Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
-
Upload
mariyahrani -
Category
Documents
-
view
240 -
download
1
Transcript of Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
1/23
DokumenUsulan Teknis
V-1
BAB 5
PENDEKATAN TEKNIS,
METODOLOGIDAN PROGRAM KERJA
Secara umum pengertian metodologi adalah suatu cara dan/atau pendekatan
untuk menyelesaikan suatu permasalahan pelaksanaan konstruksi agar dapat
diselesaikan dengan tepat waktu, tepat mutu, tepat administrasi, dan tepat manfaat.
5.1. PENDEKATAN TEKNIS
Sesuai dengan ruang lingkup penugasan Pembangunan Kantor P4TKI Kab. Cilacap,
maka didalam pelaksanaan konstruksi akan selalu dimonitoring dan diadakan pengawasan
sejak dari awal sampai akhir proyek. Untuk hal ini Konsultan Pengawas selalu dibekali
teknik pengawasan pembangunan gedung terutama pada setiap personil konsultan yang
terlibat.
Pada prinsipnya aktifitas pemeriksaan dan pengawasan terbagi atas 3 (tiga) hal yaitu:
a) Site Plan
b) Material, Alat dan Tenaga Kerja.c) Methode pelaksanaan pekerjaan.
Untuk mengendalikan tugas yang dilaksanakan oleh kontraktor, maka team Konsultan
Pengawas akan dilengkapi dengan formulir.
Formulir pengawasan yang merupakan sarana sistem dan prosedur baik untukteguran teguran, risalah rapat lapangan, prosedur request (izin pelaksanaan) dan
lain lain.
Sektor pekerjaan yang penting akan dibekali dengan methoda pelaksanaanpekerjaan.
Methoda praktis tetapi efektif.
Dalam pelaksanaan pengawasan konsultan akan bekerja dengan pendekatan bahwa :
Konsultan dan mengarahkan kontraktor agar bekerja dengan baik sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan.
Kontraktor dianggap mitra kerja yang perlu dan harus diawasi agar hasilnya tidak
merugikan Direksi sehingga sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek
Konsultasi pada prinsipnya berdiri diantara Direksi dan kontraktor dalam hal
kebenaran teknis.
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
2/23
DokumenUsulan Teknis
V-2
Metode pendekatan yang dilakukan oleh konsultan pengawas dalam menangani
permasalahan pokok suatu proyek dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
Masalah waktu
Masalah Kualitas
Masalah Kuantitas
Masalah Teknis
Masalah Persoalan Kritis Langkah / Tindakan Pengendalian
1. Waktu Keterlambatan
dari jadwal
pelaksanaan
Dianalisa penyebab keterlambatan
Diadakan Re scheduling dengan Sistim Fast
Track Delivery Method
Disarankan kontraktor untuk menambahtenaga kerja, menambah jam kerja
(lembur) dan bekerja secara frontal
bagian pekerjaan serta menyusun program
percepatan / akselerasi.
2. Kualitas Bahan tidak
sesuai
persyaratan
teknis
Memberi teguran terhadap hasil kerja
yang menyimpang dari bestek
Memberi pengarahan tentang manajemen
pelaksanaan teknik
Persetujuan atau penolakan langsung yang
diajukan
Mengawasi/memeriksa pelaksanaan
pekerjaan persyaratan teknis yang berlaku
untuk setiap jenis pekerjaan
Mengarahkan membuat takaran bahan
material yang akan dipasang
Laporan contoh bahan sebelum dipasang
3. Kuantitas Volumepekerjaan tidak
sesuai gambar
kerja/
penawaran
Alternatif diadakan perhitungan tambahdan kurang dilengkapi gambar-gambar
4. Teknis Penyimpangan
dari gambar kerja
Dianalisa penyebab penyimpangan
Memberi teguran terhadap hasil kerja
yang menyimpang dari bestek
Diadakan perhitungan restrukturi, apabila
aman dapat dilanjutkan, apabila tidak
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
3/23
DokumenUsulan Teknis
V-3
aman diusahakan ada perkuatan dan
pembongkaran adalah alternatif terakhir
apabila sudah kondisi kritis.
5.2.METODOLOGI
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan sering menggunakan metoda-metoda
kerja guna untuk mencapai sasaran dari pada tujuan kegiatan/proyek. Ada beberapa
metoda-metoda yang sering digunakan untuk pekerjaan pengawasan bangunan yang umum
untuk digunakan yaitu :
5.2.1 Pengumpulan data dan informasi
Pengumpulan data ini meliputi mencari informasi dari Pemimpin
Kegiatan/Proyek yang kemudian dikonfirmasikan dengan daerah setempat
termasuk juga kelengkapan gambar kerja, RKS, dan Berita Acara Aanwijzing
dengan mengadakan pemahaman dan pendalaman serta mempelajari dokumen
tersebut untuk dianalisa agar dapat mengambil sikap selanjutnya sebagai
penunjang pekerjaan pada mobilisasi tenaga/ personil, pengadaan peralatan
agar siap pakai, kemudian pengurusan ijin-ijin.
Disamping dokumen tersebut diatas juga perlu mendapatkan dokumen
penawaran kontraktor yang akan menangani pekerjaan tersebut untuk
selanjutnya sebagai bahan untuk membuat nilai bobot dalam laporan mingguan.
5.2.2 Peninjauan lapangan dan pemantauan persiapan pekerjaan kontraktor
Kegiatan ini antara lain :
Pemimpin Kegiatan/Proyek dan perencana, pengawas, kontraktor dengan
teamnya bersama-sama menunjukkan/memberikan pengarahan mengenai
pekerjaan permasalahan yang ada pada setiap lokasi pekerjaan
Berdasarkan hasil peninjauan lapangan dan setelah mempelajari data-data yang
didapat maka inception report dibuat sebagai bahan untuk diskusi dengan
pemberi tugas/Direksi yang merupakan informasi hasil peninjauan lapangan dan
rencana pelaksanaan berikutnya.
Didalam peninjauan lapangan sekaligus diadakan pengecekan data :Kegiatan pengecekan data secara garis besar meliputi :
Pengecekan gambar kerja yang sudah ada
Pengecekan kedudukan patok (BM) sebagai titik referensi
Pengecekan masalah-masalah kondisi tanah dan lokasi pekerjaan
Hasil yang diperoleh merupakan data sebagai dasar pelaksanaan pengawasan
terhadap kontraktor pelakasana fisik.
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
4/23
DokumenUsulan Teknis
V-4
5.2.3 Perincian Tugas Konsultan Pengawas
Umum
1) Persiapan-persiapan sebelum ke lapangan (dikantor lapangan)
a). Mempelajari dan memahami gambar-gambar yang berlaku (revisi
terakhir) teristimewa yang menyangkut disiplinnya, dan segera melapor
kepada team leader bila menemui kelainan-kelainan/hal-hal yang tidak
jelas.
b). Mempelajari syarat-syarat umum, spesifikasi, peraturan-peraturan yang
berlaku (mencatat hal-hal yang penting untuk menjadi pegangan
dilapangan)
c). Memeriksa laporan harian (hari sebelumnya) memparaf bila betul dan
diteruskan ke team leader untuk ditanda tangani.
d). Mempelajari rencana kerja harian pemborong dan pemparaf jadwal
kerjanya dilapangan.
2) Pengawasan umum dilapangan
a). Mengawasi sistem pengamanan dan keselamatan kerja pemborong
misalnya :
b). Melaporkan masalah/penyimpangan dilapangan terhadap gambar-
gambar, misalnya kondisi lapangan, gangguan dari luar dan lain-lain.
c). Mencocokkan kemajuan kerja dengan rencana, dan segera memberi tahu
team leader bila terjadi kelambatan (terutama pekerjaan-pekerjaan
kritis yang berpengaruh langsung kepada pekerjaan/pihak lain) untukdicarikan jalan mengatasi sebelum terlanjur berlarut-larut.
d). Memberikan persiapan kerja sebelum memparaf ijin melanjutkan kerja
untuk ditanda tangani team leader.
Bahan dan Alat
1) Memeriksa bahwa bahan/alat yang masuk telah sesuai dengan contoh yang
disetujui (sesuai spec/standart atau persetujuan Perencana atau yang
berwenang) sebelum dipakai/dipasang, bila perlu ditest.
2) Mencocokan laporan jumlah bahan yang masuk dan harus sesuai yang
dibutuhkan, terutama untuk pekerjaan yang kontinue (misalnya pengecoran
beton).
3) Mengawasi pemisahan barang/alat yang tidak memenuhi syarat (sesegera
mungkin dikeluarkan dari lapangan) agar tidak bercampur dengan yang
diijinkan untuk dipakai.
4) Mengawasi cara pengerjaan bahan-bahan (disesuaikan dengan gambar kerja
yang disetujui).
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
5/23
DokumenUsulan Teknis
V-5
Ketenagaan
1) Mengawasi cara para pelaksana/tukang-tukang melaksanakan tujuannya dan
segera melapor ke Team Leader bila tidak sesuai syarat-syarat/cara-cara
yang lazim. Hal ini perlu untuk mencegah pekerjaan bongkar/pasang.
2) Memeriksa jumlah ketenagaan yang ada dan mencocokan scheduleketenagaan dan produktivitas yang direncanakan. Segera melapor ke Site
Manager bila jumlah tenaga yang ada kurang dari yang diperlukan.
Pekerjaan
1) Memeriksa bahwa hasil kerja sehari-hari pemborong sesuai dengan dokumen
kontrak baik kualitas maupun kuantitas.
2) Segera melapor ke Team Leader, bila ada penyimpangan. Team Leader
dapat segera bertindak untuk tidak berlarut-larut, atau membuat punch list
untuk dilaksanakan pemborong.
3) Menyiapkan memo lapangan kepada pemborong, baik berupa saran ataupun
perintah/peringatan, memparaf dan ditandatangani Team Leader.
4) Mencatat volume (kuantitas) pekerjaan yang selesai sesuai syarat-syarat,
menyimpannya dengan baik, untuk dipakai sebagai bahan Team Leader
dalam mengeluarkan sertifikat pembayaran, eskalasi harga dan lain-lain.
5) Mengawasi dan melapor ke Team Leader mengenai testing yang dilakukan
(misalnya; beton, baja, pavement, hidrolik, kepadatan, CBR, kelembaban
dan lain-lain).
6) Menghitung volume kerja tambah/kurang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Tidak mengeluarkan instruksi, sebelum yakin tidak akan mengakibatkan
kerja tambah/perpanjangan waktu (ada prosedur yang harus dijalani dulu).
2) Instuksi-instruksi rutin harus diterima kepada pelaksana/pelaksana
(pemborong) intruksi tertulis harus ditandatangani Team Leader setelah
diparaf oleh Pengawas Lapangan.
3) Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus, terutama yang membahayakan agar
minta didampingi Team Leader atau ahlinya/staf ahli.
4) Mengambil contoh-contoh untuk ditest, agar diawasi sendiri teristimewa
pengambilan kubus/silinder beton (Pemborong jangan diberi tahu dulu).
5) Pengaturan penumpukan bahan/alat agar tidak mengganggu kegiatan-
kegiatan lain.
6) Pelajari rencana kerja lembur yang diajukan sebelum memutuskan untuk
diijinkan dan perlu diawasi langsung atau tidak.
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
6/23
DokumenUsulan Teknis
V-6
5.2.4 Koordinasi Kerja
Koordinasi kerja dibagi 2 (dua) :
Koordinasi kerja keluar (external)
Koordinasi kerja kedalam (internal)
Koordinasi kerja keluar (external) yang dimaksud adalah hubungan kerja dengan
pihak bouwheer (pemberi kerja) beserta stafnya dan instansi terkait dalam
pelaksanaa kegiatan, dimana pihak konsultan :
A. Bertanggungjawab langsung kepada pihak Pemberi Tugas yang sifatnya
berupa kontraktual.
B. Membantu pihak proyek dalam melaksanakan pengawasan mulai dari awal
pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik (dikeluarkannya SPK) hingga akhir
penyerahan ke-2 (Kedua).
C. Tugas dan wewenang secara rinci telah dijelaskan pada bab lain.
Koordinasi kerja kedalam (intern) yang dimaksud adalah koordinasi kerja antara
bagian-bagian yang terdapat didalam struktur organisasi konsultan pengawas
termasuk koordinasi dengan tenaga ahli dari masing-masing disiplin ilmu yang
ikut menangani proyek ini.
5.2.5 Pengawasan/Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Dalam rapat pemberian penjelasan, telah diberikan informasi mengenai
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Konsultan sebagai berikut:
Dana pembangunan berasal dari pemerintah sehingga perlu dikelola dengan
cermat.
Pelaksanaan pembangunan harus tepat waktu sesuai dengan rencana waktu
yang telah ditentukan.
Selain penjelasan-penjelasan tersebut diatas, kami menilai bahwa perlu pula
mendapat perhatian hal-hal sebagai berikut :
Segi fungsional dari sasaran fisik merupakan syarat pokok agar dapat
berfungsi secara optimal untuk mampu memberikan hasil.
Harus kuat dan baik (teknis dapat dipertanggung jawabkan) sehingga dapat
menekan biaya pemeliharaan seminimal mungkin.
Hemat energi, untuk menghasilkan biaya operasional minimal.
Sistim operasional penggunaan bangunan perlu mendapat perhatian seksama
agar dapat memberikan daya guna dan hasil guna yang optimal.
Perlu menjaga kelestarian lingkungan.
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
7/23
DokumenUsulan Teknis
V-7
Atas dasar-dasar tersebut diatas konsultan pengawas perlu melakukan
pengendalian waktu dengan seksama. Pengendalian waktu akan diselenggarakan
dengan memperhatikan metoda lintasan kritis (CPM-Critical Parh Method) yaitu
dengan jalan :
Penyusunan Network Planning
Pembuatan Barchart dengan diagram S (Curve-S).
Pada tahap konstruksi fisik network planning dan barchart dengan diagram S nya
akan selalu ditinjau kembali sesuai dengan pengendalian kegiatan dan
pengendalian program.
Dalam hal ini, konsultan pengawas perlu bekerjasama secara erat dengan
kontraktor pelaksana yang harus menyerahkan sumber-sumber daya seperti
buruh/tenaga kerja, peralatan, bahan dan keuangan.
5.2.6 Pengawasan/Pengontrolan Kualitas dan Kuantitas
Untuk menjamin mutu/kualitas bahan/material, sebelumnya harus dijalankan
suatu proses jaminan kualtias, ukurang/dimensi adalah pengontrolan yang rutin
selama pelaksanaan pembangunan. Untuk itu harus diperhatikan 3 (tiga) langkah
berikut ini :
1. Dalam teks perjanjian spesifikasi teknis harus tertera, kualitas yang diminta
digambarkan satu demi satu (panah bawah) termasuk disini penjabaran
prestasi secara teknik, gambar-gambar perjanjian dan gambar-gambar kerja.2. Suatu ketentuan teknik harus diterapkan dalam perjanjian (panah kanan)
misalnya ketentuan DIN, BSS (British Standart Spesification), STM (American
Standart) atau ISO (International Standart Organisatioan), dll.
3. Ketentuan-ketentuan pengontrolan harus juga dijelaskan (panah tengah),
yang menentukan berapa banyak materi percobaan dikelola, banyaknya test
dan pelaksanaan test.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan pengontrolan terbentuk pengontrolan kualitas
rutin, misalnya :
Kubus beton
Soil test
Merger test
Presure test.
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
8/23
DokumenUsulan Teknis
V-8
5.3. PROGRAM KERJA
Untuk mencapai apa yang menjadi maksud dan tujuan pekerjaan ini maka akan
dilakukan penyusunan rencana kerja untuk tahapan pelaksanaan pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaan ini akan dilaksanakan tahap sebagai berikut:
5.3.1.TAHAP PERSIAPAN
Pada tahap ini akan dilaksanakan pekerjaan :
a. Persiapan administrasi
Meliputi pembuatan surat perintah kerja, pembuatan kontrak pekerjaan dan
surat-surat lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan.
b. Persiapan teknis
Meliputi persiapan peralatan yang akan digunakan, formulir-formulir dan
data-data yang diperlukan.
5.3.2.TAHAP MOBILISASI
Pada tahap ini akan direncanakan memobilisasi Personil yang terdiri dari Tenaga
Ahli Team Leader sedangkan tenaga penunjang meliputi pengawas lapangan,
operator komputer, administrasi dan yang masing-masing dimobilisasi sesuai
dengan jadual penugasan personil.
JAMINANKUALITAS
KETENTUANPENGONTROLAN
SPESIFIKASITEKNIS
KETENTUANTEKNIS
KONTROL
KUALITAS NYATA
- Penjabaran prestasiteknik
- Rencana kerja &syarat-syarat
- Gambar kerja
- Pengujian- Banyaknya test- Pelaksanantest
- DIN- ASTM- ISO- PBI 71- PUIL
- PPKI
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
9/23
DokumenUsulan Teknis
V-9
5.3.3.TAHAP PENGAWASAN
Pada tahap ini personil akan melakukan pengawasan baik di lapangan maupun di
Laboratorium.
Pada tahap ini Supervision Engineer akan melakukan pengawasan untuk beberapa
lokasi, sedangkan inspector akan mengawasi untuk masing-masing lokasi.
5.3.4.TAHAP PEMBUATAN LAPORAN
Pada tahap ini laporan akan disusun oleh Team Leader dengan bantuan tenaga ahli
lain, data-data tersebut diperoleh dari koordinator pengawas maupun hasil
pengamatan sendiri, laporan harian akan dibuat oleh pengawas lapangan.
5.3.5.URAIAN RENCANA KERJA PENGAWASAN PELAKSANAAN
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, penyusunan rencana kerja harus
dilakukan seteliti mungkin dengan pertimbangan :
Waktu pelaksanaan seluruh pekerjaan yang telah ditetapkan.
Bagian pekerjaan yang harus didahulukan.
Adapun rencana kerja disusun dalam bentuk detail schedulle yang disusun
sedemikian rupa secara lengkap, antara lain berisikan :
Urutan pekerjaan teknis yang akan dilaksanakan
Volume dari masing-masing jenis pekerjaan
Waktu penyelesaian dari masing-masing jenis pekerjaan
Bobot jenis masing-masing pekerjaan
Tenaga yang diperlukan untuk menangani masing-masing jenis pekerjaan
Banyak dan kepastian kerja team untuk menangani masing-masing jenis
pekerjaan
Peralatan pokok yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan masing-masing
jenis pekerjaan
Prosentase rencana kerja mingguan dan prosentase akumulasi rencana kerja
dalam bentuk grafis.
Detail schedule ini akan digunakan sebagai :
Pedoman rencana kerja sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan/
pengawasan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan tepat pada waktunya.
Monitoring kegiatan/penyelesaian masing-masing jenis pekerjaan, baik
monitoring Pemberi Tugas/Direksi terhadap pelaksanaan pengawasan maupun
monitoring intern pelaksana pengawasan.
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
10/23
DokumenUsulan Teknis
V-10
Maka sebelum digunakan detail schedule ini perlu didiskusikan/ dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan Pemberi Tugas/Direksi. Sebagai tanda setuju/disepakati
bersama detail schedule ini ditandatangani bersama oleh Konsultan Pengawas,
Kontraktor dan Pemberi Tugas.
Tahapan Pekerjaan Pengawasan
Dokumen lelang dari pekerjaan ini
Penjelasan yang telah diberikan oleh Panitia Lelang pada saat aanwijzing.
Merupakan pekerjaan pokok yang menjadi tugas Konsultan Pengawas dalam
mengawasi dan memberikan pengarahan teknis terhadap pelaksanaan fisik oleh
kontraktor, antara lain :
Memberikan data untuk titik referensi-referensi pengukuran detail setiap
pekerjaan.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan kontraktor dan membuat instruksi-instruksi
penting kepada Kontraktor
Menyetujui testing kepadatan tanah, pekerjaan sipil dan mengatur,
mengendalikan agar pekerjaan berlangsung sesuai rencana dan spesifikasi.
Untuk pelaksanaan pengawasan dilapangan dapat kita uraikan secara umum dan
secara teknis pelaksanaan fisik pekerjaan.
1. Tujuan pekerjaan pengawasan
Untuk mencapai tujuan umum ini, maka pekerjaan konsultan pengawasmempunyai tujuan khusus yaitu menciptakan :
Keoptimalan penyelesaian engineeringnya
Ketepatan waktu, bahan serta pengerjaannya
Kehematan biaya investasi, operasi, dan
Kemudahan serta kesingkatan waktu pelaksanaan pembangunan fisik.
Untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut, maka diperlukan pengawasan
dan pelaksanaan yang tepat dan terarah ditijau dari sudut teknik, biaya dan
jadual waktu pelaksanaan.
Konsultan pengawas adalah merupakan salah satu alat yang dapat membantu
suksesnya pelaksanaan suatu kegiatan pembangunan, tanpa suatu
manajemen yang baik, pelaksanaan konstruksi dilapangan akan dapat
menyimpang dari rencana yang telah disiapkan ataupun yang akan dapat
mengalami keterlambatan dari jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Tujuan pekerjaan konsultan pengawas pada tahap pelaksanaan konstruksi
yaitu pada awal pembangunan, pada waktu perkembangan pembangunan
dan akhir pembangunan. Konsultan pengawas mempunyai tujuan untuk
menciptakan pelaksanaan yang ekonomis, berkualitas tinggi dan waktu yang
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
11/23
DokumenUsulan Teknis
V-11
sesingkat mungkin, dengan jalan mengawasi, mengarahkan dan
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dalam garis-garis yang telah
direncanakan.
Dengan demikian dapat diformulasikan bahwa konsultan pengawas pada
kegiatan ini bertujuan untuk membantu pihak pemerintah dalammelaksanakan manajemen kegiatan oleh tenaga-tenaga ahli profesional, baik
dalam segi engineering maupun segi administrasinya, untuk dapat
tercapainya tujuan umum kegiatan dengan sukses.
2. Lingkup pekerjaan pengawasan dan tata cara pengawasan
Dalam pelaksanaan pekerjaan Konsultan Pengawas untuk ini, secara umum
ruang lingkup pekerjaannya adalah membantu pemerintah untuk melakukan
semua usaha yang diperlukan untuk dapat tercapainya tujuan kegiatan
secara sukses.
Adapun lingkup pekerjaan Konsultan Pengawas secara umum adalah sebagaiberikut :
Membantu menyusun program dan mengendalikan serta mengawasi dan
mengevaluasi konstruksi agar terwujud bangunan yang sesuai degnan
gambar detail pelaksanaan pekerjaan, yaitu melaksanakan tugas
konstruksi dalam bidang pengawasan konstruksi sehingga hasil
pembangunan yang dilaksanakan oleh Kontraktor dapat
dipertanggungjawabkan secara administrasi, keuangan teknis dan
struktur.
Mengendalikan tahap pelaksanaan konstruksi fisik mulai dari tingkat
program sampai tingkat operasional. Membantu pengelola kegiatan untuk melaksanakan pengawasan pada
tahap pelaksanan konstruksi fisik.
Dalam kaitannya dengan mengendalikan tahap pelaksanaan konstruksi
fisik, maka perlu menyusun program kegiatan pelaksanaan yang terdiri
dari :
a. Program pencapaian sasaran fisik.
b. Program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja
c. Program penyediaan dan penggunaan bahan/material
d. Program penyediaan dan penggunaan peralatan serta
perlengkapannyae. Program penyediaan dan penggunaan informasi.
Dalam kaitannya dengan hal-hal tersebut diatas maka mengendalikan
kegiatan pelaksanaan operasional meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Mengawasi laju pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik dari segi
kualitas dan kuantitas bahan bangunan serta perlengkapannya.
b. Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketetapatan
waktu dan biaya pelaksanaan konstruksi fisik.
c. Mengawasi, meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian yang
terjadi selama pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik.
d. Menyusun berita acara :
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
12/23
DokumenUsulan Teknis
V-12
Kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran
Penyelesaian dan penyerahan tahap-tahap pekerjaan konstruksi
fisik.
e. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
pelaksanaan konstruksi fisik.
f. Mengadakan gambar-gambar sesuai dengan yang dilaksanakan (Asbuilt drawing).
g. Mengadakan koordinasi antara kontraktor, pelaksana kegiatan dan
lainnya serta menyusun daftar kekurangan-kekurangan dan cacat-
cacat selama waktu/masa pemeliharaan.
h. Mengendalikan program yang terdiri dari :
Evaluasi program terhadap hasil pekerjaan
Evaluasi program terhadap lingkungan
Evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial
atas persoalan yang timbul dan yang akan timbul
Mengusulkan koreksi program.
3. Hasil pekerjaan yang diserahkan
Hasil akhir pekerjaan berupa dokumen dan laporang-laporan yang akan
diserahkan adalah sebagai berikut :
Hasil karya konsultan pengawas berupa :
a. Laporan-laporan tindakan koordinasi
b. Laporan-laporan nasehat koreksi teknis dari gambar-gambar
c. Net work planning, barchart dan curve S untuk program dan
pengendalian masa konstruksi.
Dokumen pengawasan pelaksanaan pembangunan sebagai lampiran hasilkarya konsultan pengawas yang tersebut diatas, terdiri dari :
a. Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah/ petunjuk yang
penting dari pihak pertama.
b. Laporan harian yang berisi tentang :
Tenaga kerja
Bahan yang datang/ditolak
Peralatan yang dipergunakan
Pekerjaan yang dilaksanakan
Waktu pelaksanaan
c. Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian.d. Laporan bulanan kemajuan pekerjaan.
e. Berita Acara Kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran
f. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan
pekerjaan tambah kurang
g. Foto-foto dokumentasi kegiatan dari setiap lokasi pekerjaan dan
tahapan pelaksanaan pekerjaan serta kejadian-kejadian penting
lainnya.
h. Laporan rapat dilapangan (site meeting) mingguan dan bulanan
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
13/23
DokumenUsulan Teknis
V-13
i. Laporan akhir pengawasan yang memuat/merekam semua kejadian
pelaksanaan pengawasan dari awal hingga akhir pelaksanaan
(penyerahan II pekerjaan).
4. Alat bantu teknis
Untuk kelancaran pekerjaan pengawasan, diperlukan sarana berupa alat-alatbantu. Alat bantu tersebut sangat berguna untuk melakukan kontrol
terhadap hasil pekerjaan pihak Kontraktor. Alat bantu yang harus selalu
tersedia setiap saat antara lain :
Theodolite
Digunakan untuk meneliti dan menentukan koordinat bangunan,
memeriksa kelurusan bangunan dan mengukur jarak.
Waterpass
Digunakan untuk meneliti dan mengukur beda ketinggian.
Calliper
Digunakan untuk mengukur diameter besi, baut dan ukuran bendabangunan secara presisi.
Hammer Test
Digunakan untuk mengukur kekuatan/mutu beton.
Kaca Pembesar
Digunakan untuk meneliti struktur agregat bangunan dan meneliti jenis
kayu bangunan yang dipakai.
Rool meter/meteran
5. Alat bantu administrasi
Buku Direksi
a. Merupakan buku komunikasi antara direksi/pengawas dengan pihak
kontraktor.
b. Mencatat semua perintah/usulan/komentar dari direksi.
Buku Tamu
Merupakan buku yang mencatat kehadiran tamu yang berkunjung
kelokasi kegiatan, beserta komentar dan saran-sarannya.
Buku Catatan Harian
Merupakan buku yang mencatat semua aktivitas yang berlangsung di
lokasi kegiatan setiap harinya.
a. Isi buku harian
Semua kejadian/kenyataan, perintah/petunjuk dari direksi yang
penting yang bisa mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
Maksud pengaruh adalah :
Kemungkinan timbulnya konsekuensi keuangan
Kemungkinan timbulnya kelambatan penyelesaian
Kemungkinan tidak terpenuhinya syarat-syarat teknis
b. Fungsi buku harian
Sarana kontrol dan pengendalian terhadap :
Kontraktor dalam tugas pelaksanaan
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
14/23
DokumenUsulan Teknis
V-14
Direksi dalam tugas pelaksanaan
Sarana komunikasi
Sarana dokumentasi
Sarana untuk dapat diperhitungkan pekerjaan tambah/kurang,
perpanjangan waktu, denda/sanksi dan lain sebagainya.
c. Tujuan buku harian Memelihara keadilan (objektifitas pandangan)
Menghindari penyimpangan dari syarat-syarat
Memperbaiki/meluruskan gejala-gejala penyim-pangan
pelangaran-pelanggaran.
Mencegah pemborosan
Mencegah keterlambatan.
d. Sifat buku harian
Buku harian bersifat preventif dan juga represif.
e. Prosedur buku harian
Disediakan/diisi/ditandatangani setiap hari oleh Direksi ataupetugas direksi
Pada halaman pertama ditandatangani oleh direksi dan
menyebutkan jumlah halamannya.
Tiap halaman diberi nomor urut dan diparaf oleh direksi
Pemborong/kuasa/pelaksana ikut menandatangani sebagai
mengetahui dan menyetujui atau akan mengajukan keberatan
(minimum satu minggu sekali)
Disimpan oleh direksi atau petugas direksi
Sesudah pekerjaan selesai, disimpan oleh pemberi tugas sebagai
dokumen selama minimum 5 tahun dalam keadaan utuh danotentik.
f. Keuntungan yang diperoleh direksi
Obyektivitas dalam menentukan tindakan-tindakan
Lebih terjamin tercapainya ketetapan syarat-syarat
Lebih terjamin tercapainya hasil fisik yang baik
Memudahkan penyelesaian bila terjadi perselisihan
g. Keuntungan yang diperoleh pemborong
Tidak terlanjur membuat kesalahan
Pekerjaan yang harus dibongkar atau diulang menjadi berkurang
Bahan, tenaga, waktu yang terbuang menjadi berkurang Hasil pekerjaan menjadi baik, murah dan cepat.
Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
Merupakan laporan yang mencatat semua kejadian beserta nilai
kegiatannya untuk dilaporkan ke Pemberi Tugas.
Kontrak Kerja
Dokumen yang memuat perjanjian kerja antara Pemberi Tugas disatu
pihak dengan pihak kedua sebagai penyandang tugas. Dokumen tersebut
berisikan antara lain :
Kedudukan masing-masing pihak menurut hukum
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
15/23
DokumenUsulan Teknis
V-15
Dasar-dasar hukum yang digunakan untuk melakukan perjanjian
kerjasama ini
Lingkup pekerjaan
Besaran biaya
Cara-cara pembayaran
Sanksi-sanksi atas kelambatan dan kelalaian.
5.3.6.TATA CARA PENGATURAN BAHAN DILAPANGAN
Bahan-bahan yang datang dari suppliers dapat diterima ataupun dapat pula ditolak
bilamana bahan tersebut tidak memenuhi persyaratan.
Dalam pengaturan penempatan bahan-bahan, baik itu yang berupa bahan bangunan
maupun komponen, penempatannya harus disesuaikan menurut jenisnya yaitu :
Bahan-bahan/komponen yang memerlukan perlindungan ataupunpengamanan, misalnya harus disimpan ditempat yang teratapi, ataupun
gudang yang terkunci.
Penggunaan ataupun perlindungan ini biasanya untuk menghindari beton dari
kerusakan, kelapukan, pencurian dan lain-lain.
Bahan-bahan/komponen yang dapat ditaruh dialam terbuka, seperti batu,
bata, batako, pasir, komponen-komponen prefab beton, dan lain-lain
Pengiriman bahan dilapangan yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan yang
telah kita kerjakan berkali-kali dalam proyek akan banyak mempunyai keuntungan
selain dari soal menghemat modal juga menghemat banyaknya ataupun besarnyagudang yang harus disediakan, dan jangan pula dilupakan terhadap jumlah truk
yang harus dapat ditampung oleh jalan kerja yang ada.
Jadi jelas disini bahwa pada waktu kita mengadakan perencanaan banyak sekali
faktor-faktor yang mempengaruhi.
Kemacetan pelaksanaan sering kali juga timbul dari hal-hal yang dianggap sepele
yang justru pada keadaan yang sebenarnya merupakan hambatan besar.
Gudang harus dibuat sesuai dengan kebutuhan baik besarnya maupun banyaknya,
LOGISTIKLOS KERJA
LAPANGAN
GUDANG
Diterima
Bahan
Ditolak
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
16/23
DokumenUsulan Teknis
V-16
diletakkan diatas tanah yang bebas bangunan seperti dilapangan oleh raga,
lapangan hijau dll, dan harus mudah dicapai dari semua tempat.
Bahan-bahan yang dapat disimpan atau ditaruh dialam terbuka, harus diletakkan
ditempat yang paling dekat dari tempat dimana bahan-bahan tersebut akan
digunakan. Jadi bahan-bahan tadi untuk proyek yang besar dapat disebar dimana-
mana. Jangan sekali-kali menaruh bahan dipinggir jalan untuk waktu yang lama,
karena akan mengganggu arus lalu lintas. Biasanya bahan tadi disimpan disamping,
dimuka ataupun dibelakang rumah yang akan dibangun.
Untuk bahan-bahan yang diproduksi sendiri seperti batako, rangka kayu, pintu dan
lain-lain, dimana diperlukan adanya bangunan-bangunan sementara, maka
bangunan-bangunan sementara ini harus juga ditempatkan ditempat yang nantinya
tidak terganggu oleh bangunan yang akan didirikan kemudian. Los-los tersebut
untuk pekerjaan komponen dapat saja diletakkan diatas tanah yang akan dibangun,tapi harus sudah berakhir bilamana tanahnya akan dipergunakan.
Pembuatan jalan bahan, penempatan gudang, los kerja dan penempatan bahan-
bahan harus dicantumkan pada site lay out proyek
a. Penggudangan
Semua barang yang digudangkan, hendaknya diatur dengan baik, guna
memudahkan pengambilan. Untuk semen portland harus diatur agar PC yang
lama dapat dipergunakan lebih dahulu dan tidak terus menerus ditumpuk
dengan timbunan PC baru lainnya, sehingga yang lama tetap tidak terpakai.
Komponen-komponen dipisahkan menurut jenis dan bentuknya serta diberi
kode-kode tertentu.
Semua barang yang harus digudang harus jelas pula pembukuannya, baik
barang yang masuk maupun yang keluar.
Penerimaan barang hendaknya selalu disesuaikan dengan jadwal pengiriman
bahan yang telah kita rencanakan.
Bilamana terdapat kelainan, maka hal ini harus segera dilaporkan untuk
melakukan tindakan-tindakan perbaikannya.
Tiap jenis bahan atau barang harus mempunyai kartu bahannya sendiri-sendiri. Setiap ada perubahan baik itu barang yang datang maupun barang
yang keluar dicatat pada kartu bahan tersebut.
Dengan demikian setiap saat kita dapat mengetahui stock yang masih ada
digudang tiap minggu atau suatu periode waktu tertentu harus diadakan
opname apakah bahan-bahan yang ada masih sesuai dengan kartu bahannya.
Kalau tidak sesuai supaya dicek dengan permintaan/pengiriman, karena
kemungkinan adanya salah pencatatan ataupun kehilangan.
Pada kartu bahan hendaknya juga dicatat selain jumlah bahan yang ada,
juga ditulis dengan jelas barang itu dari siapa atau siapa yang mengambil,
bon nomor berapa, tanggal pengiriman/pengambilan, banyaknya, jenisnya,
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
17/23
DokumenUsulan Teknis
V-17
ukurannya dan lain-lain hal yang diperlukan.
Tiap pengiriman juga dicantumkan nomor faktur jumlah dan lain-lain, bahan-
bahan yang diafkir dan lain-lain.
Jadi seorang yang memegang gudang harus sedikit banyaknya tahu mengenai
tatacara penggudangan, bahkan lebih baik lagi kalau dia bisa
mengadakan/membedakan bahan-bahan yang datang sesuai denganspesifikasi yang ditentukan.
Disegi lain juga kita harus fikirkan bilamana seseorang diserahi tugas untuk
mengadakan pemeriksaan bahan dan juga diserahi tugas menggudangkannya,
apakah seorang yang akan diserahi tugas tersebut bisa dipercaya untuk tidak
memanfaatkan atau menyalah gunakan kedudukannya.
b. Bahan-bahan yang dapat disimpan dilapangan terbuka
Bahan-bahan yang dapat disimpan dilapangan terbuka, seperti batu kali,
bata, batako, pasir dan lain-lain, ditempat sedemikian rupa secara bertahap
didekat bangunan yang sedang dilaksanakan, sesuai dengan lajupembangunannya.
Penempatan bahan jauh daripadanya seperti berulang kali disebutkan akan
merugikan penentuan lokasi penimbunan bahan banyak ditentukan
berdasarkan pengalaman-pengalaman praktis dilapangan dari pada analisa-
analisa teoritis.
Komunikasi yang baik antara pengawas lapangan dan bagian penerimaan
bahan menjadi sangat penting sekali dalam menentukan lokasi penempatan
bahan harian.
c. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam pemilihan bahanbangunan, antara lain :
Ekonomi
Yang dimaksud dengan ekonomi disini adalah erat kaitannya dengan
dana yang tersedia untuk pelaksanaan pembangunan tersebut.
Berdasarkan dana yang tersedia, maka beberapa besar atau luas
bangunan yang akan diharapkan terwujud. Dana disini dapat pula
dialokasikan besarnya dana untuk bahan bangunan dan dana untuk upah
atau pelaksana.
Teknologi
Yang dimaksud teknologi disini adalah erat kaitannya dengan tingkatkemudahan atau kerumitan dalam teknik pelaksanaan pembangunan,
sehingga apakah perlu adanya keahlian khusus atau perlunya disediakan
peralatan tertentu. Untuk bahan bangunan tradisional lokal, umumnya
tidak menjadi masalah. Sedangkan untuk bangunan-bangunan baru
kadang-kadang diperlukan keahlian serta peralatan khusus.
Potensi Daerah
Yang dimaksud dengan potensi daerah disini adalah ketersediaan
mengenai bahan bangunan serta tenaga setempat.
Dengan memanfaatkan potensi daerah setempat seoptimal mungkin
maka nilai bangunan menjadi lebih murah. Sebagai contoh denganmempergunakan bahan bangunan setempat biaya angkut/transport
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
18/23
DokumenUsulan Teknis
V-18
dapat dihemat, demikian pula untuk tenaga pelaksana tidak perlu
menyediakan tempat pemondokan atau tidak perlu menyediakan biaya
transport.
Waktu Pelaksanaan
Yang dimaksud waktu pelaksanaan disini adalah waktu yang disediakan
untuk pelaksanaan pembangunan. Dengan waktu pelaksanaanpembangunan yang batasi maka harus dipilih jenis bahan bangunan
tertentu yang mudah dalam pelaksanaan serta tenaga yang terampil.
Perlu dipahami untuk fungsi yang sama, penggunaan jenis bangunan
yang tersedia, waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan atau
pemasangan berbeda.
Kondisi Alam
Yang dimaksud dengan kondisi alam disini adalah kondisi alam yang
berpengaruh langsung kepada bangunan, seperti daya dukung tanah,
curah hujan, gempa bumi, arah angin dan sebagainya. Dengan demikian
harus dipilih bahan bangunan yang cocok dengan kondisi alam tertentu. Kekuatan dan Keawetan
Yang dimaksud dengan kekuatan dan keawetan adalah sifat dari bahan
untuk menahan terjadinya kerusakan disebabkan oleh pengaruh
tegangan-tegangan yang timbul sebagai akibat adanya beban atau faktor
lain dan sifat daya tanah bahan terhadap pengaruh atmosfir (perubahan
temperatru, kelembaban), serangan-serangan organis
(Jamur/cendawan, serangga).
Secara alami tiap jenis bahan bangunan mempunyai tingkat kekuatan
dan keawetan berbeda-beda.
Fungsi BangunanYang dimaksud dengan fungsi bangunan adalah fungsi, kegunaan atau
pemanfaatan dari bangunan setelah selesai pelaksanaan pembangunan.
Karena kekhususan fungsinya, menuntut penggunaan bahan bangunan
tertentu. Sebagai Contoh, beton untuk bendungan dituntut kedap air,
ruangan untuk rekaman suara dituntut jenis bahan bangunan yang tidak
memantulkan suara dan sebagainya.
Pemeliharaan
Yang dimaksud dengan pemeliharaan adalah tingkat biaya pemeliharaan
selama umur bangunan. Pada umumnya suatu bangunan dengan biaya
awal tinggi akan mempunyai biaya pemeliharaan rendah dan sebaliknya.Untuk itu perlu dicarikan optimasi terhadap biaya awal dan biaya
pemeliharaan.
d. Sistim Pengawasan Masuk dan Keluarnya barang
Ada beberapa cara / sistim pengawasan, arus keluar masuk bahan dalam
suatu proyek :
Memeriksa bahan material yang masuk telah sesuai dengan contoh yang
disetujui (sesuai spec/standart atau persetujuan Perencana/yang
berwenang) sebelum dipakai/dipasang, bila perlu ditest secara visual
ataupun secara laborat.
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
19/23
DokumenUsulan Teknis
V-19
Mencocokkan laporan jumlah bahan yang masuk dan harus sesuai yang
dibutuhkan, terutama untuk pekerjaan yang kontinue (misalnya
pengecoran beton dan lain-lain)
Mengawasi pemisahan/pensortiran yang tidak memenuhi syarat (segera
mungkin dikeluarkan dari lapangan) agar tidak tercampur dengan bahan
yang diijinkan untuk dipakai. Mengawasi cara pengerjaan bahan-bahan (disesuaikan dengan gambar
kerja yang disetujui)
Tata cara Penempatan/Pengaturan bahan dilapangan, baik dilapangan
terbuka ataun dalam gudang.
Cara pemilihan bahan bangunan hal ini akan mempengaruhi terhadap :
Ekonomi
Tehnologi
Potensi Daerah
Waktu Pelaksanaan
Kondisi alam
Kekuatan dan Keawetan
Fungsi bangunan
Pemeliharaan
5.4. ORGANISASI DAN PERSONIL
Dalam Pengawasan Pembangunan Kantor P4TKI Kabupaten Cilacap faktor
keahlian dan pengalaman atas pekerjaan sejenis akan sangat dominan untuk tercapainya
hasil pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan teknis / dokumen kontrak. Disamping
itu kondisi phisik para tenaga ahli juga harus mendukung.
Selain faktor diatas, faktor koordinasi dan pembagian tugas yang jelas serta jalur
tanggung jawab yang jelas sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan
perencanaan teknis secara baik.
Dengan menyadari tentang pentingnya kualitas tenaga yang akan ditugaskan, sistim
organisasi dan tanggung jawab masing - masing tenaga serta tanggung jawab team
perencana, konsultan akan membahas hal - hal tersebut pada sub bab berikut ini.
5.4.1.Struktur Organisasi Kegiatan
Struktur Organisasi Pengawasan akan dipimpin oleh Pejabat Pembuat
Komitmen/Proyek selaku Pengguna Anggaran yang akan didukung oleh staff administrasi
dan dibantu oleh staff teknis. Selanjutnya pihak Konsultan Pengawas dalam hal ini PT.Primasetia Engcon diketuai oleh Direkturnya.
Hubungan antara Pemimpin Kegiatan dengan PT. Primasetia Engcon berupa hubungan
kontraktual.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini Team PT. Primasetia Engcon akan dikepalai oleh
seorang Team leader dengan mendapat dukungan penuh dari tenaga ahli yang
berpengalaman baik berupa nasihat maupun keterlibatan langsung dan anggota team ini
terdiri dari Pengawas Lapangan dan tenaga pendukung adminsitrasi kegiatan.
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
20/23
DokumenUsulan Teknis
V-20
Hubungan Kerja antara Proyek, Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan
Kontraktor
Bagan organisasi pelaksanaan kegiatan pengawasan seperti dibawah ini :
Keterangan :
: Garis komando/instruksi
: Garis instruksi tak langsung
5.4.2.Struktur Organisasi Konsultan
Organisasi Kerja pelaksana Pengawasan Pembangunan Kantor P4TKI
Kabupaten Cilacapdan alur penugasan serta hubungan masing-masing personil serta
hubungannya dengan pihak eksternal secara lebih jelas dapat digambarkan sebagaimana
diagram Struktur Organisasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
PEJABAT INSTANSI
KONSULTAN PENGAWAS
KONTRAKTORKONSULTAN
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
21/23
DokumenUsulan Teknis
V-1
STRUKTUR ORGANISASI
LAYANAN JASA KONSULTANSI
Pengawasan Pembangunan Kantor P4TKI Kabupaten Cilacap
SATKER BP3TKI Prov. Jateng
CChhiieeff
IInnssppeeccttoorr
Administrasi
Penanggung Jawab PerusahaanDirektur PT. PRIMASETIA Engcon
IInnssppeeccttoorr
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
22/23
DokumenUsulan Teknis
V-2
TUGAS dan WEWENANG KONSULTAN
Tugas-tugas dan wewenang Tim Pengawasan Teknik akan mencakup tetapi tidak
terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
TUGAS
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akandijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume / realisasi fisik.
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
e. Menyelenggarakan rapat rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
Mingguan dan laporan Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukkan hasil rapat
rapat lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan konstruksi yangdibuat oleh pemborong.
f. Menyusun Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan, Berita Acara Pemeliharaan
Pekerjaan, Berita Acara Serah Terima Pertama dan Berita Acara Serah Terima Kedua
Pekerjaan Konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi.
g. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
pemborong.
h. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings)
sebelum Serah Terima Pertama.
i. Menyusun daftar cacat/kekurangan sebelum Serah Terima Pertama, mengawasiperbaikkannya pada masa pemeliharaan dan menyusun Laporan Akhir Pekerjaan
Pengawasan.
j. Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan
bangunan gedung.
k. Membantu Pengelola Kegiatan dalam menyusun dokumen pendaftaran Bangunan
Gedung Negara (BGN).
WEWENANG
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve dan Net Work Planning yang diajukanoleh kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Kegiatan
untuk mendapat persetujuan.
c. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis yang
dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk
kedua kalinya.
d. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas da kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau ditempat kerja lainnya.
e. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat,agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
-
8/10/2019 Bab 5 Pendekatan Metodelogi&Program Kerja
23/23
DokumenUsulan Teknis
V-3
f. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada ketentuan kontrak untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
g. Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan
biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kepada PemberiTugas.
h. Memberi bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan perijinan
sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
i. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selam masa pembangunan.
j. Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, kemudian
membuat risalah dan men girimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta
sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.k. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
l. Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada
Pemberi Tugas, mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan olen Pemborong.
m. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan
jadwal yang telah disetujui.
n. Melaporkan bahan bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat
yang digunakanserta hasil-hasil pengujian yang dipersyaratkan.
o. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dinuat oleh Pemborong terutama
yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungangambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong (Shop Drawings).
p. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan
di lapangan serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
q. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
r. Mempersiapkan formulir, alporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.