Tutorial 2 KD 8

21
1.Jelaskan 4 proses dasar proses pencernaan pada tubuh manusia! a. Motilitas Motilitas mengacu pada kontraksi yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan. Seperti otot polos vaskuler, otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting utnuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap serta untuk mencegah dinding salurtan pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami peregangan (distensi). Aktivitas tonus terus menerus tersebut terjadi dua jenis motilitas pencernaan yaitu : 1) Gerkan propulsive (mendorong) Gerakan propulsive mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan kecepatan yang berbeda-beda bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap regio pada saluran pencernaan ; yaitu makanan bergerak maju dalam suatu segmen dengan kekuatan cukuo bagi setiap segmen tersebut “melaksanakan tugasnya”. Sebagai contoh, transit makanan melalui esophagus berlangsung cepat karena struktur ini hanya berfungsi sebagai tempat lewat makanan dari mulut ke lambung. Sebagai perbandingan, di usus halus, tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan, makanan bergerak sangat lambat sehingga tersedia cukup waktu untuk penguraian dan penyerapan makanan. 2) Gerakan mencampur.

Transcript of Tutorial 2 KD 8

Page 1: Tutorial 2 KD 8

1. Jelaskan 4 proses dasar proses pencernaan pada tubuh manusia!

a. Motilitas

Motilitas mengacu pada kontraksi yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan.

Seperti otot polos vaskuler, otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi

dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting utnuk mempertahankan agar

tekanan pada isi saluran pencernaan tetap serta untuk mencegah dinding salurtan pencernaan

melebar secara permanen setelah mengalami peregangan (distensi). Aktivitas tonus terus

menerus tersebut terjadi dua jenis motilitas pencernaan yaitu :

1) Gerkan propulsive (mendorong)

Gerakan propulsive mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan

kecepatan yang berbeda-beda bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap regio pada

saluran pencernaan ; yaitu makanan bergerak maju dalam suatu segmen dengan kekuatan cukuo

bagi setiap segmen tersebut “melaksanakan tugasnya”. Sebagai contoh, transit makanan melalui

esophagus berlangsung cepat karena struktur ini hanya berfungsi sebagai tempat lewat makanan

dari mulut ke lambung. Sebagai perbandingan, di usus halus, tempat utama berlangsungnya

pencernaan dan penyerapan, makanan bergerak sangat lambat sehingga tersedia cukup waktu

untuk penguraian dan penyerapan makanan.

2) Gerakan mencampur.

Gerakan mencampur memiliki dua fungsi : pertama, mencanpur makanan dengan getah

pencernaan, gerakan tersebut membantu pencernaan makanan. Kedua, gerakan tersebut

mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi usus ke semua permukaan

penyerapan saluran pencernaan.

Pergerakan suatu bahan melintas saluran pencernaan sebagian besar terjadi akibat kontraksi otot

polos di dalam dinding organ-organ pencernaan, dengan pengecualian bahwa motilitas di kedua

ujung saluran mulut sampai bagian awal esophagus dan sfingter anus eksternus di akhir

melibatkan aktivitas otot rangka dan bukan otot polos. Dengan demikian, tindakan mengunyah,

menelan dan defekasi memiliki komponen volunter karena otot rangka berada dibawah control

kesadaran, sedangkan motilitas yang dilakukan otot polos dibagian saluran pencernaan lainnya

dikontrol oleh mekanisme involunter yang kompleks.

b. Sekresi

Page 2: Tutorial 2 KD 8

Sekresi adalah pengeluaran produk-produk spesifik (yang sebagian besar disintesis oelh sel yang

bersangkutan) dari sebuah sel, sebagai respon dari stimulasi yang sesuai. Sejumlah getah

pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin.

Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organic spesifik yang penting

dalam proses pencernaan seperti enzim, garam empedu, atau mucus. Sel-sel sekretorik

mengekstraksi dari plasma sejumlah air dan bahan-bahan mentah yang penting untuk

menhasilkan produk sekretorik mereka. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energy,

baik untuk transportasi aktif sebagaian bahan mentah ked a;am sel (sebagaian berdifusi secara

pasif) maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh reticulum endoplasma. Sel-sel eksokrin ini

memiliki banyak mitokondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energy yang diperlukan

dalam proses sekresi. Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena

adanya rangsangan saraf atau hormone yang sesuai. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan

direbasorbsi dalam satu bentuk atau bentuk lain untuk dikembalikan ke darah setelah produk

sekresi tersebut ikut serta dalam proses pencernaan. Kegagalan proses reabsorbsi ini (misalnya

diare atau muntah) menyebabkan gilangnya cairan yang dipinjam dari plasma tersebut.

c. Digesti

Pencernaan mengacu pada proses penguraian makanan dari yang strukturnya kompleks diubah

menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam

sistem pencernaan. Manusia mengonsumsi tiga kategori biokimiawi makanan kaya energy:

karbohidrat, protein dan lemak. Molekul tersebut tidak mampu menembus membrane plasma

utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan kedalam darah atau limfe.

1) Karbohidrat

Bentuk karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida misalnya glukosa, fruktosa, dan

galaktosa yang daaam keadaan normal jumlahnya sangat sedikit dalam makanan. Sebagian

karbohidrat yang dimakan adalah dalam bentuk polisakarida yang terdiri dari rantai-rantai

glukosa yang saling berhubungan. Polisakarida tersebut misalnya tepung kanji yang berasal dari

makanan nabati, daging yang mengandung glikogen (bentuk simpanan glukosa dalam otot),

selulosa yang ditemukan pada dinding tumbuhan yang tidak dapat dicerna oleh getah pencernaan

sehingga membentuk serat yang tidak tercerna atau bulk dalam makanan kita.Kebanyakan

makanan yang kita makan adalah karbohidrat dalam bentuk polisakarida, misalnya tepung kanji ,

daging (glikogen), atau tumbuhan (selulosa) .Bentuk karbohidrat yang paling sederhana adalah

Page 3: Tutorial 2 KD 8

monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Sumber karbohidrat lain adalah

karbohidrat dalam bentuk disakarida termasuk sukrosa(gula pasir; terdiri dari satu molekul

glukosa dan fruktosa), laktosa (gula susu terdiri dari satu molekul glukosa dan galaktosa)

2) Protein

Protein terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang disatyukan oleh ikatan peptide. Melalui

proses pencernaan menjadi konstituen-konstituen monosakarida mereka yaitu asam amino serta

beberapa polipeptida kecil (beberapa asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida), keduanya

merupakan suatu protein yang dapat diserap..

3) Lemak

Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida yaitu lemak netral yang

masing masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Selama

pencernaan, dua molekul asam lemak dilepaskan meninggalkan sebuah mono gliserol. Dengan

demikian, produk akhir pencernaan lemak berupa monogliserida dan asam lemak, yang

merupakan satuan lemak yang dapat diserap.

Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis (penguraian oleh air) enzimatik. Dengan

menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan ikatan-

ikatan yang menyatukan subunit-subunit moleculer kecil didalam molekul nutrient sehingga

molekul tersebut menjadi bebas. Sub unit - sub unit kecil tersebut semula disatukan untuk

membentuk molekul nutrient melalui proses pengeluaran H2O ditempat-tempat ikatan. Hidrolisis

menggantikan H2O dan membebaskan unit-unit kecil yang dapat diserap tersebut. Enzim –

enzim pencernaan bersifat spesifik terhadap ikatan yang dapat mereka hidrolisis. Sewaktu

bergerak melintasi saluran pencernaan, makanan terpajan berbagai enzim yang masing-masing

menguraikan molekul makanan lebih lanjut. Dengan cara ini, molekul makanan yang besar

diubah menajdi satuan kecil yang dapat diserap melalui cara progresif dan bertahap seiring

dengan bergeraknya isi saluran pencernaan ke depan.

d. Absorbsi

Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus. Melalui proses

penyerapan (absorbsi), satuan-satuan kecil yang dapat diserap yang dihasilkan dari proses

pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran

pencernaan ke dalam darah atau limfe.

Page 4: Tutorial 2 KD 8

2. Gambarkan 4 proses dasar proses pencernaan di setiap segmen/bagian dari

saluran pencernaan tubuh manusia!

Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan berakhir

sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan melalui proses defekasi.

Makanan masuk melalui rongga oral (mulut). Langkah awal adalah proses mestikasi

(mengunyah). Terjadi proses pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan

yang dilakukan oleh gigi. Tujuan mengunyah adalah (1) menggiling dan memecah makanan; (2)

mencampur makanan dengan air liur; dan (3) merangsang papil pengecap. Ketika merangsang

papil pengecap maka akan menimbulkan sensasi rasa dan secara refleks akan memicu sekresi

saliva. Di dalam saliva terkandung protein air liur seperti amilase, mukus, dan lisozim. Fungsi

saliva dalam proses pencernaan adalah:

1. Memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja enzim amilase.

2. Mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan dengan

adanya mukus sebagai pelumas.

3. Memiliki efek antibakteri oleh lisozim.

4. Pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang pupil pengecap.

5. Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asam yang

dihasilkan bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies.

Selanjutnya adalah proses deglutition (menelan). Menelan dimulai ketika bolus di dorong oleh

lidah menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan yang kemudian

mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan secara refleks akan

mengaktifkan otot-otot yang berperan dalam proses menelan. Tahap menelan dapat dibagi

menjadi 2, yaitu:

1. Tahap orofaring: berlangsung sekitar satu detik. Pada tahap ini bolusdiarahkan ke dalam

esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain yang berhubungan dengan faring.

2. Tahap esofagus: pada tahap ini, pusat menelan memulai gerakan peristaltik primer yang

mendorong bolus menuju lambung. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5-9 detik untuk

mencapai ujung esofagus.

Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung terjadi proses

motilita. Terdapat empat aspek proses motilitas di lambung, yaitu:

Page 5: Tutorial 2 KD 8

1. Pengisian lambung (gastric filling): volume lambung kosong adalah 50 ml sedangkan

lambung dapat mengembang hingga kapasitasnya 1 liter

2. Penyimpanan lambung (gastric storage): pada bagian fundus dan korpus lambung,

makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa adanya pencampuran. Makanan secara

bertahap akan disalurkan dari korpus ke antrum.

3. Pencampuran lambung (gastric mixing): kontraksi peristaltik yang kuat merupakan

penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Dengan

gerakan retropulsi menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombang peristaltik

di antrum akan mendorong kimus menuju sfingter pilorus.

4. Pengosongan lambung (gastric emptying): kontraksi peristaltik antrum menyebabkan

juga gaya pendorong untuk mengosongkan lambung.

Selain melaksanakan proses motilitas, lambung juga mensekresi getah lambung. Beberapa sekret

lambung diantaranya:

HCL: sel-sel partikel secara aktif mengeluarkan HCL ke dalam lumen lambung. Fungsi

HCL dalam proses pencernaan adalah (1) mengaktifkan prekusor enzim pepsinogen menjadi

pepsin dan membentuk lingkungan asam untuk aktivitas pepsin; (2) membantu penguraian serat

otot dan jaringan ikat; (3) bersama dengan lisozim bertugas mematikan mikroorganisme dalam

makanan.

Pepsinogen: pada saat di ekresikan ke dalam lambiung, pepsinogen mengalami

penguraian oleh HCL menjadi bentuk aktif, pepsin. Pepsin berfungsi dalam pencernaan protein

untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptida. Karena fungsinya memecah protein, maka peptin

dalam lambung harus disimpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif (pepsinogen) agar tidak

mencerna sendiri sel-sel tempat ia terbentuk.

Sekresi mukus: Mukus berfungsi sebagai sawar protektif untuk mengatasi beberapa

cedera pada mukosa lambung.

Faktor intrinsik: faktor intrinsik sangat penting dalam penyerapan vitamin B12. vitamin

B12 penting dalam pembentukan eritrosit. Apabila tidak ada faktor intrinsik, maka vitamin B12

tidak dapat diserap.

Sekresi Gastrin: Di daerah kelenjar pilorus (PGA) lambung terdapat sel G yang

mensekresikan gastrin.

Page 6: Tutorial 2 KD 8

Aliran sekresi getah lambung akan dihentikan secara bertahap seiring dengan mengalirnya

makanan ke dalam usus. Di dalam lambung telah terjadi pencernaan karbohidrat dan mulai tejadi

pencernaan protein. Makanan tidak diserap di lambung. Zat yang diserap di lambung adalah etil

alkohol dan aspirin. Makanan selanjutnya memasuki usus halus. Usus halus merupakan tempat

berlangsungnya pencernaan dan penyerapan. Usus halus di bagi menjadi tiga segmen, yaitu:

Duodenum, Jejenum, dan Ileum

Proses motalitas yang terjadi di dalam usus halus mencakup:

1. Segmentasi: merupakan proses mencampur dan mendorong secara perlahan kimus.

Kontraksi segmental mendorong kimus ke depan dan ke belakang. Kimus akan berjalan ke depan

karena frekuensi segmentasi berkurang seiring dengan panjang usus halus. Kecepatan segmentasi

di duodenum adalah 12 kontraksi/menit, sedangkan kecepatan segmentasi di ileum adalah 9

kontraksi/menit. Segmentasi lebih sering terjadi di bagian awal usus halus daripada di bagian

akhir, maka lebih banyak kimus yang terdorong ke depan daripada ke belakang. Akibatnya,

kimussecara perlahan bergerak maju ke bagian belakang usus halus dan selama proses ini kimus

mengalami proses maju mundur sehingga terjadi pencampuran dan penyerapan yang optimal.

2. Komplek motilitas migratif: jika sebagian makanan sudah diserap maka proses

segmentasi akan berhenti dan digantikan oleh komplek motilitas migratif yang akan “menyapu”

bersih usus diantara waktu makan.

Usus halus mensekresikan 1,5 liter larutan garam dan mukus cair yang disebut sukus enterikus

ke dalam lumen yang fungsinya adalah (1) mukus menghasilkan proteksi dan limbrikasi; (2)

sekresi encer ini menghasilkan H2O untuk ikut serta dalam pencernaan makanan secara

enzimatik. Proses pencernaan di usus halus dilakukan oleh enzim-enzim pankreas. Dalam

keadaan normal, semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar

elektrolit, vitamin, dan air diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan terjadi di

duodenum dan jejenum.

3. Jelaskan fungsi hati, pancreas, dan kantung empedu dalam sistem

pencernaan dan pengaturan nutrisi!

a. Hati.

Hati merupakan kelenjar di dallam tubuh yang terletak dibagian paling atas rongga

abdomen, disebelah tangan dibawah diafragma, dan memiliki berat kurang lebih

1500gr (kira-kira 2,5% orang dewasa).

Page 7: Tutorial 2 KD 8

b.  Kantong empedu

Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang terletak

dibawah tangan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran depan

yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3. Kantong empedu

memiliki bagian fundus, leher, dan tiga pembungkus, yaitu senelah luar pembungkus

peritonial, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan sebelah dalam membran

mukosa

c.  Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar  ludah dn

memiliki panjang kurang lebih 15 cm.pankreas terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian

kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang letaknya di belakang

lambung dan di depan vetebra lumbalis pertama, serta bagian ekor pankreas yang

merupakan bagian runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa.

4. Jelaskan peran sistem tubuh berikut dalam pengaturan nutrisi tubuh!

a. Sistem saraf

Hubungan antara sistem saraf pusat dengan pengaturan nutrisi adalah pada

mekanisme lapar kenyang. Lapar terjadi karena adanya stiulasi dari suatu faktor lapar

yang akan mengirim impuls tersebut ke pusat lapar di otak, yaitu hipotalamus bagian

lateral. Otak inilah yang akan menimbulkan rasa lapar pada manusia. Setelah tubuh

mendapatkan makanan yang cukup nutrisi, maka akan mengirim impuls ke pusat

kenyang yaitu di nucleus ventromedial hipotalamus kemudian perut merasa puas

sehingga kita berhenti makan.

b. Sistem endrokin

Salah satu hormon endokrin yang terkait dengan pengaturan nutrisi adalah insulin dan

glukagon. Peran insulin dan glukagon dalam metabolisme adalah untuk mengontrol

kadar glukosa dalam darah. Dalam hal itu kaitannya dengan metabolism karbohidrat.

Setiap kali makan karbohidrat (gula), maka kadar glukosa darah akan naik. Sebagai

reaksi, pankreas memproduksi dan melepaskan insulin guna memungkinkan absorpsi

glukosa oleh sel, sehingga kadar glukosa darah turun lagi dan pankreas menurunkan

produksi insulinnya. Dengan demikian kadar glukosa dapat bervariasi antara batas-

batas normal dari 4-8 mmol/liter (72 – 144 mg glukosa/desiliter darah).

Page 8: Tutorial 2 KD 8

c. Sistem musculoskeletal

Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, menyimpan cadangan makanan, memberi

bentuk luar tubuh. Dalam hal ini nutrisi berperan penting untuk beraktivitas. Selain

itu, salah satu sel penyusun tulang adalah Osteoclast yang merupakan sel-sel yang

dapat mengabsorbsi mineral dan matrix tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzym

proteolitik yang memecah matrix menjadi mineral tulang, tulang kalsium fosfat

terlepas kedalam darah.

d. kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah)

Nutrisi yang masuk ke dalam tubuh kita akan bercampur dengan darah dan di alirkan

ke seluruh tubuh. Jantung adalah organ tubuh yang membantu untuk mengalirkan

darah ke seluruh tubuh untuk memberikan oksigen dan nutrisi ke setiap jaringan

tubuh. Darah mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah sepanjang tubuh. Ketika

kerja jantung menurun, maka tubuh akan kekurangan oksigen dan nutrisi dan bias

menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

e. Sistem perkemihan

Sistem perkemihan, contohnya ginjal sangat berperan penting untuk mengeluarkan

berbagai zat sisa metabolik yang toksik dan senyawa-senyawa asing dari tubuh. Zat-

zat sisa ini tidak dapat dikeluarkan dalam bentuk padat; mereka harus disekresikan

dalam bentuk larutan sehingga ginjal harus menghasilkan minimal 500ml urin berisi

zat sisa perharinya.

f. Sistem Pencernaan

Proses pencernaan dan absorbsi berlangsung dengan sangat terkoordinasi dalam

sistem pencernaan. Struktur saluran cerna dan cara kerjanya memungkinkan

pemecahan makanan menjadi unit-unit sangat halus dan pengantaran produknya ke

dalam tubuh. Fungsi utama system pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi

atau nutrien (setelah memodifikasinya), air dan elektrolit dari makanan yang kita

makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang dimakan penting sebagai

sumber energy yang kemudian digunakan oleh sel dalam menghasilkan ATP untuk

menjalankan berbagai aktivitas bergantung energi, misalnya transportasi aktif,

kontraksi sintesis, dan sekresi.

Page 9: Tutorial 2 KD 8

5. Gambarkan hubungan antara berbagai sistem tubuh dalam pengaturan

nutrisi tubuh!

Sistem saraf berperan besar dalam mengatur nafsu makan. Hipotalamus, batang otak,

amygdala, dan korteks prefrontalis merupakan bagian otak pusat selera makan. Terdapat

berbagai faktor kimiawi di dalam darah yang memberi sinyal tentang nutrisi tubuh.

Beberapa pusat saraf di hypothalamus ikut serta dalam pengaturan asupan makanan,

diantaranya:

1. Nukleus lateral hypothalamus berfungsi sebagai pusat makan. Perangsangan akan

mengakibatkan hewan  makan dengan rakus(hiperfagia), dan destruksi

mengakibatkan hewan hilangnya nafsu makan dan pengurusan serta pelemahan

tubuh (inanisi), suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan berat badan,

kelemahan otot, dan penurunan metabolism. Bekerja dengan membangkitkan

dorongan motorik untuk mencari makanan.

2. Nukleus Ventromedial hypothalamus berfungsi sebagai pusat kenyang. 

Perangsangan bagian ini mengakibatkan kenyang yang penuh hingga afagia, dan

destruksi mengakibatkan hiperfagia bahkan 4 kali normal

3. Nukleus Paraventrikular, jika lesi menimbulkan hiperfagia dan nucleus

dorsomedial yang jika lesi menimbulkan afagia.

4. Nucleus arkuata, tempat berbagai hormone yang dilepaskan saluran pencernaan,

dan jaringan adipose berkumpul untuk mengatur asupan makanan dan keluaran

energy.

Dalam mengatur asupan makanan, hypothalamus menerima sinyal saraf dari:

1. Sinyal dari hormone gastrointestinal

2. Sinyal dari hormone yang dilepaskan oleh jaringan lemak

3. Sinyal dari korteks serebri (penglihatan, penciuman, dan pengecapan)

4. Saluran pencernaan yang memberikan informasi sensorik mengenai isi lambung

5. Sinyal kimia dari zat nutrisi dalam darah (glukosa, asam lemak, dan asam amino)

yang menandakan rasa kenyang (teori

Mengunyah makanan diatur oleh batang otak. Pusat saraf lain diatas hipotalamus seperti

amigdala dan korteks prefontral yang berdekatan dengan hipotalamus berperan dalam

Page 10: Tutorial 2 KD 8

pengaturan nafsu makan. Sebagian Amigdala merupakan bagian nervus olfaktoruius,

lesi destruktif menunjukkan bahwa sebagian amigdala memicu perilaku makan,

sedangkan sebagian lagi menghambat. Beberapa area juga bisa membangkitkan kerja

mekanik proses makan. Pengaruh penting dari destruksi amigdala adalah kebutaan

psikis dalam pemilihan makanan yang menentukan jenis dan kualitas makanan yang

dimakan

Berikut adalah hormon-hormon yang mempunyai kepadatan reseptor yang tinggi

terhadap pusat lapar dan kenyang:

Meningkatkan Nafsu makan Menurunkan nafsu makan

Endorphin

Oreksin A dan Bneuropeptida Y

Asam amino

Galanin

Ghrelin

Kortisol

Leptin

Serotonin

Insulin

Norepinephrin

Kolesistikinin

Alfa MSH

Dalam sistem muskuloskeletal, terdapat beberapa hal terkait pengaturan nutrisi tubuh

1. Otot

Gerak peristaltik yang terjadi pada kerongkongan disebabkan oleh kontraksi otot-otot

yang terjadi secara bergantian pada lapisan otot di kerongkongan yang tersusun secara

melingkar dan memanjang. Kemudian terjadilah gerak bolus di dalam kerongkongan

menuju lambung . Dinding lambung yang disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi

menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada tiga jenis

otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot

menyorong. Pada area rektum dan anus, apabila feses sudah siap dibuang maka otot

spinkter rectum mengatur pembukaan dan menutup anus dimana otot spinkter yang

menyusun rektum terbagi menjadi dua yaitu otot polos dan otot lurik

2. Rangka

Terdapat pada mulut dan kerongkongan (terkait pencernaan mekanik makanan)

Page 11: Tutorial 2 KD 8

Dalam sistem kardiovaskuler, di jaringan kardiovaskuler terdapat neuropeptida Y (NPY)

yang memiliki peranan penting dalam menstimulasi nafsu makan, meningkatkan

pengumpulan lemak melalui sekresi insulin dan kortikosteroid, dll. Selain itu, terdapat

distribusi makanan pada aliran darah dalam pengaturan asupan nutrisi. Dalam Sistem

Perkemihan, organ utama dari sistem pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme adalah

ginjal (ren). Bahan yang dibuang tersebut sebagian besar berbentuk ammoniak (NH3) dan

yang lainnya dalam bentuk urine. Ammoniak merupakan hasil sisa dari penguraian asam

amino dan bersifat sangat toksik. Toksisitas NH3 ini dapat dikurangi dengan cara

merubahnya menjadi persenyawaan lain seperti urea, asam urat, atau trimetil oksida

(TMO), atau dengan pengenceran dalam air yang cukup.

6. Isilah table di bawah ini!

Nama

Penyakit/Gan

gguan

Penyebab

penyakit/gangguan

Masalah nutrisi

yang terganggu

Jenis dan prinsip diet

Diabetes

Mellitus

Diabetes merupakan

kelainan metabolik dengan

etiologi multifaktorial

yang ditandai oleh

hiperglikemia kronis dan

memengaruhi metabolisme

karbohidrat, protein, serta

lemak dimana

patofisiologi DM berpusat

pada gangguan sekresi

insulin dan atau gangguan

kerja insulin

. Kekurangan insulin

dan penggunaan

karbohidrat yang

berlebihan

Akhirnya

menyebabkan

- Kadar glukosa

darah yang tinggi

(hiperglikemi)

- Gangguan profil

lipid

DM tipe I/II jenis diet

DM / Diet Seimbang

Dislipidemia peningkatan kadar LDL-

kolestrol dan/atau

trigliserida dalam darah

yang dapat disertai

Kenaikan kadar

kolesterol total,

kolesterol LDL,

Rendah Kolestrol

Lemak Terbatas

(RKLT)

Page 12: Tutorial 2 KD 8

penurunan kadar HDL-

kolesterol

Obesitas Overnutrisi (mengonsumsi

terlalu banyak makanan)

disertai dengan aktivitas

dan olahraga yang sangat

sedikit

Hipertensi Diet rendah kalori

gizi seimbang

Diet rendah 

karbohidrat, Diet

Rendah Lemak (RL)

Hipertensi obesitas, serta asupan

kalsium, natrium, dan gaya

hidup yang berlebihan.

meningkatkan kadar

kolesterol darah

serta meningkatkan

tekanan darah

Diet rendah garam

(DRG)

Prinsip diet pada

penderita hipertensi

adalah sebagai berikut :

1.

beraneka ragam dan

gizi seimbang.

2.

komposisi makanan

disesuaikan dengan

kondisi penderita.

3.

dibatasi sesuai

dengan kesehatan

penderita dan jenis

makanandalam

daftar diet.

Gagal ginjal Diet Rendah Protein

(DRP)

Diet Rendah Garam

(DRG)

Page 13: Tutorial 2 KD 8

Gagal jantung

kongestif

Biasanya dilakukan

pembatasan natrium

untuk mencegah,

mengatur, dan

mengurangi edema

Diet jantung (DJ)

Sirosis hati Diet Hati

Penyakit

lambung

Diet Lambung

Osteoporosis

Gout penumpukan asam urat

terlalu banyak dalam

tubuh. Asam urat berasal

dari pemecahan zat yang

disebut purinmasalah

nutrisi

Diet rendah purin

Guyton AC and Hall JE. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Alih Bahasa : Irawati

setiawan, LMA Ken Ariata Tengadi, Alex Santoso. Jakarta : EGC

Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC

Kresnawan, T. 2012. Diet rendah protein dan penggunaan protein nabati pada penyakit

ginjal kronik. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/diet_rendah_prot-

nabati.pdf