UAS SIA (Jawaban)

19
AYUNDA NOVITA LESTARI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TIPE SOAL C JAWABAN: 1. Gambar: Ketika pelanggan memesan suatu produk, pesanan tersebut harus diketik beberapa kali untuk dimasukkan ke dalam sistem di berbagai departemen yang berbeda. Pekerjaan yang redundan ini menyebabkan penundaan, hilangnya pesanan dan dapat menyebabkan kesalahan entry data. Kurangnya komunikasi yang efektif antar berbagai sistem dalam model tradisional seringkali merupakan akibat dari proses desain system yang terpisah-pisah. Sistem ERP mendukung arus informasi yang lancar dan tidak tampak di perusahaan dengan menyediakan lingkungan standar bagi berbagai proses bisnis perusahaan dan data operasional yang mendukung komunikasi. Pembelian: Menangani seluruh aktivitas pembelian, mulai dari menyeleksi pemasok/supplier sampai pada memasukkan data penawaran, memasukkan order pembelian sampai pada penerimaan barang dan melakukan inspeksi/QC. Basis Data Basis Data Basis Data Pelanggan produksi Pengadaan Perusahaan Pabrik Pelanggan Sistem entry perusahaan Sistem produksi dan Sistem pengadaan Pemasok Piutang usaha pelanggan Penjadwalan& pengiriman produksi Utang dagang ke pemasok& persediaan

description

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSISEMESTER 5UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJIDOSEN PENGAJAR:Tumpal Manik, M.Si

Transcript of UAS SIA (Jawaban)

Page 1: UAS SIA  (Jawaban)

AYUNDA NOVITA LESTARI

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

TIPE SOAL – C

JAWABAN:

1. Gambar:

Ketika pelanggan memesan suatu produk, pesanan tersebut harus diketik beberapa kali untuk

dimasukkan ke dalam sistem di berbagai departemen yang berbeda. Pekerjaan yang redundan ini

menyebabkan penundaan, hilangnya pesanan dan dapat menyebabkan kesalahan entry data.

Kurangnya komunikasi yang efektif antar berbagai sistem dalam model tradisional seringkali

merupakan akibat dari proses desain system yang terpisah-pisah. Sistem ERP mendukung arus

informasi yang lancar dan tidak tampak di perusahaan dengan menyediakan lingkungan standar bagi

berbagai proses bisnis perusahaan dan data operasional yang mendukung komunikasi.

Pembelian:

Menangani seluruh aktivitas pembelian, mulai dari menyeleksi pemasok/supplier sampai pada

memasukkan data penawaran, memasukkan order pembelian sampai pada penerimaan barang dan

melakukan inspeksi/QC.

Basis Data Basis Data Basis Data

Pelanggan produksi Pengadaan

Perusahaan Pabrik

Pelanggan Sistem entry

perusahaan

Sistem

produksi dan

Sistem

pengadaan

Pemasok

Piutang usaha

pelanggan

Penjadwalan&

pengiriman

produksi

Utang dagang

ke pemasok&

persediaan

Page 2: UAS SIA  (Jawaban)

Produksi:

Intuitive ERP memberikan fungsi-fungsi yang lengkap dalam hal produksi untuk membantu

perusahaan dalam hal produksi untuk membantu perusahaan dalam menangani proses-proses yang

terjadi pada barang setengah jadi (wrip) dan meningkatkan produktivitas karyawan dengan

menjalankan fungsi/fasilitas.

Gambar Rancangan Aplikasi ERP

2. Berikut jawaban soal nomor 2:

a. Pengendalian Transaksi e-busines dan e-commerce

· e-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan

secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa

dengan memanfaatkan internet sebagai media komunikasi dan transaksi yang merupakan

satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem,

pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai

proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi.

· e-commerce penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui

sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-

Perusahaan

Sistem ERP

Fungsi inti(pemrosesan transaksi online)

Fungsi inti (Pemrosesan transaksi On-line)

Sistem lama

Pelanggan Pemrosesan Analitis

Online (OLAP)

Aplikasi Khusus (Fungsi

Untuk Industri tertentu)

Penjualan &

Distribusi

Perencanaan

Bisnis

Pengendalian

Pabrik

Logistik

Pemasok

Page 3: UAS SIA  (Jawaban)

dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem

manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan

dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana

secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau

pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction).

b. Pengendalian masukan dalam system online ini didesain untuk memberikan keyakinan yang

memadai bahwa transaksa di entri ke terminal yang semestinya, dientri dengan cermat, data yang

dientri telah diklasifikasikan dengan benar pada nilai transaksi yang sah, data yang tidak sah

(invalid) tidak dientri pada saat transaksi, transaksi tidak dientri lebih dari sekali, dan data yang

dientri tidak hilang selama transaksi berlangsung.

3. Berikut jawaban nomor 3:

a. Jenis audit menurut tujuan dan pelaksanaan audit dan berikan contohnya.

1. Audit atas Laporan Keuangan/Financial Audit

Audit atas Laporan Keuangan/Financial Audit adalah audit untuk menentukan kesesuaian

informasi terukur yang akan diverifikasi dengan kriteria tertentu seperti GAAP atau Standar

Akuntansi yang berlaku umum (PSAK). Audit (pemeriksaan) keuangan bertujuan untuk

memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, tentang kesesuaian antara

laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen (dalam hal ini pemerintah) dengan standar

akuntansi yang berlaku (dalam hal ini Standar Akuntansi Pemerintahan/SAP). Hasil audit

keuangan adalah opini (pendapat) audit mengenai kesesuaian Laporan Keuangan dengan

Standar Akuntansi Pemerintah/ SAP.

2. Audit Operasional

Audit Operasional adalah penelahaan bagian dari prosedur atau metode operasi suatu

organisasi. Yang bertujuan untuk menilai apakah sumber daya ekonomi yang tersedia telah

dikelola secara ekonomis, efisiensi, dan efektivitasnya. Hasilnya berupa rekomendasi

perbaikan operasi. Dalam audit operasional, langkah yang ditempuh mencakup identifikasi

sebab dan akibat mengapa kegiatan tidak dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif,

dalam rangka memberikan rekomendasi perbaikan kepada pihak yang berkepentingan. Dapat

Page 4: UAS SIA  (Jawaban)

dikemukakan bahwa audit operasional memiliki ciri atau karakteristik antara lain sebagai

berikut:

1. Bersifat konstruktif dan bukan mengkritik

2. Tidak mengutamakan mencari-cari kesalahan pihak audit

3. Memberikan peringatan dini, jangan terlambat

4. Objektif dan realistis

5. Bertahap

6. Data mutakhir, kegiatan yang sedang berjalan

7. Memahami usaha-usaha manajemen (management oriented)

8. Memberikan rekomendasi bukan menindaklanjuti rekomendasi.

Manfaat dari audit operasional antara lain:

1. Biaya-biaya kegiatan akan lebih kecil atau ekonomis

2. Hasil kerja (produktivitas) akan meningkat

3. Rencana, kebijakan, dan lain-lain yang tidak tepat dapat diperbaiki

4. Suasana kerja menjadi lebih sehat.

3. Audit Ketaatan

Audit ketaatan adalah audit yang dilakukan untuk menilai kesesuaian antara

kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kriteria

yang digunakan dalam audit ketaatan adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku

bagi audit. Perundang-undangan disini diartikan dalam arti luas, termasuk ketentuan yang

dibuat oleh yang lebih tinggi dan dari luar audit asal berlaku bagi audit dengan berbagai

bentuk atau medianya, tertulis maupun tidak tertulis.

4. Audit Investigatif

Audit investigatif adalah memperoleh kepastian tentang ada tidaknya penyimpangan atau

kecurangan dalam pelaksanaan kegiatan/operasional kantor. Jadi fokus audit investigatif

adalah membuktikan apakah benar kecurangan telah terjadi. Dalam hal dugaan kecurangan

terbukti, audit investigatif harus dapat mengidentifikasi pihak yang harus bertanggung jawab

atas penyimpangan/kecurangan tersebut.

b. Perbedaan Audit manual dengan audit EDP

Page 5: UAS SIA  (Jawaban)

Masalah Pokok Audit EDP Audit Manual

Teknik audit Program khusus untuk penggunaan teknik audit

manual (teknik audit berbantuan komputer)

Inspeksi,

observasi,

wawancara,

konfirmasi,

prosedur analitis,

vouching,

verifikasi,

rekonsiliasi,

scanning, dsb

Apa yang diaudit Audit lebih terfokus ke program, sistem dan file Audit lebih

terfokus sistem,

dokumen-

dokumen dan

bukti transaksi

Dengan apa Audit around the computer

Audit through the computer

Audit with the computer

Audit around the

computer

Kesalahan yang

berulang terus

Kesalahan yang terus menerus akibat pengolahan

transaksi dengan komputer yang seragam sehingga

mengakibatkan kesalahan yang material

Jika terjadi

kesalahan maka

kemungkinan

terjadi secara

berulang-ulang

menjadi kecil

kemungkinannya

karena tidak

dikerjakan dengan

program komputer

yang seragam

Audit trail Jejak audit mungkin hanya timbul untuk jangka

waktu pendek atau dalam bentuk yang hanya bisa

dibaca oleh komputer dimana program untuk

masing-masing laporan keuangan adalah

independen sehingga satu transaksi dapat diproses

untuk beberapa tujuan secara simultan dari buku

harian sampai dengan laporan keuangan

Jejak audit terlihat

secara fisik yang

memungkinkan

seseorang untuk

mentrasir

informasi

akuntansi

perusahaan yang

bersangkutan

Pemisahan tugas Sering tidak ada pemisahan tugas tetapi tetap harus

ada pengendalian alternative sehingga tidak

memungkinkan orang yang sama menguasai

transaksi dari awal hingga akhir tanpa campur

tangan pihak lain

Pemisahan tugas

sebagai bentuk

pengendalian

wajib

dilaksanakan

untuk

mendapatkan opini

wajar tanpa

pengecualian

Ketergantungan

pada software dan

hardware

Ketergantungan pada hardware dan software

memunculkan potensial loss yang tinggi karena

pengelolaan input, proses, output dan penyimpanan

data dalam bentuk yang standar

Kemungkinan

potensial loss lebih

kecil karena

tersedianya jejak

audit di samping

pengelolaan input,

proses, output, dan

penyimpanan data

yang terpisah

Audit risk Audit risk lebih besar karena: Audit risk lebih

Page 6: UAS SIA  (Jawaban)

Pengolahan transaksi yang simultan dalam PDE

Pengolahan yang tidak logis

Kesalahan memasukkan data, baik sengaja ataupun

tidak, yang jika terakumulasi akan menjadi material

kecil karena:

Pengolahan

transaksi yang

beragam

Jika terjadi

kejadian yang

tidak wajar maka

manusia akan

segera

mengetahuinya

Kesalahan

memasukkan data

tidak terjadi

berulang-ulang

Manfaat penilaian

IC

Manfaat penilaian internal control untuk

memperoleh keyakinan bahwa:

Desain dan implementasi program aplikasi

telah dilaksanakan sesuai dengan otorisasi dan

ketentuan manajemen

Setiap perubahan pada program aplikasi telah

diotorisasi dan disetujui oleh manajemen

Terdapat peraturan yang memadai yang menjamin

akurasi dan integritas dari perosesan oleh komputer,

laporan dan hal lain-lain yang dihasilkan oleh

komputer

Sumber data yang tidak akurat telah

diidentifikasikan dan telah diambil tindakan oleh

manajemen

Operator dan pihak-pihak yang mempunyai akses

secara online terhadap sistem tidak dapat mengubah

masukan, keluaran, program, maupun file yang ada

tanpa otorisasi yang sah

Terdapat peraturan yang memadai untuk

melindungi file yang ada dari akses dan otorisasi

yang sah

Trace back

informasi

akuntansi ke bukti

transaksi asalnya

Bukti audit Pengumpulan bukti audit yang handal lebih sulit

karena perubahan dalam pengendalian intern dan

beberapa teknik audit manual tidak dapat digunakan

kecuali dengan teknik audit berbantuan komputer.

Evaluasi bukti audit lebih sulit karena harus

dipahami kapan pengendalian internal berfungsi

dan kapan tidak

Dilakukan oleh

seseorang yang

memiliki keahlian

dan pelatihan

teknis yang cukup

sebagai auditor

Pengetahuan

auditor

Keahlian tentang auditing dan akuntansi ditambah

keahlian tentng komputer oleh salah seorang tim

auditor

Dilakukan oleh

seseorang yang

memiliki keahlian

dan pelatihan

teknis yang cukup

sebagai auditor

c. Pengendalian input data

Page 7: UAS SIA  (Jawaban)

Pengendalian input (input control) untuk memastikan bahwa berbagai transaksi valid dan akurat

dan lengkap. Berbagai prosedur input data dapat dipicu oleh dokumen sumber (batch) atau input

langsung (real-time). Pengendalian input terdiri atas:

a. Pengendalian dokumen sumber

Pengendalian dokumen sumber harus dilaksanakan secara hati-hati, karena penipuan dengan

dokumen sumber dapat memindahkan aset dari perusahaan. Oleh karena itu maka perusahaan

harus mengimplementasikan berbagai prosedur pengendalian atas dokumen sumber dengan

memperhitungkan setiap dokumen, seperti:

1. Menggunakan dokumen sumber yang diberi nomor terlebih dahulu.

2. Dokumen sumber harus dibuat otomatis dengan nomor melalui printer yang menunjukkan

urutan angka di setiap dokumen.

3. Menggunakan dokumen sumber secara berurutan.

4. Mengaudit dokumen sumber secara berkala. Secara berkala, auditor harus

membandingkan berbagai jumlah dokumen yang digunakan hingga saat ini dengan yang

tersisa dalam file ditambah yang dibatalkan karena kesalahan.

5. Pengendalian pengkodean data yaitu pemeriksaan integritas kode data yang digunakan

dalam pemrosesan.

· Pengendalian batch

Batch adalah metode yang tidak efektif dalam mengelola volume data transaksi yang

besar dalam sistem.

Gambar proses pengendalian Batch:

Page 8: UAS SIA  (Jawaban)

b. Pengendalian Validasi

Pengendalian validasi input ditujukan untuk mendeteksi berbagai kesalahan data dalam

transaksi sebelum data tersebut diproses. Ada tiga tingkat pengendalian antara lain: Interogasi

field, interogasi record, interogasi file.

1. Validasi dalam Sistem Real-Time

Gambar: Validasi dalam Sistem Real-Time

Gambar: Memelihara Jejak Audit

Page 9: UAS SIA  (Jawaban)

Validasi di tahap input data

2. Validasi dalam Sistem Akses Langsung Batch

Gambar: Validasi dalam Sistem Akses Langsung Batch

c. Pengendalian Kesalahan Input

Penggunaan file kesalahan dalam sistem file berurutan Batch dengan banyak titik penyerahan

ulang.

Gambar: Pengendalian Kesalahan Input

Page 10: UAS SIA  (Jawaban)

d. Pengendalian Sistem Input Data Umum

Pengendalian input data yang digeneralisasi (generalized data input system - GDIS) meliputi

berbagai prosedur terpusat yang mengelola input data untuk semua sistem pemrosesan

transaksi di perusahaan, memiliki tiga kelebihan antara lain:

1. GDIS Memperbaiki pengendalian dengan membuat sebuah sistem yang sama dan

melakukan validasi data.

2. GDIS Memastikan bahwa tiap aplikasi SIA menggunakan standar secara konsisten untuk

validasi data.

3. GDIS Memperbaiki efisiensi pengembangan sistem.

Gambar: Sistem Input Data yang Digeneralisasi

Page 11: UAS SIA  (Jawaban)

e. Pengendalian Komunikasi Data

Review yang berkaitan dengan pengendalian komunikasi dapat diarahkan pada hal-hal

berikut ini:

a) Batches logging and tracking

Review diarahkan pada teknik pencatatan dan pentrasiran batch yang mencakup

penghitungan batch control totals, penggunaan nomor urut batch, nomor lembar transmisi

serta pencatatan arus transaksi dan/atau batch.

b) Program-program aplikasi

Review atas verifikasi terhadap batch control tools dan run-to-run total.

c) Teknik-teknik verifikasi dalam transmisi on-line

Sebagaimana disinggung dalam pengendalian masukan untuk sistem on-line, terdapat

perbedaan yang perlu diperhatikan khususnya dalam kaitannya dengan pengendalian.

Beberapa jenis pengendalian yang termasuk kategori "teknik-teknik verifikasi" dalam

transmisi on-line adalah:

o Echo-check, yaitu teknik yang disebut juga dengan istilah closed loop verification ini

mengirimkan data kembali kepada pengirimnya untuk dibandingkan dengan data

asal (aslinya).

Page 12: UAS SIA  (Jawaban)

o Redundancy check, yaitu teknik yang disebut dengan istilah matchingcheck, yaitu

meminta pengirimannya untuk memasukkan sebagian dari data selain data yang telah

ditransmisikan.

o Completeness test, yaitu pengujian kelengkapan data yang dilakukan terhadap setiap

transaksi dengan tujuan untuk membuktikan bahwa semua data yang diperlukan

telah dimasukkan.

f. Pengendalian penyimpanan data

Sistem informasi yang efisien menangkap dan meyimpan data hanya satu kali dan membuat

sumber tunggal ini bersedia bagi semua pengguna yang akan membutuhkannya. Review atas

pengendalian penyimpanan data ditujukan untuk memastikan bahwa setiap elemen data

disimpan hanya satu kali, sehingga mengurangi redudansi data serta mengurangi biaya

pengumpulan dan penyimpanan data.

Gambar: Model Basis Data Audit EDP

g. Pengendalian Hasil Pemrosesan

Review pengendalian hasil pemrosesan memastikan bahwa output sistem tidak hilang, salah

arah, atau rusak dan bahwa tidak terjadi pelanggaran privasi. Secara umum,

sistem batch lebih mudah dihadapkan pada berbagai eksposur hingga membutuhkan tingkat

pengendalian yang lebih tinggi daripada sistem real-time.

Page 13: UAS SIA  (Jawaban)

4. Berikut jawaban nomor 4:

a. Pengendalian Sumber Data

Pengendalian Sumber Data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap input, guna

memastikan bahwa input data yang dimasukkan ke komputer untuk diolah lebih lanjut, tidak

mengandung kesalahan.

Ancaman/resiko: Input data yang tidak valid, tidak lengkap atau tidak akurat.

Strategi pengendalian sumber data yang berfungsi mengatur akurasi, validitas dan kelengkapan

input, yaitu:

· Desain formulir,

· formulir yang diberi nomor secara berurutan,

· pre-numbered form sequence test

· dokumen berputar (turn-around documents),

· validasi login,

· otorisasi

· pembatalan dan penyimpanan dokumen,

· peninjauan otorisasi yang sesuai,

· kumpulan tugas,

· pemindai visual (visual scanning),

· fungsi pengawas data,

· verifikasi digit pemeriksaan (Check digit verification), dan

· verifikasi kunci (Key verification) seperti: kode pelanggan, nilai transaksi, dan kuantitas

barang yang dipesan oleh pelanggan.

Sejumlah pengecekan mengenai ketelitian dan kelengkapan input computer sebelum

pengolahan.satu bentuk pengecekan ketelitian data input adalah key verification yang dapat

dikerjakan dengan mempergunakan suatu key to tape encoder atau data entry divice dimana key

verifikation tidak dianggap penting atau terlalu mahal, maka suatu pengganti pengendalian data

sumber adalah inspeksi visual terhadap daftar input yang dicetak sebelum pengolahan.

b. Pengendalian Entry Data On-Line

Page 14: UAS SIA  (Jawaban)

Tujuan dilakukannya pengendalian semacam ini adalah untuk menjamin akurasi dan integritas

data transaksi yang dimasukkan dari terminal on-line dan PC.

Ancaman/resiko: Input transaksi tidak valid atau tidak lengkap yang dimasukkan melalui terminal

on-line

Strategi Pengendalian Entry Data On-Line:

· Pemeriksaan field, batasan;

· Jangkauan, kelogisan, tanda, validitas, dan data yang redundan;

· ID pemakai (User ID) dan password;

· Pengujian kompatibilitas (Compatibility tests);

· Sistem entri data secara otomatis;

· Pemberitahuan ke operator selama entri data;

· Prapemformatan;

· Pengujian kelengkapan;

· Verifikasi closed-loop

· Catatan transaksi yang dipertahankan oleh sistem;

· Pesan kesalahan yang jelas; dan

· Penyimpanan data yang cukup untuk memenuhi persyaratan legal.

c. Pengendalian Transmisi Data

Ancaman/Resiko: Akses yang tidak memiliki otorisasi terhadap data yang ditransmisi atau ke

sistem itu sendiri, kegagalan sistem dan kesalahan sistem dalam transmisi data.

Strategi Pengendalian Transmisi Data:

· Awasi jaringan untuk mendeteksi poin-poin yang lemah;

· Backup komponen;

· Desain jaringan untuk mengatasi pemrosesan puncak;

· Multijalur komunikasi antara komponen jaringan;

· Pemeliharan pencegahan;

· Enkripsi data;

· Verifikasi Routing;

Page 15: UAS SIA  (Jawaban)

· Pemeriksaan kesamaan dan prosedur pengenalan pesan (pemeriksaan bergema, label

percobaan, batch bernomor).

Untuk mengurangi risiko kegagalan transmisi data, perusahaan harus memantau jaringan untuk

mendeteksi titik lemah, memelihara cadangan komponen, dan merancang jaringan sedemikian

rupa sehingga kapasitas yang tersedia cukup untuk menangani periode padat pemrosesan data.

5. Berikut jawaban soal nomor 5:

a. Pengendalian Kesalahan Input Melalui Proses Dalam Bagan

b. Pengendalian Komunikasi Data Review yang berkaitan dengan pengendalian komunikasi dapat

diarahkan pada hal-hal berikut ini:

· Batches logging and tracking Review diarahkan pada teknik pencatatan dan pentrasiran batch

yang mencakup perhitungan batch control totals,

· penggunaan nomor urut batch, nomor lembar transmisi serta pencatatan arus transaksi

dan/atau batch Program-program aplikasi Review atas vertifikasi terhadap batch control totals

dan run-to-run total.

· Review atas pengendalian total run-to-run degan menggunakan jumlah-jumlah total dalam

pengendalian keluaran yang berasal dari satu proses sebagai jumlah-jumlah (total)

pengendalian masukan dalam pemrosesan berikutnya, dengan kata lain total run-to-run adalah

total pengendalian dari penyelesaian suatu pengolahan yang akan di gunakan sebagai total

pengendalian untuk masukan dalam pemrosesan yang kedua tersebut. Sebagai contoh

misalnya saldo awal persediaan di tambah dengan pembelian harus sama dengan saldo

akhirnya.

· Teknik-teknik vertifikasi dalam transmisi on-line Sebagaimana disinggung dalam

pengendalian masukan untuk system online, terdapat perbedaan yang perlu di perhatikan

khusunya dalam kaitannya dengan pengendalian. Hal ini antara lain disebabkan karena

operator yang berfungsi sebagai orang yang memulai transaksi.sebagai contoh misalnya

seorang petugas penjual pada biro perjalanan akan melakukan beberapa transaksi yang dalam

system penjual pada biro perjalanan akan melakukan beberapa transaksi yang dalam system

non PDE atau dalam system PDE yang offline akan di pisahkan. Dalam hal ini petugas

penjualan tersebut akan menerima uang, membukukan dan menerbitkan tiket penjualan.

Page 16: UAS SIA  (Jawaban)

beberapa jenis pengendalian yang termasuk kategori “teknik-teknik vertifikasi” dalam

transmisi online adalah:

1. Echo-check, yaitu teknik yang disebut juga dengan istilah closed loop verification ini

mengirimkan data kembali kepada pengirimnya untuk dibandingkan dengan data asal

2. Redundancy check, yaitu teknik yang disebut dengan istilah matching check, yaitu

meminta pengirimannya untuk memasukkan sebagian dari data selain data yang telah di

transmisikan

3. Completeness test, yaitu pengujian kelengkapan data yang di lakukan terhadap setiap

transaksi dengan tujuan untuk membuktikan bahwa semua data yang di perlukan telah di

masukkan.

c. Ruang lingkup audit manajemen/operasional TI terdiri dari antara lain:

1. Pengembangan sistem

2. Pengelolaan layanan teknologi informasi

3. Operasionalisasi teknologi informasi (server dan infrastruktur)

4. Pemilihan solusi teknologi informasi

5. Pengelolaan SDM teknologi informasi

6. Pengelolaan keamanan teknologi informasi

7. Pengelolaan risiko teknologi informasi

8. Pengelolaan kualitas teknologi informasi Sebelum pelaksanaan audit EDP, terlebih dahulu

mempelajari simbol-simbol yang ada dalam pemograman software yang digunakan

perusahaan untuk mencatat semua transaksi dalam perusahaan tersebut, sebab hal ini akan

membantu proses audit EDP dalam mencari kesalahan pencatatan dan pelaporan seperti:

1. Simbol Untuk Pembuatan Alir Data (Data Flow Diagram) Simbol–simbol yang

digunakan oleh analis sitem untuk membuat bagan alirdata (data flow diagram) dan

bagan alir dokumen (document flow chart) untuk menggambarkan sistem informasi

tertentu. Bagan alir yang baik dan jelas memerankan bagianpenting dalam perancangan

sistemi nformasi yang kompleks dan pengembangan program komputer.

2. Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) Sistem akuntansi

dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen. Penggunaan bagan alir lebih

Page 17: UAS SIA  (Jawaban)

bermanfaat dibandingkan dengan uraian tertulis dalam menggambarkan suatu sistem.

Manfaat tersebut adalah sbb:

· Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan menggunakan

bagan alir.

· Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan bagan alir

· Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang yang

memerlukan perbaikan lebih mudah ditentukan dengan bagan alir.

· Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan alir.

d. System Akuntansi Pengendalian Aplikasi Computer Dari Hasil Pemrosesan Melalui System Batch

Pada Berbagai Eksposur Dan System Real-Time

1. Mengendalikan output system batch, system batch biasanya menghasilkan output dalam

bentuk kertas, yang umumnya membutuhkan keterlibatan berbagai perantara dalam produksi

dan distribusinya. Output akan di ambil dari printer oleh operator computer terkait, di

pisahkan sesuai urutan lembarnya dan di pisahkan dari berbagai laporan yang lain di kaji

kebenarannya oleh staf adminstrasi bagian pengendalian data, serta kemudian di kirimkan

melalui layanan surat internal ke pengguna akhir.

2. Output spooling, dalam operasi pemrosesan data berskala besar, alat-alat untuk output seperti

printer dapat mengalami penumpukan pekerjaan yang tidak terproses karena banyaknya

program secara simultan meminta layanan dari sumber daya yang terbatas ini. Penumpukan

pekerjaaan yang tidak terproses ini dapat menyebabkan penyempitan kapasitas, yang akan

berpengaruh negatif pada ouput system.

3. Program pencetakan, ketika printer lewong, maka program run pencetakan akan

menghasilkan output kertas dari file output.program pencetakan seringkali merupakan system

yang rumit dan membutuhkan adanya intervensi dari operator. Hal-hal yang perlu di lakukan

operator antara lain:

· Menghentikan sementara program pencetakan untuk memasukkan jenis output dokumen

yang benar (cek, faktur, atau berbagai formulir khusu lainnya)

· Memasukkan berbagai parameter yang di butuhkan oleh run pencetakan, seperti jumlah

salinan yang akan di cetak

Page 18: UAS SIA  (Jawaban)

· Memulai kembali run pencetakan di titik pemeriksaan tertentu setelah adanya kegagalan

fungsi printer, dan

· Mengambil output printer dari printer untuk di tinjau kembali dan untuk didistribusikan

4. Pemilihan, ketika laporan output diambil dari printer, maka output tersebut akan masuk ke

tahap pemilihan dimana yang di halaman output tersebut akan di pisah-pisah dan di atur

urutannya. Kekhawatiran yang terjadi dalam kegiatan ini adalah staf administrasi yang

melakukan pemilihan dapat saja membuat salinan tidak sah atas laporan tersebut. Mengambil

selembar halaman dari laporan tersebut atau membaca informasi yang sensitif. Review

pengendalian utama atas eksposur ini adalah pengawasan, untuk berbagai laporan yang

sensitive. Pemilihan dapat di lakukan oleh pengguna akhir terkait.

5. Sampah, sampah output computer berpotensi menimbulkan eksposur. Merupakan hal yang

penting untuk membuang semua laporan yang di batalkan dan salinan karbon dari kertas

multi lapisan yang di singkirkan dalam tahap pemilihan.

6. Pengendali data kelompok pengendali data bertanggungjawab untuk memvertifikasi akurasi

output computer sebelum didistribusikan ke pengguna terkait. Biasanya staff administrasi

bagian pengendalian data akan mengkaji berbagai angka pengendali batch untuk memastikan

keseimbangannya, memeriksa bagian laporan untuk mencari data yang menyimpang, tidak

sah, dan hilang. Dan mencatat penerimaan laporan tersebut dalam daftar pengendali batch

milik bagian pengendalian data. Untuk berbagai laoporan yang berisi data yang sangat

sensitive, pengguna akhir dapat melakukan pekerjaan ini.

7. Distribusi laporan, risiko utama yang berkaitan dengan distribusi laporan meliputi laporan

yang hilang, di curi, atau salah kirim pada saat transit ke pengguna. Untuk laporan dengan

beberapa tembusan, file alamat pengguna yang sah harus di konsultasikan lebih dulu untuk

mengidentifikasi tiap penerima laporan. Untuk laporan yang sangat sensitive sifatnya, teknik

distribusi berikut ini dapat di gunakan:

· Laporan tersebut dapat di masukkan ke kotak surat yang di namakan, di mana hanya

penggunanya saja yang memiliki kuncinya.

· Pengguna bisa di perintahkan untuk mengambil sendiri secara langsung di pusat

distribusi serta menandatangani penerimaan laporan terkait

Page 19: UAS SIA  (Jawaban)

· Seorang petugas keamaan atau kurir khusus dapat di minta mengirimkan laporan tersebut

ke pengguna

8. Pengendalian pengguna akhir, ketika sudah berada di tangan pengguna ouput laporan, output

laporan haruslah di periksa kembali untuk mencari kesalahan yang mungkin terlewat dari

kajian yang di lakukan staff administrasi bagian pengendalian data. Para pengguna berada

dalam posisi yang lebih baik untuk mengidentifikasi berbagai kesalahan yang tidak terlalu

tampak dalam laporan tersebut, yang tidak dapat di ungkapkan melalui ketidakseimbangan

dalam total pengendali.