Ujian Tht Mira
-
Upload
miraarosalie -
Category
Documents
-
view
230 -
download
4
description
Transcript of Ujian Tht Mira
UJIAN THT
Almira Rosalie
1102010015
Penguji :
Kolonel Ckm dr.Rakhmat Haryanto, M.Kes, Sp.THT-KL
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT THT-KL
RS. TK II MOH. RIDWAN MEURAKSA KESDAM JAYA
STATUS KEPANITERAAN THT FK.YARSI
RS MOH RIDWAN MEURAKSA JAKARTA
I. IDENTITAS
Nama: Tn. HS
Jenis Kelamin: Laki-laki
Usia: 19 tahun
Agama: Islam
Pekerjaan: Tidak ada
Pendidikan: SMA
Alamat : Komp. Mabad Rempoa, Ciputat Timur
Tanggal Pemeriksaan: 24 Juni 2015
II. ANAMNESA
Autoanamnesa pada tanggal 24 Juni 2015
Keluhan Utama
Sering terasa nyeri pada saat menelan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli THT RS. M. Ridwan Meuraksa dengan keluhan sering terasa nyeri pada saat menelan sejak 5 tahun yang lalu. Nyeri menelan hilang timbul dan keluhan ini terjadi sebanyak 3 - 4 kali dalam setahun, gejala diperberat pada saat pasien mengkonsumsi makanan pedas, gorengan, dan minuman dingin. Saat ini pasien tidak mengalami nyeri menelan, batuk pilek, dan demam. Terakhir keluhan tersebut kambuh sekitar 3 bulan yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan batuk pilek dan demam yang hilang timbul serta rasa yang mengganjal pada tenggorokan ketika serangan. Keluhan pilek disertai dengan ingus berwarna hijau, kental, dan tidak bau dan demam yang tidak terlalu tinggi. Pasien sudah berobat ke puskesmas ketika serangan timbul (nyeri tenggorok) dan diberi antibiotik. Keluhan nyeri menelan, batuk pilek, dan demam hilang namun hanya sementara dan kemudian muncul kembali. Ayah pasien juga mengatakan kepada pasien, bahwa pasien sering mendengkur saat tidur.
Keluhan sesak napas, nyeri telinga, hidung tersumbat, dan napas berbau disangkal oleh pasien. Riwayat merokok juga disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengeluhkan keluhan nyeri menelan, batuk pilek, dan demam yang dirasakan hilang timbul sejak pasien masih SMA
Riwayat asma (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Adik pasien mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Riwayat Kebiasaan
Pasien suka makan gorengan, makanan pedas dan minuman dingin.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien belum menikah dan belum bekerja, ayah pasien adalah seorang PNS dan pasien berobat menggunakan BPJS. Kesan ekonomi pasien cukup.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Sakit ringan
Kesadaran: Compos Mentis
Tanda Vital: Tekanan darah : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu tubuh : 36,5o C
STATUS GENERALIS
Kepala: Normocephal
Mata
Konjungtiva: Anemis -/-
Sklera: Ikterik -/-
Pupil: Bulat, Isokor, Reflek cahaya +/+
Leher
Inspeksi: Bentuk simetris, trakea berada ditengah
Palpasi: Pembesaran KGB (-)
Thorax
Inspeksi: Simetris hemitoraks kanan dan kiri
Palpasi: Fremitus vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi
Cor: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: SN Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi: Simetris datar
Auskultasi: Bising usus (+) N
Palasi: Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: Timpani di seluruh lapang abdomen
Ekstremitas
Edema: --
Sianosis:--
Neurologis
Refleks fisiologis:+/+
Refleks patologis: -/-
Genitalia: Tidak diperiksa
STATUS LOKALIS
A. TELINGA
BAGIAN
KELAINAN
KANAN
KIRI
PREAURIKULER
Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Nyeri tekan tragus
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
AURIKULER
Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
-
-
-
-
-
-
-
-
RETROAURIKULER
Edema
Nyeri tekan
Hiperemis
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
CAE
Kongenital
Kulit
Sekret
Serumen
Edema
Jaringan granulasi
Massa
-
Tenang
-
-
-
-
-
-
Tenang
-
-
-
-
-
MEMB. TIMPANI
Warna
Intak
Refleks Cahaya
Bulging
Sekret
Gambar
Putih perak
+
+ pukul 5
-
-
Membran timpani intak
refleks cahaya (+) pukul 5
Putih perak
+
+ pukul 7
-
-
Refleks cahaya (+) pukul 7
Membran timpani intak
CAVUM TIMPANI
Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai
TES PENDENGARAN
KANAN
KIRI
TES RINNE
Tidak Dilakukan
TES WEBER
TES SWABACH
B. HIDUNG
PEMERIKSAAN
KANAN
KIRI
KEADAAN LUAR
Bentuk dan Ukuran
Normal
Normal
RHINOSKOPI ANTERIOR
Mukosa
Sekret
Krusta
Konka Inferior
Septum deviasi
Polip/tumor
Pasase udara
Tenang
-
-
Eutrofi
-
-
(+) baik
septum
ditengah
mukosa
tenang
Konka inferior
eutrofi
Tenang
-
-
Eutrofi
-
(+) baik
Mukosa
tenang
Konka inferior
eutrofi
RHINOSKOPI POSTERIOR
Mukosa
Sekret
Choana
Fossa Rossenmuller
Massa/tumor
Os.tuba eustachius
Tidak dilakukan
C. CAVUM ORIS DAN OROFARING
BAGIAN
KETERANGAN
MUKOSA
Tenang
LIDAH
Normal
GIGI GELIGI
Normal
UVULA
Normal, ditengah
PILAR
Normal +/+, simetris
HALITOSIS
-
TONSIL:
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Perlengketan
Gambar
Hiperemis + / +
T3 T3
Melebar +/+
+/+
-/-
T3-T3
Hiperemis +/+
Kripte melebar +/+
Detritus +/+
FARING
Mukosa
Granula
Post nasal drip
Tenang
-
-
LARING
Keterangan:
1. Epiglotis
2. Kartilago arytenoid
3. Kartilago aryepiglotika
4. Plika vestibularis
5. Plika vokalis
6. Rima glotis
7. Trakea
Tidak diperiksa
D. MAXILLOFACIAL
BAGIAN
KETERANGAN
MAXILLOFACIAL
Bentuk
Parese N. Cranialis
Nyeri tekan frontal dan maxilla
Nyeri ketok frontal dan maxilla
Simetris
-
-
-
E. LEHER
BAGIAN
KETERANGAN
LEHER
Bentuk
Massa
Simetris, tidak ada deviasi trakea
-
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang belum dilakukan.
V, RESUME
Pasien laki-laki berusia 19 tahun memiliki keluhan sering terasa nyeri pada saat menelan sejak 5 tahun yang lalu. Nyeri menelan hilang timbul dan keluhan ini terjadi sebanyak 3 - 4 kali dalam setahun, gejala diperberat pada saat pasien mengkonsumsi makanan pedas, gorengan, dan minuman dingin. Pasien juga mengeluhkan batuk pilek dan demam yang hilang timbul serta rasa yang mengganjal pada tenggorokan ketika serangan. Pilek disertai dengan ingus berwarna hijau, kental, dan tidak bau, dan demam yang tidak terlalu tinggi. Ayah pasien juga mengatakan kepada pasien, bahwa pasien sering mendengkur saat tidur. Dari pemeriksaan fisik didapatkan vital sign dalam batas normal.
Pada pemeriksaan lokalis didapatkan :
Pada cavum oris dan orofaring didapatkan :
Tonsil hiperemis +/+
T3-T3
Kripte melebar +/+, Detritus +/+
DIAGNOSIS KERJA
Tonsilitis Kronis Hipertrofi
DIAGNOSIS BANDING
Tidak ada
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG (IPDx)
Tonsilitis Kronis Hipertrofi
Pemeriksaan laboratorium darah rutin dan hitung jenis
RENCANA PENATALAKSANAAN (IPTx)
Lokal :
Obat kumur yang mengandung desinfektan (obat kumur betadine 1 fl 3x20 ml). Kumur selama 30 detik dan ulangi 2-4 jam.
Operatif :
Tonsilektomi
RENCANA LANJUTAN
Tonsilektomi
MONITOR
Subjektif :
Memantau keluhan-keluhan seperti nyeri menelan, batuk pilek, demam, rasa mengganjal pada tenggorokan, dan mendengkur saat tidur. Tanya apakah keluhan tersebut membaik/ berkurang, atau memburuk.
Objektif :
Nilai ukuran tonsil
Evaluasi Indikasi Tonsilektomi
EDUKASI
Hindari makanan atau minuman yang mengiritasi seperti makanan gorengan, makanan pedas dan minuman dingin
Istirahat cukup
Hiegen mulut dengan obat kumur
Mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas
KOMPLIKASI
Obstruksi Saluran Nafas Atas (OSNA)
Abses peritonsil
Abses parafaring
Rhinitis Kronik
Sinusitis
Otitis Media Akut
PROGNOSIS
QUO AD VITAM: ad bonam
QUO AD FUNCTIONAM: ad bonam
9