uji serbuk
-
Upload
fadillahhutami -
Category
Documents
-
view
51 -
download
5
Transcript of uji serbuk
2.1 Minuman Serbuk
Produk makanan yang banyak mengandung gula sering terkontaminasi
mikroba karena kondisi penyimpanan yang kurang higienis. Gula sering
mengandung spora bakteri termofilik, yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu 40-
600C atau lebih. Spora termofilik penyebab kerusakan makanan tergolong jenis
Bacillus dan Clostridium.
Minuman serbuk siap saji yang banyak dijumpai di pasaran rentan sekali
terkontaminasi oleh mikroba dari jenis spora penyebab busuk asam (spora flat
sour), spora bakteri anaerobik, dan spora bakteri anaerobik termofilik karena
kandungannya yang mengandung kadar gula serta cenderung berkadar asam.
Minuman serbuk ini bisa disimpulkan berkadar asam karena berwarna orange
yang identik dengan rasa jeruk dan biasanya memiliki pH sekitar 4.
Spora bakteri penyebab busuk asam (flat sour) yang mudah tumbuh pada
makanan berasam rendah dengan pH 4-4,5 adalah Bacillus stearothermophillus.
Spora bakteri busuk asam yang sering tumbuh pada makanan asam dengan pH < 4
adalah Bacillus coagulans (Bacillus thermoacudurans).
Uji mikrobiologi pada minuman serbuk sama halnya dengan uji
mikrobiologi gula. Langkah-langkah yang dilakukan, yaitu 20 gram gula
dilarutkan dalam air steril sampai volume 100 ml, setelah itu larutan gula
dimasukkan ke dalam penangas dan dibiarkan selama 8 menit. setelah pemanasan
selesai, ditambahkan larutan pengencer steril sampai batas 100 ml untuk
menggantikan kehilangan air selam peroses pengukusan. Dari larutan yang telah
disiapkan itu dipipet dua ml larutan minuman serbuk ke dalam cawan petri steril.
DTBPA cair dituangkan ke dalam cawan petri yang berisi larutan minuman
serbuk. Ditunggu membeku, lalu cawan diinkubasi pada suhu 550C selama 3 hari
dengan posisi ke atas.
Setelah diinkubasi, terlihat bahwa pada keempat cawan positif
mengandung spora bakteri penyebab busuk asam yang ditandai adanya areal
bening disekitar koloni. Sedangkan di salah satu cawan tidak terlihat adanya areal
bening yang mengindikasikan bahwa tidak adanya spora bakteri penyebab flat
sour. Awalnya warna dari larutan minuman serbuk ini bewarna kuning, sehingga
dalam pengamatan cukup sulit menentukan apakah warna kuning yang
ditimbulkan berasal dari spora bakteri atau dari warna minuman serbuk itu sendiri.
Perlakuan pemanasan yang dilakukan pada saat pembuatan larutan gula
(sampel) bertujuan untuk melarutkan gula serta membunuh sel-sel vegetatif dan
memberikan kejutan panas (heat shock). Menurut National Canners Association
spora pembentuk asam (flat sour) yang diijinkan tidak lebih dari 50 spora per 10
gram sampel.
“Flat sour spores are not directly pathogenic to people. These organisms
only cause spoilage in canned foods if the product is not cooled properly. If not
cooled properly, the organism has the potential to grow and decrease the shelf life
of the canned foods. A food spoiled by flat sour organisms will produce a sour
smell and taste. Flat sour spore testing is of most interest for food processors that
want to ensure a long shelf life of a product and to prevent early spoilage in
sensitive tomatoes and dairy food products”.