Udah Pembagian Mekanisme Ego

13
a. Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Pertahanan Narsistik 1. Projective Identification Defense mechanism ini jarang ditemui pada kepribadian yang cukup matang. Mekanisme ini akan lebih sering ditemukan dalam kepribadian yang sangat terganggu, misalnya pada pasien skizofrenia. 2. Primitive Idealization Mekanisme ini dilakukan untuk mempertahankan harga diri mendasarnya (basic self-esteem) ketika mengalami ancaman. Hal ini dilakukan dengan mengidealisasikan orang lain dan kemudian mengembangkan kesatuan dengan orang tersebut. Orang yang diidealisasikan akan dipandang sepenuhnya memiliki nilai - nilai positif dan tidak memiliki nilai - nilai negatif sama sekali. Fantasi kesatuan dengan orang tersebut akan membantu menambal harga diri yang terluka. Contoh: seseorang perempuan yang semasa keciln ya tidak pernah mendapat kasih sayang dari orangtua, kemudian mengidealisasikan suaminya. Suaminya dianggap sangat sempurna walaupun kenyataannya sangat kontras dengan idealisasinya tersebut. 3. Penyangkalan :

Transcript of Udah Pembagian Mekanisme Ego

Page 1: Udah Pembagian Mekanisme Ego

a. Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Pertahanan Narsistik

1. Projective Identification

Defense mechanism ini jarang ditemui pada kepribadian yang cukup

matang. Mekanisme ini akan lebih sering ditemukan dalam kepribadian yang sangat

terganggu, misalnya pada pasien skizofrenia.

2. Primitive Idealization

Mekanisme ini dilakukan untuk mempertahankan harga diri mendasarnya

(basic self-esteem) ketika mengalami ancaman. Hal ini dilakukan dengan

mengidealisasikan orang lain dan kemudian mengembangkan kesatuan dengan

orang tersebut. Orang yang diidealisasikan akan dipandang sepenuhnya memiliki

nilai - nilai positif dan tidak memiliki nilai - nilai negatif sama sekali. Fantasi

kesatuan dengan orang tersebut akan membantu menambal harga diri yang terluka.

Contoh: seseorang perempuan yang semasa keciln ya tidak pernah mendapat kasih

sayang dari orangtua, kemudian mengidealisasikan suaminya. Suaminya dianggap

sangat sempurna walaupun kenyataannya sangat kontras dengan idealisasinya

tersebut.

3. Penyangkalan :

Penghindaran penyadaran aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan

menghilangkan data sensoris. Represi rnenahan afek dan dorongan yang dihasilkan-

nya. tetapi penyangkalan menghilangkan kenyataan eksternal. Penyangkalan dapat

digunakan pada keadaan normal maupun patoiogis.

4. Distorsi :

Kenyataan eksternal dibentuk kembail secara kasar untuk menyesuaikan dengan

kebutuhan internal - termasuk keyakinan megalomanik yang tidak realistis. halusinasi

waham pemenuhan harapan—dan digunakan untuk mempertahankan perasaan

superior atau hak yang bersifat waham.

Page 2: Udah Pembagian Mekanisme Ego

5. Proyeksi :

Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah

dirasakan dan ditanggapi seakan-akan berasal dari luar diri. Pada tingkat psikotik hal

ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan eksternal, biasanya

waham kejar, dan termasuk per-sepsi perasaan diri sendin dalam orang lain dan

tindakan selanjutnya terhadap persepsi ( paham paranoidpsikotik )

6. Pembelahan :

Objek eksternaldi bagi menjadi “baik”, dan “jahat, disertaiolueh

pergeseran suatu objek yang tiba-tiba dari satu kategori ekstren pada kategori

lainnya. Pembalikan perasaan yang tiba-tiba dan lengkap konseptualisasi tentang

seseorang mungkin terjadi. Osilasi berulang yang ekstrem antara konsep dari

yang bertentangan adalah manifestasi lain dari mekanisme.

b. Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Tidak Matang (Immature)

1. Memerankan

Orang mengungkapkan harapan atau impuls bawah sadar dengan

memerankannya untuk menghindari menjadi disadari dari afek yang menyertai.

Khayalan bawah sadar dihidupkan secara impulsif dalam perilaku, dengan

demikian memuaskan impuls, bukannya melarang impuls. Memerankan merupakan

pengalahan kronis pada impuls untuk menghindari ketegangan yang akan terjadi

dari penundaan pengungkapan.

2. Penghambatan

Inhibisi sementara atau transien dari pikiran terjadi pada penghambatan

(blocking). Afek dan impuls mungkin juga terlibat. Penghambatan sangat

menyerupai represi tetapi berbeda dimana ketegangan timbul jika impuls, afek, atau

pikiran dihalangi.

3. Hipokondriasis

Page 3: Udah Pembagian Mekanisme Ego

Celaan yang timbul dari kehilangan, Kesepian, atau impuls agresif yang

tidak dapat diterima kepada orang lain adalah diubah menjadi celaan terhadap diri

sendiri dan keluhan nyeri, penyakit somatic, dan neurasthenia. Semua penyakit

diperberat atau ditekankan secara berlebihan untuk mendapatkan penghindaran dan

regresi. Pada hipokondriasis tanggung jawab dapat dihindari, rasa bersalah dapat

dielakkan, dan impuls instingtual dapat ditangkis, karena introyreksi hipokondriakal

adalah bertentangan dengan ego, orang yang terkena mengalami disforia dan

penderitaan.

4. Proyeksi

Proyeksi merupakan mekanisme di mana seseorang secara psikis menolak

dan mengeluarkan bagian diri yang tidak dikehendakinya. Bagian yang tidak

dikehendaki ini tampil pada orang lain. O rang yang melakukan proyeksi tidak

dapat mengenali tampilan yang dilihatnya pada orang lain sebagai bagian dari

dirinya. Contoh: seseorang yang tidak mengenal hasrat seksual yang bergejolak

dalam dirinya akan melihat kebanyakan orang lain berpikir dan bertingkah laku

porno.

5. Introyeksi

Mekanisme ini dilakukan dengan cara mengambil alih suatu ciri

kepribadian yang ditemukannya pada orang lain. Hal ini menyebabkan terjadinya

perubahan struktur kepribadian pada orang yang bersangkutan.

Contoh: dalam beberapa organisasi tertentu, senior seri ng memberikan tekanan

psikis yang sangat berat kepada anggota baru. Dalam kondisi stress berat, anggota

baru tersebut akan lebih mudah mengintroyeksikan tindakan seniornya ini. Untuk

perlindungan diri, para anggota baru tersebut mengubah salah satu struktur

kepribadiannya, serupa dengan senior yang menyiksanya.

6. Regresi

Regresi artinya mundur secara mental dari suatu tahap perkembangan. Hal

ini dilakukan karena seseorang tidak sanggup atau mengalami kesulitan untuk maju

ke tahap perkembangan selanjutnya.

Page 4: Udah Pembagian Mekanisme Ego

Misalnya: seorang bapak paruh baya yang tidak merasa dengan dirinya yang

semakin tua, kembali ke fase phallic. Sehingga ia akan menunjukkan kegenitan

dan seductiveness.

7. Khayalan skizoid :

Melalui khayalan, orang menuruti kemunduran autistik untuk memecahkan

konflik dan mendapatkan pemuasan. Keintiman interpersonal dihindari, dan

eksentrisitas ber-peran untuk menolak orang lain. Orang tidak sepe-nuhnya percaya

pada khayalan atau ingin memerankannya.

c. Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Matang(Mature)

1. Sublimasi

Sublimasi adalah mekanisme yang mengubah atau mentrasformasikan

dorongan - dorongan primitif, baik dorongan seksual dan agresi, menjadi dorongan

yang sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku di realitas eksternal. Misalnya:

dorongan seksual diubah menjadi dorongan kreatif untuk menghasilkan karya seni;

dorongan agresi diubah menjadi daya juang untuk mencapai suatu tujuan.

2. Altruisme

Orang menjalani pengalaman yang dilakukan untuk orang lain dengan cara

yang konstruktif dan secara instingtual memuaskan orang lain. Altruisme dibedakan

dari penyerah altruistic (altruistic surrender), dimana penyerah dari pemuasan

langsung atau dari kebutuhan ingstingtual terjadi untuk memenuhi kebutuhan orang

lain dengan merugikan diri sendiri dan di mana kepuasan dapat dinikmati hanya

melalui introyeksi yang dilakukan untuk orang lain.

3. Supresi

Supresi merupakan satu - satunya mekanisme pertahana n ego yang

dilakukan secara sadar. Supresi merupakan upaya peredaman kembali suatu

dorongan libidinal (dorongan Id) yang berpotensi konflik dengan realitas eksternal.

Peredaman dorongan ini dianggap telah melalui suatu pertimbangan rasional.

Contoh: salah seorang teman Anto menyinggung dan membangkitkan amarah dan

dorongan agresinya. Namun, Anto meredam kembali dorongan untuk bertindak

Page 5: Udah Pembagian Mekanisme Ego

agresi secara impulsif karena akan mengakibatkan dampak yang serius pada relasi

saya dengannya. Kemudian, Anto memilih un tuk mengungkapkan perasaan secara

asertif di waktu yang lebih tepat.

4. Humor

Melalui humor, seseorang dapat mengubah penghayatan akan suatu

peristiwa yang tidak menyenangkan menjadi menyenangkan. Humor juga dapat

berfungsi menyalurkan agresivitas tanpa be rsifat destruktif. Misalnya:

menertawakan diri sendiri ketika apa yang dikehendaki tidak tercapai.

5. Antisipasi

Antisipasi realistis atau perencanaan untuk masa depan adanya

ketidaknyamanan dalam diri berarti peren-ca-naan yang cermat atau antisipasi

afektif yang menghawatirkan atau prematur tetapi realistis adanya kejadian

menakutkan dan kemungkinan hasil yang mengecewakan.

6. Pertapaan

Efek yang menyenangkan dari pengalaman dihilangkan . terdapat elemen

moral dalam menentukan nilai kesenangan tertentu. Pemuasan didapatkan dari

penolakan , dan pertapaan diarahkan menentang semua kesenangan dasar yang

dirasakan secara sadar.

d. Mekanisme Pertahanan Ego yang Tergolong Pertahanan Neurotik

1. Pengendalian :

Terdapat usana beriebihan untuk menangani atau mengatur penstiwa atau

objek dalam lingkungan untuk menekan kecemasan dan untuk memecahkan konflik

dalam diri.

2. Pengalihan :

Suatu emosi atau dorongan katheksis dari gagasan atau objek adalah

diomdahkan kepada orang lain yang menyerupai asiinya dalam aspek atau

kualitasnya. Pengalihan memungkinkan perwakilan sirnbolik gagasan, atau ob|ek asli

dsngan cara yang kurang katheksis atau yang menimbulkan lebih sedikit

ketegangan diban-dingkan aslinya.

Page 6: Udah Pembagian Mekanisme Ego

3. Dososiasi :

Modifikasi sementara tetapi drastis dari karakter seseorang atau identitas

pribadi seseorang yang terjadi untuk menghindan Ketegangan emosional. Keadaan

fuga dan reaksi konversi histeris adalah manifestasi yang sering dan disosiasi.

Disosiasi juga ditemukan pada penlaku fobik-balik (counterphobic), gangguan

identitas disosiatif. pemakaian perangsang farmako logis, dan kegembiraan

religius.

4. Eksternalisasi :

Istilah umum yang lebih sering dibandingkan proyeksi.eksternaiisasi

dimaKsudkan sebagai kecenderungan untuk merasaKan kepribadian sendiri,

termasuk impuls instingtual. konflik. mood, sikap. dan gaya berpikir, pada dunia

iuar dan pada eiemen objek luar.

5. Inhibisasi :

Dalam inhibisi. pembatasan atau penolakan fungsi ego terjadi secara

disadan. sendirian atau berkombinasi, untuk menghilangkan kecemasan yang

ditimbulkan konflik dengan impuls instingtual, superego, atau kekuatan atau

tokon daiam lingkungan.

6. Intelektualisasi :

Sangat mirip dengan rasionalisasi, intelektualisasi adalah pemakaian

berilebihan proses intelektual untuk menghindan ekspresi atau pengalaman afektif.

Tekanan yang tidak semestinya dipusatkan pada benda mati untuk menghindari

Keintiman dengan orang, perhatian.

Page 7: Udah Pembagian Mekanisme Ego

7. Rasionalisasi :

Penjelasan rasionalisasi ditawarkan oleh orang untuk membenarkan sikap,

keyakinan. atau perilaku yang tidak dapat diterima. Motif yang mendasari

biasanya ditentukan tentukan secara instingtual.

8. Pembentukan reaksi :

Impuls yang tidak dapat diterima diubah menjadi kebalikannya Pembentukan

reaksi karakteristik dari neurosis obsesional, tetapi dapat terjadi pada bentuk neurosis

lainnya. Jika mekanisme sering digunakan pada stadium perkembangan ego yang

awal, ia dapat menjadi sifat karakter secara permanen, seperti pada karakter

obsesional.

9. Seksualisasi :

Suatu objek atau fungsi ditempel dengan kepentingan seksual yang tidak

dimiliki sebelumnya atau yang dimilikinya dengan derajat lebih kecil untuk

menangkis kecemasan yang berhubungan dengan impuls atau turunannya yang

dilarang.

10. Isolasi

Isolasi merupakan suatu cara untuk meredam suatu aspek yang dianggap

paling berbahaya. Akibatnya, kepribadian menghayati pengalaman tersebut secara

parsial tidak utuh. Seorang yang harmonis dengan realitas eksternal dapat

menghayati pengalaman hidupnya secara utuh. Keutuhan itu dapat dilihat dari

aspek kognitif (pikiran), afektif (perasaan) dan konatif (tingkah laku). Misalnya:

ketika seorang mendapat bonus gaji, orang tersebut akan memikirkan hal - hal yang

menyenangkan. Perasaan akan gembira dan wajahnya berseri- seri pada hari itu.

Pada orang yang melakukan isolasi, contoh: seseorang yang tidak sanggup

menerima kenyataan bahwa orang yang paling dikasihinya meninggal tidak merasa

Page 8: Udah Pembagian Mekanisme Ego

sedih dan tidak menunjukkan kesedihan. Yang ada hanyalah perasaan hampa.

Sesungguhnya kesedihan yang dialami orang tersebut sangat besar, lebih besar dari

yang sanggup ditanggungnya sehingga ia memendamnya. Hal ini tidak sehat karena

akan mengganggu kepribadian di masa yang akan datang.

11. Represi

Represi adalah upaya meredam suatu dorongan libidinal yang berpotensi

konflik dengan realitas eksternal. Yang membedakannya dengan supresi adalah

represi dilakukan tanpa membiarkannya sadar terlebih dahulu. Oleh karena

dorongan yang diredam ini tidak melalui kesadaran, orang yang bersangkutan tidak

mungkin mengolahnya secara rasional.

Contoh: seseorang yang kurang asertif mungkin akan lebih sering mengggunakan

represi untuk meredam kemarahan dan agresivitanya ketika ia tidak berani menolak

hal- hal yang tidak disukainya. Dari luar kelihatan sabar, tetapi diketidaksadarannya

dipenuhi gejolak amarah.

Dibutuhkan energi psikis yang lebih besar untuk melakukan represi

dibandingkan dengan supresi. Hal ini dapat menyebabkan kepribadian melemah.

Saat kepribadian semakin lemah, represi yang dilakukan semakin tidak efektif.

Dorongan yang hen dak diredam seringkali lolos dengan berbagai cara. Misalnya:

fenomaslip of the tongue , yaitu ketika suatu ucapan yang netral menjadi agresif

ataupun porno. Fenomena latah juga termasuk di dalamnya. Orang yang sungguh -

sungguh latah akan mengucapkan kata - kata porno saat ia latah.