UD.MINA LESTARI FOOD

14
5. KEADAAN UMUM TEMPAT USAHA 5.1 Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Usaha UD. Mina Lestari Food yang merupakan tempat usaha pembuatan atau proses pengolahan sosis ikan tenggiri ini dulunya merupakan industri kecil dengan modal sendiri dan termasuk usaha perorangan. Perusahaan perorangan menurut Sudarsono (2002) adalah suatu bentuk badan usaha yang pemiliknya terdiri dari satu orang. Sumber modalnya bisa dari pemilik atau dapat juga menggunakan modal pinjaman. Pada perusahaan perorangan tidak terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dengan kekayaan perusahaan. Oleh karena itu, pemilik perusahaan perorangan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. Pada awalnya pemiliki UD. Mina Lestari Food adalah ibu Churun Iliyyin setelah mengikuti pelatihan pembuatan produk pada tahun 2006, pada akhir Desember di Universitas Hang Tuah, pelatihan tersebut berlangsung selama 25 hari. Hasil dari pelatihan tersebut, ibu Churun mencoba menerapkan ilmu yang telah didapatkannya dengan mendirikan usaha perorangan dengan bantuan pinjaman modal sebesar Rp 2.000.000,- dari Universitas

description

Home industri

Transcript of UD.MINA LESTARI FOOD

Page 1: UD.MINA LESTARI FOOD

5. KEADAAN UMUM TEMPAT USAHA

5.1 Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Usaha

UD. Mina Lestari Food yang merupakan tempat usaha pembuatan atau

proses pengolahan sosis ikan tenggiri ini dulunya merupakan industri kecil dengan

modal sendiri dan termasuk usaha perorangan. Perusahaan perorangan menurut

Sudarsono (2002) adalah suatu bentuk badan usaha yang pemiliknya terdiri dari

satu orang. Sumber modalnya bisa dari pemilik atau dapat juga menggunakan

modal pinjaman. Pada perusahaan perorangan tidak terdapat pemisahan antara

kekayaan pribadi pemilik dengan kekayaan perusahaan. Oleh karena itu, pemilik

perusahaan perorangan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas.

Pada awalnya pemiliki UD. Mina Lestari Food adalah ibu Churun Iliyyin

setelah mengikuti pelatihan pembuatan produk pada tahun 2006, pada akhir

Desember di Universitas Hang Tuah, pelatihan tersebut berlangsung selama 25 hari.

Hasil dari pelatihan tersebut, ibu Churun mencoba menerapkan ilmu yang telah

didapatkannya dengan mendirikan usaha perorangan dengan bantuan pinjaman

modal sebesar Rp 2.000.000,- dari Universitas Hang Tuah. Produk yang dibuat oleh

Ibu Churun berupa sosis ikan, bakso ikan, nugget ikan, otak-otak ikan, spring roll,

ekado, dll. Karena mengalami perkembangan yang pesat, usaha tersebut mendapat

bantuan alat dari Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) pada akhir tahun 2007

sebesar Rp 50.000.000,-. Bantuan alat yang diberikan DKP berupa : freezer, genzet,

food processor dengan kapasitas 50 kg/10 menit, alat pencetak bakso, filling sosis

dan sealer vacuum. Dengan bantuan peralatan tersebut, kapasitas awal produksi

bertambah dari 1-2 kg/item menjadi 10-20 kg/item.

Page 2: UD.MINA LESTARI FOOD

44

Tujuan didirikannya usaha ini adalah untuk memperluas lapangan pekerjaan,

membantu perekonomian masyarakat setempat dan untuk mengurangi angka

pengangguran.

5.2 Lokasi dan Tata Letak

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan efisiensi usaha adalah

lokasi usaha. Pemilihan lokasi usaha memerlukan banyak informasi, mulai dari

bahan baku hingga pemasaran dan lingkungan yang digunakan sebagai bahan

pertimbangan. Informasi pertama yang dipertimbangkan dalam memilih lokasi

adalah sifat bahan baku dan produk yang dihasilkan. Jika bahan baku bersifat

mudah rusak, sebaiknya dipilih lokasi usaha yang mendekati sumber bahan baku.

Sebaliknya jika produk akhir yang mudah rusak maka diperlukan lokasi usaha

mendekati pasar atau mendekati sarana tercepat mencapai pasar (Wibowo, 2005).

Pemilihan lokasi harus dilakukan dengan perencanaan yang tepat. Tanpa

perencanaan yang tepat, suatu usaha akan tergelincir, akibatnya usaha tersebut

akan beroperasi dengan tidak efisien dan efektif. Penentuan lokasi yang tepat akan

meminimumkan beban biaya, baik investasi maupun operasional jangka pendek

maupun jangka panjang (Purwanti dan Qoid, 2005).

Menurut Machfoedz dan Machfoedz (2004), tata letak fasilitas merupakan

faktor penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produksi, idealnya tempat

proses, perlengkapan dan wilayah kerja diatur menurut pola yang paling efisien.

Lokasi UD. Mina Lestari Food milik Ibu Churun berada di Kota Surabaya,

tepatnya di Jl. Wonokusumo Jaya I / 7 Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir

dengan jarak dari jalan raya sejauh 50 meter dengan luas area tanah usaha dan

kontruksi bangunan seluas 5 x 13 meter. Peta lokasi UD. Mina Lestari dapat dilihat

Page 3: UD.MINA LESTARI FOOD

45

pada lampiran 2. Letak geografisnya bersinggungan langsung dengan denyut nadi

aktifitas perekonomian, khususnya areal pelabuhan Tanjung Perak serta kawasan

industri perdagangan ikan di Pabean. Menurut Manullang (1975) faktor-faktor yang

mempengaruhi pemilihan letak unit usaha yaitu dekat dengan sumber bahan baku

dan daerah pemasaran, memiliki ketersediaan tenaga kerja, sumber air, iklim dan

besarnya modal yang ditanam.

Lokasi yang digunakan untuk tempat pengolahan sosis udang terdiri dari

empat ruangan dimana ruangan pertama yaitu tempat pencucian bahan baku

sebagai tempat untuk membersihkan bahan baku yaitu udang yang baru datang

atau baru dibeli dengan cara dicuci dan kulit dan kepalanya serta untuk memilih

udang mana yang masih segar dan baik untuk diolah. Ruangan yang kedua adalah

ruang penggilingan daging, yaitu untuk menghaluskan daging udang beserta

adonannya. Ruangan yang ketiga adalah ruangan proses, yaitu ruang untuk

mengolah daging udang menjadi produk olahan pasca panen yaitu sosis udang.

Ruangan yang keempat adalah ruangan tempat alat yang berisi peralatan-peralatan

untuk mencetak sosis dan untuk pengemasannya. Layout ruang produksi dapat

dilihat di lampiran 3.

5.3 Tenaga Kerja dan Kesejahteraan

Tenaga kerja di UD. Mina Lestari Food berasal dari lingkungan sekitar

tempat usaha yang merupakan ibu-ibu RT (Rumah Tangga). Tenaga kerja berjumlah

4 orang terdiri dari 3 orang tenaga kerja tetap dan 1 orang tenaga kerja tidak tetap.

Tenaga kerja pada bagian produksi sebanyak 1 orang, bagian administrasi

sebanyak 1 orang, bagian pemasaran 1 orang dan tenaga bantuan sebanyak 1

orang. Tenaga kerja tidak tetap diupah dengan sistem harian sebesar Rp 10.000,-

Page 4: UD.MINA LESTARI FOOD

46

per hari dan tenaga kerja tetap diupah dengan sistem bulanan sebesar Rp 300.000,-

per bulan. Waktu bekerja mulai pukul 07.30 - 15.00 WIB dengan istirahat 12.00 –

13.00 WIB. Fasilitas yang didapat para pekerja berupa sarung tangan, masker,

makan dan minum dan mendapatkan THR pada saat Hari Raya.

5.4 Struktur Organisasi Usaha

Struktur organisasi dari suatu perusahaan sangat berguna sekali dalam

kelancaran suatu proses produksi. Struktur organisasi adalah pencerminan lalu

lintas wewenang dan tanggung jawab didalam perusahaan secara vertikal dan

pencerminan hubungan (relationship) antar bagian secara horisontal

(Manullang, 1980).

Usaha pengolahan sosis ikan di UD. Mina Lestari ini dibina oleh Departemen

Kelautan dan Perikanan (DKP) dan dikelola langsung oleh pemiliknya yaitu Ibu

Churun Iliyyin. Ditinjau dari tipe organisasinya, usaha ini memakai suatu usaha

dengan tipe organisasi garis yaitu tipe organisasi yang dalam menjalankan

usahanya sangat sederhana. Dalam organisasi ini wewenang langsung dari atasan

ke bawahan dan tanggung jawab langsung kepada atasan.

Struktur organisasi usaha kecil menengah (UKM) memiliki tipikal konfigurasi

sederhana (simple structure) yang dalam perkembangannya kemudian bisa berubah

menjadi struktur fungsional (functional structure). Rekruitmen karyawan biasanya

berasal dari sumber-sumber yang berada di lingkungan sekitar, sanak keluarga,

handai tolan maupun sebatas tetangga terdekat. Kondisi seperti ini akan

lebihncenderung mengarah pada kultur kerja yang lebih berorientasi pada orang

(mancentered atau people oriented), tidak atau sedikit sekali menjalankan

formalitas-formalitas organisasi, serta seleksi pekerja lebih didasarkan pada aspek

Page 5: UD.MINA LESTARI FOOD

47

sosial-ekonomi-budaya yang melatar-belakangi bukannya kemampuan ataupun

keahlian professional yang diperlukan (job centered atau task oriented)

(Soebroto, 2003).

UD. Mina Lestari Food memiliki anggota sebanyak 4 orang meliputi 3 orang

tenaga kerja tetap dan 1 orang tenaga kerja tidak tetap. Adapun struktur organisasi

UD. Mina Lestari Food dapat dilihat pada diagram di bawah ini :

Gambar 3. Struktur Organisasi UD. Mina Lestari Food

PEMILIKChurun Lliyyin

BAGIAN PRODUKSI

Sukarti

BAGIANPEMASARAN

Mario

BAGIANADMINISTRASI Aminah Yayuk

TENAGA BANTUSa’adah

Page 6: UD.MINA LESTARI FOOD

48

5.5 Sarana Produksi

5.5.1 Peralatan Produksi

Dalam proses pembuatan sosis udang, peralatan yang dipakai merupakan

gabungan dari peralatan rumah tangga dan peralatan modern. Adapun peralatan

yang digunakan selama pengolahan sosis adalah :

1. Pisau

Pisau yang digunakan sebagai alat dalam prose pengupasan kulit dari

bumbu-bumbu dapur seperti; jahe, bawang merah dan bawang putih. Pisau

yang digunakan berjumlah 3 buah tergantung banyak sedikitnya bahan baku

yang tersedia.

2. Panci Besar

Panci besar digunakan pada proses perebusan sosis udang. Panci besar

yang digunakan yaitu 1 buah.

3. Timbangan Duduk

Timbangan duduk digunakan untuk menimbang bahan-bahan dalam

pembuatan sosis udang seperti , tepung tapioka, gula halus, tepung kedelai

dan sebagainya. Timbangan duduk yang dimiliki oleh UD. Mina Lestari Food

yaitu 1 buah.

4. Food processor

Food Processor digunakan untuk menggiling daging bersama adonannya

hingga semuanya tercampur merata. Food proessor yang digunakan UD.

Mina Lestari Food yaitu 1 buah.

Page 7: UD.MINA LESTARI FOOD

49

5. Baskom

Baskom digunakan sebagai wadah adonan yang sudah jadi. Baskom yang

digunakan berjumlah 3 buah sesuai ukuran dan banyaknya bahan baku yang

digunakan.

6. Ember

Ember digunakan sebagai wadah air PDAM saat pencucian udang setelah

dikupas kulit dan kepalanya. Ember yang digunakan sebanyak 3 buah.

7. Filiing Sosis

Filling Sosis digunakan untuk mencetak sosis kedalam casing, agar sosis

terisi lebih padat. Filling sosis yang digunakan UD. Mina Lestari Food yaitu 1

buah.

8. Kompor

Kompor yang digunakan dalam proses pembuatan sosis udang adalah

kompor gas yang yaitu 1 buah. Kompor ini sebagai sumber panas yang

digunakan untuk merebus sosis udang setelah dicetak.

9. Tabung Gas

Untuk tempat bahan bakar kompor yaitu gas LPG. Tabung gas yang dimiliki

UD. Mina Lestari Food yaitu 1 buah dengan ukuran 3 kg.

10. Freezer Box

Freezer box digunakan untuk membekukan sosis setelah dikemas. Sosis

dibekukkan dengan suhu -4oC selama 24 jam, freezer box yang digunakan

UD.Mina Lerstari Food berjumlah 2 buah.

11. Sendok

Sendok digunakan untuk membantu dalam mengambil bahan-bahan seperti ;

garam, MSG, lada, dan gula pasir. Sendok yang digunakan sebanyak ½ lusin

Page 8: UD.MINA LESTARI FOOD

50

yaitu 6 buah.

12. Talenan

Talenan digunakan sebagai alas pada proses pengirisan bawang putih,

bawang merah dan jahe. Talenan yang dimiliki UD. Mina Lestari Food

sebanyak 2 buah.

13. Tempat Sampah

Tempat sampah digunakan sebagai tempat sisa-sisa bahan yang tidak

terpakai. Tempat sampah yang digunakan sebanyak 2 buah.

14. Serbet

Serbet digunakan untuk membersihkan peralatan seperti ; meja, piring,

sendok dan pisau. Serbet yang digunakan berjumlah 5 buah.

15. Celemek

Celemek digunakan sebagai alat untuk melapisi baju agar terlindungi dari

kotoran-kotoran selama proses pembuatan sosis udang. Celemek yang

dimiliki UD. Mina Lestari Food sebanyak 3 buah.

16. Piring

Piring digunakan sebagai wadah bumbu-bumbu adonan yang akan

digunakan dalam proses pembuatan sosis udang. Piring yang digunakan

sebanyak 6 buah.

17. Meja

Meja digunakan sebagai tempat meletakkan alat dan bahan dalam proses

pembuatan sosis udang. Meja yang digunakan yaitu 1 buah.

18. Toples Besar

Toples besar digunakan sebagai wadah penyimpanan bahan-bahan

pembuatan sosis udang seperti ; tepung tapioka, tepung kedelai, tepung

Page 9: UD.MINA LESTARI FOOD

51

karagenan dan gula pasir. Toples besar yang digunakan sebanyak 1 buah.

19. Toples Kecil

Toples kecil digunakan sebagai wadah penyimpanan bumbu-bumbu seperti ;

lada, garam, MSG dan Jahe. Toples kecil yang digunakan berjumlah 1 set,

terdiri dari 6 toples ukuran kecil.

20. Cobek

Cobek digunakan untuk menghaluskan bumbu seperti ; bawang putih,

bawang merah, jahe dan lada. Cobek yang digunakan yaitu 1 buah.

21. Rak Piring

Rak piring digunakan sebagai tempat meletakkan peralatan seperti ; piring,

gelas, baskom, sendok, talenan, saringan, solet, pisau dan panci. Rak piring

yang dimiliki UD. Mina Lestari Food yaitu 1 buah.

22. Tampah

Tampah digunakan pada proses penirisan sosis udang setelah direbus.

Tampah yang digunakan yaitu 1 buah.

23. Saringan

Saringan digunakan pada proses pemberian jeruk nipis untuk menghilangkan

bau amis pada udang. Saringan yang digunakan sebanyak 2 buah.

24. Solet

Solet digunakan sebagai alat untuk membantu mengambil adonan yang telah

halus kemudian dimasukkan dalam filling sosis.

Page 10: UD.MINA LESTARI FOOD

52

5.6. Transportasi

Pemasaran produk dilakukan oleh Bapak Mario yang bertanggung jawab

pada bagian pemasaran. Dalam memasarkan produknya ibu churun sebagai pemilik

memasarkan sebagian produknya di kios miliknya yang berlokasi dirumah ibu

churun dan sekaligus tempat produksi. Namun sejalan dengan perkembangan

usahanya sekarang produknya sudah mulai banyak dikenal, dan pembelian produk

juga melalui pemesanan dan kemudian diantarkan dengan menggunakan sepeda

motor sebagai alat transportasi produk akan di antar langsung ke tempat

pemesanan yang berada diseputaran kota Surabaya.