wisatawan di sana. Ke-26 titik diving itu yaitu, Half Moon Bay, Peter's Prize, Crocodile Rook,

Page 13: usman alor

Cave Point, The Edge, Coral Clitts, Baeylon, The Arch, Fallt Line, The Pacth, Nite Delht, Kal's Dream, The Ball, Trip Top, The Mlai Hall, No Man's Land, The Chatedral, School's Ut, dan Shark Close.

 

 Titik diving yang terakhir ini sangat menarik karena merupakan kumpulan ikan hiu dasar laut yang sangat bersahabat dengan para diver. Keindahan bawah laut yang terdapat di Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Pulau Kepa, Pulau Ternate, Pulau Pantar, dan Pulau Pura, juga mengundang decak kagum para diver profesional dari Jakarta dan Bali untuk datang ke sana.

Bahkan, para diver kelas dunia mengakui, bahwa kawasan taman laut Alor merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Tengok saja pengakuan Ken Parker dari Amerika Serikat, More big fish, prolific swarming masses of schools than anywhere I've seen in 20 years of diving.

Atau dengarkan penuturan Adrienne May dari Australia. "Enjoyed seeing the Manta Rays, Sharks, Turtles, Dolphins, Whales and that huge Napoleon Wrasse." Bahkan, Michael AW fotografer asal Singapura berkata, A World class diving!... Kal's Dream is to be dived again and again and again.... of all my underwater sojourns, Alor is among the best!. Begitu juga pernyataan Helen Roberts dari Inggris, We saw hue Sunfish, Reef Sharks, Turtles, Moray Eels, Rays, Naopoleon Wrase, Dog-tooth Tuna, Barracuda and loads of beautiful Reef Fish all in just three dives.

Selain potensi wisata bahari, Alor juga menyimpan sejumlah objek wisata yang memiliki daya tarik secara kultural dan historis yang jarang dijamah dan dikunjungi baik oleh penduduk setempat maupun oleh wisatawan. Meski memiliki aksebilitas amat terbatas, tapi bagi para pencinta petualangan alam justru menjadi tantangan dan keunikan.

Salah satunya, alquran tua dari kulit kayu yang ditulis dengan tinta ramuan tradisional yang diperkirakan berusia lebih dari 800 tahun, sebuah bukti sejarah tentang keberadaan Islam di Alor. Daya pemikat lainnya yaitu kampung Takpala, sebuah desa tradisional yang dihuni oleh suku Abui dengan pola perkampungan linear dengan deretan rumah adat.

Masyarakatnya yang masih memegang teguh adat dan tradisi akan mempertontonkan atraksi budayanya yang khas dalam menyambut para pelancong, membuat nama desa ini melambung sampai ke mancanegara.

Bagi pendaki gunung yang menggilai tantangan di tempat yang masih perawan, Gunung Delaki Sirung di Pulau Pantar dan Gunung Koya-Koya di Pulau Alor, adalah tempatnya. Kepenatan yang melelahkan itu segera sirna membawa kesejukan dan kesegaran jiwa setelah menyaksikan fenomena geologi vulkanik di Desa Air Panas dan Air Terjun di Pulau Pantar, taman wisata alam Tuti Adagae di Pulau Alor.

Sementara ranch mini peternakan rusa (terbaik di kawasan timur Indonesia) jangan dilewatkan untuk dikunjungi. Kesejukan dan kesegaran di alam Hutan Nostalgia juga akan menyapa setiap pengunjung yang ingin melepas kepenatan.

Sebelum beranjak kembali pulang, jangan lupa menanam pohon di Hutan Nostalgia sebagai tanda Anda pernah mengunjungi Pulau Alor. Nama dan alamat Anda akan diabadikan pada pohon yang ditanam dan dikenang sepanjang masa.

 

.:. Kampung Takpala

Takpala merupakan sebuah kampung tradisional yang berada di Kabupaten Alor, Kecamatan Alor Tengah Utara, Desa Lembur Barat.

Page 14: usman alor

Ini adalah salah satu rumah Gudang yang berada di Takpala

 

Page 16: usman alor

Para turis manca negara bersama dengan masyarakat Takpala melakukan Tarian Lego-lego