RIFI WULANDARI 0901125190 3H MATEMATIKA PROJECT UAS KOMPUTER UNIVERSITAS
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
-
Upload
meta-gunawan -
Category
Education
-
view
297 -
download
0
Transcript of UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2015/2016 FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA PRORAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN
MATEMATIKAFKIP UNSRI
Nama : META SILVIA GUNAWAN
NIM : 06022681519017
Dosen Penguji : Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, MPd.
Dr. Somakim, MPd.
Petunjuk:
1. Dikerjakan di rumah.
2. Di ketik dengan ukuran 1,5 spasi, kertas kuarto, uraiannya
sepanjang dan selengkap mungkin.
1. Bahasa dan matematika dikatakan sebagai sarana berpikir
ilmiah. Coba Anda jelaskan maksudnya!Jawaban:
a. BAHASA
Bahasa mempunyai peranan penting dan suatu hal yang lazim dalam hidup dan
kehidupan manusia. Kelaziman tersebut membuat manusia jarang memperhatikan
bahasa dan menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa, seperti bernafas dan
berjalan. Padahal bahasa mempunyai pengaruh-pengaruh yang luar biasa dan
termasuk yang membedakan manusia dari ciptaan lainnya. Ernest Cassirer
berpendapat bahwa keunikan manusia bukanlah terletak pada kemampuan
berpikirnya melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa.Oleh karena itu,
1
Ernest menyebut manusia sebagaiAnimal Symbolicum, yaitu makhluk yang
menggunakan simbol.
Wittgenstein menyatakan: “Batas bahasaku adalah batas duniaku”. Melalui
pernyataan ini orang-orang yang berpikir (homo sapiens) akan bertanya dalam diri
apa itu bahasa? Apa fungsinya? Bagaimana peran bahasa dalam berpikir Ilmiah?
Bloch and Trager mengatakan: a language is a system of arbitrary vocal symbols by
means of which a social group cooperates (Bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol
bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat untuk
berkomunikasi.
Joseph broam mengatakan: bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbol-
simbol bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial
sebagai alat bergaul satu sama lain.
Batasan diatas memerlukan sedikit penjelasan agar tidak terjadi salah paham. Oleh
karena itu, perlu diteliti setiap unsur yang ada didalamnya:
1. Simbol-simbol
Simbol-simbol berarti sesuatu yang menyatakan sesuatu yang lain. Hubungan antara
simbol dan “sesuatu” yang dilambangkannya itu tidak merupakan sesuatu yang
terjadi dengan sendirinya atau sesuatu yang bersifat alamiah, seperti yang terdapat
antara awan hitam dan turunnya hujan, ataupun antara tingginya panas badan dan
kemungkinan terjadinya infeksi. Awan hitam adalah tanda turunnya hujan; panas
suhu badan yang tinggi tanda suatu penyakit.
2. Simbol-simbol vokal
Simbol-simbol yang membangun ujaran manusia adalah simbol-simbol vokal, yaitu
bunyi-bunyi yang urutan-urutan bunyinya dihasilkan dari kerjasama berbagai organ
atau alat tubuh dalam sistem pernafasan. Untuk memenuhi maksudnya, bunyi-bunyi
tersebut haruslah didengar oleh orang lain dan harus diartikulasikan sedemikian rupa
2
untuk memudahkan sipendengar untuk merasakannya secara jelas dan berbeda dari
yang lainnya. Dengan kata lain, tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh organ-organ
vokal manusia merupakan simbol-simbol bahasa, lambang-lambang kebahasaan.
Contoh: bersin, batuk, dengkur, biasanya tidak mengandung nilai simbolis, semua itu
tidak bermakna apa-apa diluar mereka sendiri.
3. Simbol-simbol vokal arbitrer
Istilah arbitrer disini bermakna “mana suka” dan tidak perlu ada hubungan yang valid
secara filosofis antara ucapan lisan dan arti yang dikandungnya. Hal ini akan lebih
jelas bagi orang yang mengetahui lebih dari satu bahasa. Misalnya, untuk menyatakan
jenis binatangEquus Caballus, orang Inggris menyebutnya horse, orang
Perancis cheval, orang Indonesiakuda, dan orang Arab hison. Semua kata ini sama
tepatnya, sama arbitrernya. Semuanya adalah konvensi sosial yakni sejenis
persetujuan yang tidak diucapkan atau kesepakatan secara diam-diam antara sesama
anggota masyarakat yang memberi setiap kata makna tertentu.
4. Suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol yang arbitrer. Walaupun
hubungan antara bunyi dan arti ternyata bebas dari setiap suara hati nurani, logika
atau psikologi, namun kerjasama antara bunyi-bunyi itu sendiri, didalam bahasa
tertentu, ditandai oleh sejumlah konsistensi, ketetapan intern. Misalnya; setiap bahasa
beroperasi dengan sejumlah bunyi dasar yang terbatas (dan ciri-ciri fonetik lainnya
seperti tekanan kata dan intonasi).
5. Yang dipergunakan oleh para anggota sesuatu kelompok sosial sebagai alat
bergaul satu sama lain.
Fungsi bahasa memang sangat penting dalam dunia manusia. Dengan bahasa para
anggota masyarakat dapat mengadakan interaksi sosial.
a. Fungsi Bahasa
3
Para pakar telah berselisih pendapat dalam hal fungsi bahasa. Aliran filsafat bahasa
dan psikolinguistik melihat fungsi bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan
pikiran, perasaan dan emosi, sedangkan aliran sosiolinguistik berpendapat bahwa
fungsi bahasa adalah sarana untuk perubahan masyarakat.
Walaupun tampak perbedaan tetapi saling melengkapi. Secara umum dapat
dinyatakan bahwa fungsi bahasa adalah:
1) Koordinator kegiatan-kegiatan masyarakat.
2) Penetapan pemikiran dan pengungkapan.
3) Penyampaian pikiran dan perasaan.
4) Penyenangan jiwa.
5) Pengurangan kegoncangan jiwa.
Menurut Halliday sebagaimana yang dikutip oleh Thaimah bahwa fungsi bahasa
adalah sebagai berikut:
1) Fungsi Instrumental: penggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang bersifat
materi seperti makan, minum dan sebagainya.
2) Fungsi Regulatoris: penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah
laku.
3) Fungsi Interaksional: penggunaan bahasa untuk saling mencurahkan perasaan
pemikiran antara seseorang dan orang lain.
4) Fungsi Personal : seseorang mengunakan bahasa untuk mencurahkan perasaan
dan pikiran.
5) Fungsi Heuristik: penggunaan bahasa untuk mencapai mengungkap tabir
fenomena dan keinginan untuk mempelajarinya.
6) Fungsi Imajinatif: penggunaan bahasa untuk mengungkapkan imajinasi seseorang
dan gambaran-gambaran tentang discovery seseorang dan tidak sesuai dengan realita
(dunia nyata).
7) Fungsi Representasional: penggunaan bahasa untuk menggambarkan pemikiran
dan wawasan serta menyampaikannya pada orang lain.
4
Kneller mengemukakan 3 fungsi bahasa yaitu simbolik, emotif dan afektif. Fungsi
simbolik dan emotif menonjol dalam komunikasi ilmiah, sedangkan fungsi afektif
menonjol dalam komunikasi estetik.
Sedangkan Buhler membedakan fungsi bahasa kedalam bahasa ekspresif, bahasa
konatif, dan bahasa representasional. Bahasa ekspresif yaitu bahasa yang terarah pada
diri sendiri yakni si pembicara; bahasa konatif yaitu bahasa yang terarah pada lawan
bicara; dan bahasa representasional yaitu bahasa yang terarah pada kenyataan lainnya,
yaitu apa saja selain pembicara atau lawan bicara.
b. Bahasa sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Ada dua hal yang harus diperhatikan masalah sarana ilmiah, yaitu pertama, sarana
ilmiah itu merupakan ilmu dalam pengertian bahwa ia merupakan kumpulan
pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah, seperti menggunakan pola
berpikir induktif dan deduktif dalam mendapatkan pengetahuan. Kedua, tujuan
mempelajari sarana ilmiah adalah agar dapat melakukan penelaahan ilmiah secara
baik.
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah
dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan
jalan pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang berlandaskan logika
induktif maupun deduktif. Dengan kata lain, kegiatan berpikir imiah ini sangat
berkaitan erat dengan bahasa. Menggunakan bahasa yang baik dalam berpikir belum
tentu mendapatkan kesimpulan yang benar apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan
benar. Premis yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah juga. Semua itu
tidak terlepas dari fungsi bahasa itu sendiri sebagai sarana berpikir.
c. Bahasa Ilmiah dan Bahasa Agama
Bahasa ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah, berbeda dengan
bahasa agama. Ada dua pengertian mendasar tentang bahasa agama, pertama, bahasa
5
agama adalah kalam Ilahi yang terabadikan dalam kitab suci. Kedua, bahasa agama
merupakan ungkapan serta perilaku keagamaan dari seseorang atau kelompok sosial.
Dengan kata lain, bahasa agama dalam konteks kedua ini merupakan wacana
keagamaan yang dilakukan oleh ummat beragama maupun sarjana ahli agama,
meskipun tidak selalu menunjuk serta menggunakan ungkapan-ungkapan kitab suci.
Bahasa ilmiah dalam tulisan-tulisan ilmiah, terutama sejarah, selalu dituntut secara
deskriptif sehingga memungkinkan pembaca (orang lain) utuk ikut menafsirkan dan
mengembangkan lebih jauh. Sedangkan bahasa agama selain menggunakan bahasa
deskriptif juga menggunakan gaya preskriptif, yakni struktur makna yang dikandung
selalu bersifat imperatif dan persuasif dimana pengarang menghendaki pembaca
mengikuti pesan pengarang sebagaimana terformulasikan dalam teks. Dengan kata
lain gaya bahasa ini cenderung memerintah.
B. MATEMATIKA
1. Matematika sebagai Sarana Ilmu Pengetahuan
Dalam abad ke-20 ini, seluruh kehidupan manusia sudah mempergunakan
matematika, baik matematika ini sangat sederhana hanya untuk menghitung satu, dua,
tiga maupun yang sampai sangat rumit, misalnya perhitungan antariksa.
Penalaran ilmiah menyadarkan kita kepada proses logika deduktif dan logika induktif.
Matematika mempunyai peranan penting dalam berpikir deduktif, sedangkan
statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif.
2 . Matematika Sebagai Bahasa
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian
pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat
“artifisial” yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya.
Tanpa itu maka matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati.
6
Bahasa verbal mempunyai beberapa kekurangan, untuk mengatasi kekurangan yang
terdapat pada bahasa verbal, kita berpaling pada matematika. Dalam hal ini kita
katakan bahwa matematika adalah bahasa yang berusaha untuk menghilangkan sifat
majemuk dan emosional dari bahasa verbal. Contoh: menghitung “kecepatan jalan
kaki seorang anak” kita lambangkan X, “jarak tempuh seorang anak” kita
lambangkan Y, “waktu berjalan kaki seorang anak” kita lambangkan Z, maka kita
dapat melambangkan hubungan tersebut sebagai Z=Y/X. Pernyataan Z=X/Y kiranya
jelas tidak mempunyai konotasi emosional dan hanya mengemukakan informasi
mengenai hubungan antara X, Y dan Z. Dalam hal ini pernyataan matematika
mempunyai sifat yang jelas, spesifik dan informatif dengan tidak menimbulkan
konotasi yang tidak bersifat emosional.
3. Matematika sebagai Sarana Berpikir Deduktif
Matematika merupakan ilmu deduktif. Karena penyelesaian masalah-masalah yang
dihadapi tidak didasari atas pengalaman, melainkan didasarkan atas deduksi-deduksi
(penjabaran-penjabaran). Matematika lebih mementingkan bentuk logisnya.
Pernyataan-pernyataannya mempunyai sifat yang jelas. Pola berpikir deduktif banyak
digunakan baik dalam bidang ilmiah maupun bidang lain yang merupakan proses
pengambilan kesimpulan yang didasarkan kepada premis-premis yang kebenarannya
telah ditentukan. Contoh: jika diketahui A termasuk dalam lingkungan B, sedangkan
B tidak ada hubungan dengan C, maka A tidak ada hubungan dengan C.
4. Matematika untuk Ilmu Alam dan Ilmu Sosial
Matematika merupakan salah satu puncak kegemilangan intelektual. Disamping
pengetahuan mengenai matematika itu sendiri, matematika juga memberikan bahasa,
proses dan teori yang memberikan ilmu suatu bentuk dan kekuasaan.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam matematika memberikan kontribusi
yang cukup besar. Kontribusi matematika dalam perkembangan ilmu alam, lebih
7
ditandai dengan penggunaan lambang-lambang bilangan untuk penghitungan dan
pengukuran, disamping hal lain seperti bahasa, metode dan lainnya.
Adapun ilmu-ilmu sosial dapat ditandai oleh kenyataan bahwa kebanyakan dari
masalah yang dihadapinya tidak mempunyai pengukuran yang mempergunakan
bilangan dan pengertian tentang ruang adalah sama sekali tidak relevan.
2. Ilmu mempunyai tiga aspek yaitu : ontologis, epitemologis, dan
aksiologis. Coba Anda jelaskan dan beri contoh masing-masing
aspek!Jawaban:
Dalam filsafat ilmu terdapat tiga aspek yang juga perlu kita pelajari, yaitu:
a. Aspek Ontologis
Ontologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu tentang yang ada. Sedangkan,
menurut istilah adalah ilmu yang membahas sesuatu yang telah ada, baik secara
jasmani maupun secara rohani. Ontologis adalah teori tentang objek yang dikaji.
Dalam hal ini mempelajari tentang objek yang ditelaah ilmu. Hal ini berarti tiap ilmu
harus mempunyai objek penelaahan yang jelas. Karena diversivikasi ilmu terjadi atas
dasar spesifikasi objek telaahannya maka tiap disiplin ilmu mempunyai landasan
ontologi yang berbeda.
Contohnya : Dalam ilmu geografi, mengaji tentang kejadian-kejadian alam. Apa saja
kejadian-kejadian alam, bagaimana kehidupan dialam ini, dan apa saja yang terdapat
dialam.
b. Aspek Epistemologis
8
Aspek estimologi merupakan aspek yang membahas tentang pengetahuan filsafat.
Aspek ini membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan seperti apa
pengetahuan tersebut.
Contohnya : Secara etimologis, contohnya yakni antara lain mengetahui bagaimana
gempa dapat terjadi, dan bagaimana bisa terbentuknya gunung.
c. Aspek Aksiologis
Aspek aksiologi merupakan aspek yang membahas tentang untuk apa ilmu itu
digunakan. Setiap ilmu bisa untuk mengatasi suatu masalah sosial golongan ilmu.
Namun, salah satu tanggungjawab seorang ilmuan adalah dengan melakukan
sosialisasi tentang menemuannya, sehingga tidak ada penyalahgunaan dengan hasil
penemuan tersebut. Dan moral adalah hal yang paling susah dipahami ketika sudah
mulai banyak orang yang meminta permintaan, moral adalah sebuah tuntutan.
Contohnya : Ketika kita mempelajari ilmu tentang bagaimana bertenggang rasa, kita
tahu bahwa ilmu tersebut dapat membantu kita dalam bersosialisasi dengan
lingkungan.
3. Ilmu berkembang atas perpaduan antara pemikiran rasional
(deduktif) dan pengamatan empiris (induktif). Jelaskan
maksudnya dan beri contoh!Jawaban:
Pemikiran rasional (deduktif) adalah berpikir dari umum ke khusus atau dari aturan
yang ada ke diri kita sendiri.
Contohnya :
a) Ketika kita membayar parkir, tertera dikertas bahwa kita harus membayar Rp.
2000,- untuk itu kita harus tahu bahwa yang harus dibayar itu adalah Rp.2000
tanpa harus bertanya lagi pada penjaga perkir.
9
b) Pada suatu ruang tertera tulisan dilarang makan dan minum di ruangan ini.
Walaupun saya lapar, namun saya tidak akan makan ketika berada di dalam
ruangan itu.
Pengamatan empiris (induktif) adalah membuat suatu kesimpulan dari khusus ke
umum. Membuat suatu kesimpulan umum berdasarkan pengamatan termasuk
pengalaman kita.
Contohnya :
a) Seorang mahasiswa Inderalaya menunggu Transmusi pukul 09.00, namun dia
tidak mendapati Transmusi yang akan berangkat pada jam tersebut. Keesokan
harinya, dia menunggu Transmusi pukul 08.30, dia juga tidak mendapati
Transmusi keberangkatan pukul tersebut. Maka 2 hari kemudian, dia
berkesimpulan bahwa dia harus pergi ke halte Transmusi pukul 07.00
4. Ilmu bersifat relatif dan tentatif. Maksudnya? Jelaskan dan beri
contoh!Jawaban:
Ilmu bersifat relatif maksudnya tidak mutlak atau bisa berubah sesuai dengan
perkembangan ilmu. Ilmu bersifat relatif karena kebenarannya merupakan hasil
pengamatan dan kajian manusia. Sedangkan pengamatan dan kajian manusia terbatas
sesuai dengan kemampuan penginderaan, daya pikirnya dan masanya
Contohnya:
1. Berdasarkan teori Dalton, Atom adalah partikel yang paling kecil tetapi
kenyataannya ada yang lebih kecil dari atom yaitu neutron atau proton, maka
gugurlah teori Dalton.
2. Dulu pusat alam semesta adalah bumi, matahari mengelilingi bumi
(geosentris). Setelah ditemukannya teropong (tekhnologi) ternyata sebaliknya
(Heliosentris) maka gugurlah teori geosentris.
10
Ilmu bersifat tentatif maksudnya tetap dipertahankan sampai ada yang membantahnya
atau ditemukannya ilmu yang baru.
Contohnya : Berdasarkan teori heliosentris bumi mengelilingi matahari. Sampai
sekarang belumada teori yang membantah teori tersebut.
5. Coba Anda jelaskan teori seleksi alam menurut Darwin!
Menurut Darwin, apakah memang manusia itu berasal dari
kera? Jelaskan pendapat Anda! Menurut Anda, apakah ada
kemungkinan di masa mendatang, manusia masih mengalami
evolusi fisik/biologis sesuai dengan teori Darwin?. Jelaskan
dengan mengkaitkannya dengan kaidah-kaidah agama!Jawaban:
Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan agen utama penyebab
terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallace) menyimpulkan seleksi dari prinsip yang
dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap populasi cendrung bertambah jumlahnya
seperti deret ukur, dan sebagai akibatnya cepat atau lambat akan terjadi perbenturan
antar anggota dalam pemanfaatan sumber daya khususnya bila ketersediaannya
terbatas. Hanya sebagian, seringkali merupakan bagian kecil, dari keturunannya
bertahan hidup: sementara besar lainnya tereliminasi.
Dalam konteks agama, debat mengenai benar atau tidaknya teori ini memang sangat
terkait dengan keyakinan agama bahwa Tuhan adalah pencipta semua makhluk hidup
di dunia ini, sementara teori evolusi menyangkal terjadinya fenomena penciptaan
tersebut dan menggantikannya dengan suatu konsep evolusi.
Pandangan Muslim terhadap Teori Evolusi
Problematika yang dialami oleh sebagian umat Islam saat ini diantaranya adalah
munculnya semacam kebingungan ketika hasil penemuan sains tampaknya
11
bertentangan dengan Al Qur’an, lalu muncullah upaya untuk menginterpretasikan
ayat-ayat Al Qur’an agar sesuai dengan pernyataan sains. Pada pemahaman saya,
perlu kehati-hatian ketika seseorang mencoba membandingkan antara teori dalam
sains dengan ayat-ayat dalam AlQur’an.. Permasalahannya, kebenaran yang
diungkapkan sains merupakan kebenaran yang relatif. Sebuah teori dalam sains bisa
digantikan oleh teori lainnya, apalagi jika begitu banyak hal-hal yang masih belum
jelas tentang fenomena yang menjadi objek dari teori tersebut.
Perbedaan tafsir AlQur’an tentang asal usul manusia
Apabila pandangan tentang teori evolusi itu dikaitkan dengan asal-usul manusia maka
pernyataan bahwa teori evolusi itu diterima oleh sebagian besar Muslim rasanya tidak
benar. Seperti dinyatakan sendiri oleh Ayoub bahwa bagi sebagian besar Muslim
gagasan Adam sebagai manusia pertama itu merupakan gagasan yang sangat populer.
Mengapa populer ? karena gagasan ini lebih mendekati interpretasi dari ayat-ayat Al
Qur’an yang bercerita tentang penciptaan manusia pertama dari ketidak-adaan bapak
dan ibu biologis. Al Qur’an juga mengisahkan bahwa penciptaan Isa as yang unik
karena tidak ada bapak biologisnya adalah semisal penciptaan Adam as, yang bahkan
tanpa bapak dan ibu biologisnya. Pesan moral dari terciptanya Adam yang tanpa
orang tua biologis, dan penciptaan Isa yang tanpa bapak biologis adalah untuk
menunjukkan kekuasaan Allah Swt yang dapat berbuat sesuai kehendak-Nya. Jika
seorang Muslim tidak bisa menerima pesan ini, bagaimana keimanannya terhadap
Allah swt yang Maha berkehendak ?
Tidak ada satu ayatpun dari Al Qur’an yang mendukung gagasan bahwa Adam bukan
manusia pertama. Ayat yang dikutip Ayoub (Q.S. 2; 30) yang berisi perbincangan
antara Allah swt dengan Malaikat memang kerap ditafsirkan bahwa ada makhluk lain,
mirip manusia bahkan mungkin sudah ada umat manusia itu sendiri, di muka bumi
sebelum manusia yang bernama Adam itu diturunkan, dan makhluk ini ternyata telah
saling menumpahkan darah diantara mereka. Ada beragam kemungkinan, Ibnu Katsir
12
memahami bahwa makhluk yang telah ada itu adalah dari kelompok jin, dan dalam
konteks ini maka pengertian saling menumpahkan “darah” menjadi suatu istilah yang
tidak biologis lagi sifatnya, paling tidak bukan “darah” sebagaimana yang kita
fahami. Interpretasi ini sangat mungkin karena Al Qur’an menyebut secara berulang
kewajiban jin dan manusia diantaranya: “dan tidak aku ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.
Kemungkinan lainnya adalah bahwa dengan Allah sendiri yang memberitahu
Malaikat akan karakter Adam akan tetapi dalam AlQur’an dialog tersebut tidak
disampaikan Allah dengan detail. Tetapi kalaupun makhluk yang sebelum Adam itu
adalah makhluk biologis, bisa jadi makhluk tersebut adalah kelompok Dinosaurus
yang telah ada jauh sebelum manusia ada atau mungkin monyet sekalipun tidak ada
indikasi sama sekali bahwa makhluk tersebut adalah nenek moyang manusia, namun
ayat tersebut tidak dapat diinterpretasikan bahwa manusia adalah keturunan dari
makhluk yang telah ada sebelumnya walaupun makhluk tersebut mungkin sangat
mirip dengan manusia. Pertanyaan muncul, mengapa penciptaan itu harus evolusioner
dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan ? Apakah ini tidak berarti bahwa
Allah coba-coba dulu dalam penciptaan, semacam try and error dimana yang fit akan
terus hidup, sementara yang tidak fit akan punah ? Bukankah Allah swt adalah the
“Supreme Designer” yang mendisain, membentuk dan menciptakan makhluk dengan
beranekaragam keunikannya masing-masing dan siap untuk beradaptasi dengan
kondisi lingkungannya ?
6. Manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah! Coba
Anda jelaskan maksudnya jika ditinjau dari teori keilmuan!Jawaban:
Nabi Adam as adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Nabi Adam
as diciptakan oleh Allah SWT dari tanah. Sehingga dikatakan manusia itu berasal dari
13
tanah. Dan pada saat meninggal manusia dikubur atau dikembalikan lagi ke tanah.
walau tidak dikubur pastilah akan mengendap ke dalam tanah atau jatuh ke tanah.
Ditinjau dari segi keilmuan :
Berasal dari tanah artinya unsur tanah adalah salah satu unsur utama
terpenting dalam kehidupan yang merupakan pondasi, media kehidupan untuk
tumbuh dan berkembang, Hal ini sejalan dengan, dengan hipotesis Cairns-
Smith yang menyatakan bahwa di dalam kisi-kisi mineral tanah liat berbentuk
lempeng berlapis yang rusak karena terjadi patahan terdapat gaya-gaya fisik
yang membuat mineral liat itu bekerja sebagai katalisator bahan kehidupan
seperti RNA dan DNA, dan bahan-bahan pembentuk gen lainnya. Gen-gen
inilah bentuk kehidupan yang paling sederhana dan kemudian membuat suatu
selubung hingga terjadi inti sel yang mirip bakteri dan selanjutnya. Fakta ini
menunjukkan mengapa diwahyukan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat
dan air, karena air juga adalah medium untuk dapat bereaksinya karbon,
hidrogen, dan nitrogen menjadi asam-asam amino primitif seperti telah
dibuktikan dapat terjadi dengan bantuan bunga api listrik oleh Miller.
Akibatnya ia menemukan berbagai kemungkinan peranan mineral liat sebagai
katalisator munculnya zat-zat kimia penunjang kehidupan di bumi ini.
Akan kembali ke tanah artinya apabila jasad kita kuburkan ke tanah maka
akan gampang terurai yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh tanah untuk
keseimbangan dan kesuburan. Hal ini juga sejalan dengan temuan Cairns-
Smith tersebut, maka ketika manusia mati dan dikubur, maka zat-zat
penyusun tubuhnya akan menyatu kembali dengan zat-zat yang berada di
tanah, yang pada intinya zat-zat tersebut sama. Sesuatu hal yang sama
tentunya akan mudah menyatu dengan tanpa perbedaan.
14
7. Coba Anda jelaskan tiga fungsi dari ilmu dan beri contoh
masing-masing!Jawaban:
Ada tiga fungsi ilmu, yaitu menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan.
a. Menjelaskan (Explaining / Describing)
Ilmu berupaya menjabarkan suatu objek kajiannya menurut unsur-unsur yang
menyusun objek tersebut dengan benar dan sesuai tempatnya, menjabarkan
bagaimana proses terjadinya sesuatu menurut bidang ilmu tersebut dan menerangkan
gejala-gejala dari suatu peristiwa sesuai dengan bidang ilmu tersebut.
Fungsi ilmu pengetahuan dalam menjelaskan memiliki 4 bentuk yaitu 1) Deduktif,
yaitu ilmu harus dapat menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal ilir yang
telah ditetapkan sebelumnya 2) Probabilistik, Ilmu pengetahuan dapat menjelaskan
berdasarkan pola pikir induktif dari sejumlah kasus yang jelas, sehingga hanya dapat
memberi kepastian (tidak mutlak) yang bersifat kemungkinan besar atau hampir pasti.
3) Fungsional, ilmu pengetahuan dapat menjelaskan letak suatu komponen dalam
suatu sistem secara menyeluruh, 4) Genetik, ilmu pengetahuan dapat menjelaskan
suatu faktor berdasarkan gejala-gejala yang sudah sering terjadi sebelumnya.
Contoh:
Dahulu kala peristiwa hujan panas dianggap sebagai tanda bahwa ada seseorang yang
meninggal secara tragis. Namun seiring berjalannya waktu, hal ini telah menjadi
peristiwa biasa. Dengan pembuktian-pembuktian ilmu yang dapat diterima oleh
masyarakat, maka sesuatu yang dianggap ’aneh’ dapat dikaji dengan ilmu.
b. Meramalkan (prediction)
Dengan ilmu seseorang dapat menggunakan pola pikirnya untuk memprediksikan
sebab dan akibat sesuatu yang di ciptakannya..
Contoh:
Prediksi bahwa harga sembako akan naik jika harga BBM naik
15
c. Mengendalikan (control)
Dengan ilmu kita dapat mengantisipasi suatu peristiwa, ataupun membatasi bagian-
bagian yang mungkin mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Dalam fungsi ini
ilmuwan selain mampu membuat ramalan berdasarkan penjelasan gejala, juga dapat
membuat kontrol terhadap masalah yang terjadi.
Contoh:
Pemerintah memberikan solusi dalam menghadapi kepadatan penduduk dengan cara
transmigrasi.
8. Coba Anda berikan suatu argumentasi yang dapat
membuktikan bahwa ilmu tidak bertentangan dengan agama!
Apakah perbedaan antara ilmu dan agama? Jawaban:
Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat
dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya
(apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam)
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan
kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin
religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali".
Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Ilmu dan agama tidak bertentangan dan tidak perlu dipertentangkan karena agama
dan ilmu sangatlah saling berkaitan. Jika ilmu tidak ditopang oleh agama maka semua
ilmu tidak akan membawa kemaslahatan bagi umat. Pengetahuan dan kebenaran
agama yang berisikan kepercayaan dan nilai – nilai dalam kehidupan, dapat dijadikan
sumber dalam menentukan tujuan dan pandangan hidup manusia, dan sampai kepada
prilaku manusia itu sendiri.
16
Ilmu membantu menyampaikan lebih lanjut ajaran agama kepada manusia.
Sebaliknya agama dapat memberi jawaban terhadap problem yang tidak dapat
dijawab oleh ilmu pengetahuan. Ilmu bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, salah
satu cara untuk menemukan suatu kebenaran adalah melalui agama. Jadi ilmu dan
agama kedua-duanya bertujuan untuk mendapatkan kebenaran dan saling membantu.
Apabila masing-masing tahu tempat, ruang lingkup, dan tugas sendiri-sendiri maka
tidak akan ada pertentangan di antaranya.
Ilmu bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, walaupun kebenarannya bersifat relatif
dan tentatif, namun pada akhirnya akan menuju kepada kebenaran hakiki. Salah satu
cara untuk menemukan kebenaran yakni melalui agama. Sehingga antara ilmu dan
agama bertujuan untuk mendapatkan kebenaran.
Perbedaan antara ilmu dan agama :
Ilmu Agama
1. Relatif dan tentatif
2. Tidak sepanjang masa
3. Bermula dari keraguan
4. Memperkuat keyakinan agama
5. Bisa diperdebatkan
1. Mutlak
2. Sepanjang masa
3. Bermula dari keyakinan
4. Diperdalam melalui ilmu
5. Tidak bisa dibantah
9. Ilmu mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Sebutkan
keterbatasan ilmu. Apakah ilmu hitam (black magic) termasuk
dalam bidang ilmu? Jelaskan!Jawaban:
Keterbatasan ilmu :
1. Terbatas pada daya pikir manusia. Hal-hal yang tidak masuk akal bukan bidang
kajian ilmu
17
2. Terbatas pada kemampuan penginderaan manusia. Hal-hal yang tidak bisa
diamati bukan bidang kajian ilmu
3. Hal-hal yang tidak bisa diamati bukan bidang kajian ilmu.
Ilmu hitam (black magic ) tidak termasuk dalam bidang ilmu, ilmu hitam memiliki
ketiga keterbatasan ilmu yang telah disebutkan diatas. Yakni tidak masuk diakal
manusia, tidak dapat diamati dan dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
10. Apakah perbedaan yang mendasar antara ilmu-ilmu kealaman
dan ilmu-ilmu sosial? Apa sebab ilmu kealaman disebut juga
sebagai ilmu eksakta? Jelaskan jawaban Anda dengan
memberikan beberapa contoh!Jawaban:
Ilmu-ilmu Alam (netral sains) Ilmu-ilmu Sosial (sosial sains) Eksak
Keakuratannya tinggi
Apa adanya
Perkembangannya pesat
Menghasilkan tekhnologi
Non eksak
Keakuratannya rendah
Tidak apa adanya
Jalan di tempat
Pemanfaatan tekhnologi
Ilmu kealaman disebut juga sebagai ilmu eksakta karena ilmu kealaman
kebenarannya bersifat pasti.
Contohnya:
1. Manusia lahir dari rahim
2. Benda yang terjatuh dari atas ke bawah dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi
18