GEOLISTRIK TUGAS

30
GEOLISTRIK A. TEORI DASAR Metode geofisika yang secara luas banyak dilakukan dalam eksplorasi adalah metode seismik, magnetik, gaya berat, tahanan jenis listrik dan elektromagnetik. Metode geolistrik merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang dapat diterapkan untuk mempelajari karakteristik suatu sistem geothermal, penentuan lithologi lapisan batuan, posisi reservoar, pola aliran serta sebaran fluida geothermal di bawah permukaan bumi. Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada tahun 1912. Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Metode geolistrik ini digunakan untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan, untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan akifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air. Umumnya yang dicari adalah confined aquifer yaitu lapisan 1

Transcript of GEOLISTRIK TUGAS

Page 1: GEOLISTRIK TUGAS

GEOLISTRIK

A. TEORI DASAR

Metode geofisika yang secara luas banyak dilakukan dalam eksplorasi adalah

metode seismik, magnetik, gaya berat, tahanan jenis listrik dan elektromagnetik.

Metode geolistrik merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang dapat

diterapkan untuk mempelajari karakteristik suatu sistem geothermal, penentuan

lithologi lapisan batuan, posisi reservoar, pola aliran serta sebaran fluida geothermal

di bawah permukaan bumi. Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh

Conrad Schlumberger pada tahun 1912. Geolistrik merupakan salah satu metoda

geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah

permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang

mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2

buah elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu.

Metode geolistrik ini digunakan untuk mengetahui karakteristik lapisan

batuan bawah permukaan, untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan akifer

yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air. Umumnya yang dicari

adalah confined aquifer yaitu lapisan akifer yang diapit oleh lapisan batuan kedap air

(misalnya lapisan lempung) pada bagian bawah dan bagian atas. Confined akifer ini

mempunyai recharge yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah titik

bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat.

Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang

mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan

bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman bedrock untuk fondasi

bangunan. Metoda geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi

(geothermal) di bawah permukaan. Hanya saja metoda ini merupakan salah satu

metoda bantu dari metoda geofisika yang lain untuk mengetahui secara pasti

keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.

1

Page 2: GEOLISTRIK TUGAS

Prinsip dasar metode ini adalah menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi

menggunakan dua buah elektroda arus, kemudian mengukur beda potensial melalui

dua buah elektroda lainnya di permukaan bumi. Arus listrik yang di-injeksikan akan

mengalir melalui lapisan batuan di bawah permukaan, dan menghasilkan data beda

potensial yang harganya bergantung pada tahanan jenis (resistivity) dari batuan yang

dilaluinya. Fenomana inilah yang dimanfaatkan untuk mengetahui dan menentukan

jenis batuan termasuk fluida apa saja yang ada di bawah permukaan.

Pemanfaatan metode geolistrik tahanan jenis telah banyak digunakan untuk

pengamatan lapisan geologi dangkal. Kemampuan metode geolistrik sangat ditunjang

keadaan bawah permukaan yang tersusun oleh lapisan-lapisan dengan tahanan jenis

berbeda. Adanya variasi tahanan jenis lapisan, dapat diamati dengan menginjeksikan

arus listrik ke dalam bumi dan mencatat tahanan jenis pada titik-titik pengamatan di

permukaan bumi. Dengan mengubah-ubah jarak elektroda sesuai dengan konfigurasi

tertentu, maka dapat diinterpretasi perubahan tahanan jenis secara vertikal dan

horizontal.

Penyelidikan geolistrik ini terdiri atas dua jenis kegiatan yaitu pemetaan

tahanan jenis (Mapping) dan pendugaan tahanan jenis (Sounding). Hasil pengukuran

mapping akan berupa peta-peta tahanan jenis semu untuk berbagai bentangan

elektroda arus, sedangkan pengukuran sounding akan berupa profil-profil nilai

tahanan jenis sebenarnya.

Secara umum, pendekatan sederhana pembahasan gejala kelistrikan bumi

adalah dengan menganggap bumi sebagai medium homogen (jenis lithologi sama)

dan bersifat isotropis (diukur dari berbagai arah akan memberikan harga yang sama).

Dengan perlakuan tersebut medan listrik dari sumber titik di dalam bumi merupakan

simetri bola. Prinsip metode geolistrik adalah dengan menginjeksi arus melalui

elektroda arus C1 yang dibenamkan di dalam bumi. Elektroda ini dihubungkan

dengan elektroda arus C2 lainnya yang berada di permukaan tetapi berjarak cukup

jauh, sehingga pengaruhnya dapat diabaikan. Elektroda arus dapat dipandang sebagai

2

Page 3: GEOLISTRIK TUGAS

Gambar 2.3. Model aliran arus listrik dua titik sumber di permukaan bumi

titik sumber yang memancarkan arus listrik kesegala arah dalam medium bumi

dengan tahanan jenis ρ.

Ekuipotensial di setiap titik di dalam bumi membentuk permukaan bola

dengan jari-jari r. Arus listrik yang diinjeksikan melalui elektroda arus sebagai fungsi

jarak dan kedalaman, mengalir keluar bola secara radial ke segala arah sebesar,

I= A J ...(1)

Dimana A adalah luas permukaan bola yang besarnya 4 π r2dan J adalah rapat

arus yang menyatakan besarnya arus yang mengalir dalam suatu luasan yang

dinyatakan dengan persamaan

J=σ E ....(2)

dimana σ adalah konduktivitas listrik dan E adalah medan listrik yang

dinyatakan dengan persamaan

E=kQ

r2 ....(3)

Dengan mensubtitusikan persamaan (2), (3), dan luas permukaan bola ke

dalam persamaan (1) maka diperoleh persamaan

I= 4 πσ k Q ....(4)

3

Page 4: GEOLISTRIK TUGAS

Kemudian beda potensial (tegangan) diberikan oleh persamaan

V=kQr k Q=V r .....(5)

Subtitusi persamaan (5) ke dalam persamaan (4) sehingga menghasilkan

persamaan

I= 4 πσ V r σ= I

4 π V r ...(6)

Ingan bahwa konduktivitas listrik merupakan kebalikan dari resistivitas listrik,

persamaan (6) menjadi

ρ=4 π rVI ....(7)

Karena sumber arus terdapat di permukaan bumi, maka permukaan yang

dilalui arus adalah setengah bola sehingga persamaan (7) menjadi

ρ=2 π rVI ....(8)

Apabila jarak antara dua elektroda arus tidak terlalu besar, potensial disetiap

titik dekat permukaan akan dipengaruhi oleh kedua elektroda arus. Adapun potensial

listrik yang dihasilkan dari kedua sumber arus ini adalah beda potensial yang terukur

pada dua titik pengukuran pengukuran potensial (P1 dan P2). Adapun beda potensial

terukur antara titik P1 dan P2 adalah,

ΔV =V ( P1 )−V (P2)

ΔV = Iρ2 π [( 1

r1

− 1r 2

)−( 1r3

− 1r 4

)] ....(9)

4

Page 5: GEOLISTRIK TUGAS

Gambar 2.4 Model dua elektroda arus dan dua elektroda potensial

dimana: r1 = jarak C1 ke P1

r2 = jarak C2 ke P1

r3 = jarak C1 ke P2

r4 = jarak C2 ke P2

untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut

Dengan mengatur persamaan (9), kita peroleh persamaan untuk resistivitas

ρ=KΔVI ….(10)

Dimana K adalah factor koreksi geometri yang dinyatakan dengan

K=2 π [( 1r 1

− 1r2

)−( 1r3

− 1r 4

)]−1

….(11)

Factor koreksi ini berubah – ubah tergantung dari konfigurasi apa yang

digunakan. Factor koreksi ini dilakukan karena pada umumnya lapisan batuan

tidak mempunyai sifat homogen sempurna, seperti yang dipersyaratkan pada

pengukuran geolistrik. Untuk posisi lapisan batuan yang terletak dekat dengan

5

Page 6: GEOLISTRIK TUGAS

permukaan tanah akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran tegangan

dan ini akan membuat data geolistrik menjadi menyimpang dari nilai sebenarnya.

Yang dapat mempengaruhi homogenitas lapisan batuan adalah fragmen batuan

lain yang menyisip pada lapisan, faktor ketidak-seragaman dari pelapukan batuan

induk, material yang terkandung pada jalan, genangan air setempat, perpipaan

dari bahan logam yang bisa menghantar arus listrik, pagar kawat yang terhubung

ke tanah dan sebagainya. Tegangan listrik alami yang umumnya terdapat pada

lapisan batuan disebabkan oleh adanya larutan penghantar yang secara kimiawi

menimbulkan perbedaan tegangan pada mineral-mineral dari lapisan batuan yang

berbeda juga akan menyebabkan ketidak-homogenan lapisan batuan.

B. SIFAT KELISTRIKAN BATUAN

Ada 3 sifat dasar (properti):

Resisitivitas (kebalikannya adalah Konduktivitas): jumlah arus yang

melewati batuan ketika dikenakan sejumlah beda potensial atau

kemampuan material bumi untuk menahan suatu arus/aliran listrik

kedalam struktur batuan didalam bumi. Sifat ini sangat berguna karena

sifat resistivitas material/batuan bervariasi sangat besar. Metode ini

dikembangkan oleh Conrad Schlumberger (Perancis) dan Frank

Wenner (USA) sekitar abad ke-20.

Aktivitas Elektrokimia: disebabkan oleh larutan elektrolit dalam

tanah/batuan (dasar bagi SP dan IP).

Konstanta Di-elektrik : memberikan informasi mengenai kapasitas

suatu material/batuan untuk menyimpan muatan listrik (dasar bagi

respon batuan terhadap arus AC berfrekuensi tinggi yang dimasukkan

dalam bumi baik secara konduktif maupun induktif)

6

Page 7: GEOLISTRIK TUGAS

Bila tidak ada kandungan mineral lempung, maka resisivitas batuan

bergantung pada:

Porositas

Kandungan air dalam pori (saturasi)

Kandungan Mineral dalam fluida (salinitas) yang berada dalam

pori

Temperatur

Mineral Lempung

Mineral lempung yang memiliki ion-ion negatif dan positif bebas

menyebabkan arus listrik mudah mengalir, sehingga resistivitas batuan

mengecil/ berkurang.

7

Page 8: GEOLISTRIK TUGAS

Nilai resistivity beberapa batuan :

C. KONFIGURASI DAN METODA PENGUKURAN GEOLISTRIK

Metode potensial diri

a. Arus telluric

b. Magnetotelluric

c. Elektromagnetik

d. induced polarization

e. Metode resistivitas (tahanan jenis) dan lain sebagainya.

f. Metode Geolistrik Tahanan Jenis

Dalam eksplorasi geofisika, metode geolistrik tahanan jenis

merupakan metode geolistrik yang mepelajari sifat resistivitas

(tahanan jenis) listrik dari lapisan batuan di dalam bumi. Berdasarkan

pada tujuan penyelidikan, metode geolistrik tahanan jenis dapat dibagi

menjadi dua kelompok besar yaitu:

Metode resistiviti mapping

metode resistiviti mapping merupakan metode resistiviti yang

bertujuan untuk mempelajari variasi tahanan jenis lapisan

bawah permukaan secara horizontal. Oleh karena itu, pada

metode ini dipergunakan konfigurasi elektroda yang sama

8

Page 9: GEOLISTRIK TUGAS

untuk semua titik pengamatan di permukaan bumi. Setelah itu

baru dibuat kontur resistivitasnya.

Metode resistiviti sounding (drilling)

metode resistiviti sounding juga biasa dikenal sebagai

resistiviti drilling, resistiviti probing dan lain-lain. Hal ini

terjadi karna pada metode ini bertujuan untuk mempelajari

variasi resistivitas batuan di bawah permukaan bumi secara

vertikal. Pada metode ini pengukuran pada suatu titik sounding

dilakukan dengan jalan mengubah-ubah jarak elektroda.

Pengubahan jarak lektroda ini dilakukan secara smbarang

tetapi dimulai dari jarak elektroda terkecil kemudian membesar

secara gradual. Jarak elektroda ini sebanding dengan

kedalaman lapisan batuan yang terdeteksi. Makin besar jarak

elektroda tersebut maka makin dalam lapisan batuan yang

dapat diselidiki. Pada pengukuran sebenarnya, pembesaran

jarak elektroda mungkin dilakukan jika mempunyai suatu alat

geolistrik yang memadai. Dalam hal ini, alat geolistrik tersebut

harus dapat menghasilkan arus listrik yang cukup besar atau

kalau tidak alat tesebut harus cukup sensitif dalam mendeteksi

beda potensial yang kecil sekali. Oleh karena itu, alat geolistrik

yang baik adalah alat yang dapat mengahsilkan arus listrik

cukup besar dan mempunyai sensitifitas yang cukup tinggi.

Pada resistivitas sounding dikenal berbagai macam konfigurasi elektroda yang

sering digunakan diantaranya ialah:

1. Konfigurasi wenner

2. Konfigurasi Schlumberger

3. Konfigurasi Bipol-Dipol

9

Page 10: GEOLISTRIK TUGAS

4. Konfigurasi Lee Partision

5. Rectangle Line Source

6. Sistem Gradian Tiga Titik

Konfigurasi- konfigurasi tersebut masing-masing mempunyai kelebihan

ataupun kekurangan dibanding dengan yang lainnya. Oleh karena itu, harus

dilakukan pemilihan dahulu jenis konfigurasi yang sesuai dengan kasus yang

dihadapi.

Metoda geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4 buah

elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB dan MN

yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner dan

Schlumberger. Selain kedua konfigurasi tersebut ada juga konfigurasi yang sering

digunakan yakni dipole-dipole, pole-dipole dan azimuth dipole. Setiap konfigurasi

mempunyai metoda perhitungan dan factor koreksi tersendiri untuk mengetahui nilai

ketebalan dan tahanan jenis batuan di bawah permukaan. Namun, yang akan

dipaparkan disini hanya dua konfigurasi saja yakni Wenner dan Schlumberger.

a. Konfigurasi Wenner

Susunan elektroda pada konfigurasi Wenner diperlihatkan pada gambar di

atas, dimana jarak elektroda potensial P1P2 selalu 1/3 dari jarak elektroda arus C1C2.

Jika jarak elektroda arus C1C2 diperlebar maka jarak elektroda potensial P1P2 juga

10

Page 11: GEOLISTRIK TUGAS

diperlebar sehingga jarak jarak elektroda potensial P1P2 tetap 1/3 dari jarak elektroda

arus C1C2. Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian pembacaan

tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena

elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda AB. Disini bisa digunakan alat

ukur multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil. edangkan kelemahannya

adalah tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa

berpengaruh terhadap hasil perhitungan.

Factor koreksi dari konfigurasi Wenner ini diberikan oleh persamaan

K=2 π a ….(12)

Dimana a adalah jarak (spasi) antar elektroda.

Untuk membuktikan persamaan (12), kita lihat kembali persamaan (11). Untuk

konfigurasi Wenner r1 sampai r4 mempunyai harga sebagai berikut ;

r1 = a, r2 = 2a, r3 = a, r4 = 2a

kita masukkan harga – harga di atas ke dalam persamaan (11), yuk kita lihat

prosesnya.

K=2 π [( 1r 1

− 1r2

)−( 1r3

− 1r 4

)]−1

K=2 π [( 1a− 1

2a )−( 12a

−1a )]

−1

K=2 π [(2−12 a )−( 1−2

2 a )]−1

K=2 π [ 12 a

+1

2 a ]−1

K=2 π [ 1a ]

−1

K=2 π a terbukti….

11

Page 12: GEOLISTRIK TUGAS

b. Konfigurasi Shlumberger

Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya,

sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan

alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya

dirubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB.

Kelemahan dari konfigurasi Schlumberger ini adalah pembacaan tegangan

pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh,

sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik impedansi

tinggi dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay tegangan minimal 4 digit

atau 2 digit di belakang koma. Atau dengan cara lain diperlukan peralatan pengirim

arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi.

Sedangkan keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan

untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu

dengan membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak

elektroda MN/2.

Factor koreksi dari konfigurasi ini diberikan oleh persamaan

K=π( L2−l2 )

2 l ….(13)

12

Page 13: GEOLISTRIK TUGAS

Dimana L=

C1C2

2 dan l=

P1 P2

2

Persamaan (13) di atas dapat juga kita buktikan, mari kita buktikan dan ikuti

prosesnya. Kita mulai dari persamaan (11), dimana untuk konfigurasi Schlumberger

harga r1 sampai r4 diberikan oleh

r1 = L – l, r2 = L + l, r3 = L + l, r4 = L – l

mari kita masukkan harga – harga di atas ke dalam persamaan (11)

K=2 π [( 1r 1

− 1r2

)−( 1r3

− 1r 4

)]−1

K=2 π [( 1L−l

− 1L+l )−( 1

L+ l− 1

L−l )]−1

K=2 π [( ( L+l )− ( L−l )( L−l ) ( L+l ) )−( (L−l )−( L+l )

( L+l ) ( L−l ) )]−1

K=2 π [( 2l

L2−l2 )+( 2 l

L2−l2 )]−1

K=2 π [ 4 l

L2−l2 ]−1

K= πL2−l2

2 l terbuktiji juga…..

13

Page 14: GEOLISTRIK TUGAS

D. PENGUKURAN DI LAPANGAN

1. SURVEY

Bila daerah yang disurvei cukup luas, hendaknya dibuat rencana sejumlah titik

pengukuran pada peta lokasi. Jarak antar titik pengukuran bisa bervariasi, tergantung

dari luas daerah, dana yang tersedia serta ketelitian yang diinginkan.

Untuk keperluan survei diperlukan peralatan :

a) Alat utama pengirim arus listrik DC tegangan tinggi

b) Sumber arus listrik, aki 12 Volt kapasitas sekitar 50 AH

c) 2 buah multimeter, high impedance, high precision

d) Kabel 2 gulung a 500 m untuk jarak elektroda AB

e) Kabel 2 gulung a 50 m untuk jarak elektroda MN

f) 2 buah elektroda stainless steel untuk elektroda AB

g) 3 buah Handy Talky

h) Laptop

i) GPS (Global Positioning System) untuk penentuan koordinat lokasi Peta

lokasi untuk plotting lokasi titik pengukuran pada peta.

2. PENENTUAN LOKASI

Untuk penentuan lokasi, hendaknya dipilih :

daerah yang relatif datar. Untuk daerah yang bergelombang (naik turun),

ukuran meter dalam gulungan kabel bisa tidak tepat pada jarak yang

semestinya

daerah yang tidak terpengaruh oleh medan listrik tegangan tinggi ataupun

adanya petir sewaktu hujan. Hindari pengukuran sewaktu hujan turun.

daerah yang bebas dari perpipaan dalam tanah dengan bahan dari logam.

daerah yang bebas dari bahan logam yang terhubung ke tanah, misalnya pagar

besi atau rel kereta api.

14

Page 15: GEOLISTRIK TUGAS

di daerah batuan sedimen, usahakan bentangan kabel searah dengan jurus

lapisan batuan, pergunakan kompas geologi untuk mengetahui jurus

perlapisan batuan.

Untuk daerah yang mempunyai genangan air, hendaknya diperiksa apakah kabel yang

digunakan mempunyai kebocoran listrik. Kabel yang bocor akan menyebabkan arus

listrik akan mengalir melalui kebocoran ke air yang tergenang dan akan diteruskan ke

dalam tanah. Dalam hal ini jarak elektroda AB menjadi lebih pendek, sehingga data

yang didapat akan cacat.

3. PENGAMBILAN DATA

Setelah semuanya sudah tidak ada lagi masalah, maka pengambilan data dapat segera

dilakukan. Pastikan bahwa rangkaiannya sudah tersusun secara benar sesuai pada

gambar berikut.

Pada konfigurasi Wenner, jarak antar elektroda (spasi) selalu sama (P1P2=C1C2/3).

Kita bisa lihat pada gambar di atas ketika n = 1 spasinya adalah a, ketika n = 2

spasinya menjadi 2a dan pada saat n = 3 spasinya menjadi 3a begitu seterusnya

hingga pada datum point terakhir. Pada saat pengukuran dilakukan, nilai yang terbaca

15

Page 16: GEOLISTRIK TUGAS

baik arus pada amperemeter dan potensial pada voltmeter itu dicatat ke dalam table

pengamatan untuk setiap datum point. Format table pengamatan sebagai berikut :

Spasi Arus (A) Potensial (V)

Pada konfigurasi Schlumberger, jarak elektroda yang berubah adalah jarak elektroda

arus C1C2 sedangkan jarak elektroda potensial P1P2 tetap. Untuk lebih jelasnya lihat

gambar.

.

Data yang telah diperoleh dicatat ke dalam table dengan format sebagai berikut

L (m) Arus (A) Potensial (V)

16

Page 17: GEOLISTRIK TUGAS

E. PENGOLAHAN DATA

Setelah data pengukuran rampung, langkah selanjutnya adalah mengimput data yang

kita peroleh menghitung resistivitasnya dengan menggunakan Ms. Excel. Pertama,

kita akan membahas cara pengolahan pada konfigurasi Wenner. Berikut ini adalah

data hasil pengukuran mahasiswa fisika bumi jurusan fisika UNM yang dilakukan

pada tanggal 21 januari 2009 dengan lokasi pengukuran di area halaman belakang

jurusan fisika FMIPA UNM. Data yang di peroleh adalah sebagai berikut

a (m) P (V) C (A)

3 0,023

0,00000

5

3 0,02

0,00000

3

3 0,018

0,00006

1

3 0,016

0,00000

1

3 0,017

0,00009

1

3 0,015

0,00000

1

3 0,015 0,00008

3 0,014

0,00000

2

3 0,014

0,00006

9

3 0,013 0,00000

17

Page 18: GEOLISTRIK TUGAS

4

3 0,013

0,00002

2

3 0,012 0,00002

6 0,01

0,00000

4

6 0,01

0,00000

3

6 0,01

0,00000

1

6 0,01 0,00001

6 0,01

0,00055

8

6 0,01

0,00001

6

6 0,009

0,00000

6

6 0,009

0,00003

5

6 0,009

0,00007

6

9 0,01

0,00007

7

9 0,009

0,00000

8

9 0,01

0,00011

6

9 0,009 0,00000

18

Page 19: GEOLISTRIK TUGAS

2

9 0,008 0,00143

9 0,008 0,00046

12 0,009

0,00058

3

12 0,008

0,00006

4

12 0,008

0,00024

4

kemudian data tersebut di atas di imput ke dalam Ms. Excel untuk menghitung harga

resistivitasnya, seperti pada gambar di bawah ini.

Kolom A harga potensial yang terukur

Kolom B harga arus yang terukur

Kolom C koreksi geometri K = 2 π a

Kolom D Datum point

19

Page 20: GEOLISTRIK TUGAS

Kolom E Spasi (a = 3 untuk n = 1, a = 6 untuk n = 2, a = 9 untuk n = 3, a = 12

untuk n = 4)

Kolom F resistivitas ρ=K

ΔVI

F. CONTOH PENGGUNAAN

Mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman

sekitar 300 m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan akifer

yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air. Umumnya yang dicari

adalah ‘confined aquifer’ yaitu lapisan akifer yang diapit oleh lapisan batuan kedap

air (misalnya lapisan lempung) pada bagian bawah dan bagian atas. ‘Confined’ akifer

ini mempunyai ‘recharge’ yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah

titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat.

Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang

mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan

bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman ‘bedrock’ untuk fondasi

bangunan.

20

Page 21: GEOLISTRIK TUGAS

21

Page 22: GEOLISTRIK TUGAS

Metoda geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi (geotermal) di

bawah permukaan. Hanya saja metoda ini merupakan salah satu metoda bantu dari

metoda geofisika yang lain untuk mengetahui secara pasti keberadaan sumber panas

bumi di bawah permukaan.Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan

tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas

dan bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman bedrock untuk

fondasi bangunan. Metoda geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi

(geothermal) di bawah permukaan. Hanya saja metoda ini merupakan salah satu

metoda bantu dari metoda geofisika yang lain untuk mengetahui secara pasti

keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.

Contoh-contoh aplikasi:

Identifikasi penyebaran limbah cair

Menentukan perluasan dari intrusi airgaram

menentukan fractures and faults

Eksplorasi geothermal

Menentukan benda-benda arkeologi yang terkubur,

22