Makalah Menulis Akademik (Rampung)

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi erektronik tidak mengurangi peranan tulisan, bahkan sebaliknya fungsi keduanya saling menguatkan. Melalui tulisan, kita dapat melestarikan, menciptakan, dan mengomunikasikan sesuatu kepada orang lain secara melalui tulisan itu senliri atau dengan media komunikasi erektronik. Kita dapat membayangkan, bagaimana jadinyakehidupan ini apabila kita tidak mengenal tulisan? Tulisan merupakan salah satu alat komunikasi.Tulisan adalah hasil kegiatan menulis.Menulis termasuk salah satu bentuk-kegiatan dan keterampilan berbahasa, di samping bentuk kegiatan- keterampiranberbahasa lainnya, yakni menyimak, berbicara, dan membaca.Dengan demikian, tulisan merupakan salah satu alat berkomunikasi dengan menggunakan media bahasa tulis. Walaupunsering berkaitan dengan kegiatan berbahasa lainnya, kegiatan menulis dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya. pertama,menulis bersifat tidak langsung, sebab penulis tidak dapat berhadapan langsung dengan para pembaca dalam menyampaikan gagasannya. Penulis menyampaikan sesuatu yang dikemukakan melalui sebuah media, yaitu tulisannya.Kedua, menulis bersifat 1

Transcript of Makalah Menulis Akademik (Rampung)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi erektronik tidak mengurangi peranan tulisan, bahkan

sebaliknya fungsi keduanya saling menguatkan. Melalui tulisan, kita dapat

melestarikan, menciptakan, dan mengomunikasikan sesuatu kepada orang lain

secara melalui tulisan itu senliri atau dengan media komunikasi erektronik. Kita

dapat membayangkan, bagaimana jadinyakehidupan ini apabila kita tidak

mengenal tulisan?

Tulisan merupakan salah satu alat komunikasi.Tulisan adalah hasil

kegiatan menulis.Menulis termasuk salah satu bentuk-kegiatan dan keterampilan

berbahasa, di samping bentuk kegiatan-keterampiranberbahasa lainnya, yakni

menyimak, berbicara, dan membaca.Dengan demikian, tulisan merupakan salah

satu alat berkomunikasi dengan menggunakan media bahasa tulis.

Walaupunsering berkaitan dengan kegiatan berbahasa lainnya, kegiatan

menulis dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya. pertama,menulis bersifat

tidak langsung, sebab penulis tidak dapat berhadapan langsung dengan para

pembaca dalam menyampaikan gagasannya. Penulis menyampaikan sesuatu yang

dikemukakan melalui sebuah media, yaitu tulisannya.Kedua, menulis bersifat

ekspresif. Maksudnya, melalui tulisannya, penulis dapat mengekspresikan

sesuatu, seperti: gagasan, perasaan, maksud, pendapat, dan keinginannya. Ketiga,

menulis bersifat produktif, maksudnya menghasilkan karya tulis sebagai salah

satu kegiatan berbahasa.Terakhir, menulis bersifat aktif, artinya menulis

merupakan sebuah kegiatan berbahasa secara aktif menghasilkan-memberikan

informasi dalam sebuah komunikasi.

Kemampuan menulis kita, siapapun dan apa pun profesinya,akan

meningkat apabila kita memiliki pengetahuan yang memadaitentang tulis-menulis,

di samping rajin berlatih. Karena menulis merupakan sebuah keterampilan, maka

kemampuan menulis akan meningkat apabila sering dilatih.

1

1.2. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalahnya yaitu :

1. Menjelaskan pengertian menulis dan fungsi tulisan.

2. Menjelaskan pengertian karya tulis akademik

3. Menjelaskan bagian-bagian karya tulis akademik

4. Menyebutkan jenis-jeniskarya tulis akademik/karya ilmiah.

1.3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat :

1) Mendefinisikan karya tulis akademik/karya ilmiah.

2) Memahami jenis-jenis karya tulis.

3) Memahami langkah-langkah penyusunan karya tulis ilmiah.

4) Mengetahui cara pembuatan isi karya tulis akademik/karya ilmiah.

1.4. Manfaat

Manfaat yang diperoleh pembaca secara umum dan khususnya

pada penulis yaitu pembaca dan penulis dapat mengerti apa sebenarnya

karya tulis itu dan mampu memahami langkah-langkah pembuatan karya

tulis,sehingga pembaca dan penulis dapat menciptakan suatu karya tulis

yang baik dan benar.

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Menulis

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam

bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu, meyakinkan,

menghibur. Hasil dari proses kreatif menulis ini biasa disebut dengan istilah

tulisan alau karangan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama

meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah tersebut memiliki

pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering dilekatkan pada proses kreatif

yang berjenis ilmiah. Sementara, istilah mengarang sering dilekatkan pada proses

kreatif yang berjenis nonilmiah.

Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang samakarena

menulis berarti mengarang (baca: menyusun atau merangkai, bukan menghayal)

kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf

menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.Pokok persoalan di

dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran.Gagasan tersebut menjadi dasar bagi

berkembangnya sebuah tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah tulisan bisa

bermacam-macam, bergantung pada keinginan sang penulis.Melalui tulisannya,

penulis biasmengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan,pendapat,kehendak,dan

pengalamannya kepada pihak lain, dalam hal ini para pembaca.

Singkatnya, menulis sebagai sebuah keterampilan berbahasa adalah

kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan,perasaan, dan pikiran-

pemikirannya kepada oiang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan.

setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan tulisannya itu, antara lain, mengajak,

menginformasikan, meyakinkan, membujuk atau menghibur pembaca.

B. Jenis-jenis Tulisan

Penjenisan tulisan dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain berdasarkan

keobjektifan masalah dan berdasarkan isi dan sifatnya.Berdasarkan keobjektifan

masalahnya tulisan dapat dibedakanmenjadi tiga jenis, yakni: (1) tulisan ilmiah,

(2) tulisan populer, dan (3)tulisan fiktif.

3

Permasalahan yang disajikan melalui tulisan yang bersifat ilmiahbetul-

betul objektif, sebab permasalahan tersebut biasanya sudah ditelitidengan

seksama, baik melalui penelitian di lapangan, di laboratorium,maupun dengan

cara mengkaji buku-buku sumber yang relevan denganpermasalahan tersebut.

Selain itu, tulisan ilmiah disajikan secarasitematis, logis, dan bahasanya lugas.

contoh tulisan ilmiah, atau lebihsering disebut dengan KTA, Karya Tulis

Akademik, atau KTl, Karya Tulisllmiah, itu adalah skripsi, tugas akhir, projek

akhir, makalah,laporanpraktikum, tesis, buku teks, dan disertasi.

Seperti halnya tulisan ilmiah, tulisan populer pun sejatinyadisajikan secara

sistematis, dengan bahasa yang lugas, tetapi kelogisandan kelugasannya masih

dapat dipertanyakan.Kelogisan karangansemi-ilmiah atau tulisan populer masih

dapat dipertanyakan.Karenatulisan semacam ini dibuat penulisnya tanpa

penelitian yang seksama. Data yang dikemukakannya cenderung diwarnai oleh

pendapatnyasendiri, walaupun mungkin saja apa yang dikemukakannya itu

dapatdibuktikan kebenarannya.

Pada tulisan fiktif, cerita dan fakta yang disajikan betul-betulsangat

diwarnai oleh subjektivitas dan imajinasi pengarangnya, sehinggapenafsiran

pembaca terhadap masalah tersebut dapat beraneka ragam.Hal tersebut lebih

diperkuat dengan bahasa yang dipergunakannya.Karangan fiktif cenderung

mempergunakan ragam bahasa yang bersifatkonotatif.contoh tulisan fiktif sering

berupa puisi, cerpen, novel, dandrama, serta skenario film.

Berdasarkan isi dan sifatnya, tulisan terdiri atas: (1) naratif, (2)deskriptif,

(3) ekspositorik, (4) persuasif, dan (5) argumentatif. Karenasebuah tulisan

dibentuk oleh serangkaian alineal paragraf, makapenjenisan tulisan berdasarkan

hal tersebut dapat ditinjau dari komposisialineanya.Jika semua atau sebagian besar

lulisan dibentuk oleh alinea naratif, maka tulisan itu merupakan tulisan

naratif.Begitu juga bentuktulisan lainnya.Tulisan naratif merupakan sebuah

tulisan yang sebagian besarberisi cerita.Meskipun di dalamnya terdapat gambaran-

gambaran untukmelengkapi cerita tersebut, namun secara utuh tulisan tersebut

bersifatcerita.

4

C. Fungsi Tulisan

Seperti sudah dikemukakan sebelumnya bahwa penulis pasti memiliki tujuan

tertentu dengan tulisannya.Denganmengacu padatujuan yang hendak

dikemukakan penuris merarui turisannya, fungsitulisan dapat diidentifikasi antara

lain sebagai alat untuk: (1) menginfomasikan sesuatu kepada pembaca, (2)

meyakinkan pembaci,(3)mengajak pembaca, (4) menghibur pembaca, (5)

melarang ataumemerintah pembaca, (6) mendukung pendapat orang lain, dan

(7)menolak atau menyanggah pendapat orang lain.

D. Jenis Karya Tulis Akademik

Karya tulis akademik (selanjutnya disingkat dengan KTA) yang dimaksud di

sini adalah karya tulis yang biasa disusun oleh masyarakat akademik atau sebagai

tugas-tugas yang bertalian dengan kegiatanakademik pada suatu jenjang

pendidikantinggi.Karena itu karya tulis akademik dapat berupa karya tulis mulai

yang sederhana sampai dengan karya tulis yang kompleks.Jenis KTA meliputi:

makarah, artiker, kertas kerja, raporan penelitian, raporan praktikum, raporan

buku yang merupatan tugas-tugas yang diberikan seiring dengan proses kegiatan

akademik.

Laporan buku biasanya berupa penugasan dari dosen.Selain itu ada KTA

yangmerupakan prasyarat penyelesaian suatu jenjang pendidikan tinggi. Misalnya,

jenjang,Diploma lll, Diploma lV ,dengan namanya yang bervariasitugas Akhir,

proyek Akhir, dan ada juga yang menggunakan istilah [KTI (Karya Turis ilmiah);

sedangkan ,program/Jenjang strata l, ll, dan III namanya hampir seragam di

berbagai PT, skripsi (untuk menyelesaikan program/ jenjang S-1 gelar

sarjana),tesis (untuk menyelesaikan jenjang/ program S-2, bergelar Master atau

Magister),dan Disertasi (untuk jenjang S-3, untuk meraih gelar Doktor).

E. Bagian-bagian Karya Tulis Akademik

Secara umum bagian-bagian karya tulis akademik dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian yakni: bagian depan,bagian tengah,dan bagian belakang.

Kelengkapan dan urutan untuk setiap bagian KTA (skripsi,tugas akhir,proyek

akhir,dan karya tulis ilmiah) disamping ada keseragaman juga terdapat

5

keberagaman.Keberagaman ini ditandai dengan adanya aturan setempat-

selingkungan yang berlaku khusus pada suatu lengbangga pendidikan. Misalnya

apayang berlaku di STPD pada suatu lembaga pendidikan. Mislanya, apa yang

berlaku di STPD mungkin bebeda dengan yang berlaku di STBA.

Apa yang menjadi ketentuan di poltekes bias ada perbedaan dengan apa yang

berlaku di polban,misalnya.Berikut ini adalah rincian bagian bagian KTA yang

akan dijelaskanserba singkat satu per satu.

1) Bagian depan: sampul depan, halaman sampul, daftar isi, katapengantar,

halaman persembahan, halaman persetujuan, halamanpengesahan,

halaman daftar tabel, daftar gambarlgrafik, dan daftarlampiran-serta

abstrak.

2) Bagian tengah meriputi seluruh isi karya tulis mulai bab I, pendahuluan

sampai dengan bab terakhir, misalnya, bab V, yangberisi simpulan dan

saran.

3) Bagian belakang meliputi: lembar daftar pustaka, biodata

penulis,lampiran-lampiran, dan sampul belakang.

Berikut ini akan dijelaskan serba ringkas mengenai ketentuanpembuatan

bagian-bagian KTA mulai dari sampul deparisampai denganlampiran, dan sampul

belakang.

1. Bagian Depan

a. Lembar Sampul

Bagian paling depan sebuah KTA adalah lembar sampur. Lembarsampul dapat

dibedakan atas lembar sampul luar dan lembar sampuldalam. Pada dasarnya, isi

rembar sampul, baik luar maupun daram samasaja, lazimnya berisi hal-hal sebagai

berikut:

1. Judul tulisan yang dituris dengan huruf kapitar semuanya;

2. Pernyataan tentang bentuk atau nama tulisan (ktai yang dibuat, misalnya,

skrlpsl, tugas akhir, tesis ditulis dengan nurufkapital semuanya;

3. Pernyataan tentang maksud-tujuan pembuatan tulisan (kta), ditulisdengan

huruf kecil, kecuali huruf awal kata tulisan judul dan yangdianggap perlu;

4. Logo atau lambang pt;

5. Identitas penulis, meliputi nama dan nim;

6

6. Lembaga-lembaga (fakurtas, jurusan, prodi), ditulis dengan huruf awal

kapital;

7. Identitas-nama lembaga perguruan tinggi, ditulis dengan huruf kapital

semua;

8. Nama kota tempat lembaga berada, ditulis dengan huruf kapital semua;dan

9. Angka tahun pembuatan KTA, dituris pada baris paring bawah.

Penulisan lembar sampul dapat dibedakan atas dua macam yakni, sistem

lurus dan sistem simetris.pada lembar sampul yang ditulis dengan sistem lurus,

semua pernyataan ditulis lurus dari margin sebela kiri; sedangkan yang

menggunakan sistem simetris bertolak pada tengahhalaman, kemudian diatur

panjang ke kiri dan ke kanan secara simetris.

Penulisan dengan sistem lurus terasa kurang indah.hanya untuktulisan

ilmiah yang disusun sebagai syarat akademik segi keindahanaiau artistik biasanya

diabaikan, sebab dikonsumsi oleh pembaca yangsangat terbatas, tidak

dipublikasikan secara meluas.agar lebih dipahami, berikut ini disajikan contoh

penulisanlembar sampul, baik yang ditulis dengan sistem lurus maupun system

simetris.

. Catatan:seiring dengan penggunaan teknologi komputer, kapitalisasi pengunaan

huruf capital semua untuk sampul kita : judul,nama,dan nama unsur lembaga pt,

bisa dipertimbangkan pengunaan huruf kapital untuk huruf awal kata,tetapi

dengan penggunaan ukuran lebih besar, misalnya,roman 18,tahoma 18,atau areal

16. Hal ini ditetapkan melalui ketentuan internal pt,dalam panduan penulisan

kita.

Variasi penulisan judul dapat dilakukan dengan cara membedakan ukuran

font-huruf pada bagian judul, nama penyusun, atau lembaga PT. nama unsur

Misarnya, untuk bagian-bagian tersebut memakai ukuran 18 pt. Sedangkan

bagian-bigian hurufnya lebih kecil.

7

b. Kata Pengantar

Kata pengantar berfungsi mengantarkan pembaca kepada isi tulisan.oleh

sebab.itu, kata p-engantar hendaknya berisi pernyataan_ pernyataan yang dapat

menggambarkan isi tulisan tersebut. Kata pengantar pada umumnya berisi:

1. Ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT;

2. Gambaran umum materi yang diuraixan;

3. Gambaran umum tentang cara memahami materi yang diuraikan;

4. Mendorong membangkitkan minat orang untuk membaca tuntas;

5. Ucapan terima kasih, apresiasi kepada pihak-pihak yang membantu;

6. Harapan akan manfaat dari materi yang disajikan baik bagi penulis,

pembaca, atau pihak lain yang relevan;

7. Harapan penulis akan adanya kritik membangun dari pembaca.

Adapun ketentuan-ketentuan pembuatan kata pengantar adalah sebagai

berikut:

1. Kata pengantar harus dibuat pada haraman yang utuh, jangan

bersambung dari halaman sebelumnya.

2. Perkataan "kata pengantar" harus dituris dengan huruf kapital semuanya.

3. Perkataan "kata pengantar" harus ditulis di tengah-tengah halaman,

jika lembar sampul dituliskan dengan sistem simetris aiau dituliskan

di margin kiri bila ditulis dengan sistem lurus.

4. Tuliskan nama kota, tanggal, bulan, dan tahun penulisan, serta

perkataan Penulis atau Penyusun di sebelah kanan bawah setelah

isi Kata Pengantar selesai dituliskan.

5. Halaman kata pengantar dinomori dengan angka romawi kecil dibagian

bawah tengah.

c. Daftar lsi

Di dalam tulisan ilmiah, daftar isi memiliki peranan yang cukup

penting, terutama bagi pihak pembaca. Dengan membaca daftar isi, pembaca akan

mengetahui gambaran permasalahan yang dikemukakan

penulis dengan agak terinci. Hal ini sangat membantu pembaca dalam hal mencari

bagian-bagian tulisan yang diperlukan. Selain itu, pembaca pun akan terbantu

8

dalam memahami isi tulisan. Permasalahan yang luas akan cukup mudah

dipahami, apabila dibagi atas bagianbagian yang lebih atau khusus.

Ketentuan penulisan daftar isi adalah sebagai berikut:

1) Daftar lsi harus ditulis pada halaman yang utuh, halaman baru.

2) Perkataan DAFTAR lSl harus ditulis dengan huruf capital semuanya.

3) Perkataan Daftar lsi harus ditulis di bagian tengah atas halaman atau di

sebelah kiri atas bergantung pada sistem penulisan lembar sampul.

4) Pada sebelah kanan atas, di bawah perkataan daftar isi tuliskan kata

"halaman" dengan huruf kecilsemuanya.

5) Tuliskanlah semua judul beserta subjudulnya secara berurutan, tanpa

nomor urut .

6) Hubungkan judul/ subjudul dengan nomor halamannya dengan tanda titik-

titik.

7) Nomor halaman Daftar lsi dengan angka Romawi kecil di bagian bawah

tengah halaman.

d. Daftar Tabel/ Bagan/ Grafik

Jika di dalam tulisan yang kita susun terdapat banyak tabel/ bagan/ grafik

hendaknya kita buat daftarnya, agar memudahkan pembaca untuk mengecek tabel/

bagan/grafik yang dibutuhkannya.Ketentuan pembuatan daftar tabel/ bagan/ grafik

adalah sebagaiberikut:

1) Daftar tabel/ bagan/ grafik harus ditulis pada halaman yang utuh.

2) Perkataan DAFTAR TABEl BAGAN/ GRAFIK ditulis dengan huruf

kapital.

3) Perkataan "daftar tabel bagan/ grafik" ditulis di tengah atas halaman atau

di margin kiri atas, bergantung pada sistem penulisan lembar sampul.

4) .Di bawah-kanan perkataan "daftar tabel/ bagan/ grafik', ditulis kata

"halaman" dengan huruf kecil semuanya.

5) Setiap tabel/ baganl grafik yang terdapat di datam tutisan secara berurut,

mulai dari nomor tabel/ bagan/ grafik terkecil terbesar.

6) Hubungkan setiap judul tabel/ bagan/ grafik dengan nomor halamannya

dengan titik-titik.

9

7) Daftar tabel/bagan/ grafik dinomori halaman dengan angka Romawi kecil

di bagian tengah bawah.

e. Daftar Lampiran

Bila di akhir tulisan kita melampirkan banyak hal, maka harus

pula kita buat daftarnya dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Halaman "daftar lampiran" dibuat pada halaman yang utuh.

2) Tuliskanlah perkataan "daftar larnpiran,,dengan huruf kapital secara

simetris atau dimulai dari margin sebelah kiri.

3) Di sudut sebelah kanan halaman di bawah perkataan “daftar lampiran"

tuliskanlah halaman dengan huruf kecil.

4) Tuliskanlah semua lampiran yang ada secara berurut, nomor urut.

5) Hubungkanlah setiap judul lampiran dengan halamannya dengan. tanda

titik.

6) Halaman "daftar lampiran" diberi nomor halaman dengan angka arab di

bagian bawah tengah halaman.

f. Lembar Abstrak Tulisan

Di dalam KTA, abstrak dapat diartikan ringkasan atau ikhtisar tulisan.

Abstrak dibuat untuk lebih memudahkan pembaca mengetahui hal-hal penting

yang terdapat pada KTA itu. Pembuatan abstrak atau ada juga yang menggunakan

istilah ekstraks biasanya hanya dilakukan pada KTA yang disusun sebagai

prasyarat akademik dengan permasalahan yang cukup luasi kompleks, misalnya:

skripsi, proyek akhir, tesis, dan disertasi. Lembar abstrak atau ekstrak dibuat

dengan ketentuan-ketentuan berikut:

1) Perkataan abstrak/ ekstrak ditulis pada halaman utuh.

2) Perkataan abstrak/ ekstrak ditulis dengan huruf kapital di bagian atas

tengah halaman atau dimulai pada margin sebelah kiri, bergantung pada

sistem penulisan lembar sampul.

3) Penulisan abstrak/ ekstrak tidak melebihi dua halaman.

4) Penomoran lembar abstrak dengan angka Romawi kecil di bagian bawah

tengah halaman.

10

2. Bagian Tengah KTA

Bagian tengah tulisan dalam hal ini memuat keseluruhan isi KTA.Isi

tulisan bisa beragam,bergantung,pada keluasan permasalahan yang dikemukakan

dalam KTA. Bila permasalahannya cukup luas, misalnya, permasalahan di dalam

skripsi/ tesis/ tugas aikhir, bagian tengah KTA biasanya terdiri dari beberapa bab.

Setiap bab, berisi hal-hal sebagai berikut. Misalnya,BAB I pendahuluan, Bab ll,

Landasan teoritis, Bab lll, Analisis Data, Bab IV, Simpulan dan Saran.

Setiap bab tersebut terdiri atas sub-subbab. Tetapi, bila permasalahannya

tidak terlalu luas, misalnya, permasalahan dalam sebuah makalah, maka bagian

tengahKTA hanya metiputi: bagian permasalahan (sebagai pendahuluan), bagian

data, bagian pemecahan masalah, dan bagian penutup.Ada empat hal penting yang

harus diperhatikan dalam penulisan bagian tengah-isi. KTA adalah penomoran

halaman,pengutipan,penyajian data,sistematika penulisan judul,dan sub judulnya.

a. Penomoran Halaman

Semua bagian tengah halaman KTA, mulai dari bab I (pendahuluan) sampai

dengan bab terakhir yang lasimnya berupa bab simpulan dan saran, dinomori

dengan angka Arab, yakni angka: 1, 2, 3, 4, dst. di sudut kanan atas haraman.

sedangkanhalaman yang berjudul bab, maksudnya halaman yang ada judul bab,

maka nomor halaman dituliskan di tengah bawah halaman. Halaman lanjutannya

bernomor halaman di sebelah kanan atas.Penomoran halaman berlaku mulai dari

halaman pertama Bab I sampaidengan halaman akhir lampiran.

b. Pengutipan

Pengutipan dalam penulisan karya tulis akademik (KTA) merupakan sesuatu

yang lumrah, bahkan bisa dikatakan sebuah keharusan. Pengutipan biasa

dibedakan menjadi dua, yaitu dari segi cara dan kuantitasnya. Dari segi caranya:

ada kutipan langsung dan tidak langsung; kedua, dari segi kuantitasnya, kita

kenal ada kutipan pendek dan kutipan panjang.

Kutipan langsung artinya, si penulis mengutip suatu pendapat, teori, data,

atau definisi secara langisung apa adanya, seperti tercetak pada sumber kutipan,

tanpa perubaian sedikit pun. sedangkan kutipan tidak langsung, maksudnya

adarah si penulis hanya mengutip inti sari gagasan, pokok pikiran seorang pakar,

misarnya, sedangkan redaksinya merupakan redaksi-kalimat si penulis.

11

Kutipan panjang adalah kutipan yang panjangnya terdiri dari lima baris

atau lebih. Sedangkan kutipan pendek adalah kutipan yang panjangnya hanya

terdiri dari empat baris atau kurang.

Perlu dipahami, ada perbedaan daram cara menuliskan kutipan Panjang

dan pendek.

Kutipan pendek, panjang kutipan empat baris atau Kurang; kutipan

diketik dengan spasi ganda/dua spasi, sama dengan jarak ketika KTA, kutipan

diapit oleh tanda kutip; dan kutipan diserangkaikan dengan kalimat penulis.

sedangkan kutipan pajang,panjang kutipan terdiri dari lima baris atau lebih;

kutipan diketik dengan spasi rapat/ satu spasi; kutipan, ditempatkan pada alinea

tersendiri, dan kutipan tidak diapit tanda kutip.

Karya tulis akademik umumnya diketik dengan spasi rangkap atau dua spasi

atau satu setengah spasi. sedangkan kutipan panjang diketik dengan spasi rapat/

satu spasi, tanpa tanda kutip.

c. Penyajian Data

Data baik berupa angka maupun fakta biasanya disajikan dalam

bentuk tabel, grafik, atau diagram. Bila data disajikan dalam tabel, maka

harus diperhatikan empat hal, yaitu: nomor tabel, judul tabel, sajian data,

dan sumber data. Contohnya:

d. Sistematika Penulisan Judul dan Subjudul

1. Judul setiap bab ditulis dengan huruf kapital, bernomor bab, dituliskan di

tengah atas halaman atau di margin sebelah kiri.

2. Judul bab baru ditulis pada halaman yang utuh, bernomor halaman di

tengah bawah.

3. Subjudul ditulis dengan huruf awalnya berhuruf kapital, kecuali kata

hubung, kemudian digaris bawahi kata per kata.

4. sub dari subjudul ditulis dengan huruf awal kapital tidak

Digaris bawahi melainkan dicetak tebal.

12

3. Bagian Betakang KTA

Bagian belakang KTA, lazimnya terdiri atas Daftar pustaka, Riwayat

Hidup penulis, dan lampiran-lampiran. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu

secara ringkas-lengkap.

a. Daftar pustaka

Pembuatan daftar pustaka merupakan bagian pekerjaan dalam penulisan

ilmiah. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan etika ilmiah bagi seorang

penulis karena penulisannya -didasarkan atas sejumlah informasi atau teori yang

diperorerr dari sumber-sumber lain. pembuatan daftar pustaka sangat erai

kaitannya dengan pungutipan di dalam isi tulisan (lihat bahasan pengutipan).

Sumber-sumber pustaka yang dapat dimanfaatkan dalam penulisan ilmiah

meliputi sumber tercetak maupun elektronik. Ragam sumber itu melipti buku dan

publikasi yang serupa, artikel dan publikasi lain dalam cetakan brkala

prosiding,pusat sistem informasi (katalog perpustakaan, database bibliografi, dan

sumber elektronik lain),indeks (surat kabar,majalah,dan jurnal),biblografi(daftar

yang berhubungan dengan publikasi dan material lainnya), koleksi abstrak (artikel

jurnal dan leturatur lainnya),panduan (guide), kaus,ensiklopedia,sumber

biografi,buku tahunan (yearbook), almanak (publikasi tahunan berisi data

khususnya statistik tentang berbagai subjek),atlas (koleksi peta),gezetter

(informasi geografis),sumber-sumber statistik, CD-ROM,kaset,dsb.

secara konvensi internasional, ada lima gaya pendokumentasian yang

dikenal umum bergantung pada disiplin keilmuan dan kebijakan lembaga

pendidikan yang diambil.

1. APA (American Psychological Association).

2. MLA (Modern Language Association).

3 CMS (The Chicago Manuat of Style).

4. CBE (Council Biology Editors).

5. COS (Columbia Online Style).

b. Adaptasi pendaftarpustakaan di lndonesia

Pada bagian sebelumnya kita sudah dapat mengenal beberapa gaya

pendaftarpustakaan yang berlaku di dunia internasional. Selanjutnya di sini akan

13

penulis sampaikan pula berbagai hal teknis yang disesuaikan dengan Ejaan yang

Disempurnakan.Di indonesia gaya yang diadaptasi adalah gaya APA.

1) Ketentuan-ketentuan penulisan daftar pustaka, diatur sebagai berikut:

a. Halaman Daftar Pustaka dibuat pada halaman yang utuh-baru;

b. Perkataan DAFTAR PUSRAKA ditulis dengan huruf kapital semua

secara simetris atau dimulai pada margin sebelah kiri, bila sampul KTA

ditulis dengan sistem lurus;

c. Pernyataan nama penuiis di dalam Daftar pustaka ditulis tanpa gelar

akademik;

d. Unsur daftar pustaka tidak diberi nomor atau alfabet untuk mengurutkan;

e. bila nama terdiri atas dua unsur atau lebih, susunannya dibalik, dan

seterah unsur semua nama dibarik, kemudian disusun secara alfabetik:

f. Halaman Daftar pustaka dinomori dengan angka Arab di bagian tengah

bawah, dan halaman lanjutannya ditempatkan di sudut Kanan atas.

2) Cara Penyusunan Daftar pustaka

Susunan penulisan Daftar pustaka diatur sebagai berikut:

a. sumber dari buku

(1) nama penulis,

(2) tahun penerbitan/ terbit,

(3) judut tulisan/ nama judul buku (dicetak miring)

(4) edisi/ cetakan buku (bila ada)

(5) kota tempat penerbit buku (titik dua (:))

(6) nama penerbit

Beberapa ketentuan:

Jika nama pengarang terdiri atas dua unsur atau lebih, pindahkan unsur nama

yang paling belakang ke depan, ikuti denjan koma,kemudian ikuti dengan

unsur-unsur nama lainnya, dan ikuti pula dengan tanda titik.

Jika pengarang terdiri atas dua orang, tuliskanlah keduanya, unsur nama

pengarang yang pertama dibtlik, nama kedua ditulis tetap, tambahkan kata dan

kemudian diikuti dengan tanda titik.

14

Jika pengarang ada tiga orang atau lebih, tuliskan-balikkan nama pengarang

yang pertama saja, nama kedua dan selanjutnya tidak dituliskan, diganti

dengan dkk.

Jika nama pengarang terdiri atas dua unsur atau lebih tetapi unsur yang terakhir

berupa singkatan, ketentuan penulisan-nya seperti berikut:

Jika tulisan yang kita jadikan acuan itu tidak mencantumkan nama pengarang,

maka turiskanrah terrebih dahuru nama rembaga yang menerbitkan tulisan

tersebut.

Jika ada dua buah tulisan atau lebih yang diambil dari pengarang yang sama,

maka nama pengarang cukup ditulis sekali. Untuk judul tulisan/ buku kedua,

ketiga, dst. Nama pengarang (yang sama itu) diganti dengan tanda hubung (-)

sebanyak delapan buah yang diketik dari margin sebelah kiri, kemudian diakhiri

dengan titik.

Jika tulisan yang kita acu disusun oleh editor, maka di belakang penyusun

tersebut tuliskan kata (editor) atau (Ed) di dalam kurung.

Jika ada dua tulisan atau lebih diambil dari pengarang yang sama penulisannya

tahun penerbitannya didahulukan yanglebih awal.

Jika ada dua buah tulisan atau lebih dari pengarang yang sama dan diterbitkan

pada tahun yang sama, maka jadikanlah huruf awal judul tulisan sebagai

patokan awal penulisannya.Kemudian di berakang tahun penerbitan diberikan

abjad secara alfabetis.

Jika tulisan yang dijadikan bahan acuan tidak bertahun,maka setelah nama

pengarang dituliskan pernyataan ”tanpa tahun” diikuti tanda titik.

15

Setelah penulisan tahun penerbitan, maka tuliskanlah judul tulisan (buku atau

artikel). Setiap huruf awal kata judul buku atau artikel ditulis dengan huruf

kapital, kecuali konjungsi (kata sambung) dan preposisi (kata depan). Untuk

buku-buku yang dipublikasikan, setiap kata dalam judul itu dicetak miring. Bila

tulisan itu berupa artikel dari majalah atau surat kabar maka judul tulisan itu

harus diapit dengan tanda kutip/ petik ("..........").

Di belakang judul tulisan (buku), setelah tanda titik tuliskan Kata Edisi/ cetakan

buku itu (bila ada), kemudian tuliskan kota tempat penerbitan buku, diikuti

dengan titik dua.

Setelah itu, tuiiskan nama penerbit buku itu atau nama lembaga yang menerbitkan

buku tersebut, tetapi bila nama lembaga telah dituliskan (mengganti nama

pengarang) tidak perlu dituliskan kembali.

b. sumber dari majalah

(1) nama pengarang

(2) tahun penerbitan/ terbit

(3) judul tulisan/ artikel (diberi tanda kutip).

(4) nama majalah (dicetak miring, awali kata Dalam...)

(5) bulan penerbitan

(6) tahun kesekian majalah tersebut terbit

(7) nomor penerbitan majalah

(8) kota tempat majalah terbit

Ketentuan:

Tuliskan nama pengarang (ikuti tanda titik), tahun penerbitan (ikuti tanda titik),

judul tulisan/ artikel (apit tanda petik, ikuti tanda titik), nama majalah dicetak

miring (awali kata ,,dalam', ikuti nama majalah, ikuti tanda titik), bulan, nomor,

dan tahun penerbitan (di dalam tanda kurung, ikuti tanda titik), nomor majalah

(ikuti tanda titik), dan tuliskan nama kota tempat majalah tersebut diterbitkan

(ikuti tanda titik).

16

c. sumber dari surat kabar

(1) nama penulis/ pengarang

(2) tahun penerbitan

(3) judul tulisan/ artiket (diberi tanda kutip)

(41 nama surat kabar (dicetak miring, awali kata Dalam...)

(5) tanggal dan bulan penerbitan

(6) kota tempat terbit surat kabar

Ketentuan:

Tuliskan nama penulis (ikuti tanda titik) tahun penerbitan (ikuti tanda titik),

judul tulisan/ artikel (diapit tanda kutip), tuliskan nama surat kabar (dicetak

miring, akhiri titik, atau garis bawahi bila dalam tulisan tangan atau

menggunakan ketikan manual), ikuti tanda titik, waktu/ tanggal bulan

penerbitan (ikuti titik), dan kota tempat surat kabar terbit (ikuti tanda titik).

d. dari internet

(1) nama pengarang

(2) tahun pembuatan

(3) judul tulisan

(4) alamat web

(5) waktu akses

Perhatikanlah apakah .informasi yang kita kutip itu karya perseorangan, karya

korektif, atau berupa artiker jurnal,artikel dari majalah/ surat kabar atau kiriman

e-mail.

Beberapa ketentuan:

Bila Karya perseorangan, penulisannya sebagai berikut:

Penuris/ penyunting, (Tahun). Judul tulisan (dicetak miring). Edisi, jenis media,

Tersedia alamat di internet. [Tanggal diakses]

17

Bila artikel surat kabar, cara penulisannya sbb.

Nama penuris. (tahun, tanggal, bulan). Judul artikel. Nama surat kabar [jenis

media], nomor halaman,Tersedia alamat di internet [Tanggat diakses]

Bila info-pesan dari e-mail, cara penyusunannya sebagai berikut:

nama pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan) judul pesan.

E-mail kepada penerima(alamat e-mail penerima).

3) Jarak Spasi pengetikan Daftar pustaka

Bila jarak pengetikan KTA dua spasi, maka pengetikan isi DAFTAR

PUSTAKA pun berjarak dua spasi. Tetapi, bila suatu isi “daftar pustaka" itu

bersambung, lebih dari satu baris, maka berilah jarak satu spasi, dan pengetikan

baris kedua sambungan itu dilakukan setelah satu tabulasi/ tujuh sampai

sepuluh ketuk dari margin sebelah kiri.

c. Pembuatan Lampiran

Bila akan menyusun lampiran, harus kita perhatikan hal-hal berikur,

1. Kata lampiran ditulis di bagian atas tengah lampiran.

2. Kata LAMPTRAN ditulis dengan huruf kapital semua, sedangkan nomor

lampiran ditulis dengan angka Arab. Misalnya, LAMPTRAN 7.

3. Judul lampiran ditulis di bawah nomor lampiran dengan huruf kapital

semua.

4. setiap lampiran dinomori dengan angka Arab di sudut Kanan atas halaman.

5. Nomor halaman merupakan nomor urut kelanjutan dari nomor halaman

sebelumnya.

d. Riwayat Hidup penulis

Riwayat hidup penulis dapat dituliskan dengan dua cara.

Pertama, ditulis secara narasi; kedua, dituliskan dengan cara pointer atau garis

besar.

18

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

I. Kesimpulan

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk

bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu, meyakinkan, menghibur

Berdasarkan keobjektifan masalahnya tulisan dapat dibedakanmenjadi tiga jenis,

yakni: (1) tulisan ilmiah, (2) tulisan populer, dan (3)tulisan fiktif.

Fungsitulisan dapat diidentifikasi antara lain sebagai alat untuk: (1)

menginfomasikan sesuatu kepada pembaca, (2) meyakinkan pembaci,(3)mengajak

pembaca, (4) menghibur pembaca, (5) melarang ataumemerintah pembaca, (6)

mendukung pendapat orang lain, dan (7)menolak atau menyanggah pendapat

orang lain. Karya tulis akademik (selanjutnya disingkat dengan KTA) yang

dimaksud di sini adalah karya tulis yang biasa disusun oleh masyarakat akademik

atau sebagai tugas-tugas yang bertalian dengan kegiatanakademik pada suatu

jenjang pendidikantinggi.

II. Saran

Dengan adanya pembelajaran menulis makalah ini,para mahasiswa sudah

mampuh menciptakan suatu karya tulis yang lebih baik dan benar.Jangan pernah

mengacukan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam karya tulis. Jika ingin

menciptakan suatu karya ilmiah yang utuh,baik,dan benar, pembaca harus selalu

membuatnya berdasarkan langkah-langkah yang telah ditetepkan.

19

DAFTAR PUSTAKA

Nurjamal,Daeng dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Cetakan 2. Bandung: CV

Alfabeta.

20