Tutorial Klinik Bedah Urologi - batu buli.docx

11
A. DEFINISI Batu buli-buli disebut juga batu vesika, vesical calculi, vesikal stone, bladder stonr. Batu buli-buli atau vesikolithiasis adalah batu yang terbentuk dari Kristal yang berasal dari material mineral dan protein yang terdapat pada urin dan menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri. Batu saluran kemih pada dasarnya dapat terbentuk pada setiap bagian tetapi lebih banyak pada saluran penampung terakhir. Pada orang dewasa batu saluran kemih banyak mengenai system bagian atas sedang pada anak-anak sering pada sistem bagian bawah. Di negara berkembang batu buli-buli terbanyak ditemukan pada anak laki-laki pre pubertas. Komponen yang terbanyak penyusun batu buli-buli adalah garam kalsium. Pada awalnya merupakan bentuk yang sebesar biji paia tapi kemudian dapat berkembang menjadi ukuran yang lebih besar. Kadang kala juga merupakan batu yang multiple. B. ETIOLOGI

Transcript of Tutorial Klinik Bedah Urologi - batu buli.docx

A. DEFINISIBatu buli-buli disebut juga batu vesika, vesical calculi, vesikal stone, bladder stonr. Batu buli-buli atau vesikolithiasis adalah batu yang terbentuk dari Kristal yang berasal dari material mineral dan protein yang terdapat pada urin dan menghalangi aliran air kemih akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri.Batu saluran kemih pada dasarnya dapat terbentuk pada setiap bagian tetapi lebih banyak pada saluran penampung terakhir. Pada orang dewasa batu saluran kemih banyak mengenai system bagian atas sedang pada anak-anak sering pada sistem bagian bawah. Di negara berkembang batu buli-buli terbanyak ditemukan pada anak laki-laki pre pubertas. Komponen yang terbanyak penyusun batu buli-buli adalah garam kalsium. Pada awalnya merupakan bentuk yang sebesar biji paia tapi kemudian dapat berkembang menjadi ukuran yang lebih besar. Kadang kala juga merupakan batu yang multiple.

B. ETIOLOGIMenurut Smeltzer bahwa batu kandung kemih disebabkan infeksi, statis urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium). Faktor- faktor yang mempengaruhi menurut Soeparman batu kandung kemih (Vesikolitiasis) adalah HiperkalsiuriaSuatu peningkatan kadar kalsium dalam urin yang melebihi 250-300 mg/ 24jam, disebabkan karena hiperkalsiuria idiopatik (meliputi hiperkalsiuria disebabkan masukan tinggi natrium, kalsium dan protein), hiperparatiroidisme primer, sarkoidosis, dan kelebihan vitamin D atau kelebihan kalsium. Hiperkalsiuria disebabkan oleh resorpsi kalsium yang berlebihan dari tulang karena hiperparatiroidism, absorpsi kalsium yang berlebihan dari usus, dan sebagai akibat gangguan resorpsi kalsium di tubulus ginjal. HipositraturiaSuatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih, khususnya sitrat. Sitrat berikatan dengan kalsium di dalam urine sehingga kalsium tidak lagi terikat dengan oksalat maupun fosfat, karenanya merupakan penghambat terjadinya batu tersebut. Kalsium sitrat mudah larut sehingga hancur dan dikeluarkan melalui urin. Hipositraturia disebabkan idiopatik, asidosis tubulus ginjal tipe I (lengkap atau tidak lengkap), minum Asetazolamid, dan diare dan masukan protein tinggi. HiperurikosuriaPeningkatan kadar asam urat dalam air kemih melebihi 850mg/ 24jam yang dapat memacu pembentukan batu kalsium karena masukan diet purin yang berlebih. Penurunan jumlah air kemihDikarenakan masukan cairan yang sedikit. HiperoksalouriaKenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45 mg/hari), kejadian ini disebabkan oleh kelainan usus karena post operasi dan diet kaya oksalat, misalnya the, kopi instant, minuman soft drink, kokoa, sayuran yang berwarna hijau terutama bayam. Batu Asam UratBatu asam urat banyak disebabkan karena pH air kemih rendah, dan hiperurikosuria (primer dan sekunder). Batu StruvitBatu sturvit disebabkan karena infeksi yang sebagian besar karena kuman pemecah urea, sehingga urea menghasilkan suasana basa yang mempermudah mengendapnya magnesium fosfat, ammonium, karbonat. Kuman tersebut diantaranya adalah proteus spp, klebsiellla, enterobacter, pseudomonas dan sthaphylococcus.Kandungan batu kemih kebanyakan terdiri dari : 75 % kalsium. 15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium Amonium Fosfat). 5 % batu asam urat. Sisanya campuran dari beberapa batuFaktor Prediposisi Riwayat pribadi tentang batu kandung kemih dan saluran kemih Usia dan jenis kelamin Kelainan morfologi Pernah mengalami infeksi saluran kemih Makanan yang dapat meningkatkan kalsium dan asam urat Adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih Masukan cairan kurang dibanding pengeluaran Profesi yang banyak duduk Geografi Penggunaan obat antasid, aspirin dosis tinggi dan vitamin D terlalu lama.

C. ANAMNESISBatu yang terjebak di kandung kemih biasanya menyebabkan iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria, jika terjadi obstruksi pada leher kandung kemih menyebabkan retensi urin atau bisa menyebabkan sepsis, kondisi ini lebih serius yang dapat mengancam kehidupan pasien, dapat pula kita lihat tanda seperti mual muntah, gelisah, nyeri dan perut kembung. Batu saluran kemih dapat mengakibatkan kelainan patologik yang menunjukkan gejala dan tanda akut, atau sama sekali tidak ada keluhan dan gejala. Nyeri saat kencing (disuria) hingga stranguri, perasaan tidak enak sewaktu kencing, kencing tiba-tiba terhenti dan menetes disertai dengan nyeri kemudian menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh, nyeri pada saat miksi seringkali dirasakan (referred pain) pada ujung penis, skrotum, perineum, pinggang sampai kaki. bila selanjutnya terjadi infeksi sekunder, selain nyeri, sewaktu miksi juga akan terdapat nyeri menetap suprapubik. Kencing dapat berwarna merah/ ada pusnya.Terkadang saat kencing pasien mengeluarkan batu yang umumnya batu yang dapat dikeluarkan berdiameter 0,5 sampai dengan 1 cm secara spontan. Batu yang berdiameter lebih dari 1 cm biasanya harus diangkat atau dihancurkan sehingga dapat dikeluarkan secara spontan dan saluran urin membaik dan lancar.

D. PEMERIKSAAN FISIK1. Sudut kosto vertebra : bila disertai hidronefrosis dapat menyebabkan nyeri tekan , nyeri ketok, pembesaran ginjal 2. Buli buli : Pada inspeksi dapat didapatkan buli-buli meninjol-cembumg. palpasi biasanya didapatkan nyeri tekan pada suprapubik3. Rectal Toucher : Inspeksi:Anus Warna, Benjolan, Skin Tag, DarahPalpasi:pada batu yang besar dapat teraba adanya batu pada kandung kemih, dan nyeri tekan Tonus Sphincter Ani (TSA) Ampulla Recti Mucosa Recti Nyeri Tekan Handscoon: Darah Faeces

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG PENTINGa. Darah:ureum/kreatinin, elektrolit, Ca, Phospat anorganik. Alkali Phospate, Asam urat, Protein, Hbb. Urin:rutin (Midstream urin) pH lebih dari 7,6 biasanya ditemukan kuman area splitting, organisme dapat berbentuk batu magnesium amonium phosphat, pH yang rendah menyebabkan pengendapan batu asam urat Sedimen : sel darah meningkat (90 %), ditemukan pada penderita dengan batu, bila terjadi infeksi maka sel darah putih akan meningkat Biakan Urin : Untuk mengetahui adanya bakteri yang berkontribusi dalam proses pembentukan batu saluran kemih. Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam untuk melihat apakah terjadi hiperekskresi.

F. IMAGINGa. Foto polosPosisi batu, besar batu, apakah terjadi bendungan atau tidak. BNOtampak opak (90%), lebih baik dilanjutkan dengan UIV untuk mengetahui ada atau tidak kerusakan pada ginjal b. UIVDapat untuk melihat batu di lain tempat, anatomi saluran kencing bagian atas. Pada gangguan fungsi ginjal maka UIV tidak dapat dilakukan, pada keadaan ini dapat dilakukan retrogad pielografi atau dilanjutkan dengan antegrad pielografi tidak memberikan informasi yang memadai.

c. PV (Postvoid) : Mengetahui pengosongan kandung kemihd. USG:Gambaran acustic shadow

e. Pemeriksaan SistografiDilakukan apabila pada anamnesis ditemukan hematuria atau pada pemeriksaan urin ditemukan mikrohematuria. Dapat memberikan gambaran tumor dalam VU atau sumber perdarahan dari atas bila darah datang dari muara ureter, atau batu radiolusen di dalam vesica. Sistokopi:Untuk menegakkan diagnosis batu kandung kemih

G. PENATALAKSANAANa. PelarutanJenis batu yang dapat dilarutkan adalah dari jenis batu asam urat. Batu ini hanya terjadi pada keadaan pH air kemih yang asam (pH 6,2) sehingga dengan pemberian bikarbonas natrikus disertai dengan makanan alkalis, batu asam urat dapat diharapkan larut. Lebih baik bila dibantukan dengan usaha menurunkan kadar asam urat air kemih dan darah dengan bantuan alopurinol.Batu sturvit tidak dapat dilarutkan tetapi dapat dicegah pembesarannya bila diberikan pengobatan dengan pengasaman kemih dan pemberian antiurease.b. Lithotripsi gelombang kejut ekstrakorporealProsedur noninvasif yang digunakan untuk menghancurkan batu tanpa perlukaan. Batu kandung kemih, batu dipecahkan memakai litotriptor secara mekanis melalui sistokop atau dengan memakai gelombang elektrohidrolik atau ultrasonic Litotriptor adalah alat yang digunakan untuk memecahkan batu tersebut, tetapi alat ini hanya dapat memecahkan batu dalam batas ukuran 3 cm ke bawah. Gelombang kejut dialirkan melalui air ke tubuh dan dipusatkan di batu yang akan dipecahkan.Setelah batu itu pecah menjadi bagian yang terkecil seperti pasir, sisa batu tersebut dikeluarkan secara spontanc. VesikolithotomiSuatu tindakan pembedahan untuk mengeluarkan batu dari vesika urinaria dengan membuka vesika urinaria dari anterior. Indikasi operasi batu vesika urinaria yang berukuran 2,5 cm pada orang dewasa dan semua ukuran pada anak-anak. Teknik pembedahannya dengan melakukan insisi kulit dimulai dari atas simfisis pubis sampai di bawah umbilicus. Vesika urinaria dibuka secara median batu dikeluarkan. Kemudian vesika urinaria ditutup dengan meninggalkan kateter uretra dari buli-buli.