Uas Metodelogi Penelitian Pendidikan Bahasa Arab

download Uas Metodelogi Penelitian Pendidikan Bahasa Arab

If you can't read please download the document

Transcript of Uas Metodelogi Penelitian Pendidikan Bahasa Arab

UAS METODELOGI PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB Nama : M. Nurwahid Abdulloh No. absen : 15 Soal No. : 1. Pondok pesantren Baitul Ulum (nama samara) merupakan salah satu pesantren yang mempunyai keunggulan dibidang pembelajaran bahas Arab. Anda sebagai pemerhati pembelajaran bahasa Arab tertarik untuk meneliti pembelajaran bahasa Arab di pesantren tersebut. Untuk memproleh data yang akurat dan holistic, anda tentunya harus tinggal di pesantren tersebut beberapa hari, mungkin beberapa bulan sampai data yang dimaksud diperoleh secara menyeluruh dan lengkap. Pertanyaannya adalah; a. Masalah-masalah apa saja yang harus dirumuskan? (rumuskan masalahnya baik umum maupun khusus). b. Apa tujuan penelitiannya? (tujuan umum dan khusus). c. Apa rancangan penelitiannya? d. Bagaimana teknik pengumpulan datanya? Jawab : 1. Rumusan masalah secara umum; a. Apakah studi basaha Arab di Indonesia hanya dipacu oleh semangat (motivasi) untuk memahami ajaran Islam semata, dan terbatas di kalangan kaum tradisional santri saja, sehingga studi bahasa Arab kurang mendapatkan momentum untuk berkembang sebagai sebuah disiplin ilmu dan menarik minat banyak kalangan? b. jika bahasa Arab harus direfungsionalisasi, baik secara ilmiah-akademik maupun profesional-pragmatik, bagaimana hal ini dapat dilakukan?

c. Tingkat kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab diduga kuat karena ilmu bahasa Arab itu sudah cukup matang, komplit dan sekaligus kompleks. Mitos apa yang sesungguhnya menghantui sulitnya mempelajari dan menguasai bahasa Arab? d. Tantangan apa saja yang sesungguhnya dihadapi oleh para pegiat dan peminat studi bahasa Arab di Indonesia oleh dewasa ini? e. Bagaimana membuka peluang dan prospek yang menarik bagi peminat studi bahasa Arab di tengah persaingan global?

2. Rumusan masalah secara khusus; a. Bagaimana lembaga pendidikan pesantren dapat mengembangkan epistemologi keilmuan bahasa Arab yang kokoh dan dinamis? b. apakah bahasa Arab diposisikan sebagai studi keterampilan yang berorientasi kepada pemahiran santri dalam empat keterampilan bahasa secara mumpuni? c. Sikap, tradisi, dan etika akademis seperti apakah yang perlu dirumuskan untuk membangun keilmuan bahasa Arab sehingga dapat memberikan prospek cerah di masa depan? 2. Tujuan umum; a. Semangat dalam studi bahasa Arab tidak hanya dipacu oleh semangat memahami islam semata melainkan semangat untuk mendalami dan memahami keilmuan bahasa Arab itu sendiri yang tidak hanya terbatas dikalangan tradisional sehingga studi bahasa Arab benar-benar mendapatkan momentum unutk berkembang sebagai sebuah disipin ilmu b. Dapat merefungsionalisasikan bahasa Arab baik secara ilmiah-akademik maupun profisional-pragmatik c. Menyadarkan para pegiat atau peminat bahasa Arab, bahwa mempelajari bahasa Arab tidak sesulit apa yang telah terbayang dalam pemikiran mereka dan menghilangkan streotip bahwa ilmu bahasa Arab itu belum sempurna dan layak dikembangkan d. Mampu menghadapi tantangan dieraglobalisasi e. Mampu membuka peluang dan prospek yang menarik bagi peminat studi bahasa Arab di tengah persaingan global 3. Tujuan khusus a. Lembaga pendidikan pesantren dapat mengembangkan epistimologi keilmuan bahasa Arab secara kokoh dan dinamis b. Memposisikan bahasa Arab sebagai studi keterampilan yang berorientasi pada pemahiran santri c. Mampu merumuskan sikap, tradisi dan etika dalam membangun keilmuan bahasa Arab dengan prospek yang cerah 4. Rancangan penelitian

5. Teknik pengumpulan data Melakukan wawancara Teknik wawancara dalam penelitian pendekatan kualitatif dibagi menjadi tiga kategori, yaitu 1) wawancara dengan cara melakukan pembicaraan informal (informal conversational interview), 2) wawancara umum yang terarah (general interview guide approach), dan 3) wawancara terbuka yang standar (standardized open-ended interview). (Patton, 1990:280-290 dikutip oleh Catherine Marshal, 1995: hal 80). Dalam menggunakan teknik wawancara ini, keberhasilan dalam mendapatkan data atau informasi dari obyek yang diteliti sangat bergantung pada kemampuan peneliti dalam melakukan wawancara. Cara melakukan wawancara ialah mirip dengan kalau kita sedang melakukan pembicaraan dengan lawan bicara kita. Wawancara dimulai dengan mengemukakan topik yang umum untuk membantu peneliti memahami perspektif makna yang diwawancarai. Hal ini sesuai dengan asumsi dasar penelitian kualiatif, bahwa jawaban yang diberikan harus dapat membeberkan perespektif yang diteliti bukan sebaliknya, yaitu perseptif dari peneliti sendiri. Keunggulan utama wawancara ialah memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak; sebaliknya kelemahan ialah karena wawancara melibatkan aspek emosi, maka kerjasama yang baik antara pewawancara dan yang diwawancari sangat diperlukan. Dari sisi pewawancara, yang bersangkutan harus mampu membuat pertanyaan yang tidak menimbulkan jawaban yang panjang dan bertele-tele sehingga jawaban menjadi tidak terfokus. Sebaliknya dari sisi yang diwawancarai, yang bersangkutan dapat dengan enggan menjawab secara terbuka dan jujur apa yang ditanyakan oleh pewawancara atau bahkan dia tidak menyadari adanya pola hidup yang berulang yang dialaminya sehari-hari. Yang diperlukan oleh pewawancara agar proses wawancaranya berhasil ialah kemauan mendengar dengan sabar, dapat melakukan interaksi dengan orang lain secara baik, dapat mengemas pertanyaan dengan baik, dan mampu mengelaborasi secara halus apa yang sedang ditanyakan jika dirasa yang diwawancari belum cukup

memberikan informasi yang dia harapkan. Observasi Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadiankejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti. Salah satu peranan pokok dalam melakukan observasi ialah untuk menemukan interaksi yang kompleks dengan latar belakang sosial yang alami. Kajian dokumen Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, iktisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Metode pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu obyek atau suasana penelitian. Peneliti dengan mempelajari dokumendokumen tersebut dapat mengenal budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh obyek yang diteliti. Penggunaan dokumen ini berkaitan dengan apa yang disebut analisa isi. Cara menganalisa isi dokumen ialah dengan memeriksa dokumen secara sistematik bentukbentuk komunikasi yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen secara obyektif. Partisipasi Partisipasi merupakan salah satu bentuk cara mencari data utama atau informasi dalam metode penelitian kualitatif. Cara melakukan pengumpulan data ialah melalui keterlibatan langsung dengan obyek yang diteliti. Jika obyek tersebut merupakan masyarakat atau kelompok individu, maka peneliti harus berbaur dengan yang diteliti (immersion) sehingga peneliti dapat mendengar, melihat dan merasakan pengalamanpengalaman yang dialami oleh obyek yang sedang diteliti. Karena teknik ini menghendaki pengenalan secara mendalam, maka waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan data atau informasi menjadi lama. Semakin lama peneliti berbaur dengan yang diteliti, maka peneliti akan dapat mempelajari pola dan perilaku hidup obyek yang diteliti. Soal : 2. Apa perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, jelaskan? Jawab: a. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang akan bekerja dengan informasi informasi data dan di dalam menganalisanya tidak menggunakan analisa data statistik. Pendapat lain mengatakan, bahwa penilitian kualitatif adalah sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Catherine Marshal: 1995). oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti lebih berfokus pada proses dari

pada hasil akhir. Dalam penelitian kualitatif peneliti berbaur menjadi satu dengan yang diteliti sehingga peneliti dapat memahami persoalan dari sudut pandang yang diteliti itu sendiri. oleh karena itu peneliti kualitatif tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Sasaran penelitian kualitatif utama ialah manusia karena manusialah sumber masalah dan sekaligus penyelesai masalah. Sekalipun demikian, penelitian kualitatif tidak hanya membatasi penelitian terhadap manusia saja. Sasaran lain dapat berupa kejadian, sejarah, benda berupa foto, artefak, peninggalan-peninggalan peradaban kuno dan lain sebagainya. Intinya sasaran penelitian kualitatif ialah manusia dengan segala kebudayaan dan kegiatannya. b. Penelitian Kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing dan pemahaman dari luar (outward). Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya. pendekatan kuantitatif ini berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.

Soal : 3. Apa perbedaan antara penelitian tindakan kelas, penelitian pengembangan, dan penelitian eksprimen? Jawab : a. Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship) dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2). Beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu; (1)Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang). (2) Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. (3) Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan

variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak. (4) Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan. (5) Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama. (6) Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. b. Penelitian pengembangan merupakan salah satu studi dalama penelitian yang memberikan informasi penting bagi para peneliti mengenai perkembangan intelektual, emosional, dan perkembangan social. Selain hal tersebut peneliti juga dapat memproleh informasi mengenai progresifitas kemampuan belajar siswa, perkembangan kualitas pembelajaran, dan perkembangan prasarana dan sarana pembelajaran. c. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan didalam kelas dengan cara fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme yang menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata untuk memproleh data yang di inginkan peneliti. Dalam penelitian ini seorang peneliti berusaha mengkaji secara mendalam mengenai seorang individu atau klaster. Peneliti berusaha menemukan semua variable penting yang terdapat didalam kelas.