Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

58
Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daur ulang sampah plastik sangat berperan untuk mengurangi dampak pencemaran kemasan plastik terhadap lingkungan. Sebagaimana kita ketahui, selain sampah organik yang kemudian umumnya dimanfaatkan sebagai kompos, ada juga sampah non organik atau disebut juga sampah yang tidak dapat hancur, di antaranya limbah kemasan plastik. Dengan itu kita dapat mengubahnya menjadi barang barang kerajinan daur ulang bernilai ekonomis. Berdasarkan riset yang dilakukan di Surabaya oleh Unilever Peduli Foundation (UPF) pada tahun 2006, mengenai sampah post-consumer, hasilnya adalah sampah plastik yang dihasilkan di Surabaya sebanyak 96.000 ton per tahun (sekitar 4 persen dari total sampah pastik)

Transcript of Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Page 1: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah

Daur ulang sampah plastik sangat berperan untuk mengurangi dampak

pencemaran kemasan plastik terhadap lingkungan. Sebagaimana kita ketahui, selain

sampah organik yang kemudian umumnya dimanfaatkan sebagai kompos, ada juga

sampah non organik atau disebut juga sampah yang tidak dapat hancur, di antaranya

limbah kemasan plastik. Dengan itu kita dapat mengubahnya menjadi barang barang

kerajinan daur ulang bernilai ekonomis.

Berdasarkan riset yang dilakukan di Surabaya oleh Unilever Peduli

Foundation (UPF) pada tahun 2006, mengenai sampah post-consumer, hasilnya

adalah sampah plastik yang dihasilkan di Surabaya sebanyak 96.000 ton per tahun

(sekitar 4 persen dari total sampah pastik) adalah sampah plastik dari packaging

Unilever dan 45 persennya adalah plastik berlapis.

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang

plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat

diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran

dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas. Pemanfaatan

limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin

dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan

bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian

kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).

Page 2: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

B.     Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dalam karya tulis ini maka perumusan

masalahnya sebagai berikut :

1.         Apa saja macam jenis limbah ?

2.         Apa guna daur ulang sampah plastik ?

3.         Bagaimana cara pengolahan sampah plastik menjadi kerajinan ?

C.    Pembatasan Masalah

Mengingat judul yang diambil maka permasalahan akan dibatasi sebagai

berikut :

1.      Macam jenis limbah

2.      Kegunaan daur ulang sampah plastik

3.      Pengolahan sampah plastik

D.    Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan penyusunan karya tulis ini bertujuan untuk :

1.      Membantu mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan.

2.      Sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XII.

Adapun manfaat penulisan karya tulis ini antara lain supaya :

1.      Masyarakat ikut berperan serta dalam mengurangi dampak pencemaran.

2.      Penulis lebih mengerti pentingnya mendaur ulang sampah plastik.

E.     Sisitematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :

      Bab I adalah Pendahuluan, pada bab ini penulis menguraikan tentang  latar

belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah serta tujuan dan

Page 3: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

manfaat penelitian.

     Bab II berupa landasan teori, bagaimana teori teori keilmuan yang digunakan

dalam penulisan karya    tulis ini.

      Bab III akan diuraikan tentang metode dan langkah langkah mendaur ulang

sampah plastik tersebut.

      Bab IV membahas mengenai kesimpulan dan saran.

BAB II`

LANDASAN TEORI

Sampah, jika mendengar kata-kata ini apa yang terlintas dalam pikiran

kalian? Tentulah kotor, bau dan sangat berlimpah di dunia apalagi kota metropolitan.

kalian semua lihat bukan dimana-mana sampah bertumpukan, disungai pun menjadi

tempat pembuangan sampah walaupun bukan tempat seharusnya. Sebenarnya

kesadaran warga menjadi salah satu faktor utama dibanding keterlibatan pemerintah.

Sebagai warga yang baik kita harus memiliki kesadaran agar sampah yang

berlimpah ini dapat dimanfaatkan, jadi agar tidak semakin banyak sampah, kita

harus memanfaatkannya dengan baik yaitu dengan cara mendaur ulang sampah

organik maupun sampah non organik.

Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup

masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan keberagaman

karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis

bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang

pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar

Page 4: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume

timbunan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak

mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan

selain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat

mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungan pemukiman, hutan,

persawahan, sungai dan lautan.

Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis,

menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan

sampah. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1)

sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran,

sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti

plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan lain-lain; 3) sampah yang

berupa debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti

sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan

agen penyakit yang berbahaya.

Daur ulang merupakan proses dari bahan baku yang sudah tidak berguna

menjadi bahan baku yang berguna, mengurangi sampah yang ada, dan mengurangi

penggunaan energi serta pencemaran lingkungan.

Sebagai bahan yang karena sifat karakteristiknya mudah dibentuk, tahan

lama (durable), dan dapat mengikuti trend permintaan pasar, plastik telah mampu

menggeser kedudukan bahan-bahan tradisionil dimana permintaan dari tahun ke

tahunnya selalu menunjukan peningkatan. Kebutuhan plastik di Indonesia per

kapitanya yang mencapai sekitar 7 kg per kapita relatif masih rendah dibandingkan

dengan negara ASEAN lainnya yakni sekitar 20 kg/kapita, namun dengan jumlah

Page 5: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

penduduk yang sangat besar maka total kebutuhan plastik Indonesia mencapai 24%

dari total ASEAN dan berada pada peringkat kedua setelah Thailand (33%). Secara

keseluruhan hingga tahun 2002 diperkirakan total kebutuhan polimer di Indonesia

akan mencapai 1,9 juta ton.

(http://www.sukunan.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=5:mengubah-sampah-plastik-menjadi-

produk-kerajinan-kreatif&catid=20:kerajinan-sampah-plastik&Itemid=18)

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan

oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik

dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu

sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak

terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah

tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana,

yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan

sebagainya.

Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di

Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan

secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat

dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan

tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi.

Sejauh ini, usaha industri daur ulang biasanya menerima sampah plastik dari

pengepul dan menolak kemasan langsung dari pabrik-pabrik. Sampah plastik jenis

ini kemudian diubah menjadi pellet plastik yang dapat diubah lagi menjadi produk

plastik daur ulang lain seperti mainan anak, vas, tali tambang dan sebagainya.

Page 6: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Namun untuk plastik berlapis (multilayered plastic) teknologi pengolahannya belum

banyak dikembangkan karena lebih rumit dan tidak memiliki keuntungan ekonomi

yang viable. Dalam proses mengubah limbah kemasan plastik menjadi barang

kerajinan, yang cukup sulit sebenarnya proses menjahit. Sebab, multilayer tersebut

licin dan juga keras. Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menguasai cara menjahit

dan menghasilkan produk yang rapi.

Apresiasi pemerintah dan masyarakat selalu dituntut untuk melakukan

pengelolaan sampah sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri

dan menjadi sumberdaya. Mencermati penomena di atas maka sangat diperlukan

model pengelolaan sampah yang baik dan tepat dalam upaya mewujudkan perkotaan

dan perdesaan yang bersih dan hijau.

(http://www.sukunan.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=5:mengubah-sampah-plastik-menjadi-

produk-kerajinan-kreatif&catid=20:kerajinan-sampah-plastik&Itemid=18)

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

A.      Macam Jenis Limbah

Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang

keluar dalam bentuk scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai.

Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua

yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan

Page 7: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan

dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem

(ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok

makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.

(http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-ulang.html)

Berdasarkan sumbernya limbah digolongkan menjadi :

1.    Limbah Organik yang mudah busuk.

Misainya: sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan, potongan rumput, dan kotoran

hewan

2.    Limbah Organik yang tidak mudah membusuk.

Misalnya: kertas dan kayu

3.    Limbah Anorganik.

Limbah anorganik yaitu limbah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai

secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama.

Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan

minyak bumi, atau dari proses industri. Misainya plastik, pecahan kaca, karet, kaca,

botol, dan besi. (http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-

ulang.html)

4.    Limbah berbahaya.

Misalnya: paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga, obat kadaluarsa

dan batu baterai bekas. (http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-

daur-ulang.html)

Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan :

Page 8: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

1.    Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah

terurai). Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur,

seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.

2.    Limbah yang tidak akan atau sangat lambat mengalami perubahan secara alami

(nondegradable waste = tidak dapat terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan

sampah sejenisnya. (http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-

daur-ulang.html)

Berdasarkan karakteristiknya limbah digolongkan menjadi 4 macam, yaitu:

1.    Limbah cair

Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP

82 thn. 2001).

Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :

a.    Sifat Fisika dan sifat Agregat.

Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan

metode Titrimetrik.

b.    Parameter logam.

Contohnya : Arsenik (As) dengan metoda SSA

c.    Anorganik non Metelik.

Contohnya : Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol

d.   Organik Agregat.

Contohnya : Biological Oxygen Demand (BOD)

e.    Mikroorganisme contohnya E coli dengan metoda MPN

f.     Sifat khusus contohnya Asam Borat (H3BO3) dengan metoda Titrimetrik

g.    Air laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA

Page 9: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

2.    Limbah gas dan partikel

Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa partikulat zat (limbah) yang

mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen

oksida, ozon (asap kabut kimiawi), karbon monoksida dan timah.

3.    Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya

atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung,

dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan

manusia. Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya

dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa

proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.

Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih

karakteristik berikut : mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,

menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan

toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:

a.    Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan

awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah

menguap.

b.    Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.

c.    Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan

lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil

proses tersebut.

Page 10: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

d.   Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested

aerobicdi mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak

mengandung padatan organik.

4.    Limbah padat

Untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat penumpukan sampah itu dapat

dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui program 3 R yaitu Reduce, Reuse,

Recycle. (http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-

ulang.html)

A.a. Macam Macam Limbah Beracun

a.     Limbah  mudah meledak, adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat

menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak

lingkungan.

b.    Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan

api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah

menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.

c.     Limbah reaktif, adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan

atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu

tinggi.

d.    Limbah beracun, adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi

manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila

masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.

Page 11: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

e.     Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi

penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh

manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.

f.     Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit

atau mengkorosi baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah

yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah B3 terbagi

atas dua macam yaitu yang spesifik dan yang tidak spesifik. Perbedaan pokok antara

limbah B3 spesifik dan tidak spesifik terletak pada cara penggolongannya. Pada

limbah spesifik digolongkan kedalam jenis industri, sumber pencemaran, asal

limbah, dan pencemaran utama sedangkan pada limbah tidak spesifik

penggolongannya atas dasar kategori dan bahan pencemar.

(http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-ulang.html)

A.b. Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang

Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan melalui

daur ulang

1.    Kertas. Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.

2.    Gelas, Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk

membuat botol, gelas, atau piring yang baru.

3.    Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali

sebagai kaleng pengemas.

4.    Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan

baja baru.

Page 12: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

5.    Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan

pembungkus (pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol

minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo.

A.c. Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang

Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau pun

dilakukan melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat

dirasakan atau dimanfaatkan secara langsung.

1.    Ampas Tahu

Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut biasanya

mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan

hewan ternak.

2.    Enceng Gondok

Enceng gondok bisa menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak.

Enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti tas.

3.    Sampah Organik

Sampah organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang

oleh pemilik atau pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola

dengan prosedur yang benar. Contohnya daun daunan dan kotoran ternak. Kedua

jenis sampah itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Keuntungan menggunakan pupuk organik yaitu tidak

merusak kesuburan tanah.

Page 13: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

B.       Kegunaan daur ulang sampah plastik

1.         Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan

lingkungan.

2.         Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.

3.         Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat.

4.         Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.

5.         Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam

lingkungan.

6.         Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan

hingga 300 tahun ke depan.

C.      Pengolahan sampah plastik

Pasti anda pernah menggunakan dan membuang barang barang seperti botol

plastik, kaleng aluminium, kantong pastik dan masih banyak lagi. Kemudian jangan

langsung membuang sampah plastik keras. Kumpulkan terlebih dahulu berdasarkan

jenisnya. Saat ini banyak pengepul sampah yang mendatangi rumah rumah untuk

membeli kertas bekas atau sampah plastik keras. Jadi, daripada sampai sampah itu

terbuang sia sia lebih baik dijual ke pengepul.

Lalu bagaimana dengan sampah plastik lunak? Bisakah dijual? Bisa. Namun

untuk plastik polos. Sayangnya, kemasan snack atau produk sachetan rata rata

dilapisi aluminium foil dan memiliki warna yang mencolok. Meskipun menarik,

sayangnya plastik sejenis itu tidak laku dijual. Sampah sampah jenis ini kemudian

hanya berakhir sebagai limbah yang akan dikubur dan dibakar. Padahal, sampah

plastik yang dikubur di dalam tanah tidak akan terurai hingga lebih dari1.000 tahun

Page 14: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

dan pembakaran sampah plastik akan menghasilkan racun yang berbahaya bagi

manusia yang menghirupnya.

Mari berpikir kreatif. Sampah plastik jenis ini bisa dimanfaatkan dalam skala

minimal. Kita bisa membuat produk kerajinan untuk kita pakai sendiri. Dalam skala

besar kita bisa menjadi produsen dan menjual produk sampah plastik ini. Barang

barang yang ada di sekeliling kita, bisa dijadikan ide awal untuk sebuah produk

kerajinan dari plastik. Langkah-langkah dalam mengolah limbah plastik adalah

sebagai berikut:

1.         Pelajari Terlebih Dahulu Caranya

Untuk bisa memulai suatu usaha harus menguasai cara pembuatannya. Tidak perlu

terlalu memikirkan keaslian model yang akan dibuat, yang terpenting adalah

menguasai tehnik dasarnya terlebih dahulu. Banyak cara berbeda, namun tidak ada

cara yang lebih jitu. Keahlian bisa diperoleh jika tekun dan terus melakukan inovasi.

Untuk memulainya bisa menggunakan beberapa cara di bawah ini :

a.    Kursus atau pelatihan

Keahlian dasar yang harus dikuasai untuk membuat produk daur ulang dari sampah

plastik adalah menjahit. Saat ini, banyak tersedia pelatihan singkat untuk menjahit.

Bahkan tidak sedikit lembaga pendidikan formal yang menawarkan pelajaran

menjahit untuk pemula. Jika tujuannya mengembangkan usaha, maka cukup

mengikuti kursus singkat selama satu bulan. Kuasai tehnik dasarnya saja. Ide adalah

sesuatu yang ada di kepala, tidak serta merta diperoleh di tempat kursus.

b.    Magang di Tempat Pengrajin Profesional

Cara ini cukup efektif untuk dilakukan. Pertama bisa melihat langsung dasar dasar

menjahit. Kedua kelemahan dan hambatan dalam menjalankan usaha. Ketiga belajar

Page 15: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

tentang tehnik promosi dan pemasaran yang efektif. Namun belajar dari pengrajin

yang sudah profesional memiliki bebarapa tantangan tersendiri. Umumnya mereka

terlalu sibuk untuk memberikan pelatihan. Pekerjaan mereka pun sudah dituntut

serba cepat. Jadi jika melakukan kesalahan, bisa jadi mereka akan menanggapinya

dengan tidak sabar. Untuk itu coba survey terlebih dahulu organisasi organisasi

pengrajin limbah plastik.

c.    Otodidak

Tak perlu ikut kursus atau magang di tempat lain. Manfaatkan imajinasi dan

kreativitas. Di era teknologi seperti sekarang ini maksimalkan pengguaan internet.

Dunia maya ini menghadirkan informasi yang up to date setiap detiknya. Gunakan

internet untuk mencermati tren kerajinan ini.

2.         Berinovasi dan Mengembangkan Ide

Ide bertebaran di sekeliling kita. Kita dituntunt untuk selalu peka. Sebelum memulai

usaha anggaplah diri kita sebagai orang yang professional, produk yang kita hasilkan

adalah produk yang berkualitas dan memiliki harga jual tinggi. Bisnis kerajinan,

terutama daur ulang sampah plastik memiliki kekhususan tersendiri dibandingkan

dengan bisnis lainnya. Yang khusus adalah bahan dasarnya, sementara ragam produk

yang dihasilkan bisa bermacam macam. Pertama tama telusuri perabot rumah tangga

di rumah. Mulai dari alat makan, alat masak, perlengkapan mandi, perlengkapan

tidur, alat tulis anak, dan sebagainya. Dari berbagai produk perabot tersebut, ada

banyak ide yang bisa di dapatkan. Dengan sentuhan kreativitas bisa dibuat menjadi

barang barang yang bernilai ekonomis dengan memanfaatkan sampah plastik. (Asih

Nuryani, 2010:10)

3.         Tips Mendapatkan Bahan Baku

Page 16: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Untuk mengatasi agar tidak kehabisan atau kekurangan bahan baku, sebaiknya mau

menerima pemberian orang atau melobi pedagang yang menjajakan minuman sachet

untuk di tampung kemudian diambil dalam jangka bebrapa hari. Sebagai

kompensasinya, untuk setiap pedagang bisa dibuatkan barang sesuai permintaan,

misalnya tas, celemek, atau dompet. (Asih Nuryani, 2010:13)

C.a. Mengurangi limbah dalam kehidupan sehari hari dapat dilakukan dengan 6 cara

yaitu :

a.    Reuse

Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa

pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya.

Contohnya, penggunaan bahan-bahan plastik / kertas bekas untuk benda-benda

souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang

telah kosong diisi kembali dan sebagainya.

b.    Recycle

Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas

dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya kertas

atau sampah bekas, pecahan pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan

sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat di daur ulang menjadi

pupuk (kompos). Proses daur ulang ini juga mengubah sampah menjadi energi panas

yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang

melakukan oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat

dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah

tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.

Page 17: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

c.    Reduce

Mengurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat

mengurangi produksi sampah. Misalnya ibu ibu rumah tangga kembali ke pola lama

yaitu membawa keranjang belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah kantong

plastik yang di bawa ke rumah akan berkurang (tereduksi). Selain itu bila setiap

orang menggunakan saputangan dari pada tissue, disamping itu akan mengurangi

sampah, dengan tidak mengguakan tissue dapat terjadi penghematan terhadap bahan

baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari hutan yang tidak lain adalah kayu

dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang

akan terreduksi per bulan dan beberapa hasil hutan dapat terselamatkan.

d.   Replace

Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya

mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah

yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.

e.    Refill

Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.

f.     Repair

Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agat tidak menambah

produksi limbah. (http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-

ulang.html)

a.   Cara Mengolah Limbah Plastik

A.    Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Page 18: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Bahan baku :

         Limbah bungkus makanan dan minuman

         Tali bisban L 20 B

         Benang senar ukuran 40 / 60

         Jarum mesin no 13

         Vuring

         Lem (Fox, Aica Aibon, Bakar)

         Alat tembak lem (glue gun)

         Spons ati (tipis-putih) dan spons alas (merah-tebal)

         Ritsleting

         Gesper dan renda

Alat :

         Mesin jahit

         Gunting

         Pensil

         Penggaris

         Palu kecil

B.     Memilah milah Bungkus Sampah

Dari berbagai macam bungkus makanan dan minuman, pilih sesuai jenisnya

Cuci sampai bersih dan keringkan di tempat teduh

Sesuaikan dan rapikan potongan kemasan bagian atas dan bawah

b.   Cara Membersihkannya

1.         Pilah pilah bungkus bekas sesuai dengan isinya

Page 19: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

                                     a.         Cairan bersabun, yaitu pembersih alat makan, pembersih lantai,

sabun cair atau pewangi pakaian.

                                    b.         Cairan B3 (bahan berbahaya dan beracun), misalnya pembasmi

serangga.

                                  c.            Bahan makanan, yaitu gula, sereal atau kecap.

2.         Pisahkan sesuai tingkat kekotoran

a.             Bungkus bersih. Kemasan ini sudah dipisahkan sejak awal ketika isi sudah habis

dan tidak bercampur dengan sampah lain. Sisihkan bungkus ini di tempat tersendiri.

b.            Bungkus bernoda dan berperekat. Bekas rekatan ini biasanya berasal dari bekas

label harga atau stiker promosi.

c.             Bungkus sangat kotor. Kemasan ini biasanya berasal langsung dari tempat sampah.

Bahkan beberapa ada yang sudah terkena bau busuk.

c.    Langkah Pencucian

1.        Gunting dengan rapi bagian atas kemasan sekitar 1-2 cm, letakkan ke dalam ember

besar.

2.        Gunakan penutup hidung selama proses pencucian. Hal ini untuk mengantisipasi

jika tidak tahan dengan bau tajam cairan pembersih atau pembunuh serangga dalam

kemasan.

3.        Urutan pencucian bahan sebaiknya dimulai dari kemasan bersabun, kemasan

makanan, baru kemasan bahan berminyak.

4.        Untuk melunakkan noda, bau busuk, dan lem perekat yang menempel di kemasan,

rendam kemasan dengan air bersih selama 2-3 jam. Dapat juga dicampur air dengan

cairan pembersih piring untuk merendam kemasan. Gosok gosok sampai tidak terasa

lengket. Setelah itu dibilas dengan air bersih lalu dijemur.

Page 20: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

5.        Gosok noda atau bekas rekatan dengan spons atau kain di bagian permukaan sampai

ke dalam kemasan untuk membersihkan sisa sisa produk yang tertinggal di

dalamnya. Gunakan sarung tangan lateks selama proses pencucian. Dikhawatirkan

beberapa cairan dalam kemasan dapat membuat alergi pada kulit.

6.        Setelah dibilas, rendam dengan cairan pencuci dan pembersih yang mengandung

cairan antiseptic selama 20 menit. Gosok gosok lagi untuk memastikan tidak ada

noda yang tertinggal.

7.        Bilas kemasan dengan air bersih hingga tidak ada sabun yang tertinggal.

8.        Jemur di ruang terbuka dengan posisi telungkum selama 20-30 menit sehingga sisa

sisa air turun ke bawah.

9.        Pindahkan bungkus kemasan ke tempat teduh dan berangin.

10.    Lap dengan kain bersih. Pastikan bagian dalam kemasan benar benar kering.

11.    Pisahkan sesuai ukuran, jenis bahan atau warna.

d.   Membuat Lembaran Dasar

Benda yang akan dibuat disesuaikan dengan bentuk asli pembungkus. Misalnya

bungkus kopi sachet, tinggal dijahit tepinya secara memanjang. Sementara untuk

kemasan besar sesuaikan dengan pola yang akan dibuat. Contohnya saja bungkus

kecap refill, minyak, atau pewangi pakaian bisa dipotong sesuai pola.

e.    Membuat Pola

1.         Sebelumnya buat sketsa yang sesuai keinginan pada selembar kertas. Tempelkan

pola pada lembaran dasar yang sudah jadi.

Page 21: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

2.         Untuk model produk selain bentuk kotak, gunting sesuai pola. Sedangkan pola

kotak atau persegi tidak peru dengan pola namun hanya dengan menghitung bagian

mendatar atau menurunnya.

f.    Tips Menjahit

1.        Gunakan jarum tipe 13 karena ideal untuk menjahit, pembungkuspun tidak gampang

sobek.

2.        Setelah pola jadi, lapisi dengan kain vuring dan jahit untuk memudahkan pada

proses penyambungan.

3.        Bagian pinggir produk diberi lis (penutup sisi pinggir) dengan menggunakan tali

bisban.

4.        Pasang tali dengan warna sesuai keinginan. Sesuaikan menurut panjang pendeknya.

5.        Pasang ritsleting atau perekat.

6.        Jahit masing masing sisi hingga membentuk pola yang diinginkan. (Asih Nuryani,

2010:17)

Posted 21st January by Naftalia Anindyawati

Karya Tulisku

http://karyatulisnaftalia.blogspot.com/2013/01/bab-i_21.html

Page 22: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Makalah daur ulang sampah plastik

DISUSUN OLEH:

EKA RISA RESTUNING ARUM

10/XI IPA 3

SMA NEGERI 2 UNGARAN

2012/2013

Page 23: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK”

Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Sampah Plastik atau yang paling

banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk

keperluannya sehari-hari.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhoi segala usaha kita. Amin.

Ungaran, 20 September, 2012

                                

                       

       

 Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

Bab 1

Page 24: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Pendahuluan

A. Latar belakang

B. Perumusan masalah

C. Tujuan

Bab II

Pembahasan

A. Pengertian sampah plastik

1.1.Sejarah plastik .................................................................................. 6

1.2.Demam plastik ................................................................................. 8

1.3.Jenis-jenis plastik ............................................................................. 10

B. Cara mendaur ulang sampah plastik

1.1.Pengertian daur ulang ....................................................................... 12

1.2.Cara mengolah sampah plastik menjadi kerajinan ........................... 14

1.3.Langkah-langkah mendaur ulang ..................................................... 15

C. Hasil daur ulang sampah plastik

Hasil daur ulang ...................................................................................... 18

Bab III

Penutup

Kesimpulan

Saran

Daftar pustaka

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

BAB 1

Page 25: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia

karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari entah itu

perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti akan

membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai

apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? membuang dan

membakar itulah yang mereka lakukan.

Pembuangan sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah menambah

tingkat kesengsaraan alam. Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan

anorganik. Bahan-bahan anorganiktersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh

bakteri pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu

berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh waktu

lama untuk mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika sampah plastik itu terlalu

lama tertimbun dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global yang

berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Dua berdampak pada hewan laut yang

menelan sampah plastik yang terbawa ke laut,dll.

Coba bayangkan jika kita sehari saja tidak memakai plastik, pasti sulit bukan.

Contoh:

1. Membawa barang belanjaan tadi.

2. Para pembuat plastik pasti rugi.

3. Tidak ada alternatif lain untuk membawa sesuatu.

Di negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain halnya dengan negara jepang yang

sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak mudah sobek, serta

dapat diolah dengan mudah.

Pada akhirnya daur ulang sampah plastiklah yang harus kita lakukan. Tidak hanya

menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat mendatangkan

keuntungan ekonomi.

Page 26: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

B. Perumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah sampah plastik itu?

2. Bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik agar tidak merugikan?

C. Tujuan

1. Bagi siswa

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai tugas untuk memenuhi mata pelajaran TIK.

2. Bagi masyarakat

Memberikan kesadaran betapa merugikannya sampah plastik jika dibiarkan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah Plastik

Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2 yang

berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang

berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus

ditergen, botol air mineral dll.

1.1. Sejarah Plastik

Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik

digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat

elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-

bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan

sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100 berita

kejadian pada abad ini.

Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di

sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine

ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini

mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga

menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam

Page 27: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya

bahan baku yang digunakan.

Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah

dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun 1866,

seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa seluloid bisa dibentuk

menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini untuk menggantikan

gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika

saling berbenturan.

Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika

seorang ahli kimia dari New York bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang

ia beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di

dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa

berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti kayu lunak.

Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat dari bakelite, termasuk

senjata dan mesin-mesin ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk

keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi listrik.

Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh Louis

Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu cara untuk

membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat sutera. Namun, ada

masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan masalah

ini bisa diatasi oleh Charles Topham.

1.2.Demam Plastik

Tahun 1920 ditandai dengan demam plastik. Wallace Hume Carothers, ahli kimia

lulusan Universitas Harvard yang mengepalai DuPont Lab, mengembangkan nylon yang

pada waktu itu disebut Fiber 66. Fiber ini menggantikan bulu binatang untuk membuat

sikat gigi dan stoking sutera. Pada tahun 1940-an nylon, acrylic, polyethylene, dan polimer

lainnya menggantikan bahan-bahan alami yang waktu itu semakin berkurang.

Novasi penting lainnya dalam plastik yaitu penemuan polyvinyl chloride (PVC) atau

vinyl. Ketika mencoba untuk melekatkan karet dan metal, Waldo Semon, seorang ahli kimia

Page 28: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

di perusahaan ban B.F. Goodrich menemukan PVC. Semon juga menemukan bahwa PVC ini

adalah suatu bahan yang murah, tahan lama, tahan api dan mudah dibentuk.

Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow, secara

tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene chloride atau populer

dengan sebutan saran. Saran pertama kali digunakan untuk peralatan militer, namun

belakangan diketahui bahwa bahan ini cocok digunakan sebagai pembungkus makanan.

Saran dapat melekat di hampir setiap perabotan seperti mangkok, piring, panci, dan

bahkan di lapisan saran sendiri. Tidak heran jika saran digunakan untuk menyimpan

makanan agar kesegaran makanan tersebut terjaga.

Pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O.

Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory menemukan

polyethylene. Temuan mereka ini mempunyai dampak yang amat besar bagi dunia. Karena

bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia II bahan ini digunakan sebagai pelapis

untuk kabel bawah air dan sebagai isolasi untuk radar.

Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu

mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg. Setelah perang berakhir,

plastik ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan untuk membuat botol

minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk menyimpan makanan.

Kemudian pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama Roy Plunkett menemukan

teflon. Sekarang teflon banyak digunakan untuk melapisi peralatan memasak sebagai

bahan antilengket.

Selanjutnya, seorang insinyur Swiss bernama George de Maestral sangat terkesan

dengan suatu jenis tumbuhan yang menggunakan ribuan kait kecil untuk menempelkan

dirinya. Lalu pada tahun 1957 de Maestral meniru tumbuhan tersebut untuk membuat

Velcro atau perekat dari bahan nylon.

1.3.Jenis-jenis plastik:

#1 : PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat

sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad

dressing kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur

Page 29: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.

Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka membentuk 96 persen dari semua

kontainer dan botol plastik di Amerika Serikat, menurut U.S plastic trades association.

#2:HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang.

Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat

mentega dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal.

dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik. pipa drainase,

kandang dan outdoor mebel.

#3: Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung

khlor, yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama

manufaktur. Digunakan untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan

minyak goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.

sering di daur ulang oleh masyarakat, namun dapat didaur ulang untuk membuat

mudflaps, lantai, dan cabbles tikar/keset, dsb.

#4:LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan

dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai,

tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.

#5: PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol

saus, dan straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan

panas. Dapat didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur

ulang kota yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel

baterai, wadah, tong dan nampan.

#6: PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu

ada di mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok

environental. Styrene telah diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan

bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke dalam makanan. agen perlindungan

lingkungan hidup AS menyatakan bahwa styrene memiliki efek yang merugikan kesehatan.

Dapat didaur ulang dan digunakan untuk membuat insulasi.

Page 30: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

#7:Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang

cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik.

"Lainnya" adalah produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-

peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat

dilakukan.

#8: SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan

dengan jenis sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan.

Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai

apapun. Jenis ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.

B. Cara Mendaur Ulang Sampah plastik

1.1.Pengertian Daur Ulang Plastik

Pemikiran untuk mendaur ulang sampah plastik bermula dari menipisnya

persediaan minyak bumi sebagai penghasil naphta. Selama ini naphta merupakan bahan

baku utama dalam industry plastik. Setelah terjadi krisis minyak dunia pada tahun

1973/1974, para ahli mulai berpikir untuk mencari bahan baku alternative pengganti

naphta. Beberapa bahan yang dicoba antara lain batu bara, kalsium karbid, dan bahan

kimia sintesis lainnya. Karena ternyata biaya produksinya menjadi lebih mahal, maka

kemudian milai dicoba mendaur ulangkan sampah plastik.

Dalam proses daur ulang sampah plastik tersebut ada yang langsung digunakan

sebagai bahan baku atau bahn pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih dahulu. Ada yang

diolah terlebih dahulu dengan proses tertentu sebelum digunakan dalam pembuatan

plastik. Dengan proses daur ulang ini biaya produksi plastik jadi lebih murah dibandingkan

dengan jika hanya menggunakan bahan baku dari naphta. Keuntungan lainnya, industry

plastik tidak terlalu tergantung pada industry petrokimia hulu sebagai penghasil naphta.

Latar belakang lain yang mendesak semakin pentingnya proses daur ulang plastik

adalah semakin meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalah Hidrocarbon

Page 31: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Processing (Desember 1989), sampai tahun 2000 dibakar. Padahal seperti sudah disinggung

di muka, pembakaran bahan plastik, apalagi dalam jumlah yang besar, dapat menghasilkan

bahan-bahan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup.

Negara-negara maju umumnya mengolah kembali sampah plastik menjadi barang-

barang yang bermanfaat. Banyak produk-produk yang bisa dibuat denagn bahan campuran

dari sampah plastik dan bahan baku plastik atau hanya dengan bahan dari sampah plastik.

Sebagai contoh, tikar plastik bisa dibuat dengan menggunakan bahan baku 70 % dari

sampah plastik dan 30 % dari bahan plastik. Di Swedia, sampah plastik dimanfaatkan untuk

membuat bata plastik yang lebih kuat dari bata biasa. Sementara di Inggris dan Italia,

bahan dari sampah plastik dipergunakan untuk membuat tiang-tiang telepon yang

sebelumnya dibuat dari kayu atau besi. Berdasarkan penelitian, tiang-tiang dari bahan

sampah plastik tersebut bisa menyangga beban sampai 300 kilogram.

Melihat potensi pemanfaatan hasil daur ulang sampah plastik, maka sebenarnya

sampah plastik tidak hanya merupakan sumber masalah, tetapi juga memberikan peluang

bisnis. Sebagai contoh, di bidang pertanian banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan

hasil daur ulang sampah plastik, misalnya mangkuk penampung lateks untuk perkebunan

karet, serat plastik untuk pertanian hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit,

tali plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka

lapangan kerja baru, karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai

pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri dari pemungut (pemulung),

pengumpul, industry pengolah sampah plastik, dan distributor produknya.

Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi

bisnis daur ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara

sembarangan, melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut

sampah plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah

plastik sekaligus juga memberikan rizki bagi orang lain.

Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha

mereka ikut menjaga kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-

mata untuk mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi maslah lingkungan.

Page 32: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

1.2.Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan

Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah memisahkan

sampah kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus minuman

ringan seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah

dicuci dan dikeringkan kemudian dipotong-potong seperti pola barang kerajinan yang akan

dibuat. Pola dibuat sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai

dengan pola, langkah selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang

diperlukan adalah ketelatenan dari penjahit.

Saat ini kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang

berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya fashion dari

sampah.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah kering akan

bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan

menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan kualitas produk kerajinan yang akan

dibeli.

1.3. Langkah-langkah mendaur ulang

Pertama:

Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian selebar

4 cm

Ke dua:

Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam sepanjang 1 cm

di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini

sebanyak minimal 1000 buah dari 500 bungkus bekas kopi instan.

Ke tiga:

Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling

Ke empat:

Page 33: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu

dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses

ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa

keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.

Ke lima:

Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari

kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.

C. Hasil Daur Ulang Sampah Plastik

Selain dapat dirubah menjadi plastik yang baru lagi. Dari hasil proses daur ulang kurang

lebih yang dijelaskan diatas, sampah plastik dapat mengasilkan nilai jual. Entah itu sampah

plastik dari bungkus detergen sampai botol minuman plastik.

Bungkus detergen dapat di sulap menjadi berbagai barang. Sebagai misal, tas, dompet,

kerajinan tangan lain.

Sedangkan botol plastik? Lebih luas lagi. Sebagai misal, vas bunga, hiasan dinding,

kinciran bagi anak kecil, bunga palsu dan lain sebagainya. Barang lain yang dihasilkan

seperti sandal, baju, payung, tas jinjing, hingga hiasan dindin

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa sampah plastik dapat merugikan dapat

juga menguntungkan. Yang merugikan, jika kita membuang plastik sembarangan, jika kita

membakar sampah plastik asapnya akan mempengaruhi efek rumah kaca atau Global

Warming. Dan yang menguntungkan, jika kita memiliki kreativitas dalam mengolah sampah

plastik sebaiknya kembangkan, tidak hanya mendatangkan keuntungan kita juga telah

menyelamatkan dunia.

Page 34: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

B. Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita,

kita sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa tahu

akibatnya. Kita tahu bahwa plastik bisa mendatangkan keuntungan lebih. Kita juga tahu

bagaimana mendaur ulang smpah plastik menjadi barang yang bernilai jual.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely/sejarah.htm

http://genderang-perang.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampah-plastik.html

http://kerockan.blogspot.com/2011/07/cara-mengolah-sampah-plastik-menjadi.html

http://herusupanji.blogspot.com/2012/02/daur-ulang.html

http://achmadmarzoeki.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-plastik.html

Diposkan oleh eka risa di 05.06

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

http://ekarisamonster.blogspot.com/2012/11/makalah-daur-ulang-sampah-plastik.html

Pengolahan Limbah Plastik Dengan Metode Daur Ulang (Recycle)

Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah.

Page 35: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya.

Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.

Limbah PlastikNama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).

Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di

Page 36: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di warung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat menggunakan 90 kantung plastik yang seringkali dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.

Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).

Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan

Page 37: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks

Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980 an, di Inggris dan Italia plastik daur ulang telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau besi. Di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan komposit kayu dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai binder sedangkan kayu sebagai komponen utama; kedua kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai matriksnya. Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur ulang sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan papan partikel telah dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang dihasilkan memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena daur ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa polimer termoplastik dapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu (lebih kurang 200°C).

http://www.kendali.com/index.php?option=com_content&view=article&id=192:daurulang-

plastik&catid=38:daur-ulang&Itemid=228

Page 38: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Ada banyak manfaat ketika kita mendaur ulang atau recycle sampah atau barang yang tak terpakai baik di rumah atau tempat kerja. Manfaat utama yang jelas adalah keuntungan secara ekonomi, dari barang yang tak bernilai menjadi berharga atau memiliki nilai jual. Meskipun akan sedikit menyita waktu untuk mendaur ulang atau recycle barang tersebut.

Tapi waktu yang dipergunakan tadi akan setimpal dengan manfaat yang akan didapat dari mendaur ulang sampah atau barang yang tidak terpakai. Dan daur ulang jauh lebih menguntungkan daripada membakar sampah atau barang yang tidak terpakai tadi. Karena membakar sampah hanya menghasilkan polusi, mencemarkan lingkungan dan memberi akibat buruk yang lebih besar pada iklim global.

A. Daur ulang atau recycle memiliki banyak manfaat.Dan juga daur ulang akan memberi manfaat ekonomi yang lebih besar. Karena bisa menciptakan lapangan kerja yang baru. Di saat sulitnya mencari pekerjaan. Industri daur ulang bisa tumbuh dan menciptakan lapangan kerja baru. Sudah tentu ini memberi hal positif bagi perkembangan industri daur ulang.

Daur ulang sudah seharusnya didukung, karena akan menciptakan industri yang berkelanjutan. Dan akan menghemat sumber daya alam yang sudah semakin menipis akibat eksplorasi yang besar-besaran. Tanpa melihat akibatnya di masa depan. 

B. Manfaat dari mendaur ulang atau recycle sampah atau barang yang tidak terpakai:

Daur ulang menghemat pohon yang ditebang. Karena dengan mendaur ulang produk kertas, akan mengurangi penebangan pohon yang menjadi bahan baku kertas.

Daur ulang melindungi habitat alam dan keberagamannya.Dengan menggunakan produk daur ulang, akan menghemat sumber daya alam yang tak terbaharukan, seperti timah, minyak, dan produk tambang lainnya.

Daur ulang menurunkan penggunaan zat kimia beracun.Dengan proses daur ulang yang semakin banyak akan mengurangi penggunaan produk kimia dalam proses produksi dari bahan dasar.

Daur ulang membantu mengatasi pemanasan global.Misalnya ketika mendaur ulang satu ton gelas akan menghemat energi lebih dari 300 persen dan yang pasti akan menurunkan emisi karbon sekitar 3,46 ton(emisi karbon adalah sumber dari pemanasan global).

Page 39: Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Bahan Siap Pakai

Daur ulang mengurangi pencemaran air.Pada proses produksi kertas dari bahan dasar kayu, membutuhkan air yang tidak sedikit. Sedang daur ulang kertas menggunakan sedikit air dan tidak begitu mencemari air.

Daur ulang mengurangi kebutuhan akan incineratorDengan daur ulang akan mengurangi produksi sampah di TPA sampah, sehingga mengurangi kebutuhan akan incinerator.

Daur ulang menciptakan lapangan kerja.Begitu banyak tenaga kerja yang terhidupi dari proses daur ulang. Mulai dari pemulung, tempat penimbangan, tempat produksi dan penjualan. Serta menyerap banyak tenaga kerja nonformal.

Jika anda ingin membuang sampah, coba pikirkan lagi nilai sampah tersebut ketika didaur ulang. Paling tidak akan menyelamatkan hutan dari kepunahan.

Label: green Diposkan oleh Sugeng Wahyudi 10.06

http://www.infotipso.com/2012/07/manfaat-daur-ulang-atau-recycle.html