KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

16
31 ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44 Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645 KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK Murti Kanti 1 , Mukhirah 2 , Rosmala Dewi 2 Program Studi Pendidikan Kesejateraan Keluarga Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Email Correspondence : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan limbah plastik dengan menciptakan benda kerajinan yang bernilai ekonomis dan tanggapan mahasiswa terhadap daya terima produk kerajinan limbah plastik. Penelitian menggunakan metode eksperimen terapan pada limbah plastik dengan teknik makrame. Data daya terima responden diperoleh melalui dokumentasi, kepustakaan, dan penyebaran angket kepada 40 Mahasiswa Tata Busana FKIP Unsyiah secara total sampling. Hasil penelitian menunjukan limbah plastik dapat diatasi dan dimanfaatkan menjadi benda kerajinan daur ulang yang bernilai ekonomis dengan teknik makrame. Menciptakan makrame dengan tiga desain yaitu: desain I letak makrame digantung tidak menempel pada dinding, desain II memiliki satu tempat untuk meletakkan vas bunga, tata letak dari kerajinan makrame menempel pada dinding dan desain III lebih besar, memiliki tiga tempat untuk menggantung vas bunga. Tanggapan mahasiswa pada desain I dan II lebih mendominasi memiliki bobot persentasi yang sama sehingga keduanya disukai. Tanggapan terhadap bentuk kreasi mahasiswa lebih menyukai desain III, sedangkan pada motif mahasiswa lebih menyukai desain I, untuk warna banyak mahasiswa yang menyukai pada makrame desain II dengan paduan warna yaitu merah muda dan biru. Mahasiswa dan masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan limbah plastik sebagai karya kerajinan daur ulang, tidak hanya kerajinan makrame, namun dapat dijadikan sebagai bentuk kerajinan lain yang bernilai ekonomis. Kata Kunci: Daur Ulang, Kreasi, Limbah Plastik ABSTRACT This study aims to analyze the use of plastic waste by creating handicraft objects with economic value and student responses to the acceptance of plastic waste craft products. The research used an applied experimental method on plastic waste with the macrame technique. Respondent acceptance data were obtained through documentation, literature, and distributing questionnaires to 40 students of the FKIP Unsyiah Dressmaking by total sampling. The results showed that plastic waste can be overcome and used as recycled handicraft objects with economic value using the makrame 1 Alumni Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Unsyiah 2 Dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Unsyiah

Transcript of KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

Page 1: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

31

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

Murti Kanti1, Mukhirah2, Rosmala Dewi2

Program Studi Pendidikan Kesejateraan Keluarga

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.

Email Correspondence : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan limbah plastik dengan menciptakan benda

kerajinan yang bernilai ekonomis dan tanggapan mahasiswa terhadap daya terima produk kerajinan

limbah plastik. Penelitian menggunakan metode eksperimen terapan pada limbah plastik dengan

teknik makrame. Data daya terima responden diperoleh melalui dokumentasi, kepustakaan, dan

penyebaran angket kepada 40 Mahasiswa Tata Busana FKIP Unsyiah secara total sampling. Hasil

penelitian menunjukan limbah plastik dapat diatasi dan dimanfaatkan menjadi benda kerajinan daur

ulang yang bernilai ekonomis dengan teknik makrame. Menciptakan makrame dengan tiga desain

yaitu: desain I letak makrame digantung tidak menempel pada dinding, desain II memiliki satu

tempat untuk meletakkan vas bunga, tata letak dari kerajinan makrame menempel pada dinding dan

desain III lebih besar, memiliki tiga tempat untuk menggantung vas bunga. Tanggapan mahasiswa

pada desain I dan II lebih mendominasi memiliki bobot persentasi yang sama sehingga keduanya

disukai. Tanggapan terhadap bentuk kreasi mahasiswa lebih menyukai desain III, sedangkan pada

motif mahasiswa lebih menyukai desain I, untuk warna banyak mahasiswa yang menyukai pada

makrame desain II dengan paduan warna yaitu merah muda dan biru. Mahasiswa dan masyarakat

diharapkan dapat memanfaatkan limbah plastik sebagai karya kerajinan daur ulang, tidak hanya

kerajinan makrame, namun dapat dijadikan sebagai bentuk kerajinan lain yang bernilai ekonomis.

Kata Kunci: Daur Ulang, Kreasi, Limbah Plastik

ABSTRACT

This study aims to analyze the use of plastic waste by creating handicraft objects with economic

value and student responses to the acceptance of plastic waste craft products. The research used an

applied experimental method on plastic waste with the macrame technique. Respondent acceptance

data were obtained through documentation, literature, and distributing questionnaires to 40

students of the FKIP Unsyiah Dressmaking by total sampling. The results showed that plastic waste

can be overcome and used as recycled handicraft objects with economic value using the makrame

1 Alumni Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Unsyiah

2 Dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Unsyiah

Page 2: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

32

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

technique. Creating a macrame with three designs, namely: design I, the location of the macrame

to be hung not on the wall, design II has one place to put a flower vase, the layout of the macrame

craft attached to the wall and design III is larger, has three places to hang a flower vase. Student

responses to designs I and II are more dominant, have the same percentage weighting so that both

are preferred. The response to the form of student creations prefers design III, while on the motive

students prefer design I, for the colors many students prefer macramé design II with a combination

of colors namely pink and blue. Students and the community are expected to be able to use plastic

waste as recycled handicrafts, not only for makrame crafts, but also as other forms of handicraft

that have economic value.

Keywords: Recycling, Crafts, Plastic Waste

1 Alumni Jurusann Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Unsyiah

2 Dosen Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FKIP Unsyiah

Page 3: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

31

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

PENDAHULUAN

Limbah merupakan suatu benda yang

menjadi penyebab rusaknya lingkungan,

terutama limbah plastik. Mantan Menteri

Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

mengatakan, Indonesia merupakan negara

kedua penghasil limbah plastik terbesar di

dunia setelah China. Sampah plastik tersebut

dibuang sembarangan sehingga mencemari

lingkungan, terutama lingkungan perairan

atau laut di Indonesia (Tempo CO, 2019).

Saat ini plastik merupakan suatu masalah

serius yang mengancam keselamatan bumi.

Tumpukan limbah terutama plastik

dapat menghambat aliran air di sungai yang

dapat menimbulkan banjir, bahkan merusak

ekosistem laut. Sebagaimana pendapat

Suhaty (2012) bahwa limbah plastik dapat

mencemari biota laut karena terbawa arus

laut, sehingga dapat menyebabkan kematian

pada hewan-hewan laut akibat

mengkonsumsi limbah plastik. Partikel

plastik menyebabkan turunnya tingkat

kesuburan tanah dikarenakan tanah yang

mengandung racun dapat membunuh hewan

pengurai seperti cacing.

Pendukung munculnya limbah

disebabkan adanya industri-industri yang

memproduksi makanan yang dikemas

menggunakan bahan plastik. Tidak hanya

makanan saja tetapi berbagai produk yang

dikonsumsi dan digunakan oleh manusia.

Contohnya sepert makanan ringan, detergen,

minyak, cairan pencuci piring dan masih

banyak lagi produk yang dikemas

menggunakan plastik. Semakin banyak

responden maka semakin banyak pula

produk yang dihasilkan oleh industri.

Kerusakan alam akibat adanya limbah

plastik sudah dirasakan oleh manusia.

Kenyataan yang terjadi saat ini limbah

plastik tidak pernah dimanfaatkan oleh

masyarakat, limbah plastik banyak dibuang

di tempat-tempat umum dan dibiarkan begitu

saja. Kebiasaan masyarakat dalam

menghilangkan dan memusnahkan limbah

plastik pada umumnya dengan cara

pembakaran. Pembakaran sampah sangat

berpengaruh terhadap ekosistem lingkungan

sekitar, selain mengganggu lingkungan darat

dan laut, pembakaran limbah plastik dapat

mempengaruhi tipisnya lapisan ozon yang

pada akhirnya dapat menyebabkan

pemanasan global bagi bumi.

Tuti Hendrawati Mintarsih mengungkapkan,

sumber limbah terbanyak berasal dari

pemukiman, 75% terdiri dari limbah organik

sedangkan sisanya merupakan sampah

anorganik atau sampah plastik. Sampah

organik dapat diatasi dengan cara

memanfaatkannya sebagai kompos, briket

Page 4: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

32

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

serta biogas. Sedangkan sampah anorganik

dapat diatasi dengan cara memanfaatkannya

sebagai benda kerajinan daur ulang. Limbah

plastik dapat diolah menjadi benda kerajinan

yang menarik dan bernilai ekonomis (Irma

Mulyani, 2017:74). Banyak benda kerajinan

yang dapat dibuat menggunakan limbah

plastic sebagai suatu kreatifitas. Kreativitas

merupakan kemampuan untuk mencipta atau

daya cipta. Kreatifitas merupakan suatu

kemampuan yang sangat berarti dalam

kehidupan manusia. Kreativitas tidak hanya

sekedar keberuntungan tetapi merupakan

kerja keras yang disadari (Baniaji, 2018:64)

Salah satu contoh dari kreatifitas

melalui kerajinan makrame yang merupakan

daur ulang limbah plastik. Makrame

merupakan kerajinan yang dibuat dengan cara

teknik simpul menyimpul dan merangkai tali

dan benang sehingga menghasilkan suatu

karya (Nurfaradisa, 2018:52). Umumnya

pengrajin membuat makrame menggunakan

benang atau tali kur. Dalam penelitian ini

peneliti membuat kerajinan makrame dengan

memanfaatkan limbah plastik, selain

mengurangi penumpukan limbah kerajinan

makrame dapat dijadikan sebagai benda hias

yang bernilai ekonomis. Berkenaan dengan

permasalahan limbah plastik yang terus

terjadi perlu adanya penanganan agar

masyarakat dapat memanfaatkan limbah

plastik sehingga permasalahan dapat diatasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis pemanfaatan limbah plastik

dengan menciptakan benda kerajinan yang

bernilai ekonomis dan mengetahui tanggapan

mahasiswa terhadap daya terima produk

kerajinan limbah plastik.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode eksperimen terapan (applied

research). Margono (2009:6)

mengungkapkan penelitian eksperimen

terapan adalah penelitian yang dilakukan

dengan hati-hati, sistematis dan terus menerus

terhadap suatu masalah. Penelitian

eksperimen terapan berfungsi untuk

memperbaiki proses serta mencari solusi

terhadap masalah tertentu menggunakan

teori-teori yang sudah ada. Hasil penemuan

dari penelitian tidak harus penemuan baru,

tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian

yang sudah ada. Selanjutnya Nazir (1985)

dalam Depdiknas (2008:13) menjelaskan

penelitian terapan dapat didefinisikan sebagai

pembelajaran sistematik yang bertujuan untuk

menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat

diterapkan bagi pemecahan suatu masalah.

Untuk menganalisis data respon dari

responden menggunakan pendekatan

kuantitatif, metode kuantitatif adalah metode

Page 5: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

33

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

yang digunakan untuk meneliti pada populasi

dan sampel tertentu dengan analisis statistik

(Sugiyono, 2013:14). Metode kuantitatif

digunakan dalam penelitian ini untuk

mengetahui respon responden terhadap

produk kerajinan daur ulang limbah plastik

dengan teknik makrame.

Penelitian dilakukan di Laboratorium

Tata Busana Program Studi Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.

Pemilihan lokasi ini karena peneliti dapat

bergerak melakukan eksperimen, ditinjau dari

peralatan, kesehatan serta keselamatan kerja.

Waktu penelitian ini dilaksanakan dimulai

dari tanggal 20 Mei s/d 21 Juli 2020.

Penelitian dimulai dari pembuatan kreasi

kerajinan daur ulang limbah plastik dengan

teknik makrame desain I, II dan III.

Selanjutnya untuk mengetahui respon dari

responden peneliti menyebarkan angket

kepada responden. Eksperimen dilaksanakan

dengan beberapa tahapan, dimulai dengan

mendesain benda kerajinan makrame untuk

gantungan vas bunga dengan tiga model,

menentukan teknik makrame yang digunakan,

menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

dan membuat makrame dari limbah plastik.

Limbah plastik merupakan bahan

utama dalam pembuatan benda kerajinan

tempat untuk menggantung vas bunga dengan

teknik makrame. Bahan lain, kayu berbentuk

pipa dan ring besi digunakan sebagai bahan

untuk menggantung limbah plastik yang

sudah dipilin dan disimpul berbentuk motif

hingga menjadi benda kerajinan makrame.

Tali kur digunakan untuk menggantung hasil

kerajinan makrame di dinding. Alat yang

digunakan untuk membuat benda kerajinan

dari limbah plastik terdiri dari gunting. Alat

lem tembak, digunakan untuk merekatkan dan

menyambung hasil pilinan limbah plastik.

Proses rancangan yang dikerjakan dapat

dilihat pada gambar 1, 2 dan 3 berikut.

Desain Pertama

Gambar 1: Desain Makrame Model I

Sumber: Sketsa Rancangan Penulis

Desain Kedua

Ring Besi

Bunga Vas Bunga

Simpulan

Limbah Plastik

Page 6: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

34

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

Gambar 2: Desain Makrame Model II

Sumber: Sketsa Rancangan Penulis

Desain Ketiga

Gambar 3: Desain Makrame Model III

Sumber: Sketsa Rancangan Penulis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan desain yang telah

dirancang memiliki tahap pengerjaan yang

berbeda-beda. Setiap desain disesuaikan

dengan bentuk, warna limbah plastik dan

tempat untuk meleletakan vas bunga pada

makrame. Hal ini dilakukan agar makrame

yang dihasilkan terlihat menarik dan memiliki

keseimbangan.

Membuat Makrame Desain pertama

Makrame desain pertama ini

merupakan percobaan ketiga setelah

menyelesaikan makrame pada desain kedua

dan ketiga. Pembuatan makrame desain

pertama ini lebih sederhana dalam proses

pemilinan bahan serta teknik simpul yang

digunakan. Bentuk dan motif makrame ini

tidak seperti bentuk serta motif pada desain

kedua dan ketiga. Pada desain pertama

kerajinan makrame berbentuk bulat dan tidak

memiliki banyak motif.

Tata letak makrame desain pertama

dapat dilihat dari segala sisi karena makrame

ini digantung tidak menempel di dinding.

Pembuatan makrame desain pertama

menggunakan bahan limbah plastik berwarna

merah. Warna merah pada makrame memberi

efek cerah, ditambah dengan bunga pada

warna hijau akan semakin menambah

kecerahan dari makrame.

Tali Kur

Kayu Pipa

Vas Bunga

Simpulan

Limbah

Plastik

Bunga

Tali Kur

Simpulan

Limbah

Plastik

Kayu Pipa

Bunga

Vas Bunga

Page 7: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

35

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

Adapun tahap-tahap dalam pembuatan

kerajinan makrame desain pertama sebagai

berikut:

1. Menyiapkan limbah plastik yang

sudah dibersihkan.

2. Memotong limbah plastik dengan

potongan memanjang.

3. Memilin plastik yang sudah di potong,

proses pemilinan plastik dilakukan

dengan cara telebih dahulu

menggabungkan dua lembar plastik

yang sudah dipotong memanjang.

Tujuannya ialah agar hasil pilinan

menyatu maka diperlukan dua lembar

dalam satu pilinan (Gambar 4).

Gambar 4: Memilin Limbah Plastik

Sumber: Dokumentasi Penelitian

4. Plastik yang sudah dipilin disambung

menggunakan lem tembak hingga

memiliki panjang kurang lebih 300 cm

sebanyak delapan helai (Gambar 5).

Gambar 5: Meletakkan Hasil Pilinan

pada Ring

Sumber: Dokumentasi Penelitian

5. Membuat simpulan pilinan plastik

dengan menggunakan teknik simpul

tunggal pada ring besi hingga selesai

sampai berbentuk motif dari makrame

(Gambar 6 dan 7).

Gambar 6: Membuat Simpul Tunggal

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Page 8: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

36

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

Gambar 7: Hasil Makrame Desain I

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Membuat Makrame Desain Kedua

Makrame pada desain kedua

merupakan percobaan yang dilakukan setelah

menyelesaikan desain ketiga. Desain kedua

menggunakan dua warna limbah plastik yang

berbeda, yaitu warna biru dan warna merah

muda. Pemilihan warna biru memberikan

kesan dan efek cerah sedangkan warna merah

muda memberi efek kelmbutan dari kerajinan

makrame. Makrame desain kedua memiliki

satu tempat untuk menggantung vas bunga.

Tata letak makrame desain kedua menempel

di dinding.

Adapun tahap-tahap dalam pembuatan

kerajinan makrame desain kedua sebagai

berikut:

1. Menyiapkan limbah plastik yang

sudah dibersihkan.

2. Memotong limbah plastik dengan

potongan memanjang.

3. Memilin plastik yang sudah dipotong,

proses pemilinan plastik dilakukan

dengan cara telebih dahulu

menggabungkan dua lembar plastik

yang sudah dipotong memanjang.

Agar hasil pilinan menyatu maka

diperlukan dua lembar plastic dalam

satu pilinan.

6. Plastik yang sudah dipilin disambung

menggunakan lem tembak hingga

memiliki panjang kurang lebih 300 cm

sebanyak 18 helai dengan warna yang

berbeda, yaitu 9 helai warna biru dan

9 helai warna merah muda (Gambar

8).

Gambar 8: Memilin Limbah Plastik

Sumber: Dokumentasi Penelitian

7. Membuat simpulan pilinan plastik

dengan menggunakan teknik “simpul

kepala” dan “simpul rantai” terlebih

Page 9: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

37

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

dahulu pada kayu berbentuk pipa

(Gambar 9).

Gambar 9: Menyimpulkan Pilinan

Plastik pada Kayu dengan Teknik

Simpul Rantai

Sumber: Dokumentasi Penelitian

8. Teknik “simpul rantai” selesai untuk

setiap helainya, maka jumlah pilinan

plastik menjadi dua kali lipat dari 18

helai menjadi 36 helai.

9. Selanjutnya melakukan teknik

“simpul gordin” secara vertikal

sampai berbentuk motif dari makrame,

dan membentuk tempat untuk

meletakkan vas bunga (Gambar 10,

11, 12).

Gambar 10: Membuat Motif dengan

Teknik Simpul Gordin

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Gambar 11: Membuat Tempat Vas

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Gambar 12: Hasil Makrame desain II

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Membuat Makrame Desain Ketiga

Makrame pada desain ketiga

merupakan percobaan pertama yang

sebelumya mengalami kegagalan pada proses

pembuatannya. Peneliti mencoba melakukan

percobaan kembali sehingga makrame desain

ketiga selesai. Makrame desain ketiga

pembuatannya dilakukan pertama karena

Page 10: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

38

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

pilinan plastik yang dibutuhkan lebih banyak,

sehingga membutuhkan waktu yang lebih

lama. Makrame desain ketiga lebih besar dan

memiliki tiga tempat untuk meletakkan vas

bunga. Tata letak markame desain ketiga

sama seperti makrame desain kedua yaitu

diletakkan dengan cara digantung menenpel

pada dinding. Warna limbah plastik yang

digunakan pada desain ketiga warna merah

muda. Warna merah muda memberi kesan

lembut dan netral, sehingga pada saat

diletakkan vas yang berisi bunga selain dari

warna hijau makrame tetap dapat digunakan

tanpa perlu mengganti makrame warna lain.

Adapun tahap-tahap dalam pembuatan

kerajinan makrame desain ketiga sebagai

berikut:

1. Menyiapkan limbah plastik yang

sudah dibersihkan.

2. Memotong limbah plastik dengan

potongan memanjang.

3. Memilin plastik yang sudah dipotong,

proses pilinan plastik dilakukan

dengan cara telebih dahulu

menggabungkan dua lembar plastik

yang sudah dipotong memanjang.

Plastik yang sudah dipilin disambung

menggunakan lem tembak hingga

memiliki panjang kurang lebih 300 cm

sebanyak 24 helai.

4. Membuat simpulan pilinan plastik

dengan menggunakan teknik “simpul

kepala” dan “simpul rantai” terlebih

dahulu pada kayu berbentuk pipa.

5. Teknik “simpul rantai” telah selesai

untuk setiap helainya, maka jumlah

pilinan plastik menjadi dua kali lipat

dari 24 helai menjadi 48 helai

(Gambar 13)

Gambar 13: Menyimpulkan Pilinan

Plastik pada Kayu dengan Teknik

Simpul Rantai

Sumber: Dokumentasi Penelitian

6. Lanjutkan melakukan teknik “simpul

ganda” sampai berbentuk motif dari

makrame. Selanjutnya membentuk

tempat untuk meletakkan vas bunga.

Terakhir membuat bentuk bulatan

pada bagian ujung makrame (Gambar

14,15, 16).

Page 11: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

39

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

Gambar 14: Membuat Motif dengan

Teknik Simpul Ganda

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Gambar 15: Membuat Tempat Vas

Sumber: Dokumentasi Penelitian

Gambar 16: Hasil Makrame Desain III

Sumber: Dokumentasi Penelitian

PEMBAHASAN

Limbah plastik dapat diatasi dengan

cara mengolah dan memanfaatkannya

menjadi produk kerajinan daur ulang.

Pemanfaatan limbah plastik telah banyak

dilakukan oleh masyarakat dengan cara

mendaur ulang. Selain dapat mengurangi

sampah di lingkungan, daur ulang akan

menghasilkan suatu benda kerajinan yang

bernilai ekonomis. Fatimah Wati (2018:20)

bahwa limbah plastik dapat dimanfaatkan

sebagai benda kerajinan seperti jas hujan dari

pembungkus deterjen dan minyak goreng,

dompet koin dari tutup botol, dompet/tas dari

pembungkus makanan dan kalung atau tirai

dari botol minuman. Selanjutnya hasil

penelitian Irma Muliani (2017:82)

Page 12: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

40

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

menunjukan bahwa, penanggulangan limbah

plastik dapat dilakukan dengan cara

memanfaatkan kembali dalam kehidupan

sehari-hari. Salah satunya ialah membuat

hiasan photo booth sebagai salah satu peluang

usaha.

Dengan demikian dapat dipahami

bahwa pemanfaatan limbah plastik dapat

dilakukan dengan berbagai cara untuk

menghasilkan suatu benda kerajinan yang

bernilai ekonomis dan dapat dijadikan sebagai

peluang usaha. Hasil penelitian ini penulis

membuat makrame dengan memanfaatkan

limbah plastik sebagai upaya untuk

menanggulangi limbah plastik di lingkungan.

Umumnya kerajinan dengan teknik

makrame menggunakan bahan berupa benang

atau tali. Berbeda dengan Hasil penelitian

Nurfaradisa (2018:53) menunjukkan bahwa

bahan dasar pada pembuatan tas mukena

dengan teknik makrame dari bahan kain perca

dengan berbagai macam teknik simpul. Dapat

disimpulkan bahwa pembuatan makrame

dengan menggunakan bahan dasar plastik

dapat memperkaya kreasi kerajinan makrame.

Kerajinan makrame merupakan salah satu

pemanfaatan dari adanya daur ulang limbah

plastik. Pemanfaatan limbah plastik menjadi

kerajinan makrame dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Makrame yang dibuat

tidak hanya memiliki nilai hias, tetapi juga

memiliki nilai guna yaitu dapat dimanfaatkan

sebagai tempat untuk meletakkan atau

menggantung vas bunga.

Pembuatan makrame dari limbah

plastik membutuhkan rancangan berupa

desain sebagai permulaan dalam pembuatan

kerajinan makrame. Desain merupakan

coretan berupa garis, bentuk dan figure yang

dihasilkan pada kertas dan mengandung nilai

keindahan dan nilai pakai. Menurut Mia dan

Syifa (2014:1) Desain merupakan perumusan

dari proses berfikir, pertimbangan dan

perhitungan dari desainer yang diwujudkan

dalam bentuk gambar.

Pembuatan kerajinan makrame pada

desain I peneliti memilih satu warna limbah

plastik yaitu warna merah terang. Tata letak

makrame desain pertama dapat dilihat dari

segala sisi karena makrame ini digantung

tidak menempel di dinding. Desain II

menggunakan dua warna yang berbeda dari

limbah plastik yaitu warna biru dan merah

muda. Sedangkan pada desain III

menggunakan warna yang lebih lembut dari

desain I dan II. Tata letak kerajinan makrame

desain II dan III digantung dan menempel di

dinding. Tingkatan warna yang digunakan

mulai dari warna yang paling terang pada

desain I, kemudian warna kombinasi pada

desain II dan yang terakhir warna paling muda

pada desain III. Tujuannya ialah agar terdapat

Page 13: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

41

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

perbedaan warna yang menyesuaikan bentuk

dari kerajinan makrame. Pemilihan warna

juga sebagai daya tarik bagi responden

sebagaimana Verra Zahara (2018:87)

mengungkapkan faktor yang sangat

berpengaruh terhadap hasil kerajinan ialah

warna. Warna merupakan sumber daya tarik

konsumen terhadap produk kerajinan yang

dihasilkan oleh pengrajin.

Desain kerajinan makrame dari

limbah plastik menyesuaikan dengan manfaat

dari makrame tersebut. Manfaat dari kerajinan

makrame sebagai benda hias sekaligus

sebagai tempat untuk meletakkan vas bunga.

Menurut Ilman (2018:66) bahwa, “inovasi

baru adalah membuat perubahan atau

memperkenalkan gagasan baru, produk baru,

pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih

bermanfaat”. Berdasarkan pendapat tersebut

inovasi pada suatu produk bertujuan untuk

meningkatkan kualitas produk, fungsi produk,

menambah menariknya suatu desain produk,

serta dapat menyesuaikan biaya operasional

dengan keinginan responden. Dengan

demikian, pembuatan makrame dari limbah

plastik merupakan inovasi baru yaitu dengan

memanfaatkan limbah plastik, karena pada

umumnya pembuatan makrame hanya

menggunakan benang ataupun tali untuk

menghasilkan kerajinan daripada makrame

tersebut.

Selanjutnya tanggapan mahasiswa

terhadap produk kerajinan makrame, setiap

orang akan memiliki tanggapan yang berbeda

dari objek yang dilihat. Segala objek yang ada

di depan penglihatan manusia biasanya akan

ditangkap melalui suatu kesimpulan. Jika

suatu objek tersebut terlihat menarik perhatian

dari pandangan matanya maka akan terjadi

proses pengamatan. Setelah proses

pengamatan selesai maka timbulah kesan

yang dirasakan. Menurut Sugianto (2017:2)

bahwa tanggapan adalah proses yang

diberikan kepada suatu individu dalam

keadaan yang umumnya dengan memberikan

pertanyaan. Dapat dipahami bahwa persepsi

sikap dan partisipasi dapat dilihat dengan

adanya respon dari masyarakat.

Sikap, persepsi dan partisipasi

seseorang selalu berbeda-beda, termasuk pada

saat melakukan penilaian terhadap suatu

objek. Penilaian responden terhadap produk

kerajinan makrame sangat bervariasi. Pada

item pertama dan kedua responden sangat

suka terhadap ide pembuatan kerajinan

makrame dapat dilihat pada (Gambar 17).

Page 14: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

42

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

Gambar 17: Tanggapan Responden Terhadap

Ide Pembuatan Produk Kerajinan Makrame

Sebagian besar (52,5%) responden

sangat suka pada ide pembuatan makrame.

Responden yang memilih suka yaitu hampir

setengahnya (42,5%) sedangkan responden

yang memilih kurang suka pada ide

pembuatan makrame yaitu sebagian kecil

(5%). Tanggapan responden terhadap jenis

bahan yang digunakan dalam pembuatan

makrame dapat dilihat pada (Gambar 18).

Gambar 18: Tanggapan Responden

Mengenai Jenis Bahan yang Digunakan pada

Pembuatan Produk Kerajinan Makrame

Responden yang memilih suka yaitu

setengahnya (50%) sedangkan responden

yang memilih kurang suka yaitu sebagian

kecil (12,5%) dan sebagian kecilnya lagi

(2,5%) responden tidak suka terhadap bahan

yang digunakan dari pembuatan kerajinan

makrame. Alasan sebagian responden tidak

menyukai jenis bahan yang digunakan karena

hasil kerajinan makrame terlihat sedikit kaku

karena menggunakan bahan plastik, berbeda

dengan bahan yang digunakan pada umumnya

yaitu menggunakan tali

Sebagian besar responden menyukai

semua desain yaitu desain I, II dan III.

Namun, dalam penelitian ini minat responden

lebih kepada desain I dan II. Responden lebih

tertarik pada makrame desain I dikarenakan

makrame desain I menggunakan limbah

plastik dengan warna yang terang sehingga

terlihat lebih cerah pada saat diletakkan bunga

berwarna hijau. Sedangkan responden tertarik

pada makrame desain II karena menggunakan

dua warna yang berbeda yaitu warna biru dan

merah muda. Hasil persentase penelitian

makrame pada desain I dan II memiliki bobot

yang sama sehingga dapat dilihat bahwa

keduanya sama-sama disukai oleh responden.

KESIMPULAN

1. Limbah plastik dapat diatasi dengan

mengolah dan memanfaatkannya menjadi

produk kerajinan daur ulang. Pembuatan

kerajinan makrame merupakan salah satu

upaya untuk menanggulangi limbah plastik

di lingkungan.

0102030405060

IdePembuatanMakrame

0102030405060

Jenis Bahan

Page 15: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

43

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

2. Menciptakan kerajinan makrame dengan

tiga desain, desain I dengan tata letak

makrame digantung tidak menempel di

dinding. Desain II tata letak makrame

menmpel pada dinding dan makrame

desain III lebih besar memiliki tiga tempat

untuk menggantung vas bunga. Tata letak

makrame desain ketiga menenpel pada

dinding.

3. Tanggapan responden mengenai desain I

dan II lebih mendominasi memiliki bobot

persentasi yang sama sehingga dapat

dilihat bahwa keduanya sangat disukai oleh

responden. Tanggapan responden

mengenai ide pembuatan, jenis bahan,

bentuk kreasi, motif, warna, kerapian,

manfaat dan ketertarikan produk, yang

sangat disukai adalah desain II, desain I

dan desain III.

SARAN

1. Mahasiswa maupun masyarakat

diharapkan dapat memanfaatkan limbah

plastik sebagai karya kerajinan daur ulang,

tidak hanya digunakan sebagai kerajinan

makrame, namun dapat digunakan untuk

membuat kerajinan dalam bentuk lainnya

yang memiliki nilai guna dan nilai jual

yang terlihat menarik bagi responden.

2. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut

mengenai daur ulang limbah plastik untuk

mengurangi sampah dan meningkatkan

perekonomian.

DAFTAR PUSTAKA

Baniaji, Yuan Sarah, Mukhirah, Fitriana.

2018. Kreatifitas Mahasiswa Tata

Busana dalam Penggunaan Busana

Kuliah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Volume 4 No 1. Diakses 20 Juli

2020.

http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/ar

ticle/view/9724

Depdiknas. 2008. Pendekatan, Jenis dan

Metode Penelitian Pendidikan.

Direktorat Tenaga Kependidikan,

Direktorat Jenderal Peningkatan

Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan. Jakarta.

Fatimah Wati, Fikriah Noer, Novita. 2018.

Usaha Kerajinan Limbah Plastik di

Desa Nusa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Program Studi Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga FKIP

Unsyiah. Vol 3. No.2. Diakses 20

Juli 2020.

http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/ar

ticle/view/

Himawan, Mia dan syifa. 2014. Desain

Busana dari Pola Hingga Jadi.

Jakarta: Prima.

Ilman. 2018. Pentingnya Inovasi dalam

Meningkatkan Kinerja Koperasi.

Jurnal Ilman, 6 (1), 61-67.

Irma Muliani, Fitriana, Rosmala Dewi. 2017.

Pemanfaatan Limbah Plastik Pada

Photo Booth Acara Resepsi

Page 16: KREASI KERAJINAN DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK

44

ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURNAL VOLUME: 5 NOMOR : 4 NOVEMBER 2020 hal 31-44

Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 645

Pernikahan. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

FKIP Unsyiah. Vol 2. No.3. diakses

20 Juli 2020.

http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/ar

ticle/view/15773

Margono, S. 2009. Metode Penelitian

Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurfaradisa, Rosmala Dewi, Fitriana. 2018.

Pembuatan Tas Mukena dengan

Teknik Makrame dari Bahan Kain

Perca. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Program Studi Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga FKIP

Unsyiah. Vol 3. No.3. diakses 30

September 2020.

http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/ar

ticle/view/15681

Sugianto, Karra. 2017. Opini Pemirsa

Surabaya Terhadap Blur dalam

Program Acara di Televisi. Jurnal E-

Komunikasi, 5(1), 1-10.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta

Suharty, N.S. 2012, Kimia Material Polimer.

Yogyakarta: Deepublish 81.

Vera Zahara S, Mukhirah, Fitriana. 2018.

Daya Tarik Wisatawan pada Produk

Kerajinan Bordir Aceh. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

FKIP Unsyiah. Vol 3. No 1. Diakses

2 Desember 2020.

http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/ar

ticle/view/15693

https://bisnis.tempo.co/read/122610

3/ri-penyumbang-sampah-plastik-

susi-pudjiastuti. Tempo CO. 19 Juli

2019