metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
-
Upload
aditya-aries -
Category
Documents
-
view
246 -
download
3
Transcript of metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Geofisika merupakan bagian dari ilmu kebumian yang mempelajari tentang
bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika. Biasanya pengambilan data
geofisika berguna untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi yang
melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika
yang dimiliki oleh batuan yang berada disubsurface.
Salah satu metode geofisika yang biasanya digunakan pada saat melakukan
eksplorasi ialah metode geolistrik. Pada metode geolistrik ini, terdapat berbagai
macam jenis konfigurasinya, salah satunya ialah konfigurasi schlumberger..
Provinsi .!." itu sendiri tersusun dari endapan vulkanik yang berasal dari
gunung merapi. ilakukannya menggunakan konfigurasi shclumberger ini karena
konfigurasi schlumberger ini memiliki kelebihan yaitu memiliki jangkauan paling
dalam jika dibandingkan dengan konfigurasi yang lainnya dimana jarak elektroda
potensialnya dibuat tetap, sedangkan jarak antara elektroda arusnya diubah-ubah
untuk memperoleh informasi tentang bagian dalam bawah perumukaan tanah.
I.2. Maksud dan Tujuan
#aksud dari pengukuran data di lapangan kali ini adalah untuk geologi
daerah penelitian, pengambilan data, pengolahan, serta interpretasi. Sedangkan
tujuannya adalah mendapatkan nilai resistivitas, macthing curve, dan kedalaman
dari konfigurasischlumberger.
$
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
2/25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. e!l!g" #eg"!nal
Geologi regional daerah "ogyakarta dipengaruhi oleh dua pegunungan
yang mengapit daerah "ogyakarta yaitu Pegunungan %ulon Progo dan
Pegunungan Selatan. "ogyakarta terbentuk akibat pengangkatan Pegunungan
Selatan dan Pegunungan %ulon Progo pada %ala Plistosen awal &','$-',( juta
tahun) yang telah membentuk *ekungan "ogyakarta. i dalam cekungan tersebut
selanjutnya berkembang aktivitas gunung berapi &Gunung #erapi). %emudian
terdapat dataran tinggi di sebelah selatan dan kemunculan kubah Gunung #erapi
di sebelah utara, telah membentuk sebuah lembah datar. Bagian selatan lembah
tersebut berbatasan dengan Pegunungan Selatan, dan bagian baratnya berbatasan
dengan Pegunungan %ulon Progo. Sehingga lokasi geologi regional "ogyakarta
berupa dataran rendah yang berada di anatara dua Pegunungan.
+ekaman proses tektonisme juga sangat banyak dijumpai di dataran
"ogyakarta. iawali dari data sesar akibat pengangkatan Pegunungan %ulon
Progo dan Selatan, sesar-sesar di sepanjang dataran gunung api terbentuk
belakangan serta sesar-sesar minoroleh gempa-gempa tektonik. Proses tektonisme
tersebut hingga kini diyakini sebagai batas umur %uarter di wilayah ini. #enurut
+ahardjo &'''), setelah pengangkatan Pegunungan Selatan, terjadi genangan air
&danau) di sepanjang kaki pegunungan hingga Gantiwarno dan Baturetno. al
ituberkaitan dengan tertutupnya aliran air permukaan di sepanjang kaki
pegunungan sehingga terkumpul dalam cekungan yang lebih rendah. Pada
wilayah "ogyakarta juga dijumpai lokasi-lokasi singkapan, dimana pada lokasi-
lokasi yang diduga pernah terbentuk lembah datar tersebut, tersingkap endapan
lempung hitam. empung hitam tersebut adalah batas kontak antara batuan dasar
dan endapan gunung api Gunung #erapi.
ataran "ogyakarta berada di sebelah barat /ona Pegunungan Selatan,
menerus hingga pantai selatan Pulau 0awa, yang melebar dari Panatai Parangtritis
hingga Sungai Progo. 1liran sungai utama di bagian barat adalah Sungai Progo
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
3/25
dan Sungai 2pak, sedangkan di sebelah timur ialah %. engkeng yang merupakan
anak sungai Bengawan Solo &Bronto dan artono, ''$). Satuan perbukitan
terdapat di selatan %laten, yaitu Perbukitan 0iwo. Perbukitan ini mempunyai
kelerengan antara 3'-$4'dan beda tinggi $4-53 m. Beberapa puncak tertinggi di
Perbukitan 0iwo adalah G. 0abalkat &6 53 m) di Perbukitan 0iwo bagian barat dan
G. %onang &4( m) di Perbukitan 0iwo bagian timur. %edua perbukitan tersebut
dipisahkan oleh aliran Sungai engkeng. Perbukitan 0iwo tersusun oleh batuan
Pra-7ersier hingga 7ersier &Surono dkk, $88).
Secara stratigrafi, urutan satuan batuan dari tua ke muda menurut
penamaan litostratigrafi menurut 9artono dan Surono dengan perubahan &$883)
adalah :
$. ;ormasi 9ungkal-Gamping
okasi tipe formasi ini terletak di Gunung 9ungkal dan Gunung
Gamping, keduanya di Perbukitan 0iwo. Satuan batuan 7ersier tertua di
daerah Pegunungan Selatan ini di bagian bawah terdiri dari perselingan
antara batupasir dan batulanau serta lensa batugamping. Pada bagian atas,
satuan batuan ini berupa napal pasiran dan lensa batugamping. ;ormasi ini
tersebar di Perbukitan 0iwo, antara lain di Gunung 9ungkal, esa
Sekarbolo, 0iwo Barat, menpunyai ketebalan sekitar $' meter &Bronto
dan artono, ''$).
. ;ormasi %ebo-Butak
okasi tipe formasi ini terletak di Gunung %ebo dan Gunung Butak yang
terletak di lereng dan kaki utara gawir Baturagung. itologi penyusun
formasi ini di bagian bawah berupa batupasir berlapis baik, batulanau,
batulempung, serpih, tuf dan aglomerat. Bagian atasnya berupaperselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan tipis tuf asam.
Setempat di bagian tengahnya dijumpai retas lempeng andesit-basal dan di
bagian atasnya dijumpai breksi andesit.
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
4/25
dari andesit hingga dasit. i bagian bawah satuan batuan ini, yaitu di %ali
2pak, usun 9atuadeg, esa 0ogotirto, %ecamatan Berbah, %abupaten
Sleman, terdapat andesit basal sebagai aliran lava bantal &Bronto dan
artono, ''$). Penyebaran lateral ;ormasi Semilir ini memanjang dari
ujung barat Pegunungan Selatan, yaitu di daerah Pleret-!mogiri, di
sebelah barat Gunung Sudimoro, Piyungan-Prambanan, di bagian tengah
pada G. Baturagung dan sekitarnya, hingga ujung timur pada tinggian
Gunung Gajahmungkur, 9onogiri. %etebalan formasi ini diperkirakan
lebih dari 35' meter.
3. ;ormasi =glanggran
okasi tipe formasi ini adalah di esa =glanggran di sebelah selatan esa
Semilir. Batuan penyusunnya terdiri dari breksi gunungapi, aglomerat, tuf
dan aliran lava andesit-basal dan lava andesit. Breksi gunungapi dan
aglomerat yang mendominasi formasi ini umumnya tidak berlapis.
%epingannya terdiri dari andesit dan sedikit basal, berukuran > 4' cm.
i bagian tengah formasi ini, yaitu pada breksi gunungapi, ditemukan
batugamping terumbu yang membentuk lensa atau berupa kepingan.
Secara setempat, formasi ini disisipi oleh batupasir gunungapi epiklastika
dan tuf yang berlapis baik.
4. ;ormasi Sambipitu
okasi tipe formasi ini terletak di esa Sambipitu pada jalan raya
"ogyakarta-Patuk-9onosari kilometer (,?. Secara lateral, penyebaran
formasi ini sejajar di sebelah selatan ;ormasi =glanggran, di kaki selatan
Sub@ona Baturagung, namun menyempit dan kemudian menghilang di
sebelah timur. %etebalan ;ormasi Sambipitu ini mencapai
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
5/25
5. ;ormasi 2yo
okasi tipe formasi ini berada di %ali 2yo. Batuan penyusunnya pada
bagian bawah terdiri dari tuf dan napal tufan. Sedangkan ke atas secara
berangsur dikuasai oleh batugamping berlapis dengan sisipan batulempung
karbonatan. Batugamping berlapis tersebut umumnya kalkarenit, namun
kadang-kadang dijumpai kalsirudit yang mengandung fragmen andesit
membulat. ;ormasi 2yo tersebar luas di sepanjang %ali 2yo. %etebalan
formasi ini lebih dari $3' meter dan kedudukannya menindih secara tidak
selaras di atas ;ormasi Semilir, ;ormasi =glanggran dan ;ormasi
Sambipitu serta menjemari dengan ;ormasi 2yo.
(. ;ormasi 9onosari
;ormasi ini oleh Surono dkk., &$88) dijadikan satu dengan ;ormasi
Punung yang terletak di Pegunungan Selatan bagian timur karena di
lapangan keduanya sulit untuk dipisahkan, sehingga namanya ;ormasi
9onosari-Punung. ;ormasi ini tersingkap baik di daerah 9onosari dan
sekitarnya, membentuk bentang alam Sub@ona 9onosari dan topografi
karts Sub@ona Gunung Sewu. %etebalan formasi ini diduga lebih dari ?''
meter. %edudukan stratigrafinya di bagian bawah menjemari dengan
;ormasi 2yo, sedangkan di bagian atas menjemari dengan ;ormasi %epek.
;ormasi ini didominasi oleh batuan karbonat yang terdiri dari
batugamping berlapis dan batugamping terumbu. Sedangkan sebagai
sisipan adalah napal. Sisipan tuf hanya terdapat di bagian timur.
?. ;ormasi %epek
okasi tipe dari formasi ini terletak di esa %epek, sekitar $$ kilometer disebelah barat 9onosari. ;ormasi %epek tersebar di hulu %ali +ambatan
sebelah barat 9onosari yang membentuk sinklin. Batuan penyusunnya
adalah napal dan batugamping berlapis. 7ebal satuan ini lebih kurang ''
meter.
8. Andapan Permukaan
Andapan permukaan ini sebagai hasil dari rombakan batuan yang lebih tua
yang terbentuk pada %ala Plistosen hingga masa kini. 7erdiri dari bahan
4
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
6/25
lepas sampai padu lemah, berbutir lempung hingga kerakal. Surono dkk.
&$88) membagi endapan ini menjadi ;ormasi Baturetno &b), 1luvium
7ua &t) dan 1luvium &a). Sumber bahan rombakan berasal dari batuan
Pra-7ersier Perbukitan 0iwo, batuan 7ersier Pegunungan Selatan dan
batuan G. #erapi. Andapan aluvium ini membentuk ataran "ogyakarta-
Surakarta dan dataran di sekeliling Bayat. Satuan empung itam, secara
tidak selaras menutupi satuan di bawahnya. 7ersusun oleh litologi lempung
hitam, konglomerat, dan pasir, dengan ketebalan satuan 6 $' m.
Penyebarannya dari =gawen, Semin, sampai Selatan 9onogiri. i
Baturetno, satuan ini menunjukan ciri endapan danau, pada %ala
Pleistosen. *iri lain yaitu terdapat secara setempat laterit &warna merah
kecoklatan) merupakan endapan terarosa, yang umumnya menempati
uvala pada morfologi karst.
II.2.e!l!g" L!kal
Secara umum geologi lokal daerah Sleman didominasi secara keselurahan
oleh endapan merapi muda. #erapi merupakan salah satu gunung teraktif dengan
ditandai besarnya frekuensi aktivitas berupa semburan material vulkanik. #erapi
yang saat ini merupakan bagian dari merapi muda, di mana mempunyai rentang
umur dari ''' tahun lalu hingga sekarang. 1ktivitas #erapi muda ini terdiri dari
aliran basalt dan andesit, awan panas serta letusan magmatik. etusan terkadang
tidak begitu eksplosif, namun sering kali diikuti oleh aliran piroklastik pada
letusannya.
#aterial piroklastik yang dihasilkan oleh Gunung #erapi terdiri dari
berbagai macam jenis yaitu blok yang berukuran besar, tephra yang berukuranlapili dan debu. 1ktivitas Gunung #erapi memberikan efek tumpahan material
yang bersifat eksplosif di mana material piroklastik yang tertumpah dengan segala
macam ukuran akan terdistribusi di sekitar Gunung #erapi. #ateri Culkanik
tersebut akan tersebar secara geografis dengan dipengaruhi bentukan gunung api
yang memberikan jalur alir serta komposisi materi itu sendiri.
1rah aliran piroklastik Gunung #erapi itu sendiri sering dipengaruhi oleh
beberapa faktor yakni kerucut puncak Gunung #erapi yang berbentuk seperti
5
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
7/25
tapal kuda. 1rah bukaannya mengarah Barat sampai Barat-aya sehingga arah
alirannya selalu melalui sungai Bebeng dan sungai Senowo. asil material
vulkanik pada waktu lampau juga mengarah ke Barat hingga Barat-aya yang
ditandai oleh gundukan endapan Gunung merapi di danau Borobudur pada abad
D!!-D!!! &=ewhall, '''). Sedangkan bagian 7imur merupakan bagian dari
struktur merapi tua yang jarang terkena dampak aliran piroklastik letusan Gunung
#erapi. #aterial Gunung #erapi yang berukuran lapili dan debu akan mudah
tersebar dalam jarak yang relatif jauh oleh bantuan angin sedangkan material yang
berukuran blok yang hanya mengandalkan gaya gravitasi dan aliran sungai,
sehingga endapan lahar dan boulder akan ditemui pada jarak terdekat dari
Gunung #erapi sekitar ' km.
(
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
8/25
BAB III
DASA# TE$#I
III.1. e!l"str"k
Geolistrik adalah metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik
dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya dipermukaan bumi. alam hal ini
meliputi pengukuran potensial, arus, dan medan elektromagnetik yang terjadi,
baik secara almiah maupun akibat injeksi arus kedalam bumi. 2leh karena itu
metode geolistrik mempunyai banyak macam, termasuk didalamnya potensial diri,
arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, induksi polarisasi, dan resistivity
&tahanan jenis). 2leh karena itu metode geolistrik sendiri secara garis besar dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
$. Geolistrik yang bersifat pasif
Geolistrik dimana energi yang dibutuhkan telah ada terlebih dahulu
sehingga tidak diperlukan adanya injeksiEpemasukan arus terlebih dahulu.
Geolistrik macam ini disebut Self Potensial&SP).Pengukuran SP dilakukan
pada lintasan tertentu dengan tujuan untuk mengukur beda potensial antara
dua titik yang berbeda sebagai C$ dan C. cara pengukurannya dengan
menggunakan dua buah porouspot dimana tahanannya selalu diusahakan
sekecil mungkin. %esalahan dalam pengukuran SP biasanya terjadi karena
adanya aliran fluida dibawah permukaan yang mengakibatkan lompatan-
lompatan tiba-tiba terhadap terhadap nilai beda potensial. 2leh karena itu
metode ini sangat baik untuk eksplorasi geothermal.
. Geolistrik yang bersifat aktif
Geolistrik dimana energi yang dibutuhkan ada karena penginjeksian arus
ke dalam bumi terlebih dahulu. Geolistrik macam ini ada dua metode,
yaitu metode Resistivitas &resistivity) dan Polarisasi Terimbas &Induce
Polarization)."ang akan dibahas lebih lanjut adalah geolistrik yang
bersifat aktif. #etode yang diuraikan ini dikenal dengan nama Geolistrik
tahanan jenis atau disebut dengan metode +esistivitas &resistivity).
?
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
9/25
7iap-tiap media mempunyai sifat yang berbeda terhadap aliran listrik yang
melaluinya, hal ini tergantung pada tahanan jenisnya. Pada metode ini, arus listrik
diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua buah elektrode arus dan beda potensial
yang terjadi diukur melalui dua buah elektrode potensial. ari hasil pengukuran
arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektrode berbeda kemudian dapat
diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan bawah permukaan
bumi, dibawah titik ukur &sounding point).
#etode ini lebih efektif bila dipakai untuk eksplorasi yang sifatnya relatif
dangkal. #etode ini jarang memberikan informasi lapisan kedalaman yang lebih
dari $''' atau $4'' feet. 2leh karena itu metode ini jarang digunakan untuk
eksplorasi hidrokarbon, tetapi lebih banyak digunakan untuk bidang engineering
Geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air,
eksplorasi geothermal, dan juga untuk geofisika lingkungan.0adi metode
resistivitas ini mempelajari tentang perbedaan resistivitas batuan dengan cara
menentukan perubahan resistivitas terhadap kedalaman. Setiap medium pada
dasarnya memiliki sifat kelistrikan yang dipengaruhi oleh batuan penyusunE
komposisi mineral, homogenitas batuan, kandungan mineral, kandungan air,
permeabilitas, tekstur, suhu, dan umur geologi. Beberapa sifat kelistrikan ini
adalah potensial listrik dan resistivitas listrik.Geolistrik resistivitas memanfaatkan
sifat konduktivitas batuan untuk mendeteksi keadaan bawah permukaan. Sifat dari
resistivitas batuan itu sendiri ada < macam, yaitu :
$. #edium konduktif
#edium yang mudah menghantarkan arus listrik. Besar resistivitasnya adalah
$'-?ohm m sampai dengan $ ohm m.
. #edium semikonduktif#edium yang cukup mudah untuk menghantarkan arus listrik. Besar
resistivitasnya adalah $ ohm m sampai dengan $'(ohm m.
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
10/25
alam batuan, atom-atom terikat secara kovalen, sehingga batuan mempunyai
sifat menghantar arus listrik. 1liran arus listrik didalam batuanEmineral dapat
digolongkan menjadi
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
11/25
$. %andungan mineral logam
. %andungan mineral non logam
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
12/25
I
Vk.=
&!!!.$)
imana :
resistivitas v beda potensial
k faktor geometri ! kuat arus
%arena dalam medan homogen, maka resistivitas semu adalah resistivitas
yang sebenarnya dan tidak tergantung spasi elektrodanya. isini resistivitas yang
terukur &apparent resistivity) bukan resistivitas sebenarnya dan tergantung dari
spasi elektrodanya. %arena tidak homogen maka kenyataan di lapangan bahwa
bumi berlapis-lapis, lapisan batuan dan masing-masing perlapisan mempunyai
harga resistivitas tertentu. %eadaan bumi yang berlapis-lapis dapat digambarkan
sebagai berikut :
a'(ar II1.)!lustrasi keadaan bumi yang berlapis-lapis
7iap-tiap medium &lapisan batuan) mempunyai sifat kelistrikan berbeda-beda,
tergantung dari ? faktor yang telah dijelaskan sebelumnya.
III.). K!n*"guras" S+,lu'(erger
Pada konfigurasi Schlumberger, elektrode arus dan elektrode potensial
diletakkan seperti pada gambar:
$
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
13/25
a'(ar III.-Susunan elektroda konfigurasi schlumberger
alam hal ini, elektrode arus dan elektrode potensial mempunyai jarak yang
berbedayaitu antar elektroda arus adalah maksimal lima kali jarak antar elektrode
potensial. Perlu diingat bahwa keempat elektrode dengan titik datum harus
membentuk satu garis.Pada resistivitas mapping, jarak spasi elektrode tidak
berubah-ubah untuk setiap titik datum yang diamati &besarnya a tetap), sedang
pada resistivitas sounding, jarak spasi elektrode diperbesar secara bertahap, mulai
dari harga a kecil sampai harga a besar, untuk satu titik sounding. Batas
pembesaran spasi elektrode ini tergantung pada kemampuan alat yang dipakai.
#akin sensitif dan makin besar arus yang dihasilkan alat maka makin leluasa
dalam memperbesar jarak spasi elektroda tersebut, sehingga makin dalam lapisan
yang terdeteksi atau teramati.ari gambar, dapat diperoleh besarnya ;aktor
Geometri untuk %onfigurasi Schlumberger adalah
&!!!.)
Sehingga pada konfigurasi Schlumberger berlaku hubungan:
&!!!.
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
14/25
BAB I
MET$D$L$I
I.1 Te'/at dan 0aktu Pelaksanaan
a'(ar I.1 esain Survey
$3
Pengukuran$
Pengukuran$$
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
15/25
Pengambilan data konfigurasi schlumberger ini dilakukan di sebelah utara
dari bank bni yang berada di bagian timur dari Fniversitas Pembangunan
=asional JCeteranK "ogyakarta yang dilakukan pada hari sabtu, $' 2ktober '$4
pada pukul $'.'' 9!B dan berakhir pukul $.'' 9!B.
I.2 Peralatan dan Perlengka/an
a'(ar I.2 Peralatan Pengambilan ata
$. =aniura :!alah alat yang digunakan untuk pengambilan data yang
berguna untuk analog ke digital, menerima arus yang
sampai ke elektroda, dan berguna untuk menerima nilai
beda potensial.
. Accu : !alah sumber arus yang kemudian akan disambungkan
ke alat naniura.
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
16/25
4. Alektroda : 1lat yang digunakan untuk penghubung arus yang akan
diijeksi ke dalam tanah.
5. %ompas : igunakan untuk mengukur azimuthdari lintasan tersebut.
(. GPS : igunakan untuk menentukan koordinat.
?. Palu : 1lat untuk menancapkan elektroda ke dalam tanah.
I.). D"agra' Al"r Penga'("lan Data
#ulai
a'(ar I.). iagram 1lir Pengambilan ata
$5
#empersiapkan alat
#embentangkan meteran $'' m
dan mengukur azimuth
#erangkai alat &menyambung kabel
konektor ke alat dan elektroda)
#encatat data !, C, dan + pada tabel
#embereskan alat
Selesai
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
17/25
Pada saat melakukan akuisisi data di lapangan, tahap > tahapnya ialah :
$. Persiapkan alat-alat yang nantinya akan digunakan.
. Fkur a@imut terlebih dahulu pada lintasan dengan menggukana kompas dan
cari koordinat serta elevasi lokasi tersebut dengan menggunakan gps.
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
18/25
I.-. D"agra' Al"r Peng!la,an Data
a'(ar I.-. iagram 1lir Pengolahan ata
$?
#ulai
ata !apangan
*ari nilai +ho, P danepth dengan"s# $%cel
Soft&are Ip'&in
"actching (urves
!nterpretasi
%esimpulan
Selesai
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
19/25
angkah > langkah pada saat pengolahan datanya ialah sebagai berikut :
1. Setelah mendapatkan data dari lapangan, masukkan data tersebut dengan
menggunakan ms. eLcel.
2. *ari nilai rho, dp dan depth
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
20/25
BAB
HASIL DAN PEMBAHASAN
.1.Matching CurveIP2WIN
a'(ar .1."atching (urve IP')I*
Gambar diatas ialah curvematchingyang menunjukkan hubungan antara
nilai kedalaman terhadap dan nilai resistivitas. i sebelah kiri terlihat jumlah
error yang berjumlah $,4M i sebelah kanan terlihat bahwa terdapat 4 buah
lapisan, hal ini terlihat dari nilai antara kedalaman dan nilai resistivitasnya. i
lapisan pertama, terlihat resistivitasnya bernilai $335 Nm dengan ketebalan $
meter, lapisan tersebut dapat diinterpretasikan sebagaisoil#alu pada lapisan
kedua, tampak jelas bahwa nilai resistivitasnya sebesar 83( Nm dengan
'
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
21/25
ketebalan ',
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
22/25
a'(ar .2. Profil Bawah Permukaan intasan $
Gambar diatas ialah profil bawah permukaan yang menunjukkan hubungan
antara nilai kedalaman terhadap dan nilai resistivitas. 7erlihat bahwa terdapat 4
buah lapisan, hal ini terlihat dari nilai antara kedalaman dan nilai resistivitasnya.
i lapisan pertama, terlihat resistivitasnya bernilai $335 Nm dengan ketebalan $
meter, lapisan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai soil#alu pada lapisan
kedua, tampak jelas bahwa nilai resistivitasnya sebesar 83( Nm dengan ketebalan
',
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
23/25
.) Pr!*"l K!relas"
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
24/25
a'(ar .). Profil %orelasi Bawah Permukaan
%orelasi dilakukan antara lintasan dari kelompok $ dan lintasan dari
kelompok 3. ari kedua buah lintasan itu lokasinya berdekatan, sehingga apabila
ditarik sebuah garis, kemungkinan besar masih memiliki jenis litologi yang sama.
Pada kedua profil juga sama sama memiliki 4 lapisan, yaitu lapisan pertama
berupasoil, kedua batupasir kering, ketiga batupasir lembab, lalu batu lanau dan
terakhir berupa batupasir. i lapisan pertama, terlihat resistivitasnya bernilai $335
Nm dengan ketebalan $ meter, lapisan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai
soil#alu pada lapisan kedua, tampak jelas bahwa nilai resistivitasnya sebesar 83(
Nm dengan ketebalan ',
-
7/26/2019 metodeLogi Dasar Teori Geolistrik
25/25
BAB I
PENUTUP
I.1. Kes"'/ulan
ari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
$. 7erdapat 4 buah lapisan dimana total dari kedalamannya ialah $8,8 meter.
. =ilai resistivitas tertingginya yaitu 838 mdan nilai terendahnya yaitu 5(,3
m.
sama terdapat 4 lapisan, yaitusoil,
batu pasir kering, batupasir lembab, batulanau, dan batu pasir kering.
I.2. Saran
alam melakukan pengolahan data, saat menggunakan soft&are IP')I*+
jangan asal geser geser data saja, namun juga perhatikan nilainya, lalu cocokan
dengan geologi lokal dari wilayah tersebut. al ini akan menjadikan penelitian ini
menjadi semakin akurat.