UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf ·...

153
UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2017/2018 S K R I P S I Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: ERNA ENDAH RAHAYU NIM: 12.31.1.1.138 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA TAHUN 2017

Transcript of UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf ·...

Page 1: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

i

UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER

SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

S K R I P S I

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

ERNA ENDAH RAHAYU

NIM: 12.31.1.1.138

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

TAHUN 2017

Page 2: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

ii

Page 3: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

iii

Page 4: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

barokah-Nya, sebuah karya sederhana ini dengan tulus kupersembahkan

kepada :

1. Bpk.Sanasmo dan Ibu Sundiyah (Almh) yang selalu menyayangiku,

mendukung dengan materi do‟a maupun nasehatnya.

2. Kakakku M. Affandi, Samsul Hadi, Nilus Sangadah, Umi Faozah yang

telah menyayangi dan mendukung.

3. Keponakanku Eka Yulianti, A. Rizki M. yang telah memberikan

semangat.

4. Sahabat terbaikku Muhammad Zulkarnain, Rofiyatun Nurul, Agreta Nur

yang selalu menyemangati dan mensuportku.

5. Almamater IAIN Surakarta.

Page 5: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

v

MOTTO

“Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu

usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.

Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan”.

(QS.Al-Baqarah: 110)

“Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan

saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada

berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".

( QS. Yusuf : 87)

Page 6: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

vi

Page 7: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah

SWT karena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK

DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs

NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2017/2018”. Shalawat dan

salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan dan uswatun

hasanah kita, Rasulullah Muhammad saw.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan,

motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menghaturkan terima

kasih kepada:

1. Dr. Mudhofir, S. Ag., M.Pd selaku Rektor IAIN Surakarta.

2. Dr. H.Giyoto, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

3. Drs. Suluri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

4. Dr. H. Baidi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis.

5. Dr. Fetty Ernawati, S.Psi, M.Pd selaku Wali Studi yang telah membimbing

dan memberikan arahan studi.

6. Drs. Sunarto, M. Pd selaku Kepala Madrsah MTs Negeri Surakarta II yang

telah memberikan ijin penelitian.

7. Siti Rofi‟ah, M.Pd selaku Waka Kesiswaan MTs Negeri Surakarta II.

8. Akmalia, S. Ag selaku Guru Akidah Akhlak yang telah membantu dalam

penelitian ini.

Page 8: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

viii

9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah membesarkan dan mendidikku, serta

selalu memberikan doa untukku.

10. Bapak/Ibu Guru MTs Negeri Surakarta II yang telah memberikan

dukungan dalam penelitian ini..

11. Teman-teman PPL 2016 MTs Negeri Surakarta II yang telah banyak

memberikan motivasi.

12. Semua pihak yang telah membatu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada

umunya.

Surakarta, 15 September 2017

Penulis,

Erna Endah Rahayu

123111138

Page 9: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING .................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv

MOTTO.... ....................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAAN ....................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ................................................................................... 10

1. Upaya Guru Akidah Akhlak ..................................................... 10

a. Pengertian Guru Akidah Akhlak ....................................... 10

b. Kompetensi Guru Akidah Akhlak ..................................... 13

c. Sifat-sifat Guru Akidah Akhlak ........................................ 14

d. Persyaratan Guru Akidah Akhlak ...................................... 16

e. Peran Guru Akidah Akhlak ............................................... 19

f. Tugas dan tanggungjawab Guru Akidah Akhlak .............. 21

2. Pendidikan karakter .............................................................. 23

a. Pengertian Pendidikan Karakter ......................................... 23

b. Dasar Pendidikan Karakter ................................................. 27

Page 10: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

x

c. Tujuan Pendidikan Karakter ............................................... 29

d. Pilar-pilar pendidikan Karakter .......................................... 30

e. Tahap-tahap Pendidikan Karakter ...................................... 34

f. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ............................................. 35

g. Faktor Lingkungan Pendidikan Karakter .............................. 54

h. Metode Pendidikan Karakter di Sekolah ............................ 56

B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ................................................... 59

C. Kerangka Berfikir ........................................................................... 61

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian .................................... 63

B. Setting Penelitian ........................................................................... 64

C. Subyek dan Informan Penelitian .................................................... 65

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 65

E. Teknik Keabsahan Data ................................................................ 67

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 68

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 71

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ..................................................... 75

C. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................................... 79

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 85

B. Saran-saran ..................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA.. .................................................................................... 87

LAMPIRAN ..................................................................................................... 89

Page 11: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

xi

ABSTRAK

Erna Endah Rahayu. (12.31.1.138) Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Pembina

an Karakter Siswa Kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II Tahun Pelajaran 2017/2018, Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Surakarta.

Pembimbing : Dr. H. Baidi, M. Pd Kata Kunci: Upaya Guru Akidah Akhlak, Pembinaan Karakter.

Seiring perubahan zaman yang semakin maju, berubah pula tatanan

kehidupan masyarakat. Dari hal yang paling kecil, misalnya tegur sapa. Dahulu

setiap kali bertemu dengan orang, yang muda menyapa yang tua, akan

tetapi sekarang adat seperti itu telah menurun. Fenomena kemerosotan karakter

atau akhlak anak pada usia remaja seperti pelecehan seksual, berkelahi, sikap

arogan, bertutur kata yang kotor, tidak menghargai orang lain, dan sebagainya

apabila dibiarkan dan tidak diarahkan dengan tepat dapat meningkat menjadi

tindak kejahatan. Hal ini menjadi peluang bagi guru akidah akhlak untuk

melakukan upayanya dengan menekan sekecil mungkin hal- hal negatif tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Upaya guru akidah

akhlak dalam pembinaan karakter, 2). Kendala yang dihadapi Guru akidah

Akhlak dalam pembinaan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian

kualitatif. Data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Data yang diperoleh di lapangan kemudian disusun dengan

memilih dan menyederhanakan data. Selanjutnya dilakukan penyajian data untuk

dapat ditarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Upaya yang dilakukan Guru

akidah akhlak dalam pembinaan karakter siswa MTs Negeri Surakarta II

diantaranya: Memberikan nasihat, membangun pembiasaan, memberikan teladan,

menyediakan fasilitas yang mendukung, dan berkomunikasi dengan berbagai

pihak, (2) Permasalahan yang dihadapi Guru akidah akhlak, diantaranya

adalah: kurangnya kesadaran dari siswa, fasilitas dan sarana yang kurang

lengkap, serta pengaruh dari lingkungan pergaulan.

Page 12: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01 : Teknik Analisis Data Model Interaktif dari

Miles&Huberman(2008:92) .......................................................... 70

Page 13: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ...................................................................................................... 89

Lampiran 2 ....................................................................................................... 90

Lampiran 3 ....................................................................................................... 91

Lampiran 4 ....................................................................................................... 92

Lampiran 5 ....................................................................................................... 93

Lampiran 6 ....................................................................................................... 98

Lampiran 7 ....................................................................................................... 108

Lampiran 8 ....................................................................................................... 111

Lampiran 9 ....................................................................................................... 120

Lampiran 10 ..................................................................................................... 136

Lampiran 11 ..................................................................................................... 140

Page 14: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan saat ini pendidikan karakter tidaklah

menjadi sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Pendidikan merupakan upaya menumbuhkan budi pekerti (karakter),

pikiran dan tubuh anak. Ketigannya tidak boleh dipisahkan, agar anak

dapat tumbuh dengan sempurna. Pengakuan akan akhlak Nabi yang sangat

agung bukan hanya dari manusia, tetapi dari Allah. Firman Allah dalam

QS. Al-Qalam [68]:4

وإنك لعلى خلق عظيم

Artinya : “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti

yang agung”. QS. Al-Qalam[68]:4

Rasululloh Saw adalah sebaik-baiknya manusia yang memiliki

budi pekerti paling mulia. Karena keluhuran akhlak dan budi itulah Allah

Swt menjadikannya sebagai teladan yang baik bagi umat manusia,

khususnya bagi umat islam. Allah Swt berfirman :

لكم ف رسول اللو أسوة حسنة لمن كان ي رجو اللو والي وم لقد كان اآلخر وذكر اللو كثريا

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak

menyebut nama Allah”. (QS. AL-Ahzab[33]:21)

1

Page 15: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

2

Ayat di atas memerintahkan manusia untuk senantiasa meneladani

akhlak Rasulullah SAW karena akan datang syafa‟at di hari kiamat

sebagai bentuk pertolongan. Pendidikan karakter merupakan bagian

terpenting yang tidak boleh dipisahkan dalam isi pendidikan. Salah satu

bapak pendiri bangsa, presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno,

bahkan menegaskan: “Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan

pembangunan karakter (character building) karena character building

inilah yang akan membuat bangsa indonesia menjadi bangsa yang besar,

maju dan jaya, serta bermartabat. Di Indonesia pelaksanaan pendidikan

karakter saat ini memang dirasakan mendesak. Gambaran situasi

masyarakat bahkan situasi dunia pendidikan di Indonesia menjadi motivasi

pokok implementasi pendidikan karakter di Indonesia. (Muchlas Samani

dan Hariyanto, 2011: 6)

Pembentukan karakter juga menjadi fungsi utama dari pendidikan

nasional. Hal ini telah tercantum dalam Undang-Undang No.23 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional pada Bab 2 Pasal 3, yang

menyebutkan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan pendidikan

nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Pendidikan karakter merupakan usaha menanamkan kebiasaan

yang baik (habituation). Sehingga peserta didik mampu bersikap dan

Page 16: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

3

bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya, harus

melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik

atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action),

sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta

didik.

Pendidikan karakter diperlukan agar setiap individu menjadi lebih

baik, menjadi warga masyarakat yang lebih baik, dan menjadi warga

negara yang lebih baik. Dalam rangka menumbuhkembangkan generasi

muda yang lebih baik inilah, pendidikan karakter memegang peran sangat

penting, disamping berlangsung di rumah, dan masyarakat. Dalam hal ini

guru berperan penting untuk meningkatkan pendidikan karakter di sekolah.

Guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan

kehidupan anak didik, untuk itulah guru dengan penuh dedikasi dan

loyalitas berusaha membimbing dan membina anak didik agar di masa

mendatang menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Karena

besarnya tanggung jawab guru terhadap anak didiknya setiap hari guru

meluangkan waktu demi kepentingan anak didiknya meskipun suatu ketika

ada anak didiknya yang berbuat kurang sopan kepada orang lain, bahkan

dengan sabar dan bijaksana guru memberikan nasihat bagaimana

bertingkah laku yang sopan pada orang lain (Akmal Hawi, 2013: 12).

Guru pendidikan agama Islam adalah seseorang yang mampu

mengajarkan, membimbing dan mengasuh anak didik agar nantinya

setelah selesai dari pendidikan dapat memahami, menghayati dan

Page 17: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

4

mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara

menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu

pandangan hidup demi keselamatan dan kesejahteraan di dunia maupun di

akhirat kelak, serta mampu mengembangkan karakter anak didik agar

dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Akidah menurut etimologi adalah ikatan, sangkutan. Dalam

pengertian teknis artinya iman atau keyakinan. Sedangkan akhlak secara

bahasa yaitu perangai, tabiat, adat. Akidah akhlak adalah suatu ikatan atau

sangkutan sebagai bentuk dari tabiat atau perilaku. (Muhammad Daud,

2002: 199). Upaya guru akidah akhlak adalah segala usaha yang bersifat

keagamaan yang dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, yaitu

untuk mengembangkan potensi keagamaan anak didik menjadi manusia

yang baik, berbudi pekerti. Sedangkan upaya yang dilakukan dalam

membina karakter yaitu menanamkan pengetahuan tentang akhlak kepada

anak didik, meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan tentang

akhlak, menekankan dan memotivasi supaya mampu mengamalkan akhlak

yang baik, memberi tauladan yang baik.

Untuk mengarahkan dan membentuk karakter anak didik

diperlukan usaha secara optimal oleh setiap lembaga pendidikan

diantaranya melalui pembiasaan kegiatan sholat berjamah : sholat dhuha,

dhuhur dan jum‟at. Pembinaan karakter pada siswa kelas VIII di MTs

Negeri Surakarta II dibutuhkan kerjasama dari seluruh warga sekolah,

seperti: adanya kerjasama antara kepala sekolah dengan semua guru, baik

Page 18: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

5

itu guru pendidikan agama Islam maupun guru mapel lain. Upaya yang

dilakukan dalam proses pembelajaran untuk membina karakter pada

peserta didik antara lain: Guru hadir tepat waktu (disiplin), masuk kelas

mengucapkan salam (religius), kemudian berdoa terlebih dahulu, setelah

itu guru menyuruh siswa untuk membaca surat pilihan yaitu surat Al-

Fatihah, An-Naas, Al-Falaq dan Al-Ikhlas. Mengecek kehadiran siswa,

kerapian berpakaian (disiplin)

Hal tersebut merupakan upaya guru pendidikan agama Islam dalam

membina karakter, diharapkan agar siswa terbiasa membaca Al-Quran

baik di sekolah maupun di rumah. Selain itu untuk mengembangkan

karakter, disela-sela pembelajaran guru memberikan nasehat atau teladan

agar setiap bertemu mengucapkan salam baik di lingkungan madrasah

ataupun diluar, setiap kali bertindak harus disertai dengan basmallah,

menghargai teman kelas yang bertanya(rasa ingin tahu) kepada guru.

Setelah pembelajaran selesai tidak lupa guru menyuruh siswa untuk berdoa

dan mengucapkan salam. Di luar KBM guru menyuruh siswa untuk

melaksanakan sholat dhuha pada jam istirahat pertama (09.45-10.00),

untuk shalat dhuha wajib kelas VIII dilaksanakan pada hari rabu dan kamis

(06.45-07.00) dan melaksanakan sholat dhuhur berjama.ah pada jam

istirahat ke-dua (Observasi kelas VIII E Mapel Aqidah Akhlak, Ibu

Akmalia S.Ag, Jum.at, 19 Mei 2017).

Berdasarkan observasi hari Sabtu, 20 Mei 2017 yang dilakukan

oleh peneliti di MTs Negeri Surakarta II masih ada siswa yang tidak

Page 19: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

6

melaksakanan sholat dhuha ketika jam istirahat pertama, dikarenakan

siswa lebih memilih istirahat untuk makan dan jajan atau ketika jadwal

sholat dhuha terlambat datang ke sekolah, selain itu dalam melaksanakan

sholat dhuha siswa tergesa-gesa sehingga sholat mereka tidak khusyuk.

Sama halnya dalam melaksanakan sholat dhuhur juga demikian masih ada

siswa yang tidak melaksanakan sholat dhuhur berjamaah dengan guru dan

siswa lainnya. Hukuman bagi siswa yang tidak melaksanakan sholat

berjamaah yaitu menghafalkan surat-surat pendek di lapangan dengan

maksud untuk memberikan efek jera pada siswa.

Dalam KBM masih ada siswa yang tidak mau membaca surat

pendek, yaitu siswa yang duduk di belakang, kurangnya sopan santun

dengan guru,kurangnya disiplin masuk kelas, kemudian ada juga siswa

yang waktu pulang tidak membaca doa dan hanya menunduk saja,

melanggar tata tertib seperti : memakai jilbab transparan bagi siswa putri,

memakai celana pensil bagi siswa putra, dikenakan sanksi bagi yang

melanggar seragam/atribut tidak sesuai yaitu disediakannya celana dan rok

polkadot berwarna merah bagi yang melanggar, yang paling banyak terjadi

akhir-akhir ini adalah siswa berpacaran. (Wawancara dengan Ibu Sri

Sugeng, S. Psi. selaku guru BK kelas VIII Senin, 22 Mei 2017 ).

Membina karakter bukan terjadi secara serta merta, akan tetapi

terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang. Oleh karena itu, faktor

yang ikut serta dalam upaya membentuk karakter tersebut, seperti faktor

lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Lingkungan keluarga dan

Page 20: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

7

masyarakat saja tidak cukup untuk membentuk pribadi siswa/anak, karena

sebagian kegiatan peserta didik dalam kesehariannya banyak dihabiskan di

lingkungan sekolah. Dalam hal ini guru sebagai pendidik memiliki tugas

yang besar terhadap perkembangan karakter peserta didik.

Oleh karena itu peneliti terdorong untuk meneliti dengan judul

“Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Pembinaan Karakter Siswa

Kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II Tahun Pelajaran 2017/2018”.

B. Identifikasi Masalah

Setelah mengetahui latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasikan permasalahan yang terjadi sebagai berikut:

1. Masih ada siswa kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II yang belum

melaksanakan sholat berjamaah yang diadakan pihak sekolah yang

bertujuan untuk membina karakter.

2. Di sekolah menaati peraturan sekolah itu wajib tetapi masih ada siswa

kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II yang kurang disiplin dalam

menaati peraturan sekolah.

3. Masih ada siswa kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II yang kurang

berkarakter.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu adanya pembatasan

masalah agar peneliti bisa terfokus. Masalah yang diteliti dalam rangka

Page 21: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

8

penyusunan laporan ini dibatasi hanya berkisar pada “Upaya Guru Akidah

Akhlak dalam Pembinan karakter Siswa Kelas VIII di MTs Negeri

Surakarta II Tahun Pelajaran 2017/2018”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari identifikasi masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah yaitu: Bagaimana Upaya Guru Akidah Akhlak

Dalam Pembinaan Karakter Siswa Kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II

Tahun Pelajaran 2017/2018?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui Upaya Guru Akidah Aklak Dalam Pembinaan

Karakter Siswa Kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II Tahun Pelajaran

2017/2018.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak

sekolah, guru dan siswa.

1. Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

Page 22: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

9

a. Sebagai upaya untuk memperkaya khazanah keilmuan dibidang

pendidikan, khususnya berkaitan dengan membina karakter siswa

di lembaga pendidikan formal.

b. Sebagai pijakan untuk mengadakan penelitian selanjutnya terkait

dengan upaya guru akidah akhlak dalam membina karakter siswa.

2. Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapakn dapat bermanfaat:

a. Sebagai bahan informasi bagi Guru akidah Akhlak di MTs Negeri

Surakarta II berkaitan dengan upayanya dalam membina karakter

siswa.

b. Sebagai bahan informasi bagi pihak MTs Negeri Surakarta II

tentang upaya yang dilakukan Guru akidah akhlak dalam membina

karakter siswa.

c. Menambah ilmu dan wawasan bagi siswa tentang karakter yang

baik.

Page 23: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Upaya Guru Akidah Akhlak

a. Pengertian Upaya Guru Akidah Akhlak

Upaya adalah usaha cara yang bisa digunakan oleh seorang guru

untuk mengatasi setiap permasalahannya, seorang guru hendaknya

harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai dan sikap utama

yang diharapkan dalam kebiasaan hidup sehari-hari (Ahmadi,1997:

53). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Depdiknas,

2000: 1250), Upaya adalah usaha, ikhtiar, (untuk mencapai maksud,

memecahkan persoalan, mencari jalan kemuar dan sebagainya) dalam

ajaran agama Islam

Secara etimologi guru merupakan gabungan dua kata dalam

bahasa Jawa, yaitu „digugu‟ dan „ditiru‟. Digugu berarti dipercaya dan

ditiru berarti diikuti. Artinya seorang guru itu harus bias dipercaya

setiap kata-katanya, ucapan dan perilakunya agar menjadi panutan dan

teladan mulia untuk diikuti (Jasa Ungguh Muliawan, 2015: 173).

Sedangkan menurut Zakiah Darajat (2001: 266). Guru adalah

seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat

memudahkan dalam melaksanakan perannya membimbing muridnya.

10

Page 24: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

11

Ia harus sanggup menilai diri sendiri tanpa berlebih-lebihan, sanggup

berkomunikasi dan bekerja bersama dengan orang lain

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen: “ Guru adalah pendidik professional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak

usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah jalur pendidikan

formal (Supardi, 2013: 8).

Sedangkan pendidik atau guru adalah orang dewasa yang

bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak

didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai

kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk

Allah, khalifah di permukaan bumi, sebagai individu yang sanggup

berdiri sendiri. Istilah lain yang lazim dipergunakan untuk pendidik

ialah guru (Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, 2007: 93).

Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui

ajaran-ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah

diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan

kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak (Zakiah

Daradjat: 86).

Page 25: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

12

Pendidikan agama Islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani

berdasarkan hukum-hukum Islam, menuju kepada terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran Islam. Dari pengertian tersebut,

sangat jelas bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses edukatif yang

mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian secara utuh

dan menyeluruh, menyangkut aspek jasmani dan rohani (Heri

Gunawan, 2014: 9).

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

mengahayati, hingga mengimanai ajaran agama Islam, dibarengi

dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam

hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud

kesatuan dan persatuan bangsa (Abdul Majid & Dian Andayani, 2004:

130).

Guru akidah akhlak memiliki peran besar untuk menanamkan

nilai-nilai islami kedalam diri peserta didik. Hal ini bertujuan agar

terbentuk perilaku atau karakter yang dapat dijadikan pegangandalam

menghadapi pengaruh negatif dari lingkungan luar sehinggga

pembelajaran yang dilakukan oleh guru akidah akhlak sangat

mempengaruhi perubahan perilaku siswa.

Dari beberapa pendapat diatas maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa upaya guru akidah akhlak adalah usaha yang

dilakukan oleh seorang guru akidah akhlak dalam menjadi teladan bagi

Page 26: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

13

peserta didik, serta harus memberikan contoh yang baik kepada peserta

didik dalam rangka pembentukan karakter dan kepribadian yang sesuai

dengan ajaran agama Islam.

b. Kompetensi Guru

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia

Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru. Dijelaskan bahwa Standar kompetensi Guru

dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu:

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional.

Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru

berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek

moral, emosional, dan intelektual. Kompetensi Kepribadian yaitu

pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan

bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk

mempersiapkan generasi kualitas masa depan bangsa.

Kompetensi Sosial yaitu Guru dimata masyarakat dan siswa

merupakan panutan yang perlu dicontoh dan merupakan suri tauladan

dalam kehidupannya sehari-hari. Guru di dalam masyarakat juga harus

mampu berkomunikasi lisan dan tulisan, menggunakan teknologi

komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orangtua/wali peserta didik dan bergaul secara santun dengan

masyarakat sekitar. Kompetensi Profesional yaitu kemampuan yang

Page 27: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

14

harus dimiliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: konsep,

struktur dan metode (Tutik Rachmawati dan Daryanto, 2013: 102-

105).

Peneliti menyimpulkan bahwa kompetensi guru adalah

kemampuan yang dimiliki oleh guru sebagai bekal untuk mengajar.

Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk memiliki kemampuan

untuk melihat karakteristik anak didik, sebagai pendidik guru juga

harus bangga akan tugasnya sebagai pencetak generasi masa depan,

berinteraksi dengan peserta didik dengan baik dan memiliki

perencanaan sebelum proses belajar supaya proses pembelajaran

berjalan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.

c. Sifat-Sifat Guru Akidah Akhlak

Tidak sembarang orang dapat melaksanakan tugas guru. Tugas

itu menuntut banyak persyaratan, baik profesional, biologis,

psikologis, maupun paedagogis-didaktis. Al-Ghazali menyusun sifat-

sifat yang harus dimiliki guru sebagai berikut: Guru hendaknya

memandang murid seperti anaknya sendiri, menyayangi dan

memperlakukan mereka seperti anak sendiri. Dalam menjalankan

tugasnya guru hendaknya tidak mengharapkan upah atau pujian, tetapi

hendaknya mengharapkan keridhoan Allah dan berorientasi

mendekatkan diri kepada-Nya. Guru hendaknya tidak memandang

murid sebagai pihak yang diberi, sehingga mengharapkan imbalan jasa

Page 28: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

15

atas pemberiannya, tetapi sebagai pihak yang memberinya jalan untuk

memperoleh pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah

swt. Guru hendaknya berpegang pada prinsip nabi seperti dalam surat

Huud ayat 29, yang berbunyi:

الذين بطارد أنا وما اللو على إال أجري إن ماال عليو أسألكم ال ق وم ويام مالقو إن هم آمنوا (٩٢) هلون ت ق وما أراكم ولكنه ربه

Artinya: Dan (Dia berkata): "Hai kaumku, Aku tiada meminta

harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. upahku

hanyalah dari Allah dan Aku sekali-kali tidak akan mengusir

orang-orang yang Telah beriman. Sesungguhnya mereka akan

bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi Aku memandangmu

suatu kaum yang tidak Mengetahui" (Al-Quran Digital).

Ayat di atas menjelaskan bahwa apabila kita memberikan atau

menularkan ilmu kepada orang lain hendaknya itu dengan ikhlas tanpa

pamrih dan mengharapakan imbalan apapun. Sesungguhnya Nabi

Muhammad hanya memberikan sedikit ilmu untuk dipelajari kaumnya

dan tidak untuk menggaharapkan imbalan. Dengan demikian seorang

guru harus ikhlas dalam mengajari anak didiknya.

Guru hendaknya memanfaatkan setiap peluang untuk memberi

nasehat dan bimbingan kepada murid bahwa tujuan menuntut ilmu

ialah mendekatkan diri kepada Allah, bukan memperoleh kedudukan

atau kebanggaan duniawi. Terhadap murid yang bertingkah buruk,

hendaknya guru menegurnya sebisa mungkin dengan cara menyindir

dan penuh dengan kasih sayang, bukan dengan terus terang dan

mencela, sebab teguran yang terakhir dapat membuat murid berani

Page 29: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

16

membangkan dan sengaja terus-menerus bertingkah laku buruk.

Hendaknya guru tidak fanatik terhadap bidang studi yang diasuhnya,

lalu mencela bidang studi yang diasuh guru lain. Sebaliknya,

hendaknya ia mendorong murid agar mencintai semua bidang yang

diasuh guru-guru lain.

Hendaknya guru memperhatikan fase perkembangan berfikir

murid agar dapat menyampaikan ilmu sesuai dengan kemampuan

berfikir murid. Hendaknya guru memperhatikan murid yang lemah

dengan memberinya pelajaran yang mudah dan jelas, serta tidak

menghantuinya dengan hal-hal yang serba sulit dan dapat membuatnya

kehilangan kecintaan terhadap pelajaran. Hendaknya guru

mengamalkan ilmu dan tidak sebaliknya perbuatannya bertentangan

dengan ilmu yang diajarkannya kepada murid.

Dapat disimpulkan bahwa sifat guru adalah perilaku yang dimiliki

guru sebagai panutan oleh peserta didik dalam berperilaku. Dalam

mentransfer ilmunya kepada peserta diidk guru sebaiknya tidak

berharap imbalan karena seorang guru wajib mengajarkan ilmu yang

dimilikinya kepada peserta didik.

d. Persyaratan Menjadi Guru Akidah Akhlak

Syarat-syarat menjadi seorang guru yang berhubungan dengan

dirinya: Hendaknya guru senantiasa insyaf akan pengawasan Allah

terhadapnya dalam segala perkataan dan perbuatan bahwa ia

memegang amanat ilmiah yang diberikan Allah kepadanya.

Page 30: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

17

Hendaknya guru memelihara kemuliaan ilmu. Salah satu bentuk

pemeliharaannya ialah tidak mengajarkannya kepada orang yang tidak

berhak menerimanya, yaitu orang-orang yang tidak mencari ilmu untuk

kepentingan dunia semata. Hendaknya guru berzuhud. Artinya, ia

mengambil dari rezeki dunia hanya untuk sekedar memenuhi

kebutuhan pokok diri dan keluarganya secara sederhana. Ia hendaknya

tidak tamak terhadap kesenangan dunia, sebab sebagai orang yang

berilmu ia lebih tahu ketimbang orang awam bahwa kesenangan itu

tidak abadi.

Guru tidak berorientasi duniawi dengan menjadikan ilmunya

sebagai alat untuk mencapai kedudukan, harta, prestise, atau

kebanggaan atas orang lain. Menjauhi mata pencaharian yang hina

dalam pandangan syarak. Hendaknya ia juga menjauhi situasi-situasi

yang bisa mendatangkan fitnah dan tidak melakukan sesuatu yang

dapat menjatuhkan harga dirinya dimata orang banyak. Melihara syiar-

syiar Islam, seperti melakukan sholat berjamaah di masjid,

mengucapkan salam, serta menjalankan amar dan nahi munkar. Rajin

melakukan hal-hal yang disunatkan oleh agama, baik lisan maupun

perbuatan, seperti membaca Al-Quran, berzikir dan sholat tengah

malam.

Memelihara akhlak yang mulia dalam pergaulannya dengan

orang banyak dan menghindarkan diri dari akhlak yang buruk. Selalu

mengisi waktu-waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat,

Page 31: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

18

seperti beribadah, membaca dan mengarang. Belajar dan tidak merasa

malu untuk menerima ilmu dari orang yang lebih rendah daripadanya,

baik kedudukan, keturunan, ataupun usia. Rajin meneliti, menyusun,

dan mengarang dengan memperhatikan keterampilan dan keahlian

yang dibutuhkan untuk itu (Hery Noer Aly, 1999: 96-101).

Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, menjadi guru harus memenuhi

beberapa persyaratan yaitu: takwa kepada Allah SWT, berilmu, sehat

jasmani, dan berkelakuan baik. Adapun persyaratan yang lain adalah:

Harus memiliki sifat rabbani, menyempurnakan sifat rabbani dengan

keikhlasan, memiliki rasa sabar, kejujuran dengan menerangkan apa

yang diajarkan dalam kehidupan pribadi, meningkatkan wawasan dan

pengetahuan dan kajian, menguasai variasi serta metode mengajar.

Mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai dengan

tempatnya (proposisi) sehingga ia akan mampu mengontrol diri dan

siswanya. Memahami dan menguasai psikologis anak dan

memperlakukan mereka sesuai dengan kemampuan intelektual dan

kesiapan psikologisnya. Mampu menguasai fenomena kehidupan

sehingga memahami berbagai kecenderungan dunia beserta dampak

yang akan ditimbulkan bagi peserta didik. Dituntut memiliki sifat adil

(objektif) terhadap peserta didik (Akmal Hawi, 2013: 11-12).

Tatkala membicarakan syarat guru kuttab (semacam sekolah

dasar di Indonesia), menyatakan syarat terpenting bagi guru dalam

Islam adalah syarat keagamaan. Dengan demikian, syarat guru dalam

Page 32: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

19

Islam ialah sebagai berikut: Umur harus sudah dewasa,

kesehatanharus sehat jasmani dan rohani. Keahlian, harus menguasai

bidang yang diajarkannya dan menguasai ilmu mendidik (termasuk

ilmu mengajar). Harus berkepribadian Muslim (Ahmad Tafsir, 2011:

81).

Peneliti menyimpulkan bahwa persyaratan menjadi guru PAI

adalah segala kualifikasi atau dasar, seorang guru PAI tidak

mengajarkan ilmu untuk kepentingan dunia semata. Memelihara

akhlak yang mulia dalam pergaulannya dengan orang banyak dan

menghindarkan diri dari akhlak yang buruk. Selalu mengisi waktu-

waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti beribadah,

membaca dan mengarang. Belajar dan tidak merasa malu untuk

menerima ilmu dari orang yang lebih rendah daripadanya, baik

kedudukan, keturunan, ataupun usia

e. Peran Guru

Adanya perkembangan baru dalam proses belajar mengajar

membawa konsekuensi guru untuk meningkatkan perannya dan

kompetensinya. Guru yang berkompeten akan lebih mampu

menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mengelola kelasnya

sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Menurut

Ahmad Rohadi peran guru adalah ganda yakni sebagai pengajar dan

pendidik (Sudirman, 1999: 141-144).

Page 33: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

20

Sedangkan menurut Sudirman AM, peranan guru adalah:

Informator, pelaksana cara mengajar informatif. Organisator,

pengelola kegiatan akademik. Motivator, menigkatkan kegiatan dan

pengembangan kegiatan belajar siswa. Pengasuh/director,

membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan

tujuan yang dicita-citakan. Inisiator, pencetus ide dalam proses

belajar mengajar. Transmitter, penyebar kebijaksanaan pendidikan

dan pengetahuan. Fasiliator, memberikan fasilitas atau kemudahan

dalam proses belajar mengajar. Mediator, penengah dalam kegiatan

belajar mengajar. Evaluator, menilai prestasi anak didik dalam

bidang akademis maupun tingkah laku (Sudirman, 1999: 141-144).

Di samping itu, peran guru Pendidikan Agama Islam yang

utama adalah membentuk akhlak yang mulia dalam diri setiap

peserta didik, sehingga bisa diterapkannya dalam kehidupan sehari-

hari (Akmal Hawi, 2013: 47). Sedangkan menurut peneliti peran

guru pendidikan agama Islam adalah pengaruh guru pendidikan

agama Islam dalam menanamkan akhlak pada peserta didik untuk

kehidupan sehari-hari sebagai bekal di dunia dan akhirat. Selain

berbagai peran di atas yang dikemukakan para ahli pendidikan, pada

dasarnya peran guru yang utama khususnya guru Pendidikan Agama

Islam adalah bagaimana ia mampu memasukkan aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor dalam setiap proses pembelajaran.

Page 34: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

21

f. Tugas dan Tanggungjawab Guru

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru mempunyai

tanggung jawab yang utama. Mengajar merupakan suatu perbuatan

yang memerlukan tanggung jawab moril yang cukup berat. Berhasinya

pendidikan pada siswa sangat tergantung pada pertanggung jawaban

guru dalam melaksanakan tugasnya. Masalah utama pekerjaan profesi

adalah implikasi dan konsekuensi pekerjaan tersebut terhadap tugas

dan tanggung jawabnya. Menurut Amstrong, tugas dan tanggung

jawab guru ada lima, yaitu: 1) tanggung jawab pengajaran, 2) tanggung

jawab memebrikan bimbingan, 3) tanggung jawab mengambangkan

kurikulum, 4) tanggung jawab mengembangkan profesi, dan 5)

tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat

(Rohani, 1995: 110).

Menurut oemar Hamalik tanggung jawab guru meliputi:

Mununtut murid belajar,turut serta membina kurikulum di sekolah.

Melakukan pembinaan terhadap diri siswa, memberikan bimbingan.

Melakukan diagnosa kesulitan belajar dan kemajuan belajar,

menyelenggarakan penelitian. Mengenal masyarakat dan ikut serta

aktif menyukseskan pembangunan. Membantu terciptanya kesatuan

dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia. Menghayati,

mengamalkan dan mengamankan Pancasila, meninggikan profesional

guru (Hamalik: 117: 132).

Page 35: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

22

Menurut Abdurahman Al-Nahlawi, guru hendaknya mencontoh

peranan yang dilakukan Nabi. Tugas mereka yang pertama ialah

mengkaji dan mengajarkan ilmu illahi sesuai dengan firman Allah

dalam Al-Quran surat Ali-Imran ayat 79, yang berbunyi:

ما كان لبشر أن ي ؤتيو اللو الكتاب والكم والنب وة ث ي قول للناس كونوا عبادا كونوا ربانيهني با كنتم ت علهمون الكتاب وبا كنتم ل من دون اللو ولكن

تدرسون

Artinya: “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah

berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia

Berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-

penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (Dia

berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani,

karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu

tetap mempelajarinya” (Al-Quran Digital).

Di dalam surat Ali-Imran ayat 79

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia diberi kitab oleh Allah

untuk dipelajari dan diajarkan kepada orang lain. Kita tidak boleh lupa

bahwa yang menurunkan kitab tersebut adalah Allah, jadi kita harus

menyembah-Nya dan selalu mempelajari kitab-Nya. Secara umum

menurut Abdurrahman Al-Nahlawi tugas guru ialah: Tugas pensucian,

yaitu mengembangkan dan membersihkan jiwa peserta didik agar

dapat mendekatkan diri kepada Allah, menjauhkannya dari keburukan

dan menjaga agar tetap dalam fitrahnya. Tugas pengajaran, yaitu

menyampaikan berbagai pengetahuan dan pengalaman terhadap

peserta didik untuk diterjemahkan dalam tingkah laku dan

kehidupannya (Hery Noer Aly, 1999: 95-96).

Page 36: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

23

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

tugas dan tanggung jawab guru meliputi tugas di sekolah dan di luar

sekolah. Tugas di sekolah berkaitan dengan transfer ilmu pengetahuan

dan pembentukan kepribadian siswa. Sedangkan tugas di luar sekolah

berkaitan dengan peran dan posisi guru di tengah masyarakat.

Tanggung jawab guru selain memberikan pengetahuan juga

menanamkan aspek kepribadian pada diri peserta didik

2. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan

tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggungjawab, kreatif,

berilmu, sehat dan berakhlak mulia baik dilihat dari aspek jasmani

maupun rohani. (Maksudin, 2013: 45). Sedangkan dalam kontek Islam,

definisi pendidikan sering disebut dengan berbagai istilah, yakni : al-

tarbiyah, al-ta’lim, al ta’dib, dan al-riyadhah.

Pendidikan dalam kata ta’dib yaitu pengenalan dan pengakuan

secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia, tentang tempat-

tempat yang tepat bagi segala sesuatu kearah pengenalan dan

pengakuan tempat tuhan yang tepat dalam tatanan wujud. Ta’lim

mencangkup aspek-aspek pengetahuan serta ketrampilan yang

dibutuhkan dalam kehidupan serta pedoman perilaku. Riyadhah yaitu

pelatihan terhadap individu pada fase anak-anak. Sedangkan kata

Page 37: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

24

tarbiyah mempunyai makna meningkatkan atau membuat suasana

lebih tinggi. (Heri Gunawan, 2014:1)

Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau

individu ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian

benda atau individu tersebut dan merupakan mesin pendorong

bagaimana seorang bertindak, bersikap, berujar, dan merespon sesuatu.

Tentunya tidaklah sama antara karakter yang satu dengan yang lain,

masing-masing memiliki ciri khas. Ciri khas inilah yang menjadikan

sesuatu akan terlihat berbeda.

Karakter tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secara

berkesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan,

pikiran demi pikiran, tindakan demi tindakan. Karakter dimaknai

sebagai cara berpikir dn berperilaku yang khas tiap individu untuk

hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat,

bangsa dan negara. (Muchlas Samani dan Hariyanto, 2011 : 41).

Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008) karakter

merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dengan yang lain. Dengan demikian karakter

adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpatri dalam diri

terejawantahkan dalam perilaku (Kementrian Pendidikan Nasional,

2010).

Karakter juga merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi

acuan tata nilai interaksi antar manusia. Secara universal berbagai

Page 38: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

25

karakter dirumuskan sebagai nilai hidup bersama berdasarkan atas

pilar : kedamaian (peace), menghargai (respect), kerja sama

(cooperation), kebebasan (freedom), kebahagiaan (happiness),

kejujuran (honesty), kerendahan hati (humility), kasih sayang (love),

tanggung jawab (responbility), kesederhanaan (simplicity), toleransi

(tolerance), dan persaudaraan (unity). (Muchlas Samani dan Hariyanto,

2011: 43)

Pendidikan karakter bertujuan untuk membangun sifat atau

pola perilaku dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan

membentuk manusia secara keseluruhan serta mengembangkan potensi

yang dimiliki oleh peserta didik ke arah positif, sehingga tidak hanya

memiliki kepandaian dalam berpikir tetapi juga bertindak sesuai aturan

dan norma-norma sosial, respek terhadap lingkungan, masyarakat,

beriman dan bertaqwa. Pendidikan karakter adalah upaya yang

dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik

(good character) berlandaskan kabajikan-kebajikan inti (core virtues)

yang secara objektif baik bagi individu maupun masyarakat. (Saptono,

2011 : 23).

Sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil

keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan

sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif

kepada lengkungannya. (Ratna Megawani, 2004:95). Sebuah proses

transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam

Page 39: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

26

kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku

kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut, ada tiga ide pikiran

penting yaitu : proses transformasi nilai-nilai, ditumbuhkembangkan

dalam kepribadian, dan menjadi satu alam perilaku. (Fakri Gaffatar,

2010:1) dikutip oleh Dharma Kesuma

Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada

peserta didik untuk menjdi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam

dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter

dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,

pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan

kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,

memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam

kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Pendidikan karakter dapat pula dimaknai sebagai upaya yang

terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan

menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai

insan kamil. Pendidikan karakter juga dapat dimaknai sebagai suatu

sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang

meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan

tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan

Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama lingkungan, maupun kebangsaan

sehingga menjadi manusia insan kamil.

Page 40: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

27

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah proses

pemberian bimbingan dan pembelajaran bagi peserta didik agar

terbangun sifat atau perilaku yang baik sesuai dengan al-qur‟an.

Karakter juga merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata

nilai interaksi antar manusia, proses transformasi nilai-nilai,

ditumbuhkembangkan dalam kepribadian Bertujuan mengembangkan

kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk,

memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam

kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

b. Dasar pendidikan karakter

Dalam perspektif islam karakter atau akhlak mulia merupakan

buah yang dihasilkan dari proses penerapan syariah (ibadah

muamalah) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh. Ibarat bangunan,

karakter atau akhlak merupakan kesempurnaan dari bangunan tersebut

setelah fondasi dan bangunannya kuat. Jadi, tidak mungkin karakter

mulia akan terwujud pada diri seseorang jika ia tidak memiliki akidah

dan syariah yang benar. Baik atau buruk bukan sesuatu yang mutlak

diciptakan, melainkan manusia dapat memilihnya. Manusia yang

sudah terjatuh dalam keburukan, ia bisa bangkit lalu menuju kebaikan

dan bertobat dengan menghitung apa yang telah dipetik dari

perbuatannya.

Dengan demikian, karakter telah melekat dalam diri manusia

secara fitrah. Dengan kemampuan ini, ternyata manusia mampu

Page 41: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

28

membedakan batas kebaikan dan keburukan serta mampu

membedakan mana yang tidak bermanfaat dan mana yang tidak

berbahaya. Keharusan menjunjung karakter mulia lebih dipertegas lagi

oleh Nabi Muhammad dengan pernyataan yang menghubungkan

akhlak dengan kualitas kemauan, bobot amal, dan jaminan masuk

surga. (Marzuki, 2015:23). Dasar pendidikan karakter didasararkan

pada pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup dan

ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang

terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.

Sumber dasar tersebut adalah Agama adalah tiang penyangga

manusia. Seseorang yang memeluk agama maka akan mengalami

hingga mengetahui segi agama yang dianutnya. Begitu pula dengan

kehidupan kenegaraan yang dilandasi dari nilai-nilai dan norma-norma

yang berasal dari agama. Pancasila Negara Indonesia memiliki prinsip-

prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara yang disebut dengan

pancasila. Nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi nilai yang

mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan,

budaya, dan sosial.

Sedangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan

mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik yang

mampu menerapkan nilai-nilai pancasila dengan baik. Budaya dikenal

dengan warisan nenek moyang. Sesuatu yang sudah menjadi rutinitas

dapat juga diartikan sebagai budaya. Namun budaya yang di maksud

Page 42: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

29

disini adalah budaya yang sudah mendarah daging dan diakui oleh

masyarakat tersebut. Posisi budaya yang penting menjadikan sumber

nilai sebagai inti dari pendidikan karakter. Menurut peneliti dapat

disimpulkan bahwa dasar pendidikan karakter adalah sesuatu yang

dimiliki oleh manusia sebagai dasar pengembangan nilai yang berasala

dari pandangan hidup yang tercantum dalam tujuan pendidikan

nasional yaitu agama, pancasila, dan budaya.

c. Tujuan Pendidikan Karakter

Pada dasarnya tujuan pendidikan karakter sejalan dengan fungsi

dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum pada UU

SPN No. 20 Tahun 2003, terutama pada bab 2 dan 3. Pemahaman

tentang tujuan pendidikan karakter tersebut sejalan dengan pandangan

Dharma Kesuma, bahwa tujuan pendidikan karakter dapat dirumuskan

sebagai berikut menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan

yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian atau

kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana yang

dikembangkan. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak

bersesuaian dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat

dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara

bersama. (M.Ainul Yaqin, 2005:38)

Menurut Rasulullah, Nabi terakhir umat islam, mengatakan

bahwa tujuan pendidikan untuk mengupayakan pembentuan karakter

Page 43: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

30

yang baik (good character). Seperti disebutkan dalam hadis yang

artinya “sesungguhnya Aku (Rasulullah) diutus menyempurnakan

akhlak”. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan

karakter adalah terciptanya manusia yang berperilaku baik sesuai

dengan nilai yang terkandung dalam pancasila dan sesuai ajaran

rasulullah SAW.

d. Pilar-pilar pendidikan karakter

Pilar berarti tiang, rukun, soko guru, atau sendi. Pilar dalam

kamus Definition. Net online dipahami sebagai suatu batang atau

struktur batu, bata material lain yang tegak lurus yang secara relatif

sesuai dengan proporsi atau tinggi dan bentuknya dalam bagian yang

digunakan sebagai penunjang bangunan atau yang berdiri tegak seperti

monumen. Istilah pilar dalam hal ini bersifat teknis dan hanya berdada

dalam suatu bangunan, tetapi dapat dikonotasikan kedalam berbagai

disiplin termasuk dalam membangun disiplin dalam ilmu pengetahuan

seperti halnya pendidikan karakter. (Muhammad Yaumi, 2014:45)

Empat pilar-pilar pendidikan karakter menurut Muhammad

Yaumi yaitu :Olah pikir adalah otak (brain), pikiran (mind), dan cipta

(thought). Ketiga istilah ini dapat memengaruhi kemajuan pendidikan,

baik kemajun kajian teoretis maupun dalam implementasinya termasuk

dalam pendidikan karakter itu sendiri. Olah rasa (feeling) adalah

nominalisasi kata kerja untuk merasa. Dalam bahasa inggris kata

feeling dignakan untuk menjelaskan perasaan fisik dari sentuhan

Page 44: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

31

pengalaman atau persepsi. Olah hati terminologi hati dapat merujuk

pada makna fisk sekaligus makna batin. Secara jasadiyah, kata heart

dalam bahasa inggris sering diterjemahkan “hati” dalam bahas

indonesia.

Secara rohaniah, kalbu merujuk pada makna spiritual sebagai

pusat dari semua bentuk emosi (intelektual dan spiritual). Olah Raga,

beberapa istilah pembelajaran yang sering dihubungan dengan

pengolahan fisik (jasad) adalah olah (mengolah) raga, kinestetik atau

taktil, psikomotor. Olah raga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang

terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh yang

berulang-ulang dan ditunjuk untuk meningkatkan kebgaran tubuh atau

jasmani.

Ada sembilan pilar pendidikan karakter yang berasal dari nilai-

nilai luhur universal, yaitu : pertama, karakter cinta tuhan dan segenap

ciptaan-Nya; kedua, kemandirian dan tanggung jawab; ketiga,

kejujuran/amanah, diplomatis; keempat, hormat dan santun; kelima,

dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerja sama;

keenam, percaya diri dan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan

keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati; kesembilan, karakter

toleransi, kedamaian, dan kesatuan. (Dindin Jamaluddin, 2013:94)..

Abdul Majid (2013: 31) menyebutkan pilar-pilar pendidikan

karakter ada 3 : Moral knowing adalah ketidakmampuan seseorang

berlaku baik meskipun ia telah memiliki pengetahuan tentang kebaikan

Page 45: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

32

itu. Sebagai aspek pertama memiliki enam unsur yaitu : Kesadaran

moral, pengetahuan tentang nilai-nilai moral, penentu sudut pandang,

logika moral, keberanian mengambil resiko, keberanian mengambil

menentukan siap. Moral loving atau Moral feeling merupakan

penguatan aspek emosi siswa untuk menjadi manusia berkarakter.

Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-bentuk sikap yang harus

dirasakan oleh siswa, yaitu kesadaran akan jati diri yaitu : Percaya

diri, kepekaan terhadap derita orang lain, cinta kebenaran,

pengendalian diri, kerendahan hati. Moral doing Acting fitrah

manusia sejak kelahirannya adalah kebutuhan dirinya kepada orang

lain. Sebagai outocome akan dapat dengan mudah muncul dari para

siswa. Namun merujuk pada tesis Ratna Megawani, bahwa karakter

adalah tabiat yang langsung disetir dari otak, maka ketiga tahapan tadi

perlu disuguhkan kepada siswa melalui cara-cara yang logis, rasional

dan demokratis.

Sedangkan menurut Thomas Lickona (2013:85) menyebutkan

ada 3 yaitu : Pengetahuan Moral terdapat banyak jenis pengetahuan

moral yang berhubungan dengan perubahan moral kehidupan. Ada

enam aspek antara lain : Kesadaran Moral adalah memahami

informasi dari permasalahan dari permasalahan yang bersangkutan.

Mengetahui nilai moral adalah memahami bagaimana cara

menerapkan nilai yang bersangkutan dalam berbagai macam situasi.

Penentu perspektif adalah kemampuan untuk mengambil sudut

Page 46: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

33

pandang orang lain, melihat situasi sebagaimana adanya,

membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan

merasakan masalah yang ada. Pemikiran moral adalah melibatkan

pemahaman moral. Pengambilan keputusan adalah cara seseorang

bertindak melalui permasalahan dengan cara pengambilan keputusan.

Pengetahuan pribadi adalah jenis pengetahuan moral yang paling sulit

untuk diperoleh, namun perlu bagi pengembangan karakter

Perasaan moral sisi emosional karakter, seperti sisi

intelektualnya, terbuka terhadap pengembangan oleh kelurga dan

sekolah. Hati nurani memiliki dua sisi yaitu sisi kognitif : mengetahui

apa yang benar dan sisi emosional : merasa berkewajiban untu

melakukan apa yang benar. Harga diri yaitu sesuatu yang berharga di

dalam diri kita sendiri. Empati merupakan identifikasi dengan, atau

pengalaman yang seolah-olah terjadi dalam, keadaan orang lain.

Mencintai hal yang baik merupakan bagian dari potensi moral orang

biasa, bahkan anak-anak. Kendali diri diperlukan untuk menahan diri

agar tidak memanjakan diri kita sendiri. Kerendahan hati merupakan

kebaikan moral yang diabaikan namun merupakan bagian yang

esensial dari karakter yang baik.

Tindakan moral merupakan hasil atau outcome dai dua bagian

karakter lainnya. Tiga karakter lainnya yaitu : Kompetensi moral

kemampuan untuk mengubah penilaian dan perasaan moral ke dalam

tindakan moral yang efektif. Keinginan pilihan yang dalam suatu

Page 47: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

34

situasi moral biasanya merupakan pilihan yang sulit Kebiasaan,

pelaksanaan tindakan moral memperoleh manfaat dari kebiasaan.

Menurut peneliti dapat disimpulkan bahwa pilar-pilar pendidikan

karakter adalah tiang atau tonggak awal berdirinya sesuatu yang akan

menunjang pendidikan karakter yaitu pengetahuan, sikap dan

perasaan, dan tindakan yang suguhkan kepada peserta diidk dengan

cara yang logis, rasional, dan demokratis.

e. Tahap-tahap pendidikan karakter

Secara teoritik nilai moral/karakter berkembang secara psikoligis

dalam diri individu mengikuti perkembangan usia dan konteks sosial.

Piaget merumuskan perkembangan kesadaran dan pelaksanaan aturan

dengan membagi menjadi beberapa tahapan. Tahapan pada domain

kesadaran aturan: Usia 0-2 tahun :aturan dirasakan sebagai hal yang

tidak bersifat memaksa. Usia 2-8 tahun : aturan disikap bersifat sakral

dan diterima tanpa pemikiran.

Usia 8-12 tahun: aturan diterima sebagai hasil kesepakatan.

Tahapan pada domain pelaksanaan aturan : Usia 0-2 tahun : aturan

dilakukan hanya bersifat motorik. Usia 2-6 tahun : aturan dilakukan

dengan orientasi diri sendiri. Usia 6-10 tahun : aturan dilakukan sesuai

kesepakatan . Usia 10-12 tahun : aturan dilakukan karena sudah

dihimpun. Sedangkan penelitian Kohlberg dikutip oleh Abdul Majid,

2013:21 menghasilkan tiga rumusan tingkat/ level dalam

perkembangan moral yakni: Prakonvensional (preconventional)

Page 48: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

35

Orientasi hukuman dan kepatuhan (apa pun yang mendapat pujian atau

dihadiahi adalah baik, dan apa pun yang dikenai hukuman adalah

buruk). Orietasi instrumental nisbi (berbuat baik apabila orang lain

berbuat baik padanya, dan yang baik itu adalah bila satusama lain

berbuat hal yang sama. Konvensional (Conventional) Orientasi

kesepakatan timbal balik (sesuatu dipandang baik untuk memenuhi

anggapan orang lain atau baik karena disepakati). Orientasi hukum dan

ketertiban (sesuatu yang baik itu adalah yang diatur oleh hukum dalam

masyarakat dan dikerjakan sebagai pemenuhan kewajiban sesuai

dengan norma hukum tersebut)

Poskonvensional (Postconventoinal) Orientasi kontrak sosial

legalistik (sesuatu dianggap baik bila sesuai dengan kesepakatan

umum dan diterima oleh masyarakat sebagai kebenaran konsensual).

Orientasi prinsip etika universal (sesuatu dianggap baik bila telah

menjadi prinsip etika yang bersifat universal dari mana norma dan

aturan dijabarkan). Dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap pendidikan

karakter adalah langkah-langkah dalam pendidikan karakter,

pendidikan karakter diberikan secara bertahap berdasarkan faktor usia

dan kondisi psikologi peserta didik supaya dapat diterima dengan baik.

f. Nilai-nilai pendidikan karakter

Menurut Kemendiknas terdapat 18 nilai dalam pendidikan

karakter yang bertujuan untuk membangun karakter manusia, yaitu

Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

Page 49: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

36

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Untuk memperjelas pendalaman tentang nilai pendidikan

karakter maka akan dijabarkan seperti dibawah ini :

1) Religius

Adalah sikap yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama

yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,

dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Religius adalah

proses mengikat kembali atau bisa dikatakan dengan tradisi, sistem

yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan

kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang

berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta

lingkungannya. Agama adalah keseluruhan tingkah laku manusian

yang terpuji, yang dilakukan demi memperoleh ridha Allah.

Agama, dengan kata lain, meluputi keseluruhan tingkah laku itu

membentuk ketuhanan manusia berbudi luhur (ber- akhlaq

karimah), atas dasar percaya atu iman kepada Allah dan tanggung

jawab pribadi di hari kemudian. (Nurcholish Madjid, 2010 : 34)

Nilai religius merupakan nilai pembentuk karakter yang

sangat penting artinya. Manusia berkarakter adalah manusia yang

religius. Kata religius memang tidak selalu identik dengan kata

agama. Kata muhaimin, lebih tepat diterjemahkan sebagai

Page 50: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

37

keberagamaan. Keberagamaan lebih melihat aspek yang didalam

lubuh hati nurani pribadi, sikap personal yang sedikit banyak

misteri bagi orang lain karena menapaskan intiminasi jiwa, cinta

rasa yang mencangkup totalitas ke dalam pribadi manusia, bukan

pada aspek yang besifat formal. Sebagaimana firman Allah SWT

dalam Qs Al lukman 12-14

نا ولقد ا يشكر ومن للو اشكر أن الكمة لقمان آت ي يشكر فإنيد غني اللو فإن كفر ومن لن فسو البنو لقمان قال وإذ (٢٩) ح

رك إن باللو تشرك ال ب ن يا يعظو وىو عظيم لظلم الشهنا(٢١) و حلتو ديو بوال اإلنسان ووصي وفصالو وىن على وىنا أم

(٢١) المصري إل ولوالديك ل اشكر أن عامني ف

Artinya:

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada

Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang

siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia

bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak

bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha

Terpuji".

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di

waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,

janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya

mempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman

yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia

(berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah

mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-

tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah

kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Kulah kembalimu.

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah mengingatkan keapada

manusia selalu bersyukur dengan apa yang Allah berikan,

senantiasa menghormati orang tua terlebih seorang ibu dan jangan

Page 51: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

38

menyekutukanNYA. Keberagamaan dalam character building

sesungguhnya merupakan manifestasi lebih mendalam atas agama.

Jadi Religius adalah penghayatan dan implementasi ajaran agama

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kerangka character building ,

aspek religius perlu ditanamkan secara maksimal. Penanaman nilai

religius ini menjadi tanggung jawab orangtua dan sekolah. Menurut

ajaran islam, sejak anak belum lahir sudah harus ditanamkan nilai-

nilai agama agar si anak kelak menjadi manusia yang religius.

Di keluarga, penanaman nilai religius dilakukan dengan

menciptakan suasana yang memungkinkan terinterasisasinya nilai

religius dalam diri anak-anak. Sementara di sekolah, ada banyak

strategi yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai religius.

Pengembangan kebudayaan religius secara rutin dalam hari-hari

belajar biasa. Kegiatan ini rutin terintgrasi dengan kegiatan yang

telah diprogramkan sehingga tidak memerlukan waktu khusus.

Pendidikan agama pun tidak hanya terbatas pada aspek

pengetahuan semata, tetapi juga meliputi aspek pembentukan sikap,

perilaku, dan pengalaman keagamaan. Tidak hanya dilakukan oleh

guru agama, tetapi perlu didukung oleh guru-guru bidang studi

lainnya. Kerja sama semua unsur ini memungkinkan nilai religius

dapat terinternalisasi lebih efektif. (Ngaimun Naim, 2012: 125)

Page 52: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

39

2) Jujur

Adalah perilaku yang didasarkan pada upaya yang

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya

dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Secara harfiah, jujur

berarti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang. Jujur merupakan

nilai penting yang harus dimiliki setiap orang. Jujur tidak anya

diucapkan, tetapi juga harus tercermin dalam perilaku sehari-hari.

Pepetah kuno mengatakan “kejujurn adalah mata uang yag

laku dimana-mana. Bawalah sekeping kejujuran dalam saku, anda

maka itu telah melebihi mahkota raja diraja sekalipun”. Nilai jujur

penting untuk ditumbuhkembangkan sebagai karakter karena

sekarang ini kejujuran semakin terkikis. Ketidakjujuran itu tidak

ada manfaatnya, bahkan merugikan dirinya sendiri. Sebagaimana

firman Allah di dalam QS. Al-Ankabut :3

لقد ف ت نا الذين من ق بلهم ف لي علمن اللو الذين صدقوا ولي علمن و الكاذبني

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-

orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah

mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia

mengetahui orang-orang yang dusta”.

Ayat di atas menjelelaskan tentanhg kejujuran, apapun yang

kita lakukan Allah selalu mengetahui, melalui kisah umat terdahulu

yang disebutkan dalam Al-Qur‟an setiap umat yang tidak jujur

maka akan mendapatkan kerugian di dunia mapun akhirat.

Kejujuran merupakan kebajikan terbaik yang akan selalu

Page 53: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

40

menerangi kehidupan, meskipun untuk menjalankannya tidak

selalu mudah. Godaan, hambatan dan tantangan akan selalu ada.

Tetapi, jika kita teguh dengan kejujuran yang kita pegang, kita

akan bisa menjadi manusia berkarakter yang ideal.

3) Disiplin

Adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan. Beberapa hal yang perlu

dilakukan oleh guru untuk membentuk karakter disiplin pada diri

peserta didik, diantaranya adalah konsisten. Bersifat jelas dengan

menetapkan peraturan yang jelas, memperhatikan harga diri

siswaketika guru menegur, memberikan alasan yang bisa dipahami,

jika guru memberikan peraturan, menghadiahkan pujian,

memberikan hukuman, bersikap luwes, melibatkan peserta didik

bersikap tegas, tidak emosional.

Ditinjau dari asal kata, kata disiplin berasal dari bahasa latin

discere yang memiliki arti belajar. Dari kata ini kemudin muncul

disciplina yang berarti pelajaran atau pelatihan. Seiring

perkembangan waktu, kata disciplina juga mengalami

perkembangan makn. Kata disiplin sekarang ini dimaknai secara

beragam. Ada yang mengartikan disiplin sebagai kepatuhan

terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan dan

pengendalian. Ada juga yang mengartikn disiplin sebagai latihan

yang bertujuan mengembngkn diri agar dapat berperilaku tertib.

Page 54: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

41

Disiplin merupakan pengaruh yang dirancang untuk

membantu anak mampu menghadapi lingkungan. Disiplin tumbuh

dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan

keinginan individu untuk bebuat agar memperoleh sesuatu, dengan

pembatasan atau peraturan yang diperlukan oleh lingkunagn

terhadap dirinya. Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati

dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk

tunduk kepada keputusan, perintah, dan peraturan yang berlaku.

Dengan kata lain disiplin adalah sikap menaati peraturan dan

ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.

Tujuan mendisiplinkan adalah mengajarkan kepatuhan.

Dalam konteks pembelajaran di sekolah, ada beberapa bentuk

kedisiplinan. Pertama, hadir di ruangan tepat waktunya. Kedua, tata

pergaulan disekolah. Ketiga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan serentetan progam

sekolah, peserta didik juga dituntut berdisiplin atau aktif

mengikutinya dengan mencurahkan segala potensi yang mereka

miliki, baik bersifat fisik, mental, emosional, dan intelektual.

Merespons apa saja yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler

sangat berarti untuk penerapan lebih lanjut terhadap pelajaranyang

telah dipelajarinya. Keempat, belajar di rumah. Dengan

kedisiplinan belajar di rumah peserta didik menjadi menjadi lebih

ingat terhadap pelajaran terhadap pelajarn yang telah dipelajari dan

Page 55: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

42

lebih siap untuk menghadapi pelajaran yang akan dihadapi atau

yang akan diberikan oleh gurunya sehingga peserta didik akan

lebih paham terhadap suatu pelajaran.

4) Bersahabat/ komunikatif

Komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa

senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Membangun hubungan dengan orang lain sangat di pengaruhi oleh

pola komunikasi yang digunakan. Komunikasi dengan kenalan,

teman atau sahabat disebut sebagai komunkasi interpersonal, yaitu

interaksi tatap muka antar-dua atau beberapa orang, yang mana

pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan

penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung

pula.

Persahabatan harus selalu dijaga secara baik. perbedaan

pendapat, pemikiran, dan pandangan hidup merupakan suatu hal

yang biasa, bahkan tidak mungkin dihindari. Di sini dibutuhkan

kearifan dan kemampuan unuk mengelola emosi sehingga

perbedaan yang ada tidak menjadi penyebab putusnya

persahabatan. Kemampuan mengelola emosi ini penting artinya

sebab tidak jarang persahabatan putus karena salah satu atau

bahkan keduannya tidak bisa mengelola emosi.

Belajar tak lain adalah proses menyatakan diri secara utuh

dan menampakkan kemanusiawiannya secara menyeluruh, yaitu

Page 56: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

43

sebagai homo khalifatullah atau homo imago dei, makhluk yang

memiliki fitrah, makhluk yang dicipta dengan diberi kreativitas

untuk menciptka ulang dirinya sendiri, membentuk karakternya

sebagai pribadi unik, otentik, tak terbandingkan dengan apa pun

dan siapa pun yang bukan dirinya.

Rasa ingin tahu harus ditumbuhkembangkan, dirawat, dan

diberi jawaban secara benar. Munculnya berbagai perilaku

destruktif pada generasi muda sebagian besar berawal dari rasa

ingin tahu yang idak mendapatkan jawaban secara memadai.

5) Peduli sosial

Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin

memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan. Karena manusia adalah makhluk sosial. Ia hidup

dan menjadi bagian yang tidak terpisah dari lingkungannya.

Karenanya, manusia tidak bisa sepenuhnya egois dan beranggapan

kalau dirinya bisa hidup sendiri tanpa peran serta orang lain. Selain

tidak logis, sikap egois semacam ini juga membawa implikasi

kurang baik bagi tatanan sosial.

Kehidupan masyarakat sekarang ini bergeser menjadi lebih

individualis. Kebersamaan dan saling tolong menolong dengan

penuh ketulusan yang dahulu menjadi ciri khas masyarakat kita

semakin menghilang, kepedulian terhadap sesama pun semakin

Page 57: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

44

menipis. Konsentrasi kehidupan masyarakat sekarang ini

didominasi pada bagaimana mencapai mimpi-mimpi materialistis

Firman Allah dalam Qs. Al Ma‟un :1-7

ب الذي أرأيت ين يكذه وال(٩) اليتيم يدع الذي فذلك (٢) بالده عن ىم الذين (١) للمصلهني ف ويل (١) المسكني طعام على يض

(٧) الماعون وين عون (٦) ي راءون ىم الذين (٥) ساىون صالتم

Artinya:

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2.

Itulah orang yang menghardik anak yatim, 3. Dan tidak

menganjurkan memberi makan orang miskin. 4. Maka

kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. (yaitu)

orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. Orang-orang yang

berbuat riya 7. Dan enggan (menolong dengan) barang

berguna

Ayat di atas menjelaskan tentang peduli keadaan sosial di

sekitar, peduli sesama harus dilakukan tanpa pamrih. Tanpa pamrih

beratri tidak mengharapkan balasan atas pemberian atau bentuk apa

pun yang kita lakukan kepda orang lain. Jadi, saat melakukan

aktivitas sebagai bentuk kepedulian, tidak ad keengganan atau

ucapan menggerutu. Semunnya dilakukan dengan Cuma-Cuma,

tanpa pamrih, hati terbuka, dan tanpa menghitung-hitung.

Kepedulian sejari itu tidak bersyarat.

6) Tanggungjawab

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan, terhadap dirinya maupun orang lain dan lingkungan

Page 58: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

45

sekitarnya (Retno Listyarti, 2012:5). Menurut peneliti manusia

hidup di dunia dengan dibekali akal, dengan akal manusia bisa

melakukan atau membuat yang diinginkan akan tetapi manusia

akan di mintai pertanggung jawaban atas apa yang dilakukan dan

diperbuat. Itulah mengapa manusia harus mempertimbangkan

dalam berperilaku.

7) Mandiri

Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah

tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Kemandirian tidak otomatis tumbuh dalam diri seorang anak.

Mandiri pada dasarnya merupakan hasil dari proses pembelajaran

yang berlangsung lama. Mandiri tidak selalu berkaitan dengan usia.

Bisa seorang anak sudah memiliki sifat mandiri karena proses

latihan atau karena faktor kehidupan yang memksanya untuk

menjadi mandiri. Tetapi tidak jarang seorang yang sudah dewasa,

tetapi tidak juga bisa hidup mandiri, ia selalu bergantung pada

orang lain.

8) Kreatif

Berperilaku dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Firman Allah

Qs. An-Nahl : 17

رون أفال يلق ال كمن يلق أفمن (٢٧) تذك

Page 59: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

46

Artinya: Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu

sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa) ?.

Maka Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa dasar manusia untuk

mengembangkan akal pikirannya sesuai dengan perubahan zaman

dan semakin berkembangnya kemajuan dibidang segala aspek

terutama tekhnologi. Tekhnologi akan membawa manusia dalam

perubahan, memanfaatkan dan merawat apa yang ada di bumi.

Segala kebutuhan manusia telah Allah sediakan di bumi ini.

9) Toleransi

Sikap dan tindakan menghargai perbedaan agama, siki, etnis,

pendapat, sikap, dan tindakan orang lain, yang berbeda dari

dieinya. Firman Allah Qs. Al kafirun : 1-6

ما عابدون أن تم وال(٩) ت عبدون ما أعبد ال(٢) الكافرون أي ها يا قل لكم (٥) أعبد ما عابدون أن تم وال(١) عبدت ما عابد أنا وال(١) أعبد

(٦) دين ول دينكم

Artinya: 1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2.

Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3.

Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. 4.

Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu

sembah, 5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi

penyembah Tuhan yang Aku sembah. 6. Untukmu

agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia diperintahkan

untuk saling toleransi, menghargai terhadap sesama manusia,

karena kepercayaan, pendapat, sikap, dan tindakan anatar manusia

yang satu dengan lainnya tidaklah sama. Toleransi akan membawa

Page 60: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

47

manusia dalam kedamaian karena kita lebih menghargai, tidak

memaksakan kehendak.

10) Kerja keras

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertiban patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan. Firman allah dalam Qs Al

Insyiqaaq : 6

(٦) فمالقيو كدحا ربهك إل كادح إنك اإلنسان أي ها ياArtinya ; Hai manusia, Sesungguhnya kamu Telah bekerja

dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, Maka pasti

kamu akan menemui-Nya.

Ayat diatas menjelaskan bahwa hidup ini ada aturannya,

manusia diciptakan sebagai khalifah dan abdullah, dimana khalifah

adalah tugas manusia sebagai pemimpin atau yang menguasai dunia

ini dan abdullah sebagai hamba Allah. Menguasai dalam artian

manusia dibekali akal untuk memanfaatkan apa yang ada di bumi

atau bekerja untuk hidupnya kan tetapi manusia juga diperintahkan

untuk beribadah. Kerja keras di sertai ibadah akan memberikan

keseimbangan hidup.

11) Demokratis

Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak

dan kewajiban. Suka bekerja samadalam belajar/ bekerja serta

mendengar nasihat, pendapat orang lain.

Page 61: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

48

Firman Allah dalam Qs. Al imran :159

وا القلب غليظ فظا كنت ولو لم لنت اللو من رحة فبما من الن فضهم فاعف حولك ل عزمت فإذا األمر ف وشاورىم لم واست غفر عن ف ت وك

ب اللو إن اللو على لني ي (٢٥٢) المت وكه

Artinya: 159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu

berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu

bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah

mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.

Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Ayat diatas menjelaskan diperintahkannya manusia untuk

demokratis. Menghargai pendapat orang lain, tidak merasa paling

benar, dalam pendidikan karakter demokratis sering digunakan

dalam mengambil keputusan misalnya dalam pemilihan ketua kelas,

ada beberapa kandidat yang akan dipilih secara langsung melalui

keputusan suara terbanyak, inilah yang akan menjadikan pemenang

dan siapapun yang menang tentunya yang kalah harus menghormati

keputusan.

12) Rasa ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui

lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat

dan didengar. Firman Allah dalam Qs.Al anbiya:33

هار الليل خلق الذي وىو مس والن يسبحون ف لك ف كلي والقمر والش(١١)

Page 62: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

49

Artinya : “Dan dialah yang Telah menciptakan malam dan

siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu

beredar di dalam garis edarnya”.

Ayat di atas menjelaskan bahwa kaitannya dengan pendidikan

karakter yaitu rasa ingin tahu apa yang Bapak/Ibu berikan dalm

kegiatan pembelajaran, peserta didik berhak menanyakan apa yang

tidak diketahuinya. Rasaingin tahu inilah yang akan menjadikan

peserta didik akan lebih kritis dan peduli dengan materi yang

disampaikan. Suasana pembelajaran akan lebih hidup jika peserta

didik berpartisipasi tidak monoton pada pendidiknya.

13) Semangat kebangsaan

Cara berpikir, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan

kelompoknya. Firman Allah dalam Qs.al hujurat:13

لت عارفوا وق بائل شعوبا وجعلناكم وأن ثى ذكر من خلقناكم إنا الناس أي ها يا (٢١) خبري عليم اللو إن أت قاكم اللو عند أكرمكم إن

Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan

kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan

menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang

yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa semangat kebangsaan

dalam pendidikan yaitu sebagai peserta didik melakukan kegiatan

sekolah seperti belajar dengan sungguh-sungguh, tidak bermalas-

malsan. Kita sebagai pelajar tentunya memanfatkan momen untuk

Page 63: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

50

menjadikan orang tua bangga, karena di luar sana banyak yang tidak

merasakan pendidikan, belajar sungguh-sungguh supaya

menghasilkan prestasi, dengan diiringi do‟a dan dukungan dari orang

tua maka perjuangan sebagai pelajar tidak akan sia-sia.

14) Cinta tanah air

Cara yang bersikap yang menunjukan kesetiaan, kepedulian,

dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial,

budaya, dan ekonomi bangsa. Sebagaimana firman Allah dalam Qs.

Al Baqarah:126

من الثمرات من أىلو وارزق آمنا ب لدا ىذا اجعل ربه إب راىيم قال وإذ عو كفر ومن قال اآلخر والي وم باللو من هم آمن إل أضطره ث قليال فأمت ه

(٢٩٦) المصري وبئس النار عذاب

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya

Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa,

dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya

yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari

kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang

kafirpun Aku beri kesenangan sementara, Kemudian Aku

paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk

tempat kembali".

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kaitannya cinta tanah air

dalam pendidikan mengajarkan pentingnya sikap bangga dengan

negara ini yang dilatar belakangi dengan perbedaan fisik, sosial,

ekonomi dan budaya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang

pemudanya peduli terhadap bangsanya, maka sejak dalam

pendidikan di tanamkan sikap untuk saling menghargai dan

Page 64: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

51

mengormati sesama. Tidak mengatasnamakan sesuatu untuk

kepentingannya sendiri.

15) Menghargai prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain. Sebagaimana

firman Allah dalam Qs. Al ma‟idah : 2

لوا ال آمنوا الذين أي ها يا هر وال اللو شعائر ت وال الدي وال الرام الشني وال القالئد م من فضال ي بت غون الرام الب يت آمه حللتم وإذا ورضوانا ربه

وكم أن ق وم شنآن يرمنكم وال فاصطادوا أن الرام المسجد عن صد وات قوا والعدوان اإلث على ت عاونوا وال والت قوى البه على وت عاونوا ت عتدوا

(٩) العقاب شديد اللو إن اللو

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar

kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)

binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id,

dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang

mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan

keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah

menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan

janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum

Karena mereka menghalang-halangi kamu dari

Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada

mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan

bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat

berat siksa-Nya”.

Ayat diatas menjelaskan kaitannya dengan pendidikan

karakter yaitu mengajarkan untuk menghargai usaha orang lain

Page 65: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

52

dan menghindari sikap meremehkan hasil usaha orang lain.

Manusia diciptakan memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan

beragam. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk lebih

termotivasi untuk berguna bagi orang lain dengan saling membantu

dalam kebaikan atau ikut bangga ketika orang lain meraih prestasi.

16) Cinta damai

Sikap dan mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu

yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

Sebagaimana firman Allah dalam Qs. At-Taubah, 9:6.

أبلغو ث اللو كالم يسمع حت فأجره استجارك المشركني من أحد وإن (٦) ي علمون ال ق وم بأن هم ذلك مأمنو

Artinya: 6. Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin

itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia

supaya ia sempat mendengar firman Allah, Kemudian

antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu

disebabkan mereka kaum yang tidak Mengetahui.

Ayat diatas kaitannya dengan pendidikan karakter yaitu sikap

cinta damai merucut pada sikap mengormati, mengakui keberhasilan

orang lain atau tidak iri, setiap manusia di bekali dengan

kemampuan yang sama dan tergantung seperti apa kita akan

mengasahnya ketika kita memiliki kemampuan yang sama berarti

kita memiliki peluang untuk berhasil. Berbagai dalam pendidikan

yaitu seperti meraih prestasi bidang akademik mapun non akademik.

Page 66: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

53

17) Gemar membaca

Kebiasaan menyediakan waktununtuk membaca berbagai

bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Sebagaimana

firman Allah dalam Qs. Al-„Alaq ayat 1

(٢) خلق الذي ربهك باسم اق رأ Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

Menciptakan”,

Ayat diatas menjelaskan bahwa manusia diperintahkan untuk

membaca, menggunakan waktu luang untuk belajar. Belajar itu tidak

mengenal waktu dan usia, dengan membaca wawasan kita

bertambah, saat ini budaya membaca semakin berkurang,

bertambahnya kemajuan tekhnologi dan perkembangan zaman dunia

pendidikan harus bisa mengimbangi dengan menerapkan budaya

membaca.

18) Peduli lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan

pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-

upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Sebagaimana firman Allah dalam Qs. Ar Rum : 41-42

الذي ب عض ليذيقهم الناس أيدي كسبت با والبحر الب ره ف الفساد ظهر عاقبة كان كيف فانظروا األرض ف سريوا قل (١٢) ي رجعون لعلهم عملوا ( ١٩) مشركني أكث رىم كان ق بل من الذين

Page 67: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

54

Artinya: 41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah

merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan

mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan

perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang

terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang

yang mempersekutukan (Allah)."

Ayat di atas menjelaskan tentang pentingnya peduli terhadap

lingkungan dalam dunia pendidikan bisa diterapkan dengan

menanam pohon pada area sekolah. Tujuannya untuk mengenalakn

betapa pentingnya pohon dalam kehidupan ini selain sebagai

sumber oksigen, adanya pohon di halam sekolah akan mengurangi

panas, suasana asri akan membuat kita merasa nyaman, dan peserta

didik akan mudah untuk menerima materi pembelajaran. Dapat

disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter adalah sesuatu

yang terkandung dalam pendidikan karakter meliputi: religius,

jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai

prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

g. Faktor Lingkungan dalam Pendidikan Karakter

Dalam proses pembentukan karakter pasa seseorang dipengaruhi

oleh faktor-faktor khas yang ada dalam diri orang yang bersangkutan

yang sering disebut faktor endogen dan oleh faktor lingkungannya

atau yang sering disebut faktor eksogen antara keduannya terjadi

interaksi. (Tim Pakar Yayasan Jati Diri Bangsa, 2011 : 43) Berikut

Page 68: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

55

peran empat faktor yang mempunyai pengaruh besar, yaitu: Keluarga

adalah komunitas pertama yang menjadi tempat bagi seeorang, sejak

usia dini, belajar konsep baik dan buruk, pantas dan tidak, benar dan

salah. Dengan kata lain dikeluargalah seseorang, sjak dia sadar

lingkungan, belajar tata nilai dan moral. Karena tata nilai yang

diyakini seseorang akan tercermin dalam karakternya, dikelurgalah

proses pendidikan karakter seharusnya berawal.

Pertama dan utama, pendidikan di kelurga ini akan menentukan

seberapa jauh seorang anak seorang anak dalam prosesnya menjadi

orang yang lebih dewasa memiliki komitmen terhadap nilai moral

tertentu dalam menentukan bagaimana dia melihat dunia sekitarnya,

seperti memandang orang lain yang tidak sama dengan dia berbeda

status sosial, berbeda suku, berbeda agama, berbeda, berbeda ras,

berbeda latar belakang budaya. Dikelurga pula eseorang

mengembangkan konsep awal mengenal keberhasilan dalam hidup ini

atau pandangan mengenai apa yang dimaksud dengan hidup yang

berhasil dan wawasan mengenai masa depan.

Media massa dalam era kemajuan teknologi informasi dan

telekomunikasi saat ini, salah satu faktor yang berpengaruh sangat

besar dalam pembangunan atau sebaliknya, perusakan karakter

masyarakat atau bangsa adalah media massa, khususnya media

elektronik, dengan pelaku utama, televisi. sebenarnya, besarnya peran

media, khususnya media cetak radio , dalam pembangunan karakter

Page 69: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

56

bangsa telah dibuktikan secara nyata oleh para pejuang kemerdekaan.

Teman-Teman Sepergaulan salah satu faktor lingkngan yang

memengaruhi pembentukan karakter seseorang. Adakalanya teman

sepergaulan tidak sejalan dengan pengaruh kelurga, bahkan

bertentangan.

Sekolah bagi orangtua diharapkan menjadi salah satu tempat

atau lingkungan yang dapat membantu anak mengembangkan karakter

yang baik. Albert Eistein menekankan, “agar siswa mendapatkan

pemahaman dan penghayatan yang dalam terhadap tata nilai, dia harus

mengembangkan kepekaan yang tinggi terhadap keindahan dan

moralitas”. Hal senada ditegaskan juga oleh Slamet Iman Santosa,

yang menyatakan bahwa “pembinaan watak adalah tugas utama

pendidikan”. Peneliti menyimpulkan bahwa faktor lingkungan dalam

pendidikan karakter adalah sesuatu yang mempengaruhi pendidikan

karakter dalam lingkungan berupa keluarga, media massa,teman

sepergaulan dan sekolah.

h. Metode Pendidikan Karakter di Sekolah

Metode yang dapat diterapkan di sekolah adalah metode

langsung dan tidak langsung. Metode tidak langsung beratri

penyampaian pendidikan karakter dilakukan secara langsung dengan

memberikan materi-materi akhlak mulia dari sumbernya. Sementara

itu, metode tidak langsung maksudnya adalah penanaman karakter

Page 70: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

57

melalui kisah-kisah yang mengandung nilai-nilai karakter mulia

dengan harapan dapat diambil hikmahnya oleh siswa.

Melalui mata pelajaran tersendiri dan terintegrasi ke dalam

semua mata pelajaran. Melalui mata pelajaran tersendiri, seperti

Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).

Sementara itu, terintegrasi kedalam semua mata pelajaran artinya

melalui semua mata pelajaran yang ada. Nilai-nilai karakter mulia

dapat diintegrasikan dalam materi ajar atau melalui proses

pembelajaran yang berlaku. Melalui kegiatan-kegiatan di luar mata

pelajaran, yaitu melalui pembiasaan-pembiasaan atau pengembangan

diri

Maksudnya adalah pembinaan karakter siswa melalui semua

kegiatan di luar pembelajaran yang bisa disebut kegiatan-kegiatan

ekstrakurikuler yang berbentuk pembiasaan-pembiasaan nilai-nilai

akhlak mulia yang ada di dalamnya, seperti melaui kegiatan tadarus

Al-qur‟an dan pramuka. Melalui metode keteladanan (uswatun

hasanah). Metode yang sangat efektif untuk pembinaan karkter siwa di

Sekolah adalah melalui keteladanan. Keteladanan di sekolah

diperankan oleh kepala sekolah, guru, dan karyawan sekolah.

Keteladanan di rumah diperankan oleh kedua orangtua siswa atau

orang-orang lain yang lebih tua usianya. Sementara itu, keteladanan di

masyarakat diperankan oleh para pemimpin masyarakat dari yang

paling rendah hingga yang paling tinggi.

Page 71: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

58

Melalui nasihat-nasihat dan memberi perhatian, guru dan

orangtua harus selalu memberikan nasihat-nasihat dan perhatian

khusus kepada para siswa atau anak mereka dalam rangka pembinaan

karakter. Cara ini juga sangat membantu dalam memotivasi siswa

untuk memiliki komitmen dengan aturan-aturan atau nilai-nilai akhlak

mulia yang harus diterapkan.Metode reward atau punishment adalah

pemberian hadiah sebagai perangsang kepada siswa atau anak agar

termotivasi berbuat baik atau berakhlak mulia, sedangkan metode

punishment adalah pemberian sanksi sebagai efek jera bagi siswa atau

anak agar tidak berani berbuat jahat (berakhlak buruk) atau melanggar

peraturan yang berlaku. (Marzuki, 2015:112)

Sedangkan menurut Novan Ardy Wiyani, 2012:140 metode

pendidikan karakter adalah Pembiasaan keteladanan adalah kegiatan

dalam bentuk kegiatan sehari-hari yang tidak diprogramkan karena

dilakukan tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Keteladanan ini

merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan dan

peserta didik lain. Misalnya nilai disiplin, kebersihan, kerapian, kasih

sayang, kesopanan, perhatian, jujur, dan kerja keras. Kegiatan ini

meliputi berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,

memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, dan datang tepat waktu.

Pembiasaan spontan yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam

kejadian khusus, meliputi pembentukan perilaku memberi senyum,

salam, sapa, membuang sampah pada tempatnya, budaya antre,

Page 72: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

59

mengatasi silang pendapat (pertengkaran), saling mengingatkan ketika

melihat pelanggaran tata tertib sekolah, kunjungan rumah,

kesetiakawanan sosial. Pembiasaan rutin merupakan salah satu

kegiatan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan kegiatan sehari-

hari di sekolah seperti, upacara bendera, senam, doa bersama,

ketertiban, pemeliharaan kebersihan (jum‟at bersih).

Pengondisian yaitu penciptaan kondisi yang mendukung

terlaksananya pendidikan karakter, misalnya kondisi toilet yang

bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan pepohonan, poster

kata-kata bijak yang terpajang di lorong sekolah, di dalam kelas dan

kesehatan diri. Dapat disimpulkan bahwa metode pendidikan karakter

di sekolah cara yang dilakukan untuk menanamkan pendidikan

karakter dala. m lingkungan sekolah melalui metode langsung dan

tidak langsung, melalui mata pelajaran tersendiri dan terintegrasi ke

dalam semua mata pelajaran, pembiasaan, keteladanan, nasihat dan

memberi perhatian, reward atau punishment.

B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Telah dilakukan penelitian oleh Azzah zayyinah (2013) dengan judul

“Peran Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Karakter Santri Pondok

Pesantren Nurul Ummah Putri”, menyimpulkan untuk memberikan motivasi

kepada santri dalam meningkatkan nilai karakter baik yang mengikuti

ekstrakurikuler maupun yang belum mengikuti ekstrakurikuler.

Page 73: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

60

Nida Nur Roisah (2009) UIN Sunan Kalijaga dengan judul

“Pembentukan Kepribadian Islam Melalui Metode Pembinaaan Akhlak Anak

Menurut Al-Ghazali”, menyimpulkan bahwa pembentukan kepribadian Islam

melalui metode pembinaaan akhlak anak menurut Al-Ghajali yaitu

bahwasanya anak dalam pembinaan akhlaknya baik dalam kehidupan sehari-

hari kaitannya dalam tingkah, dalam hal ini Al-Ghazali menasihatkan bahwa

setiap pendidik ataupun orang tua agar memperhatikan dan memberikan

metode pembinaan akhlak.

Yunita Dwi Aggraheni (2015) dengan judul “Peran Guru Mata

Pelajaran Umum dalam Membentuk Sikap Spiritual Siswa Kelas VII di MTs

N Bekonang Tahun Pelajaran 2014/2015”, menyimpulkan bahwa ada

beberapa cara guru dalam membentuk sikap spiritual di MTs N Bekonang

yakni memberikan teladan atau contoh yang baik, dengan pembiasaa, dengan

memberikan nasehat-nasehatyang baik kepada siswa.

Keterkaitan dengan penelitian di atas adalah sama-sama membahas

Karakter. Dari hasil kajian penelitian yang relevan terdahulu tersebut bahwa

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Karakter Siswa Kelas

VIII di MTs Negeri Surakarta II” belum diteliti. Perbedaannya adalah pada

skripsi Azzah berfokus pada ekstrakurikuler berperan dalam meningkatkan

karakter, sedangkan Nida Nur Roisah pembentukan kepribadian Islam

melalui pembinaan akhlak. Yunita berfokus kepada Guru mapel umum dalam

membentuk sikap spiritual. Sedangkan peneliti berfokus pada upaya guru

akidah akhlak dalam pembinaan karakter.

Page 74: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

61

C. Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah wahana untuk mencetak generasi muda yang sangat

penting bagi masa depan negeri ini. Tanpa adanya pendidikan yang baik dan

berkualitas, tentu saja negeri ini akan terancam karena anak mudanya dididik

secara sembarangan dan tidak sesuai dengan nafas kemajuan zaman yang

semakin cepat ini.

Pendidikan harus berdampak pada karakter manusia/bangsa Indonesia,

dengan memfokuskan pada pembentukan karakter, sehingga nantinya

menjadikan peserta didik dapat mengembangkan potensinya yang memberikan

manfaat untuk diri sendiri dan orang lain, sebagaimana pembentukan karakter

lebih kepada membentuk watak dari peserta didik yang sesuai dengan budaya

bangsa.

Untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas tentu saja semua

pihak yang berkompeten di dalamnya haruis bekerja keras untuk memberikan

yang terbaik dalam memajukan pendidikan. Tenaga guru adalah salah satu

tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai salah satu faktor penentu

keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan

dengna peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang akan menghasilkan

tamatan yang diharapkan. Guru merupakan sumber daya manusia yang

menjadi perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan organisasi.

Sehingga perannan guru dalam membin karakter siswanya sagat diperlukan.

Guru akidah akhlak tidak hanya menyampaikan ajaran agama Islam

melainkan juga mempunyai fungsi merubah tingkah laku dan perkembangan

Page 75: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

62

siswa yang menjadi tujuannya sesuai ajaran agama Islam melalui proses.

Dengan demikian guru akidah akhlak mempunyai peran ganda selain

mentransfer ajaran agama Islam juga mempunyai tanggung jawab dalam

membina tingkah laku siswa sesuai karakter yang berbudaya.

MTs Negeri Surakarta II merupakan satu lembaga pendidikan formal,

selain berbasis Islam juga mempunyai keinginan yang kuat dalam membina

karakter siswanya. Terbukti dari visi, misi, dan tujuan sekolah tersebut. Dari

sinilah perlunya dikaji secara mendalam “Bagaimana Upaya Guru Akidah

Akhlak dalam Pembinaan Karakter Siswa di MTs Negeri Surakarta II?”

Page 76: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

63

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian

Kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan

pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data untuk membuat

deskriptif mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini

penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-

mata tidak perlu mencari atau mendapat makna dan implikasi (Sumadi

Suryabrata, 2000: 18-19).

Sedangkan menurut Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif yaitu

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian secara holistik dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Sedangkan menurut Salim,

2001:5-6) penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan

berbagai bahan empiris(studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi, riwayat

hidup, wawancara, pengamatan, teks sejarah, interaksi, dan visual) yang

menggambarkan momen rutin dan problematis, serta maknanya dalam

kehidupan individual dan kolektif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, yakni sebuah

studi tentang fenomena-fenomena atau apa saja yang tampak. Dengan kata

62

Page 77: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

64

lain fenomenologi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan

penjelasan tentang realitas yang tampak yang dilakukan Guru akidah akhlak

dalam pembinaan karakter siswa kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini menghasilkan

deskripsi data-data konkrit di lapangan tentang Upaya Guru Akidah Akhlak

dalam Pembinaan Karakter Siswa Kelas VIII di Sekolah MTs Negeri

Surakarta II Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di MTs Negeri Surakarta II. Peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai upaya guru akidah akhlak

dalam pembinaan karakter siswa di tempat tersebut, dengan alasan peneliti

mengamati bahwa di MTs Negeri II Surakarta ada upaya Guru akidah

akhlak dalam pembinaan karakter siswa kelas VIII.

2. Waktu Penelitian

Penelitian di MTs Negeri Surakarta II ini dilaksanakan dari bulan

Maret 2017 sampai bulan Agustus 2017. Secara garis besar penelitian

tersebut di bagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

a. Tahap persiapan

Tahap ini dimulai dari pengajuan judul, pembuatan proposal

dan permohonan izin kepada pihak madrasah yang akan digunakan

untuk penelitian.

Page 78: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

65

b. Tahap penelitian

Tahap ini meliputi semua kegiatan yang berlangsung di

lapangan yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara,

observasi dan dokumentasi.

c. Tahap penyelesaian

Tahap ini meliputi analisis data yang telah terkumpul dan

penyususan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang

diharapkan.

C. Subyek dan Informan Penelitian

1. Subyek

Adapun subyek dalam penelitian ini yaitu Guru Akidah Akhlak kelas

VIII di MTs Negeri Surakarta II.

2. Informan

Adapun informan dalam penelitian ini adalah Kepada Madrasah,

bidang bimbingan konseling, beberapa siswa kelas VIII di MTs Negeri

Surakarta II .

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui upaya guru akidah akhlak di MTs Negeri Surakarta II

dalam membina karakter pada siswa kelas VIII, maka penelitian ini

menggunakan beberapa metode. Adapun metode pengumpulan data yang

digunakan adalah:

Page 79: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

66

1. Wawancara

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengajukan pertanyaan kepada subyek dan informan

penelitian yaitu Kepala Sekolah dan Guru akidah akhlak di kelas VIII,

dimana pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disiapkan dan dibuat

kerangka-kerangka sistematik sebelum berada di lokasi penelitian.

Selanjutnya pertanyaan yang disampaikan kepada subjek dan informan

dapat berkembang sesuai dengan kejelasan jawaban yang dibutuhkan,

meskipun pertanyaan tersebut tidak tercantum dalam daftar atau list

pertanyaan.

2. Observasi

Metode observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung

dan mencatat bagaimana upaya yang dilakukan guru akidah akhlak dalam

membina karakter siswa khususnya kelas VIII saat proses pembelajaran di

dalam kelas dan saat interaksi antara guru dan siswa ketika di luar kelas di

MTs Negeri Surakarta II.

3. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan gambaran umum MTs Negeri Surakarta II, yang meliputi sejarah

berdirinya, letak geografis, data madrasah, status madrasah, motto, visi

dan misi, tujuan pendidikan dimadrasah, keadaan madrasah, sejarah

pergantian kepala madrasah, keadaan guru, bagan struktur organisasi,

keadaan siswa, dan hal-hal lain yang mendukung.

Page 80: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

67

E. Teknik Keabsahan data

Keabsahan data merujuk sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Dalam pengumpulan data sering terjadi perbedaan

bahkan pertentangan anatar sumber data terhadap data yang diperoleh. Teknik

keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Trianggulasi.

Menurut Lexy J. Moeleong: 178). Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin membedakan

4 macam Trianggulasi sebagai pemeriksaan yang memanfaatkan sumber,

metode, penyidik, dan teori

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi metode

(Methodological Triangulation) atau triangulasi teknik yakni pemeriksaan

konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode pengumpulan data yang

berbeda seperti penggabungan metode pengumpulan data melengkapi data

wawancara dengan data observasi. Hasil wawancara, observasi, dan

dokumentasi dapat dibandingkan untuk melihat apakah hasil temuan sama. Jika

kesimpulan dari masing-masing metode sama, maka keabsahan ditegakkan.

Dalam penelitian ini triangulasi metode bermanfaat untuk meningkatkan

kepercayaan penelitian, menciptakan cara-cara inovatif memahami fenomena,

mengungkap temuan unik, menantang atau mengintegrasikan teori dan

memberi pemahaman yang lebih jelas tentang masalah.

Page 81: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

68

F. Teknik Analisisis Data

Menurut Sugiyono (2008: 89), analisis data adalah proses mencari dan

menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

secara interaktif dan berlangsung terus-menerus sampai tuntas. Aktivitas

dalam analisis data dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. Ketiganya

secara singkat dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data dimaksudkan sebagai proses pemilihan dan

pemusatan perhatian pada penyederhanaan atau merangkum, memilih hal-

hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema

dan polanya. Reduksi data juga berarti proses penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data-data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis di lapngan, sejak awal hngga akhir penelitian berlangsung.

Semua data yang diperoleh ditelaah secara mendalam kemudian

yang tidak berhubungan dengan penelitian dibuang dan data yang

berhubungan dengan penelitian diambil untuk dimanfaatkan. Data yang

ditelah direduksi kemudian disusun secara sistematis dengan

Page 82: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

69

memfokuskan pada permasalahan penelitian. Sehingga lebih mudah untuk

dipahami dan memberikan gambaran yang lebih jelas.

2. Penyajian data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi terorganisasikan,

tersusun dalam pola hubungan, yang memberikan kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan, pengambilan tindakan atau merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Maka dalam penyajian

data harus menyususn informasi secara teratur dan runtut sehingga mudah

dilihat, dibaca, dan mudah dipahami tentang suatu kejadian dan peristiwa

yang terkait dengan upaya guru akidah akhlak dalam pembinaan karakter

siswa kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan, yaitu mencari benda-benda, mencatat

keteraturan pola-pola penjelasan. Kesimpulan dapat menjadi jawaban atas

rumusan masalah yang telah dirumuskan dan merupakan temuan baru

yang dapat berupa diskripsi suatu objek, hubungan interaktif, dan hipotesis

atau teori (Sugiyono, 2008:87-99).

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008:92) menggambarkan

proses analisa data sebagai berikut:

Page 83: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

70

Gambar 01

Model analisis interaktif Miles dan Huberman

Dengan memperhatikan gambar tersebut, maka prosesnya dapat dilihat

pada waktu pengumpulan data, peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian

data. Artinya data yang berupa catatan lapangan yang telah digali dan dicatat. Dari

dua bagian data tersebut peneliti menyusun rumusan pengertiannya secara singkat,

berupa pokok-pokok temuan yang penting dalam artinya pemahaman segala

peristiwanya yang disebut reduksi data.

Kemudian diikuti penyususan sajian data yang berupa cerita sistematis

dengan suntingan penelitiannya supaya makna peritiwanya lebih jelas dipahami

dengan dilengkapi perabot sajian data. Pada waktu pengumpulan data sudah

berakhir, peneliti mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan

verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian

data. Jadi dalam penelitian ini, bergerak diantara reduksi data, sajian data dan

penarikan kesimpulan dengan menggunakan waktu yang masih tersisa dalam

penelitian ini.

Penyajian Data

Pengumpulan Data

Reduksi

Data

Kesimpulan:

penarikan/verifikasi

Page 84: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat MTs Negeri Surakarta II

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) Surakarta II adalah perubahan

nama dari Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 6 Tahun Surakarta.

Sedang PGAN 6 Tahun itu sendiri merupakan perubahan nama dari

Madrasah Mamba‟ul „Ulum Surakarta, yang berlokasi di Komplek Masjid

Agung Surakarta. Berdirinya Madrasah Mamba‟ul „Ulum dalam sejarahnya,

sangat erat kaitannya dengan Politik Konfrontatif antara Pemerintah Keraton

Kasunanan Surakarta dengan Politik Penjajahan Belanda.

Pada Tahun 1900 M, Pemerintah Kolonia Belanda secara diam-diam

mendirikan beberapa bangunan megah dan besar di Wilayah Kasunanan

Surakarta, seperti: Sekolah HIS – ES Milo, Gereja, Pabrik Gula di Klaten,

Rumah Sakit di Jebres, dan sebagainya. Menyaksikan berdirinya beberapa

bangunan tersebut, Kanjeng Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) X tidak

tinggal diam. Beliau tergugah hatinya dan tertantang untuk mendirikan

bangunan serupa.Akhirnya beliau mendirikan Sekolah HIS Kasatria,

Pamardi Siwi, Rumah Sakit di Kadipolo, Pabrik Gula di Pedan Klaten dan

Mojo Sragen.

Mengingat Kerajaan Kasunanan Surakarta berdasar atas Asma

Dhalem Kanjeng Sinuhun Paku Buwono X Senopati Hing Ngalogo

71

Page 85: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

72

Sayyidin Panatagama Khalifatullah, maka pada Tahun 1908 M beliau

mendirikan Madrasah Mamba‟ul „Ulum di Komplek Masjid Agung

Surakarta, dengan tujuan untuk membina dan memberi bekal keagamaan

kepada para Abdi Dhalem, Ulama, Khatib, Imam, Penghulu, Hakim, dan

masyarakat pada umumnya.

Pada tahun 1948, Madrasah Mamba‟ul „Ulum Surakarta oleh

Menteri Agama Republik Indonesia (dulu,Kementrian Agama) diubah

menjadi Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 6 Tahun, dengan tujuan

untuk mencetak para Guru Agama Islam yang benar-benar mahir dan

profesional. Namun dalam perkembangan berikutnya, pada Tahun 1978

Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 6 Tahun oleh Menteri Agama

Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomer: D/ED/110/1978

Tanggal 8 Juni 1978, diubah lagi menjadi: Kelas I s/d III, menjadi : MTs N

Surakarta II. Kelas IV s/d VI, menjadi : MAN Surakarta II (Dokumentasi,

MTs Negeri Surakarta II).

2. Visi dan Misi MTsN Surakarta II

Visi :

Terwujudnya generasi Islam yang beriman, bertaqwa, berilmu

amaliyah dan berilmu amaliyah, berakhlaqul karimah, dan unggulan dalam

prestasi.

Misi :

a. Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam,

sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

Page 86: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

73

b. Menanamkan perilaku Islami dalam kehidupan sehari-hari kepada

warga madrasah.

c. Memberikan bekal kemampuan baca tulis, hitung, dan pengetahuan

keterampilan.

d. Menerapkan metode yang relevan dengan perkembangan ilmu dan

teknologi pendidikan.

e. Melaksanakan program yang jelas, sistematis, dan dikelola secara

profesional yang memiliki akuntabilitas publik.

f. Mewujudkan kedisiplinan dan ketertiban seluruh warga madrasah.

g. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

madrasah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan madrasah.

h. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh

warga madrasah (Dokumentasi, MTs Negeri Surakarta II).

3. Tujuan MTs N Surakarta II

a. Terwujudnya generasi yang konsisten/istiqamah melaksanakan ibadah

wajib maupun sunnah.

b. Terwujudnya generasi yang santun dalam bertutur dan berperilaku.

c. Terwujudnya generasi yang dapat berpikir secara kritis, logis, kreatif,

dam inovatif.

d. Terwujudnya proses pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan

kepada seluruh siswa untuk dapat belajar secara optimal.

e. Tersusunnya program kerja madrasah dan buku panduan kerja.

f. Meningkatnya kemandirian siswa, guru, dan karyawan.

Page 87: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

74

g. Terselenggaranya kerjasama yang baik dengan komite, masyarakat, dan

instansi terkait.

h. Adanya strategi pencapaian target kelulusan Ujian Nasional

Dokumentasi, MTs Negeri Surakarta II).

4. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : MTs N Surakarta II

b. Alamat Sekolah : Jl. Transito Suronalan Pajang Laweyan Surakarta

c. Luas Tanah : 5.069 M2

d. Status Tanah : HP. Pemerintah Kota Surakarta

No. 01 Kelurahan Pajang.

e. Luas Bangunan : 3.146 M2 (Dokumentasi MTs Negeri Surakarta II).

5. Daftar Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) Surakarta

a. Soetojo 1978 – 1988

b. Drs. H. Tuchri 1988 – 1993

c. Drs. H. Muchtar Hayuni 1993 – 1998

d. Drs. H. Mulyono Muchtar 1998 – 2001

e. Drs. H. Anwaruddin Sanusi,M.HI. 2001 – 2004

f. Sukidi, S.Ag., S.Pd., M.PdI 2004 – 2007

g. Drs. Muslih, M.Pd. 2007 – 2013

h. Drs. Hanafi 2013 – 2014

i. Drs. Sunarto, M.Pd. 2014- sekarang

Page 88: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

75

6. Kondisi Jumlah Siswa

Tahun

Pelajaran Jumlah

Kelas

VII VIII IX

2005-2006 1141 348 415 378

2006-2007 1100 358 342 4000

2007-2008 949 249 358 342

2008-2009 848 252 250 346

2009-2010 863 385 260 245

2010-2011 953 338 367 248

2011-2012 1053 364 330 359

2012-2013 1064 384 358 322

2013-2014 1063 336 376 351

2014-2015 1111 399 336 376

2015-2016 1180 416 387 332

2016-2017 1126 294 451 381

2017-2018 1074 329 294 451

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Akmalia, S.Ag (Selasa, 25 Juli

2017) Upaya guru pendidikan agama Islam dalam membina karakter siswa di

sekolah mempunyai peranan penting yaitu : mengawasi, mengarahkan,

membina, dan membimbing dengan pembiasaan dan keteladanan. Tujuan

pembinaan karakter yaitu agar siswa setelah selesai dalam pembinaan di

sekolah diharapkan mempunyai kakarter baik sesuai dengan ajaran Islam.

Kegiatan diluar KBM yaitu : Sholat dzuhur berjamaah dilakukan setiap hari

Page 89: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

76

setelah bel berbunyi istirahat kedua yang diikuti oleh seluruh siswa, guru,

maupun karyawan, sholat dhuha dilakukan secara wajib sesuai jadwal kelas,

sholat Jum‟at dilakukan pada hari Jum‟at setelah pulang sekolah yang diikuti

seluruh siswa, pramuka untuk melatih kedisipilnan siswa, dan pesantren kilat

yang dilakukan pada saat bulan suci Ramadhan yang diadakan tiga hari

berturut-turut.

Upaya yang dilakukan guru pada saat proses kegiatan belajar mengajar

seperti, pada awal pelajaran dimulai dengan berdoa, diwajibkan membaca

alqur‟an atau surat pendek. Metode yang di pakai pada saat pelajaran Akidah

Akhlak seperti : metode ceramah sering digunakan dalam menyampaikan

materi karena siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan

seperti materi yang mengisahkan tentang kisah-kisah, metode diskusi untuk

melatih siswa menyelesaikan masalah secara bersama-sama atau kelompok

dan melatih siswa untuk menyampaikan pendapat atau mendengarkan

pendapat orang lain, metode demonstrasi digunakan supaya siswa lebih

memahaminya seperti materi sholat, wudhu, haji, memerlukan peragaan agar

siswa lebih memahaminya, metode tanya jawab digunakan untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi yang telah disampaikan

oleh guru jika siswa belum paham boleh tanya, metode teladan digunakan

untuk merealisasikan tujuan pendidikan dengan memberi contoh yang baik

kepada siswa, baik contoh secara langsung maupun secara tidak langsung

(Observasi kelas VIII G, Jum‟at, 28 Juli 2017).

Page 90: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

77

Hukuman tidak secara langsung yaitu dengan cara mengisahkan atau

menceritakan nabi atau orang-orang yang bisa dijadikan suri tauladan bagi

siswa. Jika melakukan pelanggaran ada sanksi yang mendidik seperti

mengerjakan soal tambahan atau menghafal surat pendek Al-Qur‟an. Kerja

sama antara guru Akidah akhlak dengan orang tua siswa diadakan rapat di

awal tahun pelajaran dan setiap pengambilan rapot, tujuannya untuk

memberikan tugas mengawasi, mendidik, dan membina terhadap anak didik

didalam sekolah maupun diluar sekolah. Wawancara dengan Ibu Akmalia,

S.Ag (Senin, 31 Juli 2017)

Faktor yang menjadi kendala atau menghambat dalam pembinaan

karakter siswa antara lain: waktu, karena tidak bisa setiap saat bersama siswa

jadi pengawasan terhadap siswapun terbatas. Terkadang di sekolah sudah

dibimbing semaksimal mungkin tetapi sepulang sekolah terpengaarauh oleh

temanya, kemudian maraknya dunia informasi yang zaman sekarang canggih,

seperti Handphone yang dapat mengakses informasi yang positif maupun

negatif, kemudian tayangan televisi yang terkadang juga tidak mendidik anak

secara langsung akan mempengaruhi perkembangan pribadi siswa, latar

belakang yang berbeda-beda, dan kurangnya perhatian orang tua terhadap

anaknya.

Faktor yang mendukung dalam pembinaan karakter siswa yaitu adanya

kerja sama antara sekolah dan orang tua dalam mengawasi, mendidik, dan

membina siswa disekolah maupun diluar sekolah, lingkungan sekolah yang

masih kental dengan kegiatan keagamaan, adanya tata tertib sekolah, dan

Page 91: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

78

sarana prasarana yang memadai seperti musholla. Kegiatan yang bersifat

keagamaan atau usaha dari kebijakan sekolah seperti kegiatan ekstrakurikuler

pramuka untuk melatih kedisiplinan siswa, sholat jamaah, sholat dhuha,

sholat jum‟at, dan satu lagi di bulan suci Romdhan mengadakan pesantren

kilat yang diwajibkan khusus siswa untuk mengikutinya.

Upaya guru mapel lain dalam membina karakter yaitu sebagai guru BK

dengan memberikan tugas seperti membimbing, mengarahkan, dan

menasehati. Saya memberikan berupa bimbingan konseling terhadap siswa

yang tidak mematuhi peraturan tata tertib sekolah, kemudian kenakalan siswa

serta memecahkan masalah yang dihadapi siswa untuk menjadikan siswa

yang berakhlak mulia dan baik (Wawancara dengan Ibu Sugeng S. Psi Rabu,

26 Juli 2017).

Kesan saya pembelajaran Akidah Akhlak adalah pembelajaran yang

mendidik, budi pekerti seorang siswa agar lebih giat dalam melakukan ibadah

dan kegiatan positif dalam kehidupan sehari-hari. Cara guru Akidah Akhlak

dalam memulai kegiatan belajar mengajar sekarang menggunakan kurikulum

2013, siswa lebih aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar, sebelum guru

memasuki pelajaran siswa berdoa dan membaca al-Quran bersama-sama.

Tindakan guru saat memasuki waktu sholat guru selalu mengoyak-ngoyak

dan ada juga yang kesadaran sendiri siswa untuk melakukan sholat

berjamaah, sholat dhuha, dan sholat jum‟at. (Wawancara dengan siswa Alya

Eza 8F Rabu, 2 Agustus 2017).

Page 92: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

79

Pengajian akbar dilakukan pada hari memperingati Isra‟ Miraj.

Kegiatan ini diwajibkan seluruh siswa untuk mengikutinya dengan tema

memperingati hari Isra‟ Miraj. Pertama kata sambutan yang dibawa oleh

siswa, acara pembukaan membaca basmallah bersama-sama, kedua membaca

tilawah , ketiga tausiah yang dibawakan oleh ustadz dengan tema hari Isra‟

Miraj , keempat penutupan membaca hamdalah bersama-sama

Pesantren kilat diadakan pukul 08.00-12.00 WIB, pertama pembukaan

dengan membacakan basmalah bersama-sama, kedua tilawah, ketiga tausiah

yang dibawakan oleh Bapak/Ibu Guru dengan tema puasa, dan zakat fitrah,

keempat penutupan dengan membaca do‟a kafaratul majlis. Kemudian suara

adzan dzuhur berkumandang semua siswa, maupun guru melakukan sholat

dzuhur berjamaah di musholla. Kegitan zakat fitrah ini dilakukan setahun

sekali yaitu pada bulan suci Ramadhan. Setiap siswa diwajibkan membawa

beras 2,5 kg, atau uang sesuai dengan harga beras pada saat itu.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Pembinaan Karakter Siswa kelas

VIII di MTs Negeri Surakarta II Tahun Pelajaran 2017/2018

Dalam membina karakter siswa di sekolah guru akidah akhlak)

mempunyai peranan penting, meskipun dalam pelaksanaannya

melibatkan seluruh pihak sekolah. Selain kerja sama dengan pihak sekolah

juga bekerja sama dengan orang tua / wali dari siswa untuk sama-sama

Page 93: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

80

mengawasi , mengarahkan, membina, dan membimbing anaknya jika

berada di rumah atau berada di luar sekolah.

Upaya yang dilakukan guru akidah akhlak dalam pembinaan

karakter siswa yaitu :

a. Pemberian nasihat

Nasihat merupakan suatu didikan dan peringatan yang

diberikan berdasarkan kebenaran dengan maksud untuk menegur dan

membangun seseorang dengan tujuan yang baik. Nasehat selalu

bersifat mendidik. Dalam memberikan nasehat harus berdasarkan

kebenaran.

b. Membangun pembiasaan

Pembiasaan merupakan sebuah proses pendidikan.

Pendidikan yang instan berarti melupakan dan meniadakan

pembiasaan. Karakter seseorang dapat diciptakan melalui latihan dan

pembiasaan. Ketika suatu praktek sudah terbiasa dilakukan, maka

akan menjadi suatu dorongan bagi yang melakukanya, kemudian akan

menjadi kebiasaan, dan pada waktunya akan menjadi perilaku yang

sulit untuk ditinggalkan. Hal ini berlaku untuk hampir semua hal.

c. Kateladanan

Tanggung jawab seorang guru tidaklah terbatas dalam

memberikan pengetahuan kepada anak didik, akan tetapi ia juga

terikat dalam tugas mengembangkan pikiran dan upaya upaya

untuk melatih anak didiknya secara fisik dan juga sosialnya. Seorang

Page 94: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

81

guru adalah sebagai contoh terhadap siswa. Oleh karena itu, masalah

keteladanan menjadi faktor penting dalam menentukan baik

buruknya siswa. Jika seorang guru itu jujur, dapat dipercaya,

berakhlak mulia, berani, dan menjauhkan diri dari perbuatan-

perbuatan yang bertentangan dengan agama, maka si anak juga akan

tumbuh dalam kejujuran, terbentuk dengan akhlak yang mulia,

berani dan menjauhkan diri dari perbuatan- perbuatan yang

bertentangan dengan agama. Begitu pula sebaliknya jika guru

adalah seorang pembohong, pengkhianat, orang yang kikir, penakut,

dan hina, maka si anak akan tumbuh dalam kebohongan, khianat,

durhaka, kikir, penakut, dan hina pula.

d. Ketersediaan fasilitas yang mendukun

Guna menunjang keberhasilan guru agama Islam dalam

pembinaan akhlak siswa yaitu dengan adanya kegiatan yang

diprogramkan khusus untuk pembinaan akhlak siswa. Kegiatan-

kegiatan tersebut bisa berjalan efektif apabila sarana dan prasarananya

memadahi, namun apabila sarana dan prasarananya tersebut kurang

maka kegiatan tersebut tidak akan berjalan dengan maksimal.

e. Menjalin komunikasi dengan berbagai pihak

Dalam melaksanakan agenda kegiatan baik di sekolah

maupun di lingkungan masyarakat tentu saja banyak pihak yang terkait

dan membatu demi kelancaran kegiatan yang ada. Maka hubungan

yang baik antara semua lembaga menjadi sangat penting. Ketika semua

Page 95: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

82

pihak ikut terlibat maka akan meringankan pekerjaan sekaligus rasa

solidaritas akan terbentuk. Tak lain hanya dengan suatu proses

pendidikan.

2. Kegiatan yang dilakukan untuk Pembinaan Karakter di MTs Negeri

Surakarta II Tahun Pelajaran 2017/2018

a. Sholat dzuhur berjamaah

Kegiatan sholat dzuhur dilakukan setiap hari setelah bel berbunyi

istirahat kedua yang diikuti oleh seluruh siswa, guru, maupun

karyawan. Bagi wanita yang berhalangan dikelas sejenak supaya tidak

mengganggu kekyusukan orang yang sedang sholat.

b. Sholat dhuha

Setelah bel masuk berbunyi siswa tidak langsung masuk kelas

melainkan melakukan kegiatan sholat dhuha yang dilaksanakan seluruh

warga MTs Negeri Surakarta II baik siswa, dan guru.

c. Sholat Jum‟at

Sholat Jum‟at dilakukan pada hari Jum‟at setelah pulang sekolah

yang diikuti seluruh siswa baik laki-laki, maupun perempuan, dan guru.

Siapa yang tidak mengikuti sholat Jum‟at di beri hukuman atau tugas

mengerjakan isi khutbah dari Sholat jum‟at tersebut.

d. Membaca Qur‟an dan Menghafal Surat Pendek

Kegiatan membaca Qur‟an dilakukan pada jam pertama saat proses

KBM dimulai. Wajib hari jum‟at sebelum mulai pembelajaran

membaca Al-Qur‟an.

Page 96: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

83

e. Pramuka

Kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh

seluruh siswa pada hari Jum‟at Pukul 13.00-15.00 WIB.

f. Pengajian Akbar

Pengajian akbar dilakukan pada hari memperingati Isra‟ Miraj.

Kegiatan ini diwajibkan seluruh siswa untuk mengikutinya dengan

tema memperingati hari Isra‟ Miraj.

g. Pesantren Kilat

Selain mata pelajaran formal dan muatan lokal, MTs Negeri

Surakarta II menambahkan muatan pesantren kilat yang dilakukan

pada saat bulan suci Ramadhan yang diadakan tiga hari berturut-turut

yang diikuti seluruh siswa.

h. Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kegiatan disekolah ini yang dilakukan pada

bulan suci Ramadhan. Semua siswa mengikuti dan membagikan hasil

zakat fitrah kepada masyarakat Sukodono yang kurang mampu.

3. Faktor Penghambat Guru Akidah Akhlak dalam Pembinan Karakter

Siswa kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II Tahun Pelajaran 2017/2018

a. Kurangnya minat dan kesaradan siswa

Permasalahan utama yang menjadi kendala dalam pembinaan

karakter baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat adalah

tentang persoalan minat dan kesadaran dari seseorang. seorang anak

cenderung akan memilih hal-hal yang menyenangkan meski itu buruk,

Page 97: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

84

daripada hal-hal yang membosankan padahal itu baik untuk mereka.

Contoh sederhana adalah ketika waktu istirahat di sekolah, seorang siswa

akan memilih bermain dan tongkrong bersama dengan teman-temanya.

Padahal hal itu belum tentu baik untuk mereka. Ada kegiatan lain yang

sebenarnya bermanfaat untuk mereka. Membaca buku di perpustakaan,

tadarus, atau sholat dhuha. Tetapi hal ini adalah sangat membosankan.

Ini menjadi tugas bagi semua orang yang ada di lingkungan pendidikan.

Bagaimana caranya merubah hal yang membosankan itu menjadi sesuatu

yang asyik dan menyenangkan. Sehingga nantinya anak akan dengan

sendirinya meninggalkan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat.

b. Sarana yang kurang

Guna menunjang keberhasilan guru akidah akhlak dalam

pembinaan karakter siswa yaitu dengan adanya kegiatan-kegiatan yang

diprogramkan khusus untuk pembinaan karakter siswa. Kegiatan-kegiatan

tersebut bisa maksimal apabila sarana dan prasarananya cukup, namun

apabila sarana dan prasarananya tersebut kurang maka kegiatan tersebut

tidak akan berjalan dengan maksimal

c. Lingkungan

Pergaulan anak diluar sekolah juga sangat berpengaruh besar

terhadap perkembangan akhlak mereka, karena ketika pergaulan mereka

itu baik maka akan baik pula akhlaknya. Pengaruh dari pergaulan itu

sangat cepat, apabila ada pengaruh yang buruk maka akan mambawa

dampak yang buruk pula bagi anak.

Page 98: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

85

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah peneliti mengadakan penelitian tentanga Upaya Guru

Akidah Akhlak dalam Pembinaan Karakter Siswa Kelas VIII di MTs

Negeri Surakarta II, maka peneliti mengambil kesimpulan yaitu:

1. Upaya yang dilakukan Guru akidah akhlak dalam pembinaan

karakter siswa kelas VIII MTs Negeri Surakarta II diantaranya:

pemberian nasihat, membangun pembiasaan, keteladanan,

ketersediaan fasilitas yang mendukung, dan komunikasi dengan semua

pihak.

2. Kendala yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam, diantaranya

adalah: kurangnya kesadaran dari siswa, sarana yang kurang, serta

pengaruh dari lingkungan pergaulan.

Dapat disimpulkan upaya yang dilakukan guru Akidah Akhlak

dalam pembinaan karakter siswa kelas VIII di MTs Negeri Surakarta II

cukup baik. Akan tetapi masih diperlukan adanya peningkatan demi

tercapainya pendidikan karakter yang lebih baik lagi.

B. SARAN

1. Bagi guru

Untuk guru akidah akhlak maupun guru umum, hendaknya

meningkatkan kerjasama dalam pembinaan karakter siswa

sekaligus dalam mengawasi akhlak siswa. Supaya akhlak siswa dapat

85

Page 99: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

86

terkontrol dengan baik. Juga kegiatan-kegiatan keagamaan hendaknya

lebih ditingkatkan untuk memfasilitasi anak didik yang ingin

memperdalam ilmu-ilmu keagamaan. Seperti tilawah Al Quran,

rabana, dan kegiatan- kegiatan lainya yang dapat meningkatkan

motivasi siswa untuk berakhlak Islami.

2. Bagi lembaga

Ketersediaan sarana dan prasarana hendaknya lebih

ditingkatkan. Hal ini guna memaksimalkan pelaksanaan pembinaan

akhlak yang dilakukan di sekolah. Karena kurangnya sarana dan

prasarana yang ada secara tidak langsung akan mempengaruhi jalanya

proses pembinaan akhlak. Dan sebaliknya sarana dan prasarana yang

lengkap akan sangat mendukung kelancaran prosesnya.

3. Bagi siswa

Hendaknya siswa lebih bisa menentukan apa yang baik untuk

dirinya serta apa yang tidak baik untuk dirinya. Karena kelangsungan

masa depan siswa besok bergantung pada perilaku siswa hari ini.

Maka apabila seorang siswa hari ini bisa memilih hal yang baik, maka

kedepan ia juga akan lebih baik.

Page 100: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

87

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2013. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Ahmad Tafsir. 2011. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Akmal Hawi. 2013. Kompetensi Guru PAI. Jakarta: Rajawali Pers.

Andi Prastowo. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Departemen Agama RI.2005. Al Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta : PT. Syamil

Cipta Media

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Dindin Jamaluddin. 2013. Paradigma Pendidikan Anak Dalam Islam. Bandung :

CV Pustaka Setia.

Hamdani Ihsan. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Heri Gunawan. 2014. Pendidikan Islam Kajian Teoritis Dan Pemikiran Tokoh.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hery Noer Aly. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu

Jasa Ungguh Muliawan. 2015. Ilmu Pendidikan Islam: Studi Kasus Terhadap

Struktur Ilmu, Kurikulum, Metedologi dan Kelembagaan Pendidikan

Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat

Kurikulum. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Pedoman Sekolah. http://gurupembaru.com/home/wpcontent/ upload/

dowload/2011/11/panduan-penerapan-pendidikan-karakter-bangsa.

pdf.diakses 12 Januari 2012

Lexy J. Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

M.Ainul Yaqin.2005. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta : Pilar Media

Maksudin.2013. Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Page 101: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

88

Marzuki. 2015. Pendidikan Karakter Islam. Jakarta : Amzah

Milles dan Hubberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press

Muchlas Samani dan Hariyanto. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Muhammad Yaumi. 2014. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta :

Kencana Prenada Media Group

Ngainun Naim. 2012. Character Building. Jogjakarta: AR-Ruzz Media

Novan Ardy Wiyani.2012. Manajemen Pendidikan Karakter Konsep Dan

Implementasinya di Sekolah. Yogyakarta : PT. Pustaka Insan Madani.

Permendikbud RI Nomor 2013, Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum

2013, lampiran III

Retno Listiyarti, Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovasi, Dan Kreatif.

Penertbit Erlangga

Saptono, Dimensi-Dimensi Pendidikn Karakter. Erlangga Group.

Sri Minarti. 2013. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: AMZAH.

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif (R & D). Bandung:

Alfabeta.

Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Tim Pakar Yayasan Jati Diri Bangsa, Pendidikan Karakter Di Sekolah Dari

Gagasan Ke Tindakan. Penerbit Kompas Gramedia.

Thomas Lickona.2013. Educating for Character: How Our Schools Can Teach

Respect and Responsibiliti. Jakarta : PT Bumi Aksara

Tutik Rachmawati. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru Dan Angka Kreditnya.

Yogjakarta: Gava Media.

Wikipedia bahasa Indonesia

Zakiah Daradjat. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Zakiah Daradjat. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 102: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

89

ampiran No.1

Bagan Struktur Organisas MTs Negeri Surakarta II

Kepala Madrasah

Drs. Sunarto, M.Pd.

Urusan-urusan

Kurikulum

Hayati P.

S.Pd., M.Pd.

Kesiswaan

Muh Islam,

S.Ag.M.Pd.

Sarpras

Totok D.

S.Pd.

Humas

Dra. Siti

Mutanti

Wali Kelas

Kelas 7 Kelas 9 Kelas 8

Kelas 7A 1

A Riyadi,

S.Ag.

Kelas 7A 2

Nafsidah,

S.Ag.

Kelas 8A 1

Zulfatin Z,

S.Ag.

Kelas 8A 2

Eni Puji,

S.Pd.

Kelas 9A 1

S. Rofiah,

S.Ag.M.Pd.

Kelas 9A 2

Endang S.,

S.Pd.

Kelas 7A 3

Hj. Sri P.,

S.Pd.

Kelas 7A 4

Nur H.,

S.Pd.

Kelas 7A 5

Sunarni.,

S.Pd.

Kelas 7B

Sulistya.,

S.S.,S.Ag.

Kelas 7C

Jumarsih.,

S.Pd.

Kelas 7D

Novi H.,

S.Pd.

Kelas 7F

Bahtiyar J.,

S.Ag.

Kelas 7E

Joko W.,

S.Pd.,M.Pd

.

Kelas 7H

Dra.Sri

Widayati

Kelas 7G

Asmawi,

S.Ag.M.PdI

Kelas 7I

Suwarno,

S.Pd.,S.Ag.

Kelas 8A 3

Dra. Hj Eni

Mahmudah

Kelas 8B

Dra. Savri,

S.Ag.

Kelas 8D

M. Fajar.

M.Pd.

Kelas 8E

Dra. Hj.

Kurniawati

Kelas 8F

Muannas S.

S.Pd.

Kelas 8H

Catur S.

S.Pd.

Kelas 8I

Iin M.

S.Pd.

Kelas 9A 3

Atien I.,

S.Pd.

Kelas 9B

Agus H.,

S.Pd.

Kelas 9C

Hj. Royani.

S.Pd.

Kelas 9D

Hanik M.,

S.Ag.

Kelas 9E

Mahmudah

S.Pd.

Kelas 9F

Suparmi.,

S.Pd.

Kelas 9G

Dra.

Saptawati,

A.S

Page 103: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

90

Lampiran No.2

Kelas 8H

RUANG 16

Kelas 8G

RUANG 15

Kelas 8F

RUANG 14

Kelas 8E

RUANG 13

Ke

las 7

CK

ela

s 7

D

Mushola

Koperasi

Ke

las 7

BB

P/U

KS

Ru

an

g P

EN

GA

WA

SK

ela

s 8

C

RU

AN

G 1

1

Ke

las

8B

RU

AN

G 1

0

Ke

las

8D

RU

AN

G 1

2

Ruang

Kepala

Ruang

Meeting

Ruang

Administrasi

Ruang

Ketrampilan

Laboratorium

IPA

Lab.

KomputerKelas 7A2

Perpustakaan

Ru

an

g

Mu

ltim

ed

ia

Kelas 7A1 Kelas 7A3 Kelas 9A

Ke

las

9I

RU

AN

G 8

Ke

las

9H

RU

AN

G 7

Ke

las

9G

RU

AN

G 6

Ke

las

9F

RU

AN

G 5

Ke

las

9E

RU

AN

G 4

Ke

las

9D

RU

AN

G 3

Lab

Bahasa

Kelas 9B

RUANG 1

Kelas 9C

RUANG 2

Kelas 7G

RUANG 9

Ke

las 8

A3

Ke

las 8

A2

Ke

las 8

A1

Keterangan

Utara

Selatan

KA

NT

IN

KA

NT

IN

Toilet

WC

Kelas 7E

RUANG 18

Kelas 7F

RUANG 17

KM

WC

Lab

Matematika

Tempat

Wudhu

Bawah

Atas

PINTU MASUK

Jalan Kampung

G e d u n g B

G e

d u

n g

C

G e

d u

n g

D

G e d u n g E

G e

d u

n g

A

Ma

sjid

Page 104: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

91

Lampiran No.3

Guru dan Tenaga Administrasi

Personal Jumlah PNS Non

PNS

Kebutuhan

Ideal Keterangan

G u r u 69 52 17 69

Tenaga

Administrasi/

Tata Usaha

14 03 11 14

(PNS)

Khusus

Pengelola

administrasi

Ijazah Tertinggi Guru Karyawan

PNS Non PNS PNS Non PNS

S.3 - - - -

S.2 13 2 - -

S.1 38 15 1 4

D.3 1 - - 2

D.2 - - - -

D.1 - - - -

SLTA - - 2 5

Jumlah 52 17 3 11

Page 105: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

92

Lampiran No.4

Bangunan Satuan Jumlah

(Lokal/M2)

K o n d i s i Ket.

Baik Rusak Sedang

R. Kelas Belajar 33 1854 33 - -

Ruang Kepala 01 42 01 - -

Ruang Guru 01 100 01 - -

Ruang Kantor / TU 01 126 01 - -

R. Lab. IPA 01 100 01 - -

R. Lab. Komputer 01 100 01 - -

R. Perpustakaan 01 100 01 - -

Ruang UKS 01 50 01 - -

R. Ketrampilan 01 100 01 - -

R. Kesenian 01 100 01 - -

R. Toilet Guru 02 4 02 - -

R. Toilet WC

Siswa

17 4 09 04 04

Ruang BP 01 42 01 - -

Ruang Koperasi 01 42 01 - -

Ruang Kantin 03 120 03 - -

Ruang Gudang 01 42 01 - -

Pos Satpam 01 06 01 - -

Masjid 01 200 01 - -

A u l a - - - - -

Page 106: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

93

Lampiran No.5

PEDOMAN OBSERVASI

1. Kondisi dan letak goegrafis MTs Negeri Surakarta II

2. Kegiatan KBM di MTs Negeri Surakarta II

3. Kegiatan sholat dhuha di MTs Negeri Surakarta II

4. Kegiatan sholat dhuhur di MTs Negeri Surakarta II

PANDUAN SUMBER DOKUMENTASI

1. Sejarah berdirinya MTs Negeri Surakarta II

2. Letak geografis MTs Negeri Surakarta II

3. Motto, Visi, Misi MTs Negeri Surakarta II

4. Sejarah pergantian Kepala Madrasah MTs Negeri Surakarta II

5. Bagan struktur organisasi MTs Negeri Surakarta II

6. Data siswa MTs Negeri Surakarta II

Page 107: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

94

PANDUAN WAWANCARA KEPALA MADRASAH

Nama :

Hari/tanggal :

Waktu :

Lokasi :

1. Sebagai kepala Madrasah, apa yang Bapak ketahui mengenai pendidikan

karakter? Seperti apa bapak memandang pentingnya membina karakter

siswa saat ini?

2. Nilai-nilai karakter seperti apa saja yang telah diterapkan di MTs Negeri

Surakarta II?

3. Seperti apa kebijkan yang Bapak lakukan terhadap guru terutama guru

yang mmengajar PAI dalam upaya memnbina karakter siswa. Apakah dari

pihak madrasah mempunyai kebijakan/standar tersendiri mengenai cara

atau upaya dalam membina karakter siswa, atau justru menyerahkan

semuanya kepada guru?

4. Sejauh mana Bapak sebagai kepala madrasah memeberikan kontrol

tentang upaya yang dilakukan oleh guru dalam membina karakter siswa?

5. Bagaimana bentuk pelibatan masyarakat dalam rangka pembinaan karakter

pada siswa?

6. Bagaimana bentuk kerjasama dengan orang tua siswa dalam rangka

membina karakter siswa?

Page 108: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

95

PANDUAN WAWANCARA WAKIL KEPALA MADRASAH

BIDANG KURIKULUM

Nama :

Hari/tanggal :

Waktu :

Lokasi :

1. Bagaimana upaya pengintegrasian kurikulum untuk menunjang pendidikan

karakter siswa?

2. Nilai-nilai karakter apa saja yang telah diterapkan di MTs Negeri Surakarta

II?

3. Apa upaya dalam membentuk lingkungan madrasah yang mendukung

pembinaan karakter?

4. Bagaimana bentuk pelibatan masyarakat dalam rangka pembinaan karakter

pada siswa?

5. Bagaimana bentuk kerjasama dengan orang tua siswa dalam rangka membina

karakter siswa?

6. Metode apa saja yang digunakan dalam proses pembinaan karakter dalam

lingkungan sekolah?

Page 109: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

96

PANDUAN WAWANCARA GURU AKIDAH AKHLAK

Nama :

Hari/tanggal :

Waktu :

Lokasi :

1. Bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran

akidah akhlak?

2. Hal-hal apa saja yang dikembangkan oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran akidah akhlak yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter?

3. Kegiatan sehari-hari apa saja yang menunjang pembentukan karakter keislama

di MTs Negeri Surakarta II?

4. Apakah dengan penerapan pendidikan karakter melalui pembiasaan kegiatan

sehari-hari sudah menjamin siswa bisa memiliki karakter yang dikendaki oleh

MTs Negeri Surakarta II?

5. Adakah perubahan nyata pada sikap siswa terkait penerapan pendidikan

karakter dalam mata pelajaran Akidah Akhlak?

6. Bagaimana pandangan Ibu tentang kedisisplinan siswa di MTs Negeri

Surakarta II? Apakah siswa telah mengikuti peraturan yang telah ada? Atau

sebaliknya selalu melanggar peraturan yang telah dibuat, sehingga membuat

siswa MTs Negeri Surakarta II tidak disiplin?

7. Tindak lanjut seperti apa yang Ibu berikan, jika dalam proses KBM ada siswa

yang tidak mengikuti pweraturan?

8. Bagaimana bentuk pelibatan masyarakat dalam rangka pembinaan karakter

pada siswa?

9. Program kerja apa sajakah yang Ibu lakukan dalam rangka membina karakter

pada siswa?

10. Apa upaya dalam membentuk lingkungan madrsah maupun kelas yang

mendukung pembinaan karakter?

11. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan untuk pembinaan karakter

siswa?

12. Bagaimana bentuk kerjasama orang tua siswa dalam rangka membina karakter

siswa?

Page 110: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

97

PANDUAN WAWANCARA SISWA

Nama :

Hari/tanggal :

Waktu :

Lokasi :

1. Seperti apa keteladanan atau contoh baik yang sering diperlihatkan oleh

Bapak/Ibu guru?

2. Adakah kegiatan yang telah dilakukan madrasah supaya dapat

mengembangkan karakter? Apakah anda mengikutinya?

3. Apakah dengan mengikuti kegiatan tersebut anda memperoleh hasil yang

positif?

4. Pernahkah anda melakukan pelanggaran di madrasah? Apa upaya/ hukuman

yang diberikan kepala madrasah kepada siswa yang melanggar peraturan?

Page 111: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

98

Lampiran No.6

WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

Kode File : 01-Skripsi/Wawancara/2017

Hari/tanggal : Sabtu, 22 Juli 2017

Informan : Bapak Drs. Sunarto, M.Pd.

Lokasi : Kantor Kepala Sekolah

Waktu :

Pukul 08.00 WIB-selesai

Peneliti : Sebagai Kepala Madrasah, apa yang bapak ketahui mengenai

pendidikan karakter? Seperti apa Bapak memandang pentingnya

membina karakter siswa saat ini?

Informan : Pendidikan karakter itu sesuai misi Rasulullah yaitu suatu usaha

untuk merubah dan membentuk perilaku siswa agar berakhlak

mulia melalui keteladanan, bimbingan maupun latihan. Sangat

penting sekali mbak, karena dengan pendidikan karakter siswa

akan dilatih, dibimbing, untuk menjadi seorang yang berakhlak

mulia.

Peneliti : Nilai-nilai apa saja yang telah diterapkan di MTs Negeri Surakarta

II?

Informan : Nilai-nilai karakter ya harus didasarkan kepada sifat Rasulullah

yaitu sidiq, amanah, tabligh, fathonah atau 18 karakter.

Peneliti : Seperti apa kebijakan yang Bapak lakukan terhadap guru yang

mengajar PAI terutama akidah akhlak dalam upaya membina

karakter siswa. Apakah dari pihak madrasah mempunyai

kebijakan/standar tersendiri mengenai cara atau upaya dalam

membina karakter siswa, atau justru menyerahkan semuanya pada

guru?

Informan : Dalam lingkungan sekolah membina karakter adalah tugas bagi

semua tenaga kependidikan baik itu petugas kebersihan, guru,

Page 112: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

99

karyawan, sampai kepala madrasah turut berperan aktif dalam

membangun karakter siswa, akan tetapi guru PAI khususnya akidah

akhlak memiliki peran yang lebih penting dalam membina karakter

siswa, untuk itu guru PAI diharapkan dapat meningkatkan potensi

dan wawasannya dengan mengikuti berbagai diklat pendidikan dan

latihan dari madrasah atau MGMP.

Peneliti : Sejauh mana Bapak sebagai kepala madrasah memberikan kontrol

tentang upaya yang dilakukan oleh guru dalam membina karakter

siswa?

Informan : Ya..dengan melihat kinerja guru, setiap hari saya ,melakukan

supervisi kelas yaitu memberikan pantauan atau pengawasan secara

intensif terhadap proses pembelajaran.

Peneliti : Bagaiman bentuk pelibatan masyarakar dalam rangka pembinaan

karakter pada siswa?

Informan : Siswa diajak untuk mengabdi kepada masyarakar yaitu berupa

kegiatan bakti sosial untuk berbagi daging saat qurban, bazar

murah.

Peneliti : Bagaimana bentuk kerjasama dengan orang tua siswa dalam rangka

membentuk karakter siswa?

Informan : Kerjasama dengan orang tua melalui komite sekolah, ketika

menerima rapor saat itu kami melaporkan hasil belajar siswa

selama satu semester dan juga berupa santunan beasiswa miskin

dan yatim setiap ramadhan.

Peneliti : Metode apa saja ynag digunakan dalam proses pembinaan karakter

dalam lingkungan sekolah?

Informan : Dalam membangun kedisiplinan siswa maka madrasah telah

melakukan suatu pembinaan dimaksudkan untuk membina karakter

yang sesuai dengan nilai keislaman. Pembinaan yang dilakukan

yaitu pembinaan kedisplinan setiap hari dan berkala diantaranya

kedisiplinan atribut dan seragam yang dilakukan sebelum siswa

masuk kelas, operasional berkala/razia dilakukan oleh guru BK dan

Page 113: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

100

guru kesiswaan dalam rangka memerikasa barang/aktifitas,

kerapian.bagi siswa yang melakukan pelanggaran akan dilakukan

tindakan yaitu: pemanggilan terhadap siswa yang bersangkutan

untuk proses bimbingan, siswa menjelaskan kronologis kejadian

yang menjadi masalah, menghadirkan individu yang terkait,

mengumpulkan data/keterangan, saksi, dan barangg bukti,

penyelidikan pembahasan dengan individu yang terkait, mencari

solusi atau pemecahan masalah , jika diperlukan bimbingan

terhadap siswa dihadirkan juga orang tua atau walinya, siswa yang

bermasalah dipantau oleh BK apabila diperlukan wajib lapor.

Apabila pihak sekolah tidak mampu membimbing maka siswaakan

dikembalikan kepada orang tua atau wali.

Page 114: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

101

Kode File : 02-Skripsi/Wawancara/2017

Hari/tanggal : Senin, 24 Juli 2017

Informan : Ibu Siti Rofi‟ah, M.Pd.( Waka Kurikulum)

Lokasi : Depan ruang guru

Waktu : Pukul 08.00 WIB-selesai

Peneliti : Bagaimana upaya pengintegrasian kurikulum untuk menunjang

pendidikan karakter siswa?

Informan : Kami menggunakan kurikulum 2013, melalui pembiasaaan dalam

pembelajaran, melalui ekstrakurikuler, sholat berjama‟ah,

pengajian akbar, pesantren kilat, dll.

Peneliti : Apa upaya dalam membentuk lingkungan madrasah yang

mendukung pembinaan karakter?

Informan : Tata terbib madrasah harus diterapkan dengan baik, menciptakan

lingkungan yang nyaman untuk belajar, maka dari itu semua warga

sekolah baik guru, siswa maupun kepala madrasah diwajibkan

untuk selalu menjaga kebersihan dan ketertiban madrasah.

Peneliti : Bagaimana bentuk pelibatan masyarakat dalam rangka pembinaan

karakter siswa?

Informan : Mengadakan bakti sosial, gotong royong,membagikan zakat fitrah,

membagikan daging kurban, bersih-bersih lingkungan madrasah

yang man guru dan siswa terjun langsung.

Peneliti : Bagaimana bentuk kerjasama dengan orang tua siswa dalam rangka

membina karakter siswa?

Informan : Setiap pembagian rapor pihak madrasah selalu mengadakan

pertemuan dengan wali/orang tua siswa untuk mensosialisasikan

program sekolah, saat pembagian rapor orang tua diberitahukan

hasil belajar maupun perilaku siswa sehingga pihak sekolah

meminta kerjasama untuk selalu memperhatikan dan mendidik

putra putrinya ketika di rumah.

Page 115: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

102

Peneliti : Metode apa saja yang digunakan dalam proses pembinaan karakter

dalam lingkungan madrasah?

Informan : Berbicara mengenai metode dalam pembinaan karakter itu banyak

mbak..apalagi di lingkungan sekolah s iswa harus dibiasakan

dengan segala program kegiatan baik itu pembelajaran maupun

diluar pembelajaran yang berorintasikan pada penguasaan

pengetahuan tentang nilai-nilai, yang diwujudkan dalam silabus,

RPP, dan bahan ajar dengan cara menyentuh emosi siswa dengan

kisah yang menyentuh hati, dibiasakan berperilaku disiplin, peduli

sesama dengan cara saling membantu jika ada siswa atau guru yang

terkena musibah seperti sakit siswa diajak menjenguk,

menghormati yang lebih tua yaitu guru, orang tua, kepala sekolah,

dll.

Page 116: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

103

Kode File : 03-Skripsi/Wawancara/2017

Hari/tanggal : Selasa, 25 Juli 2017

Informan : Ibu Akmalia, S.Ag (Guru akidah akhlak)

Lokasi : Ruang guru

Waktu : Pukul 08.00 WIB-selesai

Peneliti : Bagaiman aimplementasi pendidikan karakter dalam rangka

pembelajaran PAI (akidah akhlak)?

Informan : Memberikan keteladanan, dengan hadir tepat waktu, berpakaian

rapi, mengawali pembelajaran dengan membaca al-qur‟an dan

diakhiri dengan do‟a, selalu saya biasakan memeriksa kebersihan

dan kerapian kelas maupun seragam,mengamati, menanya,

mengeksplorasi,mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Berbuat

adil dan bijaksana kepada siswa yang bertanya, tidak memusatkan

perhatian pada siswa tertentu akan tetapi semua siswa mendapat

perlakuan dan kesempatan yang sama.

Peneliti : Hal-hal apa saja yang dikembangkan oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran akidah akhlak yang diintergrasikan dalam

pendidikan karakter?

Informan : Dalam pembelajaran Akidah Akhlak saya menekankan dalam

memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan

mempraktikan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk

melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela.

Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,

dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam

sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,

Peneliti : Kegitan sehari-hari apa saja yang menunjang pembinaan karakter

keislaman di MTs Negeri Surakarta II?

Page 117: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

104

Informan : Banyak sekali mbak..,misalnya siswa dibiasakan masuk jam 07.00

WIB untuk melatih kedisiplinannya, membudayakan mengucap

salam karena terkandung makna yang sangat baik, yaitu

mendo‟akan orang yang dijumpainya, walaupun sederhana akan

terbentuk budaya karakter berupa sikap menghargai, menghormati,

dan sopan santun, selain itu diadakan sholat dhuha dan dhuhur

berjama‟ah bertujuan untuk memupuk rasa keimanan dan

ketaqwaan, membaca al-qur‟an sebelum pembelajaran dimulai agar

siswa terbiasa membaca al-qur‟an serta memahami isi, kandungan

dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti : Apakah dengan penerapan pendidikan karakter melalui pembiasaan

kegiatan sehari-hari sudah menjamin siswa bisa memiliki karakter

yang dikehendaki oleh MTs Negeri Surakarta II?

Informan : Kalau menjamin menurut saya belum, ya paling tidak siswa sudah

terbiasa bersikap disiplin, bertanggungjawab, dan bersikap jujur.

Sehingga kedepannya siswa dapat meneraplan perilaku tersebut

dilingkungan keluarga maupun masyarakat.

Peneliti : Adakah perubahan nyata pada sikap siswa terkait penerapan

pendidikan karakter dalam mata pelajaran akidah akhlak?

Informan : Siswa mengalami perubahan dalam dirinya meskipun sedikit, jadi

sekali lagi pengaruh pendidikan karakter itu ada bagi sisiwa dan

ketika mereka melakukan kesalah maka dengan memberikan

teguran, dan sanksi yang sesuai dan bermanfaat bagi mereka guna

untuk memberikan efek jera akan kesalahannya, sehingga akan

terbiasa untuk sellau menjaga perilaku.

Peneliti : Bagaiman pandangan Ibu tentang kedisiplinan siswa MTs Negeri

Surakarta II? Apakah siswa disini telah mengikuti peraturan yang

telah ada? Atau sebaliknya selalu melanggar peraturan yang telah

dibuat, sehingga membuat siswa MTs Negeri Surakarta II ini tidak

disiplin?

Page 118: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

105

Informan : Untuk maslah kedisiplinann siswa disini menurut saya sudah

lumayan bagus, akan tetapi masi ada siswa yang tidak menaati

peraturan, seperti datng terlambat ke sekolah memakai seragam

tidak sesuai aturan.

Peneliti : Tindak lanjut seperti apa yang Ibu berikan, jika dalam proses KBM

ada siswa yang tidak mengikuti peraturan?

Informan : Saya berikan sanksi yang membuat jera dan juga mendidik,

memberikan manfaat bagi siswa agar mengalami peningkatan,

seperti memberikan tugas, menghafal surat dalam al-qur‟an.

Peneliti : Bagaiman bentuk pelibatan masyarakat dalam rangka pembinaan

karakter pada siswa?

Informan : Kalau pelibatan dalam masyarakat saya menyuruh mereka untuk

selalu ikut dalam kegiatan masyarakat seperti mengikuti pengajian,

karang taruna, jika di sekolah mengikuti bakti sosial seperti

mebagikan daging qurban dl.

Peneliti : Program kerja apa sajakah yang Ibulakukan dalam rangka membina

karakter siswa?

Informan : Program kerja banyak mbak, seperti bakti sosial, membagi zakat

fitrah, halal bihalal, lomba kebersihan setiap semester, pengajian

akbar setiap memperingati maulid nabi, isra mi‟raj dll.

Peneliti : Apa upaya dalam membentuk lingkungan sekolah maupun kelas

yang mendukung pembinaan karakter?

Informan : Dengan memberikan keteladanan yang baik pada siswa dalam

proses pembelajaranselalu menggunakan metode yang menarik dan

variatif untuk melibatkan siswa agar aktif dikelas.

Peneliti : Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan untuk pembinaan

karakter siswa?

Inrorman : Mengenai sarana dan prasarana dalam pembelajaran akidah akhlak,

bisa menggunakan masjid sebagai tempat untuk belajar agar susana

berbeda, LCD, proyektor dll.

Page 119: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

106

Peneliti : Bagaimana bentuk kerjasama dengan orang tua siswa dalam rangka

membina karakter siswa?

Informan : Bentuk kerjasama orang tua dengan madrasaha ketika siswa

melakukan kesalahan maka orang tua dipanggil. Dijelaskan

mengenai perilaku anaknya yang telah melanggar, pihak guru

menghimbau untuk selalu memperhatikan pendidikan yang ada di

lingkup keluarga.

Page 120: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

107

Kode File : 04-Skripsi/Wawancara/2017

Hari/tanggal : Rabu, 2 Agustus 2017

Informan : Alya Eza Kumala wati,8F (siswa)

Lokasi : Depan kelas 8F

Waktu : Pukul 09.50 WIB-selesai

Peneliti : Seperti apa keteladanan atau contoh baik yang sering diperlihatkan

oleh Bapak/Ibu guru?

Informan : Ya banyak mbak, Bapak/ibu guru selalu memberikan keteladanan

baik dalam sekolah maupun di luar sekolah, misalnya kalau di

dalam kelas mengucapkan salam ketika bertemu di luar sekolah

menyapa.

Peneliti : Adakah kegiatan yang telah dilakukan madrasah agar dapat

mengembangkan karakter? Apakah anda mengikutinya?

Inrorman : Banyak mbak, seperti gerakan sholat dhuha dan dhuhur berjma‟ah,

mengucapkan salam ketika bertemu, atau jabat tangan. Pengajian

akbar memperingati maulid nabi,isra mi‟raj, pesantren kilat pada

bulan ramadhan,membagikan zakat fitrah, halal bihalal,

membagikan daging qurban.

Peneliti : Apakah dengan mengikuti kegiatan tersebut anda memperoleh hasil

yang positif?

Informan : Sangat positif dan banyak yang didapat mbak, kami menjadi lebih

giat belajar, tahu banyak tentang dunia Islam,.

Peneliti : Pernahkah anda melakukan pelanggaran di madrasah? Apa upaya/

hukuman yang diberikan kepala madrsah kepada siswa yang

melanggar peraturan?

Informan : Pernah mbak, memakai seragam sekolah yang tidak sesuai yaitu

memakai rok diatas mata kaki/jegrang, dipanggil BK diberikan

sanksi memakai rok polkadot/rok hukuman.

Page 121: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

108

Lampiran no.7

FIELD NOTE OBSERVASI

Kode file : 01-Skripsi/Observasi/2017

Judul : Observasi kegiatan belajar mengajar (KBM)

Hari/tanggal: Jum‟at, 28 Juli 2017

Tempat : Ruang kelas VIII G

Waktu : Pukul 10.00 WIB-selesai

Subyek : Ibu Akmalia, S.Ag

Hari ini saya datang ke MTs Negeri Surakarta II untuk melakukan

observasi KBM dalam rangka untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan

oleh Guru Pendidikan Agama Islam khususnya akidah akhlak dalam membina

karakter siswa kelas VIII, sebelumnya saya sudah janjian dengan Ibu Akmalia.

Ketika bel ganti jam pelajaran berbunyi saya langsung masuk kelas. Setelah itu

guru memasuki kelas dengan mengucapkan salam kepada siswa, kemudian

menyuruh siswa untuk berdoa. Dalam berdoa ada dua siswa yang tidak serius

dalam berdoa dan mereka berdua langsung dinasehati . Setelah selesai berdoa

siswa membaca juz‟amma yaitu surat An-nas. Kemudia barulah KBM dimulai,

dalam kegiatan belajar mengajar Guru PAI tidak hanya memberikan materi

pelajaran tetapi juga memberikan nasehat dan teladan bagi siswa dalam membina

karakter. Ketika itu ada siswa yang terlambat masuk dalam pembelajaran tetapi

tidak memarahi siswa tersebut dan menasetinya agar menghormati oranglain

apalagi ketika orangtua berbicara maka harus didengarkan. Setelah bel untuk

pulang berbunyi siswa bersiap untuk sholat jum‟at berjamaah dan pembelajaran

ditutup dengan salam.

Page 122: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

109

FIELD NOTE OBSERVASI

Kode file : 03-Skripsi/Obsevasi/2017

Judul : Kegiatan Sholat Dhuha

Hari/tanggal : Rabu, 19 Juli 2017

Tempat : Masjid MTs Negeri Surakarta II

Waktu : Pukul 07.00 WIB

Pada waktu itu bel masuk berbunyi dan semua siswa kelas VIII

melaksanakan sholat dhuha. Ada yang melaksanakan sholat dengan harus disuruh

oleh Bapak/Ibu guru terlebih dahulu, tetapi ada juga siswa yang langsung menuju

masjid untuk melaksanakan sholat dhuha. Waktu itu tidak semua siswa

melaksanakan sholat dhuha, saat melaksanakan sholat ada beberapa siswa yang

tidak khusyuk dalam menjalankannya. Dan saat sholat dhuha tidak semua

Bapak/Ibu Guru ikut berjamaah di sekolah karena sebagian guru sudah

melaksanakan sholat dhuha di rumah.

Page 123: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

110

FIELD NOTE OBSERVASI

Kode file : 03-Skripsi/Obsevasi/2017

Judul : Kegiatan Sholat Dhuhur

Hari/tanggal : Kamis, 20 Juli 2017

Tempat : Masjid MTs Negeri Surakarta II

Waktu : Pukul 12.00 WIB

Pada pukul 12.00 waktu istirahat ke-dua dan semua siswa melaksanakan

sholat dhuhur berjamaah di sekolah bersama dengan Bapak/Ibu Guru. Berbeda

dengan sholat dhuha, apabila sholat dhuhur semua siswa mau melaksanakannya

karena itu merupakan sholat wajib. Selain itu semua Bapak/Ibu Guru juga

berjamaah melaksanakan sholat dhuhur di sekolah. Sebelum sholat dimulai

sebagian siswa pada ramai dan mengobrol sendiri, selain itu ketika sholat dimulai

dalam membentuk shof para siswa berdesak-desakan atau jorok-jorokkan.

Kemudian saat takbir pertama ada siswa laki-laki yang banyak gerak dan

menengok ke kanan dan ke kiri. Setelah selesai sholat banyak siswa yang tidak

berdoa dan berdzikir, tetapi mereka langsung meninggalakan masjid. Tetapi ada

juga sebagian siswa yang berdoa dan berdzikir ketika selesai sholat dan berjabat

tangan dengan Bapak/Ibu Guru.

Page 124: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

111

Lampiran No.8

Prestasi siswa - siswi di MTs Negeri Surakarta II

NO JUARA JENIS PRESTASI TINGKAT TAHU

N

1. II Putra Volly Ball Porseni MTs. Jawa Tengah 1993

2. I Putra Bulutangkis POR K 4 M Guru

dan Karyawan MTs.

Karesidenan

Surakarta

1995

3. I Putra MTQ. Pelajar Kota Surakarta 1996

4. II Lomba Administrasi MTs. Jawa Tengah 1997

5. III Lomba Peta Lapangan Galang

Tangkas

Karesidenan

Surakarta

2001

6. I Lomba Prestasi Madrasah

Katagori Reguler

Jawa Tengah 2002

7. III Lomba Prestasi Madrasah

Katagori Reguler

N a s i o n a l 2002

8. III Lomba Lari 60 m Kota Surakarta 2003

9. II Puteri MTQ. Pelajar Kota Surakarta 2003

10. I Puteri MTQ. Pelajar Kota Surakarta 2004

11. I Lomba Prestasi Madrasah Jawa Tengah 2004

12. III Olimpiade Matematika MTs Jawa Tengah 2005

13. III Puteri Pidato Bahasa Arab Porseni Jawa Tengah 2005

14. I MTQ Pelajara XXII Kota Surakarta 2005

15. II Lomba Kaligrafi SMP/MTs Kota Surakarta 2005

16. II Senam Semapur Galang

Tangkas

Kota Surakarta 2005

17. III Lomba Khitobah SMP/MTs Kota Surakarta 2005

18. I Putra Bulu Tangkis Porseni ke 8 Jawa Tengah 2005

19. III Pesta Pelajar Sepak Bola

SLTP

Kota Surakarta 2006

20. I Tartil Al Qur‟an SMP Islam / Kota Surakarta 2006

Page 125: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

112

MTs

21. II Putra Bola Volly HAB Depag ke 60 Kota Surakarta 2006

22. I Olimpiade IPA MTs Jawa Tengah 2006

23. II Lomba Tahfidul Qur‟an Kota Surakarta 2006

24. III Gerak Jalan Umum Kota Surakarta 2006

25. I Hafalan Pembukaan UUD 45

Hab Depag ke 6

Kota Surakarta 2007

26. II Hafalan Pembukaan UUD 45

Depag ke 61

Kota Surakarta 2007

27. II Pengucapan Panca Prasetya

Korpri HAB Depag ke 61

Kota Surakarta 2007

28. III Lomba Penggalang Tergiat

Kebhayangkaraan

Kota Surakarta 2007

29. I PBB Variasi Birirama Kota Surakarta 2007

30. II Lomba Mading 3 Dimensi

Penggalang

Kota Surakarta 2007

31. III MTQ GPAI Kota Surakarta 2007

32. II MTQ GPAI Kota Surakarta 2007

33. I Lomba Kebersihan Madrasah

HAB Depag ke 61

Kota Surakarta 2007

34. I Loma Bulu Tangkis HAB

Depag ke 61

Kota Surakarta 2007

35. II Lomba Bola Volly HAB

Depag ke 61

Kota Surakarta 2007

36. I Tenis Meja HAB Depag ke 61 Kota Surakarta 2007

37. III Bulu Tangkis Liga Antar

Master

Jawa Tengah 2008

38. III Estafet Semapur Penggalang Kota Surakarta 2008

39. I Putri Senam Semapur Penggalang Kota Surakarta 2008

40. I Loma Pengucapan Penca Kota Surakarta 2008

Page 126: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

113

Prasetya Korpri HAB Depag

ke 62

41. II Lomba PBB HAB Depag

ke 62

Kota Surakarta 2008

42. I Lomba PBB HAB Depag

ke 62

Kota Surakarta 2008

43. I Loma Pengucapan UUD 45

Hab Depag ke 62

Kota Surakarta 2008

44. III Loma Pengucapan UUD 45

HAB Depag ke 62

Kota Surakarta 2008

45 I Lomba Prestasi Madrasah Jawa Tengah 2008

46 Harapan II Lomba Prestasi Madrasah Nasional 2008

47 I Lomba Lacak Tekpram Regu

Putra Galang Tangkas UMS

Surakarta

Kota Surakarta 2009

48 III Lomba Halang Rintang Putra

LK2PP IAIN Surakarta

Kota Surakata 2009

49 I Lomba Pengibaran Bendera

Putra HAB Kemenag ke 64

Kota Surakarta 2009

50 I Lomba Pengibaran Bendera

Putra HAB Kemenag ke 64

Kota Surakarta 2009

51 II Lomba Mendirikan Tenda

Regu Putra Galang Tangkas

UMS Surakarta

Kota Surakarta 2009

52 III Lomba kebersihan HAB

Kemenag ke 63 Surakarta

Kota Surakarta 2009

53 I Lomba Paduan Suara HUT

Darma Wanita

Kota Surakarta 2009

54 Harapan I Lomba rias dan penampilan

bersama Hari Kartini

Kota Surakarta 2011

Page 127: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

114

55 I Lomba Pionering Penggalang

Putri LK2PP IAIN Surakarta

Kota Surakarta 2011

56 II Lomba Adzan Tingkat pelajar

HUT Bayangkara ke 65

Polresta Surakarta

Kota Surakarta 2011

57 II Lomba Pionering Penggalang

Putri LK2PP IAIN Surakarta

Kota Surakarta 2011

58 III Lomba PBB Penggalang Putri

LK2PP IAIN Surakarta

Kota Surakarta 2011

59 I Lomba Pionering Penggalang

Putra LK2PP IAIN Surakarta

Kota Surakarta 2011

60 II Lomba Bola Volly Putri

Porseni Kemenag

Kota Surakarta 2012

61 III Lomba Kebersihan dan

Kerapian Kantor sector 4

Porseni Kemenag

Kota Surakarta 2012

62 II Lomba Bola Volly putra

Porseni Kemenag

Kota Surakarta 2012

63 III Lomba MTQ tingkat

SMP/MTs Pekan raya

mahasiswa BEM IAIN

Surakarta

Kota Surakarta 2012

64 II Lomba cipta dan baca puisi

Pekan raya mahasiswa BEM

IAIN Surakarta

Kota Surakarta 2012

65 II Lomba Musabaqoh Hafalan

Qur‟an anak-anak Syi‟ar

Masjid Agung Solo

Kota Solo 2012

66 II Lomba Adzan dan Iqomah

Anak-anak Syi‟ar Ramadhan

Kota Solo 2012

Page 128: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

115

Masjid Agung Solo

67 I Lomba Badminton antar

SMP/MTs se-Solo Raya OSTI

GAMES Ponpes Ta‟mirl

Islam

Kota Solo 2012

68 II Lomba Futsal antar SMP/MTs

se-Solo Raya OSTI GAMES

Ponpes Ta‟mirul Islam

Kota Solo 2012

69 II Lomba Tartil Kejuaraan Olah

raga dan Seni Kemenag

Surakarta

Kota Surakarta 2013

70 I Lomba Tahfidz Kejuaraan

Olah raga dan Seni Kemenag

Surakarta

Kota Surakarta 2013

71 III Lomba Bulu Tangkis beregu

Kejuaraan Olah raga dan Seni

Kemenag Surakarta

Kota Surakarta 2013

72 III Lomba Tenis lapangan

Kejuaraan Olah raga dan Seni

Kemenag Surakarta

Kota Surakarta 2013

73 III Lomba Pembawa acara resmi

Kejuaraan Olah raga dan Seni

Kemenag Surakarta

Kota Surakarta 2013

74 I Lomba Pembawa Acara

Hiburan Kejuaraan Olah raga

dan Seni Kemenag Surakarta

Kota Surakarta 2013

75 I Lomba membuat sofenir

darma wanita persatuan dalam

rangka HAB ke-67 Kemenag

Surakarta

Kota Surakarta 2013

Page 129: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

116

76 III Lomba tenis meja beregu

Kejuaraan Olah raga dan Seni

Kemenag Surakarta

Kota Surakarta 2013

77 III Lomba Volly Ball Putri

beregu Kejuaraan Olah raga

dan Seni Kemenag Surakarta

Kota Surakarta 2013

78 II Lomba membaca puisi

Festifal anak anti korupsi

SUN EVEN Organizir Visit

UNS

Kota Solo 2013

79 II Lomba Pildacil dalam rangka

pameran buku murah Solo

Kota Solo 2013

80 III Lomba baca puisi dewasa

dalam rangka pameran buku

murah Solo

Kota Solo 2013

81 III Lomba Bola Volly antar

SMP/MTs se-Surakarta Dinas

Dikpora Surakarta

Kota Surakarta 2014

82 III Lomba Tahfidz Qur‟an SMP

se-Surakarta Putra di SMA

Batik 1 Surakarta

Kota Surakarta 2014

83 III Liga Pelajar Muhammadiyah

Ke-2 Milad Muhammadiyah

ke-105 Tahaun 2014

Kota Surakarta 2014

84 I Lomba Atletik Lari 100 m

Putra Ajang Seni dan Olah

Raga Madrasah tingkat

Surakarta

Kota Surakarta 2015

85 I Lomba MTs Atletik tenis

meja putra Ajang Seni dan

Kota Surakarta 2015

Page 130: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

117

Olah Raga Madrasah tingkat

Surakarta

86 II Lomba MTs Lari 400 m Putri

Ajang Seni dan Olah Raga

Madrasah tingkat Surakarta

Kota Surakarta 2015

87 I Lomba MTs Hadrah putra

Ajang Seni dan Olah Raga

Madrasah tingkat Surakarta

Kota Surakarta 2015

88 I Lomba MTs Kaligrafi Putri

Ajang Seni dan Olah Raga

Madrasah tingkat Surakarta

Kota Surakarta 2015

89 I Lomba MTs Lari 400 m putri

Ajang Seni dan Olah Raga

Madrasah tingkat Surakarta

Kota Surakarta 2015

90 II Lomba MTs Bulu Tangkis

91Putri Ajang Seni dan Olah

Raga Madrasah tingkat

Surakarta

Kota Surakarta 2015

91 II Lomba MTs MTQ putra

Ajang Seni dan Olah Raga

Madrasah tingkat Surakarta

Kota Surakarta 2015

92 III Lomba MTs Bulu tangkis

Putra Ajang Seni dan Olah

Raga Madrasah tingkat

Surakarta

Kota Surakarta 2015

93 II Lomba Atletik Lari 400 m

Ajang Seni dan Olah Raga

Madrasah tingkat Surakarta

Kota Surakarta 2015

94 I Lomba catur putri dalam

rangka Olimpiade Olahraga

Kota Surakarta 2015

Page 131: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

118

Sisa Nasional SMP Kota

Surakarta

95 I Lomba MTQ SMP/MTs Se-

Eks karisidenan Surakarta

MAN II Surakarta

Kota Surakarta 2015

96 II Lomba MTQ SMP/MTs Se-

Eks karisidenan Surakarta

MAN II Surakarta

Kota Surakarta 2015

97 III Lomba MTs Biologi

Kompetensi Sains Madrasah

Kota Surakarta 2015

98 II Lomba Tartil Kategori Anak

putri Masjid Agung Surakarta

Kota Surakarta 2015

99 III Lomba Pidato Bahasa Arab

Putri

Kota Surakarta 2015

100 II Senam Semapur Galang

Tangkas

Kota Surakarta 2016

101 III Lomba Khitobah SMP/MTs Kota Surakarta 2016

102 I Putra Bulu Tangkis Porseni ke 9 Jawa Tengah 2016

103 III Pesta Pelajar Sepak Bola

SLTP

Kota Surakarta 2016

104 I Tartil Al Qur‟an SMP Islam /

MTs

Kota Surakarta 2016

105 II Putra Bola Volly HAB Depag ke 61 Kota Surakarta 2016

106 I Olimpiade IPA MTs Jawa Tengah 2016

107 II Lomba Tahfidul Qur‟an Kota Surakarta 2016

108 III Gerak Jalan Umum Kota Surakarta 2016

109 I Hafalan Pembukaan UUD 45

Hab Depag ke 6

Kota Surakarta 2017

110 II Hafalan Pembukaan UUD 45

Depag ke 61

Kota Surakarta 2017

Page 132: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

119

111 II Pengucapan Panca Prasetya

Korpri HAB Depag ke 61

Kota Surakarta 2017

112 III Lomba Penggalang Tergiat

Kebhayangkaraan

Kota Surakarta 2007

113 I PBB Variasi Birirama Kota Surakarta 2017

114 II Lomba Mading 3 Dimensi

Penggalang

Kota Surakarta 2017

115 III MTQ GPAI Kota Surakarta 2017

116 II MTQ GPAI Kota Surakarta 2017

117 I Lomba Kebersihan Madrasah

HAB Depag

Kota Surakarta 2017

118 I Loma Bulu Tangkis HAB

Depag

Kota Surakarta 2017

Page 133: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

120

Lampiran No.9

DATA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. A1

NO NO INDUK NAMA L/P

1 11629 Brylyant Rahmat Darmawan L

2 11583 David Maulana Yusuf Diprasetya L

3 11584 Dihya Zidan Sholahudin Sholeh L

4 11585 Efan Hady Putra Koentoro L

5 11587 Haykal Brian Pratama L

6 11636 Ikhsan Adi Firmansyah L

7 11588 Jagad Nur Arief Ramadhan Putra L

8 11638 Lathif Fitriawan L

9 11589 Luqman Hakim L

10 11590 M Arya Nurhakim L

11 11591 Maulana Achsani Taqwim L

12 11592 Mohammad Ridho Rhaihan L

13 11593 Muh Zaky Saifullah L

14 11595 Muhammad Ardito L

15 11596 Muhammad Fakhri Kurniawan L

16 11597 Muhammad Faqih Nur Fathin L

17 11646 Ridho Ramadhan Putra L

18 11598 Thero Marchio Sutanto L

19 11651 Vada Frizzi Filla Real Iqbal L

20 11599 Vitto Farin Kriswandi L

21 11600 Yusuf Nur Rochman L

22 11601 Zaki Abdullah Al Muqarabin L

23 11602 Zaki Anas Abiyyu L

24 11603 Zamzam Ahmad Mukhlis L

Page 134: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

121

DATA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. A2

NO NO INDUK NAMA L/P

1 11604 Afinna Salsabila Dheananda P

2 11605 Andini Fatimah Az Zahra P

3 11683 Angeliza Mahadewi C P

4 11685 Aulia Rahma Ghoniyy P

5 11606 Ayu Ristiyana P

6 11607 Azizah Bilqis Zahra P

7 11608 Azzahra Nara Sabdariffae P

8 11609 Azzahra Salsabilla P

9 11610 Diana Azhim Mustika P

10 11611 Diva Annisya Sukur P

11 11614 Indah Palastri Adna Purwandari P

12 11615 Intan Nisa' Sholikhah P

13 11616 Isnaini Kurnia Putri P

14 11666 Kharisma Yogi Nursita P

15 11617 Khauliya Mufarikha Zahro P

16 11618 Khazana Rahmadhani Dwi M. P

17 11619 Kirana Lucia Hapsari P

18 11620 Laika Daniva P

19 11669 Najma Syifa Zaniar P

20 11621 Qasna Al Fiyah P

21 11622 Salma Naila P

22 11623 Vanessa Ardelia Indira Putri P

Page 135: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

122

DATA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. A3

No NO INDUK NAMA L/P

1 11654 Adila Shafa Selfiani P

2 11679 Afifah Fitri Apsari P

3 11682 Alunnada Aurora Rantisi P

4 11681 Aminata Zzuhriyyah P

5 11684 Astutiningtyas Dallah H P

6 11657 Cindy Amalia P

7 11612 Dyah Mutiara Fadhila P

8 11659 Erika Melvyona Satya Darmawan P

9 11688 Ervina Anisya Q P

10 11660 Fairusyifa Hanifah P

11 11689 Fernanda Artika Jati P

12 11661 Gadis Sukma Pertiwi P

13 11662 Gendhis Adzra Khaliza P

14 11613 Hasna Aqila Yumna P

15 11691 Hurin Rusyida Z P

16 11665 Isna Wahyu Ramadhani P

17 11696 Muna Sri Asmahani P

18 11698 Nazwa Mayla Deviyanti P

19 11700 Rhumaishah Umushuleim P

20 11701 Rosa Berliana Maharani P

21 11674 Safa Bela Yasmina Pasha P

22 11675 Salsabila Nur Aisyah P

23 11678 Ummu Waroqoh Asy Syahidah P

24 11703 Zakiya Putri Az-zahra P

Page 136: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

123

DATA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. A4

No NO INDUK NAMA L/P

1 11680 Alfina Maharani Arma P

2 11655 Anataya Adira Putri P

3 11656 Annisa Nur Rizkyanti P

4 11686 Aurum Hanifah P

5 11658 Diva Ardelia Putri P

6 11687 Elfrida Hanum P

7 11663 Hasna Syadza Amatullah P

8 11690 Hasya Viviana Dewi P

9 11692 Hyacintha Ivvony Kusworo P

10 11664 Innaya Tahlia Nur Syawallina P

11 11693 Isnaini Aprilia N P

12 11694 Khumairoh Az-zahra P

13 11667 Lathifa Intan Nur Majid P

14 11668 Marshanda Shinta Dewi P

15 11695 Marsyanda Aisha Putri P

16 11697 Nabila Amaylia P

17 11670 Niken Sofi Salma P

18 11671 Ninda Hayuningtyas P

19 11699 Oktavia A A P

20 11672 Raissa Shafa Putriku P

21 11673 Rizka Fitria Hapsari P

22 11676 Shava Inayya P

23 11677 Tinia Sukma Ningrum P

24 11702 Vanessa Mulano P

Page 137: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

124

DATA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. A5

NO NO INDUK NAMA L/P

1 11624 Abid Hasbiya Rahman L

2 11625 Adji Dewayasa L

3 11626 Adji Rahma Rully L

4 11627 Affan Muhammad Z L

5 11628 Andika Bagus Saputra L

6 11582 Arfinza Adam Syahreza L

7 11630 Cemal Ganes Prasetya Adi L

8 11631 Davin Ardra Noferiyanto L

9 11632 Esa Muh Satria Yugoyono L

10 11633 Fathur Rizky Mubarak L

11 11634 Fauz Fauzan L

12 11586 Habbinaufal Galih Wandareksa L

13 11635 Hendra Nugi Saputra L

14 11637 Irvan Maulana L

15 11639 Ma'aruf Nurrohman L

16 11594 Muh. Farhan R P L

17 11640 Muhammad Faiz Zainul Arifin L

18 11641 Muhammad Rafi Gibran L

19 11642 Muhammad Zaki Nurrohman L

20 11643 Radista Dimas K L

21 11644 Rafi Kurniawan Wastyantoro L

22 11645 Rian Belva Mahogra L

23 11647 Rifqi Kurniawan Wastyyantoro L

Page 138: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

125

24 11648 Rocky Alvito Dzaky L

25 11649 Rycko Alvino Dzaki L

26 11650 Sandi Ariya Wicaksono L

27 11652 Yusufa Enril Zumico Putra L

28 11653 Zhalifunnas 'Abud Dhiyaul Haq L

Page 139: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

126

DATA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. B

NO NO INDUK NAMA L/P

1 11704 Adelia Risfia Putri P

2 11706 Almira Awanty Rahma P

3 11707 Alvina Rahma Nurmala P

4 11745 Amelia Fransiska Dewi P

5 11708 Andi Muhammad Toha L

6 11709 Anggita Anita Dewi P

7 11746 Anisa Nidaul Khofiyah P

8 11710 Anissa Ayu Adiyana P

9 11783 Annisa Lailatus Salma P

10 11711 Annisa Nur Hasanah P

11 11747 Awalinda Nur Fitria P

12 11713 Desvynica Putri Arifa Utami P

13 11752 Fadhila Farah Muna Zahra P

14 11714 Fajar Rizki Apriyanto L

15 11788 Faza Husna Zahida P

16 11719 Imroh Atus Sholikhah Nur Rozaq P

17 11758 Isna Nur Cholifah P

18 11720 Jasmine Anita Putri P

19 11721 Laela Nur Aeni P

20 11722 Laily Nur Hidayah P

21 11759 Linda Hastuti P

22 11725 Mellanie Dewi Nugraheni P

23 11727 Muhammad Rizal Saputra L

24 11729 Nika Shofiyani P

25 11730 Ninda Pawestri P

26 11766 Putri Respati P

27 11733 Rashid Pradhika L

28 11734 Rendi Kurnia Pramudya L

Page 140: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

127

29 11736 Rizky Wibowo P

30 11802 Sabrina Putri Aprilaj P

31 11737 Salsabila Aliyatul Muna P

32 11738 Shafa Tasya Karmila P

33 11772 Shafira Putri Indraswati P

34 11740 Sukma Wisnu Pamungkas L

35 11742 Vivi Ardita Putri P

36 11774 Yuntafi'atul Mar'ati P

Page 141: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

128

DATA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. C

NO NO INDUK NAMA L/P

1 11705 Ahmad Nuhisya Awalil Revolusionie Azg L

2 11809 Ainun Faradillah Sari P

3 11778 Ajeng Santika Putri P

4 11744 Alfrida Riska Wardani P

5 11781 Amir Thoha L

6 11712 Crysansha Asalea Prahandaru P

7 11715 Fani Fitria Lestyanto P

8 11716 Farhan Malik Aziz L

9 11787 Fathoriq Ridho Ardhiansyah L

10 11753 Fitriana Wahyu Wijayanti P

11 11717 Hijjatul Nur Wakhidah P

12 11755 Ica Lailya Wardah P

13 11718 Ilham Akbar Yudistira L

14 11789 Intan Nur Aini P

15 11791 Isnaini Yuliana Ekasari p

16 11793 Keisha Rae Amanta P

17 11723 Lutfi Isna Hapsari P

18 11794 Luthfia Nurdiana P

19 11724 Maulana Fadilah Sa'id L

20 11726 Muhammad Fahmi L

21 11796 Najwa Nur Aini P

22 11728 Nandhita Nur Fitiyaningrum P

23 11797 Nasrul Lathifah P

24 11765 Nizar Wafiq Al Fathin L

25 11829 Oksinta Jaya Kusuma P

26 11799 Oktavianis Nur Ramadhani p

27 11731 Putri Amadea Natasha P

28 11800 Radityo Wibawaning Muhammad L

29 11767 Rahayu Puji Wiji Lestari Handayani P

Page 142: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

129

30 11732 Ramadhini Kusuma Dewi P

31 11735 Reni Martasari P

32 11769 Rizqi Aldi Fahrezi L

33 11770 Sahra Fasa Nur Rohmah P

34 11741 Umar Harun Arrasyid L

35 11743 Yeisha Maura Dewi Putranti P

36 11773 Yoga Aditya Pratama L

Page 143: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

130

DATA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. D

NO NO INDUK NAMA L/P

1 11775 Afian Bayuaji Mulyawan L

2 11813 Amalia Izzatun Nisa P

3 11782 Anelis Azzahra Cinta Dea Harjana P

4 11849 Ardhan Girindra Artha L

5 11817 Ardi Nur Hadiyanto L

6 11819 Ashita Hanny Paradita P

7 11749 Bramantyo Resna Ajie L

8 11785 Fachry Achmad Widianto L

9 11857 Faiz Fahrudi L

10 11822 Hafid Burhanuddin Risqullah L

11 11756 Ilham Maulana Arya Mukti L

12 11823 Intan P

13 11757 Irvan Rudyansyah Nasution L

14 11860 Istnanul Murtafiah P

15 11861 Latifa Nur Hidayah P

16 11795 Mohamad Hasan Al Majid L

17 11761 Muh Husain Zulfikar L

18 11826 Muhammad Rafly Romadhoni L

19 11830 Oktavian Eko Putra Pratama L

20 11831 Oktaviana Putri Aulia P

21 11832 Osa Auditya Sulistyana P

22 11833 Pinkan Anya Sabella P

23 11763 Muhammad Rendy Faysal L

24 11869 Rintan Adzanningrum P

25 11801 Rizky Kusuma Putri P

26 11837 Sheila Wahyu Permata P

27 11838 Shelomita Risma Putri Aprilia P

28 11839 Sofia Tri Wardani P

29 11873 Talitha Valda Capriella P

Page 144: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

131

30 11805 Yasen Rangga Pradewa L

31 11841 Yesy Setyowati P

32 11842 Yulita Kartika Sari P

33 11843 Yusnainnisa Amrin Nurrahmi P

34 11844 Yusuf Adi Saputra L

Page 145: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

132

DAFTAR SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. E

NO NO INDUK NAMA L/P

1 11777 Agiska Shinta Safiyana P

2 11810 Aisha Farabi Nurul Hidayah P

3 11779 Alfa Bagas Ramadhan L

4 11847 Alya Nurila Putri Sanjaya P

5 11814 Andra Jaya Kusuma L

6 11848 Andri Atmaja L

7 11815 Anisa Mifta Khaira P

8 11850 Arlyta Putri Rahmawati P

9 11818 Arya Ganis Saputra L

10 11748 Axel Pradana Abna Putra L

11 11852 Bethra Yuan Syah Putra L

12 11853 Bilal Yoga Pidigdo L

13 11854 Bintang Syah Putra Utama L

14 11784 Chelsy Jennyta Dewi P

15 11751 Dita Prasetiyo Rini P

16 11820 Elsa Ayu Widiasih P

17 11859 Icha Yuniar Windiastuti P

18 11824 Irfan Is Wahyudi L

19 11825 Kurnia Azhahra Isnaini Putri P

20 11862 Muhammad Aminudin L

21 11762 Muhammad Hilal L

22 11864 Muhammad Ikhsan Nur Wahid L

23 11768 Rendra Isyan Taufiqurrahman L

24 11866 Nadya Selvi Rismadewi P

25 11867 Nihat Kahvechi Yunus L

26 11798 Nila Shofiyatuz Zahro P

27 11828 Nisa Billa Yuliana P

28 11834 Salsabella Luthfi Aulia P

Page 146: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

133

29 11835 Salsabila Azhar P

30 11872 Syahira Alfiatur Rahmi P

31 11803 Syifa Fadhur Rahman L

32 11840 Ulfa Mawadati Amalia P

33 11804 Umma Maulana Sahara Nadif L

34 11876 Yukta Penina Sukamto P

Page 147: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

134

DATA SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA II

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KELAS VIII. F

NO NO INDUK NAMA L/P

1 11807 Abdul Mu'is Fauzi L

2 11808 Abdul Zaky Arrahman L

3 11845 Aditya Mulya Saputra L

4 11846 Aeriza Sandy Davareal L

5 11776 Afifah Lailatul Hasanah P

6 11811 Alfian Naufal Adani L

7 11780 Alfian Sandy Sutrisno L

8 11812 Alya Eza Kemalasari P

9 11816 Arba'atul Hamidah P

10 11851 Aulia Nur'aini P

11 11855 Delima Aldila Mu'afifah P

12 11750 Deviana Putri P

13 11856 Erika Panca Kusumawati P

14 11858 Fariha Aqbil Dhiya P

15 11786 Fathin Ryfsa Fadhilah L

16 11821 Galih Eka Pambudi L

17 11790 Isma Nur Cahyani P

18 11792 Jalaludin Bambang Subosito L

19 11760 Listia Dilla Pramesti P

20 11863 Muhammad Fariz Alfarezi L

21 11865 Muhammad Rizqon Hasani L

22 11827 Muhammad Rosyid Fauzy L

23 11764 Nais Nourma Nastiti P

24 11870 Riska Dwi Herrawati P

25 11871 Risma Isnaini Putri P

26 11771 Sania Faridatus Sholikhah P

Page 148: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

135

27 11836 Setiawan Saputra L

28 11874 Tyfani Hilda Natalia P

29 11875 Virel Taqi Mahendra Suryoseno L

30 11806 Yaufanda Bagas Gemilang L

Page 149: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

136

Lampiran No.10

Dokumentasi foto kegiatan Guru, Siswa MTs Negeri Surakarta II

Page 150: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

137

Wawancara dengan Kepala Madrasah

Konsultasi BK

Page 151: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

138

Wawancara dengan Siswa

Wawancara dengan Guru Mapel Akidah Akhlak

Page 152: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

139

Kegiatan Belajar Mengajar

Page 153: UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/1508/1/SKRIPSI FULL.pdf · UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI

140

Lampiran 11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Erna Endah Rahayu

Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 24 Maret 1992

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Kalipoh, RT 07/02, Ayah, Kebumen

Agama : Islam

No.Hp : 085 728 666 508

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:

1. SD N Kalipoh

2. MTs SA Kalipoh

3. MAN 2 Kebumen

4. IAIN Surakarta