UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas...

28
Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI Undang – undang Dasar 1945 MODUL 2 UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Reviewer: Dr. Umasih, M.Hum. MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT (UPKP) APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BADAN POM 2015

Transcript of UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas...

Page 1: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 0

MODUL 2

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Reviewer: Dr. Umasih, M.Hum.

MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT (UPKP)

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BADAN POM 2015

Page 2: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 1

Modul 2 UNDANG-UNDANG DASAR 1945

A. Pendahuluan Setiap negara memiliki undang-undang dasar yang berfungsi sebagai salah

satu sumber peraturan yang ada di negara tersebut. Begitu pun dengan negara

Indonesia, tentu memiliki undang-undang dasar. Undang-undang dasar negera

Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-undang dasar bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar.

Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan

demikian, setiap produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah,

peraturan presiden, bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah haruslah

berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi. Menurut Pasal 2 UU

No. 10 Tahun 2004, semua peraturan perundang-undangan tersebut harus dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan muaranya adalah

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara.

Sebagai bagian Badan POM, semua pegawai negeri sipil Badan POM perlu

memahami Undang-Undang Dasar 1945. Pemahaman tersebut diperlukan untuk

mendukung kerja di setiap satuan kerja yang ada di Badan POM. Atas`dasar itu, materi

tentang Undang-Undang Dasar 1945 menjadi bagian dari materi Ujian Dinas dan Ujian

Penyesuaian Kenaikan Pangkat (UPKP) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan POM.

B. Deskripsi Singkat

Mata pelajaran ini membahas tentang pengertian, fungsi, kedudukan, dan sejarah pembentukan UUD 1945, pembukaan UUD 1945, kandungan UUD 1945, serta UUD 1945 dalam pelaksanaannya.

C. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta diharapkan dapat menarapkan UUD 1945 dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. D. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Setelah mempelajari modul ini, para peserta mampu: 1) menjelaskan pengertian, fungsi, kedudukan, dan sejarah perkembangan UUD

1945; 2) menjelaskan makna tiap-tiap Alinea Pembukaan UUD 1945; 3) menjelaskan hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pasal-pasal dalam

UUD 1945; 4) menjelaskan Peraturan Perundang terkait dengan PNS.

Page 3: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 2

E. Materi Bahasan

Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri atas4 (empat) kegiatan belajar:

1) Pengertian, Fungsi, Kedudukan, dan Sejarah Perkembangan UUD 1945

2) Pembukaan UUD 1945;

3) Kandungan UUD 1945;

4) Peraturan Perundang-undangan Terkait dengan PNS

F. Uraian Materi Kegiatan Belajar 1: PENGERTIAN, FUNGSI, DAN KEDUDUKAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 1. Pengertian

Konstitusi atau Undang-undang Dasar (bahasa Latin: constitutio) dalam

negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum pemerintahan yang dituangkan

dalam dokumen tertulis. Konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik

dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban

pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan

hak kepada warga masyarakatnya.

UUD 1945 ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Konstitusi Republik Indonesia. UUD 1945

mengikat pemerintah, lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga setiap

warga negara Indonesia dimanapun mereka berada serta setiap penduduk yang

berada di wilayah Negara Republik Indonesia.

UUD 1945 merupakan hukum dasar yang tertulis. Selain UUD 1945 terdapat

hukum dasar yang tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak tertulis tersebut merupakan

aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara

dikenal dengan nama ‘Konvensi’.

Meskipun Konvensi juga merupakan hukum dasar (tidak tertulis), tetap tidak

boleh bertentangan dengan UUD 1945. Konvensi merupakan aturan pelengkap atau

pengisi kekosongan hukum yang timbul dan terpelihara dalam praktek

penyelenggaraan ketatanegaraan, karena Konvensi tidak terdapat dalam UUD 1945.

Contoh konvensi ketatanegaraan yang masih dipelihara selama ini adalah setiap

tanggal 16 Agustus, Presiden RI menyampaikan pidato pertanggungjawaban kepada

Dewan Perwakilan Rakyat.Praktek yang demikian tidak diatur dalam UUD 1945,

namun tetap dijaga dan dipelihara dalam praktek penyelenggaraan kenegaraan

Republik Indonesia.

Page 4: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 3

Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma, dan aturan-aturan

yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut di atas.

2. Fungsi UUD 1945 Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis. Dengan

demikian setiap produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah,

peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah

haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada

akhirnya kesemuanya peraturan perundang-undangan tersebut harus dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945, dan muaranya adalah

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara (Pasal 3 UU No. 12

Tahun 2011).

Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata urutan

perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia menempati kedudukan

yang tertinggi.

Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol,

dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah

sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi, dan pada akhirnya apakah

norma-norma hukum tersebut bertentangan atau tidak dengan ketentuan UUD 1945.

3. Kedudukan UUD 1945 Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari

keseluruhan produk hukum di Indonesia. Produk-produk hukum seperti undang-

undang, peraturan pemerintah, atau peraturan presiden, dan lain-lainnya, bahkan

setiap tindakan atau kebijakan pemerintah harus dilandasi dan bersumber pada

peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan ketentuan UUD 1945.

Berdasarkan Undang-undangan Nomor: 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, jenis dan hierarki Peraturan

Perundang-undangan terdiri dari:

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

4) Peraturan Pemerintah;

5) Peraturan Presiden;

6) Peraturan Daerah Provinsi; dan

Page 5: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 4

7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Hierarki tersebut mencerminkan kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan.

Selain jenis Peraturan Perundang-undangan di atas, mencakup juga

peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan

Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau

komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas

perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur,

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa

atau yang setingkat.

Peraturan Perundang-undangan diakui keberadaannya dan mempunyai

kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-

undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.

Apabila Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka dilakukan pengujiannya oleh

Mahkamah Konstitusi. Sedangkan apabila Peraturan Perundang-undangan di bawah

Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang, pengujiannya

dilakukan oleh Mahkamah Agung. Tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi

dilakukan oleh DPR dan Presiden.

4. Sejarah Perkembangan Undang-Undang Dasar 1945

Awal mula terbentuknya Undang-Undang dasar 1945 tidak terlepas dari peran

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk

pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI inilah badan yang menyusun rancangan UUD

1945.

Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei sampai

dengan 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang “Dasar Negara”

yang diberi nama Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI

membentuk Panitia Sembilan yang terdiri atas9 orang untuk merancang Piagam

Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya

anak kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-

pemeluknya” maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945

yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI).

Page 6: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 5

Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat

(KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945

Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan

Kemerdekaan (BPUPKI). Nama Badan ini tanpa kata “Indonesia” karena hanya

diperuntukkan untuk tanah Jawa. Di Sumatera ada BPUPKI untuk Sumatera. Masa

Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan

UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Dalam perkembangan selanjutnya, sejarah UUD 1945 mengalami perjalanan

yang dinamis, seperti yang dikemukakan berikut ini.

a. Periode Awal Berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949) Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan

sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan

mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16

Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR

dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-

Presidensiel (“Semi-Parlementer”) yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan

perubahan sistem pemerintahan agar dianggap lebih demokratis.

b. Periode Berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer. Bentuk

pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri

atas negara-negara bagian yang masing masing negara bagian memiliki kedaulatan

sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya. Periode UUDS 1950 17 Agustus

1950 – 5 Juli 1959. Pada periode UUDS 50 ini diberlakukan sistem Demokrasi

Parlementer yang sering disebut Demokrasi Liberal. Pada periode ini pula kabinet

selalu silih berganti. Akibatnya, pembangunan tidak berjalan lancar. Masing-masing

partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya.

Setelah negara RI dengan UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal yang

dialami rakyat Indonesia selama hampir 9 tahun, rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS

1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan jiwa

Pancasila dan UUD 1945. Akhirnya. Presiden menganggap bahwa keadaan

ketatanegaraan Indonesia membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan

negara serta merintangi pembangunan semesta berencana untuk mencapai

masyarakat adil dan makmur. Atas dasar itu, pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden

Page 7: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 6

mengumumkan dekrit mengenai pembubaran konstituante dan berlakunya kembali

UUD 1945 serta tidak berlakunya UUDS 1950

c. Periode Berlakunya Kembali ke UUD 1945 (5 Juli 1959-1966) Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling

tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka

pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah

satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar,

menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.

Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, di antaranya:

Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua

DPA menjadi Menteri Negara, MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur

hidup, dan Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September

Partai Komunis Indonesia.

d. Periode UUD 1945 Masa Orde Baru (11 Maret 1966-21 Mei 1998) Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan

menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Pada masa Orde

Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat “sakral”, di antara melalui

sejumlah peraturan:

1) Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan

untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan

terhadapnya.

2) Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain

menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu

harus minta pendapat rakyat melalui referendum.

3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan

pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

e. Periode 21 Mei 1998-19 Oktober 1999 Pada masa ini dikenal masa transisi, yaitu masa sejak Presiden Soeharto

digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.

f. Periode Amandemen UUD 1945 Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan

(amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945

Page 8: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 7

antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan

pada kenyataannya bukan di tangan rakyat). Kekuasaan yang sangat besar pada

Presiden. Adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes” (sehingga dapat menimbulkan

multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara

negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.

Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar

seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi

negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan

perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan

kesepakatan di antaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap

mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya

lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta

mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.

Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan

(amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR, yaitu:

1) Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999: Perubahan Pertama UUD

1945

2) Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000: Perubahan Kedua UUD

1945

3) Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001: Perubahan Ketiga UUD

1945

4) Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002: Perubahan Keempat UUD

1945

Kegiatan Belajar 2: KANDUNGAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 1. Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 berisi pokok pikiran pemberontakan melawan

imperialisme, kolonialisme, dan fasisme, serta memuat dasar pembentukan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Pokok pikiran tersebut yang merupakan cita-cita

nasional dan cita-cita hukum bangsa Indonesia sebagai berikut :

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat

Page 9: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 8

Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawatan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada garis besarnya makna alinea-alinea Pembukaan UUD 1945 adalah:

Alinea I : terkandung motivasi, dasar, dan pembenaran perjuangan

(kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan

bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan).

Alinea II : mengandung cita-cita bangsa Indonesia (negara yang merdeka,

bersatu, berdaulat, adil, dan makmur).

Alinea III : memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya (menyatakan bahwa

kemerdekaan atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa).

Alinea IV : memuat tugas negara/tujuan nasional, penyusunan UUD 1945, bentuk

susunan negara yang berkedaulatan rakyat dan dasar negara

Pancasila.

2. Pasal-Pasal UUD 1945 Pokok-pokok pikiran dalam UUD 1945 itu dijelmakan dalam Pasal-pasal UUD

1945, dan cita hukum UUD 1945 bersumber atau dijiwai oleh falsafah Pancasila

sebagai dasar negara.Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang memuat dasar

falsafah negara Pancasila dengan Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945

merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan

Perubahan UUD 1945 (1999-2002) menyempurnakan aturan dasar seperti

tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara

demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan

aspirasi dan kebutuhan bangsa, antara lain sebagai berikut:

Page 10: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 9

a. Pada Pasal 1, UUD 1945 mengatur tentang bentuk dan kedaulatan yaitu bahwa

Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dengan

Kedaulatan berada di tangan rakyatdan dilaksanakan menurut Undang-Undang

Dasar. Pada pasal ini, dinyatakan secara tegas bahwa Negara Indonesia adalah

negara hukum.

b. Tatanan Negara diatur sebagai berikut:

1) Pasal 2 dan Pasal 3 mengatur tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

bahwa:

(1) MPR terdiri anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan

anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui pemilihan

umum (Pemilu).

(2) MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun dan segala putusan

MPR ditetapkan dengan suara yang terbanyak.

(3) MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD.

(4) MPR melantik dan memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden

2) Pasal 4 s.d. Pasal 16 mengatur tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara

bahwa:

(1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut

UUD. Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden. (Pasal 4)

(2) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang (RUU) kepada

DPR. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan

undang-undang. (Pasal 5)

(3) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang WNI, tidak pernah

mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk

melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

(Pasal 6)

(4) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung

oleh rakyat. (Pasal 6A)

(5) Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan

sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk

satu kali masa jabatan. (Pasal 7)

(6) Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa

jabatannya oleh MPR atas usul DPR, baik apabila terbukti telah melakukan

pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi,

penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun

Page 11: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 10

apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau

Wakil Presiden. (Pasal 7A).

(7) Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh

DPR kepada MPR dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada

Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa, mengadili, dan memutuskan

bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran

hukum (pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak

pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela); dan/atau pendapat bahwa

Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai

Presiden dan/atau Wakil Presiden. Keputusan MPR atas usul

pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden harus diambil dalam

rapat paripurna MPR. (Pasal 7B).

(8) Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR. (Pasal

7C)

(9) Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan

kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden

sampai habis masa jabatannya. (Pasal 8)

(10) Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan wakil Presiden bersumpah

menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan MPR atau

DPR. (Pasal 9)

(11) Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan

Laut dan Angkatan Udara (Pasal 10).

(12) Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian

dan perjanjian dengan negara lain (Pasal 11).

(13) Presiden menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12).

(14) Presiden mengangkat duta dan konsul serta menerima penempatan duta negara

lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 13).

(15) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan

Mahkamah Agung (MA). Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan

memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14).

(16) Presiden memberi gelar,tanda jasa,dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal15).

(17) Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan

nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16).

(18) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara yang membidangi urusan tertentu

dalam pemerintahan. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh

Presiden. (Pasal 17)

Page 12: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 11

(19) Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan

peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang. Peraturan

pemerintah itu harus mendapat persetujuan DPR dalam persidangan yang

berikut. Jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus

dicabut. (Pasal 22)

c. Pemerintahan Daerah

1) Pemerintah daerah provinsi, daerah Kabupaten, dan Kota mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan (Pasal 18).

2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan

sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur

dan dilaksanakan secara adil dan selaras (Pasal 18A).

3) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum

adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan

perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,

yang diatur dalam undang-undang. (Pasal 18B).

d. DPR

1) Anggota DPR dipilih melalui Pemilu. DPR bersidang sedikitnya sekali dalam

setahun (Pasal 19).

2) DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Setiap RUU dibahas

oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.Presiden

mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-

undang (pasal 20).

3) DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. DPR

mempunyai hak interplasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat (Pasal

20A).Anggota DPR berhak mengajukan usul RUU (Pasal 21)

e. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

(1) Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui Pemilu (Pasal 22C).

(2) DPD dapat mengajukan kepada DPR, dan ikut membahas RUU yang berkaitan

dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan

pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan

sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah,

serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPD

Page 13: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 12

memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU yang berkaitan dengan

pajak, pendidikan dan agama. (Pasal 22D).

(3) DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang

mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan

daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan

sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan

agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada DPR sebagai

bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.

f. Pemilu

Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap

lima tahun sekali. Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD,

Presiden dan wakil presiden dan DPRD (Pasal 22E).

g. Hal Keuangan

1) APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap

tahun dengan undang-undang, dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung

jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal23).

2) Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara

diatur dengan undang-undang (Pasal 23A).

3) Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang (Pasal

23B).

4) Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang (Pasal

23C).

5) Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,

tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan undang-undang (Pasal

23 D).

h. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara

diadakan satu BPK yang bebas dan mandiri. Hasil pemeriksaan keuangan negara

diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD, sesuai dengan kewenangannya. Hasil

pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan

sesuai dengan undang-undang (Pasal 23E)

Page 14: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 13

i. Kekuasaan Kehakiman

1) Kekuasaan Kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan

peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,

lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan

tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi (Pasal 24).

2) Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan

perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan

mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. Calon

Hakim Agung diusulkan Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapatkan

persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.

Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,

profesional, dan berpengalaman dibidang hukum (Pasal 24A).

3) Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan

hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan

menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim (Pasal

24B).

4) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir

yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap UUD,

memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya

diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai politik dan memutus

perselisihan tentang hasil pemilu. Mahkamah Konstitusi wajib memberikan

putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden

dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C).

j. Wilayah Negara:

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang

berciri Nusantara dengan wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan

dengan undang-undang (Pasal 25).

k. Warga Negara dan Penduduk

1) Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang

bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat

tinggal di Indonesia (Pasal 26).

Page 15: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 14

2) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

pemerintahan, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa ada

kecualinya. Warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan. Warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara. (Pasal 27)

3) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan

dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28).

l. Hak Asasi Manusia (HAM)

Pasal 28A s.d 28J mengatur tentang HAM, antara lain bahwa setiap orang:

1) berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya

(Pasal 28A).

2) berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah dan setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,

tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan

dan diskriminasi (Pasal 28B).

3) berhak mengembangkan diri, mendapat pendidikan dan memperoleh

manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi

meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia

(Pasal 28C)

4) berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang

adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum; berhak untuk bekerja

serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam

hubungan kerja; berhak atas status kewarganegaraan dan setiap warga

negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

(Pasal 28 D).

5) berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih

pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,

memilih tempat tinggal di wilayah negara (Pasal 28E).

6) berhak untuk berkomunikasi, berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,

menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan

menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (Pasal 28F).

7) berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan (Pasal

28G).

8) berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat, memperoleh pelayanan kesehatan;

Page 16: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 15

berhak atas jaminan sosial; berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak

milik (Pasal 28H).

9) hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran

dan hati nurani,hak untuk beragama,hak untuk tidak diperbudak,hak untuk

diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas

dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat

dikurangi dalam keadaan apapun (Pasal 28I)

10) wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Pasal 28J).

m. Agama

Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing

dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (Pasal 29).

n. Pertahanan Negara dan Keamanan Negara

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan

dan keamanan negara (Pasal 30).

o. Pendidikan dan Kebudayaan

1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan wajib mengikuti

pendidikan dasar. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan

serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta

negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%

dari APBN serta dari APBD. (Pasal 31)

2) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban

dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan

mengembangkan nilai-nilai budayanya serta negara menghormati dan

memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional..

p. Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial

1) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi

dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional (pasal 33).

Page 17: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 16

2) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara dengan

mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan

memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan

martabat kemanusiaan. Negara bertanggung jawab atas penyediaan

fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak

(pasal 34).

q. Bendera, Bahasa, dan Lambang

1) Bendera Negara Indonesia ialah sang merah Putih (pasal 35).

2) Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36).

3) Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka

Tunggal Ika (Pasal 36A).

4) Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (pasal 3B).

r. Perubahan Undang-Undang Dasar

Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR

apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.

Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan

sekurang-kurangnya 50% ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR.

Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat

dilakukan perubahan (Pasal 37).

Kegiatan Belajar 3: PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PEGAWAI NEGERI SIPIL

Berdasarkan Pasal 27 UUD 1945, bahwa segala warga negara bersamaan

kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan tanpa ada kecualinya. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai warga

Negara dan SDM Aparatur wajib berpedoman pada peraturan perundang-undangan

dalam melaksanakan tugas sebagai Aparatur Negara.

Pada awalnya, ketentuan mengenai PNS diatur dalam Undang-undang Nomor:

8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, kemudian mengalami perubahan

dengan Undang-undang Nomor: 43 Tahun 1999. Saat ini, ketentuan mengenai PNS

diatur oleh UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Pada tanggal 19 Desember 2013, melalui Rapat Paripurna, DPR-RI menyetujui

perberlakuan Undang-undang baru yang mengatur tentang pegawai negeri sispil. Pada

tanggal 15 Januari 2014, Presiden Bambang Susilo Yudoyono mengesahkan

Page 18: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 17

Rancangan Undang-Undang (RUU) Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

1. Jenis, Status, dan Kedudukan UU Nomor 5 Tahun 2014 Pegawai ASN terdiri atas: a. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b. Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS sebagaimana dimaksud merupakan

Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Adapun

PPPK merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian

kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sesuai dengan kebutuhan Instansi

Pemerintah dan ketentuan Undang-Undang ASN.

"Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara, yang melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah, harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik," bunyi Pasal 8 dan Pasal 9 Ayat (1,2) Undang-Undang ini.

2. Jabatan ASN Jabatan ASN terdiri atas:

a) Jabatan Administrasi;

b) Jabatan Fungsional; dan

c) Jabatan Pimpinan Tinggi.

Jabatan Administrasi sebagaimana dimaksud terdiri atas: a. Jabatan

administrator; b. Jabatan pengawas; dan c. Jabatan pelaksana. Pejabat dalam jabatan

administrator menurut UU ini, bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh

kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.

Adapun pejabat dalam jabatan pengawas bertanggung jawab mengendalikan

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana; sementara pejabat

dalam jabatan pelaksana melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi

pemerintahan dan pembangunan. "Setiap jabatan sebagaimana dimaksud ditetapkan

sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan," bunyi Pasal 16 Undang-Undang Nomor

5 Tahun 2014 ini.

Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan

jabatan fungsional ketrampilan. Untuk jabatan fungsional keahlian terdiri atas: a. Ahli

utama; b. Ahli madya; c. Ahli muda; dan d. Ahli pertama. Sementara jabatan fungsional

ketrampilan terdiri atas: a. Penyelia; b. Mahir; c. Terampil; dan d. Pemula.

Untuk jabatan Pimpinan Tinggi terdiri atas: a. Jabatan pimpinan tinggi utama; b.

Jabatan pimpinan tinggi madya; dan c. Jabatan pimpinan tinggi pratama. Jabatan

Page 19: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 18

Pimpinan Tinggi berfungsi memimpin dan memotivasi setiap Pegawai ASN pada

Instansi Pemerintah melalui: a. Kepeloporan dalam bidang keahlian profesional;

analisis dan rekomendasi kebijakan; dan kepemimpinan manajemen; b.

Pengembangan kerjasama dengan instansi lain; dan c. Keteladanan dalam

mengamalkan nilai dasar ASN, dan melaksanakan kode etik dan kode perilaku ASN.

"Untuk setiap jabatan Pimpinan Tinggi ditetapkan syarat kompetensi, kualifikasi,

kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta

persyaratan lain yang dibutuhkan." Bunyi Pasal 19 Ayat (3) UU ini sembari

menambahkan, ketentuan lebih lanjut mengenai kualifikasi, kepangkatan, pendidikan

dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang

dibutuhkan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Menurut UU ini, jabatan ASN diisi dari Pegawai ASN. Adapun jabatan ASN

tertentu dapat diisi dari: a. Prajurit TNI; dan anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia (Polri).

3. Hak dan Kewajiban Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 ini menegaskan, PNS berhak

memperoleh: a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas; b. Cuti; c. Jaminan pensiun dan jaminan

hari tua; d. Perlindungan; dan e. Pengembangan kompetensi. Adapun PPPK berhak

memperoleh: a. Gaji dan tunjangan; b. Cuti; c. Perlindungan; dan d. Pengembangan

kompetensi. Sementara kewajiban ASN: a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD

Tahun 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah; b. Menjaga persatuan dan kesatuan

bangsa; c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang

berwenang; d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan

tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung

jawab; f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan

tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; g. Menyimpan

rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan; dan h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah

NKRI. "Ketentuan lebih lanjut mengenak hak PNS, hak PPPK, dan kewajiban Pegawai

ASN diatur dengan Peraturan Pemerintah," bunyi Pasal 24 UU. No. 5/2014 ini.

4. Kelembagaan

Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi dalam kebijakan,

pembinaan profesi, dan Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Untuk

menyelenggaraan kekuasaan dimaksud, Presiden mendelegasikan kepada:

Page 20: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 19

a) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrrasi (PAN-RB)

berkaitan dengan kewenangan perumusan dan penetapan kebijakan, koordinasi

dan sinkronisasi kebijakan, serta pengawasan atas pelaksanaan kebijakan ASN;

b) Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) berkaitan dengan kewenangan monitoring

dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN untuk menjamin

perwujudan Sistem Merit serta pengawasan terhadap penerapan asas kode etik

dan kode perilaku ASN;

c) Lembaga Administrasi Negara (LAN) berkaitan dengan kewenangan penelitian,

pengkajian kebijakan Manajemen ASN, pembinaan, dan penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan ASN; dan

d) Badan Kepegawaian Negara (BKN) berkaitan dengan kewenangan

penyelenggaraan Manajemen ASN, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

norma, standar, prosedur, dan kriteria Manajemen ASN.

"Menteri PAN-RB berwenang menetapkan kebijakan di bidang pendayagunaan

Pegawai ASN," bunyi Pasal 26 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 itu.

Undang-Undang ini menyebutkan, kebijakan dimaksud termasuk di antaranya

kebutuhan Pegawai ASN secara nasional, skala penggajian, tunjangan Pegawai ASN,

sistem pensiun PNS, pemindahan PNS antar jabatan, antar daerah, dan antar instansi.

KASN. Menurut pasal 27 UU No. 5/2014 ini, KASN merupakan lembaga ninstrukturan

yang mandiri dan bebas dari intervensi politik untuk menciptakan Pegawai ASN yang

profesional dan berkinerja, memberikan pelayanan secara asil dan netral, serta

menjadi perekat dan pemersatu bangsa. "KASN berkedudukan di ibu kota negara,"

bunyi Pasal 29 UU ini.

Adapun tugas KASN adalah: a. Menjaga netralitas Pegawai ASN; b. Melakukan

pengawasan atas pembinaan profesi ASN; dan c. Melaporkan pengawasan evaluasi

pelaksanaan kebijakan Manajemen ASN kepada Presiden. Dalam melaksanakan

tugasnya, KASN dapat melakukan penelusuran data dan informasi terhadap Sistem

Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah; melakukan pen

gawasan terhadap pelaksanaan fungsi Pegawai ASN sebagai pemersatu bangsa;

menerima laporan pelanggaran norma dasar serta kode etik dan kode perilaku

Pegawai ASN; melakukan penelusuran data dan informasi atas prakarsa sendiri

terhadap dugaan pelanggaran norma dasar serta kode etik dan kode perilaku Pegawai

ASN; dan melakukan upaya pencegahan pelanggaran norma dasar serta kode etik dan

kode perilaku Pegawai ASN.

Page 21: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 20

KASN berwenang: a. Mengawasi setiap tahapan proses pengisian Jabatan

Pimpinan Tinggi mulai dari pembentukan panitia seleksi, pengumuman lowongan,

pelaksanaan seleksi, pengumuman nama calon, penetapan, dan pelantikan Pejabat

Pimpinan Tinggi; b. Mengawasi dan mengevaluasai penerapan asas, nilai dasar kode

etik dan kode perilaku Pegawai ASN; c. Meminta informasi dari pegawai ASN dan

masyarakat mengenai laporan pelanggaran norma dasar serta kode etik dan kode

perilaku Pegawai ASN; c. Memeriksa dokumen terkait pelanggaran Pegawai ASN;

dane. Meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan dari Instansi Pemerintah

untuk pemeriksaan laporanatas pelanggaraan Pegawai ASN. "KASN berwenang untuk

memutuskan adanya pelanggaran kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN untuk

disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dan Pejabat yang Berwenang

untuk wajib ditindaklanjuti," bunyi Pasal 32 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 itu.

Untuk hasil pengawasan yang tidak ditindaklanjuti, KASN merekomendasikan

kepada Presiden untuk menjatuhkan sanksi terhadap Pejabat Pembina Kepegawaian

dan Pejabat yang berwenang yang melanggar prinsip Sistem Merit dan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

5. Susunan dan Seleksi KASN Menurut Pasal 35 UU ini, KASN terdiri atas 1 (satu) orang ketua merangkap

anggota, 1 (satu) orang wakil ketua merangkap anggota, dan 5 (lima) anggota.

"KASN dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu oleh asisten dan

Pejabat Fungsional keahlian yang dibutuhkan," bunyi Pasal 36 Ayat (1) UU No. 5/2014

ini. Sementara pada Pasal 37 disebutkan, KASN dibantu oleh Sekretariat yang

dipimpin oleh seorang kepala sekretariat, yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil

(PNS).

Anggota KASN terdiri dari unsur pemerintah dan/atau non pemerintah, berusia

paling rendah 50 tahun pada saat mendaftarkan diri sebagai calon anggota KASN;

tidak sedang menjadi anggota partai politik dan/atau tidak sedang menduduki jabatan

politik, mampu secara jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas; memiliki

kemampuan, pengalaman, dan/atau pengetahuan di bidang manajemen sumber daya

manusia; berpendidikan paling rendah strata dua (S2) di bidang administrasi negara,

manajemen sumber daya manusia, kebijakan publik, ilmu hukum, ilmu pemerintahan,

dan/atau S2 di bidang lain yang memiliki pengalaman di bidang manajemen Sumber

Daya Manusia.

Page 22: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 21

Anggota KASN diseleksi dan diusulkan oleh tim seleksi yang beranggotakan 5

(lima) orang yang dibentuk oleh Menteri PAN-RB. Tim seleksi dipimpin oleh Menteri

dan melakukan tugas selama 3 (tiga) bulan sejak pengangkatan. "Presiden

menetapkan ketua, wakil ketua, dan anggota KASN dari anggota KASN terpilih yang

diusulkan oleh tim seleksi," bunyi Pasal 40 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 ini, sementara di Pasal 40 Ayat (2) disebutkan, Ketua, Wakil Ketua, dan anggota

KASN ditetapkan dan diangkat oleh Presiden untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan

hanya dapat diperpanjang untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

6. Mutasi, Penggajian, dan Pemberhentian

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

disebutkan, setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi

dalam 1 (satu) Instansi Pusat, antar Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar

Instansi Daerah, antar Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara

Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri.

Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi Daerah dilakukan oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian; antar kabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan

oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan kepala Badan Kepegawaian Negara

(BKN); antar kabupaten/kota antar provinsi, dan antar provinsi ditetapkan oleh Menteri

PAN-RB setelah memperoleh pertimbangan kepala BKN; mutasi PNS

provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pusat atau sebaliknya ditetapkan oleh Kepala

BKN; dan mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.

"Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan,"

bunyi Pasal 73 Ayat (7) UU. No. 5/2014 ini.

Pasal 79 UU ini menegaskan, pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan

layak kepada PNS serta menjamin Kesejahteraan PNS. Gaji dibayarkan sesuai

dengan beban kerja, tanggung jawab, dan resiko pekerjaan.

Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas, yang meliputi

tunjangan kinerja (dibayarkan sesuai pencapaian kinerja) dan tunjangan kemahalan

(dibayarkan sesuai dengan tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga di daerah

masing-masing). "Ketentuan lebih lanjut mengenai gaji, tunjangan kinerja, tunjangan

kemahalan, dan fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 dan Pasal 80 diatur

dengan Peraturan Pemerintah," bunyi Pasal 81 UU ini.

Undang-Undang ini juga menegaskan, PNS yang telah menunjukkan kesetiaan,

pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam

melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan berupa: a. tanda kehormatan; b.

Page 23: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 22

kenaikan pangkat istimewa; c. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi;

dan/atau d. kesempatan mengadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.

Adapun PNS yang dijatuhi sanksi administrative tingkat berat berupa pemberhentian

tidak dengan hormat, dicabut haknya untuk memakai tanda kehormatan berdasarkan

undang-undang ini.

7. Pemberhentian Mengenai pemberhenti, UU ASN ini menyebutkan, bahwa PNS diberhentikan

dengan hormat karena: a. meninggal dunia; b. atas permintaan sendiri; c. mencapai

batas usia pensiun; d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang

mengakibatkan pensiun dini; atau e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga

tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban.

Selain itu, PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan

karena hukuman penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana

penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana.

PNS juga dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena

melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.

Adapun PNS diberhentikan dengan tidak hormat karena: a. melakukan

penyelewengan terhadap Pancasila dan UUUD 1945; b. dihukum penjara atau

kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap

karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang

ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum; c. menjadi anggota

dan/atau pengurus partai politik; dan d. dihukum penjara berdasarkan putusan

pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana

dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pindana yang dilakukan

dengan berencana.

Pasal 88 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 ini menyebutkan, PNS

diberhenikan sementara apabila: a. diangkat menjadi pejabat negara; b. diangkat

menjadi komisioner atau anggota lembaga non structural; atau c. ditahan karena

menjadi tersangka tindak pidana. "Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan

sementara dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian," bunyi Pasal 88 Ayat (2) UU

No. 5/2014 ini.

Adapun mengenai Batas Usia Pensiun (BUP), pasal 90 Undang-Undang Nomor

5 Tahun 2014 ini meyebutkan, yaitu: a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat

Page 24: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 23

Administrasi; b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan c. sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional.

PNS yang berhenti bekerja, menurut Pasal 91 UU ini, berhak atas jaminan

pensiun dan jaminan hari tua sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. "PNS diberikan jaminan pensiun apabila: a. meninggal dunia; b. atas

permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu; c. mencapai batas usia

pensiun; d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan

pensiun dini; atau e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat

menjalankan tugas dan kewajiban," bunyi Pasal 91 Ayat (2) UU ini.

Disebutkan dalam UU ini, jaminan pensiun PNS dan jaminan hari tua PNS

diberikan sebagai perlindungan kesinambungan penghasilan hari tua, sebagai hak dan

sebagai penghargaan atas pengabdian PNS. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua

sebagaimana dimaksud mencakup jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang

diberikan dalam program jaminan sosial nasional.

8. Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

menegaskan, pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian,

kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah

dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan

latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. "Pengisian jabatan

pimpinan tinggi utama dan masdya sebagaimana dimaksud dilakukan pada tingkat

nasional," bunyi Pasal 108 Ayat (2) UU tersebut. Adapun pengisian jabatan pimpinan

tinggi pratama dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS, yang

dilakukan secara terbuka dan kompetitif pada tingkat nasional atau

antarkabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi.

Menurut UU No. 5/2014 ini, jabatan pimpinan tinggi utama dan madya tertentu

dapat berasal dari kalangan non-PNS dengan persetujuan Presiden yang pengisiannya

dilakukan secara terbuka dan kompetitif serta ditetapkan dalam Keputusan Presiden.

Selain itu, jabatan pimpinan tinggi dapat pula diisi oleh prajurit TNI dan anggota

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) setelah mengundurkan diri dari dinas

aktif apabila dibutuhkan dan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan melalui

proses secara terbuka dan kompetitif.

Page 25: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 24

Adapun untuk jabatan pimpinan tinggi di lingkungan Instansi Pemerintah

tertentu dapat diisi oleh prajurit TNI dan anggota Polri sesuai dengan kompetensi

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. "Pengisian jabatan pimpinan

tinggi dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dengan terlebih dahulu

membentuk panitia seleksi Instansi Pemerintah, yang terdiri dari unsur internal maupun

eksternal Instansi Pemerintah yang bersangkutan," bunyi Pasal 110 Ayat (1,3) UU

tersebut. Dalam UU ini juga ditegaskan, dalam membentuk panitia seleksi pengisian

jabatan pimpinan tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian berkoordinasi dengan Komite

Aparatur Sipil Negara (KASN).

Ketentuan mengenai pengisian jabatan pimpinan tinggi ini dapat dikecualikan

pada Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan

pegawai ASN dengan persetujuan KASN. "Instansi Pemerintah yang telah menerapkan

Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN, wajib melaporkan secara berkala

kepada KASN untuk mendapatkan persetujuan baru," bunyi Pasal 111 Ayat (2)

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 itu.

a. Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi di Instansi Pusat Untuk pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan/atau madya, panitia seleksi

Instansi Pemerintah memilih 3 (tiga) nama calon untuk setiap 1 (satu) lowongan

jabatan. Tiga nama calon pejabat yang ter[ilih disampaikan kepada Pejabat Pembina

Kepegawaian. Selanjutnya, Pejabat Pembina Kepegawaian mengusulkan 3 (tiga)

nama calon sebagaimana dimaksud kepada Presiden. "Presiden memilih 1 (satu)

nama dari 3 (tiga) nama calon yang disampaikan untuk ditetapkan sebagai pejabat

pimpinan tinggi utama dan/atau madya," bunyi Pasal 112 Ayat (4) UU ini.

Adapun untuk pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama dilakukan oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian dengan terlebih dahulu membentuk panitia seleksi.

Selanjutnya, panitia seleksi memilih 3 (tiga) nama untuk setiap 1 (satu) lowongan

jabatan yang disanpaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian melalui Pejabat

yang Berwenang (pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan pengangkatan,

pemindahan, dan pemberhentian pegawai ASN). "Pejabat Pembina Kepegawaian lalu

memilih 1 (satu) dari 3 (tiga) nama calon yang diusulkan dengan memperhatikan

pertimbangan Pejabat yang Berwenang untuk ditetapan sebagai pejabat pimpinan

tinggi pratama," bunyi Pasal 113 Ayat (4) UU No. 5/2014 itu.

Untuk pengisian jabatan pimpinan tinggi madya di tingkat provinsi dilakukan

oleh Pejabat Pembina Kepegawian dengan terlebih dahulu membentuk panitia seleksi,

yang selanjutnya memilih 3 (tiga) nama calon untuk setiap 1 (satu) lowongan jabatan.

Page 26: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 25

Tiga nama calon itu diserahkan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk

selanjutnya diusulkan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Presiden akan memilih 1 (satu) nama dari 3 (tiga) nama calon yang disampaikan untuk

ditetapkan sebagai pejabat pimpinan tinggi madya.

Adapun pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama dilakukan oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian dengan terlebih dahulu membentuk panitia seleksi.

Selanjutnya, panitia seleksi mengusulkan 3 (tiga) nama calon untuk setiap 1 (satu)

lowongan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian melalui Pejabat yang Berwenang.

Pejabat Pembina Kepegawaian akan memilih 1 (satu) dari 3 (tiga) nama calon untuk

ditetapkan dan dilantik sebagai pejabat pembina tinggi pratama. "Khusus untuk pejabat

pimpinan tinggi pratama yang memimpin sekretariat daerah kabupaten/kota sebelum

ditetapkan oleh bupati/walikota dikoordinasikan dengan gubernur," bunyi Pasal 115

Ayat (5) UU ini.

UU ini menegaskan, Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti

pejabat pimpinan tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan pejabat

pimpinan tinggi, kecuali pejabat pimpinan tinggi tersebut melanggar ketentuan

peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan tertentu.

Selain itu, penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua)

tahun dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden.

"Jabatan pimpinan tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun, dan dapat

diperpanjang berdasarkan pencaaian kinerja, kesesuaian kompetensi, dan

berdasarkan kebutuhan instansi setelah mendapat persetujuan Pejabat Pembina

Kepegawaian dan berkoordinasi dengan KASN," bunyi Pasal 117 Ayat (1,2) UU No.

5/2014 itu. (ES)

9. Jadi Pejabat Negara

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

menegaskan, pejabat pimpinan tinggi madya dan pejabat pimpinan tinggi pratama

yang akan mencalonkan diri menjadi gubernur dan wakil gubernur, bupati/walikota, dan

wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis dari Pegawai Negeri

Sipil (PNS) sejak mendaftar sebagai calon.

Adapun PNS yang diangkat menjadi Ketua, Wakil Ketua, dan anggota

Mahkamah Konstitusi, BPK, Komisi Yudisial. KPK; c. Menteri dan setingkat menteri; d.

Kepala Perwakilan RI di luar negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar

Biasa dan Berkuasa Penuh; dam pejabat negara lainnya yang ditentukan oleh Undang-

Undang , menurut Pasal 123 Ayat (1) UU ini, diberhentikan sementara dari jabatannya,

Page 27: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 26

dan tidak kehilangan status sebagai PNS. "Pegawai ASN dari PNS yang tidak

menjabat lagi sebagai pejabat negara sebagaimana dimaksud diaktifkan kembali

sebagai PNS," bunyi Pasal 123 Ayat (2) UU. No. 5/2014.

Adapun PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden dan

Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR/DPRD; gubernur dan wakil

gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota wajib menyatakan

pengunduran diri secara tertulis sebagai PNS sejak mendaftar sebagai calon.

Menurut UU ini, PNS yang tidak menjabat lagi sebagai pejabat negara sebagaimana

dimaksud pada Pasal 123 Ayat (1) dapat menduduki jabatan pimpinan tinggi, jabatan

administrasi, atau jabatan fungsional sepanjang tersedia lowongan jabatan. "Dalam hal

tidak tersedia lowongan jabatan, dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun PNS yang

bersangkutan diberhentikan dengan hormat," bunyi Pasal 124 Ayat (2) UU No. 5/2014.

10. Organisasi dan Penyelesaian Sengketa Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik

Indonesia, yang memiliki tujuan menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan

profesi ASN, dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Sementara

untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam

Manajemen ASN, menurut UU No. 5/2014 ini, diperlukan Sistem Informasi ASN, yang

diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar-Instansi Pemerintah.

Sistem Informasi ASN memuat seluruh informasi dan data pegawai ASN, yang

meliputi: a.Data riwayat hidup; b. Riwayat pendidikan formal dan non formal; c. Riwajat

jabatan dan kepangkatan; d. Riwayat penghargaan, tanda jasa, atau tanda

kehormatan; e. Riwayat pengalaman berorganisasi; f. Riwayat gaji; g. Riwayat

pendidikan dan latihan; h. Daftar penilaian prestasi kerja; i. Surat keputusan; dan j.

Kompetensi.

Menurut UU ini, sengketa pegawai ASN diselesaikan melalui upaya

administratif, yang terdiri dari keberatan dan banding administratif. Keberatan diajukan

secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum dengan memuat

alasan keberatan, dan tembusannya disampaikan kepada pejabat yang berwenang

mengukum; adapun banding diajukan kepada badan pertimbangan ASN.

11. Ketentuan Peralihan Pada Bab Peralihan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 disebutkan, pada

saat UU ini mulai berlaku, terhadap jabatan PNS dilakukan penyetaraan:

Page 28: UNDANG-UNDANG DASAR 1945 - · PDF fileKonstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur ... Hukum dasar yang tidak tertulis

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI

Undang – undang Dasar 1945 2. 27

a) jabatan eselon Ia kepala lembaga pemerintah non kementerian setara dengan

jabatan pimpinan tinggi utama;

b) jabatan eselon Ia dan eselon Ib setara dengan jabatan pimpinan tinggi madya;

c) jabatan eselon II setara dengan jabatan pimpinan tinggi pratama;

d) jabatan eselon III setara dengan jabatan administrator;

e) jabatan eselon IV setara dengan jabatan pengawas; dan

f) jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan jabatan pelaksana.

"Penyetaraan sampai dengan berlakunya pelaturan pelaksanaan mengenai jabatan

ASN dalam UU ini," bunyi Pasal 131 UU tersebut.

Adapun menyangkut Sistem Informasi ASN, menurut Pasal 133, paling lama

tahun 2015 dilaksanakan secara nasional. Sementara Pasal 134 menegaskan,

peraturan pelaksanaan UU ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung

sejak UU ini diundangkan, sedangkan Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) harus

dibentuk paling lama 6 (enam) bulan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 itu

diundangkan. "Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan," tegas

Pasal 141 UU. NO. 5/2014 yang diundangkan pada 15 Januari 2014 itu.