uji kesadahan
-
Upload
afiya-fathina -
Category
Documents
-
view
142 -
download
1
description
Transcript of uji kesadahan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Hasil Percobaan Sampel Air Sebelum Dipanaskan
NoKesadahan total/KT
(Ca2+ dan Mg2+)
Kesadahan Ca2+ (K
Ca2+)
Kesadahan Mg2+
(K Mg2+)
1 46.43 mg/liter 7.14 mg/liter 39.29 mg/liter
2 50.00 mg/liter 17.85 mg/liter 32.15 mg/liter
3 50.00 mg/liter 14.28 mg/liter 35.72 mg/liter
Rata-rata 48.81 mg/liter 13.09 mg/liter 35.72 mg/liter
2. Hasil Percobaan Sampel Air Sesudah Dipanaskan
NO.Kesadahan total/KT
(Ca2+ dan Mg2+)
1 50.00 mg/liter
2 53.57 mg/liter
3 57.14 mg/liter
Rata-rata 53.57 mg/liter
3. Hasil Percobaan Aquadest sebagai Kontrol
NO.Kesadahan total/KT
(Ca2+ dan Mg2+)
1 14.28 mg/liter
4. Kesadahan Sementara = - 4.67 mg/liter
Keterangan : 1 mg/liter = 1 ppm
B. Pembahasan
Titrasi dengan metode kompleksometri merupakan metode yang
digunakan dalam pengujian kesadahan air sampel kali ini.
Kompleksometri sendiri merupakan metode yang berdasar atas adanya
pembentukan senyawa kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar
mengion) dimana antara titran dan titrannya saling mengkompleksi
membentuk hasil berupa senyawa kompleks. Titran dalam percobaan kali
ini adalah larutan EDTA sementara yang berperan sebagai titratnya adalah
air sumur sebagai air sampel yang kemudian ditambahkan larutan buffer
dan indikator EBT ataupun indikator murexide. Indikator EBT maupun
indikator murexide digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi. Reaksi
kompleks yang terjadi pada titrasi antara titran dengan titratnya ini dapat
dianggap sebagai suatu reaksi antara dua senyawa kimia dengan
mekanisme donor-akseptor atau asam-basa lewis.
Pengujian kesadahan air melalui titrasi dengan metode
kompleksometri ini dilakukan dengan menggunakan air sumur sebagai
sampel dimana kemudian terbagi menjadi dua macam berdasar
perlakuannya yaitu sampel sebelum dipanaskan dan sampel sesudah
pemanasan serta digunakan pula aquadest sebagai kontrol. Pengujian
dilakukan dengan pengulangan tiga kali dimana kemudian diambil nilai
rata-rata pengujian sehingga hasil yang didapat tidak bias dan benar
adanya mengingat ini adalah pengujian secara kuantitatif. Sampel yang
sebelum dipanaskan dapat digunakan untuk mengetahui nilai kesadahan
total dan kesadahan parsial dari ion Ca2+ yang kemudian dari nilai
kesadahan total dan kesadahan parsial dari ion Ca2+ didapat nilai kesadahan
parsial ion Mg2+ melalui perhitungan sementara pada sampel yang sudah
mengalami pemanasan selama 15 menit akan didapatkan nilai kesadahan
tetap yang merupakan kesadahan total pada sampel yang telah dipanaskan
selain itu dapat pula ditentukan nilai kesadahan sementara melalui
perhitungan antara nilai kesadahan total sebelum dipanaskan dan nilai
kesadahan tetap.
Kesadahan total merupakan jumlah miliekivalen kalsium dan
magnesium dalam setiap liternya dimana dalam pengujian ini terdapat
dalam bentuk CaCO3. Penentuan kesadahan total dengan sampel yang
belum dipanaskan dapat dimulai dengan menambahkan 100 ml sampel
dengan larutan buffer pH 10 sebanyak 5 ml dan indikator EBT sebanyak 5
tetes yang dalam larutan dijumpai dalam bentuk HInd2- dan kemudian
dilanjutkan dengan titrasi menggunakan larutan EDTA dimana teori yang
ada menyatakan bahwa larutan tersebut seharusnya menunjukkan
perubahan warna dari merah menjadi biru laut yang kemudian terbukti
dalam percobaan kali ini. Hasil yang didapat dari pengujian adalah 46.43
mg/liter, 50.00 mg/liter, dan 50.00 mg/liter dimana kemudian nilai rata-
rata kesadahan total sampel sebelum dipanaskan adalah 48.81 mg/liter atau
48.81 ppm. Hal tersebut menunjukkan air sample yang digunakan
termasuk dalam kategori kesadahan lunak menurut klasifikasi WHO dan
EPA sementara menurut E. Merck termasuk dalam klasifiksi kesadahan
yang sangat lunak.
Sampel yang digunakan tanpa melalui pemanasan pula adalah
aquadest. Aquadest merupakan air hasil penyulingan yang menyerupai air
murni dimana ia nyaris tidak mengandung mineral sama sekali dan dapat
dikategorikan sebagai air dengan kesadahan lunak. Aquadest dalam
percobaan ini digunakan sebagai nilai kontrol dimana penentuan
kesadahannya menyerupai penentuan kesadahan total menggunakan
larutan buffer pH 10 dan indikator EBT. Nilai kesadahan total aquadest
yang didapat dari hasil percobaan adalah 14.28 mg/liter atau sama dengan
14.28 ppm dimana menurut WHO dan EPA termasuk dalam kategori
kesadahan lunak sementara menurut E. Merck ia termasuk kategori
kesadahan sangat lunak dan menurut PERMENKES pada 2010 air tersebut
masih layak digunakan untuk air minum. Hasil percobaan menunjukkan
kesesuian dengan teori yang ada. Penggunaan aquadest sebagai air minum
dapat dikatakan tidak tepat mengingat potensinya untuk mengurangi
asupan garam mineral yang kita butuhkan meski dalam jumlah sedikit
selain itu penggunaan aquadest dalam kehidupan sehari-hari sebagai
pengganti air sebaiknya tidak dilakukan karena ia juga memiliki potensi
untuk mudah menimbulkan karat pada benda yang berasal dari logam
selain itu dari sisi ekonomis harganya juga termasuk lumayan mahal
dibanding dengan penggunaan air PDAM ataupun air sumur.
Kesadahan kalsium dalam pengujian ini akan ditemukan pula
dalam bentuk CaCO3 dimana terdapat hal yang berbeda pada penentuan
kesadahan parsial ion Ca2+ ini meskipun langkah-langkah yang digunakan
sama dengan penentuan kesadahan total yaitu larutan buffer yang
digunakan merupakan larutan buffer pH 12 sebanyak 1 ml yang dapat
mengendapkan Mg(OH)2 mengendap dimana kemudian hanya
meniggalkan ion Ca2+ dalam sampel yang dapat membentuk senyawa
kompleks dengan EDTA bersama indikator murexide. Indikator murexide
yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah sebanyak 10 tetes.
Perubahan warna pada penentuan kesadahan parsial ion Ca2+ berdasar teori
yang ada adalah dari warna merah menjadi warna ungu yang kemudian
terbukti dalam percobaan. Hasil yang didapat dari pengujian adalah 7.14
mg/liter, 17.85 mg/liter, dan 14.28 mg/liter dimana kemudian nilai rata-
rata kesadahan parsial ion Ca2+ sampel sebelum dipanaskan adalah 13.09
mg/liter atau 13.09 ppm. Hal tersebut menunjukkan pula bahwa air sample
yang digunakan termasuk dalam kategori kesadahan lunak menurut
klasifikasi WHO dan EPA sementara menurut E. Merck termasuk dalam
klasifiksi kesadahan yang sangat lunak.
Kesadahan magnesium dalam pengujian ini akan ditemukan pula
dalam bentuk CaCO3 meskipun tanpa melalui pengujian tersendiri. Nilai
kesadahan parsial ion Mg2+ ini akan didapat dengan sendirinya melalui
pengurangan nilai kesadahan total dengan nilai kesadahan parsial ion Ca2+.
Hasil nilai kesadahan parsial ion Mg2+ diantaranya adalah 39.29 mg/liter,
32.15 mg/liter, dan 35.72 mg/liter dimana kemudian didapat nilai rata-
ratanya adalah 35.72 mg/liter atau 35.72 ppm. Hal tersebut menunjukkan
air sample yang digunakan termasuk dalam kategori kesadahan lunak
menurut klasifikasi WHO dan EPA sementara menurut E. Merck termasuk
dalam klasifiksi kesadahan yang sangat lunak.
Perlakuan pemanasan dapat digunakan untuk menentukan nilai
kesadahan total yang kemudian dianggap sebagai kesadahan tetap. Air
sadah tetap sendiri merupakan air sadah yang mengadung anion selain ion
bikarbonat seperti ion Cl-, NO3- dan SO42- senyawa yang terlarut boleh jadi
berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat
(CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan
magnesium sulfat (MgSO4) dimana kesadahannya tidak dapat dihilangkan
melalui pemanasa. Hasil pengujiannya adalah 50.00 mg/liter, 53.57
mg/liter, dan 57.14 mg/liter dimana kemudian didapat nilai rata-ratanya
adalah 53.47 mg/liter atau 53.47 ppm. Hal tersebut menunjukkan air
sample yang digunakan termasuk dalam kategori kesadahan lunak menurut
klasifikasi WHO dan EPA sementara menurut E. Merck termasuk dalam
klasifiksi kesadahan yang sangat lunak.
Nilai kesadahan tetap yang telah diketahui tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui nilai kesadahan sementara melalui
pengurangan nilai kesadahan total sebelum dipanaskan dengan nilai
kesadahan tetap. Hasil perhitungannya adalah – 4.67 mg/liter atau – 4.67
ppm dimana hal tersebut menunjukkan adanya kesalahan dalam
melakukan pengujian dan dapat dikatakan terjadi bias pada hasil
percobaan ini. Hal – hal yang berpotensi menjadi alasan terjadinya
kesalahan dan biasnya hasil percobaan ini diantaranya adalah adanya
kesalahan pelaksanaan titrasi ketika membuka tutup buret untuk
mengalirkan EDTA dimana praktikan terlalu membukanya sehingga
EDTA menetes tidak sesuai semestinya, adanya kesalahan pengamatan
oleh pratikan pada pengamatan perubahan warna sehingga dimungkinkan
titik titrasi pada sampel air yang telah dipanaskan terlewat, adanya
kesalahan pengamatan volume EDTA yang digunakan ketika titrasi
dimana posisi praktikan seharusnya segaris lurus dengan letak buret, dan
adanya sikap praktikan yang kurang serius dalam melaksanakan pengujian.
Pengujian yang dilakukan terhadap air sampel ini menurut
PERMENKES pada 2010 dapat dikatakan tergolong air yang layak minum
mengingat nilai kesadahan totalnya adalah 48.81 mg/liter, nilai kesadahan
parsial ion Ca2+ adalah 13.09 mg/liter, nilai kesadahan parsial ion Mg2+
35.72 mg/liter, dan nilai kesadahan tetapnya adalah 53.57 mg/liter serta
meskipun nilai kesadahan sementaranya adalah – 4.67 mg/liter dapat
dikatakan bahwa air sampel layak dikonsumsi sebagai air minum
mengingat nilai kesadahannya yang kurang dari 500 mg/liter. Penggunaan
air sampel ini sebagai air minum perlu mendapat perhatian sendiri dimana
ia termasuk dalam kategori kesadahan lunak menurut klasifikasi WHO dan
EPA sementara menurut E. Merck termasuk dalam klasifiksi kesadahan
yang sangat lunak sehingga berpotensi seperti aquadest dimana ia
berpotensi mengurangi asupan garam mineral yang kita butuhkan meski
dalam jumlah sedikit selain itu penggunaan air sampel ini dalam
kehidupan sehari-hari sebaiknya perlu dipertimbangkan karena ia juga
memiliki potensi untuk mudah menimbulkan karat pada benda yang
berasal dari logam.
LAMPIRAN
A. Rumus Perhitungan Kesadahan
1. Kesadahan Total:
KT =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
KT = ............... mg/liter sebagai CaCO3
2. Kesadahan Ca2+
K Ca =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
K Ca = …………. mg/liter sebagai CaCO3
3. Kesadahan Mg2+
K Mg = KT – K Ca
K Mg = …………. mg/liter sebagai CaCO3
4. Kesadahan Sementara (KS)
KS = Kesadahan total sebelum dipanaskan – Kesadahan tetap
B. Perhitungan Kesadahan Air Sampel Sebelum Dipanaskan
1. Kesadahan Total
a. Kesadahan Total Percobaan Pertama
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan= 1.3 ml
KT=1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 1 .3 x1
28 x 1 x 100
KT = 46.43 mg/liter sebagai CaCO3
b. Kesadahan Total Percobaan Kedua
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan= 1.4 ml
KT =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 1 . 4 x1
28 x 1 x 100
= 50.00 mg/liter sebagai CaCO3
c. Kesadahan Total Percobaan Ketiga
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan= 1.4 ml
KT =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 1 . 4 x1
28 x 1 x 100
= 50.00 mg/liter sebagai CaCO3
2. Kesadahan Ca2+
a. Kesadahan Ca2+ Percobaan Pertama
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan = 0.2 ml
K Ca =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 0 .2 x1
28 x 1 x 100
K Ca = 7 .14 mg/liter sebagai CaCO3
b. Kesadahan Ca2+ Percobaan Kedua
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan = 0.5 ml
K Ca =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 0 .5 x1
28 x 1 x 100
K Ca = 17 .85 mg/liter sebagai CaCO3
c. Kesadahan Ca2+ Percobaan Ketiga
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan = 0.4 ml
K Ca =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 0 .4 x1
28 x 1 x 100
K Ca = 14 .28 mg/liter sebagai CaCO3
3. Kesadahan Mg2+
a. Kesadahan Mg2+ Percobaan Pertama
K Mg = KT - K Ca
K Mg = ( 46. 43 – 7 .14) mg/liter
K Mg = 39 . 29 mg/liter sebagai CaCO3
b. Kesadahan Mg2+ Percobaan Kedua
K Mg = KT - K Ca
K Mg = (50 .00 – 17 . 85 ) mg/liter
K Mg = 32 .15 mg/liter sebagai CaCO3
b. Kesadahan Mg2+ Percobaan Ketiga
K Mg = KT - K Ca
K Mg = (50 .00 – 14 . 28 ) mg/liter
K Mg = 35 . 72 mg/liter sebagai CaCO3
C. Perhitungan Kesadahan Air Sampel Setelah Dipanaskan
1. Kesadahan Total
a. Kesadahan Total Percobaan Pertama
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan= 1.4 ml
KT=1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 1 .4 x1
28 x 1 x 100
KT = 50.00 mg/liter sebagai CaCO3
b. Kesadahan Total Percobaan Kedua
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan= 1.5 ml
KT =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 1 .5 x1
28 x 1 x 100
= 53.57 mg/liter sebagai CaCO3
c. Kesadahan Total Percobaan Ketiga
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan = 1.6 ml
KT =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 1 . 6 x1
28 x 1 x 100
= 57.14 mg/liter sebagai CaCO3
D. Perhitungan Kesadahan Aquadest sebagai Kontrol
1. Kesadahan Total Percobaan Pertama
Diketahui : Volume EDTA yang dibutuhkan = 0.4 ml
KT =1000100
x P ml x N EDTA x F EDTA x ME CaCO3
=1000100
x 0. 4 x128
x 1 x 100
KT = 57.14 mg/liter sebagai CaCO3
E. Kesadahan Sementara (KS)
KS = Kesadahan total sebelum dipanaskan – Kesadahan tetap
KS = (48.81 – 53.57) mg/liter
KS = - 4.67 mg/liter