Tugas Zoonosis - q Fever

9
TUGAS ZOONOSIS “Q FEVER” Oleh George M do Hage Thedyastri Pandie Yustinus Wuhan Robinson Dimu Umbu Praimajangga Nur Azhril Yudha FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG NTT 2013

description

kjasnoqk

Transcript of Tugas Zoonosis - q Fever

Page 1: Tugas Zoonosis - q Fever

TUGAS ZOONOSIS

“Q FEVER”

Oleh

George M do Hage

Thedyastri Pandie

Yustinus Wuhan

Robinson Dimu

Umbu Praimajangga

Nur Azhril Yudha

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG – NTT

2013

Page 2: Tugas Zoonosis - q Fever

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Q fever adalah penyakit yang disebabkan oleh ricketrssia, serangan penyakit ini

ditandai oleh demam, nyeri kepala, dan myalgia pada manusia. Penyakit ini tersebar luar

diseluruh dunia, secara epidemiologi penyakit ini berawal mula diaustralia, penyakit ini

banyak ditemukan di daerah industry peternakan di Quessland, pekerja pada rumah

pemotongan hewan (abattoir) dan pekerja peternakan memiliki resiko tinggi tertular

penyakit ini. (Soeharno, 2002)

Sedangan di Indonesia, survey serologic yang dilakukan terhadap kedua profesi

diatas dimulai dari aceh, Sumatra barat, Bengkulu, jawa barat, jawa tengah, bali, nusa

tenggara timur (NTT), Sulawesi tengah sampai Sulawesi tenggara menggambarkan

prevalensi Q Fever bervariasi dari 7% (Sumatra barat) sampai 59% (NTT), dengan rata rata

25%. Sedangkan pada hewan penyakit ini bersifat subklinik. (Soeharno, 2002)

b. Tujuan

Untuk memperdalam informasi mengenai Q Fever terhadap mahasiswa kedokteran

hewan, terkhususnya baik pada hewan ataupun manusia yang mencakup etiologi, gejala

klinis, sumber penularan, cara penularan, diagnosis, cara pengobatan serta pengendalian

dalam penyakit tersebut.

Page 3: Tugas Zoonosis - q Fever

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gamma Proteobacteria

Order : Legionellales

Family : Coxiellaceae

Genus : Coxiella

Species : C. burnetii

Sumber : www.vetnext.com

Demam Q atau Query fever disebabkan oleh mikroorganisme yaitu bakteri Coxiella

burnetii (Rickettsia burnetii atau Rickettsia diaporica) yang ditemukan oleh Frank Mc

Lane. Bakteri ini diduga pertama kali ditemukan di daerah Queensland, maka digunakan

nama “Q” dari kota Queensland tersebut. Pernah juga disebut “demam X” karena sulit

untuk dideterminasi. Bakteri ini pernah digunakan sebagai senjata kimia dalam

bioterorisme, sebab bakteri ini dapat tahan terhadap panas dan zat-zat kima lawannya,

selain itu juga dapat tertular lewat saluran pernapasan sehingga mudah menjangkiti

Page 4: Tugas Zoonosis - q Fever

mahkluk hidup termasuk manusia dan hewan. Demam Q adalah penyakit zoonotic.

Beberapa hal terkait mengenai bakteri ini, antara lain :

Karateristik umum

Merupakan spesies intraseluler bakteri pathogen dengan ukuran panjang 0.3 to

0.7µm, memiliki banyak variasi bentuk dan dapat stabil dalam lingkungan ekstrasellular.

Ada variasi bentuk yang mirip dengan Salmonella, di mana bentuk lipoposakarida nya

memungkinkan untuk menginfeksi dengan cara yang serupa. morfologinya sama dengan

rickettsia namun dengan variasi genetic dan perbedaan fisiologi. Coxiella burnetii adalah

bakteri gram negative dengan 2 fase pertumbuhan yakni dapat membentuk spora dan dapat

bertahan terhadap disinfektan (sodium hipoklorit, formalin, variasi fenol, glutaraldehida

dan gas formaldehida) serta bakteri yang cukup resisten terhadap perubahan perubahan

lingkungan misalnya panas yang tinggi dan kekeringan. Namun dapat di non-aktifkan oleh

eter, kloroform dan radiasi gamma pada suhu 1300C selama 1 jam Memiliki bentuk batang

(basil namun tepatnya coccobacillus), non-motile. Memerlukan waktu selama 10 jam

untuk membelah diri. Hidup pada vakuola sel manusia.

Gejala

a. manusia

Gejala-gejala yang timbul antara lain flu, demam yang hebat (104OF-105OF), sakit

kepala yang hebat, rasa nyeri di otot, kehilangan nafsu makan, batuk kering, nyeri di

pleuritic, nyeri di bagian dada, tenggorokan dan menggigil. Pada pencernaan dapat

menyebabkan diare, muntah-dan muntah. Demamnya berlangsung selama 7-14 hari.

Dalam perkembangannya, penyakit ini dapat berlanjut menyebabkan sebuah penyakit

pneumonia (47-63%) yang khusus, yang dapat berakibat pada sindrom distress respirasi

akut yang memerlukan pengobatan seumur hidup. Sindrom hasil kelanjutan penyakit ini

menyerang setelah 4-5 hari terinfeksi penyakit ini. Secara khusus penyakit ini mirip dengan

hepatitis (60%) dimana mengalami gejala yang mirip yaitu demam, badan tidak enak dan

pembesaran pada hati (hepatomegaly), rasa nyeri pada bagian atas perut dan icterus. Selain

itu juga dapat menyebabkan meningoencephalitis. Presentase kematian dari demam Q ini

hanya sekitar 1-2%. Bentuk kronis dari demam Q ini adalah inflamasi pada jantung

Page 5: Tugas Zoonosis - q Fever

(endocarditis), dimana dapat terjadi dalam jangka waktu setelah sebulan dari infeksi

berkelanjutan tadi. Kebanyakan pasien yang terserang demam Q ini sebelumnya pernah

memiliki penyakit yang menyerang jantung. Contoh orang-orang yang berisiko tinggi

terkena demam Q adalah orang pernah mengalami transplantasi organ, dengan pengalaman

kanker dan mereka yang memiliki penyakit ginjal. Orang yang terkena penyakit Q kronis,

65 % diantaranya dapat mengalami kematian. Masa inkubasi demam Q ini tergantung dari

jumlah mikroorganisme yang menginfeksi pasien tersebut dan dapat bertahan selam 20

tahun dalam tubuh manusia.

b. Hewan

Infeksi pada ternak maupun hewan liar umumnya bersifat subklinik, namun pada

infeksi yang berat, C. Burnetii dapat ditularkan secara transplasental ke fetus yang dapat

menyebabkan keguguran, terutama pada domba. Pada sapi disamping terjadi keguguran

dapat juga terjadi infertilitas atau gangguan kesuburan. Sedangkan dalam penularan

terhadap hewan dapat terjadi secara kontak langsung sewaktu proses kelahiran.

Sumber Penularan

Sumber penularan ke manusia adalah ternak sapi, domba, kambing, susu segar, dan

caplak. Di Australia melalui hewan liar bandicoot bertindak sebagai hewan penular.

Cara penularan

Bakteri ini sangat mudah menginfeksi walaupun hanya dalam jumlah tunggal, yaitu

dengan cara penghirupan dari udara, susu, daging, wol dan beberapa hewan ternak khusus

yang telah terkontaminasi namun transfer lewat manusia sangat jarang terjadi. Biasa

ditemukan di hewan ternak seperti kambing dan domba serta mamalia lain termasuk kucing

dan anjing. Bakteri ini dapat bertahan selama berbulan-bulan bahkan tahunan, pada debu

dapat bertahan hingga 120 hari, pada urine babi hingga 49 hari, pada feses 586 hari, pada

susu 42 bulan pada suhu 4-60C, pada wol 12-16 bulan pada suhu 4-60C . Yang perlu

diperhatikan adalah selama proses kelahiran organisme tersebut banyak ditemukan di

cairan amniotic (cairan ketuban) dan plasenta dari tubuh inang. Infeksi dihasilkan dari

inhalasi terhadap partikel yang terkontaminasi di udara dan juga didapat dari kontak

Page 6: Tugas Zoonosis - q Fever

dengan mukosa, vagina, susu, feses, urin atau airmani dari hewan yang terinfeksi. Masa

inkubasinya 9-40 hari.

Diagnosis

a. Manusia

Karena penyakit ini memilki gejala yang kurang spesifik dan sulit dideteksi karena

masa replikasinya cukup lama, maka proses diagnosis sulit untuk dilakukan. Biasanya

dengan test serologi (yaitu dengan melihat respon dari antibody) Serology memungkinkan

untuk mendeteksi penyakit kronis sejak dini untuk melihat kenaikan tingkat dari antibody

melawan virulensi dari bakteri tersebut. Demam Q ini dapat menyebabkan endocarditis,

maka jika sudah sampai tahap ini, memerlukan diagnosa echocardiogrhapy . Ada juga

diagnosa lain yaitu IFA (Imunnofluoresence assay), immunohistochemical dan metode

deteksi DNA. Pertumbuhan Coxiella burnetii terdiri atas 2 fase antigenic. Perbedaan fase

antigenic ini penting dalam proses diagnosis. Pada kasus penyakit demam Q yang akut ini

biasanya tingkat antibody dari fase 2 biasanya lebih tinggi daripada fase 1. Pada kondisi

kronis, menunjukkan perbedaan. Antibodi pada fase pertama antigen Coxiella burnetii

biasanya lebih lama ditunjukkan. Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa diagnosis

dari demam Q ini, dapat dilihat pada spesifikasi level dari antibody

b. Hewan

Pada hewan diagnosis dapat ditegakan dengan pemeriksaan mikroskopis preparat

sentuh jaringan tertular diwarnai dengan metoda Gimenez atau Giemsa. Isolasi C. Burnetii

dapat dilakukan dalam telur tertunas umur 5 – 7 hari melalui inokulasi ke dalam kantong

kuning telur.

Page 7: Tugas Zoonosis - q Fever

Pengobatan

Obat-obat yang biasa digunkan untuk mengobati demam Q ini adalah doxycycline,

tetracycline, chloramphenicol, ciprofloxacin, ofloxacin, dan hydroxychloroquine. Berikut

ini adalah struktur dari tetracycline. Tetracycline memilki spectrum antibiotic penghambat

yang dihasilkan oleh bakteri Streptomyces. Sisi aktifnya seperti serat dan juga sering

digunakan untuk pengobatan gigi

Pencegahan

Penyakit demam Q ini dapat dicegah dengan vaksin intradermal dengan

menggunakan vaksin yang mengandung anti bakteri Coxiella burnetii

Page 8: Tugas Zoonosis - q Fever

BAB III

Penutup

a. Kesimpulan

Demam Q atau Query fever disebabkan oleh mikroorganisme yaitu bakteri Coxiella

burnetii (Rickettsia burnetii atau Rickettsia diaporica) yang ditemukan oleh Frank Mc

Lane. pertama kali ditemukan di daerah Queensland, maka digunakan nama “Q” dari kota

Queensland tersebut.

Merupakan spesies intraseluler bakteri pathogen dengan ukuran panjang 0.3 to

0.7µm, bakteri gram negative dengan 2 fase pertumbuhan yakni dapat membentuk spora

dan dapat bertahan terhadap disinfektan.

Gejala gejala yang timbul pada manusia antara lain flu, demam yang hebat (104OF-

105OF), sakit kepala yang hebat, rasa nyeri di otot, kehilangan nafsu makan, batuk kering,

nyeri di pleuritic, nyeri di bagian dada, tenggorokan dan menggigil. Pada pencernaan dapat

menyebabkan diare, muntah-dan muntah. Demamnya berlangsung selama 7-14 hari.

Dalam perkembangannya, penyakit ini dapat berlanjut menyebabkan sebuah penyakit

pneumonia, sedangkan gejala pada ternak maupun hewan liar umumnya bersifat subklinik,

namun pada infeksi yang berat, C. Burnetii dapat ditularkan secara transplasental ke fetus

yang dapat menyebabkan keguguran, terutama pada domba. Pada sapi disamping terjadi

keguguran dapat juga terjadi infertilitas atau gangguan kesuburan. Sedangkan dalam

penularan terhadap hewan dapat terjadi secara kontak langsung sewaktu proses kelahiran.

Sumber penularan ke manusia adalah ternak sapi, domba, kambing, susu segar, dan

caplak. Di Australia melalui hewan liar bandicoot bertindak sebagai hewan penular.

Diagnosis biasanya dengan test serologi (yaitu dengan melihat respon dari

antibody) Serology memungkinkan untuk mendeteksi penyakit kronis sejak dini untuk

melihat kenaikan tingkat dari antibody melawan virulensi dari bakteri tersebut Sedangkan

pada hewan diagnosis dapat ditegakan dengan pemeriksaan mikroskopis preparat sentuh

jaringan tertular diwarnai dengan metoda Gimenez atau Giemsa

Pengobatan dapat menggunakan obat obat yang biasa digunkan untuk mengobati

demam Q ini adalah doxycycline, tetracycline, chloramphenicol, ciprofloxacin, ofloxacin,

dan hydroxychloroquine

Page 9: Tugas Zoonosis - q Fever

Daftar Pustaka

Anonim, 2007, Q_fever, http://en.wikipedia.org/wiki/Q_fever, diakses tanggal 18

november 2013

Anonim,2007,http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id=&iddtl=247&idktg=2

0&idobat=&UID=20070425145744122.144.5.1, diakses tanggal 18 November

2013

Anonim, 2007, Qfever , www.cdc.gov/ncidod/dvrd/qfever/, diakses tanggal 18 November

2013

Anonim, 2007, Qfever ,http://www.cdc.gov/ncidod/dvrd/qfever/ , diakses tanggal 18

November 2013

Soeharsono, 2002, Zoonosis: penyakit menular dari hewan ke manusia.