UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

44
Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara ----------------------------- UKL-UPL EMBUNG LAGUNDI KABUPATEN BUTON UTARA 2015 BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP A. Identifikasi Dampak yang Ditimbulkan Dampak lingkungan yang akan terjadi dengan adanya kegiatan pembangunan Embung Lagundi yang berlokasi di Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, ditetapkan melalui proses pelingkupan (scoping), dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan sekitar lokasi kegiatan. Proses penetapannya diawali dengan melakukan identifikasi komponen lingkungan dan rencana kegiatan guna memperoleh dampak potensial yang muncul, dampak inilah yang akan dikelola dan dipantau perkembangannya. Secara umum, pelingkupan dampak pada semua kegiatan yang dilakukan, digunakan metode matriks (Tabel 3.4) Dengan memperhatikan dampak yang ditimbulkan apakah primer, sekunder atau tersier, maka digunakan dengan metode bagan alir (Gambar 3.1) Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan Embung Lagundi yang berlokasi di Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara akan dilakukan pengelolaan dengan menggunakan salah satu atau beberapa pendekatan pengelolaan seperti : pendekatan teknologi, pendekatan sosial 17

description

UKL UPL Embung Lagundi

Transcript of UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Page 1: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

BAB IIIDAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTAUPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

A. Identifikasi Dampak yang Ditimbulkan

Dampak lingkungan yang akan terjadi dengan adanya kegiatan

pembangunan Embung Lagundi yang berlokasi di Kecamatan Kambowa

Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, ditetapkan melalui

proses pelingkupan (scoping), dengan mempertimbangkan kondisi

lingkungan sekitar lokasi kegiatan. Proses penetapannya diawali dengan

melakukan identifikasi komponen lingkungan dan rencana kegiatan

guna memperoleh dampak potensial yang muncul, dampak inilah yang

akan dikelola dan dipantau perkembangannya.

Secara umum, pelingkupan dampak pada semua kegiatan yang

dilakukan, digunakan metode matriks (Tabel 3.4) Dengan

memperhatikan dampak yang ditimbulkan apakah primer, sekunder

atau tersier, maka digunakan dengan metode bagan alir (Gambar 3.1)

Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan Embung

Lagundi yang berlokasi di Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara

Provinsi Sulawesi Tenggara akan dilakukan pengelolaan dengan

menggunakan salah satu atau beberapa pendekatan pengelolaan

seperti : pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi maupun

pendekatan institusional. pendekatan yang dimaksudkan diuraikan

sebagai berikut :

B. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

1.Pendekatan teknologi

Pendekatan teknologi sebagai salah satu alternatif pengelolaan

lingkungan hidup yang merupakan suatu pendekatan dengan

menggunakan cara atau teknologi untuk mengelola dampak yang

17

Page 2: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Lingkup teknologi yang

dipertimbangkan adalah teknologi yang tersedia baik, mudah

didapatkan, tidak memiliki nilai ekonomi dan operasional yang tinggi

tapi memiliki efektifitas pengelolaan yang maksimal.

2.Pendekatan sosial ekonomi

Pendekatan sosial ekonomi sebagai salah satu alternatif

pengelolaan lingkungan hidup yang merupakan suatu pendekatan

dalam memanfaatkan instrumen sosial ekonomi, berupa interaksi

sosial dan ekonomi serta peran pemerintah. Dalam penyusunan

rencana pengelolaan lingkungan hidup, pendekatan sosial ekonomi

dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang

akan terkena dampak serta peluang pengembangannya. Instrumen

pengelolaannya akan mempertimbangkan pendekatan ekonomi,

partisipasi, pendidikan, kesehatan, informasi dan penyelesaian

konflik.

3.Pendekatan institusional

Pendekatan institusional sebagai salah satu alternatif

pengelolaan lingkungan hidup yang merupakan suatu pendekatan

dengan melibatkan institusi kelembagaan dalam pengelolaan

lingkungan hidup. Pendekatan ini digunakan dengan maksud

mempertimbangkan fungsi pelayanan kelembagaan formal maupun

informal. Prinsip penting yang dikembangkan dalam pendekatan ini

adalah keterpaduan dalam pengelolaan lingkungan hidup antara

unsur pemerintah, pemrakarsa, masyarakat dan pihak lain yang

terkait.

C. Upaya Pemantauan Lingkungan

18

Page 3: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Pemantauan akan dilakukan secara terus menerus dengan cara

mengamati komponen lingkungan bagi yang terkena dampak. Hasil

pemantauan akan dilakukan pelaporan secara berkala kepada instansi

terkait guna memberikan laporan kondisi lingkungan yang terkena

dampak akibat kegiatan yang dilakukan. Kegiatan pemantauan selain

dilakukan oleh pihak pengelolah operasi dan pemeliharaan embung

lagundi juga akan dilakukan oleh instansi terkait sepeti Badan

Lingkungan Hidup serta beberapa instansi lainnya yang berkepentingan.

Komponen lingkungan yang akan dipantau adalah komponen

lingkungan yang mengalami tekanan akibat kegiatan yang dilakukan.

1. Lingkungan Geofisika-Kimia

a. Iklim

Lokasi operasional Embung Lagundi yang berlokasi di Kecamatan

Kambowa Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara seperti

kepulauan Indonesia pada umumnya, pulau Sulawesi terletak pada

daerah tropis yang dipengaruhi oleh angin Muzon. Sehingga

mempunyai musim-musim kering yang disebut kemarau dan musim-

musim basah yang disebut penghujan. Kedua musim ini berganti-ganti

berdasarkan kedudukan matahari terhadap khatulistiwa.

Tabel 3.1 Hasil rekapitulasi stasiun klimatologi Ngkari-Ngkari

19

Page 4: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Sumber : Hasil running aplikasi program CropWat 8, SID Embung Lagundi

Suhu rata-rata 29,90C - 30,60C sedang curah hujan antara 2,61 - 4,04

mm/hari. berdasarkan data yang ada menunjukkan rerata bulanan hari

hujan adalah 3,25 mm. dengan perhitungan dari jumlah rerata bulan

basah dibagi jumlah rerata bulan kering, bila bulan basah/curah hujan

dalam satu bulan >100 mm dan bila kering dicurah hujan dalam satu

bulan <60 mm dengan demikian wilayah kajian (embung lagundi)

termasuk beriklim tropis dengan tropika basah (Sumber: Stasiun

Klimatologi Ngkari-ngkari (2011-2013).

b. Kualitas Udara

Gambaran umum tingkat kualitas udara di wilayah sekitar rencana

kegiatan pembangunan embung lagundi secara tidak langsung akan

berpengaruh terhadap kondisi udara ambient seperti debu, kebisingan

dan polutan udara dan meskipun skalanya kecil diperkirakan akan

berpengaruh terhadap kondisi lingkungan (wilayah tapak kegiatan dan

sekitarnya) sesuai parameter Baku Mutu PP No.41/1999 tentang

Pengendalian Pencemaran udara.

20

Page 5: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Tabel 3.2. Data Kualitas Udara di Sekitar Lokasi Embung Lagundi

No

Parameter Yang Diukur

Baku MutuHas

ilSatua

n01

Sulfur Dioksida (SOx)

9003,45

μg/Nm3

02

Nitrogen Dioksida(NOx)

4004,11

μg/Nm3

04

Partikel Debu 900,98

μg/Nm3

05

Kebisingan

Perum &Pemukiman = 55

dBIndustri = 70 dB

42,2

dB

Sumber : - Laporan Hasil Uji Kimia Lingkungan Lab Dinkes Prov. Sultra.- Titik Kordinat (S: 05005’18,4” E: 122057’58,7”)

Dari hasil pemantauan kualitas udara di lokasi pemantauan dapat

diketahui bahwa konsentrasi SOx yang ada berkisar 3,45 μg/Nm3

menunjukan bahwa konsentrasi SOx berada di bawah baku mutu yang

ditetapkan (900 μg/Nm3). Konsentrasi NO2 yang terpantau berkisar

4,11 μg/Nm3 juga masih berada di bawah baku mutu yang

dipersyaratkan 400 μg/Nm3. Demikian dengan konsentrasi partikel

debu 0,98 μg/Nm3 masih dibawah baku mutu yang disyaratkan 90

μg/Nm3 serta level kebisingan yang terpantau 42,2 dB dengan baku

mutu untuk Perum & Pemukiman 55 dB serta baku mutu untuk Industri

70 dB masih di bawah baku mutu yang dipersyaratkan.

c. Hidrologi

a. Kualitas Air Sungai Lagundi

Kualitas air sungai lagundi menunjukan bahwa umumnya parameter

fisika, kimia dan biologi air sungai masih berada dibawa baku mutu

yang diisyaratkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 82

21

Page 6: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Tahun 2001 tetang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air.

Tabel 3.3. Kualitas Air Sungai LagundiNo

Parameter Satuan HasilBaku Mutu

1 Suhu 0C 26,4Suhu Udara +30C

2 Total Disolved Solid (TDS) mg/L 250 1000

3 Total Suspendid Solid (TSS) mg/L 176 400

4 Minyak Lemak mg/L 1,2 1

5 pH (Derajat Keasaman) - 7,61 6-9

6 Nitrat (sebagai NO3) mg/L 1,20 20

7 Disolved Oxygen (DO) mg/L 3,05 3

8 Chemical Oxygen Demand mg/L 10 50

9 Biologycal Oxygen Demand mg/L 3,56 6

10 Phospat (PO4) mg/L 0,214 1

11 Arsen (As) mg/L 0,0096 0,05

12 Cadmium (Cd) mg/L 0,0044 0,01

13 Tembaga (Cu) mg/L 0,0034 0,02

14 Timbal (Pb) mg/L 0,0003 0,03

Sumber : - Laporan Hasil Uji Kimia Lingkungan Lab Dinkes Prov. Sultra.- Titik Kordinat (S: 05005’18,4” E: 122057’58,7”)

2. Lingkungan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Kesehatan Masyarakat

a. Demografi

Dengan adanya kegiatan pembangunan Embung Lagundi ini akan

menimbulkan dampak positif maupun negatif, dampak positif adalah

adanya lapangan kerja baru sebagai tenaga kerja untuk pembagunan

embung lagundi sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat

disekitar lokasi tapak kegiatan. Berdasarkan demografi penduduk

Kecamatan Kambowa dijelaskan sebagai berikut yaitu jumlah

penduduk laki-laki 412 Jiwa, perempuan 390 Jiwa dan kepadatan

penduduk terhadap luas wilayah Kecamatan Kambowa 39,30 km2

adalah 20 jiwa/km2 (Sumber : BPS Kecamatan Kambowa Dalam Angka

2014)

b. Sosial

22

Page 7: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

1) Persepsi sosial masyarakat

Dari pengamatan lapangan dan informasi penduduk dalam hal

kebersamaan masyarakat, seperti pertemuan rutin, arisan,

pengajian, kerja bakti dan lain-lain di wilayah Desa Lagundi masih

berjalan baik.

2) Sikap dan persepsi masyarakat

Dengan adanya Embung Lagundi masyarakat sekitar lokasi

kegiatan menanggapi dengan positif, karena dengan adanya

pembangunan Embung Lagundi maka kebutuhan air bagi irigasi

persawahan terpenuhi dan secara tidak langsung memberikan

peluang usaha/kerja bagi masyarakat sekitar wilayah Desa Lagundi

pada khususnya dan Kecamatan Kambowa pada umumnya

c. Ekonomi

Dengan keberadaan Embung Lagundi secara tidak langsung dapat

memberikan peluang kerja, dan juga dapat memberikan tambahan

penghasilan dengan meningkatnya produksi pertanian.

d. Budaya

Adat Istiadat dan kebiasaan lainnya yakni diantaranya berupa gotong

royong dan kebersamaan masih terpelihara dan kebiasaan-kebiasaan

itu masih melekat pada masyarakat Desa Lagundi dan sekitarnya.

e. Kesehatan Masyarakat

1) Sanitasi lingkungan

Berdasarkan pengamatan lapangan dan informasi penduduk kondisi

sanitasi lingkungan di sekitar tapak kegiatan belum tertata dengan

baik utamanya jalan desa dan kondisi jalan kabupaten sudah

beraspal, pada musim penghujan jarang terjadi luapan limpasan air

hujan, karena kondisi saluran sebagian sudah tertata dan mengarah

ke saluran air dan selanjutnya ke sungai Lagundi. Untuk keperluan

MCK di tiap tiap keluarga sudah mempunyai sarana tersebut.

2) Sarana kesehatan

23

Page 8: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Sarana kesehatan di sekitar tapak kegiatan tersedia dengan adanya

Puskesmas sehingga masyarahat dapat dengan mudah untuk

mendapatkan layanan kesehatan

3) Pola pencarian pengobatan

Bagi penduduk yang mempunyai penghasilan yang relatif cukup

maka pengobatan penyakit biasanya ketempat praktek dokter

spesialis atau ke dokter ataupun di rumah sakit karena memiliki

fasilitas yang lengkap, sedangkan bagi penduduk yang mempunyai

penghasilan relatif kecil mempunyai kebiasaan untuk mengobati

penyakitnya ke Puskesmas atau pengobatan alternatif tradisional.

24

Page 9: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Tabel 3.4. Matriks Dampak Lingkungan Pembangunan Embung Lagundi

Komponen Lingkungan

Komponen Kegiatan

Tahap Konstruksi

Fisik

-Kim

ia

Kualitas Udara - - - -Bising - - - -HidrologiKualitas Air - -Aksesibilitas - -Limbah Padat - -

Biologi Biota DaratBiota Perairan - -

+

Pendapatan + +Persepsi + + +Keresahan -

Tahap Prakonstruksi

Tahap Pasca Konstruksi

Pene

ntua

n Lo

kasi

dan

Tras

e Em

bung

Pem

beba

san

Tana

h

Mob

ilisas

i Ala

t Be

rat d

an

Mat

eria

l

Mob

ilisas

i Ten

aga

Kerja

Pem

buat

an /

peng

opra

sian

Base

cam

p

Pem

buat

an Ja

lan

Mas

uk /A

kses

Peke

rjaan

Gal

ian

Tana

h

Pem

buat

an

Tubu

h Em

bung

da

n Ba

ngun

an

Pele

ngka

p

Peng

opra

sian

Embu

ng

Pem

elih

araa

n Em

bung

Sose

kbud

&

Kesm

as

Kesempatan Kerja dan berusaha

24

Page 10: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

TAHAP KONSTRUKSI

Mobilisasi Tenaga KerjaMobilisasi Alat Berat & Material Pembuatan Tubuh Embung dan Bangunan PelengkapPembuatan Jln Masuk

Kualitas Udara BisingAksesibilitas Limbah PadatKesempata Kerja dan Berusaha

Pendapatan Kesehatan MasyarakatPersepsi Masyarakat

Keresahan Masyarakat

A

B

C

D

Pemb / pengopr Base camp PekerjaanGalian Tanah

Persepsi Masyarakat

TAHAP PASCA KONSTRUKSITAHAP PRAKONSTRUKSI

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

25

Keterangan: A=KegiatanB=Dampak PrimerC=Dampak SekunderD=Dampak Tersier

Gambar 3.1. Bagan Alir Dampak Kegiatan Pembangunan Embung Lagundi

Page 11: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

D. Tahap Prakonstruksi

1.Penentuan lokasi dan trase embung

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

Penentuan lokasi dan trase embung

2) Jenis dampak

Persepsi positif masyarakat

3)Besaran dampak

Dukungan masyarakat sekitar rencana pembangunan Embung

Lagundi

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mengumpulkan informasi dari masyarakat sekitar rencana

pembangunan embung Lagundi.

2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Areal sekitar wilayah rencana pembangunan embung Lagundi.

3)Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Hanya dilakukan pada saat survei penentuan lokasi dan trase

embung.

c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Memberikan informasi kepada masyarakat sekitar rencana

pembangunan embung Lagundi.

2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Areal sekitar wilayah rencana pembangunan embung Lagundi

3)Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Selama survei penentuan lokasi dan trase embung dilakukan

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1)Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan

lingkungan hidup

26

Page 12: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara

2) Institusi pengawas

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

Pemerintah Desa Lagundi dan kecamatan Kambowa.

3) Institusi penerima laporan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

2.Pembebasan Tanah

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

Pembebasan Tanah

2) Jenis dampak

Persepsi masyarakat

Keresahan masyarakat

3)Besaran dampak

Persepsi sikap negatif masyarakat akan menimbulkan

keresahan masyarakat yang mengklaim lahan yang akan

dijadikan daerah genangan, site dan pelimpah Embung

Lagundi.

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Membuka komunikasi dengan semua pihak yang memiliki

klaim-klaim terhadap lahan-lahan yang akan dibebaskan.

2)Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Desa Lagundi dan Kecamatan Kambowa

3)Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama kegiatan Tahap Prakonstruksi pembangunan Embung

Lagundi

c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

27

Page 13: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Mengumpulkan data pihak-pihak yang mengklaim lahan yang

terkena area genangan, site dan pelimpah rencana

pembangunan embung Lagundi

2)Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Desa Lagundi dan Kecamatan Kambowa

3)Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Selama kegiatan Tahap Prakonstruksi pembangunan Embung

Lagundi

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1)Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan

lingkungan hidup

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara

2) Institusi pengawas

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

Pemerintah Desa Lagundi dan kecamatan Kambowa.

3) Institusi penerima laporan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

E. Tahap Konstruksi

1.Mobilitas peralatan dan material bangunan

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

Kualitas udara

Penurunan kualitas udara bersumber dari emisi gas kendaraan

dan alat berat yang dimungkinkan keluar masuk lokasi

kegiatan pembangunan embung lagundi yang mengakibatkan

munculnya partikel debu.

Kebisingan

28

Page 14: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Peningkatan kebisingan dapat bersumber dari suara

kendaraan pengangkut material bahan pembangunan embung

lagundi yang keluar masuk dari dalam lokasi kegiatan

Aksesibilitas

Gangguan lalulintas pada saat mobilitas material bahan dan

juga dimungkinkan adanya kecelakaan lalulintas yang

bersumber dari kendaraan yang keluar masuk dari dalam

lokasi kegiatan.

Persepsi

Munculnya dampak terhadap persepsi negatif masyarakat

bersumber dari gangguan lalulintas kendaraan yang keluar

masuk dari lokasi kegiatan.

Keresahan

Dampak keresahan dapat muncul yang merupakan dampak

turunan dari adanya gangguan lalulintas sekitar lokasi

kegiatan pembagunan embung Lagundi.

Kesehatan masyarakat

Kesehatan masyarakat, khusunya masyarakat sekitar lokasi

pembagunan embung Lagundi yang disebabkan dan

bersumber bila terjadi penurunan kualitas udara.

2). Jenis dampak

Kualitas Udara

Jenis dampak yang dapat ditimbulkan bila terjadi peningkatan

konsentrasi SOx, NOx, CO, Pb disekitar pembagunan embung

Lagundi dan partikel debu jalan menuju lokasi kegiatan.

Kebisingan

Jenis dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya

kebisingan disekitar lokasi akibat aktifitas didalam lokasi

kegiatan pembagunan embung Lagundi.

Aksesibilitas

29

Page 15: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Jenis dampak yang muncul adalah terjadinya gangguan

lalulintas di laut dan didarat sekitar lokasi kegiatan.

Persepsi

Jenis dampak yang muncul adalah adanya persepsi negatif

dilingkungan sosial masyarakat sekitar lokasi kegiatan

pembangunan Embung Lagundi.

Keresahan

Jenis dampaknya adalah ketidak nyamanan masyarakat yang

terkena dampak akibat kegiatan pembangunan Embung

Lagundi.

Kesehatan masyarakat

Jenis dampaknya yang muncul adalah terjadinya gangguan

kesehatan seperti iritasi mata dan batuk akibat meningkatnya

partikel debu di sekitar lokasi kegiatan.

3). Besaran dampak

Kualitas udara

Besaran dampak peningkatan konsentrasi partikel debu

bersumber dari material konstruksi yang terjadi disekitar

lokasi kegiatan, dan material yang terlindas dari mobilitas

kendaraan masuk dan keluar pada lokasi kegiatan yang

dapat menimbulkan partikel debu diudara.

Kebisingan

Suara kebisingan dapat bersumber dari kendaraan yang

melakukan pengangkutan material bahan pembangunan

Embung Lagundi dan selama kegiatan konstruksi

berlangsung.

Aksesibilitas

Jumlah material yang digunakan selama konstruksi bangunan

tidak terlalu banyak sehingga intensitas pengangkutan tidak

berlangsung tiap hari. Peralatan yang dimobilisasi hanya

30

Page 16: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

dilakukan pada saat pekerjaan akan dilaksanakan dan setelah

pekerjaan selesai.

Persepsi

Terhadap persepsi dan pandangan masyarakat hasil

observasi yang dilakukan dengan memperoleh informasi

langsung, dari hasil observasi terhadap masyarakat yang

berprofesi sebagai petani mendukung pembanguan embung

lagundi, demikian juga terhadap kendaraan yang masuk dan

keluar dari lokasi embung Lagundi karena letak lokasi

pembangunan Embung Lagundi jauh dari pemukiman

penduduk, selebihnya tidak terganggu dengan aktifitas dan

mobilitas kegiatan operasional.

Keresahan

Relatif jumlah masyarakat yang diperkirakan mengalami

keresahan yang berpersepsi negatif jika dampak yang

ditimbulkan tidak dikelola dengan baik dan tidak sama

dengan jumlah masyarakat yang berpersepsi positif,.

Kesehatan masyarakat

Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan bila terjadi

akibat meningkatnya partikel debu yang disebabkan

meningkatnya aktifitas mobilitas kendaraan masuk dan

keluar lokasi Embung Lagundi. Jenis gangguan kesehatan

dapat terjadi seperti iritasi mata dan batuk akibat

meningkatnya partikel debu di sekitar lokasi kegiatan.

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup

1). Bentuk pengelolaan lingkungan hidup

Pengelolaan kualitas udara dan kebisingan sebagai sumber

dampak persepsi, keresahan dan gangguan kesehatan adalah

:

Menutup material pada saat pengangkutan.

31

Page 17: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

kendaraan yang digunakan harus menggunakan filter

emisi untuk penetrasi kebisingan pada knalpot.

Aksesibilitas

Memasang rambu marka jalan di pintu masuk keluar

pembangunan Embung Lagundi.

2). Lokasi pengelolaan lingkungan hidup.

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan lokasi

pembangunan mebung dan jalur mobilisasi sekitar Embung

Lagundi.

3). Periode pengelolaan lingkungan hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada saat

pengangkutan material serta peralatan konstruksi dan

operasional kegiatan pembangunan Embung Lagundi.

c. Upaya pemantauan lingkungan hidup

1). Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Kualitas Udara

Cara dan metode pemantauan adalah melakukan pengukuran

kualitas udara dan di analisis di laboratorium, dan hasil

analisis laboratorium selanjutnya dibandingkan dengan baku

mutu yang berlaku.

Kebisingan

Cara metode pemantauan adalah melakukan pengukuran

tingkat kebisingan dengan menggunakan sound level meter.

Aksesibilitas

Cara dan metode pemantauan yaitu dilakukan perhitungan

volume dan mobilitas kendaraan masuk keluar di lokasi

embung Lagundi.

Persepsi keresahan dan kesehatan masyarakat

Cara dan metode pengumpulan data dilakukan dengan

metode observasi langsung, data hasil observasi ditabulasi

32

Page 18: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

dalam tabel untuk mengetahui jumlah prosentase masing-

masing komponen sosial dan kesmas.

2). Lokasi pemantauan lingkungan hidup

Kualitas udara dan kebisingan

Lokasi pemantauan kualitas udara dan kebisingan dilakukan

di areal pembangunan Embung Lagundi serta pemukiman

masyarakat desa Lagundi.

Aksesibilitas

Lokasi Pemantauan aksesibilitas dilakukan di areal

pembangunan Embung Lagundi serta jalan masuk dan keuar

lokasi kegiatan.

Persepsi keresahan dan kesehatan masyarakat

Lokasi Pemantauan dilakukan di sekitar desa Lagundi

kecamatan Kambowa.

3). Periode pemantauan lingkungan hidup

Pemantauan kualitas udara, kebisingan, aksesibilitas, persepsi,

keresahan dan kesehatan masyarakat dilakukan minimal sekali

dalam tahap kegiatan pembangunan embung Lagundi

mobilisasi peralatan dan material bangunan. Setelah tahap

konstruksi selesai pemantauan komponen lingkungan hidup

yang terkena dampak akibat kegiatan pembangunan embung

Lagundi mobilisasi peralatan dan material bangunan sudah

tidak dilakukan lagi.

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1). Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan

lingkungan hidup

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara

2). Intistusi pengawas

Dinas Perhubungan Kabupaten Buton Utara

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

33

Page 19: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Pemerintah Desa Lagundi dan kecamatan Kambowa.

3). Institusi penerima laporan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

2.Kegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

Munculnya kesempatan kerja bersumber dari adanya

kebutuhan tenaga untuk melaksanakan kegiatan pekerjaan

konstruksi pembangunan Embung Lagundi, kesempatan

berusaha muncul dari adanya kebutuhan tenaga kerja selama

pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sebagian

memanfaatkan masyarakat sekitarnya.

Peningkatan pendapatan dapat bersumber dari penerimaan

upah kerja yang dapat diperoleh dari hasil pekerjaan

konstruksi dari pihak pelaksana pekerjaan konstruksi serta

keuntungan masyarakat.

Persepsi positif akan muncul dalam lingkup pemanfaatan

tenaga kerja sekitarnya yang digunakan terkait dengan

tersediannya lapangan pekerjaan baru bagi mereka, dan juga

persepsi positif masyarakat terhadap pembangunan Embung

Lagundi.

2) Jenis dampak

Kesempatan kerja dan berusaha terhadap jenis dampak yang

ditimbulkan adalah terjadinya penurunan angka pencari kerja

yang ada disekitar lokasi pembangunan embung Lagundi.

Peningkatan pendapatan dengan konstribusi jenis dampaknya

adalah tingkat pendapatan masyarakat yang bekerja sebagai

pekerja konstruksi.

34

Page 20: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Persepsi jenis dampaknya adalah munculnya tanggapan positif

masyarakat sekitar lokasi akibat adanya dampak posisitif yang

dirasakan terkait pembangunan embung Lagundi.

3)Besaran dampak

Kesempatan kerja dan berusaha

Jumlah tenaga kerja konstruksi yang dibutuhkan untuk

kegiatan pembangunan embung Lagundi.

Peningkatan pendapatan

Masyarakat sekitar lokasi pembangunan Embung Lagundi

mendapat tambahan pendapatan yang diperoleh sebagai

tenaga kerja di lokasi kegiatan.

Persepsi positif masyarakat

Jumlah masyarakat yang berpersepsi positif adalah semua

tenaga kerja yang akan direkrut dan masrayakat Desa

Lagundi.

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup

1). Bentuk pengelolaan lingkungan hidup

Kesempatan kerja dan berusaha sebagai sumber dampak,

persepsi masyarakat dalam pengelolaannya menggunakan

pendekatan sosial ekonomi dan institusi antara lain :

o Mengutamakan masyarakat sekitar lokasi untuk menjadi

tenaga kerja konstruksi pembangunan Embung Lagundi.

o Melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar lokasi

terkait dengan spesifikasi dan kebutuhan tenaga kerja yang

dibutuhkan

o Melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa Lagundi

Kecamatan Kambowa terkait dengan kebutuhan tenaga

kerja

o Memberikan kesempatan untuk masyarakat sekitarnya

untuk melakukan usaha sekitar lokasi kegiatan

35

Page 21: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

o Melakukan pembinaan usaha bagi masyarakat baik

masyarakat sekitar lokasi maupun masyarakat Kecamatan

Kambowa pada umumnya.

Pendapatan sebagai sumber dampak persepsi, pengelolaannya

menggunakan pendekatan sosial ekonomi antara lain :

o Memberikan upah kerja yang minimal sama dengan UMK

atau UMP yang berlaku

o Memberikan santunan bagi tenaga kerja yang mengalami

kecelakaan kerja pada saat konstruksi berlangsung

o Melengkapi tenaga kerja dengan alat pelindung diri pada

pekerjaan konstruksi berlangsung.

2)Lokasi pengelolaan lingkungan hidup

Areal Proyek Pembangunan Embung Lagundi, Desa Lagundi dan

Kecamatan Kambowa

3)Periode pengelolaan lingkungan hidup

Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan setiap hari

selama kegiatan konstruksi berlangsung.

c. Upaya pemantauan lingkungan hidup

1)Metode pengumpulan dan analisis data

Cara pemantauan dilakukan dengan observasi lapangan

Metode pengumpulan data sekunder di Kantor Kecamatan

Kambowa dan Instansi terkait.

Data yang diperoleh ditabulasi dan diolah secara diskriptif

kualitatif.

2) Lokasi pemantauan lingkungan hidup

Areal Proyek Pembangunan Embung Lagundi, Desa Lagundi dan

Kecamatan Kambowa

3)Periode pemantauan lingkungan hidup

36

Page 22: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Pemantauan dilakukan minimal dua kali selama konstruksi dan

diprioritaskan pada saat setelah dilakukan pembayaran upah

kerja.

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1)Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV.

2) Institusi pengawas

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buton Utara

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

Pemerintah Desa Lagundi dan Kecamatan Kambowa.

3) Institusi penerima laporan.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buton Utara.

3.Pembuatan / Pengoperasian Base Camp

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

Pembuatan / Pengoperasian Base Camp

2) Jenis dampak

Timbulnya limbah padat

3)Besaran dampak

Jumlah timbulan sampah padat.

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.

1)Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mengumpulkan sementara limbah padat dengan memilah

terlebih dahulu (organik dan anorganik), selanjutnya dibuang

di pembuangan sampah domestik.

2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Areal Base Camp pembangunan embung Lagundi

3)Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

37

Page 23: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Selama kegiatan pembangunan tahap konstruksi Embung

Lagundi

c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Memantau terjadinya timbulan limbah padat

2)Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Areal Base Camp pembangunan embung Lagundi

3)Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Setiap bulan selama kegiatan pembangunan Embung Lagundi

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1)Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV.

2) Institusi pengawas

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

Pemerintah Desa Lagundi dan Kecamatan Kambowa.

3) Institusi penerima laporan.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara.

4.Pembuatan Jalan Masuk/Akses

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

Pembuatan Jalan Masuk/Akses

2) Jenis dampak

Kualitas udara

Penurunan kualitas udara bersumber dari emisi gas kendaraan

dan alat berat kegiatan pembuatan jalan masuk/akses

pembangunan embung Lagundi yang mengakibatkan

munculnya partikel debu.

Kebisingan

38

Page 24: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Suara kebisingan dapat bersumber dari kendaraan dan alat

berat yang melakukan kegiatan pembuatan jalan masuk/akses

pembangunan Embung Lagundi dan selama kegiatan

konstruksi berlangsung

Aksesibilitas/Gangguan Lalulintas

Terjadinya kecelakaan lalulintas pada saat aktifitas pembuatan

jalan akses masuk pembangunan embung Lagundi.

Penurunan Kesehatan Masyarakat

Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan bila terjadi

akibat meningkatnya partikel debu yang disebabkan

pembuatan jalan masuk/akses pembangunan embung

Lagundi. Jenis gangguan kesehatan dapat terjadi seperti iritasi

mata dan batuk akibat meningkatnya partikel debu di sekitar

lokasi kegiatan.

3)Besaran dampak

Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara No.7 Tahun

20015 dan PP-RI No. 41 Tahun 2009.

Jumlah Gangguan Lalulintas

Jumlah pengaduan gangguan kesehatan oleh masyarakat

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.

1)Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kendaraan yang digunakan harus menggunakan filter emisi

untuk penetrasi kebisingan pada knalpot

Melakukan penyiraman dilokasi pembuatan jalan masuk jika

dimungkinkan.

Menempatkan petugas serta rambu-rambu jalan untuk

mengatur lalulintas di pintu jalan masuk dan keluar.

2) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

39

Page 25: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Sekitar area jalan masuk/akses pembangunan embung

Lagundi

3)Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama pengerjaan dan pembuatan jalan akses

pembangunan embung Lagundi.

c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan pemantauan udara ambient berdasarkan Baku

Mutu Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara No.7 Tahun

20015 dan PP-RI No. 41 Tahun 2009.

Melakukan pemantauan gangguan lalulintas

Melakukan pemantauan terjadianya pengaduan kesehatan

masyarakat

2)Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Di areal sekitar pembuatan jalan akses ke Embung Lagundi

3)Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Minimal sekali selama kegiatan pembuatan jalan akses

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1)Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV.

2) Institusi pengawas

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

Pemerintah Desa Lagundi dan Kecamatan Kambowa.

3) Institusi penerima laporan.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara.

5.Pekerjaan Galian Tanah

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

Pekerjaan Galian Tanah pada embung

40

Page 26: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

2) Jenis dampak

Kualitas Udara

Jenis dampak yang dapat ditimbulkan bila terjadi peningkatan

konsentrasi SOx, NOx, CO, Pb dan partikel debu disekitar lokasi

kegiatan pekerjaan galian tanah pembagunan embung

Lagundi.

Kebisingan

Jenis dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya

kebisingan disekitar lokasi akibat aktifitas pekerjaan galian

tanah didalam lokasi kegiatan pembagunan embung Lagundi

Kualitas Air

Meningkatnya konsentrasi BOD, COD dan dapat menurunkan

oksigen terlarut dalam air (DO) akibat aktifitas pekerjaan

galian tanah didalam lokasi kegiatan pembagunan embung

Lagundi

3)Besaran dampak

Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara No.7 Tahun

20015 dan PP-RI No. 41 Tahun 2009.

Parameter kualitas air berdasarkan Baku Mutu Peraturan

Pemerintah RI No.82 Tahun 2001.

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.

1)Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Melakukan perawatan mesin kendaraan dan alat berat secara

periodik yang digunakan untuk pembangunan embung.

Mewajibkan para pekerja/buruh untuk menggunakan peralatan

K3 diantaranya helm pengaman dan ear plug.

Diatur secara periodik dalam penggalian tanah di badan

embung.

41

Page 27: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Dibuatkan saluran air darurat terlebih dahulu di sekeliling

lokasi yang dimatangkan pada awal kegiatan.

2)Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Areal pekerjaan galian tanah pembangunan embung Lagundi

3)Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama pembangunan embung tahap pekerjaan galian tanah

c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Pemantauan kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara No.7 Tahun

20015 dan PP-RI No. 41 Tahun 2009.

Pemantauan kualitas air berdasarkan Baku Mutu Peraturan

Pemerintah RI No.82 Tahun 2001.

2)Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Areal sekitar proyek embung dan pemukiman warga desa

Lagundi

3)Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan Tahap Konstruksi

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1)Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV.

2) Institusi pengawas

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

Pemerintah Desa Lagundi dan Kecamatan Kambowa.

3) Institusi penerima laporan.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara.

6.Pembuatan Tubuh Embung dan Bangunan Pelengkap

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

42

Page 28: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Pembuatan Tubuh Embung dan Bangunan Pelengkap

2) Jenis dampak

Kualitas Udara

Jenis dampak yang dapat ditimbulkan bila terjadi peningkatan

konsentrasi SOx, NOx, CO, Pb dan partikel debu disekitar lokasi

kegiatan pekerjaan pembuatan tubuh embung dan bangunan

pelengkap pembagunan embung Lagundi.

Kebisingan

Jenis dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya

kebisingan disekitar lokasi akibat aktifitas pekerjaan

pembuatan tubuh embung dan bangunan pelengkap didalam

lokasi kegiatan pembagunan embung Lagundi

Kualitas Air

Meningkatnya konsentrasi BOD, COD dan dapat menurunkan

oksigen terlarut dalam air (DO) akibat aktifitas pekerjaan

pembuatan tubuh embung dan bangunan pelengkap didalam

lokasi areal kegiatan pembagunan embung Lagundi

Limbah Padat

Dapat terjadi tumpukan limbah padat di dalam lokasi proyek

kegiatan pembagunan embung Lagundi pada saat tahap

konstruksi kegiatan aktifitas pekerjaan pembuatan tubuh

embung dan bangunan pelengkap.

3)Besaran dampak

Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu

Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara No.7 Tahun

20015 dan PP-RI No. 41 Tahun 2009.

Parameter kualitas air berdasarkan Baku Mutu Peraturan

Pemerintah RI No.82 Tahun 2001.

Banyaknya Limbah padat hasil dari pembangunan tubuh

embuh dan bangunan pelengkap lainnya diantaranya kayu,

43

Page 29: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

plastik, besi, yang digunakan untuk penyanggah dan

pendukung pekerjaan pembangunan.

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.

1)Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Melakukan perawatan mesin kendaraan dan alat berat secara

periodik yang digunakan untuk pembangunan embung.

Mewajibkan para pekerja/buruh untuk menggunakan peralatan

K3 diantaranya helm pengaman dan ear plug.

Membuat saluran air darurat terlebih dahulu di sekeliling lokasi

yang dimatangkan pada awal kegiatan sebelum kegiatan

pembangunan tubuh embung.

Mengumpulkan limbah padat dari hasil pembangunan embung

jauh dari tubuh embung dan pelimpah.

2)Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Areal proyek kegiatan pembuatan tubuh embung dan

bangunan pelengkap embung Lagundi

3)Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama kegiatan tahap konstruksi pembangunan embung

lagundi pekerjaan tubuh embung.

c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Melakukan Pemantauan kualitas udara ambient berdasarkan

Baku Mutu Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara No.7

Tahun 20015 dan PP-RI No. 41 Tahun 2009.

Melakukan pemantauan kualitas air berdasarkan Baku Mutu

Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001.

Melakukan pemantauan terhadap limbah padat yang hasil dari

pembangunan tubuh embuh dan bangunan pelengkap lainnya.

2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

44

Page 30: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Areal proyek kegiatan pembuatan tubuh embung dan

bangunan pelengkap embung Lagundi

3)Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Setiap 6 bulan sekali pada tahap konstruksi pembangunan

embung Lagundi

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1)Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV.

2) Institusi pengawas

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

Pemerintah Desa Lagundi dan Kecamatan Kambowa.

3) Institusi penerima laporan.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara.

E. Tahap Pasca Konstruksi

1.Pengoperasian Embung

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

Pengoperasian Embung

2) Jenis dampak

Persepsi masyarakat

Pendapatan Masyarakat Petani

3)Besaran dampak

Persepsi positif masyarakat pengguna suplai air embung

Lagundi untuk bercocok tanam yang diiringi dengan

bertambahnya pendapatan masyarakat.

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.

1)Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Menugaskan Staf Pengairan dari Dinas Pengairan Kab. Buton

Utara

45

Page 31: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Membentuk kelompok P2AE (Perkumpulan Pemakai Air

Embung)

2)Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Sekitar wilayah embung dan pengguna suplai air embung

Langundi.

3)Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Setiap saat dalam pengoperasian dan suplai air embung

c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Musyawarah kelompok P2AE dan petugas pengairan setempat

2)Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Sekitar wilayah embung dan pengguna suplai air embung

Langundi.

3)Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Setiap saat apabila adanya keluhan masyarakat dan kelainan

pada bangunan embung Lagundi.

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1)Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

Petugas Dinas Pengairan Kabupaten Buton utara

Kelompok P2AE (Perkumpulan Pemakai Air Embung).

2) Institusi pengawas

Dinas Pengairan Kabupaten Buton utara

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

Pemerintah Desa Lagundi dan Kecamatan Kambowa.

3) Institusi penerima laporan.

Dinas Pengairan Kabupaten Buton utara

2.Pemeliharaan Embung

a. Dampak lingkungan yang ditimbulkan

1)Sumber dampak

Pemeliharaan Embung

46

Page 32: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

2) Jenis dampak

Persepsi Masyarakat

3)Besaran dampak

Dukungan masyarakat pengguna suplai air embung Lagundi

untuk memelihara Embung Lagundi dan pendukungnya.

b. Upaya pengelolaan lingkungan hidup.

1)Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mencegah kebocoran /rembesan di tubuh embung Embung

Menanam gebalan rumput di badan timbunan embung

2)Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Areal Embung Lagundi termasuk saluran irigasnya

3)Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Setiap saat diperkirakan terjadi perubahan debit air embung

Lagundi

c. Upaya Pemantauan lingkungan hidup

1)Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Menugaskan Staf Pengairan dari Dinas Pengairan Kab. Buton

Utara

Membentuk kelompok P2AE (Perkumpulan Pemakai Air

Embung)

2)Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

Areal Embung Lagundi termasuk saluran irigasnya

3)Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

d. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

1)Pelaksana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup

Petugas Dinas Pengairan Kabupaten Buton utara

Kelompok P2AE (Perkumpulan Pemakai Air Embung).

2) Institusi pengawas

Dinas Pengairan Kabupaten Buton utara

47

Page 33: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara

Pemerintah Desa Lagundi dan Kecamatan Kambowa.

3) Institusi penerima laporan.

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara.

48

Page 34: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

Matriks UKL UPL

49

Page 35: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

BAB IV

JUMLAH DAN IZIN-IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN

1. Izin-Izin PPLH Yang Dibutuhkan

Adapun Izin PPLH yang dibutuhkan dalam pembangunan Embung

lagundi adalah Izin Lingkungan dan Rekomendasi Lingkungan dari

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Utara.

60

Page 36: UKL UPL Bab 3 Embung Lagundi

Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara -----------------------------

UKL-UPL EMBUNG LAGUNDIKABUPATEN BUTON UTARA 2015

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2009. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kantor Menteri Negara Lingkungan

Hidup. Jakarta.

Anonimous, 1999, Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian

Pencemaran Udara. Jakarta

Anonimous, 2001, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor.82 Tahun 2001

Tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Jakarta

Anonimous, 2003, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 115 Tahun

Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Jakarta

Anonimous, 2004, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 51 Tahun

2004. Tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta

Anonimous, 2005, Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor: 7 Tahun 2005

Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi

Tenggara.

Anonimous, 2009, Peraturan Menteri Negara lingkungan Hidup Nomor: 18 Tahun 2009

Tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun. Jakarta

Anonimous, 2012. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012

Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Kementerian Lingkungan Hidup. Jakarta.

Anonimous, 2012. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin

Lingkungan. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Jakarta.

Dinas Tata Ruang Kabupaten Buton Utara, 2012, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Buton Utara 2012-2032, Buranga.

BPS, 2014, Kecamatan Kambowa Dalam Angka Tahun 2014, Badan Pusat Statistik

Kabupaten Buton Utara.

61