Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

16

Click here to load reader

description

Tugas Pengantar Teknik Sipil

Transcript of Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

Page 1: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

UPAYA MEMBUDIDAYAKAN GREEN CONSTRUCTION SEBAGAI BANGUNAN MASA DEPAN INDONESIA

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sarana dan prasarana fisik, atau sering disebut dengan infrastuktur, merupakan bagian

yang sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik merupakan hal

yang vital guna mendukung gerak roda pemerintahan, perekonomian, industri dan berbagai kegiatan

sosial di masyarakat dan pemerintahan. Mulai dari sistem energi, transportasi jalan raya, bangunan-

bangunan perkantoran dan sekolah, hingga telekomunikasi, rumah peribadatan dan jaringan layanan

air bersih, kesemuanya itu memerlukan adanya dukungan infrastruktur yang handal. Demikian

luasnya cakupan layanan masyarakat tersebut, maka peran infrastruktur dalam mendukung dinamika

suatu negara menjadi sangatlah penting artinya. Adalah suatu hal yang umum bila kita mengkaitkan

pertumbuhan eknomi dan pembangunan suatu negara dengan pertumbuhan infrastruktur di negara

tersebut. Berbagai laporan badan dunia seperti World Bank, menekankan peran infrastruktur dalam

pembangunan negara, dan bagaimana negara-negara di dunia melakukan investasi di sektor tersebut.

(Faye and Yeppes, 2003).

Wacana green construction perlahan tapi pasti mulai berhembus di dunia konstruksi

Indonesia. Namun masih banyak orang bertanya kenapa wacana hijau begitu penting untuk melekat

pada dunia konstruksi, kemudian apakah yang dimaksud dengan  green construction yang bila

diterjemahkan secara bebas adalah konstruksi hijau, implementasinya dan payung hukum yang

menyertainya.

PERUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan prinsip Green Construction ?

2. Apa saja tantangan-tantangan menuju era Green Construction ?

3. Apa saja upaya-upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Green Construction ?

Page 2: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

TUJUAN

1. Dapat mengetahui prinsip Green Construction ?

2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala penerapan Green Construction ?

3. Dapat mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Green Construction ?

Page 3: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

1. PRINSIP GREEN CONSTRUCTION

A. Pengertian Green Construction

Green construction atau konstruksi hijau adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang

mencita-citakan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk

konstruksi  yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian  energi dan sumber daya, serta

berbiaya rendah. Gerakan konstruksi hijau ini juga identik dengan sustainbilitas yang

mengedepankan keseimbangan antara keuntungan jangka pendek terhadap resiko jangka panjang,

dengan bentuk usaha  saat ini yang tidak merusak kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masa

depan.  Perencanaan konstruksi hijau ini menghasilkan  desain  sistem bangunan yang effisien

dalam menggunakan  energi, menggunakan material yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dan

digunakan kembali serta mendukung konsep efisiensi energy.  Pemilihan material  yang dapat

diperbaharui,  di daur ulang dan digunakan kembali  diharapkan dapat meninggalkan jejak yang

sesedikit mungkin pada lingkungan. Semua konsep keberpihakan terhadap lingkungan tersebut juga

mempertimbangkan efektivitas biaya dan kemudahan pemeliharaan, sehingga memberikan

keuntungan bagi para stake holder proses konstruksi tersebut.

B. Aplikasi Green Construction

Aplikasi dari konstruksi hijau pada tahap perencanaan terlihat pada beberapa desain

konstruksi yang memperoleh award  sebagai desain bangunan yang hemat energy, dimana system

bangunan yang didesain dapat mengurangi pemakaian listrik untuk pencahayaan dan tata udara.

Selain itu berbagai terobosan baru dalam dunia konstruksi juga memperkenalkan berbagai material

struktur yang saat ini menggunakan limbah sebagai salah satu komponennya, seperti pemakaian fly

ash, silica fume pada beton siap pakai dan beton pra cetak. Selain itu terobosan sistem pelaksanaan

konstruksi juga memperkenalkan material yang mengurangi ketergantungan dunia konstruksi pada

pemakaian  material kayu sebagai perancah.

 Bila penekanan konstruksi hijau pada tahap perencanaan adalah desain system dan

pemakaian material yang ramah lingkungan, maka pada tahap konstruksi gerakan green konstruksi

menuntut sebuah proses konstruksi yang peduli pada lingkungan hidup dan memberikan nilai

tambah pada lingkungan di sekitar pelaksanaan proses konstruksi tersebut. Kepedulian proses

konstruksi pada lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk pengendalian terhadap pengaruh

negatif proses konstruksi pada kondisi lingkungan sekitarnya, seperti pengendalian terhadap kualitas

Page 4: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

udara, air dan tanah yang tercemar di sekitar proses konstruksi. Pengendalian efek negatif termasuk

juga polusi suara seperti kebisingan yang terjadi selama proses konstruksi  dan dampak sosial pada

masyarakat sekitar lokasi konstruksi. Pengendalian efek negatif proses konstruksi ini akan secara

langsung mengurangi  efek rumah kaca akibat emisi gas buang dan debu  yang dihasilkan, dan

menjaga kualitas air dan tanah di lingkungan konstruksi .

C. Pentingnya Green Construction

Sumber : Muhammad Abduh e-book, Institut Teknologi Bandung

Sebuah data yang menarik muncul dari paper yang disampaikan oleh Rosemary A.

Colliver, bahwa dunia konstruksi pada negara maju seperti Amerika Serikat menghasilkan limbah

konstruksi sebesar 31.5 juta ton setiap tahunnya, sedangkan operasional bangunan menyerap 40-

45% tenaga listrik dunia, dimana sebuah studi yang lain memperlihatkan 70% tenaga listrik diserap

oleh operasional bangunan di seluruh dunia, sungguh persentase yang cukup besar bukan? Selain itu

fakta yang lain menunjukkan konstruksi menggunakan dalam jumlah besar kayu, asphalt, beton,

baja, kaca, berbagai jenis metal dan  banyak material lain yang diambil dari alam yang limbahnya

memberikan sumbangan yang tidak sedikit pada pemanasan global dan perubahan iklim dunia

dalam bentuk emisi gas kaca. Operasional produk konstruksi ternyata juga memberikan pengaruh

besar pada perubahan keseimbangan ekosistem lingkungan yang ditandai dengan berkurangnya area

hijau, hilangnya daerah rambah satwa liar dan tergerusnya populasi berbagai jenis tanaman.

Perubahan-perubahan merugikan tersebut masih ditambah dengan berubahnya siklus udara dan

hidrologi yang dipengaruhi oleh hilangnya area resapan air, dan area hijau. Sejumlah fakta tersebut

menunjukkan betapa pentingnya dunia konstruksi perlu meningkatkan kepeduliannya pada wacana

lingkungan hidup yang ditunjukkan lewat kampanye green construction.   

Page 5: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

Tantangan-Tantangan Dalam Pembuatan Green Construction:

1. MODAL

Dalam setiap pembuatan gedung atau suatu konstruksi salah satu hal yang menjadi faktor

penting adalah biaya dalam pembuatan gedung itu sendiri atau bisa dikatakan modal

pembangunan awal. Untuk konsep Green Building tentunya tidak akan sama dengan

gedung-gedung yang lainnya. Investasi awal dalam pembuatan gedung yang bertemakan

“Ramah Lingkungan’ tentunya menelan biaya yang tidak sedikit. Banyak faktor yang

membuat ‘Green Construction” memakan modal yang cukup besar, seperti contohnya dalam

peggunaan pakar atau tenaga ahli dalam pembuatan gedung yang berkonsep Green Building

tentunya mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, dikarenakan mungkin memang masih

sedikit orang-orang di Indonesia yang mengerti betul akan hal itu, selain dari tenaga ahli

juga dikarenakan konsep design Green Building yang juga berbeda dengan gedung-gedung

biasa atau gedung kebanyakan. Dari design yang berbeda tentunya juga mempengaruhi

bahan atau material yang juga dibutuhkan dalam pembuatan Green Building itu sendiri. Hal

tersebut pastinya membuat Green Building ini harus menanam investasi modal yang cukup

besar.

2. PEMBUATAN DESIGN YANG STRATEGIS

Setiap gedung atau suatu konstruksi dipastikan memiliki design yang berbeda-beda, tentunya

dalam prinsip Green Building design haruslah meningkatkan efesiensi penggunaan sumber

daya pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang berkonsepkan ramah lingkungan.

Tentunya hal itu menjadi tantangan utama para ahli Green Building untuk membuat design

yang cocok pada kondisi eksternal internal lingkungan sekitarnya.

3. PEMILIHAN MATERIAL YANG RAMAH LINGKUNGAN

Mayoritas rumah saat ini dibangun dengan menggunakan bingkai kayu, Gedung tradisional

Bahan dan bahan pilihan bagi banyak orang. Namun membangun rumah kayu berbingkai

membutuhkan rencana yang sangat hati-hati dirancang dan kru konstruksi dengan banyak

pengalaman dan keterampilan. Membangun rumah dengan bingkai kayu umumnya akan

menghasilkan struktur yang handal dan aman, namun juga rentan terhadap kegagalan

prematur ketika rincian kecil dibiarkan atau dibuat dengan produk kayu berkualitas buruk.

Page 6: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

Saat ini pemilik rumah memiliki kesempatan untuk memilih dari alternatif Bahan Bangunan

Hijau.

4. PEMBUATAN PERATURAN-PERATURAN YANG SAH DALAM PENERAPAN

GREEN CONSTRUCTION

Di Indonesia saat ini , wacana konstruksi hijau mulai tampak pada penerapan beberapa

proyek seperti proyek ruas jalan tol bandara yang dikerjakan oleh PT. Pembangunan

Perumahan dan proyek Rusunami oleh PT Perumnas. Namun sayangnya hingga saat ini

belum ada payung hukum yang menaungi penerapan konstruksi hijau di Indonesia apalagi

sejumlah insentif yang akan diberikan pada pelaksanaan proyek yang menerapkan konsep

konstruksi hijau. Padahal di negara maju seperti Amerika Serikat apresiasi terhadap

konstruksihijau diberikan berupa insentif financial pada proyek yang menerapkan konsep

konstruksi hijau berupa pengurangan pajak, kemudahan pinjaman hingga pengurangan

retribusi operasional bangunan. Mungkin kebijakan pemerintah tentang konstruksi hijau

masih akan lama muncul di Indonesia, namun melihat pengaruh yang bisa diberikan oleh

konstruksi seharusnya tidak menyurutkan semangat konstruksi hijau dalam dunia konstruksi

di Indonesia.

5. PENATAAN KOTA UNTUK MEWUJUDKAN KONSEP GREEN BUILDING

Green Building pastinya harus membuat suatu area yang di tempatinya menjadi daerah yang

asri dan ramah lingkungan. Oleh karena itu diperlukan tata kota yang tepat jika kita ingin

membuat suatu Green Building di Indonesia. Letak tata kota yang sesuai dengan

keseimbangan ekosistem lingkungan, jangan sampai pembuatan Green Building malah

merusak area hijau, atau siklus udara dan hidrologi yang dipengaruhi oleh hilangnya area

resapan air. Untuk di daerah Indonesia sendiri, bila kita ambil contoh jakarta mungkin

pembangunan Green Building susah untuk dilaksanakan, dikarenakan tata letak kota jakarta

yang memang sudah padat untuk bangunan-bangunan bersifat kepentinan komersial ataupun

bangunan hunian tempat tinggal.

Penataan kota yang tepat untuk pembuatan Green Building harus disesuaikan dengan kondisi

lingkungan kota. Jangan sampai merusak penataan kota yang sudah ada, tetapi haruslah

menambah keindahan serta keasrian lingkungan disekitar Green Building itu sendiri.

Oleh karena itu hal ini juga menjadi tantangan yang cukup sulit untuk pembuatan Green

Building yang sesuai dengan konsep tata letak kota yang ramah lingkungan.

Page 7: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

6. PEMBIAYAAN SERTA PERAWATAN GREEN BUILDING

Tidak mudah merawat suatu gedung atau bangunan apalagi bangunan dengan konsep Green

Building, yang harus mempertahankan manfaatnya untuk lingkungan sekitar.

Contoh elemen –elemen dalam Green Building. :

a. Perencanaan dalam pengaturan sirkulasi udara yang optimal untuk menurangi

penggunaan AC. Mengoptimalkan cahaya matahari sebagai penerangan di siang hari.

Green building juga menggunakan tenaga surya & turbin angin sebagai penghasil listrik

alternatif.

b. Mengurangi penggunaan air & menggunakan STP (siwage treatment plant) untuk

mendaur ulang air dari limbah rumah tangga sehingga bsa digunakan kembali untuk

tanki toilet, penyiram tanaman, dll. Menggunakan peralatan hemat air, seperti shower

bertekanan rendah , kran otomatis ( self-closing or spray taps), tanki toilet yang low-

flush toilet. Yang intinya mengatur penggunaan air dalam bangunan sehemat mungkin.

Kedua contoh itu memungkinkan pembiayaan dan perawatan Green Building menjadi

tantangan untuk mempertahankan gedung itu sendiri agar mampu menjadi gedung yang

tetap ‘GREEN’.

7. FAKTOR KESEHATAN

Menggunakan material & produk-produk yang non-toxic akan meningkatkan kualitas udara

dalam ruangan, dan mengurangi tingkat asma, alergi dan sick building syndrome.

Materialyang bebas emisi, dan tahan untuk mencegah kelembaban yang menghasilkan spora

dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga harus didukung menggunakan

sistem ventilasi yang efektif dan bahan-bahan pengontrol kelembaban yang memungkinkan

bangunan untuk bernapas.

8. MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT INDONESIA AKAN PENTINGNYA

GREEN BUILDING

Tantangan yang ketujuh ini juga cukup penting untuk dipecahkan, Banyak masyarakat

Indonesia yang tentunya belum tahu akan makna Green Building. Mulai dari konsep,

manfaatnya dalam jangka panjang serta aplikasinya. Penyuluhan akan Green Building

sharusnya juga diberikan kepada masyarakat Indonesia agar lebih mengetahui peranan Green

Building dalam dunia pembangunan di Indonesia.

Page 8: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

Dalam usia terancam oleh perubahan iklim, kekurangan energi yang semakin meningkat dan

masalah kesehatan, memang masuk akal untuk membangun gedung yang tahan lama,

menghemat energi, mengurangi limbah dan polusi, dan meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan. Green Building lebih dari sebuah konsep untuk hidup berkelanjutan, tetapi

bisa membangun harapan untuk masa depan.

Oleh karena itu, kesadaran masyarakat Indonesia harus ditingkatkan untuk mengetahui

pentingnya membuat bangunan dengan konsep Green Construction.

Page 9: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

Upaya-Upaya untuk mewujudkan Green Construction

1. Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya Green Construction bagi dunia

pembangunan di Indonesia.

2. Membuat bangunan-bangunan yang berbahan dasar ramah lingkungan.

3. Mengatur tata letak kota yang sesuai dengan konsep Green Construction yang

berwawasan lingkungan.

4. Membangun sistem bangunan yang effisien dalam menggunakan energi.

5. Membangun Green Construction dengan menggunakan material yang dapat

diperbaharui, didaur ulang, dan digunakan kembali serta mendukung konsep efisiensi

energi.

6. Mengolah limbah-limbah yang bermanfaat untuk dijadikan material bahan dasar.

7. Membangun Green Construction yang sesuai dengan kondisi alam, dan iklim wilayah

Indonesia.

8. Inovasi untuk mengembangkan green building terus dilakukan sebagai upaya untuk

menghemat energi dan mengurangi masalah-masalah lingkungan.

9. Pemilihan material yang pas agar Green Building bisa bertahan lebih lama.

10. Penggunaan teknologi-teknologi yang sesuai dan ramah lingkungan agar tidak merusak

ekosistem sekitar.

Page 10: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan di depan, yang mencakup lingkup Green Construction, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Green Construction adalah suatu gerakan berkelanjutan yang bertujuan menciptakan suatu bangunan

yang berwawasan lingkungan dan memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi kelangsungan

ekosistem kota.

Dalam pembuatan Green Construction tentunya memiliki banyak tantangan dikarenakan memang

Green Construction adalah konsep membuat bangunan yang baru dan ramah/berwawasan

lingkungan, apalagi untuk pembangunan di Indonesia yang memang belum telalu populer.

Manfaat Green Construction amat dapat dirasakan sampai masa yang akan datang, karena selain

difungsikan untuk fungsi primernya sebagai gedung atau bangunan, juga dapat bermanfaat untuk

keseimbangan lingkungan.

SARAN

Kita sebagai bangsa Indonesia juga harus peduli pada pembangunan negara kita sendiri. Sudah

selayaknya kita untuk menambah kesadaran akan pentingnya pengetahuan tentang konsep Green

Construction sebagai konsep bangunan Indonesia untuk masa depan, oleh karena itu jangan sampai

tantangan yang ada menjadi penghalang untuk membangun bangunan di Indonesia yang berprinsip

“Green Building”.

Page 11: Upaya Membudidayakan Green Construction Sebagai Bangunan Masa Depan Indonesia