Tutorial 2 KD 8
-
Upload
ika-cha-purnamasari -
Category
Documents
-
view
56 -
download
9
Transcript of Tutorial 2 KD 8
1. Jelaskan 4 proses dasar proses pencernaan pada tubuh manusia!
a. Motilitas
Motilitas mengacu pada kontraksi yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan.
Seperti otot polos vaskuler, otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi
dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting utnuk mempertahankan agar
tekanan pada isi saluran pencernaan tetap serta untuk mencegah dinding salurtan pencernaan
melebar secara permanen setelah mengalami peregangan (distensi). Aktivitas tonus terus
menerus tersebut terjadi dua jenis motilitas pencernaan yaitu :
1) Gerkan propulsive (mendorong)
Gerakan propulsive mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan
kecepatan yang berbeda-beda bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap regio pada
saluran pencernaan ; yaitu makanan bergerak maju dalam suatu segmen dengan kekuatan cukuo
bagi setiap segmen tersebut “melaksanakan tugasnya”. Sebagai contoh, transit makanan melalui
esophagus berlangsung cepat karena struktur ini hanya berfungsi sebagai tempat lewat makanan
dari mulut ke lambung. Sebagai perbandingan, di usus halus, tempat utama berlangsungnya
pencernaan dan penyerapan, makanan bergerak sangat lambat sehingga tersedia cukup waktu
untuk penguraian dan penyerapan makanan.
2) Gerakan mencampur.
Gerakan mencampur memiliki dua fungsi : pertama, mencanpur makanan dengan getah
pencernaan, gerakan tersebut membantu pencernaan makanan. Kedua, gerakan tersebut
mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi usus ke semua permukaan
penyerapan saluran pencernaan.
Pergerakan suatu bahan melintas saluran pencernaan sebagian besar terjadi akibat kontraksi otot
polos di dalam dinding organ-organ pencernaan, dengan pengecualian bahwa motilitas di kedua
ujung saluran mulut sampai bagian awal esophagus dan sfingter anus eksternus di akhir
melibatkan aktivitas otot rangka dan bukan otot polos. Dengan demikian, tindakan mengunyah,
menelan dan defekasi memiliki komponen volunter karena otot rangka berada dibawah control
kesadaran, sedangkan motilitas yang dilakukan otot polos dibagian saluran pencernaan lainnya
dikontrol oleh mekanisme involunter yang kompleks.
b. Sekresi
Sekresi adalah pengeluaran produk-produk spesifik (yang sebagian besar disintesis oelh sel yang
bersangkutan) dari sebuah sel, sebagai respon dari stimulasi yang sesuai. Sejumlah getah
pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin.
Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organic spesifik yang penting
dalam proses pencernaan seperti enzim, garam empedu, atau mucus. Sel-sel sekretorik
mengekstraksi dari plasma sejumlah air dan bahan-bahan mentah yang penting untuk
menhasilkan produk sekretorik mereka. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energy,
baik untuk transportasi aktif sebagaian bahan mentah ked a;am sel (sebagaian berdifusi secara
pasif) maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh reticulum endoplasma. Sel-sel eksokrin ini
memiliki banyak mitokondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energy yang diperlukan
dalam proses sekresi. Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena
adanya rangsangan saraf atau hormone yang sesuai. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan
direbasorbsi dalam satu bentuk atau bentuk lain untuk dikembalikan ke darah setelah produk
sekresi tersebut ikut serta dalam proses pencernaan. Kegagalan proses reabsorbsi ini (misalnya
diare atau muntah) menyebabkan gilangnya cairan yang dipinjam dari plasma tersebut.
c. Digesti
Pencernaan mengacu pada proses penguraian makanan dari yang strukturnya kompleks diubah
menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam
sistem pencernaan. Manusia mengonsumsi tiga kategori biokimiawi makanan kaya energy:
karbohidrat, protein dan lemak. Molekul tersebut tidak mampu menembus membrane plasma
utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan kedalam darah atau limfe.
1) Karbohidrat
Bentuk karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida misalnya glukosa, fruktosa, dan
galaktosa yang daaam keadaan normal jumlahnya sangat sedikit dalam makanan. Sebagian
karbohidrat yang dimakan adalah dalam bentuk polisakarida yang terdiri dari rantai-rantai
glukosa yang saling berhubungan. Polisakarida tersebut misalnya tepung kanji yang berasal dari
makanan nabati, daging yang mengandung glikogen (bentuk simpanan glukosa dalam otot),
selulosa yang ditemukan pada dinding tumbuhan yang tidak dapat dicerna oleh getah pencernaan
sehingga membentuk serat yang tidak tercerna atau bulk dalam makanan kita.Kebanyakan
makanan yang kita makan adalah karbohidrat dalam bentuk polisakarida, misalnya tepung kanji ,
daging (glikogen), atau tumbuhan (selulosa) .Bentuk karbohidrat yang paling sederhana adalah
monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Sumber karbohidrat lain adalah
karbohidrat dalam bentuk disakarida termasuk sukrosa(gula pasir; terdiri dari satu molekul
glukosa dan fruktosa), laktosa (gula susu terdiri dari satu molekul glukosa dan galaktosa)
2) Protein
Protein terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang disatyukan oleh ikatan peptide. Melalui
proses pencernaan menjadi konstituen-konstituen monosakarida mereka yaitu asam amino serta
beberapa polipeptida kecil (beberapa asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida), keduanya
merupakan suatu protein yang dapat diserap..
3) Lemak
Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida yaitu lemak netral yang
masing masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Selama
pencernaan, dua molekul asam lemak dilepaskan meninggalkan sebuah mono gliserol. Dengan
demikian, produk akhir pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak, yang
merupakan satuan lemak yang dapat diserap.
Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis (penguraian oleh air) enzimatik. Dengan
menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan ikatan-
ikatan yang menyatukan subunit-subunit moleculer kecil didalam molekul nutrient sehingga
molekul tersebut menjadi bebas. Sub unit - sub unit kecil tersebut semula disatukan untuk
membentuk molekul nutrient melalui proses pengeluaran H2O ditempat-tempat ikatan. Hidrolisis
menggantikan H2O dan membebaskan unit-unit kecil yang dapat diserap tersebut. Enzim –
enzim pencernaan bersifat spesifik terhadap ikatan yang dapat mereka hidrolisis. Sewaktu
bergerak melintasi saluran pencernaan, makanan terpajan berbagai enzim yang masing-masing
menguraikan molekul makanan lebih lanjut. Dengan cara ini, molekul makanan yang besar
diubah menajdi satuan kecil yang dapat diserap melalui cara progresif dan bertahap seiring
dengan bergeraknya isi saluran pencernaan ke depan.
d. Absorbsi
Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus. Melalui proses
penyerapan (absorbsi), satuan-satuan kecil yang dapat diserap yang dihasilkan dari proses
pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam darah atau limfe.
2. Gambarkan 4 proses dasar proses pencernaan di setiap segmen/bagian dari
saluran pencernaan tubuh manusia!
Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan berakhir
sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan melalui proses defekasi.
Makanan masuk melalui rongga oral (mulut). Langkah awal adalah proses mestikasi
(mengunyah). Terjadi proses pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan
yang dilakukan oleh gigi. Tujuan mengunyah adalah (1) menggiling dan memecah makanan; (2)
mencampur makanan dengan air liur; dan (3) merangsang papil pengecap. Ketika merangsang
papil pengecap maka akan menimbulkan sensasi rasa dan secara refleks akan memicu sekresi
saliva. Di dalam saliva terkandung protein air liur seperti amilase, mukus, dan lisozim. Fungsi
saliva dalam proses pencernaan adalah:
1. Memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja enzim amilase.
2. Mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan dengan
adanya mukus sebagai pelumas.
3. Memiliki efek antibakteri oleh lisozim.
4. Pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang pupil pengecap.
5. Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asam yang
dihasilkan bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies.
Selanjutnya adalah proses deglutition (menelan). Menelan dimulai ketika bolus di dorong oleh
lidah menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan yang kemudian
mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan secara refleks akan
mengaktifkan otot-otot yang berperan dalam proses menelan. Tahap menelan dapat dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Tahap orofaring: berlangsung sekitar satu detik. Pada tahap ini bolusdiarahkan ke dalam
esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain yang berhubungan dengan faring.
2. Tahap esofagus: pada tahap ini, pusat menelan memulai gerakan peristaltik primer yang
mendorong bolus menuju lambung. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5-9 detik untuk
mencapai ujung esofagus.
Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung terjadi proses
motilita. Terdapat empat aspek proses motilitas di lambung, yaitu:
1. Pengisian lambung (gastric filling): volume lambung kosong adalah 50 ml sedangkan
lambung dapat mengembang hingga kapasitasnya 1 liter
2. Penyimpanan lambung (gastric storage): pada bagian fundus dan korpus lambung,
makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa adanya pencampuran. Makanan secara
bertahap akan disalurkan dari korpus ke antrum.
3. Pencampuran lambung (gastric mixing): kontraksi peristaltik yang kuat merupakan
penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Dengan
gerakan retropulsi menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombang peristaltik
di antrum akan mendorong kimus menuju sfingter pilorus.
4. Pengosongan lambung (gastric emptying): kontraksi peristaltik antrum menyebabkan
juga gaya pendorong untuk mengosongkan lambung.
Selain melaksanakan proses motilitas, lambung juga mensekresi getah lambung. Beberapa sekret
lambung diantaranya:
HCL: sel-sel partikel secara aktif mengeluarkan HCL ke dalam lumen lambung. Fungsi
HCL dalam proses pencernaan adalah (1) mengaktifkan prekusor enzim pepsinogen menjadi
pepsin dan membentuk lingkungan asam untuk aktivitas pepsin; (2) membantu penguraian serat
otot dan jaringan ikat; (3) bersama dengan lisozim bertugas mematikan mikroorganisme dalam
makanan.
Pepsinogen: pada saat di ekresikan ke dalam lambiung, pepsinogen mengalami
penguraian oleh HCL menjadi bentuk aktif, pepsin. Pepsin berfungsi dalam pencernaan protein
untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptida. Karena fungsinya memecah protein, maka peptin
dalam lambung harus disimpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif (pepsinogen) agar tidak
mencerna sendiri sel-sel tempat ia terbentuk.
Sekresi mukus: Mukus berfungsi sebagai sawar protektif untuk mengatasi beberapa
cedera pada mukosa lambung.
Faktor intrinsik: faktor intrinsik sangat penting dalam penyerapan vitamin B12. vitamin
B12 penting dalam pembentukan eritrosit. Apabila tidak ada faktor intrinsik, maka vitamin B12
tidak dapat diserap.
Sekresi Gastrin: Di daerah kelenjar pilorus (PGA) lambung terdapat sel G yang
mensekresikan gastrin.
Aliran sekresi getah lambung akan dihentikan secara bertahap seiring dengan mengalirnya
makanan ke dalam usus. Di dalam lambung telah terjadi pencernaan karbohidrat dan mulai tejadi
pencernaan protein. Makanan tidak diserap di lambung. Zat yang diserap di lambung adalah etil
alkohol dan aspirin. Makanan selanjutnya memasuki usus halus. Usus halus merupakan tempat
berlangsungnya pencernaan dan penyerapan. Usus halus di bagi menjadi tiga segmen, yaitu:
Duodenum, Jejenum, dan Ileum
Proses motalitas yang terjadi di dalam usus halus mencakup:
1. Segmentasi: merupakan proses mencampur dan mendorong secara perlahan kimus.
Kontraksi segmental mendorong kimus ke depan dan ke belakang. Kimus akan berjalan ke depan
karena frekuensi segmentasi berkurang seiring dengan panjang usus halus. Kecepatan segmentasi
di duodenum adalah 12 kontraksi/menit, sedangkan kecepatan segmentasi di ileum adalah 9
kontraksi/menit. Segmentasi lebih sering terjadi di bagian awal usus halus daripada di bagian
akhir, maka lebih banyak kimus yang terdorong ke depan daripada ke belakang. Akibatnya,
kimussecara perlahan bergerak maju ke bagian belakang usus halus dan selama proses ini kimus
mengalami proses maju mundur sehingga terjadi pencampuran dan penyerapan yang optimal.
2. Komplek motilitas migratif: jika sebagian makanan sudah diserap maka proses
segmentasi akan berhenti dan digantikan oleh komplek motilitas migratif yang akan “menyapu”
bersih usus diantara waktu makan.
Usus halus mensekresikan 1,5 liter larutan garam dan mukus cair yang disebut sukus enterikus
ke dalam lumen yang fungsinya adalah (1) mukus menghasilkan proteksi dan limbrikasi; (2)
sekresi encer ini menghasilkan H2O untuk ikut serta dalam pencernaan makanan secara
enzimatik. Proses pencernaan di usus halus dilakukan oleh enzim-enzim pankreas. Dalam
keadaan normal, semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar
elektrolit, vitamin, dan air diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan terjadi di
duodenum dan jejenum.
3. Jelaskan fungsi hati, pancreas, dan kantung empedu dalam sistem
pencernaan dan pengaturan nutrisi!
a. Hati.
Hati merupakan kelenjar di dallam tubuh yang terletak dibagian paling atas rongga
abdomen, disebelah tangan dibawah diafragma, dan memiliki berat kurang lebih
1500gr (kira-kira 2,5% orang dewasa).
b. Kantong empedu
Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang terletak
dibawah tangan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran depan
yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3. Kantong empedu
memiliki bagian fundus, leher, dan tiga pembungkus, yaitu senelah luar pembungkus
peritonial, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan sebelah dalam membran
mukosa
c. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dn
memiliki panjang kurang lebih 15 cm.pankreas terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian
kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang letaknya di belakang
lambung dan di depan vetebra lumbalis pertama, serta bagian ekor pankreas yang
merupakan bagian runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa.
4. Jelaskan peran sistem tubuh berikut dalam pengaturan nutrisi tubuh!
a. Sistem saraf
Hubungan antara sistem saraf pusat dengan pengaturan nutrisi adalah pada
mekanisme lapar kenyang. Lapar terjadi karena adanya stiulasi dari suatu faktor lapar
yang akan mengirim impuls tersebut ke pusat lapar di otak, yaitu hipotalamus bagian
lateral. Otak inilah yang akan menimbulkan rasa lapar pada manusia. Setelah tubuh
mendapatkan makanan yang cukup nutrisi, maka akan mengirim impuls ke pusat
kenyang yaitu di nucleus ventromedial hipotalamus kemudian perut merasa puas
sehingga kita berhenti makan.
b. Sistem endrokin
Salah satu hormon endokrin yang terkait dengan pengaturan nutrisi adalah insulin dan
glukagon. Peran insulin dan glukagon dalam metabolisme adalah untuk mengontrol
kadar glukosa dalam darah. Dalam hal itu kaitannya dengan metabolism karbohidrat.
Setiap kali makan karbohidrat (gula), maka kadar glukosa darah akan naik. Sebagai
reaksi, pankreas memproduksi dan melepaskan insulin guna memungkinkan absorpsi
glukosa oleh sel, sehingga kadar glukosa darah turun lagi dan pankreas menurunkan
produksi insulinnya. Dengan demikian kadar glukosa dapat bervariasi antara batas-
batas normal dari 4-8 mmol/liter (72 – 144 mg glukosa/desiliter darah).
c. Sistem musculoskeletal
Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, menyimpan cadangan makanan, memberi
bentuk luar tubuh. Dalam hal ini nutrisi berperan penting untuk beraktivitas. Selain
itu, salah satu sel penyusun tulang adalah Osteoclast yang merupakan sel-sel yang
dapat mengabsorbsi mineral dan matrix tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzym
proteolitik yang memecah matrix menjadi mineral tulang, tulang kalsium fosfat
terlepas kedalam darah.
d. kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah)
Nutrisi yang masuk ke dalam tubuh kita akan bercampur dengan darah dan di alirkan
ke seluruh tubuh. Jantung adalah organ tubuh yang membantu untuk mengalirkan
darah ke seluruh tubuh untuk memberikan oksigen dan nutrisi ke setiap jaringan
tubuh. Darah mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah sepanjang tubuh. Ketika
kerja jantung menurun, maka tubuh akan kekurangan oksigen dan nutrisi dan bias
menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
e. Sistem perkemihan
Sistem perkemihan, contohnya ginjal sangat berperan penting untuk mengeluarkan
berbagai zat sisa metabolik yang toksik dan senyawa-senyawa asing dari tubuh. Zat-
zat sisa ini tidak dapat dikeluarkan dalam bentuk padat; mereka harus disekresikan
dalam bentuk larutan sehingga ginjal harus menghasilkan minimal 500ml urin berisi
zat sisa perharinya.
f. Sistem Pencernaan
Proses pencernaan dan absorbsi berlangsung dengan sangat terkoordinasi dalam
sistem pencernaan. Struktur saluran cerna dan cara kerjanya memungkinkan
pemecahan makanan menjadi unit-unit sangat halus dan pengantaran produknya ke
dalam tubuh. Fungsi utama system pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi
atau nutrien (setelah memodifikasinya), air dan elektrolit dari makanan yang kita
makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang dimakan penting sebagai
sumber energy yang kemudian digunakan oleh sel dalam menghasilkan ATP untuk
menjalankan berbagai aktivitas bergantung energi, misalnya transportasi aktif,
kontraksi sintesis, dan sekresi.
5. Gambarkan hubungan antara berbagai sistem tubuh dalam pengaturan
nutrisi tubuh!
Sistem saraf berperan besar dalam mengatur nafsu makan. Hipotalamus, batang otak,
amygdala, dan korteks prefrontalis merupakan bagian otak pusat selera makan. Terdapat
berbagai faktor kimiawi di dalam darah yang memberi sinyal tentang nutrisi tubuh.
Beberapa pusat saraf di hypothalamus ikut serta dalam pengaturan asupan makanan,
diantaranya:
1. Nukleus lateral hypothalamus berfungsi sebagai pusat makan. Perangsangan akan
mengakibatkan hewan makan dengan rakus(hiperfagia), dan destruksi
mengakibatkan hewan hilangnya nafsu makan dan pengurusan serta pelemahan
tubuh (inanisi), suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan berat badan,
kelemahan otot, dan penurunan metabolism. Bekerja dengan membangkitkan
dorongan motorik untuk mencari makanan.
2. Nukleus Ventromedial hypothalamus berfungsi sebagai pusat kenyang.
Perangsangan bagian ini mengakibatkan kenyang yang penuh hingga afagia, dan
destruksi mengakibatkan hiperfagia bahkan 4 kali normal
3. Nukleus Paraventrikular, jika lesi menimbulkan hiperfagia dan nucleus
dorsomedial yang jika lesi menimbulkan afagia.
4. Nucleus arkuata, tempat berbagai hormone yang dilepaskan saluran pencernaan,
dan jaringan adipose berkumpul untuk mengatur asupan makanan dan keluaran
energy.
Dalam mengatur asupan makanan, hypothalamus menerima sinyal saraf dari:
1. Sinyal dari hormone gastrointestinal
2. Sinyal dari hormone yang dilepaskan oleh jaringan lemak
3. Sinyal dari korteks serebri (penglihatan, penciuman, dan pengecapan)
4. Saluran pencernaan yang memberikan informasi sensorik mengenai isi lambung
5. Sinyal kimia dari zat nutrisi dalam darah (glukosa, asam lemak, dan asam amino)
yang menandakan rasa kenyang (teori
Mengunyah makanan diatur oleh batang otak. Pusat saraf lain diatas hipotalamus seperti
amigdala dan korteks prefontral yang berdekatan dengan hipotalamus berperan dalam
pengaturan nafsu makan. Sebagian Amigdala merupakan bagian nervus olfaktoruius,
lesi destruktif menunjukkan bahwa sebagian amigdala memicu perilaku makan,
sedangkan sebagian lagi menghambat. Beberapa area juga bisa membangkitkan kerja
mekanik proses makan. Pengaruh penting dari destruksi amigdala adalah kebutaan
psikis dalam pemilihan makanan yang menentukan jenis dan kualitas makanan yang
dimakan
Berikut adalah hormon-hormon yang mempunyai kepadatan reseptor yang tinggi
terhadap pusat lapar dan kenyang:
Meningkatkan Nafsu makan Menurunkan nafsu makan
Endorphin
Oreksin A dan Bneuropeptida Y
Asam amino
Galanin
Ghrelin
Kortisol
Leptin
Serotonin
Insulin
Norepinephrin
Kolesistikinin
Alfa MSH
Dalam sistem muskuloskeletal, terdapat beberapa hal terkait pengaturan nutrisi tubuh
1. Otot
Gerak peristaltik yang terjadi pada kerongkongan disebabkan oleh kontraksi otot-otot
yang terjadi secara bergantian pada lapisan otot di kerongkongan yang tersusun secara
melingkar dan memanjang. Kemudian terjadilah gerak bolus di dalam kerongkongan
menuju lambung . Dinding lambung yang disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi
menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada tiga jenis
otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot
menyorong. Pada area rektum dan anus, apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan menutup anus dimana otot spinkter yang
menyusun rektum terbagi menjadi dua yaitu otot polos dan otot lurik
2. Rangka
Terdapat pada mulut dan kerongkongan (terkait pencernaan mekanik makanan)
Dalam sistem kardiovaskuler, di jaringan kardiovaskuler terdapat neuropeptida Y (NPY)
yang memiliki peranan penting dalam menstimulasi nafsu makan, meningkatkan
pengumpulan lemak melalui sekresi insulin dan kortikosteroid, dll. Selain itu, terdapat
distribusi makanan pada aliran darah dalam pengaturan asupan nutrisi. Dalam Sistem
Perkemihan, organ utama dari sistem pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme adalah
ginjal (ren). Bahan yang dibuang tersebut sebagian besar berbentuk ammoniak (NH3) dan
yang lainnya dalam bentuk urine. Ammoniak merupakan hasil sisa dari penguraian asam
amino dan bersifat sangat toksik. Toksisitas NH3 ini dapat dikurangi dengan cara
merubahnya menjadi persenyawaan lain seperti urea, asam urat, atau trimetil oksida
(TMO), atau dengan pengenceran dalam air yang cukup.
6. Isilah table di bawah ini!
Nama
Penyakit/Gan
gguan
Penyebab
penyakit/gangguan
Masalah nutrisi
yang terganggu
Jenis dan prinsip diet
Diabetes
Mellitus
Diabetes merupakan
kelainan metabolik dengan
etiologi multifaktorial
yang ditandai oleh
hiperglikemia kronis dan
memengaruhi metabolisme
karbohidrat, protein, serta
lemak dimana
patofisiologi DM berpusat
pada gangguan sekresi
insulin dan atau gangguan
kerja insulin
. Kekurangan insulin
dan penggunaan
karbohidrat yang
berlebihan
Akhirnya
menyebabkan
- Kadar glukosa
darah yang tinggi
(hiperglikemi)
- Gangguan profil
lipid
DM tipe I/II jenis diet
DM / Diet Seimbang
Dislipidemia peningkatan kadar LDL-
kolestrol dan/atau
trigliserida dalam darah
yang dapat disertai
Kenaikan kadar
kolesterol total,
kolesterol LDL,
Rendah Kolestrol
Lemak Terbatas
(RKLT)
penurunan kadar HDL-
kolesterol
Obesitas Overnutrisi (mengonsumsi
terlalu banyak makanan)
disertai dengan aktivitas
dan olahraga yang sangat
sedikit
Hipertensi Diet rendah kalori
gizi seimbang
Diet rendah
karbohidrat, Diet
Rendah Lemak (RL)
Hipertensi obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya
hidup yang berlebihan.
meningkatkan kadar
kolesterol darah
serta meningkatkan
tekanan darah
Diet rendah garam
(DRG)
Prinsip diet pada
penderita hipertensi
adalah sebagai berikut :
1.
beraneka ragam dan
gizi seimbang.
2.
komposisi makanan
disesuaikan dengan
kondisi penderita.
3.
dibatasi sesuai
dengan kesehatan
penderita dan jenis
makanandalam
daftar diet.
Gagal ginjal Diet Rendah Protein
(DRP)
Diet Rendah Garam
(DRG)
Gagal jantung
kongestif
Biasanya dilakukan
pembatasan natrium
untuk mencegah,
mengatur, dan
mengurangi edema
Diet jantung (DJ)
Sirosis hati Diet Hati
Penyakit
lambung
Diet Lambung
Osteoporosis
Gout penumpukan asam urat
terlalu banyak dalam
tubuh. Asam urat berasal
dari pemecahan zat yang
disebut purinmasalah
nutrisi
Diet rendah purin
Guyton AC and Hall JE. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Alih Bahasa : Irawati
setiawan, LMA Ken Ariata Tengadi, Alex Santoso. Jakarta : EGC
Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC
Kresnawan, T. 2012. Diet rendah protein dan penggunaan protein nabati pada penyakit
ginjal kronik. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/diet_rendah_prot-
nabati.pdf