Metodelogi Ak Sap 4

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap penelitian tentu tidaklah terlepas dari masalah penelitian, sebab penelitian ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang ada. Permasalahan tersebut dapat timbul karena adanya kesangsian, kebingungan, atau unsur ambiguitas terhadap suatu hal atau fenomena. Atau dapat pula timbul dari adanya halangan, rintangan, atau celah baik antarkegiatan atau antarfenomena, baik yang telah ada ataupun yang akan ada. Oleh karena itu suatu penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah tersebut. Seorang peneliti harus dapat memilih suatu masalah bagi penelitiannya, kemudian merumuskannya, untuk bisa memperoleh jawaban dari permasalahan tersebut. Perumusan masalah merupakan hulu dari sebuah penelitian dan tentunya merupakan sebuah langkah yang sangat penting. Namun, perumusan masalah penelitian bukanlah pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman. Untuk bisa merumuskan masalah penelitian, tentunya seorang peneliti perlu memahami tentang bagaimana memperoleh dan merumuskan masalah penelitian. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang masalah penelitian, yang mencakup sumber, kriteria, pedoman, dan jenis dari pertanyaan-pertanyaan penelitian. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1

description

metodologi penelitian akuntansi

Transcript of Metodelogi Ak Sap 4

Page 1: Metodelogi Ak Sap 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap penelitian tentu tidaklah terlepas dari masalah penelitian, sebab penelitian

ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang ada.

Permasalahan tersebut dapat timbul karena adanya kesangsian, kebingungan, atau unsur

ambiguitas terhadap suatu hal atau fenomena. Atau dapat pula timbul dari adanya

halangan, rintangan, atau celah baik antarkegiatan atau antarfenomena, baik yang telah

ada ataupun yang akan ada. Oleh karena itu suatu penelitian diharapkan dapat

memecahkan masalah-masalah tersebut.

Seorang peneliti harus dapat memilih suatu masalah bagi penelitiannya, kemudian

merumuskannya, untuk bisa memperoleh jawaban dari permasalahan tersebut. Perumusan

masalah merupakan hulu dari sebuah penelitian dan tentunya merupakan sebuah langkah

yang sangat penting. Namun, perumusan masalah penelitian bukanlah pekerjaan yang

mudah, termasuk bagi peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman.

Untuk bisa merumuskan masalah penelitian, tentunya seorang peneliti perlu

memahami tentang bagaimana memperoleh dan merumuskan masalah penelitian. Oleh

karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang masalah penelitian, yang

mencakup sumber, kriteria, pedoman, dan jenis dari pertanyaan-pertanyaan penelitian.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Apa saja sumber-sumber masalah penelitian?

2. Bagaimana kriteria dalam pemilihan masalah penelitian?

3. Bagaimana pedoman dalam merumuskan masalah penelitian?

4. Apa saja jenis-jenis pertanyaan dalam masalah penelitian?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui sumber-sumber masalah penelitian.

2. Untuk mengetahui kriteria dalam pemilihan masalah penelitian.

3. Untuk mengetahui pedoman dalam merumuskan masalah penelitian.

4. Untuk mengetahui mengenai jenis-jenis pertanyaan dalam masalah penelitian.

1

Page 2: Metodelogi Ak Sap 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SUMBER-SUMBER MASALAH PENELITIAN

Sebenarnya banyak sekali masalah yang perlu dipecahkan berada di sekeliling

peneliti. Yang menjadi kendala untuk memperoleh masalah adalah kesanggupan peneliti

menggali dan mengidentifikasikan masalah serta mengetahui sumber-sumber dimana

masalah penelitian diperoleh dengan mudah. Sumber-sumber dimana masalah diperoleh

antara lain sebagai berikut:

a. Pengamatan terhadap Kegiatan Manusia

Pengamatan sepintas terhadap kegiatan-kegiatan manusia dapat merupakan

sumber dari masalah yang akan diteliti. Seorang ahli ilmu jiwa, dapat menemukan

masalah ketika ia melihat tingkah laku pekerja pabrik melakukan kegiatan mereka

dalam pabrik. Seorang ahli ekonomi pertanian dapat menemukan masalah ketika ia

melihat cara petani bersahaja mengerjakan serta menyimpan hasil usaha

pertaniannya. Seorang dokter dapat menemukan masalah ketika melihat penduduk

mengambil air minum di sungai dan buang air di kali, ataupun melihat banyak

penduduk mempunyai kaki sebesar kaki gajah.

b. Pengamatan terhadap Alam Sekeliling

Peneliti-peneliti ilmu natura seringkali memperoleh masalah dari alam

sekelilingnya, seorang ahli ilmu bintang banyak memperoleh masalah ketika ia

mengamati cakrawala. Seorang peneliti ilmu tanah akan menemukan masalah ketika

ia secara sepintas mengamati tanah sekelilingnya ataupun dalam suatu perjalanan

jauh. Seorang ahli penyakit tanaman ataupun ahli hama banyak menemukan masalah

ketika mengamati tanaman. Seorang peneliti yang bangun pagi untuk melakukan

kegiatan olahraga aerobik, tersandung kakinya dengan sebuah batu, dan batu tersebut

menyentuh keingintahuannya, maka peneliti ahli batu-batuan tersebut telah

menemukan masalah yang ingin diteliti.

c. Bacaan

Bacaan-bacaan dapat merupakan sumber dari masalah yang dipilih untuk

diteliti. Lebih-lebih jika bacaan tersebut merupakan karya ilmiah ataupun makalah,

maka banyak sekali rekomendasi di dalamnya yang memerlukan penelitian lebih

lanjut. Bukan saja dari bacaan tersebut ditemukan masalah yang ingin

mengungkapkan hubungan, tetapi bacaan dapat juga memberikan teknik dan metode

2

Page 3: Metodelogi Ak Sap 4

yang ingin dikembangkan lebih lanjut. Membaca hasil penelitian terdahulu akan

memberikan banyak sekali masalah-masalah yang belum sanggup dipecahkan. Hal

ini merupakan masalah yang perlu dipecahkan dalam penelitian selanjutnya.

d. Ulangan serta Perluasan Penelitian

Masalah juga diperoleh dengan mengulang percobaan-percobaan yang pernah

dilakukan, dimana percobaan yang telah dikerjakan tersebut belum memuaskan.

Perluasan analisis maupun metode dan teknik dengan equipment yang lebih modern

akan membuat masalah dapat dipecahkan ecara lebih memuaskan. Misalnya, kerja

Steinhauser telah menemukan minyak cod-liver untuk menyembuhkan penyakit

criket di tahun 1840 belum dapat dijelaskan secara terperinci sampai dengan

penelitian selanjutnya bertahun-tahun kemudian. Ataupun penemuan penisilin oleh

Fleming di tahun 1929 telah terhenti beberapa lama, sampai kemudian Florey

meniliti kembali sifat-sifat penisilin sebagai alat penyembuh penyakit.

e. Cabang Studi yang Sedang Dikembangkan

Kadangkala masalah ditemukan, bukan dari bidang studi itu sendiri, tetapi dari

cabang yang timbul kemudian, yang mula-mula dipikirkan tidak berapa penting

sifatnya. Misalnya, ketika Pasteur meneliti penyakit kolera dengan menyuntik ayam-

ayam percobaannya dengan mikroba kolera, pada suatu hari ia kehabisan ayam-ayam

sehat. Dilihatnya, ayam-ayam tersebut tidak mati akibat suntkan mikroba kolera. Dari

percobaan ini ia tertarik akan ketahanan ayam-ayam tersebut, dan ia menemukan

masalah yang mendorongnya meniliti tentang prinsip-prinsip kekebalan atau

imunisasi. Ketika William Perkins mencoba mengubah aniline menjadi quinine

dalam percobaannya, ia menemukan suatu masalah lain yang menghasilkan alat

pencelup aniline yang ungu. Begitu juga ketika W.R Whitney meneliti ion air raksa

sebagai sumber cahaya, ia menemukan fakta-fakta yang telah menggiring ia

merumuskan masalah yang menghasilkan alternating current rectifier.

f. Catatan dan Pengalaman Pribadi

Catatan pribadi serta pengalaman pribadi sering merupakan sumber dari

masalah penelitian. Dalam penelitian ilmu sosial, pengalaman serta catatan pribadi

tentang sejarah sendiri, baik kegiatan pribadi ataupun kegiatan professional dapat

merupakan sumber masalah untuk penelitian.

g. Praktik serta Keinginan Masyarakat

Praktik-praktik yang timbul dan keinginan-keinginan yang menonjol dalam

masyarakat dapat merupakan sumber dari masalah. Praktik-praktik tersebut dalam

3

Page 4: Metodelogi Ak Sap 4

merupakan tunjuk perasaan, pernyataan-pernyataan pemimpin, otoritas ilmu

pengetahuan baik bersifat lokal, daerah, maupun nasional. Adanya gejolak rasial,

misalnya dapat merupakan sumber masalah. Adanya ketimpangan antara input dan

produktivitas sekolah dapat merupakan suatu masalah penelitian. Ataupun ucapan

ketua ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia), ataupun Prof. Dr. Sumitro, dapat

merupakan sumber masalah, karena otoritasnya dalam ilmu pengetahuan.

h. Bidang Spesialisasi

Bidang spesialisasi seseorang dapat merupakan sumber masalah. Seorang

spesialis dalam bidangnya, telah menguasai ilmu yang cukup dalam bidang

spesialisasinya. Dari itu, akan banyak sekali masalah yang memerlukan pemecahan

dalam bidang spesialisasi tersebut. dalam membuat masalah berdasarkan bidang

spesialisasi, perlu juga dijaga supaya masalah yang digali jangan menjuruskan

kepada over-spesialisasi. Hal tersebut akan dapat menghilangkan unitas yang

fundamental.

i. Pelajaran yang Sedang Diikuti

Pelajaran yang sedang diikuti dapat merupakan sumber dari masalah

penelitian. Diskusi kelas, hubungan antara dosen dengan mahasiswa banyak

mempengaruhi mahasiswa dalam memilih masalah untuk penelitian. Pengaruh staf

senior serta ajarannya dapat merupakan sumber masalah bagi mahasiswa yang ingin

membuat tesis.

j. Diskusi-diskusi Ilmiah

Masalah penelitian dapat juga bersumber dari diskusi ilmiah, seminar, serta

pertemuan-pertemuan ilmiah. Dalam diskusi tersebut, seseorang dapat menangkap

banyak analisis-analisis ilmiah, serta argumentasi-argumentasi profesional, yang

dapat menjurus pada suatu permasalan baru.

k. Perasaan Intuisi

Kadangkala, suatu perasaan intuisi dapat timbul tanpa disangka, dan kesulitan

tersebut dapat merupakan masalah penelitian. Tidak jarang, seseorang yang baru

bangun dari tidurnya, dihadapkan pada suatu kesulitan secara intuisi. Banyak

kegiatan manusia yang terkadang dapat menghasilkan suatu masalah yang ingin

dipecahkan, yang muncul secara tiba-tiba.

4

Page 5: Metodelogi Ak Sap 4

2.2 KRITERIA PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN

Tidak semua masalah yang ada kemudian dapat dijadikan sebagai

permasalahan untuk penelitian. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan

dalam memilih masalah penelitian yaitu:

a. Kegunaan Penelitian, hasil penelitian diharapkan dapat berguna dan bermanfaat

bagi kepentingan bersama.

b. Memiliki Fisibilitas, masalah yang dipilih harus bisa dipecahkan. Masalah

penelitian tersebut harus memiliki dukungan yang relevan dari teori-teori, data dan

metode, alat atau instrument penelitian, dan tidak bertentangan dengan hukum.

c. Aktual, masalah yang dipilih merupakan masalah yang up to date. Artinya,

masalah tersebut merupakan masalah yang sedang hangat terjadi di masyarakat.

d. Prioritas, masalah yang dipilih merupakan masalah yang lebih mendesak untuk

diteliti, karena jika tidak akan menimbulkan dampak negatif untuk masyarakat.

Suatu masalah tertentu, mungkin menjadi permasalahan yang sangat penting pada

beberapa periode yang akan datang, namun belum terlalu penting untuk diteliti

pada saat sekarang.

e. Kemampuan Peneliti, masalah yang dipilih harus disesuaikan dengan tingkat

keahlian si peneliti, waktu dan biaya yang dibutuhkan, serta menarik bagi si

peneliti. Sehingga penelitian dapat lebih mudah dilaksanakan dan memberikan

manfaat yang lebih besar daripada biayanya.

Pemahaman terhadap pemilihan masalah tersebut menjadi sangat penting agar

terhindarkan dari upaya pemecahan masalah yang bukan merupakan masalah penelitian.

Suatu masalah, bukan merupakan masalah penelitian sudah tentu tidak memenuhi

kriteria yang telah disebutkan di atas, atau ketika kemungkinan jawaban dari pemecahan

masalah tersebut hanya ada satu tanpa ada kemungkinan alternatif yang lain dari satu

jawaban tersebut.

2.3 PEDOMAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya,

dan dari rumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian, atau judul penelitian.

Umumnya rumusan masalah harus dilakukan dengan kondisi berikut:

a. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.

b. Rumusan hendaklah jelas dan padat.

c. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.

5

Page 6: Metodelogi Ak Sap 4

d. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis.

e. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Perlu juga diperhatikan bahwa dalam memilih masalah, hindarilah memilih

masalah serta rumusan masalah yang terlalu umum, terlalu sempit, terlalu bersifat lokal

ataupun terlalu argumentatif. Disamping itu, masalah ilmiah tidak boleh merupakan

pertanyaan-pertanyaan etika atau moral. Sebab hal-hal tersebut berkaitan dengan nilai

dan value judgment yang tidak bisa dijawab secara ilmiah. Contohnya, “Perlukah

kepemimpinan organisasi secara demokrasi?” atau “Apakah metode mengajar secara

otorita menuju ke cara belajar yang buruk?” Penggunaan kata “perlukah” dan “belajar

yang buruk” menunjukkan preferensi dan mengandung value judgment sehingga kalimat

atau kata seperti ini sebaiknya tidak digunakan.

Ada dua cara untuk merumuskan masalah, yakni dengan menurunkan masalah

dari teori yang telah ada atau observasi langsung di lapangan. Jika masalah tersebut

diperoleh dari hasil observasi di lapangan, maka perlu juga dihubungkan dengan teori-

teori yang telah ada, agar dapat memberikan dalil dan membentuk sebuah teori.

2.4 JENIS-JENIS PERTANYAAN DALAM MASALAH PENELITIAN

Berdasarkan literature, diperoleh beberapa jenis pertanyaan dalam masalah

penelitian yaitu:

1. PERTANYAAN PENELITIAN

Begitu peneliti mempunyai pertanyaan yang jelas mengenai pertanyaan

manajemen, ia dan manajer harus menerjemahkan ke dalam pertanyaan penelitian.

Pertimbangkan pertanyaan penelitian agar berupa pertanyaan pengumpul informasi

yang berorientasi pada fakta. Ada banyak cara yang berbeda untuk membahas

sebagaian besar dilema manajemen. Di sinilah, dalam perumusan pertanyaan

penelitian, wawasan dan keahlian manajer berperan. Hanya alternative yang masuk

akal yang oleh dipertimbangkan. Jika peneliti bukan bagian dari lingkungan

pengambilan keputusan manajer, peneliti tersebut hanya dapat membantu sedikit

sekali dalam penerjemah ini.

Arahan manajer kepada peneliti adalah yang paling penting. Namun, apabila

peneliti adalah bagian integral dari lingkungan pengambilan keputusan, ia dapat

membantu manajer dalam mengevaluasi arah tindakan mana yang harus dan dapat

diteliti. Tujuan peneliti adalah membantu manajer merumuskan pertanyaan penelitian

yang cocok dengan kebutuhan untuk mengatasi dilemma manajemen. Pertanyaan

6

Page 7: Metodelogi Ak Sap 4

penelitian adalah hipotesis pilihan yang paling baik menyatakan sasaran studi

penelitian. Merupakan pertanyaan manajemen yang lebih spesifik untuk dijawab.

Jumlahnya mungkin lebih dari satu pertanyaan, atau hanya satu. Proses penelitian

yang menjawab pertanyaan yang lebih spesifik ini melengkapi manajer dengan

informasi yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.

Menyempurnakan Pertanyaan Penelitian

Istilah menyempurnakan mungkin terdengar aneh untuk penelitian, tetapi ini

menciptakan suatu citra yang mulai dikenali oleh sebagian besar peneliti.

Penyempurnaan pertanyaan persisnya adalah apa yang harus dikerjakan praktisi ahli

sesudah eksplorasi selesai. Pada saat ini, sebuah gambaran yang lebih jelas mengenai

pertanyaan manajemen dan penelitian mulai muncul. Sesudah tinjauan awal atas

literature, studi eksplorasi singkat, atau keduanya, proyek pun mulai menjadi jelas

melalui salah satu dari dua cara ini:

1. Pertanyaan sudah terjawab dengan jelas dan prosesnya selesai.

2. Muncul sebuah pertanyaan yang berbeda dengan pertanyaan yang semula

dibahas.

Pertanyaan penelitian tidak perlu berbeda materinya, tetapi akan berkembang

secara bertahap. Tidak ada alasan untuk berkecil hati. Pertanyaan penelitian yang

disempurnakan akan mempunyai fokus yang lebih baik dan akan menggerakkan

penelitian ke depan dengan lebih jelas ketimbang pertanyaan yang telah

diformulasikan sebelumnya.

Selain menyempurnakan pertanyaan orisinal, aktivitas penelitian lain yang

terkait dengan pertanyaan tersebut harus dibahas dalam fase ini untuk memperbaiki

arah proyek:

1. Memeriksa konsep dan konstruk yang akan digunakan dalam studi. Apakah

konsep dan konstruk telah didefinisikan secara memuaskan? Apakah definisi

operasional sudah digunakan secara semestinya?

2. Mengulas pertanyaaan penelitian dengan tujuan untuk merincinya menjadi

pertanyaan tingkat kedua dan ketiga yang lebih spesifik.

3. Apabila hipotesis digunakan, pastikan apakah hipotesis tersebut memenuhi uji

kualitas.

4. Menentukan bukti apa yang harus dikumpulkan untuk menjawab bermacam

pertanyaan dan hipotesis.

7

Page 8: Metodelogi Ak Sap 4

5. Menetapkan cakupan studi dengan menyatakan apa yang bukan bagian dari

pertanyaan penelitian. Ini akan menetapkan batas untuk memisahkan masalah

yang berada dekat dengan sasaran utama.

Ketika karakteristik atau alasan yang masuk akal dari masalah telah

didefinisikan dengan baik dan pertanyaan penelitian dinyatakan secara jelas, maka

selanjutnya dapat mendeduksi subpertanyaan esensial yang akan menuntun

perencanaan proyek dalam proses penelitian.

2. PERTANYAAN MANAJEMEN

Manajer harus melangkah dari dilema manajemen ke pertanyaan manajemen

untuk melanjutkan proses riset. Pertanyaan manajemen menyatakan kembali dilema

dalam bentuk pertanyaan:

Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat perputaran karyawan?

Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan lamanya masa tinggal

penyewa dan mengurangi tingkat kepindahan?

Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi biaya?

Kategori Pertanyaan Manajemen

Jumlah pertanyaan manajemen terlalu banyak untuk didaftar, tetapi kita dapat

menggolongkannya:

Pilihan tujuan atau sasaran.

Pembuatan dan evaluasi solusi.

Pelacakan masalah atau situasi kontrol.

Jenis pertama berkenaan dengan pilihan tujuan dan sasaran. Pertanyaan

umumnya adalah “Apa yang ingin kita capai?” Pada tingkat perusahaan,

pertanyaannya mungkin “Apakah kita di Perusahaan XYZ harus mempertimbangkan

kembali sasaran dasar perusahaan yang berkenaan dengan citra kita dalam

masyarakat?” secara lebih sempit, pertanyaan manajemen mengenai sasaran

mungkin menanyakan, “Sasaran apakah yang harus dicapai XYZ dalam perputaran

negoisasi tenaga kerja berikutnya?”

Kategori kedua untuk pertanyaan manajemen berkenaan dengan pembuatan

dan evaluasi solusi. Pertanyaan umumnya adalah ”Bagaimana kita dapat mencapai

tujuan yang kita inginkan?” Proyek riset di dalam kategori ini biasanya berurusan

dengan masalah yang konkret sehingga para manajer dengan cepat dapat mengenali

manfaat proyek riset tersebut. Proyek dapat melibatkan pertanyaan seperti:

8

Page 9: Metodelogi Ak Sap 4

“Bagaimana kita dapat mencapai tujuan lima-tahun kita seperti penjualan dan

laba bersih yang meningkat dua kali lipat?”

“Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan program CompleteCare bagi

reparasi dan layanan produk MindWriter?”

“Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi keluhan layanan pasca

pembelian?”

Kelas ketiga pertanyaan manajemen berkenaan dengan pelacakan masalah

atau situasi control. Masalah biasanya melibatkan pemantauan atau diagnose atas

penyebab kegagalan seperti, dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkannya.

Kelompok ini mencakup pertanyaan seperti, “Mengapa departemen kita

mengeluarkan biaya tertinggi?” dan “Seberapa baikkah program kita memenuhi

sasarannya?”

Tidak peduli bagaimana pertanyaan manajemen didefinisikan, ada banyak

arah riset yang dapat diambil. Sebuah pertanyaan spesifik dapat menghasilkan

banyak studi. Kekhawatiran mengenai citra perusahaan MetalWorks dapat

menghasilkan:

Survei di berbagai kalangan kelompok untuk mengetahui sikap mereka

terhadap perusahaan.

Riset sekunder untuk mengetahui apa yang dilakukan perusahaan lain untuk

memoles citra mereka.

Studi untuk meramalkan ekspektasi pada perubahan sikap sosial.

Pertanyaan sehubungan dengan sasaran negosiasi tenaga kerja MetalWorks

dapat mendorong riset mengenai penyelesaian terkini di dalam industry atau survey

di kalangan pekerja untuk mencari tahu seberapa baik manajemen telah memenuhi

kepeduliannya mengenai kualitas kehidupan kerja. Adalah tanggung jawab bersama

periset dan manajemen untuk memilih proyek yang paling produktif.

Sifat Pertanyaan Manajemen

Sebagai contoh, asumsikanlah seorang periset diminta untuk membantu

manajemen barus ebiah bank. Presiden bank tersebut khawatir mengenai erosi

kemampulabaan bank (dilema manajemen) dan ingin membalik situasi ini.

BankChoice adalah bank tertua dan terbesar di antara tiga bank di suatu kota dengan

populasi sekitar 50.000 penduduk. Laba tidak meningkat pada beberapa tahun

terakhir. Presiden dan konsultan mendiskusikan masalah yang menghadang

9

Page 10: Metodelogi Ak Sap 4

perusahaan dan menetapkan pertanyaan manajemen berikut ini:”Bagaimana kita

dapat memperbaiki gambaran laba kita?”

Pertanyaan manajemen tersebut tidak menetapkan jenis riset yang harus

dilakukan. Pertanyaan ini khas manajerial. Pertanyaan ini menyiratkan bahwa

manajemen bank menghadapi tugas mengembangkan strategi untuk meningkatkan

laba. Pertanyaannya luas. Perhatikan bahwa pertanyaan ini tidak mengindikasikan

apakah manajemen harus menaikkan laba lewat peningkatan deposito perampingan

personalia, pemanfaatan sumber luar untuk fungsi pembayaran gaji, atau beberapa

cara lain.

Diskusi lebih jauh antara presiden bank dan periset memperhatikan bahwa

sebenarnya ada dua pertanyaan yang harus dijawab. Masalah pertumbuhan deposito

yang rendah dikaitkan dengan kekhawatiran akan sifat persaingan. Sementara

deposito yang rendah langsung mempengaruhi laba, satu bagian lain dari kelemahan

laba yang berhubungan dengan factor negative di dalam perusahaan yang

meningkatkan biaya operasi. Periset kawakan mengetahui bahwa pertanyaan

manajemen seperti ini masih terlalu luas untuk menuntun riset yang definitive.

Sebagai pertanyaan manajemennya menjadi pertanyaan yang lebih spesifik:

“Bagaimana kita dapat meningkatkan deposito?”

“Bagaimana kita dapat mengurangi biaya?”

Pemisahan pertanyaan manajemen menjadi dua pertanyaan seperti diatas tidak

mungkin terjadi tanpa diskusi antara periset dan manajer.

3. PERTANYAAN INVESTIGATIF

Pertanyaan investigasi adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh periset agar

tiba pada kesimpulan yang memuaskan mengenai pertanyaan riset. Untuk

merumuskan pertanyaan investigasi periset menggunakan pertanyaan riset umum dan

memecahnya menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik untuk

mempermudah pengumpulan data. Proses pemecahan ini dapat berlanjut melalui

beberapa tingkat yang semakin spesifik. Pertanyaan investigasi harus disertakan di

dalam proposal riset, karena pertanyaan ini menuntun pengembangan desain riset.

Pertanyaan ini adalah dasar untuk menciptakan instrument pengumpulan data riset.

Periset yang mengerjakan proyek BankChoice mengembangkan dua

pertanyaan investigasi utama untuk mempelajari pasar dengan beberapa

10

Page 11: Metodelogi Ak Sap 4

subpertanyaan di bawah masing-masing pertanyaan utama. Pertanyaan-pertanyaan

tersebut memberikan wawasan mengenai tidak adanya pertumbuhan deposito:

1. Bagaimana posisi masyarakat sehubungan dengan layanan keuangan dan

penggunaannya?

a. Apa layanan keuangan spesifik yang digunakan?

b. Seberapa menarik berbagai layanan tersebut?

c. Apa faktor spesifik bank dan factor lingkungan yang mempengaruhi

seseorang dalam memakai layanan tertentu?

2. Bagaimana posisi kompetitif bank?

a. Bagaimanakah pola geografis nasabah kita dan nasabah pesaing kita?

b. Apa sajakah perbedaan demografis yang terungkap di kalangan nasabah kita

dan nasabah pesaing kita?

c. Apa sajakah kata dan frasa yang dikaitkan masyarakat (baik nasabah maupun

bukan nasabah) dengan BankChoice? Dengan pesaing BankChoice?

d. Seberapa sadar masyarakat akan upaya promosi bank?

e. Bagaimanakah opini masyarakat mengenai bank tersebut dan pesaingnya?

f. Bagaimanakah perbandingan pertumbuhan layanan yang diberikan oleh

lembaga-lembaga yang bersaing?

Kembali lagi ke situasi MindWriter. Apa yang manajemen perlu diketahui

untuk memilih di antara spesifik kemasan yang berbeda-beda? Pada saat

mengembangkan kebutuhan informasi, penting untuk berpikir secara luas. Dalam

mengembangkan daftar pertanyaan investigasi perlu memasukkan:

Pertimbangan kinerja (seperti biaya relative dari pilihan-pilihan yang

diajukan, kecepatan pengemasan laptop yang diservis, dan kondisi laptop uji

yang dikemas dengan bahan-bahan yang berbeda).

Masalah sikap (seperti kualitas layanan yang dirasakan).

Masalah perilaku (seperti kemudahan penggunaan oleh karyawan dalam

pengemasan dengan bahan yang dipertimbangkan).

4. PERTANYAAN PENGUKURAN

Pertanyaan pengukuran harus disiapkan begitu aktivitas perencanaan proyek

selesai, tetapi biasanya menunggu pengujian percobaan untuk penyempurnaan. Ada

11

Page 12: Metodelogi Ak Sap 4

dua jenis pertanyaan pengukuran: pertanyaan yang sudah didesain dan teruji

sebelumnya dan pertanyaan yang didesain menurut pesanan. Pertanyaan pengukuran

yang didesain sebelumnya adalah pertanyaan yang sudah dirumuskan dan diuji oleh

periset sebelumnya, tercatat di dalam literature, dan dapat diterapkan secara harfiah

atau diadaptasi untuk proyek yang ditangani. Beberapa studi menggunakan alat

pengukuran yang sudah siap ini karena meningkatkan keabsahan dan dapat

mengurangi biaya proyek. Namun, pertanyaan pengukuran lebih sering dibuat

berdasarkan pesanan sesuai pertanyaan investigasi. Sumber daya untuk hal ini adalah

wawasan kolektif yang berasal dari semua aktivitas dalam proses riset yang telah

diselesaikan hingga titik ini, khususnya wawasan dari eksplorasi. Selanjutnya, selama

pengujian percobaan atas instrument pengumpulan data, pertanyaan yang dibuat

sesuai pesanan ini akan disempurnakan.

Dalam survey, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang benar-benar

kita ajukan kepada responden. Pertanyaan ini muncul dalam kuisioner. Dalam studi

observasi, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang harus dicatat oleh periset

observasi mengenai tiap subjek yang dipelajari.

BAB III

PENUTUP

12

Page 13: Metodelogi Ak Sap 4

3.1 SIMPULAN

Terdapat beberapa sumber masalah penelitian, yaitu: pengamatan terhadap kegiatan

manusia, pengamatan terhadap alam sekeliling, bacaan, ulangan serta perluasan

penelitian, cabang studi yang sedang dikembangkan, catatan dan pengalaman pribadi,

praktik serta keinginan masyarakat, bidang spesialisasi, pelajaran yang sedang diikuti,

diskusi-diskusi ilmiah, perasaan intuisi

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih masalah

penelitian yaitu: kegunaan penelitian, memiliki fisibilitas, aktual, prioritas, kemampuan

peneliti.

Umumnya rumusan masalah penelitian harus dilakukan dengan kondisi berikut:

a. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.

b. Rumusan hendaklah jelas dan padat.

c. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.

d. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis.

e. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Terdapat beberapa jenis pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian adalah:

a. Pertanyaan Penelitian: Begitu peneliti mempunyai pertanyaan yang jelas mengenai

pertanyaan manajemen, ia dan manajer harus menerjemahkan ke dalam pertanyaan

penelitian.

b. Pertanyaan Manajemen: Manajer harus melangkah dari dilema manajemen ke

pertanyaan manajemen untuk melanjutkan proses riset.

c. Pertanyaan Investigatif: Pertanyaan yang harus dijawab oleh periset agar tiba pada

kesimpulan yang memuaskan mengenai pertanyaan riset.

d. Pertanyaan Pengukuran: Pertanyaan pengukuran harus disiapkan begitu aktivitas

perencanaan proyek selesai, tetapi biasanya menunggu pengujian percobaan untuk

penyempurnaan.

13