upaya meningkatkan prestasi belajar fikih materi pokok haji melalui ...
Transcript of upaya meningkatkan prestasi belajar fikih materi pokok haji melalui ...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIKIH
MATERI POKOK HAJI MELALUI PENERAPAN
METODE GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI
BAGI SISWA KELAS V MI WELERI KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana
dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh:
SITI ROKHMATUN
NIM : 093111270
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Siti Rokhmatun
NIM : 093111270
Jurusan/ Progran Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 10 Juni 2011
Saya yang menyatakan,
Siti Rokhmatun
NIM. 093111270
NOTA PEMBIMBING Semarang, 10 Juni 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamualaikum, wr.wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi
naskah skripsi dengan :
Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fikih Materi Pokok Haji
Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi bagi
Siswa Kelas V MI Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011
Nama : Siti Rokhmatun
NIM : 093111270
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqosah.
Wassalamu’alaikum, wr.wb.
Pembimbing,
Amin Farih, M.Ag
NIP. 1971 06142000031002
MOTTO
….
“mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ( Semarang : PT Tanjung Mas Inti, 1992 )
hlm.92
PERSEMBAHAN
Dengan segala hormat dan kerendahan hati,
Skripsi ini peneliti persembahkan kepada
Suami tercinta
Kedua buah hati tersayang,
Amalia Fadhilah dan Muhammad Nabula Al Syauqi
Teman-teman senasib seperjuangan
Kepala madrasah beserta segenap dewan guru MI Weleri Kendal
ABSTRAK
Siti Rokhmatun (NIM : 093111270). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fikih
Materi Pokok Haji Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi bagi
Siswa Kelas V MI Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menerapkan metode pembelajaran gallery
walk dan demonstrasi pada mata pelajaran fikih materi pokok haji. (2) Meningkatkan
prestasi belajar peserta didik melalui penerapan metode pembelajaran gallery walk dan
demonstrasi.
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V MI Weleri Kendal tahun
pelajaran 2010/2011 dengan jumlah peserta didik 11, yang terdiri dari 4 peserta didik
laki-laki dan 7 peserta didik perempuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan yang terfokus dalam
kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa Penelitian Tindakan Kelas (
Classroom Action Research ) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah desain
penelitian model siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Pelaksanaan penelitian dibagi dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II yang
didahului dengan tahap pra siklus. Pada tahap pra siklus menggunakan metode
konvensional yang diterapkan guru sebelum penelitian dilaksanakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pra siklus dari 11 siswa yang
tidak tuntas 5 siswa dan yang tuntas 6 siswa dengan rata-rata hasil belajar adalah 63,64
sedangkan persentase ketuntasan belajar sebesar 54,55%. Hal ini menunjukkan perlu
adanya penelitian tindakan agar dapat meningkatkan prestasi peserta didik.
Setelah dilakukan tahap siklus I diperoleh hasil yang lebih baik dari pra siklus
yaitu dari 11 siswa yang tidak tuntas turun menjadi 4 siswa dan yang tuntas bertambah
menjadi 7 siswa dengan rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 68,64
dengan ketuntasan belajar 63,64%.
Pada siklus II setelah diadakan refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus II
mengalami peningkatan yaitu hanya 1 siswa yang tidak tuntas dan 10 siswa yang lain
sudah tuntas dengan peningkatan rata-rata hasil belajar menjadi 83,18 danketuntasan
belajar 90,91%.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode
pembelajaran gallery walk dan demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
didik mata pelajaran fikih materi pokok haji di kelas V MI Weleri tahun pelajaran
2010/2011.
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah swt yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufiq, maghfirah serta hidayah-Nya, sehingga akhirnya peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib
dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang
telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-
ilmu ke-Islaman, sehingga dapat menjadi bekal dan petunjuk bagi hidup dan kehidupan
kita di dunia yang selanjutnya di akhirat.
Suatu yang kebanggaan dan kebahagiaan bagi peneliti atas terselesainya
penulisan tugas akhir akademik ini, meskipun dalam proses penyusunannya banyak
mengalami hambatan dan cobaan, disebabkan lebih atas keterbatasan peneliti. Namun,
berkat bantuan dan motivasi serta doa dari berbagai pihak, alhamdulilllah peneliti dapat
melalui semua itu, walaupun peneliti menyadari skripsi yang berjudul Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Fikih Materi Pokok Haji Melalui Penerapan
Metode Gallery Walk dan Demonstrasi bagi Siswa Kelas V MI Weleri Kendal
Tahun Pelajaran 2010/2011, tentu jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya, kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam
penulisan skripsi ini, peneliti ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya
kepada :
1. Dr. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
2. Bapak Amin Farih, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan dan penyusunan skripsi
3. Para Dosen pengajar yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan serta para staff
karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
4. Suami tercinta beserta kedua buah hati tersayang Amalia Fadhilah dan Muhammad
Nabula Al Syauqi yang masih lucu dan menggemaskan, terima kasih atas perhatian
dan kasih sayang yang telah tercurahkan dan atas segala dukungannya dan motivasi
serta doa restunya sehingga terselesaikan studi ini.
5. Segenap Keluarga Besar MI Weleri Kendal atas segala dukungan yang telah
diberikan.
6. Shahabat-shahabatku “penghuni” kelas H, yang telah memberikan sebuah arti
tentang persahabatan dan terima kasih atas segala dukungan dan motivasi yang
diberikan selama ini, teriring doa jazakumullah khoiraljaza’ wajazakumullah
khoiran katsira. Amin.
Terakhir kali, peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan
yang ada dalam skripsi ini. Karena keterbatasan kemampuan, tenaga dan juga biaya
serta wawasan yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan
kritik yang konstruktif guna mengevaluasi dan memperbaiki skripsi ini. Dan peneliti
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca
pada umumnya serta hazanah ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul……………………………………………………………… i
Pernyataan Keaslian …. …………………………………………………… ii
Pengesahan …………….…………………………………………………… iii
Nota Pembimbing ..………………………………………………………… iv
Motto ………………………………………………………………………. v
Persembahan ….…………………………………………………………… vi
Abstrak……………………………………………………………………… vii
Kata Pengantar……. ...…………………………………………………….. viii
Daftar Isi……………………………………………………………………. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………… 1
B. Penegasan Istilah …………………………………….... 4
C. Permasalahan …………………………………….... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………… 6
E. Metode Penelitian ……………………………………… 7
F. Hipotesis Tindakan ……………………………… 10
BAB II PEMBELAJARAN FIKIH DAN METODE GALLERY WALK SERTA
DEMONSTRASI
A. Pembelajaran Fikih
1. Pengertian Pembelajaran Fikih ………………….. 11
2. Tujuan Pembelajaran Fikih ……………………… 13
3. Fungsi Pembelajaran Fikih ……………………… 13
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Fikih ……………… 14
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fikih .. 14
B. Metode Gallery Walk dan Demonstrasi
1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Demonstrasi... 15
2. Tujuan metode Gallery Walk dan Demonstrasi……. 18
3. Langkah-langkah penerapan Metode Gallery Walk dan
Demonstrasi ……………………………………… 18
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar ……………………… 19
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar …………………………………………….. 21
3. Aspek-aspek Prestasi Belajar ……………………. 22
D. Peningkatan Prestasi Belajar Fikih melalui Penerapan
Metode Gallery Walk dan Demonstrasi………………... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………….. 29
B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………... 29
C. Subyek Penelitian …………………………………….. 29
D. Prosedur Penelitian ………………………………….... 29
E. Metode Pengumpulan Data ………………………….... 33
F. Metode Analisis Data ………………………………… 34
G. Indikator Kinerja ……………………………………... 35
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MI Weleri ………………………… 36
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus ……. 39
2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 ……… 41
3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2 ………. 44
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………… 4
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………… 51
B. Saran ………………………………………………….. 51
C. Penutup ………………………………………………. 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Pendidikan juga berfungsi sebagai suatu proses untuk mendewasakan
manusia, atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk
memanusiakan manusia. Dalam mendewasakan ini tentunya melalui beberapa
proses dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tidak membutuhkan waktu
yang singkat tetapi melalui beberapa tahapan. Dalam proses pembelajaran
tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik
menjadi baik, sebagaimana pendidikan pada umumnya, jadi pendidikan
merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Proses
belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru dan siswa serta
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan belajar.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran dibutuhkan peran seorang guru
yang profesional agar materi yang disampaikan dapat diserap siswa. Adapun
langkah-langkah yang diambil oleh seorang guru agar dapat mencapai tujuan
kegiatan pembelajaran salah satunya adalah penggunaan metode mengajar.
“Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.2 Metode juga
merupakan seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik
1 Tim Redaksi, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UU RI NO.20 TH.
2003), ( Jakarta: Sinar Grafika, 2003 ), hlm. 2. 2 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1989 ), hlm. 76.
2
yang lebih signifikan dibanding dengan materi sendiri. Realita proses belajar
mengajar menunjukkan bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih
disenangi peserta didik meskipun sebenarnya materi yang disampaikan tidak
terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang cukup baik karena disampaikan
dengan cara yang kurang menarik maka materi itu sendiri kurang dapat
diserap oleh peserta didik. Oleh karena itu penerapan metode yang tepat
sangat mempengaruhi pencapaian keberhasilan dalam proses mengajar.
Dalam memilih metode yang digunakan dalam proses belajar
mengajar, seorang guru perlu mempunyai alasan yang kuat dan faktor-faktor
yang mendukung pemilihan metode tersebut. Melihat pada hakekatnya metode
adalah penerapan prinsip-prinsip psikologi dan prinsip-prinsip pendidikan
bagi perkembangan peserta didik.3
Sebelum penelitian tindakan, bahwa metode yang digunakan guru di
kelas V MI Weleri Kendal pada mata pelajaran fikih masih menggunakan
metode ceramah, siswa menunjukkan sikap yang kurang aktif dan cenderung
pasif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihat pada saat proses
pembelajaran itu berlangsung. Selama proses pembelajaran, beberapa dari
siswa tersebut tidak memperhatikan penjelasan materi yang diberikan guru
dan ada juga yang mengobrol dengan teman bahkan ada yang mengerjakan
tugas mata pelajaran lain. Sehingga siswa tidak berperan aktif dalam
mengikuti pelajaran. Oleh karena itu guru mencoba mencari alternatif metode
yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu materi dalam pelajaran fikih
yaitu materi Haji.
Setiap ibadah dalam Islam, pelaksanaannya harus berdasarkan nash
hukum yang tegas baik dari Al-Qur’an maupun as-Sunnah. Haji adalah salah
satu rukun Islam setelah syahadatain, shalat, zakat, dan puasa. Adapun dasar
haji tersebut adalah sebagai berikut :
3 Nana Syaodah Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, ( Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2000 ), hlm.196-197.
3
Al-Qur’an ( Q.S. Ali Imran/3: 97 )
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam
Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah
dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah;
Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”4
As-Sunnah
“Dari Ibnu Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw, bersabda : “Islam
didirikan atas lima sendi, yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, memberikan
zakat, mengerjakan haji ke Baitullah dan berpuasa pada bulan
Ramadhan.”
(HR. Bukhari dan Muslim )5
Pada mata pelajaran fikih yang mengajarkan keterampilan dalam
melaksanakan praktik ajaran agama sangat diperlukan metode yang
komunikatif, mengingat secara paedagogis agama Islam yang diajarkan bukan
hanya untuk dihafal guna menjadi ilmu pengetahuan atau kognitif, tetapi
4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ( Semarang : PT Tanjung Mas Inti,
1992 ) hlm.92
5 Al-Imam Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, (Lebanon : Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2008),
hlm 14-15
4
untuk dihayati (afektif) dan diamalkan (psikomotorik).6 Dan ranah
psikomotorik sendiri merupakan perwujudan dari ranah kognitif dan ranah
afektif yang dikuasai siswa sehingga kedua unsur di atas mempengaruhi
pembentukan ranah psikomotorik yang akan dikuasai siswa.
Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk
mempermudah pemahaman pembelajaran fikih materi pokok Haji, maka
diperlukan cara yang tepat agar siswa lebih mudah memahami materi Haji.
Kaitannya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan metode gallery walk
dan demonstrasi sebagai metode pembelajaran dalam peningkatan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran fikih, khususnya materi pokok Haji.
Metode gallery walk dan demonstrasi merupakan salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar fikih.
Dengan metode gallery walk dan demonstrasi, siswa akan dapat terlibat secara
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Dengan metode gallery
walk dan demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada pelajaran fikih materi pokok Haji.
Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk
meneliti tentang prestasi belajar fikih melalui penerapan metode gallery walk
dan demonstrasi di MI Weleri Kendal.
Dengan pertimbangan tersebut penulis mengambil judul : “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Fikih Materi Pokok Haji Melalui
Penerapan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi Bagi Siswa Kelas V MI
Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.
B. Penegasan Istilah
Agar pemahaman terhadap maksud judul menjadi terarah serta untuk
menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan judul skripsi ini
maka penulis merasa perlu untuk mengemukakan makna dan maksud kata-
kata dalam judul tersebut sekaligus memberikan batasan- batasan istilah agar
6 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2008 ), hlm.159.
5
dapat dipahami secara kongkrit dan lebih operasional. Adapun penjelasan
istilah tersebut adalah:
1. Upaya
Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dsb.7
2 Meningkatkan
Meningkatkan adalah menaikkan ( derajat, taraf, dsb ),
mempertinggi, memperhebat ( produksi dsb ).8.
3 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan
yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut
perubahan tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prestasi belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah keaktifan
siswa dalam pembelajaran dan pencapaian nilai KKM yaitu nilai 65.
4 Mata Pelajaran Fikih
Fikih menurut bahasa adalah “Tahu” dan “Paham”. Sedangkan
menurut terminologi, fikih adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum
syara’ yang diperoleh dari dalil-dalil yang tafsil (terperinci).9
5 Metode Gallery Walk dan Demonstrasi
Gallery walk ( pameran berjalan ) atau disebut juga galeri belajar
merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa
pelajari.10
Metode ini adalah model pembelajaran yang kegiatannya diikuti
oleh beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama-sama
kemudian dipamerkan sambil berjalan kepada kelompok lain.
Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan sesuatu kegiatan baik
7 Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka , 2005 ), hlm.
1250. 8 Tim Redaksi, Kamus, hlm. 1198.
9 Teungku Hasybi Ashiddiqi, Pengantar Ilmu Fikih, ( Semarang : Pustaka Rizki Putra,
1999), hlm. 15. 10
Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusa
Media, 2006 ), hlm 274.
6
secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang
relevan dengan pokok bahasan atau materi yang dikaji.11
6 MI Weleri Kendal
MI Weleri Kendal adalah sebuah lembaga sekolah dasar yang
berasaskan Islam dan berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan
Ma’arif Nahdlatul Ulama kabupaten Kendal.
Maksud dari penegasan istilah tersebut adalah peneliti ingin
meningkatkan prestasi belajar siswa yang di bawah KKM yaitu nilai 65,
sehingga dengan penerapan metode gallery walk dan demonstrasi dapat
mencapai KKM yang telah ditentukan.
C. Permasalahan
Bertolak dari latar belakang masalah dan beberapa pokok pikiran di
atas, maka permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah :
1. Bagaimana metode gallery walk dan demonstrasi pada pembelajaran fikih
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V di MI Weleri Kendal tahun
pelajaran 2010/2011 ?
2. Bagaimana metode gallery walk dan demonstrasi pada pembelajaran fikih
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di MI Weleri Kendal tahun
pelajaran 2010/2011 ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk menemukan format skenario pembelajaran fikih dengan
penerapan metode gallery walk dan demonstrasi sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa pada
pembelajaran fikih dengan penerapan metode gallery walk dan
demonstrasi di kelas V MI Weleri Kendal.
11
Syaiful Bahri Djamaroh dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka
Cipta, 2006 ), hlm. 102.
7
2. Manfaat
a. Secara teoritis
1) Dengan penelitian ini, penulis dapat mengetahui konsep
penerapan metode gallery walk dan demonstrasi dalam
pembelajaran fikih kelas V di MI Weleri Kendal.
2) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan
yang bernilai ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya di lembaga pendidikan tersebut.
b. Secara praktis
1) Penerapan metode gallery walk dan demonstrasi dapat
memberikan nuansa baru bagi siswa untuk dapat meningkatkan
prestasi belajar pada kelas V di MI Weleri Kendal.
2) Bagi guru, diperolehnya suatu variasi pembelajaran yang sesuai
dengan tuntunan KTSP yang berdasarkan kurikulum 2008,
yaitu memberi banyak kreatifitas pada siswa dan pendidik
sebagai fasilitator.
3) Bagi siswa, menumbuhkan keaktifan, kemampuan
bekerjasama, kemampuan untuk bertindak, berkomunikasi,
serta suasana pembelajaran yang menyenangkan.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, atau dalam
bahasa Inggris sering disebut Classroom Action Reseach, yaitu penelitian
yang dilakukan oleh guru di kelas dengan penekanan pada peningkatan
kualitas maupun praktek dalam proses pembelajaran.12
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 60 hari dan
bertempat di kelas V MI Weleri Kendal.
12
Saminanto, Ayo Praktik PTK : Penelitian Tindakan Kelas, ( Semarang: RaSAIL Media
Group, 2010 ), hlm. 2-3.
8
3. Subyek Penelitian
a. Siswa kelas V MI Weleri Kendal
b. Peneliti sebagai pengamat sekaligus guru di dalam melakukan
pembelajaran fikih dengan metode gallery walk dan demonstrasi.
4. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemis
dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran
berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan dari siklus
sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari 4 tahapan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan
refleksi.13
5. Metode Pengumpulan Data
Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk
menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti
untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain :
a. Metode Observasi
Yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
fenomena-fenomena yang diselidiki.14
Sebagai metode ilmiah,
observasi dapat diartikan sebagai pengamatan yang meliputi
pemusatan perhatian terhadap subjek dengan menggunakan seluruh
alat inderanya.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang
berkaitan dengan situasi proses pembelajaran fiqih kelas V di MI
Weleri Kendal.
b. Tes
Tes menurut Sumadi Suryabrata sebagaimana dikutip oleh
Chabib Thoha adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan
13
Rochiati Wiratmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm.66. 14
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, ( Yogyakarta, Andi Offet, 2004), Jil.2, hlm. 130
9
atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang mendasarkan
harus bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan atau
melakukan perintah-perintah itu, penyelidik menngambil kesimpulan
dengan cara membandingkan dengan standar atau testee lainnya.15
Metode tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar
peserta didik yang telah melakukan pembelajaran fikih melalui
metode gallery walk dan demonstrasi sebagai evaluasi setelah proses
pembelajaran berlangsung.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang
digunakan untuk mencari data-data otentik yang bersifat
dokumentasi, baik itu berupa catatan harian,memori, atau catatan
penting lainnya.
Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk
mengetahui dan mendapatkan daftar nama peserta didik yang
menjadi sampel penelitian tindakan kelas.
6. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar,
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan
oleh data.
Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes,
atau dengan menggunsksn metode yang lain kemudian diolah dengan
analisis data deskriptif untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran
fikih pada pokok bahasan materi Haji dengan penerapan metode gallery
walk dan demonstrasi.
Adapun teknik pengumpulan data yang terbentuk kuantitatif berupa
15 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada),
hlm. 43.
10
data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang
digunakan yaitu prosentase dengan rumus sebagai berikut :
Skor yang dicapai
Nilai = X 100 %
Skor maksimal
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis ialah “dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah, akan
ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta itu
membenarkan.”16
Jadi hipotesis ialah “merupakan suatu pernyataan sementara yang
diajukan untuk memecahkan suatu masalah, atau untuk menerangkan suatu
gejala.”17
Adapun hipotesis yang penulis ajukan ialah ada peningkatan prestasi
belajar fikih materi pokok Haji melalui penerapan metode gallery walk dan
demonstrasi bagi siswa kelas V di MI Weleri Kendal tahun pelajaran
2010/2011.
16
Sutrisno Hadi., Metodologi Research, ( Yogyakarta : Andi Offset, 2000 ), Jilid 1, hlm.
69. 17
H. Arief Furchan, M.A., Ph.D., Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, ( Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 114
11
BAB II
PEMBELAJARAN FIKIH DAN METODE GALLERY WALK
SERTA DEMONSTRASI
A. Pembelajaran Fikih
1. Pengertian Pembelajaran Fikih
Dalam menjabarkan pengertian pembelajaran fikih, penulis akan
menguraikan sesuai dengan susunan kata yang membentuknya yaitu
“pembelajaran” dan “fikih”.
E. Mulyasa mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya yang bertujuan
untuk menghasilkan perubahan perilaku. Dalam interaksi tersebut sangat
dipengaruhi oleh faktor internal yang datang dari individu maupun faktor
eksternal yang datang dari lingkungan.1
Sementara itu, dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
tahun 2003 Bab I pasal 1 dijelaskan bahwa “pembelajaran merupakan
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.”2
Beralih ke pengertian “fikih”, secara bahasa mempunyai arti “tahu”
atau “paham”.3 Sebagaimana firman Allah SWT yang disebutkan dalam
Al-Qur’an surah at-Taubah/9 :87
“Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang, dan
hati mereka telah dikunci mati Maka mereka tidak mengetahui
(kebahagiaan beriman dan berjihad).” (QS.at Taubah/9: 87).4
1 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 100. 2 Tim Redaksi, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UU RI NO.20 TH.
2003), ( Jakarta: Sinar Grafika, 2003 ), hlm. 4 3 TM. Hasbi ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fikih, (Semarang : Pustaka Rizki Putra,
1997), hlm.15
12
Adapun pengertian fikih menurut istilah ada beberapa pendapat
sebagai berikut :
a. Ibnu Subki dari kalangan Syafi’iyah mendefinisikan fikih sebagai
berikut:
“Ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyah yang digali
dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili.” 5
b. Abdul Wahhab Khalaf memberi pengertian fikih sebagai hukum-
hukum syara’ yang bersifat praktis yang bersumber dari dalil-dalil
yang rinci.6
c. A. Syafii Karim menjelaskan fikih sebagai suatu ilmu yang
mempelajari syariat Islam yang bersifat amaliah (perbuatan) diperoleh
dari dalil-dalil hukum yang terinci dari ilmu tersebut.7
Meskipun terdapat perbedaan dalam konteks redaksi, namun secara
substansi, ketiga pendapat di atas berujung pada satu pengertian tentang
fikih yaitu sebagai ilmu yang mempelajari syariat Islam baik dalam
konteks asal hukum maupun praktek dari syariat Islam itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian pembelajaran dan
fikih di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran fikih adalah
proses interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan untuk
mengembangkan kreatifitas berfikir siswa dalam bidang syariat Islam, baik
dalam konteks asal hukumnya maupun praktiknya sehingga siswa mampu
menguasai materi tersebut.
4 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ( Semarang : PT Tanjung Mas Inti,
1992 ) hlm.294 5 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, ( Bogor: Kencana, 2003), hlm. 5
6 Ahmad Rofiq, Hukum-hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002), hlm. 5 7 A. Syafii Karim, Fiqih – Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 11
13
2. Tujuan Pembelajaran Fikih
Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik
agar dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara
pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam kaffah
(sempurna).
Adapun pembelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat :
a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam yang
baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk
dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dan baik sebagai perwujudan dari ketaatan dan menjalankan ajaran
agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT,
dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia dan makhluk lainnya
maupun hubungan dengan lingkungannya.8
3. Fungsi Pembelajaran Fikih
Pada dasarnya pembelajaran fikih memiliki fungsi-fungsi sebagai
berikut :
a. Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada
Allah SWT, sebagai pedoman untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat.
b. Membiasakan pengamalan terhadap hukum Islam pada peserta didik
dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku
di madrasah dan masyarakat.
c. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah
dan masyarakat.
8 Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab , Bab VII
14
d. Meneguhkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta
menanamkan akhlak peserta didik seoptimal mungkin.
e. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri dalam
lingkungan fisik dan sosialnya.
f. Memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan-kelemahan peserta
didik dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah dalam kehidupan
sehari-hari.
g. Membekali peserta didik akan bidang fikih atau hukum Islam untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Ruang Lingkup Fikih
Ruang lingkup mata pelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi:
a. Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang
cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara
taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
b. Fikih muamalah, yang menyangkut pengenalan dan pemahaman
mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan
haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam
meminjam.9
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fikih Kelas V
Standar Kompetensi mata pelajaran fikih berisi sekumpulan
kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mapel
fikih di Madrasah Ibtidaiyah. Kemampuan ini berorientasi kepada perilaku
afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam
rangka memperkuat keimanan, ketakwaan dan ibadah kepada Allah SWT.
9 Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab , Bab VII
15
Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar fikih kelas V
yaitu:10
Kelas V, Semester I
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal ketentuan makanan
dan minuman yang halal dan
haram.
1.1 Menjelaskan ketentuan makanan
dan minuman yang halal dan
haram
1.2 Menjelaskan binatang yang halal
dan haram dagingnya
1.3 Menjelaskan manfaat makanan
dan minuman halal
1.4 menjelaskan akibat makanan dan
minuman haram
Kelas V, Semester II
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
2. Mengenal ketentuan kurban 2.1 Menjelaskan ketentuan kurban
2.2 Mendemonstrasikan tata cara
kurban
3. Mengenal tata cara ibadah
haji
3.1 Menjelaskan tata cara haji
3.2 Mendemonstrasikan tata cara haji
B. Metode Gallery Walk dan Demonstrasi
1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Demonstrasi
Secara bahasa, metode berasal dari kata metha dan hodos, “metha”
berarti melalui dan “hodos” berarti jalan atau cara. Sehingga metode dapat
diartikan sebagai suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.11
Dalam
10
Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 2008 11
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 61.
16
Kamus Umum Bahasa Indonesia, metode berarti cara yang telah teratur
dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud (dalam ilmu
pengetahuan dan sebagainya.12
Sedangkan secara istilah, metode berarti jalan yang ditempuh oleh
seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau
perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya.13
Bila
dikaitkan dengan pembelajaran, dapat diambil pengertian bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan
serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai yang diharapkan.14
Metode berkedudukan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam
kegiatan belajar mengajar, yaitu metode berfungsi sebagai alat perangsang
dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Agar kegiatan
belajar mengajar tidak membosankan bagi anak didik, dan guru dapat
berhasil dalam penyampaian pesan-pesan keilmuan serta anak didik tidak
dirugikan maka metode yang digunakan harus tepat dan bervariasi.
Metode juga berkedudukan sebagai strategi pengajaran. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan daya serap anak didik, sehingga guru
harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan
efisien. Yaitu dengan menguasai teknik-teknik penyajian atau yang sering
disebut dengan metode mengajar.
Antara metode dan tujuan jangan sampai bertolak belakang.
Artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Bila
tidak, maka akan sia-sia perumusan tujuan tersebut. Jadi, guru sebaiknya
menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar,
12
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka ,
1999 ), hlm.649. 13
Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 87. 14
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:
RaSAIL Media Group, 2008), hlm. 8.
17
sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.15
Metode gallery walk merupakan bagian dari strategi-strategi
pembelajaran yang ada pada model pembelajaran berbasis PAIKEM
( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan ).16
Gallery walk ( pameran berjalan ) atau disebut juga galeri belajar
merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa
pelajari.17
Metode ini adalah model pembelajaran yang kegiatannya diikuti
oleh beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama-sama
kemudian dipamerkan sambil berjalan kepada kelompok lain.
Sedangkan metode demonstrasi menurut Syaiful Bahri Djamaroh
adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses
atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.18
Sedangkan Armai Arief menjelaskan bahwa metode demonstrasi
adalah “metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelassuatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa”.19
Metode gallery walk dan demonstrasi juga merupakan metode
pembelajaran yang memberi kesempatan penuh kepada siswa untuk
mengembangkan kreatifitas mereka. Dengan tujuan siswa dapat mengikuti
pembelajaran di kelas dan menjadi siswa yang aktif baik kehadirannya,
mengungkapkan pendapatnya, menemukan hal yang baru, bukan hanya
sekedar siswa yang pasif. Pembelajaran ini juga dianggap menyenangkan
karena siswa terlibat langsung dalam materi pelajaran yang diajarkan
15
Syaiful Bahri Djamaroh dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 75. 16
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, hlm. 73. 17
Melvin L. Silbermen, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusa
Media, 2006 ), hlm 274. 18
Syaiful Bahri Djamaroh, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2005), hlm. 239. 19
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, ( Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 190.
18
sehingga dapat menambah pengalaman yang dapat mengembangkan
kecakapannya.
2. Tujuan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi
Tujuan dari penerapan metode gallery walk ini adalah untuk
membangun kerja sama kelompok (cooperative learning) dan saling
memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar.20
Adapun tujuan dari penerapan metode demonstrasi adalah
membimbing dan mengarahkan anak untuk menggunakan mata dan
telinganya secara terpadu sehingga hasil dari pengamatan kedua indera itu
dapat menambah penguasaan mata pelajaran yang diberikan.
Metode demonstrasi lebih banyak digunakan untuk memperjelas
cara mengerjakan atau kaifiyat suatu proses ibadah, misalnya berwudlu,
shalat, haji dan materi lain yang bersifat motorik. Metode ini juga sebagai
suatu wahanauntuk memberikan pengalaman belajar agar anak dapat
menguasai pelajaran lebih baik. Dalam metode ini anak dilatih untuk
menangkap unsur-unsur penting untuk proses pengamatan, sehingga
kemungkinan melakukan kesalahan sangat kecil bila terus menirukan apa
yang telah didemonstrasikan oleh guru dibandingkan jika ia melakukan hal
yang sama hanya berdasarkan penjelasan lisan oleh guru.
3. Langkah-langkah Penerapan Metode Gallery Walk dan Demonstrasi
a. Langkah-langkah penerapan metode gallery walk:
1) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok
2) Kelompok diberi kertas plano/ flip cart
3) Tentukan topik/ tema pelajaran
4) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding
5) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja
kelompok lain
20
Ismail SM, Strategi, hlm. 89
19
6) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang
ditanyakan oleh kelompok lain.
7) Koreksi bersama-sama
8) Klarifikasi dan penyimpulan21
b. Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi:
1) Persiapan/ perencanaan
a) Tetapkan tujuan demonstrasi
b) Tetapkan langkah-langkah pokok demonstrasi
c) Siapkan alat-alat yang diperlukan
2) Pelaksanaan demonstrasi
a) Usahakan demonstrasi dapat diikuti, diamati oleh seluruh kelas
b) Tumbuhkan sikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya
jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan.
c) Beri kesempatan setiap siswa untuk mencoba sehingga siswa
merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.
d) Buatlah penilaian dari kegiatan siswa, dalam demonstrasi
tersebut.
3) Tindak lanjut demonstrasi
Setelah demonstrasi selesai, berikanlah tugas kepada siswa baik
secara tertulis maupun secara lisan. Dengan demikian kita dapat
menilai sejauh mana hasil demonstrasi dipahami siswa.22
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai prestasi belajar, dalam
hal ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang definisi belajar. Muhibbin
Syah mengungkapkan pengertian belajar sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
21
Ismail SM, Strategi, hlm. 89 22
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2009), hlm. 84.
20
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.
Sedangkan menurut (Wingkel, 1987) sebagaimana dikutip oleh
Yatim Riyanto, belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang
berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu dan antara individu dengan
lingkungan.23
Dalam perspektif agama, belajar merupakan kewajiban bagi setiap
orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam
meningkatkan derajat kehidupan mereka.
Firman Allah (QS Al Mujadalah/ 58: 11):
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
( QS. Mujadalah/ 58 : 11 )24
Sedangkan indikator belajar yang harus dimiliki peserta didik adalah
sebagai berikut:
23
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2010), 24
24
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, ( Semarang : PT Tanjung Mas Inti,
1992 ) hlm.910
21
a. Belajar ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, sikap tingkah
laku dan ketrampilan yang relatif tetap dalam diri seseorang sesuai
tujuan yang diharapkan.
b. Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman yang bersifat
komulatif.
c. Belajar merupakan proses aktif komulatif yang terjadi melalui mental
proses.
Dari beberapa pemaparan tentang pengertian belajar tersebut kita
dapat memaknai prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai sebagai
akibat dari adanya kegiatan peserta didik berkaitan dengan belajarnya.
Prestasi belajar juga berarti hasil yang telah dicapai oleh murid sebagai
hasil belajarnya baik berupa angka huruf atau tindakan yang
mencerminkan hasil belajar yang telah dicapai masing-masing anak dalam
periode tertentu.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara garis
besar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor dalam dan faktor luar.25
a. Faktor Dalam
Yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar. Faktor dalam ini
meliputi:
1) Kondisi fisiologis
a) Kondisi fisik
b) Kondisi panca indera
2) Kondisi psikologis
a) Kecerdasan
b) Bakat
c) Minat
25
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang,Psikologi Belajar, ( Semarang: IKIP
Semarang Press, 1990), hlm.148-155
22
d) Motivasi
e) Emosi
f) Kemampuan kognitif
b. Faktor Luar
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
1) Faktor lingkungan
a) Lingkungan alami
b) Lingkungan sosial
2) Faktor instrumental
a) Kurikulum
b) Program
c) Sarana dan fasilitas
d) Guru/ tenaga pengajar
3. Aspek-aspek Prestasi Belajar
Untuk membantu bagaimana merancang kurikulum yang sesuai
dengan keadaan peserta didik, apa ciri keberhasilannya, bagian-bagian
mana yang seharusnya diukur ketika pendidik ingin mengetahui
keberhasilan belajar peserta didik, Benjamin S. Bloom menawarkan
konsep taksonomi yang dikembangkan bersama dengan David R.
Krathwohl dan Simpson yang dikenal dengan taksonomi Bloom’s.
Bloom’s membagi tujuan belajar pada tiga domain, yaitu cognitive
domain, affective domain, dan psycho-motor domain.26
a. Cognitive Domain
Tingkat/hasil
belajar Ciri-cirinya
1. Knowledge -Jenjang belajar terendah
-Kemampuan mengingat fakta-fakta
26
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001),
hlm. 27
23
-Kemampuan menghafalkan rumus, definisi,
prinsip, prosedur
-Dapat mendeskripsikan
2. Comprehension -Mampu menerjemahkan (pemahaman terjemah)
-Mampu menafsirkan, mendeskripsikan secara
verbal
-Mampu membuat estimasi
3. Application -Kemampuan menerapkan materi pelajaran
dalam situasi baru
-Kemampuan menetapkan prinsip atau
generalisasi pada situasi baru
-Dapat menyusun problema-problema sehingga
dapat menetapkan generalisasi
-Dapat mengenali hal-hal yang menyimpang dari
prinsip dan generalisasi
-Dapat mengenali fenomena baru dari prinsip
dan generalisasi
-Dapat meramalkan sesuatu yang akan terjadi
berdasarkan prinsip dan generalisasi-Dapat
menjelaskan alasan penggunan prinsip dan
generalisasi
4. Analysis -Dapat memisah-misahkan suatu integritas
menjadi unsur-unsur, menghubungkan
antarunsur, dan mengorganisasikan prinsip-
prinsip
-Dapat mengklasifikasikan prinsip-prinsip
-Dapat meramalkan sifat-sifat khusus tertentu
-Meramalkan kualitas/kondisi
-Mengetengahkan pola tata hubungan, atau sebab
akibat
24
-Mengenal pola dan prinsip-prinsip organisasi
materi yang dihadapi
-Meramalkan dasar sudut pandangan atau
kerangka acuan dari materi
5. Synthesis -Menyatukan unsur-unsur, atau bagian-bagian
menjadi satu keseluruhan
-Dapat menemukan hubungan yang unik
-Dapat merencanakan langkah yang konkrit
-Dapat mengabstraksikan suatu gejala, hipotesa,
hasil penelitian,dan sebagainya
6. Evaluation -Dapat menggunakan kriteria internal, dan
kriteria eksternal
-Evaluasi tentang ketetapan suatu karya/
dokumen(kriteria internal)
-Evaluasi tentang keajegan dalam memberikan
argumentasi (kriteria internal)
-Menentukan nilai/sudut pandang yang dipakai
dalam mengambil keputusan(kriteria internal)
-Membandingkan karya-karya yang relevan
(eksternal)
-Mengevaluasi suatu karya dengan kriteria
eksternal
b. Affective Domain
Tingkat/hasil
belajar Ciri-cirinya
1. Receiving -Aktif menerima dan sensitif(tanggap) dalam
menghadapi gejala-gejala(fenomena)
-Siswa sadar tetapi sikapnya pasifterhadap
stimulus
25
-Siswa sedia menerima, pasif terhadap fenomena
tetapi sikapnya mulai aktif
-Siswa mulai selektif, artinya sudak aktif melihat
dan memilih
2. Responding -Bersedia menerima, menanggapi dan aktif
menyeleksi reaksi
-Mengikuti sugesti dan patuh
-Sedia menanggapi atau merespon
-Puas dalam menanggapi
3. Valuing -Sudah mulai menyusun/memberikan persepsi
tentang obyek/fenomena
-Menerima nilai/percaya
-Memilih nilai/seleksi nilai
-Memiliki ikatan batin(memiliki keyakinan
terhadap nilai)
4. Organization -Pemilikan sistem nilai
-Aktif mengkonsepsikan nilai dalam dirinya
-Mengorganisasikan sistem nilai (menjaga agar
nilai menjadi aktif dan stabil)
5.Characterization
by a value or
value compleks
-Menyusun berbagai macam sistem nilai
menjadi nilai yang mapan dalam dirinya
-Predisposisi nilai (terapan dan pemilikan sistem
nilai)
-Karakteristik pribadi, atau internalisasi nilai
(nilai sudah menjadi bagian yang melekat
dalam pribadinya)
26
c. Psycho-motor Domain
Tingkat/hasil
belajar Ciri-cirinya
1. Perception -Mengenal obyek melalui pengamatan inderawi
-Mengolah hasil pengamatan (dalam fikiran)
-Melakukan seleksi terhadap obyek (pusat
perhatian)
2. Set -Mental set, atau kesiapan mental untuk bereaksi
-Physical set, kesiapan fisik untuk bereaksi
-Emotional set, kesiapan emosi/perasaan untuk
bereaksi
3.Guided
Response
-Melakukan imitasi (peniruan)
-Melakukan trial and eror (coba-coba salah )
-Pengembangan respon baru
4. Mechanism -Mulai tumbuh performance skill dalam berbagai
bentuk
-Respon-respon baru muncul dengan sendirinya
5.Complex overt
Response
-Sangat terampil (skillful performance) yang
digerakkan oleh aktifitas motoriknya
6. Adaptation -Pengembangan keterampilan individu untuk
gerakan yang dimodifikasi
-Pada tingkat yang tepat untuk menghadapi
problem solving
7. Origination -Mampu mengembangkan kreatifitas gerakan-
gerakan baru untuk menghadapi bermacam-
macam situasi atau problema-problema yang
spesifik
27
Tujuan dari pendidikan yang merupakan perubahan perilaku yang
direncanakan dapat dicapai melalui proses belajar mengajar. Prestasi
belajar merupakan hasil yang dicapai setelah mengikuti proses belajar
mengajar yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan. Belajar
mengusahakan perubahan perilaku dalam domain-domain
tersebut.Domain-domain dalam perilaku kejiwaan bukanlah kemampuan
tunggal, tetapi disusun secara hirarkis dari tingkat yang paling rendah dan
sederhana hingga yang paling tinggi dan kompleks.
Kaitannya dengan pembelajaran fikih melaui metode gallery walk
dan demonstrasi, ketiga domain atau ranah belajar tersebut sangat
mempengaruhi prestasi belajar fikih. Sekalipun bahan pelajaran fikih berisi
ranah kognitif, ranah afektif harus menjadi bagian integral dari bahan
pelajaran tersebut dan harus tampak dalam proses belajar dan hasil belajar
yang dicapai siswa. Hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam
berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin,
motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar,
dan hubungan sosial.
Sedangkan hasil belajar ranah psikomotorik berkenaan dengan
keterampilan atau kemampuan bertindak setelah menerima pengalaman
belajar tertentu. Dalam hal ini, pembelajaran fikih khususnya materi pokok
haji menuntut untuk memaksimalkan ranah ini agar siswa memiliki
kemampuan melakukan serangkaian tata cara dan urutan dalam
pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syari’at Islam.
D. Peningkatan Prestasi Belajar Fikih melalui Penerapan Metode Gallery
Walk dan Demonstrasi.
Berawal dari keprihatinan sebagai sosok guru akan prestasi belajar
peserta didik tentang pelajaran fiqih, maka muncullah upaya penerapan
metode gallery walk dan demonstrasi. Pada pra siklus terlihat jelas bahwa
28
masih banyak anak mendapatkan hasil kurang tuntas, kemudian pada siklus I
setelah diterapkannya metode gallery walk dan demonstrasi ada peningkatan
yang cukup signifikan ditunjukan dengan meningkatnya hasil belajar anak
yang jauh lebih baik dari pra siklus.
Setelah siklus I membuahkan hasil yang cukup signifikan maka siklus
kedua dijalankan, dengan penerapan metode gallery walk dan demonstrasi
pada siklus II sungguh memukau ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang
maksimal, hanya satu anak yang tidak tuntas.
Dengan demikian penerapan metode gallery walk dan demonstrasi pada
mata pelajaran fiqih bab haji sangat bagus. Benang merah yang dapat ditarik
dari penerapan metode di atas mulai dari pra siklus sampai pada siklus II
membuahkan hasil yang sangat baik.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa
Inggris sering disebut Classroom Action Reseach, yaitu proses pengkajian
masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya
untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai
tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap
pengaruh dari perlakuan tersebut.1
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 60 hari, yaitu mulai
tanggal 28 Februari 2011 sampai dengan 25 April 2011. Tempat penelitian
adalah di kelas V MI Weleri Kendal tahun pelajaran 2010/2011.
C. Subyek Penelitian
a. Siswa kelas V MI Weleri Kendal
b. Peneliti sebagai pengamat sekaligus guru di dalam melakukan
pembelajaran fiqih dengan metode gallery walk dan demonstrasi.
D. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemis
dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran
berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan dari siklus
sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari 4 tahapan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi.2
1 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010) hlm. 26
2 Rochiati Wiratmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm.66.
30
Model Spiral dari Kemmis dan Taggart3
a. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian
1) Pra Siklus
Tahap pra siklus ini peneliti akan mengamati pembelajaran
fikih secara langsung di kelas V untuk mengidentifikasi masalah
dan menganalisis akar penyebab masalah. Kemudian menentukan
dan menetapkan tindakan apa yang akan digunakan untuk
mengatasi masalah tersebut.
2) Siklus 1
Pelaksanaan siklus 1 dimulai dari perencanaan ,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun penjelasannya
sebagai berikut :
a) Perencanaan
- Menyiapkan peserta didik benar-benar berada pada suasana
penyadaran diri untuk tetap semangat belajar dengan
menekankan pada keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap materi
pelajaran fikih yang sedang dibahas atau dipelajari.
- Menyiapkan Rencana Pembelajaran yang sesuai dengan
metode gallery walk dan demonstrasi. Dalam hal ini
3 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm.16.
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelaksanaan
Pelaksanaan
?
31
ditekankan pada hasil pengamatan pada pra siklus yang
menekankan pada keaktifan siswa melalui pembelajaran
dengan metode gallery walk dan demonstrasi.
- Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP )
- Menyiapkan lembar soal
b) Pelaksanaan
- Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah disiapkan.
c) Pengamatan
- Peneliti melakukan pengamatan pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran.
d) Refleksi
- Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
- Menganalisa hasil pengamatan. Selanjutnya membuat
refleksi, apakah ada yang perlu dipertahankan dan
diperbaiki?
- Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi
untuk tindakan berikutnya.
- Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus
1
3) Siklus 2
Untuk pelaksanaan siklus 2 yang dilaksanakan di kelas V
MI Weleri adalah sebagai tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan
siklus 1. Langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus 2 dimulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a) Perencanaan
- Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan
masalah.
- Meninjau kembali rencana pembelajaran yang disiapkan
untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi
siklus 1
32
- Menyiapkan lembar kerja observasi.
b) Pelaksanaan
- Guru/ peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
RPP yang disiapkan dan direvisi berdasarkan evaluasi
siklus 1.
c) Pengamatan
- Penamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan,dengan
menggunakan instrumen yang telah tersedia. Fokus
pengamatan adalah kegiatan siswa dalam mengerjakan
sesuatu sesuai dengan skenario pembelajaran.
d) Refleksi
- Refleksi pada siklus 2 ini dilakukan untuk
menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode gallery walk dan demonstrasi yang
diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam
rangka untuk mencapai kompetensi mata pelajaran fikih
secara maksimal.
b. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No Rencana Kegiatan Waktu (minggu) ke
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Observasi awal X
2. Persiapan
Menyusun konsep pelaksanaan X X
Menyepakati jadwal dan tugas X
Menyusun instrumen X
Diskusi konsep pelaksanaan X
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan Pra Siklus X
33
Pelaksanaan Siklus 1 X
Pelaksanaan Siklus 2 X
4. Penyusunan Laporan
Menyusun konsep laporan X
Menyempurnakan draft laporan X
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali
informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk
mendapatkan informasi tersebut antara lain :
a. Metode Observasi
Yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-
fenomena yang diselidiki.4 Sebagai metode ilmiah, observasi dapat
diartikan sebagai pengamatan yang meliputi pemusatan perhatian
terhadap subjek dengan menggunakan seluruh alat indera. Sedangkan
Noeng Muhajir mengemukakan observasi sebagai interaksi antara
peneliti dan yang diteliti, dan ada pengaruh hambatan timbal balik.
Karena itu peneliti darus memandang yang diobservasi sebagai subyek,
mereka beraktifitas, segala sesuatunya indeterminan, dan secara bersama
keduanya membangun data penelitian.5
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan
dengan situasi proses pembelajaran fikih kelas V di MI Weleri Kendal
yang meliputi metode pembelajaran, media, sarana dan prasarana, serta
hasil pembelajaran fiqih sebelum dilakukannya tindakan pada siklus I
maupun silkus II.
4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, hlm. 130.
5 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996),
hlm. 115.
34
b. Tes
Tes menurut Sumadi Suryabrata sebagaimana dikutip oleh Chabib
Thoha adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau
perintah-perintah yang harus dijalankan, yang mendasarkan harus
bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan
perintah-perintah itu, penyelidik menngambil kesimpulan dengan cara
membandingkan dengan standar atau testee lainnya.6
Metode tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar peserta
didik yang telah melakukan pembelajaran fikih melalui metode gallery
walk dan demonstrasi sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran
berlangsung.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan
untuk mencari data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik itu
berupa catatan harian,memori, atau catatan penting lainnya.
Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan
mendapatkan data tentang sejarah perkembangan sekolah, keadaan guru,
siswa, karyawan, daftar nama peserta didik yang menjadi sampel
penelitian tindakan kelas, sarana prasarana, dan data lain yang
diperlukan dalam penelitian.
C. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan megurutkan
data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.
Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes, atau
dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis
6 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hlm.
43.
35
data deskriptif untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaan fikih pada
pokok bahasan materi Haji dengan penerapan metode gallery walk dan
demonstrasi.
Adapun teknik pengumpulan data yang terbentuk kuantitatif berupa
data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang
digunakan yaitu prosentase dengan rumus sebagai berikut :
Skor yang dicapai
Nilai = X 100 %
Skor maksimal
G. Indikator Kinerja
E. Mulyasa berpendapat bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat
dari segi proses dan hasil. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bila
setidaknya 75% peserta didik terlibat secara aktif, baik secara fisik, mental
ataupun sosial selama proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga harus
menunjukkan kegairahan tinggi terhadap pembelajaran. Dari segi hasil,
proses pembelajaran dikatakan berhasil setidaknya terdapat 75% siswa yang
mengalami perubahan positif dan output yang bermutu tinggi.
36
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Weleri Kendal
1. Sejarah dan Perkembangan MI Weleri Kendal
Lulusan sekolah taman kanak-kanak (TK) tidak semuanya dapat
ditampung di sekolah-sekolah dasar favorit di lingkungan kecamatan
Weleri yang dikarenakan terbatasnya tempat. Sedangkan pemerintah RI
telah mencanangkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tingkat
SD/MI dan SMP/MTs, yang berarti memberi kesempatan bagi
masyarakat kurang mampu untuk tetap dapat menyekolahkan anaknya.
Oleh karena itu diperlukan lembaga formal yang dapat menampung
lulusan TK di kecamatan Weleri khususnya sekitar desa Weleri itu
sendiri.
Dengan berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Weleri
sangat membantu warga sekitar yang menginginkan anaknya sekolah di
lembaga sekolah agama. Hal ini sesuai dengan kurikulum madrasah
yang memuat materi keagamaan jauh lebih banyak daripada sekolah
dasar lain. Gedung yang ditempati madrasah ini milik sendiri, walaupun
proses penggunaannya bersama-sama dengan MDA, namun kegiatan
belajar mengajar tetap berjalan lancar.
2. Visi, Misi, dan Tujuan MI Weleri Kendal
a. Visi
Terwujudnya generasi Islam yang cerdas, terampil, dan berakhlakul
karimah.
b. Misi
1) Menyelenggarakan belajar mengajar yang kreatif, efektif, dan
inovatif.
37
2) Menumbuhkembangkan sifat produktif dalam bekerja
3) Membentuk pribadi siswa yang berakhlak Qur’ani
c. Tujuan
1) Membentuk tunas-tunas muda Islam yang bermoral, berilmu,
tangguh dan berkepribadian.
2) Mempersiapkan siswa berjiwa sportif, kreatif, dan inovatif.
3) Membentuk siswa yang berakhlak mulia, jujur, disiplin dan
berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
4) Meningkatkan prestasi akademik siswa pada semua mata
pelajaran.
3. Struktur Organisasi MI Weleri Kendal
Struktur Organisasi MI Weleri Kendal
Keterangan:
_____ : garis komando
------- : garis konsultasi
KS
YAYASAN NU WELERI KKM
BENDAHARA
WALI KELAS
KOORDINATOR
KEG.KESISWAAN
DEWAN GURU
SISWA MI WELERI
38
4. Keadaan Siswa
Tabel 2
Keadaan Siswa MI Weleri Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011
NO KELAS L P JUMLAH
1 I 7 9 16
2 II 6 6 12
3 III 7 8 15
4 IV 5 4 9
5 V 4 7 11
6 VI 11 4 15
JUMLAH 40 38 78
5. Keadaan Guru dan Karyawan
Tabel 3
Data Guru dan Karyawan MI Weleri Kendal Th. 2010/2011
No Nama Ijasah Jabatan Mengajar Ket
1 Nur Fuad, S.Pd.I S1 KS B. Arab,BTA PNS
2 Abdul Basith MAN WK. IV Guru Kelas GTY
3 Siti Saodah PGA Wali Kls I Guru Kelas GTY
4 Sri Munfaridah, S.Pd.I S1 WK. III Guru Kelas GTY
5 Ni’matul Izah, S.Pd.I S1 WK. VI Guru Kelas GTY
6 Yusuf TW, S.Pd.I S1 Wali Kls II Guru Kelas GTY
7 Siti Rokhmatun, A.Ma D2 WK. V Guru Kelas PNS
8 Supriyadi SMP - - PTT
39
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus
Pelaksanaan pra siklus dilaksanakan pada hari rabu tanggal 23
Maret 2011. Pada tahap pra siklus ini materi yang diajarkan adalah
tentang Haji. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
aktifitas peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dan untuk
mengetahui prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran fikih di
kelas V MI Weleri Kendal sebelum diterapkannya metode gallery walk
dan demonstrasi. Yaitu dengan mengamati secara langsung
pembelajaran yang ada di kelas kemudian dicatat yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung.
Proses pembelajaran pada tahap pra siklus ini masih menggunakan
metode yang konvensional yaitu metode ceramah dan pengerjaan LKS.
Adapun hasil belajar dan keaktifan peserta didik pada pra siklus ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5
Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Pra Siklus
Keaktifan Siswa Jumlah
Kurang Aktif 5
Aktif 6
Jumlah Siswa 11
Persentase 54,55 %
40
Tabel 6
Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Pra Siklus
No Keterangan Nilai
1 Nilai Tertinggi 75
2 Nilai Terendah 55
Rata-rata 63,64
Persentase Ketuntasan 54,55 %
Dari hasil pengamatan pada tahap pra siklus tersebut dapat
dikatakan bahwa peserta didik belum terlihat aktif secara penuh dalam
proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan persentase keaktifan
siswa yang hanya 54,55 %. Angka tersebut jauh dari yang diharapkan.
Peserta didik belum menunjukkan keaktifannya karena proses
pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah
saja yang menjadikan penanaman konsep dalam materi pelajaran yang
diberikan kurang dipahami.
Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan pada akhir
pembelajaran didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada tahap pra siklus
yaitu 63,64, yang masih berada di bawah KKM yaitu 5 orang.
Sedangkan persentase ketuntasan masih 54,55 %.
Setelah mengamati hasil pembelajaran pada tahap pra siklus, ada
beberapa hal yang dapat diidentifikasi pada pelaksanaan tindakan pra
siklus, yaitu :
a. Pelaksanaan pembelajaran masih pada komunikasi satu arah
b. Model pembelajaran yang masih belum mengedepankan adanya
aktifitas peserta didik.
c. Pembelajaran yang ada di kelas berkaitan dengan sumber belajar
masih tergantung pada LKS.
41
d. Belum adanya praktek yang berkaitan dengan kehidupan nyata
peserta didik.
e. Metode ceramah yang monoton membuat peserta didik jenuh.
f. Penataan ruang kelas yang masih model konvensional.
Mengkaji hal tersebut, maka perlu adanya metode pembelajaran
baru yang mampu meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan peserta
didik. Metode yang dimaksud adalah gallery walk dan demonstrasi.
Solusi tersebut akan diterapkan menjadi sebuah tindakan untuk tahap
berikutnya yaitu pada tahap siklus 1.
2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1
Penelitian tindakan kelas pada siklus 1 dilaksanakan oleh peneliti
sekaligus sebagai pengampu mata pelajaran fikih kelas V di MI Weleri
Kendal. Pada siklus 1 ini dilakukan di kelas V dengan materi
pembelajaran Haji pada tanggal 30 Maret 2011. Solusi yang diperoleh
dari tahap refleksi pada pra siklus sebagai tindakan untuk mengatasi
masalah dan dalam pelaksanaan pembelajaran fikih di kelas kaitannya
dengan meningkatkan prestasi belajar.
Pelaksanaan siklus 1 ini dibagi dalam beberapa tahap :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala
sesuatu yang diperlukan dalam skenario pembelajaran yang telah
direncanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode
gallery walk dilanjutkan dengan demonstrasi.
2) Membuat lembar kerja yang akan diberikan kepada peserta
didik.
3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik.
4) Menyiapkan alat, sarana, dan media pembelajaran.
5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai
dengan metode gallery walk
42
6) Dilanjutkan dengan praktek demonstrasi.
7) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 1.
b. Tindakan
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil pra siklus
2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi haji
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan
menggunakan metode gallery walk dan demonstrasi
5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada
pada metode gallery walk dan demonstrasi
6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif
yaitu membagi peserta didik dalam 3 kelompok dan menata
meja kursi sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok.
7) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing
kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok.
8) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya
kepada kelompok lain secara bergilir
9) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
10) Guru mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok
terbaik kelompok yang kurang berhasil
11) Peserta didik melakukan tes individu sebagai bahan evaluasi
pada siklus 1 setelah pembelajaran kelompok
c. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar
siswa dan digunakan untuk mengamati proses pembelajaran
berlangsung. Pada siklus 1 ini, persentase keaktifan naik menjadi
72,73 % dan prestasi belajar siswa yang diperoleh sudah mengalami
43
peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum
pelaksanaan tindakan, namun masih belum mencapai indikator
keberhasilan yang ditentukan yaitu dengan ketuntasan klasikal 75 %.
Prestasi belajar pada siklus 1 ini adalah nilai rata-rata 68,64 dengan
ketuntasan belajar 63,64 %.
Tabel 7
Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus 1
Keaktifan Siswa Jumlah
Kurang Aktif 3
Aktif 8
Jumlah Siswa 11
Persentase 72,73 %
Tabel 8
Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Siklus 1
No Keterangan Nilai
1 Nilai Tertinggi 80
2 Nilai Terendah 60
Rata-rata 68,64
Persentase Ketuntasan 63,64 %
Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan
setelah penerapan metode gallery walk dan demonstrasi pada materi
pokok haji. Selain itu metode gallery walk dan demonstrasi juga
digunakan untuk membangkitkan semangat peserta didik dalam
mempelajari fikih khususnya materi pokok haji.
44
Dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus 1, peneliti
telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan walaupun masih terdapat
sedikit kekurangan dalam menciptakan keaktifan siswa.
Selama proses pembelajaran, siswa terlihat antusias.
Meskipun demikian, masih terlihat beberapa peserta didik yang pasif
dalam mengikuti pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 diperoleh nilai rata-
rata hasil belajar peserta didik sebesar 68,64 dengan ketuntasan
belajar 63,64 % dan persentase keaktifan peserta didik pada siklus 1
ini sebesar 72,73 %.
Meskipun hasil prestasi siklus 1 sudah memenuhi KKM,
tetapi masih ada beberapa peserta didik yang belum tuntas. Sehingga
penelitian ini masih memerlukan tindakan selanjutnya yaitu siklus 2.
Dari hasil refleksi siklus 1 maka perlu dilakukan beberapa
tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada
siklus 2. beberapa tindakan tersebut antara lain :
1) Guru harus dapat mengatur waktu dengan baik sehingga
pembelajaran tidak mengalami keterlambatan waktu dan dapat
berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan.pembelajaran.
2) Pengkondisian kelas yang lebih baik sehingga pembelajaran
berjalan dengan lancar.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif
dalam pembelajaran.
4) Guru harus lebih maksimal dalam membimbing peserta didik.
3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2
Menindaklanjuti hasil refleksi pada siklus 1 maka pada anggal 6
April 2011 diadakan tindakan siklus 2. Adapun pelaksanaan siklus 2 ini
dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :
45
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala
sesuatu yang diperlukan dalam skenario pembelajaran yang telah
direncanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode
gallery walk dilanjutkan dengan demonstrasi.
2) Membuat lembar kerja yang akan diberikan kepada peserta
didik.
3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik.
4) Menyiapkan alat, sarana, dan media pembelajaran.
5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai
dengan metode gallery walk
6) Guru sudah memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca
dan mempelajari materi pelajaran di rumah.
7) Dilanjutkan dengan praktek demonstrasi.
8) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 2.
b. Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil siklus 1
2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi haji
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan
menggunakan metode gallery walk dan demonstrasi
5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada
pada metode gallery walk dan demonstrasi
6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif
yaitu membagi peserta didik dalam 3 kelompok dan menata
meja kursi sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok.
46
7) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing
kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok.
8) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya
kepada kelompok lain secara bergilir
9) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
10) Guru mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok
terbaik kelompok yang kurang berhasil
11) Peserta didik melakukan tes individu sebagai bahan evaluasi
pada siklus 2 setelah pembelajaran kelompok
c. Observasi
Hasil pengamatan penelitian tindakan kelas pada siklus 2
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 9
Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus 2
Keaktifan Siswa Jumlah
Kurang Aktif 2
Aktif 9
Jumlah Siswa 11
Persentase 81,82 %
Tabel 10
Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Siklus 2
No Keterangan Nilai
1 Nilai Tertinggi 100
2 Nilai Terendah 60
Rata-rata 83,18
Persentase Ketuntasan 90,91 %
47
Pada siklus 2 ini, prestasi belajar peserta didik meningkat
bila dibandingkan dengan siklus sebelumnya, yaitu rata-rata nilai
peserta didik adalah 83,18 dengan ketuntasan belajar 90,91 %. Dan
persentase keaktifan sebesar 81,82 %.
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik sudah
lebih tertib dan lebih aktif dalam pembelajaran. Peserta didik
memperhatikan penjelasan dari guru dengan seksama dan tidak
melakukan aktivitas yang mengganggu proses pembelajaran.
Suasana kegiatan pembelajaran sudah lebih baik daripada siklus 1
dan peserta didik sangat antusias dalam pembelajaran menggunakan
metode gallery walk dan demonstrasi. Peran aktif peserta didik
selama pembelajaran berlangsung juga semakin optimal.
d. Refleksi
Setelah pengamatan terhadap hasil penelitian siklus 2
kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah
dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah pelaksanaan siklus 2
dipandang sudah cukup dalam meningkatkan prestasi belajar peserta
didik pada mata pelajaran fikih khususnya materi pokok haji. Hal ini
dibuktikan dengan data hasil tes siklus 2 yang menunjukkan adanya
peningkatan prestasi belajar dari siklus 1. Hasil yang ditunjukkan
dari nilai rata-rata kelas pada siklus 1 sebesar 68,64. sedangkan pada
siklus 2 meningkat menjadi 83,18. Ketuntasan belajar klasikal pada
siklus 2 sudah tercapai yaitu 90,91 %.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 2 sudah
memenuhi batas ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 75 %.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa sudah dapat memahami
materi dengan baik.
Peningkatan tersebut terjadi karena beberapa hal,
diantaranya keaktifan siswa yang sudah maksimal pada proses
pembelajaran, sudah terjalin kerjasama yang baik dalam kelompok
pada pelaksanaan metode gallery walk dan perhatian serta
48
keterampilan siswa yang sudah meningkat dalam melaksanakan
demonstrasi.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada pra siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa nilai dari
para peserta didik yang diambil berdasarkan nilai yang diperoleh pada
evaluasi pra siklus sebelum menggunakan metode gallery walk dan
demonstrasi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil
belajar peserta didik sebesar 63,64 dengan ketuntasan belajar 54,55 %. Dan
persentase keaktifan siswa pada pra siklus sebesar 54,55 %. Angka tersebut
masih belum memenuhi KKM yang ditentukan yakni 65 dan ketuntasan
klasikal 75 %.
Sedangkan hasil evaluasi siklus 1 diperoleh nilai rata-rata hasil
belajar peserta didik sebesar 68,64 dengan persentase ketuntasan klasikal
sebesar 63,63 %. Dan persentase keaktifan belajar peserta didik sebesar
72,73 %. Hasil ini memang belum menunjukkan tercapainya harapan
peneliti karena masih ada 4 siswa yang masih belum lulus KKM. Dengan
demikian diperlukan tindakan selanjutnya yakni pada siklus 2.
Pada tindakan yang terakhir yaitu siklus 2 diperoleh nilai rata-rata
hasil belajar peserta didik sebesar 83,18 dengan persentase ketuntasan
belajar klasikal sebesar 90,91. Dan persentase keaktifan belajar peserta didik
sebesar 81,82 %.
Hasil tindakan dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Terjadi peningkatan keaktifan peserta didik dari tahap pra siklus, siklus
1 dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel berikut :
49
Tabel 11
Perbandingan Persentase Keaktifan Belajar pada Tahap Pra Siklus,
Siklus 1 dan Siklus 2
No Pelaksanaan Siklus Persentase ( % )
1 Pra Siklus 54,55
2 Siklus 1 72,73
3 Siklus 2 81,82
2. Hasil tes akhir yang menunjukkan peningkatan dari tahap pra siklus,
siklus 1 dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 12
Perbandingan Nilai Rata-rata pada Tahap Pra Siklus,
Siklus 1 dan Siklus 2
No Pelaksanaan Siklus Nilai Rata-rata
1 Pra Siklus 63,64
2 Siklus 1 68,64
3 Siklus 2 83,18
Tabel 13
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar pada Tahap
Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
No Pelaksanaan
Siklus
Tidak
Tuntas
Tuntas Jumlah Persentase
Ketuntasan
1 Pra Siklus 5 6 11 54,55 %
2 Siklus 1 4 7 11 63,64 %
3 Siklus 2 1 10 11 90,91 %
Dengan demikian hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan dapat
dicapai sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutnya. Dan akhirnya
50
dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode gallery walk dan
demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Weleri
Kendal tahun pelajaran 2010/2011 pada mata pelajaran fikih materi pokok
haji.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis penelitian tentang upaya
meningkatkan prestasi belajar fikih materi pokok haji melalui metode gallery
walk dan demonstrasi bagi siswa kelas V MI Weleri Kendal tahun pelajaran
2010/2011, maka pada akhir skripsi ini dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penerapan metode gallery walk dan demonstrasi dalam penelitian ini
membawa dampak positif terhadap aktivitas belajar siswa terutama
mengurangi kejenuhan dan sebagai variasi pembelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari peningkatan persentase keaktifan belajar dari pra siklus, siklus
1 sampai siklus 2 yaitu dari 54,55 % menjadi 72,73 % dan meningkat lagi
menjadi 81,82 %.
2. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti di MI Weleri
Kendal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran gallery walk dan
demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok
haji kelas V di MI Weleri Kendal tahun pelajaran 2010/2011. Ini terbukti
pada penelitian pra siklus rata-rata nilai masih 63,64 dengan persentase
ketuntasan belajar sebesar 54,55 %. Mengalami peningkatan pada siklus 1
menjadi 68,64 dengan persentase 63,64 %. Dan meningkat lagi pada
siklus 2 sehingga dapat mencapai nilai di atas KKM 65 yaitu dengan nilai
rata-rata 83,18 dengan persentase ketuntasan belajar 90,91 %.
B. Saran
Mengingat pentingnya pembelajaran melalui metode gallery walk dan
demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, peneliti
mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut :
52
1. Kepada Guru Fikih
a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar
menyiapkan pembelajaran sebaik mungkin agar materi tersampaiakn
secara maksimal.
b. Guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan kepada peserta didik agar mudah dalam
memahami materi.
c. Pelaksanaan pembelajaran melalui metode gallery walk dan
demonstrasi pada mata pelajaran fikih ini agar dapat dilakukan tidak
hanya sampai pada selesainya penelitian ini saja, tetapi dilanjutkan
dan dilaksanakan secara kontinyu sebagai program untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dan mengurangi kejenuhan dalam
pembelajaran.
2. Pihak Sekolah
a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang berlangsung.
b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana
prasarana yang dibutuhkan.
c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya
meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi profesional serta
membekali diri dengan pengetahuan yang luas agar dapat
menghasilkan peserta didik yang cerdas, terampil dan berakhlakul
karimah yang mampu berdampak positif pada perkembangan dan
kemajuan sekolah.
C. Penutup
Dengan mengucapkan Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah
SWT, berkat hidayah dan taufik-Nya akhirnya penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan. Peneliti sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terlalu
sederhana dan jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan
peneliti dalam menyusun skripsi ini. Menyadari akan keterbatasan akhirnya
53
peneliti berharap atas kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan
skripsi ini.
Akhirnya kepada Allah jualah peneliti berserah diri dan kepada-
Nyalah peneliti mohon semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
peneliti dan kepada para pembaca yang budiman, serta betapapun
sederhananya penulisan skripsi ini semoga dapat pula bermanfaat demi
kemajuan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan kemajuan pendidikan
di Madrasah Ibtidaiyah Weleri Kendal khususnya. Dengan kesederhanaan
skripsi ini semoga bermanfaat pula bagi para peneliti lain dalam masalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Imam Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, Lebanon : Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah,
2008.
Arif, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.
Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Ashiddiqi, Teungku Hasybi, Pengantar Ilmu Fikih, Semarang : Pustaka Rizki
Putra, 1999.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Semarang : PT Tanjung Mas
Inti, 1992
Djamaroh , Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
Rineka Cipta, 2005.
Djamaroh, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :
Rineka Cipta, 2006 .
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep Karakteristik dan
Implementasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002.
Furchan, H. Arief, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2004. -
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta, Andi Offet, 2004, Jilid I
___________, Metodologi Research, Yogyakarta, Andi Offet, 2004, Jilid II
Ihsan , Fuad, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2008.
Ismail, SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang :
Rasail Media Group, 2008.
Karim, A. Syafii, Fiqih – Ushul Fiqh, Bandung: Pustaka Setia, 1997.
Muhajir,Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,
1996.
Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1999.
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005.
Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran: sebagai Referensi Bagi
Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan
Berkualitas, Jakarta: Kencana, 2010.
Rofiq, Ahmad, Hukum-hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002.
Saminanto, Ayo Praktik PTK : Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: RaSAIL
Media Group, 2010 .
Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010.
Silbermen, Melvin L., Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung:
Nusa Media, 2006 .
Sudjana,Nana,Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1989.
Sukmadinata, Nana Syaodah, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,
Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.
Syarifuddin, Amir, Garis-garis Besar Fiqh, Bogor: Kencana, 2003.
Thoha,Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang,Psikologi Belajar, Semarang: IKIP
Semarang Press, 1990.
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka , 2005 .
Tim Redaksi, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UU RI NO.20
TH. 2003), Jakarta: Sinar Grafika, 2003.
Wiratmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005.
DAFTAR NAMA SISWA KELAS V MI WELERI KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
No Nama Siswa L / P
1 Dani Eko Prasetyo L
2 Indra Bayu L
3 Minnatul Azkiya P
4 Muhammad Sayoko L
5 Nurul Munasiqin L
6 Putri Ernawati P
7 Topah Khotijah P
8 Valentina Senja Maylani P
9 Winda Nurul Hikmah P
10 Yolanda Silvi Anggraini P
11 Zumaeroh P
Jumlah 11
Lembar Evaluasi Pra Siklus
I Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!
1. Haji menurut bahasa artinya….
a. pergi ke mekah
b. ziarah ke makam Rosulullah SAW
c. sengaja mengunjungi sesuatu
d. melaksanakan perintah Allah
2.
Ayat di atas menerangkan….
a. kewajiban haji
b. kewajiban puasa
c. sunah haji
d. perintah puasa
3. Hukum melaksanakan ibadah haji bagi yang telah mampu untuk
menjalankannya adalah….
a. sunah
b. makruh
c. wajib
d. mubah
4. Rukun haji ada …. Macam
a. empat
b. lima
c. enam
d. tujuh
5. Mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali disebut….
a. ihram
b. tawaf
c. wukuf
d. sa’i
6. Melontar tiga jumrah dilaksanakan di….
a. Mina
b. Mekah
c. Madinah
d. Muzdalifah
7. Berniat haji dengan berpakaian serba putih tak berjahit disebut….
a. tawaf
b. wukuf
c. tahallul
d. ihram
8. Mencukur atau menggunting rambut setidaknya 3 helai pada waktu haji
disebut….
a. ihram
b. wukuf
c. sa’i
d. tahallul
9. Wajib haji yang tertinggal dapat diganti dengan….
a. qada’
b. dam
c. mencukur rambut
d. melontar jumroh
10. Mendahulukan umrah daripada haji disebut haji….
a. tamattu’
b. ifrad
c. qiran
d. wada’
II Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian haji secara istilah !
2. Kapankah waktu pelaksanaan ibadah haji itu ?
3. Sebutkan 4 syarat wajib haji !
4. Tuliskan yang termasuk rukun haji !
5. Jelaskan 3 cara melaksanakan ibadah haji
Lembar Evaluasi Siklus 2
I Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!
1. Haji menurut bahasa artinya….
a. pergi ke mekah
b. ziarah ke makam Rosulullah SAW
c. sengaja mengunjungi sesuatu
d. melaksanakan perintah Allah
2. Sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah haji namun bila ditinggal
dapat diganti dengan dam disebut….
a. syarat haji c. sunah haji
b. rukun haji d. wajib haji
3. Orang yang bernazar haji hukum melaksanakannya adalah ….
a. sunah c. wajib
b. makruh d. mubah
4. Tawaf yang termasuk rukun haji ialah ….
a. wada c. qudum
b. ifadah d. sunah
5. Berniat haji dengan berpakaian serba putih tak berjahit disebut ….
a. tawaf c. wukuf
b. ihram d. sa’i
6. Mikat makani untuk jamaah haji Indonesia ialah ….
a. Juhfah c. Qarnul Manazil
b. Zatu Irqin d. Yalamlam
7. Sa’i dimulai dari ….
a. Safa c. Mina
b. Marwah d. Arafah
8. Haji dan umrah yang dilaksanakan bersamaan disebut ….
a. ifrad c. tamattu’
b. qiran d. qirad
9. Wajib haji yang tertinggal dapat diganti dengan….
a. qada’
b. dam
c. mencukur rambut
d. melontar jumroh
10. Larangan haji bagi wanita adalah ….
a. memakai kaos kaki c. tidak memakai pewangi
b. memakai kaos tangan d. memakai pakaian berjahit
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Jelasakan perbedaan antara rukun haji dan wajib haji !
2. Sebutkan 4 syarat wajib haji !
3. Ada berapakah rukun haji itu ? Sebutkan
4. Sebutkan 3 cara mengerjakan haji !
5. Tuliskan lafal talbiyah !
Kunci Jawaban Soal Pra Siklus
I. 1. c 6. a
2. a 7. d
3. c 8. d
4. c 9. b
5. b 10.a
II. 1. Haji adalah sengaja mengunjungi Kakbah di Mekah untuk melaksanakan
ibadah haji dengan syarat-syarat tertentu.
2. Waktu melaksanakan ibadah haji yaitu pada bulan yang ditentukan , yaitu
bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
3. Syarat wajib haji :
a. Islam
b. Berakal
c. Balig
d. Merdeka
e. Mampu
4. Rukun Haji :
a. Ihram
b. Wukuf
c. Tawaf
d. Sa’i
e. Tahalul
f. Tertib
5. Cara melaksanakan ibadah haji :
a. Haji Tamattu’, jika seseorang melaksanakan umrah terlebih dahulu
kemudian melaksanakan haji.
b. Haji Ifrad, bila seseorang mengerjakan hajinya lebih dahulu kemudian
melaksanakan umrah.
c. Haji Qiran, jika pelaksanaan umrah dan haji dikerjakan secara
bersamaan
Kunci Jawaban Soal Siklus 2
I. 1. c
2. d
3. c
4. b
5. b
6. d
7. a
8. b
9. b
10. b
II. 1.Rukun haji bila tertinggal tidak sah hajinya dan tidak dapat diganti
dengan dam sedangkan wajib haji bila tertinggal dapat diganti dengan
dam (denda) dan hajinya menjadi sah.
2. Syarat wajib haji :
a. Islam
b. Berakal
c. Balig
d. Merdeka
e. Mampu
3. Rukun haji ada 6:
a. Ihram
b. Wukuf
c. Tawaf
d. Sa’i
e. Tahalul
f. Tertib
4. Cara mengerjakan haji
a. Haji Tamattu’, jika seseorang melaksanakan umrah terlebih dahulu
kemudian melaksanakan haji.
b. Haji Ifrad, bila seseorang mengerjakan hajinya lebih dahulu
kemudian melaksanakan umrah.
c. Haji Qiran, jika pelaksanaan umrah dan haji dikerjakan secara
bersamaan
5.
Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Pra Siklus
No Nama Siswa Keaktifan Siswa
Kurang Aktif Aktif
1 Dani Eko Prasetyo V
2 Indra Bayu V
3 Minnatul Azkiya V
4 Muhammad Sayoko V
5 Nurul Munasiqin V
6 Putri Ernawati V
7 Topah Khotijah V
8 Valentina Senja Maylani V
9 Winda Nurul Hikmah V
10 Yolanda Silvi Anggraini V
11 Zumaeroh V
Jumlah 5 6
Jumlah siswa yang aktif
Persentase = x 100%
Jumlah seluruh siswa
= 6 x 100%
11
= 54,55 %
Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Tuntas Belajar
Tidak Ya
1 Dani Eko Prasetyo 55 V
2 Indra Bayu 60 V
3 Minnatul Azkiya 70 V
4 Muhammad Sayoko 55 V
5 Nurul Munasiqin 55 V
6 Putri Ernawati 70 V
7 Topah Khotijah 75 V
8 Valentina Senja Maylani 65 V
9 Winda Nurul Hikmah 65 V
10 Yolanda Silvi Anggraini 60 V
11 Zumaeroh 70 V
Jumlah 700 5 6
Rata-rata 63,64 - -
Jumlah siswa yang tuntas
Persentase Ketuntasan Klasikal = x 100%
Jumlah seluruh siswa
= 6 x 100%
11
= 54,55 %
Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus 1
No Nama Siswa Keaktifan Siswa
Kurang Aktif Aktif
1 Dani Eko Prasetyo V
2 Indra Bayu V
3 Minnatul Azkiya V
4 Muhammad Sayoko V
5 Nurul Munasiqin V
6 Putri Ernawati V
7 Topah Khotijah V
8 Valentina Senja Maylani V
9 Winda Nurul Hikmah V
10 Yolanda Silvi Anggraini V
11 Zumaeroh V
Jumlah 3 8
Jumlah siswa yang aktif
Persentase = x 100%
Jumlah seluruh siswa
= 8 x 100% = 72,73 %
11
Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Siklus 1
No Nama Siswa Nilai Tuntas Belajar
Tidak Ya
1 Dani Eko Prasetyo 60 V
2 Indra Bayu 65 V
3 Minnatul Azkiya 75 V
4 Muhammad Sayoko 60 V
5 Nurul Munasiqin 60 V
6 Putri Ernawati 75 V
7 Topah Khotijah 80 V
8 Valentina Senja Maylani 70 V
9 Winda Nurul Hikmah 70 V
10 Yolanda Silvi Anggraini 60 V
11 Zumaeroh 80 V
Jumlah 755 4 7
Rata-rata 68,64 - -
Jumlah siswa yang tuntas
Persentase Ketuntasan Klasikal = x 100%
Jumlah seluruh siswa
= 7 x 100%
11
= 63,64 %
Lembar Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus 2
No Nama Siswa Keaktifan Siswa
Kurang Aktif Aktif
1 Dani Eko Prasetyo V
2 Indra Bayu V
3 Minnatul Azkiya V
4 Muhammad Sayoko V
5 Nurul Munasiqin V
6 Putri Ernawati V
7 Topah Khotijah V
8 Valentina Senja Maylani V
9 Winda Nurul Hikmah V
10 Yolanda Silvi Anggraini V
11 Zumaeroh V
Jumlah 2 9
Jumlah siswa yang aktif
Persentase = x 100%
Jumlah seluruh siswa
= 9 x 100%
11
= 81,82 %
Hasil Tes Akhir Pembelajaran Fikih pada Tahap Siklus 2
No Nama Siswa Nilai Tuntas Belajar
Tidak Ya
1 Dani Eko Prasetyo 70 V
2 Indra Bayu 85 V
3 Minnatul Azkiya 90 V
4 Muhammad Sayoko 60 V
5 Nurul Munasiqin 80
6 Putri Ernawati 90 V
7 Topah Khotijah 100 V
8 Valentina Senja Maylani 85 V
9 Winda Nurul Hikmah 80 V
10 Yolanda Silvi Anggraini 75 V
11 Zumaeroh 100 V
Jumlah 915 1 10
Rata-rata 83,18 - -
Jumlah siswa yang tuntas
Persentase Ketuntasan Klasikal = x 100%
Jumlah seluruh siswa
= 10 x 100%
11
= 90,91 %
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )
Tahap Pra siklus
Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Weleri
Mata Pelajaran : Fikih
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Mengenal tata cara ibadah hají
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan tata cara Haji
C. Indikator :
Siswa dapat menjelaskan pengertian haji
Siswa dapat menjelaskan tentang waktu pelaksanaan haji
Siswa dapat menjelaskan tentang syarat haji, wajib haji dan rukun haji
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat
menjelaskan tata cara haji dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
Haji
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Penugasan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.
Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang haji
Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa
untuk menguasai materi tentang haji.
Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi: Guru meminta masing-masing siswa membaca buku teks
Fiqih tentang haji.
Konfirmasi: Guru meminta beberapa siswa untuk mengemukakan hasil
temuan tentang haji
Elaborasi: Guru melakukan tanya jawab tentang haji.
Elaborasi: Guru menggali pengalaman siswa melalu bacaan, film atau
sinteron dengan tema haji
Elaborasi: Meminta siswa untuk membaca dalil tentang haji.
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penguatan atas temuan siswa dan menyimpulkan
materi tentang haji
Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi haji
Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing
H. Alat/Sumber Belajar
Kamus
Buku Fikih Kelas V MI
Ensiklopedi Islam
I. Penilaian
Teknik : Tes
Jenis : Tes Tertulis
Bentuk : Pilihan Ganda dan Essay
Mengetahui
Kepala Madrasah
NUR FUAD, S.Pd.I
NIP. 150289935
Kendal, 23 Maret 2011
Guru bidang studi Fikih
SITI ROKHMATUN A.Ma
NIP.198111142005012005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )
Tahap Siklus 1
Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Weleri
Mata Pelajaran : Fikih
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Mengenal tata cara ibadah hají
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan tata cara Haji
Mendemonstrasikan tata cara Haji
C. Indikator :
Siswa dapat menjelaskan pengertian haji
Siswa dapat menjelaskan tentang waktu pelaksanaan haji
Siswa dapat menjelaskan tentang syarat haji, wajib haji dan rukun haji
Siswa dapat mendemonstrasikan tata cara Haji
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat
menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara Haji dengan baik dan benar.
E. Materi Pembelajaran
Haji
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Gallery Walk
Demonstrasi
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.
Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang haji
Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa
untuk menguasai materi tentang haji.
Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih.
Kegiatan Inti
a Eksplorasi: Guru meminta masing-masing siswa membaca buku teks
Fiqih tentang haji.
b. Elaborasi : guru menerapkan
metode gallery walk dalam melaksanakan pembelajaran.
Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok
Kelompok diberi lembar
kerja
Siswa dibawah bimbingan guru mengerjakan tugaskelompok
sesuai dengan tema pembelajaran yatu materi Haji
Menempelkan hasil kerja kelompok di dinding
Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja
kelompok lain
Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang
ditanyakan oleh kelompok lain
c. Konfirmasi : Guru bersama siswa
mengklarifikasi hasil tugas kelompok
d. Guru diikuti siswa mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan ibadah
haji
3 Kegiatan Penutup
Guru memberikan penguatan atas temuan siswa dan
menyimpulkan materi tentang haji
Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi haji
Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing
H. Alat/Sumber Belajar
Kamus
Buku Fikih Kelas V MI
Ensiklopedi Islam
I. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Jenis : Tes Tertulis
3. Bentuk : Pilihan Ganda dan Essay
Mengetahui
Kepala Madrasah
NUR FUAD, S.Pd.I
NIP. 150289935
Kendal, 30 Maret 2011
Guru bidang studi Fikih
SITI ROKHMATUN A.Ma
NIP.198111142005012005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )
Tahap Siklus 2
Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Weleri
Mata Pelajaran : Fikih
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Mengenal tata cara ibadah hají
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan tata cara Haji
Mendemonstrasikan tata cara Haji
C. Indikator :
Siswa dapat menjelaskan pengertian haji
Siswa dapat menjelaskan tentang waktu pelaksanaan haji
Siswa dapat menjelaskan tentang syarat haji, wajib haji dan rukun haji
Siswa dapat mendemonstrasikan tata cara Haji
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat
menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara Haji dengan baik dan benar.
E. Materi Pembelajaran
Haji
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Gallery Walk
Demonstrasi
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdo’a.
Appersepsi, mengajukan pertanyaan tentang haji
Motivasi, membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa
untuk menguasai materi tentang haji.
Meminta siswa menyiapkan buku teks Fiqih.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi: Guru meminta masing-masing siswa
membaca buku teks Fiqih tentang haji.
b. Elaborasi : guru menerapkan metode gallery
walk dalam melaksanakan pembelajaran.
Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok
Kelompok diberi lembar kerja
Siswa dibawah bimbingan guru mengerjakan tugaskelompok
sesuai dengan tema pembelajaran yatu materi Haji
Menempelkan hasil kerja kelompok di dinding
Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja
kelompok lain
Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang
ditanyakan oleh kelompok lain
c. Konfirmasi : Guru bersama siswa mengklarifikasi hasil tugas kelompok
d. Guru diikuti siswa
mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan ibadah haji
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penguatan atas temuan siswa dan menyimpulkan
materi tentang haji
Melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi haji
Siswa menyalin kesimpulan dalam buku catatan masing-masing
J. Alat/Sumber Belajar
Kamus
Buku Fikih Kelas V MI
Ensiklopedi Islam
K. Penilaian
1. Teknik : Tes
2. Jenis : Tes Tulis
3. Bentuk : Pilihan Ganda dan Essay
Mengetahui
Kepala Madrasah
NUR FUAD, S.Pd.I
NIP. 150289935
Kendal, 6 April 2011
Guru bidang studi Fikih
SITI ROKHMATUN A.Ma
NIP.198111142005012005