MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N...

29
MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N O L E H WINNIE AGNESA DAMANIK 110709032 ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Transcript of MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N...

Page 1: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

MAKALAH

INFORMASI DAN MEDIA LITERASI

D

I

S

U

S

U

N

O L E H

WINNIE AGNESA DAMANIK

110709032

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah produksi Informasi dan Media

Literasi dengan tepat waktu. Adapun makalah ini berisikan informasi mengenai

informasi dan media literasi yang berkembang.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung

hingga selesainya laporan ini, terutama untuk dosen mata kuliah Perpustakaan

Digital, Ibu Himma Dewiyana yang telah memberikan banyak ilmu mengenai

teknologi media kepada Saya.

Saya berharap makalah Saya ini memberikan fungsi dan manfaat kepada

semua yang membacanya, dan menambah wawasan di bidang Literasi. Akhir kata

Saya mengucapkan terimakasih.

Medan, Mei 2013

Winnie Agnesa Damanik

Page 3: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

DAFTAR ISI Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

1.3 Manfaat Penulisan Makalah

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Informasi, Media dan Literasi

2.2 Informasi Literasi

2.3 Model Literasi Informasi

2.4 Media Literasi

Bab II Kesimpulan

Daftar Pustaka

Page 4: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa definisi menggambarkan bahwa informasi dapat ditampilkan

dalam beberapa format dan dapat dimasukkan ke dalam sumber yang

terdokumentasi (buku, jurnal, laporan, tesis, grafik, lukisan, multimedia, rekaman

suara). Di masa depan, mungkin ada format lain dalam menampilkan informasi di

luar imaginasi kita pada saat ini. Dalam perkembangan teknologi informasi dan

internet (ICT) dewasa ini, maka timbul beberapa perkembangan yang mendorong

perubahan konsep literasi awal, menjadi konsep baru literasi yang memiliki

pengertian yang berkaitan dengan beberapa keahlian baru yang harus dimiliki oleh

siswa. International Literacy Institute, menjelaskan bahwa pengertian literasi sendiri

sekarang sudah berkembang dan diartikan menjadi sebuah “range” keahlian yang

relatif (tidak absolut) untuk membaca, menulis, berkomunikasi dan berfikir secara

kritis. Karena itu maka Tapio Varis, Ketua umum UNESCO untuk Global E-

Learning mengatakan bahwa dengan berkembangnya teknologi komputer dan

informasi, maka literasi bisa dipetakan menjadi beberapa jenis, yaitu : a. Literasi

teknologi, yaitu keahlian untuk menggunakan internet dan mengkomunikasikan

informasi. b. Literasi Informasi, yaitu keahlian untuk melakukan riset dan

menganalisa informasi sebagai dasar pengambilan keputusan c. Literasi media,

yaitu keahlian untuk menghasilkan, mendistribusikan, serta mengevaluasi isi

koleksi pandang dengar (Audio Visual) d. Literasi Global, yaitu pemahaman akan

saling ketergantungan manusia didunia global, sehingga mampu berpartisipasi di

dunia global dan berkolaborasi. e. Literasi kompentensi sosial dan tanggungjawab

lebih kepada pemahaman etika dan pemahaman terhadap keamanan dan privasi

dalam berinternet (McPerson, 2007). Di tengah keberagaman bentuk dan jenis

informasi, maka kita dituntut tidak hanya dapat menbaca dan menulis bahan tertulis

(dalam bentuk buku atau tercetak) saja, tetapi bentuk-bentuk lain seiring dengan

perkembangan teknologi informasi. Menurut Eisenberg (2004) selain memiliki

Page 5: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

kemampuan literasi informasi, seseorang juga harus membekali dirinya dengan

literasi yang lain seperti : a. Literasi visual adalah kemampuan seseorang untuk

memahami, menggunakan dan mengekspresikan gambar. b. Literasi media

merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis dan menciptakan

informasi untuk hasil yang spesifik. Media tersebut adalah Televisi, radio, surat

kabar, film, musik. c. Literasi komputer adalah kemampuan untuk membuat dan

memanipulasi dokumen dan data melalui perangkat lunak pangkalan data dan

pengolah data dan sebagainya. Literasi komputer juga dikenal dengan istilah literasi

elektronik atau literasi teknologi informasi. d. Literasi Digital merupakan keahlian

yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. Beberapa institusi

pendidikan menyadari dan melihat hal ini merupakan cara praktis untuk

mengajarkan literasi informasi, salah satunya melaui tutorial. e. Literasi Jaringan

adalah kemampuan untuk menggunakan, memahami, menemukan dan

memanipulasi informasi dalam jaringan misalnya internet. Istilah lainnya dari

literasi jaringan adalah literasi internet atau hiperliterasi. Secara garis besar Bawden

(2001) mengemukakan tiga jenis literasi berbasis keterampilan yaitu literasi media,

literasi komputer dan literasi perpustakaan. Literasi perpustakaan memiliki dua

pengertian, pengertian pertama adalah mengacu pada kemampuan dalam

menggunakan perpustakaan dan menandai awal lahirnya literasi informasi yang

menekankan pada kemampuan menetapkan sumber informasi yang tepat.

Pengertian yang kedua berhubungan dengan keterlibatan perpustakaan dalam

program literasi tradisioanal seperti pengajaran kemampuan membaca. Literasi

perpustakaan biasanya disinonimkan dengan keterampilan perpustakaan dan

instruksi bibliografis. Menurut Snavely dan Cooper (1997) literasi perpustakaan

merupakan istilah alternatif untuk literasi informasi yang merupakan bentuk

terbaru dari instruksi perpustakaan dan sumber informasi lainya. Saat ini

kemamuan literasi informasi merupakan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai

dalam program pendidikan pemustaka di perpustakaan. Pendidikan pemustaka saat

ini mulai berkembang dan mencakup segala aspek mengenai pencarian informasi,

untuk mempersiapkan pemustaka mencapai pembelajaran sepanjang hayat

(Versosa, 2008: 12).

Page 6: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

1. Memenuhi tugas mata kuliah Perpustakaan Digital

2. Menambah pengetahuan mengenai perkembangan informasi dan media

literasi

1.3 Manfaat Penulisan Makalah

1. Menambah wawasan mengenai informasi dan media literasi

2. Menambah pengetahuan mengenai perkembangan literasi dalam

perpustakaan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Informasi, Media dan Literasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk

membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena

informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan) Informasi

menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat

mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil

pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara – cara

tertentu.

“Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi adalah data

yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”

Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam ilmu komunikasi,

media bisa diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan ala-alat komunikasi.

Page 7: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Kalimat media sebenarnya berasal dari bahasa latin yang secara harafiah

mempunyai arti perantara atau pengantar.

“Gerlach dan Ely (1971), menjelaskan bahwa Media apabila dipahami secara garis

besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.”

Secara sederhana, literasi berarti kemampuan membaca dan menulis atau

melek aksara. Dalam konteks sekarang, literasi memiliki arti yang sangat luas.

Literasi bisa berarti melek teknologi, politik, berpikiran kritis, dan peka terhadap

lingkungan sekitar. Kirsch dan Jungeblut dalam buku Literacy: Profile of America‟s

Young Adult mendefinisikan literasi kontemporer sebagai kemampuan seseorang

dalam menggunakan informasi tertulis atau cetak untuk mengembangkan

pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Lebih jauh, seorang

baru bisa dikatakan literat jika ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca

dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahaman bacaannya.

2.2 Informasi Literasi

Information literacy dapat diterjemahkan sebagai keberaksaraan informasi atau

kemelekan informasi. Di dalam bidang perpustakaan dan informasi, keberaksaraan

informasi ini segera dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkan

secara benar sejumlah besar informasi yang tersedia di Internet. Salah satu

pengertian tentang information literacy yang paling sering dikutip adalah yang

datang dari American Library Association (ALA) Presidential Committee on

Information Literacy. Institusi ini menyatakan bahwa „.. to be information literate, a

person must be able to recognize when information is needed and have the ability to

locate, evaluate, and use effectively the needed information.‟ Secara singkat,

pengertian ini menyatakan bahwa setiap orang diharapkan memiliki kemampuan

menemukan informasi secara tepat-guna. Ini dimulai dari kemampuan mengenali

Page 8: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

apa kebutuhan informasi pribadinya, sebelum mencari dan menemukan informasi

tersebut.

Dari sisi pandang perpustakaan di negara-negara dengan tingkat ketersebaran

fasilitas Internet yang merata dan tingkat keberaksaraan (literacy) yang tinggi,

fenomena information literacy ini merupakan semacam perkembangan mutakhir

dari pola serupa yang sudah ada sejak jaman pra-Internet, yaitu pelatihan-pelatihan

pemakaian sarana bibliografi (bibliographic instruction) sebagaimana dikenal di

negara-negara Amerika Utara, atau „user education‟ alias pendidikan pemakai, yang

terutama berkembang di Eropa Barat. Di masa lampau, prinsip kegiatan-kegiatan ini

pada dasarnya serupa dengan apa yang hendak dikembangkan melalui program-

program information literacy, yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat

pengguna dalam:

o Menetapkan hakikat dan rentang informasi yang dibutuhkan

o Mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien

o Mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis

o Menggunakan informasi untuk keperluan tertentu.

Bolehlah dikatakan bahwa program information literacy sebenarnya adalah

program pemberdayaan masyarakat. Selama perkembangannya di 20 tahun

belakangan ini, para pustakawan -terutama pustakawan sekolah dan perguruan

tinggi- pada umumnya memandang keterampilan yang hendak dikembangkan

melalui program-program pemberdayaan ini adalah keterampilan yang non-

problematik. Artinya, kemampuan seseorang dalam mencari dan menemukan

informasi itu adalah serangkaian keterampilan yang „dipindahkan‟ dari pustakawan

ke pengguna perpustakaan. Setelah seorang murid atau mahasiswa mendapatkan

keterampilan itu, ia diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis

dan menyelesaikan masalah, serta pada gilirannya menambah motivasinya untuk

belajar.

Di dunia pendidikan tinggi, information literacy juga dianggap sebagai

serangkaian keterampilan yang bersifat generik dan dapat diterapkan di segala

bidang ilmu. Pustakawan dan penyelenggara pendidikan memberikan program-

Page 9: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

program dasar bagi para mahasiswa baru, dengan harapan mereka akan dapat

mengembangkan diri lebih lanjut di sepanjang masa belajar mereka. Sama dengan di

sekolah menengah, program-program information literacy di perguruan tinggi pada

umumnya berdasarkan pandangan bahwa keterampilan mencari, menemukan, dan

menggunakan informasi ini adalah suatu keterampilan teknis. Dari sisi pandang

pendidikan, pada umumnya program information literacy memakai prinsip-prinsip

yang menekankan pada perubahan keadaan mental dan pikiran[1]. Standar-standar

tentang information literacy sebagaimana yang dipakai oleh Association of College

and Research Libraries (ACRL) atau Australian and New Zealand Institute for

Information Literacy (ANZIIL) tampaknya mendukung prinsip-prinsip ini. Beberapa

negara meniru begitu saja standar ini, seolah-olah proses menjadi melek-informasi

dapat dilepaskan dari konteks sosial-budaya dan dipindah-pindahkan dari satu

masyarakat ke masyarakat lainnya. Dari sisi pandang sosio-kultural, maka program-

program information literacy perlu dilengkapi dengan pemahaman tentang betapa

penting peran informasi dalam kerja bersama-sama dengan orang lain. Itu artinya,

upaya menjadi seorang yang melek-informasi di tempat kerja bukanlah hanya

persoalan meningkatkan kemampuan mencari dan menemukan informasi di sumber

tercetak atau digital, melainkan juga kemampuan membina hubungan sosial-budaya

dengan rekan kerja dan sejawat, bagaimana menggunakan jaringan hubungan antar-

manusia untuk bertukar dan saling berbagi informasi (tentang ini, lihat misalnya

Billett, 2003 dan Lloyd, 2004a. Seringkali, untuk menjadi benar-benar melek-

informasi, seseorang harus melalui dua tahap. Di tahap pertama, ia

mengembangkan kemampuan diri dalam mengenali dan menggunakan berbagai

sumber-sumber informasi yang tersedia di tempat kerja. Pada tahap ini mungkin ia

memerlukan program-program formal seperti yang diterimanya di sekolah atau

perguruan tinggi. Di tahap kedua, ia mengembangkan kemampuan diri ini sebagai

bagian dari kerja-sama di kantor atau di luar kantor, mengintegrasikan keterampilan

teknisnya dengan keterampilan berhubungan sosial dengan berbagai pihak yang

terkait dengan tugas-tugas profesionalnya. Pada tahap ini, ia memerlukan program-

program yang lebih informal dalam bentuk keikutsertaan di berbagai pergaulan

sosial atau dengan menjadi anggota komunitas tertentu.

Page 10: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Dari sisi pandang sosio-kultural, maka program-program information literacy

perlu dilengkapi dengan pemahaman tentang betapa penting peran informasi dalam

kerja bersama-sama dengan orang lain. Itu artinya, upaya menjadi seorang yang

melek-informasi di tempat kerja bukanlah hanya persoalan meningkatkan

kemampuan mencari dan menemukan informasi di sumber tercetak atau digital,

melainkan juga kemampuan membina hubungan sosial-budaya dengan rekan kerja

dan sejawat, bagaimana menggunakan jaringan hubungan antar-manusia untuk

bertukar dan saling berbagi informasi (tentang ini, lihat misalnya Billett, 2003 dan

Lloyd, 2004a. Seringkali, untuk menjadi benar-benar melek-informasi, seseorang

harus melalui dua tahap. Di tahap pertama, ia mengembangkan kemampuan diri

dalam mengenali dan menggunakan berbagai sumber-sumber informasi yang

tersedia di tempat kerja. Pada tahap ini mungkin ia memerlukan program-program

formal seperti yang diterimanya di sekolah atau perguruan tinggi. Di tahap kedua,

ia mengembangkan kemampuan diri ini sebagai bagian dari kerja-sama di kantor

atau di luar kantor, mengintegrasikan keterampilan teknisnya dengan keterampilan

berhubungan sosial dengan berbagai pihak yang terkait dengan tugas-tugas

profesionalnya. Pada tahap ini, ia memerlukan program-program yang lebih

informal dalam bentuk keikutsertaan di berbagai pergaulan sosial atau dengan

menjadi anggota komunitas tertentu.

2.3 Model Literasi Informasi

Keberadaan model memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai komponen

serta menunjukkan hubungan antarkomponen. Juga model dapat digunakan untuk

menjelaskan apa yang di maksud dengan literasi informasi. Dari situ kita dapat

memusatkan pada bagian tertentu ataupun keseluruhan model.

Model literasi informasi ada 4 yang terkenal yaitu The Big 6, Seven Pillars, dan

Empowering 8 serta satu lagi The Seven Faces of Information Literacy

sebagaimana diusulkan oleh Bruce.

A. The Big 6

Page 11: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

The Big 6 dikembangkan di AS oleh dua pustakawan, Mike Eisdenberg dengan

Bob Berkowitz. The Big 6 menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk

mengajar informasi dan ketrampilan informasi serta teknologi. Model The Big 6

terdiri dari 6 tahap pemecahan masalah, pada masing-masing tahap

dikelompokkan dua sublangkah atau komponen.

1. Definisi tugas

Definisikan masalah informasdi yang dihadapi

Identifikasi informasi yang diperlukan

2. Strategi mencari informasi

Menentukan semua sumber yang mungkin

Memilih sumber terbaik

3. Lokasi dan akses

Tentukan lokasi sumber secara intelektual mauopun nfisik

Menemukan informasi dalam sumber

4. Menggunakan informasi

Hadapi, misalnya membaca, mendengar, menyentuh, mengalamati

Ekstrak informasi yang relevan

5. Sintesis

Mengorganisasikan dari banyak sumber

Sajikan informasi

6. Evaluasi

Nilai produk yang dihasilkan dari segi efektivitas

Nilai prosese, apakah efisien

Page 12: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Model The Big 6 memiliki kekurangan yaitu mayoritas sumber dan contoh

berdasarkan sekolah dan kegiatan kelas di AS. Kedua The Big 6 merupakan

produk komersial yang mensyaratkan hak cipta dan perlindungan merek dagang

sehingga tidak dapat digunakan begitu saja. Sungguhpun demikian, pembuat The

Big 6 masih mengizinkan penggunaannya untyuk kepertluan pendidikan asal

memberitahu mereka.

B. The Seven Pillars of Information Literacy

SCONUL (Standing Conference of National and University Libraries) di Inggris

mengembangkan model konsdeptual yang disebut Seven Pillars of Information

Literacy. Bila di gambar nampak sebagai berikut :

Model Tujuh Pilar hendaknya dilihat dari segi peningkatan mulai dari ketrampilan

kemelekan informasi dasar melalui cara lebih canggih memahami serta

menggunakan informasi, katakanlah dari novis menuju pakar.

Page 13: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Model 7 Pilar terdiri dari 2 himpunan ketrampilan yaitu :

(a) Mengetahui bagaimana menentukan lokasi informasi serrta mengaksesnya

(b) Mengetahui bagaimana memahami serta menggunakan informasi.

Ad a. Mengetahui bagaimana menentukan lokasi informasi serrta mengaksesnya

Empat pilar pertama terdiri atas ketrampilan dasar yang disyaratkan untuk

menentukan lokasi serta akses informasi terdiri :

(Pilar 1) Merekognisi kebutuhan informasi, mengetahui apa yang telah diketahui,

mengetahui apa yang tidak diketahui dan mengidentifikasi kesenjangan antara

yang diketahui dengan yang tidak diketahui

(Pilar 2) Membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi

mansa yang paling besar peluangnya memuaskan kebutuhan

(Pilar 3) Membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi. Contoh

bagaimana mengembangkan dan memperbaiki strategi penelusuran yang efektif

(Pilar 4) Menentukan lokasi dan akses informasi, mengetahui bagaimana

mengakses sumbert infotmasi dan memeriksa alat untuk akses dan temu balik

informasi.

Ad b . Mengetahui bagaimana memahami serta menggunakan informasi.

Page 14: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Pilar ke lima sampai ke tujuh merupakan ketrampilan tingkat lanjut yang

diperlukan untuk memahami serta menggunakan informasi secara efektif.

Adapun ke tiga pilar tersebut ialah

(Pilar 5) Membandingkan dan mengevaluasi, mengetahui bagaimana mengases

relevansi dan kualitas informasi yang ditemukan

(Pilar 6) Mengoraganisasi, menerapkan dan mengkomunikasikan, mengetahui

bagaimana merangkaikan informasi baru dengan informasin lama, mengambil

tindakan atau membuat keputusan dan akhirnya bagaimana berbagi hasil temuan

informasi tersebut dengan otarang lain

(Pilar 7) Sintesis dan menciptakan, mengetahui bagaimana mengasimilasikan

informasi dari berbagai jenis sumber untuk keperluan menciptakan pengetahuan

baru. Bila di gambar hasilnya sebagai berikut

Ketrampilan dasar literasi informasi (pilar 1 sampai 4) merupakan dasar bagi

semua isu dan topik, dapat diajarkan pada semua tingkat pendidikan. Ketrampilan

tersebut juga diperkuat dan diperkaya melalui penggunaan berkala serta

pembelajaran sepanjang hayat, umumnya melalui program dan sumber yang

disediakan oleh perpustakaan. Untuk mencapai pilar 5 sampai 7, tantangan yang

dihadapi lebih besar karena keanekaragaman orang.

C. Empowering Eight (E8)

Page 15: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

International Workshop on Information Skill for learning International Workshop

on Information Skills fort Learning di Colombo, Srilangka tahun 2004 ini dihadiri

oleh 10 negara, yaitu Bangladesh, India, Indonesia, Maldiva, Malaysia, Nepal,

Pakistan, Singapore, Sri Lanka, Muangthai, dan Vietnam, sedangkan workshop

kedua diselenggarakan di Patiala India) november 2005. Tujuannya oalah

mengembangkan model literasi informasi yang akan digunakan untuk negara-

negara Asia Tenggara dan Selatan. Model yang dikembangkan disebut

Empowering Eight atau E8 karena mencakup 8 komponen menemukan dan

menggunakan informasi. Empowering 8

Empowering 8 menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk resource-

based learning. Menurut model ini, literasi informasi terdiri dari kemampuan untuk

:

1. Identifikasi topik/subyek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis-jenis

sumber

2. Eksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik

3. Seleksi dan merekam informasi yang relevan, dan mengumpulkan kutipan-

kutipan yang sesuai

4. Organisasi, evaluasi and menyusun informasi menurut susunan yang logis,

membedakan antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat bantu visual

untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi

5. Penciptaan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, edit, dan

pembuatan daftar pustaka

6. Presentasi, penyebaran atau display informasi yang dihasilkan

7. Penilaian output, berdasarkan masukan dari orang lain

8. Penerapan masukan, penilaian, pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan

yang akan datang; dan penggunaan pengetahuan baru yang diperoleh untuk

pelbagai situasi.

Page 16: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

D. Bruce’s Seven faces of information literacy

Bruce menggunakan pendekatan informasi terhadap literasi informasi. Ada tiga

strategi yang diusulkannya yaitu :

(a) Ancangan perilaku (behaviourist approach), menyatakan untuk dapat

digambarkan sebagai melek informasi, seseorang harus menunjukkan

karakteristik tertentu serta mendemonstrasikan ketrampilan tertentu yang dapat

diukur. Pendekatan semacam itu dianut oleh ACRL dalam standarnya.

(b) Ancangan konstrukvis (constructivist approach), tekanan pada pembelajar

dalam mengkonstruksi gambaran domainnya, misalnya melalui pembebelajaran

berbasis persoalan,

(c) Ancangan relasional, dimulai dengan menggambarkan fenomena dalam

bahasa dari yang telah dialami seseorang.

Adapun 7 wajah literasi informasi digambarkkan dalam tabel sebagai berikut :

Seven faces of information literacy

Kategori satu: Konsepsi teknologi informasi

Literasi informasi dilihat sebagai penggunaan teknologi informasi untuk keperluan temubalik informasi serta komunikasi

Page 17: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Kategori dua: Konsepsi sumber ke informasi

Literasi informasi dilihat sebagai menemukan informasi yang berada di sumber informasi

Kategori tiga: Konsepsi proses informasi

Literasi informasi dilihat sebagai melaksanakan sebuah proses

Kategori empat: Konsepsi pengendalian informasi

Literasi informasi dilihat sebagai pengendalian informasi

Kategori lima: Konsepsi konstruksi pengetahuan

Literasi informasi dilihat sebagai pembuatan basis pengetahuan pribadi pada bidang baru yang diminatinya

Kategori enam: Konsepsi perluasan pengetahuan

Literasi informasi dilihat sebagai berkarya dengan pengetahuan dan perspektif pribadi yang dipakai sedemikian rupa sehingga mencapai wawasan baru

Kategori tujuh: Konsepsi kearifan

Literasi informasi dilihat sebagai menggunakan informasi secara bijak bagi kemudaratan orang lain

E. McKinsey Model

Mahasiswa pascasarjana bisnis (graduate business students) memerlukan 10

ketrampilan untuk melakukan penelitian pada abad informasi ini (Donaldson,

2004). Adapun kesepuluh ketrampilan itu ialah :

(a) Fokus pada topik (persempit topik/perluas ruang lingkup)

(b) Bekerja dalam urutan kronologis terbalik, pertama kali menelusur

informasi terbaru

(c) Memahami signifikansi terminologi dan tentukan tajuk subjek yang benar

(d) Menganekaragamkan sumber (gunakan buku, majalah, situs internet, dll)

(e) Gunakan strategi Boole (AND,OR,NOT) pada penelusuran komputer

(f) Gandakan sumber sampai tiga kali (identifikasi sebanyak tiga kali rujukan

dari yang diperlukan)

(g) Evaluasi secara kritis materi yang ditemubalik; harus memiliki keurigaan

pada sumber yang berasal dari Web;

(h) Asimilasikan informasi; jangan plagiat, masukkan gagasan sendiri

kedalam topik penelitian

Page 18: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

(i) Sitir semua sumber

Sebenarnya model McKinsey merupakan pengembangan lebih lanjut dari

model literasi informasi yang telah ada sebelumnya. Dimulai dari kebutruhan

bisnis, namun karenas diadaptasikan untuk literasi informasi, maka dimulai

dengan kebutuhan informasi. Kebutuhan ini muncul dari masalah bisis atau

masalah penelitian, studi kasus ataupun tugas kuliah.

Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya ialah analisis masalah Oleh

McKinsey disebut perangkaan masalah atau mendefinisikan batas masalah

kemudian memecahnya menjadi unsur komponen untuk sampai ke hipotesis

awal sebagai pemecahan. Langkah berikutnya disann analisys, kemudian

dilanjutkan dengan pengumpulan data, terutama dengan fact finding serta

wawancara, Berikutnya menafsirkan hasil, analisis serta evaluasi untuk menguji

hipotesis. Langkah paling akhir dalam model McKinesy ialah penyajian akhir.

2.4 Media Literasi

Istilah literasi media diciptakan di mid-2004 untuk menggabungkan literasi

lainnya dengan visual (Ofcom, 2004). Ofcom mengatakan literasi adalah

keterampilan untuk mengakses, menganalisa, mengevaluasi dan sekaligus

Page 19: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

mengkomunikasikannya dalam berbagai macam format. Lebih daripada itu adalah

mampu mengenali dan mengerti informasi secara komprehensif untuk

mewujudkan cara berpikir kritis, seperti tanya jawab, menganalisa dan

mengevaluasi informasi itu.

Wikipedia, the free encyclopedia, menyebutkan bahwa media literacy adalah

keterampilan untuk memahami sifat komunikasi, khususnya dalam hubungannya

dengan telekomunikasi dan media massa. Konsep ini diterapkan pada beragam

gagasan yang berupaya untuk menjelaskan bagaimana media menyampaikan

pesan-pesan mereka, dan mengapa demikian.

General Director UNESCO, Koiichiro Matsuura juga menjelaskan bahwa literasi

lebih dari sekadar membaca dan menulis. Melainkan juga mencakup bagaimana

kita berkomunikasi dalam masyarakat. Karena literasi berarti juga praktik dan

hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa dan budaya.

Media Literacy di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Melek Media. James

Potter dalam bukunya yang berjudul “Media Literacy” (Potter, dalam Kidia)

mengatakan bahwa media Literacy adalah sebuah perspekif yang digunakan

secara aktif ketika, individu mengakses media dengan tujuan untuk memaknai

pesan yang disampaikan oleh media. Jane Tallim menyatakan bahwa media

literacy adalah kemampuan untuk menganalisis pesan media yang menerpanya,

baik yang bersifat informatif maupun yang menghibur.

Allan Rubin menawarkan tiga definisi mengenai media literacy. Yang pertama dari

National Leadership Conference on Media Literacy (Baran and Davis, 2003) yaitu

kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan

mengkomunikasikan pesan. Yang kedua dari ahli media, Paul Messaris, yaitu

pengetahuan tentang bagaimana fungsi media dalam masyarakat. Yang ketiga dari

peneliti komunikasi massa, Justin Lewis dan Shut Jally, yaitu pemahaman akan

batasan-batasan budaya, ekonomi, politik dan teknologi terhadap kreasi, produksi

dan transmisi pesan. Rubin juga menambahkan bahwa definisi-definisi tersebut

menekankan pada pengetahuan spesifik, kesadaran dan rasionalitas, yaitu proses

kognitif terhadap informasi.

Page 20: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Fokus utamanya adalah evaluasi kritis terhadap pesan. Media literasi merupakan

sebuah pemahaman akan sumber-sumber dan teknologi komunikasi, kode-kode

yang digunakan, pesan-pesan yang dihasilkan serta seleksi, interpretasi dan

dampak dari pesan-pesan tersebut.

Terdapat dua pandangan mengenai media literacy yaitu dari Art Silverblatt dan

James Potter (Potter dalam Kidia). Silverblatt menyatakan bahwa seseorang

dikatakan memiliki keterampilan literasi media apabila dirinya memuat faktor-

faktor sebagai berikut :

1) Sebuah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat

2) Sebuah pemahaman akan proses komunikasi massa

3) Pengembangan strategi-strategi yang digunakan untuk menganalisis dan

membahas pesan-pesan media

4) Sebuah kesadaran akan isi media sebagai „teks‟ yang memberikan wawasan dan

pengetahuan ke dalam budaya kontemporer manusia dan diri manusia sendiri

5) Peningkatan kesenangan, pemahaman dan apresiasi terhadap isi media.

Di sisi lain, Potter (Baran and Davis, 2003 dalam Kidia) memberikan pendekatan

yang agak berbeda dalam menjelaskan ide-ide mendasar dari media literacy, yaitu:

1) Sebuah rangkaian kesatuan, yang bukan merupakan kondisi kategorikal (Media

Literacy is a continuum not a category

2) Media literacy perlu dikembangkan dengan melihat tingkat kedewasaan

seseorang

3) Media literacy bersifat multidimensi, yaitu domain kognitif yang mengacu pada

proses mental dan proses berpikir, domain emosi yaitu dimensi perasaan, domain

estetis yang mengacu pada kemampuan untuk menikmati, memahami dan

mengapresiasi isi media dari sudut pandang artistik, dan domain moral yang

mengacu pada kemampuan untuk menangkap nilai-nilai yang mendasari sebuah

pesan

Page 21: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

4) Tujuan dari media literacy adalah untuk memberi kita kontrol yang lebih untuk

menginterpretasi pesan. Tujuan dari melek media adalah untuk memberdayakan

individu-individu dalam mengontrol media pemrograman. Istilah pemrograman

dalam pengertian ini, tidak bermaksud program televisi atau media pesan. Seorang

individu oleh dirinya sendiri tidak akan punya banyak pengaruh mengubah

bagaimana massa kerajinan media pesan mereka. Seorang individu akan pernah

bisa menjalankan banyak kendali atas apa yang akan ditawarkan kepada publik.

Namun, seseorang bisa belajar untuk mengerahkan banyak kontrol atas cara

pikiran seseorang mendapat diprogram. Dengan demikian, tujuan media

keaksaraan adalah untuk menunjukkan orang-orang bagaimana untuk

mengalihkan kontrol dari media sendiri. Inilah yang saya maksud ketika saya

mengatakan bahwa tujuan melek media untuk membantu orang mengendalikan

program media.

Media Literasi juga bertujuan untuk:

• Membatasi PILIHAN

Media telah memprogram kita untuk percaya bahwa kita sedang menawarkan

banyak pilihan, tetapi pilihan kisaran sangat terbatas. The media have

programmed you to think that you have choices when in fact the degree of choice

is greatly limited, berarti Media telah memprogram Anda berpikir bahwa Anda

memiliki pilihan ketika pada kenyataannya tingkat pilihan sangat terbatas.

• Memperkuat PENGALAMAN

Kita tetap akan kembali ke jenis pesan yang sama, percaya bahwa Kita akan

memiliki pengalaman yang memuaskan sekali lagi seperti yang ada di masa lalu.

Seiring berjalannya waktu, kebiasaan menjadi kuat, dan itu menjadi jauh lebih

sulit untuk mencoba sesuatu yang baru.

The Cognitive Model of Media Literacy

- Pribadi lokus adalah istilah yang merujuk pada yang mengatur pengolahan

informasi tugas. Ini juga bentuk dan makna makna pencocokan konstruksi.

Page 22: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Lokus pribadi terdiri dari tujuan dan pengendali. Tujuan membentuk tugas

pemrosesan informasi dengan menentukan apa yang akan disaring dalam dan

apa yang akan diabaikan. Semakin Anda menyadari tujuan Anda, semakin Anda

dapat langsung proses pencarian informasi. Dan semakin kuat pengendalian

informasi Anda, semakin banyak Anda akan memperluas usaha untuk mencapai

tujuan Anda. Namun, lokus lemah (Anda tidak menyadari tujuan tertentu dan

energi pengendalian Anda rendah), Anda akan gagal untuk kontrol media: yaitu,

Anda memperbolehkan media untuk menjelajahi diri anda dan kontrol atas

informasi pengolahan.

Setelah lokus pribadi memberikan dorongan panci dan energi, alat-alat yang

diperlukan untuk melaksanakan rencana. Alat-alat tersebut adalah kompetensi

dan keterampilan. Kompetensi adalah orang-orang yang telah memperoleh alat-

alat untuk membantu mereka berinteraksi dengan media dan untuk mengakses

informasi dalam pesan. Kompetensi yang dipelajari pada awal kehidupan, yang

diterapkan secara otomatis. Kompetensi relatif dikotomis: yaitu, baik orang

mampu melakukan sesuatu atau mereka tidak mampu. Sebagai contoh, baik

orang tahu bagaimana mengenali kata dan maknanya sesuai dengan makna hafal

atau mereka tidak. Memiliki kompetensi tidak membuat satu media yang melek

huruf, tetapi tidak memiliki kompetensi ini mencegah salah satu dari media

menjadi melek karena kekurangan media ini mencegah seseorang mengakses

jenis informasi tertentu. Sebagai contoh, orang-orang yang tidak memiliki

kompetensi dasar membaca tidak dapat mengakses bahan cetakan. Ini akan

sangat membatasi apa yang mereka dapat dibangun ke structutes pengetahuan

mereka.

Information Processing

Menyaring pesan

Tugas: untuk membuat keputusan mengenai pesan mana yang menyaring

(mengabaikan) dan yang untuk menyaring dalam (memperhatikan)

Page 23: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Tujuan: untuk menghadiri hanya pesan-pesan yang memiliki utilitas tertinggi

dan menghindari semua orang lain

Fokus: pesan dalam lingkungan

Arti pencocokan

Tugas: untuk menggunakan kompetensi dasar untuk mengenali simbol-simbol

dan menemukan definisi untuk masing-masing.

Tujuan: untuk efisien mengakses makna belajar sebelumnya.

Fokus: simbol dalam pesan

Arti konstruksi

Tugas: untuk menggunakan keterampilan untuk bergerak melampaui makna

yang serasi dan membangun makna bagi diri sendiri untuk mendapatkan lebih

banyak dari pesan.

Tujuan: untuk menafsirkan pesan dari lebih dari satu perspektif sebagai sarana

untuk mengidentifikasi berbagai pilihan makna, kemudian memilih satu atau

sintesis di beberapa.

Fokus: satu struktur pengetahuan sendiri

The Seven Skills of Media Literacy

(1) Analyze/Menganalisa. Kompetensi berikutnya adalah kemampuan

menganalisa struktur pesan, yang dikemas dalam media, mendayagunakan

konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan untuk memahami konteks dalam pesan

pada media tertentu. Misalnya, mampu mendayagunakan informasi di media

massa untuk membandingkan pernyataan-pernyataan pejabat publik, dengan

dasar teori sesuai ranah keilmuannya. Kompetensi lainnya bisa diperiksa dengan

kata kerja seperti, membedakan, mengenali kesalahan, menginterpretasi, dsb.

(2) Evaluate/Menilai. Setelah mampu menganalisa, maka kompetensi berikutnya

yang diperlukan adalah membuat penilaian (evaluasi). Seseorang yang mampu

Page 24: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

menilai, artinya ia mampu menghubungkan informasi yang ada di media massa

itu dengan kondisi dirinya, dan membuat penilaian mengenai keakuratan, dan

kualitas relevansi informasi itu dengan dirinya; apakah informasi itu sangat

penting, biasa, atau basi. Tentu saja kemampuan dalam menilai sebuah informasi

itu dikemas dengan baik atau tidak, juga adalah bagian dari kompetensinya. Di

sini, terjadi membandingkan norma dan nilai sosial terhadap isi yang dihadapi

dari media.

(3) Grouping/pengelompokan – menentukan setiap unsur yang sama dalam

beberapa cara: menentukan setiap unsur yang berbeda dalam beberapa cara.

(4) Induction/Induksi – menyimpulkan suatu pola di set kecil elemen, maka pola

generalisasi untuk semua elemen dalam himpunan tersebut .

(5) Deduction/deduksi – menggunakan prinsip-prinsip umum untuk

menjelaskan khusus

(6) Synthesis/sintesis – merakit unsur-unsur ke dalam struktur baru

(7) Abstracting/ abstrak – menciptakan singkat, jelas, dan gambaran tepat

menangkap esensi dari pesan dalam sejumlah kecil kata-kata dari pada pesan itu

sendiri.

Di Indonesia, kegiatan literasi media lebih didorong oleh kekhawatiran bahwa

media dapat menimbulkan pengaruh negatif. Mereka yang prihatin dengan pola

interaksi anak dengan media dan prihatin dengan isi media yang tidak aman dan

tidak sehat biasanya berasal dari kalangan orangtua, guru, tokoh agama, LSM yang

peduli dengan perlindungan anak, perguruan tinggi, kelompok mahasiswa, dan

sebagainya. Mereka berusaha keras menemukan cara-cara yang bisa diterapkan

dalam mengurangi jam anak menonton TV, memilih tayangan, melakukan

pendampingan yang benar, dan melakukan sosialisasi melalui berbagai forum.

Periode 1990 – 2000: Periode Mencari Bentuk

Page 25: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Untuk menyederhanakan, perkembangan literasi media di Indonesia dapat

dibagi dalam dua periode, yakni periode 1990-2000 dan periode 2000-2010.

Tahun 1991, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) menyelenggarakan

sebuah workshop tingkat Asia-Pasific, tentang anak dan televisi di Cipanas. Dalam

salah satu pasal deklarasinya, dinyatakan bahwa “Untuk maksud baik ataupun

buruk, televisi ada di sekeliling jutaan anak. Mereka menonton apa saja yang ada di

televisi, dan televisi akan terus menerus menimbulkan pengaruh dalam kehidupan

anak di Asia baik fisik, mental, emosi, dan perkembangan spiritualnya.”

Deklarasi itu juga mengakui peran penting yang seharusnya dimainkan oleh televisi

dalam membantu tumbuh kembang anak yang baik, dan perlunya dikembangkan

media literacy di kalangan anak-anak.

Berbagai forum seminar lainnya, lebih menekankan pada dampak televisi

pada anak dan bagaimana orangtua harus bersikap. Seminar-seminar ini banyak

diselenggarakan oleh berbagai institusi, sekolah, perguruan tinggi, dan lain-lain.

Forum seminar tersebut biasanya diselenggarakan selama satu sesi atau setengah

hari dengan tema-tema populer yang dibutuhkan oleh orangtua dan guru.

Pembahasan dalam forum tersebut dapat dikatakan merupakan sepenggal dari

kegiatan literasi media yang utuh.

Periode 2000 – 2010: Periode Pematangan

Pada periode ini, masih banyak bentuk kegiatan literasi media seperti dalam

periode sebelumnya. Namun ada variasi berupa kegiatan kampanye literasi media

yang dilakukan oleh LSM maupun organisasi mahasiswa. Kegiatan tersebut

dilakukan melalui seminar pendek dan road show dengan melibatkan anak-anak.

Sayangnya, gerakan tersebut dilakukan secara insidental dan kurang memikirkan

bagaimana agar materi yang dikampanyekan bisa berjalan terus.

Selain itu, pada tahun 2002 untuk pertama kalinya dilakukan penerapan

literasi media melalui jalur sekolah yang menjadi mata pelajaran tersendiri. Ujicoba

ini dilaksanakan di SDN Percontohan Johar Baru 01 Pagi Jakarta Pusat oleh YKAI.

Page 26: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Selanjutnya, Yayasan Pengembangan Media Anak sejak 2006 hingga 2010

secara serius melakukan ujicoba dan pengembangan literasi media dengan

dukungan UNICEF. Dalam ujicoba tahun 2008, dilakukan evaluasi program melalui

pre and post-test yang dilakukan oleh Tim Jurusan Ilmu Komunikasi FISIPOL

Universitas Diponegoro.

Kenapa kita butuh Literasi Media?

Literasi media sangat dibutuhkan agar masyarakat menjadi cerdas. Masyarakt

harus memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan

mengomunikasikan pesan, sehingga dapat memilih mana media yang baik dan

mana yang buruk

Demokrasi saat ini akan sulit ditegakkan, jika masyarakatnya tidak melek media.

Media massa, sebagai salah satu pilar demokrasi, dapat berperan optimal jika

masyarakatnya melek media. Bagaimana melek media bermanfaat bagi orang

awam? Dalam era teknologi informasi yang berkembang demikian cepatnya,

dimana kita sekarang sedang dikepung dan dibanjiri oleh informasi, tidak ada cara

lain selain “masuk” terlibat di dalamnya, dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak

ada jalan keluar, jalan lain untuk lari dari “kejaran” informasi. Kita membutuhkan

informasi untuk mampu bertahan di era ini, demikian juga kita harus mampu

memproduksi informasi dengan benar.

Page 27: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

BAB III

KESIMPULAN

Literasi informasi mencakup pengetahuan dan kebutuhan

informasiseseorang dan kemampuan untuk mengenali, mengetahui lokasi,

mengevaluasi, mengorganisasi dan menciptakan, menciptakan dan

mengkomunikasikan informasi secara efektif untuk mengatasi isu atau masalah

yang dihadapi seseorang. Literasi informasi terbagi atas literasi visual,

~media,~komputer,~jaringan dan IFLA menyertakan pula literasi digital walau pun

hal ini tidak selau disebuit-sebut dalam buku lainnya. Istilah literasi informasi mulai

popular sekitar athun 1980 an, terbadiri dari berbagai jenis literasi.

Informasi digital merupakan himpunan sikap, pemahaman, dan

ketrampilan untuk menangani dan mengkomunikasikan informasi dan

pengetahuan secara efektif dalam berbagai media dan format. Istilah literasi

digital mulai popular sekitar tahun 2005. Literasi digital terbagi atas empat

komponen yaitu tonggak literasi, pengetahuan latar belakang, kompetensi utama

dan sikap serta perspektif, masih ditambah dengan kerangka moral.

Literasi Media/ Media Literacy terdiri dari dua kata, yakni literasi dan media.

Secara sederhana, literasi dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan

menulis atau dengan kata lain melek aksara sedangkan media dapat diartikan

sebagai suatu perantara baik dalam wujud benda, manusia, peristiwa. Dari kedua

macam definisi sederhana tadi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa literasi

media adalah kemampuan untuk mencari, mempelajari, dan memanfaatkan

berbagai sumber media dalam berbagai bentuk. Istilah literasi media juga dapat

disamakan dengan istilah ‟melek media‟. Empat Faktor Utama dalam Model Media

Literacy yaitu Struktur Pengetahuan, Personal Locus, Kemampuan dan

Ketrampilan, dan Proses Informasi

Adapun sebagai indikator bahwa secara individu seseorang atau suatu

masyarakat sudah melek media adalah sebagai berikut :

Page 28: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

Mampu memilih (selektif) dan memilah (mengkategori/mengklasifikasi) media,

mana yang manfaat mana yang mudarat.

Memahami bahwa Radio, terutama televisi merupakan lembaga yang „syarat‟

dengan kepentingan politik, ekonomi, sosial budaya dll

Memahami bahwa Radio dan Televisi bukan menampilkan realitas dan kebenaran

satu-satunya, namun bisa merupakan „rekayasa‟ dari pelaku-pelakunya.

Mampu bersikap dan berperilaku kritis pada siaran radio dan televisi.

Menyadari bahwa sebagai konsumen media, khalayak semua mempunyai Hak

dan Kewajiban atas isi siaran radio dan televisi.

Menyadari tentang dampak yang ditimbulkan media dan mengidentifikasi hal-hal

yang harus dilakukan ketika menggunakan media.

Selektif, pandai memilih dan memilah media yang akan digunakan;

Hanya mempergunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

tertentu.

Mampu membangun filter yang kokoh, baik bagi dirinya maupun terhadap orang-

orang di lingkungannya, sehingga secara personal tidak mudah dipengaruhi media

Page 29: MAKALAH INFORMASI DAN MEDIA LITERASI D I S U S U N …perpustakaanwinnie.weebly.com/uploads/1/8/6/8/18686172/makalah... · Saya berharap makalah Saya ini memberikan ... menulis, berkomunikasi

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-informasi-menurut-para-ahli.html http://iproudbemuslim.blogspot.com/2011/08/definisi-atau-pengertian-literasi.html http://library.sman1yogya.sch.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=54 http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/01/pengertian-media.html http://carapedia.com/pengertian_definisi_media_info2046.html http://allaboutmasscomm.blogspot.com/ http://sadidadalila.wordpress.com/2010/03/20/media-literasi/ http://digilib.undip.ac.id/index.php/component/content/article/53-perpuspedia/188-information-literacy http://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/03/25/literasi-informasi-dan-literasi-digital/