Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG...

12
665 Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI TASPEN POS KANTOR PUSAT DENPASAR TAHUN 2013 2015 I Gusti Putu Yanusadha Yogiswara Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar Email: [email protected] ABSTRAK Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, selain itu bank juga harus menjaga kualitas kredit (NPL), melakukan efisiensi (BOPO), mengelola aktiva produktif (NIM), serta menjaga likuiditas (LDR). Tujuan dari usaha perbankan yaitu untuk memperoleh keuntungan. Tingkat kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan salah satunya diukur dengan Return On Asset (ROA). Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Kredit, Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Kinerja Keuangan (ROA) pada PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) Kantor Pusat Denpasar tahun 2013-2015. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) Kantor Pusat Denpasar. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi bulanan tahun 2013-2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi serta dilakukan uji kelayakan model yaitu uji koefisien determinasi, uji F dan uji t. Hasil penelitian menemukan bahwa variabel Kredit tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan (ROA), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA), sementara Non Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA). Kata kunci: Kredit, NPL, BOPO, NIM, LDR, dan ROA ABSTRACT Bank is one of the financial institution which have activities to raise funds from public in the form of savings and distribute them to the public in from of credit, others also bank too must keep credit quality (NPL), do efficiency (BOPO), manage earning assets (NIM), others also keep liquidity (LDR). The purpose of the banking business is gain profit. Ability of the banks in gain profit is measured by Return On Asset (ROA). The purpose this research is to examine influence of Credit, Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) and Loan to Deposit Ratio (LDR) through Return On Asset (ROA) at PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap Bank) center office Denpasar during 2013-2015. This research is performed at PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap Bank) center office Denpasar. This research used sekunder data is report of portofolio credit and funding and monthly consolidation financial report during 2013-2015. Analysis technique used of this research used is multiple linear regression analysis, others also

Transcript of Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG...

Page 1: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

665

Unmas

Denpasar

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

KEUANGAN PT. BANK MANDIRI TASPEN POS KANTOR PUSAT

DENPASAR TAHUN 2013 – 2015

I Gusti Putu Yanusadha Yogiswara

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Email: [email protected]

ABSTRAK

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

dalam bentuk kredit, selain itu bank juga harus menjaga kualitas kredit (NPL), melakukan efisiensi

(BOPO), mengelola aktiva produktif (NIM), serta menjaga likuiditas (LDR). Tujuan dari usaha

perbankan yaitu untuk memperoleh keuntungan. Tingkat kemampuan bank dalam mendapatkan

keuntungan salah satunya diukur dengan Return On Asset (ROA). Tujuan penelitian ini adalah

untuk menguji pengaruh Kredit, Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadap Kinerja Keuangan (ROA) pada PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) Kantor

Pusat Denpasar tahun 2013-2015. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Bank

Mantap) Kantor Pusat Denpasar. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan

portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi bulanan tahun 2013-2015. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, selain itu juga

dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas, uji autokorelasi serta dilakukan uji kelayakan model yaitu uji koefisien

determinasi, uji F dan uji t. Hasil penelitian menemukan bahwa variabel Kredit tidak berpengaruh

terhadap Kinerja Keuangan (ROA), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA), sementara Non Performing

Loan (NPL) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh

negatif signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA).

Kata kunci: Kredit, NPL, BOPO, NIM, LDR, dan ROA

ABSTRACT

Bank is one of the financial institution which have activities to raise funds from public in

the form of savings and distribute them to the public in from of credit, others also bank too must

keep credit quality (NPL), do efficiency (BOPO), manage earning assets (NIM), others also keep

liquidity (LDR). The purpose of the banking business is gain profit. Ability of the banks in gain

profit is measured by Return On Asset (ROA). The purpose this research is to examine influence

of Credit, Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) and Loan to Deposit

Ratio (LDR) through Return On Asset (ROA) at PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap Bank)

center office Denpasar during 2013-2015. This research is performed at PT. Bank Mandiri Taspen

Pos (Mantap Bank) center office Denpasar. This research used sekunder data is report of

portofolio credit and funding and monthly consolidation financial report during 2013-2015.

Analysis technique used of this research used is multiple linear regression analysis, others also

Page 2: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

666

Unmas

Denpasar

done a classical assumptions test covering normality test, multicolinierity test, heteroscedastisity

test, and autocorrelation test, others also done a test the feasibility of the model covering

coefficient determination test, F test and t test. The results of this research found that Credit

variabel not effect to Return On Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM) and Loan to Deposit

Ratio (LDR) has significant positive effect to Return On Asset (ROA), while Non Performing Loan

(NPL) and BOPO has significant negative effect to Return On Asset (ROA).

Keywords: Credit, NPL (Non Performing Loan), BOPO, NIM (Net Interest Margin), LDR (Loan

to Deposit Ratio), and ROA (Return On Asset)

PENDAHULUAN

Perkembangan Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang pesat dimana telah terjadi

pergerakan yang sangat signifikan pada lingkungan bisnis. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan

untuk siap menghadapi persaingan secara global. Perusahaan pasti telah memiliki rencana jangka

pendek serta rencana jangka panjang untuk dapat mempertahankan perusahaan dari dampak

persaingan global yang ada. Kondisi yang terjadi tersebut menuntut perusahaan untuk membuat

kebijakan yang dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan, termasuk lembaga

keuangan seperti bank sehingga dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Persaingan bisnis yang

semakin ketat menuntut bank untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik investor.

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang sangat penting dalam perekonomian

suatu negara. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk–

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Bank merupakan suatu

lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak–pihak

yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak–pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta

sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Bank juga sebagai

suatu industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga

seharusnya tingkat kesehatan bank perlu diperhatikan (Merkusiwati, 2007). Banyak orang dan

organisasi yang memanfaatkan jasa bank untuk menyimpan atau meminjam dana, memindahkan

uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran lainnya.

Keberhasilan bank mencapai laba atau profit memerlukan peningkatan jasa kredit sebagai

produk jasa utama, sesuai dengan target dan rencana yang ditetapkan oleh direksi serta

peningkatan keuntungan berdasarkan prinsip–prinsip perusahaan, dan perlu didukung dengan

kebijakan yang terpadu dan memadai sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan tingkat

pelayanan kepada masyarakat. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat yang saat ini

jumlah bank sangat banyak serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap

performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan yang tinggi dapat meningkatkan resiko yang

dihadapi oleh bank–bank yang ada di Indonesia. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari

beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan

keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah

rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Hasil analisis laporan

Page 3: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

667

Unmas

Denpasar

keuangan akan membantu mengintepretasikan berbagai hubungan kunci serta kecenderungan yang

dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa datang

(Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Kinerja keuangan perbankan dapat dilihat dari Return On Asset (ROA). Alasan dipilihnya

ROA sebagai ukuran kinerja adalah karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliknya.

Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset. Nilai ROA yang rendah

menunjukkan manajemen bank belum efisien dalam mengelola asset bank untuk memperoleh

keuntungan dan tingkat kesehatannya pun kurang baik. Analisis laporan keuangan dapat

membantu para pelaku bisnis, baik pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam

menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan perbankan. Kinerja

keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan pada suatu periode tertentu baik mencakup

aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian terhadap kinerja suatu bank

dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya.

Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio keuangan yang berkaitan dengan risiko kredit.

Non Performing Loan (NPL) atau risiko kredit adalah risiko dari kemungkinan terjadinya kerugian

bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada debitur.

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) atau rasio efisiensi

mencerminkan tingkat efisiensi perbankan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Net

Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Loan to Deposit

Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan

dibandingkan dengan jumlah dana, masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2010).

Penelitian ini bermaksud untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kinerja keuangan

dengan menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai alat ukur kinerja perusahaan, dimana

Return On Asset (ROA) sebagai variabel terikat (dependent variabel) dan Kredit, Non performing

Loan (NPL), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin

(NIM) serta Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai variabel bebas (independent variabel).

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Mandiri Taspen Pos atau yang disingkat dengan Bank Mantap

Kantor Pusat Denpasar yang dimana dulunya bernama PT. Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). PT.

Bank Mandiri Taspen Pos atau Bank Mantap merupakan salah satu contoh bank umum yang

dimiliki 3 perusahaan BUMN, yaitu: PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT. Taspen (Persero), dan

PT. Pos Indonesia (Persero).

Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar perkembangan kinerja keuangan dari

PT. Bank Mandiri Taspen Pos, ketika masih bernama PT. Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) yang

hanya fokus utama pada pengembangan bisnis mikro dan usaha kecil di wilayah Bali saja hingga

sekarang menjadi PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) yang tidak hanya fokus utamanya

pada pengembangan bisnis mikro dan usaha kecil namun juga fokus utamanya yaitu

Page 4: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

668

Unmas

Denpasar

pengembangan bisnis kredit pensiunan serta pengembangan bisnisnya tidak hanya di wilayah Bali

saja namun sekarang wilayah pengembangan bisnisnya hingga seluruh wilayah di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Mandiri Taspen Pos Kantor Pusat Denpasar.

Sampel dalam penelitian ini adalah laporan portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan

konsolidasi bulanan Tahun 2013–2015. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode sampling jenuh.

Definisi Operasional Variabel

1) Kinerja Keuangan atau Return On Asset (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh

keuntungan atau laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari sisi

penggunaan asset. Secara matematis maka rasio Return On Asset (ROA) dapat dirumuskan sebagai

berikut :

ROA = Laba Sebelum Pajak . . .(1)

Total Asset

2) Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga. Variabel kredit dapat diukur dengan cara sebagai berikut:

Kredit = Total Kredit bulanan . . .(2)

3) Non Performing Loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang menunjukkan bahwa kemampuan

manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Rasio ini dapat

diukur dengan menggunakan rumus:

NPL = Total Kredit Bermasalah . . .(3)

Total Kredit yang Diberikan

4) Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang

menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam melakukan efisiensi. Rasio ini dapat

diukur dengan menggunakan rumus:

BOPO = Total Biaya Operasional . . .(4)

Total Pendapatan Operasional

Page 5: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

669

Unmas

Denpasar

5) Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan bahwa kemampuan

manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga

bersih. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus:

NIM = Pendapatan Bunga Bersih . . .(5)

Aktiva Produktif

6) Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan

menggunakan total asset bank yang dimiliki. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus:

LDR = Total Kredit yang Diberikan . .(6)

Total Dana Pihak Ketiga

Teknik Analisis Data

Statistik deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai

maksimum, rata-rata, dari standar deviasi (Ghozali, 2013). Statistik deskriptif menggambarkan

atau mendiskripsikan data yang menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk

dipahami.

Uji asumsi klasik

Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: uji normalitas,

uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskesdastisitas.

Analisis regresi linear berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini dengan

rumus persamaan sebagai berikut:

Y= α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 + β5X5 + e . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7)

Keterangan:

Y = Kinerja Keuangan

𝛼 = Konstanta

X1 = Kredit

X2 = Non Performing Loan (NPL)

X3 = BOPO

X4 = Net Interest Margin (NIM)

X5 = Loan to Deposit Ratio (LDR)

β1-5 = Koefisien Regresi

e = Standart error

Page 6: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

670

Unmas

Denpasar

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Tabel 3.1

Hasil Statistik Deskriptif

Variabel Min Max Mean Std. Deviasi

Kinerja

Kredit

NPL

BOPO

NIM

LDR

0,17

634,80

0,81

88,70

0,69

75,39

2,14

1585,40

2,78

93,08

10,13

94,45

1,19

881,24

1,62

91,30

5,00

87,43

0,54

237,48

0,37

1,18

2,70

4,70

Sumber: data diolah

Hasil statistik deskriptif diatas menunjukkan bahwa:

1) Variabel kinerja memiliki nilai minimum sebesar 0,17, nilai maksimum sebesar 2,14. nilai

mean sebesar 1,19 dan standar deviasi sebesar 0,54.

2) Variabel kredit memiliki nilai minimum sebesar Rp 634,80 milyar, nilai maksimum sebesar

Rp.1585,40 milyar, nilai mean sebesar Rp.881,24 milyar dan standar deviasi sebesar

Rp.237,48 milyar.

3) Variabel NPL memiliki nilai minimum sebesar 0,81, nilai maksimum sebesar 2,78, nilai

mean sebesar 1,62 dan standar deviasi sebesar 0,37.

4) Variabel BOPO memiliki nilai minimum sebesar 88,70, nilai maksimum sebesar 93,08, nilai

mean sebesar 91,30 dan standar deviasi sebesar 1,18.

5) Variabel NIM memiliki nilai minimum sebesar 0,69, nilai maksimum sebesar 10,13, nilai

mean sebesar 5,00 dan standar deviasi sebesar 2,59.

6) Variabel LDR memiliki nilai minimum sebesar 75,39, nilai maksimum sebesar 94,45, nilai

mean sebesar 87,43 dan nilai standar deviasi sebesar 4,70.

Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti melakukan uji asumsi klasik pada data yang akan

diuji, pada tahap pertama hasil pengujian asumsi klasik ditemukan adanya kriteria yang tidak

memenuhi persyaratan lolos uji asumsi klasik pada uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

Tindakan peneliti adalah melakukan penyembuhan pada kedua gejala tersebut dengan melakukan

transformasi data menggunakan akar kuadrat.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual dalam model regresi

penelitian ini mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Hasil uji asumsi klasik pada

penelitian ini dapat dilihat pada lampiran, nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) setelah data

ditranformasi adalah 0,482 dan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,974, dimana nilai tersebut

menunjukkan bahwa secara statistik nilai Asymp.sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang berarti

data terdistribusi secara normal.

Page 7: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

671

Unmas

Denpasar

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel bebas. Suatu model regresi dapat dikatakan baik jika tidak terjadi

multikolinearitas di dalamnya. Model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah yang

memiliki nilai variance inflaction factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance

lebih dari 10%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, nilai tolerance variabel bebas lebih dari 10%

atau 0.1 dimana nilai tolerance dari kredit setelah data ditranformasi sebesar 0,137, NPL sebesar

0,146, BOPO sebesar 0,688, NIM sebesar 0,615 dan LDR sebesar 0,500. Nilai VIF kurang dari 10

dimana nilai VIF dari kredit setelah data ditransformasi sebesar 7,314, NPL sebesar 6,859, BOPO

sebesar 1,454, NIM sebesar 1,625 dan LDR sebesar 1,999, dengan demikian dapat disimpulkan

tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam penelitian ini.

Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian. Uji ini dapat dianalisis melalui uji Gletser dengan melihat tingkat

signifikansi, jika tingkat signifikansi berada di atas 0,05 maka model regresi ini bebas dari masalah

heterokedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, tingkat signifikansi berada di atas 0,05

dimana nilai Sig. kredit setelah data ditranformasi sebesar 0,108, NPL sebesar 0,206, BOPO

sebesar 0,561, NIM sebesar 0,358 dan LDR sebesar 0,536, dengan demikian dapat dikatakan

bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat heterokedastisitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mendeteksi adanya korelasi antara data pada masa

sebelumnya (t-1) dengan data sesudahnya (t1). Model uji yang baik adalah terbebas autokorelasi.

Identifikasi adanya autokorelasi dalam model regresi pada penelitian ini dilakukan dengan

melakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (DW), walaupun data sudah ditransformasi

menggunakan akar kuadrat sebelumnya, namun nilai Durbin Watson (DW) belum juga terbebas

dari gejala autokorelasi, kemudian peneliti melakukan penyembuhan gejala autokorelasi

menggunakan metode autoregressive. Metode autoregressive dilakukan dengan cara memasukkan

lag dari variabel terikat menjadi salah satu variabel bebasnya dan pada tahap interpretasi model

lag variabel tidak perlu untuk diinterpretasikan karena hanya merupakan metode untuk

menghilangkan gangguan autokorelasi. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan metode

autoregressive menunjukkan bahwa, nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,840, dengan jumlah

data (n) = 36 dan jumlah variabel bebas (k) = 5 serta = 5% diperoleh angka dl = 1,17 dan du =

1,79, 4-du = 2,21, karena Durbin Watson sebesar 1,840 terletak antara batas atas (du) dan (4-du),

yaitu 1,79 < 1,840 < 2,21, maka dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak terdapat

autokorelasi.

Page 8: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

672

Unmas

Denpasar

Analisis Regresi Linear Berganda

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas

mampu menjelaskan perubahan variabel terikatnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, nilai

Adjusted R2 pada model sebesar 0,996. Nilai Adjusted R2 pada model yang artinya pada model

sebesar 99,6 persen dapat dijelaskan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja

keuangan, sedangkan sisanya sebesar 0,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.

Uji F

Uji kesesuaian model dimaksudkan dalam rangka mengetahui apakah dalam penelitian ini

model yang digunakan layak untuk digunakan atau tidak sebagai alat analisis untuk menguji

pengaruh variabel independen pada variabel dependennya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa,

pada model memiliki nilai sig value sebesar 0,00 lebih kecil dari nilai = 0,05 menunjukkan

model penelitian ini layak untuk digunakan sebagai alat analisis untuk menguji pengaruh variabel

independen pada variabel independen.

Uji Hipotesis (Uji t)

Uji hipotesis (uji t) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian dapat dibuat

persaman regresi sebagai berikut:

Y= 8,602 + 0,003 Kredit - 0,176 NPL - 0,913 BOPO + 0,425 NIM + 0,045 LDR. . . . . . . . . . . . (8)

Pengujian Hipotesis

Hipotesis pertama menyatakan bahwa kredit berpengaruh positif terhadap kinerja kuangan.

Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,190 lebih

besar dari 0,05 dan nilai beta 0,003 yang artinya bahwa variabel kredit tidak berpengaruh terhadap

variabel kinerja keuangan dengan demikian hipotesis pertama tidak diterima.

Hipotesis kedua menyatakan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif

terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) menunjukkan bahwa nilai

signifikasi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 dan nilai beta -0,176 yang artinya bahwa variabel

NPL berpengaruh negatif terhadap variabel kinerja keuangan dengan demikian hipotesis kedua

diterima.

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap kinerja

keuangan. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,00

lebih kecil dari 0,05 dan nilai beta sebesar -0,913 yang artinya bahwa variabel BOPO berpengaruh

negatif terhadap variabel kinerja keuangan dengan demikian hipotesis ketiga diterima.

Hipotesis keempat menyatakan bahwa NIM berpengaruh positif dan signfikan terhadap

kinerja keuangan. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikasi

sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05 dan nilai beta 0,425 yang artinya bahwa variabel NIM

Page 9: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

673

Unmas

Denpasar

berpengaruh positif terhadap variabel kinerja keuangan dengan demikian hipotesis keempat

diterima.

Hipotesis kelima menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif dan signfikan terhadap

kinerja keuangan. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t) menunjukkan bahwa nilai signifikasi

sebesar 0,013 lebih kecil dari 0,05 dan nilai beta 0,045 yang artinya bahwa variabel LDR

berpengaruh positif terhadap variabel kinerja keuangan dengan demikian hipotesis kelima

diterima.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kredit tidak berpengaruh

terhadap kinerja kuangan PT. Bank Mandiri Taspen Pos Kantor Pusat Denpasar Tahun 2013-2015.

Hal ini dikarenakan besarnya penyaluran kredit belum tentu menambah besarnya penghasilan atau

pendapatan laba yang diperoleh, dimana pertumbuhan kredit setiap bulannya tidak terlalu

signifikan yang mungkin dikarenakan semakin besarnya dana yang disalurkan semakin besar pula

resiko yang dihadapi oleh bank, seperti meningkatnya kredit macet yang akan menimbulkan

pencadangan terhadap kerugian kredit yang meningkat sehingga menyebabkan laba yang

diperoleh akan berkurang sehingga kinerja keuangan akan menurun, selain itu juga dikarenakan

adanya perubahan management dari sebelumnya Bank Sinar Harapan Bali ke Bank Mandiri

Taspen Pos, yang dimana dari pihak management Bank Sinar Harapan Bali kurang terlalu

menekankan produktifitas penyaluran kredit kepada setiap pegawainya, sementara Bank Mandiri

Taspen Pos sebaliknya yang sangat menekankan produktifitas penyaluran kredit kepada setiap

pegawainya. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sigid (2014)

yang menunjukkan hasil bahwa kredit berpengaruh positif terhadap profitabilitas, sedangkan pada

penelitian ini menunjukkan bahwa kredit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio NPL akan

menurunkan kinerja kuangan PT. Bank Mandiri Taspen Pos Kantor Pusat Denpasar Tahun 2013-

2015. Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang mengukur kemampuan manajemen

bank dalam mengelola kredit bermasalah. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada

pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan

kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. Non Performing Loan (NPL) yang tinggi akan

memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin tinggi rasio ini maka

akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin

besar dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya

sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba yang diperoleh bank, dengan menurunnya laba

maka NPL berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan suatu bank. Hasil penelitian ini

bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Sigid (2014) yang menunjukkan hasil bahwa

Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas dan Mawardi (2005),

Rohmah (2013) serta Alkhuza’yyah (2013) yang menunjukkan hasil bahwa Non Performing Loan

(NPL) berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA).

Page 10: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

674

Unmas

Denpasar

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio BOPO akan

menurunkan kinerja kuangan PT. Bank Mandiri Taspen Pos Kantor Pusat Denpasar Tahun 2013-

2015. Rasio BOPO yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam

menekan biaya operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien

dalam mengelola usahanya (Bank Indonesia, 2004). Bank Indonesia menetapkan angka terbaik

untuk rasio BOPO adalah dibawah 90%, karena jika rasio BOPO melebihi 90% hingga mendekati

angka 100% maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya.

Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Menurut Bank

Indonesia, efisiensi operasi diukur dengan membandingkan total biaya operasi dengan total

pendapatan operasi atau yang sering disebut BOPO, sehingga dapat disusun suatu logika bahwa

variabel efisiensi operasi yang diproksikan dengan BOPO berpengaruh negatif terhadap kinerja

perbankan yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Semakin besar BOPO, maka akan

semakin kecil atau menurun kinerja keuangan perbankan, begitu juga sebaliknya, bila BOPO

semakin kecil, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan suatu perusahaan atau perbankan

semakin meningkat atau membaik. Hasil penelitian ini bersesuaian dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mawardi (2005), Mahardian (2008) dan Alkhuza’yyah (2013), menunjukkan hasil

bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio NIM akan

meningkatkan kinerja kuangan PT. Bank Mandiri Taspen Pos Kantor Pusat Denpasar Tahun 2013-

2015. Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen

bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar

rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil, sehingga semakin besar

perubahan Net Interest Margin (NIM) suatu bank, maka semakin besar pula Return On Asset

(ROA) yang diperoleh bank tersebut, yang berarti kinerja keuangan tersebut semakin membaik

atau meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika perubahan Net Interest Margin (NIM) semakin kecil,

Return On Asset (ROA) juga akan semakin kecil, dengan kata lain kinerja perusahaan tersebut

semakin menurun. Hasil penelitian ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mawardi (2005), Mahardian (2008), Rohmah (2013) dan Alkhuza’yyah (2013) yang menunjukkan

hasil bahwa Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio LDR akan

meningkatkan kinerja kuangan PT. Bank Mandiri Taspen Pos Kantor Pusat Denpasar Tahun 2013-

2015. Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya

semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit

sehingga hilangnya kesempatan bank untuk memperoleh laba. Jika rasio LDR bank berada pada

standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka laba yang diperoleh bank tersebut akan

meningkat (dengan asumsi bahwa bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif),

dengan meningkatnya laba maka Return On Asset (ROA) juga akan meningkat, karena laba

Page 11: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

675

Unmas

Denpasar

merupakan komponen yang membentuk ROA. Hasil penelitian ini bersesuaian dengan penelitian

yang dilakukan oleh Mahardian (2008), Rohmah (2013) dan Alkhuza’yyah (2013), menunjukkan

hasil bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA).

SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1) Kredit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, yang berarti bahwa besarnya

penyaluran kredit belum tentu menambah besarnya penghasilan atau pendapatan laba yang

diperoleh.

2) Non performing loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan,

yang berarti bahwa semakin tinggi rasio NPL akan mengurangi kinerja keuangan.

3) Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan, yang berarti bahwa semakin tinggi biaya operasional

maka semakin menurunkan kinerja keuangan.

4) Net interest margin (NIM) berpengaruh positif dan siginfikan terhadap kinerja keuangan,

yang berarti bahwa semakin tinggi perubahan NIM suatu bank maka kinerja akan baik.

5) Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan siginfikan terhadap kinerja

keuangan, yang berarti bahwa semakin tinggi LDR suatu bank maka kinerja akan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Alkhuza’yyah, Andi Nurul Azizah. 2013. Analisis Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR

terhadap Return On Asset (Studi Kasus Pada Bank Go Public di BEI Tahun 2009-2013).

Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

Makassar.

Almilia, Luciana Spica dan Herdiningtyas, Winny. 2005. Analisis Rasio Camel Terhadap Prediksi

Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002. Jurnal Akuntansi,

Vol. 7, No. 2, Hal. 131-147.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan Edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Koch, T. and Scott. 2000. Bank Management, Harcourt Inc. Orlando.

Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Mahardian, Pandu. 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR Terhadap

ROA (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ Periode Juni 2002–Juni

2007). Tesis Program Pascasarjana Magister Manajemen UNDIP.

Mawardi, Wisnu, 2005, Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank

Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1

Triliun), Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14, No. 1, Juli, pp. 83-94.

Page 12: Unmas Denpasar ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG …lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/78.-Penelitian_I-Gusti... · portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi

676

Unmas

Denpasar

Merkusiwati, Ni Ketut Lely Aryani. 2007. Evaluasi Pengaruh Camel Terhadap Kinerja

Perusahaan, Buletin Studi Ekonomi, Vol. 12, No. 1.

Rivai, Veithzal dan Permata, Andria. 2006. Credit Management Handbook: Teori, Konsep,

Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Rohmah, Mawar. 2013. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL),

Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2011. Skripsi Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Sigid, Ahmad. 2014. Analisis Pengaruh Kredit dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap

Profitabilitas pada Bank Umum Milik Pemerintah (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat

Indonesia, (Persero) Tbk. Periode Tahun 2011–2013). Jurnal Ilmiah Jurusan Ilmu

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Perihal Pedoman Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELS Rating). Bank Indonesia. Jakarta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta: Ekonosia.