Pelatihan Karakteristik dan Deteksi Tumbuh kembang Anak usia ...
Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah
-
Upload
rizky-kiki -
Category
Documents
-
view
112 -
download
3
Transcript of Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah
“TUMBUH KEMBANG ANAK USIA SEKOLAH”
Disusun oleh : Kelompok 5
Nurhayani
Putra wijaya
Rahmat hidayat
Reskiyanto
Ria oktavia
Rina sri astuti
Riyanto
Dosen pembimbing: Ns. Novi Yanti, S. Kep
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG NEGERI
PRODY DIII KEPERAWATAN
PEJANBARU
2010
1
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA SEKOLAH
A. KARAKTERISTIK FISIK
1. Perubahan porporsi
Pertumbuhan tinggi badan +5 cm pertahun, tinggi badan rata-rata 116 cm-150
cm.Penambaha berat badan + 2-4 kg pertahun denga berat ata-rata 21-40 kg.Berat
badan bertambah karena memanjangnya tulang dan terbentuknya jarigan otot. Mampu
berdiri tegak dengan gerakan lebih sempurna.
Proporsi tubuh terlihat lebih langsing dan panjang karena pertumbuhan kaki da
lengan lebih cepat dan lebih pajang daripada pertambahan panjang badan. Pajang badan
aka lebi memanang pada usia 9 tahun. Lingkar pinggang akan tampak mengecl arena
pertambahan tinggi.
Fungsi tubuh lebih baik dan lebih spesifik. Jaringan otot yang sudah terbetuk
menguat tapi masih bias rusak jika overuse. Lingkar kepala mengecil sebagai indicator
kematangan.
2. Perubahan facial :
a. Gigi susu mulai tanggal,memilki 10-11 gigi permanen pada usia 8 tahun dan kira-
kira 26 gigi permane saat usia 12 tahun.
b. Pertumbuhan otak tengkorak lebih melambat.
c. Ugly Ducking Stage: gigi tampak terlalu besar bagi wajah.
3. Kematangan system :
a. Gastrointestinal :
1) Jarang mengalami gangguan.
2) Dapat memepertahankan kadar gula denga baik.
3) Kapasitas lambung meningkat. Dan terjad retensi makanan lebih lama.
b. Eliminasi :
1) Kapsitas vesica urinaria bertambah..
2) Jumlah produksi urine tergantuntg pada suhu, kelemababan, dan intake cairan.
c. Kardiovaskuler:
2
1) Tumbuh paling lambat daripada organ yang lain sehingga apabila jika olah
raga terlallu berat akan mengganggu pertumbuhan.
d. Imunitas:
1) Lebih baik dalam melokalisir infeksi dan memproduksi antigen dan antibody.
e. Muskloskeletal:
1) Proses osifikasi terus terjadi tapi tidak diikuti dengan mineralisasi sehingga
tulan menjadi rapuh (peka terhadap tekanan maupun tarikan ) untuk itu postur
tubuh harus tetap dijaga : contoh tidak membawa beban terlalu berat, tdak
memakai sepatu yang terlalu kecil, dan posisi duduk harus tegak.
B. PERKEMBANGNA MOTORIK KASAR :
1. Pada usia 7-10 tahun
Aktifitas motorik kasar berada diabwah kendali ketrampilan kognitif dan kesadaran
secara bertahap terjadi peningkatan irama, kehalusan dan keanggunan gerakan otot,
mengalami minat dalam penyempurnaan fisik.Kekuatan daya ingat meningkat.
Pada usia 10-12 tahun terjadi peningkatan energy, peningaktan arah, dan kendali
dalam kemampuan fisik.
C. PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS
1. Terjadi peningkatan ketrampilan motork halus karena meningkatnya melinisasi
system saraf.
2. Menunjukkan perbaikan keseimbangan dan koordisani mata dan tangan.
3. Dapat menulis daripada mengucapak kata-kata saat usia 8 tahun.
4. Menunjukan penigkatan kemampuan motorik halus sepeti usia dewasa saat usia 12
tahun
5. Menujukkan peningkatan kemampuan untuk mengungkapkan secara individu dan
ketrampilan khusus seperti menjahit membuat model dan bermain alat musik.
3
D. PREPUBERTAS
1. Tampak tanda-tanda perubahan seks sekunder
2. Perbedaa anak laki-laki dan anak perempua mulai tampak.
3. Mulai terjadi perubahan penyakit yang diderita seperti penyakit dewasa bukan
anak-anak.
Perubahan seks sekunder laki-laki :
1) Skortum dan testis lebih besar.
2) Skortum bewarna merah.
3) Payudara sedikit membesar tetapi aka mengecil kembali setelah beberapa bulan.
4) Muncul rambut halus dan jarang di daerah sekitar pubis.
5) Jika mengalami keterlambatan akan mengganggu konsep diri.
Perubahan seks sekunder perempuan :
1) Mammae lebih lembut dan mulai membengkak.
2) Panggul dan pinggul mulai membesar.
3) Rambut mulai tumbuh di sekitar pubis (8-12 tahun).
4) Sekresi vagina lebih kental dan terjadi perubahan dari sifat basa menjadi asam.
E. TEMPERAMEN
Temperame anak mulai berubah karena pengaruh lingkungan, pengalaman dan
motivasi dari orang sekitarnya. Untuk itu sangat diperlukan peran orang tua dan guru
untuk membentuk tmeperamen anak yang positif.
Kemampuan anak dalam beradaptasi dapat mempengaruhi temperamen anak.
Klasifikasi adaptasi aak :
1) Easy chid : stress inimal.
2) Sloe to warm up children : anak membutuhkan waktu untuk beradapatasi dengan
lingkungannya, suka mencarai-cari alasan untuk menyelesaikan tugasnya. Tipe anak
ini jangan terlalu ditekan Karena adapat menimbulkan masalah menarik diri.
3) Difficult child : Tipe anak ini tidak suka dengan perubahan lingkungan yang tiba-tiba.
4
F. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Anak memiliki kemampuan untuk menghubung-hubungkan kejadian dan tindaka
repersentatif mental secara verbal dan symbol-simbol yang dibantu ole kepercayaan.
Pada tahap ini Piaget menggambarkan:
1) Concrete Operation mulai terjadi pada anak usia 7-11 tahun:
2) Anak memiliki kemampuannya berpikir terada kejadian dan tindakan.
3) Anak daapt menguasai ketrampilan kognitif denga cepat dan dapat menerapkannya
pada saaat berpikir mengenai obyek situasi dan kejadian
Komponen dasar concetrate operasional :
1) Conservation: sesuatu tidak akan muncul dan hilang begitu saja dengan magic.
Sesuatu di lingkungan kita tidak akan berubah karena perubaha letak.komponen ini
meliputi 3 konsep antara lain :
2) Identity : sesuatu tidak ditambah atau dikurangi hanya bentuknya saja yang
berubah. Contohnya ada 2 kue bolu, satu berbentuk kotak dan satu berbentuk bulat.
Disiini anak sudah memahami kedua kue itu sama-sama bolu.
3) Reversibility: sesuatu dapat berubah kembali ke bentuk asalnya, kemampuan
memahami 2 dimensi pada saat yang sama dan memahami perubhaan satu dimensi.
Contohnya usia 5-6 tahun : konservasi angka. Usia 6-7 tahun konservsai massa dan
panjang. Usia 9-10 tahun : konservasi berat. Usia 9-12 tahun konservasi volume.
4) Reciprocity
Ketrampilan klasifikasi :
1) Kemampuan mengelompokkan sesuatu sesuai dengan sifat.
2) Dapat mengatur obyek sesuatu sesuai skala dimensi ukuran berat dan warna.
3) Mulai dapat membagi.
Ketampilan kombinasi :
1) Memiliki keampuan memanipulasi angka.
2) Mempelajari penjumlahan pengurangan dan pembagian.
3) Belajar tentang waktu, hubungan waktu tampat dan orang.
4) Belajar huruf dan memiliki keampuan membaca.
5
Mental operation :
1) Toddler dan preschool hanya dapat mengartikan dan melaksanakan perintah tetapi
tidak bias menceritakan kembali proses ecara verbal. Sedangkan anak usia seklah
sudah dapat mengartikulasi proses tersebut dan mengulang kembali.
2) Setelah melewati masa preschool anak memilki kemampuan konseptual yang lebih
luas.
3) Pemikiran egosentri sudah menghilang dan mulai bisa mlihat dan menerima suatu
hal dari sudut pandang orang lain. Mereka mau menunda sessuatu sampai sampai
mengevaluasi respon lingkungan.
G. PERKEMBANAGAN BAHASA
Anak usia sekolah mulai menguasi berbagai ketrampilan linguistic. Anak usia SD
mulai belajar tentang tata bahasa yang benar dan lebih kompleks sehingga mereka bisa
membenarkan jika ada-ada hal-hal yang salah. Kemmampuan kata-kata juga dimiliki
pada anak usia sekolah termasuk kata sifat, kata keterangan, kata penghhubung, kata
depan dan kata abstrak. Mempunyai kemampuan memakai kalimat majemuk dan
gabungan, Metlinguistik awareness :memiliki kemmapuan untuk berpikir tentang bahasa
dan berpendapat, Mulai mengerti tentang perubahan makna dan bahasa/peribahasa.
H. PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL (Tahap laten)
Karakteristik perkembangan berdasarkan usia :
Pada usia 7 tahun :
Minat seks menrun da kurang eksplorasi, perhatian kepada lawan jenis meningkat
dimulai dari perasaan cinta terhadapa anaklaki-laki atau sebaliknya.
Pada usia 8 tahun :
Perhatian skesual meningakt, suka mengintip, menceritakan lelucon cabul,
ingnmenambah informasi seksual tentang kelahiran dan hubungan seksual da anak
perempuan mengalami peningkata perhatian tentang menstruasi.
6
Pada usia 9 tahun
Lebih suka berdiskusi degna teman sebaya tentang topic seksual, memisahkan
jenis kelamin dalam permainan aktifitas.
Pada usia 10 tahun :
Minat terhaadp tubuh dan penampilan meningkat, banyak anak mulai
berkencan dan berhubunga denga lawa jenis dalam aktifitas kelompok.
Pada usia 11-13 tahun :
Khawatir tentenag penampilannya, tekaann social agar tetap langsinga dan menarik
merupakan sumber stress.
1. Krisis perkembangan membuktikan makin banyaknya laporan tentang masalah
seksual pra emaja yang dimulai usia 10 tahun.
2. Mekanisme koping yang umum dimiliki anak : mengigit kuku, ketergantungan
ketrampilan, pemecahan permasalahan bertambah, humor, fantasi, dan identifikasi.
3. Adanya rasa bersalah dengan konsekuensi emosi berkaitan dengan seks play
tergantung pada bagaimana pendangan orang tua tehadap perilaku tersebut (Lavine
1992).
4. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pendidikan anak tentang aturan dan orma
dalam mempengaruhi perilkau spesifik kelamin pendidikan seksual : Pertanyaan anak
harus segara dijawa denga jujur sesuai tingkat pemahaman anak.
5. Saat yang tepat untuk pnedidk kesehatan dan sebaikknya diberikan sesai dengan
pengalaman hidup.p masaih lebih nyaman bila antar laki-laki dan perempuan dipisah
saat bermain.
6. Informasi tentang kematangan jenis kelamin sebaiknya diberikan lebih konkrit karena
sangat bermanfaat jika menstruasi tiba di dalam kelas.
7. Keingintahuan anak tentang perbedaan laki-laki dan perempuan terjadi pada usia ini
7
Peran perawat dalam pendidikan seskual :
1. Mengkaji pengetahuan orang tua tentang seksualitas.
2. Memberikan informasi kepada keluarga dan anak sebagai orang yang salah mengerti
tentang seksualitas, termasuk kebiasaan dan konsep yang salah mengenai seks dan
proses reproduksi.
3. Menginformasikan perilaku seks normal dan keingintahuan anak tentang seks sebagai
bagian dari informasi perkembangan.
4. Mengirim informasi tentang perilaku seks yang abnormal dan cara mengatasinya.
I. PERKEMBANGAN SOSIAL
Anak meras nyaman bila bersama orang tua dan keluarga, meras lebih percaya diri,
emosi berkurang dan lebih dapat melihat segala sesuatu secara realistik. Energinya
banyak digunakan untuk mengeksplorais lingkungan dan keluarganya untuk
meningkatkan hubungan interpersonal, untuk meningkatkan pemahamannya dan
memuaskan keingintahuan tentang dunia.
Pengaruh teman sebaya dapat mendorong mereka untuk lebih mandiri. Dorongan dari
peer group memberikan rasa man pada mereka untuk mendukung perkembangan
mandirinya.
Perbedaan jenis kelamin, kemaskulinan dan kefemininan mulai berperan dalam
hubungan sosial. Anak laki-laki bermain dngan anak laki-laki . Anak perembpuan
bermain dengan anak perempuan. Pada akhir usia sekolah perbedaan itu semakin nyata.
Hubungan sosial dan bekerja sama.
J. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (INDUSTRI Vs INISIATIF )
Middle childhood merupakan periode laten dimana merupakan masa tenang antara
fase oedipal dengan fae erotism pada ermaja. Sense of insutry dapat berkemang bila
didukaung motivasi dari dalam dan luar.
Instrinsik :
Berhubungan dnegna peningkatan kemampuan anak dalam menguassai ketrampilan-
ketrampilan baru dan dapat menerima tanggung jawab baru. Anak akan merasa puas bila
mengeksplorasi dan memanipulasi lingkungan dan teman-temnnya.
8
Ekstrinsik :
Reinforcement positif, nilai bagus, hadiah\-hadiah dan stimulus-stimulus.
Peran orang tua seharusnya :
1. Tidak terlalu emnuntut terlalu banyak kepada anak .
2. Memahami kegagalan anak.
3. Jngan membanding-bandingkan anak satu dengna nak yang lain.
4. Anak mulai dapat bekerja sanma dengan orang lain.
5. Anak mulai menyukai pencpaian yang nyata.
6. Jika anak dapat mengetahui tugas-tuganya dan mampu menyelesaikan dengna baik
sesuai kemampuan berarti anak tersebut sudah memiliki sense of industry dan
accomplishment.
K. PERKEMBANGAN MORAL (TAHAP KONVENSIONAL)
1. Anak mengalami perubahan dari egosentris ke pola berpikir logis.
2. Mulai mengalami perkembangan nurani dan standar moral.
3. Pengertian moralitas anak ditentukan oleh aturan-aturan dn tat tertib dari luar.
4. Anak usia ini bernggapan bahwa standar perilaku dari peraturan.Peraturan dianggap
sebagai suatu yang pasti, yang membatasi keadaan dan tidak memerlukan alasa
penjelasan.
5. Hubungan dan kontak sosial anak dengan figure otoritas mempengaruhi pengertian
benar salah.
6. Koping sehubungan dengan tumbuh kembang normal.
7. Pengalaman sekolah.
8. Koping terhadap stress.
9. Sumber stres adlaah :
Pada usia 6 tahun :
1. Harapan orang tua dan guru yang terlalu tinggi.
2. Hari pertama masuk sekolah.
3. Persaingan .
9
4. Rasa malu.
5. Agresif.
6. Menggoda cemburu dan ketakutan.
Pada usia 7 tahun :
Tuntutan kepribadian, oraganisasi, idola, persahabatan.
Usia 8 tahun :
1. Kritikan terhdapa diri
2. Kekuasaan orang tua.
3. Keseoian.
Usia 9 tahun :
1. Pemberontakan
2. Lawan jenis kelamin.
3. Permainan jujur dan kesopanan.
Usia 10-12 tahun :
1. Kematangan seks, masalah seks yang menekan.
2. Ukuran TB dan BB
3. Rasa malu.
4. Konsep diri.
Tanda-tanda stres pada anak :
1. Nyeri lambung dan sakit kepala.
2. Masalah tidur .
3. Bed wetting.
4. Perubahan pla makn.
5. Agresif.
6. Malas berpartisipasi.
10
Teknik mengurngi stress pada anak :
1. Teknik relaksasi (nafas dalam, progresive relaksasi, positif imagery)
2. Identifikasi masalah.
3. Eksplorasi alternatif kegiatan.
4. Menilai secara konsekuen
11