Peranan Koperasi Unit Desa Bagi Masyarakat Desa-contoh Makalah
-
Upload
sylviafarmasya -
Category
Documents
-
view
2.953 -
download
72
Transcript of Peranan Koperasi Unit Desa Bagi Masyarakat Desa-contoh Makalah
PERANAN KOPERASI UNIT DESA BAGI MASYARAKAT DESA
MAKALAH MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Keuangan Koperasi
ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok pada mata kuliah pada mata
kuliah manajemen Koperasi dan UMKM pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Tanjungpura. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam
pemahaman mahasiswa tentang koperasi unit desa.
Kami menyadari bahwa terlaksananya dan terselesesaikannya makalah ini adalah
berkat dukungan dan bantuan semua pihak. Dan dalam penyusunannya, kami menyadari
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharap sumbanga saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak demi kemajuannya kami dimasa
mendatang.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, baik bagi penulis
pribadi maupun bagi perkembangan pendidikan ekonomi di Universitas Tanjungpura.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai mahkluknya. Amin
Wassalamualikum Wr.Wb
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara ekonomi perbandingan antara masyarakat desa dan kota dapat mudah
diketahui, masyarakat kota pembangunan ekonominya jauh lebih baik dibandingkan
masyarakat desa, namun walaupun demikan, pembangunan ekonomi di kota tetap
bergantung pada pembangunan ekonomi di desa. Contohnya, masyarakat yang tinggal
di desa cenderung mendapatkan nafkah dari bercocok tanam ataupun mencari ikan
sebagai nelayan. Setiap sorenya, masyarakat di desa mengirim sebagaian besar hasil
panennya ke kota untuk mendapatkan uang dan kemudian di gunakan untuk membeli
makanan untuk keluarganya.
Di kota, hasil panen tadi dijual ke pasar dan dibeli oleh masyarakat di kota untuk
makan, tidak sedikit pula yang dikirim ke luar negeri (ekspor). Contoh tadi jelas
memperlihatkan bahwa pembangunan masyarakat di desa sangat statis, dalam artian
kurang berkembang jika dibandingkan dengan masyarakat kota yang cenderung
bereksplorasi dengan kondisi dan keadaan lingkungan.
Sebagai pendukung perekonomian perkotaan, masyarakat desa memerlukan suatu
stimulan untuk menggerakan perekonomian didaerahnya sendiri. Stimulan tersebut juga
diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Sehingga
nantinya jurang pemisah antara koda dan desa akan semakin berkurang.
Oleh karena itu sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi
prioritas utama dalam rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Salah
satu unit usaha yang diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi bangsa,
khususnya ekonomi pedesaan adalah Koperasi Unit Desa (KUD), yang telah terbentuk
di masing-masing desa. Ide dasar terbentuknya KUD di masing-masing desa tersebut
untuk menggerakkan roda ekonomi pedesaan dan juga untuk menunjang pembangunan
desa.
Terbentuknya KUD di masing-masing desa, diharapkan mampu membantu
masyarakat desa guna memberikan rasa aman, nyaman dan terpercaya dalam melakukan
roda usaha ekonomi pedesaan. Di masa sulit dewasa ini ketidakberadaan atau tidak
berfungsinya secara maksimal KUD saat ini, mungkin disebabkan oleh potret masa lalu
yang kelam. Banyak KUD yang tidak dikelola dengan baik, bahkan diselewengkan oleh
sebagian oknum-oknum pengurus KUD. Ketidakpercayaan anggota terhadap pengurus
KUD menjadikan KUD tidak berjalan dengan baik. Sedangkan koperasi yang saat ini
tumbuh menjamur adalah koperasi yang yang didirikan dengan modal pribadi oleh
beberapa orang dan dalam operasionalnya hanya untuk kepentingan pemilik dan
pengurus artinya keuntungan yang diperoleh bukan kemakmuran para anggotanya.
KUD hendaknya bangkit untuk ikutserta membangun bangsa melalui pembangunan
ekonomi pedesaan.
Peran serta pemerintah sebagai motor penggerak roda ekonomi hendaknya ikut
mendukung keberadaan KUD guna menggerakkan roda ekonomi desa lebih cepat.
Demikian juga, pemerintah bersama-sama masyarakat desa, memilih pengurus KUD
yang tentu memiliki kualitas sumber daya manusia yang profesional. Maju mundurnya
KUD, seringkali disebabkan oleh sumber daya manusia (SDM) yang mengelola KUD
tersebut. Jika KUD dikelola dengan baik, diyakini kemajuan akan tampak dengan jelas.
Demikian pula sebaliknya, jika KUD dikelola tidak secara profesional, maka umur
KUD amatlah pendek. dukungan terhadap keberadaan KUD perlu disikapi secara arif
dan bijaksana agar peranan KUD pada masyarakat desa tidak hanya roda ekonomi
pedesaan tetapi juga roda ekonomi Indonesia di masa-masa mendatang.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
a) Apa yang dimaksud dengan koperasi?
b) Apa sajakah yg dimaksud landasan, asas, dan tujuan koperasi?
c) Apa dimaksud dengan koperasi unit desa?
d) Apa sajakah peranan koperasi unit desa?
C. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
a) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan koperasi.
b) Untuk mengetahui landasan, asas, dan, tujuan koperasi.
c) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Koperasi Unit Desa
d) Untuk mengetahui peranan Koperasi Unit Desa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KOPERASI
Pengertian Koperasi Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian disebutkan bahwa,“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan. Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang
yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan ekonomi mereka,melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola
secara demokratis. Terdapat dua unsur yang paling berkaitan satu sama lain dalam
koperasi setidak-tidaknya. Unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur
kedua adalah unsur sosial. Sebagai suatu bentuk perusahaan, koperasi berusaha
memperjuangkan pemenuhan kebutuhan ekonomi para anggotanya secara efisien.
Sedangkan sebagai perkumpulan orang, koperasi memiliki watak sosial.
Keuntungan bukanlah tujuan utama koperasi. Sebagaimana dikemukakan oleh
Bung Hatta (1954), yang lebih diutamakan dalam koperasi adalah peningkatan
kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Agar Koperasi tidak menyimpang dari tujuan
itu, pembentukan dan pengelolaan koperasi harus dilakukan secara demokratis. Pada
saat pembentukannya, koperasi harus dibentuk berdasarkan kesukarelaan dan kemauan
bersama dari para pendirinya dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan.
B. LANDASAN, ASAS, DAN TUJUAN KOPERASI
1) Landasan koperasi
Landasan koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan,
peran, serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Sebagaimana
dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian, koperasi di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut:
a) Landasan Idiil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25 tahun 1992, landasan idiil koperasi Indonesia
adalah Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai landasan koperasi Indonesia ini
didasarkan atas pertimbangan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan
ideologi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dan semangat bangsa
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai
luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan
sehariharinya.
b) Landasan Strukturil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992 menempatkan UUD 1945 sebagai
landasan strukturil koperasi Indonesia. Sebagaimana yang termuat dalam ayat 1
pasal 33 UUD 1945 dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian yang
hendak disusun di Indonesia adalah suatu perekonomian "usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan." Maksud dari "usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan" dalam ayat 1 pasal 33 UUD 1945 itu adalah koperasi. Artinya,
semangat usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan itu pada mulanya
adalah semangat koperasi.
2) Asas koperasi
UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas koperasi. Di
satu pihak, hal itu sejalan dengan penegasan ayat 1 Pasal 33 UUD 1945 beserta
penjelasannya sebagaimana telah dikemukakan di atas. Sejauh bentuk-bentuk
perusahaan lainnya tidak dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan, semangat kekeluargaan ini merupakan pembeda utama antara koperasi
dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya.
3) Tujuan koperasi
Dalam UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa,
“koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945”. Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992 itu, dapat disaksikan bahwa
tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut.
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.
Dari ketiga tujuan tersebut, mudah dimengerti bila koperasi mendapat
kedudukan yang sangat terhormat dalam perekonomian Indonesia. la tidak hanya
merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan
sesuai dengan susunan perekonomian yang hendak dibangun di negeri ini, tapi juga
dinyatakan sebagai sokoguru perekonomian nasional.
Jenis Koperasi menurut fungsinya
a) Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
b) Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi
distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di
tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok
barang atau jasa kepada koperasinya.
c) Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
d) Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang
dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan
sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan
jasa koperasi.
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha
(single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari
satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
Koperasi Primer
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak
20 orang perseorangan.
Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta
memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi
primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi
primer
gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi
pusat
induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3
gabungan koperasi
Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa
dan memiliki rumah tangga usaha.
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir
atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau
keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status
anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
Keunggulan koperasi
Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan
lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada
skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary, dan lain-lain.
Kewirausahaan koperasi
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan
berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama. Dari definisi tersebut, maka
dapat dikemukakan bahwa kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif
dalam berusaha secara koperatif
Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha
mencari, menemukan, dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama.
Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer birokrat yang
berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap
pengembangan koperasi.
C. KOPERASI UNIT DESA
Koperasi Unit Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan
penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup
satu wilayah kecamatan. Pembentukan KUD ini merupakan penyatuan dari beberapa
Koperasi pertanian yang kecil dan banyak jumlahnya dipedesaan. Selain itu KUD
memang secara resmi didorong perkembangannya oleh pemerintah.
Menurut instruksi presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat (2)
disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat
layanan kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu
melalui program lintas sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah tersebut ditujukan
agar masyarakat dapat menikmati kemakmuran secara merata dengan tujuan masyarakat
yang adil makmur akan juga tercapai dengan melalui pembangunan dibidang ekonomi,
misalnya dengan memberikan kredit kepada pihak-pihak yang ekonominya masih lemah
atau rakyat kecil terutama didaerah pedesaan Dalam menjalankan usaha koperasi
diarahkan pada usaha yang berkaitanlangsung dengan kepentingan anggota, baik untuk
menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Melihat kebutuhan anggota beraneka
ragam, maka usaha
koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang usaha,
misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan
pendidikan. Koperasi yang termasuk dalam multipurpose adalah Koperasi Unit Desa
(KUD).
D. PERANAN KOPERASI UNIT DESA
Keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD)Di perdesaan, keberadaan koperasi unit
desa (KUD) harus tetap dipertahankan sehingga koperasi memiliki peranan penting
untuk dapat menjadi kekuatan ekonomi di setiap desa. Adapaun peran KUD dalam
membantu perekonomian desa adalah sebagai berikut :
1. Peran KUD dalam rangka pembangunan pertanian
Aktivitas KUD merupakan program pemerintah dalam mewujudkan
swasembada beras,meliputi pemberian kredit pada petani melalui unit desa,
penyaluran bibit melalui KUD serta pengolahan hasil dan pemasaran. Kegiatan
percobaan untuk menghasilkan teknologi baru dan penyuluhan pada petani
dijalankan oleh pemerintah. Jadi, KUD lahir guna mensukseskan program
swasembada beras dalam pembangunan pertanian pada khususnya dan
pembangunan ekonomi pada umumnya dengan jalan meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya. Manfaat KUD juga
akan sejalan dengan program-program pemerintah yang disalurkan melalui
kelompok tani atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sekarang ini
keberadaan kelompok tani tidak permanen. Kelompok tani dibentuk berdasarkan
program pemerintah apabila program telah selesai maka keberadaan kelompok
tani tersebut juga akan berakhir. Setiap digulirkan program baru oleh
pemerintah, maka akan terbentuk kelompok tani yang baru pula. Untuk
mengatasi hal ini, peranan KUD dapat menjadi wadah bagi kelompok tani yang
ada sehingga kelompok tani yang dibentuk akan bersifat permanen dan dapat
terkoordinir dengan baik dalam KUD.
2. Peran KUD membangkitkan rakyat sejahtera
Saat ini perekonomian nasional yang pertumbuhannya masih lambat bisa
segera diatasi dengan dimulai dari desa mengingat perekonomian desa
meningkat maka perekonomian kota akan meningkat pula dan semua kebutuhan
tercukupi dengan harga yang terjangkau yang akhirnya tidak memerlukan impor
barang dari luar negri akan tetapi negeri kaya raya ini akan bisa mengekspor
barang ke luar negeri. Adapun cara peningkatan perekonomian desa untuk
meningkatkan perekonomian nasional adalah sebagai berikut :
1) Bentuk koperasi disetiap desa, anggota semua warga desa , pendirian sesuai
dengan prinsip koperasi yang sebenarnya, sesuai yang disarankan Bung
Hatta. Yaitu modal dari anggota dan kemakmuran untuk anggota. Bentuk
koperasi serba usaha baik untuk pupuk.Sembako, material, dan lain-lain.
2) Jangan membuka koperasi hanya untuk simpan pinjam karena memiliki
resiko yanglebih besar, bila salah penggunaan uang maka berakibat macet
dikemudian hari.
3) Perlu dilakukan penyuluhan bagaimana menangani koperasi secara
professional.
4) Perlu penyuluhan bagaimana cara meningkatkan hasil pertanian, beternak
atauperkebunan jika ada.
5) Arahkan warga desa untuk tidak selalu menggunakan pupuk kimia. Arahkan
warga untuk menggunakan pupuk organik.
6) Semua warga dibina untuk tidak selalu membeli barang yang sifatnya
konsumtif,arahkan warga dalam pembelian barang hanya karena kebutuhan
dan bukan karenaketertarikan yang disebabkan oleh iklan baik di TV ,
majalah atau Koran.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Koperasi Unit Desa (KUD) adalah suatu organisasi ekonomi yang berasaskan
kekeluargaan dan merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan ekonomi
masyarakat pedesaan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat itu sendiri.
Aktivitas KUD pada waktu itu merupakan program pemerintah dalam mewujudkan
swasembada beras, meliputi pemberian kredit pada petani melalui unit desa, penyaluran
sarana produksi melalui KUD serta pengolahan hasil dan pemasaran. Untuk mendukung
pengelolaan KUD, perlu adanya peningkatan mutu SDM yang berkecimpung dalam
KUD melalui pelatihan-pelatihan manajemen koperasi. Secara organisasi dan
kelembagaan, KUD memililki potensi untuk diberdayakan dalam rangka mendukung
pembangunan pertanian dan mendorong KUD melaksanakan aktivitas sesuai kebutuhan
anggota.
Koperasi khususnya KUD memiliki manfaat dalam rangka pembangunan
perekonomian desa untuk meningkatkan perekonomian nasional dengan cara
membentuk koperasi disetiap desa. Jangan membuka koperasi hanya untuk simpan
pinjam karena memiliki resiko yang lebih besar, bila salah penggunaan uang maka
berakibat macet dikemudian hari. Perlu dilakukan penyuluhan bagaimana menangani
koperasi secara professional Perlu penyuluhan bagaimana cara meningkatkan hasil
pertanian, beternak atauperkebunan jika ada. Arahkan warga desa untuk tidak selalu
menggunakan pupuk kimia. Arahkan warga untuk menggunakan pupuk organik. Semua
warga dibina untuk tidak selalu membeli barang yang sifatnya konsumtif,arahkan warga
dalam pembelian barang hanya karena kebutuhan dan bukan karenaketertarikan yang
disebabkan oleh iklan baik di TV , majalah atau Koran.
B. SARAN
Peranan KUD pada masyarakat desa sangat diperlukan dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat desa, untuk itu untuk mengoptimalkan peranan tersebut kami
menyarankan:
1. Adanya sinergi yang sama antara pemerintah daerah, masyarakat desa
danpengurus KUD.
2. Visi KUD harus diperluas yakni tidak hanya untuk masyarakat desa setempat
saja tetapi diperluas sampai ke desa lain.
3. Pengurus KUD hendaknya bertanggung jawab terhadap setiap perubahan yang
terjadi.
4. Masyarakat desa ikut serta membangun dan melakukan kontrol terhadap kinerja
pengurus KUD.
5. Tumbuhkan ”rasa memiliki yang tinggi” masyarakat desa terhadap KUD di
erapersaingan yang sangat ketat ini, sehingga dapat menumbuh-kembangkan
perekonomiandesa yang sekaligus pula dapat menumbuh-kembangkan
perekonomian Indonesia dimasa-masa mendatang
DAFTAR PUSTAKA
http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2009/06/makalah-ekonomi-koperasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi_Ssimpan_pinjam
http://rina21.wordpress.com/2010/01/01/peranan-koperasi-unit-desa-bagi-
masyarakat-pedesaan/
http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2009/06/makalah-ekonomi-koperasi.html
http://www.kospinjasa.com/