Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua makhluk hidup di bumi ini butuh air. Air merupakan pelarut yang sangat baik, sehingga di alam umumnya berada dalam keadaan tidak murni. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi sesuai dengan tujuan penggunaannya. Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air permukaan, air laun dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan energi 1

description

AKAMAMI

Transcript of Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

Page 1: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua makhluk hidup di bumi ini butuh air. Air merupakan pelarut yang sangat baik,

sehingga di alam umumnya berada dalam keadaan tidak murni. Air alam mengandung

berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang tidak larut serta mengandung

mikroorganisme. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu

kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika

terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk

tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat,

dan energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air

sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi sesuai dengan tujuan

penggunaannya.

Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air permukaan, air

laun dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam meningkatkan derajat

kesehatan. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air

dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan

terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan

penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan

energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air

sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya

(Mifbahuddin, 2010).

Salah satu syarat air dikatakan berkualitas, adalah mengandung garam-garam mineral

dalam jumlah yang tidak berlebihan. Garam-garam mineral dalam air tergantung pada

sumber air tersebut berasal.Misalnya kandungan garam-garam mineral pada air tanah

tergantung pada lapisan tanah yang dilewati air tersebut. Apabila air melewati lapisan tanah

kapur maka air akan menjadi sadah karena mengandung Ca(HCO3)2dan Mg(HCO3)2

Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air

sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium

bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air.Karena

1

Page 2: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-

senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat

yang akhirnya menjadi kerak.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan kesadahanair?

2. Berapa tingkat kesadahan tetap dan kesdahan sementara sampel air yang diteliti?

3. Bagaimana metode yang dapat digunakan untuk mengukur nilai kesadahan?

4. Apakah air sampel yang diteliti layak dikonsumsi?

C. Tujuan

a. Tujuan Umum

Mengetahui pengertian kesadahan

Mengetahui metode yang dapat digunakan untuk mengukur nilai kesadahan

mengetahui kelayakan konsumsi air yang diteliti.

b. Tujuan Khusus

Mengetahui Tingkat kesadahan tetap dan kesadahan sementara sampel air

yang di teliti

2

Page 3: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kesadahan

Kesadahan atau hardnees adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Penyebabnya air

menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+ , Mg2+. Air sadah adalah air yang memiliki kadar

mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. penyebanya

air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+ , Mg2+. Atau dapat juga di sebabkan karena

adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervariasi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn

dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil. Air sadah banyak di jumpai di

daerah pegunungan kapur atau di daerah pesisir pantai. Jenis sumber air yang banyak mengandung

sadah adalah air tanah khususnya air tanah dalam.

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya

ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau

air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak

adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium,

penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam

bikarbonat dan sulfat (Wikipedia, 2011).

Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila

dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk

busa apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak

akan terbentuk busa. Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+,

Mg2+. Atau dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal

(logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,

klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil (O-fish, 2003).

Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air

sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium

bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air.

Oleh karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air,

3

Page 4: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk

endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak.

Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan

beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang

menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun

di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk

gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan

diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan

biasanya digunakan berbagai zat kimia (Wikipedia, 2011).

Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+,

maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/karakteristik air yang menggambarkan

konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3

(Giwangkara, 2006 dalam Ihsan, 2011)

B. Jenis Kesadahan

Terdapat dua jenis kesadahan, yakni sebagai berikut:

1. Kesadahan sementara

Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion bikarbonat

(HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat

(Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang mengandung

ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena

kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut

terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa

tersebut akan mengendap pada dasar ketel (Wikipedia, 2011).

Reaksinya:

Ca(HCO3)2 → dipanaskan →  CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)

Mg(HCO3)2 →  dipanaskan    →    CO2 (gas)  +   H2O (cair)    + MgCO3

(endapan)

4

Page 5: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

2. Kesadahan Tetap

Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion bikarbonat,

misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO4

2-. Berarti senyawa yang terlarut boleh

jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat

(CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan

magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut

disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan

cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan

dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia

tertentu.

Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur

(terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga

terbentuk endapan kaslium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida

(padatan/endapan) dalam air.

Reaksinya:

CaCl2 +   Na2CO3 →   CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl   (larut)

CaSO4 +   Na2CO3 →   CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)

MgCl2 +   Ca(OH)2 →   Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)

MgSO4 +   Ca(OH)2 →   Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)

Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari

kadar alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar kesadahannya eqivalen dengan

total kadar alkali disebut  kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih dari

ini disebut kesadahan non-karbonat. Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang

dari penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan

adalah kesadahan karbonat dan kesadahan nonkarbonat tidak ada. Kesadahan

mungkin terbentang dari nol ke ratusan miligram per liter, bergantung kepada

sumber dan perlakuan dimana air telah subjeknya (Wikipedia, 2011).

C. Metode Penentuan Kesadahan

Metode yang dapat dilakukan untuk penentuan kesadahan adalah metode Titrasi

EDTA ( Ethylene Diamene Tetra Asetat). EDTA berupa senyawa kompleks khelat

5

Page 6: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

dengan rumus molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu

senyawa asam amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam

logam bervalensi dua dan tiga. EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat

dan dua gugus amina. EDTA membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II),

Cu (II), Fe (III), dan Co (III) (Anonim, 2008 dalam Ginoest, 2010).

EDTA merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat diperoleh

dalam keadaan murni. Tetapi dalam penggunaannya, karena adanya sejumlah tidak

tertentu dalam air, sebaiknya distandardisasi terlebih dahulu.

Kesadahan total yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ dapat ditentukan melalui titrasi dengan

EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation

tersebut. Titrasi kompleks meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun

pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan yang

mendasari terbentuknya kompleks adalah tingkat kelarutan yang tinggi.

Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah dilakukan dengan titrasi EDTA. pH untuk

titrasi adalah 10 dengan indikator Eriochrom Black T (EBT). Pada pH lebih tinggi,

12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca2+

dengan indikator murexide. Adanya gangguan Cu bebas dari pipa-pipa saluran air

dapat di masking dengan H2S. EBT yang dihaluskan bersama NaCl padat

kadangkala juga digunakan sebagai indikator untuk penentuan Ca ataupun

hidroksinaftol. Seharusnya Ca tidak ikut terkopresitasi dengan Mg, oleh karena itu

EDTA direkomendasikan (Ginoest, 2010).

D. Standar Jenis Kesadahan

Kandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang dan tidak juga

berlebih maka perlu diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau berlebih

kesadahannya. Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat

Jerman. Apabila kurang dari 5 derajat Jerman maka air akan terasa lunak dan

sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih dari 10 derajat Jerman maka akan

merugikan bagi manusia.

Di kalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air

yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja

6

Page 7: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati kerak yang

ditimbulkan air pada dasar panci memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat

bahwa air yang dikonsumsinya itu tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika

tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya bahwa air yang dikonsumsinya tingkat

kesadahannya masih tergolong rendah (Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy, 2011).

Standar kesadahan air meliputi (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy 2011) :

1. Standar kesadahan menurut WHO, 1984, mengemukakan bahwa :

a.    Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;

b.    Lunak mengandung 0-60 ppm CaCO3;

c.    Agak sudah mengandung 60-120 ppm CaCO3;

d.   Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3;

e.    Sangat sadah 180 ppm ke atas.

2. Standar kesadahan menurut E. Merck, 1974, bahwa :

a.    Sangat lunak antara 0-4 OD atau 0-71 ppm CaCO3;b.    Lunak antara 4-8 OD atau 71-142 ppm CaCO3;c.    Agak sadah antara 8-18 OD atau 142-320 ppm CaCO3;d.   Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm CaCO3;e.    Sangat sudah 30 OD keatas atau sekitar 534 ppm ke atas.

3. Standar kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa :a.    Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;b.    Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3;c.    Agak sadah, antara 75-150 ppm CaCO3;d.   Sadah, 150-300 ppm CaCO3;e.    Sangat sadah 300 ppm ke atas CaCO3.

4. Berdasarkan Standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas

maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3.

Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).

7

Page 8: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah adalah

air yang mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180 ppm

menurut WHO, sedangkan menurut Merck air dikatakan sadah jika

mengandung 320-534 ppm atau sekitar 18-30 OD, menurut EPA air yag

dikatakan sadah jika mengandung CaCO3 sekitar 150-300 ppm, dan menurut

PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang

dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka

harus diturunkan (pelunakan)  (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy, 2011).

E. Dampak dari Kesadahan Air yang Kurang dan yang Berlebih

Air jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau hambar

karena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan mengurangi selera

dalam mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air kandungan kapurnya

sangat tinggi atau dengan kata lain terlalu banyak mengandung garam-garam

mineral justru akan memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan. Oleh karena

itu, dirasa perlu untuk mengetahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan jika

kandungan kapur dalam air berlebih atau kesadahannya tinggi (Sanropie dkk, 1984

dalam Resthy, 2011).

Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai kecenderungan

menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur yang

banyak atau tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya kerak-

kerak pada dinding pipa yang menyebabkan penyempitan pipa, sehingga

memperkecil debit aliran air. Dalam rumah tangga hal tersebut menyebabkan

terbentuknya kerak pada dinding peralatan memasak sehingga menyebabkan

pemakaian bahan bakar yang lebih banyak dan menyebabkan pemakaian sabun

yang semakin tinggi (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy, 2011).

Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu melewati batas 10 derajat

Jerman maka akan menyebabkan, antara lain (Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy,

2011):

a.    Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;

b.    Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;

8

Page 9: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

c.    Pipa air menjadi terumbat;

d.   Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.

Air sadah tidak terlalu berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat

menyebabkan beberapa masalah jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut

dapat menimbulkan osteoporosis atau pengapuran pada tulang manusia. Air sadah

dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat pipa dan keran. Air

sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, selain itu air sadah

dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri,

kesadahan air yang digunakan diawasi ketat untuk mencegah kerugian. Untuk

menghilangkan kesadahan biasanya digunakan beberapa zat kimia ataupun dengan

menggunakan resin pertukaran ion (Kris, 2006 dalam Resthy, 2011).

Air sadah membawa dampak negatif, yaitu (Anoymous, 2009 dalam Resthy, 2011) :

1.      Menyebabkan sabun tidak berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara

kesadahan dengan molekul sabun sehingga sifat detergen sabun hilang dan

pemakaian sabun menjadi lebih boros;

2.      Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena

terbentuknya endapan kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel. Akibatnya

hantaran panas pada ketel air berkurang sehingga memboroskan bahan bakar.

9

Page 10: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

F. Kerangka Konseptual

10

Kebutuhan air

Air Sumur di kos-kosan

Syarat FisikaSyarat Radio

aktif

Kesadahan

Memenuhi syarat Permenkes( < 500 mg CaCO3/L )

Tidak Memenuhi syarat Permenkes( > 500 mg CaCO3/L )

Syarat Kimiawi

Syarat Mikrobiologis

Page 11: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

BAB III

HASIL PRAKTIKUM

A. Metode

Metode yang di gunakan yaitu Kompleksometri

B. Alat Dan Bahan1.    Alat :

a.    Batang Pengadukb.     Bulp c.     Buret d.     Erlenmeyer e.      Gelas Beakerf.     Gelas Ukur g.     Pipet Tetesh.      Pipet Ukuri.      klem dan Statif.       

2.    Bahan:a.      Sampel Airb.      Aquadesc.      Buffer pH 10d.      Eriochrom Black Tea (EBT)e.       Larutan Etylene Diamine Tetra Asestat (EDTA) 0,01 M

C. Prosedur Kerja

1. Ambil 200 ml sampel air

2. Didihkan di atas pemanas

3. Dinginkan dan saring ke dalam labu takar 200 ml

4. Pipet 25 ml sampel dalam labu takar ke beaker glass

11

Page 12: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

5. Tambahkan 100 ml aquadest

6. Pipet 25 ml sampel dalam beaker ke Erlenmeyer

7. tambahkan 1-3 ml buffer pH 10

8. Tambahkan indicator EBT 2 tetes

9. Titrasi dengan EDTA

D. Hasil

Alamat Pengambilan : Jln. Manguni 20, perkamil

Waktu pengambilan : 10:30 WITA.

Ini merupakan tempat kost dari mahasiswa Analis Kesehatan yaitu Siti fatiah asrah.

Rumah ini menggunakan air pam sebagai sumber airnya.

Perhitungan

Rumus = Na-EDTA = n = massa/mr

v v

ppm = massa

106

12

No Perlakuan Hasil Pengamatan

1 200 ml sampel air + aquadest 25 ml Bening

2 + 1-3 ml larutan buffer pH 10 Bening

3 + 2 tetes indicator EBT Ungu

4 Titrasi dengan EDTA Biru

5 Volume titer 1,4 ml

Page 13: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

massa = N EDTA . v. mr

Kesadahan sementara = kesadahan tetap – kesadahan total

Kesadahan tetap = M = 0,01 x 1,4 x 313

= 4,382 gr

ppm = 4, 382 x 10-6

kesadahan sementara = 4, 382 x 10-6 – 10, 96 x 10-6

= -6, 578 x 10-6 ppm

13

Page 14: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

BAB IV

PEMBAHASAN

Kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air. Kesadahan air disebabkan

adanya ion – ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan Standar kesadahan menurut PERMENKES RI,

2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3 serta air

dikatakan sadah adalah air yang mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180

ppm menurut WHO.

Dari hasil yang diperoleh pada pemeriksaan kesadahan air pada air sumur diperoleh hasil

-6,578 × 10-6. yang menunjukkan tingkat kesadahan air yang masih normal. Kesadahan air yang

tinggi dapat mengakibatkan terjadinya berbagai macam penyakit.

Dampak kesadahan air yang tinggi, antara lain :

Dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dank ran air

menyebabkan pemborosan sabun dirumah tangga karena jika kesadahan air tinggi maka

akan sulit sekali berbusa

Air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar

dihilangkan.

Prosedur umum untuk awal percobaan ini dengan satu contoh air mengandung mineral

yang berisi kalsium dan magnesium. Untuk mengasuransikan bahwa semua kation tinggal di

dalam solusi dan itu pekerjaan indikator dengan baik, satu penyangga biasanya menyesuaikan

14

Page 15: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

pH ke 9.9 10.1. Setelah pH disesuaikan dan indikator ditambahkan, EDTA Titrant

ditambahkan melalui satu buret.

EDTA adalah satu agen chelating itu dapat mendonorkan elektron (Aturan Lewis) yang

kemudian akan membentuk satu kompleks dengan ion logam (Asam Lewis). EDTA pertama

kali akan membentuk kompleks dengan Ca2+ dan kemudian dengan Mg2+. Seperti pada titrasi

apapun kita akan perlu satu indikator untuk menentukan ketika semua Ca2+ dan Mg2+ telah

membentuk kompleks dengan EDTA (titik akhir titrasi). Indikator yang dipergunakan di

percobaan ini adalah Eriochrome Hitam T. Di pH 10 indikator akan berada di dalam bentuk

HInd2- (Ind mewakili indikator), dan menghasilkan kompleks berwarna biru. Selanjutnya pada

saat indicator bereaksi dengan Mg2+ akan memberikan satu kompleks merah.

15

Page 16: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,

umumnya ion kalsium dan magnesium dalam bentuk garam karbonat. Selain ion kalsium

dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-

garam bikarbonat dan sulfat.

Metode yang digunakan yaitu kompleksometri. Titrasi kompleksometri yaitu titrasi

berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar

mengion), Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling

mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks.

Dari hasil yang diperoleh pada pemeriksaan kesadahan air diperoleh hasil -6,578 ×

10-6. ppm yang menunjukkan tingkat kesadahan air yang masih normal.

B. Saran

Masyarakat hendaknya mengetahui tingkat kesadahan air yang digunakan. Untuk

mencegah segala penyakit yang dapat ditimbulkan oleh kesadahan air tersebut, Serta

tenaga kesehatan hendaknya mengsosialisasikan ataupun memberikan penyuluhan tentang

penentuan kesadahan air.

16

Page 17: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

DAFTAR PUSTAKA

Ginoest. 2010. Penentuan Kadar Kesadahan Air dengan Metode Titrasi EDT. Online :

http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17/. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2014

Mifbahuddin, 2010. Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif Sebagai Media Filter Terhadap Penurunan

Kesadahan Air Sumur Artetis. Online : http://www.google.co.id/ Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif

Sebagai Media Filter Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis.html. Diakses pada tanggal 19

Oktober 2014

Resthy, 2011. Laporan Akhir Kesadahan. Online :

http://perutbuncitmeletus.blogspot.com/2011/10/laporan-akhir-kesadahan.html. Diakses pada tanggal  19

Oktober 2014

Wikipedia. 2011. Kesadahan Air. Online  : http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air. Diakses pada

tanggal  19 Oktober 2014

http://randanpasiga.blogspot.com/2013/04/makalah-kimia-amami.html. Di akses pada tanggal 19 oktober

2014

Muliantotheman.blogspot.com/2013/05/makalah-kesadahan.html. Di akses pada tanggal 19 oktober 2014

O-fish. 2003. Parameter Air. Online  : http://www.o-fish.com/parameter_air.htm. Diakses pada tanggal 

19 Oktober 2014

17

Page 18: Kesadahan Air 'tingkat kesadahan tetap dan sementara'

Ihsan. 2011. Analisa Kimia Sampel Air Sungai : Penentuan Kesadahan Total dan Sementara dalam Air .

Online : http://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/05/analisa-kimia-sampel-air-sungai.html. Diakses

pada tanggal 19 Oktober 2014

18