UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

55
L A P OR A N PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT ACTIVE LEARNING SISWA KELAS III SDN PANGKAN DISUSUN OLEH : LIANSI NIP 19640727 198502 2 004 GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU Jl. Pangkan Kecamatan Paku Kode Pos 73611 KABUPATEN BARITO TIMUR KALIMANTAN TENGAH 2012

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

L A P OR A N PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATERI PERUBAHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT ACTIVE

LEARNING SISWA KELAS III SDN PANGKAN

DISUSUN OLEH :

LIANSI NIP 19640727 198502 2 004

GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU

Jl. Pangkan Kecamatan Paku Kode Pos 73611 KABUPATEN BARITO TIMUR

KALIMANTAN TENGAH 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

Judul

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI PERUBAHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STUDENT ACTIVE LEARNING

SISWA KELAS III SDN PANGKAN

Disusun oleh :

LIANSI NIP 19640727 198502 2 004

GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU

Disahkan oleh :

Mengetahui:

Kepala SDN Pangkan,

RUJITO, S.Pd.SD

NIP 19641010 198811 1 004

Pangkan, 26 November 2012

Pembimbing,

JUMAKIR, S.Pd.,MM

NIP 19670930 199001 1 002

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

BERITA ACARA SEMINAR

Pada hari ini Senin Tanggal Dua Puluh TUJUH Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Belas, bertempat di SDN Pangkan, yang dihaditi oleh 16 (Enam Belas) Peserta, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Makhluk Hidup Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Active Learning (SAL) Siswa Kelas III SDN Pangkan”.

Disusun oleh :

LIANSI NIP 19640727 198502 2 004

GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU

Pembahas :

1. SUNARDI, A.Ma.Pd (......................................)

2. ENIYATI, A.Ma.Pd (......................................)

Moderator,

BAYUK, S.Pd.SD

NIP.19710730 199410 2 001

Notulis,

ESTER RENCANI, S.Pd

NIP.19871507 201101 2 018

Mengetahui:

Kepala SDN Paku Beto

RUJITO, S.Pd.SD

NIP.19641010 198811 1 004

Narasumber,

LETO, S.Pd.SD

NIP. 19690405 199303 1 013

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

SURAT KETERANGAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : JHON CENEDI, S.Pd NIP : 19820427 201101 1 008 Jabatan : Kepala Perpustakaan SDN Pangkan. Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:

Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Makhluk

Hidup Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Active

Learning Siswa Kelas III SDN Pangkan. Penulis : LIANSI

NIP : 19640727 198502 2 004 Jabatan : Guru Kelas Unit Kerja : SDN Pangkan. Telah disimpan di Perpustakaan SDN Pangkan. Kecamatan Paku Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai Publikasi Ilmiah dan sebagai bahan Referensi. Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui:

Kepala SDN Paku Beto,

RUJITO, S.Pd.SD

NIP. 19641010 198811 1 004

Pangkan, 20 November 2012

Kepala Perpustakaan,

JHON CENEDI, S.Pd

NIP. 19820427 201101 1 008

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan

rahmat dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan.

Adapun judul laporan penelitiani ini adalah, ” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Materi Perubahan Makhluk Hidup Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Active Learning (SAL) Siswa Kelas III SDN Pangkan”.

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan

kepada:

(1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur,

(2) Rujito, S.Pd.SD selaku Kepala SDN Pangkan

(3) Jumakir, S.Pd.,MM selaku pembimbing.

(4) Yayuk, S,Pd.SD dan Ester Renceni, S.Pd.SD selaku observer

(5) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak

kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya

sehingga laporan penelitian ini menjadi lebih berkualitas.

Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat

khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Pangkan, November 2012

Penyusun

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul:“ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan

Makhluk Hidup Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Active Learning

Siswa Kelas III SDN Pangkan”.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi

Budaya demokrasi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Active

Learning Siswa Kelas III SDN Pangkan.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

(action Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari:

Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Active Learning dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

Kewarganegaraan Siswa Kelas III SDN Pangkan.

Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan

kesulitan yang sama dapat menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Active Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Siswa Kelas III. (2) Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan

guru lebih memahami Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Active Learning.

Kata kunci: Hasil Belajar, Metode SAL.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................ii BERITA ACARA SEMINAR........................................................................................iii KATA PENGANTAR...................................................................................................iv ABSTRAK......................................................................................................................v DAFTAR ISI..................................................................................................................vi DAFTAR TABEL.......................................................................................................viii DAFTAR GRAFIK.......................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR......................................................................................................x BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................. 5

2.1 Kajian Teori.................................................................................... 5

2.1.1 Hasil Belajar……………….......................................................... 5

2.1.2 Pembelajaran Kooperatif............................................................. 7

2.1.2 Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Active Learning (SAL)… 11

2.1.3 Perubahan Makhluk Hidup……………. ………..………………. 20

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 23

3.1 Setting Penelitian........................................................................... 23

3.2 Subjek Penelitian............................................................................ 23

3.3 Prosedur Penelitian........................................................................ 23

3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 25

3.5 Teknik Analisa Data....................................................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 27

4.1 Hasil Penelitian............................................................................... 27

4.1.1 Deskripsi kondisi awal................................................................. 27

4.1.2 Deskripsi Hasil siklus I................................................................ 32

4.1.3 Deskripsi Hasil Siklus II.............................................................. 39

4.2 Pembahasan.................................................................................. 47

BAB V PENUTUP........................................................................................... 51

5.1 Kesimpulan.................................................................................... 51

5.2 Saran.............................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 52

LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................... 59

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia memerlukan pendidikan untuk menggerakkan dan

mengembangkan potensi serta kemampuan dasar tersebut kepada pola yang

dikendalikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang fundamental dalam

pembangunan, karena kemajuan bangsa erat kaitannya dengan masalah

pendidikan. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau bangsa Indonesia begitu

besar perhatiannya terhadap masalah pendidikan, bahkan tujuannyapun semakin

disempurnakan.Ini sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945.

Secara garis besar, pendidikan sebagai suatu usaha untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa agar menjadi manusia seutuhnya berjiwa

Pancasila. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

tentang system pendidikan Nasional juga menyatakan sebagai berikut:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling

efektif dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai

suatu dinamika yang diharapkan.

Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas III SDN

Pangkan, Kabupaten Barito Timur, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam siswa rendah di bawah standar ketuntasan Minimal yaitu

dibawah 70.

Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

a. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep Ilmu

Pengetahuan Alam masih rendah,

b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan

membosankan,

c. Siswa tidak termotivasi untuk belajar Ilmu Pengetahuan Alam dan

menganggap Ilmu Pengetahuan Alam hanya sebagai hafalan saja.

Dengan belajar secara menghapal membuat konsep – konsep Ilmu

Pengetahuan Alam yang telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini

merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh

seorang guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan

digunakan dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi

pembelajaran. Kesiapan guru dalam memanajemen pembelajaran akan

membawa dampak positif bagi siswa diantaranya hasil belajar siswa akan

lebih baik dan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai.Salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam adalah model pembelajaran kooperatif tipe SAL karena siswa dapat

terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung jawab masing–masing,

sehingga aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung meningkat.

Model Pembelajaran SAL tampak seperti model pembelajaran word

square, bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban,

tetapi jawaban sudah dituliskan, namun dengan susunan yang acak, jadi

siswa bertugas mengoreksi (membolak-balik huruf) jawaban tersebut sehingga

menjadi jawaban yang tepat/benar. SAL merupakan suatu metode mengajar

dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan

alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban

dan cara penyelesaian dari soal yang ada.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting

melakukan penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya

meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa dilakukan penelitian

Tindakan Kelas dengan judul :“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi

Perubahan Makhluk Hidup Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe SAL Siswa

Kelas III SDN Pangkan“.

1.2 Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permsalahan

sebagai berikut : “Bagaimanakah pembelajaran kooperatif tipe SAL dapat meningkatkan

hasil belajar Materi Perubahan Makhluk Hidup siswa Kelas III SDN Pangkan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Meningkatkan hasil belajar Materi Perubahan Makhluk Hidup menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe SAL siswa Kelas III SDN Pangkan.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu untuk

meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa, memberikan alternative

pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta

meningkatkan mutu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan

menerapkannya dalam kehidupannya sehari – hari sehingga pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam menjadi lebih sederhana.

3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2012: 46) pengertian hasil belajar adalah

“kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia melaksanakan

pengalaman belajarnya”. Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah

hasil belajar yaitu :

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,

yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,

jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3. Ranah Psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak,

ada enam aspek, yaitu : gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,

ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik,

ketrampilan komplek dan komunikasi.

Hasil belajar yang dicaIlmu Pengetahuan Alam siswa dipengaruhi oleh

dua factor utama yaitu :

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama

kualitas pengajaran.

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Hasil belajar yang dicapai menurut Sudjana, melalui proses belajar

mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah

dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau

setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.

2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan

dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang

lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama

diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,

kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan

kreativitasnya.

4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni

mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap)

dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.

5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri

terutama dalam menilai hasil yang dicaIlmu Pengetahuan Alamnya maupun

menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar,

Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai

dengan ciri-ciri tersebut di atas.

2.1.2 Pembelajaran Kooperatif

1. Pembelajaran Kooperatif

Menurut Davidson dan Worsham, pembelajaraan kooperatif adalah

“model pembelajaraan yang sistematis dengan mengelompokan siswa

dengan tujuan menciptakan pendekatan pembelajaraan yang efektif dan

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis”

sedangkan menurut Johns pembelajaran kooperatif adalah “kegiatan

belajar mengajar secara kelompok – kelompok kecil, siswa belajar dan

bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang

optimal,baik pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu

maupun pengalaman kelompok.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajar Kooperatif

adalah suatu pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa untuk

bekerja sama untuk mencapai pengalaman belajar yang optimal, baik

pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.

2.Ciri – ciri dan Unsur – unsur dasar pembelajaran kooperatif

a. Ciri – ciri Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim, pembelajaran kooperatif dicirikanoleh struktur

tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif. Siswa yang bekerja dalam

situasi pembelajaraan kooperatif didorong dan atau dikehendaki untuk

bekerja sama pada suatu tugas bersama, dan mereka harus

mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam

penerapan pembelajaraan kooperatif, dua atau lebih individu saling

tergantung satu sma lain untuk mencapai satu penghargaan bersama.

Mereka akan berbagi penghargaan tersebut seandainya mereka berhasil

dalam kelompok.

Ciri–ciri pembelajaraan yang mengguanakan model kooperatif

adalah

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk

menuntaskan materi belajarnya.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan

tinggi,sedang, dan rendah

3) Anggota kelompok hendaknya berasal dari ras, budaya, suku, jenis

kelamin berbeda – beda.

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

4) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok ketimbang

individu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model

Pembelajaran Kooperatif merupakan pembelajaran yang

mengelompokan siswa yang memiliki kemmpuan yang beragam dan

tidak membedakan ras, suku, budaya maupun jenis kelamin.

b. Unsur – unsur dasar pembelajaraan kooperatif

Menurut ibrahim, unsur – unsur dasar pembelajaraan kooperatif

adalah sebagai berikut :

1) Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka

“sehidup sepenanggungan bersama”.

2) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam

kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.

3) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalamkelompoknya

memiliki tujuan yang sama.

4) Siswa haruslah membagi tugas dan tanggungijawab yang sama di

antara anggota kelompoknya.

5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/ penghargaan

yang akan dikenakan utnuk semua anggota kelompok.

6) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

7) Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individu

materi yang akan ditangani dalam kelompok kooperatif.

Agar pembelajaran kooperatif dapat terlaksana dengan baik dan

optimal hendaknya guru tidak meninggalkan unsur-unsur pembelajaran

kooperatif seperti yang telah diuraikan di atas.

c. Tujuan pembelajaran kooperatif

Model pembelajaraan kooperatif dikembangkan untuk

mencaIlmu Pengetahuan Alam aetidak – tidaknya tiga tujuan

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan

terhadap keragaman,dan pengembangan keterampilan sosial.

1) Hasil belajar Akademik

Model pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa

memahami konsep – konsep yang sulit. Model struktur penghargaan

kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar

akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil

belajar. Sedangkan menurut Slavin, pembelajaran kooperatif dapat

merubah norma budaya anak muda dan membuat budaya lebih

dalam tugas – tugas pembelajaraan.

Dengan menerapkan pembelajaran kooperatif diharapkan

mendapatkan hasil belajar akademik yang maksimal yaitu mampu

memahami konsep-konsep yang sulit serta dapat mengubah norma

budaya anak muda menjadi budaya lebih untuk menyelesaikan

tugas-tugas dengan baik.

2) Penerimaan terhadap keragaman

Efek samping yang kedua dari model pembelajaran kooperatif

adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut

ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidak mampuan.

Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang

berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung

satu sama lain atas tugas– tugas bersama, dan melalui penggunaan

struktur penghargaan kooperatif, belajar untk menghargai satu sama

lain.

Dengan menerapkan pembelajaran kooperatif juga dapat

memberikan efek yang positif terhadap nilai keragaman dimana

peserta didik mampu menerima perbedaan baik ras, suku, budaya,

kelas social maupun kemampuan.

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

2.1.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournaments (SAL)

Pembelajaran Student Active Learning (SAL) adalah suatu sistem yang

bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa

yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung

terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal Gagne dan Briggs (dalam

Suyatno, 2011:10).

Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah pembelajaran yang melibatkan

peserta didik untuk melakukan sesuatu dan berfikir mengenai apa yang

dikerjakannya. Dengan demikian esensi pembelajaran aktif sesungguhnya adalah

belajar bagaimana belajar (lear how to learn). Bruce Lee menegeskan bahwa

“learning is definitely not more imitation, nor is it the ability to accumulate and

regurgitate fixed knowledge. Learning is constant process of discovery, a process

without end”. (Beattie, 2005)

Definisi ini memberikan pengertian bahwa pembelajaran bukan hanya

sekedar menirukan, mmengakumulasikan dan mengulang informasi dan

pengetahuan yang telah diterima, akan tetapi belajar itu lebih kepada proses yang

berkelanjutan untuk menemukan sesuatu informasi. Belajar adalah sebuah proses

tiada henti. Pengertian ini memberikan arti bahwa belajar adalah aktifitas yang

dilakukan siswa bukan apa yang dilakukan oleh guru.

Lebih detail, Ujang dkk mendefinisikan active learning atau pembelajaran aktif

sebagai kegiatan membangun makna/pengertian terhadap pengalaman dan

informasi (peristiwa, fakta, persepsi, pendapat, perspektif, sikap, perilaku, data,

proposisi, kaidah, norma, nilai, paradigma) yang dilakukan oleh si pembelajar, bukan

oleh si pengajar. Kegiatan menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan

tanggungjawab belajar si pembelajar, sehingga berkeinginan terus untuk belajar

selama hidupnya dan tidak tergantung pada guru/orang lain apabila mereka

mempelajari hal-hal baru (Sukandi, 2002).

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif

adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan aktif dalam

proses pembelajaran. Kesimpulan ini memberikan pemahaman bahwa:

1. Aktifitas belajar dilakukan siswa.

2. Belajar lebih pada proses menemukan.

3. Tugas guru adalah menciptakan suasana belajar bagi siswa.

Penerapan active learning di kelas didasarkan pada prinsip bahwa belajar terbaik

bagi siswa adalah dengan melakukan, dengan menggunakan semua inderanya dan

dengan mengeksplorasi lingkungannya yang terdiri atas orang, hal, tempat, dan

kejadian yang terjadi dalam kehidupan nyata (pembelajaran konstektual). Selain itu

melalui belajar dari pengalaman langsung dan nyata hasil belajar akan lebih optimal

dan bermakna bagi siswa (Stanford, 2007).

2.1.1 Indikator Student Active Learning

Menurut Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan

sejumlah indikator atau ciri-ciri terjadinya pembelajaran aktif pada setting kelas:

1. Kegiatan belajar suatu kompetensi dikaitkan dengan kompetensi lain pada suatu

mata pelajaran atau mata pelajaran lain. Setiap siswa mempunyai beberapa

kemampuan dan kecerdasan yang banyak dan setiap kecerdasan tersebut

harus dikaitkan antara satu domain yang lain seperti ketika siswa berdiskusi,

maka disamping mereka ada beberapa kemampuan yang dikembangkan yang

saling terkait diantaranya kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi,

kemampuan logika, menganalisa, kemampuan bahasa dan lain-lain.

2. Kegiatan belajar menarik minat peserta didik. Pembelajaran akan menarik siswa

jika sesuai dengan dunia siswa. Untuk itu proses pembelajaran hendaknya

didekati dari kegemaran dan kesenangan.

3. Kegiatan belajar terasa menggairahkan peserta didik. Kegiatan pembelajaran

akan lebih optimal jika prosesnya disajikan dengan memberikan tantangan bagi

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

siswa, dengan tantangan itu siswa akan termotivasi untuk mengikuti proses

tersebut hingga akhir pelajaran.

4. Semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Aktifitas belajar

aktif hendaknya melibatkan setiap individu di kelas. Sehingga tidak ada siswa

yang mendominasi proses pembelajaran di kelas, dengan demikian setiap siswa

akan bekerja untuk mengoptimalkan kemampuan masing-masing baik secara

fisik maupun pikiran.

5. Mendorong peserta didik berfikir secara aktif dan kreatif. Dengan pembelajaran

aktif siswa akan berperan aktif dalam mencari informasi secara mandiri, kreatif

dan bertanggungjawab.

6. Saling menghargai pendapat dan hasil kerja (karya) teman. Penghargaan

terhadap karya siswa akan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Apapun hasil

karya siswa, siswa patut untuk dihargai, penghargaan atas proses dan kinerja

mereka, bukan hasilnya.

7. Mendorong rasa ingin tahu peserta didik untuk bertanya. Sebagai indikator

dariproses berfikir adalah “pertanyaan”, karena itu pembelajaran aktif harus

merangsangkan siswa untuk selalu bertanya sehingga otak siswa akan terus

bekerja. Kemampuan bertanya merupakan kunci dari keberhasilan siswa dalam

merespon informasi.

8. Mendorong peserta didik melakukan ekplorasi (penjelajahan). Aktivitas siswa

dalam pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengeksplorasi pengetahuan sendiri dengan melalui simulasi, pengamatan

terhadap suatu kasus atau teknik yang lain.

9. Mendorong peserta didik mengekspresikan gagasan dan perasaan secara lisan,

tertulis, dalam bentuk gambar, produk 3 dimensi, gerak, tarian dan atau

permainan.

10. Mendorong siswa agar tidak takut berbuat salah.

11. Menciptakan suasana senang dalam melakukan kegiatan belajar.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

12. Mendorong peserta didik melakukan variasi kegiatan individual (mandiri),

pemasangan, kelompok, dan atau seluruh kelas. Pembelajaran aktif hendaknya

memberikan pengalaman belajar kepada siswa secara individual, kompetisi dan

kerjasama.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

2.1.2 Suasana Pembelajaran Student Active Learning

Suasana yang diharapkan dalam SAL adalah Suasana yang membuat siswa

melakukan:

1. Pengalaman

Anak belajar banyak melalui berbuat. Pengalaman langsung/nyata mengaktifkan

lebih banyak indera. Ada interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Berikut adalah

hal-hal yang dilakukan oleh guru agar siswa mendapat pengalaman belajar.

Siswa

• Melakukan pengamatan

• Melakukan percobaan

• Membaca

• Melakukan wawancara

• Membuat sesuatu

Guru

• Menciptakan kegiatan yang

beragam.

• Mengamati siswa bekerja dan

sesekali mengajukan

pertanyaan menantang.

2. Interaksi

Ada suasana diskusi, saling bertanya dan saling mempertanyakan pendapat, ide

dan gagasan, agar dapat membangun hubugan-hubungan baru dan berani

mengungkapkan pendapat tanpa rasa takut.

Pada saat orang lain mempertanyakan pendapat kita atau apa yang kita

kerjakan, maka kita akan terpacu untuk menjelaskan lebihh lanjut sehingga

kualitas pendapat itu menjadi lebih baik. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan

oleh guru agar siswa dapat melakukan interaksi:

Siswa

• Berdiskusi

Guru

• Mendengarkan dan sesekali

mengajukan pertanyaan yang

menantang

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

• Mengajukan pertanyaan • Mendengarkan, tidak

menertawakan dan memberi

kesempatan lebih dahulu

kepada siswa lain untuk

menjawab.

• Meminta pendapat orang lain • Mendengarkan

• Meminta pendapat siswa lain

• Memberi komentar • Mendengarkan, sesekali

mengajukan pertanyaan yang

menantang, memberi

kesempatan kepada siswa lain

untuk memberi pendapat

tentang komentar tersebut

• Bekerja dalam kelompok • Berkeliling ke kelompok,

sesekali duduk bersama,

mendengarkan perbincangan

kelompok dan sesekali

memberi komentar atau

mengajukan pertanyaan yang

menantang

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

2.2 Strategi SAL: Modelling the Way

Ada banyak strategi yang dapat digunakan dalam menerapkan student active

learning dalam pembelajaran di sekolah. Mel Silberman (dalam Hartono, 2001: 3)

mengemukakan 101 bentuk strategi yarg dapat digunakan dalam pembelajaran aktif.

Kesemuannya dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan jenis

materi dan tujuan yang diinginkan dapat di capai oleh anak. Berdasarkan tujuan dan

karakteristiknya, strategi SAL digolongkan menjadi 5 kelompok, sebagai berikut:

1. Based on Card

a. Question student have

b. Index card match

c. Card sort

d. Everyone is teacher here

e. Billboard ranking

2. Based on Discussing

a) Active debate

b) Point counter point

c) Jigsaw learning

d) The power of two

e) Active knowledge sharing

3. Based on Text

a) Scrabble text

b) Crossword puzzle

c) Reading guide

d) Guide note taking

4. Based on Demonstration

a) Modelling the way

b) Silent demonstration

5. Based on Question

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

a) Giving question and getting answer

b) Information search

c) Planted question

d) Learning. start with question

Based on Demontration (Berbasis Demonstrasi)

Nama Strategi : Modelling The Way (Membuat Contoh Praktik)

Tujuan : Untuk mempraktikkan keterampilan spesifik untuk dipelajari

di kelas melalui dernonstrasi, dengan memberikan

kebebasan kepada siswa menentukan skenarionya sendiri.

Letak Kegiatan : Kegiatan inti

Aplikasi : Seluruh bidang studi

Langkah-langkah :

1. Setelah pembelajaran satu topik tertentu, carilah topik-topik yang menurut siswa

untuk mencoba/mempraktikkan keterampilan yang baru diterangkan.

2. Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok kecil sesuai dengan jumlah mereka.

Kelompok-kelompok ini akan mendemonstrasikan suatu keterampilan tertentu

sesuai dengan skenario yang dibuat.

3. Beri siswa waktu 10 - 15 menit untuk menciptakan skenario kerja.

4. Beri waktu 5 - 7 menit untuk berlatih.

5. Secara bergiliran tiap kelompok diminta mendemonstrasikan kerja masing-

masing. Setelah demonstrasi selesai, beri kesempatan kepada kelompok yang

lain untuk memberikan masukan kepada setiap demonstrasi yang dilakukan.

6. Guru memberi penjelasan secukupnya untuk mengklarifikasi

Variasi:

(1) Jumlah anggota bisa lebih banyak dengan menambah peran sebagai

pengarang skenario, sutradara dan penasehat.

(2) Ciptakan skenario spesifik dan tujuan tertentu (Suyatno, 2011 : 45).

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

2.1.4 Pertumbuhan Makhluk Hidup

1. Pertumbuhan dan Perubahan Manusia

Manusia dilahirkan sebagai bayi. Kemudian bayi tumbuh menjadi anak-anak,

remaja, dan akhirnya dewasa. Setelah dewasa dan mencapai ukuran

tertentu, pertumbuhan manusia akan terhenti. Selanjutkan beranjak menjadi

tua.

Bayi yang dilahirkan , mula-mula berukuran sekitar 50 cm dan berat sekitar 3

kg. selanjutnya dia akan bertambah tinggi dan berat, kira-kira dengan 160 cm

dan berat sekitar 50 kg. pada usia 7 tahun anak bisa mencapai tinggi 120 cm

dan berat 20 kg.

Demikian, dalam pertumbuhannya manusia akan mengalami perubahan-

perubahan. Tubuh akan menjadi lebih tinggi, lebih berat dan lebih besar.

2. Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Manusia.

a. Makanan Bergizi Seimbang

Tujuan dan fungsi makanan bagi tubuh kita adalah menjaga agar badan

kita tetap sehat, tumbuh dan berkembang dengan baik. Agar semua itu

dapat dicapai, kita harus makan makanan yang bergizi secara teratur.

Makanan yang bergizi bukan berarti makanan yang enak, mahal atau

mengenyangkan saja. Makanan bergizi adalah makanan yang

mengandung zat-zat yang mengandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh

tubuh.

Pertumbuhan dan perkembangan tubuh seseorang dapat dipengaruhi

oleh makanannya. Bila makanan yang konsumsi cukup mengandung zat-

zat, anak akan tumbuh sehat dan kuat.

Bila makanan yang dikonsumsi tidak mengandung zat-zat yang cukup,

pertumbuhan tubuh anak menjadi lambat. Selain itu, anak akan mudah

terserang penyakit.

Makanan para ahli gizi, menu makanan bergizi seimbang terdapat dalam

4 macam makanan , yaitu:

1).makanan pokok (misalnya nasi, roti, jagung, singkong dansagu)

2).lauk-pauk (misalnya daging, ikan, ayam, telor, tempe, dan tahu)

3).sayur-sayur (misalnya bayam, kangkung, kacang panjang, wortel,

tauge)

4).buah-buahan (misalnya papaya, mangga, jeruk, pisang dan apel).

b. Bahan Makanan Tambahan

1) Bahan Pengawet Makanan

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

2) Bahan Penyedap Makanan

3) Bahan Pewarna Makanan

3. Pertumbuhan Hewan dan Tumbuhan

a. Pertumbuhan Hewan

Marilah kita amati pertumbuhan anak ayam. Mula-mula anak ayam kecil,

pendek dan ringan. Akan tetapi, dalam beberapa minggu saja anak ayam itu bertambah

berat, bertambah berat dan bertambah besar hingga brukuran hampir sama dengan

induknya.

Untuk pertumbuhan, hewan memerlukan makanan yang cukup. Dengan makanan

yang cukup dan teratur, hewan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

b.Petumbuhan Tumbuhan

Marilah kita amati pertumbuhan biji kecambah kacang. Pertama-tama kulit biji melunak,

lalu robek. Kemudian, akar akan tampak mulai tumbuh. Setelah akar mencapai ukuran

tertentu, mulai tumbuh batang dan pucuk daun. Selanjutnya, batang bertambah tinggi

dan daunya bertambah melebar.

Biji yang kering akan menyerap air untuk melunak. Kemudian tumbuhan baru

tumbuh denga menggunakan cadangan makanan pada daging bijinya. Setelah memiliki

akar dan daun, tumbuhan akan membuat makanannya sendiri. Tumbuhan juga

mengambil zat-zat hara dari dalam tanah. Zat-zat hara dibutuhkan untuk menunjang

pertumbuhan agar makin subur.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Pangkan Kabupaten Barito

Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada di luar kota Kabupaten. SDN Pangkan

Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai fasilitas yang kurang

lengkap dengan adanya Perpustakaan yang kurang memadahi, ruang UKS dan lain-lain.

Dengan jumlah guru sebanyak 13 (Tiga belas) orang terdiri dari 3 (tiga) orang laki-laki, 10

(sepuluh) orang perempuan dan 1 (satu) Penjaga Sekolah.

3.2 Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas III SDN Pangkan, Kabupaten Barito

Timur, Kalimantan Tengah dengan jumlah siswa sebanyak 17, yang terdiri dari 4 siswa

laki – laki dan 13 siswa perempuan.

3.3 Prosedur Penelitian

Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada

bulan September sampai dengan Nopember 2012. Penelitian ini pada materi Perubahan

Makhluk Hidup diajarkan.Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus masing – masing

siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas

dengan Siklus.

1. Siklus I

Pada siklus ini membahas subkonsep materi Perubahan Makhluk Hidup.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan

tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan

siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan

model pilihan ganda.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan :

1) Siswa diminta untuk mempersiapkan diri di rumah dengan memberi tugas membaca

bahan ajar sehingga siswa memiliki kesiapan belajar.

2) Guru menjelaskan materi Perubahan Makhluk Hidup secara klasikal.

3) Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk kelompok, masing–masing

kelompok terdiri dari 4–5 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta untuk

mempelajari LKS.

4) Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai

dengan langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok,

diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok siswa

saling membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab terhadap

kelompoknya.

c. Tahap Observasi

Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang

diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan

lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan peningkatan

hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan

menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya. Pertimbangan yang

dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini belum terpenuhi, yaitu sebagai

berikut :

1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 70 %.

2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan

individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.

2. Siklus II

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam

merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus

I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap siklus I.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK ini

yaitu :

a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang

kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.

b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Instrumen yang diganakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri

dari:

1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat mativasi siswa

mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh Guru.

3.5 Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif, seperti

berikut ini :

1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan

Belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi

Perubahan Makhluk Hidup dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif

tipe SAL. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individual jika siswa

tersebut mampu mencapai nilai 70.

Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 70 ini

jumlahnya sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing

dihitung dengan rumus, menurut Arikunto (2012:24) sebagai berikut:

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

𝑃 =𝐹

𝑁 𝑥 100%

Dimana : P = Prosentase

F = frekuensi tiap aktifitas

N = Jumlah seluruh aktifitas

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi kondisi Awal

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran

Tipe SAL pada materi Perubahan Makhluk Hidup sub (1) Pengertian dan

Prinsip-prinsip Perubahan Makhluk Hidup. Disamping itu guru juga membuat

Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan

siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan

tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar

observasi.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan awal dilaksanakan pada hari Rabu 12 september

2012 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10

menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi

kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1)

menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa

menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi

pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan

guru.

Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami

proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

menemukan berkaitan dengan SAL, pertama-tama guru membagi siswa dalam

3 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum

penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama

diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja

sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok

kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan

ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi.

Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang

melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan

mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan

siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi

penguatan.

Kegiatan akhir tindakan awal antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

strategi SAL, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru

dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan

bertepuk tangan gembira.

c. Observasi

Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan ada peningkatan dalam

Kegiatan Pembelajaran pada tindakan awal setelah dilakukan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe SAL. Hal ini dapat dilihat dari hasil

belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun

masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan

Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada

tindakan awal, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

tersebut agar mampu diperbaiki pada tindakan awal dengan harapan semua

siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan dalam kegiatan belajar

mengajar Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa

pada tindakan awal. Hasil belajar siswa pada tindakan awal dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SAL dari 17 (tiga belas)

siswa terdapat 6 (enam) siswa atau 58,8% yang tuntas dan yang tidak

tuntas ada 7 (tujuh) Siswa atau 41,2% yang tidak tuntas. Data dapat dilihat

pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel.5 hasil ulangan harian kondisi awal

No. Nama Siswa Perubahan Makhluk Hidup

kondisi

awal

Tuntas Tidak Tuntas

1 Ahmad Maulana 70 V

2 Benaya Chrisno 60 V

3 Fatimah 65 V

4 Hayatunisa 70 V

5 Indah Safitri 60 V

6 Jumidah 65 V

7 Lesta Anugrahni 65 V

8 Malahudin 84 V

9 Mira Sulvana 60 V

10 Priska Susentri 70 V

11 Retina 72 V

12 Risa Leluni 65 V

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

13 Riskia Nurazizah 84 V

14 Ruaini Leluni 70 V

15 Syahlina 72 V

16 Sondiwono 75 V

17 Warsinto 71 V

Jumlah 1178

Rata- Rata 69,29

Klasikal 58,8%

d. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar pada materi Perubahan Makhluk Hidup dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe SAL ternyata hasil yang didapat nilai rata-rata

sebesar 69,29 dan ketuntasan klasikal sebesar 58,8%. Hal ini masih jauh dari

harapan. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada

peningkatan hasil belajar siswa pada materi Perubahan Makhluk Hidup.

Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada materi bahan

Perubahan Makhluk Hidup. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang

menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS

sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna.

Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti

bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok

tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat

evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru

untuk mengurangi penyebab kekurangan pemahaman siswa tersebut di atas,

selanjutnyaakan diterapkan pada siklus I. Untuk masalah yang pertama peneliti

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil

kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang

terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi

pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan

temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan

lebih detail tentang materi Perubahan Makhluk Hidup khususnya untuk

pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.

Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh

pengamat.

4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran

Tipe SAL dengan materi Perubahan Makhluk Hidup sub (2) Fakto-faktor

yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia.

Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun

lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil

belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer

mendiskusikan lembar observasi.

e. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 26

September 2012 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang

dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah

10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 40 menit dan

alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1)

menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa

menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi

pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan

guru.

Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami

proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat

menemukan berkaitan dengan SAL, pertama-tama guru membagi siswa dalam

4 kelompok dan setiapkelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum

penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama

diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja

sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok

kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan

ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi.

Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang

melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan

mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan

siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi

penguatan.

Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

strategi SAL, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru

dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan

bertepuk tangan gembira.

f. Observasi

1) Hasil Belajar Siswa

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan ada peningkatan dalam

Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe SAL. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan

respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada

sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan

Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada

siklus I, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut

agar mampu diperbaiki pada siklus II dengan harapan semua siswa mampu

meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan dalam kegiatan belajar

mengajar Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa

pada siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe SAL ada sejulah 17 siswa terdapat 13 siswa

atau 76,5% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada Siswa atau 23,5% yang

tidak tuntas. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel.6 hasil ulangan harian siklus I

No. Nama Siswa Perubahan Makhluk Hidup

Siklus I Tuntas Tidak Tuntas

1 Ahmad Maulana 90 V

2 Benaya Chrisno 65 V

3 Fatimah 80 V

4 Hayatunisa 90 V

5 Indah Safitri 65 V

6 Jumidah 80 V

7 Lesta Anugrahni 80 V

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

8 Malahudin 100 V

9 Mira Sulvana 65 V

10 Priska Susentri 100 V

11 Retina 80 V

12 Risa Leluni 80 V

13 Riskia Nurazizah 90 V

14 Ruaini Leluni 80 V

15 Syahlina 90 V

16 Sondiwono 90 V

17 Warsinto 80 V

Jumlah 1.405

Rata- Rata 82,65

Ketuntasan Klasikal 76,5%

2) Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan

belajar yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe SAL pada materi

Perubahan Makhluk Hidup pada siklus 1 adalah rata–rata 3,04 berarti termasuk

kategori baik. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang

mereka jalani dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAL

digunakan angket yang diberikan kepada siswa setelah seluruh proses

pembelajaran selesai. Hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran

kooperatif tipe SAL, ditunjukan pada Tabel 5 di bawah ini yang merupakan

rangkuman hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe

SAL, ditunjukan pada tabel 5 di bawah ini yang merupakan rangkuman hasil

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

angket tentang tanggapan 17 siswa teerhadap model pembelajaran kooperatif

tipe SAL yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Perubahan

Makhluk Hidup , siswa secara umum memberikan tanggapan yang positif selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa senang

dengan LKS yang digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh

guru, dan model pembelajaran yang baru mereka terima, selama kegiatan

pembelajaran berlangsung siswa juga merasa senang karena bisa mmenyatakan

pendapat, dan siswa merasa memperoleh manfaat dengan model pembelajaran

kooperatif tipe SAL.

Tabel.7 Respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe

SAL

No. Uraian Tanggapan Siswa

Senang Tidak Senang

F % F %

1. Bagaimana perasaan kamu selama

mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?

12 92,3 1 7,7

Senang Tidak Senang

F % F %

2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :

a. Materi pelajaran

b. Lembar kerja siswa (LKS)

c. Suasana Belajar di Kelas

d. Cara penyajian materi oleh guru

17

16

16

17

100

94,1

92,3

100

0

1

1

0

0

6,9

6,9

0

Sulit Tidak Sulit

F % F %

3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti

pembelajaran ini

3 17,6 14 82,4

Bermanfaat Tidak

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Bermanfaat

F % F %

4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi

kamu ?

17 100 0 0

Baru Tidak Baru

F % F %

5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 17 100 0 0

Ya Tidak

F % F %

6. Apakah kamu menginginkan pokok bahasan

yang lain menggunakan model kooperatif

tipe SAL?

16 94,1 1 6,9

Keterangan : F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe SAL

N=Jumlah: 17 orang

3) Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan

pembelajaran kooperatif tipe SAL ditunjukan pada tabel 7, bahwa pengelolaan

pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SAL dalam

materi pelajaran Perubahan Makhluk Hidup pada siklus I sebesar 2.93 yang

berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel.8 Data Peniliaian pengelohan pembelajaran Kooperatif Tipe

SAL

No. Aspek yang diamati

Skor pengamatan

RPP I Keterangan

1.

2.

3.

Pesiapan

Pelaksanaan

Pengelolaan Kelas

3,0

2,5

2,5

Baik

Baik

Baik

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

4. Suasana Kelas 3,0 Baik

Rata – Rata 2,75 Baik

Keterangan : 0 - 1,49 = kurang baik 1,5 - 2,49 = Cukup 2,5 - 3,49 = Baik 3,5 - 4,0 = Sangat Baik

g. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar pada materi Perubahan Makhluk Hidup dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe SAL. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan

akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Perubahan

Makhluk Hidup.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada materi bahan

Perubahan Makhluk Hidup. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang

menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS

sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna.

Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti

bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok

tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat

evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru

untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas,

selanjutnyaakan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti

menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil

kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan carademikian maka data yang

terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi

pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan

temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

lebih detail tentang materi Perubahan Makhluk Hidup khususnya untuk

pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.

Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh

pengamat.

3. Deskripsi data siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran

Tipe SAL dengan memperbaiki kekurangan pada siklus I pada materi

Perubahan Makhluk Hidup sub (3) Demokrasi di Indonesia. Disamping itu

guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi

aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.Sebelum

pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan

lembar observasi.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 22

Oktober 2012 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang

dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

kegiatan penutup.Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah

10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 40 menit dan

alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1)

menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa

menyanyi, (3)menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi

pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan

guru.

Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami

proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

menemukan berkaitan dengan SAL, pertama-tama guru membagi siswa dalam

5 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum

penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama

diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja

sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok

kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan

ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi.

Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang

melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan

mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan

siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi

penguatan.

Kegiatan akhir siklus II antara lain: (1)melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

strategi SAL, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru

dilakukan dan (3)siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan

bertepuk tangan gembira.

a. Observasi

1) Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan ada peningkatan dalam

Kegiatan Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe SAL. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan

respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada

sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan

Pembelajaran berlangsung.

Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan dalam kegiatan belajar

mengajar Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe SAL sebanyak 15 siswa atau 88,2% yang

tuntas dan yang tidak tuntas ada 2 Siswa atau 11,8% yang tidak tuntas dan

nilai rata-rata sebesar 85,2. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel.9 Hasil ulangan harian pada siklus II

No. Nama Siswa Perubahan Makhluk Hidup

Siklus I Tuntas Tidak Tuntas

1 Ahmad Maulana 90 V

2 Benaya Chrisno 70 V

3 Fatimah 80 V

4 Hayatunisa 90 V

5 Indah Safitri 68 V

6 Jumidah 80 V

7 Lesta Anugrahni 80 V

8 Malahudin 100 V

9 Mira Sulvana 65 V

10 Priska Susentri 100 V

11 Retina 80 V

12 Risa Leluni 80 V

13 Riskia Nurazizah 90 V

14 Ruaini Leluni 85 V

15 Syahlina 100 V

16 Sondiwono 100 V

17 warsinto 90 V

Jumlah 1.448

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Nilai Rata- Rata 85,2

Ketuntasan Klasikal 88,2%

2) Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan belajar yang

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe SAL pada materi pelajaran Perubahan

Makhluk Hidup pada siklus 1 adalah rata – rata 3,04 berarti termasuk kategori baik. Data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran .

Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang mereka jalani

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAL digunakan angket yang

diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran selesai. Hasil angket

respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe SAL, ditunjukan pada Tabel 9 di

bawah ini yang merupakan rangkuman hasil angket respons siswa terhadap

pembelajaran kooperatif tipe SAL, ditunjukan pada tabel 9 di bawah ini yang merupakan

rangkuman hasil angket tentang tanggapan 17 siswa teerhadap model pembelajaran

kooperatif tipe SAL yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Perubahan

Makhluk Hidup, siswa secara umum memberikan tanggapan yang positif selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa senang dengan

LKS yang digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh guru, dan

model pembelajaran yang baru mereka terima, selama kegiatan pembelajaran

berlangsung siswa juga merasa senang karena bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa

merasa memperoleh manfaat dengan model pembelajaran kooperatif tipe SAL.

Tabel.10 Respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe

SAL

No. Uraian Tanggapan Siswa

Senang Tidak Senang

F % F %

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

1. Bagaimana perasaan kamu selama

mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?

17 100 0 0

Senang Tidak Senang

F % F %

2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :

e. Materi pelajaran

f. Lembar kerja siswa (LKS)

g. Suasana Belajar di Kelas

h. Cara penyajian materi oleh guru

17

17

17

17

100

100

100

100

0

0

0

0

0

0

0

Sulit Tidak Sulit

F % F %

3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti

pembelajaran ini

1 5,8 16 94,2

Bermanfaat

Tidak

Bermanfaat

F % F %

4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi

kamu ?

17 100 0 0

Baru Tidak Baru

F % F %

5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 17 100 0 0

Ya Tidak

F % F %

6. Apakah kamu menginginkan pokok bahasan

yang lain menggunakan model kooperatif

tipe SAL?

16 94,2 1 5,8

Keterangan :

F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

SAL N = Jumlah: 17 orang

3) Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan

pembelajaran kooperatif tipe SAL ditunjukan pada tabel 10, bahwa pengelolaan

pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe SAL dalam

materi pelajaran Perubahan Makhluk Hidup pada siklus I sebesar 2.93 yang

berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 11. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran Kooperatif Tipe SAL

No. Aspek yang diamati

Skor pengamatan

RPP II Keterangan

1.

2.

3.

4.

Pesiapan

Pelaksanaan

Pengelolaan Kelas

Suasana Kelas

3,25

2,75

2,75

3,0

Baik

Baik

Baik

Baik

Rata – Rata 3,125 Baik

Keterangan : 0 - 1,49 = kurang baik 1,5 - 2,49 = Cukup 2,5 - 3,49 = Baik 3,5 - 4,0 = Sangat Baik

4) Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar pada materi Perubahan Makhluk Hidup dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe SAL. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan

akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Perubahan

Makhluk Hidup.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada materi bahan

Perubahan Makhluk Hidup.Menurut pengamat, ada beberapa hal yang

menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS

sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna.

Kedua, siswa banyak melakukan hal – hal di luar konteks pembelajaran, seperti

bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok

tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat

evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk

mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas,

selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti

menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan

agar semua LKS terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul

menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru,

agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan

masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang materi

Perubahan Makhluk Hidup khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak

mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.Disamping itu untuk masalah yang

ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

B. Pembahasan

1. Hasil Belajar

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal

siswa Kelas III SDN Pangkan dengan model pembellajaran, kooperatif tipe SAL

diperoleh nilai rata–rata kondisi awal sebesar 69,29 dengan nilai tertinggi adalah

84 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 60 terdapat 2 orang dengan

ketentusan belajar 58,8% dan yang tidak tuntas 41,2%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas III SDN

Pangkan pada siklus 1 dengan model pembelajaran, kooperatif tipe SAL

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

diperoleh nilai rata–rata siklus 1 sebesar 82,65 dengan nilai tertinggi adalah 100

terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 65 terdapat 2 orang dengan

ketentusan belajar 76,5% dan yang tidak tuntas 23,5%.

Sedangkan pada siklus II dengan model pembelajaran, kooperatif tipe

SAL diperoleh nilai rata–rata siklus II sebesar 85,2 dengan nilai tertinggi adalah

100 terdapat 4 orang dan nilai terendah adalah 65 terdapat 1 orang dengan

ketuntasan belajar 88,2% dan yang tidak tuntas 11,8%. Siswa yang tidak tuntas

baik pada siklus I maupun pada siklus II adalah siswa yang sama, ini disebabkan

siswa tersebut pada dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk

sekolah.

Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II

menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa Kelas III SDN Pangkan

tahun pelajaran 2012/2013 menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada

materi yang sama yaitu Perubahan Makhluk Hidup. Hal ini disebabkan pada

siklus I dan siklus II 2012/2013 Sudah menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe SAL.

2. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang

menerapkan model pembelajaran tipe SAL pada materi Perubahan Makhluk Hidup

menurut penilaian pengamat termasuk kategori baik semua aspek aktivitas siswa.

Adapun aktivitas siswa yang dinilai oleh pengamat adalah aspek aktivitas siswa:

mendengar dan memperhatikan penjelasan guru, kerja sama dalam kelommpok,

bekerja dengan menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi,

memperesentasikan hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa

menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang paling

dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi. Hal ini

menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso (dalam anam,

2010:40) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mendorong siswa dalam

kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab dengan sungguh–sungguh sampai

selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.

3. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe SAL

Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe SAL

menurut hasil penilaian pengamat termasuk kategori baik untuk semua aspek. Berarti

secara keseluruhan guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola

model pembelajaran kooperatif tipe SAL pada materi Perubahan Makhluk Hidup. Hal

ini sesuai dengan pendapat Ibrahim (2000), bahwa guru berperan penting dalam

mengelola kegiatan mengajar, yang berarti guru harus kreatif dan inovatif dalam

merancang suatu kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga minat dan motivasi siswa

dalam belajar dapat ditingkatkan. Pendapat lain yang mendukung adalah piter (dalam

Nur dan Wikandari, 1998). Kemampuan seorang guru sangat penting dalam

pengelolaan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif

dan efisien.

4.Respons siswa Terhadap model pembelajaran kooperatif tipe SAL

Berdasarkan hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran kooperatif

tipe SAL yang diterapkan oleh peneliti menunjukan bahwa siswa merasa senang

terhadap materi pelajaran. LKS, suasana belajar dan cara penyajian materi oleh guru.

Menurut siswa, dengan model pembelajaran kooperatif tipe SAL mereka lebih mudah

memahami materi pelajaran interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antar

siswa tercipta semakin baik dengan adanya diskusi, sedangkan ketidak senangan

siswa teerhadap model pembelajran kooperatif tipe SAL disebabkan suasana belajar

dikelas yang agak ribut.

Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan model

kooperatif tipe SAL.Siswa merasa senang apalagi pokok bahasan selanjutnya

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAL, dan siswa merasa bahwa

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

model pembelajaran kooperatif tipe SAL bermanfaat bagi mereka, karena mereka

dapat saling bertukar pikiran dan materi pelajaraan yang didapat mudah diingat. Hal

ini sesuai dengan pendapat rejeki (2000) yang mengatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan yang dilakukan karena

dapat meningkatkan kemajuan belajar sikap siswa yang lebih positif, menambah

motivasi dan percaya diri sera menambah rasa senang siswa terhadap pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatiftipe SAL, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Pembelajaran Kooperatif tipe SAL dapat meningkatkan hasil belajar pada Materi

Perubahan Makhluk Hidup Siswa Kelas III SDN Pangkan.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe SAL, maka peneliti dapat memberikan saran–saran, yaitu:

1) Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe SAL sebagai solusinya.

2) Kepada guru–guru yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

SAL disarankan untuk membentuk kelompok–kelompok baru jika banyak siswa

yang bermain pada saat belajar.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas --------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas --------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas -------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas -------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press. Hulu, yuprieli. Dkk. 2011. Suluh siswa 1: Berkarya dalam Kristus. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kemdiknas -------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Kemdiknas Ngalim, Purwanto. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosda Karya Ngalim, Purwanto. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:PT Remaja Rosda Karya Sudjana, Nana. 1989. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe SAL. Surakarta: Tiga Serangkai

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

PEDOMAN OBSERVASI GURU

1. Nama Sekolah : ...............................................................

2. Nama Guru : ..............................................................

3. Mata Pelajaran : .............................................................

4. Kelas / Semester : ..............................................................

5. Hari / Tanggal : ...............................................................

No Uraian Kegiatan

YA / ADA Tidak

ada Nilai Catatan

Baik Kurang

baik

1 2 3 4 5 6 7

1 PERSIAPAN

a. Silabus

b. Program / Rencana Pembelajaran Semester

c. Buku nilai : yang memuat nilai ulangan harian, ujian

blok, ujian remedi, nilai tugas-tugas lainnya

2 KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN

a. Pretest/persepsi

b. Motivasi siswa/mengecek kesiapan siswa

c. Memberitahukan topik pembelajaran : SK/KD

B. KEGIATAN POKOK

a. Penyiapan Kartu soal sesuai Materi Pelajaran

b. Penyiapan Kartu Jawaban secara acak

c. Penyajian materi

2. - Pengelompokkan siswa

- Pembagian kartu soal dan kartu jawaban

-Siswa mengerjakan soal secara kelompok

-Siswa mencari jawaban yang cocok dengan

cara

memasangkan pada kartu soal

-Siswa mencatat jawaban pada buku catatan

C. PENUTUPAN

a. Post Test

b. Membuat rangkuman / kesimpulan

c. Memberikan tugas / Pekerjaan Rumah (PR)

Jumlah

Rata – rata

Kesimpulan :......................................................................................

Saran / Pembinaan :.......................................................

Pengamat/Observer,

.....................................

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

PEDOMAN OBSERVASI SISWA

Hari/Tanggal :……………………………..

Kelas :……………………………..

Materi :……………………………..

Nama Guru :……………………………..

NO ASPEK PENGAMATAN KOMENTAR KET

1 Memperhatikan penjelasan Guru

2 Mempelajari LKS dengan sungguh-

sungguh

3 Melakukan kegiatan sesuai LKS

4 Mencatat hasil kegiatan sesuai LKS

5 Diskusi kelompok tentang hasil kegiatan

6 Menyusun hasil kegiatan

7 Mempresentasikan hasil kegiatan

kelompok

8 Menghargai gagasan teman

9 MenyamIlmu Pengetahuan Alamkan

gagasan pada kelompok

10 Mengambil keputusan/ kesimpulan

kelompok

11 Member tanggapan pada kelompok lain

12 Bertanggung jawab dan disiplin kerja

13 Memcatat hasil kesimpulan

Pengamat,

………………..………

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI …

RESPONDEN SISWA

Nama Siswa :…………………………..

Kelas :…………………………..

Hari/Tanggal :…………………………..

NO URAIAN YA TIDAK KET

1 Apakah kamu merasa senang selama mengikuti kegiatan

pembelajaran ini ?

2 Apakah kamu merasa senang terhadap Materi pelajaran?

3 Apakah kamu merasa senang menggunakan Lembar kerja siswa

(LKS)?

4 Apakah kamu merasa senang Suasana Belajar di Kelas ini?

5 Apakah kamu merasa senang Cara penyajian materi oleh guru?

6 Apakah kamu merasa sulit Mengikuti pembelajaran ini?

7 Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi kamu ?

8 Apakah pembelajran ini baru bagi kamu?

9 Apakah kamu menginginkan pokok bahasan yang lain menggunakan

model kooperatif tipe SAL?

JUMLAH

Responden,

……………………………….