Uas Biokim II_Daniele Tegar_A1F010014
-
Upload
danieletegar -
Category
Documents
-
view
99 -
download
0
description
Transcript of Uas Biokim II_Daniele Tegar_A1F010014
UAS BIOKIMIA II
PENDIDIKAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr. Sumpono
Nama : Daniele Tegar Abadi Lady Saputra
NPM : A1F010014
SEMESTER : VI
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
Jawablah dengan singkat dan jelas.
1. Asam nukleat adalah materi genetic yang sangat penting untuk kelangsungan
hidup suatu sel. Jelaskan bagaimana sel bisa berkembang terkait dengan
DNAnya?
2. Asam nukleat juga dapat memproduksi protein sendiri melalui proses translasi.
Jelaskan proses tersebut.
3. Apa yang dimaksud ribozyme dan apa fungsinya? Jelaskan.
4. Dalam fotosintesis, sering terjadi peristiwa fotorespirasi. Jelaskan proses
terjadinya dan factor apa saja yang menyebabkan terjadinya fotorespirasi
tersebut.
5. Jelaskan dengan singkat bagaimana mendapatkan bioetanol 96% dari serbuk
kayu.
Selamat bekerja.
------------
Ketentuan:
Soal dikerjakan sendiri tanpa kerjasama.
Jawaban dikirim ke email dosen ybs, paling lambat hari rabu tanggal 12 – 06 – 2013
jam 08.00 wib.
Jawaban disertakan : Nama Mhsw, NIM, SEM dan Prodi.
Ke alamat email diberi judul: BIOKIM2NAMANIM
CONTOH : BIOKIM2_AHMAD_HIDAYATULLAH_A1FOOOO1O22
JAWABAN UAS BIOKIMIA 2
1. Asam nukleat adalah materi genetic yang sangat penting untuk kelangsungan
hidup suatu sel. Jelaskan bagaimana sel bisa berkembang terkait dengan
DNAnya?
Jawab:
Sel merpakan unit struktural dan fungsional terkecil penyusun Mahluk Hidup. Sel
memiliki karakteristik dasar yang unik,diantaranya sel merupakan struktur kompleks
namun teratur, memiliki program genetik dan memiliki cara untuk menggunakannya,
mampu memperbanyak diri, melaksanakan reaksi kimia, dan sel juga mampu merespon
terhadap berbagai rangsang.
Berikut adalah bagan dari sel
Dari bagan tersebut terlihat bahwa sel terbagi dua yaitu yang memiliki membran sel dan
inti sel. Pada inti sel terbagi memiliki nukleus. Dimana nukleus merupakan inti yang
membawa sifat sifat genetik dari induknya. Membahas tentang inti sel yaitu nukleus,
terdapat zat penyusunnya yaitu asam nukleat sebagai komponen utama dalam inti sel
tersrbut.
Asam nukleat berfungsi sebagai informasi genetik yang mengatur pemunculan
sifat suatu makhluk hidup. Suatu sifat akan dimunculkan melalui pengendalian enzim-
enzim atau senyawa protein lain yang disintesis oleh asam nukleat.
Selain itu dengan adanya asam nukleat segala aktivitas hidup dikendalikan
(proses-proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup yang terjadi di dalam setiap
sel) melalui pengendalian enzim-enzim yang disintesis oleh asam nukleat. Fungsi
pengendalian dan pengaturansintesis protein inilah yang dijadikan dasar untuk
menyebut asam nukleat sebagai substansi genetika (pembawa informasi genetik).
Adapun kaitannya dengan DNA dan RNA yaitu pada, Asam Nukleat didalam sel
ternyata dapat berupa DNA dan RNA yang mewarisi sifat genetik dari suatu mahluk
hidup. Ada dua macam asam nukleat, yaitu :
1. Asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA)
2. Asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA).
Sluruh komposisi genetik, kepribadian, mungkin engsel intelijen bahkan pada molekul
yang mengandung senyawa nitrogen, gula, dan asambasa nitrogen purin adalah
molekul baik disebut atau pirimidin.
Purin termasuk :Adenin, Guanin
Pirimidin termasuk Sitosin, Timin (pada RNA) Urasil (dalam DNA)
Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua macam asam nukleat ini
terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula pentosanya adalah
ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan satu atom O
pada posisi C nomor 2’ sehingga dinamakan gula 2’-deoksiribosa.
DNA mengandung dua untai nukleotida disusun dengan cara yang membuatnya
tampak seperti sebuah tangga pair (disebut double helix). Para basa nitrogen DNA
yang membangun yang double-helix atas adalah adenin (A), guanin (G), sitosin (C),
dan timin (T). Gula yang ada di dalam komposisi DNA adalah 2-deoksiribosa.Bagian
tertentu dari basa nitrogen di sepanjang untai DNA membentuk gen. Gen adalah unit
yang berisi informasi genetik atau kode untuk produk tertentu dan mengirimkan
informasi turun-temurun ke generasi berikutnya.Setiap sel dalam organisme
mengandung DNA (dan karena itu gen) karena DNA juga mengkode protein yang
menghasilkan organism
RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida dengan susunan basa yang biasanya adalah
adenine, guanine, urasil dan sitosin. RNA berada dalam inti sel dan sitoplasma. RNA
terdapat dalam beberapa bentuk seperti lekukan tangkai atai jepit rambut yang
mempunyai peranan fungsional yang penting.
RNA digolongkan menjadi tiga macam yakni RNA transfer (tRNA), RNA ribosom
(rRNA) dan RNA kurir (mRNA) yang masing-masing mempunyai komposisi basa dan
berat molekul yang khas dan terdiri dari rantai poliribonukleotida tunggal dan berfungsi
sebagai penyimpan informasi genetik
2. Asam nukleat juga dapat memproduksi protein sendiri melalui proses
translasi. Jelaskan proses tersebut.
Jawb :
Proses produksi protein dalam sel untuk memproduksi senyawa-senyawa
polipeptida yang berguna untuk pewarisan sifat secara genetis kepada keturunannya
dikenal sebagai sintesis. Dalam hal ini terutama Sintesis protein seluler sangat erat
kaitannya dengan pola pewarisan sifat genetis karena DNA(ADN), RNA (ARN) dan
Polipeptida yang juga berperan dalam pewarisan sifat genetis adalah hasil (produk) dari
proses sintesis protein. DNA(ADN), RNA(ARN) dan beberapa Polipeptida dikenal
sebagai bahan genetik yang populer dengan sebutan asam nukleat. Asam nukleat
tersebut bersifat unik karena mampu mengarahkan replikasinya sendiri dari monomer.
Sifat enzim (protein) sebagai pengendali dan penumbuh karakter makhluk hidup
ditentukan oleh jumlah jenis, dan urutan asam amino yang menyusunnya. Jenis dan
urutan asam amino ditentukan oleh DNA / ADN (Asam Dioksiribose Nukleat). Ada dua
kelompok protein yang dibuat ADN, yaitu protein struktural dan protein katalis.
Protein struktural akan membentuk sel, jaringan, dan organ hingga
penampakan fisik suatu individu. Inilah yang menyebabkan ciri fisik tiap orang
berbeda satu sama lain.
Protein katalis akan membentuk enzim dan hormon yang berpengaruh besar
terhadap proses metabolisme, dan akhirnya berpengaruh terhadap sifat psikis,
emosi, kepribadian, atau kecerdasan seseorang.
Proses Sintesis protein meliputi dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi. Tahap
pertama adalah proses transkripsi yaitu suatu proses dimana terjadi pencetakan ARNd
oleh ADN yang berlangsung di dalam inti sel. ARNd inilah yang akan membawa kode
genetik dari ADN. Tahap kedua adalah proses Translasi, yaitu penerjemahan kode
genetik yang dibawa ARNd oleh ARNt.
Secara sederhana, proses sintesis protein dapat diterjemahkan sebagai berikut;
ADN mencetak ARNd dalam proses transkripsi yang berlangsung di dalam inti.
ARNd keluar dari dalam inti bergabung dengan ribosom di sitoplasma.
Datang ARNt membawa asam amino yang sesuai dengan kodon.
Terjadi ikatan antar asam amino sehingga terbentuk protein
.
3. Apa yang dimaksud ribozyme dan apa fungsinya? Jelaskan.
Jawab :
Ribozymes adalah molekul RNA antisense yang memiliki aktivitas
katalitik yang berfungsi mengikat RNA bagian pasangan basa
yang tidak aktif dengan membelah tulang punggung fosfodiester.
Ribozyme merupakan singkatan dari Riboasam nukleat enzyme
yang disebut juga enzim RNA atau katalis RNA. Ribozyme adalah
RNA molekul yang mengatalisis reaksi kimia. Ribozim alami
mengatalisis hidrolisis ikatan fosfodiester mereka sendiri, atau
hidrolisis ikatan di RNA lain. Ribozim juga dapat mengatalisis
aktivitas aminotransferase pada ribosom. Contoh ribozim adalah ribozim martil,
ribozim VS, dan ribozim jepit rambut.
Lima kelas ribozim telah dijelaskan berdasarkan karakter unik mereka dalam
urutan serta struktur tiga dimensi (Bunnell, 1997). Mereka dinotasikan sebagai (1)
Tetrahymena kelompok I intron, (2) RNase P, (3) martil ribozim, (4) ribozyme (5) delta
ribozyme
Contoh ribozyme: struktur ribozim martil
Enzim nonprotein disebut dengan istilah
ribozim karena enis zat penyusun ribozim berupa
RNA (asam ribonukleat) dan bukannya protein.
Ribozim biasanya mengkatalisis proses
metabolisme yang terkait dengan reaksi
transesterifikasi dan hidrolisis ikatan fosfodiester.
Substrat ribozim biasanya adalah RNA, atau
bahkan bagian dari ribozim itu sendiri.
Ribozim berinteraksi dengan substrat terutama yang berupa RNA dengan cara
memanfaatkan interaksi pasangan basa nitrogen.
Ribozim dapat dikelompokkan berdasarkan struktur, fungsi dan mekanisme
katalitiknya, yang amat dipengaruhi oleh urutan dan jumlah nukleotida. Salah satu
ribozymes pertama yang ditemukan adalah RNase P, ribonuklease yang terlibat dalam
menghasilkan molekul tRNA dari lebih besar, pendahulu RNA. RNase P terdiri dari RNA
dan protein; Namun, RNA NaAD sendirian adalah katalis.
Jenis ribozim yang telah dikarakterisasi dengan baik yaitu intron grup I dan II,
RNase P, dan hammerherad ribozim.
Intron grup I tersusun atas lebih dari 400 nukleotida, sedangkan hammerhead
ribozim tersusun hanya 41 nukleotida. RNase P secara struktur membentuk kompleks
dengan protein. Protein ini berfungsi hanya untuk menstabilkan struktur RNase P,
sedangkan yang memiliki kemampuan katalitik tetaplah RNA.
Intron grup I merupakan RNA pertama memiliki kemampuan katalitik yang
berfungsi untuk melakukan self-splicing, yaitu kemampuan untuk memotong bagian
intron dari bagian ekson dari suatu RNA. Dengan adanya self-splicing ini, intron akan
terpisah dan tidak ikut ditranslasi menjadi protein.
Intron grup I ini juga memiliki berbagai karakteristik enzim terhadap substrat, dan
kinetikanya yang serupa dengan kinetika enzim. Sifatnya yang spesifik terhadap
substrat disebabkan adanya suatu urutan nukleotida tertentu yang disebut sebagai
‘internal guide sequence’. Urutan nukleotida ini mampu membentuk ikatan dengan
bagian ujung ekson yang akan terpotong melalui ikatan pasangan basa yang spesifik.
Satu hal yang agak berbeda adalah intron grup I tidak mampu mengkatalisis
reaksi lebih dari satu. Setelah terjadi self-splicing, bagian ujung dari intron grup I
mengalami perubahan secara kimia. Setelah self-splicing tersebut, nukleotida intron
grup I mengalami serangkaian siklisasi dan pemutusan, sehingga nukleotida-nukleotida
tersebut kehilangan 19 nukleotidanya. Sisa nukleotida yang ada berbentuk linear dan
disebut sebagai ribozim L-19 IVS.
Ribozim L-19 IVS juga memiliki aktivitas katalitik karena mampu mengkatalisis
reaksi untuk memindahkan nukleotida dari suatu oligonukleotida ke nukleotida lainnya.
Mekanismenya hampir serupa dengan reaksi self-splicing. Akan tetapi, ribozim L-19 IVS
dapat terbentuk kembali di akhir reaksi. Ribozim L-19 IVS juga bersifat spesifik karena
juga memiliki ‘internal guide sequence’ yang memilah oligonukleotida tertentu saja yang
dapat ditransfer nukleotidanya. Secara kinetika Ribozim L-19 IVS mengikuti kinetika
Michellis-Menten, kinetika yang sama untuk enzim protein.
4. Dalam fotosintesis, sering terjadi peristiwa fotorespirasi. Jelaskan proses
terjadinya dan factor apa saja yang menyebabkan terjadinya fotorespirasi
tersebut.
Jawab :
Foto respirasi adalah proses respirasi yang berlangsung sangat cepat dan terjadi
pada organ fotosintesis yang terpajan sinar matahari yang bergantung pada cahaya.
Dalam peristiwa iniRuBp mengikat oksigen dan menghasilkan Karbon dioksida dan
amoniak melalui jalur gliserat dan glikolat yang berlangsung saat adanya cahaya
matahari bersamaan dengan peristiwa fotosintesis. Respirasi ini berlangsung pada
organel peroxisoma. Energi yang dikeluarkan pada peristiwa ini berupa energi panas
dan bukan energi ATP maupun NADP. Pada saat konsentrasi CO2 rendah dan O2
tinggi, RuBP labih mudah mengikat O2 karena afinitas O2 lebih tinggi dibanding CO2,
akibatnya laju fotosintesis
pada kadar CO2 redah
pada tumbuan C-3. Pada
tumbuhan C-4 hal ini tidak
terjadi, karena suplai CO2
dijamin asam malat melalui
perubahannya menjadi
asam piruvat dan CO2,
sehingga efisiensi
fotosintesis lebih tinggi pada tanaman C-4. Diagram fotorespirasinya sebagai berikut
Proses ini dikenal dengan sebutan “asimilasi cahaya oksidatif" ini terjadi pada
sel-sel mesofil daun dan diketahui merupakan gejala umum pada tumbuhan C3, seperti
kedelai dan padi. Lebih jauh, proses ini hanya terjadi pada stroma dari kloroplas, dan
didukung oleh peroksisom dan mitokondria.
Secara biokimia,. proses fotorespirasi merupakan cabang dari jalur glikolat.
Enzim utama yang terlibat adalah enzim yang sama dalam proses reaksi gelap
fotosintesis, Rubisco (ribulosa-bifosfat karboksilase-oksigenase). Rubisco memiliki dua
sisi aktif: sisi karboksilase yang aktif pada fotosintesis dan sisi oksigenase yang aktif
pada fotorespirasi. Kedua proses yang terjadi pada stroma ini juga memerlukan
substrat yang sama, ribulosa bifosfat (RuBP), dan juga dipengaruhi secara positif oleh
konsentrasi ion Magnesium dan derajat keasaman (pH) sel. Dengan demikian
fotorespirasi menjadi pesaing bagi fotosintesis, suatu kondisi yang tidak disukai
kalangan pertanian, karena mengurangi akumulasi energi. Jika kadar CO2 dalam sel
rendah (misalnya karena meningkatnya penyinaran dan suhu sehingga laju produksi
oksigen sangat tinggi dan stomata menutup), RuBP akan dipecah oleh Rubisco menjadi
P-glikolat dan P-gliserat (dengan melibatkan satu molekul air menjadi glikolat dan P-
OH). P-gliserat (P dibaca "fosfo") akan didefosforilasi oleh ADP sehingga membentuk
ATP. P-glikolat memasuki proses agak rumit menuju peroksisoma, lalu mitokondria, lalu
kembali ke peroksisoma untuk diubah menjadi serin, lalu gliserat. Gliserat masuk
kembali ke kloroplas untuk diproses secara normal oleh siklus Calvin menjadi
gliseraldehid-3-fosfat (G3P)
Menurut Soedirokoesoemo (1993), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laju
respirasi dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu:
1. Faktor dalam (faktor internal), terdiri atas:
a. Faktor protoplasmik
Laju respirasi sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas dari protoplasma yang ada
di dalam sel. Kuantitas dan kualitas protoplasma di dalam sel sangat bergantung
kepada umur sel
b. Konsentrasi substrat respirasi tersedia
Laju respirasi sangat tergantung pada konsentrasi substrat respirasi yang tersedia.
Semakin banyak substrat respirasi yang tersedia di dalam sel semakin cepat laju
respirasinya.
2. Faktor luar (faktor eksternal), terdiri atas:
a. Temperatur
b. Cahaya
c. Konsentrasi oksigen di udara
d. Konsentrasi karbondioksida
e. Tersedianya air
f. Luka
g. Beberapa senyawa kimia
h. Perlakuan mekanik
Proses fotorespirasi hanya terjadi pada stroma dari kloroplas, dan didukung oleh
peroksisom dan mitokondria. Secara biokimia, proses fotorespirasi merupakan cabang
dari jalur glikolat. Enzim utama yang terlibat adalah enzim yang sama dalam proses
reaksi gelap fotosintesis, Rubisco (ribulosa-bifosfat karboksilase-oksigenase). Rubisco
memiliki dua sisi aktif yaitu sisi karboksilase yang aktif pada fotosintesis dan sisi
oksigenase yang aktif pada fotorespirasi. Kedua proses yang terjadi pada stroma ini
juga memerlukan substrat yang sama, ribulosa bifosfat (RuBP), dan juga dipengaruhi
secara positif oleh konsentrasi ion Magnesium dan derajat keasaman (pH) sel.
Perbedaan antara fotorespirasi dan respirasi gelap terletak pada tanggapannya
terhadap O2. Dalam hal ini, respirasi gelap telah mencapai kejenuhan pada kadar O2
sebesar 2%. Sedangkan fotorespirasi kecepatannya akan terus meningkat sesuai
dengan meningkatnya kadar O2 sampai mencapai kadar O2 atmosfir.
5. Jelaskan dengan singkat bagaimana mendapatkan bioetanol 96% dari
serbuk kayu.
Jawab :
Kayu merupakan jenis tumbuhan tropis yang sangat banyak dijumpai di
Indonesia, tetapi hasil dari proses industri penggergajian kayu kebanyakan menyisakan
limbah padat berupaserbuk gergaji dan serpihan kayu yang terbuang menumpuk di
suatu lokasi tertentu yang dapatmengganggu kondisi lingkungan sekitar, sehingga
diperlukan penanganan terhadap limbah padat hasil penggergajian kayu tersebut.
Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung
komponen pati atau selulosa seperti singkong dan tetes tebu. Etanol umumnya
digunakan dalam industri sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran
minuman keras seperti sake atau gin, dan bahan baku farmasi dan kosmetika. Adapun
pembuatan etanol dari serbuk kayu langkah – langkahnya yaitu :
A. Bahan
Serbuk gergaji kayu. Untuk kadar selulosa 48,89%, kadar lignin 28,90%, kadar
abu 2,09%, kadar air 6,02%, dan kadar pentosan 14,10%.
B. Pelaksanaan
Penyiapan Pati Serbuk Kayu
a) Pulping. Serbuk kayu dimasukkan dalam digerter dengan penambahan NaOH
sebanyak 15% dari berat umpan dengan penambahan air sampai serbuk kayu
terendam semua selama ± 4 jam agar tidak ada lagi kadar lignin pada serbuk kayu
yang akan dihidrolisa.
b) Pengeringan. Serbuk kayu dikeringkan dengan cara dimasukkan dalam inkubator
pada temperatur 100oC sampai kering. Serbuk kayu dibuat kering bertujuan agar
lebih awet dan menghilangkan kandungan airnya. Setelah itu didinginkan.
c) Penggilingan. Serbuk kayu kering digiling dengan mesin penggiling (Grinder)
sehingga menjadi serbuk halus. Kemudian ditimbang sebanyak 200 g.
Proses Pembuatan Glukosa (Hidrolisis)
Memasukkan limbah kayu (serbuk kayu) dengan berat 200g dan asam klorida
5% sebanyak 400 ml ke dalam labu leher tiga pada suhu 100° C dengan tekanan
atmosferik selama 3 jam. Lalu didinginkan, selanjutnya ditiris dan dianalisis kadar
glukosanya, kemudian glukosa (cairannya) digunakan untuk proses selanjutnya.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses hidrolisis adalah waktu,
suhu,kecepatan pengadukan dan katalis yang digunakan.
Persamaan reaksi hidrolisis :
HCl
C6H10O5 + H2O C6H12O6
(selulosa) (air) T=1000C, t=3jam (glukosa)
Proses Fermentasi
Larutan glukosa dari labu leher tiga diambil dimasukkan ke dalam Beaker Glass.
Glukosa sebanyak 300 ml dari glukosa hasil hidrolisis tersebut ditambahkan Ca(OH)2
sebanyak 2 %, diberi Zymomonas mobilis sebanyak 5% dan ditambahkan 0,5% Urea,
1% NPK dan pengkayaan sukrosa 15%, 20% dan 30%. Kemudian masukkan kedalam
fermentor dengan variabel 25oC, 30oC dan 35oC. Fermentasi dilakukan selama 7 hari.
Perlakuan yang sama dilakukan dengan perbandingan berat serbuk kayu dan
Zymomonas mobilis.
Zymomonas mobilis
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2
(glukosa) T=300C, pH=4 (etanol) (karbondioksida)
Proses Destilasi Menggunakan Gelombang Mikro
Untuk memisahkan alkohol dari hasil fermentasi dapat dilakukan dengan
destilasi. Destilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses
ini dilakukan untuk mengambil alkohol dari hasil fermentasi.
Destilasi dapat dilakukan pada suhu 80°C, karena titik alkohol 78°C. sedangkan
titik didih air 1000C. Pada suhu 80°C, etanol sudah menguap, sedangkan air tidak
menguap. Uap etanol dialirkan ke distilator. Bioetanol akan keluar dari pipa
pengeluaran distilator. Distilasi pertama biasanya kadar etanol masih di bawah 95 %.
Gelombang mikro atau mikrogelombang (microwave) adalah gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu
diatas 3GHz (3×109 Hz). Sebenarnya gelombang ini merupakan gelombang radio,
tetapi panjang gelombangnya lebih kecil dari gelombang radio biasa. Panjang
gelombangnya termasuk ultra-short (sangat pendek) sehingga disebut juga mikro.
Proses Dehidrasi
Proses dehidrasi merupakan proses untuk menghilangkan kadar air sampai
kadar etanol menjadi 99,5%. Proses dehidrasi ini ada tiga macam yaitu proses
azeotropic distillation, molecular sieve dan membran pervoration. Konsentrasi
maksimum etanol yang dapat diperoleh dengan cara destilasi biasa adalah 96%. Etanol
anhidrat (99,5%-100%) dapat diperoleh dengan menggunakan metode destilasi
azeotrop menggunakan benzene dan membran pervoration (Waller, J.C., dkk. 1981).
Pengeringan etanol dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara-cara
pengeringan etanol yang ada adalah antara lain pengeringan menggunakan kapur
(CaO), garam, benzene dan penggunaan ”molecular sieve”.
”Molecular sieve” adalah suatu bahan yang memiliki pori-pori kecil dengan
ukuran yang tepat dan seragam yang digunakan sebagai absorben cairan dan gas.
Bahan ini dapat menyerap air hingga 20% dari berat bahan itu sendiri. Bahan-bahan
yang termasuk ”molecular sieve” antara lain silika gel.