upaya meningkatkan prestasi belajar fikih materi pokok haji melalui ...

90
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIKIH MATERI POKOK HAJI MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS V MI WELERI KENDAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: SITI ROKHMATUN NIM : 093111270 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of upaya meningkatkan prestasi belajar fikih materi pokok haji melalui ...

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIKIH

MATERI POKOK HAJI MELALUI PENERAPAN

METODE GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI

BAGI SISWA KELAS V MI WELERI KENDAL

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana

dalam Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

SITI ROKHMATUN

NIM : 093111270

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Siti Rokhmatun

NIM : 093111270

Jurusan/ Progran Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 10 Juni 2011

Saya yang menyatakan,

Siti Rokhmatun

NIM. 093111270

PENGESAHAN

NOTA PEMBIMBING Semarang, 10 Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamualaikum, wr.wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi

naskah skripsi dengan :

Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fikih Materi Pokok Haji

Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi bagi

Siswa Kelas V MI Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Siti Rokhmatun

NIM : 093111270

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqosah.

Wassalamu’alaikum, wr.wb.

Pembimbing,

Amin Farih, M.Ag

NIP. 1971 06142000031002

MOTTO

….

“mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ( Semarang : PT Tanjung Mas Inti, 1992 )

hlm.92

PERSEMBAHAN

Dengan segala hormat dan kerendahan hati,

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada

Suami tercinta

Kedua buah hati tersayang,

Amalia Fadhilah dan Muhammad Nabula Al Syauqi

Teman-teman senasib seperjuangan

Kepala madrasah beserta segenap dewan guru MI Weleri Kendal

ABSTRAK

Siti Rokhmatun (NIM : 093111270). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fikih

Materi Pokok Haji Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi bagi

Siswa Kelas V MI Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menerapkan metode pembelajaran gallery

walk dan demonstrasi pada mata pelajaran fikih materi pokok haji. (2) Meningkatkan

prestasi belajar peserta didik melalui penerapan metode pembelajaran gallery walk dan

demonstrasi.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V MI Weleri Kendal tahun

pelajaran 2010/2011 dengan jumlah peserta didik 11, yang terdiri dari 4 peserta didik

laki-laki dan 7 peserta didik perempuan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan yang terfokus dalam

kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa Penelitian Tindakan Kelas (

Classroom Action Research ) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah desain

penelitian model siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Pelaksanaan penelitian dibagi dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II yang

didahului dengan tahap pra siklus. Pada tahap pra siklus menggunakan metode

konvensional yang diterapkan guru sebelum penelitian dilaksanakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pra siklus dari 11 siswa yang

tidak tuntas 5 siswa dan yang tuntas 6 siswa dengan rata-rata hasil belajar adalah 63,64

sedangkan persentase ketuntasan belajar sebesar 54,55%. Hal ini menunjukkan perlu

adanya penelitian tindakan agar dapat meningkatkan prestasi peserta didik.

Setelah dilakukan tahap siklus I diperoleh hasil yang lebih baik dari pra siklus

yaitu dari 11 siswa yang tidak tuntas turun menjadi 4 siswa dan yang tuntas bertambah

menjadi 7 siswa dengan rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 68,64

dengan ketuntasan belajar 63,64%.

Pada siklus II setelah diadakan refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus II

mengalami peningkatan yaitu hanya 1 siswa yang tidak tuntas dan 10 siswa yang lain

sudah tuntas dengan peningkatan rata-rata hasil belajar menjadi 83,18 danketuntasan

belajar 90,91%.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode

pembelajaran gallery walk dan demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar peserta

didik mata pelajaran fikih materi pokok haji di kelas V MI Weleri tahun pelajaran

2010/2011.

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah swt yang senantiasa melimpahkan

rahmat, taufiq, maghfirah serta hidayah-Nya, sehingga akhirnya peneliti dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib

dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang

telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-

ilmu ke-Islaman, sehingga dapat menjadi bekal dan petunjuk bagi hidup dan kehidupan

kita di dunia yang selanjutnya di akhirat.

Suatu yang kebanggaan dan kebahagiaan bagi peneliti atas terselesainya

penulisan tugas akhir akademik ini, meskipun dalam proses penyusunannya banyak

mengalami hambatan dan cobaan, disebabkan lebih atas keterbatasan peneliti. Namun,

berkat bantuan dan motivasi serta doa dari berbagai pihak, alhamdulilllah peneliti dapat

melalui semua itu, walaupun peneliti menyadari skripsi yang berjudul Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Fikih Materi Pokok Haji Melalui Penerapan

Metode Gallery Walk dan Demonstrasi bagi Siswa Kelas V MI Weleri Kendal

Tahun Pelajaran 2010/2011, tentu jauh dari kesempurnaan.

Oleh karenanya, kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam

penulisan skripsi ini, peneliti ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya

kepada :

1. Dr. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

2. Bapak Amin Farih, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan dan penyusunan skripsi

3. Para Dosen pengajar yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan serta para staff

karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

4. Suami tercinta beserta kedua buah hati tersayang Amalia Fadhilah dan Muhammad

Nabula Al Syauqi yang masih lucu dan menggemaskan, terima kasih atas perhatian

dan kasih sayang yang telah tercurahkan dan atas segala dukungannya dan motivasi

serta doa restunya sehingga terselesaikan studi ini.

5. Segenap Keluarga Besar MI Weleri Kendal atas segala dukungan yang telah

diberikan.

6. Shahabat-shahabatku “penghuni” kelas H, yang telah memberikan sebuah arti

tentang persahabatan dan terima kasih atas segala dukungan dan motivasi yang

diberikan selama ini, teriring doa jazakumullah khoiraljaza’ wajazakumullah

khoiran katsira. Amin.

Terakhir kali, peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan

yang ada dalam skripsi ini. Karena keterbatasan kemampuan, tenaga dan juga biaya

serta wawasan yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan

kritik yang konstruktif guna mengevaluasi dan memperbaiki skripsi ini. Dan peneliti

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca

pada umumnya serta hazanah ilmu pengetahuan.

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul……………………………………………………………… i

Pernyataan Keaslian …. …………………………………………………… ii

Pengesahan …………….…………………………………………………… iii

Nota Pembimbing ..………………………………………………………… iv

Motto ………………………………………………………………………. v

Persembahan ….…………………………………………………………… vi

Abstrak……………………………………………………………………… vii

Kata Pengantar……. ...…………………………………………………….. viii

Daftar Isi……………………………………………………………………. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………… 1

B. Penegasan Istilah …………………………………….... 4

C. Permasalahan …………………………………….... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………… 6

E. Metode Penelitian ……………………………………… 7

F. Hipotesis Tindakan ……………………………… 10

BAB II PEMBELAJARAN FIKIH DAN METODE GALLERY WALK SERTA

DEMONSTRASI

A. Pembelajaran Fikih

1. Pengertian Pembelajaran Fikih ………………….. 11

2. Tujuan Pembelajaran Fikih ……………………… 13

3. Fungsi Pembelajaran Fikih ……………………… 13

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Fikih ……………… 14

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fikih .. 14

B. Metode Gallery Walk dan Demonstrasi

1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Demonstrasi... 15

2. Tujuan metode Gallery Walk dan Demonstrasi……. 18

3. Langkah-langkah penerapan Metode Gallery Walk dan

Demonstrasi ……………………………………… 18

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar ……………………… 19

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi

Belajar …………………………………………….. 21

3. Aspek-aspek Prestasi Belajar ……………………. 22

D. Peningkatan Prestasi Belajar Fikih melalui Penerapan

Metode Gallery Walk dan Demonstrasi………………... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ……………………………………….. 29

B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………... 29

C. Subyek Penelitian …………………………………….. 29

D. Prosedur Penelitian ………………………………….... 29

E. Metode Pengumpulan Data ………………………….... 33

F. Metode Analisis Data ………………………………… 34

G. Indikator Kinerja ……………………………………... 35

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MI Weleri ………………………… 36

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus ……. 39

2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 ……… 41

3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2 ………. 44

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………… 4

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………… 51

B. Saran ………………………………………………….. 51

C. Penutup ………………………………………………. 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Pendidikan juga berfungsi sebagai suatu proses untuk mendewasakan

manusia, atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk

memanusiakan manusia. Dalam mendewasakan ini tentunya melalui beberapa

proses dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tidak membutuhkan waktu

yang singkat tetapi melalui beberapa tahapan. Dalam proses pembelajaran

tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik

menjadi baik, sebagaimana pendidikan pada umumnya, jadi pendidikan

merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Proses

belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru dan siswa serta

komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan belajar.

Dalam mencapai tujuan pembelajaran dibutuhkan peran seorang guru

yang profesional agar materi yang disampaikan dapat diserap siswa. Adapun

langkah-langkah yang diambil oleh seorang guru agar dapat mencapai tujuan

kegiatan pembelajaran salah satunya adalah penggunaan metode mengajar.

“Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.2 Metode juga

merupakan seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik

1 Tim Redaksi, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UU RI NO.20 TH.

2003), ( Jakarta: Sinar Grafika, 2003 ), hlm. 2. 2 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 1989 ), hlm. 76.

2

yang lebih signifikan dibanding dengan materi sendiri. Realita proses belajar

mengajar menunjukkan bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih

disenangi peserta didik meskipun sebenarnya materi yang disampaikan tidak

terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang cukup baik karena disampaikan

dengan cara yang kurang menarik maka materi itu sendiri kurang dapat

diserap oleh peserta didik. Oleh karena itu penerapan metode yang tepat

sangat mempengaruhi pencapaian keberhasilan dalam proses mengajar.

Dalam memilih metode yang digunakan dalam proses belajar

mengajar, seorang guru perlu mempunyai alasan yang kuat dan faktor-faktor

yang mendukung pemilihan metode tersebut. Melihat pada hakekatnya metode

adalah penerapan prinsip-prinsip psikologi dan prinsip-prinsip pendidikan

bagi perkembangan peserta didik.3

Sebelum penelitian tindakan, bahwa metode yang digunakan guru di

kelas V MI Weleri Kendal pada mata pelajaran fikih masih menggunakan

metode ceramah, siswa menunjukkan sikap yang kurang aktif dan cenderung

pasif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat pada saat proses

pembelajaran itu berlangsung. Selama proses pembelajaran, beberapa dari

siswa tersebut tidak memperhatikan penjelasan materi yang diberikan guru

dan ada juga yang mengobrol dengan teman bahkan ada yang mengerjakan

tugas mata pelajaran lain. Sehingga siswa tidak berperan aktif dalam

mengikuti pelajaran. Oleh karena itu guru mencoba mencari alternatif metode

yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu materi dalam pelajaran fikih

yaitu materi Haji.

Setiap ibadah dalam Islam, pelaksanaannya harus berdasarkan nash

hukum yang tegas baik dari Al-Qur’an maupun as-Sunnah. Haji adalah salah

satu rukun Islam setelah syahadatain, shalat, zakat, dan puasa. Adapun dasar

haji tersebut adalah sebagai berikut :

3 Nana Syaodah Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, ( Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2000 ), hlm.196-197.

3

Al-Qur’an ( Q.S. Ali Imran/3: 97 )

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam

Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah

dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah;

Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah

Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”4

As-Sunnah

“Dari Ibnu Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw, bersabda : “Islam

didirikan atas lima sendi, yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain

Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, memberikan

zakat, mengerjakan haji ke Baitullah dan berpuasa pada bulan

Ramadhan.”

(HR. Bukhari dan Muslim )5

Pada mata pelajaran fikih yang mengajarkan keterampilan dalam

melaksanakan praktik ajaran agama sangat diperlukan metode yang

komunikatif, mengingat secara paedagogis agama Islam yang diajarkan bukan

hanya untuk dihafal guna menjadi ilmu pengetahuan atau kognitif, tetapi

4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ( Semarang : PT Tanjung Mas Inti,

1992 ) hlm.92

5 Al-Imam Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, (Lebanon : Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2008),

hlm 14-15

4

untuk dihayati (afektif) dan diamalkan (psikomotorik).6 Dan ranah

psikomotorik sendiri merupakan perwujudan dari ranah kognitif dan ranah

afektif yang dikuasai siswa sehingga kedua unsur di atas mempengaruhi

pembentukan ranah psikomotorik yang akan dikuasai siswa.

Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk

mempermudah pemahaman pembelajaran fikih materi pokok Haji, maka

diperlukan cara yang tepat agar siswa lebih mudah memahami materi Haji.

Kaitannya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan metode gallery walk

dan demonstrasi sebagai metode pembelajaran dalam peningkatan prestasi

belajar siswa dalam pembelajaran fikih, khususnya materi pokok Haji.

Metode gallery walk dan demonstrasi merupakan salah satu metode

pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar fikih.

Dengan metode gallery walk dan demonstrasi, siswa akan dapat terlibat secara

aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Dengan metode gallery

walk dan demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

pada pelajaran fikih materi pokok Haji.

Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk

meneliti tentang prestasi belajar fikih melalui penerapan metode gallery walk

dan demonstrasi di MI Weleri Kendal.

Dengan pertimbangan tersebut penulis mengambil judul : “Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Fikih Materi Pokok Haji Melalui

Penerapan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi Bagi Siswa Kelas V MI

Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.

B. Penegasan Istilah

Agar pemahaman terhadap maksud judul menjadi terarah serta untuk

menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan judul skripsi ini

maka penulis merasa perlu untuk mengemukakan makna dan maksud kata-

kata dalam judul tersebut sekaligus memberikan batasan- batasan istilah agar

6 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2008 ), hlm.159.

5

dapat dipahami secara kongkrit dan lebih operasional. Adapun penjelasan

istilah tersebut adalah:

1. Upaya

Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dsb.7

2 Meningkatkan

Meningkatkan adalah menaikkan ( derajat, taraf, dsb ),

mempertinggi, memperhebat ( produksi dsb ).8.

3 Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan

yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut

perubahan tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Prestasi belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah keaktifan

siswa dalam pembelajaran dan pencapaian nilai KKM yaitu nilai 65.

4 Mata Pelajaran Fikih

Fikih menurut bahasa adalah “Tahu” dan “Paham”. Sedangkan

menurut terminologi, fikih adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum

syara’ yang diperoleh dari dalil-dalil yang tafsil (terperinci).9

5 Metode Gallery Walk dan Demonstrasi

Gallery walk ( pameran berjalan ) atau disebut juga galeri belajar

merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa

pelajari.10

Metode ini adalah model pembelajaran yang kegiatannya diikuti

oleh beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama-sama

kemudian dipamerkan sambil berjalan kepada kelompok lain.

Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan sesuatu kegiatan baik

7 Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka , 2005 ), hlm.

1250. 8 Tim Redaksi, Kamus, hlm. 1198.

9 Teungku Hasybi Ashiddiqi, Pengantar Ilmu Fikih, ( Semarang : Pustaka Rizki Putra,

1999), hlm. 15. 10

Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusa

Media, 2006 ), hlm 274.

6

secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang

relevan dengan pokok bahasan atau materi yang dikaji.11

6 MI Weleri Kendal

MI Weleri Kendal adalah sebuah lembaga sekolah dasar yang

berasaskan Islam dan berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan

Ma’arif Nahdlatul Ulama kabupaten Kendal.

Maksud dari penegasan istilah tersebut adalah peneliti ingin

meningkatkan prestasi belajar siswa yang di bawah KKM yaitu nilai 65,

sehingga dengan penerapan metode gallery walk dan demonstrasi dapat

mencapai KKM yang telah ditentukan.

C. Permasalahan

Bertolak dari latar belakang masalah dan beberapa pokok pikiran di

atas, maka permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah :

1. Bagaimana metode gallery walk dan demonstrasi pada pembelajaran fikih

meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V di MI Weleri Kendal tahun

pelajaran 2010/2011 ?

2. Bagaimana metode gallery walk dan demonstrasi pada pembelajaran fikih

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di MI Weleri Kendal tahun

pelajaran 2010/2011 ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk menemukan format skenario pembelajaran fikih dengan

penerapan metode gallery walk dan demonstrasi sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa pada

pembelajaran fikih dengan penerapan metode gallery walk dan

demonstrasi di kelas V MI Weleri Kendal.

11

Syaiful Bahri Djamaroh dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka

Cipta, 2006 ), hlm. 102.

7

2. Manfaat

a. Secara teoritis

1) Dengan penelitian ini, penulis dapat mengetahui konsep

penerapan metode gallery walk dan demonstrasi dalam

pembelajaran fikih kelas V di MI Weleri Kendal.

2) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan

yang bernilai ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya di lembaga pendidikan tersebut.

b. Secara praktis

1) Penerapan metode gallery walk dan demonstrasi dapat

memberikan nuansa baru bagi siswa untuk dapat meningkatkan

prestasi belajar pada kelas V di MI Weleri Kendal.

2) Bagi guru, diperolehnya suatu variasi pembelajaran yang sesuai

dengan tuntunan KTSP yang berdasarkan kurikulum 2008,

yaitu memberi banyak kreatifitas pada siswa dan pendidik

sebagai fasilitator.

3) Bagi siswa, menumbuhkan keaktifan, kemampuan

bekerjasama, kemampuan untuk bertindak, berkomunikasi,

serta suasana pembelajaran yang menyenangkan.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, atau dalam

bahasa Inggris sering disebut Classroom Action Reseach, yaitu penelitian

yang dilakukan oleh guru di kelas dengan penekanan pada peningkatan

kualitas maupun praktek dalam proses pembelajaran.12

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 60 hari dan

bertempat di kelas V MI Weleri Kendal.

12

Saminanto, Ayo Praktik PTK : Penelitian Tindakan Kelas, ( Semarang: RaSAIL Media

Group, 2010 ), hlm. 2-3.

8

3. Subyek Penelitian

a. Siswa kelas V MI Weleri Kendal

b. Peneliti sebagai pengamat sekaligus guru di dalam melakukan

pembelajaran fikih dengan metode gallery walk dan demonstrasi.

4. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemis

dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran

berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan dari siklus

sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari 4 tahapan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan

refleksi.13

5. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk

menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti

untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain :

a. Metode Observasi

Yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena-fenomena yang diselidiki.14

Sebagai metode ilmiah,

observasi dapat diartikan sebagai pengamatan yang meliputi

pemusatan perhatian terhadap subjek dengan menggunakan seluruh

alat inderanya.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang

berkaitan dengan situasi proses pembelajaran fiqih kelas V di MI

Weleri Kendal.

b. Tes

Tes menurut Sumadi Suryabrata sebagaimana dikutip oleh

Chabib Thoha adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan

13

Rochiati Wiratmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005), hlm.66. 14

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, ( Yogyakarta, Andi Offet, 2004), Jil.2, hlm. 130

9

atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang mendasarkan

harus bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan atau

melakukan perintah-perintah itu, penyelidik menngambil kesimpulan

dengan cara membandingkan dengan standar atau testee lainnya.15

Metode tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar

peserta didik yang telah melakukan pembelajaran fikih melalui

metode gallery walk dan demonstrasi sebagai evaluasi setelah proses

pembelajaran berlangsung.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang

digunakan untuk mencari data-data otentik yang bersifat

dokumentasi, baik itu berupa catatan harian,memori, atau catatan

penting lainnya.

Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk

mengetahui dan mendapatkan daftar nama peserta didik yang

menjadi sampel penelitian tindakan kelas.

6. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar,

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan

oleh data.

Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes,

atau dengan menggunsksn metode yang lain kemudian diolah dengan

analisis data deskriptif untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran

fikih pada pokok bahasan materi Haji dengan penerapan metode gallery

walk dan demonstrasi.

Adapun teknik pengumpulan data yang terbentuk kuantitatif berupa

15 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada),

hlm. 43.

10

data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang

digunakan yaitu prosentase dengan rumus sebagai berikut :

Skor yang dicapai

Nilai = X 100 %

Skor maksimal

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis ialah “dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah, akan

ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta itu

membenarkan.”16

Jadi hipotesis ialah “merupakan suatu pernyataan sementara yang

diajukan untuk memecahkan suatu masalah, atau untuk menerangkan suatu

gejala.”17

Adapun hipotesis yang penulis ajukan ialah ada peningkatan prestasi

belajar fikih materi pokok Haji melalui penerapan metode gallery walk dan

demonstrasi bagi siswa kelas V di MI Weleri Kendal tahun pelajaran

2010/2011.

16

Sutrisno Hadi., Metodologi Research, ( Yogyakarta : Andi Offset, 2000 ), Jilid 1, hlm.

69. 17

H. Arief Furchan, M.A., Ph.D., Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, ( Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 114

11

BAB II

PEMBELAJARAN FIKIH DAN METODE GALLERY WALK

SERTA DEMONSTRASI

A. Pembelajaran Fikih

1. Pengertian Pembelajaran Fikih

Dalam menjabarkan pengertian pembelajaran fikih, penulis akan

menguraikan sesuai dengan susunan kata yang membentuknya yaitu

“pembelajaran” dan “fikih”.

E. Mulyasa mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan

proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya yang bertujuan

untuk menghasilkan perubahan perilaku. Dalam interaksi tersebut sangat

dipengaruhi oleh faktor internal yang datang dari individu maupun faktor

eksternal yang datang dari lingkungan.1

Sementara itu, dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

tahun 2003 Bab I pasal 1 dijelaskan bahwa “pembelajaran merupakan

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar.”2

Beralih ke pengertian “fikih”, secara bahasa mempunyai arti “tahu”

atau “paham”.3 Sebagaimana firman Allah SWT yang disebutkan dalam

Al-Qur’an surah at-Taubah/9 :87

“Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang, dan

hati mereka telah dikunci mati Maka mereka tidak mengetahui

(kebahagiaan beriman dan berjihad).” (QS.at Taubah/9: 87).4

1 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep Karakteristik dan Implementasi,

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 100. 2 Tim Redaksi, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UU RI NO.20 TH.

2003), ( Jakarta: Sinar Grafika, 2003 ), hlm. 4 3 TM. Hasbi ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fikih, (Semarang : Pustaka Rizki Putra,

1997), hlm.15

12

Adapun pengertian fikih menurut istilah ada beberapa pendapat

sebagai berikut :

a. Ibnu Subki dari kalangan Syafi’iyah mendefinisikan fikih sebagai

berikut:

“Ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyah yang digali

dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili.” 5

b. Abdul Wahhab Khalaf memberi pengertian fikih sebagai hukum-

hukum syara’ yang bersifat praktis yang bersumber dari dalil-dalil

yang rinci.6

c. A. Syafii Karim menjelaskan fikih sebagai suatu ilmu yang

mempelajari syariat Islam yang bersifat amaliah (perbuatan) diperoleh

dari dalil-dalil hukum yang terinci dari ilmu tersebut.7

Meskipun terdapat perbedaan dalam konteks redaksi, namun secara

substansi, ketiga pendapat di atas berujung pada satu pengertian tentang

fikih yaitu sebagai ilmu yang mempelajari syariat Islam baik dalam

konteks asal hukum maupun praktek dari syariat Islam itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian pembelajaran dan

fikih di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran fikih adalah

proses interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan untuk

mengembangkan kreatifitas berfikir siswa dalam bidang syariat Islam, baik

dalam konteks asal hukumnya maupun praktiknya sehingga siswa mampu

menguasai materi tersebut.

4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ( Semarang : PT Tanjung Mas Inti,

1992 ) hlm.294 5 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, ( Bogor: Kencana, 2003), hlm. 5

6 Ahmad Rofiq, Hukum-hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2002), hlm. 5 7 A. Syafii Karim, Fiqih – Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 11

13

2. Tujuan Pembelajaran Fikih

Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik

agar dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara

pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga

menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam kaffah

(sempurna).

Adapun pembelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk

membekali peserta didik agar dapat :

a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam yang

baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk

dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar

dan baik sebagai perwujudan dari ketaatan dan menjalankan ajaran

agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT,

dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia dan makhluk lainnya

maupun hubungan dengan lingkungannya.8

3. Fungsi Pembelajaran Fikih

Pada dasarnya pembelajaran fikih memiliki fungsi-fungsi sebagai

berikut :

a. Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada

Allah SWT, sebagai pedoman untuk mencapai kebahagiaan dunia dan

akhirat.

b. Membiasakan pengamalan terhadap hukum Islam pada peserta didik

dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku

di madrasah dan masyarakat.

c. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah

dan masyarakat.

8 Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Lulusan

dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab , Bab VII

14

d. Meneguhkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta

menanamkan akhlak peserta didik seoptimal mungkin.

e. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri dalam

lingkungan fisik dan sosialnya.

f. Memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan-kelemahan peserta

didik dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah dalam kehidupan

sehari-hari.

g. Membekali peserta didik akan bidang fikih atau hukum Islam untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

4. Ruang Lingkup Fikih

Ruang lingkup mata pelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah

meliputi:

a. Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang

cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara

taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.

b. Fikih muamalah, yang menyangkut pengenalan dan pemahaman

mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan

haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam

meminjam.9

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fikih Kelas V

Standar Kompetensi mata pelajaran fikih berisi sekumpulan

kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mapel

fikih di Madrasah Ibtidaiyah. Kemampuan ini berorientasi kepada perilaku

afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam

rangka memperkuat keimanan, ketakwaan dan ibadah kepada Allah SWT.

9 Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Lulusan

dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab , Bab VII

15

Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar fikih kelas V

yaitu:10

Kelas V, Semester I

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Mengenal ketentuan makanan

dan minuman yang halal dan

haram.

1.1 Menjelaskan ketentuan makanan

dan minuman yang halal dan

haram

1.2 Menjelaskan binatang yang halal

dan haram dagingnya

1.3 Menjelaskan manfaat makanan

dan minuman halal

1.4 menjelaskan akibat makanan dan

minuman haram

Kelas V, Semester II

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2. Mengenal ketentuan kurban 2.1 Menjelaskan ketentuan kurban

2.2 Mendemonstrasikan tata cara

kurban

3. Mengenal tata cara ibadah

haji

3.1 Menjelaskan tata cara haji

3.2 Mendemonstrasikan tata cara haji

B. Metode Gallery Walk dan Demonstrasi

1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Demonstrasi

Secara bahasa, metode berasal dari kata metha dan hodos, “metha”

berarti melalui dan “hodos” berarti jalan atau cara. Sehingga metode dapat

diartikan sebagai suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.11

Dalam

10

Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 2008 11

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 61.

16

Kamus Umum Bahasa Indonesia, metode berarti cara yang telah teratur

dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud (dalam ilmu

pengetahuan dan sebagainya.12

Sedangkan secara istilah, metode berarti jalan yang ditempuh oleh

seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau

perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya.13

Bila

dikaitkan dengan pembelajaran, dapat diambil pengertian bahwa metode

pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan

serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan

pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai yang diharapkan.14

Metode berkedudukan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam

kegiatan belajar mengajar, yaitu metode berfungsi sebagai alat perangsang

dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Agar kegiatan

belajar mengajar tidak membosankan bagi anak didik, dan guru dapat

berhasil dalam penyampaian pesan-pesan keilmuan serta anak didik tidak

dirugikan maka metode yang digunakan harus tepat dan bervariasi.

Metode juga berkedudukan sebagai strategi pengajaran. Hal ini

disebabkan karena adanya perbedaan daya serap anak didik, sehingga guru

harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan

efisien. Yaitu dengan menguasai teknik-teknik penyajian atau yang sering

disebut dengan metode mengajar.

Antara metode dan tujuan jangan sampai bertolak belakang.

Artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Bila

tidak, maka akan sia-sia perumusan tujuan tersebut. Jadi, guru sebaiknya

menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar,

12

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka ,

1999 ), hlm.649. 13

Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hlm. 87. 14

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:

RaSAIL Media Group, 2008), hlm. 8.

17

sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran.15

Metode gallery walk merupakan bagian dari strategi-strategi

pembelajaran yang ada pada model pembelajaran berbasis PAIKEM

( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan ).16

Gallery walk ( pameran berjalan ) atau disebut juga galeri belajar

merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa

pelajari.17

Metode ini adalah model pembelajaran yang kegiatannya diikuti

oleh beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama-sama

kemudian dipamerkan sambil berjalan kepada kelompok lain.

Sedangkan metode demonstrasi menurut Syaiful Bahri Djamaroh

adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses

atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.18

Sedangkan Armai Arief menjelaskan bahwa metode demonstrasi

adalah “metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk

memperjelassuatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana

berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa”.19

Metode gallery walk dan demonstrasi juga merupakan metode

pembelajaran yang memberi kesempatan penuh kepada siswa untuk

mengembangkan kreatifitas mereka. Dengan tujuan siswa dapat mengikuti

pembelajaran di kelas dan menjadi siswa yang aktif baik kehadirannya,

mengungkapkan pendapatnya, menemukan hal yang baru, bukan hanya

sekedar siswa yang pasif. Pembelajaran ini juga dianggap menyenangkan

karena siswa terlibat langsung dalam materi pelajaran yang diajarkan

15

Syaiful Bahri Djamaroh dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hlm. 75. 16

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, hlm. 73. 17

Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusa

Media, 2006 ), hlm 274. 18

Syaiful Bahri Djamaroh, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2005), hlm. 239. 19

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, ( Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hlm. 190.

18

sehingga dapat menambah pengalaman yang dapat mengembangkan

kecakapannya.

2. Tujuan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi

Tujuan dari penerapan metode gallery walk ini adalah untuk

membangun kerja sama kelompok (cooperative learning) dan saling

memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar.20

Adapun tujuan dari penerapan metode demonstrasi adalah

membimbing dan mengarahkan anak untuk menggunakan mata dan

telinganya secara terpadu sehingga hasil dari pengamatan kedua indera itu

dapat menambah penguasaan mata pelajaran yang diberikan.

Metode demonstrasi lebih banyak digunakan untuk memperjelas

cara mengerjakan atau kaifiyat suatu proses ibadah, misalnya berwudlu,

shalat, haji dan materi lain yang bersifat motorik. Metode ini juga sebagai

suatu wahanauntuk memberikan pengalaman belajar agar anak dapat

menguasai pelajaran lebih baik. Dalam metode ini anak dilatih untuk

menangkap unsur-unsur penting untuk proses pengamatan, sehingga

kemungkinan melakukan kesalahan sangat kecil bila terus menirukan apa

yang telah didemonstrasikan oleh guru dibandingkan jika ia melakukan hal

yang sama hanya berdasarkan penjelasan lisan oleh guru.

3. Langkah-langkah Penerapan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi

a. Langkah-langkah penerapan metode gallery walk:

1) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok

2) Kelompok diberi kertas plano/ flip cart

3) Tentukan topik/ tema pelajaran

4) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding

5) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja

kelompok lain

20

Ismail SM, Strategi, hlm. 89

19

6) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang

ditanyakan oleh kelompok lain.

7) Koreksi bersama-sama

8) Klarifikasi dan penyimpulan21

b. Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi:

1) Persiapan/ perencanaan

a) Tetapkan tujuan demonstrasi

b) Tetapkan langkah-langkah pokok demonstrasi

c) Siapkan alat-alat yang diperlukan

2) Pelaksanaan demonstrasi

a) Usahakan demonstrasi dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas

b) Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya

jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan.

c) Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa

merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.

d) Buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam demonstrasi

tersebut.

3) Tindak lanjut demonstrasi

Setelah demonstrasi selesai, berikanlah tugas kepada siswa baik

secara tertulis maupun secara lisan. Dengan demikian kita dapat

menilai sejauh mana hasil demonstrasi dipahami siswa.22

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai prestasi belajar, dalam

hal ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang definisi belajar. Muhibbin

Syah mengungkapkan pengertian belajar sebagai tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

21

Ismail SM, Strategi, hlm. 89 22

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2009), hlm. 84.

20

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.

Sedangkan menurut (Wingkel, 1987) sebagaimana dikutip oleh

Yatim Riyanto, belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang

berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat adanya

interaksi antara individu dengan individu dan antara individu dengan

lingkungan.23

Dalam perspektif agama, belajar merupakan kewajiban bagi setiap

orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam

meningkatkan derajat kehidupan mereka.

Firman Allah (QS Al Mujadalah/ 58: 11):

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

( QS. Mujadalah/ 58 : 11 )24

Sedangkan indikator belajar yang harus dimiliki peserta didik adalah

sebagai berikut:

23

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2010), 24

24

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ( Semarang : PT Tanjung Mas Inti,

1992 ) hlm.910

21

a. Belajar ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, sikap tingkah

laku dan ketrampilan yang relatif tetap dalam diri seseorang sesuai

tujuan yang diharapkan.

b. Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman yang bersifat

komulatif.

c. Belajar merupakan proses aktif komulatif yang terjadi melalui mental

proses.

Dari beberapa pemaparan tentang pengertian belajar tersebut kita

dapat memaknai prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai sebagai

akibat dari adanya kegiatan peserta didik berkaitan dengan belajarnya.

Prestasi belajar juga berarti hasil yang telah dicapai oleh murid sebagai

hasil belajarnya baik berupa angka huruf atau tindakan yang

mencerminkan hasil belajar yang telah dicapai masing-masing anak dalam

periode tertentu.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara garis

besar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor dalam dan faktor luar.25

a. Faktor Dalam

Yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan

belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar. Faktor dalam ini

meliputi:

1) Kondisi fisiologis

a) Kondisi fisik

b) Kondisi panca indera

2) Kondisi psikologis

a) Kecerdasan

b) Bakat

c) Minat

25

Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang,Psikologi Belajar, ( Semarang: IKIP

Semarang Press, 1990), hlm.148-155

22

d) Motivasi

e) Emosi

f) Kemampuan kognitif

b. Faktor Luar

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa.

1) Faktor lingkungan

a) Lingkungan alami

b) Lingkungan sosial

2) Faktor instrumental

a) Kurikulum

b) Program

c) Sarana dan fasilitas

d) Guru/ tenaga pengajar

3. Aspek-aspek Prestasi Belajar

Untuk membantu bagaimana merancang kurikulum yang sesuai

dengan keadaan peserta didik, apa ciri keberhasilannya, bagian-bagian

mana yang seharusnya diukur ketika pendidik ingin mengetahui

keberhasilan belajar peserta didik, Benjamin S. Bloom menawarkan

konsep taksonomi yang dikembangkan bersama dengan David R.

Krathwohl dan Simpson yang dikenal dengan taksonomi Bloom’s.

Bloom’s membagi tujuan belajar pada tiga domain, yaitu cognitive

domain, affective domain, dan psycho-motor domain.26

a. Cognitive Domain

Tingkat/hasil

belajar Ciri-cirinya

1. Knowledge -Jenjang belajar terendah

-Kemampuan mengingat fakta-fakta

26

Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001),

hlm. 27

23

-Kemampuan menghafalkan rumus, definisi,

prinsip, prosedur

-Dapat mendeskripsikan

2. Comprehension -Mampu menerjemahkan (pemahaman terjemah)

-Mampu menafsirkan, mendeskripsikan secara

verbal

-Mampu membuat estimasi

3. Application -Kemampuan menerapkan materi pelajaran

dalam situasi baru

-Kemampuan menetapkan prinsip atau

generalisasi pada situasi baru

-Dapat menyusun problema-problema sehingga

dapat menetapkan generalisasi

-Dapat mengenali hal-hal yang menyimpang dari

prinsip dan generalisasi

-Dapat mengenali fenomena baru dari prinsip

dan generalisasi

-Dapat meramalkan sesuatu yang akan terjadi

berdasarkan prinsip dan generalisasi-Dapat

menjelaskan alasan penggunan prinsip dan

generalisasi

4. Analysis -Dapat memisah-misahkan suatu integritas

menjadi unsur-unsur, menghubungkan

antarunsur, dan mengorganisasikan prinsip-

prinsip

-Dapat mengklasifikasikan prinsip-prinsip

-Dapat meramalkan sifat-sifat khusus tertentu

-Meramalkan kualitas/kondisi

-Mengetengahkan pola tata hubungan, atau sebab

akibat

24

-Mengenal pola dan prinsip-prinsip organisasi

materi yang dihadapi

-Meramalkan dasar sudut pandangan atau

kerangka acuan dari materi

5. Synthesis -Menyatukan unsur-unsur, atau bagian-bagian

menjadi satu keseluruhan

-Dapat menemukan hubungan yang unik

-Dapat merencanakan langkah yang konkrit

-Dapat mengabstraksikan suatu gejala, hipotesa,

hasil penelitian,dan sebagainya

6. Evaluation -Dapat menggunakan kriteria internal, dan

kriteria eksternal

-Evaluasi tentang ketetapan suatu karya/

dokumen(kriteria internal)

-Evaluasi tentang keajegan dalam memberikan

argumentasi (kriteria internal)

-Menentukan nilai/sudut pandang yang dipakai

dalam mengambil keputusan(kriteria internal)

-Membandingkan karya-karya yang relevan

(eksternal)

-Mengevaluasi suatu karya dengan kriteria

eksternal

b. Affective Domain

Tingkat/hasil

belajar Ciri-cirinya

1. Receiving -Aktif menerima dan sensitif(tanggap) dalam

menghadapi gejala-gejala(fenomena)

-Siswa sadar tetapi sikapnya pasifterhadap

stimulus

25

-Siswa sedia menerima, pasif terhadap fenomena

tetapi sikapnya mulai aktif

-Siswa mulai selektif, artinya sudak aktif melihat

dan memilih

2. Responding -Bersedia menerima, menanggapi dan aktif

menyeleksi reaksi

-Mengikuti sugesti dan patuh

-Sedia menanggapi atau merespon

-Puas dalam menanggapi

3. Valuing -Sudah mulai menyusun/memberikan persepsi

tentang obyek/fenomena

-Menerima nilai/percaya

-Memilih nilai/seleksi nilai

-Memiliki ikatan batin(memiliki keyakinan

terhadap nilai)

4. Organization -Pemilikan sistem nilai

-Aktif mengkonsepsikan nilai dalam dirinya

-Mengorganisasikan sistem nilai (menjaga agar

nilai menjadi aktif dan stabil)

5.Characterization

by a value or

value compleks

-Menyusun berbagai macam sistem nilai

menjadi nilai yang mapan dalam dirinya

-Predisposisi nilai (terapan dan pemilikan sistem

nilai)

-Karakteristik pribadi, atau internalisasi nilai

(nilai sudah menjadi bagian yang melekat

dalam pribadinya)

26

c. Psycho-motor Domain

Tingkat/hasil

belajar Ciri-cirinya

1. Perception -Mengenal obyek melalui pengamatan inderawi

-Mengolah hasil pengamatan (dalam fikiran)

-Melakukan seleksi terhadap obyek (pusat

perhatian)

2. Set -Mental set, atau kesiapan mental untuk bereaksi

-Physical set, kesiapan fisik untuk bereaksi

-Emotional set, kesiapan emosi/perasaan untuk

bereaksi

3.Guided

Response

-Melakukan imitasi (peniruan)

-Melakukan trial and eror (coba-coba salah )

-Pengembangan respon baru

4. Mechanism -Mulai tumbuh performance skill dalam berbagai

bentuk

-Respon-respon baru muncul dengan sendirinya

5.Complex overt

Response

-Sangat terampil (skillful performance) yang

digerakkan oleh aktifitas motoriknya

6. Adaptation -Pengembangan keterampilan individu untuk

gerakan yang dimodifikasi

-Pada tingkat yang tepat untuk menghadapi

problem solving

7. Origination -Mampu mengembangkan kreatifitas gerakan-

gerakan baru untuk menghadapi bermacam-

macam situasi atau problema-problema yang

spesifik

27

Tujuan dari pendidikan yang merupakan perubahan perilaku yang

direncanakan dapat dicapai melalui proses belajar mengajar. Prestasi

belajar merupakan hasil yang dicapai setelah mengikuti proses belajar

mengajar yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan. Belajar

mengusahakan perubahan perilaku dalam domain-domain

tersebut.Domain-domain dalam perilaku kejiwaan bukanlah kemampuan

tunggal, tetapi disusun secara hirarkis dari tingkat yang paling rendah dan

sederhana hingga yang paling tinggi dan kompleks.

Kaitannya dengan pembelajaran fikih melaui metode gallery walk

dan demonstrasi, ketiga domain atau ranah belajar tersebut sangat

mempengaruhi prestasi belajar fikih. Sekalipun bahan pelajaran fikih berisi

ranah kognitif, ranah afektif harus menjadi bagian integral dari bahan

pelajaran tersebut dan harus tampak dalam proses belajar dan hasil belajar

yang dicapai siswa. Hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam

berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin,

motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar,

dan hubungan sosial.

Sedangkan hasil belajar ranah psikomotorik berkenaan dengan

keterampilan atau kemampuan bertindak setelah menerima pengalaman

belajar tertentu. Dalam hal ini, pembelajaran fikih khususnya materi pokok

haji menuntut untuk memaksimalkan ranah ini agar siswa memiliki

kemampuan melakukan serangkaian tata cara dan urutan dalam

pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syari’at Islam.

D. Peningkatan Prestasi Belajar Fikih melalui Penerapan Metode Gallery

Walk dan Demonstrasi.

Berawal dari keprihatinan sebagai sosok guru akan prestasi belajar

peserta didik tentang pelajaran fiqih, maka muncullah upaya penerapan

metode gallery walk dan demonstrasi. Pada pra siklus terlihat jelas bahwa

28

masih banyak anak mendapatkan hasil kurang tuntas, kemudian pada siklus I

setelah diterapkannya metode gallery walk dan demonstrasi ada peningkatan

yang cukup signifikan ditunjukan dengan meningkatnya hasil belajar anak

yang jauh lebih baik dari pra siklus.

Setelah siklus I membuahkan hasil yang cukup signifikan maka siklus

kedua dijalankan, dengan penerapan metode gallery walk dan demonstrasi

pada siklus II sungguh memukau ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang

maksimal, hanya satu anak yang tidak tuntas.

Dengan demikian penerapan metode gallery walk dan demonstrasi pada

mata pelajaran fiqih bab haji sangat bagus. Benang merah yang dapat ditarik

dari penerapan metode di atas mulai dari pra siklus sampai pada siklus II

membuahkan hasil yang sangat baik.

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa

Inggris sering disebut Classroom Action Reseach, yaitu proses pengkajian

masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya

untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai

tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap

pengaruh dari perlakuan tersebut.1

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 60 hari, yaitu mulai

tanggal 28 Februari 2011 sampai dengan 25 April 2011. Tempat penelitian

adalah di kelas V MI Weleri Kendal tahun pelajaran 2010/2011.

C. Subyek Penelitian

a. Siswa kelas V MI Weleri Kendal

b. Peneliti sebagai pengamat sekaligus guru di dalam melakukan

pembelajaran fiqih dengan metode gallery walk dan demonstrasi.

D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemis

dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran

berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan dari siklus

sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari 4 tahapan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi.2

1 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010) hlm. 26

2 Rochiati Wiratmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005), hlm.66.

30

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart3

a. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian

1) Pra Siklus

Tahap pra siklus ini peneliti akan mengamati pembelajaran

fikih secara langsung di kelas V untuk mengidentifikasi masalah

dan menganalisis akar penyebab masalah. Kemudian menentukan

dan menetapkan tindakan apa yang akan digunakan untuk

mengatasi masalah tersebut.

2) Siklus 1

Pelaksanaan siklus 1 dimulai dari perencanaan ,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun penjelasannya

sebagai berikut :

a) Perencanaan

- Menyiapkan peserta didik benar-benar berada pada suasana

penyadaran diri untuk tetap semangat belajar dengan

menekankan pada keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap materi

pelajaran fikih yang sedang dibahas atau dipelajari.

- Menyiapkan Rencana Pembelajaran yang sesuai dengan

metode gallery walk dan demonstrasi. Dalam hal ini

3 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm.16.

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan

Pelaksanaan Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

31

ditekankan pada hasil pengamatan pada pra siklus yang

menekankan pada keaktifan siswa melalui pembelajaran

dengan metode gallery walk dan demonstrasi.

- Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP )

- Menyiapkan lembar soal

b) Pelaksanaan

- Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP

yang telah disiapkan.

c) Pengamatan

- Peneliti melakukan pengamatan pada saat berlangsungnya

proses pembelajaran.

d) Refleksi

- Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

- Menganalisa hasil pengamatan. Selanjutnya membuat

refleksi, apakah ada yang perlu dipertahankan dan

diperbaiki?

- Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi

untuk tindakan berikutnya.

- Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus

1

3) Siklus 2

Untuk pelaksanaan siklus 2 yang dilaksanakan di kelas V

MI Weleri adalah sebagai tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan

siklus 1. Langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus 2 dimulai

dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a) Perencanaan

- Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan

masalah.

- Meninjau kembali rencana pembelajaran yang disiapkan

untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi

siklus 1

32

- Menyiapkan lembar kerja observasi.

b) Pelaksanaan

- Guru/ peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

RPP yang disiapkan dan direvisi berdasarkan evaluasi

siklus 1.

c) Pengamatan

- Penamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan,dengan

menggunakan instrumen yang telah tersedia. Fokus

pengamatan adalah kegiatan siswa dalam mengerjakan

sesuatu sesuai dengan skenario pembelajaran.

d) Refleksi

- Refleksi pada siklus 2 ini dilakukan untuk

menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode gallery walk dan demonstrasi yang

diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam

rangka untuk mencapai kompetensi mata pelajaran fikih

secara maksimal.

b. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tabel 1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

No Rencana Kegiatan Waktu (minggu) ke

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Observasi awal X

2. Persiapan

Menyusun konsep pelaksanaan X X

Menyepakati jadwal dan tugas X

Menyusun instrumen X

Diskusi konsep pelaksanaan X

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan Pra Siklus X

33

Pelaksanaan Siklus 1 X

Pelaksanaan Siklus 2 X

4. Penyusunan Laporan

Menyusun konsep laporan X

Menyempurnakan draft laporan X

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali

informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk

mendapatkan informasi tersebut antara lain :

a. Metode Observasi

Yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-

fenomena yang diselidiki.4 Sebagai metode ilmiah, observasi dapat

diartikan sebagai pengamatan yang meliputi pemusatan perhatian

terhadap subjek dengan menggunakan seluruh alat indera. Sedangkan

Noeng Muhajir mengemukakan observasi sebagai interaksi antara

peneliti dan yang diteliti, dan ada pengaruh hambatan timbal balik.

Karena itu peneliti darus memandang yang diobservasi sebagai subyek,

mereka beraktifitas, segala sesuatunya indeterminan, dan secara bersama

keduanya membangun data penelitian.5

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan

dengan situasi proses pembelajaran fikih kelas V di MI Weleri Kendal

yang meliputi metode pembelajaran, media, sarana dan prasarana, serta

hasil pembelajaran fiqih sebelum dilakukannya tindakan pada siklus I

maupun silkus II.

4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, hlm. 130.

5 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996),

hlm. 115.

34

b. Tes

Tes menurut Sumadi Suryabrata sebagaimana dikutip oleh Chabib

Thoha adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau

perintah-perintah yang harus dijalankan, yang mendasarkan harus

bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan

perintah-perintah itu, penyelidik menngambil kesimpulan dengan cara

membandingkan dengan standar atau testee lainnya.6

Metode tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar peserta

didik yang telah melakukan pembelajaran fikih melalui metode gallery

walk dan demonstrasi sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran

berlangsung.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan

untuk mencari data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik itu

berupa catatan harian,memori, atau catatan penting lainnya.

Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan

mendapatkan data tentang sejarah perkembangan sekolah, keadaan guru,

siswa, karyawan, daftar nama peserta didik yang menjadi sampel

penelitian tindakan kelas, sarana prasarana, dan data lain yang

diperlukan dalam penelitian.

C. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan megurutkan

data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.

Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes, atau

dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis

6 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hlm.

43.

35

data deskriptif untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaan fikih pada

pokok bahasan materi Haji dengan penerapan metode gallery walk dan

demonstrasi.

Adapun teknik pengumpulan data yang terbentuk kuantitatif berupa

data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang

digunakan yaitu prosentase dengan rumus sebagai berikut :

Skor yang dicapai

Nilai = X 100 %

Skor maksimal

G. Indikator Kinerja

E. Mulyasa berpendapat bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat

dari segi proses dan hasil. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila

setidaknya 75% peserta didik terlibat secara aktif, baik secara fisik, mental

ataupun sosial selama proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga harus

menunjukkan kegairahan tinggi terhadap pembelajaran. Dari segi hasil,

proses pembelajaran dikatakan berhasil setidaknya terdapat 75% siswa yang

mengalami perubahan positif dan output yang bermutu tinggi.

36

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Weleri Kendal

1. Sejarah dan Perkembangan MI Weleri Kendal

Lulusan sekolah taman kanak-kanak (TK) tidak semuanya dapat

ditampung di sekolah-sekolah dasar favorit di lingkungan kecamatan

Weleri yang dikarenakan terbatasnya tempat. Sedangkan pemerintah RI

telah mencanangkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tingkat

SD/MI dan SMP/MTs, yang berarti memberi kesempatan bagi

masyarakat kurang mampu untuk tetap dapat menyekolahkan anaknya.

Oleh karena itu diperlukan lembaga formal yang dapat menampung

lulusan TK di kecamatan Weleri khususnya sekitar desa Weleri itu

sendiri.

Dengan berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Weleri

sangat membantu warga sekitar yang menginginkan anaknya sekolah di

lembaga sekolah agama. Hal ini sesuai dengan kurikulum madrasah

yang memuat materi keagamaan jauh lebih banyak daripada sekolah

dasar lain. Gedung yang ditempati madrasah ini milik sendiri, walaupun

proses penggunaannya bersama-sama dengan MDA, namun kegiatan

belajar mengajar tetap berjalan lancar.

2. Visi, Misi, dan Tujuan MI Weleri Kendal

a. Visi

Terwujudnya generasi Islam yang cerdas, terampil, dan berakhlakul

karimah.

b. Misi

1) Menyelenggarakan belajar mengajar yang kreatif, efektif, dan

inovatif.

37

2) Menumbuhkembangkan sifat produktif dalam bekerja

3) Membentuk pribadi siswa yang berakhlak Qur’ani

c. Tujuan

1) Membentuk tunas-tunas muda Islam yang bermoral, berilmu,

tangguh dan berkepribadian.

2) Mempersiapkan siswa berjiwa sportif, kreatif, dan inovatif.

3) Membentuk siswa yang berakhlak mulia, jujur, disiplin dan

berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

4) Meningkatkan prestasi akademik siswa pada semua mata

pelajaran.

3. Struktur Organisasi MI Weleri Kendal

Struktur Organisasi MI Weleri Kendal

Keterangan:

_____ : garis komando

------- : garis konsultasi

KS

YAYASAN NU WELERI KKM

BENDAHARA

WALI KELAS

KOORDINATOR

KEG.KESISWAAN

DEWAN GURU

SISWA MI WELERI

38

4. Keadaan Siswa

Tabel 2

Keadaan Siswa MI Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011

NO KELAS L P JUMLAH

1 I 7 9 16

2 II 6 6 12

3 III 7 8 15

4 IV 5 4 9

5 V 4 7 11

6 VI 11 4 15

JUMLAH 40 38 78

5. Keadaan Guru dan Karyawan

Tabel 3

Data Guru dan Karyawan MI Weleri Kendal Th. 2010/2011

No Nama Ijasah Jabatan Mengajar Ket

1 Nur Fuad, S.Pd.I S1 KS B. Arab,BTA PNS

2 Abdul Basith MAN WK. IV Guru Kelas GTY

3 Siti Saodah PGA Wali Kls I Guru Kelas GTY

4 Sri Munfaridah, S.Pd.I S1 WK. III Guru Kelas GTY

5 Ni’matul Izah, S.Pd.I S1 WK. VI Guru Kelas GTY

6 Yusuf TW, S.Pd.I S1 Wali Kls II Guru Kelas GTY

7 Siti Rokhmatun, A.Ma D2 WK. V Guru Kelas PNS

8 Supriyadi SMP - - PTT

39

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus

Pelaksanaan pra siklus dilaksanakan pada hari rabu tanggal 23

Maret 2011. Pada tahap pra siklus ini materi yang diajarkan adalah

tentang Haji. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

aktifitas peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dan untuk

mengetahui prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran fikih di

kelas V MI Weleri Kendal sebelum diterapkannya metode gallery walk

dan demonstrasi. Yaitu dengan mengamati secara langsung

pembelajaran yang ada di kelas kemudian dicatat yang terjadi selama

pembelajaran berlangsung.

Proses pembelajaran pada tahap pra siklus ini masih menggunakan

metode yang konvensional yaitu metode ceramah dan pengerjaan LKS.

Adapun hasil belajar dan keaktifan peserta didik pada pra siklus ini

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5

Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Pra Siklus

Keaktifan Siswa Jumlah

Kurang Aktif 5

Aktif 6

Jumlah Siswa 11

Persentase 54,55 %

40

Tabel 6

Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Pra Siklus

No Keterangan Nilai

1 Nilai Tertinggi 75

2 Nilai Terendah 55

Rata-rata 63,64

Persentase Ketuntasan 54,55 %

Dari hasil pengamatan pada tahap pra siklus tersebut dapat

dikatakan bahwa peserta didik belum terlihat aktif secara penuh dalam

proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan persentase keaktifan

siswa yang hanya 54,55 %. Angka tersebut jauh dari yang diharapkan.

Peserta didik belum menunjukkan keaktifannya karena proses

pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah

saja yang menjadikan penanaman konsep dalam materi pelajaran yang

diberikan kurang dipahami.

Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan pada akhir

pembelajaran didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada tahap pra siklus

yaitu 63,64, yang masih berada di bawah KKM yaitu 5 orang.

Sedangkan persentase ketuntasan masih 54,55 %.

Setelah mengamati hasil pembelajaran pada tahap pra siklus, ada

beberapa hal yang dapat diidentifikasi pada pelaksanaan tindakan pra

siklus, yaitu :

a. Pelaksanaan pembelajaran masih pada komunikasi satu arah

b. Model pembelajaran yang masih belum mengedepankan adanya

aktifitas peserta didik.

c. Pembelajaran yang ada di kelas berkaitan dengan sumber belajar

masih tergantung pada LKS.

41

d. Belum adanya praktek yang berkaitan dengan kehidupan nyata

peserta didik.

e. Metode ceramah yang monoton membuat peserta didik jenuh.

f. Penataan ruang kelas yang masih model konvensional.

Mengkaji hal tersebut, maka perlu adanya metode pembelajaran

baru yang mampu meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan peserta

didik. Metode yang dimaksud adalah gallery walk dan demonstrasi.

Solusi tersebut akan diterapkan menjadi sebuah tindakan untuk tahap

berikutnya yaitu pada tahap siklus 1.

2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1

Penelitian tindakan kelas pada siklus 1 dilaksanakan oleh peneliti

sekaligus sebagai pengampu mata pelajaran fikih kelas V di MI Weleri

Kendal. Pada siklus 1 ini dilakukan di kelas V dengan materi

pembelajaran Haji pada tanggal 30 Maret 2011. Solusi yang diperoleh

dari tahap refleksi pada pra siklus sebagai tindakan untuk mengatasi

masalah dan dalam pelaksanaan pembelajaran fikih di kelas kaitannya

dengan meningkatkan prestasi belajar.

Pelaksanaan siklus 1 ini dibagi dalam beberapa tahap :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala

sesuatu yang diperlukan dalam skenario pembelajaran yang telah

direncanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode

gallery walk dilanjutkan dengan demonstrasi.

2) Membuat lembar kerja yang akan diberikan kepada peserta

didik.

3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik.

4) Menyiapkan alat, sarana, dan media pembelajaran.

5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai

dengan metode gallery walk

42

6) Dilanjutkan dengan praktek demonstrasi.

7) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 1.

b. Tindakan

Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil pra siklus

2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi haji

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4) Guru melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan

menggunakan metode gallery walk dan demonstrasi

5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada

pada metode gallery walk dan demonstrasi

6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif

yaitu membagi peserta didik dalam 3 kelompok dan menata

meja kursi sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok.

7) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing

kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok.

8) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya

kepada kelompok lain secara bergilir

9) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

10) Guru mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok

terbaik kelompok yang kurang berhasil

11) Peserta didik melakukan tes individu sebagai bahan evaluasi

pada siklus 1 setelah pembelajaran kelompok

c. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar

siswa dan digunakan untuk mengamati proses pembelajaran

berlangsung. Pada siklus 1 ini, persentase keaktifan naik menjadi

72,73 % dan prestasi belajar siswa yang diperoleh sudah mengalami

43

peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum

pelaksanaan tindakan, namun masih belum mencapai indikator

keberhasilan yang ditentukan yaitu dengan ketuntasan klasikal 75 %.

Prestasi belajar pada siklus 1 ini adalah nilai rata-rata 68,64 dengan

ketuntasan belajar 63,64 %.

Tabel 7

Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus 1

Keaktifan Siswa Jumlah

Kurang Aktif 3

Aktif 8

Jumlah Siswa 11

Persentase 72,73 %

Tabel 8

Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Siklus 1

No Keterangan Nilai

1 Nilai Tertinggi 80

2 Nilai Terendah 60

Rata-rata 68,64

Persentase Ketuntasan 63,64 %

Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan

setelah penerapan metode gallery walk dan demonstrasi pada materi

pokok haji. Selain itu metode gallery walk dan demonstrasi juga

digunakan untuk membangkitkan semangat peserta didik dalam

mempelajari fikih khususnya materi pokok haji.

44

Dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus 1, peneliti

telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan walaupun masih terdapat

sedikit kekurangan dalam menciptakan keaktifan siswa.

Selama proses pembelajaran, siswa terlihat antusias.

Meskipun demikian, masih terlihat beberapa peserta didik yang pasif

dalam mengikuti pembelajaran.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 diperoleh nilai rata-

rata hasil belajar peserta didik sebesar 68,64 dengan ketuntasan

belajar 63,64 % dan persentase keaktifan peserta didik pada siklus 1

ini sebesar 72,73 %.

Meskipun hasil prestasi siklus 1 sudah memenuhi KKM,

tetapi masih ada beberapa peserta didik yang belum tuntas. Sehingga

penelitian ini masih memerlukan tindakan selanjutnya yaitu siklus 2.

Dari hasil refleksi siklus 1 maka perlu dilakukan beberapa

tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada

siklus 2. beberapa tindakan tersebut antara lain :

1) Guru harus dapat mengatur waktu dengan baik sehingga

pembelajaran tidak mengalami keterlambatan waktu dan dapat

berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan.pembelajaran.

2) Pengkondisian kelas yang lebih baik sehingga pembelajaran

berjalan dengan lancar.

3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif

dalam pembelajaran.

4) Guru harus lebih maksimal dalam membimbing peserta didik.

3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2

Menindaklanjuti hasil refleksi pada siklus 1 maka pada anggal 6

April 2011 diadakan tindakan siklus 2. Adapun pelaksanaan siklus 2 ini

dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :

45

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala

sesuatu yang diperlukan dalam skenario pembelajaran yang telah

direncanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode

gallery walk dilanjutkan dengan demonstrasi.

2) Membuat lembar kerja yang akan diberikan kepada peserta

didik.

3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik.

4) Menyiapkan alat, sarana, dan media pembelajaran.

5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai

dengan metode gallery walk

6) Guru sudah memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca

dan mempelajari materi pelajaran di rumah.

7) Dilanjutkan dengan praktek demonstrasi.

8) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 2.

b. Tindakan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil siklus 1

2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi haji

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4) Guru melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan

menggunakan metode gallery walk dan demonstrasi

5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada

pada metode gallery walk dan demonstrasi

6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif

yaitu membagi peserta didik dalam 3 kelompok dan menata

meja kursi sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok.

46

7) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing

kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok.

8) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya

kepada kelompok lain secara bergilir

9) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

10) Guru mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok

terbaik kelompok yang kurang berhasil

11) Peserta didik melakukan tes individu sebagai bahan evaluasi

pada siklus 2 setelah pembelajaran kelompok

c. Observasi

Hasil pengamatan penelitian tindakan kelas pada siklus 2

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 9

Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus 2

Keaktifan Siswa Jumlah

Kurang Aktif 2

Aktif 9

Jumlah Siswa 11

Persentase 81,82 %

Tabel 10

Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Siklus 2

No Keterangan Nilai

1 Nilai Tertinggi 100

2 Nilai Terendah 60

Rata-rata 83,18

Persentase Ketuntasan 90,91 %

47

Pada siklus 2 ini, prestasi belajar peserta didik meningkat

bila dibandingkan dengan siklus sebelumnya, yaitu rata-rata nilai

peserta didik adalah 83,18 dengan ketuntasan belajar 90,91 %. Dan

persentase keaktifan sebesar 81,82 %.

Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik sudah

lebih tertib dan lebih aktif dalam pembelajaran. Peserta didik

memperhatikan penjelasan dari guru dengan seksama dan tidak

melakukan aktivitas yang mengganggu proses pembelajaran.

Suasana kegiatan pembelajaran sudah lebih baik daripada siklus 1

dan peserta didik sangat antusias dalam pembelajaran menggunakan

metode gallery walk dan demonstrasi. Peran aktif peserta didik

selama pembelajaran berlangsung juga semakin optimal.

d. Refleksi

Setelah pengamatan terhadap hasil penelitian siklus 2

kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah

dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah pelaksanaan siklus 2

dipandang sudah cukup dalam meningkatkan prestasi belajar peserta

didik pada mata pelajaran fikih khususnya materi pokok haji. Hal ini

dibuktikan dengan data hasil tes siklus 2 yang menunjukkan adanya

peningkatan prestasi belajar dari siklus 1. Hasil yang ditunjukkan

dari nilai rata-rata kelas pada siklus 1 sebesar 68,64. sedangkan pada

siklus 2 meningkat menjadi 83,18. Ketuntasan belajar klasikal pada

siklus 2 sudah tercapai yaitu 90,91 %.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 2 sudah

memenuhi batas ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 75 %.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa sudah dapat memahami

materi dengan baik.

Peningkatan tersebut terjadi karena beberapa hal,

diantaranya keaktifan siswa yang sudah maksimal pada proses

pembelajaran, sudah terjalin kerjasama yang baik dalam kelompok

pada pelaksanaan metode gallery walk dan perhatian serta

48

keterampilan siswa yang sudah meningkat dalam melaksanakan

demonstrasi.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada pra siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa nilai dari

para peserta didik yang diambil berdasarkan nilai yang diperoleh pada

evaluasi pra siklus sebelum menggunakan metode gallery walk dan

demonstrasi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil

belajar peserta didik sebesar 63,64 dengan ketuntasan belajar 54,55 %. Dan

persentase keaktifan siswa pada pra siklus sebesar 54,55 %. Angka tersebut

masih belum memenuhi KKM yang ditentukan yakni 65 dan ketuntasan

klasikal 75 %.

Sedangkan hasil evaluasi siklus 1 diperoleh nilai rata-rata hasil

belajar peserta didik sebesar 68,64 dengan persentase ketuntasan klasikal

sebesar 63,63 %. Dan persentase keaktifan belajar peserta didik sebesar

72,73 %. Hasil ini memang belum menunjukkan tercapainya harapan

peneliti karena masih ada 4 siswa yang masih belum lulus KKM. Dengan

demikian diperlukan tindakan selanjutnya yakni pada siklus 2.

Pada tindakan yang terakhir yaitu siklus 2 diperoleh nilai rata-rata

hasil belajar peserta didik sebesar 83,18 dengan persentase ketuntasan

belajar klasikal sebesar 90,91. Dan persentase keaktifan belajar peserta didik

sebesar 81,82 %.

Hasil tindakan dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Terjadi peningkatan keaktifan peserta didik dari tahap pra siklus, siklus

1 dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel berikut :

49

Tabel 11

Perbandingan Persentase Keaktifan Belajar pada Tahap Pra Siklus,

Siklus 1 dan Siklus 2

No Pelaksanaan Siklus Persentase ( % )

1 Pra Siklus 54,55

2 Siklus 1 72,73

3 Siklus 2 81,82

2. Hasil tes akhir yang menunjukkan peningkatan dari tahap pra siklus,

siklus 1 dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 12

Perbandingan Nilai Rata-rata pada Tahap Pra Siklus,

Siklus 1 dan Siklus 2

No Pelaksanaan Siklus Nilai Rata-rata

1 Pra Siklus 63,64

2 Siklus 1 68,64

3 Siklus 2 83,18

Tabel 13

Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar pada Tahap

Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

No Pelaksanaan

Siklus

Tidak

Tuntas

Tuntas Jumlah Persentase

Ketuntasan

1 Pra Siklus 5 6 11 54,55 %

2 Siklus 1 4 7 11 63,64 %

3 Siklus 2 1 10 11 90,91 %

Dengan demikian hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan dapat

dicapai sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutnya. Dan akhirnya

50

dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode gallery walk dan

demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Weleri

Kendal tahun pelajaran 2010/2011 pada mata pelajaran fikih materi pokok

haji.

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis penelitian tentang upaya

meningkatkan prestasi belajar fikih materi pokok haji melalui metode gallery

walk dan demonstrasi bagi siswa kelas V MI Weleri Kendal tahun pelajaran

2010/2011, maka pada akhir skripsi ini dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Penerapan metode gallery walk dan demonstrasi dalam penelitian ini

membawa dampak positif terhadap aktivitas belajar siswa terutama

mengurangi kejenuhan dan sebagai variasi pembelajaran. Hal ini dapat

dilihat dari peningkatan persentase keaktifan belajar dari pra siklus, siklus

1 sampai siklus 2 yaitu dari 54,55 % menjadi 72,73 % dan meningkat lagi

menjadi 81,82 %.

2. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti di MI Weleri

Kendal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran gallery walk dan

demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok

haji kelas V di MI Weleri Kendal tahun pelajaran 2010/2011. Ini terbukti

pada penelitian pra siklus rata-rata nilai masih 63,64 dengan persentase

ketuntasan belajar sebesar 54,55 %. Mengalami peningkatan pada siklus 1

menjadi 68,64 dengan persentase 63,64 %. Dan meningkat lagi pada

siklus 2 sehingga dapat mencapai nilai di atas KKM 65 yaitu dengan nilai

rata-rata 83,18 dengan persentase ketuntasan belajar 90,91 %.

B. Saran

Mengingat pentingnya pembelajaran melalui metode gallery walk dan

demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, peneliti

mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut :

52

1. Kepada Guru Fikih

a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar

menyiapkan pembelajaran sebaik mungkin agar materi tersampaiakn

secara maksimal.

b. Guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan

materi yang akan disampaikan kepada peserta didik agar mudah dalam

memahami materi.

c. Pelaksanaan pembelajaran melalui metode gallery walk dan

demonstrasi pada mata pelajaran fikih ini agar dapat dilakukan tidak

hanya sampai pada selesainya penelitian ini saja, tetapi dilanjutkan

dan dilaksanakan secara kontinyu sebagai program untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa dan mengurangi kejenuhan dalam

pembelajaran.

2. Pihak Sekolah

a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung.

b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana

prasarana yang dibutuhkan.

c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya

meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi profesional serta

membekali diri dengan pengetahuan yang luas agar dapat

menghasilkan peserta didik yang cerdas, terampil dan berakhlakul

karimah yang mampu berdampak positif pada perkembangan dan

kemajuan sekolah.

C. Penutup

Dengan mengucapkan Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah

SWT, berkat hidayah dan taufik-Nya akhirnya penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan. Peneliti sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terlalu

sederhana dan jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan

peneliti dalam menyusun skripsi ini. Menyadari akan keterbatasan akhirnya

53

peneliti berharap atas kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan

skripsi ini.

Akhirnya kepada Allah jualah peneliti berserah diri dan kepada-

Nyalah peneliti mohon semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

peneliti dan kepada para pembaca yang budiman, serta betapapun

sederhananya penulisan skripsi ini semoga dapat pula bermanfaat demi

kemajuan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan kemajuan pendidikan

di Madrasah Ibtidaiyah Weleri Kendal khususnya. Dengan kesederhanaan

skripsi ini semoga bermanfaat pula bagi para peneliti lain dalam masalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Imam Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, Lebanon : Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah,

2008.

Arif, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat

Pers, 2002.

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Ashiddiqi, Teungku Hasybi, Pengantar Ilmu Fikih, Semarang : Pustaka Rizki

Putra, 1999.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Semarang : PT Tanjung Mas

Inti, 1992

Djamaroh , Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta, 2005.

Djamaroh, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :

Rineka Cipta, 2006 .

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep Karakteristik dan

Implementasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002.

Furchan, H. Arief, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2004. -

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta, Andi Offet, 2004, Jilid I

___________, Metodologi Research, Yogyakarta, Andi Offet, 2004, Jilid II

Ihsan , Fuad, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2008.

Ismail, SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang :

Rasail Media Group, 2008.

Karim, A. Syafii, Fiqih – Ushul Fiqh, Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Muhajir,Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,

1996.

Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi

Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab

Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

1999.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran: sebagai Referensi Bagi

Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan

Berkualitas, Jakarta: Kencana, 2010.

Rofiq, Ahmad, Hukum-hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2002.

Saminanto, Ayo Praktik PTK : Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: RaSAIL

Media Group, 2010 .

Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010.

Silbermen, Melvin L., Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung:

Nusa Media, 2006 .

Sudjana,Nana,Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 1989.

Sukmadinata, Nana Syaodah, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,

Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.

Syarifuddin, Amir, Garis-garis Besar Fiqh, Bogor: Kencana, 2003.

Thoha,Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang,Psikologi Belajar, Semarang: IKIP

Semarang Press, 1990.

Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka , 2005 .

Tim Redaksi, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UU RI NO.20

TH. 2003), Jakarta: Sinar Grafika, 2003.

Wiratmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005.

DAFTAR NAMA SISWA KELAS V MI WELERI KENDAL

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No Nama Siswa L / P

1 Dani Eko Prasetyo L

2 Indra Bayu L

3 Minnatul Azkiya P

4 Muhammad Sayoko L

5 Nurul Munasiqin L

6 Putri Ernawati P

7 Topah Khotijah P

8 Valentina Senja Maylani P

9 Winda Nurul Hikmah P

10 Yolanda Silvi Anggraini P

11 Zumaeroh P

Jumlah 11

Lembar Evaluasi Pra Siklus

I Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!

1. Haji menurut bahasa artinya….

a. pergi ke mekah

b. ziarah ke makam Rosulullah SAW

c. sengaja mengunjungi sesuatu

d. melaksanakan perintah Allah

2.

Ayat di atas menerangkan….

a. kewajiban haji

b. kewajiban puasa

c. sunah haji

d. perintah puasa

3. Hukum melaksanakan ibadah haji bagi yang telah mampu untuk

menjalankannya adalah….

a. sunah

b. makruh

c. wajib

d. mubah

4. Rukun haji ada …. Macam

a. empat

b. lima

c. enam

d. tujuh

5. Mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali disebut….

a. ihram

b. tawaf

c. wukuf

d. sa’i

6. Melontar tiga jumrah dilaksanakan di….

a. Mina

b. Mekah

c. Madinah

d. Muzdalifah

7. Berniat haji dengan berpakaian serba putih tak berjahit disebut….

a. tawaf

b. wukuf

c. tahallul

d. ihram

8. Mencukur atau menggunting rambut setidaknya 3 helai pada waktu haji

disebut….

a. ihram

b. wukuf

c. sa’i

d. tahallul

9. Wajib haji yang tertinggal dapat diganti dengan….

a. qada’

b. dam

c. mencukur rambut

d. melontar jumroh

10. Mendahulukan umrah daripada haji disebut haji….

a. tamattu’

b. ifrad

c. qiran

d. wada’

II Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan pengertian haji secara istilah !

2. Kapankah waktu pelaksanaan ibadah haji itu ?

3. Sebutkan 4 syarat wajib haji !

4. Tuliskan yang termasuk rukun haji !

5. Jelaskan 3 cara melaksanakan ibadah haji

Lembar Evaluasi Siklus 2

I Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!

1. Haji menurut bahasa artinya….

a. pergi ke mekah

b. ziarah ke makam Rosulullah SAW

c. sengaja mengunjungi sesuatu

d. melaksanakan perintah Allah

2. Sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah haji namun bila ditinggal

dapat diganti dengan dam disebut….

a. syarat haji c. sunah haji

b. rukun haji d. wajib haji

3. Orang yang bernazar haji hukum melaksanakannya adalah ….

a. sunah c. wajib

b. makruh d. mubah

4. Tawaf yang termasuk rukun haji ialah ….

a. wada c. qudum

b. ifadah d. sunah

5. Berniat haji dengan berpakaian serba putih tak berjahit disebut ….

a. tawaf c. wukuf

b. ihram d. sa’i

6. Mikat makani untuk jamaah haji Indonesia ialah ….

a. Juhfah c. Qarnul Manazil

b. Zatu Irqin d. Yalamlam

7. Sa’i dimulai dari ….

a. Safa c. Mina

b. Marwah d. Arafah

8. Haji dan umrah yang dilaksanakan bersamaan disebut ….

a. ifrad c. tamattu’

b. qiran d. qirad

9. Wajib haji yang tertinggal dapat diganti dengan….

a. qada’

b. dam

c. mencukur rambut

d. melontar jumroh

10. Larangan haji bagi wanita adalah ….

a. memakai kaos kaki c. tidak memakai pewangi

b. memakai kaos tangan d. memakai pakaian berjahit

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Jelasakan perbedaan antara rukun haji dan wajib haji !

2. Sebutkan 4 syarat wajib haji !

3. Ada berapakah rukun haji itu ? Sebutkan

4. Sebutkan 3 cara mengerjakan haji !

5. Tuliskan lafal talbiyah !

Kunci Jawaban Soal Pra Siklus

I. 1. c 6. a

2. a 7. d

3. c 8. d

4. c 9. b

5. b 10.a

II. 1. Haji adalah sengaja mengunjungi Kakbah di Mekah untuk melaksanakan

ibadah haji dengan syarat-syarat tertentu.

2. Waktu melaksanakan ibadah haji yaitu pada bulan yang ditentukan , yaitu

bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.

3. Syarat wajib haji :

a. Islam

b. Berakal

c. Balig

d. Merdeka

e. Mampu

4. Rukun Haji :

a. Ihram

b. Wukuf

c. Tawaf

d. Sa’i

e. Tahalul

f. Tertib

5. Cara melaksanakan ibadah haji :

a. Haji Tamattu’, jika seseorang melaksanakan umrah terlebih dahulu

kemudian melaksanakan haji.

b. Haji Ifrad, bila seseorang mengerjakan hajinya lebih dahulu kemudian

melaksanakan umrah.

c. Haji Qiran, jika pelaksanaan umrah dan haji dikerjakan secara

bersamaan

Kunci Jawaban Soal Siklus 2

I. 1. c

2. d

3. c

4. b

5. b

6. d

7. a

8. b

9. b

10. b

II. 1.Rukun haji bila tertinggal tidak sah hajinya dan tidak dapat diganti

dengan dam sedangkan wajib haji bila tertinggal dapat diganti dengan

dam (denda) dan hajinya menjadi sah.

2. Syarat wajib haji :

a. Islam

b. Berakal

c. Balig

d. Merdeka

e. Mampu

3. Rukun haji ada 6:

a. Ihram

b. Wukuf

c. Tawaf

d. Sa’i

e. Tahalul

f. Tertib

4. Cara mengerjakan haji

a. Haji Tamattu’, jika seseorang melaksanakan umrah terlebih dahulu

kemudian melaksanakan haji.

b. Haji Ifrad, bila seseorang mengerjakan hajinya lebih dahulu

kemudian melaksanakan umrah.

c. Haji Qiran, jika pelaksanaan umrah dan haji dikerjakan secara

bersamaan

5.

Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Pra Siklus

No Nama Siswa Keaktifan Siswa

Kurang Aktif Aktif

1 Dani Eko Prasetyo V

2 Indra Bayu V

3 Minnatul Azkiya V

4 Muhammad Sayoko V

5 Nurul Munasiqin V

6 Putri Ernawati V

7 Topah Khotijah V

8 Valentina Senja Maylani V

9 Winda Nurul Hikmah V

10 Yolanda Silvi Anggraini V

11 Zumaeroh V

Jumlah 5 6

Jumlah siswa yang aktif

Persentase = x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 6 x 100%

11

= 54,55 %

Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Pra Siklus

No Nama Siswa Nilai Tuntas Belajar

Tidak Ya

1 Dani Eko Prasetyo 55 V

2 Indra Bayu 60 V

3 Minnatul Azkiya 70 V

4 Muhammad Sayoko 55 V

5 Nurul Munasiqin 55 V

6 Putri Ernawati 70 V

7 Topah Khotijah 75 V

8 Valentina Senja Maylani 65 V

9 Winda Nurul Hikmah 65 V

10 Yolanda Silvi Anggraini 60 V

11 Zumaeroh 70 V

Jumlah 700 5 6

Rata-rata 63,64 - -

Jumlah siswa yang tuntas

Persentase Ketuntasan Klasikal = x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 6 x 100%

11

= 54,55 %

Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus 1

No Nama Siswa Keaktifan Siswa

Kurang Aktif Aktif

1 Dani Eko Prasetyo V

2 Indra Bayu V

3 Minnatul Azkiya V

4 Muhammad Sayoko V

5 Nurul Munasiqin V

6 Putri Ernawati V

7 Topah Khotijah V

8 Valentina Senja Maylani V

9 Winda Nurul Hikmah V

10 Yolanda Silvi Anggraini V

11 Zumaeroh V

Jumlah 3 8

Jumlah siswa yang aktif

Persentase = x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 8 x 100% = 72,73 %

11

Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Siklus 1

No Nama Siswa Nilai Tuntas Belajar

Tidak Ya

1 Dani Eko Prasetyo 60 V

2 Indra Bayu 65 V

3 Minnatul Azkiya 75 V

4 Muhammad Sayoko 60 V

5 Nurul Munasiqin 60 V

6 Putri Ernawati 75 V

7 Topah Khotijah 80 V

8 Valentina Senja Maylani 70 V

9 Winda Nurul Hikmah 70 V

10 Yolanda Silvi Anggraini 60 V

11 Zumaeroh 80 V

Jumlah 755 4 7

Rata-rata 68,64 - -

Jumlah siswa yang tuntas

Persentase Ketuntasan Klasikal = x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 7 x 100%

11

= 63,64 %

Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus 2

No Nama Siswa Keaktifan Siswa

Kurang Aktif Aktif

1 Dani Eko Prasetyo V

2 Indra Bayu V

3 Minnatul Azkiya V

4 Muhammad Sayoko V

5 Nurul Munasiqin V

6 Putri Ernawati V

7 Topah Khotijah V

8 Valentina Senja Maylani V

9 Winda Nurul Hikmah V

10 Yolanda Silvi Anggraini V

11 Zumaeroh V

Jumlah 2 9

Jumlah siswa yang aktif

Persentase = x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 9 x 100%

11

= 81,82 %

Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Siklus 2

No Nama Siswa Nilai Tuntas Belajar

Tidak Ya

1 Dani Eko Prasetyo 70 V

2 Indra Bayu 85 V

3 Minnatul Azkiya 90 V

4 Muhammad Sayoko 60 V

5 Nurul Munasiqin 80

6 Putri Ernawati 90 V

7 Topah Khotijah 100 V

8 Valentina Senja Maylani 85 V

9 Winda Nurul Hikmah 80 V

10 Yolanda Silvi Anggraini 75 V

11 Zumaeroh 100 V

Jumlah 915 1 10

Rata-rata 83,18 - -

Jumlah siswa yang tuntas

Persentase Ketuntasan Klasikal = x 100%

Jumlah seluruh siswa

= 10 x 100%

11

= 90,91 %

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Tahap Pra siklus

Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Weleri

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Mengenal tata cara ibadah hají

B. Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan tata cara Haji

C. Indikator :

Siswa dapat menjelaskan pengertian haji

Siswa dapat menjelaskan tentang waktu pelaksanaan haji

Siswa dapat menjelaskan tentang syarat haji, wajib haji dan rukun haji

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat

menjelaskan tata cara haji dengan benar.

E. Materi Pembelajaran

Haji

F. Metode Pembelajaran

Ceramah

Tanya jawab

Penugasan

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.

Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang haji

Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa

untuk menguasai materi tentang haji.

Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi: Guru meminta masing-masing siswa membaca buku teks

Fiqih tentang haji.

Konfirmasi: Guru meminta beberapa siswa untuk mengemukakan hasil

temuan tentang haji

Elaborasi: Guru melakukan tanya jawab tentang haji.

Elaborasi: Guru menggali pengalaman siswa melalu bacaan, film atau

sinteron dengan tema haji

Elaborasi: Meminta siswa untuk membaca dalil tentang haji.

3. Kegiatan Penutup

Guru memberikan penguatan atas temuan siswa dan menyimpulkan

materi tentang haji

Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi haji

Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing

H. Alat/Sumber Belajar

Kamus

Buku Fikih Kelas V MI

Ensiklopedi Islam

I. Penilaian

Teknik : Tes

Jenis : Tes Tertulis

Bentuk : Pilihan Ganda dan Essay

Mengetahui

Kepala Madrasah

NUR FUAD, S.Pd.I

NIP. 150289935

Kendal, 23 Maret 2011

Guru bidang studi Fikih

SITI ROKHMATUN A.Ma

NIP.198111142005012005

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Tahap Siklus 1

Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Weleri

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Mengenal tata cara ibadah hají

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan tata cara Haji

Mendemonstrasikan tata cara Haji

C. Indikator :

Siswa dapat menjelaskan pengertian haji

Siswa dapat menjelaskan tentang waktu pelaksanaan haji

Siswa dapat menjelaskan tentang syarat haji, wajib haji dan rukun haji

Siswa dapat mendemonstrasikan tata cara Haji

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat

menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara Haji dengan baik dan benar.

E. Materi Pembelajaran

Haji

F. Metode Pembelajaran

Ceramah

Tanya jawab

Gallery Walk

Demonstrasi

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

a Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.

Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang haji

Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa

untuk menguasai materi tentang haji.

Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih.

Kegiatan Inti

a Eksplorasi: Guru meminta masing-masing siswa membaca buku teks

Fiqih tentang haji.

b. Elaborasi : guru menerapkan

metode gallery walk dalam melaksanakan pembelajaran.

Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok

Kelompok diberi lembar

kerja

Siswa dibawah bimbingan guru mengerjakan tugaskelompok

sesuai dengan tema pembelajaran yatu materi Haji

Menempelkan hasil kerja kelompok di dinding

Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja

kelompok lain

Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang

ditanyakan oleh kelompok lain

c. Konfirmasi : Guru bersama siswa

mengklarifikasi hasil tugas kelompok

d. Guru diikuti siswa mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan ibadah

haji

3 Kegiatan Penutup

Guru memberikan penguatan atas temuan siswa dan

menyimpulkan materi tentang haji

Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi haji

Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing

H. Alat/Sumber Belajar

Kamus

Buku Fikih Kelas V MI

Ensiklopedi Islam

I. Penilaian

1. Teknik : Tes

2. Jenis : Tes Tertulis

3. Bentuk : Pilihan Ganda dan Essay

Mengetahui

Kepala Madrasah

NUR FUAD, S.Pd.I

NIP. 150289935

Kendal, 30 Maret 2011

Guru bidang studi Fikih

SITI ROKHMATUN A.Ma

NIP.198111142005012005

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Tahap Siklus 2

Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Weleri

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Mengenal tata cara ibadah hají

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan tata cara Haji

Mendemonstrasikan tata cara Haji

C. Indikator :

Siswa dapat menjelaskan pengertian haji

Siswa dapat menjelaskan tentang waktu pelaksanaan haji

Siswa dapat menjelaskan tentang syarat haji, wajib haji dan rukun haji

Siswa dapat mendemonstrasikan tata cara Haji

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat

menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara Haji dengan baik dan benar.

E. Materi Pembelajaran

Haji

F. Metode Pembelajaran

Ceramah

Tanya jawab

Gallery Walk

Demonstrasi

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan

Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.

Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang haji

Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa

untuk menguasai materi tentang haji.

Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih.

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi: Guru meminta masing-masing siswa

membaca buku teks Fiqih tentang haji.

b. Elaborasi : guru menerapkan metode gallery

walk dalam melaksanakan pembelajaran.

Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok

Kelompok diberi lembar kerja

Siswa dibawah bimbingan guru mengerjakan tugaskelompok

sesuai dengan tema pembelajaran yatu materi Haji

Menempelkan hasil kerja kelompok di dinding

Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja

kelompok lain

Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang

ditanyakan oleh kelompok lain

c. Konfirmasi : Guru bersama siswa mengklarifikasi hasil tugas kelompok

d. Guru diikuti siswa

mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan ibadah haji

3. Kegiatan Penutup

Guru memberikan penguatan atas temuan siswa dan menyimpulkan

materi tentang haji

Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi haji

Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing

J. Alat/Sumber Belajar

Kamus

Buku Fikih Kelas V MI

Ensiklopedi Islam

K. Penilaian

1. Teknik : Tes

2. Jenis : Tes Tulis

3. Bentuk : Pilihan Ganda dan Essay

Mengetahui

Kepala Madrasah

NUR FUAD, S.Pd.I

NIP. 150289935

Kendal, 6 April 2011

Guru bidang studi Fikih

SITI ROKHMATUN A.Ma

NIP.198111142005012005