Unit 2 Menulis Makalah

38
UNIT 2 MENULIS MAKALAH Perhatikanlah peta konsep tentang menulis makalah berikut ini dengan saksama agar Anda dapat memahami hubungan antar bagian-bagian dalam menulis makalah! Peta Konsep: Menulis Makalah A. HAKIKAT MAKALAH Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis disertai dengan analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk meyakinkan pembaca, bahwa topik yang ditulis perlu diketahui. Makalah menggunakan penalaran yang logis dan menggunakan pengorganisasian yang sistematis. Makalah juga disusun Menulis Makalah 19

Transcript of Unit 2 Menulis Makalah

BAB III

UNIT 2

MENULIS MAKALAH

Perhatikanlah peta konsep tentang menulis makalah berikut ini dengan saksama agar Anda dapat memahami hubungan antar bagian-bagian dalam menulis makalah! Peta Konsep: Menulis Makalah

A. HAKIKAT MAKALAHMakalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis disertai dengan analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk meyakinkan pembaca, bahwa topik yang ditulis perlu diketahui. Makalah menggunakan penalaran yang logis dan menggunakan pengorganisasian yang sistematis. Makalah juga disusun secara ilmiah artinya bersifat objektif, tidak memihak, faktual, sistematis, dan logis.

Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan pada data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Sedangkan, makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya berdasarkan pada kombinasi penalaran deduktif dan induktif.Pada dasarnya, makalah terdiri atas tiga bagian, yakni (1) pendahuluan, (2) isi, dan (3) penutup. Pada bagian pendahuluan disampaikan latar belakang masalah, masalah, dan tujuan. Pada bagian isi, dipaparkan secara lengkap masalah atau tujuan makalah. Pada bagian penutup diuraikan simpulan dan saran. Bagian pembahasan merupakan pemaparan dari rumusan masalah dan rumusan tujuan. Dengan demikian rumusan masalah dan rumusan tujuan bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Bagi penulis, rumusan masalah dan rumusan tujuan merupakan batasan masalah dalam mengembangan bagian pembahasan. Bagi pembaca, rumusan masalah dan rumusan tujuan merupakan informasi tentang apa yang akan dibahas dalam makalah tersebut. Dengan demikian, pembaca sudah mempersiapkan diri menerima informasi yang terkandung dalam bagian pembahasan. Agar lebih dapat memahami hakikat makalah, silakan Anda mengamati makalah yang ada di lampiran 3.

B. MERANCANG MAKALAHAda dua kegiatan yang dilakukan dalam merancang makalah, yaitu (1) memilih dan membatasi topik dan (2) membuat kerangka makalah. Kedua tahapan tersebut dipaparkan dalam uraian berikut.1. MEMILIH DAN MEMBATASI TOPIK MAKALAHAnda akan menulis makalah tentang apa? Pertanyaan itu sesungguhnya mengantarkan Anda pada pemilihan topik. Agar dapat segera menulis dan menyelesaikannya, topik yang Anda pilih adalah topik yang menarik perhatian, tersedianya referensi, dan bermanfaat. Ketertarikan Anda terhadap suatu topik akan membantu kelancaran penulisan makalah dan berdampak pada semangat menulis. Dengan begitu Anda akan berusaha menguasai topik tersebut. Sangat mustahil Anda dapat menulis makalah tentang topik yang tidak Anda kuasai. Mengapa? Makalah memerlukan pembahasan secara mendalam baik dari segi teori maupun praktik. Hal itu berarti mensyaratkan penguasaan teori maupun praktik oleh penulisnya.

Ketersediaan referensi berupa buku-buku, data, pengalaman, kliping, dan sebagainya dapat memperlancar proses penulisan makalah. Ketersediaan referensi ini berhubungan erat dengan kelaziman bahwa, jika Anda tertarik pada topik tertentu, maka Anda pun akan mencari referensi yang cukup, mempelajarinya dengan cermat, dan akhirnya menguasai topik itu secara mendalam.

Pertimbangan lain dalam pemilihan topik ialah segi pentingnya. Penting tidaknya topik itu dapat dilihat dari segi kemanfaatannya. Pembahasan topik itu memberikan manfaat secara teori atau pun secara praktis. Tentang pemilihan topik tidak harus berurut seperti yang sudah diuraikan di atas. Mungkin anda mulai dengan ketersediaan referensi, atau mulai karena anda menguasai topik itu, atau Anda memulai karena tahu sisi kemanfaatannya.

Bagaimana merumuskan topik? Terdapat empat syarat yang harus dipenuhi untuk merumuskan topik. 1) Topik diungkapkan dalam kalimat yang lengkap karena topik mengungkapkan sebuah informasi.

Bukan topik: Rasa takut saya di tempat tinggi

Topik

: Perasaan takut di tempat tinggi menimbulkan kecemasan

2) Topik mengungkapkan opini, sikap, atau gagasan. Topik bukan sekadar pemberitahuan tentang tema yang akan dikembangkan.

Bukan topik: Saya selalu mendiskusikan dampak polusi dari emisi gas

buang kendaraan bermotor

Topik

: Emisi gas buang kendaraan kendaraan bermotor

menimbulkan polusi udara3) Topik bukan sekadar menggambarkan fakta, tetapi merupakan ungkapan yang memerlukan pembuktian. Oleh karena itu, topik membutuhkan penjelasan dan pembuktian.

Bukan topik: Berkuliah di politeknik memiliki keuntungan dan kerugian

(kurang argumentatif)

Topik

: Keuntungan berkuliah di politeknik lebih besar daripada

kerugiannya.

4) Topik hanya terdiri atas satu gagasan. Topik yang terdiri atas lebih dari satu gagasan akan tidak terpenuhinya kesatuan dan keterpaduan.

Bukan topik: Bampak polusi dari emisi gas buang kendaraan bermotor

merupakan polusi udara yang diakibatkan oleh gas buang

yang tidak terkontrol. Saya berpendapat harus ada

pencegahannya dan saya akan berusaha mengatasinya

Topik

: Cara mengatasi emisi gas buang dari kendaraan bermotor

Mengapa topik perlu dibatasi dan bagaimana membatasinya? Topik yang Anda pilih masih terlalu luas. Oleh karena itu Anda perlu membatasinya. Pembatasan topik dapat dilakukan dengan membuat peta konsep, seperti contoh berikut.

Peta konsep tersebut memperlihatkan bahwa topik jendela masih terlalu luas. Setelah dibatasi dengan peta konsep, topik menjadi lebih spesifik, terbatas, dan jelas fokus tulisannya, yaitu tentang jendela rumah. Itulah yang ditunjukkan sampai cabang 2. Rumah apa? rumah tradisioal. Itulah batasan sampai cabang 3! Membahas tentang apanya? Tentang fungsinya. Dengan demikian topik menjadi terbatas pada fungsi jendela rumah tradisional.Kegiatan berikutnya merumusan judul yang didasarkan pada topik terpilih. Syarat rumusan judul adalah sesuai dengan topik, singkat, bentuk frasa, dan lugas. Judul yang Anda rumuskan tidak menyimpang dari topik terpilih. Jika topik terpilih semula tentang A, rumusan judul juga tetap mengungkapkan topik A, bukan A plus, bukan A minus atau bahkan B, C, atau D. Jadi, jika semula topik Anda adalah fungsi jendela, misalnya, maka setelah menjadi judul berdasarkan hasil pembatasan topik haruslah tetap fungsi jendela. Jika bukan itu, pastilah rumusan judul Anda itu tidak benar.Perhatikan topik berkut ini! Topik pertama lebih luas dibanding dengan topik kedua, topik kedua lebih luas dibandingkan dengan topik ketiga.

1. Masalah kendaraan bermotor di kota-kota besar

2. Masalah kendaraan roda dua di kota-kota besar

3. Masalah kendaraan roda dua di Kota SurabayaLangkah-Langkah Memilih dan Membatasi Topik

1. Tetapkan sebuah topik dengan mempertimbangkan segi kemenarikan, ketersediaan referensi, dan pentingnya.2. Batasi topik dengan menggunakan peta konsep dengan mengikuti langkah-langkah: Tulislah topik terpilih!

Rincilah topik bawahannya!

Dari topik bawahan, selanjutnya, rincilah topik-topik bawahannya lagi!

Pilihan fokus dapat didasarkan pada kriteria pemilihan topik.

3. Buatlah rumusan topik dengan empat syarat, yakni topik diungkapkan dengan kalimat lengkap, topik mengungkapkan opini, sikap, atau gagasan; topik merupakan ungkapan yang memerlukan pembuktian; dan topik hanya terdiri atas satu gagasan.Praktik Memilih dan Membatasi Topik

Pilihlah sebuah topik dan batasi topik sesuai dengan langkah-langkah memilih dan membatasi topik.

1. Pilih topik dan batasi topik sesuai dengan langkah-langkah memilih dan membatasi topik.2. Diskusikan dengan teman Anda hasil kerja Anda berdasarkan instrumen yang disediakan!

3. Jika masih ada jawaban tidak, Anda harus menyusun kembali bagian yang jawabannya tidak menjadi ya.

4. Jika sudah yakin jawaban sesuai dengan instrumen, silakan diserahkan kepada dosen pengampu untuk dinilai!

Kemahiran Anda dalam memilih dan membatasi topik sudah pasti akan Anda peroleh jika Anda berlatih terus-menerus. Jangan khawatir jika pada praktik yang pertama masih banyak kesalahan. Pada praktik yang kedua dan seterusnya tentu akan lebih baik dibandingkan dengan praktik-praktik sebelumnyaInstrumen Memilih dan Membatasi Topik

Berilah tanda centang () pada kolom ya dan tidak. Jika masih ada taanda centang pada kolom tidak, silakan dipenuhi dengan menyusun kembali bagian yang dimaksud. Jika semua kolom ya sudah dicentang semua berarti pemilihan dan pembatasan topik yang Anda susun dapat dinyatakan sempurna!

No.UraianYaTidakBukti

1Apakah topik menarik perhatian Anda?

2Apakah topik tersedia referensi jika dikembanglan menjadi karya ilmiah?

3Apakah topik Anda anggap penting?

4Apakah topik sudah dibatasi sesuai dengan langkah pembatasan topik?

5Apakah topik sudah dirumuskan dengan kalimat lengkap?

6Apakah topik sudah mengungkapkan opini?

7Apakah topik sudah menggambarkan sikap?

8Apakah topik sudah merupakan gagasan?

2. Menyusun Kerangka MakalahUntuk apa kerangka makalah itu dibuat? Kerangka makalah dibuat untuk mengevaluasi keterincian dan keteraturan gagasan-gagasan yang akan dikembangkan. Di samping itu, kerangka makalah berguna juga untuk menghindari ulasan gagasan secara berulang. Lewat kerangka makalah dapat dievaluasi ada tidaknya sebuah gagasan yang berulang ataupun bertumpang tindih. Kerangka makalah dapat mempercepat proses penulisan karena dengan kerangka makalah, kita memiliki rencana yang terorganisasi secara rapi. Bahasa yang disusun menjadi berkualitas karena kita tidak terganggu dengan pencarian ide dan menyusunnya ke dalam kerangka makalah.

Kerangka makalah dapat disusun berdasarkan prinsip persamaan nilai dan prinsip keparalelan. Dalam prinsip persamaan nilai, gagasan yang yang mempunyai derajat nilai yang sama diberi kodifikasi yang sederajat. Gagasan yang dikodifikasi dengan A, B, C dibedakan dengan gagasan yang dikodifikasi dengan 1, 2, 3. Kodifikasi a, b, c berbeda dengan kodifikasi sebelumnya. Masing-masing kodifikasi tersebut mempunyai derajat nilai yang sama. Supaya lebih jelas, perhatikan contoh berikut!Menentukan Mesin Pemindah Bahan yang Sesuai dengan PeruntukannyaA. Pendahuluan

B. Peralatan pengangkat

C. Mesin pengangkat

D. Crane

E. Elevator

F. Peralatan pengangkut

G. Konveyor belt (belt conveyor)

H. Konveyor Screw (screw konveyor)

I. Konveyor overhead (overhead conveyor)

J. Konveyor pneumatik (pneumatik conveyor)

K. Peralatan permukaan dan overheadL. Traktor

M. Buldozer

N. Eskavator

O. Alat pemadatP. Daftar rujukan

Q. Simpulan dan saran

Kerangka makalah di atas menggunakan kodivikasi yang sama untuk gagasan yang nilainya tidak sederajat. Penulis hanya menginvetarisasi apa saja yang ada dalam pikirannya. Bisa jadi, ini merupakan langkah awal menyusun kerangka makalah. Langkah berikutnya, mereorganisakan dengan menentukan bagian dan subbagiannya dengan urutan yang logis, seperti mesin pengangkat, crane, dan elevator adalah bagian dari peralatan pengangkat. Belt conveyor, screw konveyor, overhead conveyor merupakan bagian peralatan pengangkut, sehingga bagian dan subbagian tersebut mestinya diberi kodivikasi yang berbeda, seperti pada kerangka makalah berikut.

Menentukan Mesin Pemindah Bahan yang Sesuai dengan PeruntukannyaA. Pendahuluan

1. Latar Belakang2. Rumusan TujuanB. Peralatan Pengangkat1. Mesin Pengangkat2. Crane

a. Mobile Craneb. Tower Crane3. Elevator

C. Peralatan Pengangkut1. Konveyor Belt 2. Konveyor Screw 3. Konveyor Overhead 4. Konveyor Pneumatik D. Peralatan Permukaan Dan Overhead1. Traktor

2. Buldozer

3. Eskavator E. Penutup

1. Simpulan

2. SaranPrinsip keparalelan mengacu pada kesederajatan bentuk. Kerangka makalah yang merupakan bagian dan subbagian menggunakan bentuk yang berbeda. Misalnya, bagian tertentu menggunakan bentuk kalimat, subbagian tertentu menggunakan frasa atau kata. Agar lebih jelas, perhatikan contoh kerangka yang tidak paralel dan yang paralel berikut.

Pesawat angkat untuk memindahkan barang secara vertikal (kalimat)

A. Berdasarkan konstruksinya ada mobile crane yang terdiri atas beberapa macam (kalimat)

1. Crawler crane merupakan crane yang menggunakan crawler (kalimat)

2. Wheel crane merupakan crane yang menggunakan ban karet (kalimat)

3. Truck mouted crane (frasa benda)B. Tower crane

1. Crane lintasan, berdasarkan konstruksi terdiri atas (kalimat tidak lengkap)

a. Overhead crane (frasa benda)

b. Gantry crane (frasa benda)

c. Portal crane (frasa benda)Ketidakparalelan kerangka makalah di atas disebabkan oleh pencapuradukan bentuk pada butir-butir gagasan. Kalimat disejajarkan dengan kalimat tak lengkap dan disejajarkan lagi dengan frasa. Agar paralel, kerangka makalah di atas dapat diperbaiki salah satunya dengan bentuk kata, seperti berikut.

Pesawat Angkat

A. Mobile crane

1. Crawler crane

2. Wheel crane

3. Truck mouted crane

B. Tower crane

1. Crane lintasan

2. Overhead crane

3. Gantry crane

4. Portal crane

Langkah Menyusun Kerangka Makalah1. Dari topik terpilih susunlah judul makalah!

2. Invetarisasilah gagasan-gagasan yang merupakan bagian-bagian dari topik terpilih.

3. Susun kembali bagian dan subbagiannya dengan urutan yang logis.

4. Buatlah kodivikasi berupa angka, huruf, atau gabungan keduanya.5. Tentukan prinsip penyusunan kerangka makalahnya, menggunakan prinsip persamaan nilai atau prinsip paralel.

Praktik Menyusun Kerangka MakalahSusunlah kerangka makalah yang baik berdasarkan kaidah yang benar. Kerangka makalah tersebut nantinya dipakai untuk pengembangan menulis makalah. 1. Susunlah sebuah kerangka makalah sesuai langkah menyusun kerangka makalah.

2. Mintalah teman Anda untuk menilai dan memberikan masukan berdasarkan berdasarkan instrumen yang telah disiapkan.

3. Penilaian dan masukan dari teman Anda dipakai untuk menyusun kembali kerangka makalah.

4. Jika kerangka makalah yang Anda susun sudah sesuai dengan instrumen, silakan diserahkan kepada dosen pengampu untuk dinilai.

Kemahiran Anda dalam menyusun kerangka makalah, sudah pasti akan Anda peroleh jika Anda berlatih terus-menerus. Jangan khawatir jika pada tulisan pertama masih banyak kesalahan. Pada tulisan yang kedua dan seterusnya tentu akan lebih baik dibandingkan dengan tulisan-tulisan sebelumnya.Instrumen Menyusun Kerangka MakalahBerilah tanda centang () pada kolom ya dan tidak. Jika masih ada tanda centang pada kolom tidak, silakan dipenuhi dengan menyusun kembali bagian yang dimaksud. Jika semua kolom ya sudah dicentang semua berarti kerangka makalah yang Anda susun dapat dinyatakan sempurna!

No.UraianYaTidakBukti

1Apakah bagian dan subbagian dalam kerangka makalah itu sudah tersusun dengan urutan yang logis?

2Apakah kodifikasi yang Anda buat sudah menunjukkan urutan yang logis?

3Apakah penyusunan kerangka makalahnya, menggunakan prinsip persamaan nilai atau prinsip paralel?

C. MENULIS BAGIAN PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, dan rumusan tujuan. Ketiga bagian tersebut dapat Anda amati pada bagian pendahuluan berikut ini. Mengamati Bagian Pendahuluan Makalah

Amatilah secara saksama bagian pendahuluan berikut!PENGENALAN CATU DAYA KEPADA MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

Oleh

Mohammad Ilham Rakhmad

NIM: 01126458743

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Catu Daya atau sering disebut Power Supply merupakan bagian penting dalam suatu rangkaian yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik seperti baterai atau accu. Perannya sangat menentukan bagi bekerjanya suatu peralatan seperti komputer, mesin produksi, radio, TV dan lain-lain. Dalam kegiatan praktikum di laboratorium dan kegiatan praktik di bengkel elektonika, catu daya juga digunakan. Namun, sebagian besar mahasiswa

baru belum mengetahui fungsi dan cara pengoperasian catu daya yang baik dan benar. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka akan berdampak negatif pada kinerja mahasiswa dalam kegiatan praktikum.

Memang telah banyak buku di pasaran tentang catu daya, tetapi yang dibahas tentang spesifikasinya saja. Padahal yang diperlukan adalah buku yang menguraikan tentang fungsi, jenis, dan cara menggunakannya.

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Harus dicari solusi yang tepat. Salah satu solusinya adalah menulis makalah dengan topik catu daya. Berdasarkan hal di atas makalah dengan judul Memahami Pengertian, Tujuan, dan Cara Pengoperasian Catudaya ini disusun.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini disusun berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut:

1) Apakah fungsi catu daya?

2) Bagaimanakah jenis catudaya?

3) Bagaimanakah cara pengoperasian catu daya?

1.3 Rumusan Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun berdasarkan rumusan tujuan sebagi berikut:

1) Mengetahui fungsi catu daya.

2) Mengetahui jenis catudaya.

3) Mengetahui cara pengoperasian catu daya.

Buatlah kelompok dengan empat anggota. Amati bagian pendahuluan makalah tersebut secara cermat dengan panduan pertanyaan dan perintah berikut ini. 1. Apa saja yang diuraikan dalam latar belakang masalah? Apakah terdapat kesenjangan antara teori dan praktik? Apakah ada solusi yang ditawarkan?

2. Apa saja yang dijabarkan dalam rumusan masalah? 3. Apa saja yang dijabarkan dalam rumusan tujuan? Adakah hubungan rumusan tujuan dengan rumusan masalah?

4. Hasil pengamatan yang telah Anda susun diskusikan dengan teman-teman Anda.

5. Masukan dari kegiatan diskusi itu, silakan dipakai untuk menyempurnakan hasil pengamatan yang sudah Anda lakukan!

6. Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelompok yang lain dan kelompok lain dapat memberikan masukan!

7. Bapak/Ibu dosen akan memberikan penguatan tentang bagian pendahuluan, sehingga Anda mempunyai pemahaman yang utuh tentang bab pendahuluan sebagai bekal menulis makalah.1. Langkah-Langkah Menyusun Bagian Pendahuluan

Langkah-Langkah Menyusun Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah berisi uraian jawaban dari pertanyaan Mengapa Anda memilih topik itu. Uraian jawaban itu harus dapat meyakinkan pembaca bahwa topik yang Anda pilih bukan saja topik yang menarik dan penting, tetapi topik yang Anda pilih merupakan topik yang layak untuk ditulis. Menulis latar belakang masalah dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi. Singkatnya terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. 2. Memaparkan tentang solusi yang telah dilakukan oleh pihak yang berkepentingan, namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. 3. Memaparkan tentang apa yang terjadi jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut?4. Solusi yang bagaimana yang dapat mengatasi permasalah itu. Langkah-Langkah Merumuskan Masalah dan Tujuan

Rumusan masalah dan rumusan tujuan merupakan informasi tentang sesuatu yang akan dibahas dalam makalah. Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan pendeskripsian lebih lanjut, dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut. Masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Berikut ini langkah langkah-langkah menulis rumuskan masalah:

1. Setelah menentukan topik, rincilah topik itu menjadi sub-sub topik!

2. Tentukan permasalahan (apa, mengapa, bagaimana) yang ingin Anda ungkapkan tentang topik itu!

3. Rumuskan sub-sub topik itu dalam bentuk kalimat tanya!Rumusan tujuan penulisan makalah lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai. Rumusan tujuan memiliki fungsi ganda, yakni (1) bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan, (2) bagi pembaca makalah, rumusan tujuan memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut. Oleh karena itu, rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topik yang telah ditentukan. Dengan demikian rumusan tujuan bisa berfungsi sebagai pembatasan ruang lingkup makalah tersebut. Rumusan tujuan ini dapat berupa kalimat berita. Berikut ini langkah-langkah merumuskan tujuan:

1. Perhatikan rumusan masalahnya!

2. Rumuskan sub-sub topik dalam rumusan masalah tersebut ke dalam rumusan tujuan dengan menggunakan kalimat pernyataan.Di dalam makalah, rumusan masalah dan rumusan tujuan itu dapat disusun dalam bentuk pernyataan tesis, yaitu pernyataan yang memuat informasi bahwa makalah tersebut akan memaparkan apa, seperti pada tabel berikut.Rumusan MasalahRumusan TujuanPernyataan Tesis

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini disusun berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut1.2 Rumusan Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun berdasarkan rumusan tujuan sebagi berikut:Beradasakan latar belakang masalah tersebut, makalah ini akan membahas fungsi dan cara kerja catudaya.

1) Apakah fungsi catudaya?

2) Bagaimanakah cara kerja catudaya?1) Mengetahui fungsi catudaya.2) Mengetahui cara kerja catudaya

Catatan: Pilih salah satu saja, yakni: rumusan masalah atau rumusan tujuan atau pernyataan tesis

Praktik Menulis Bagian Pendahuluan

Tulislah bagian pendahuluan berdasarkan panduan berikut ini.1. Tentukanlah terlebih dahulu topik makalah yang akan Anda susun.

2. Susunlah latar belakang masalahnya sesuai dengan langkah-langkahnya!

3. Susunlah rumusan masalahnya sesuai dengan langkah-langkahnya!

4. Susunlah rumusan tujuannya sesuai dengan langkah-langkahnya!

5. Diskusikan dengan teman Anda hasil menulis bagian pendahuluan tersebut!

6. Teliti kembali hasil menulis Anda dengan ya atau tidak berdasarkan instrumen yang disediakan!

7. Jika masih ada jawaban tidak, anda harus menyusun kembali bagian yang jawabannya tidak menjadi ya.

8. Jika sudah yakin jawaban Anda sesuai dengan instrumen, silakan diserahkan kepada dosen untuk dinilai!

Kemahiran Anda dalam menulis bagian pendahuluan sudah pasti akan Anda peroleh jika Anda berlatih terus-menerus. Jangan khawatir jika pada tulisan pertama masih banyak kesalahan. Pada tulisan yang kedua dan seterusnya tentu akan lebih baik dibandingkan dengan tulisan-tulisan sebelumnya. Agar Gunakan instrumen berikut untuk mengontrol isi paparan latar belakang masalah dan ketepatan menulis rumusan masalah dan rumusan tujuan dalam makalah.Instrumen Pengontrolan terhadap Isi Paparan Latar Belakang MasalahBerilah tanda centang () pada kolom ya dan tidak. Jika masih ada tanda centang pada kolom tidak, silakan dipenuhi dengan menyusun kembali bagian yang dimaksud. Jika semua kolom ya sudah dicentang berarti latar belakang masalah yang Anda susun dapat dinyatakan sempurna!

No.Uraianyatidakbukti

1Apakah pargraf awal memaparkan sesuatu yang diketahui bersama?

2Apakah uraian berikutnya memaparkan adanya kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi nyata ?

3Apakah uraian berikutnya memaparkan usaha yang telah dilakukan dan hasilnya tidak memuaskan?

4Apakah ada uraian bagaimana jika masalah itu dibiarkan berlarut-larut?

5Apakah uraian diakhiri dengan paparan solusi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalah itu?

6Apakah bahasa yang digunakan telah diteliti sesuai dengan kaidah? Lihat lampiran 2: menyunting Bahasa dalam Karya Ilmiah

Instrumen Ketepanan Penulisan Rumusan Masalah dan Rumusan TujuanBerilah tanda centang () pada kolom ya dan tidak. Jika masih ada tanda centang pada kolom tidak, silakan dipenuhi dengan menyusun kembali bagian yang dimaksud. Jika semua kolom ya sudah dicentang berarti rumusan masalah dan rumusan tujuan yang Anda susun dapat dinyatakan sempurna!

No.Uraianyatidakbukti

1Apakah rumusan masalah sesuai dengan sub-sub topik makalah?

2Apakah rumusan masalah sudah ditulis dalam bentuk kalimat tanya ?

3Apakah rumusan tujuan ditulis berdasarkan rumusan masalah?

4Apakah jumlah rumusan masalah sama dengan jumlah rumusan tujuan?

5Apakah rumusan tujuan ditulis dalam bentuk kalimat pernyataan?

D. MENULIS BAGIAN PEMBAHASAN

Bagian pembahasan makalah berisi pemaparan topik-topik makalah. Isi bagian pembahasan sangat bervariasi, bergantung pada topik yang dibahas dalam makalah. Jika di dalam makalah dibahas tiga topik, maka ada tiga paparan dalam bagian pembahasan. Penulisan bagian pembahasan makalah merupakan cerminan tinggi-rendahnya kualitas makalah disusun. Penulisan bagian pembahasan yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas dengan menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele. Gagasan yang diuraikan perlu diperkuat dengan kutipan secara langsung atau kutipan tidak langsung. Cara menulis kutipan dapat dilihat pada lampiran 1.

Mengamati Bagian Pembahasan

BAB II

FUNGSI, JENIS,

DAN CARA PENGOPERASIAN CATUDAYA

2.1 Fungsi Catu Daya

Catu daya seringkali berarti sebagai pengubah (altering), pengendalian (controlling), atau pengaturan (regulating) daya listrik. Kata pengatur cukup padat artinya, termasuk penyearah gelombang (rectifity), mengubah AC ke DC, menghaluskan, atau mengubah tingkat tegangan atau arus, dan beberapa teknik pengaturan juga terliput. Pengaturan penghantaran daya ke beban hanya dapat dilakukan dengan cara menyerap kelebihan daya tadi ke dalam piranti pengatur. Bila kita memperhatikan efisiensi energi, maka untuk mendapatkan hal ini kita perlu penelitian yang lebih mendalam. Gottlieb (1987:1) berpendapat bahwa fungsi utama dari catu daya (power supply) adalah mengubah aliran listrik arus bolak-balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik menjadi arus listrik searah (DC). Bentuk umum sebuah catu daya yang terdiri dari masukan berupa tegangan jala-jala AC (PLN), sistem penyearah dan terminal keluaran DC, dan secara umum karakteristik catu daya yang biasa disebut dengan mode tegangan konstan, sedang mode yang lain disebut arus konstan.

2.2 Jenis Catu Daya

Sungkono dan Luqman (2012:4) membagi catudaya berdasarkan pengaturan tegangan dan jumlah catudaya. Beradasarkan pengaturan tegangannya, catu daya dibagi menjadi dua jenis, yaitu (1) Catu daya dengan tegangan tetap (fixed voltage) dan (2) Catu daya dengan tegangan dapat diatur (variable voltage). Sedangkan apabila ditinjau dari jumlah catu daya dari 1 unit alat, catudaya ada tiga jenis, yaitu (1) Catu daya tunggal (single power supply), (2) Catu daya ganda (double power supply), dan (2) Catu daya tiga (triple power supply).

2.3 Cara Pengoperasian Catu Daya

Untuk pengoperasian catu daya ada dua parameter yang harus diperhatikan yaitu tegangan dan arus. Sungkono dan Luqman (2012:4) memaparkan 10 langkah yang harus diperhatikan sebelum pengoperasian catu daya, yaitu:

1) Kebutuhan level tegangan dan arus maksimum yang akan digunakan.

2) Kenali kemampuan daya (level tegangan dan arus) dari catu daya tersebut apakah akan dapat memenuhi kebutuhan beban.

3) Kenali panel depan dan panel belakang dari catu daya tersebut. Biasanya akan terdiri dari tombol ON/OFF, pengaturan tegangan dan pengaturan arus.

4) Sambungkan catu daya ke jala-jala tenaga AC (tegangan PLN), perhatikan terlebih dahulu apakah ada pengaturan level tegangan masukan tersebut (110V/220V). Sesuaikan terlebih dahulu jika perlu.

5) Putar dial pengaturan tegangan (Coarse dan Fine) ke arah minimum.

6) Putar dial pengaturan tegangan (Coarse dan Fine) ke arah minimum.

7) Sambungkan ke beban (jika ada), dan hidupkan catu daya dengan menekan tombol ON.

8) Buka pengaturan arus kearah maksimum (Coarse dan Fine).

9) Atur tegangan sampai pada level tegangan yang dibutuhkan.

10) Atur dial pengatur arus (jika diperlukan pembatasan arus ke beban).

11) Pengaturan selesai.

Amatilah bagian pembahasan makalah tersebut secara saksama dengan panduan pertanyaan dan perintah berikut ini.

1. Bagaimana hubungan judul bab dan pemaparan pada judul subbab?

2. Apakah pemaparan judul subbab benar-benar telah menjelaskan perihal judul subab tersebut?

3. Apakah pemaparannya didukung oleh referensi yang tepat? Tunjukkan buktinya!

4. Hasil pengamatan yang telah Anda susun diskusikan dengan teman-teman Anda.

5. Masukan dari kegiatan diskusi itu, silakan dipakai untuk menyempurnakan hasil pengamatan yang sudah Anda lakukan!

6. Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelompok yang lain dan kelompok lain dapat memberikan masukan!

7. Bapak/Ibu dosen akan memberikan penguatan tentang bagian pembahasan tersebut, sehingga Anda mempunyai pemahaman yang utuh tentang bab pembahasan makalah sebagai bekal menulis makalah.1. Langkah-Langkah Menulis Bagian Pembahasan

1. Cermati kembali rumusan tujuan di bab 1!

2. Tentukanlah setiap rumusan tujuan menjadi topik pembahasan!

3. Topik-topik itu menjadi sub-sub topik!

4. Jabarkan topik dan subtopik itu menjadi pemaparan yang baik.5. Kutipan ditulis sesuai kaidah yang tepat sesuai dengan lampiran 1.6. Suntinglah bahasanya sesuai dengan kaidah seperti pada lampiran 2. Pembahasan topik beserta subtopiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang telah dikumpulkan. Beberapa teknik perangkaian bahan untuk membahas topik besertasubtopiknya dapat dikemukakan sebagai berikut.1. Mulailah dari ide hal yang bersifat sederhana atau yang bersifat khusus menuju hal yang bersifat kompleks/umum atau sebaliknya.

2. Gunakan teknik metafor, kiasan, perumpamaan, penganalogian, dan perbandingan.

3. Gunakan teknik diagram dan klasifikasi.4. Gunakan teknik pemberian contoh.

Penulisan bagian pembahasan makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpuikan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoretis yang diperoleh dari buku teks, laporan penelitian.jurnal, majalah, dan barang cetak lainnya atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual impiris yangterdapat dalam kehidupan nyata.2. Praktik Menulis Bagian Pembahasan

Tulislah bagian pembahasan berdasarkan panduan berikut ini.1. Tulislah bagian pembahasan dengan mengikuti langkah menulis bagian pembahasan.

2. Diskusikan dengan teman Anda hasil menulis bagian pendahuluan tersebut!

3. Teliti kembali hasil menulis Anda dengan ya atau tidak berdasarkan instrumen yang disediakan!

4. Jika masih ada jawaban tidak, anda harus menyusun kembali bagian yang jawabannya tidak menjadi ya.

5. Jika sudah yakin jawaban sesuai dengan instrumen, silakan diserahkan kepada dosen untuk dinilai!

Kemahiran Anda dalam menulis bagian pembahasan sudah pasti akan Anda peroleh jika Anda berlatih terus-menerus. Jangan khawatir jika pada tulisan pertama masih banyak kesalahan. Pada tulisan yang kedua dan seterusnya tentu akan lebih baik dibandingkan dengan tulisan-tulisan sebelumnya.

Instrumen Menulis Bagian PembahasanBerilah tanda centang () pada kolom ya dan tidak. Jika masih ada tanda centang pada kolom tidak, silakan dipenuhi dengan menyusun kembali bagian yang dimaksud. Jika semua kolom ya sudah dicentang berarti rumusan masalah dan rumusan tujuan yang Anda susun dapat dinyatakan sempurna!No.Uraianyatidakbukti

1Apakah judul bagian pembahasan merupakan bagian atas dari sub-sub topik makalah?

2Apakah setiap subtopik sesuai dengan setiap rumusan masalah/tujuan?

3Apakah paparan subtopik benar-benar menjelaskan tentang judul subtopik?

4Apakah paparan subtopik telah menggunakan bukti-bukti pendukung berupa kutipan?

5Apakah kutipan dan daftar rujukan telah ditulis sesuai dengan kaidahnya? (Lampiran 1)

6Apakah ejaan, kalimat, dan paragraf telah ditulis sesuai dengan kaidah yang benar? (Lampiran 2)

E. MENULIS BAGIAN PENUTUP

Bagian penutup makalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan bagian pendahuluan dan bagian pembahasan. Bagian ini memaparkan penegasan dan sikap terhadap topik dan subtopik penting dan saran sebagai rencana tindak lanjutnya. Penegasan topik dan subtopik penting serta sikap kritis terhadap topik dijabarkan dalam subbab kesimpulan, sedangkan rencana tindak lanjutnya dipaparkan dalam subbab saran. Bagian penutup menandakan berakhirnya penulisan makalah. Mengamati Bagian Penutup

Perhatikan bagian penutup makalah berikut ini secara seksama!BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Catu daya merupakan suatu rangkaian yang sangat penting bagi sistem elektronik, karena merupakan sumber tenaga untuk dapat mengoperasikan fungsi-fungsi sistem yang disandangnya. Catu daya berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC.

Dilihat dari pengaturan tegangannya ada dua jenis yaitu (1) Catu daya dengan tegangan tetap (fixed voltage) dan (2) Catu daya dengan tegangan dapat diatur (variable voltage). Sedangkan apabila ditinjau dari jumlah catu daya dari 1 unit alat, ada tiga jenis, yaitu (1) Catu daya tunggal (single power supply), (2) Catu daya ganda (double power supply), (3) Catu daya tiga (triple power suppl

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa baru Jurusan Teknik Elektronika, sebaiknya perlu memahami beberapa dasar mengenai catu daya. Jika sudah mengenal prinsip dasar catu daya, maka akan mudah mengikuti perkuliahan yang berhubungan dengan catu daya.

DAFTAR REFERENSI

Gottlieb, M. I. 1987. Catu Daya- Switching Regulator.Jakarta : PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Luqman, M. 2012.Alat Ukur dan Pengukuran. Malang: Politeknik Negeri Malang.Sungkono dan Moh.Luqman.2012. Petunjuk Praktikum Instrumentasi Elektronika. Malang : Politeknik Negeri Malang.

Amati bagian penutup laporan praktik kerja industri tersebut secara cermat dengan panduan pertanyaan dan perintah berikut ini.

1. Apakah bagian penutup terdiri atas simpulan dan saran?2. Apakah yang dipaparkan pada bagian simpulan?

3. Apakah yang dipaparkan pada bagian saran?

4. Hasil pengamatan yang telah Anda susun diskusikan dengan teman-temanmu.

5. Masukan dari kegiatan diskusi itu, silakan dipakai untuk menyempurnakan hasil pengamatan yang sudah Anda lakukan!

6. Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelompok yang lain dan kelompok lain dapat memberikan anggapan!

7. Bapak/Ibu dosen akan memberikan penguatan tentang simpulan dan saran, sehingga Anda mempunyai pemahaman yang utuh tentang bab penutup sebagai bekal menulis makalah.

1. Langkah-Langkah Menulis Bagian PenutupPenulisan bagian penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan langkah sebagai berikut. 1. Buatlah ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan tanpa diikuti dengan kesimpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk memberikan kesimpulan terhadap masalah yang dibahas atau dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.2. Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada bagian pembahasan. 3. Tulislah saran yang relevan atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran yang dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan, dan tindakan atau hal apa yang disarankan.

2. Praktik Menulis Bagian PenutupTulislah bagian penutup berdasarkan panduan berikut ini.1. Tulislah bagian penutup (simpulan dan saran) dengan mengikuti langkah menulis bagian penutp.

2. Mintalah teman Anda untuk memeberikan saran dan masukan berdasarkan instrumen yang telah disediakan.

3. Berdasarkan masukan dari teman Anda, susun kembali bagian penutup.

4. Sebelum diserahkan kepada dosen, teliti secara cermat bagian penutup yang Anda buat berdasarkan instrumen yang telah disiapkan.

5. Jika kesimpulan dan saran yang Anda susun sudah sesuai dengan instrumen, silakan diserahkan kepada dosen pengampu untuk dinilai.

Kemahiran Anda dalam menulis bagian penutup sudah pasti akan Anda peroleh jika Anda berlatih terus-menerus. Jangan khawatir jika pada tulisan pertama masih banyak kesalahan. Pada tulisan yang kedua dan seterusnya tentu akan lebih baik dibandingkan dengan tulisan-tulisan sebelumnya.

Instrumen Menulis Bagian Penutup

Berilah tanda centang () pada kolom ya dan tidak. Jika masih ada tanda centang pada kolom tidak, silakan dipenuhi dengan menyusun kembali bagian yang dimaksud. Jika semua kolom ya sudah dicentang berarti rumusan masalah dan rumusan tujuan yang Anda susun dapat dinyatakan sempurna!

No.Uraianyatidakbukti

1Apakah kesimpulan yang Anda susun merupakan penegasan atau merupakan kesimpulan dalam paparan bagian pembahasan?

2Apakah saran yang Anda susun relevan dengan paparan dalam pembahasan?

3Apakah saran yang Anda susun mengacu kepada siapa saran ditujukan?

E. Menulis Daftar Referensi

Daftar referensi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang ditulis. Melalui daftar referensi pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Daftar referensi dapat (1) memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi merupakan pemikiran orang lain, (2) pembaca dapat mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan, (3) memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan, dan (4) menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat. Referensi yang tidak dikutip tidak boleh dituliskan dalam daftar. Cara menulis daftar referensi dapat dilihat pada lampiran 1. Penulisan daftar referensi dapat Anda amati pada pada contoh berikut ini.

Mengamati Daftar Referensi

DAFTAR REFERENSI

Gottlieb, M. Irving. 1987. Catu Daya- Switching Regulator. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Luqman, Mohammad. 2012.Alat Ukur dan Pengukuran. Malang: Politeknik Negeri Malang.Sungkono dan Luqman.2012. Petunjuk Praktikum Instrumentasi Elektronika. Malang: Politeknik Negeri Malang

Amati daftar referensi tersebut secara cermat dengan panduan pertanyaan dan perintah berikut ini.

1. Apakah referensi yang dicantumkan dalam daftar referensi merupakan sumber kutipan yang telah ditulis dalam teks?2. Apakah sudah disusun berdasarkan azending?

3. Apakah elemen-elemen seperti nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan jenis referensi sudah ditulis secara benar?

4. Hasil pengamatan yang telah Anda susun diskusikan dengan teman-temanmu!

5. Masukan dari kegiatan diskusi itu, silakan dipakai untuk menyempurnakan hasil pengamatan yang sudah Anda lakukan!

6. Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelompok yang lain dan kelompok lain dapat memberikan anggapan!

7. Bapak/Ibu dosen akan memberikan penguatan tentang daftar referensi, sehingga Anda mempunyai pemahaman yang utuh tentang daftar referensi sebagai bekal menulis makalah.

1. Langkah-Langkah Menulis Daftar Referensi

1. Perhatikan jenis sumber kutipan.

2. Tulislah sumber kutipan itu sesuai dengan ketentuan menulis daftar referensi (lihat lampiran 1)!

3. Urutkan sesuai dengan urutan alfabetis. Mengurutkan secara alfabetis daftar rujukan dalat dilakukan dengan program MS Word.

2. Praktik Menulis Daftar ReferensiTulislah sumber referensi di bawah ini menjadi daftar referensi sesuai dengan kaidah yang benar!

NoPengarang/ lembagaJudulKota/penerbitTahunKeterangan

1Desta Rahmantya MabuagaKerja Bangku: Prinsip dan Fungsi Pengelolaan AlatYogjakarta/ Pustaka Pelajar2012

2Rahbini (Editor)Meningkatkan Kompetensi Menggambar Teknik dengan Pendekatan ScaffoldingJakarta/ Rintisan Ilmu2013

3Moh. Abdul Haris Hukum Perburuhan dan K3Solo/ Bumi Abjad2010

4Politeknik Negeri MalangPedoman Pendidikan PolinemaMalang/Polinema2013

5Jawa PosMewaspadai Lahar Dingin-15 Februari 2013Halaman 6

6Dirjen Pedidikan TinggiPedoman Penulisan Laporan Jakarta/Kemendikbud2013

7Garnita Bill (penerjemah: Sukasi)Sistem Pendingin MesinSurabaya: Usaha Ilmu2008Buku terjemahan

8Bambang IrawanAnalisis SWOT dalam Industri ACJurnal Bistek No 1 Volume 1(online) http://www.polinema. ac.id2001Jurnal online

Kemahiran Anda dalam menulis daftar referensi, sudah pasti akan Anda peroleh jika Anda berlatih terus-menerus. Jangan khawatir jika pada tulisan pertama masih banyak kesalahan. Pada tulisan yang kedua dan seterusnya tentu akan lebih baik dibandingkan dengan tulisan-tulisan sebelumnya.

Instrumen Menulis Daftar Referensi Makalah

Berilah tanda centang () pada kolom ya dan tidak. Jika masih ada tanda centang pada kolom tidak, silakan dipenuhi dengan menyusun kembali bagian yang dimaksud. Jika semua kolom ya sudah dicentang berarti bagian daftar referensi yang Anda susun dapat dinyatakan sempurna!

NoUraianyatidakbukti

1Apakah daftar referensi merupakan sumber referensi yang telah dikutip?

2Apakah penulisan daftar referensi ditulis sesuai dengan kaidah yang benar? Lihat lampiran 1.

3 Apakah daftar referensi sudah diurutkan secara alfabet?

Kalimat pernyataan

Kalimat tanya

Usaha yang telah dilakukan dan hasilnya belum memuaskan

Solusi: Mengatasi masalah

Dampak negatif jika masalah tidak segera diatasi

Kutipan tidak langsung: Perhatikan nama akhir pengarang, tahun terbit dan nomor halaman, kutipannya

Pernyataan tentang topik

Nama pengarang dibalik, tahun terbit, judul buku, temat dan penerbit

Pembelajaran ini membantu Anda dalam menguasai kompetensi menulis makalah sesuai dengan kaidah yang benar. Anda dianggap mampu menguasai kompetensi ini jika Anda mampu (1) merancang makalah, (2) menulis bagian pendahuluan, (3) menulis bagian pembahasan, (4) menulis bagian penutup, dan (5) menulis daftar rujukan berdasarkan kaidah yang benar

Judul sub bagian pembahasan yang merupakan rumusan masalah/tujuan ke-2

Judul sub bagian pembahasan yang merupakan rumusan masalah/tujuan ke-1

Judul bagian pembahasan

Judul sub bagian pembahasan yang merupakan rumusan masalah/tujuan ke-3

Penegasan kembali paparan pada bagian pembahasan