Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

41
USAHA DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK YANG ADA DI LINGKUNGAN 19.48 Umi Badriyah PENDAHULUAN Plastik adalah material yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi dan industri membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir semua produk menggunakan plastik baik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Segala keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Akibatnya, jumlah produksi plastik yang akan menjadi sampah pun terus bertambah. Menurut Jean-Francois Nobelt (2005 : 4 - 7), Negara-negara berkembang berusaha meningkatkan taraf hidupnya dengan tingkat konsumsi yang tinggi, sehingga mereka membuang banyak sampah. Misalnya saja di Indonesia, sampah yang terbuang setiap harinya saja sekitar 11.330 ton. Padahal di negara-negara maju seperti Afrika, seorang Afrika hanya menghasilkan 17 kg sampah rumah tangga setiap tahunnya. Sampah yang begitu banyak membuat dunia kita menjadi rusak dan kemudian terjadi penyakit dimana-mana. Seperti pada Abad Pertengahan, sampah dibuang ke jalan dan sungai sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan meningkatkan resiko penularan penyakit, seperti pes. Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi lagi bukan? Kurangnya kesadaran akan limbah dan tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya yang semakin bertambah mengakibatkan sampah terus menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah yang umum ditemukan di TPA antara lain botol minuman, deterjen, dan kantong plastik. Sampah-sampah yang kurang menarik tersebut membuat kita enggan melihat bahkan meliriknya. Padahal jika kita mau berusaha sedikit, sampah-sampah tersebut dapat menjadi peluang usaha. Bahkan jika kita mau mengolahnya dengan benar, usaha ini dapat menjadi sumber daya.

description

daur ulang adalah memanfaatkan kembali sampah -sampah yang tidak gunkan kembali supaya menjadi barang yang bisa di manfaatkan

Transcript of Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Page 1: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

USAHA DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK YANG ADA DI LINGKUNGAN

19.48 Umi Badriyah PENDAHULUAN

Plastik adalah material yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi dan industri membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir semua produk menggunakan plastik baik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Segala keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Akibatnya, jumlah produksi plastik yang akan menjadi sampah pun terus bertambah.

Menurut Jean-Francois Nobelt (2005 : 4 - 7), Negara-negara berkembang berusaha meningkatkan taraf hidupnya dengan tingkat konsumsi yang tinggi, sehingga mereka membuang banyak sampah. Misalnya saja di Indonesia, sampah yang terbuang setiap harinya saja sekitar 11.330 ton. Padahal di negara-negara maju seperti Afrika, seorang Afrika hanya menghasilkan 17 kg sampah rumah tangga setiap tahunnya. Sampah yang begitu banyak membuat dunia kita menjadi rusak dan kemudian terjadi penyakit dimana-mana. Seperti pada Abad Pertengahan,sampah dibuang ke jalan dan sungai sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan meningkatkan resiko penularan penyakit, seperti pes. Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi lagi bukan?

Kurangnya kesadaran akan limbah dan tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya yang semakin bertambah mengakibatkan sampah terus menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah yang umum ditemukan di TPA antara lain botol minuman, deterjen, dan kantong plastik. Sampah-sampah yang kurang menarik tersebut membuat kita enggan melihat bahkan meliriknya. Padahal jika kita mau berusaha sedikit, sampah-sampah tersebut dapat menjadi peluang usaha. Bahkan jika kita mau mengolahnya dengan benar, usaha ini dapat menjadi sumber daya.

Akibat begitu banyaknya sampah di lingkungan, kita jadi bertanya-tanya. Bagaimanakah cara untuk mengurangi sampah? Apakah ada persyaratan agar sampah dapat diproses? Apa yang dapat kita olah dari sampah? Bagaiman cara mengolah sampah tersebut? Dan, bagaimana cara mengelola usaha tersebut agar sukses? Maka, disini akan dipaparkan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Begitu juga dengan tip dan trik agar usaha daur ulang sampah plastik dapat terus berkembang dan sukses.

PEMBAHASANA.   Sampah Plastik

Page 2: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Limbah/sampah adalah sisa/buangan hasil aktivitas manusia/makhluk hidup atau aktivitas alam yang dapat mengganggu keseimbangan alam jika jumlahnya melebihi ambang batas. Aktivitas manusia tersebut antara lain kegiatan pabrik, kegiatan rumah tangga, dan pembakaran. Sedangkan aktivitas alam berupa bencana alam, misalnya gunung meletus, banjir, dan tanah longsor (Haryanti, 2011: 1). Limbah tersebut memiliki komponen yang beragam dari yang organik sampai yang nonorganik, yang dapat didaur ulang sampai yang tidak dapat didaur ulang. Salah satu komponen limbah yang dapat didaur ulang dan yang sering kita jumpai adalah plastik.

Menurut Gugun Gunawan (2007: 17 - 18) plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisik, mekanik, dan kimianya. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan bersifat thermoset. Thermoplsatic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah dipakai tidak dapat digunakan kembali. Plastik yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Sebagai konsekuensinya, peningkatan sampah plastik pun tidak terelakkan. Di Jabotabek, rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton sampah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah karena sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, dan tidak dapat berkarat sehingga pada akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan.

Hampir seluruh jenis sampah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula. Ada juga beberapa jenis sampah plastik yang harus dicampur terlebih dahulu dengan bahan baku baru untuk meningkatkan kualitasnya. Tiga jenis sampah plastik yang populer dan laku di pasaran, yaitu:

1.    Polietilena (PE)

Polietilena adalah bahan plastik yang tahan air, asam, alkali, dan hampir semua jenis cairan. Contohnya: plastik pembungkus produk makanan, jus dan minuman, tirai plastik (biasa digunakan sebagai tirai pada shower), botol antipecah, pipa, ember, gelas, dan penyekat kawat atau kabel.

2.    High Density Polyethylene (HDPE)

Plastik jenis ini juga resisten terhadap berbagai zat cair. Contohnya: melamin (piring dan gelas melamin), kemasan deterjen, kemasan susu dari karton, tangki bahan bakar kendaraan, kantong plastik, temapt makan plastik, dan pipa air.

3.    Polipropilenia (PP)

Polipropilenia adalah produk-produk yang terbuat dari fiber glass.

Page 3: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah plastik menurut Gugun Gunawan (2007: 4 - 5) dikenal dengan nama 4R, yaitu:

1.    Reduce (Mengurangi)

Mengurangi maksudnya sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Misalnya, kita selalu menggunakan kantong plastik saat berbelanja. Jika dalam satu minggu kita berbelanja sebanyak tiga kali, maka dalam sebulan kita akan menghasilkan sampah berupa kantong plastik sebanyak 12 buah. Tumpukan sampah kantong plastik akan terus bertambah jika kita tidak segera mengurangi penggunaannya, atau bahkan menggantinya dengan kantong belanjaan yang ramah lingkungan, seperti kantong anyaman dari daun pandan.

2.    Reuse (Menggunakan kembali)

Sebisa mungkin kita memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebellum barang tersebut menjadi sampah. Misalnya: menggunakan botol plastik (produk minyak goreng atau sabun) yang bisa diisi ulang. Dengan demikian, setidaknya kita tidak akan menghasilkan sampah botol plastik selama beberapa lama.

3.    Recycle (Mendaur ulang)

Sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Di antara industri-industri ini ada yang mengubah sampah plastik menjadi berbagai suvenir, sampah kertas menjadi lukisan dan mainan miniatur, atau sampah alumunium foil menjadi tas dan dompet.

4.    Replace (Mengganti)

Mengganti maksudnya teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, ganti kantong plastik kita dengan keranjang saat berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami. Kita bisa menggunakan tas anyaman dari daun pandan atau bambu sebagai pengganti kantong plastik dan menggunakan daun pisang untuk membungkus makanan kita.

Secara umum, terdapat empat (4) persyaratan agar sampah plastik dapat diproses oleh sebuah industri, antara lain: (Gugun Gunawan, 2007: 20)

Page 4: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

1. Sampah plastik harus berbentuk tertentu, sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, atau pecahan). Misalnya industri yang memproduksi alat-alat tulis hanya membutuhkan biji plastik. Sementara untuk pellet, serbuk atau pecahan dibutuhkan oleh industri-industri yang membutuhkan kemasan plastik dan memproduksi barang-barang dari plastik, seperti industri mainan anak-anak, 

2. Harus homogen. Artinya, sampah plastik tersebut sudah dikelompok-kelompokkan dan tidak lagi tercampur dengan jenis sampah lain,

3. Tidak terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang dapat menurunkan kualitas produk yang dihasilkan, dan 

4. Diupayakan tidak teroksidasi. Artinya, sampah plastik tersebut masih dalam keadaan layak produksi dan tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya.

B. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Biji Plastik Pemanfaatan sampah plastic (Gugun Gunawan, 2007: 20-21) dengan cara mengolahnya kembali merupakan upaya untuk menekan pembuangan plastik seminimal mungkin. Pemanfaatan sampah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia pemanfaatan sampah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah pemakaian kembali (reuse) untuk keperluan yang berbeda, misalnya kaleng atau wadah bekas cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot dan ember. Namun, hal itu tidak dapat menyelesaikan masalah volume sampah plastik yang semakin bertambah. Proses daur ulang tampaknya sudah menjadi harga mati untuk menanggulangi krisis sampah plastik ini.Sebelum membahas proses daur ulang plastik secara lebih mendalam, akan lebih baik jika kita mengetahui tahapan-tahapan pendaurulangan sampah plastik menjadi biji plastik/bahan baku setengah jadi, yaitu:

1.    Pemisahan: sampah plastik harus dipisahkan dari material sampah lainnya, misalnya memisahkannya dari material sampah organik atau keras.

2.    Pemotongan: sampah plastik yang sudah dipisahkan kemudian dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan. Jika akan diolah menjadi biji plastik, sampah plastik ini harus dipotong kecil-kecil untuk mempermudah proses pengolahannya.

3.    Pencucian; sampah plastik yang suadah menjdi potongan-potongan ini harus dicuci untuk membersihkannya dari zat-zat tertentu yang tidak dibutuhkan atau dapat mengganggu proses pengolahan. Contoh zat tersebut adalah besi

4.    Penggilingan; setelah dicuci, sampah plastik kemudian digiling agar menjadi biji plastik. Tanda bahwa biji plastik yang dihasilkan melalui penggilingan memiliki kualitas bagus adalah dari mengapung tidaknya biji plastik tersebut di atas air.

Page 5: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

5.    Biji plastik yang telah diolah inilah yang akan dikirim ke pabrik pengolahan produk-produk daur ulang.Berikut ini adalah jenis-jenis biji plastik dan harga jualnya:

Jenis Biji plastik Harga (Rp/kg)Biji plastik Hd (Ex Injection) 7.000Biji plastik Abs 10.000Biji plastik Pet 5.500Biji plastik Pp Cokelat 8.000Biji plastik Pp putih 12.000Biji plastik Pp hitam, merah, biru

6.000

B plastik Pp resin 7.000

C. Pengolahan Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Baku Jadi (Biji Plastik)

1.      Modal Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha daur ulang sampah plastik sangat bervariasi, yaitu antara Rp 5.000.000,- sampai dengan Rp 10.000.000,-. Modal awal tersebut digunakan untuk membeli mesin cetak eharga Rp 3.000.000,-, sampah plastik (bahan baku 2 kwintal) Rp 2.000.000,- dan sewa tempat usaha Rp 5.000.000,- untuk satu tahun.

2.      PembiayaanDengan modal Rp 2.000.000 sampai Rp 5.000.000, kita bisa menyewa tempat yang cukup representative untuk tempat usaha kita. Sisa modal usaha, kita gunakan untuk membeli sampah plastik dari pemulung dan untuk upah pekerja kita. Sementara dengan modal Rp 15.000.000 – Rp 25.000.000,- di tangan, kita bisa membayar upah lebih banyak pegawai dan membeli lebih banyak sampah plastik dari pemulung. Modal besar akan mempermudah kita untuk mengembangkan usaha, bukan hanya sebagai pengepul atau pemasok biji plastik, tetapi juga sebagai produsen barang-barang hasil daur ulang sampah plastik.

Keterangan Nilai (Rp)A.     Biaya Tetap

Sewa tempat usaha Rp 5.000.000 : 12 =Depresiasi peralatan Rp 3.000.000 : 12 =

420.000250.000

B.     Biaya Variabel Gaji pegawai (Rp 40.000 x 4 orang x 30 hari)Biaya listrikBiaya telepon

4.800.000150.000300.000

C.    Pembelian bahan baku (2 kwintal) 2.000.0000

Biaya total 7.920.000

Page 6: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Jika kita bisa mengoptimalkan usaha pengolahan sampah plastik hingga mencapai minimal 10 ton biji plastik per bulan dengan harga Rp 5.000,- per kilogram maka omset yang akan kita peroleh bisa mencapai Rp 50.000.000,- dari omset tersebut, kita akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 42.080.000,-. Dengan keuntungan per bulan mencapai angka puluhan juta, dalam satu bulan kita sudah bisa balik modal.

3.      Tenaga KerjaPengolahan sampah plastik menjadi biji plastik tidak memerlukan banyak tenaga kerja, 4 – 5 orang pekerja sudah lebih dari cukup. Para pekerja tersebut bertugas untuk menyortir sampah plastik, membersihkan, menggiling, dan mencetaknya dengan mesin cetak. Agar usaha pengolahan biji plastik kita berjalan lancar, kita harus tetap menjaga hubungan baik dengan para pemulung. Mereka adalah pemasok utama bahan baku usaha kita. Semakin banyak pemulung yang menjual sampah plastiknya kepada kita, semakin baik usaha pengolahan biji plastik yang kita dirikan. Apalagi usaha pengolahan sampah plastik membutuhkan jenis sampah plastik tertentu yang harus dipilah dari ribuah ton sampah. Kita membayar para pemulung berdasarkan jumlah sampah plastik yang berhasil mereka kumpulkan dan sortir.Harga beli sampah plastik dari pemulung:

Jenis Biji plastik Harga (Rp/kg)Plastk bekas air mineral 3.000Pipa pralon 5.000Sampah plastik lain 2.000 – 2.500

a.      Penyaluran / distribusi Untuk biji plastik, kita bisa menyalurkannya ke pabrik-pabrik yang memang membutuhkan biji plastik sebagai bahan baku, seperti pabrik yang memproduksi alat tulis atau pabrik-pabrik yang menghasilkan produk-produk daur ulang. Dalam hal ini, jaringan usaha yang luas sangat diperlukan karena tanpa jaringan akan sulit bagi kita untuk memasarkan produk kita. Sebagai permulaan, kita bisa meminta bantuan koperasi UKM atau kementrian industri dan kementrian Lingkungan Hidup untuk memberi akses ke perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk-produk dari plastik.

D. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Produk Jadi (Souvenir)Ketika mengunjungi resepsi pernikahan teman atau saudara, biasanya kita akan mendapatkan souvenir yang menarik dari acara resepsi tersebut. Souvenir itu ada yang berbentuk gantungan kunci, bingkai kaca kecil, pembuka botol ukuran kecil, dan tempat tusuk gigi. Mungkin kita pernah bertanya-tanya, bagaimana cara membuat souvenir tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya jika kita membaca kisah Didit Purwono berikut ini. Pada pertengahan tahun 1998, Didit memutuskan untuk mendirikan usaha daur ulang sampah plastik menjadi souvenir. Sebagai investasi awal, ia mengeluarkan dana sebesar Rp 5.000.000,-

Page 7: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Dengan uang tersebut, ia membeli mesin cetak secong Rp 3.000.000,- dan sisanya ia gunakan untuk bahan baku berupa sampah plastik. Didit memutuskan untuk memfokuskan usahanya pada produksi souvenir pernikahan karena menurutnya, souvenir pernikahan memiliki daya jula yang cukup tinggi dan sudah memiliki segmen pasar tersendiri.Awalnya, Didit menjalankan usaha daur ulangnya ini di Surabaya. Namun, pada tahun 2000 ia memindahkan produksinya ke Jakarta. Pemindahan tempat usaha ini sangat membantu perkembangan usahanya karena akan lebih mudah memasarkan produk di Jakarta di banding di Surabaya. Untuk menghasilkan produk-produk souvenir pernikahan, ia membutuhkan 4 kwintak bahan baku plastik per bulan. Dari bahan baku tersebut, ia bisa memproduksi ratusan souvenir pernikahan dalam berbagai bentuk. Saat ini omset usahanya bisa mencapai Rp 20.000.000,- per bulan. Dan agar, produk-produknya semakin dikenal orang, ia pun kemudian membuka kios di Pusat Grosir Cililitan dan workshop di Surabaya dan Jakarta.Contoh souvenir pernikahan dari sampah plastik:

o    Kaca hias bermotif bunga o    Bingkai foto kecilo    Kaca hias bermotif gambar pengantino    Berbagai souvenir pernikahan yang sedang dipajango    Cermin kecilo    Gantungan kunci1.      Bahan Baku

Sampah plastik yang dibutuhkan dalam produksi souvenir pernikahan adalah gelas plastik air mineral dan ember bekas. Biasanya, bahan baku tersebut bisa kita peroleh dari pengepul sampah plastik atau produsen biji plastik yang sudah memiliki mesin penghancur plastik. harga bahan baku plastik yang sudah dihancurkan adalah Rp 3.000,- per kilogram. Untuk satu kali produksi, minimal dibutuhkan 50 kg bahan baku, dengan harga satuan Rp 3.000 /kg.

2.      Peralatan Berikut ini peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi :

Tong kapasita 100 liter, tong ini digunakan untuk menampung bahan baku plastik yang sudah dihancurkan dalam proses pemanasan/pelelehan.

Kompor semawar; untuk proses pemanasan/pelelehan bahan baku, kita harus menggunakan kompor semawar. Selain dapat menghasilkan panas dan maksimal, kompor ini juga memiliki suhu panas yang tetap stabil.

Dua batang besi ukuran 4 m yang berfungsi sebagai tuas pengungkit. Kita mempergunakan besi tersebut saat menuangkan cairan bahan baku ke mesin cetak.

Matras; agar produk yang dihasilkan bagu (detail-detail dari reliefnya jelas), setiap produk yang telah dicetak harus di-press dengan menggunakan matras.

Page 8: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Gergaji; alat ini digunakan untuk merapikan produk agar sesuai dengan bentuknya. Jika masih terdapat produk yang bentuknya belum sesuai dengan pola, kita harus memotongnya dengan menggunakan gergaji kecil.

Mesin amplas; pada saat pengamplasan akan lebih cepat dan efisien jika kita menggunakan msin. Mesin amplas ini dapat dibeli di toko-toko yang menjual peralatan pertukangan elektrik. Mesin amplas ini masih menggunakan amplas sebagai media pengamplasan.

Alat pendingin/kipas angin untuk menjaga kondisi suhu pada tungku/tong dan alat press agar tetap stabil.

Alat semprot; pet atau yang lebih dikenal dengan nama kepala semprot ini berbentuk seperti pistol dengan tabung di atasnya. Alat ini berfungsi untuk menyimpan cat atau pernis yang akan disemprotkan di seluruh permukaan produk souvenir.

Kompresor listrik: kompresor yang berkekuatan kira-kira 0,5 PK ini cukup untuk menyemprotkan cat dan pernis ke seluruh permukaan benda, seperti gantungan kunci atau bingkai kaca. Kita dapat menghemat biaya pembelian jika membeli kompresor berbahan bakar bensin.

Berikut ini adalah daftar harga dari alat-alat tersebut:Keterangan Harga (Rp)

Gergaji manual 50.000Mesin amplas 300.000Alat press matras 5.000.000Alat semprot 200.000Kompresor listrik 75.000Alat pendingin 300.000

Total Biaya 5.925.000

3.      Tahap-tahap pengerjaana.    Bahan baku plastik yang sudah dibeli dimasukkan ke dalam tong besar. Hal

ini dilakukan untuk memudahkan proses produksi, dan agar bahan baku tidak tercecer.

b.    Setelah proses pengumpulan bahan baku selesai, dimulailah langkah pemanasan. Langkah ini dilakukan dengan memanaskan bahan baku hingga mencair agar proses pencetakan lebih mudah

c.    Setelah pemanasan, kemudian dilakukan proses pencetakan bahan baku yang telah menjadi cairan kental dimasukkan ke dalam tuas pengungkit/ mesin genjot. Hal ini dilakukan untuk membuat souvenir sesuai pola yang diinginkan.

d.    Langkah selanjutnya adalah proses pengepresan dengan alat press matras. Pengepresan dilakukan agar kita bisa mendapatkan hasil produk yang berkualitas, baik dari segi bentuk maupun ukuran.

e.    Proses berikutnya adalah pemotongan. Dalam proses ini, produk dirapikan dengan memotong bagian-bagian tepinya

Page 9: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

f.     Setelah dilakukan pemotongan, langkah selanjutnya adalah proses pengamplasan. Proses ini dilakukan agar setiap produk yang akan dicat sudah halus dan relief/ detail-detail kecilnya lebih terlihat.

g.    Langkah berikutnya adalah pengecatan. Langkah pengecatan menggunakan mesin ini dilakukan dengan kecermatan yang cukup tinggi karena pengecatan yang ceroboh akan meninggalkan jejak penumpukan cat di permukaan produk yang dibuat. Proses ini sebaiknya dilakukan pada saat hari sedang cerah karena akan mempercepat proses pengeringan dan memasuki langkah pemernisan. Untuk proses pengecatan ini diperlukan ketelitian, khususnya untuk pengecatan produk yang memiliki lebih dari dua warna.

h.    Langkah terakhir adalah pemernisan. Langkah inilah yang menjadikan produk terlihat menarik. Proses pemernisan menjadikan warna yang masih kusam menjadi mengkilap. Proses ini sebaiknya dilakukan saat hari cerah agar produk yang sudah disemprot pernis mudah kering. Dan akhirnya produk siap untuk dibungkus/ dipak sebelum dipasarkan.

4.      Kapasitas produksiKapasitas produksi dalam sehari bisa mencapai 10.000 buah souvenir. Biaya produksi persatuan Rp 175,- dengan harga jual Rp 250,-; itu untuk bentuk yang biasa. Kapasitas produksi untuk satu bulan bisa mencapai 300.000 buah souvenir dengan berbagai macam item. Asumsi omset 300.000 buah produk x harga jual Rp 250 = Rp 75.000.000,- per bulan, adapun produk yang dihasilkan yaitu gantungan kunci, bingkai kaca, bukaan botol, dan tempat tusuk gigi.

E. Pengolahan Usaha Daur Ulang Plastik Menjadi Suvenir1    Modal

Modal awal dari usaha ini adalah Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000, Dana tersebut digunakan untuk sewa tempat usaha, pembelian alat dan perlengkapan, serta bahan baku. Berikut ini adalah estimasi dana yang harus kita keluarkan ketika pertama kali mendirikan usaha ini.

Keterangan Nilai (Rp)Sewa tempat usaha untuk satu tahun 5.000.000Pembelian

      Gergaji manual 4 buah @ Rp 50.000 200.000      Mesin amplas 300.000      Alat press matras 5.000.000      Alat semprot 75.000      Kompresor listrik 950.000      Alat pendingin 300.000

Pembelian perlengkapan      Thinner 7.000      Cat 20.000      Pernis 25.000      Amplas 10.000

Page 10: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Pembelian bahan baku 100 kg (Rp 2.500 per kg)

250.000

Total Biaya 12.137.000

2    PembiayaanDalam sebulan, kita harus menyipkan dana rutin agar usaha daur ulang plastik yang kita dirikan dapat terus berjalan. Yang termasuk ke dalam dana/ biaya rutin tersebut adalah biaya sewa tempat usaha, depresiasi peralatan, pembelian perlengkapan, biaya listrik dan telepon, usaha pekerja, dan pembelian bahan baku. Berikut ini adalah perkiraan estimasi dana yang harus dikeluarkan per bulan:

Keterangan Nilai (Rp)Biaya tetapSewa tempat usaha Rp 5.000.000 : 12 =

420.000

Depresiasi -  Gergaji manual 4 x @Rp 50.000 = Rp 200.000: 12 bulan=

250.000

-  Mesin amplas Rp 300.000: 24 bulan =

13.000

-  Alat press matras Rp 5.000.000: 24 bulan =

209.000

-  Alat semprot Rp 75.000 : 12 bulan = 5.000-  Kompresor listrik Rp 950.000: 24 bulan =

40000

-  Alat pendingin Rp 300.000: 24 bulan =

12.500

Biaya variabel Biaya listrik 1.500.000Biaya telepon 300.000Biaya pekerja (12 orang) 9.000.000Beli perlengkapan

-  Thiner 50 liter (50 x Rp 7.000) 350.000-  Cat 50 kilogram (50 x Rp 20.000) 1.000.000-  Pernis 50 liter (50 x Rp 25.000) 1.250.000-  Amplas 60 meter (60 x Rp 10.000) 600.000Biaya bahan baku (4 kwintal) 4.000.000Total biaya 18.951.000

Jika dalam sebulan kita bisa memproduksi 300.000 item souvenir pernikahan dalam berbagai bentuk dengan harga rata-rata Rp 250 per buah maka kita akan mendapatkan pemasukan Rp 75.000.000,-. Setelah dikurangi biaya rutin, kita akan mendapatkan keuntungan bersih Rp 56.049.000,-. Dengan modal awal yang tidak lebih dari Rp 15.000.000, kita sudah bisa balik modal dalam rangka waktu satu bulan.

Page 11: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

3    Tenaga KerjaProduksi souvenir berbahan baku plastik membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak. Minimal kita harus mempekerjakan 12 orang. Sepuluh orang bertugas di bagian produksi (pencetakan, pengecatan, dan pembungkusan) dan dua orang di bagian pemasaran (penjaga workshop). Kita tidak harus mempekerjakan tenaga kerja terampil karena tata cara pembuatan souvenir ini mudah untuk dipelajari dan tidak terlalu rumit.

4    Tempat ProduksiUntuk tempat produksi, kita bisa menyewa tempat dengan ukuran minimal 2 x 3 meter. Di tempat produksi ini kita dapat menyimpan dua mesin pencetak. Atau, agar biaya produksi lebih murah, kita bisa memanfaatkan ruangan kosong di rumah, baik itu halaman belakang, garasi, gudang, maupun tempat kosong lainnya.

5    Penyaluran / DistribusiKita bisa menyalurkan produk-produk kita dengan menitipkannya ke toko, minimarket, atau supermarket. Agar bisa menjual produk di sana, kita harus mengajukan penawaran terlebih dahulu. Namun, akan lebih baik jika kita mempunyai jaringan langsung dengan orang-orang pemasaran di toko, minimarket, atau supermarket tersebut. Selain menitipkannya, kita juga bisa menjual produk-produk tersebut langsung di workshop kita. Satu hal yang sangat berpengaruh terhadap proses pemasaran adalah promosi. Ada berbagai macam cara yang bisa kita lakukan untuk promosi, misalnya kita bisa berpromosi melalui media cetak atau media internet. Dalam hal penjualan souvenir ini, pada umumnya promosi dilakukan melalui cara door-to-door, yaitu dengan mendatangi agen-agen souvenir maupun melalui kerja sama dengan wedding planner dalam hal pengadaan souvenir pernikahan. Kita juga bisa membuka outlet di pusat pembelanjaan yang strategis dengan biaya sewa skitar 2-3 juta per bulan. Dengan omset penjualan yang besar, biaya sewa tentu dapat kita atasi.

PENUTUPPengelolaan sampah plastik perlu dilakukan untuk menangani permasalahan

sampah secara menyeluruh. Alternatif-alternatif yang dapat kita lakukan berkaitan dengan pengelolaan sampah adalah sebagai berikut:

a.    Reduce (mengurangi)b.    Reuse (menggunakan kembali)c.    Recycle (mendaur ulang)d.    Replace (mengganti)

Alternatif-alternatif reduce dan reuse tidak selamanya dapat bertahan karena pada saatnya nanti hasil dari tindakan reduce dan reuse adalah sampah plastik tersebut dibuang. Maka sebagai alternatif akhirnya sampah plastik tersebut harus didaur ulang. Proses pendaurulangan sampah plastik dapat dilakukan sebagai berikut:

a.    Memisahkan material sampah plastik dengan material sampah lainnya,b.    Sampah plastik dipotong-potong agar mudah dalam proses pengolahannya,c.    Potongan-potongan sampah plastik dicuci, dand.    Setelah dicuci, sampah-sampah plastik digiling agar menjadi biji plastik.

Page 12: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Biji plastik yang telah kita proses dapat dijadikan usaha daur ulang sampah plastik baik berupa bahan baku setengah jadi (biji plastik) maupun suvenir. Pengelolaan usaha daur ulang sampah plastik harus terencana baik dalam modal, pembiayaan, tenaga kerja, tempat produksi, dan cara menyalurkan/mendistribusikan produk daur ulang. Berikut tip dan trik yang bisa kita praktikkan agar usaha daur ulang sampah plastik dapat terus berkembang dan menjadi semakin besar (Gugun Gunawan, 2007: 34):

1.      Pastikan modal kita cukup, baik untuk investasi awal maupun modal kerja.2.      Pahami, apakah usaha yang cocok untuk kita, sesuai dengan minat dan

lokasi usaha.3.      Kita harus memperhatikan standar sampah plastik yang akan didaur ulang;

sampah tersebut haruslah tidak terkontaminasi dan teroksidasi zat lain.4.      Kita tidak perlu modal besar untuk memulai usaha ini. Ketika tempat sudah

ada, modal bisa diatasi dengan mencari investor, walaupun itu masih dalam skala kecil.

5.      Menjalin hubungan dengan industri yang bergerak dalam usaha daur ulang sampah.

6.      Kita harus bisa melihat peluang pasar yang ada. Dan itu berkaitan dengan kebutuhan industri besar terhadap bahan baku daur ulang plastic.

7.      Kita juga harus memperhatikan standar harga; ketika menjual produk, apalagi untuk kebutuhan industri, harga harus disesuaikan.

8.      Menjalin kerjasama dengan pedagang dan pemulung untuk memenuhi pasokan bahan baku

9.      Untuk gudang, usahakan yang jauh dari permukiman penduduk karena sebagian dari sampah tersebut dapat menimbulkan bau tak sedap

10.   Terakhir, optimis, disiplin, dan kerja keras tentunya.

Page 13: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

« 7 Kesalahan Inventor

Alat Injeksi Plastik Kapasitas 20 cc Daya 480 W »

Alat Injeksi Plastik Manual Skala Rumah TanggaPublished September 28th, 2012 Tepat Guna , Terbaru 0 Comments

Menurut data dari Deputi Pengendalian Pencemaran Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) bahwa jumlah sampah plastik di Indonesia mencapai 26.500 ton per hari. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi sampah plastik, mulai dari gerakan pemilahan sampah, gerakan sehari tanpa kantung plastik, gerakan Go Green, gerakan Reduce-Reuse-Recycle, dan lain sebagainya.

Walaupun usaha untuk meningkatkan kesadaran untuk mengurangi sampah terus dilakukan, namun hasilnya belum begitu terasa. Salah satu karakteristik dari masyarakat kita adalah apabila gerakan atau kegiatan yang ditawarkan tidak memberikan keuntungan finansial secara langsung, masyarakat belum begitu tertarik melaksanakannya.

Sebenarnya sampah plastik memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Harga sampah botol plastik bervariasi antara Rp.5000, Rp.7000 hingga diatas Rp.7000 per kilogram-nya tergantung jenis botol plastiknya. Baedowy, seorang pengusaha sampah plastik dari Bekasi, mampu menghasilkan keuntungan sebesar 500 ribu –1.5 juta per hari dari mendaur ulang 1 -3 ton sampah plastik menjadi potongan-potongan kecil.

Muncul gagasan bagaimana agar masyarakat mampu mendaur-ulang sampah plastik secara mandiri menjadi menjadi produk yang bermanfaat atau bernilai jual, sehingga jumlah sampah plastik yang keluar rumah dapat ditekan jumlahnya dan secara langsung dapat meningkatkan pendapatannya.

Pembuatan produk plastik pada industri plastik biasanya dilakukan menggunakan mesin injeksi plastik, yaitu mesin yang mampu mengubah bijih plastik atau plastik daur ulang dalam bentuk potongan kecil-kecil menjadi produk-produk plastik baru. Mesin injeksi plastik untuk skala industri ini biasanya digunakan untuk produksi massal berkapasitas besar sehingga biaya operasional dan investasi untuk cetakan relatif tinggi. Proses ini menjadi ekonomis apabila digunakan untuk membuat produk sebanyak puluhan hingga ratusan ribu produk.

Sedangkan untuk kapasitas industri rumah tangga maka diperlukan desain alat injeksi plastik berkapasitas kecil yang sesuai untuk keperluan industri rumah tangga. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam rancangan alat ini adalah biaya pembuatan alat, pembuatan cetakan, maupun konsumsi listrik tidak boleh terlalu mahal mengingat modal industri rumah tangga yang biasanya terbatas. Selain itu, daya yang dikonsumsi alat ini tidak melebihi kapasitas daya rumah tangga yaitu kurang dari 900 atau 1300 watt.

Page 14: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Tim peneliti dari Teknik Mesin UII Yogyakarta mencoba membuat mesin injeksi plastik berskala kecil untuk industri rumah tangga. Mesin yang dibuat ini memiliki volume barrel (tabung) 15 cc, konsumsi daya 280 watt, dan sistem penekanan manual. Mesin ini berukuran 325 mm x 235 mm x 940 mm dengan berat 12 kg. Sistem pemanas mesin ini mampu memanaskan plastik hingga temperatur 320oC dan waktu yang diperlukan untuk pemanasan awal mesin ini adalah 6 menit, sedangkan waktu jeda antara satu injeksi dengan injeksi berikutnya kurang lebih 2 menit.

Gambar 1. Gambar 3D rancangan alat injeksi plastik.

Page 15: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Gambar 2. Alat injeksi plastik skala rumah tangga.

Page 16: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Gambar 3. Unit pengatur pemanas alat injeksi plastik.

1. Thermocontrol Omron E5CWL

2. Contactor

3. Saklar

4. Lampu indikator pemanasan

5. Indikator temperatur yang ingin dicapai

6. Indikator temperatur pada nozel

7. Lampu indikator siap injeksi

Page 17: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Gambar 4. Cara kerja alat injeksi plastik.

Salah satu keuntungan dari alat injeksi plastik adalah dapat digunakan untuk membuat produk plastik dalam jumlah sedikit, menyesuaikan jumlah sampah plastik rumah tangga yang jumlahnya juga tidak begitu banyak. Untuk itu perlu cetakan yang harganya terjangkau modal industri rumah tangga. Cetakan untuk proses injeksi plastik berkapasitas besar biasanya dibuat menggunakan material baja yang dibentuk menggunakan mesin CNC milling, sehingga harganya menjadi relatif mahal.

Cetakan untuk alat injeksi plastik skala rumah tangga ini dibuat menggunakan bahan akrilik yang dibentuk atau dipotong menggunakan mesin laser cutting sehingga biayanya relatif murah dan terjangkau oleh industri rumahan. Sebagai gambaran, biaya pembuatan satu buah cetakan plastik berukuran 10 cm x 10 cm adalah Rp. 30.000,-. Cetakan ini mampu untuk mencetak plastik hingga ratusan produk.

Page 18: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Gambar 5. Cetakan produk menggunakan material akrilik yang dibentuk

atau dilubangi menggunakan mesin laser cutting.

Page 19: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Contoh-contoh produk yang telah dibuat seperti pada gambar berikut :

Gambar 6. Contoh-contoh produk yang dibuat menggunakan cetakan akrilik.

Page 20: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

(Oleh : Muhammad Ridlwan, Miftakhul Arif, Hasan, Tri Hari Suseno)

MENGOLAH SAMPAH JADI UANG

Panduan Mengeruk Keuntungan dari  Bisnis Pengolahan Sampah

SAMPAH DAN PENGELOLAANNYA

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia yang begitu kompleks. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap barang yang kita gunakan sehari-hari. Oleh karena itu, pengelolaan sampah tidak bisa terlepas dari pengelolaan gaya hidup masyarakat

Masalah yang sering muncul dalam pengelolaan sampah adalah biaya operasional yang tinggi dan semakin sulitnya menemukan tempat untuk pembuangan akhir sampah akibatnya, kebanyakan kota-kota di Indonesia hanya mampu mengumpulkan dan membuang 60 % sampah dari seluruh produksi sumpahnya. Dari 60 % ini, sebagian besar ditangani dan dibuang dengan cara yang tidak saniter, boros, dan mencemari lingkungan. Untuk mendapatkan tingkat efektivitas dan efisiensi tinggi dalam pengelolaan sampah di kota. Metode yang tepat dalam pengelolaan sampah di kota, metode yang tepat dalam pengelolaan sampah menjadi faktor yang sangat krusial. Metode tersebut harus ramah lingkungan, terpadu, serta bermanfaat untuk masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial.

Secara umum pengelolaan sampah dilakukan melalui tiga tahap kegiatan, yaitu : pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir / pengolahan. Pada tahap pembuangan akhir / pengelolaan, sampah akan mengalami pemerosesan, baik secara fisik, kimiawi, maupun biologis.

Ada dua proses pembuangan pembuangan akhir, yaitu open dumping (penimbunan secara terbuka) dan sanitary landfill (pembuangan secara sehat). Pada sistem open dumping, sampah ditimbun secara bergantian dengan tanah sebagai lapisan penutupnya.

Alternatif Pengelolaan Sampah

Sampah yang dibuang harus dipilih sehingga tiap bagian dapat didaur ulang secara optimal. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan membuangnya ke sistem pembuangan sampah yang tercemar. Pembuangan sampah yang tercampur dapat merusak dan mengurangi nilai material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sampah-sampah tersebut.

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu :

1. Reduce (mengurangi) :

Page 21: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

1. Reuse (Menggunakan kembali)

Sebisa mungkin Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah.

1. Recycle (mendaur ulang) :

Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna di daur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

1. Replace (Mengganti) :

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan.

Dari Keempat prinsip pengolahan sampah, kita akan membahas prinsip daur ulang (recycle) dan memanfaatkan kembali material sampah untuk tujuan yang bermanfaat. Melalui prinsip recycle, kita tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga menciptakan sebuah alternatif usaha baru.

Dalam mengelola usaha daur ulang, kita bisa hanya melakukan satu dari kegiatan-kegiatan berikut ini : pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuangan produk/ material bekas pakai, atau jika usaha daur ulang berkembang dengan pesat, kita bisa melakukan semua kegiatan itu secara bersamaan.

BAB II

USAHA PENGEPULAN SAMPAH DAUR ULANG

Mungkin tidak semua orang mengetahui dari mana industri-industri besar mendapatkan bahan baku, khususnya untuk bahan baku dari daur ulang sampah. Salah satu yang memasok bahan baku tersebut adalah pengepul atau pengumpul segala bentuk sampah.

Biasanya, para pengepul melakukan spesialisasi untuk membeli bahan daur ulang sampah, misalnya hanya menjadi pengepul sampah kertas, sampah plastik, botol, atau kayu. Tetapi ada juga yang membeli semua jenis sampah dan mengeluarkannya ke beberapa pabrik. Omset pengepulan ini cukup besar, yaitu Rp. 25.000.000,- s/d  Rp. 30.000.000,- sehingga kita mengenal adanya bandar plastik, bandar kertas, bandar botol, atau bandar rongsokan/ besi.

Page 22: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Pada pengepul tidak perlu susah-susah mencari kantor atau gedung yang akan dibongkar karena biasanya bongkaranlah yang mencari dan menawarkan sampah pada mereka.

1. A. Pengepulan Sampah

Usaha pengepulan sampah tidak membutuhkan tempat yang representative. Kita bisa memanfaatkan lahan kosong di lingkungan sekitar rumah atau menyewa tanah yang cukup luas untuk menampung berton-ton sampah dari para pemulung atau sampah dari bongkaran rumah dan gedung.

Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses pengepulan sampah adalah :

1. Sampah yang telah terkumpul dipisahkan satu per satu sesuai dengan kategorinya.2. Sampah yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori kemudian dibersihkan, proses

pembersihan bisa dilakukan dengan menggunakan air, sabun, deterjen, atau sekadar dibersihkan dengan lap untuk menghilangkan bakteri atau zat-zat lain dari sampah-sampah.

1. B. Pengelolaan Usaha Pengepulan Sampah

B.1. Modal

Modal untuk membuka usaha pengepulan sampah tidaklah mahal. Modal digunakan untuk membeli timbangan, alat press, sewa lahan, dan pembelian bahan baku. Sebagai modal awal, kita cukup mengeluarkan dana Rp. 5.000.000,-. Namun jika kita ingin mengembangkan usaha pengepulan menjadi lebih besar, modalnya pun bisa meningkat sampai kisaran Rp. 15.000.000,- s/d Rp. 30.000.000,-

B.2.    Pembiayaan

Modal yang kita keluarkan dipergunakan untuk keperluan membangun gudang, pembelian kendaraan, alat press dan timbangan. Sedangkan biaya operasional yang dikeluarkan meliputi gaji pegawai, ongkos angkut, biaya listrik, Telepon dan sewa lahan. Jumlahnya mencapai Rp. 100.000 s/d Rp. 250.000,- per hari. Dengan modal dan pembiayaan seperti yang dijelaskan sebelumnya, sampah hasil pengepulan bisa mencapai 100 kg s/d 6000 kg per hari.

Yang dimaksud dengan biaya angkut adalah jumlah dana yang harus kita keluarkan untuk membeli bahan bakar kendaraan dan biaya angkut lainnya, seperti biaya tol dan biaya tukang angkut.

B.3. Tenaga Kerja

Dalam menjalankan usaha pengepulan, dibutuhkan minimal 4-6 pekerja. Pekerjaan mereka adalah memilih sampah sesuai dengan kategori dan membersihkannya. Para pekerja tersebut dapat kita bayar dengan sistem upah harian; upah untuk satu orang pekerja ± Rp. 20.000,- per hari.

Page 23: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

B.4. Penyaluran / Distribusi

Sampah hasil pengepulan dapat disalurkan ke pabrik-pabrik, seperti pabrik kertas, minuman, maupun peleburan besi. Khusus untuk sampah kertas dan plastik, kita juga bisa menyalurkannya ke usaha daur ulang. Dalam hal ini, para pengepul berfungsi sebagai agen atau pemasok bagi usaha daur ulang tersebut. Biasanya, para pengepul mendistribusikan langsung sampah yang mereka kumpulkan tanpa bantuan agen atau pihak ketiga.

Dilihat dari segi ekonomi, usaha pengepulan sampah ini memiliki peluang yang sangat besar, omsetnya bisa mencapai Rp. 300.000.000,- per tahun.

Lalu, bagaimana dengan respon masyarakat sekitar ? kita tidak perlu khawatir bahwa usaha daur ulang sampah kita dapat mengganggu dan menimbulkan pencemaran pada masyarakat sekitar karena sampah yang kita tampung adalah sampah anorganik, seperti kertas, koran, majalah, kardus, besi, kaleng, dan botol yang tidak menimbulkan bau tak sedap.

BAB III

USAHA DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi 2 kelompok besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastik dan bersifat thermoset. Plastik yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastik.

Tiga jenis sampah plastik yang populer dan laku di pasaran, yaitu :

1. Polietilena (PE) : bahan plastik yang tahan air, asam, alkali, dan hampir semua jenis cairan.

2. High density polyesthylena (NDPE) : plastik jenis ini juga resisten terhadap berbagai zat cair.

3. Polipropilenia (Peraturan Pemerintah) : produk-produk yang terbuat dari fiber glass.

Empat Persyaratan agar sampah plastik dapat diproses oleh sebuah industri, antara lain :

1. Sampah plastik harus dalam bentuk tertentu, sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, Pecahan).

2. Harus homogen, artinya, sampah plastik tersebut sudah dikelompok-kelompokkan dan tidak lagi tercampur dengan jenis sampah lain.

3. Tidak terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang dapat menurunkan kualitas produk yang dihasilkan.

4. Diupayakan tidak teroksidasi, artinya, sampah plastik tersebut masih dalam keadaan layak produksi dan tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya.

1. A. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Biji Plastik

Page 24: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Sebelum membahas proses daur ulang plastik secara lebih mendalam, akan lebih baik jika kita mengetahui tahapan-tahapan pendaur ulangan sampah plastik menjadi biji plastik/ bahan baku setengah jadi, yaitu :

1. Pemisahan : Sampah plastik harus dipisahkan dari material sampah lainnya.2. Pemotongan : Sampah plastik yang susdah dipisahkan kemudian dipotong-potong. Jika

akan diolah menjadi biji plastik, sampah plastik ini harus dipotong kecil-kecil untuk mempermudah proses pengolahannya.

3. Pencucian : Sampah plastik yang sudah menjadi potongen-potongan ini harus dicuci untuk membersihkannya dari zat-zat tertentu yang tidak dibutuhkan atau dapat mengganggu proses pengolahan.

4. Penggilingan : Setelah dicuci, sampah plastik kemudian digiling agar menjadi biji plastik. Tanda bahwa biji plastik yang dihasilkan melalui penggilingan memiliki kualitas bagus adalah dari mengapung tidaknya biji plastik tersebut di atas air.

5. Biji plastik yang telah diolah inilah yang akan dikirim ke pabrik pengolahan produk-produk daur ulang.

1. B. Pengelolaan Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Baku Setengah Jadi (Biji Plastik)

B.1.  Modal

Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha daur ulang sampah plastik sangat bervariasi, yaitu antara Rp. 5.000.000,- s/d Rp. 10.000.000,-. Modal awal tersebut digunakan untuk membeli mesin cetak, sampah plastik (bahan baku 2 kwinton dan sewa tempat usaha).

B.2.  Pembiayaan

Dengan modal Rp. 2.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,- kita bisa menyewa tempat yang cukup representative untuk tempat usaha. Sisa modal usaha, digunakan untuk membeli sampah plastik dari pemulung dan untuk upah pekerja. Sementara dengan modal Rp. 15.000.000,- s/d 25.000.000,- ditangan, kita bisa membayar upah lebih banyak pekerja dan membeli lebih banyak sampah plastik dari  pemulung.

Modal besar akan mempermudah kita untuk mengembangkan usaha, bukan hanya sebagai pengepul atau pemasok biji plastik, tetapi juga sebagai produsen barang-barang hasil daur ulang sampah plastik.

Jika kita bisa mengoptimalkan usaha pengolahan sampah plastik hingga mencapai minimal 10 tahun biji plastik per bulan dengan harga Rp. 5000 per kilo geram maka omset yang akan kita peroleh bisa mencapai Rp. 50.000.000,-. Dari omset tersebut, kita akan mendapatkan keuntungan

Page 25: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

bersih sebesar Rp. 42.000.000,-. Dengan keuntungan per bulan mencapai angka puluhan juta, dalam satu bulan kita sudah bisa balik modal.

B.3. Tenaga Kerja

Pengolahan sampah plastik menjadi biji plastik tidak memerlukan banyak tenaga kerja, 4-5 orang pekerja sudah lebih dari cukup. Para pekerja bertugas untuk menyortir sampah plastik, membersihkan, menggiling, dan mencetaknya dengan mesin cetak. Agar usaha pengolahan biji plastik kita berjalan lancer, kita h arus tetap menjaga hubungan baik dengan para pemulung yang merupakan pemasok utama bahan baku usaha kita. Semakin banyak pemulung yang menjual sampah plastiknya kepada kita, semakin baik usaha pengolahan biji plastik yang kita dirikan. Apalagi usaha pengolahan sampah plastik membutuhkan jenis sampah plastik tertentu yang harus dipilih dari ribuan ton sampah.

1. C. Tip dan Trik

Berikut ini adalah beberapa tip dan trik yang bisa kita praktikan agar usaha daur ulang sampah plastik kita dapat terus berkembang dan menjadi semakin besar.

1. Pastikan modal cukup, baik untuk investasi awal maupun modal kerja.2. Kita harus memperhatikan standar sampah plastik yang akan didaur ulang, sampah

tersebut haruslah tidak terkontaminasi dan teroksidasi zat lain.

3. Menjalin hubungan dengan industri yang bergerak dalam usaha daur ulang sampah.

4. Kita harus bisa melihat peluang pasar yang ada. Dan itu berkaitan dengan kebutuhan industri besar terhadap bahan baku daur ulang plastik.

5. Kita juga harus memperhatikan standar harga; ketika menjual produk, apalagi untuk kebutuhan industri, harga harus disesuaikan.

6. Terakhir, optimis, Disiplin, dan kerja keras tentunya.

BAB IV

USAHA DAUR ULANG KERTAS

Usaha ini memiliki biaya produksi yang rendah karena bahan bakunya adalah sampah. Bahan baku ini bahkan bisa didapatkan tanpa harus membeli.

Selain mempunyai nilai ekonomis, usaha daur ulang kertas ternyata memiliki efek positif terhadap warga di sekitar tempat usaha. Warga menjadi lebih sadar untuk menjaga kebersihan dan memilih barang-barang yang masih bisa didaur ulang. Selama ini mereka membuang kertas begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa kertas tersebut dapat didaur ulang dan mempunyai nilai ekonomis.

Page 26: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Dilihat dari segi ekonomi, membuka usaha daur ulang kertas memiliki potensi yang cukup besar banyak sekali kreasi yang bisa dibuat dari kertas yang sudah dijadikan bubur kertas (Untuk modal usaha pun tidak membutuhkan modal yang banyak karena selain bahan baku yang melimpah, proses produksinyapun dapat dilakukan di rumah.

B.  Pengelolaan Usaha Kertas Daur Ulang

B.1.  Modal

Modal yang harus dikeluarkan untuk mendirikan usaha kertas daur ulang sangat tergantung pada besar-kecilnya skala usaha. Untuk usaha kertas daur ulang rumahan, modal sebesar Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 sudah cukup untuk memulai proses produksi. Dana sebesar itu digunakan untuk membeli peralatan dan bahan baku. Namun, jika kita ingin menjadikan kertas daur ulang sebagai tumpuan usaha dan serius ingin mengembangkannya, maka modal yang dibutuhkan akan bertambah antara Rp. 10.000.000 – Rp. 20.000.000. Pengeluaran paling besar dialokasikan untuk pembelian bahan baku dan mesin.

B.2.  Pembiayaan

Biaya paling besar yang harus dikeluarkan adalah untuk sewa tempat usaha. Kita bisa menekan biaya dengn memakai tempat sendiri sehingga biaya sewa bisa dialihkan untuk menambah modal pembelian bahan baku, peralatan, atau perlengkapan usaha.

B.3.  Tenaga Kerja

Dengan memperkerjakan 5-6 orang, usaha bisa menghasilkan 200 lembar kertas daur ulang ukuran A4, A3, atau A2 per hari. Namun, jika ingin  meningkatkan jumlah produksi, kita harus mempekerjakan lebih banyak lagi orang. Penambahan jumlah pekerja memang akan menambah beban pada biaya rutin bulanan, tetapi hal itu dapat tertutupi oleh peningkatan omset yang kita dapatkan. Dengan bertambahnya jumlah produk yang dihasilkan, kita bisa memperoleh omzet antara Rp. 150.000.000 – Rp. 200.000.000 per bulan; jumlah uang yang tentunya tidak sedikit dan tidak sebanding dengan uang yang digunakan untuk membayar banyak pekerja.

B.4.  Penyaluran / Distribusi

Setelah proses pembuatan, kita dapat menjual kertas daur ulang dan produk kerajinan yang terbuat dari kertas daur ulang ke berbagai toko alat tulis dn suvenir atau supermarket-supermarket. Atau, jika memiliki workshop sendiri, kita bisa menjual produk-produk kertas daur ulang di sana. Kita juga bisa menitipkan produk-produk kita ke toko-toko dengan sistem pembayaran bagi hasil.

C.  Tip dan Trik

Usaha kertas daur ulang adalah usaha yang membutuhkan kreativitas. Berikut ini adalah beberapa tip dan trik yang bisa kita gunakan dalam rangka mengembangkan usaha kita :

Page 27: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Harus pandai melihat peluang pasar, bagaimana membuat produk yang disukai oleh masyarakat; bukan selera produsen yang harus disukai masyarakat.

Agar usaha awal kita memiliki biaya awal murah, lebih baik mencoba dengan membeli dari sekitar rumah dulu, manfaatkan faktor tetangga dengan membeli koran bekas dengan harga murah atau jika di sekitar rumah kita terdapat perkantoran atau universitas, cobalah ajukan pembelian kertas bekas tersebut.

Pisahkan antara  kertas koran dengan sampah kertas dari perkantoran dikhawatirkan jenis kertas akan bercampur dengan tinta dari koran. Campurkan kertas koran dengan sampah kertas kantor setelah proses pencucian.

Tutup wadah penyimpanan bubur kertas, jangan dibiarkan terbuka. Wadah yang terbuka akan mempercepat proses penjemuran dan pembusukan.

Coba kreasikan kertas daur ulang kita sebagai hiasan rumah yang dapat digunakan dengan bahan campuran lainnya, contohnya pot bunga dan bingkai foto.

Menjalin kerjasama dengan agen perjalanan wisata sehingga produk mudah dikenali.

Mengkreasikan bentuk kertas daur ulang dengan mencontoh benda-benda  di sekitar kita, semacam membuat maket tapi dengan bahan kertas daur ulang.

Menyakinkan kepada pembeli bahwa produk yang akan kita jual memiliki kualitas yang cukup baik.

BAB V

USAHA DAUR ULANG ALUMINIUM FOIL

Banyak produk makanan yang dibungkus dengan aluminium foil seperti minuman, teh dalam kemasan kotak, kripik kentang, pasta gigi, dan sebagainya. Hanya sebagian kecil dari aluminium foil yang dimanfaatkan kembali menjadi barang-barang bermanfaat, seperti tas, dompet, tandok (tas khas Tapanuli), dan tikar. Pemanfaatan ulang produk ini juga bermanfaat untuk mengurangi jumlah sampah berbahan aluminium foil yang menurut penelitian baru akan selesai diurai secara alami dalam 180 tahun.

A.  Pengolahan Sampah Aluminium Foil

A.1.  Bahan Baku

Pembelian bahan baku produksi untuk usaha ini tidak pernah menemukan kata sulit karena penggunaan aluminium foil sebagai media pembungkus sudah menjadi standart internasional. Hal inilah yang menjadikan banyak produk konsumsi seperti minuman, makanan, dan pasta gigi menggunakan aluminium foil sebagai pembungkus produk mereka. Bahan baku bisa didapatkan melalui kerja sama dengan pemulung. Harga yang biasanya dikenakan untuk pembungkus aluminium foil yang sudah dibersihkan sekitar Rp. 3.000,- per kilogram. Solusi lainnya yang mungkin dilakukan adalah bekerja sama dengan perusahaan yang memproduksi aluminium foil dengan harga yang sama dengan bahan baku yang didapatkan dari pemulung.

Page 28: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

A.2.  Peralatan

Peralatan yang digunakan tidak terlalu banyak sehingga pengeluaran yang digunakan untuk pembelian peralatan dapat diperkecil. Peralatan yang dibutuhkan seperti gunting, lem, dan selotip dapat dibeli di toko kelontong sekitar rumah. Pembelian sebaiknya dilakukan dalam jumlah besar agar harga yang didapatkan akan lebih murah dibandingkan jika membeli dalam satuan barang.

A.3.  Tahapan Produksi

1. Pertama-tama bersihkan bahan baku dari berbagai kotoran.2. Bahan baku yang sudah bersih kemudian digunting dan diambil lapisan aluminium

foilnya.

3. Lapisan aluminium foilnya tersebut kemudian dibentuk menjadi lembaran segi empat.

4. Lembaran-lembaran aluminiuim foil itu lalu disambung-sambung dengan menggunakan selotip.

5. Aluminiium foil yang sudah disambung-sambung selanjutnya dipotong-potong dengan menggunakan mesin pembelah kertas sehingga memiliki lebar 1-2 cm atau tergantung kebutuhan pemotongan panjang potongan-potongan tersebut mencapai 2-3 cm.

6. Setelah itu, langsung dilakukan pengayaman sehingga sampah aluminium foil itu menjadi produk setengah jadi.

7. Produk setengah jadi ini kemudian diserahkan kepada pengrajin khusus untuk proses akhir.

8. Pada proses pengayaman akhir inilah para pengrajin membentuk anyaman-anyaman aluminium foil ini menjadi produk jadi, seperti tas, dompet, tempat pensil, atau sajadah.

B.  Pengelolaan Usaha Daur Ulang Aluminium Foil

B.1.  Modal

Modal awal yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha dapat dikatakan hanya sedikit. Usaha ini dapat dikerjakan di rumah; rumah bisa kita jadikan gudang tempat penyimpanan bahan baku dan tempat pengerjaan.

B.2.  Pembiayaan

Dalam sebulan, kita harus menyediakan dana untuk pengeluaran rutin, di antaranya untuk bayar listrik, telepon, dan air, membayar gaji pekerja, serta pembelian bahan baku dan perlengkapan.

B.3.  Tenaga Kerja

Page 29: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Tenaga kerja yang dipakai dalam usaha ini juga tidak perlu terlalu banyak. Jika memungkinkan, kita bisa menggunakan tenaga kerja di sekitar rumah untuk membantu usaha ini. Selain bermanfaat dari sisi sosial, hal ini juga bermanfaat untuk mempercepat proses produksi.

Biaya yang dikeluarkan saat menggunakan tenaga kerja dari sekitar umah, misalnya para tetangga, biasanya sekitar Rp. 60.000,- setiap minggunya. Untuk perekrutan tenaga kerja seperti ini, terlebih dahulu kita harus melakukan pelatihan. Hl ini harus dilakukan karena sebagian besar pekerja bukanlah tenaga kerja terampil. Pelatihan menganyam harus dilakukan agar kualitas produk kita tetap terjamin. Namun, jika kita ingin efisiensi waktu, maka pekerja terampil yang sudah ahir menganyam akan lebih baik.

B.4.  Penyaluran/Distribusi

Langkah pemasaran dari produk ini cukup mudah. Kita bisa bekerja sama dengan beberapa outlet dengan cara konsinyasi, pembelian tunai, atau kredit. Bila kita memilih sistem konsinyasi atau titip jual, biasanya kita akan melakukan bagi hasil. Cara bagi hasilnya adalah 35% untuk jasa penitipan dan 65% untuk produsen. Pameran juga merupakan wadah yang tepat untuk memasarkan dan mempromosikan produk-produk kita.

C.  Tip dan Trik

Harus terus-menerus berinovasi. Kita harus mampu menciptakan produk-produk baru yang disukai pasar.

Harus  menjalin kerja sama dengan pemasok bahan baku, seperti pemulung dan perusahaan-perusahaan pemasok bahan baku.

Jangan pernah merasa malu atau takut untuk mempromosikan produk-produk kita.

Sering-seringlah mengikuti pameran karena melalui pameran produk kita akan dikenal oleh banyak orang.

BAB VI

USAHA DAUR ULANG SAMPAH KAYU

A.  Pengolahan Sampah Kayu Menjadi Lampu Hias

A.1. Bahan Baku

Di antaranya       :     ·          Sisa-sisa kayu sengon,

Sampah kayu rami, Potongan-potongan tak terpakai dari kayu sungkai,

Sisa-sisa kayu pinus, dan

Sampah kayu mahoni (untuk aksentuasi)

Page 30: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

A.2. Bahan Baku Pendukung :

Lem kayu        (Rp. 10.000) Dempul            (Rp. 20.000)

Cat pernis        (Rp. 25.000) dan

Amplas             (Rp. 10.000)

A.3. Peralatan yang diperlukan :

Gergaji mesin Penggaris

Pensil

Tatah,

Alat gambar

Mesin penghapus kayu

Meja, dan

Bor kayu

A.4. Proses Pembuatan :

1. Pertama-tama kita harus membuat pola terlebih dahulu. Dengan menggunakan pensil kita gambar bentuk lampu hias yang kita inginkan.

2. Potong sampah-sampah kayu sesuai dengan pola yang telah kita gambar.

3. Sampah kayu yang telah dibentuk, kemudian dihaluskan permukaannya dengan menggunakan amplas.

4. Lalu, agar mengkilat, kerangka lampu hias yang sudah setengah jadi tersebut harus dipernis

B.  Pengelolaan Usaha Lampu Hias dari Sampah Kayu

B.1.  Modal

Untuk mendirikan usaha daur ulang sampah kayu, setidaknya kita harus memiliki dana Rp. 20.000.000,-. Dana tersebut dialokasikan untuk membeli peralatan dan perlengkapan, sewa tempat, dan membeli sampah kayu sebagai bahan baku.

B.2.  Tenaga Kerja

Page 31: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Usaha daur ulang kayu membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak. Para pekera haruslah pekerja yang terampil. Untuk memudahkan proses produksi, tiap pekerja harus bekerja berdasarkan pos-pos yang ditetapkan, misalnya beberapa orang bekerja membuat pola, memotong kayu, mengecat, dan mengamplas. Para pekerja ini diberi upah per bulan dengan rata-rata upah Rp. 650.000 – Rp. 750.000.

B.3.  Penyaluran / Distribusi

Lampu-lampu hias hasil daur ulang kayu, tidak hanya bisa dipasarkannya di dalam negeri, tetapi juga sampai ke luar negeri. Semakin unik produk yang kita produksi, akan semakin besar kesempatan kita untuk memasarkannya ke luar negeri. Penetapan harga lampu bukan terletak pada ukuran lampu, melainkan pada penggunaan bahan baku dan model.

Untuk mendongkrak omzet penjualan, kita bisa melakukan promosi, salah satunya melalui pameran atau meminjamkan untuk properti.

C.  Pengelolaan Usaha Daur Ulang Palet

C.1.  Modal

Modal untuk mendirikan usaha daur ulang palet tidaklah banyak, cukup mengeluarkan dana ± Rp. 15.000.000,-.

C.2.  Pembiayaan

Selain modal awal, kita juga harus mengeluarkan biaya rutin bulanan yang meliputi : sewa tempat, uang insentif, biaya listrik, air dan telepon dan sebagainya.

C.3.  Tenaga Kerja

Produksi daur ulang palet kita tentu akan berjalan dengan lebih cepat jika dikeluarkan oleh beberapa orang. Perekrutan tenaga kerja sebaiknya diperhitungkan dengan baik sehingga dalam keadaan sulit sekalipun kita masih bisa membayar upah tenaga kerja.

Perhitungan upah pekerja bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu sistem bagi hasil atau gaji. Sistem bagi hasil akan sangat menguntungkan saat usaha sedang mengalami masa sulit. Manfaat lain dari sistem ini adalah dapat menumbuhkan perasaan memiliki pekerja terhadap usaha karena berkembang atau tidaknya usaha ini juga ada di tangan mereka.

Sementara itu, sistem gaji bisa digunakan jika kita tidak ingin dipusingkan dengan perhitungan saat setiap produk yang terjual. Keuntungan lain dari sistem gaji adalah kita bisa memperhitungkan bayaran upah yang tetap setiap bulannya.

C.4.  Penyaluran / Distribusi

Page 32: Usaha Daur Ulang Sampah Plastik Yang Ada Di Lingkungan

Produk-produk furnitur dari sampah palet sudah memiliki pasar sendiri di Indonesia. Kita bisa memasarkannya di tempat atau di pameran-pameran UKM.

Selain itu, furnitur dari palet juga bisa dipasarkan melalui sistem pesanan. Selain itu, promosi yang gencar juga akan sangat  menentukan laku tidaknya produk kita di pasaran. Promosi tersebut bisa dilakukan dengan cara ketok ular, yaitu pelanggan yang puas dengan produk yang dipesannya secara otomatis akan merekomendasikan produk kepada rekan-rekannya yang lain. Alternatif pemasaran yang lain adalah melalui jalur kemitraan. Kita bisa bekerja sama dengan beberapa perusahaan atau hotel untuk menggunakan furnitur palet buatan kita.

D.  Tip dan Trik

Agar usaha daur ulang sampah kayu yang kita dirikan semakin maju dan berkembang, ada baiknya jika kita mengikuti tip dan trik sebagai berikut :

Kita perlu berinovasi dan berkreasi untuk menghasilkan produk yang unik, menarik, dan disukai konsumen.

Kita harus up to date terhadap kreasi baru yang sedang diminati pasar.

Manfaatkan teknologi sebagai media berpromosi.

Target produksi harus disesuaikan dengan permintaan pasar.

Sering mengikuti pameran yang juga bisa dijadikan ajang berpromosi.

Harus menyakinkan pembeli bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang cukup baik.

Sumber :

Karangan                   :  Gugun Gunawan

Penerbit                     :     TransMedia

Cetakan                      :           2007

ISBN               :   979-799-025-