Tumor pankreas riedha

14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma, somastatinoma, dan gastrinoma. Gastrinoma adalah tumor pankreas yang mneghasilkan hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam dan ensim”nya sehingga terjadi ulkus peptikum. (www.medicastore.com) Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html ) 2.2 Epidemiologi Insiden kanker pancreas sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu, khususnya diantara orang-orang yang bukan kulit putih. Tumor pancreas menyebabkan kematian terkemuka yang menempati urutan ke empat di Amerika Serikat dan paling sering ditemukan pada usia 60 hingga 70an tahun. Kebiasaan merokok, kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, dan diet tinggi lemak, daging ataupun keduanya memiliki hubungan dengan peningkatan insiden kanker pancreas meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya. Resiko kanker pancreas akan meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasaan merokok. DM, Pankreatitis kronis, dan Pankreatitis herediter juga memiliki kaitan dengan kanker pancreas. Pankreas dapat pula menjadi tempat metastasis dari tumor lain.(Warshaw & Fernandes-del Castillo,1992) 2.3 Etiologi Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian epidemiologic menunjukkan adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa

Transcript of Tumor pankreas riedha

Page 1: Tumor pankreas riedha

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin

pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan

tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın

pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak.

Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar

90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat

kanker pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma,

glukagonoma, somastatinoma, dan gastrinoma.

Gastrinoma adalah tumor pankreas yang mneghasilkan hormon gastrin dalam

jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam

dan ensim”nya sehingga terjadi ulkus peptikum. (www.medicastore.com)

Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang

melapisi saluran pankreas.

(http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html )

2.2 Epidemiologi

Insiden kanker pancreas sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu, khususnya

diantara orang-orang yang bukan kulit putih. Tumor pancreas menyebabkan kematian

terkemuka yang menempati urutan ke empat di Amerika Serikat dan paling sering

ditemukan pada usia 60 hingga 70an tahun. Kebiasaan merokok, kontak dengan zat

kimia industri atau toksin dalam lingkungan, dan diet tinggi lemak, daging ataupun

keduanya memiliki hubungan dengan peningkatan insiden kanker pancreas meskipun

peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas

seluruhnya. Resiko kanker pancreas akan meningkat bersamaan dengan tingginya

kebiasaan merokok. DM, Pankreatitis kronis, dan Pankreatitis herediter juga memiliki

kaitan dengan kanker pancreas. Pankreas dapat pula menjadi tempat metastasis dari

tumor lain.(Warshaw & Fernandes-del Castillo,1992)

2.3 Etiologi

Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian

epidemiologic menunjukkan adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa

Page 2: Tumor pankreas riedha

factor eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien. Etıologi kanker pankreas

merupakan interaksi kompleks antara faktor endogen pasien dan factor lingkungan.

Faktor Eksogen (Lingkungan)

Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker

pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi,

dan zat karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah

merokok.

Factor Endogen (Pasien)

Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas

(pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik.

Faktor Genetik

Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak

diketahui. Sekitar 10% pasien kanker pancreas mempunyai predisposisi

genetik yang diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga

merupakan akumulasi dari banyak kejadian mutasi genetik.

Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki beberapa tumor lainnya yang

berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50% kasus merupakan suatu keganasan.

Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian dari suatu kelainan bawaan yaitu

neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini merupakan sumber yang berasal dari sel-sel

pada kelenjar endokrin yang berlainan seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada

pancreas.

2.4 Patofisiologi

Kanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik

adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%),

lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada

waktu di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat

direseksi biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus tumor sudah besar

(5-6cm), dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga

tidak dapat direkseksi.

Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas,

melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di

jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut,

kanker kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati

dan kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat

Page 3: Tumor pankreas riedha

metastasis ke hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di

kaput pancreas sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi

kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum,

yang dapat menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di

korpus dan kauda, lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.

2.5 Klasifikasi

1. Tumor pada kaput pankreas : Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus

koledokus tempat saluran yang berjalan melalui kaput pankreas untuk bersaru

dengan duktus pankreatikus dan berjalan pada ampula fater ke dalam duodenum.

Obstruksi aliran getah empedu akan menimbulkan gejala ikterus yaitu feses yang

berwarna pekat dan urine yang berwarna gelap.

2. Tumor pulau langerhans pankreas : Pankreas terdiri dari pulau-pulau

langerhans yaitu kumpulan kecil sel-sel yang mengeksresikan produknya

langsung ke dalam darah dan dengan demikian merupakan bagian dari sistem

endokrin. Paling tidak ada 2 tipe tumor sel pulau langerhans yang telah diketahui

yaitu tumor yang meneksrisikan insulin dan tumor yang tidak meningkatkan

sekresi insulin.

3. Tumor ulserogenik : Sebagian tumor pulau langerhans berhubungan dengan

hipersekresi asam lambung yang menimbulkan ulkus pada lambung, duodenum,

dan bahkan jejuneum.Hipersekresi tersebut bisa terjadi begitu hebat sehingga

sekalipun rekseksi parsial lambung sudah dilakukan tapi masih tersisa cukup

banyak asam yang menimbulkan ulserasi lebih lanjut. Apabila terjadi

kecendrungan untuk terjadinya ulkus lambung atau duodenum kemungkinan

adanya tumor ulserugenik.

2.6 Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi adalah :

1. Masalah dengan metabolisme glukosa

Tumor dapat mempengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin

sehingga dapat mendorong permasalahan di metabolisme glukosa, termasuk diabetes.

2. Jaundice

terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian putih

mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu,yaitu semacam

Page 4: Tumor pankreas riedha

pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari. Warna kuning

berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan rasa gatal jika

kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit.

3. Nyeri.

Tumor pankreas yang besar akan menekan lingkungan sekitar saraf, menimbulkan rasa

sakit di punggung atau perut yang terkadang bisa menjadi hebat

4. Metastasis.

Metastasis. Ini adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas.

Pankreas Anda dikelilingi oleh sejumlah organ vital, termasuk juga perut Anda, limpa

kecil, liver, paru-paru dan usus. Karena kanker pankreas jarang terdeteksi pada

stadium awal, kanker ini seringkali menyebar ke organ-organ tersebut atau ke dekat

ujung limpa.

5. Selain itu dapat pula mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan lainnya

seperti: kanker pancreas, DM type 2, kolelitiasis, kolesistitis.

2.7 Gejala Klinis

Rasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring

dengan penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik

karsinoma pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya

memasuki stadium yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat

badan yang cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau

nyeri yang samar-samar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan

ini susah dijlaskan dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa

nyaman tersebut menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah

punggung dan tidak berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita

karsinoma pancreas sering merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia

membungkuk, rasa nyeri tersebut acap kali bertambah parah ketika ia berbaring

terlentang. Ini dapat bersifat progresif dan hebat sehingga memerlukan penggunaan

preparat analgesic narkotik. Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam

harinya. Sel-sel ganas dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk kedalam rongga

peritoneum sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites

umunya terjadi. Suatu tanda yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-

gejala defiisiensi insulin yang terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi

glukosa yang abnormal. Diabetes dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas.

Page 5: Tumor pankreas riedha

Makan sering meningkatkan nyeri epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah

terjadi beberapa minggu sebelum munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan voto

seri gastrointestinal memperlihatkan deformitas organ visera didekat pankreas yang

disebabkan oleh massa pankreas yang terjepit itu.

GEJALA KLINIS :

Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus (kaput

pancreas), anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi

makanan, nyeri disekitar umbilikus dan badan melemah. Pada tumor di korpus

dan kauda penkreas , nyeri terletak di epigastrium. Namun terutama di

hipokondrium kiri dan kadang menjalar ke punggung kiri, serangan hilang timbul.

Timbulnya ikterus akibat adanya duktus koledukus. Kadang juga terjadi

perdarahan pada gastrointestinal. Perdarahan tersebut terjadi karena adanya erosi

duodenum yang disebabkan oleh tumor pancreas, dan dapat juga dikarenakan

adanya steatorea dan gajala dibetes militus.

TANDA KLINIS :

Gizi kurang, pucat, lemah, kulit ikterik (kuning kehujauan), pruritus, hepatomegali,

kandung empedu membesar, masa epigastrium, splenomegali, asites (berarti sudah

terjadi invasi tumor ke peritoneum), tromboplebitis, edema tungkai, cairan asites

bersifat hemoragik.

2.8 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker

pancreas antara lain : dari pengambilan darah yang perlu di perhatikan adalah serum

lipase, amylase dan glikosa darah.kadar limpase lebih sering meningkat bila di

bandingkan serum amylase. Karsinoma di kaput pancreas sering menyebabkan

sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di periksa tes faal hati. Dapat ditemukan

karena kenaikan kadar serum bilirubin, terutama kadar serum bilirubin konugasi

(direk), fosfatase alkali, dan kadar kolesterol.

Pemeriksaan darah rutin umumnya masih dalam batas normal, hanya LED

yang meningkat kalau ditemukan pasien animea, baru terlihat penurunan kadar Hb dan

hematokrit. Petanda tumor CEA (carcinoembryonic antigen) dan Ca 19-9

(Carbohydrate antigenic determinant 19-9), pemeriksaan tinjapada pasien dengan

ikterus akibat bendungan, tinjanya mengandung lemakyang busuk,

gastroduodenografi, duodenografi hipotonis, ultrasonografi, CT (Computed

Tomography), Skintigrafi pancreas, (magnetic resonance imaging) MRI, (Endoscopic

Page 6: Tumor pankreas riedha

Retrograde Cholangio Pancreatico Graphy) ERCP, ultrasonografi endoskopik,

angiografi, (positron emission tomography) PET, bedah laparaskopi dan biopsy.

1.Pemeriksaan USG

2.CT Scan

3.pemindai CT

4.EARCP

5.Pemeriksaan kolangiografi

6.Pemeriksaan angiografi

2.9 Prognosis

Pada penderita tumor pankreas biasanya ditemukan pada saaat terdignosis

stadium lanjut dan tidak dapat direseksi ketika tumor tesebut ditemukan pertama kali

kenyataannya karsinoma pankreas memiliki keberhasilan angka hidup kurang dari 5

tahun paling rendah bila dibandingkan pada 60 lokasi kanker lainnya.

2.10 Terapi atau Tindakan Penanganan

1. Bila nyeri yang bersifat sedang, bisa dikurangi dengan aspirin atau

asetaminofen. Namun apabila nyeri hebat di perut bagian atas bisa dikurangi

dengan posisi membungkuk, menundukkan kepala dan menekuk lutut atau

dengan obat-obatan seperti kodein atau morfin per-oral (melalui mulut). Untuk

70-80% penderita dengan nyeri hebat, bisa dikurangi dengan suntikan

penghambat nyeri pada saraf.

2. Rendahnya kadar enzim pencernaan bisa diobati dengan sediaan enzim per-

oral (melalui mulut). Jika terjadi diabetes (kencing manis), mungkin perlu

diberikan insulin.

2.11 penatalaksanaan

Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin

mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun sering tidak

mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah meluas ketika tumor tersebut

terdiagnosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya di hepar, paru-paru

dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan valiatif. Meskipun

tumor pankreas mungkin resisten terhadap radiasi standar, pasien dapat diterapi

dengan radioterapi dan kemoterapi. Jika pasien mengalami pembedahan terapi radiasi

intraokuratif dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada jaringan

tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain. Terapi radiasi intra okuratif

Page 7: Tumor pankreas riedha

dapat pula mengurangi rasa nyeri. Implantasi interstisia sumber radio aktif juga dapat

dilakukan meskipun angka komplikasinya tinggi. Pemasangan stent bilient yang besar

dan dilakukan secara perkutan atau melalui endokoskopi dapat dilakukan untuk

mengurangi gejalan ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek

preparat pankreas.

Page 8: Tumor pankreas riedha

BAB III

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

3.1 Pengkajian

I. Identitas pasien

II. Status kesehatan

a. Status Kesehatan saat ini

b. Status Kesehatan Masa lalu

c. Riwayat Penyakit Keluarga

d. Diagnosa Medis dan Therapy

III. Pola Kebutuhan Dasar Manusia

1. Pola Nafas

2. Pola Nutrisi (Makanan dan Minuman)

3. Pola Eliminasi

4. Pola Aktivitas dan Latihan

5. Pola Tidur dan Istirahat

6. Pola Berpakaian

7. Pola Rasa Nyaman

8. Pola Kebersihan Diri

9. Pola Rasa Aman

10. Pola Komunikasi (Hubungan dengan orang lain)

11. Pola Beribadah

12. Pola Produktivitas (Fertilisasi, Libido, Menstruasi, Kontrasepsi, dll)

13. Pola Rekreasi

14. Kebutuhan Belajar

IV. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

b. Tanda- tanda Vital

3.2 Diagnosa keperawatan

1) Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreas

2) Gangguan pola napas b/d distensi diafragma

3) Kurang cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih

Page 9: Tumor pankreas riedha

4) Pemenuhan nutrisi dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak

adekuat

5) Intoleransi aktifitas b/d kelemahan

6) Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan

pengobatan

3.3 Rencana keperawatan

No Dx Tujuan Intervensi Rasional

1. Nyeri akut b/d

penekanan

obstruksi

pankreas

ditandai

dengan

distensi pada

abdomen.

Setelah

diberikan

tindakan

keperawata

selama 3x24jam

diharapkan

nyeri berkurang

/ terkontrol

dengan KH:

-TTV normal

-pasien

melaporkan

nyeru hilang

atau terkontrol.

Kaji tanda-tanda adanya

nyeri baik verbal

maupun nonverbal, catat

lokasi, intensitas(skala 0-

10) dan lamanya.

Letakkan pasien dalam

posisi supinasi.

pertahankan bel

pemanggil dan barang

yang sering digunakan

dalam jangkauan yang

mudah

ajarkan teknik relaksasi

(nafas dalam), dan

pengalihan nyeri

(menonton tv, mengajak

mengobrol)

Bermanfaat dalam

mengevaluasi nyeri,

menentukan pilihan

intervensi,

menentukan

efektivitas terapi.

Mencegah hyper

ekstensi .

Membatasi

ketegangan, nyeri

pada daerah

abdomen.

Teknik relakasai

dapat mengalihkan

perhatian pasien

terhadap nyeri.

Page 10: Tumor pankreas riedha

2. Gg. Pola napas

b/d distensi

abdomen

ditandai

dengan tidak

maksimalnya

pola nafas.

setelah

diberikan

tindakan

keperawatan

selama 3 x24

jam diharapkan

pernapasan

pasien normal

dengan KH:

-pasien tidak

mengalami

sesak

Tinggikan posisi kepala

30o

Dorong latihan napas

dalam

Ubah posisi secara

periodik

Berikan oksigen

tambahan

Auskultasi suara nafas,

catat adanya suara ronchi

Mendorong

pengembangan

diafragma / ekspansi

paru optimal &

meminimalkan

tekanan isi abdomen

pada rongga thorak

Meningkatkan

ekspansi paru

Meningkatkan

pengisian udara

seluruh segment paru

Memaksimalkan

sediaan oksigen untuk

pertukaran dan

penurunan kerja

napas

Ronchi merupakan

indikasi adanya

obstruksi atau

smapasme laringea

yang membutuhkan

evaluasi dan

intervensi yang cepat

dan tepat.

Page 11: Tumor pankreas riedha

3 Kurang cairan

dan elektrolit

b/d

pengeluaran

yang berlebih

Ditandai

dengan diare

Setelah

diberikan

asuhan

keperawatan

selama 3 x 24

jam diharapkan

pemenuhan

cairan dan

elektrolit

terpenuhi

dengan KE:

-pasien tidak

mengalami

dehidrasi.

Kaji TTV

Berikan intake cairan

sesuai kebutuhan

Observasi berat badan

dan torgor kulit pasien

TTV bermanfaat

untuk mengetahui

keadaan umum pasien

Memenuhi kebutuhan

cairan lebih cepat

Indikator pisiologi

lanjut dari dehidrasi

dan kurannya nutrisi

4 Pemenuhan

nutrisi dari

kebutuhan

tubuh ditandai

dengan

anoreksia

Setelah

diberikan

tindakan

keperawatan

selama 3x24jam

diharapkan

nutrisi cairan

pasien terpenuhi

dengan KH:

-mual muntah –

diare –

-BB dapat di

pertahankan

Berikan makanan dalam

porsi kecil tapi sering

Anjurkan oral higine 2

kali sehari

Obs. Berat badan &

turgor kulit pasien

Untuk meningkatkan

selera makan pasien

Untuk mengurangi

mual muntah

Indikator fisiologi

lanjut dari dehidrasi

dan kurangnya nutrisi

Page 12: Tumor pankreas riedha

5 Intoleransi

aktivitas b/d

kelemahan

ditandai

dengan

distensi

abdomen

Setelah

diberikan

asuhan

keperawatan

selama 3x24

diharapkan

pasien dapat

beraktivitas

dengan normal

dengan KH:

Pasien tidak

mengeluhkan

adanya

intolerasi

aktifitas

Evaluasi respon pasien

terhadap aktivitas, catat

peningkatan kelelahan &

perubahan TTV

Berikan lingkunag

tenang & batasi

pengunjung. Dorong

penggunaan manajement

stres

Bantu pasien memilih

posisi yang nyaman

untuk istirahat

Menetapkan

kemampuan pasien

beraktivitas

Menurunan stres &

rangsangan

berlebihan,

meningkatkan

istirahat

Pasien mungkin

nyaman dengan

kepala ditinggikan

6 Kurang

pengetahuan

b/d perubahan

status

kesehatan,prog

nosis penyakit

dan cara

pegobatan

ditandai

dengan cemas

Setelah

diberikan askep

selama 3x24

jam diharapkan

pasien mengerti

tentang

penyakit yang

dideritanya

dengan kriteria

hasil pasien

tdak cemas

Berikan informasi

tentang penyakit yang

diderita

Evaluasi tingkat

pengetahuan pasien

tentang penyakitnya

Agar pasien

mengetahui informasi

tentang penyakitnya

Agar kita mengetahui

seberapa pengatahuan

pasien tentang

penyakitnya

3.4 Evaluasi

1) Pola napas normal

2) Nyeri dapat teratasi

3) Kekurangan cairan dan elektrolit teratasi

4) Pasien tidak mengalami malnutrisi

5) Pasien tidak mengeluhkan adanya intolerasi aktifitas

6) Pengetahuan pasien tentang penyktnya bertamabah

Page 13: Tumor pankreas riedha

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin

pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan

tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın

pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak.

Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar

90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat

kanker pankreas).

4.2 SARAN

Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah yang kami

buat dapat bermanfaat bagi pembaca

Page 14: Tumor pankreas riedha

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E., 1999, Rencana Asuhan Kepeawatan: Pedoman untuk Perencanaan

dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, (Edisi 3), Jakarta, EGC.

Mitchell, Richard N., 2008, Buku Saku Dasar Patologis Penyakit, Jakarta , EGC.

Smeltzer, Suzanne C., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, (Edisi 8), Jakarta, EGC.