Tumor pankreas riedha
-
Upload
riedha-poenya -
Category
Documents
-
view
5.035 -
download
13
Transcript of Tumor pankreas riedha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin
pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan
tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın
pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak.
Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar
90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat
kanker pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma,
glukagonoma, somastatinoma, dan gastrinoma.
Gastrinoma adalah tumor pankreas yang mneghasilkan hormon gastrin dalam
jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam
dan ensim”nya sehingga terjadi ulkus peptikum. (www.medicastore.com)
Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang
melapisi saluran pankreas.
(http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html )
2.2 Epidemiologi
Insiden kanker pancreas sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu, khususnya
diantara orang-orang yang bukan kulit putih. Tumor pancreas menyebabkan kematian
terkemuka yang menempati urutan ke empat di Amerika Serikat dan paling sering
ditemukan pada usia 60 hingga 70an tahun. Kebiasaan merokok, kontak dengan zat
kimia industri atau toksin dalam lingkungan, dan diet tinggi lemak, daging ataupun
keduanya memiliki hubungan dengan peningkatan insiden kanker pancreas meskipun
peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas
seluruhnya. Resiko kanker pancreas akan meningkat bersamaan dengan tingginya
kebiasaan merokok. DM, Pankreatitis kronis, dan Pankreatitis herediter juga memiliki
kaitan dengan kanker pancreas. Pankreas dapat pula menjadi tempat metastasis dari
tumor lain.(Warshaw & Fernandes-del Castillo,1992)
2.3 Etiologi
Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian
epidemiologic menunjukkan adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa
factor eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien. Etıologi kanker pankreas
merupakan interaksi kompleks antara faktor endogen pasien dan factor lingkungan.
Faktor Eksogen (Lingkungan)
Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker
pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi,
dan zat karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah
merokok.
Factor Endogen (Pasien)
Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas
(pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik.
Faktor Genetik
Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak
diketahui. Sekitar 10% pasien kanker pancreas mempunyai predisposisi
genetik yang diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga
merupakan akumulasi dari banyak kejadian mutasi genetik.
Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki beberapa tumor lainnya yang
berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50% kasus merupakan suatu keganasan.
Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian dari suatu kelainan bawaan yaitu
neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini merupakan sumber yang berasal dari sel-sel
pada kelenjar endokrin yang berlainan seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada
pancreas.
2.4 Patofisiologi
Kanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik
adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%),
lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada
waktu di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat
direseksi biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus tumor sudah besar
(5-6cm), dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga
tidak dapat direkseksi.
Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas,
melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di
jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut,
kanker kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati
dan kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat
metastasis ke hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di
kaput pancreas sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi
kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum,
yang dapat menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di
korpus dan kauda, lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.
2.5 Klasifikasi
1. Tumor pada kaput pankreas : Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus
koledokus tempat saluran yang berjalan melalui kaput pankreas untuk bersaru
dengan duktus pankreatikus dan berjalan pada ampula fater ke dalam duodenum.
Obstruksi aliran getah empedu akan menimbulkan gejala ikterus yaitu feses yang
berwarna pekat dan urine yang berwarna gelap.
2. Tumor pulau langerhans pankreas : Pankreas terdiri dari pulau-pulau
langerhans yaitu kumpulan kecil sel-sel yang mengeksresikan produknya
langsung ke dalam darah dan dengan demikian merupakan bagian dari sistem
endokrin. Paling tidak ada 2 tipe tumor sel pulau langerhans yang telah diketahui
yaitu tumor yang meneksrisikan insulin dan tumor yang tidak meningkatkan
sekresi insulin.
3. Tumor ulserogenik : Sebagian tumor pulau langerhans berhubungan dengan
hipersekresi asam lambung yang menimbulkan ulkus pada lambung, duodenum,
dan bahkan jejuneum.Hipersekresi tersebut bisa terjadi begitu hebat sehingga
sekalipun rekseksi parsial lambung sudah dilakukan tapi masih tersisa cukup
banyak asam yang menimbulkan ulserasi lebih lanjut. Apabila terjadi
kecendrungan untuk terjadinya ulkus lambung atau duodenum kemungkinan
adanya tumor ulserugenik.
2.6 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah :
1. Masalah dengan metabolisme glukosa
Tumor dapat mempengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin
sehingga dapat mendorong permasalahan di metabolisme glukosa, termasuk diabetes.
2. Jaundice
terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian putih
mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu,yaitu semacam
pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari. Warna kuning
berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan rasa gatal jika
kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit.
3. Nyeri.
Tumor pankreas yang besar akan menekan lingkungan sekitar saraf, menimbulkan rasa
sakit di punggung atau perut yang terkadang bisa menjadi hebat
4. Metastasis.
Metastasis. Ini adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas.
Pankreas Anda dikelilingi oleh sejumlah organ vital, termasuk juga perut Anda, limpa
kecil, liver, paru-paru dan usus. Karena kanker pankreas jarang terdeteksi pada
stadium awal, kanker ini seringkali menyebar ke organ-organ tersebut atau ke dekat
ujung limpa.
5. Selain itu dapat pula mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan lainnya
seperti: kanker pancreas, DM type 2, kolelitiasis, kolesistitis.
2.7 Gejala Klinis
Rasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring
dengan penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik
karsinoma pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya
memasuki stadium yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat
badan yang cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau
nyeri yang samar-samar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan
ini susah dijlaskan dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa
nyaman tersebut menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah
punggung dan tidak berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita
karsinoma pancreas sering merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia
membungkuk, rasa nyeri tersebut acap kali bertambah parah ketika ia berbaring
terlentang. Ini dapat bersifat progresif dan hebat sehingga memerlukan penggunaan
preparat analgesic narkotik. Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam
harinya. Sel-sel ganas dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk kedalam rongga
peritoneum sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites
umunya terjadi. Suatu tanda yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-
gejala defiisiensi insulin yang terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi
glukosa yang abnormal. Diabetes dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas.
Makan sering meningkatkan nyeri epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah
terjadi beberapa minggu sebelum munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan voto
seri gastrointestinal memperlihatkan deformitas organ visera didekat pankreas yang
disebabkan oleh massa pankreas yang terjepit itu.
GEJALA KLINIS :
Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus (kaput
pancreas), anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi
makanan, nyeri disekitar umbilikus dan badan melemah. Pada tumor di korpus
dan kauda penkreas , nyeri terletak di epigastrium. Namun terutama di
hipokondrium kiri dan kadang menjalar ke punggung kiri, serangan hilang timbul.
Timbulnya ikterus akibat adanya duktus koledukus. Kadang juga terjadi
perdarahan pada gastrointestinal. Perdarahan tersebut terjadi karena adanya erosi
duodenum yang disebabkan oleh tumor pancreas, dan dapat juga dikarenakan
adanya steatorea dan gajala dibetes militus.
TANDA KLINIS :
Gizi kurang, pucat, lemah, kulit ikterik (kuning kehujauan), pruritus, hepatomegali,
kandung empedu membesar, masa epigastrium, splenomegali, asites (berarti sudah
terjadi invasi tumor ke peritoneum), tromboplebitis, edema tungkai, cairan asites
bersifat hemoragik.
2.8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker
pancreas antara lain : dari pengambilan darah yang perlu di perhatikan adalah serum
lipase, amylase dan glikosa darah.kadar limpase lebih sering meningkat bila di
bandingkan serum amylase. Karsinoma di kaput pancreas sering menyebabkan
sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di periksa tes faal hati. Dapat ditemukan
karena kenaikan kadar serum bilirubin, terutama kadar serum bilirubin konugasi
(direk), fosfatase alkali, dan kadar kolesterol.
Pemeriksaan darah rutin umumnya masih dalam batas normal, hanya LED
yang meningkat kalau ditemukan pasien animea, baru terlihat penurunan kadar Hb dan
hematokrit. Petanda tumor CEA (carcinoembryonic antigen) dan Ca 19-9
(Carbohydrate antigenic determinant 19-9), pemeriksaan tinjapada pasien dengan
ikterus akibat bendungan, tinjanya mengandung lemakyang busuk,
gastroduodenografi, duodenografi hipotonis, ultrasonografi, CT (Computed
Tomography), Skintigrafi pancreas, (magnetic resonance imaging) MRI, (Endoscopic
Retrograde Cholangio Pancreatico Graphy) ERCP, ultrasonografi endoskopik,
angiografi, (positron emission tomography) PET, bedah laparaskopi dan biopsy.
1.Pemeriksaan USG
2.CT Scan
3.pemindai CT
4.EARCP
5.Pemeriksaan kolangiografi
6.Pemeriksaan angiografi
2.9 Prognosis
Pada penderita tumor pankreas biasanya ditemukan pada saaat terdignosis
stadium lanjut dan tidak dapat direseksi ketika tumor tesebut ditemukan pertama kali
kenyataannya karsinoma pankreas memiliki keberhasilan angka hidup kurang dari 5
tahun paling rendah bila dibandingkan pada 60 lokasi kanker lainnya.
2.10 Terapi atau Tindakan Penanganan
1. Bila nyeri yang bersifat sedang, bisa dikurangi dengan aspirin atau
asetaminofen. Namun apabila nyeri hebat di perut bagian atas bisa dikurangi
dengan posisi membungkuk, menundukkan kepala dan menekuk lutut atau
dengan obat-obatan seperti kodein atau morfin per-oral (melalui mulut). Untuk
70-80% penderita dengan nyeri hebat, bisa dikurangi dengan suntikan
penghambat nyeri pada saraf.
2. Rendahnya kadar enzim pencernaan bisa diobati dengan sediaan enzim per-
oral (melalui mulut). Jika terjadi diabetes (kencing manis), mungkin perlu
diberikan insulin.
2.11 penatalaksanaan
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin
mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun sering tidak
mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah meluas ketika tumor tersebut
terdiagnosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya di hepar, paru-paru
dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan valiatif. Meskipun
tumor pankreas mungkin resisten terhadap radiasi standar, pasien dapat diterapi
dengan radioterapi dan kemoterapi. Jika pasien mengalami pembedahan terapi radiasi
intraokuratif dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada jaringan
tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain. Terapi radiasi intra okuratif
dapat pula mengurangi rasa nyeri. Implantasi interstisia sumber radio aktif juga dapat
dilakukan meskipun angka komplikasinya tinggi. Pemasangan stent bilient yang besar
dan dilakukan secara perkutan atau melalui endokoskopi dapat dilakukan untuk
mengurangi gejalan ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek
preparat pankreas.
BAB III
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
3.1 Pengkajian
I. Identitas pasien
II. Status kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
b. Status Kesehatan Masa lalu
c. Riwayat Penyakit Keluarga
d. Diagnosa Medis dan Therapy
III. Pola Kebutuhan Dasar Manusia
1. Pola Nafas
2. Pola Nutrisi (Makanan dan Minuman)
3. Pola Eliminasi
4. Pola Aktivitas dan Latihan
5. Pola Tidur dan Istirahat
6. Pola Berpakaian
7. Pola Rasa Nyaman
8. Pola Kebersihan Diri
9. Pola Rasa Aman
10. Pola Komunikasi (Hubungan dengan orang lain)
11. Pola Beribadah
12. Pola Produktivitas (Fertilisasi, Libido, Menstruasi, Kontrasepsi, dll)
13. Pola Rekreasi
14. Kebutuhan Belajar
IV. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda- tanda Vital
3.2 Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreas
2) Gangguan pola napas b/d distensi diafragma
3) Kurang cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih
4) Pemenuhan nutrisi dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak
adekuat
5) Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
6) Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan
pengobatan
3.3 Rencana keperawatan
No Dx Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut b/d
penekanan
obstruksi
pankreas
ditandai
dengan
distensi pada
abdomen.
Setelah
diberikan
tindakan
keperawata
selama 3x24jam
diharapkan
nyeri berkurang
/ terkontrol
dengan KH:
-TTV normal
-pasien
melaporkan
nyeru hilang
atau terkontrol.
Kaji tanda-tanda adanya
nyeri baik verbal
maupun nonverbal, catat
lokasi, intensitas(skala 0-
10) dan lamanya.
Letakkan pasien dalam
posisi supinasi.
pertahankan bel
pemanggil dan barang
yang sering digunakan
dalam jangkauan yang
mudah
ajarkan teknik relaksasi
(nafas dalam), dan
pengalihan nyeri
(menonton tv, mengajak
mengobrol)
Bermanfaat dalam
mengevaluasi nyeri,
menentukan pilihan
intervensi,
menentukan
efektivitas terapi.
Mencegah hyper
ekstensi .
Membatasi
ketegangan, nyeri
pada daerah
abdomen.
Teknik relakasai
dapat mengalihkan
perhatian pasien
terhadap nyeri.
2. Gg. Pola napas
b/d distensi
abdomen
ditandai
dengan tidak
maksimalnya
pola nafas.
setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama 3 x24
jam diharapkan
pernapasan
pasien normal
dengan KH:
-pasien tidak
mengalami
sesak
Tinggikan posisi kepala
30o
Dorong latihan napas
dalam
Ubah posisi secara
periodik
Berikan oksigen
tambahan
Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara ronchi
Mendorong
pengembangan
diafragma / ekspansi
paru optimal &
meminimalkan
tekanan isi abdomen
pada rongga thorak
Meningkatkan
ekspansi paru
Meningkatkan
pengisian udara
seluruh segment paru
Memaksimalkan
sediaan oksigen untuk
pertukaran dan
penurunan kerja
napas
Ronchi merupakan
indikasi adanya
obstruksi atau
smapasme laringea
yang membutuhkan
evaluasi dan
intervensi yang cepat
dan tepat.
3 Kurang cairan
dan elektrolit
b/d
pengeluaran
yang berlebih
Ditandai
dengan diare
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan
selama 3 x 24
jam diharapkan
pemenuhan
cairan dan
elektrolit
terpenuhi
dengan KE:
-pasien tidak
mengalami
dehidrasi.
Kaji TTV
Berikan intake cairan
sesuai kebutuhan
Observasi berat badan
dan torgor kulit pasien
TTV bermanfaat
untuk mengetahui
keadaan umum pasien
Memenuhi kebutuhan
cairan lebih cepat
Indikator pisiologi
lanjut dari dehidrasi
dan kurannya nutrisi
4 Pemenuhan
nutrisi dari
kebutuhan
tubuh ditandai
dengan
anoreksia
Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan
selama 3x24jam
diharapkan
nutrisi cairan
pasien terpenuhi
dengan KH:
-mual muntah –
diare –
-BB dapat di
pertahankan
Berikan makanan dalam
porsi kecil tapi sering
Anjurkan oral higine 2
kali sehari
Obs. Berat badan &
turgor kulit pasien
Untuk meningkatkan
selera makan pasien
Untuk mengurangi
mual muntah
Indikator fisiologi
lanjut dari dehidrasi
dan kurangnya nutrisi
5 Intoleransi
aktivitas b/d
kelemahan
ditandai
dengan
distensi
abdomen
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan
selama 3x24
diharapkan
pasien dapat
beraktivitas
dengan normal
dengan KH:
Pasien tidak
mengeluhkan
adanya
intolerasi
aktifitas
Evaluasi respon pasien
terhadap aktivitas, catat
peningkatan kelelahan &
perubahan TTV
Berikan lingkunag
tenang & batasi
pengunjung. Dorong
penggunaan manajement
stres
Bantu pasien memilih
posisi yang nyaman
untuk istirahat
Menetapkan
kemampuan pasien
beraktivitas
Menurunan stres &
rangsangan
berlebihan,
meningkatkan
istirahat
Pasien mungkin
nyaman dengan
kepala ditinggikan
6 Kurang
pengetahuan
b/d perubahan
status
kesehatan,prog
nosis penyakit
dan cara
pegobatan
ditandai
dengan cemas
Setelah
diberikan askep
selama 3x24
jam diharapkan
pasien mengerti
tentang
penyakit yang
dideritanya
dengan kriteria
hasil pasien
tdak cemas
Berikan informasi
tentang penyakit yang
diderita
Evaluasi tingkat
pengetahuan pasien
tentang penyakitnya
Agar pasien
mengetahui informasi
tentang penyakitnya
Agar kita mengetahui
seberapa pengatahuan
pasien tentang
penyakitnya
3.4 Evaluasi
1) Pola napas normal
2) Nyeri dapat teratasi
3) Kekurangan cairan dan elektrolit teratasi
4) Pasien tidak mengalami malnutrisi
5) Pasien tidak mengeluhkan adanya intolerasi aktifitas
6) Pengetahuan pasien tentang penyktnya bertamabah
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin
pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan
tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın
pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak.
Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar
90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat
kanker pankreas).
4.2 SARAN
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah yang kami
buat dapat bermanfaat bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E., 1999, Rencana Asuhan Kepeawatan: Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, (Edisi 3), Jakarta, EGC.
Mitchell, Richard N., 2008, Buku Saku Dasar Patologis Penyakit, Jakarta , EGC.
Smeltzer, Suzanne C., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, (Edisi 8), Jakarta, EGC.