Tumor Ginjal

24
PENDAHULUAN Ginjal sebagai suatu organ tubuh yang penting dalam mengalami perubahan histopologis dan gangguan fungsi karena kelainan bawaan (kista ginjal, atrofi ginjal), akibat kelainan respons imun (glumerulonefritis), karena infeksi (pielonefritis, abses ginjal) ataupun terkenan proses keganasan. Tumor ginjal mungkin merupakan tumor ginjal sekunder di mana tumor primernya sering berasal dari tumor paru (20%), Tumor payudara (12 %), lambung (11%) ataupun dari ginjal sisi lain (9%), seperti dilaporkan. Selain dari tumor ganas ginjal metastasis, tumor ganas ginjal yang sering ditemukan pada orang dewasa adalah karsinoma sel ginjal (renal cell carcinoma). Berbeda dari orang dewasa, tumor ginjal ganas pada anak yang banyak di jumpai adalah nefroblastoma (tumor Wilm’s). Di samping tumor deginjal ganas terdapat pula tumor ginjal jinak pada pasien tertentu dan bentuk-bentuk tumor yang mungkin didapatkan adalah adenoma, onkositoma, hamartoma ginjal. 1

description

tumor ginjal

Transcript of Tumor Ginjal

PENDAHULUAN

Ginjal sebagai suatu organ tubuh yang penting dalam mengalami perubahan histopologis dan gangguan fungsi karena kelainan bawaan (kista ginjal, atrofi ginjal), akibat kelainan respons imun (glumerulonefritis), karena infeksi (pielonefritis, abses ginjal) ataupun terkenan proses keganasan.Tumor ginjal mungkin merupakan tumor ginjal sekunder di mana tumor primernya sering berasal dari tumor paru (20%), Tumor payudara (12 %), lambung (11%) ataupun dari ginjal sisi lain (9%), seperti dilaporkan.Selain dari tumor ganas ginjal metastasis, tumor ganas ginjal yang sering ditemukan pada orang dewasa adalah karsinoma sel ginjal (renal cell carcinoma). Berbeda dari orang dewasa, tumor ginjal ganas pada anak yang banyak di jumpai adalah nefroblastoma (tumor Wilms). Di samping tumor deginjal ganas terdapat pula tumor ginjal jinak pada pasien tertentu dan bentuk-bentuk tumor yang mungkin didapatkan adalah adenoma, onkositoma, hamartoma ginjal.

PEMBAHASAN

A. PengertianTumor Ginjal atau nephroblastoma adalah jenis tumor yang sering terjadi pada anak-anak di bawah umur 10 tahun, jarang ditemukan pada orang dewasa. Sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) adalah kanker, sedangkan kista (rongga berisi cairan) atau tumor biasanya jinak. Seperti organ tubuh lainnya, ginjal kadang bisa mengalami kanker. Pada dewasa, jenis kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adenokarsinoma renalis, hipernefroma), yang berasal dari sel-sel yang melapisi tubulus renalis.Tumor ginjal sering disebut juga hipernefroma, carcinoma alveolar, dan clear cell carcinoma.Pada fase awal biasanya asimtomatik, dan baru diketahui sebagai massa abdomen yang teraba setelah dilakukan pemeriksaan fisik yang rutin. Tipe tumor ginjala yang paling sering ditemukan adalah adenocarsinoma renal atau sel renal yang menyebabkan lebih dari 85% dari semua tumor ginjal.Tumor ini dapat melakukan metastase sampai ke paru-paru, tulang, hati, otak dan ginjal yang ain. Seperempat hingga setengah dari bagian pasien tumor ginjal sudah mengalami kelainan metastasik pada saat penyakitnya didiagnostik (brnner & suddart, 2002).B. EtiologiMenurut Muttaqin dan Sari (2011) penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi ada bebrapa factor lingkungan dan genetic yang menjadi predisposisi terbentuknya karsinoma sel ginjal, meliputi hal-hal sebagai berikut :1. Merokok2. Obesitas. Mejadi factor resiko, terutama pada wanita, berat badan yang meningkat memiliki hubungan linier dengan meningkatkan resiko3. Hipertensi. Dikaitkan dengan peningkatan insiden carcinoma sel ginjal4. Penyakit kritis ginjal pada pasien yang menjalani dialysis ginjal jangka panjang. Hal ini predisposisi untuk kanker sel ginjal5. Transplantasi ginjal.

C. Klasifikasi1. Tumor Ganas Ginjala) Karsinoma sel ginjalKarsinoma sel ginjal (renal cell carcinoma) sering juga disebut hipernefroma,karsinoma alveolar,dan clear cell carcinoma.hal ini terjadi akibat perbedaan pendapat para peneliti tentang kelainan histogenesis yang mendasari penyakit ini.Gejala klinis tumor ini sangat bervariasi mulai dari keadaan ringan seperti hematuria asimtomatik sampai keadaan klinis berat terutama setelah ada metastatis ke paru dan tulang.dalam hal ini dapat terjadi keluhan metastatis lebih dominan sedang tumor ginjalnya sendiri hanya memberikan keluhan subyektif yang ringan.Karsinoma sel ginjal yang kecil tetapi sudah menimbulkan metastatis jauh pada beberapa alat tubuh pasien(paru dan tulang) menyebabkan orang kadang-kadang menyebut tumor internist tumor.dari kasus-kasus yang datang yang sesak napasserta hemoptisis atau dengan nyeri dan destruksi tulang karena metastatis tumor,ternyata 30% tumor asalnya adalah karsnoma sel ginjal.2. Tumor jinak ginjala) Adenoma ginjalMerupakan tumor ginjal yang paling sering di temui.Tumor ini adalah tumor sel glandular(kelenjar) di daerah korteks ginjal,terdifernsiasi secara baik dan sukar dibeda-bedakan secara klinis dan histopatologis dari karsnoma sel ginjal stadium awal.banyak klinis menganggap bahwa tumor ini dapat berubah menjadi ganas dan perlu dipantau secara teratus.Jika tumor benar merukan tumor fase awal karsinoma sel ginjal,nefroktomi radikal akan memberikan hasil yang cukup memuaskan.b) Onkositoma GinjalOnkositoma ginjal adalah tumor yang beasal dari onkosit yaitu sel epitel besar dengan granula halus dalam situplasmanyaa dengan sifat sitoplasma eosinofilik.onkositoma dapat terjadi pada berbagai tempat,seperti pada kelenjar ludan,tiroid,dan kelenjar lainnta,Onkositoma terdapat pada 3-5% kasus-kasus dengan tumor ginjal.tumor ini mempunyai kapsul yang baik sekali dan jarang sekali tumor ini mengadakan penetrasi ke kapsul tumor itu.hal ini berbeda sekali dengan karsinoma sel ginjal dengan pseudokapsul yang hampir selalu mengalami penetrasi tumor.c) Hamaroma ginjalHamaroma ginjal atau juga dikenal sebagai Angiomiolipoma adalah tumor jinak ginjal yang sangan jarang ditemui namun mempunyai beberapa petunjuk atau tanda khusus.

D. PatofisiologiTumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula berada di dalam korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Tidak jarang ditemukan kista-kista yang berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan diresorbsi. Tumor tersebut tumbuh dengan cpat di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau enyimpang ke luar renal. Mempunyai gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus yang primitif atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif di kelilingi stroma sel kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor. Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan homogen,lunak dan menyerupai jaringan ikat. Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakana sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal dengan di lakukan palpasi. Munculnya tumor dapat sejak dalam perkembangan embrio dan aka tumbuh dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystic dan perdarahan. Terjadinya hipertensi biasanya terkait iskemik pada renal.

E. Manifestasi KlinikTanda dan gejala menurut Nusalam (2008) yaitu :1. Tumor tanpa disertai gejala dan ditemukan pada pemeriksaan fisik secara teratur. Saat melakukan palpasi ditemukan massa di daerah abdomen2. Lemah, anemia, BB menurun, dan demam akibat efek sistemik kanker ginjal3. Gejala lambat berupa Hematuria dan nyeri pinggul

F. Pemeriksaan Penunjang1. Foto polos abdomen dan Pielografi intravenaFoto polos abdomen dan pielografi intravena ini dapat digunakan untuk memastikan adanya batu saluran kencing yang disertai oleh hidronefrosis.

2. Pemeriksaan UltrasonografiGambaran radiologis pertanda karsinoma sel ginjal didapatkannya massa tanpa internal echo kista sederhana dengan transmisi homogen dan adanya gambaran dinding dibagian posterior.Pemeriksaan CT Scanningdengan cara ini lebih tinggi dan dilaporkan mencapai 98%. Hasil ini akan lebih tinggi dan dilaporkan 98%. Hasil ini akan lebih tinggi lagi jika CT Scan dikerjakan bersamaan dengan media kontras. Dugaan karsinoma sel ginjal ditandai oleh massa hipoekoik di daerah tumor. Dengan media kontras massa ini tampak homogen dengan area hipoekoik yang lebih jelas dari jaringan ginjal sekitarnya.3. Angiografi GinjalAdanya tumor pada pemeriksaan ini ditunjukan oleh adanya neovaskularisasi dan fistula arteriovenase. Dengan arteriografi ginjal dapat diketahui adanya invasi tumor kearah vena kava dan vena renalis.4. Pemeriksaan Radionuclide ImagingPemeriksaan ini menjadi penting untuk pasien yang alergi terhadap bahan kontras sehingga tidak dapat dilakukan pielografi intravena atau CT scanning memakai bahan kontras salah satu keuntungan yang dapat diperoleh adalah dapat dibuat diagnosis metastasis jarak jauh seperti metastasis ke tulang,paru dan otak.biaya pemeriksaan relatif mahal,namun diperlukan dalam upaya penatalaksanaan pasien. Disamping nefrektomi mungkin di perlukan obat obat seperti interferon dan interleukin untuk menekan metastasis.5. Biopsi Aspirasi Jarum HalusPerlu di kerjakan untuk mengetahui diagnosis histopatologis yang terjadi pada seorang pasien yang disangka karsinoma sel ginjal,sekaligus untuk membedakannya dari tumor lain.untuk biopsi aspirasi di perlukan tuntunan ultrasonografi untuk menjamin bahwa jaringan yang di ambil dapat mewakili tumor yang hendak kita tentukan jenisnya dan untuk menghindari bagian bagian lain yang mungkin terdiri dari pemburuh darah.

G. Penatalaksanaan Medik1) NefrektomiTumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal yaitu pengangkatan ginjal beserta kapsula gerota. Beberapa kasus yang sudah dalam stadium lanjut tetapi masih mungkin untuk dilakukan operasi, masih dianjurkan untuk dilakukan nefrektomi paliatif. Pada beberapa tumor yang telah mengalami metastasis, setelah tindakan nefrektomi ini sering didahului dengan embolisasi arteri renalis yang bertujuan untuk memudahkan operasi2) HormonalPenggunaan terapi hormonal belum banyak diketahui hasilnya. Preparat yang dipakai adalah hormone 3) ImunoterapiPemberian imunoterapi dengan memakai interferon atau dikombinasikan dengan interleukin saat ini sedang dicoba di negara-negara maju. Karena harganya sangat mahal dan hasil terapi dengan obat-obatan imunoterapi masih belum jelas, maka pemakaian obat ini masih sangat terbatas.4) Radiasi EksternaRadiasi eksterna tidak banyak member manfaat pada adenokarsinoma ginjal karena tumor ini adalah tumor yang radioresisten.

H. PencegahanPencegahan terhadap ancaman penyakit ini adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Mengkonsumsi makanan yang sehat, yang dapat menurunkan resiko terjadinya tumor ginjal ini. Tidak merokok salah satu yang dapat mengakibatkan terjadinya tumor ginjal

PENYIMPANGAN KDM

ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian

a. Identitas pasien dan identitas penanggung jawab

b. Riwayat kesehatan1) Riwayat kesehatan sekarang Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual, muntah dan diare. Badan panas hanya 1 hari pertama sakit. 2) Riwayat kesehatan dahulu Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau gejala-gejala tumor wilms. 3) Riwayat kesehatan keluarga Apakah ada riwayat keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor sebelumnya.

c. Pemeriksaan Fisik Melakukan pemeriksaan TTV pada klien, melakukan pemeriksaan secara head to toe yang harus diperhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat dan pengukuran tekanan darah pada klien. Tumor dapat memproduksi rennin atau menyebabkan kompresi vaskuler sehingga mengakibatkan hipertensi pada anak.

d. Pemeriksaan kebutuhan Fisik dan Psikososial

1. Pola Nutrisi dan Metabolik. Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air,edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual,muntah,dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia. 2. Pola Eliminasi. Eliminasi urine : gangguan pada glomerulus menyebabkan sisa-sisa metabolisme tidak dapat di ekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus ginjal yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguri, anuria, proteinuria, dan hematuria.

3. Pola Aktivitas dan latihan. Pada klien dengan kelemahan malaise,kelemahan otot dan kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan,klien perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk di mulai bila tekanan darah udah normal selama satu minggu. Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada,penggunaan otot bantu napas, teraba massa, auskultasi terdengar rales, dispnea, ortopnea, dan pasien terlihat lemah ( kelebihan beban sirkulasi sehingga menyebabkan pembesaran jantung ), anemia, dan hipertensi yang di sebabkan oleh spasme pembuluh darah.

4. Pola Tidur dan Istirahat. Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremi, keletihan, kelemahan malaise, keemahan otot dan kehilangan tonus.

5. Pola Kognitif dan Perseptual. Penigkatan ureum darah menyebabkan kuit bersisik kasar dan gatal-gatal karena adanya uremia. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi.

6. Persepsi Diri Klien dan orang tuanya cemas dan takut karena adanya warna urine yang berwarna merah, adanya edema, serta perawatan yang lama.

B. Diagnosa Keperawatan

Pre Operasi

1. Nyeri akut b/d efek fisiologis dari neoplasia2. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan b/d peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake 3. Kecemasan b/d kurangnya pengetahuan orang tua tentang penyakit dan prosedur pembedahan4. Intoleransi aktivitas b/d kurangnya nutrisi tubuh

Post Operasi1. Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan2. Resiko tinggi infeksi b/d adanya luka operasi

C. Rencana KeperawatanPre Operasi

NoDiagnosa KeperawatanRencana Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC)Intervensi (NIC)

1Nyeri akutDefinisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedimikan rupa.

Batasan Karakteristik : Perubahan selera makan Perubahan tekanan darah Perilaku distraksi (mis, berjalan mondar-mandir mencari orang lain, atau aktivitas lain) Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis) Sikap melindungi area nyeri Perubahan posisi untuk menghindari nyeri Dilatasi pupil Melaporkan nyeri secara verbal Gangguan tidur

Faktor Yang Berhubungan :

Agen cedera

NOC : Pain Level, pain control, comfort level

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil :

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal Tidak mengalami gangguan tidurNIC :Pain Management

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan5. Kurangi faktor presipitasi nyeri6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri:9. Tingkatkan istirahat10. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur11. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

2Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan

Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Batasan Karakteristik : Nyeri abdomen Muntah Kejang perut Rasa penuh tiba-tiba setelah makan Diare Rontok rambut yang berlebih Kurang nafsu makan Bising usus berlebih Konjungtiva pucat Denyut nadi lemah Faktor yang berhubungan :

Faktor biologis Faktor ekonomi Ketidakmampuan untuk mencerna makanan Ketidakmampuan menelan makanan Faktor psikologis

NOC: Nutritional status: Adequacy of nutrient Nutritional Status : food and Fluid Intake Weight Control

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.nutrisi kurang dari kebutuhan teratasi, dengan kriteria hasil : Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutris Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelanNICNutrition Management1. Kaji adanya alergi makanan2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien3. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi4. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.5. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori6. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.

3Kecemasan

Batasan karakteristik Perilaku Penurunan produktivitas Gelisah Insomnia Mengekspresikan kekawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup Tampak waspada

Affektif Gelisah.distres Kesedihan yang mendalam Ketakutan Rasa nyeri yang meningkat ketidakberdayaan Khwatir

Simpatik Peningkatan tekanan darah Lemah

Parasimpatik Nyeri abdomen Letih,gangguaan tidur

Kognitif Menyadari gejala fisiologis Kesulitan berkonsentrasi khawatir

Faktor yang berhubungan Perubahan dalam (status ekonomi,lingkungan,status kesehatan,pola interaksi, fungsi peran,status peran) Stres,ancaman kematian

NOCAnxiety self-controlAnxiety levelCoping

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.kecemasan berkurang atau tidak ada lagi, dengan kriteria hasil :

Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas Mengidentifkasi,mengungkapkan dan menunjukan tehnik untuk mengontrool cemas Vital sign dalam batas normalNICAnxiety Reduction (penurunan kecemasan)

1. Gunakan pendekatan yang menyenangkan2. Pahami prespektif pasien terhadap situasi stres3. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut4. Dorong keluarga untuk menemani pasien5. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan6. Indtruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi7. Berikan obat untuk mengurang kecemasan

4Intoleransi aktifitas

Definisi : Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.

Batasan karakteristik : Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas Respon frekwensi jantung abnormal terhadap aktivitas Perubahan EKG yang mencerminkan aretmia Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia Ketidaknyamanan setelah beraktifitas Mentakan merasa lemah dan letih

Faktor yang berhubungan : Tirah Baring atau imobilisasi Kelemahan menyeluruh Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan

NOC : Self Care : ADLs Toleransi aktivitas Konservasi eneergi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil :

Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri Keseimbangan aktivitas dan istirahat

NICActivity Therapy

1. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi dalam merencanakan program terapi yang tepat2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan3. Bantu untuk memilih aktivitas yang konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial4. Bantu untuk mendapatkan alat bantu aktivitas seperti kursi roda5. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktifitas6. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual

Post Operasi

NoDiagnosa KeperawatanRencana Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC)Intervensi (NIC)

1Nyeri

Batasan Karakteristik

Perubahan selera makan Perubahan tekanan darah Perubahan frekuensi jantung Mengekspresikan perilaku (mis., gelisa,merengek,menangis) Sikap melindungi area nyeri Melaporkan nyeri secara verbal Gangguan tidur

Faktor yang berhubunganAgen cedera (mis.,biologis,zat kimia, fisik,psikologis)

NOC: Comfort level Pain control Pain level

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . nyeri pasien berkurang dengan kriteria hasil :

Tidak ada gangguan tidur Tidak ada gangguan konsentrasi Tidak ada gangguan hubungan interpersonal Tidak ada ekspresi menahan nyeri dan ungkapan secara verbal Tidak ada tegangan ototNIC :Pain Manajemen1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas dan faktor presipitasi2. Tingkatkan istirahat dan tidur yang adekuat3. Jelaskan pada pasien penyebab nyeri4. Lakukan tehnik nonfarmakologis (relaksasi, masase punggung)5. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

2Resiko infeksi

Definsi : Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik

Faktor-faktor risiko : Prosedur Infasif Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan Malnutrisi Peningkatan paparan lingkungan patogen Imonusupresi Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi) Penyakit kronik Imunosupresi Malnutrisi Pertahan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltik)NOC : Immune Status Knowledge : Infection control Risk controlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil: Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi Jumlah leukosit dalam batas normal Menunjukkan perilaku hidup sehat Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal

NIC :1. Pertahankan teknik isolasi2. Batasi pengunjung bila perlu3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan4. Berikan terapi antibiotik bila perlu5. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal6. Dorong istirahat7. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep8. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

PENUTUP

A. KesimpulanTumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal adalah organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih seseorang. Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran darah, membuat urin, yang pindah ke kandung kemih dan keluar dari tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal.Diagnosa Keperawatan yang Mungkin MunculPre Operasi

1. Nyeri akut b/d efek fisiologis dari neoplasia2. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan b/d peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake 3. Kecemasan b/d kurangnya pengetahuan orang tua tentang penyakit dan prosedur pembedahan4. Intoleransi aktivitas b/d kurangnya nutrisi tubuh

Post Operasi1. Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan2. Resiko tinggi infeksi b/d adanya luka operasi

B. Saran-SaranBiasakan untuk gaya hidup sehat, karena dengan ini membuat kita terhindar dari berbagai macam penyakit. Kita bisa hidup sehat sehingga kitapun tidak mudah untuk terkena tumor ginjal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 3. Jakarta : EGC2. Suyono Slamet dkk. 2001.Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM JILID II Edisi ketiga. Jakarta : BALAI PENERBIT FKUI3. Nurarif Amin Huda & Kusuma Hardi. 2013. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis NANDA NIC-NOC. Yokyakarta : Media Action4. http://www.academia.edu/8521808/Laporan_Pendahuluan_Pada_Asuhan_Keperawatan_Dengan_Pasien_Tumor_Ginjal?login=&email_was_taken=true&login=&email_was_taken=true&login=&email_was_taken=true5. http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-tumor-ginjal.html

15