Uji Fitokimia.docx

2
Uji Fitokimia Uji fitokimia dilakukan untuk menentukan golongan senyawa aktif dari ekstrak tumbuhan. Uji fitokimia yang sering dilakukan yaitu uji polifenol, kuinon, alkaloid, triterpenoid, steroid, saponim dan flavonoid. a. Uji polifenol Ekstrak diteteskan di atas pelat tetes dan ditambah larutan FeCl3. Hasil positif ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi biru-hitam. b. Uji kuinon Ekstrak diteteskan di atas pelat tetes dan ditambah larutan NaOH 2N. Hasil positif ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi merah. c. Uji alkaloid Ekstrak ditambah kloroform dan asam sulfat secara berurutan kemudian dikocok. Larutan didiamkan hingga kloroform dan asam sulfat memisah. Lapisan asam (bagian atas) diteteskan pada pelat tetes dan diuji dengan reagenWagner (kalium tetraidomerkurat) dan reagen Dragendorff (kalium tetraidobismutat). Hasil positif ditandai dengan terbentuknya endapan coklat kemerahan pada reagen Dragendorff dan warna coklat pada reagen Wagner. d. Uji triterpenoid, steroid dan saponim Ekstrak diuapkan, ditambah kloroform dan dikocok kuat-kuat. Terbentuknya busa yang stabil selama 30 menit menandakan adanya saponim dalam Ekstrak. Ekstrak yang sudah ditambah dengan kloroform, ditambah dengan asam klrida 2N kemudian disaring. Lapisan atas diuji dengan reagen Liebemann Bucchard. Hasil positif triterpenoid ditandai dengan terbentuknya warna merah. Sedangkan hasil positif steroid ditandai dengan terbentuknya warna hijau-biru.

Transcript of Uji Fitokimia.docx

Page 1: Uji Fitokimia.docx

Uji Fitokimia

     Uji fitokimia dilakukan untuk menentukan golongan senyawa aktif dari ekstrak tumbuhan. Uji fitokimia yang sering dilakukan yaitu uji polifenol, kuinon, alkaloid, triterpenoid, steroid, saponim dan flavonoid.

a. Uji polifenol

Ekstrak diteteskan di atas pelat tetes dan ditambah larutan FeCl3. Hasil positif   ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi biru-hitam.

b. Uji kuinon

Ekstrak diteteskan di atas pelat tetes dan ditambah larutan NaOH 2N. Hasil positif ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi merah.

c. Uji alkaloid

Ekstrak ditambah kloroform dan asam sulfat secara berurutan kemudian dikocok. Larutan didiamkan hingga kloroform dan asam sulfat memisah. Lapisan asam (bagian atas) diteteskan pada pelat tetes dan diuji dengan reagenWagner (kalium tetraidomerkurat) dan reagen Dragendorff (kalium tetraidobismutat). Hasil positif ditandai dengan terbentuknya endapan coklat kemerahan pada reagen Dragendorff dan warna coklat pada reagen Wagner.

d. Uji triterpenoid, steroid dan saponim

Ekstrak diuapkan, ditambah kloroform dan dikocok kuat-kuat. Terbentuknya busa yang stabil selama 30 menit menandakan adanya saponim dalam Ekstrak. Ekstrak yang sudah ditambah dengan kloroform, ditambah dengan asam klrida 2N kemudian disaring. Lapisan atas diuji dengan reagen Liebemann Bucchard. Hasil positif triterpenoid ditandai dengan terbentuknya warna merah. Sedangkan hasil positif steroid ditandai dengan terbentuknya warna hijau-biru.

e. Uji flavonoid

Ekstrak diuji dengan tiga jenis ereaksi yang berbeda yaitu NaOH, asam sulfat pekat dan Mg-HCL. Perubahan warna yang terjadi pada masing-masing pereaksi disesuaikan dengan tabel reaksi warna flavonoid

Page 2: Uji Fitokimia.docx

Bagaimana cara isolasi senyawa kimia dari Tumbuhan? Secara garis besarnya tahapan dalam isolasi senyawa dari bahan alam adalah sbb:

1. Melakukan ekstraksi dengan menggunakan pelarut organik.

2. Melakukan pemisahan dengan berbagai metoda kromatografi antara lain menggunakan metoda partisi, kromatografi kolom, Kromatografi planar, kromatografi radial, HPLC dll.

3. Elusidasi struktur senyawa yang telah diisolasi dengan menggunakan berbagai metoda spectroskopi seperti Inframerah, spektum massa, NMR dll

4. Ujikan aktivitas farmakologis senyawa yang telah berhasil diisolasi