Upaya Pokok Kesling
-
Upload
damar-gilang-utama -
Category
Documents
-
view
250 -
download
2
description
Transcript of Upaya Pokok Kesling
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia,
pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling terkait
dengan beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi,
kesehatan mental, sistem budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan.
Lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologik
dan lingkungan sosio kultural.
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan
adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan
sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu:
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
1
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Menurut pasal 22 Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan menyebutkan antara lain :
1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat.
2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan
pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.
3. Kesehatan lingkungan meliputi:
a) Penyehatan air, tanah dan udara
2
b) Pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan
kebisingan
c) Pengendalian vektor penyakit
d) Penyehatan atau pengamanan lainnya
4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan
meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan
Permasalahan sampai saat ini diketahui bahwa penyakit terbanyak yang
terdapat di wilayah kerja puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan.
Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu
lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan peningkatan
sanitasi dasar serta pencegahan dan penanggulangan kondisi fisik dan biologis
yang tidak baik, termasuk berbagai akibat sampingan pembangunan.
Peranan Puskesmas sangat strategis, karena puskesmas berada pada
tingkat terdekat dengan tempat di mana masalah yang menyangkut kesehatan itu
terjadi. Sehingga kemampuan untuk mendeteksi adanya masalah serta
kemampuan untuk menganalisa besarnya masalah akan menentukan keberhasilan
upaya pemecahannya. Masalah pada derajat yang tidak terlalu besar dimana
masih dalam lingkup jangkauan kemampuan puskesmas maka masalah tersebut
dapat cepat ditangani.
Puskesmas Pelambuan merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan
masyarakat yang berada di bawah Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang
bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
3
dasar di wilayah kerjanya. Wilayah kerja dari Puskesmas Pelambuan meliputi
Kelurahan Pelambuan dan Belitung Selatan. Dalam pelaksanaan kewajibannya
sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Pelambuan tidak dapat
terlepas dari peran serta keberadaan kesehatan lingkungan sebagai salah satu poin
vital dari terlaksananya suatu pelayanan kesehatan.
Semua kegiatan penyehatan lingkungan dan pemukiman yang dilakukan
oleh staf Puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan mengikutsertakan
masyarakat secara bergotong-royong. Adanya rasa tanggung jawab diperlukan
dalam sejumlah evaluasi terhadap kebijakan–kebijakan yang telah ada,
khususnya kebijakan terkait dengan pelayanan kesehatan lingkungan di
Puskesmas Pelambuan.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan–
kebijakan yang telah ada dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
lingkungan yang optimal di wilayah kerja Puskesmas Pelambuan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan dan
pemukiman bertujuan berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua
unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat
memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka pada daerah kerja
Puskesmas Pelambuan tahun 2014.
4
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
masyarakat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
b. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat, dan sektor
lain yang berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya
peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup
c. Terlaksananya peraturan perundangan, tentang penyehatan
lingkungan dan pemukiman yang berlaku
d. Terselenggarannya pendidikan kesehatan guna menunjang
kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan
pemukiman
e. Terlaksannya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi
perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/ penjualan
makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum
5
BAB II
DATA GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
PUSKEMAS PELAMBUAN
A. Data Dasar
Luas wilayah kerja Puskesmas Pelambuan adalah 266 Ha terdiri dari 2
Kelurahan yaitu: Kelurahan Pelambuan dengan luas wilayah 212 Ha dan
Kelurahan Belitung Selatan dengan luas wilayah 54 Ha.
B. Keadaan Wilayah dan Transportasi
Tabel 1. Data Sarana Kesehatan Di Wilayah Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
No. Sarana Kesehatan Jumlah (Buah)1.2.3.4.5.
Puskesmas IndukPuskesmas PembantuPuskesmas KelilingPosyandu BalitaPosyandu Lansia
111152
C. Data Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas pelambuan pada tahun 2014
yaitu 44.959 jiwa.
Tabel 2. Jumlah penduduk per kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Pelambuan tahun 2014
No. KELURAHAN Jumlah Penduduk (jiwa)Laki-laki Perempuan Total
1. Pelambuan 15.453 jiwa 13.899 jiwa 23.049 jiwa2. Belitung Selatan 7.596 jiwa 8.011 jiwa 21.910 jiwa
Total 23.049 jiwa 21.910 jiwa 44.959 jiwa
6
Tabel 3. Data Bayi 0-12 bulan diwilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun
2014
NO Kelurahan Laki-laki Perempuan Total1 Pelambuan 278 250 5282 Belitung Selatan 137 144 281
Tabel 4. Data Surviving Infant Bayi di wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2014NO Kelurahan Laki-laki Perempuan Total1 Pelambuan 273 246 5192 Belitung Selatan 134 142 276
Tabel 5. Data Anak Balita 1 – 5 tahun diwilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2014No Kelurahan Laki-laki Perempuan Total1 Pelambuan 1.267 1.140 2.4072 Belitung Selatan 623 657 1.280
Tabel 6. Data Anak Pra Sekolah diwilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun
2014
No Kelurahan Laki-laki Perempuan Total
1 Pelambuan 556 500 1.056
2 Belitung Selatan 273 288 561
Tabel 7. Data Remaja diwilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
No Kelurahan Laki-laki Perempuan Total1 Pelambuan 3.091 2.780 5.8712 Belitung Selatan 3.519 1.602 3.121
Tabel 8. Data Caten diwilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
No Kelurahan Perempuan1 Pelambuan 2322 Belitung Selatan 123
7
Tabel 9. Data Wanita Usia Subur diwilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
No Kelurahan Jumlah1 Pelambuan 6.4402 Belitung Selatan 3.424
Total 9.864
Tabel 10. Data Ibu Hamil di wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
No Kelurahan Jumlah1 Pelambuan 5782 Belitung Selatan 307
Total 885
Tabel 11. Data Ibu Nifas di wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
No Kelurahan Jumlah1 Pelambuan 5552 Belitung Selatan 295
Total 850
Tabel 12. Data Lanjut Usia di wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
No Kelurahan Laki-laki Perempuan Total
1 Pelambuan 1.314 1.181 2.4952 Belitung Selatan 646 681 1.327
Tabel 13. Komposisi Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan diwilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
Kelurahan Pelambuan:
No Jenis Pekerjaan Jumlah1 Pedagang 1.1972 Penghasil jasa 2.5623 Pengrajin 2934 Petani 2.8565 Nelayan 1.9986 Buruh 2.8867 PNS 3268 TNI 989 POLRI 4710 Guru non PNS 89
8
11 Pensiunan 14312 Tukang 1.33413 Wiraswasta lainnya 1.267
Kelurahan Belitung Selatan:
No Jenis Pekerjaan Jumlah1 Tidak / belum bekerja 5.4902 Ibu rumah tangga 3.9433 Pelajar / mahasiswa 2.6714 Pensiunan 1335 Pegawai Negeri 4476 Wiraswasta 1.2157 Karyawan swasta 2.7368 Karyawan BUMN 489 Karyawan BUMD 5210 Karyawan Honorer 5811 Anggota Polri 3312 Anggota TNI 1713 Pedagang 42314 Perdagangan 18415 Sopir 21916 Transportasi 3617 Buruh petani / Perkebunan -18 Buruh harian lepas 96719 Tukang kayu 8420 Tukang batu 3021 Tukang besi 2422 Petani -23 Pembantu rumah tangga 3524 Indrustri 9325 Ustadz 1026 Pelaut 5727 Perawat 1428 Penata rambut 1029 Penata busana 3
9
Tabel 16. Jumlah Penduduk berdasarkan Agama yang dianut diwilayah Puskesmas Pelambuan Tahun 2014.
No Agama KelurahanPelambuan
KelurahanBelitung Selatan
Jumlah
1 Islam 28.865 13.393 42.2582 Kristen 527 554 1.0813 Katholik 289 321 6104 Budha - 215 2155 Hindu 38 225 263
10 macam penyakit terbanyak dipuskesmas pelambuan tahun 2014.
a. Hipertensi (I. 10) : 2.664
b. ISPA ( J. 189) : 2.143
c. Peny. Pulpa & Jar Periapical (K04) : 1.869
d. Lansia / senility (R 54) : 1.295
e. Influenza ( J 11) : 1.151
f. Gangguan gigi dan jaringan penunjang lainnya (K 08) : 1.022
g. Gastritis dan duodenitis ( K. 29) : 1.019
h. Dyspepsia (K 30) : 703
i. Dermatitis lainnya (L. 30) : 679
j. Batuk (R 05) : 617
10
BAB III
UPAYA POKOK
PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Pelambuan merupakan
salah satu program dari puskesmas. Program ini bertujuan menjamin
kelangsungan kesehatan lingkungan, serta keterjangkauan pelayanan yang
efisien, efektif dan rasional. Adapun struktur organisasi kesehatan lingkungan
Puskesmas Pelambuan tertera pada skema berikut :
Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Pelambuan
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rawat JalanPuskesmas Pelambuan 2014
11
Top ManagerNama : drg. Rony SimNIP : 19740910 200501 1 005Jabatan : Kepala
Puskesmas Pelambuan
Unit Penunjang
Kesehatan lingkunganErni Mampo, SKM
Kegiatan pokok dan fungsi sanitarian ialah:
1. Pemeriksaan Rumah
2. Pemeriksaan Jamban Keluarga
3. Pemeriksaan Sarana Air Bersih
4. Pemeriksaan TTU (Langgar, Mesjid, Salon, Sekolah)
5. Pemeriksaan TPM (Kantin Sekolah, Makan Jajanan)
6. Pemeriksaan TPM (Rumah Makan, Warung, Jasa Boga)
7. Pengawasan TPM (Industri Makanan Rakyat)
8. Pengawasan TPS (Tempat Pembuangan Sampah)
9. Pengawasan TPS (Bak-bak Sampah)
10. Pengambilan Sampel Makanan
11. Pengambilan Sampel (Damiu)
12. Pengambilan Sampel Air Bersih
13. Pemantauan Kader Jumantik
14. Klinik Sanitasi
1. Melaksanakan upaya perbaikan kesehatan lingkungan
Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas bertujuan menjamin
kelangsungan, keterjangkauan pelayanan kesehatan lingkungan yang efisien,
efektif, dan rasional. Ruang lingkup kesehatan lingkungan secara keseluruhan
mencakup :
1. Penyehatan lingkungan
2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan
12
pemukiman
4. Pengawasan sanitasi TTU
Tujuan perencanaan dalam penyehatan lingkungan adalah untuk
mendapatkan :
a. Inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih
b. Pembinaan kelompok pemakai air
c. Pengawasan kualitas air bersih
Puskesmas Pelambuan ditangani oleh 1 orang tenaga sanitarian. Menurut
DEPKES (2005), rasio ideal jumlah tenaga sanitarian di suatu daerah adalah 40 :
100.000 jiwa penduduk. Sehingga berdasarkan hal tersebut setidaknya jumlah
tenaga sanitarian di wilayah kerja Puskesmas Pelambuan adalah sebanyak 20-30
orang.
2. Pemeriksaan/Penyehatan Lingkungan pada Perumahan, Pemukiman
dan Jaga
No. Rincian Kegiatan Target 1 tahun
Pencapaian Januari-Desember 2014
Memenuhi Syarat
%
1 Pemeriksaan/Penyehatan Lingkungan pada Perumahan
2418 2029 1951 72
2 Pemeriksaan/Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jaga
2211 1876 1818 76
Tabel 3.1. Data Pemeriksaan/Penyehatan Lingkungan pada Perumahan, Lingkungan Pemukiman dan Jaga
13
Gambar 3.2. Data Pemeriksaan/Penyehatan Lingkungan pada Perumahan tahun 2014
Kriteria rumah sehat menurut Winslow:
• Memenuhi kebutuhan fisiologis : Pencahayaan, Penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, Terhindar dari kebisingan yang mengganggu dan,
• Memenuhi kebutuhan psikologis :
Ruang cukup baik
Aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni
Kemudahan komunikasi
Ruang duduk dapat dipakai ruang makan keluarga
Penataan meubel, kebutuhan air bersih berkisar 100 l/orang/hari
Ada WC dan kamar mandi bersih
Rumah harus ditanami tanaman yang bersih dan rapi
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit
Tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan
14
Tidak memberi kesempatan serangga bersarang didalam/sekitar
rumah sistem pembuatan air limbah/tinja memenuhi syarat
kesehatan
Pembuangan sampah pada tempat yang baik dan sehat, luas kamar
tidur/orang sesuai standar, tempat masak/menyimpan makanan
bebas dari pencemaran dan gangguan binatang,
Fasilitas mandi
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan
Bangunan yang kokoh (tidak curam dan licin)
Cukup ventilasi dan cahaya (mencegah tersandung, teriris, dll)
Jarak ujung atap dengan atap tetangga minimal 3 m
Jauh dari pohon-pohon yang besar, jarak rumah kejalan sesuai
peraturan,
Di depan pintu utama ditambah lantai tambahan
Bagian bangunan yang dekat api/listrik harus terbuat dari bahan tahan api
Rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Pelambuan sudah mencapai
72%. Meskipun demikian, belum tentu menyatakan jumlah rumah sehat yang
sebenarnya karena sampel tidak mencakup seluruh rumah yang ada. Dari sistem
yang di terapkan di puskesmas Pelambuan menggunakan sampel acak dari setiap
RT yang ada dan di ketahui oleh kepala RT setempat, dan melihat kondisi yang
pantas untuk diberikan penyuluhan. Rumah sehat mempengaruhi kesehatan
penghuni dari rumah dan sekitarnya.
15
Gambar 3.3. Kegiatan Pemeriksaan Lingkungan Pemukiman dan Jaga Tahun 2014
Persyaratan penyediaan sarana jamban antara lain :
a. Jenis jamban yang harus disediakan dan memenuhi syarat kesehatan
b. Jumlah jamban yang diperlukan untuk tempat pengungsian adalah 1 buah
dipakai untuk sekitar 20 orang
c. Diupayakan mempergunakan bahan lokal
d. Tempat atau lokasi jamban harus mempertimbangkan beberapa hal antara
lain
e. Letak cubluk harus lebih rendah dari lantai jamban sehingga air
penyiraman dapat mengalir dengan lancar (kemiringan saluran minimal
l2%)
f. Agar cubluk tidak cepat penuh, jangan ditempatkan pada tempat yang
memungkinkan masuknya air hujan
g. Tidak mencemari sumber air bersih (sumur gali/SPT) dan air tanah.
16
h. Jarak cubluk dengan sumur gali/SPT
i. Jenis tanah pasir 15 meter
j. Jenis tanah liat 10 meter
k. Jarak dasar cubluk dengan permukaan air tanah paling sedikit 2 meter.
17
Pengawasan terhadap jamban keluarga di Puskemas Pelambuan
memenuhi 76% pada tahun 2014. Jamban keluarga yang memenuhi syarat sekitar
90%. Masih adanya jamban yang tidak memenuhi syarat yaitu sekitar 10%
dikarenakan kondisi rumah yang berada di pinggiran sungai dan terbatasnya
lahan rumah yang dimiliki oleh warga, namun dari presentasi yang berhasil
menandakan kepedulian dari pihak masayarakat akan pentingnya sanitasi
terutama jamban.
3. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTU dan TTM
Tabel 3.2 Kegiatan Pengawasan Hygiene dan Sanitasi tahun 2014
18
No. Rincian Kegiatan
Target 1 tahun
Pencapaian Januari-Desember 2014
Memenuhi Syarat
%
1 Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTU
134 134 102 100
2 Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTM
108 108 52 100
Gambar 3.4. Kegiatan Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTU Tahun 2014
Pengawasan sanitasi TTU telah mencapai 100%. Kegiatan ini dilakukan
dengan penghitungan target di awal tahun. Pengelolaan kesehatan lingkungan di
Puskesmas Pelambuan dapat dikategorikan baik. Proses kegiatan pengelolaan
kesehatan lingkungan sudah mencakup keseluruhan.
Tujuan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman adalah memenuhi
kebutuhan kesehatan lingkungan pada tiap unit pelayanan kesehatan sesuai
dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerja. Adapun di wilayah kerja
Puskesmas Pelambuan pola penyakit yang berhubungan dengan sanitasi makanan
ini yaitu ISPA dan diare,yang masuk 10 besar penyakit yang banyak ditemukan.
Secara umum penyehatan TPM dilakukan dengan pembinaan teknis dan
pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiapsiagaan
dan penanggulangan KLB keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan
makanan.
19
Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM) meliputi:
1) Kegiatan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) puskesmas
Pelambuan memiliki tujuan : untuk meningkatkan jumlah makanan yang
memenuhi persyaratan kesehatan serta untuk menurunkan frekuensi penyakit
bawaan makanan dan keracunan makanan.
2) Pada tahun 2013, kegiatan pengawasan TPM dilaksanakan dengan hasil
kegiatan berupa usaha untuk menghindarkan makanan agar tidak kontak
langsung dengan vektor seperti lalat dan serangga lain,
3) Perlunya penekanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang arti
kebersihan, dan perlunya pemahaman penggunaan air bersih pada proses
pengolahan makanan.
4) Pemeriksaan formalin dan borak pada sampel makanan jajanan.
Bila dalam pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka petugas
kesehatan akan melakukan tindak lanjut berupa pendekatan dan arahan kepada
TPM yang bersangkutan.
Kegiatan pada hygiene dan sanitasi makanan dan minuman berupa
pemeriksaan sampel makanan, pemeriksaan rutin dilakukan sesuai dengan jadwal
yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Berdasarkan cakupan kesehatan lingkungan makanan dan minuman
wilayah kerja Puskesmas Pelambuan 2014, pemeriksaan tempat yang
menyediakan makanan dan minuman dan pengawasan sudah dilakukan
sepenuhnya (100%).
20
4. Pemeriksaan Sarana Air Bersih
Tabel 3.3. Pemeriksaan SAB dan SPAL
No. Rincian Kegiatan Target 1 tahun
Pencapaian Januari-Desember 2014
Memenuhi Syarat
%
1 Penyehatan Air (SAB) 1810 1579 1522 752 Pengambilan/Pengiriman
Sampel Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
10 14 14 100
3 Pengambilan/Pengiriman Sampel Air PDAM
28 28 28 100
Gambar 3.5. Kegiatan Penyehatan Air Tahun 2014
21
Gambar 3.2. Kegiatan Pengambilan/Pengiriman Sampel Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Tahun 2014
Gambar 3.6. Kegiatan Pengambilan/Pengiriman Sampel Air PDAM Tahun 2014
Menurut PerMenKes RI No. 492/MENKES/PER/IV /2010, syarat kualitas
air minum adalah:
22
23
Puskesmas Pelambuan tidak memiliki alat untuk memeriksa kualitas air,
sehingga jika ingin melakukan kegiatan pemeriksaan kualitas air harus
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota dan menyesuaikan jadwal dengan
mereka. Kegiatan pembinaan kelompok pemakai air selama ini juga tidak
24
dilakukan karena di ruang lingkup Puskesmas Pelambuan tidak ada sumber mata
air yang dipakai bersama oleh sekelompok warga.
5. Klinik Sanitasi
No. Rincian Kegiatan
Satuan Target 1 tahun
Pencapaian Januari-Desember 2014
%
1Klinik Sanitasi Orang 360 335 93
Tabel 3.4 Pencapaian Klinik Sanitasi Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
Gambar 3.7. Pencapaian Klinik Sanitasi Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
25
BAB IV
ANALISIS SWOT MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Kekuatan (Strength)
1. Tingkat pendidikan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan masing-
masing
2. Memiliki program bulanan dalam upaya kesehatan lingkungan
3. Memiliki sarana transportasi yang cukup memadai
B. Kelemahan (Weakness)
1. Jumlah sanitarian kurang
2. Tidak memiliki alat pengukur jumlah bakteri dalam air sendiri
3. Tidak memiliki alat pengukuran suhu dan pencahayaan sendiri
C. Oppurtunity
1. Mayoritas masyarakat di wilayah kerja puskesmas
beragama islam
2. Wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau hanya
dengan transportasi darat
D. Ancaman (Treat)
1. Wilayah Puskesmas Pelambuan sebagian
terletak di daerah pinggiran sungai sehinggai sungai sering digunakan
sebagai sarana BAB oleh sebagian mayarakat
2. Terbatasnya lahan rumah yang dimiliki oleh
warga
3. Belum semua rumah memiliki SAB
26
E. Solusi
1. Memanfaatkan masyarakat yang berpendidikan tinggi sebagai kader
dalam upaya penyuluhan
2. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota untuk penyediaan alat
pemeriksa bakteri dalam air dan pengukur suhu dan pencahayaan
3. Menambah jumlah sanitarian
4. Penyuluhan dilakukan secara terus-menerus oleh petugas lebih
ditingkatkan lagi baik melalui kegiatan PHBS & Kunjungan rumah
(Lintas Program)
27
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas Pelambuan merupakan puskesmas yang membawahi 2
kelurahan, yaitu Kelurahan Pelambuan dan Kelurahan Belitung Selatan.
Puskesmas Pelambuan memiliki 14 kegiatan pokok dalam Kegiatab Kesehatan
Lingkungan.
Puskesmas Pelambuan sekarang telah memiliki unit-unit kegiatan yang
masing-masing unit tersebut memiliki program kesehatan tersendiri dan masing-
masing unit yang telah melaksanakan program tersebut. Hasil kegiatan pada
umumnya mengalami peningkatan dibanding tahun tahun sebelumnya dan
sebagian besar sudah mencapai target yang diinginkan.
Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pelambuan sudah
menyadari dan memiliki sarana yang sesuai dengan syarat syarat rumah sehat dan
jamban yang sehat tetapi ada juga sebagian masyarakat yang sudah sadar tetapi
masih terkendala untuk memiliki hal tersebut.
B. Saran
Dari data yang telah didapatkan disarankan:
1. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program dan
dengan jumlah tenaga yang tersedia sehingga hambatan berupa kurangnya
28
tenaga kesehatan dapat di minimalisasi serta dilakukan koordinasi antara
berbagai sektor yang terkait dalam kegiatan puskesmas agar pelaksanaan
kegiatan program dapat tercapai dan berjalan dengan baik.
2. Pengoptimalkan tenaga dari puskemas dan pengrekrutan kader-
kader yang berupaya lebih dimasyarakat.
3. Memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak
tersedia di masyarakat sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan
berkelanjutan.
4. Kerjasama dengan dinas terkait dan lintas sektoral untuk
menjalankan program terutama maslah biaya dan fasilitasyang belum ada.
5. Pembuatan sistem yang efisien dan tepat sasaran dalam
pengawasan dan penataan masyarakat.
29
DAFTAR PUSTAKA
1. Laporan Tahunan Puskesmas Pelambuan tahun 2014
2. Data Dinding Puskesmas Pelambuan Tahun 2014
3. Profil Puskesmas Pelambuan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2013.
4. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI, 2006.
5. PerMenKes RI No. 492/MENKES/PER/IV /2010 tentang Kualitas Air Minum
6. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala BPOM RI No. 43 Tahun 2013 dan No.2 tahun 2013 tentang Pengawasan Bahan Berbahaya yang Disalahgunakan Dalam Pangan.
30